Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Setiap bangsa dimanapun berada memiliki kebudayaan. Kebudayaan ialah
berkat akal budi manusia yang di pergunakan untuk memenuhi kehidupan jasmani
dan rohaninya. Kebudayaan mencakup kelompok ide, gagasan, nilai-nilai, norma-
norma, dan sebagainya, dan komplek aktivitas, yaitu keadaan berpola dari
masyarakat dalam masyarakat, serta benda-benda hasil karya manusia.

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan


pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.

Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic


Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun
istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa
diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Secara demikian bisa
dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-
nilai manusia sebagai manusia berbudaya.

RUMUSAN MASALAH
1) Hakekat Dan Ruang Lingkup ISBD
2) ISBD Sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) Dan
Pendidikan Umum
3) ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah

TUJUAN

1) Mengetahui pengertian, tujuan, serta ruang lingkup ISD


2) Mengetahui pengertian, tujuan, serta ruang lingkup IBD
3) Mengetahui pengertian ISBD(Ilmu Sosial Budaya Dasar)
4) Memahami ISBD Sebagai Matakuliah Berkehidupan
Bermasyarakat(MBB) Dan Pendidikan Umum
5) Memahami ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial
Budaya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hakikat Dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Budaya
Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )


Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu
dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100% salah. Yang
termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika, kimia,
biologi, kedokteran, mekanika.

2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )


Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini
digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi
hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat
berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial
antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial,
sosiologi hukum, dan sebagainya.

3. Pengetahuan Budaya ( the humanities )


Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini
digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-
kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang
mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat
dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari,
seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-
pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk
mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji
masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya
dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya
dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya
(homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang
budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah manusia dan budaya.

I. PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR (ISD)


ISD(Ilmu Sosial Dasar) adalah Ilmu sosial yang menggunakan berbagai
disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial. Ilmu sosial dasar
(ISD) termasuk dalam kelompok ilmu sosial. Namun, ISD tidak bersifat
sebagai pengantar kearah suatu bidang di siplin ilmu sosial sebagaimana
pengantar ilmu politik, pengantar antropologi, pengantar sosiologi. ISD
menggunakan pengertian yang berasal dari berbagai disiplin ilmu untuk
menggapai masalah-masalah sosial, kususnya yang di hadapi masyarakat
Indonesia.
Sosial Dasar adalah pengetahuan yang mengaji masalah - masalah sosial
khususnya yang di wujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan
pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam ilmu sosial seperti: sejarah, ekenomi, geografi,
sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu usaha yang dapat di harapkan memberikan
pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang di
kembangkan untuk melengkapi gejela-gejela sosial agar daya tanggap
(tanggap nilai), persepsi dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial
dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan pada lingkungan sosialnya menjadi
lebih besar.

II. TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA (ISD)


Tujuan matakuliah ISD adalah membantu perkembangan wawasan pemikiran
dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih
luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap tingkah laku
manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku
manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
III. RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL BUDAYA (ISD)
Ilmu sosial dasar, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara
subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap
kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa
bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metode kuantitatif.
Demikian pula, pendekatan interdisiplin, dan lintas-disiplin dalam penelitian
sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial, dan lingkungan yang
mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada
beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metode kuantitatif,
dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan
manusia serta implikasi, dan konsekuensinya.
Bahan pembelajaran ilmu sosial dasar dapat di bedakan 3 golongan yaitu:
1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara
bersama merupakan masalah sosial tertentu.
2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-
kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elemnter yang sangat
diperlukan untuk mempelejari masalah-masalah sosialyang dibahas dalam
ilmu pengetahuan sosial.
3. Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam
berbagai kenyataan sosial antara yanag satu dengan yang lainnya berbeda.
Ruang lingkup studi Ilmu Sosial Dasar meliputi dua kelompok utama yaitu
studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga-lembaga sosial. Yang
terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi. Sedangkan yang
kemudian terdiri atas ekonomi dan politik. Sasaran studio Ilmu Sosial Dasar
adalah aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia
sebagai makhluk sosial dan masalah-masalah yang terwujud dari padanya.

IV. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR(IBD)


Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai
pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris
"The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan
bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari the hutimanities diandaikan seseorang akan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan
dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau
manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka
harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Dari asal-muasal terlahirnya Ilmu Budaya Dasar di atas, munculah
pendapat-pendapat para ahli tentang pengertian Ilmu Budaya Dasar yaitu
sebagai berikut :

1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic.
2. Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian
nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

3. Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.

Dari pendapat beberapa ahli tersebut mengenai pengertian Ilmu Budaya Dasar
maka dapat disimpulkan pengertian Ilmu Budaya Dasar secara umum.

Secara umum Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

V. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR (IBD)


Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak
dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi
IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta
kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut
orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Seperti kita ketahui bahwa dalam masyarakat yang bergabung semakin
cepat dan rumit ini, mahasiswa harus mengalami pergeseran nilai-nilai
yang mungkin sekali dapat membuatnya masabodoh atau putus asa, suatu
sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar.
Bagaimanapun juga mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang
mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja
yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah barang
tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai
dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam
sekitarnya. Secara tidak langsung ilmu budaya dasar akan membantu
mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Berpijak dari hal diatas, tujuan mata kuliah ilmu budaya dasar adalah
untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya
berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran
mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bisa
menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :

1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya,


sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan
mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan
daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua
hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan
Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke
dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih
mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama,
para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

Jika diperinci maka tujuan pengajaran ilmu budaya dasar adalah :

1. lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta
lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah
menyesuaikan diri.
3. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup
pada masyarakat.
4. Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan
kebudayaan.
5. Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan
indonesia,
6. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7. Mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8. Tidak terjerumus terhadap sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9. Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai-
nilai budaya dalam masyarakat indonesia dan dunia tana terpikat oleh
disipin mereka.
10. Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai
masalah kemanusian dan kebudayaan.
11. Terjalin interelasi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih
positif dan komunikatif.
12. Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas
menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
13. Memperlancar masalah pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang
yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14. Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15. Agar mampu memenuhi tuntutan dari tridarma perguruan tinggi,
khususnya darma pendidikan.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar secara umum adalah Pembentukan dan
pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan
pemikiran mengenai berbagai gejala yang timbul dalam lingkungan, khususnya
gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya
tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat
diperluas.

VI. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR (IBD)


Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah
pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang
lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah


kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing
keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan
(antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka
ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan
tempat.

Menunjuk kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD,
nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana
hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri.
Kemudian, ketika materi ISD dan IBD di gabung menjadi ISBD maka
sesuai dengan konsep kurikulum berbasis kompetensi memuat sejumlah
substansi kajian yang mengarah pada tercapainya kompetensi dasar.
artunya, bahwa pemberian substansi kajian atau ruang lingkup kajian
ISBD yang ada kepada mahasiswa diharapkan dapat mencapai
kompetensi dasar matakuliah yang dimaksud.
Adapun substansi kajian ISBD berdasarkan ketentuan dalam surat
keputusan dirjen dikti no.30/dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu
pelaksanaan kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat di
perguruan tinggi Indonesia, mencakup pokok-pokok kajian sebagai
berikut :
1) Pengantar ISBD.
2) Manusia sebagai makhluk budaya.
3) Manusia dan peradaban.
4) Manusia sebagai makhluk individu sosial.
5) Manusia,keragaman,kesederajatan.
6) Moralitas dan hukum.
7) Manusia, sains dan teknologi.
8) Manusia dan lingkungan.
Sedangkan menurut ketentuan baru, yaitu surat keputusan dirjen dikti
nomor 44/dikti/kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok
matakuliah berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi, substansi
kajian ISBD meliputi hal-hal berikut.
pengantar ISBD.
1) Manusia sebagai makhluk budaya.
2) Manusia sebagai makhluk individu sosial.
3) Manusia dan peradaban.
4) Manusia,keragaman, dan kesetaraan.
5) Manusia, nilai , moral, dan hukum.
6) Manusia,sains, teknologi dan seni.
7) Manusia dan lingkungan.
Menyimak dari isi kajian di atas, dapat dikemukakan bahwa kajian ISBD
mencakup masalah sosial dan masalah budaya serta keberadaan manusia
sebagai subjek bagi masalah-masalah tersebut. baik dihadapkan pada
masalah sosial maupun budaya tersebut, diharapkan manusia dapat
meningkatkan wawasannya, kepekaannya, serta berempati terhadap
masalah maupun pemecahan masalahnya.
2. ISBD SEBAGAI MATAKULIAH BERKEHIDUPAN
BERMASYARAKAT(MBB) DAN PENDIDIKAN
UMUM
a) ISBD merupakan kelompok MBB di perguruan tinggi
Menurut keputusan menteri pendidikan nasional republic Indonesia
nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurukulum
pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa, kelompok
bahan kajian dan pelajaran yang dicakup dalamsuatu program studi
yang dirumuskan dalam kurikulum terdiri atas:
 kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK)
adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
 kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK)
adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan
terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan
keterampilan tertentu.
 kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah
kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk
menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan
tenaga ilmudan keterampilan yang dikuasai.
 kelompok matakuliah prilaku berkarya (MPB) adalah
kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan umtuk
membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang
dalam karya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasr ilu
keterampilan yang dikuasai.
 kelompok matakuliah berkrhidupan bermasyarakat (MBB)
adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan
untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat
sesuai dengan pilihan dengan keahlian dalam berkarya.

 VISI KELOMPOK MATAKULIAH


BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB)
visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber
nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi guna
mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian
kepekaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat,
pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya
alam dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
 MISI KELOMPOK MATAKULIAH
BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB)
Misi kelompok MBB di pergguruan tinggi membantu
meumbuhkembangkan daya kritis, daya kreatif, apresiasi, dan
kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan budaya
demi memantapkan kepribadiannya sebagai bekal hidup
bermasyarakat selaku makhluk hidup dan makhluk sosial yang
memiliki sifat sebagai berikut :
1) bersikap demokratis, berkeadapan, menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli terhadap
pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2) memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3) ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah
sosial budaya dan lingkungan hidup secara arif.
 KOMPETENSI KELOMPOK MATAKULIAH
BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB)
Standar kompetensi kelompok MBB yang harus dikuasai
mahasiswa meliputi berpikir kritis,kreatif,sistematis, ilmiah,
berwawasan luas, etis,estetis, memiliki apresiasi, kepekaan dan
empati sosial, bersikap demokratis, berkeadapan, dan menjunjung
tinggi nilai kemampuan; memiliki kepedulian terhadap pelestarian
sumber daya alam dan lingkungan hidup; mempunyai wawasan
tentang perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni
sehingga dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah
sosial,budaya,dan lingkungan hidup secara arif.
kompetensi dasar untuk bidang ISBD adalah menjadi
ilmuwan dari dan professional yang berpikir
kritis,kreatif,sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas,etis, memiliki
kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah sosial
dan busaya secara arif.
b) ISBD MERUPAKAN KELOMPOK MBB DI
PERGURUAN TINGGI

Pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah


diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang
dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian. pendidikan tinggi dilaksanakan di perguruan
tinggi dan oleh perguruan tinggi yang terdiri atas pendidikan akademik
dan professional.
lulusan perguruan tinggi baik ilmuan / akademisi dan professional
diharapkan memiliki kemampuan yang meliputi kemampuan personal,
kemampuan akademik, dan kemampuan professional.

3. ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH SOSIAL BUDAYA
ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar
pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga
mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya.selanjutnya,
diharapkan mahasiswa peka,tanggap,kritis, serta berempati atas solusi
pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
Seperangkat konsep dasar ilmu sosial dan budaya tersebut secara
interdisiplin digunakan sebagai alat bagi pendekatan dan pemecahan masalah
yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. dengan demikian ISBD
memberikan alternative sudut pandang atas pemecahan masalah sosial budaya
dimasyarakay. bardasarkan pemahaman yang diperoleh dari kajian ISBD,
mahasiswa dapat mengorientasikan diri untuk selanjutnya mampu mengetahui
kea rah mana pemecahan masalah harus dilakukan.
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin,
khususnya ilmu-ilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. pendekatan
dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial dan budaya yang bersifat
terintegrasi. ISBD digunakan untuk mencari pemecahan masalah
kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-
ilmu sosial dan budaya. sedangkan pendekatan dalam ilmu sosial lebih
bersifat subjek oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu sosial
tersebut. misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif
ekonomi serta pemecahan masalah pun dari sudut pandang ekonomi pula.
Pendekatan dalam ISBD akan memperluas pandangan bahwa masalah
sosial, kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang.
dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jatuh dalam sifat pengotakan
ilmu secara ketat. sebuah ilmu secara mandiri tidak cukup mampu mengkaji
sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa ini perkembangan sebuah masalah
semakin kompleks. kajian atas suatu masalah membutuhkan berbagai sudut
pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi pemecahannya.
ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya, sekaligus
pula member dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial
yang terintegrasi. pendekatan yang mendalam bersifat subject oriented di
bebankan pada ilmu sosial dan budaya yang lebih bersifat teoritis , baik yang
menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematikanya.
Demikian pula halnya dengan pendekatan dalam ilmu-ilmu alam atau yang
bersifat eksakta. pendekatan dalam ilmu-ilmu alam dalam mengkaji gejala
alamiah juga bersifat subject oriented. mahasiswa yang menekini ilmu-ilmu
eksakta akan mengkaji gejala alam menurut sudut pandang ilmu mereka.
dengan diberikan kajian ISBD diharapkan dapat memberi wawasan akan
pentingnya pendekatan sosial dan budaya dalam menangani masalah alam.
misalnya, seorang sarjana teknik sipil dalam upayanya membuat jembatan
harus mempertimbangkan aspek sosial dan budaya masyarakat dan
sekitarnya. ia semata-mata tidak boleh hanya mempertimbangkan masalah
teknis. harus dipahami bahwa manusia tidak lepas dari gejala alam dan
kehidupan lingkungan. alam dan manusia akan saling mempengaruhi.
namun,sebagai subjek kehidupan, manusia perlu memperlakukan alam secara
baik sehingga akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan hidupnya.
Berdasarkan hal tersebut beberapa perguruan tinggi memberlakukan ISBD
sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program ilmu alam atau
eksakta. hal ini dimaksudkan agar pendekatan sosial dan budaya senantiasa
dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya mencari solusi atas pemecahan
dari masalah alam yang mereka hadapi. dengan demikian manusia sebagai
calon ilmuwan dan professional harapan bangsa mampu bertindak secara arif
dan bijaksana.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1) ISBD adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan integrasi
dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan
sosiologi (sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang
merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial.
2) ISBD Sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat(Mbb)
Dan Pendidikan Umum maksudnya adalah ISBD menjadi sarana
mahasiswa untuk menempatkan diri sebagai anggota masyarakat
dan memperluas pengetahuan.
3) ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya
maksudnya adalah ISBD dapat memberikan dasar-dasar
pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa
sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan
budaya.selanjutnya, diharapkan mahasiswa peka,tanggap,kritis,
serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya
secara arif.

SARAN
Sebaiknya keberadaan budaya harus kita junjung tinggi sebagai tanda
penghormatan kepada para leluhur kita dengan tetap melestarikannya,
jangan hanya karena kemajuan teknologi yang semakin pesat
membuat kita melupakan kebudayaan yang sudah susah payah dijaga.
Sebagai generasi muda marilah kita menjaga warisan leluhur yang
salah satunya adalah kebudayaan yang beragam.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.staf.uny.ac.id>files>BABI-ISBD=A

https://galihrema.wordpress.com/2016/11/30/makalah-isd-tentang-pengertian-
ilmu-sosial-dasar/

http://materikuliahkebidanankokom.blogspot.com/2016/04/makalah-hakikat-dan-
ruang-lingkup-isbd.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial

Anda mungkin juga menyukai