Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : NESA PARLOWANSA
NIM : C1M020097
Prodi/Kelas : AGROEKOTEKNOLOGI B
1
DAFTAR ISI
JUDU………………………………………………………………….………………1
DAFTAR ISI ………………………………………………………….……………...2
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
……………………………………………………………………….………….…….3
A.Defenisi Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar ……………………….………………….3
B. Defenisi Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar ………………………………….………6
C. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar…………………………………………………7
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA......……………………………………………………9
A.Pengertian Perubahan Sosial Dan Budaya ……………………………………..….9
A.Masyarakat ………………………………………………………………...………21
B.Kebudayaan ……………………………………………………………………......22
B. Gemeinschaft-Gesselschaft (Paguyuban-Petembayan)…………………………..28
2
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………32
3
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA
DASAR
Ilmu social budaya dasar merupakan sebagai integarasi dari ISD dan IBD yang
memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada
mahasiswa sehinggan mampu mengkaji masalah social,kemanusian,dan budaya.
Pendekatan Ilmu social budaya dasar juga merupakan akan memperluas pandangan
bahwa masalah social,kemanusian,dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut
pandang.Dengan wawasan sehingga mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakat
yang lebih kompleks,demikian pula dengan solusi pemecahannya.
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan
integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi
(sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabang dari ilmu
sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial,
sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji
masalah kemanusiaan dan budaya
Ilmu sosial dasar mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik
(resiprokal)manusia dan lingkungannya. Adapun objek kajian dari ilmu sosialini adalah
sebagai berikut:
4
b. Persamaan kepentingan yang dapat mengakibatkan kerjasama dan
pertentangan meskipun banyak terdapat keanekaragaman golongan atau
kelompok sosialdalam masyarakat.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa ilmu social dasar merupakan usaha untuk
memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa mengenai konsep dasar ISD untuk
mengkaji gejala sosialdalam masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepekaan sosial.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) termasuk kedalam kelompok ilmu budaya (the
humanities),tetapi tidak identik dengan pengetahuan budaya itu sendiri. Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai manusia sebagai makhluk berbudaya, sedangkan IBD
mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. IBD adalah suatu pengetahuan yang
menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunalan pengertian
yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan atau
keahlian.
IBD merupkan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan umum mengenai
konsep – konsep budaya untuk mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. Sedangkan
IBD bertujuan untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan memperluas
wawasan akan pemikiran sehingga kritis terhadap masalah budaya yang ada dilingkungan
sekitar.
Dalam rangka untuk sinergitas tersebut maka sesuai dengan SK Dirjen Dikti
No.44/2006 pengorganisasiaan materi maupun teknik penyajian materinya digabungkan
menjad ISBD. Dengan kata lain bahwa ISBD Merupakan materi yang menggabungkan
kajian ISD dan IBD. Sebagai integrasi dari ISD dan IBD,ISBD memiliki kompetensi dasa
menjadi ilmuan professional yaitu yang berpikir kritis, kreatif, sistemik, dan ilmiah,
berwawasan luas, etis, serta memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan
masalah sosial dan budaya secara arif sebagaimana SK Dirjen Dikti No. 44 Tahun 2006.
5
dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu
dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan
100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika,
kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar,
hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia
ini tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara
lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dan
sebagainya.
3. Pengetahuan Budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan unatuk memahami dan mencari arti kenyataan –
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan
yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi
lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan
lain-lain.
Sedangkan pengertian ilmu budaya dasar menurut beberapa ahli yaitu :
1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
2. Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri
khas suatu masyarakat.
3. Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
6
B. Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu social budaya dasar (ISBD) merupakan Mata kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB) dengan visi “Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia
terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesetaraan, dan
kemartabatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika,etika, dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat”. Adapun misinya adalah “Memberikan landasan dan wawasan
yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis, pekam dan arif pada mahasiswa untuk
memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta bertanggung jawab
terhadap sumber daya dan lingkungannya”.
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan suatu
rangkaian pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang
terwujud daripadanya.Selain itu, mata kuliah ini pada prinsipnya sebagai pengatur dasar
menuju pengenalan teori ilmu-ilmu social dan kebudayaan sehingga diharapkan
mahasiswa dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidisipliner tentang
keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
Penyajian mata kuliah ilmu social budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang
diharapkan memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian,
mata kuliah ilmu sosialbudaya dasartidak untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu
bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya, akan tetapi ilmu budaya
dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang
menyangkut dirinya sendiri.
7
C. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar
Berdasarkan visi misinya maka mata kuliah ISBD, secara umum memiliki tujuan
untuk:
Sementara, dari sumber yang berbeda, menurut Prof. Abdulkadir Muhammad, SH,
secara umum tujuan ISBD adalah mengembangkan kepribadian manusia sebagai
makhluk sosial (zoo politicon) dan sebagai makhluk budaya (homo humanus), sehingga
mampu menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah sosial budaya dan
masalah lingkungan sosial budaya, serta mampu menyelesaikan secara halus, arif dan
manusiawi masalah-masalah tersebut.
Secara rinci dijelaskan pula bahwa di dalam tujuan umum ISBD tersebut di atas
terkandung 3 (tiga) rumusan utama, yaitu:
Konsep-konsep dasar yang terdapat pada ketiga rumusan utama dari tujuan utama
ISBD antara lain adalah:
8
c. tanggapan kritis;
d. wawasan luas;
e. masalah sosial budaya;
f. masalah lingkungan sosial budaya
Pengertian atas konsep manusia sebagai makhluk sosial diartikan bahwa manusia
sebagai individu tidak mampu hidup sendiri dan tidak juga dapat berkembang sempurna
tanpa hidup bersama dengan manusia lainnya. Sedangkan manusia sebagai makhluk
budaya diartikan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena sejak
lahir sudah dibekali dengan unsur akal, rasa, dan karsa yang membedakannya dengan
hewan. Dengan ketiga unsur lahiriah itu (akal, rasa dan karsa) manusia akan dapat
membentuk budaya yang menjadi pedoman dan nilai-nilai hidupnya sebagai hasil dari
interaksinya dengan manusia lain dengan mempertimbangkan mana yang benar dan mana
yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang berguna dan mana yang
merugikan.
Dengan akal, rasa dan karsanya, manusia dituntut pula untuk dapat berpikir secara
kritis dan memberi tanggapan atas pemikirannya tersebut. Tanggapan kritis sebagai hasil
dari pemikiran yang kritis adalah reaksi akal atau daya tangkap berdasarkan nalar yang
tinggi terhadap sesuatu yang dilihat atau didengar dari suatu kejadian tertentu. Dalam
konteksnya dengan sosial budaya, tanggapan kritis merupakan kemampuan memahami
suatu masalah secara objektif, tepat sasaran dan mampu melihat suatu fakta yang tertutupi
dengan fakta lain yang terjadi dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pengambilan langkah-langkah penanganan dan mampu menghindari konflik serta dapat
mengatasi permasalahan dengan arif dan manusiawi.
9
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA
Perubahan sosial merupakan gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu
ke suatu keadaan sosial lain. Perubahan sosial pasti memiliki suatu arah dan tujuan
tertentu. Pengaruh perubahan sosial hanya dapat diketahui seseorang yang sempat
mengadakan penelitian susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada saat tertentu, yang
kemudian dibandingkan dengan keadaan pada waktu lain. Perubahan sosial dapat berupa
suatu kemajuan (progress) atau sebaliknya dapat berupa suatu kemunduran (regress).
Perubahan sosial tidak hanya membawa pengaruh positif bagi kehidupan masyarakat,
tetapi juga berdampak negatif. Bagi seorang pendidik/guru, pengetahuan tentang
perubahan sosial dan pendidikan serta berbagai dinamika perubahan sosial diperlukan
sebagai upaya antisipatif dan responsif terhadap perubahan tersebut yang diharapkan
berdampak positif dalam proses pembelajaran.
10
unsur kemasyarakatan yang lainnya.Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud
dengan perubahan sosial itu adalah perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia
dalam masyarakat dari keadaan tertentu keadaan yang lain.
Perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu
sistem sosial. Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses sosial. Dengan
perubahan sosial juga merupakan gejala yang melekat di masyarakat yang dapat diketahui
dengan membandingkan keadaan masyarakat pada suatu waktu dengan keadaan
masyarakat pada masa lampau. Misalnya di beberapamasyarakat Indonesia umumnya
(pada masa lalu), suami merupakan posisi yang sangat dominan dalam berbagai urusan
dalam kehidupan keluarga, sehingga apabila suami tidak bekerja atau tidak mempunyai
11
penghasilan suatu keluarga secara ekonomi akan mengalami lumpuh. Dalam
perkembangannya, pada masyarakat modern sekarang suami tidak selalu merupakan
posisi yang menentukan jalannya kehidupan keluarga.
Laju kecepatan perubahan sosial tidak selalu sama antara suatu masyarakat dengan
masyarakat lain. Misalnya antara masyarakat desa dengan masyarakat kota. Demikian
juga antara masyarakat yang terisolasi (terasing) dengan masyarakat terbuka mempunyai
hubungan sosial dengan masyarakat lain. Masyarakat terisolasi mempunyai
lajuperubahan yang sangat lambat, sehingga sering disebut masyarakat statis. Disebut
masyarakat statis tentu saja bukan berarti tidak mengalami perubahan sama sekali atau
mengalami stagnasi(kemandegan), tetapi perubahan yang terjadi berlangsung dengan
lambatnya sehingga hampir tidak menunjukkan gejala perubahan. Sedangkan masyarakat
yang terbuka hubungannya dengan masyarakat luas mengalami perubahan yang
berlangsung dengan cepat, sehingga sering disebut masyarakat dinamis. Perubahan sosial
yang terjadi dalammasyarakat menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur sosial yang ada
dalam masyarakat. Dengan kata lain, perubahan sosial akan mengubah struktur dan fungsi
dari unsur-unsur sosial dalam masyarakat. Dengan demikian, perubahan sosial dalam
masyarakat mengandung pengertian ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial yang
saling berbeda dalam masyarakat,sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang
tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Struktur sosial merupakan bentuk jalinan di antara unsur-unsur sosial yang pokok
dalam masyarakat,yang menunjukkan pada bentuk seluruh jaringan hubungan antar
individu dalam masyarakat dimana terjalin interaksi dan komunikasi sosial. Sedangkan
sistem sosial menunjukkan pada bagaimana hubungan antara unsur-unsur sosial dalam
masyarakat sehingga membentuk suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi.
12
4. Perubahan yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam suatu
sistem masyarakat.
13
Pada dasarnya perubahan sosial terjadi oleh karena anggota masyarakat pada waktu
tertentu merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupan yang lama. Norma-norma
dan lembaga-lembaga sosial atau sarana penghidupan yang lama dianggap tidak memadai
lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang baru.Mungkin juga masyarakat mengadakan
perubahan karena terpaksa demi untuk menyelesaikan satu faktor dengan faktor-faktor
lain yang sudah mengalami perubahan terlebih dahulu. Pada umumnya dapat dikatakan
bahwa sebab-sebab tersebut mungkin sumbernya ada yang terletak dalam masyarakat itu
sendiri, ada yang letaknya di luar. Sebab-sebab yang bersumber dari masyarakat itu
sendiri antara lain:
2. Penemuan-penemuan baru
14
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar tetapi yang terjadi dalam jangka waktu
yang tidak terlalu lama adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru
jalannya unsur kebudayaan baru,yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat dan cara-
cara unsur kebudayaan baru tadi diterima,dipelajari,dan akhirnya dipakai dalam
masyarakat yang bersangkutan. Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya
perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian discoveryatau
invention. Discovery adalah penemuan unsur yang diciptakan oleh seorang individu atau
serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat
sudah mengakui menerima serta menerapkan penemuan baru itu. Seringkali proses dari
discovery sampai ke invention membutuhkan suatu rangkaian pencipta-pencipta.
3. Pertentangan
Pertentangan antarkelompok mungkin terjadi antara generasi tua dan generasi muda.
Pertentangan-pertentangan demikian itu kerap kali terjadi apabila pada masyarakat yang
sedang berkembang dari tradisional ke modern. Generasi muda yang yang bebas
terbentuk kepribadiannya lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing
misalnya Kebudayaan barat yang dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih tinggi.
15
Keadaandemikian menimbulkan perubahan-perubahan tertentu dalam
masyarakat.Misalnya,pergaulan yang lebih luas antara wanita dan pria atau kedudukan
mereka yang kian sederajat dalam masyarakat dan lain-lainnya.
Revolusi yang meletus pada Oktober 1917 di Rusia telah menyulut terjadinya
perubahan-perubahan besar negara rusia yang mula-mula mempunyai bentuk kerajaan
absolut berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada dokter Marxis.
Segenap lembaga kemasyarakatan mulai dari bentuk negara sampai keluarga mengalami
perubahan-perubahan yang mendasar.
5. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia
6. Peperangan
16
Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain maka itu mungkin
terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan
yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk
menimbulkan pengaruh timbal balik,artinya masing-masing masyarakat mempengaruhi
masyarakat lainnya,tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain itu. Namun
apabila hubungan tersebut berjalan melalui alat-alat komunikasi massa maka ada
kemungkinan pengaruh itu hanya datang dari satu pihak saja yaitu dari masyarakat
penggunaalat komunikasi tersebut. Sedangpihak lain hanya menerima pengaruh tanpa
mempunyai kesempatan memberikan pengaruh balik. Apabila pengaruh dari masyarakat
tersebut diterima tidak karena paksaan maka hasilnya dinamakan demonstration effect.
Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing di dalam antropologi budaya disebut
akulturasi.
17
TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL
A. Teori Kebudayaan
Secara garis besar hal yang dibahas dalam teori kebudayaan adalah memandang
kebudayaan sebagai, (a)Sistem adaptasi terhadap lingkungan.(b)Sistem tanda.(c) Teks,
baik memahami pola-pola perilaku budaya secara analogis dengan wacana tekstual,
maupun mengkaji hasil proses interpretasi teks sebagai produk kebudayaan.(d) Fenomena
yang mempunyai struktur dan fungsi. (e) Dipandang dari sudut filsafat.
Keragaman teori kebudayaan dapat ditinjau dari dua perspektif, yaitu, (a) perspektif
perkembangan sejarah yang melihat bahwa keragaman itu muncul karena aspek-aspek
tertentu dari kebudayaan dianggap belum cukup memperoleh elaborasi. Dan (b) perspekif
18
konseptual yang melihat bahwa keragaman muncul karena pemecahan permasalahan
konseptual terjadi menurut pandangan yang berbeda-beda. Dalam memahami
kebudayaan kita tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip dasarnya. de Saussure
merumuskan setidaknya ada tiga prinsip dasar yang penting dalammemahami
kebudayaan, yaitu:
1. Tanda (dalam bahasa) terdiri atas yang menandai (signifiant, signifier, penanda)
dan yang ditandai (signifié, signified, petanda). Penanda adalah citra bunyi
sedangkan petanda adalah gagasan atau konsep. Hal ini menunjukkan bahwa
setidaknya konsep bunyi terdiri atas tiga komponen (1) artikulasi kedua bibir, (2)
pelepasan udara yang keluar secara mendadak, dan (3) pita suara yang tidak
bergetar.
2. Gagasan penting yang berhubungan dengan tanda menurut Saussure adalah tidak
adanya acuan ke realitas obyektif. Tanda tidak mempunyai nomenclature. Untuk
memahami makna maka terdapat dua cara, yaitu, pertama, makna tanda
ditentukan oleh pertalian antara satu tanda dengan semua tanda lainnya yang
digunakan dan cara kedua karena merupakan unsur dari batin manusia, atau
terekam sebagai kode dalam ingatan manusia, menentukan bagaimana unsur-
unsur realitas obyektif diberikan signifikasi ataukebermaknaan sesuai dengan
konsep yang terekam.
3. Permasalahan yang selalu kembali dalam mengkaji masyarakat dan kebudayaan
adalah hubungan antara individu dan masyarakat. Untuk bahasa, menurut
Saussure ada langue dan parole (bahasa dan tuturan). Langue adalah pengetahuan
dan kemampuan bahasa yang bersifat kolektif, yang dihayati bersama oleh semua
warga masyarakat; parole adalah perwujudan langue pada individu. Melalui
individu direalisasi tuturan yang mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku secara
kolektif, karena kalau tidak, komunikasi tidak akan berlangsung secara lancar.
Gagasan kebudayaan, baik sebagai sistem kognitif maupun sebagai sistem struktural,
bertolak dari anggapan bahwa kebudayaan adalah sistem mental yang mengandung
semua hal yang harus diketahui individu agar dapat berperilaku dan bertindak sedemikian
rupa sehingga dapat diterima dan dianggap wajar oleh sesama warga masyarakatnya.
19
B. Teori Tentang Intraksi Sosial
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.
Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan
sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah,
perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang
ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat
kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya
hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian
tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan
beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau
interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan
Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir
yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik
fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Pembahasan terkait dengan interaksi sosial sudah dijelaskan oleh beberapa ahli
sosiologi pada era abad ke-19 dan awal 20. Di antaranya ialah George Herbert Mead dan
Erving Goffman. Keduanya menjelaskan interaksi sosial sebagai suatu bentuk aktivitas
individu yang dapat menjadi faktor pembentuk kepribadian dari setiap orang. Kedua
sosiolog itu juga merumuskan teori tentang interaksi sosial, yakni Interaksionisme
Simbolik dan Dramaturgi.
20
1. Teori Interaksionisme Simbolik
Teori Interaksionisme Simbolik dikemukakan oleh George Herbert Mead.
Menurut pendapat Mead, interaksi sosial terjadi karena penggunaan simbol-
simbol yang memiliki makna. Simbol tersebut menciptakan makna yang dapat
memicu adanya interaksi sosial antar individu. Contoh interaksionisme simbolik
dalam aktivitas sehari-hari yaitu ketika kita sedang melakukan aktivitas
berbelanja di mana terdapat pelayan yang menawarkan berbagai produk. Oleh
karena itu dalam hal ini kita akan menempatkan diri sebagai seorang konsumen.
Interaksionisme simbolik pada contoh ini memberikan makna atas suatu peran
dan juga aktivitas pada setiap individu.
2. Teori Dramaturgi
21
HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
Dimana manusia memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dari banyak segi.
Sedangkan kebudayaan lebih dekat kepada karya seni adat istiadat yang tumbuh dari
suatu kumpulan masyarakat.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku
kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan oleh manusia.
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan
antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling
terkait satu sama lain, seperti masyarakat yaitu orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan
begitu pun sebalik nya. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Contohnya seperti
masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan
masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir
bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh.
Memang hubungan manusia dan kebudayaan itu sangat sulit untuk dilepaskan karena
fungsi kebudayaan dan manusia itu sangat diperlukan untuk mengatur hubungan antar
manusia dalam mewujudkan tingkah lakunya.
A. Masyarakat
22
sebagai manusia. Maka terdapat semacam keterkaitan hubungan antara sebuah
masyarakat dengan wilayah tempat masyarakat itu hidup. sebuah masyarakat merupakan
sebuah struktur yang terdiri atas saling berhubungan peranan-peranan dan para warga,
peranan-peranan tersebut dijalankan sesuai norma-norma yang berlaku. Saling
berhubungan diantara peranan-peranan ini mewujudkan struktur-struktur peranan yang
biasanya terwujud sebagai pranata-pranata. untuk mewujudkan peranata-peranata itu
dalam kehidupan manusia bermasyarakat untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup
sebagai manusia, yang dianggap penting oleh masyarakat yang bersangkutan. Melalui
pranata-pranata yang ada, sebuah masyarakat dapat tetap lestari dan berkembang.
Pranata-pranata yang ada dalam masyarakat, antara lain, adalah pranata keluarga, pranata
ekonomi, pranata politik, pranata keagamaan, dsb.
B. Kebudayaan
23
blueprint bagi kehidupan manusia, serta dari Geerts (1973) yang melihat kebudayaan
sebagai sistem-sistem makna, saya melihat kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan
manusia yang secara bersama dimilik oleh para warga sebuah masyarakat.’ Atau dengan
kata lain kebudayaan adalah sebuah pedoman menyeluruh bagi kehidupan sebuah
masyarakat ydan para warganya.
Dalam perspektif ini kebudayaan dilihat sebagai terdiri atas konsep-konsep, teori-
teori, dan metode-metode yang diyakini kebenarannya oleh warga masyarakat yang
menjadi pemiliknya. Kebudayaan dengan demikian merupakan sistem-sistem acuan yang
ada pada berbagai tingkat pengetahuan dan kesadaran, dan bukan pada tingkat gejala yaitu
pada tingkat kelakuan atau hasil kelakuan sebagaimana didefinisikan oleh Profesor
koenjaraningrat. sebagai sistem-sistem acuan, konsep-konsep, teori-teori, dan metode-
metode digunakan secara selektif sebagai acuan oleh para pemilik kebudayaan dalam
menghadapi lingkungannya , yaitu digunakan untuk menginterpretasikan dan manfaatka
lingkungan bserta isinya bagi pemenuhan-pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya
sebagai manusia. Pemilhan secara selektif dilakukan secara pertimbangan oleh pelaku
mengenai konsep atau metode atau teori yang mana yang paling cocok atau yang tebaik
yang dapat digunakan sebagai interpretasi sebagai acuan interpretasi mewujudkan
tindakan-tindakan. Tindakan-tindakan tersebut dapat dilihat sebagai dorongan-dorongan
atau motivasi dari dalam diri pelaku bagi pemenuhan kebtuhan maupun sebagai
tanggapan-tanggapan (responses) pelaku atas rangsangan-rangsangan (stimulasi) yang
berasal dari lingkungannya.
24
1. Kebutuhan biologi atau primer (makan, minum, menghirup oksigen, buang air
besar/kecil, istirahat, tidur seksual, dan sebagainya).
2. Kebutuhan sosial atau sekunder (berkomunikasi dengan sesama, pendidikan,
kontrol sosial, pamer, dan sebagainya).
3. Kebutuhan adab atau kemanusiaan, yaitu kebutuhan-kebutuhan yang
mengintegrasikan berbagai kebutuhan yang tercakup dalam kebutuhan biologi
dan sosial. Kebutuhan adab atau kemanusiaan ini muncul dan terpancar dari
hakekat manusia sebagai mahluk tuhan yang tertinggi derajatnya, yang mmpunyai
kemampuan berfikir, bermoral, sehingga pemenuhan-pemenuhan kebutuhan
hidup manusia itu bercorak manusiawi bukan hewani.
1. Kebutuhan untuk dapat membedakan yang benar dari yang salah, yang adil dari
yang tidak adil, yang suci dari yang kotor, yang berpahala dari yang berdosa.
2. Kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan dan sentimen-sentimen
perorangan atau kolektif atau kebersamaan.
3. Kebutuhan untuk menunjukkan jati diri dan keberadaan serta asal muasalnya, dan
kebutuhan untuk mempunyai keyakinan serta kehormatan diri.
4. Kebutuhan untuk dapat menyampaikan ungkapan-ungkapan estetika, etika, dan
moral.
5. Kebutuhan rekreasi dan hiburan
6. Kebutuhan akan rasa aman, tentram, dan adanya keteraturan dalam kehidupan.
25
C. Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia..
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu
:
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu
mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita
tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
26
SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
27
syukuran atau biasa disebut “metri pari” dengan tujuan hasil panen mereka akan berkah
dan tetap melimpah, meskipun tidak semua petani yang melakukan syukuran. Ya
mungkin Karena kemajuan zaman yang menyebabkan berkurangnya tradisi tradisi
masyarakat.desa.
Hal ini berbeda dengan masyarak kota yang cenderung mempunyai profesi yang
berbeda beda, ada yang sebagai pegawai kantor, bank dll, mereka mempunyai jam terbang
yang berbeda beda sehingga kemungkinan bagi mereka untuk berinteraksi sangatlah
minim, bahkan interaksi antar tetanggapun akan sangat sulit. Dan karena tetangga
merekapun bisa jadi bergonta ganti, karena tak sedikit masyarakat kota yang hidupnya
berpindah pindah, entah itu karena urusan pekerjaan ataupun yang lain.ini berbeda
dengan masyarakat desa yang cenderung bertempat tinggal tetap.
Faktor factor seperti itulah yang menyebabkan mengapa solidaritas di masyarakat
desa lebih tinggi dibanding dengan masyarakat kota.
A. MEKANISME – ORGANIS
Diambil dari buku Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan
Terakhir Post Modern (2012) karya George Ritzer, perkembangan masyarakat dilihat dari
masyarakat yang berkembang di lingkungan sederhana menuju masyarakat di lingkungan
modern. Perbedaan tersebut membuat Emile Durkheim membuat dua tipe solidaritas,
yaitu:
28
mekanik adalah karena mereka semua terlibat dalam kiegiatan yang hampir sama antara
satu dengan lainnya.
B. GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT (PAGUYUBAN-PETEMBAYAN)
• Gemeinschaft
29
(1968), Horace Miner menggambarkan Gemeinschaft untuk merujuk pada komunitas
perasaan, semacam kesatuan ide dan emosi, berasal dari persamaan dan pengalaman
hidup bersama. Orang sering berinteraksi satu sama lain dan cenderung membangun
hubungan yang dalam dan jangka panjang. Kontrol sosial dalam Gemeinschaft
dipertahankan melalui cara-cara informal seperti persuasi moral, gosip dan bahkan gerak
tubuh (gestur).
• Gesellschaft
30
Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau masyarakat
asosiasi dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan. Gesellschaft adalah masyarakat
sipil di mana kebutuhan individu mendapatkan prioritas penting daripada asosiasi sosial.
Patembayan merupakan konsep yang merujuk pada hubungan anggota masyarakat yang
memiliki ikatan yang lemah. Kadangkala individu tidak saling mengenal, nilai, norma
dan sikap menjadi kurang berperan dengan baik. Patembayan merupakan bentuk
kehidupan bersama di mana anggotanya mempunyai hubungan yang sifatnya sementara
dan disatukan oleh pemikiran yang sama. Gesselschaft ditentukan oleh Kurwille
(kehendak rasional) dan dilambangkan oleh msayarakat kosmopolitan modern dengan
birokrasi pemerintah dan organisasi industri besar. Dalam Gesellschaft, kepentingan
pribadi yang rasional dan tindakan penghitungan melemahkan ikatan tradisional keluarga,
kekerabatan dan agama. Dengan kata lain, Gemeinschaft menembus struktur
Gesellschaft. Dalam patembayan, hubungan manusia lebih bersifat impersonal dan tidak
langsung, dibangun secara rasional untuk kepentingan efisiensi atau pertimbangan
ekonomi dan politik lainnya. Gesellschaft adalah karakteristik tipe ideal kehidupan
perkotaan modern. Seringkali dikonseptualisasikan sebagai masyarakat korporat atau
massa masyarakat yang didasarkan pada hubungan atau peran dan terdiri dari kelompok
asosiasi.
31
2. Tipikal masyarakat urban.
3. Tipikal masyarakat modern.
4. Tipikal msayarakat industri.
5. Tradisi lemah.
6. Hubungan sosial bersifat kontraktual.
7. Hubungan sosial sosial didominasi oleh kompetisi.
8. Sistem kekeluargaan dan kekerabatan lemah.
9. Tindakan sosial berdasarkan komando.
10. Mengedepankan prinsip efisiensi.
11. Komposisi masyarakat bersifat heterogen.
12. Tatanan sosial dibentul oleh birokrasi.
13. Interaksi sosial bersifat rasional.
14. Pembagian kerja bersifat kompleks.
15. Peran ilmu pengetahuan ilmiah dominan dalam pengorganisasn sosial.
32
DAFTAR PUSTAKA
Chairul M,B.U . 2015 . Ilmu Sosial Budaya Dasar . Fakultas Hukum : Universitas Iqra
Buru .
Mumtazinur . 2019 . Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar . Lembaga Kajian Konstitusi
Difa ,T.A . 2019 . Definisi Ilmu Sosial Budaya . Diakses pada 5 Juni 2021 .
http://difatiara31.blogspot.com/2016/03/definisi-ilmu-sosial-budaya-dasar.html
Haertati . ISBD dalam Perspektif Pendidikan Umum, serta Latar Belakang dan Arah
http://repository.ut.ac.id/4054/1/MKDU4109-M1.pdf
Silvia , H.T . 2012 . Perubahan Sosial Budaya . Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan :
Wibowo ,A . 2008 . Teori Kebudayaan Dan Ilmu Pengetahuan Budaya . Diakses Pada 6
Juni 2021.
https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/11/11/teori-kebudayaan-dan-ilmu-
pengetahuan-budaya/amp/
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/INTERAKSI_SOSIAL.pdf
Ibnu , M.A .2021. Jenis-jenis Interaksi Sosial & Teorinya Menurut para Ahli Sosiologi.
https://tirto.id/jenis-jenis-interaksi-sosial-teorinya-menurut-para-ahli-sosiologi-
f8SZ
33
Lestari ,D . 2014 . Hubungan Antara Manusia Dengan Kebudayaannya . Diakses Pada
6 Juni 2021 .
https://www.kompasiana.com/dhita2208/552c62f86ea83418078b4567/hubungan
-antara-manusia-dengan-kebudayaannya
https://etnobudaya.net/2013/12/30/masyarakat-dan-kebudayaan/
Aisyah . 2015 . Hubungan Manusia Dan Kebudayaan . Diakses Pada 6 Juni 2021 .
https://aisyahoctav.weebly.com/softskill/hubungan-manusia-dan-kebudayaan
Hamdan . 2016 . Perbedaan Solidaritas Masyarakat Desa Dan Kota . Diakses Pada 7
Juni 2021 .
http://hamdanzulfa.blogspot.com/2016/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
Gischa , S . 2019 . Teori Solidaritas Dari Mekanik Hingga Organik . Diakses Pada 7
Juni 2021 .
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/18/190000069/teori-solidaritas-
dari-mekanik-hingga-organik?page=all
34