Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang

Saat ini, banyak sekali orang yang kurang mengerti dengan Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu
Budaya Dasar (ISD), dan Ilmu Sosial Dasar (ISD), Padahal Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu
Budaya Dasars (IBD), dan Ilmu Sosial Dasar (ISD) merupakan ilmu yang sangat penting yang
banyak membahas tentang hubungan manusia dengan alam(IAD), Produk/karya (cipta, rasa,
karsa) manusia – ekspresi manusia (IBD), hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan
lingkungannya (ISD). 

Oleh karna itu Ilmu Alam Dasar (IAD), Ilmu Budaya Dasar (IBD), dan Ilmu Sosial Dasar
(ISD) dianggap sangat perlu sekali dipelajari. Karena dengan penguasaan dari ilmu-ilmu tersebut
diharapkan Mahasiswa mempunyai sikap kritis terhadap gejala-gejala essensial alam, dan
mempunyai sifat yang kritis terhadap dinamika-dinamika sosial dan budaya.Dalam kesempatan
makalah kami ingin mengupas tentang pengertian IAD, ISD, dan IBD,Ruang lingkup materi
IAD, ISD dan IBD.
B.  RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian dari IAD, ISD, dan IBD ?


2. Bagaimanakah ruang lingkup materi IAD, ISD, dan IBD ?

C.  TUJUAN PENULISAN

1.  Untuk mengetahui pengertian dari IAD, ISD, dan IBD.

2.  Untuk mengetahui ruang lingkup dari IAD, ISD, dan IBD.


3.
BAB  II
PEMBAHASAN

1.         Pengertian IAD, ISD, dan IBD


1.1     Pengertian IAD
Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam
ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Didalam Ilmu Alamiah Dasar dipelajari tentang Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
  Pengertian IPA
H.W Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan,yang
berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan
induksi.Sedangkan Nokes dalam bukunya “ Science in Educaton” menyatakan bahwa IPA adalah
pengetahuan Teoris yang diperoleh dengan metode khusus.1
Kedua pendapat diatas memiliki persamaan yang tidak jauh.
Memang benar bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoritis tetapi teori tersebut didasarkan pada
metode ilmiah yang meliputi :
Penemuan Masalah, Penyusunan kerangka masalah, Hipotesis, Eksperimen dan Teori.
Berikut penjabaran singkat tentang metode ilmiah tersebut :
1.   Penemuan Masalah
Adanya suatu masalah yang kita temukan secara empiris membuat kita mulai
memikirkan secara radikal. Untuk menemukan bagaimana memecahkan masalah tersebut dengan
menetapkan ruang lingkup serta batasan yang  jelas dengan begitu akan dapat memudahkan kita
mencari pemecahan atas permasalahan-permasalahan dalam merumuskan kerangka
permasalahanya.

2.    Perumusan kerangka permasalahan


Dalam hal ini bertujuan untuk memberikan (mendeskripsikan) masalah menjadi hal yang
lebih jelas dari sebelumnya. Adapun penekanan penting pada langkah kedua ini kita akan
1 .
Drs.Abu ahmadi dan Ir.Supatmo,rineka cipta, Ilmu lamiah Dasar (Jakarta,Rineka cipta, 1991) Hlm 01
mengidentifikasikan faktor-faktor yang terlibat dalam masalah tersebut sehingga akan terwujud
(Nampak) gejala-gelaja yang sedang kita tela’ah.

3.      Hipotesis
              Usaha ini memberikan penjelasan (jawaban) sementara yang mengenai hubungan sebab
akibat mengikat faktor-faktor pembentuk kerangka masalah diatas. Dan pada hakikatnya
hipotesis ini merupakan hasil sebuah penalaran induktif – deduktif dengan menggunakan
pengetahuan lampau yang kita akui kebenarannya.

4.      Eksperimen (Pengujian Hipotesis)


              Pada bagian ini usaha untuk mengumpulkan fakta-fakta telah didapat. Jika Fakta-fakta
dalam dunia empiris maka telah teruji kebenaran dari hipotesis tersebut, karena hal tersebut
didasarkan pada fakta-fakta nyata. Dan bila tidak terbukti, maka ipotesis akan ditolak sehingga
akan dikemukakan hipotesis lain sampai kita menemukan hipotesis tertentu yang didukung oleh
fakta-fakta. Karena dalam proses pembuktian hipotesis itu tidaklah sangat mudah dan cepat.

5.      Teori
              Berbagai langkah  metode ilmiah telah dilakukan guna menemukan sebuah teori. Secara
luas teori ini dapat diartikan sebagai suatu penjelasan teoritas mengenai suatu gejala tertentu.
Pengetahuan ini dapat digunakan untuk penelaah permasahan tertentu selanjutnya yaitu dapat
dipakai sebagai premis dalam usaha kita untuk menjelaskan berbagai gejala lain.
          Dalam hal ini dapat kita lihat dalam peta konsep sebagai berikut.2

2 .
Drs.abu ahmadi, Ilmu social dasar,(Jakarta,Rineka Cipta, 1991) Hlm 01
1.2.         Pengertian ISD
Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) adalah ilmu-ilmu sosial dipergunakan dalam pendekatan,
sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat.2

ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan
pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala
sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi
lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya
menjadi lebih besar.

Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan pemikiran
yang lebih luas, dan ciri-cri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar
Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi
manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain
terhadap manusia yang bersangkutan.

Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menela’ah masalah sosial yang
timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan
menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. pengetahuan yg menelaah masalah-
masalah social.

Khususnya masalah - masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan


menggunakan teori – teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan
ilmu – ilmu sosial seperti (Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik,
Ekonomi, Psikologi, Sosial, dan Sejarah).3

Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai
persamaan dan perbedaan.
Adapun persamaan antara keduanya adalah :

 Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program


pendidikan/pengajaran.
 Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
 Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

Adapun perbedaan antara keduanya adalah :

 Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
 Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).

3
http://izzati-site.blogspot.co.id/2012/09/makalah-pengertian-dan-ruang-lingkup.html.
 Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan
intelektuaLl,

   
1.3  Pengertian IBD
Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah ilmu yang mempelajari budaya atau akal budi yang
mendasar dari manusia dan sangat Humaniter, Empiris, belum mencakup sebagian besar aplikasi
kehidupan secara spesifik dan mendalam seperti seni, sistem ekonomi ataupun filsafat lain yang
sifatnya komplementer. Sangat berdekatan dengan hasil pemikiran seperti cipta rasa karsa. Ilmu
budaya dasar memiliki kecendrungan dengan basic humanities. Humanities berasal dari kata
latin humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Atau bisa juga digunakan untuk
meminimalisir tindakan-tindakan manusia yang juga memiliki kecendrungan berlawanan dengan
sifat-sifat kemanusiaan seperti konflik.4
Materi ilmu budaya dasar yang mudah merangsang perasaan atau emosi dan pikiran
seseorang sering tanpa disadari menyeret peserta proses belajar-mengajar terbawa arus. Adapun
tujuan ilmu budaya dasar adalah mangembangkan kepribadiaan, kepekaan, dan wawasan
pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan agar daya tangkap, presepsi, dan penalaran
mangenai lingkungan budaya mahasiswa agar dapat lebih manusiawi atau halus. Tujuan ilmu
budaya dasar tersebut diharapkan dapat mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa tehadap
lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru terutama untuk kepentingan profesi mereka, Memberikan kesempatan kepada para
mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan
budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang
menyangkut kedua hal tersebut, Mengusahakan agar para mahasiswa, sebagai calon pemimpin
bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat
kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat.
Usaha ini harus dilakukan karena ruang lingkup pendidikan nasional di Indonesia sangat
sempit dan berpotensi membuat manusia spesialis yang berfikir terbatas hanya pada bidangnya
saja. Juga berusaha memperluas kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah dan nilai-

4
M. Habib Musthopo, ilmu budaya dasar, (Surabaya:  usaha nasional, 1983), Hlm 17
nilai dalam lingkungan masyarakat umum secara luas, Menjembatani para akademisi kita agar
mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para
akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam bekomunikasi. Jika komunikasi ini baik
selanjutnya pelaksanaan pembangunan akan lancar dalam banyak bidang keahlian tanpa
menyepelekan spesialisasi. Spesialisasi membuat pikiran seorang sarjana menjadi sempit.
Masyarakat yang menjalani modernisasi harus menyingkirkan sarjana yang demikian karena
modernisasi membutuhkan pandangan luas.
  Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian
mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata
sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik
yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

2.     RUANG LINGKUP IAD, ISD, IBD


2.1       Ruang lingkup dari IAD adalah:

1)      Konsep-konsep dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam     


        Konsep-konsep dasar tetang IPA meliputi
         Fisika
         Biologi
         Kimia

2)      IPA dan Perkembangan Teknologi.


  Setelah teknologi menempuh pertentangan amat pesat masa lalu hingga menyilaukan mata
manusia, kini benar-benar orang mulai mempersoalkan akibat-akibat yang dibawa teknologi
pada peradaban.manusia secara keseluruhan. Pada hakikatnya, hal tersebut tidak lain daripada
menempatkan teknologi dalam fungsi sosial yang wajar. Apabila hal ini bisa dilakukan,
teknologi dapat memberikan harapan yang cerah, oleh karena itu teknologi harus dapat merintis
jalan ke arah pengadaan pangan, sandang dan penyediaan pemukiman manusia tanpa merusak
tatanan masyarakat.

A.       Usaha pengadaan pangan

IPA dan teknologi telah demikian maju sehingga merupakan bagian dari hidup kita, termasuk
dalam usaha pengadaan pangan dalam kaitannya maka sumbangan IPA dan teknologi dapat
dibagi menjadi dua yaitu :

1. Mengembangkan tanah-tanah produktif


2. Penyediaan pangan baru

B.       Sereal berprotein tinggi

Menurut John Axtell dan Rameshwar Singh dari Universitas Purdue pada tahun 1973 telah
mengemumkan penemuan dua jenis sorgum berlisin tinggi. Setelah memeriksa 9.000 jenis
sorgum dari seluruh dunia, para peneliti menemukan dua keturunan yang tak begitu dikenal dari
ethopia (ethiopia adalah tanah leluhur sorgum) yang mengandung protein sepertiga lebih banyak
dan lisin dua kali lebih banyak daripada jenis sorgum yang biasa ditanam orang.

C.   Membuat pangan baru

Berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang sudah ada produk yang dijual di
pasaran bebas yaitu sejenis minuman yang dipelopori pembuatannya oleh vitasoy yang dibuat di
Hongking sejak 30 tahun yang lalu.

D.    Protein sel tunggal

Dewasa ini kemungkinan yang paling banyak dibicarakan untuk menambah persediaan pangan
penyangkut penggunaan organisme mikro sel tunggal, terutama jenis ragi tertentu untuk
mengubah turunan minyak bumi atau sampah organik menjadi bentuk-bentuk protein yang dapat
dimakan.

E.    Pembuatan produk daging tiruan

Cara lain untuk mengganti protein hewani dengan protein nabati adalah dengan produk
peternakan imitasi, yang sesungguhnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Perkembangan teknik
untuk memintal protein soya menjadi serabut yang prosesnya hampir sama dengan pemintalan
benang tekstik sintetis.           

F.    Penyediaan papan (pemukiman) tanpa merusak lingkungan

Berkat kemajuan IPA dan teknologi eksplorasi daratan untuk pemukiman sudah sangat lazim.
Dibidang pemukiman telah dikembangkan teknik-teknik pemukiman untuk menggunakan tempat
seefisien mungkin. Untuk kepentingan tersebut dikembangkan sistem rumah susun sampai
dengan rumah-rumah berkontruksi tahan gempa dan sebagainya.

3)      Dampak perkembangan IPA dan Teknologi.

Dampak IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia seperti banyaknya penemuan seperti
penemuan energi cahaya, pengobatan dengan alat canggih sehingga dapat mempermudah dan
bermanfaat banyak bagi kehidupan manusia

2.2      Ruang lingkup dari ISD adalah:

1)    Adanya berbagai aspek pada kenyataan bersama yang merupakan suatu masalah sosial.

2)         Adanya beraneka ragam golongan dan  kesatuan sosial dalam masyarakat yangmempunyai


kepentingan dan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku tersendiri dan
juga banyaknya persamaan kepentingan dan kebutuhan serta persamaan yang menyebabkan
pertentangan maupun hubungan-hubungan setia kawan dan kerjasama.

2.3       Ruang lingkup dari IBD adalah:

1)    Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi keahlian
(disiplin) masing-masing maupun antar bidang disiplin.

2)    Hakekat manusia yang universal (satu) tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan
masing-masing zaman dan tempat dalam melihat dan menanggapi lingkungan alam, sosial, dan
budaya dengan adanya kesamaan dan perbedaan yang diekspresikan dalam bentuk dan corak
ungkapan pikiran, perasaan, dan tingkah laku serta hasil kelakuannya.5

Pokok - pokok bahasan dalam Ilmu Pengetahuan Budaya Dasar meliputi :


1.Manusia dan Cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan Tanggung jawab serta pengabdian
7.Manusia dan Kegelisahan
8.Manusia dan Harapan

Drs. H. Ahmad Musthofa, ilmu budaya dasar,(Bandung: CV. pustaka setia, 1999),Hlm 23 
5 5
BAB III

PENUTUP

1.     KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IAD adalah kumpulan pengetahuan tentang


konsep-konsep dasar dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Sedangkan ISD
adalahpengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh
masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, dan IBD
adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan.

2.     SARAN

Dengan adanya makalah ini, diharapkan pada mahasiswa agar lebih muda memahami secara
mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji kedalam IAD,ISD, dan IBD.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca dan para pakar utama penulis mengharapkan
saran dan kritik ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Abu Ahmadi dan Ir. Supatmo, (1991) Ilmu Alamiah Dasar, Rineka Cipta: Jakarta

Drs. Abu Ahmadi, (1991) Ilmu social dasar, Rineka Cipta: Jakarta

M. Habib Musthopo, (1983)  ilmu budaya dasar, Usaha Nasional: Surabaya

Drs. H. Ahmad Musthofa, (1999) ilmu budaya dasar,  CV. Pustaka Setia: Bandung

http://izzati-site.blogspot.co.id/2012/09/makalah-pengertian-dan-ruang-lingkup.html.

Anda mungkin juga menyukai