Anda di halaman 1dari 35

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA


DASAR
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA
3. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL
4. HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar (ISBD)

Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Nama : Dian Susilawati
NIM : C1G00066
Prodi/Kelas : Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainyatugas

ini dengan baik dan tepat waktu.

Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkankepada Rasulullah Muhammad

SAW atas bimbingannya yang telah mengajarkan ilmu kepadakita semua.Terima kasih

saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos. sebagai

dosen pengampuh mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya dasar yang telah dengan ikhlas

dan sabar membimbing dan menyampaikan ilmu yang sangat bermanfaat.Besar harapan

saya tugas ini akan memberi manfaat baik kepada diri saya sendiri ataupunkepada orang

lain.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER…………………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...……………..2
DAFTAR ISI………...……………………………………………………………………...…..3
BAB I PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
A. Pengertian dan konsep ilmu sosial budaya dasar…………………………………....4
B. Menurut pandangan para ahli ………………………….………………………….....7
C. Tujuan ilmu sosial dan budaya dasar ……………………………………………..…9
D. Fungsi ilmu sosial …………………………………………………………………...9
E. Ruang lingkup ilmu sosial………………………………………………………....…9
BAB II PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA
A. Pengertan perubahan sosial …………………………………………………………13
B. Contoh dan penyebab perubahan sosoal ………………..
…………………………..13
BAB III TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG INTERAKSI
SOCIAL
A. Pengertian teori kebudayaan ……………………………………………….……19
B. Teori interaksi social ……………………………………………………...………21
C. Pengertian interaksi sosia menurut para ahli……………………………………...21
D. Syarat-syarat terjadinya interaksi social ……………………………………...…..22
E. Ciri-Ciri interaksi social…………………………………………………………..23
F. Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi social ………………………………...23
BAB VI HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA……………………………………………………….25
BAB V SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
A. Mekanis dan organis………………………………………………………………27
B. Penguyuban dan petembayan ( Gemenschaft, gissellshaft ………………….…28

3
BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL
BUDAYA DASAR

A, Pengertian dan konsep ilmu sosial budaya dasar

Ilmu sosial budaya dasar Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan
mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai
mahluk berbudaya. Dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut
sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharpkan dapat
memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat di gunakan untuk
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Pengertian ilmu sosial budaya dasar Sebagai integrasi ISBD dan IBD
memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada
manusia sehinnga mampu mengkaji masalah sosial dan budaya secara arif. ISBD
sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula memberi
dasar yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintregasi. ISBD
buknlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu
pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam
kehidupan manusia sebagai mahluk sosialyang berbudaya, dan masalah masalah
yang terwujud dari padanya.
Pengertian ISBD dari segala ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia).
Dari filsafat tersebut lahirlah 3 cabang ilmu pengetahuan, diantaranya yaitu :
 Natural science (ilmu ilmu alam meliputi fisika, kimia, biologi dll)
 Social sciences (ilmu ilmu social meliputi: sejarah, politik, ekonomi dll.)
 Humanities (ilmu ilmu budaya meliputi: bahasa, agama, kesenian dll)

Adapun ilmu social dinamakan demikian karena ilmu tersebut engambil


masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. Objek

4
social science adalah manusia, sedangkan untuk membedakan antara ilmu
ilmu social adalah focus of interest (pusat perhatian)

Secara sederhana ISBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan


pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan
untuk mengkaji masalahmasalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan
petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris the Humanities. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari
bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari
th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang
akan biasa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian
bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo
humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus
mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan
tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa
ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu
dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu: Ilmu-ilmu Alamiah (
natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah.
Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-
keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.

Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.
Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah Ilmu-ilmu sosial ( social scince ). ilmu-
ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya
mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia
initidak dapat berubah dari saat ke saat. Pengetahuan budaya (humanities) bertujuan
untuk memahami dan mencari arti kenyataankenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwaperistiwa dan kenyataan-
kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the

5
humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan
filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain,
seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah manusia dan kebudayaan.

Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal


dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran
serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam
bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris
disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar
bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan budaya Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang
beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan
jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya
sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame,
dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta
menjadi tema sentral dalam ISBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah

a. Manusia dan cinta kasih


b. Manusia dan Keindahan
c. Manusia dan Penderitaan
d. Manusia dan Keadilan
e. .Manusia dan Pandangan hidup
f. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
g. Manusia dan kegelisahan
h. Manusia dan harapan

6
Kita tidak dapat membayangkan jika kehidupan manusia tidak berada dalam
masyarakat (sosial). Karena manusia adalah makhluk sosial, mereka tidak dapat hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia membutuhkan orang lain untuk bisa bertahan
hidup (survive). Kesalingketergantungan itu akan menjadikan suatu kerja sama yang
bersifat tetap dan menghasilkan bentuk masyarakat tertentu.

B. Menurut pandangan para ahli

Secara keilmuan, terdapat banyak teori tentang masyarakat maupun sosial.


Sebelum lahirnya teori-teori sosial raksasa, seperti Thomas Hobbes (yang dikenal
dengan teori individualisme instrumental dengan diktumnya homo homini lupus), Adam
Smith yang dikenal teori sistem sosial dengan invisible hand-nya tentang system yang
terintegrasi, Karl Marx yang dikenal dengan teori konflik dan kekuasaan, Durkheim
yang dikenal dengan teori struktur dan fungsi, Max Weber yang dikenal dengan teori
tindakan sosial dan birokrasi rasional, serta Alfred Schutz yang dikenal dengan
pendekatan fenomenologisnya(Campbell, 1994:61-231).

Mereka semua telah memberikan kontribusi yang bermakna dalam memahami,


apa itu manusia dan apa itu masyarakat manusia? Karena hingga sekarang tidak ada
teori sosial yang disetujui bersama.

Konsep kita mengenai sosial(masyarakat) pun mendasar bagi pemahaman diri


kita sendiri. Dengan kata-kata Aristoteles, manusia adalah seekor hewan sosial, yakni
bahwa ia tidak bisa hidup terus di luar sebuah kelompok sosial, tetapi apakah kita
tergantung pada masyarakat kita hanya sebagai dukungan dari luar untuk pemeliharaan
kehidupan pribadi kita, ataukah kita tidak memiliki kehidupan lepas dari hubungan-
hubungan social kita? Bagaimana kita menjawab pertanyaan tersebut tidak lepas dari
gambaran yang kita miliki tentang masyarakat atau sosial(Campbell, 1994:7).

Istilah sosial (social dalam bahasa Inggris) dalam ilmu sosial memiliki arti yang
berbeda-beda, misalnya istilah sosial dalam sosialisme dengan istilah Departemen
Sosial, jelas keduanya mailiki arti yang sangat jauh berbeda. Menurut Soekanto (1993:
464) istilah sosial pun berkenaan dengan perilaku interpersonal, atau yang berkaitan
dengan proses-proses sosial.

7
Secara keilmuan, masyarakat yang menjadi objek kajian ilmu-ilmu sosial, dapat
dilihat sebagai sesuatu yang terdiri dari berbagai segi. Dilihat dari segi ekonomi, akan
membahas tentang usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materialnya dari
bahan-bahan yang terbatas ketersediaannya. Sedangkan dari segi politik, berhubungan
dengan penggunaan kekuasaan dalam masyarakat. Berbeda dengan psikologi sosial,
yang pada hakikatnya mempelajari perilaku manusia sebagai individu secara sosial.
Selain itu terdapat antropologi budaya yang lebih menekankan pada masyarakat dan
kebudayaannya, dan begitu seterusnya untuk ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti geografi
sosial, sejarah, maupun sosiologi.

Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf, seorang ahli sosiolog Jerman dan
penulis buku Class and Class Conflict in Industrial Society yang dikenal sebagai
pencetus Teori Konflik Non-Marxis, merupakan suatu konsep yang ambisius untuk
mendefinisikan seperangkat disiplin akademik yang memberikan perhatian pada aspek-
aspek kemasyarakatan manusia. Ilmu-ilmu sosial, mungkin istilah tersebut merupakan
bentuk yang lebih tepat. Ilmu-ilmu sosial mencakup sosiologi, antropologi, psikologi,
ekonomi, geografi sosial, politik, bahkan sejarah walaupun di satu sisi ia termasuk ilmu
humaniora (Dahrendorf, 2000: 999).

Istilah ilmu sosial tidak begitu saja dapat diterima di tengah-tengah kalangan
akademisi. Sciences Sociale dan Sizialwissenschaften adalah istilah-istilah yang lebih
mengena, meski keduanya juga membuat “menderita” karena diinterpretasikan terlalu
luas maupun terlalu sempit (Dahrendorf, 2000: 1000). Ironisnya, ilmu sosial yang
dimaksud sering hanya untuk mendefinisikan sosiologi, atau hanya teori sosial sintetis.

Berjalannya waktu tidak banyak membantu dalam mengusahakan diterimanya


konsep itu. Ilmu-ilmu sosial tumbuh dari dari filsafat moral. Di kalangan filsuf moral
Skotlandia, kajian ekonomi politik selalu diikuti oleh kajian isu-isu sosial yang lebih
luas, meski tidak disebut sebagai ilmu sosial. Comte menyebutnya science social, dari
Charles Fourier (1808), untuk mendeskripsikan keunggulan disiplin sintetis dari
bangunan ilmu. Sedikitpun ia tidak ragu bahwa metode ilmu sosial sama sekali tidak
berbeda dengan ilmu-ilmu alam.

Ternyata penggunaan metode ilmu sosial yang digagas oleh Comte tersebut
cukup mengaburkan gambaran metodologis tentang ilmu-ilmu sosial. Sistem sosial

8
memiliki empat subsistem, yakni ekonomi, politik, budaya, dan system integratif.
Dengan demikian, ekonomi, ilmu politik, kajian budaya, dan integrasi sosial (sosiologi)
merupakan disiplin yang berhubungan dan interdependen. Turunan dari sistem sosial,
yakni semua subsistem tersebut memerlukan analisis yang serupa.

Pandangan beberapa ahli tentang ilmu-ilmu sosial, tidak sepesimis Ralf


Dahrendorf, namun ia pun tetap kritis terhadap pandangan-pandangan yang menyeret
ilmu sosial. Untuk ilmu kealaman (sains) yang kemudian sering didefinisikan sebagai
pencarian hukum-hukum mengenai alam yang tetap benar, mengatasi segala ruang dan
waktu (Wallerstein, 1997: 4). Sedangkan untuk ilmu-ilmu sosial, Wallerstein lebih
menekankan pada suatu perilaku sosial yang menekankan jauh melebihi kearifan secara
turun-temurun dan merupakan hasil deduksi dari padatnya pengalaman hidup manusia
sepanjang zaman.

C. Tujuan ilmu sosial dan budaya dasar

Tujuan ilmu sosial budaya dasar Mengembangkan kesadaran mahasiswa


menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai
individu dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Menumbuhkan sikap
kritis, peka dfan arif dalam memahami keragaman kesederajatan manusia dengan
landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat Memberi
landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang
beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya Mahluk sosial
yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.

D. Fungsi ilmu sosial

Fungsi ilmu sosial budaya dasar Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial
kebudayaan agar dya tanggap,persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi
lingkungan sosial

9
E. Ruang lingkup ilmu sosial

Menurut Wallerstein (1997: 2) mengelompokkan beberapa disiplin ilmu yang


dikategorikan sebagai ilmu sosial itu adalah sosiologi, antropologi, geografi, ekonomi,
sejarah, psikologi, hukum, dan ilmu politik.Brown dalam karyanya yang berjudul
Explanation in Social Sciences(1972) bahwa yang termasuk dalam paket ilmu sosial
meliputi sosiologi, antroplogi, ekonomi, sejarah, demografi, ilmu politik, dan psikologi.

Meskipun beda, tetapi semuanya mengarah kepada pemahaman yang sama bahwa ilmu
sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan aktivitas sosial dalam kehidupan
bersama. Dalam perkembangannya, berbagai spesialisasi disiplin ilmu-ilmu sosial
tumbuh meningkat, seperti ilmu komunikasi, studi gender, ilmu perbandingan agama,
dan sebagainya (Sairin, 2006: 33). Adapun nama-nama itu sebagaimana akan
didiskusikan, terutama mulanyaada beberapa disiplin ilmu sosial, yaitu ilmu sejarah,
ilmu ekonomi, sosiologi dan ilmu politik (Wallerstein, 1997: 22).

a. Sosiologi

Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji/menstudi tentang masyarakat ataupun


kehidupan sosial. Karena semua ilmu sosial mempelajari tentang pola tingkah laku yang
lazim ada pada kelompok-kelompok manusia. Sosiologi berasal dari kata socius, artinya
kawan ataupun masyarakat. Sedangkan logos, artinya ilmu pengetahuan/pikiran. Berarti
secara sederhana sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat.

b. Antropologi

Seperti halnya sosiologi, terdapat beberapa pengertian tentang antropologi.


Isinya meliputi archeology, antrologi ragawi,sejarah kebudayaan, beberapa bagian
linguistic serta berbagai kajian tentang berbagai aspek kemanusiaan. Antropologi
memiliki keterkaitan dengan ilmu pengetahuan alam, khususnya biologi(Spencer,
1982). Subjek antropologi adalah budaya dengan berbagai sistem simbulnya, meliputi
bahasa dan kepercayaan.

c. Psikologi

10
Psikologi sering disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang diri manusia, meliputi
proses mental, kemauan, mental, kecerdasan, dan emosional. Semuanya bukan hanya
dipengaruhi oleh proses kejiwaan, namun juga oleh warisan biologi dan lingkungan
(Spencer, 1982).

d. Ilmu Politik

Sekitar 30 atau 40 tahun yang lalu, ilmu politik selalu menekankan pada upaya
bagaimana menjadikan pemerintahan itu stabil dan lebih efisien, tetapi saat ini telah
berubah kea rah menuju politik social, artinya saat ini lebih menekankan kepada tingkah
laku politik suatu golongan masyarakat, latar belakang sosial politik, dan bagaimana
kesadaran politik timbul dari suatu kelompok masyarakat (Spencer, 1982).

e. Ilmu Sejarah

Setiap orang tentu memahami tentang sejarah merupakan kajian masa lampau.
Dengan ilmu sejarah diharapkan dapat menghadirkan kembali peristiwa masa lampau
secara hidup dan benar. Ilmu sejarah berbeda dengan ilmu sosial lain, karena dalam
sejarah bukan mencari generalisasi suatu peristiwa melainkan hendak mencatat secara
detail, menggambarkan seolah-olah cerita itu terulang lagi untuk kita hayati.

f. Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi lebih menekankan kepada faktor produksi dan distribusi barang serta
jasa. Sajian yang lain dari ilmu ekonomi adalah untuk menganalisis arah pertumbuhan
keuangan dan kaitannya dengan harga. Banyak pula ahli ekonomi yang memusatkan
perhatiannyakepada ketenagakerjaan serta kesejahteraan yang dapat dicapai oleh setiap
individu.

g. Geografi

Tekanan ilmu geografi mengkaji hubungan antara manusia dengan lingkungan


alamnya. Para ahli geografi sering melakukan kajiannya tentang objek yang sempit
misalnya minakat (zone), kawasan (area), dan yang luas misalnya daerah (district),
maupun wilayah (region). Juga kajiannya menyangkut permaslahan ekologi, ataupun
berbagai aktivitas ekonomi di lokasi yang berbeda lingkungan alamnya. Secara garis

11
besar geografi merupakan ilmu yang unik, sebagian berupa kajian sosial, dan sebagian
lagi merupakan kajian natural (Spencer, 1982).

Maka dari itu Ilmu sosial lahir karena manusia tidak dapat hidup sendiri, dan
mereka membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup dan hidup sebagai manusia.
Oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk sosial. Dalam kehidupannya manusia
sangat dipengaruhi oleh ilmu sosial, tentang bagaimana proses kehidupan manusia
berlangsung. Manusia membutuhkan kontak sosial dalam bentuk interaksi sosial yang
terdiri dari imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Ilmu sosial juga memiliki ruang
lingkup dalam ilmu-ilmu lain, di antaranya sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu
politik, ilmu sejarah, ilmu ekonomi, dan geografi.

12
BAB II
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA
FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA

A, Pengertan perubahan sosial


Perubahan sosial budaya adalah perubahan tata kehidupan masyarakat yang meliputi
perubahan sosial dan sekaligus perubahan budaya. Salah satu contoh perubahan sosial budaya
yaitu penggunaan media digital dalam kehidupan sosial. Perubahan yang terjadi pada unsur-
unsur sosial disebut perubahan sosial. Hal ini meliputi struktur sosial dan fungsi sosial itu
sendiri. Cakupannya berupa perubahan perilaku, pola pikir, dan penemuan. Sedangkan
perubahan budaya merupakan perubahan yang otomatis terjadi saat adanya perubahan sosial.
Perubahan ini meliputi budaya materi dan nonmateri.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan tata kehidupan
masyarakat yang meliputi perubahan sosial dan sekaligus perubahan budaya. Perubahan yang
terjadi pada unsur-unsur sosial disebut perubahan sosial. Hal ini meliputi struktur sosial dan
fungsi sosial itu sendiri. Cakupannya berupa perubahan perilaku, pola pikir, dan penemua.
Sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan yang otomatis terjadi saat adanya
perubahan sosial. Perubahan ini meliputi budaya materi dan nonmateri.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan tata kehidupan
masyarakat yang meliputi perubahan sosial dan sekaligus perubahan budaya.

B, contoh dan penyebab perubahan sosoal


Adapun ada beberapa penyebab Perubahan Sosial Budaya di antaranya yaitu:

 Kesadaran Perubahan lingkungan


 Konflik
 Perubahan jumlah penduduk
 Munculnya penemuan baru di masyarakat
Di dalam masyarakat, akan terjadi perubahan-perubahan yang nantinya akan memengaruhi
kehidupan sosial. Perubahan sosial ini tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi juga sisi
positif.
Di balik perubahan negatif dan positif dalam masyarakat tersebut, ada faktor penyebab
perubahan sosial yang akan terjadi sebelumnya. Faktor penyebab perubahan sosial ini muncul,

13
akibat dari rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu hal. Namun, perubahan juga bisa
terjadi karena adanya anggapan dari masyarakat jika faktor-faktor baru yang muncul bisa
memberikan manfaat yang lebih besar.

Namun, adanya perubahan dalam masyarakat tidak terjadi secara instan. Dalam masyarakat,
penyebab perubahan sosial ini seringkali mengubah lingkungan sosial dalam jangka waktu yang
cukup lama.
Penyebab perubahan sosial sendiri dibagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari dalam
masyarakat dan dari luar masyarakat. Dilansir dari liputan6.com, berikut adalah faktor penyebab
perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
1. Penyebab Perubahan Sosial Intern
Penyebab perubahan sosial intern adalah perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat
itu sendiri.
Ada beberapa faktor penyebab perubahan sosial secara internal dalam masyarakat, antara lain:
a) Perubahan Penduduk
Dalam kehidupan masyarakat, pasti akan mengalami proses interaksi sosial dan
sosialisasi. Dua kondisi inilah yang berpotensi untuk mengubah pola pikir dan tingkat
pengetahuan masyarakat yang akan berujung pada proses perubahan sosial.
Perubahan penduduk yang ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk
pada suatu daerah akan mengakibatkan keramahtamahan semakin menurun, kelompok
sekunder akan bertambah banyak, struktur kelembagaan menjadi lebih rumit, dan
bentuk-bentuk perubahan yang lainnya.

b) Penemuan Baru
Adanya penemuan baru juga dapat memengaruhi terjadinya perubahan sosial.
Penemuan baru ini bisa berupa alat, gagasan, atau rangkaian ciptaan. Penemuan yang
benar-benar baru disebut discovery. Sedangkan penemuan baru apabila telah diterima
dan diakui masyarakat disebut invention.
Namun, proses yang terjadi dalam discovery menjadi invention, membutuhkan waktu yang
lama. Munculnya penemuan baru ini juga didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1) Kesadaran individu atau masyarakat berkaitan dengan keterbatasan fungsi nilai
kebudayaan.
2) Kualitas sumber daya manusia atau ahli untuk mengolah sumber daya alam dan
teknologi.
3) Muncul rangsangan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam
masyarakat.
4) Konflik dalam Masyarakat

14
Adanya perbedaan dalam masyarakat, seperti perbedaan ciri-ciri fisik, kepentingan
pendapat, status sosial ekonomi, suku bangsa, ras, agama, dan lain-lain, seringkali dapat
memicu munculnya konflik.

Konflik yang terjadi di dalam masyarakat dapat terjadi antarindividu, antarkelompok, antar
individu dengan kelompok, dan antargenerasi. Sebagai proses sosial, konflik memang
merupakan proses disosiatif, namun munculnya konflik ini tidak selalu berakibat negatif. Suatu
konflik yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan
proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial. Jika demikian, biasanya akan
terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik

2. Penyebab Perubahan Sosial Ekstern


Penyebab perubahan sosial ekstern merupakan perubahan yang berasal dari luar masyarakat.
Faktor penyebab perubahan sosial tersebut dapat berupa perubahan alam yang ada di sekitar
masyarakat, adanya peperangan, atau pun pengaruh kebudayaan yang muncul dari masyarakat
lain.
a. Perubahan Alam
Alam memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seperti
yang kita tahu, alam merupakan penyedia kebutuhan bagi manusia, mulai dari makanan,
pakaian, hingga perkembangan teknologi. Sayangnya, keberadaan alam ini berisiko
mengalami kerusakan akibat pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi.
Jika jumlah penduduk semakin tinggi, maka akan semakin tinggi juga tekanan
terhadap alam, sehingga dapat menimbulkan kerusakan alam. Contoh dari penyebab
perubahan sosial yang disebabkan oleh alam yaitu ketika mengeringkan lahan pertanian
untuk membangun rumah. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian,
serta para petani pun juga kehilangan lahan untuk bertani. Hingga akhirnya terpaksa
harus bekerja sebagai buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya.

b. Peperangan
Adanya peperangan di suatu wilayah juga menjadi penyebab perubahan sosial.
Sudah banyak contoh dari kasus ini dari berbagai belahan dunia. Peperangan yang
terjadi akan mengakibatkan perubahan pada kepribadian individu sebagai anggota
masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Perubahan sosial karena peperangan ini
bisa terjadi karena melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa
perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil.
Selain itu, perang juga akan membawa dampak bagi masyarakat setempat,
khususnya pada masyarakat yang kalah perang. Ini karena adanya pemaksaan masuknya
budaya dari negara yang menang perang.
c. Pengaruh Kebudayaan

15
Adanya hubungan sosial selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat membuat
kebudayaan satu dengan kebudayaan lainnya bertemu dalam proses sosial baik
bertemunya, tersebut secara asosiatif ataupun disosiatif.
Pertemuan dari dua kebudayaan atau lebih yang memiliki latar belakang berbeda pada
dasarnya menjadi faktor penyebab sosial budaya. Perubahan tersebut bisa dalam bentuk
akulturasi ataupun dalam bentuk asimilasi.

d. Bencana Alam
Adanya bencana alam juga bisa menjadi penyebab perubahan sosial. Ini bisa terjadi
karena bencana dalam suatu masyarakat akan mengubah segala bentuk struktur dan juga
sistem hidup yang direncanakan.

C. Perubahan sosial menurut para ahli

Selo Soemardjan menjelaskan, bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada


lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.

Kingsley Davis memandang bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang


terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai
variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena adanya
difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Samuel Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-


modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.

Contoh Perubahan Sosial Budaya

Bentuk perubahan sosial budaya diklasifikasikan menjadi tiga bagian:

Perubahan yang direncanakan atau sebaliknya

Perubahan yang berdampak besar dan kecil

16
Perubahan yang cepat dan lambat.

Samuel Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-


modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Berikut adaalah contoh
perubahan sosial :

- Demonstrasi

Demonstrasi terjadi di negara dengan tingkat kebebasan masyarakat yang tinggi.


Demonstrasi, juga menunjukkan perubahan sosial yang terjadi di Indonesia dalam kurun
waktu 30 tahun terakhir. Tahukan kamu, tahun 1990 tidak pernah ada demonstrasi di
depan Istana Presiden Jakarta?

- Teknologi Informasi yang Membuat Perubahan

Pandemi membuat siswa dan mahasiswa belajar dari rumah menggunakan jaringan
internet. Kondisi ini tidak mungkin terjadi 25 tahun lalu dimana teknologi informasi
belum secanggih sekarang ini.

Teknologi Internet juga mengubah masyarakat. Surat elektronik, misalnya


menggantikan surat yang ditulis diatas kertas. Ini membuat kantor pos dan pengantar
surat tidak lagi menjadi prioritas dalam berikirim pesan.

- Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial adalah perubahan posisi seseorang dalam masyarakat. Dari


pembentukan kata, mobilitas sosial berasal dari kata mobilitas dan sosial. Mobilitas
merupakan kata dari bahasa Inggris mobility, yang artinya pergerakan. Sesuatu yang
bergerak berarti terdapat perubahan, yaitu berpindah posisi dari satu tempat ke tempat
lainnya. Sedangkan sosial, berasal dari kata social yang kurang lebih maknanya
interaksi antar manusia dalam kelompok masyarakat. dari pembentukan kata, mobilitas
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai gerakan berpindah-pindah atau
kesiapsiagaan untuk bergerak.

Sedangkan secara etimologis mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu ‘mobilis’
yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang

17
lain; terdapatnya kata sosial pada istilah mobilitas sosial adalah untuk menekankan
bahwa istilah tersebut mengandung makna yang melibatkan seseorang atau sekelompok
warga dalam kelompok sosial.

Dengan hijrahnya masyarakat desa ke daerah perkotaan ini akan berimplikasi


pada perubahan karakteristik masyarakat desa.bila sebelumnya masyarakat desa masih
terikat oleh adanya suatu hubungan kekerabatan serta sifat solidaritas yang tinggi di
antara sesasamya, karena melihat perkembangan kehidupan masyarakat yang rumit dan
kompleks, misalnya berpandangan pada budaya materialistis, maka dengan sendirinya
masyarakat desa sedikit demi sedikit akan mengikuti pola kehidupan tersebut, sehingga
akan menggeser tata nilai yang telah lama terbentuk dalam kehidupanya
masyarakatnya.salah satu bentuk nyata dari perubahan sosial adalah modernisasi, yaitu
perubahan sosial budaya yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan.

Modernisasi merujuk pada sebuah transformasi dari keadaan yang kurang maju
atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai
kehidupan yang lebih berkembang, maju, dan makmur.modernisasi tidak sekedar
menyangkut aspek material saja, melainkan juga aspek immaterial seperti pola pikir,
tingkah laku, dan lain sebagainya.

Contohnya, seorang pedagang yang menjadi anggota dewan perwakilan pusat


atau daerah. Sebelumnya, ia berada di masyarakat dengan dikenal sebagai seorang
pedagang yang pengaruhnya berada di lingkungan sosialnya saja. Namun, ketika ikut
pemilu dan terpilih sebagai wakil rakyat, ia memiliki posisi yang membuat peraturan
yang berdampak bagi orang banyak di luar tempatnya biasa berinteraksi.

18
BAB III
TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI
TENTANG INTERAKSI SOSIAL

A, Pengertian teori kebudayaan

Teori kebudayaan adalah usaha untuk mengonseptualkan kebermanaan itu,


untuk memahami pertalian antara data dengan manusia dan kelompok manusia yg
mewujudkan data itu. Teori kebudayaan adalah usahakenseptual ubtuk memahami
bagaimana manusia menggunakan kebudayaan untukkeberlangsungan
kehidupannyadalam kelompok, dan mempertahankan kehidupannya melaluipengarapan
ligkungan alam dan memelihara keseimbangaanya dengan dunia supranatural

Teori kebudayaan dapat digunakan untuk keperluan praktis, memperlancar


pembangunan masyarakat, di satu sisi pengetahuan teoritis tentang kebudayaan dapat
mengembangkan sikap bijaksana dalam menghadapi serta menilai kebudayaan-
kebudayaan yang lain dan pola perilaku yang bersumber pada kebudayaan sendiri.

Pengetahuan yang ada belum menjamin adanya kemampuan untuk dapat


digunakan bagi tujuan-tujuan praktis karena antara toeri dan praktek terdapat sisi-antara
(interface) yang harus diteliti secara tuntas agar dengan pengetahuan yang diperoleh
lebih lanjut dari penelitian yang dilakukan, konsekuensi dalam penerapan praktis dapat
dikendalikan secara ketat. Dengan demikian akan didapat pemahaman tentang prinsip-
prinsip dan konsep-konsep dasar yang melandasi pandangan-pandangan teoritis tentang
kebudayaan.

Secara garis besar hal yang dibahas dalam teori kebudayaan adalah memandang
kebudayaan sebagai,

19
1) Sistem adaptasi terhadap lingkungan.
2) Sistem tanda.
3) Teks, baik memahami pola-pola perilaku budaya secara analogis dengan wacana
tekstual, maupun mengkaji hasil proses interpretasi teks sebagai produk
kebudayaan.
4) Fenomena yang mempunyai struktur dan fungsi.
5) Dipandang dari sudut filsafat.

Dalam mengkaji kebudayaan, unit analisa atau obyek dari kajiannya dapat
dikategorikan kedalam lima jenis data, yaitu,

(a) artifak yang digarap dan diolah dari bahan-bahan dalam linglkungan fisik dan hayati,

(b) perilaku kinetis yang digerakkan oleh otot manusia,

(c) perilaku verbal yang mewujudkan diri ke dalam dua bentuk yaitu

(d) tuturan yang terdiri atas bunyi bahasa yang dihasilkan oleh pita suara dan otot-otot
dalam rongga mulut dan

(e) teks yang terdiri atas tanda-tanda visual sebagai representasi bunyi bahasa atau
perilaku pada umumnya.

Baik artifak, teks, maupun periaku manusia memperlihatkan tata susunan atau pola
keteraturan tertentu yang dijadikan dasar untuk memperlakukan hal-hal itu sebagai data
yang bermakna, karena merupakan hasil kegiatan manusia sebagai mahluk yang terikat
pada kelompok atau kolektiva, dan karena keterikatan itu mewujudkan kebermaknaan
itu.

Keragaman teori kebudayaan dapat ditinjau dari dua perspektif, yaitu :

 perspektif perkembangan sejarah yang melihat bahwa keragaman itu muncul


karena aspek-aspek tertentu dari kebudayaan dianggap belum cukup
memperoleh elaborasi.
 perspekif konseptual yang melihat bahwa keragaman muncul karena pemecahan
permasalahan konseptual terjadi menurut pandangan yang berbeda-beda.

20
Gagasan kebudayaan, baik sebagai sistem kognitif maupun sebagai sistem struktural,
bertolak dari anggapan bahwa kebudayaan adalah sistem mental yang mengandung
semua hal yang harus diketahui individu agar dapat berperilaku dan bertindak
sedemikian rupa sehingga dapat diterima dan dianggap wajar oleh sesama warga
masyarakatnya.

B. Teori interaksi sosial

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yg dinamis, berupahubungan antara


individu yg satu dengan individu yg lainnya, antar kelompokmyg satu dengan kelompok
lainnya, maupun antar kelompok dengan individu. Teori interaksi sosial melihat pola
tindakan dan reaksi individu dalam menanggapi orang lain. Hal tersebut dilandasi dari
fokus sosiologi yaitu gagasan bahwa manusia berperilaku berbeda ketika berada dalam
kelompok.

Ketika manusia sendirian, manusia berperilaku berbeda dari pada saat berada di sekitar
orang lain. Pada kelompok sosial, memiliki serangkaian perilaku dan sikap unik
tersendiri.

Menurut teori interaksi sosial, perilaku sosial masyarakat ditentukan oleh tekanan sosial
yang dihadapi. Artinya, perilaku diciptakan salah satunya sebagai respon terhadap
lingkungan sekitar, khususnya kelompok sosial.

C. Pengertian interaksi sosia menurut para ahli

Georg Simmel, sosiolog dan filsuf Jerman, menyatakan masyarakat muncul di


mana sejumlah orang melakukan interaksi dan membentuk kesatuan baik sementara
maupun permanen. Dikutip dari buku Georg Simmel (2002) karya David Frisby, Georg
Simmel menyatakan tugas sosiologi adalah penyelidikan bentuk-bentuk menjadi bagian
dari masyarakat, yaitu bentuk sosiasi.

21
Sosiasi berasal dari bahasa Jerman Vergesellschaftung. Secara harafiah berarti proses di
mana masyarakat itu terjadi. Menurut Simmel, masyarakat dapat terbentuk karena
adanya interaksi, bukan adanya kelompok orang yang hanya diam. melalui interaksi
timbal balik, individu saling berhubungan dan saling memengaruhi dan masyarakat
muncul. Jika individu-individu saling berhubungan dan saling memengaruhi, maka
terbentuklah suatu masyarakat.

Max Weber dalam Basic Sociological Terms (1968) menyatakan fokus kajian
sosiologi adalah tindakan social, menurutnya setiap tindakan individu yang ditujukan
kepada individu atau kelompok lain memiliki makna yang bersifat subjektif.

Hubert Bonner dalam Social Psychology (1953) menjelaskan interaksi sosial


adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu, perilaku individu yang satu
memengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau
sebaliknya.

Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin dalam Cultural Sociology, a
Revision of An Introduction to Sociology (1954), interaksi sosial adalah hubungan-
hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan,
antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang perorangan dengan kelompok
manusia.

Sedangkan Kimball Young dan Raymond, W. Mack dalam Sociology and Social
Life (1954) menerangkan interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial,
tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Soerjono Soekanto dalam Sosiologi: Suatu Pengantar (1994), menjelaskan


interaksi sosial adalah sebuah proses sosial yang mempunyai hubungan dengan berbagai
cara berhubungan, baik sesama individu maupun kelompok tertentu, yang bertujuan
untuk membangun sistem dalam sebuah hubungan sosial.

D. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial

22
Soerjono Soekanto mengemukakan syarat terjadinya interaksi sosial ada dua
yaitu kontak sosial dan komunikasi. Berikut ini penjelasannya:

1) Kontak sosial

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar orang perorangan,
antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia dan sebaliknya, antara suatu
kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.

Kontak sosial bisa bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif adalah kontak
sosial yang mengarah pada kerjasama. Kontak sosial negatif mengarah pada
pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak sosial. Kontak sosial
juga dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi bila yang mengadakan
hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Sedangkan kontak sekunder
memerlukan perantara.

2) komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, dan gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain untuk saling memengaruhi satu sama lain. proses komunikasi
dapat terjadi dengan dua cara, yaitu komunikasi verbal (bentuk komunikasi secara lisan
dan tulisan) dan komunikasi nonverbal (bentuk komunikasi memakai simbol-simbol).

E. Ciri-Ciri interaksi sosial

Ciri-ciri interaksi sosial adalah:

a. Melibatkan lebih dari satu orang.


b. Adanya komunikasi antara pelaku dengan cara kontak sosial.
c. Maksud dan tujuan yang ditentukan jelas
d. Terdapat dimensi waktu (masa lalu, masa kini dan masa akan datang).

Jenis-Jenis interaksi sosial

Gillin dan Gillin menjelaskan ada tiga jenis interaksi sosial, yaitu:

23
a. Interaksi antara individu dengan individu. Interaksi ini terjadi saat dua individu
bertemu, baik ada tindakan maupun tidak. Individu sadar ada pihak lain yang
menimbulkan perubahan pada diri individu tersebut akibat faktor-faktor tertentu.
b. Interaksi antara individu dengan kelompok. Interaksi ini berbeda-beda sesuai
keadaan. Interaksi ini terlihat mencolok saat terjadi benturan antara kepentingan
perorangan dengan kepentingan kelompok.
c. Interaksi antara kelompok dan kelompok. Kelompok merupakan satu-kesatuan,
bukan pribadi.

F. Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi interaksi sosial adalah:

a. Imitasi. Imitasi dapat mendorong individu atau kelompok untuk melaksanakan


perbuatan-perbuatan yang baik.
b. Sugesti dapat terjadi bila individu yang memberikan pandangan tersebut adalah
orang berwibawa atau karena sifatnya otoriter.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama)
dengan orang lain, secara lahiriah maupun batiniah.
d. Simpati adalah bentuk interaksi yang melibatkan ketertarikan individu terhadap
individu lainnya. Dorongan utama simpati adalah keinginan memahami pihak
lain dan bekerja sama.
e. Empati adalah perasaan yang menempatkan diri seolah berada di posisi
seseorang atau kelompok tertentu yang sedang mengalami suatu perasaan
tertentu.
f. Motivasi adalah semangat atau dorongan yang diberikan kepada individu ke
individu atau kelompok ke kelompok, maupun antara individu dengan kelompo

24
BAB IV
HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA
DENGAN KEMUNCULAN BUDAYA

Kebutuhan manusia memang bermacam-macam, tapi ada satu teori terkenal


yang bisa menjelaskan konsep kebutuhan manusia. Teori tersebut adalah teori hierarki
kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Abraham Maslow sendiri
merupakan tokoh psikologi asal Amerika Serikat.

Menurut Maslow, kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki. Disebut


hierarki karena memang manusia memenuhi kebutuhannya secara berjenjang,Manusia
akan berusaha memenuhi satu jenjang kebutuhan terlebih dahulu. Setelah jenjang
pertama terpenuhi, maka manusia akan mencoba memenuhi kebutuhan yang ada di
jenjang berikutnya.

Dilansir dari buku Perilaku Organisasi (2008) karya Stephen P. Robbins dan Timothy
A. Judge, dijelaskan lima hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar dari hierarki Maslow.


Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer, seperti makan, minum, pakaian,
dan tempat tinggal. Manusia akan memenuhi kebutuhan fisiologis terlebih dahulu

25
sebelum ia beranjak ke kebutuhan berikutnya. Sebab, kebutuhan fisiologis merupakan
kebutuhan yang paling kuat dan mendesak pemenuhannya.

2. Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang menempati posisi kedua dari
hierarki Maslow. Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan keamanan dan
perlindungan dari bahaya fisik dan emosi.kebutuhan ini didapatkan setelah kebutuhan
fisiologis terpenuhi. Kebutuhan rasa aman dipenuhi untuk mendukung pemenuhan
kebutuhan lain agar bisa terus berjalan dengan baik.

3. Kebutuhan sosial

Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang menempati posisi ketiga dari hierarki
Maslow. Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa memiliki,
bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan. manusia sejatinya adalah makhluk sosial,
tidak mengherankan jika manusia membutuhkan sosialisasi dalam menjalani hidupnya.
Sebab dalam menjalani hidupnya, manusia senantiasa membutuhkan bantuan dari orang
lain.

4. Kebutuhan penghargaan

Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan yang menempati posisi keempat dari


hierarki Maslow. Dalam buku Perilaku Organisasi (2018) karya Timotius Duha,
dijelaskan bahwa kebutuhan penghargaan meliputi faktor-faktor internal seperti harga
diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan
perhatian.

Kebutuhan penghargaan atau disebut juga kebutuhan harga diri merupakan hak
untuk memperoleh dan kewajiban untuk meraih atau mempertahankan pengakuan dari
orang lain.

Pengakuan akan diperoleh seseorang apabila telah sukses dalam memenuhi kebutuhan
sosialnya. Kebutuhan ini bisa menjadi sangat ambisius apabila yang memenuhi
kebutuhan ini adalah seseorang yang sering mencari status.

5. Kebutuhan aktualisasi diri

26
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang menempati posisi tertinggi dari
hierarki Maslow. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk mengembangkan potensi
yang ada pada diri sendiri, kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan diri, serta
kebutuhan untuk menjadi orang yang lebih baik.

Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow, dan telah menjadi referensi yang sangat
populer baik di ranah psikologis maupun manajemen. Dunia manajemen memiliki
banyak irisan dengan dunia psikologi dalam konteks HR.

BAB V

SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,


GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-
PATEMBAYAN)

Warga desa memiliki kesadaran kolektif yang juta sehingga tingkat individual
masyarakat rendah.contoh dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada warga yang tertimpa
masalah atau musibah, maka seluruh warga atau kelompok sosial tersebut akan
bersama-sama memberikan pertolongan. Pada solidaritas mekanik, pembagian kerja
masih belum jelas. Terkadang ada satu orang yang harus mengerjakan beberapa
tugas.Pada dasarnya suatu masyarakat yang ditandai memiliki solidaritas mekanik akan
bersatu karena memiliki rasa yang sama dengan semua orang.

A. Mekanis dan organis

Pengikat di antara orang-orang dengan solidaritas mekanik adalah karena mereka


semua terlibat dalam kiegiatan yang hampir sama antara satu dengan lainnya

1. Solidaritas mekanis

27
Merupakan rasa solidaritas yang berdasarkan suatu kesadaran kolektif. Bentuk
solidaritasnya tergantung pada individu masing-masing yang memiliki sifat yang sama
dan menganut kepercayaan serta pola normatif yang sama pula. solidaritas mekanik
biasanya muncul dari pedesaan. Hal ini dikarenakan solidaritas tersebut akan terbangun
pada kelompok masyarakat yang masih sederhana.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada warga yang tertimpa masalah atau
musibah, maka seluruh warga atau kelompok sosial tersebut akan bersama-sama
memberikan pertolongan.Pada solidaritas mekanik, pembagian kerja masih belum jelas.
Terkadang ada satu orang yang harus mengerjakan beberapa tugas.Pada dasarnya suatu
masyarakat yang ditandai memiliki solidaritas mekanik akan bersatu karena memiliki
rasa yang sama dengan semua orang.Pengikat di antara orang-orang dengan solidaritas
mekanik adalah karena mereka semua terlibat dalam kiegiatan yang hampir sama antara
satu dengan lainnya

2. Solidaritas organis

Solidaritas yang berkembang dalam kelompoj masyarakat yang kompleks.


Contohnya, pada masyarakat perkotaan di mana para anggotanya disatukan oleh rasa
saling membutuhkan untuk kepentingan bersamaa Di dalam solidaritas organik,
pembagian kerja sudah jelas untuk masing-masing anggota kelompok. Bahkan
disesuaikan dengan bidang atau keahlian masing-masing.

Warga desa memiliki kesadaran kolektif yang juta sehingga tingkat individual
masyarakat rendah.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada warga yang tertimpa masalah atau
musibah, maka seluruh warga atau kelompok sosial tersebut akan bersama-sama
memberikan pertolongan.pada solidaritas mekanik, pembagian kerja masih belum jelas.
Terkadang ada satu orang yang harus mengerjakan beberapa tugas, pada dasarnya suatu
masyarakat yang ditandai memiliki solidaritas mekanik akan bersatu karena memiliki
rasa yang sama dengan semua orang.Ppengikat di antara orang-orang dengan solidaritas
mekanik adalah karena mereka semua terlibat dalam kiegiatan yang hampir sama antara
satu dengan lainnya.

28
B. Penguyuban dan petembayan ( Gemenschaft, gissellshaft)

1. Gemeinschaft

Gemeinschaft adalah asosiasi sosial di mana individu-individu cenderung ke


arah komunitas sosial daripada keinginan dan kebutuhan individu mereka.

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama, anggotanya diikat oleh hubungan batin
yang murni, bersifat alami dan kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan rasa
persatuan yang telah dikodratkan.Biasanya paguyuban lahir dari dalam diri individu
ditandai dengan rasa solidaritas dan identitas yang sama. Keinginan untuk berhubungan
didasarkan atas kesamaan dalam keinginan dan tindakan.

Kesamaan individu merupakan faktor penguat hubungan sosial, yang kemudian


diperkuat dengan hubungan emosional serta interaksi antar individu.Di pedesaan,
masyarakat tani yang melambangkan Gemeinschaft, hubungan pribadi didefinisikan dan
diatur berdasarkan aturan sosial tradisional. orang-orang memiliki hubungan tatap muka
yang sederhana dan langsung satu sama lain yang ditentukan oleh Wesenwille
(kehendak alami), sebagai emosi alami dan spontan serta ekspresi sentimen.

Dalam Kamus Sosiologi (2010), Nicholas Abercrombie, menjelaskan


masyarakat yang ditandai dengan hubungan paguyuban bersifat homogeny, sebagian
besar terikat kekerabatan dan hubungan organik dan memiliki kohesi moral yang
didasarkan pada sentimen keagamaan yang umum.

Dalam Encyclopaedia of the Social Sciences Vol. 3 (1968), Horace Miner


menggambarkan Gemeinschaft untuk merujuk pada komunitas perasaan, semacam
kesatuan ide dan emosi, berasal dari persamaan dan pengalaman hidup bersama orang
sering berinteraksi satu sama lain dan cenderung membangun hubungan yang dalam dan
jangka panjang.

Kontrol sosial dalam Gemeinschaft dipertahankan melalui cara-cara informal seperti


persuasi moral, gosip dan bahkan gerak tubuh (gestur).

Dikutip dari Dasar-dasar Sosiologi (2009) karya Syahrial Syarbaini Rusdianta,


Gemeinschaft atau masyarakat paguyuban dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
Gemesinschaft by blood, Gemeinschaft by place, dan Gemeinschaft of mind

29
1. Gemeinschaft of blood adalah ikatan-ikatan kekerabatan.

2. Gemeinschaft by place adalah ikatan berlandaskan kedekatan letak tempat tinggal


serta tempat kerja yang mendorong orang untuk berhubungan secara intim satu sama
lain dan mengacu pada kehidupan bersama di daerah pedesaan.

3. Gemeinschaft of mind adalah hubungan persahabatan yang disebabkan karena


persamaan keahlian atau pekerjaan serta pandangan yang mendorong untuk saling
berhubungan secara teratur.

2. Gesellschaft

Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau masyarakat


asosiasi dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan.

Gesellschaft adalah masyarakat sipil di mana kebutuhan individu mendapatkan


prioritas penting daripada asosiasi sosial. patembayan merupakan konsep yang merujuk
pada hubungan anggota masyarakat yang memiliki ikatan yang lemah. kadangkala
individu tidak saling mengenal, nilai, norma dan sikap menjadi kurang berperan dengan
baik.Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya
mempunyai hubungan yang sifatnya sementara dan disatukan oleh pemikiran yang
sama.

Gesselschaft ditentukan oleh Kurwille (kehendak rasional) dan dilambangkan


oleh msayarakat kosmopolitan modern dengan birokrasi pemerintah dan organisasi
industri besar.Dalam Gesellschaft, kepentingan pribadi yang rasional dan tindakan
penghitungan melemahkan ikatan tradisional keluarga, kekerabatan dan agama.

Dalam patembayan, hubungan manusia lebih bersifat impersonal dan tidak


langsung, dibangun secara rasional untuk kepentingan efisiensi atau pertimbangan
ekonomi dan politik lainnya.

Gesellschaft adalah karakteristik tipe ideal kehidupan perkotaan


modern.Seringkali dikonseptualisasikan sebagai masyarakat korporat atau massa
masyarakat yang didasarkan pada hubungan atau peran dan terdiri dari kelompok
asosiasi. gesellschaft ditandai oleh individualisme, mobilitas, impersonalitas, pengejaran

30
kepentingan diri sendiri dan penekanan pada kemajuan daripada tradisi.nilai-nilai
bersama dan keterlibatan pribadi secara total menjadi prioritas sekunder.

Singkatnya, Gesellschaft adalah logika pasar, di mana hubungan bersifat kontraktual,


impersonal dan sementara (temporer).

Kebanyakan, hasil industrialisasi, urbanisasi, revolusi teknologi, pembagian tenaga


kerja dan pertumbuhan populasi, Gesellschaft telah menggantikan masyarakat tradisi
dengan masyarakat kontrak.dalam masyarakat, keterikatan pribadi maupun hak dan
kewajiban tradisional tidak penting.

3. Perbedaan Gemeinschaft dan Gemeinschaft

Ciri-ciri Gemeinschaft (paguyuban) adalah sebagai berikut:

 Ikatan sosial bersifat personal.


 Tipikal masyarakat rural.
 Tipikal masyarakat tradisional.
 Tipikal masyarakat petani.
 Tradisi masih kuat.
 Hubungan sosial bersifat tradisional.
 Hubungan sosial didominasi oleh kerjasama.
 Sistem kekeluargaan dan kekerabatan masih kuat.
 Tindakan sosial berdasarkan keyakinan.
 Mengedepankan prinsip berdasarkan nilai bersama.
 Komposisi masyarakat bersifat homogen.
 Tatanan sosial dibentuk oleh tradisi.
 Interaksi sosial bersifat emosional.
 Pembagian kerja sederhana.
 Peran agama dominan dalam pengorganisasian sosial.

Ciri-ciri Gesellschaft (patembayan) adalah sebagai berikut:

 Ikatan sosial bersifat impersonal.

31
 Tipikal masyarakat urban.
 Tipikal masyarakat modern.
 Tipikal msayarakat industri.
 Tradisi lemah.
 Hubungan sosial bersifat kontraktual.
 Hubungan sosial sosial didominasi oleh kompetisi.
 Sistem kekeluargaan dan kekerabatan lemah.
 Tindakan sosial berdasarkan komando.
 Mengedepankan prinsip efisiensi.
 Komposisi masyarakat bersifat heterogen.
 Tatanan sosial dibentul oleh birokrasi.
 Interaksi sosial bersifat rasional.
 Pembagian kerja bersifat kompleks.
 Peran ilmu pengetahuan ilmiah dominan dalam pengorganisasn social

Solidaritas menjadi kebutuhan setiap masyarakat atau kelompok social, masyarakat


akan tetap ada jika dalam kelompok sosial memiliki rasa solidaritas di antara anggota-
anggotanya, dalam buku Teori Sosiologi Klasik dan Modern (1994) karya Doyle Paul
Johnson, solidaritas merujuk pada suatu hubungan antara individu dan atau kelompok
yang berdasar pada moral dan kepercayaan yang dianut bersama, serta pengalaman
emosional bersama. solidaritas yang dipegang, yaitu kesatuan, persahabatan, rasa saling
percaya yang muncul akibat tanggung jawab bersama, dan kepentingan bersama di
antara para anggotanya.

Pengertian akan solidaritas juga diperjelas oleh sosiolog Emile Durkheim.


Solidaritas adalah perasaaan saling percaya antara para anggota dalam suatu kelompok
atau komunitas. Jika orang saling percaya maka mereka akan membentuk persahabatan,
mejadi saling menghormati, terdorong untuk bertanggung jawab dan memperhatikan
kepentingan bersama

32
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2012. “REWANG : Kearifan Lokal dalam Membangun Solidaritas dan


Integrasi Sosial Masyarakat di Desa Bukit Batu Kabupaten Bengkalis”. Jurnal
Sosial Budaya. Vol. 9, No 2.

Jamaludin, Adon Nasrullah. 2017. Sosiologi Perdesaan. Bandung : Pustaka Setia.

Luthfia, Agusniar Rizka. 2013. “Menilik Urgensi Desa Di Era Otonomi Daerah”.
Journal of Rural and Development. Vol. IV, No 2.

Saidang dan Suparman. 2019. “Pola Pembentukan Solidaritas Sosial dalam Kelompok
Sosial Antara Pelajar”. Edumaspul. Vol.3, No 2.

Mulyono Sri Hutomo. 2020. "Perubahan Sosial Budaya, Pengertian Menurut Ahli dan
Contohnya". https://indomaritim.id/perubahan-sosial-budaya-pengertian
menurut-ahli-dan-contohnya/ (diakses pada 30 mei 2021)

Kelas pintar. 2021. "Pengertian dan Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya".


https://www-kelaspintar
id.cdn.ampproject.org/v/s/www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-dan

33
bentuk-bentuk-perubahan-sosial-budaya 3581/amp/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3 %3D# (diakses pada
30 mei 2021)

Yoga Saputra. Oktober 20220. "Perubahan Sosial Budaya – Pengertian dan Contoh
Lengkap". https://saintif-com.cdn.ampproject.org/v/s/saintif.com/perubahan
sosial-budaya adalah/amp/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA% D
%3D#aoh=16224409837417&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com
amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fsaintif.com%2Fpe
ubahan-sosial-budaya-adalah%2F (diakses pada 30 mei 2021)

Kompas.com. Desember 2020. "Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow".


https://amp-kompas
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/12/31/1401343
9/teori-hierarki-kebutuhan-abraham maslow?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D%
D#aoh=16224415390449&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&am
_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2
skola%2Fread%2F2020%2F12%2F31%2F140134369%2Fteori-hierarki
kebutuhan-abraham-maslow (di akses pada 30 mei 2021)

Alfan Biroli. Agustus 2020. "Solidaritas pada masyarakat pedesaan".


http://www.braindilogsociology.or.id/2020/08/solidaritas-sosial-pada
masyarakat.html?m=1 (diakses pada 30 mei 2021)

Kompas. Com. 2019. "Pengertian dan Perbedaan Gemeinschaft dan Gesellschaft".


https://amp-kompas
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/skola/read/2019/12/23/2000004
9/pengertian-dan-perbedaan-gemeinschaft-dan gesellschaft?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%
%3D#aoh=16224418568577&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google
com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.komp
s.com%2Fskola%2Fread%2F2019%2F12%2F23%2F200000469%2Fpengertia
-dan-perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft (diakses pada 30 mei 2021)

34
kompas. Com. 2019. "Teori Solidaritas, dari Mekanik hingga Organik".
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/18/190000069/teori-solidaritas
dari-mekanik-hingga-organik (diakses pada 30 mei 2021)

35

Anda mungkin juga menyukai