Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KRITERIA KEBENARAN DAN PERKEMBANGANNYA


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah: Filsafat Ilmu
Dosen pengampu: Megawati M.M

DISUSUN OLEH:
Nama : Ni’matuzzakiyah
NIM : 211890

PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS


JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN ABDURRAHMAN
KEPULAUAN RIAU
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan makalah dalam keadaan sehat wal ‘afiat. Sholawat
serta salam senantiasa tercurah kepada nabiyullah Muhammad saw, yang telah membawa umat
dari gelapnya zaman menuju Addinul Islam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai kriteria kebenaran dan perkembangannya bagi
para pembaca juga penulis.
Terimakasih kami sampaikan kepada ibu Megawati M.M, yang telah memberikan ilmu-
ilmu, yang semoga bermanfaat bagi penulis dan teman-teman seperjuangan penulis.
Penulis memohon maaf, apabila dalam makalah tersebut terdapat banyak kekurangan,
karena makalah tersebut masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis meminta kritik dan saran
yang dapat membangun dari para pembaca sekalian.

Tanjung pinang, 24 September 2021

PENULIS

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan penulisan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2


A. PENGERTIAN KRITERIA KEBENARAN .................................................. 2
B. KRITERIA-KRITERIA KEBENARAN ........................................................ 2
1. Korespondensi ........................................................................................... 2
2. Konsistensi ................................................................................................ 3
3. Pragmatism ................................................................................................ 3
4. Religius ..................................................................................................... 4
C. PERKEMBANGAN KRITERIA KEBENARAN .......................................... 4
1. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan ................................................... 4
2. Penemuan Kebenaran dengan Trial and Error .......................................... 4
3. Penemuan Kebenaran dengan Cara Spekulatif ......................................... 5
4. Penemuan Kebenaran dengan Cara Berpikir Kritis dan Mendalam ......... 5
5. Penemuan Kebenaran dengan Cara Penelitian Ilmiah .............................. 5

BAB III PENUTUP............................................................................................... 6


A. Kesimpulan .................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mencari kebenaran adalah sesuatu yang lumrah bagi manusia. Kareka sifat manusia
yang selalu penasaran akan sesuatu. Perasaan manusia yang mudah tidak puas akan suatu
hal, membuat mereka selalu ingin lebih. Apabila telah menemukan satu kebenaran, karena
ketidakpuasan terjadi, mereka akan mencari lebih dan lebih. Sehingga akan mengorek
sesuatu yang belum ia gapai sebelumnya.
Kebenaran tak bisa dinilai benar setiap saat. Kebenaran itu bersifat relativ karena
masih dapat berubah. Ditinjau dari segi sejarah filsafat, filsafat menempatkan diri sebagai
usaha manusia untuk mencari kebenaran. Karena salah satu makna dari filsafat itu sendiri
adalah cinta kepada kebenaran.
Dengan demikian tujuan makalah ini adalah menemukan kriteria-kriteria dalam
mencari kebenaran, serta perkembangannya pada masa kini.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud kriteria kebenaran


2. Bagaimana perkembangan dari kriteria kebenaran

C. Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan kriteria kebenaran


2. Mendeskripsikan perkembangan dari kriteria kebenaran

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kriteria Kebenaran
Kriteria adalah ukuran yang menjadi dasar penilalan atau penetapan sesuatu.
Sedangkan kata-kata kebenaran berasal dan kata-kata benar yang berarti sesuatu
sebagaimana adanya (seharusnya), sedangkan kebenaran berarti keadaan yang cocok
dengan keadaan yang sesungguhnya. Para filosofi memberikan pengertian secara
terminologi sebagai berikut:
1. Aristoteles mengemukakan bahwa “kebenaran” adalah persesuaian antara pikiran dan
kenyataan
2. PLato mengemuukakan bahwa “kebenaran” adalah sesuatu yang terdapat pada apa
yang dikerjakan untuk dikenal.
3. Sidi Gazalba memberikan pengertian dengan mengemukakan lawan katanya antara
lain: khilaf, dibikin-bikin, dusta, pemalsuan dan ketidakpastian
Dari pengertian di atas dapat dipahani bahwa kriteria kebenaran adalah ukuran atau
dasar penilaian terhadap sesuatu yang terdapat dalam pikiran dan yang tertuang dalam
kenyataan sehingga dapat menemukan kebenaran.1

B. Kriteria- kriteria kebenaran


Ada beberapa kriteria kebenaran yang menjadi tolak ukur suatu kebenaran, yakni:
1. Korespondensi
Teori ini berpendapat bahwa kebenaran itu adalah apabila ada hubungan kesesuaian
antara subyek yang menyadari dengan obyek yang disadari. Sebagaimana Mustafa Amin
menjelaskan: “Apabila penyampaian ini sesuai dengan kenyataan, maka itu adalah benar,
tetapi kalau tidak sesuai dengan kenyataan, make itu adalah salah.”. Jadi teori
korespondensi ini menilai dan mengukur kebenaran itu kepada adanya hubungan antara
subjek dan obyek. Ketiadaan hubungan tersebut berarti ketiadaan kabenaran.2
Contohnya adalah apabila ada pernyataan bahwa STAIN Sultan Abdurrahman
KEPRI berlokasi di kabupaten Bintan. Apabila pada kenyaannya STAIN Sultan

1
Kritaria kebenaran,hj.fatmawati,jurnal pilar:jurnal kajian islam kontenporer,makasar,2010
2
ibid

2
Abdurrahman KEPRI memang berada di kabupaten Bintan, maka pernyataan diatas adalah
benar.
2. Konsistensi
Teori konsistensi ini sering dinamakan the Koherence Theory of Thruth di mana
kebenaran adalah ditegakkan atas hubungan antara putusan yang baru dengan putusan
lainnya yang telah kita ketahui dan uji kebenarannya lebih dahulu 3. Konsisten bermakna
adanya antara dua hal, atau hal tersebut saling berkesinambungan. Apabila satu pernyataan
dihubungkan dengan pernyataan lain, dan bersifat atau berkomposisi sama, maka kedua
pernyaaan tadi adalah benar.
Contoh pernyaannya ialah seluruh ruang kelas di GBR telah penuh. Dengan kalimat
tidak ada kelas kosong yang dapat di tempati Mata Kuliah Filsafat Ilmu di GBR. Kedua
pernyataan memiliki konsistensi bahwa kelas di GBR telah penuh atau terisi semua. Maka
pernyataan tersebut adalah benar, menurut teori konsistensi.

3. Pragmatism
Teori ini menyatakan bahwa kabenaran ialah suatu yang praktis dan bekerja,
kebenaran tidaklah ada melainkan terjadi. Kebenaran adalah proses pemeriksaan terhadap
benar tidaknya sesuatu dalam praktek pelaksanaan. Sesuatu itu disebut benar, hanya jika
mampu memecahkan problema dan mempunyai kegunaan. Kebenaran suatu pernyataan
diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis atau tidak. Artinya pernyataan itu atau implikasinya mempunyai kegunaan praktis
dalam kehidupan manusia.4
Menurut teori ini, kebenaran dapat diukur dari bisa tidaknya di implementasikan
atau digunakan dalam kehidupan manusia. Apabila nilai kerja hal tersebut tidak tampak
atau useless maka hal tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai kebenaran. Kebenaran
dalam teory ini, tidak bersifat eternity atau berlaku selamanya. Karna suatu hal dapat
menjadi kebenaran pada hari ini, namun tidak pada esok hari.
Contohnya ialah warna air di dalam sumur terlihat jernih, maka dapat dikonsumsi.
Pernyataan ini adalah kebenaran menurut teori pragmatism, namun hanya berlangsung saat
pernyataan warna air itu terlihat jernih. Apabila beberapa minggu kemudian terjadi hujan

3
ibid
4
ibid

3
yang dapat mengakibatkan perubahan warna air menjadi coklat dan masih dapat
dikonsumsi, maka pernyataan ini adalah salah.
4. Religius
Teori ini berpendirian bahwa kebenaran adalah kebenaran Ilahi. Kebenaran yang
bersumber dari Tuhan yang diampaikan melalui wahyu. Kebenaran tidak cukup dengan
ukuran interes dan rasio individu, tetapi harus dapat memberi keyakinan dan menjawab
problem umat. Karena itu kebenaran haruslah mutlak dan berlaku sepanjang sejarah
kehidupan manusia.5

C. Perkembangan Kriteria Kebenaran


Perkembangan cara mengungkapkan kebenaran yang bertahap tersebut, dapat
dilihat sebagai berikut.
1. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan
Suatu peristiwa yang tidak disengaja, terkadang menghasilkan suatu kebenaran
yang menambah perbendaharaan pengetahuan manusia, karena sebelumnya kebenaran itu
tidak diketahui. Cara menemukan kebenaran seperti ini bukan cara yang baik, sebab
manusia akan bersifat passif dan menunggu. Dari segi ilmiah, cara seperti itu tidak
mungkin membawa perkembangan seperti yang diharapkan, karena sesuatu yang
kebetulan, selalu berada pada posisi yang tidak pasti. Begitu pula datangnya tidak dapat
diperhitungkan secara terencana dan terarah. Dengan demikian, cara seperti ini tidak dapat
diterima sebagai cara ilmiah dalam metode keilmuan untuk menggali kebenaran
pengetahuan.6
2. Penemuan Kebenaran dengan Trial and Error
Mencoba sesuatu secara berulang-ulang, meski selalu menemukan kegagalan dan
akhirnya menemukan suatu kebenran. Cara seperti ini disebut dengan trial and
error. Dengan cara ini, seseorang selalu aktif melakukan usaha untuk menemukan sesuatu,
meski sebenarnya tidak mengetahui dengan pasti sesuatu yang ingin dicapainya sebagai
tujuan dalam melakukan percobaan itu.7

5
Ibid
6
Sejarah perkembangan penemuan kebenaran,( https://www.referensimakalah.com/2012/01/sejarah-
perkembangan-penemuan-kebenaran_9883.html )referensimakalah.com,diakses pada 4:24
7
ibid

4
3. Penemuan Kebenaran dengan Cara Spekulatif
Cara seperti ini memiliki kemiripan dengan trial and error, karena mengandung
unsur untung-untungan dalam mencari kebenaran. Dalam prakteknya, seseorang telah
memulai dengan menyadari masalah yang dihadapinya, kemudian meramalkan berbagai
kemungkinan dan alternatif pemecahannya. Namun, tanpa meyakini betul ketepatan salah
satu alternatif yang dipilihnya, ternyata mencapai hasil yang memuaskan sebagai suatu
kebenaran.8
4. Penemuan Kebenaran dengan Cara Berpikir Kritis dan Mendalam
Kemampuan berpikir yang dimiliki manusia, ternyata telah banyak menghasilkan
kebenaran, baik yang bertolak dari pengalaman maupun yang melampaui pengalaman.
Kebenaran itu diungkapkan melalui proses berpikir rasional, kritis, dan logis. Dalam proses
berpikir itu, seseorang menghadapi masalah, berusaha menganalisisnya dengan
menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya untuk sampai pada
pemecahan masalah yang tepat. Dalam sejarah perkembangan pemikiran, ternyata cara
menemukan kebenaran seperti ini sudah bersifat obyektif, sehngga dalam perkembangan
selanjutnya melahirkan kegiatan penelitian ilmiah.9
5. Penemuan Kebenaran dengan Cara Penelitian Ilmiah
Dewasa ini, penemuan kebenaran yang paling mungkin memberikan pengetahuan
yang obyektif, dialkukan melalui kegiatan penyelidikan atau penelitian. Kegiatan
penelitian tersebut dilakukan sebagai usaha untuk menjawab pertanyaan: Mengapa sesuatu
demikian? Atau mengapa harus demikian? Kegiatan itu pada dasarnya bermaksud
membentengi dalam menarik kesimpulan sebagai suatu kebenaran dengan mengajukan
bukti-bukti yang meyakinkan, yang dikumpulkan melalui prosedur yang sistematik, jelas,
terkontrol, dan dapat dipertanggungjawabkan.10

8
ibid
9
ibid
10
ibid

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam implementasi kebenaran pada masa kini bersifat multicultural,
karena tidak hanya menggunakan satu teori dalam menentukan suatu hal
tersebut benar atau tidak. Empat teory kebenaran yang menjadi landasan
manusia dalam menentukan kebenaran yakni :
1. Korespondensi kebenaran
2. Konsistensi kebenaran
3. Pragmatism kebenaran
4. Religious kebenaran

Sedangkan dalam perkembangannya yakni :

1. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan


2. Penemuan Kebenaran dengan Trial and Error
3. Penemuan Kebenaran dengan Cara Spekulatif
4. Penemuan Kebenaran dengan Cara Berpikir Kritis dan Mendalam
5. Penemuan Kebenaran dengan Cara Penelitian Ilmiah

6
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati.2010.Kriteria Kebenaran.jurnal pilar:jurnal kajian islam


kontemporer,vol1,no2.Makasar

referensimakalah.com.Sejarah perkembangan penemuan kebenaran,(


https://www.referensimakalah.com/2012/01/sejarah-perkembangan-penemuan-
kebenaran_9883.html ),diakses pada 4:24

Anda mungkin juga menyukai