KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya
maka penulis dapat menyelesaikan makalah “Psikologi Umum”. Dengan judul “Hubungan Psikologi
dengan Ilmu-Ilmu Lain” dapat terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran sangat penulis harapkan
dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjudnya.
Tak lupa ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Dosen selaku Pembina Mata kuliah
“Psikologi Umum” karena atas jasa dan pengaruhnya penulis dapat mengetahui materi tersebut. Tak
lupa pula saya ucapkan terikasih kepada Ayah dan bunda tercinta serta kepada rekan-rekan
seperjuangan karena atas dorongan dan semangat kerja samanya yang baik sehinga saya dapat aktif
dalam mengikuti proses belajar di bangku perkuliahan.
Akhirnnya disampaikan terima kasih.
Pasarwajo, 15 Desember 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini, hampir setiap individu sudah mengenal dan mengetahui tentang psikologi.
Seperti yang penulis ketahui, psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang aktivitas dan pola
tingkah laku, dalam hal ini manusia, secara lebih mendalam.
Dan seperti yangg penulis ketahui, psikologi merupakan ilmu yang telah mandiri, di mana ilmu psikologi
tidak tergabung dengan ilmu-ilmu lainnya. Namun demikian tidak boleh dipandang bahwa psikologi itu
sama sekali terlepas dari ilmu-ilmu yang lain. Dalam hal ini psikologi masih mempunyai hubungan
dengan ilmu-ilmu tersebut.
Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari dan mendalami mengenai jiwa seseorang tentu mempunyai
hubungan dengan ilmu-ilmu lain yang sama-sama mempelajari tentang keadaan manusia. Hal ini akan
menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup tidak hanya dipelajari oleh ilmu psikologi saja,
melainkan oleh ilmu-ilmu lainnya yang saling berkaitan.
Adapun ilmu psikologi yang berobjekkan manusia dapat dibedakan menjadi dua sifat yanitu psikologi
yang bersifat umum dan psikologi yang bersifat khusus.
Karena dilatarbelakangi oleh hal tersebut, penulis pun bermaksud untuk mengangkat tema “Hubungan
Psikologi dan Ilmu-Ilmu Lainnya” sebagai penyaluran informasi dan pengetahuan mengenai hubungan
ilmu psikologi dan ilmu lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalah yang diurakan pada latar belakang di atas, sebagai rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya?
2. Apa saja ruang lingkup ilmu psikologi?
C. Tujuan Penulis
D. Manfaat
Manusia sebagai makhlukk sosial juga menjadi objek dari ilmu sosiologi. Sosilologi sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan manusia dengan manusia lain dalam hidup bermasyarakat. Karena itu, baik
psikologi maupun sosiologi membicarakan mengenai manusia, tidaklah heran apabila pada suatu waktu
ditemukan titik pertemuan antara kedua ilmu ini, misalnya mengenai perilaku. Tinjauan sosiologi yang
penting ialah hidup bermasyarakat, sedangkan tinjauan psikologi ialah perilaku sebagai manifestasi jiwa
yang didorong oleh suatu motif tertentu hingga manusia berperilaku atau berbuat demikian. Seperti
yang dikemukakan oleh Bouman:
“Sosiologi mempelajari hubungan-hubungan antara sesama manusia. Dalam hal ini yang terutama
menarik perhatian kita ialah bentuk-bentuk pergaulan hidup, di mana perhubungan-perhubungan ini
menunjukkan sifat yang kurang ata lebih kekal: pertama-tama golongan-golongan dan penggolongan-
penggolongan (bangsa, keluarga, perhimpunan, tingkatan, kelas, dan sebagainya).
Bagi ahli sosiologi tinggalah satu persoalan yang tidak dapat dimasukkan dalam ilmu-ilmu pengetahuan
lainnya, yakni menyelami hakekat kerjasama dan kehidupan bersama dalam segala macam bentuk yang
timbul dari perhubungan antara manusia dengan manusia. Jadi yang dipersoalkan di sini ialah kehidupan
bergolong-golongan yang sebenarnya” (Bouman, 1953:9).
Karena adanya titik-titik persamaan ini maka timbullah cabang ilmu pengetahuan dalam psikologi yaitu
psikologi sosial yang khusus meneliti dan mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan situasi-
situasi sosial. Menurut Gerungan, pertemuan antara psikologi dan sosiologi itulah yang merupakan
daerah dari psikologi sosial.
Makin lama orang akan makin menyadari bahwa perilaku manusia tidak dapat terlepas dari keadaan
sekitarnya. Karena itu, tidaklah sempurna meninjau manusia itu berdiri sendiri terlepas dari masyarakat
yang melatarbelakanginya.
Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam bidang politik, terutama yang
dinamakan “massa psikologi”. Manfaat psikologi, yang berperan penting dalam analisis politik khususnya
psikologi sosial, karena psikologi sosial memberi pandangan baru dalam penelitian mengenai
kepemimpinan dan menerangkan sikap dan reaksi kelompok terhadap keadaan yang dianggapnya baru,
asing, atau berlawanan dengan konsensus masyarakat mengenai gejala sosial tertentu. Lalu, psikologi
sosial dapat pula menjelaskan bagaimana sikap (attitude) dan harapan (expectation) masyarakat dalam
melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan sosial (conformity). Konsep
psikologi sosial yang digunakan salah satunya adalah untuk menjelaskan perilaku memilih dalam
pemilihan umum. Penjelasan teoretis tentang yoting behavior didasakan pada pendekatan sosiologi dan
pendekatan psikologi (Asfar, 1996). Dalam pendekatan psikologi digunakan dan dikembangkan konsep
psikologi ang berupa konsep sikap dan sosialisasi untuk menjelaskan perilaku pemilih.
Ilmu komunikasi bersifat sangat elektif, artinya menggabungkan berbagai bidang, menurut Fisher (1986:
17). Seperti yang dikatakan pula oleh Schramm (1980) bahwa sifat elektif komunikasi sebagai “jalan
simpang paling ramai dengan segala disiplin yang melintasinya”. Dijelaskan lagi oleh Fisher (1984) bahwa
elektisme komunikasi tampak pada konsep-konsep komunikasi dalam empat kelompok yang disebutnya
perspektif (semacam paradigma, teori atau model), diantaranya: perspektif mekanistis (pengaruh
konsep ilmu fisika), psikologis (pengaruh psikologi), interaksional, dan pragmatis.
Ilmu komunikasi sendiri melakukan “perkawinan” dengan ilmu lain termasuk psikologi, dan melahirkan
psikologi komunikasi yang didefinisikan oleh Rakhmat ( 1994 : 9) sebagai “ilmu yang berusaha
menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi”.
Psikologi dilihat dari segi objeknya psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu:
1. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia.
2. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan, yang umumnya lebih tegas disebut sebagai
psikologi hewan.
Dalam makalah ini, yang penulis bahas ialah mengenai psikologi manusia yang sampai pada saat ini
masih dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu psikologi umum dan psikologi khusus.
Psikologi umum adalah psikologi yang meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-
aktivitas psikis manusia yang tercermin dari perilaku umumnya, yang dewasa, yang normal, dan yang
berkultur (dalam arti tidak terisolasi). Psikologi umum memandang manusia seakan-akan terlepas dalam
hubungan dengan manusia yang lain.
Psikologi khusus adalah psikologi yang meneleti dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivita-
aktivitas psikis manusia. Hal-hal khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam
psikologi khusus. Psikologi khusus ini ada bermacam macam, antara lain:
1. Psikologi Perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari
masa bayi sampai tua, yang mencakup:
a. Psikologi anak
b. Psikologi remaja
c. Psikologi orang dewasa
d. Psikologi orang tua
2. Psikologi Sosial, yaitu psikologi yang khusus membicarakan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-
aktivitas manusia dalam hubunganya dengan situasi sosial.
3. Psikologi Pendidikan, yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan manusia dalam
hubungannya dengan situasi pendidikan misalnya bagaimana menarik perhatian agar pelajaran dapat
dengan mudah dipahami.
4. Psikologi Kepribadian, yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang kepribadian manusia
beserta tipe-tipe kepribadian manusia.
5. Psikopatologi, yaitu psikologi yang khusus menguraikan keadaan psikis yang tidak normal
(abnormal).
6. Psikologi Kriminal, yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau
kriminalitas/
7. Psikologi Perusahaan, yaitu psikologi yang berhubungan dengan persoalan perusahaan.
Psikologi khusus masih berkembang terus sesuai dengan bidangnya. Pada umumnya psikologi khusus
merupakan psikologi praktis yang diaplikasikan sesuai dengan bidangnya. Psikologi yang dipelajari secara
paraktis dapat dipraktikkan dalam bermacam-macam bidang, misalnya bidang industri atau perusahaan
(psikologi perusahaan), dalam bidang pendidikan (psikologi pendidikan), dan dalam bidang-bidang
lainnya sesuai dengan tipenya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari isi makalah ini, yaitu:
1. Psikologi merupakan ilmu yang tidak terlepas dari ilmu-ilmu lainnya, di mana psikologi masih
memiliki hubungan dengan beberapa ilmu lainnya seperti ilmu biologi, ilmu sosiologi, ilmu filsafat, ilmu
politik dan ilmu komunikasi.
2. Ruang lingkup psikologi dalam kehidupan manusia itu cukup luas.
3. Berdasarkan sifatnya, psikologi terbagi atas dua yaitu bersifat umum dan bersifat khusus.
4. Macam-macam psikologi khusus yaitu: psikologi perkembangan, psikologi sosial, psikologi
pendidikan, psikologi kepribadian, psikopatologi, psikologi kriminal, psikologi perusahaan dan
sebagainya.
B. Saran