BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu sosial dan humaniora (budaya), konon merupakan kerja pemberian konteks
terhadap pengalaman manusia agar pengalaman subjektif tersebut dapat dimengerti oleh
khalayak luas. Setiap keping pengalaman manusia bisa dihubungkan dengan nyaris apa
saja. Pembahasan, pengkajian, pengobservasian tentang kehidupan sosial manusia dalam
masyarakat dilakukan. Bagaimana sikap hidup individu mempengaruhi dirinya, orang
lain, serta kehidupan sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan kata lain, ilmu sosial adalah tentang orang-orang yang hidup bersama
dalam kelompok, keluarga dan komunitas, yaitu bagaimana mereka hidup, bagaimana
mereka berinteraksi, bagaimana mereka berperilaku, bahasa apa yang mereka
gunakan untuk komunikasi, tradisi apa yang mereka ikuti, apa yang mereka kenakan,
apa afiliasi agama mereka, ideologi mana yang mereka promosikan, dll.1
Kajian didasarkan pada asal-usul organisasi dan perkembangan masyarakat
manusia dalam konteks hubungan antar individu dalam masyarakat. Tujuannya
adalah untuk memahami semua aspek masyarakat serta menemukan solusi atas
masalah yang dihadapi masyarakat. Ilmu sosial didasarkan pada interpretasi dan
metode penelitian kualitatif. Ini mencakup mata pelajaran seperti sosiologi, psikologi
sosial, ilmu politik, ekonomi, geografi, demografi, sejarah dan antropologi
1
BrankasPedia.com Perbedaan Ilmu Sosial dan Humaiora
2
3
2. ILMU HUMANIORA
Pendidikan humaniora adalah suatu bahan pendidikan yang mencerminkan
keutuhan manusia dan membantu agar manusia menjadi lebih manusiawi, yaitu
membantu manusia untuk mengaktualkan potensi-potensi yang ada, sehingga
akhirnya terbentuk manusia yang utuh, yang memiliki kematangan emosional,
kematangan moral dan kematangan spiritual. Setiap bangsa pasti ditandai dengan
pluralitas agama dan budaya. Kehidupan dalam iklim yang berbeda ini diharapkan
manusia atau setiap pribadi itu memiliki dimensi individual dan sosial.
Hal ini sangat berkaitan dengan bagaimana hidup bersama orang lain,
mengembangkan kepekaan untuk saling menghormati dan menghargai. Dalam
mencapai kesempurnaan kehidupan setiap individu memiliki akal dan budi atau
yang lazim disebut pikiran dan perasaan yang memungkinkan munculnya
tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih daripada tuntutan hidup makhluk lain
dan memungkinkan munculnya karya-karya manusia yang sampai kapanpun tidak
pernah akan dapat dihasilkan oleh makhluk lain.
Berdasarkan uraian di atas kita mengetahui bahwa tujuan dari pendidikan
humaniora adalah untuk membimbing manusia menjadi manusia seutuhnya dan m
engembalikan nilai-nilai kemanusiaan yang semakin terkikis, untuk kehidupan
yang lebih sempurna.
Humaniora adalah cerita, ide dan kata-kata yang membantu kita merasakan
kehidupan dan dunia kita. Humaniora mengenalkan kita pada orang-orang yang
tidak pernah kita temui, tempat yang tidak pernah kita kunjungi, dan ide yang
tidak pernah terlintas dalam benak kita. Dengan memperlihatkan bagaimana
orang-orang lain hidup dan berpikir tentang kehidupan, humaniora membantu kita
menentukan apa yang penting dalam kehidupan kita dan apa yang dapat kita
lakukan untuk membuatnya lebih baik.
B. LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
1. ILMU SOSIAL
Sosiologi berasal dari bahasa Latin socius yang artinya kawan dan logos yang
artinya ilmu. Jadi, sosiologi adalah pengetahuan tentang pertemanan atau
perkawanan. Pengertian pertemanan ini selanjutnya diperluas cakupannya
menjadi sekelompok manusia yang hidup bersama dalam sebuah tempat, atau bisa
disebut dengan masyarakat.
3
4
4
5
balik antara gejala sosial dan gejala nonsosial (biologis, geografis, dsb.) menjadi
ciri-ciri umum semu ua jenis gejala-gejala sosial lain.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dengan manusia
lainnya dalam sebuah kelompok masyarakat serta proses pengaruh timbal balik
antara berbagai pelaku masyarakat.
2. ILMU HUMANIORA
Secara etimologis humaniora berasal dari bahsa latin yaitu humanus yang
berarti manusiawi. Atas dasar pengertian tersebut Hasan Sadily, mendefinisikan
humaniora sebagai ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia
lebih manusiawi.2
Maksud dari manusiawi di sini adalah manusiawi yang berbudaya. Selanjutnya
menurut Nugroho Notosusanto (1983), humaniora sebagai bidang studai yang
berusaha menafsirkan makna kehidupan manusia di dunia dan berusaha
mempertinggi martabat kehidupan dan eksistensi manusia Dipandang dari
tujuannya humaniora adalah suatu bidang ilmu yang dapat membina manusia
menjadi manusia seutuhnya. 3
Penelusuran atas pengertian humaniora dalam sejarah peradaban umat
manusia menjadi salah satu titik tolak yang sangat penting. 4 dalam artikelnya
yang berjudul The Nature of Humanities: Historical Perspektive menegaskan
bahwa istilah humaniora yang berasal dari program pendidi kan yang
dikembangkan Cicero, yang disebutnya humanitas sebagai faktor penting
pendidikan untuk menjadi orator yang ideal.
Penggunaan istilah humanitas oleh Cicero mengarah pada pertanyaan tentang
makna dalam cara lain bahwasanya pengertian umum humanitas berarti kualitas,
perasaan, dan peningkatan martabat kemanusiaan dan lebih berfungsi normatif
daripada deskriptif . 5
Gellius mengidentikkan humanitas dengan konsep Yunani paideia, yaitu
pendidikan (humaniora) yang ditujukan untuk mempersiapkan orang untuk
menjadi manusia dan warga Negara yang bebas. Pada zaman Romawi gagasan
tersebut dikembangkan menjadi program pendidikan dasariah. Beralih pada
2
Hasan sadhaly tahun:2002 hal 132
3
Daliman, A. n.d. Pendidikan Humaniora Dalam Rangka Pembaharuan Sistem Pendidikan Nasional
4
Woodhouse tahun :2002 hal.1
5
Sastraprateja tahun 1998 :hal 1
5
6
6
Sastraprateja tahun :1988. Hal 2
7
Woodhouse tahun:2002 hal 2
8
Rizal mustansyir: 2003 hal 124
6
7
Ilmu humaniora meliputi apa yang diperbuat manusia dalam dunianya serta yang
dipikirkan tentang dunia tersebut. Ilmu humaniora mempunyai ciri yang khas, yaitu
normative-teleologis. Ilmu humaniora berusaha untuk menemukan arti, nilai, dan tujuan.
Ilmu humaniora pada umumnya menggunakan metodologi yang disebut metode linier.
Metode linier memiliki tiga tahap, yaitu persepsi, konsepsi, dan prediksi. Persepsi adalah
penangkapan data melalui indera. Konsepsi adalah pengolahan data dan penyusunannya
dalam suatu sistem. Prediksi adalah penyimpulan dan sekaligus peramalan.9
a. Teologi
Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan
keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan
tuhan. Para teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumen rasional
untuk mendiskusikan, menafsirkan, dan mengjar dalam salah satu bidang dari topik-
topik agama.
9
Wahana, Paulus. 2016. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Diamond
7
8
b. Filsafat
Filsafat adalah studi tentang fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis
dan di jabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak di dalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan
alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu di masukkan ke
dalam sebuah pross dialektika. Untuk studi salafi, mutlak diperlukan logika berfikr
dan logika bahasa.
c. Sejarah
Ilmu sejarah adalah ilmu yang di gunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa
lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang
sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis . orng yang
mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah di ketegorikan sebagai bagian dari
ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih di kategorikan kedalam ilmu
sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.ilmu sejarah
mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan pada masa
lalu . ilmu sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi,
dan kliometrik.
Humaniora merupakan studi yang memusatkan perhatiannya pada kehidupan
manusia, menekan unsur kreatifitas, kebaharuan, orisinalitas,keunikan. Humaniora
berusaha mencari makna dan nilai, sehingga bersifat normatif.
8
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia sebagai makhluk sosial, hidup tidak lepas dari pengaruh orang lain
dalam kehidupan bermasyarakat, dan dilingkungan lebih besar. Pada diri manusia ada
dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain.
Manusia bersosialisasi, berinteraksi, bermasyarakat, melakukan tindakan
sosial yang mempengaruhi kehidupan sekitarnya, saling memberikan pengaruh.
Manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan
dan terus melakukan perubahan.
Teori-teori sosial mengungkapkan bagaimana manusia bertindak, membuat
perubahan sosial yang akan terus berkelanjutan. Masyarakat dalam aplikasi teori
sosialnya terus tumbuh berkembang dan mempunyai karakteristik kebudayaan yang
beranekaragam.
9
10
DAFTAR RUJUKAN
10
11
11