Anda di halaman 1dari 34

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA
3. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL
4. HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-
ORGANIS, GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-
PATEMBAYAN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar (ISBD)

Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Nama : Citra Aulia Rizki
NIM : K1A020012
Prodi/Kelas : Farmasi / A

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
MATARAM 2021

1
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2

1.PENGERTIAN,KONSEP SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA


DASAR ............................................................................................................................ 3

1.1. PENGERTIAN ...................................................................................................... 3

1.2. KONSEP / RUANG LINGKUP ............................................................................ 5

1.3. TUJUAN.................................................................................................................... 7

2.PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA : PENGERTIAN SERTA FAKTOR –


FAKTOR PENYEBABNYA . ....................................................................................... 9

2.1. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA. .............................................. 9

2.2. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya ................................... 16

3. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG


INTERAKSI SOSIAL .................................................................................................. 19

3.1. Teori-teori kebudayaan ............................................................................................ 19

3.2. Teori –teori tentang interaksi sosial........................................................................ 24

4. HIERARKI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN


KEMUNCULAN BUDAYA ........................................................................................ 27

5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-


ORGANIS,GEMEINSCAFT-GESSELSCHAFT,PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
30

5.1.Solidaritas Sosial Mekanis-Organis ......................................................................... 30

5.2. Kelompok Sosial Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gessellschaft (Patembayan). 31

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 33

2
1. PENGERTIAN,KONSEP SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL DAN
BUDAYA DASAR

1.1.PENGERTIAN
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar atau disingkat ISBD merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang merupakan integrasi dari dua ilmu, yakni ilmu sosial dan ilmu
budaya.Ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan berbagai
disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah
ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan
budaya.

Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia
dan kebudayaan.Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the
Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus
yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities
diharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih
halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-
nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi
humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan


dalam tiga kelompok besar yaitu :

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui


keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang
berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk
menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan dan
atas dasar ini lalu dibuat prediksi.

3
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab hal ini
menyangkut pola perilaku dan tingkah laku manusia di masyarakat yang
cenderung berubah-ubah.
3. Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti.

ISBD senantisa berfokus pada cara-cara di mana masyarakat dan unsur budaya
mempengaruhi kehidupan sehari-hari.Studi tersebut mengeksplorasi ritual, kepercayaan
dan tradisi budaya dan masyarakat yang berbeda. Selain itu, kita juga dapat belajar
tentang pengaruh perubahan budaya dan politik terhadap masyarakat, pengaruh media
massa, isu dan tren global, serta pembentukan identitas individu dan kelompok.

Oleh karena itulah Ilmu Sosial Budaya Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu yang
berdiri sendiri, tapi merupakan suatu rangkaian pengetahuan yang berkaitan dengan
aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial
yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.Menurut Kian
Amboro, Definisi Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) yaitu ilmu pengetahuan yang
dinilai bisa berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan pengetahuan dasar yang
mampu melakukan kajian pada masalah-masalah sosial kemanusiaan dan kebudayaan.

ISBD Merupakan materi yang menggabungkan kajian ISD dan IBD. Sebagai
integrasi dari ilmu sosial dasar (ISD) dan ilmu budaya dasar(IBD),ISBD atau ilmu
sosial budaya dasar memiliki kompetensi dasar menjadi ilmuan professional yaitu yang
berpikir kritis, kreatif, sistemik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, serta memiliki
kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif
sebagaimana SK Dirjen Dikti No. 44 Tahun 2006.
Ilmu sosial budaya dasar (ISBD) merupakan integarasi dari ISD dan IBD yang
memberikan dasar –dasar pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada
mahasiswa sehinggan mampu mengkaji masalah social,kemanusian,dan budaya.

4
Pendekatan ilmu sosial budaya dasar juga merupakan akan memperluas pandangan
bahwa masalah sosial, kemanusian,dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut
pandang.Dengan wawasan ini, diharapkan mampu mengkaji sebuah masalah
kemasyarakat yang lebih kompleks,demikian pula dengan solusi pemecahannya.

1.2.KONSEP / RUANG LINGKUP


Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup
keahlian atau disilpin seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam
berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan
ilmu sosial dan budaya dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan
lain ISBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan sosial budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan
mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah sosial manusia di masyarakat dalam
tingkah lakunya dalam kehidupan dan kebudayaan yang menyertainya.

Ilmu sosial dan budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya.Ilmu budaya
dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities.Pengetahuan budaya dalam bahas
inggris disebut dengan istilah the humanities.Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).Sedangkan ilmu sosial
dan budaya dasar bukan hanya ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaannya.

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata
kuliah ISBD. Kedua masalah pokok itu adalah :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah


kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian atau disiplin

5
didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai
disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah ISBD, nampak
dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.Manusia tidak
hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan
sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang
pencipta menjadi tema sentral dalam ilmu sosial dan budaya dasar ini. Sehingga didapat
Ruang lingkup kajian dalam Ilmu Sosial Budaya Dasar yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan Dasar Manusia

Kegiatan dasar setiap manusia dikaji secara menyeluruh untuk mendapatkan


perhatian bahwa pada hakakatnya manusia tidak bisa hidup sendiri, sehingga
dibutuhkan kontribusi orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

2. Ilmu Sosial

Ruang lingkup lainnya dalam Ilmu Sosial Budaya Dasar ialah tentang
beragam tujuan ilmu sosial dan manfaat ilmu sosial yang mempengaruhinya,
diantaranya yaitu ilmu psikologi, sosiologi, ilmu sejarah, yang semuanya itu dianggap
mampu untuk memberikan peran nyata dalam mengkaji kebudayaan yang ada.

3. Humaniora

Humaniora merupakan ilmu pengetahuan yang dianggap mampu untuk


mengajarkan bagaimana manusia menjadi manusia atau dengan kata lain memanusiakan
manusia sesuai dengan posinya masing-masing. Dengan kenyataan tersebut tentu saja
tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar dianggap bisa memberikan kontrbusi pengetahuan
yang luas pada perkembangan kembudayaan yang ada.

Berdasarkan ketentuan dalam SK DirjenDikti No.30/Dikti/Kep/2003 Tentang


Tamburambu pelaksanaan Kelompok MatakuliahBerkehidupan Bermasyarakat di

6
PerguruanTinggi Indonesia, substansi kajian ISBD sebagai berikut :

a. Pengantar ISBD

b. Manusia sebagai makhluk budaya

c. Manusia dan peradaban

d. Manusia sebagai makhluk individu dansosial

e. Manusia, keragaman dan kesetaraan

f. Moralitas dan hukum

g. Manusia, sains, dan teknologi

h. Manusia dan lingkungan

Kajian ISBD mencakup masalah sosial dan masalah budaya serta keberadaan
manusia sebagai subjek bagi masalah tersebut. Manusia diharapkan dapat mememiliki
wawasan sosial, menumbuhkan kepekaan dan empati pada masalah sosial serta mencari
pemecahannya.Berikut manfaat mempelajari ilmu sosial budaya dasar dalam
kehidupan sehari-hari:

1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar
lingkungannya.

2. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakan sudah


dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai
yang tidak dapat dibenarkan.

1.3. TUJUAN
Tujuan ilmu sosial budaya dasar atau ISBD,yakni sebagai berikut :

1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang


keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan
mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

7
2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dfan arif dalam memahami keragaman
kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral
dalam kehidupan bermasyarakat
3. Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan
kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku
individu dan mahluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan
pengetahuan akademik dan keahliannya
4. Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan
akademik dan keahliannya.
Selain tujuan diatas, ISBD atau ilmu sosial budaya dasar juga mempunya fungsi
yakni untuk Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-
konsep yang di kembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar dya
tanggap,persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial
budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa kepada lingkungan lebih
besar.

8
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA : PENGERTIAN SERTA
FAKTOR –FAKTOR PENYEBABNYA .

2.1. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.


Perubahan sosial sering kali dijumpai dalam suatu masyarat yang secara tidak
langsung mampu mempengaruhi sistem, nilai dan sikap masyarakat.Berikut ini
beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian perubahan sosial, yaitu :
1. Priorts Sztompkae, menguraikan perubahan sosial sebagai perubahan yang
terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial, di mana adanya perbedaan antara
keadaan sistem tertentu dalam waktu berlainan. Perubahan sosial ini juga
berkaitan dengan tiga kriteria yaitu: studi tentang perbedaan, pengamatan pada
sistem sosial yang sama, dan dimensi ruang menunjuk pada wilayah terjadi
perubahan sosial.
2. Kingsley Davis mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat.
3. Mac Iver mendefinisikan perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan.
4. Gillin dan Gillin menyebut perubahan sosial merupakan suatu variasi cara-cara
hidup yang telah diterima, baik karena adanya perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, maupun karena ada difusi dan
penemuan dalam masyarakat.
5. Menurut Koenig, perubahan sosial merupakan modifikasi yang terjadi dalam
pola kehidupan masyarakat.
6. Hawley mendefinisikan, setiap perubahan yang tidak terulang dari sistem sosial
sebagai satu kesatuan.
7. Munandar mendefinisikan, perubahan sosial ialah perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi dari bentuk masyarakat.
8. Soemardjan yang menyatakan perubahan sosial meliputi segala perubahan pada
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosialnya, yang di dalamnya melingkupi nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku
antara kelompok dalam masyarakat.
9. Menurut Moore, perubahan sosial sebagai perubahan penting dari struktur sosial
yaitu pola-pola perilaku dan interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat.

9
Perubahan sosial hadir sebagai perubahan sistem, serta struktur dan kebudayaan
sosial yang mengikat masyarakat dengan peristiwa sosial yang menyangkut masa
lalu.Perubahan sosial dibedakan menjadi beberapa teori, seperti; teori evolusi, teori
konflik, teori fungsional, teori siklus, dan teori pembangunan.
A. Teori perubahan sosial evolusi

Teori evolusi ini merupakan perubahan yang memiliki arah tetap dan
dialami setiap masyarakat. Perubahan evolusi ini akan terjadi secara bertahap
mulai dari awal sampai perubahan terakhir. Evolusi ini berlandaskan pada teori
Darwin yang dipengaruhi oleh Herbert Spencer.Teori evolusi ini mempunyai
dua tokoh paling berpengaruh yaitu; Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.
B. Teori perubahan sosial konflik

Teori Konflik menjelaskan perubahan sosial dapat terbentuk dari


konflik.Konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok penguasa
dengan kelompok masyarakat yang termajinalkan atau tertindas, sehingga
melahirkan sebuah perubahan sosial yang mengubah sistem sosial.
C. Teori perubahan sosial fungsionalis

Teori fungsionalis ini merupakan suatu yang konstan dan tidak


memerlukan penjelasan.Perubahan sosial dalam teori ini bisa saja mengacaukan
suatu keseimbangan di masyarakat. Teori ini hanya menerima perubahan yang
bermanfaat bagi masyarakat, yang dimana perubahan sering kali tidak
bermanfaat akan dibuang atau tidak digunakan.
D. Teori perubahan sosial siklus

Teori siklus merupakan sebuah tahap yang sama seperti teori evolusi.
Namun, perubahan tidak akan berhenti pada tahap “terakhir” yang sempurna,
namun akan berputar kembali seperti awal untuk peralihan ke tahap selanjutnya.
Perubahan ini sering kali digambarkan dengan berputar melingkar. Siklus ini
merupakan perubahan yang tidak bisa direncanakan atau diarahkan pada suatu
titik, tetapi ia akan berputar melingkar menurut pola.

E. Teori perubahan sosial pembangunan

10
Teori pembangunan terbagi atas tiga bagian yakni Teori modernisasi, teori
dependensi, teori sistem dunia.
1. Teori Modernisasi
Teori modernisasi merupakan proses bertahap, modernisasi ini
juga melibatkan proses homogenitas yang melalui berbagai masyarakat
dengan karakter serta struktur yang serupa. Modernisasi ini juga
merupakan proses yang bergerak maju dan tidak bergerak mundur dan
tidak dapat dihentikan.
2. Teori dependensi
Teori ini merupakan teori dependensia.Kemunculan teori ini
sebagai perbaikan sekaligus antithesis dari kegagalan teori pembangunan
maupun modernisasi yang menjalnkan tugasnya menegungkap
kelemahan hubungan ekonomi dua kelompok negara di dunia.
3. Teori sistem dunia
Teori ini sering disebut dengan teori sistem ekonomi kapitalis
dunia.Sistem dunia ini dipandang dengan mengubah unit analisisnya
pada sistem dunia, sejarah kapitalis dunia, serta spesifikasi sejarah
lokal.Teori ini cukup dipandang dari sistem ekonomi kapitalis.

Perubahan budaya sebenarnya lebih mengacu pada sebuah perubahan dalam proses
tata sosial dalam masyarakat. Menurut Kingsley Davis ,perubahan Budaya adalah
perubahan yang mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul
karena adanya interaksi yang bersifat komunikatif.Beberapa perubahan budaya ini
termasuk juga perubahan dalam lingkungan, lembaga, perilaku dan juga hubungan
sosial.
Selain itu, perubahan budaya juga bisa mengacu pada gagasan untuk sebuah
kemajuan sosial dan juga evolusi sosial dan budaya.Perubahan budaya sendiri biasanya
dapat berlangsung dengan sangat cepat ataupun lambat dan umumnya sangat tidak bisa
disadari oleh masyarakat dalam sebuah negara. Karena hanya beberapa orang yang
mengetahuinya ketika orang tersebut mulai membandingkan kehidupan sosial di masa
lalu dan masa saat ini.Perubahan budaya dalam kehidupan masyarakat biasanya dapat
terjadi masyarakat itu sendiri menginginkan sebuah perubahan.Dampak perubahan

11
budaya,yakni sebagai berikut :
1. Cara berkomunikasi

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi mengubah cara kita dalam


berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan surat-menyurat, tetapi saat ini
dilakuan dengan SMS atau surel. Dulu juga ada yang namanya telegram dan telegraf,
akan tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon, handphone, dan jejaring sosial.
Ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan
budaya dimasyarakat.
2. Cara berpakaian

Dulu, orang-orang bangga mengenakan pakaian adat dari daerah masing-


masing.Tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit dijumpai kecuali kalau ada acara-
acara adat. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang didapatkan dari
berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara berpakaian sebagian masyarakat
banyak dipengaruhi oleh budaya barat.
3. Gaya hidup

Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup yang baik di dalam kehidupannya


seperti menjadi vegetarian, workaholic, dan lainnya. Tetapi ada juga sebagian besar juga
dapat membuat masyarakat yang terjerumus kedalam gaya hidup yang tidak baik yang
tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa seperti narkoba dan pergaulan bebas.
4. Emansipasi wanita

Salah satu bentuk perubahan budaya budaya yang terjadi di masyarakat adalah
emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama dengan pria. Dulu kita
jarang sekali melihat wanita yang menjadi pimpinan, bahkan ada kalimat orang tua yang
menyatakan bahwa kehidupan wanita adalah disekitar dapur, sumur, dan kasur.Saat ini
tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting di negeri ini seperti anggota
parlemen, pimpinan perusahaan, dll.
5. Masyarakat semakin kritis

Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi


semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media komunikasi,
seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat masyarakat kita semakin

12
cerdas dan kritis, contohnya adalah masyarakat selalu mengomentari kebijakan-
kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut
tidak populis dimata rakyat.
6. Tergerusnya kebudayaan

Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke negara lain, contohnya adalah
perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut bukan budaya
asli lokal, akan tetapi tidak sedikit masyarakat lokal yang melestarikan budaya tersebut.
Banyak masyarakat yang menyatakan bahwa budaya asing jauh lebih menarik
ketimbang budaya kita sendiri, hal ini yang menyebabkan ketertarikan kepada budaya
lokal semakin menurun.
7. Penggunaan bahasa daerah semakin jarang

Contoh perubahan budaya budaya lainnya adalah penggunaan bahasa daerah


yang sudah semakin jarang.Kita tahu bersama, ada banyak bahasa daerah di penjuru
dunia ini.Akan tetapi saat ini banyak masyarakat lokal yang cenderung menggunakan
bahasa nasional.Hal ini bukan tanpa alasan, karena bahasa nasional lebih dimengerti
oleh semua orang sedangkan bahasa daerah hanya dimengerti oleh masyarakat daerah
tertentu saja.Bahasa internasional juga merebak karena masuknya teknologi dalam
masyarakat.

Perubahan sosial dalam sifat kebudayaan mencerminkan keadaan masyarakat yang


berbeda dari yang sebelumnya dengan kondisi saat ini terjadi pada saat ini.Perubahan
dalam arti budaya memanglah selalu di alami masyarakat, lantaran masyarakat bergerak
secara dinamis mengikuti perkembangan zaman bukan bergerak secara tetap
(statis).Disatu sisi perubahan sosial budaya dan ini juga dipengaruhi oleh globalisasi
yang menyebebabkan kehidupan tidak ada batas, sehingga menjadikan setiap
masyarakat di seluruh dunia terpengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya
Perubahan sosial budaya adalah perubahan masyarakat pada asepek rutinitas
keseharian yang didapatkan dari warisan ataupun di dapatkan dari proses sosial dan
interaksi sosial dalam memunculkan asimilasi serta akulturasi masyarakat.Tonnies,
Definisi perubahan sosial budaya adalah perubahan sosial dalam masyarakat yang
terjadi dari arah individualisasi dan pencarian kekuasaan. Gejala itu perubahan sosial ini

13
akan tampak jelas pada masyarakat perkotaan, dan akan terasa minim dalam masyarakat
pedesaan.
Oleh karena demikianlah, anggapan terhadap munculnya perubahan sosial budaya
dalam masyarakat ini muncul dari keberadaan individu dan kelompok yang merasa
kurang puas sehingga menyebabkan masyarakat memunculkan kebudayaan baru yang
dianggap lebih pantas.
Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial
dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan
gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu
terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan
penyebab dari perubahan.Bentuk yang terjadi dalam proses perubahan sosial budaya
dalam masyarakat ini antara lain;
a. Perubahan Sosial Budaya Cepat
Bentuk pertama yang hadir dalam perubahan sosial budaya ini adalah prosesnya
dilakukan dengan cepat dengan melibatkan sektor kehidupan masyarakat secara
menyeluruh, proses terajadinya perubahan cepat ini dapat dipengaruhi dengan
keberadaan masyaraat yang tidak puas dengan kinerja suatu lembaga sosial.
b. Perubahan Sosial Budaya Lambat
Bentuk kedua dalam perubahan sosial budaya, ini adalah proses yang
dilakukannya dengan lambat. Baik melalui kerjasama atau dalam internalisasi yang
dilakukan dengan bertahap. Contoh yang nyata dalam perubahan sosial ini misalnya saja
masuknya kebudayaan Korea Selatan melalui Film dan Musik.Perkembangan indutri
film serta musik dalam perubahan sosial budaya ini menjadikan masyarakat Indonesia
memburu dengan cepat produk-produk yang berasal dari Korea Selatan, seperti produk
baju, sepatu, handhone, makeup dan lain sebagainya.

Beregam contoh yang bisa dikemukakan mengenai perubahan sosial budaya ini, antara
lain,yaitu :
1. Masyarakat
Kehidupan masyarakat yang mengelami perubahan sosial budaya misalnya saja adalah
rutinitas keseharian yang pada zaman dahulu masyarakat saling mengunjungi untuk

14
sekedar bersosialisasi akan tetapi pada zaman sekarang, kamajuan teknologi membuat
masyarakat hanya cukup melakukan interaksi sosial di dalam media sosial internet.

2. Kedidupan Sehari-hari
Contoh lainnya, mengenai tindakan perubahan sosial budaya dalam keseharian ialah
budaya makan menggunakan sendok, ini adalah jenis budaya yang harus diakui, bahwa
makan dengan sendok adalah imitasi masyarakat Indonesia terhdap kebudayaan Eropa,
khusus belanda atau portugis yang pernah menjajah Indonesia.

3. Pendidikan
Melalui kurikulum pendidikan, sistem perubahan sosial budaya juga dilakukan. Kajian
mengenai hal ini bisa dilihat pada sistem dalam makna pendidikan sekarang yang mana
masyarakat menggunakan meja, bangku sebagai tempat belajar, padahal sejatinya
budaya Indonesia belajar tanpa menggunakan peralatan tersebut, sebagimana sistem
pendidikan di Indonesia menggunakan sistem pondok pesantren.

4. Pandemi Corona virus 19 (Covid-19)


Baru-baru ini banyak sekali perubahan sistem budaya yang berbeda lantaran disebabkan
karena adanya pandemi Covid 19 yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan virus
corona.Covid 19 termasuk dalam perubahan sosial budaya dengan cepat, dimana
misalnya saja untuk pendidikan yang harus memaksimalkan teknologi sebagai alat
pembelajaran, padahal sebelumnya fenomena yang terjadi dilakukan secara tatap muka.
Disatu sisi lainnya, akibat adanya pandemi covid 19 juga masyarakat harus keluar
rumah dengan mempergunakan masker sebagai alat pelindung untuk mencegah virus
yang mematikan tersebut.

5. Sarana Transportasi
Contoh nyata lainnya dari adanya perubahan sosial dalam kebudayaan ini ialah adanya
penggunaan alat transportasi yang awalnya masyarakat Indonesia mempergunakan
hewan seperti kuda ataupun kerbau, pada saat ini diberbagai plosok sudah
mempergunakan motor bahkan mobil.

15
2.2. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya pada masyarakat dapat terjadi jika dipicu oleh beberapa
faktor tertentu.aktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya bisa dikelompokkan
dalam dua kategori, yaitu internal dan eksternal.
A. Faktor Internal Pemicu Perubahan Sosial Budaya

Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam


masyarakat itu sendiri, baik yang berupa kolektif ataupun individu.Dalam faktor
internal terdapat empat hal yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial
budaya pada masyarakat.Berikut sejumlah faktor penyebab perubahan sosial
budaya dari kategori internal.
1. Perubahan Jumlah Penduduk (Populasi) Bertambah atau berkurangnya
penduduk dalam suatu wilayah menyebabkan terjadinya perubahan sosial baik di
daerah tujuan maupun daerah yang ditinggalkan. Contohnya, ketika penduduk
Pulau Jawa pindah ke Pulau Kalimantan. Maka, di Pulau Kalimantan akan
terjadi perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya
dalam bentuk aturan dan norma. Sedangkan di wilayah Pulau Jawa, akan terjadi
pengurangan penduduk yang mempengaruhi pembagian kerja dan stratifikasi
sosial lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2. Adanya Penemuan atau Inovasi Baru Lahirnya penemuan dan inovasi baru
sangat mempengaruhi perubahan yang terjadi di masyarakat. Contohnya:
penemuan internet membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses
informasi.
3. Konflik Sosial Konflik sosial di antara kelompok masyarakat dapat
mendorong terjadinya suatu perubahan sosial. Misalnya, konflik yang terjadi
antara warga lokal dengan warga luar daerah, ini menjadikan warga lokal sulit
untuk menerima kehadiran warga dari daerah lain di wilayahnya.
4. Terjadinya Pemberontakan dan Revolusi dalam Masyarakat Pemberontakan
terjadi karena ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem kekuasaan pemerintah.
Hal ini dapat memicu munculnya gerakan revolusi yang akan membawa
perubahan besar dalam masyarakat.

B. Faktor Eksternal Pemicu Perubahan Sosial Budaya

16
Faktor Eksternal ialah faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang
berasal dari luar masyarakat.Faktor-faktor eksternal itu terdiri dari tiga.
1. Perubahan Lingkungan Alam Perubahan lingkungan yang terjadi akibat
bencana alam banjir, gempa bumi, tsunami, puting beliung dan
sebagainya.Dalam kategori ini, termasuk perubahan lingkungan karena alam
yang dirusak manusia, menjadi salah satu faktor penyebab perubahan
sosial.Kondisi ini memaksa manusia untuk mengungsi dan berpindah tempat. Di
tempat baru itu, akan terjadi perubahan sosial baik dari lembaga kemasyarakatan
maupun lingkungan sekitar.
2. Peperangan Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan dapat
menyebabkan terjadinya perubahan sosial di wilayah yang mengalami
kekalahan.Kebijakan-kebijakan baru dari suatu pemerintah pemenang perang
yang diberlakukan dapat menjadi sebab perubahan ini terjadi.
3. Pengaruh Budaya Masyarakat Lain Masuknya pengaruh budaya asing ke
suatu daerah lewat proses pertukaran budaya maupun media massa dapat
mempengaruhi budaya asli di wilayah tersebut. pengaruh budaya asing dapat
memicu terjadinya asimilasi dan akulturasi budaya yang melahirkan perubahan
sosial di masyarakat.

Selain faktor-faktor diatasa terdapat pula faktor pendorong dan penghambat


perubahan Sosial Budaya Layaknya yang terjadi dalam sebuah proses, terdapat
beberapa faktor pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial dalam
masyarakat. Faktor-faktor tersebut dapat memicu suatu proses perubahan sosial menjadi
lebih cepat maupun sebaliknya.
A. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
1. Kontak dengan budaya lain
2. Sikap menghargai karya orang lain
3. Sistem pendidikan yang maju
4. Keinginan untuk maju
5. Penduduk yang heterogen
6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
7. Sistem pelapisan terbuka 8. Orientasi ke masa depan

17
B. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Masyarakat yang bersikap tradisional
3. Pendidikan yang rendah
4. Adanya kepentingan yang tertanam kuat
5. Ketakutan akan terjadinya kegoyahan integrasi
6. Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing
7. Hambatan ideologis.

18
3. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL

3.1. Teori-teori kebudayaan


Teori kebudayaan dapat digunakan untuk keperluan praktis, memperlancar
pembangunan masyarakat, di satu sisi pengetahuan teoritis tentang kebudayaan dapat
mengembangkan sikap bijaksana dalam menghadapi serta menilai kebudayaan-
kebudayaan yang lain dan pola perilaku yang bersumber pada kebudayaan sendiri.
Pengetahuan yang ada belum menjamin adanya kemampuan untuk dapat digunakan
bagi tujuan-tujuan praktis karena antara toeri dan praktek terdapat sisi-antara (interface)
yang harus diteliti secara tuntas agar dengan pengetahuan yang diperoleh lebih lanjut
dari penelitian yang dilakukan, konsekuensi dalam penerapan praktis dapat dikendalikan
secara ketat. Dengan demikian akan didapat pemahaman tentang prinsip-prinsip dan
konsep-konsep dasar yang melandasi pandangan-pandangan teoritis tentang
kebudayaan.
Secara garis besar hal yang dibahas dalam teori kebudayaan adalah memandang
kebudayaan sebagai, (a)Sistem adaptasi terhadap lingkungan.(b)Sistem tanda.(c) Teks,
baik memahami pola-pola perilaku budaya secara analogis dengan wacana tekstual,
maupun mengkaji hasil proses interpretasi teks sebagai produk kebudayaan.(d)
Fenomena yang mempunyai struktur dan fungsi. (e) Dipandang dari sudut filsafat.
Sebelum lebih lanjut memahami teori kebudayaan ada baiknya kita meninjau
terlebih dahulu wilayah kajian kebudayaan, atau lebih tepatnya Ilmu Pengetahuan
Budaya. Jika menilik pembagian keilmuan seperti yang diungkapkan oleh Wilhelm
Dilthey dan Heinrich Rickert, mereka membagi ilmu pengetahuan ke dalam dua bagian,
yaitu Naturwissenschaften (ilmu pengetahuan alam) dimana dalam proses penelitiannya
berupaya untuk menemukan hukum-hukum alam sebagai sumber dari fenomena alam.
Sekali hukum ditemukan, maka ia dianggap berlaku secara universal untuk fenomena
itu dan gejala-gejala yang berkaitan dengan fenomena itu tanpa kecuali.
Dalam Naturwissenschaften ini yang ingin dicari adalah penjelasan (erklären) suatu
fenomena dengan menggunakan pendekatan nomotetis.Hal lain adalah
Geisteswissenschaften (ilmu pengetahuan batin)atau oleh Rickert disebut dengan
Kulturwissenschaften (ilmu pengetahuan budaya) dimana dalam tipe pengetahuan ini
lebih menekankan pada upaya mencari tahu apa yang ada dalam diri manusia baik

19
sebagai mahluk sosial maupun mahuk individu. Terutama yang berkaitan pada faktor-
faktor yang mendorong manusia untuk berperilaku dan bertindak menurut pola
tertentu.Upaya memperoleh pengetahuan berlangsung melalui empati dan simpati guna
memperoleh pemahaman (verstehen) suatu fenomena dengan menggunakan pendekatan
ideografis.
Pada perkembangannya banyak ilmu-ilmu geisteswissenschaften dan
kulturwissenschaften menggunakan pendekatan yang digunakan oleh
naturwissenschaften seperti halnya Auguste Comte yang melihat suatu fenomena
perkembangan masyarakat dengan menggunakan pendekatan positivistik.Jika di tilik
tentang konsep kebudayaan, maka dapat dilihat dari dua sisi, yaitu, pertama, Konsep
kebudayaan yang bersifat materialistis, yang mendefinisikan kebudayaan sebagai sistem
yang merupakan hasil adaptasi pada lingkungan alam atau suatu sistem yang berfungsi
untuk mempertahankan kehidupan masyarakat.Kajian ini lebih menekankan pada
pendangan positivisme atau metodologi ilmu pengetahuan alam.Kedua, Konsep
kebudayaan yang bersifat idelaistis, yang memandang semua fenomena eksternal
sebagai manifestasi suatu sistem internal, kajian ini lebih dipengaruhi oleh pendekatan
fenomenologi.
Terlepas dari itu semua maka kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu fenomena
sosial dan tidak dapat dilepaskan dari perilaku dan tindakan warga masyarakat yang
mendukung atau menghayatinya.Sebaliknya, keteraturan, pola, atau konfigurasi yang
tampak pada perilaku dan tindakan warga suatu masyarakat tertentu dibandingkan
perilaku dan tindakan warga masyarakat yang lain, tidaklah dapat dipahami tanpa
dikaitkan dengan kebudayaan.
Mengenai pembagian wilayah keilmuan ini terdapat kerancuan terutama yang
berkenaan dengan peristilahan human science dan humanities.Pada masa Yunani dan
Romawi, pendidikan yang berkaitan dengan humanities adalah yang berkaitan dengan
pemberian keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan agar
seseorang mempunyai kemampuan untuk mengembangkan potensi dirinya tentang
kemanusian yang berbudi dan bijaksana secara sempurna.Adapun mata pelajaran yang
diberikan untuk mencapai hal itu adalah filsafat, kesusastraan, bahasa (reotrika,
gramatika), seni rupa dan sejarah.Maka dari penjelasan ini, humanities atau humaniora
lebih mendekati pada ilmu pengetahuan budaya.

20
Berbicara tentang kebudayaan maka tidak bisa terlepas dari peradaban. Berikut ini
beberapa dimensi dari peradaban, diantaranya, pertama, Adanya kehidupan kota yang
berada pada tingkat perkembangan lebih „tinggi“ dibandingkan dengan keadaan
perkembangan didaerah pedesaan. Kedua, Adanya pengendalian oleh masyarakat dari
dorongan-dorongan elementer manusia dibandingkan dengan keadaan tidak
terkendalinya atau pelampiasan dari dorongan-dorongan itu.
Selain menganggap corak kehidupan kota sebagai lebih maju dan lebih tinggi
dibandingkan dengan corak kehidupan di desa, dalam pengertian peradaban terkandung
pula suatu unsur keaktifan yang menghendaki agar kemajuanitu wajib disebarkan ke
masyarakat dengan tingkat perkembangan yang lebih rendah, yang berada di daerah-
daerah pedesaan yang terbelakang.
Peradaban sebenarnya muncul setelah adanya masa kolonialisasi dimana ada
semangat untuk menyebarkan dan menanamkan peradaban bangsa kolonial dalam
masyarakat jajahannya, sehingga pada masa itu antara masyarakat yang beradab dan
kurang beradab dapat digeneralisasikan sebagai corak kehidupan barat versus corak
kehidupan bukan barat.Unsur lain yang terkandung dalam makna peradaban adalah
kemajuan sistem kenegaraan yang jelas dapat dikaitkan dengan pengetian civitas.
Implikasinya adalah bahwa penyebaran sistem politik barat dapat merupakan sarana
yang memungkinkan penyebaran unsur-unsur peradaban lainnya. Corak kehidupan kota
atau kehidupan yang beradab pada hakikatnya berarti tata pergaulan sosial yang sopan
dan halus, yang seakan-akan mengikis dan melicinkan segi-segi kasar.
Dari penjelasan definisi peradaban diatas yang hampir merangkum semua unsur
adalah definisi yang diambil dari bahasa Belanda (beschaving) yang mengatakan bahwa
peradaban meliputi tatacara yang memungkinkan berlangsungnya pergaulan sosial yang
lancar dan sesuai dengan norma-norma kesopanan yang berlaku dalam masyarakat
barat.
Dalam mengkaji kebudayaan, unit analisa atau obyek dari kajiannya dapat
dikategorikan kedalam lima jenis data, yaitu, (a) artifak yang digarap dan diolah dari
bahan-bahan dalam linglkungan fisik dan hayati, (b) perilaku kinetis yang digerakkan
oleh otot manusia, (c) perilaku verbal yang mewujudkan diri ke dalam dua bentuk yaitu
(d) tuturan yang terdiri atas bunyi bahasa yang dihasilkan oleh pita suara dan otot-otot
dalam rongga mulut dan (e) teks yang terdiri atas tanda-tanda visual sebagai

21
representasi bunyi bahasa atau perilaku pada umumnya. Baik artifak, teks, maupun
perilaku manusia memperlihatkan tata susunan atau pola keteraturan tertentu yang
dijadikan dasar untuk memperlakukan hal-hal itu sebagai data yang bermakna, karena
merupakan hasil kegiatan manusia sebagai mahluk yang terikat pada kelompok atau
kolektiva, dan karena keterikatan itu mewujudkan kebermaknaan itu.
Teori kebudayaan adalah usaha untuk mengonseptualkan kebermaknaan itu, untuk
memahami pertalian antara data dengan manusia dan kelompok manusia yang
mewujudkan data itu.Teori kebudayaan adalah usaha konseptual untuk memahami
bagaimana manusia menggunakan kebudayaan untuk melangsungkan kehidupannya
dalam kelompok, mempertahankan kehidupannya melalui penggarapan lingkungan
alam dan memelihara keseimbangannya dengan dunia supranatural.
Keragaman teori kebudayaan dapat ditinjau dari dua perspektif, yaitu, (a) perspektif
perkembangan sejarah yang melihat bahwa keragaman itu muncul karena aspek-aspek
tertentu dari kebudayaan dianggap belum cukup memperoleh elaborasi. Dan (b)
perspekif konseptual yang melihat bahwa keragaman muncul karena pemecahan
permasalahan konseptual terjadi menurut pandangan yang berbeda-beda. Dalam
memahami kebudayaan kita tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip dasarnya.
De Saussure merumuskan setidaknya ada tiga prinsip dasar yang penting
dalammemahami kebudayaan, yaitu:Tanda (dalam bahasa) terdiri atas yang menandai
(signifiant, signifier, penanda) dan yang ditandai (signifié, signified, petanda). Penanda
adalah citra bunyi sedangkan petanda adalah gagasan atau konsep.Hal ini menunjukkan
bahwa setidaknya konsep bunyi terdiri atas tiga komponen (1) artikulasi kedua bibir, (2)
pelepasan udara yang keluar secara mendadak, dan (3) pita suara yang tidak bergetar.
Gagasan penting yang berhubungan dengan tanda menurut Saussure adalah tidak
adanya acuan ke realitas obyektif.Tanda tidak mempunyai nomenclature. Untuk
memahami makna maka terdapat dua cara, yaitu, pertama, makna tanda ditentukan oleh
pertalian antara satu tanda dengan semua tanda lainnya yang digunakan dan cara kedua
karena merupakan unsur dari batin manusia, atau terekam sebagai kode dalam ingatan
manusia, menentukan bagaimana unsur-unsur realitas obyektif diberikan signifikasi
ataukebermaknaan sesuai dengan konsep yang terekam.
Permasalahan yang selalu kembali dalam mengkaji masyarakat dan kebudayaan
adalah hubungan antara individu dan masyarakat.Untuk bahasa, menurut Saussure ada

22
langue dan parole (bahasa dan tuturan).Langue adalah pengetahuan dan kemampuan
bahasa yang bersifat kolektif, yang dihayati bersama oleh semua warga masyarakat;
parole adalah perwujudan langue pada individu. Melalui individu direalisasi tuturan
yang mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku secara kolektif, karena kalau tidak,
komunikasi tidak akan berlangsung secara lancar.
Gagasan kebudayaan, baik sebagai sistem kognitif maupun sebagai sistem
struktural, bertolak dari anggapan bahwa kebudayaan adalah sistem mental yang
mengandung semua hal yang harus diketahui individu agar dapat berperilaku dan
bertindak sedemikian rupa sehingga dapat diterima dan dianggap wajar oleh sesama
warga masyarakatnya.
Teori kebudayaan adalah usaha konseptual untuk memahami bagaimana manusia
menggunakan kebudayaan untuk melangsungkan kehidupannya dalam kelompok,
mempertahankankehidupannya melalui penggarapan lingkungan alam dan memelihara
keseimbangannya dengan dunia supranatural.Berikut beberapa gagasan teori budaya
yang dirumuskan oleh para ahli,yaitu :
- Budaya Sebagai Sistem Adaptif
Satu perkembangan penting dalam teori kul tural berasal dari aliran yang
meninjau ke budayaan dari sudut pandangan evolusio nari. Satu jembatan antara kajian-
kajian tentang evolusi makhluk hominid(seperti Ausralopithecus dan Pithecanthropus)
dan kajian- kajian tentang kehidupan sosial manusia telah membawa kita kepada
pandangan yang lebih jelas bahwa pola bentuk biologis tubuh manusia adalah "open
ended", dan mengakui bahwa cara penyempurnaan dan penyesuaiannya melalui proses
pembelajaran kultural (cultural learning) memungkinkan manusia untuk membentuk
dan mengembangkan kehidupan dalam lingkungan ekologi tertentu. Penerapan satu
model evolusionari seleksi -alam atas dasar biologis terhadap bangunan kultural telah
membuat ahli-ahli antropologi bertanya dengan kearifan yang makin tinggi tentang cara
bagaimanakomuniti manusia mengembangkan pola -pola kultural tertentu.
- Budaya Sebagai Sistem Kognitif
Budaya dipandang sebagai sistem pengetahuan. Menurut Ward Goodenough,
Kebudayaan suatu masyarakat terdiri atas segala sesuatu yang harus diketahui atau
dipercayai seseorang agar dia dapat berperilaku dalam cara yang dapat diterima oleh
anggota -anggota masyarakat tersebut. Budaya bukanlah suatu penomena material,

23
yakni tidak berdiri atas benda - benda, manusia, tingkah laku atau emosi - emosi.
Budaya lebih merupakan organisasi dari hal -hal tersebut. Budaya adalah bentuk hal-hal
yang ada dalam pikiran (mind) manusia, model -model yang dipunyai manusia untuk
menerima,menghubungkan, dan kemudian menafsirkan penomena material di atas.
- Budaya Sebagai Sistem Struktural
Levi-Strauss memandang budaya sebagai sistem simbolik yang dimiliki
bersama, dan merupakan ciptaan pikiran (creation of mind) secara kumulatif. Dia
berusaha mene mukan dalam penstrukturan bidang kultural(dalam mitologi, kesenian,
kekerabatan, danbahasa) prinsip -prinsip dari pikiran (mind) yang menghasilkan
budaya itu. Kondisi ma terial dari ma ta pencaharian hidup dan eko nomi memberi
kendala (bukan menentukan)bentuk dunia yang kita hidupi ini. Khususnya dalam
mitologi, kondisi material tersebutmembiarkan pemikiran tentang dunia berkuasa secara
bebas. Dunia fisik tempat ma nusia hidup memberi kan bahan mentah yang diperdalam
lebih jauh oleh proses pemikir an yang universal ke dalam pola -pola yang jauh berbeda
secara substansif tetapi sama secara formal
- Budaya Sebagai Sistem Ideasional: Paradoks dan Masalah
Ahli- ahli teori tentang budaya sebagai sis tem ideasional harus dipilah-pilah
lagi.Ahli ahli teori antropologi modern ini memilikibersama satu premis penting yang
membedakan mereka dari pendahulu mereka.Se perti dikatakan oleh Singer (76), dua
tradisi yang sejajar, yaitu antropologi kultural Ame rika dan antropologi sosial Inggris,
masingmasing mengeluarkan sejenis imperialismeintelektual.Bagi antropologi kultural
Ame rika, pola -pola sosial adalah salah satu aspek dari budaya. Sebaliknya bagi
antropologi sosial Inggris, khususnya Radcliffe - Brown, pola -pola kultural dipandang
terkristal dalam stru ktur sosial, dalam bentuk "cara bertingkah laku dan berpikir
yangmelembaga dan baku, yang bentuk normalnya diakui secara sosial dalam aturan
yang nyata dan tidak nyata, menjadi panduan anggota-anggota dari suatu masyarakat"

3.2. Teori –teori tentang interaksi sosial


Georg Simmel, sosiolog dan filsuf Jerman, menyatakan masyarakat muncul di
mana sejumlah orang melakukan interaksi dan membentuk kesatuan baik sementara
maupun permanen. Dikutip dari buku Georg Simmel (2002) karya David Frisby, Georg
Simmel menyatakan tugas sosiologi adalah penyelidikan bentuk-bentuk menjadi bagian
dari masyarakat, yaitu bentuk sosiasi.

24
Sosiasi berasal dari bahasa Jerman Vergesellschaftung. Secara harafiah berarti
proses di mana masyarakat itu terjadi. Menurut Simmel, masyarakat dapat terbentuk
karena adanya interaksi, bukan adanya kelompok orang yang hanya diam. Melalui
interaksi timbal balik, individu saling berhubungan dan saling memengaruhi dan
masyarakat muncul. Jika individu-individu saling berhubungan dan saling
memengaruhi, maka terbentuklah suatu masyarakat.
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin dalam Cultural Sociology, a
Revision of An Introduction to Sociology (1954), interaksi sosial adalah hubungan-
hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan,
antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang perorangan dengan
kelompok manusia. Sedangkan Kimball Young dan Raymond, W. Mack dalam
Sociology and Social Life (1954) menerangkan interaksi sosial adalah kunci dari semua
kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Soerjono Soekanto dalam Sosiologi: Suatu Pengantar (1994), menjelaskan interaksi
sosial adalah sebuah proses sosial yang mempunyai hubungan dengan berbagai cara
berhubungan. Baik sesama individu maupun kelompok tertentu, yang bertujuan untuk
membangun sistem dalam sebuah hubungan sosial.
Pembahasan terkait dengan interaksi sosial sudah dijelaskan oleh beberapa ahli
sosiologi pada era abad ke-19 dan awal 20.Di antaranya ialah George Herbert Mead dan
Erving Goffman.Keduanya menjelaskan interaksi sosial sebagai suatu bentuk aktivitas
individu yang dapat menjadi faktor pembentuk kepribadian dari setiap orang.Kedua
sosiolog itu juga merumuskan teori tentang interaksi sosial, yakni Interaksionisme
Simbolik dan Dramaturgi.
1. Teori Interaksionisme Simbolik Teori Interaksionisme Simbolik dikemukakan
oleh George Herbert Mead. Menurut pendapat Mead, interaksi sosial terjadi karena
penggunaan simbol-simbol yang memiliki makna. Simbol tersebut menciptakan
makna yang dapat memicu adanya interaksi sosial antar individu. Contoh
interaksionisme simbolik dalam aktivitas sehari-hari yaitu ketika kita sedang
melakukan aktivitas berbelanja di mana terdapat pelayan yang menawarkan
berbagai produk. Oleh karena itu dalam hal ini kita akan menempatkan diri sebagai
seorang konsumen. Interaksionisme simbolik pada contoh ini memberikan makna
atas suatu peran dan juga aktivitas pada setiap individu.

25
2. Teori Dramaturgi Teori Dramaturgi dikonsepsikan oleh Erving Goffman.
Menurut Goffman, interaksi sosial seperti suatu pertunjukan seni. Sebab, dalam
interaksi sosial ada dua jenis kehidupan, yaitu backstage (belakang panggung) dan
juga frontstage (depan panggung). Teori Goffman menggambarkan kehidupan
manusia yang memiliki perbedaan pola interaksi yang tergantung pada situasi dan
kondisi. Dalam kehidupan sehari-hari, dramaturgi dalam interaksi sosial terlihat
seperti dalam kehidupan seorang Ayah. Saat bekerja, seorang ayah mungkin akan
menjadi seorang bos yang akan bersikap tegas kepada bawahannya di perusahaan.
Sebaliknya, saat di rumah dan menjadi figur ayah, sosok itu mungkin akan lebih
ramah dan bersahabat kepada anak-anaknya.

Jadi, struktur masyarakat dan kedudayaan terbangun karena interaksi sosial. Dengan
berinteraksi satu sama lain, orang merancang aturan, institusi, dan sistem tempat
mereka hidup. Lewat interaksi sosial pula, simbol digunakan guna
mengomunikasikan kesadaran satu masyarakat kepada mereka yang baru
mengenalnya, baik anak-anak maupun orang asing.

26
4. HIERARKI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
Hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow merupakan suatu pernyataan
luas tentang kebutuhan-kebutuhan manusia dan menyediakan sebuah kerangka dasar
konseptual sebagai landasan untuk memahami kekuatan-kekuatan yang menyebabkan
orang-orang berperilaku dengan cara tertentu dalam situasi tertentu.
Abraham Harold Maslow merupakan salah seorang tokoh psikologi yang lahir di
Brookolyn New York pada 1 April 1908 dan meninggal pada tahun 1970. Abraham
Maslow mengembangkan model Hierarki kebutuhan (1950) dan sampai saat ini tetap
digunakan dalam memahami motivasi manusia, pelatihan manajemen serta
pengembangan pribadi. Sebagai seorang humanis, Maslow menyadari bahwa sangat
diperlukan suatu teori yang memperhatikan tentang seluruh kemampuan manusia, tidak
hanya melihat dari satu aspek yang dimiliki manusia saja.Namun harus memperhatikan
aspek kemampuan yang dimiliki oleh manusia sebagai ciptaan Allah yang paling mulia.
Abraham Maslow mengkonstruk teorinya berdasarkan hierarki atau yang lebih dikenal
dengan Maslow’s Needs Hierarchy Theory/ A Theory of Human Motivation.Menurut
Maslow seorang yang berperilaku, karena didorong oleh berbagai jenis kebutuhan,
kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Jika kebutuhan pertama dan kedua
sudah terpenuhi, maka kebutuhan ketiga dan seterusnya sampai tingkat kelima akan
dikejar. Maslow membagi kebutuhan tersebut ke dalam beberapa jenjang yaitu sebagai
berikut :
1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar dari hierarki


Maslow. Kebutuhan ini disebut juga disebut sebagai kebutuhan primer, seperti makan,
minum, pakaian, dan tempat tinggal. Manusia akan memenuhi kebutuhan fisiologis
terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan berikutnya. Sebab, kebutuhan
fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendesak pemenuhannya.
2. Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan rasa aman Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang
menempati posisi kedua dari hierarki Maslow. Kebutuhan rasa aman ini meliputi

27
kebutuhan keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosi.Kebutuhan ini
didapatkan setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan rasa aman dipenuhi untuk
mendukung pemenuhan kebutuhan lain agar bisa terus berjalan dengan baik.
3. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang menempati posisi ketiga dari


hierarki Maslow.Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa memiliki,
bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan.Manusia sejatinya adalah makhluk sosial,
tidak mengherankan jika manusia membutuhkan sosialisasi dalam menjalani hidupnya.
Sebab dalam menjalani hidupnya, manusia senantiasa membutuhkan bantuan dari orang
lain.
4. Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan akan penghargaan merupakan kebutuhan yang menempati posisi


keempat dari hierarki Maslow. Dalam buku Perilaku Organisasi (2018) karya Timotius
Duha, dijelaskan bahwa kebutuhan penghargaan meliputi faktor-faktor internal seperti
harga diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan,
dan perhatian. Kebutuhan penghargaan atau disebut juga kebutuhan harga diri
merupakan hak untuk memperoleh dan kewajiban untuk meraih atau mempertahankan
pengakuan dari orang lain. Pengakuan akan diperoleh seseorang apabila telah sukses
dalam memenuhi kebutuhan sosialnya. Kebutuhan ini bisa menjadi sangat ambisius
apabila yang memenuhi kebutuhan ini adalah seseorang yang sering mencari status.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan


yang menempati posisi tertinggi dari hierarki Maslow.Kebutuhan ini mencakup
kebutuhan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri, kebutuhan untuk
meningkatkan kemampuan diri, serta kebutuhan untuk menjadi orang yang lebih
baik.Kebutuhan ini umumnya jarang dipenuhi oleh seseorang.Sebagian besar orang-
orang hanya fokus pada kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, dan harga diri.Kebutuhan ini
biasanya hanya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menaklukkan kemampuan dirinya
dan yang berani menerima tantangan dari luar.Tujuan utama pemenuhannya adalah
untuk memperoleh kepuasan batin dan meningkatkan kepercayaan diri.

28
Hirarki kebutuhan manusia yang dikemukakan oleh maslow ini berkaitan dengan
berbagai hal salah satunya kebudayaan. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial,
memiliki naluri untuk hidup dengan lainnya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan
orang lain disebut gregariousness sehingga manusia disebut social animal (hewan
sosial), karena sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua kecenderungan pokok,
yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu
masyarakat), dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama dan yang menghasilkan
kebudayaan.Dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan
sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.
Terdapat hubungan timbal balik antara kebudayaan dengan masyarakat.Masyarakat
itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan corak
masyarakat. Jadi antara manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang
memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kebudayaan yang ada dalam masyarakat selalu berubah seiring dengan perubahan yang
terjadi pada masyarakat.Walaupun kebudayaan itu bersifat stabil, tetapi tidak dapat
dipungkiri jika kebudayaan itu juga dinamis.Perubahan yang terjadi dalam masyarakat
kadang-kadang tidak dirasakan oleh masyarakat yang bersangkutan.
Manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari kebudayaan, apakah masyarakat itu
tergolong masyarakat yang masih bersifat primitif atau pun masyarakat modern, karena
kebudayaan itu merupakan sarana manusia dalam rangka memenuhi berbagai macam
kehidupannya. Bahkan Roucek dan Warren mengemukakan bahwa kebudayaan bukan
saja merupakan seni dalam hidup, tetapi juga benda-benda yang terdapat di sekeliling
menusia yang dibuat oleh manusia Secara sederhana kata kebudayaan dapat diartikan
sebagai suatu cara hidup (ways of life), yang meliputi cara berpikir, cara berencana, cara
bertindak, disamping segala karya nyata yang dianggap berguna, benar, dan dapat
dipenuhi oleh anggota masyarakat dalam kesempatan bersama.

29
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-
ORGANIS,GEMEINSCAFT-GESSELSCHAFT,PAGUYUBAN-
PATEMBAYAN)

5.1.Solidaritas Sosial Mekanis-Organis

Solidaritas sosial merupakan tema utama yang dibicarakan oleh Durkheim sebagai
sumber moral untuk membentuk tatanan sosial ditengah masyarakat. Durkheim
menyatakan bahwa asal-usul otoritas moralitas harus ditelusuri sampai pada sesuatu
yang agak samar-samar yang ia sebut “masyarakat” (Hasbullah, 2012). Solidaritas
dalam setiap kelompok atau masyarakat berbeda kadarnya.Intensitas dalam integrasi
sosial sangat mempengaruhi dalam keikutsertaan di masyarakat. Menurut Saidang dan
Suparman : 2019, solidaritas sosial menunjuk satu keadaan hubungan antara individu
dengan kelompok yang ada pada suatu komunitas masyarakat yang didasari pada moral
dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman bersama. Jadi
interaksi sosial yang dibangun dalam kelompok atau masyarakat adalah komponen
terciptanya solidaritas sosial yang ada di masyarakat.Interaksi sosial dapat tercipta
secara rekat ataupun longgar sesuai dengan kebutuhan masing-masing
manusia.Solidaritas sosial yang dikemukakan Durkheim merujuk pada solidaritas sosial
mekanik dan solidaritas sosial organik.

Menurut Upe (2010) berikut ciri-ciri pembeda antara struktur solidaritas mekanik dan
struktur solidaritas organik :

Solidaritas Mekanik Solidaritas Organik


Pembagian kerja rendah Pembagian kerja tinggi
Kesadaran kolektif kuat Kesadaran kolektif rendah
Individualitas rendah Individualitas tinggi
Hukum represif dominan Hukum restitutif dominan
Konsensus terhadap pola-pola normatif Konsensus pada nilai-nilai abstrak dan
penting umum penting
Keterlibatan komunitas dalam menghukum Badan-badan kontrol yang menghukum
orang yang menyimpang orang yang menyimpang

30
Saling ketergantungan rendah Saling ketergantungan tinggi
Bersifat primitif-pedesaan Bersifat industrial-perkotaan

5.2.Kelompok Sosial Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gessellschaft


(Patembayan)
Gemeinschaft adalah ciri kelompok sosial yang anggotanya memiliki ikatan yang
erat, murni, kuat, alami dan biasanya kekal.Biasanya dasar hubungan yang dimiliki
kelompok ini adalah rasa persatuan, rasa cinta, rasa solidaritas yang diperkuat dengan
hubungan emosional dan interaksi antar anggotanya. Kelompok Gemeinschaft bisa
disebut juga dengan paguyuban dan dapat dibedakan menjadi 3 kategori yakni:

1. Ikatan darah (Gemeinschaft of blood)


2. Kedekatan tempat (Gemeinschaft by place)
3. Kesamaan keahlian, cara berpikir, dan sejenisnya (Gemeinschaft of mind)

Gesellschaft bisa dikatakan lawan dari Gemeinschaft, dimana anggotanya memiliki


ikatan yang didasarkan atas adanya kerjasama dan kepentingan dalam hal tertentu dna
biasanya bersifat sementara. Kerjasama tersebut biasanya dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing individu.Ikatan yang tergolong sebagai miliki gesellschaft
cenderung bersifat lemah, tidak berlangsung lama, terdapat pembagian kerja, dan
memiliki solidaritas yang rendah.berikut perbedaan Gemeinschaft dan gissellschaft
yang terangkum dalam tabel,yaitu :

No Gemeinschaft Gesellschaft

1 Memiliki solidaritas sosal yang Kurang memiliki solidaritas yang


kuat intens

2 Terbentuk dengan sendirinya yang Dibentuk berdasarkan kesamaan


dipengaruhi oleh intensitas sosial profesi

3 Terbentuk dengan alamiah Terbentuk karena adanya


kepentingan

31
4 Memiliki hubungan emosinal Tidak memiliki ikatan emosial
antar anggotanya

32
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah.F.2018. Pengertian Dan Ciri-Ciri Perubahan Sosial Budaya .
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-ciri-ciri-perubahan-sosial-budaya.
Diakses pada tanggal 7 pukul 14:57 .
Anonim.2013. Pengertian Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.
http://v-ixio.blogspot.com/2013/03/pengertian-ilmu-sosial-budaya-dasar.html . Diakses
pada tanggal 7 pukul 8:45 .
Anonim. 2020. Solidaritas sosial pada masyarakat.
http://www.braindilogsociology.or.id/2020/08/solidaritas-sosial-pada-masyarakat.html
Diakses pada tanggal 9 pukul 9:03.
Azulfa.I.M. 2021.Jenis-jenis interaksi sosial teorinya menurut para ahli.
https://tirto.id/jenis-jenis-interaksi-sosial-teorinya-menurut-para-ahli-sosiologi-f8SZ
Diakses pada tanggal 9 pukul 9:10.
Baharuddin.Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Dan Kebudayaan.
Berpendidikan.com.2020.Pengertian Perubahan Sosial
Budaya.https://www.berpendidikan.com/2020/01/pengertian-perubahan-sosial-
budaya.html. Diakses pada tanggal 7 pukul 14:45.
Dosensosiologi.com.2020.Gemeinschaft dan Gesellschaft.
https://dosensosiologi.com/gemeinschaft-dan-gesellschaft/.Diakses pada tanggal 9 pukul
9:00.
Dosensosilogi.com.2021. Pengertian Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD),Ruang
Lingkup,Tujuan Dan Contohnya. https://dosensosiologi.com/ilmu-sosial-budaya-dasar/.
Diakses pada tanggal 7 pukul 8:39.
Dosensosiologi.com. 2021. Perubahan sosial budaya : penegrtian, bentuk dan
contohnya. https://dosensosiologi.com/perubahan-sosial-budaya-pengertian-bentuk-dan-
contohnya-lengkap/ .Diakses pada tanggal 8 pukul 13:20.
Huda.A.F. 2016.Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD).https://fatkhan.web.id/ilmu-sosial-
budaya-dasar-isbd/. Diakses pada tanggal 7 pukul 8:30.
Keesing.M.R.1974. Teori-teori tentang budaya.
Kompas.com.2019. Interaksi sosial : penegrtian ,syatrat,jenis,ciri dan faktornya.
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/10/161818569/interaksi-sosial-
pengertian-syarat-ciri-jenis-dan-faktornya. Diakses pada tanggal 9 pukul 9:17.

33
Kompas.com.2019. Teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/140134369/teori-hierarki-kebutuhan-
abraham-maslow?page=all. Diakses pada tanggal 9 pukul 9:00.
Kristina.S. 2021.Pengertian perubahan sosial dan teorinya menurut ahli sosiologi.
https://tirto.id/pengertian-perubahan-sosial-dan-teorinya-menurut-ahli-sosiologi-gabY.
Diakses pada tanggal 8pukul 13:50.
Mumtazinur.2019.Ilmu Sosial & Budaya Dasar.
Rosana.E.( 2017). Dinamisasi kebudayaan Dalam Realitas Sosisal.Vol.12(1).hlm 16-17.
Rukmini.D.2021.Apa saja factor penyebab perubahan sosial : Internal dan Eksternal.
https://tirto.id/apa-saja-faktor-penyebab-perubahan-sosial-internal-dan-eksternal-gbvj.
Diakses pada tanggal 8 pukul 13:16.
Umanailo.B.C.M. 2015.Ilmu Sosial Budaya Dasar.FAM publishing.
Wibowo.A. 2008.Teori kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/11/11/teori-kebudayaan-dan-ilmu-pengetahuan-
budaya/amp/. Diakses pada tanggal 8 pukul 13: 29.
Wikipedia.Perubahan Budaya . https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_budaya.
Diakses pada tanggal 7 pukul 14:42.
Yuliana.A.(2018). Teori Abraham Maslow Dalam Analisa Kebutuhan Pemustaka.Vol.6
(2).hlm 350-351.

34

Anda mungkin juga menyukai