Anda di halaman 1dari 34

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA


DASAR
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA
3. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL
4. HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar (ISBD)

Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Nama : NESA PARLOWANSA
NIM : C1M020097
Prodi/Kelas : AGROEKOTEKNOLOGI B

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021

1
DAFTAR ISI

JUDU………………………………………………………………….………………1
DAFTAR ISI ………………………………………………………….……………...2
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
……………………………………………………………………….………….…….3
A.Defenisi Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar ……………………….………………….3
B. Defenisi Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar ………………………………….………6
C. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar…………………………………………………7
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA......……………………………………………………9
A.Pengertian Perubahan Sosial Dan Budaya ……………………………………..….9

B.Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Budaya ………….……12

TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG INTERAKSI


SOSIAL……………………………………….…………………….……………….17

A.Teori Kebudayaan …………………………..…………………………………….17

B.Teori Tentang Intraksi Sosial ……………………………………………………..19

HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN


KEMUNCULAN BUDAYA………………………………………………………..21

A.Masyarakat ………………………………………………………………...………21

B.Kebudayaan ……………………………………………………………………......22

C.Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan …………………………………………25

SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,


GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)……26

A.Mekanisme – Organis …………………………………………………………….27

B. Gemeinschaft-Gesselschaft (Paguyuban-Petembayan)…………………………..28

2
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………32

3
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA
DASAR

A. Defenisi Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar


Secara umum ISBD (Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar) termasuk kelompok
pengetahuan, yakni mempelajari mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep hubungan antar manusia (sosial) dan budaya yg dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah kemanusiaan, sosial, dan budaya.

Ilmu social budaya dasar merupakan sebagai integarasi dari ISD dan IBD yang
memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada
mahasiswa sehinggan mampu mengkaji masalah social,kemanusian,dan budaya.
Pendekatan Ilmu social budaya dasar juga merupakan akan memperluas pandangan
bahwa masalah social,kemanusian,dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut
pandang.Dengan wawasan sehingga mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakat
yang lebih kompleks,demikian pula dengan solusi pemecahannya.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan
integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi
(sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabang dari ilmu
sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial,
sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji
masalah kemanusiaan dan budaya
Ilmu sosial dasar mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik
(resiprokal)manusia dan lingkungannya. Adapun objek kajian dari ilmu sosialini adalah
sebagai berikut:

a. Menanggapi berbagai kenyataan bersama yang dihadapi oleh masyarakat yang


merupakan masalah sosial melalui pendekatan sendiri maupun pendekatan
antarbidang (interdisiplin).

4
b. Persamaan kepentingan yang dapat mengakibatkan kerjasama dan
pertentangan meskipun banyak terdapat keanekaragaman golongan atau
kelompok sosialdalam masyarakat.

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa ilmu social dasar merupakan usaha untuk
memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa mengenai konsep dasar ISD untuk
mengkaji gejala sosialdalam masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepekaan sosial.

Ilmu Budaya Dasar (IBD) termasuk kedalam kelompok ilmu budaya (the
humanities),tetapi tidak identik dengan pengetahuan budaya itu sendiri. Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai manusia sebagai makhluk berbudaya, sedangkan IBD
mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. IBD adalah suatu pengetahuan yang
menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunalan pengertian
yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan atau
keahlian.

IBD merupkan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan umum mengenai
konsep – konsep budaya untuk mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. Sedangkan
IBD bertujuan untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan memperluas
wawasan akan pemikiran sehingga kritis terhadap masalah budaya yang ada dilingkungan
sekitar.

Dalam rangka untuk sinergitas tersebut maka sesuai dengan SK Dirjen Dikti
No.44/2006 pengorganisasiaan materi maupun teknik penyajian materinya digabungkan
menjad ISBD. Dengan kata lain bahwa ISBD Merupakan materi yang menggabungkan
kajian ISD dan IBD. Sebagai integrasi dari ISD dan IBD,ISBD memiliki kompetensi dasa
menjadi ilmuan professional yaitu yang berpikir kritis, kreatif, sistemik, dan ilmiah,
berwawasan luas, etis, serta memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan
masalah sosial dan budaya secara arif sebagaimana SK Dirjen Dikti No. 44 Tahun 2006.

Menurut Prof Dr. Harsya Bactiar , ia mengemukakan bahwa ilmu dan


pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah

5
dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu
dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan
100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika,
kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar,
hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia
ini tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara
lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dan
sebagainya.
3. Pengetahuan Budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan unatuk memahami dan mencari arti kenyataan –
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan
yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi
lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan
lain-lain.
Sedangkan pengertian ilmu budaya dasar menurut beberapa ahli yaitu :

1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
2. Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri
khas suatu masyarakat.
3. Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.

6
B. Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu social budaya dasar (ISBD) merupakan Mata kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB) dengan visi “Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia
terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesetaraan, dan
kemartabatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika,etika, dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat”. Adapun misinya adalah “Memberikan landasan dan wawasan
yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis, pekam dan arif pada mahasiswa untuk
memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta bertanggung jawab
terhadap sumber daya dan lingkungannya”.
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan suatu
rangkaian pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang
terwujud daripadanya.Selain itu, mata kuliah ini pada prinsipnya sebagai pengatur dasar
menuju pengenalan teori ilmu-ilmu social dan kebudayaan sehingga diharapkan
mahasiswa dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidisipliner tentang
keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

Penyajian mata kuliah ilmu social budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang
diharapkan memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian,
mata kuliah ilmu sosialbudaya dasartidak untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu
bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya, akan tetapi ilmu budaya
dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang
menyangkut dirinya sendiri.

7
C. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar
Berdasarkan visi misinya maka mata kuliah ISBD, secara umum memiliki tujuan
untuk:

a. mengembangkan kesadaran mahasiswa dalam menguasai pengetahuan tentang


keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial
dalam kehidupan bermasyarakat;
b. menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa dalam memahami dan
memecahkan masalah sosial-budaya dengan landasan nilai estetika, etika, moral dan
hukum dalam kehidupan bermasyarakat;
c. memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada
mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial
yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademis dan keahliannya.

Sementara, dari sumber yang berbeda, menurut Prof. Abdulkadir Muhammad, SH,
secara umum tujuan ISBD adalah mengembangkan kepribadian manusia sebagai
makhluk sosial (zoo politicon) dan sebagai makhluk budaya (homo humanus), sehingga
mampu menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah sosial budaya dan
masalah lingkungan sosial budaya, serta mampu menyelesaikan secara halus, arif dan
manusiawi masalah-masalah tersebut.

Secara rinci dijelaskan pula bahwa di dalam tujuan umum ISBD tersebut di atas
terkandung 3 (tiga) rumusan utama, yaitu:

a. pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk


budaya;
b. kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah sosial
budaya dan masalah lingkungan sosial budaya;
c. kemampuan menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalah-masalah
tersebut.

Konsep-konsep dasar yang terdapat pada ketiga rumusan utama dari tujuan utama
ISBD antara lain adalah:

a. manusia sebagai makhluk sosial;


b. manusia sebagai makhluk budaya;

8
c. tanggapan kritis;
d. wawasan luas;
e. masalah sosial budaya;
f. masalah lingkungan sosial budaya

Pengertian atas konsep manusia sebagai makhluk sosial diartikan bahwa manusia
sebagai individu tidak mampu hidup sendiri dan tidak juga dapat berkembang sempurna
tanpa hidup bersama dengan manusia lainnya. Sedangkan manusia sebagai makhluk
budaya diartikan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena sejak
lahir sudah dibekali dengan unsur akal, rasa, dan karsa yang membedakannya dengan
hewan. Dengan ketiga unsur lahiriah itu (akal, rasa dan karsa) manusia akan dapat
membentuk budaya yang menjadi pedoman dan nilai-nilai hidupnya sebagai hasil dari
interaksinya dengan manusia lain dengan mempertimbangkan mana yang benar dan mana
yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang berguna dan mana yang
merugikan.

Dengan akal, rasa dan karsanya, manusia dituntut pula untuk dapat berpikir secara
kritis dan memberi tanggapan atas pemikirannya tersebut. Tanggapan kritis sebagai hasil
dari pemikiran yang kritis adalah reaksi akal atau daya tangkap berdasarkan nalar yang
tinggi terhadap sesuatu yang dilihat atau didengar dari suatu kejadian tertentu. Dalam
konteksnya dengan sosial budaya, tanggapan kritis merupakan kemampuan memahami
suatu masalah secara objektif, tepat sasaran dan mampu melihat suatu fakta yang tertutupi
dengan fakta lain yang terjadi dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pengambilan langkah-langkah penanganan dan mampu menghindari konflik serta dapat
mengatasi permasalahan dengan arif dan manusiawi.

9
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA

A. Pengertian Perubahan Sosial Dan Budaya


• Definisi Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu
ke suatu keadaan sosial lain. Perubahan sosial pasti memiliki suatu arah dan tujuan
tertentu. Pengaruh perubahan sosial hanya dapat diketahui seseorang yang sempat
mengadakan penelitian susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada saat tertentu, yang
kemudian dibandingkan dengan keadaan pada waktu lain. Perubahan sosial dapat berupa
suatu kemajuan (progress) atau sebaliknya dapat berupa suatu kemunduran (regress).
Perubahan sosial tidak hanya membawa pengaruh positif bagi kehidupan masyarakat,
tetapi juga berdampak negatif. Bagi seorang pendidik/guru, pengetahuan tentang
perubahan sosial dan pendidikan serta berbagai dinamika perubahan sosial diperlukan
sebagai upaya antisipatif dan responsif terhadap perubahan tersebut yang diharapkan
berdampak positif dalam proses pembelajaran.

Perubahan-perubahan yang terjadi bisa merupakan kemajuan atau mungkin justru


suatu kemunduran. Unsur-unsur kemasyarakatan yang mengalami perubahan biasanya
adalah mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perikelakuan,
organisasi sosial, lembaga-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial, kekuasaan,
tanggung jawab, kepemimpinan dan sebagainya. Dalam masyarakat maju atau pada
masyarakat berkembang, perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan selalu berkaitan
erat dengan pertumbuhan ekonomi. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman soemardi
bahwa perubahan-perubahan di luar bidang ekonomi tidak dapat dihindarkan oleh karena
setiap perubahan dalam suatu lembaga kemasyarakatan akan mengakibatkan pula
perubahan-perubahan di dalam lembaga kemasyarakatan lainnya. Oleh karena antara
lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut selalu ada proses saling mempengaruhi secara
timbal balik. Perubahan-perubahan pada dewasa ini nampak sangat cepat sehingga
semakin sulit untuk mengetahui bidang-bidang manakah yang akan berubah terlebih
dahulu dalam kehidupan masyarakat. Namun demikian secara umum perubahan-
perubahan itu biasanya bersifat berantai dan saling berhubungan antara satu unsur dengan

10
unsur kemasyarakatan yang lainnya.Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud
dengan perubahan sosial itu adalah perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia
dalam masyarakat dari keadaan tertentu keadaan yang lain.

• Definisi Perubahan Budaya

Kebudayaan mengalami perkembangan atau dinamis seiring dengan


perkembangan manusia itu sendiri, oleh karenanya tidak ada kebudayaan yang bersifat
statis. Dengan demikian,kebudayaan akan mengalami perubahan.

Ada lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan yaitu:

1. Perubahan lingkungan alam.


2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain.
3. Perubahan karena adanya penemuan atau discovery.
4. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi
beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa
lain di tempat lain.
5. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidup dengan
mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan
dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
• Perubahan Sosial-Budaya

Perubahan sosial-budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan


polabudaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum
yang terjadi sepanjang masa dalam setiap perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan
sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirscman mengatakan
bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu
sistem sosial. Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses sosial. Dengan
perubahan sosial juga merupakan gejala yang melekat di masyarakat yang dapat diketahui
dengan membandingkan keadaan masyarakat pada suatu waktu dengan keadaan
masyarakat pada masa lampau. Misalnya di beberapamasyarakat Indonesia umumnya
(pada masa lalu), suami merupakan posisi yang sangat dominan dalam berbagai urusan
dalam kehidupan keluarga, sehingga apabila suami tidak bekerja atau tidak mempunyai

11
penghasilan suatu keluarga secara ekonomi akan mengalami lumpuh. Dalam
perkembangannya, pada masyarakat modern sekarang suami tidak selalu merupakan
posisi yang menentukan jalannya kehidupan keluarga.

Laju kecepatan perubahan sosial tidak selalu sama antara suatu masyarakat dengan
masyarakat lain. Misalnya antara masyarakat desa dengan masyarakat kota. Demikian
juga antara masyarakat yang terisolasi (terasing) dengan masyarakat terbuka mempunyai
hubungan sosial dengan masyarakat lain. Masyarakat terisolasi mempunyai
lajuperubahan yang sangat lambat, sehingga sering disebut masyarakat statis. Disebut
masyarakat statis tentu saja bukan berarti tidak mengalami perubahan sama sekali atau
mengalami stagnasi(kemandegan), tetapi perubahan yang terjadi berlangsung dengan
lambatnya sehingga hampir tidak menunjukkan gejala perubahan. Sedangkan masyarakat
yang terbuka hubungannya dengan masyarakat luas mengalami perubahan yang
berlangsung dengan cepat, sehingga sering disebut masyarakat dinamis. Perubahan sosial
yang terjadi dalammasyarakat menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur sosial yang ada
dalam masyarakat. Dengan kata lain, perubahan sosial akan mengubah struktur dan fungsi
dari unsur-unsur sosial dalam masyarakat. Dengan demikian, perubahan sosial dalam
masyarakat mengandung pengertian ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial yang
saling berbeda dalam masyarakat,sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang
tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.

Struktur sosial merupakan bentuk jalinan di antara unsur-unsur sosial yang pokok
dalam masyarakat,yang menunjukkan pada bentuk seluruh jaringan hubungan antar
individu dalam masyarakat dimana terjalin interaksi dan komunikasi sosial. Sedangkan
sistem sosial menunjukkan pada bagaimana hubungan antara unsur-unsur sosial dalam
masyarakat sehingga membentuk suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi.

1. Perubahan sosial dapat dikatakan bahwa perubahan pada segi struktural


masyarakat seperti, pola pola perilaku dan pola interaksi antar anggota
masyarakat.
2. Perubahan pada segi kultural masyarakat seperti nilai-nilai sikap-sikap
serta norma-norma sosial masyarakat.
3. Perubahan di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari tingkat
individual, keluarga, masyarakat hingga ke tingkat masyarakat dunia.

12
4. Perubahan yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam suatu
sistem masyarakat.

• Perbedaan dan Persamaan Perubahan Sosial dan Budaya

Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan hanya dapat dibedakan dengan


membedakan secara tegas pengertian antara masyarakat dankebudayaan. Dengan
membedakan keduakonsep tersebut maka dengan sendirinya akan membedakan
antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Terdapat perbedaan yang
mendasar antara perubahan sosial dengan perubahanbudaya.

a. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan sosial


meliputi perubahan dalam perbedaan usia tingkat kelahiran dan penurunan rasa
kekeluargaan antara anggota masyarakat sebagai akibat terjadinya arus urbanisasi
dan modernisasi.
b. Perubahan kebudayaan jauh lebih luas dari perubahan sosial. Perubahan budaya
menyangkut banyak aspek dalam kehidupan seperti kesenian,ilmu
pengetahuan,teknologi,aturan-aturan hidup,berorganisasi dan filsafat.

Perubahan sosial dan perubahanbudaya yang terjadi dalam masyarakat saling


berkaitan,tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tidak
mungkin ada kebudayaan tanpa masyarakat. Persamaan antara perubahan sosial dan
perubahan kebudayaan adalah keduanya berhubungan dengan masalah penerimaan,cara-
cara baru atau suatu perubahan terhadap cara-cara hidup manusia dalam memenuhi
berbagai kebutuhannya. Kebudayaan mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah
laku yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah
pikiran secara simbolis dan bukan muncul karena warisan biologis.

B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Budaya

Untuk mempelajari perubahan masyarakat perlu diketahui sebab-sebab yang melatari


terjadinya perubahan itu, apabila dilihat lebih mendalam sebab terjadinya suatu
perubahan masyarakat mungkin karena adanya sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi
memuaskan. Mungkin saja karena ada faktor yang lebih memuaskan masyarakat sebagai
pengganti faktor yang lama itu.

13
Pada dasarnya perubahan sosial terjadi oleh karena anggota masyarakat pada waktu
tertentu merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupan yang lama. Norma-norma
dan lembaga-lembaga sosial atau sarana penghidupan yang lama dianggap tidak memadai
lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang baru.Mungkin juga masyarakat mengadakan
perubahan karena terpaksa demi untuk menyelesaikan satu faktor dengan faktor-faktor
lain yang sudah mengalami perubahan terlebih dahulu. Pada umumnya dapat dikatakan
bahwa sebab-sebab tersebut mungkin sumbernya ada yang terletak dalam masyarakat itu
sendiri, ada yang letaknya di luar. Sebab-sebab yang bersumber dari masyarakat itu
sendiri antara lain:

1. Bertambah dan berkurangnya penduduk

Pertambahan penduduk yang sangat cepat di Pulau Jawa menyebabkan terjadinya


perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan,misal
orang lantas mengenal hak milik individual atas tanah,sewa tanahdari tanah bagi hasil dan
selanjutnya sebelumnya tidak dikenal.

Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan berpindahnya penduduk dari desa ke


kota atau dari daerah-daerah lain misalnya transmigrasi. Perpindahan penduduk
mengakibatkan kekosongan,misalnya dalam bidang pembagian kerja dan stratifikasi
sosial yang mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan. Perpindahan penduduk
telah berlangsung beratus-ratus tahun lamanya di dunia ini. Hal itu adalah sejajar dengan
bertambah banyaknya manusia penduduk bumi ini. Pada masyarakat-masyarakat yang
mata pencaharian utamanya berburu, perpindahan seringkali dilakukan terutama
bergantung dari persediaanhewan-hewan buruannya. Apabila hewan tersebut habis maka
mereka akan berpindah ke tempat-tempat lainnya.

2. Penemuan-penemuan baru

Menurut koentjaraningrat faktor-faktor yang mendorong individu untuk mencari


penemuan baru adalah sebagai berikut:

a. Kesadaran dari orang-perorangan akan kekurangan dalam kebudayaannya.


b. Kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
c. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.

14
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar tetapi yang terjadi dalam jangka waktu
yang tidak terlalu lama adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru
jalannya unsur kebudayaan baru,yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat dan cara-
cara unsur kebudayaan baru tadi diterima,dipelajari,dan akhirnya dipakai dalam
masyarakat yang bersangkutan. Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya
perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian discoveryatau
invention. Discovery adalah penemuan unsur yang diciptakan oleh seorang individu atau
serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat
sudah mengakui menerima serta menerapkan penemuan baru itu. Seringkali proses dari
discovery sampai ke invention membutuhkan suatu rangkaian pencipta-pencipta.

3. Pertentangan

Pertentangan masyarakat mungkin pada dasarnya sebab terjadinya perubahan sosial


dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan
kelompok,dan antar kelompok dengan kelompok. Umumnya masyarakat tradisional di
Indonesia bersifat kekeluargaan. Segala kegiatan didasarkan pada kepentingan
masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui tapi mempunyai fungsisosial. Tidak
jarang timbul pertentangan antara kepentingan individu dan kepentingan kelompoknya
yang dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan-perubahan,misalnya di
masyarakat-masyarakat batak,terdapat sistem kekeluargaan patrilineal murni. Terdapat
adat istiadat bahwa apabila suami meninggal maka keturunannya berada di bawah
kekuasaan keluarga almarhum. Dengan terjadinya proses individualisasi terutama pada
orang orang Batak yang pergi merantau,kemudian terjadi penyimpangan. Anak tetap
tinggal pada ibunya,walaupun hubungan antara si ibudengan keluarga almarhum
suaminya telah putus karena meninggalnya suami. Keadaan tersebut membuat perubahan
besar pada peranan keluarga batih dan juga pada kedudukan wanita yang selama ini
dianggap tidak mempunyai hak apa-apa bila dibanding dengan laki-laki.

Pertentangan antarkelompok mungkin terjadi antara generasi tua dan generasi muda.
Pertentangan-pertentangan demikian itu kerap kali terjadi apabila pada masyarakat yang
sedang berkembang dari tradisional ke modern. Generasi muda yang yang bebas
terbentuk kepribadiannya lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing
misalnya Kebudayaan barat yang dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih tinggi.

15
Keadaandemikian menimbulkan perubahan-perubahan tertentu dalam
masyarakat.Misalnya,pergaulan yang lebih luas antara wanita dan pria atau kedudukan
mereka yang kian sederajat dalam masyarakat dan lain-lainnya.

4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi

Revolusi yang meletus pada Oktober 1917 di Rusia telah menyulut terjadinya
perubahan-perubahan besar negara rusia yang mula-mula mempunyai bentuk kerajaan
absolut berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada dokter Marxis.
Segenap lembaga kemasyarakatan mulai dari bentuk negara sampai keluarga mengalami
perubahan-perubahan yang mendasar.

5. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia

Terjadinya gempa bumi, taufan,banjir besar dan lainmungkin menyebabkan


masyarakat-masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus
meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat
tinggalnya yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alamyang
baru tersebut. Kemudian hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan
padalembaga-lembaga kemasyarakatannya. Suatumasyarakat yang mula-mula hidup dari
berburu kemudian menetap di suatu daerah pertanian maka perpindahan itu akan
melahirkan perubahan-perubahan dalam diri masyarakat tersebut misalnya timbul
lembaga kemasyarakatan baru yaitu pertanian. Sebab yang bersumber pada lingkungan
alam fisik karena disebabkan oleh tindakan para warga masyarakat itu sendiri,misalnya
penggunaan tanah secara sembrono tanpa memperhitungkan pelestarian
tanah,penebangan hutan tanpa memikirkan penanaman kembali dan lain sebagainya.

6. Peperangan

Peperangan dengan negara lain dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan-


perubahan karena biasanya negara yang menang akan memaksakan kebudayaan pada
negara yang kalah. Contohnya adalah negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia
II,banyak sekali mengalami perubahan dalam lembaga kemasyarakatan nya. Negara-
negara yang kalah dalam perang dunia ke-2 seperti Jermandan Jepang mengalami
perubahan-perubahan besar dalam masyaraat.

7. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

16
Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain maka itu mungkin
terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan
yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk
menimbulkan pengaruh timbal balik,artinya masing-masing masyarakat mempengaruhi
masyarakat lainnya,tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain itu. Namun
apabila hubungan tersebut berjalan melalui alat-alat komunikasi massa maka ada
kemungkinan pengaruh itu hanya datang dari satu pihak saja yaitu dari masyarakat
penggunaalat komunikasi tersebut. Sedangpihak lain hanya menerima pengaruh tanpa
mempunyai kesempatan memberikan pengaruh balik. Apabila pengaruh dari masyarakat
tersebut diterima tidak karena paksaan maka hasilnya dinamakan demonstration effect.
Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing di dalam antropologi budaya disebut
akulturasi.

17
TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL

A. Teori Kebudayaan

Teori kebudayaan dapat digunakan untuk keperluan praktis, memperlancar


pembangunan masyarakat, di satu sisi pengetahuan teoritis tentang kebudayaan dapat
mengembangkan sikap bijaksana dalam menghadapi serta menilai kebudayaan-
kebudayaan yang lain dan pola perilaku yang bersumber pada kebudayaan sendiri.

Pengetahuan yang ada belum menjamin adanya kemampuan untuk dapat


digunakan bagi tujuan-tujuan praktis karena antara toeri dan praktek terdapat sisi-antara
(interface) yang harus diteliti secara tuntas agar dengan pengetahuan yang diperoleh lebih
lanjut dari penelitian yang dilakukan, konsekuensi dalam penerapan praktis dapat
dikendalikan secara ketat. Dengan demikian akan didapat pemahaman tentang prinsip-
prinsip dan konsep-konsep dasar yang melandasi pandangan-pandangan teoritis tentang
kebudayaan.

Secara garis besar hal yang dibahas dalam teori kebudayaan adalah memandang
kebudayaan sebagai, (a)Sistem adaptasi terhadap lingkungan.(b)Sistem tanda.(c) Teks,
baik memahami pola-pola perilaku budaya secara analogis dengan wacana tekstual,
maupun mengkaji hasil proses interpretasi teks sebagai produk kebudayaan.(d) Fenomena
yang mempunyai struktur dan fungsi. (e) Dipandang dari sudut filsafat.

Teori kebudayaan adalah usaha untuk mengonseptualkan kebermaknaan itu,


untuk memahami pertalian antara data dengan manusia dan kelompok manusia yang
mewujudkan data itu. Teori kebudayaan adalah usaha konseptual untuk memahami
bagaimana manusia menggunakan kebudayaan untuk melangsungkan kehidupannya
dalam kelompok, mempertahankan kehidupannya melalui penggarapan lingkungan alam
dan memelihara keseimbangannya dengan dunia supranatural.

Keragaman teori kebudayaan dapat ditinjau dari dua perspektif, yaitu, (a) perspektif
perkembangan sejarah yang melihat bahwa keragaman itu muncul karena aspek-aspek
tertentu dari kebudayaan dianggap belum cukup memperoleh elaborasi. Dan (b) perspekif

18
konseptual yang melihat bahwa keragaman muncul karena pemecahan permasalahan
konseptual terjadi menurut pandangan yang berbeda-beda. Dalam memahami
kebudayaan kita tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip dasarnya. de Saussure
merumuskan setidaknya ada tiga prinsip dasar yang penting dalammemahami
kebudayaan, yaitu:

1. Tanda (dalam bahasa) terdiri atas yang menandai (signifiant, signifier, penanda)
dan yang ditandai (signifié, signified, petanda). Penanda adalah citra bunyi
sedangkan petanda adalah gagasan atau konsep. Hal ini menunjukkan bahwa
setidaknya konsep bunyi terdiri atas tiga komponen (1) artikulasi kedua bibir, (2)
pelepasan udara yang keluar secara mendadak, dan (3) pita suara yang tidak
bergetar.
2. Gagasan penting yang berhubungan dengan tanda menurut Saussure adalah tidak
adanya acuan ke realitas obyektif. Tanda tidak mempunyai nomenclature. Untuk
memahami makna maka terdapat dua cara, yaitu, pertama, makna tanda
ditentukan oleh pertalian antara satu tanda dengan semua tanda lainnya yang
digunakan dan cara kedua karena merupakan unsur dari batin manusia, atau
terekam sebagai kode dalam ingatan manusia, menentukan bagaimana unsur-
unsur realitas obyektif diberikan signifikasi ataukebermaknaan sesuai dengan
konsep yang terekam.
3. Permasalahan yang selalu kembali dalam mengkaji masyarakat dan kebudayaan
adalah hubungan antara individu dan masyarakat. Untuk bahasa, menurut
Saussure ada langue dan parole (bahasa dan tuturan). Langue adalah pengetahuan
dan kemampuan bahasa yang bersifat kolektif, yang dihayati bersama oleh semua
warga masyarakat; parole adalah perwujudan langue pada individu. Melalui
individu direalisasi tuturan yang mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku secara
kolektif, karena kalau tidak, komunikasi tidak akan berlangsung secara lancar.

Gagasan kebudayaan, baik sebagai sistem kognitif maupun sebagai sistem struktural,
bertolak dari anggapan bahwa kebudayaan adalah sistem mental yang mengandung
semua hal yang harus diketahui individu agar dapat berperilaku dan bertindak sedemikian
rupa sehingga dapat diterima dan dianggap wajar oleh sesama warga masyarakatnya.

19
B. Teori Tentang Intraksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.


Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan
individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara
kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol
diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka
yang menggunakannya

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.
Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan
sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah,
perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang
ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat
kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya
hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian
tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan
beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau
interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan
Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir
yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik
fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.

• Teori Interaksi Sosial Menurut Ahli Sosiologi

Pembahasan terkait dengan interaksi sosial sudah dijelaskan oleh beberapa ahli
sosiologi pada era abad ke-19 dan awal 20. Di antaranya ialah George Herbert Mead dan
Erving Goffman. Keduanya menjelaskan interaksi sosial sebagai suatu bentuk aktivitas
individu yang dapat menjadi faktor pembentuk kepribadian dari setiap orang. Kedua
sosiolog itu juga merumuskan teori tentang interaksi sosial, yakni Interaksionisme
Simbolik dan Dramaturgi.

20
1. Teori Interaksionisme Simbolik
Teori Interaksionisme Simbolik dikemukakan oleh George Herbert Mead.
Menurut pendapat Mead, interaksi sosial terjadi karena penggunaan simbol-
simbol yang memiliki makna. Simbol tersebut menciptakan makna yang dapat
memicu adanya interaksi sosial antar individu. Contoh interaksionisme simbolik
dalam aktivitas sehari-hari yaitu ketika kita sedang melakukan aktivitas
berbelanja di mana terdapat pelayan yang menawarkan berbagai produk. Oleh
karena itu dalam hal ini kita akan menempatkan diri sebagai seorang konsumen.
Interaksionisme simbolik pada contoh ini memberikan makna atas suatu peran
dan juga aktivitas pada setiap individu.
2. Teori Dramaturgi

Teori Dramaturgi dikonsepsikan oleh Erving Goffman. Menurut Goffman, interaksi


sosial seperti suatu pertunjukan seni. Sebab, dalam interaksi sosial ada dua jenis
kehidupan, yaitu backstage (belakang panggung) dan juga frontstage (depan panggung).
Teori Goffman menggambarkan kehidupan manusia yang memiliki perbedaan pola
interaksi yang tergantung pada situasi dan kondisi. Dalam kehidupan sehari-hari,
dramaturgi dalam interaksi sosial terlihat seperti dalam kehidupan seorang Ayah. Saat
bekerja, seorang ayah mungkin akan menjadi seorang bos yang akan bersikap tegas
kepada bawahannya di perusahaan. Sebaliknya, saat di rumah dan menjadi figur ayah,
sosok itu mungkin akan lebih ramah dan bersahabat kepada anak-anaknya.

21
HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
Dimana manusia memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dari banyak segi.
Sedangkan kebudayaan lebih dekat kepada karya seni adat istiadat yang tumbuh dari
suatu kumpulan masyarakat.

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku
kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan oleh manusia.
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan
antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling
terkait satu sama lain, seperti masyarakat yaitu orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan
begitu pun sebalik nya. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Contohnya seperti
masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan
masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir
bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh.

Memang hubungan manusia dan kebudayaan itu sangat sulit untuk dilepaskan karena
fungsi kebudayaan dan manusia itu sangat diperlukan untuk mengatur hubungan antar
manusia dalam mewujudkan tingkah lakunya.

A. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok individu yang secara langsung atau tidak


langsung saling berhubungan sehingga merupakan sebuah satuan kehidupan yang
berkaitan antara sesamanya dalam sebuah satuan kehidupan yang dimana mempunyai
kebudayaan tersendiri, berbeda dari kebudayaan yang dipunyai oleh masyarakat
lain. Sebagai satuan kehidupan, sebuah masyarakat biasanya menempati sebuah wilayah
yang menjadi tempatnya hidup dan lestarinya masyarakat tersebut, karena warga
masyarakat tersebut hidup dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dalam
wilayah tempat mereka itu hidup untk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka

22
sebagai manusia. Maka terdapat semacam keterkaitan hubungan antara sebuah
masyarakat dengan wilayah tempat masyarakat itu hidup. sebuah masyarakat merupakan
sebuah struktur yang terdiri atas saling berhubungan peranan-peranan dan para warga,
peranan-peranan tersebut dijalankan sesuai norma-norma yang berlaku. Saling
berhubungan diantara peranan-peranan ini mewujudkan struktur-struktur peranan yang
biasanya terwujud sebagai pranata-pranata. untuk mewujudkan peranata-peranata itu
dalam kehidupan manusia bermasyarakat untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup
sebagai manusia, yang dianggap penting oleh masyarakat yang bersangkutan. Melalui
pranata-pranata yang ada, sebuah masyarakat dapat tetap lestari dan berkembang.
Pranata-pranata yang ada dalam masyarakat, antara lain, adalah pranata keluarga, pranata
ekonomi, pranata politik, pranata keagamaan, dsb.

Norma-norma yaitu norma yang mengatur hubungan antara peranan-peranan,


yang berisikan patokan-patokan etika dan moral yang harus ditaati dan dilakukan oleh
para pemegang peranan dalam hubungan antara satu dengan lainnya dalam kegiatan-
kegiatan pemenuhan kebutuhan. Norma-norma yang berlaku dalam sebuah masyarakat
mengacu pada kebudayaan yang dipunyai oleh masyarakat tersebut.

B. Kebudayaan

Profesor Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai wujud yang


mencakup antara gagasan atau ide, kelakuan, dan hasil kelakuan. kebudayaan yang
dikemukakan oleh Profesor Koenjaraningrat, lebih lanjut, dilihatnya dalam
persepektif Taksonomik yaitu kebudayaan dilihat dari unsur-unsur universal adalah
masing-masing terdiri atas unsur yang lebih kecil dan yang lebih kecil lagi, yang
dinamakan sebagai trais dan items. Dalam hal ini kebudayaan dilihat sebagai sebuah
satuan yang berdiri terlepas dari keberadaan pelakunya ataupun terealisasi dari fungsi
dalam struktur kehidupan manusia. Dalam upaya memahami hubungan antara individu,
masyarakat, dan kebudayaan. dan dalam upaya memahami fungsi kebudayaan dalam
struktur kehidupan manusia, definisi profesor koenjaraningrat sebetulnya tidak relevan.

Dengan mangacu pada karya-karya Malinowski (1961, 1944) mengenai kebutuhan-


kebutuhan manusia dan pemenuhannya melalui fungsi dan pola-pola kebudayaan, dan
dengan mengacu pada karya Kluckhohn (1994) yang melihat kebudayaan sebagai

23
blueprint bagi kehidupan manusia, serta dari Geerts (1973) yang melihat kebudayaan
sebagai sistem-sistem makna, saya melihat kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan
manusia yang secara bersama dimilik oleh para warga sebuah masyarakat.’ Atau dengan
kata lain kebudayaan adalah sebuah pedoman menyeluruh bagi kehidupan sebuah
masyarakat ydan para warganya.

Dalam perspektif ini kebudayaan dilihat sebagai terdiri atas konsep-konsep, teori-
teori, dan metode-metode yang diyakini kebenarannya oleh warga masyarakat yang
menjadi pemiliknya. Kebudayaan dengan demikian merupakan sistem-sistem acuan yang
ada pada berbagai tingkat pengetahuan dan kesadaran, dan bukan pada tingkat gejala yaitu
pada tingkat kelakuan atau hasil kelakuan sebagaimana didefinisikan oleh Profesor
koenjaraningrat. sebagai sistem-sistem acuan, konsep-konsep, teori-teori, dan metode-
metode digunakan secara selektif sebagai acuan oleh para pemilik kebudayaan dalam
menghadapi lingkungannya , yaitu digunakan untuk menginterpretasikan dan manfaatka
lingkungan bserta isinya bagi pemenuhan-pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya
sebagai manusia. Pemilhan secara selektif dilakukan secara pertimbangan oleh pelaku
mengenai konsep atau metode atau teori yang mana yang paling cocok atau yang tebaik
yang dapat digunakan sebagai interpretasi sebagai acuan interpretasi mewujudkan
tindakan-tindakan. Tindakan-tindakan tersebut dapat dilihat sebagai dorongan-dorongan
atau motivasi dari dalam diri pelaku bagi pemenuhan kebtuhan maupun sebagai
tanggapan-tanggapan (responses) pelaku atas rangsangan-rangsangan (stimulasi) yang
berasal dari lingkungannya.

Keberadaan kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah fungsional dalam struktur-


struktur kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup sebagai manusia. Yaitu
sebagai kategori-kategori atau golongan-golongan yang ada di dalam lingkungannya.
Yaitu kategori yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya
sebagai manusia. Kebutuhan-kebutuhan hidup yang harus dipenuhi manusia agar dapat
hidup sebagai manusia mencakup tiga kategori. Ketiga kategori kebutuhan tersebut harus
dipenuhi secara bersama-sama dan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut di integrasi oleh
kebutuhan adab, yang menjadikan pemenuhan kebutuhan hidup tersebut sebagai
tindakan-tindakan yang penuh adab, etika, dan moral. Adapun kebutuhan-kebutuhan
hidup manusia adalah sebagai berikut:

24
1. Kebutuhan biologi atau primer (makan, minum, menghirup oksigen, buang air
besar/kecil, istirahat, tidur seksual, dan sebagainya).
2. Kebutuhan sosial atau sekunder (berkomunikasi dengan sesama, pendidikan,
kontrol sosial, pamer, dan sebagainya).
3. Kebutuhan adab atau kemanusiaan, yaitu kebutuhan-kebutuhan yang
mengintegrasikan berbagai kebutuhan yang tercakup dalam kebutuhan biologi
dan sosial. Kebutuhan adab atau kemanusiaan ini muncul dan terpancar dari
hakekat manusia sebagai mahluk tuhan yang tertinggi derajatnya, yang mmpunyai
kemampuan berfikir, bermoral, sehingga pemenuhan-pemenuhan kebutuhan
hidup manusia itu bercorak manusiawi bukan hewani.

Kebutuhan-kebutuhan adab mencakup:

1. Kebutuhan untuk dapat membedakan yang benar dari yang salah, yang adil dari
yang tidak adil, yang suci dari yang kotor, yang berpahala dari yang berdosa.
2. Kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan dan sentimen-sentimen
perorangan atau kolektif atau kebersamaan.
3. Kebutuhan untuk menunjukkan jati diri dan keberadaan serta asal muasalnya, dan
kebutuhan untuk mempunyai keyakinan serta kehormatan diri.
4. Kebutuhan untuk dapat menyampaikan ungkapan-ungkapan estetika, etika, dan
moral.
5. Kebutuhan rekreasi dan hiburan
6. Kebutuhan akan rasa aman, tentram, dan adanya keteraturan dalam kehidupan.

Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia selalu dilakukan melalui pranata-


pranata (Suparlan 1998, 1986). Setiap pranata yaitu sebuah sistem antar hubungan norma-
norma dan peranan-peranan untuk pemenuhan kebutuhan yang dianggap penting oleh
masyarakat yang bersangkutan, menyajikan seperangkat pedoman untuk bertindak sesuai
dengan corak pranatanya. Kegiatan-kegiatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan melalui
pranata-pranata biasanya terpola dan berlangsung secara berulang dari waktu kewaktu.
Dalam proses-proses tersebut maka tradisi-tradisi berkenaan dengan sesuatu pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan untuk hidup itu menjadi baku.

25
C. Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia..
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu
:

1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan


membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu
mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita
tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.

26
SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan


kebudayaan. Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab
yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut
Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Dalam suatu masyarakat, baik di desa maupun
kota tidak akan lepas dari yang namanya solidaritas, yakni sebuah rasa kebersamaan,
kepedulian dan kesatuan satu sama lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat, antara masyarakat desa dan masyarakat kota
mempunyai beberapa perbedaan dalam segi kesolidaritasan. Masyarakar desa dikenal
sebagai masyarakat yang mempunyai rasa kepedulian dan kebersamaan satu sama lain
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan masyarakat kota.hal ini bisa dibuktikan
dengan banyaknya kegiatan kegiatan kemasyarakan di desa yang selalu melibatkan
banyak lapisan masyrakat, seperti halnya dalm acara pernikahan, kelahiran maupun
kematian. Ketika ada seorang warga yang mempunyai hajatan, entah itu pernikahan
ataupun yang lain lainnya pasti para tetangga sekitar akan serentak membantu untuk
menyukseskan acara tersebut,. Contoh lain adalah adanya kegiatan seperti gotong royong,
bersih desa, peringatan hari besar nasional dll, masyarak desa sangat antusias dalam
melaksanakan kegiatan kegiatan tersebut. disinilah letak kesolidaritasan masyarakat desa
yang belum tentu ada di masyarakat kota, yang notabennya bersifat pakembayan
Masyarakat desa memang selalu menjunjung tinggi kesolidaritasaan, karena
masyarakat desa bersifat paguyuban, yakni rasa kebersamaan dan kepedulian sosial yang
tinggi. ini karena mereka sudah hidup berdampingan sejak lama sehingga mempunyai
interaksi yang kuat antara satu sama lain, begitu juga dengan jarak rumah mereka kyang
saling berdekatan sehingga memudahkan untuk saling berrinterksi satu dengan yang lain,
masyarakat desa juga cenderung mempunyai profesi yang sama, yakni rata rata adalah
seorang petani dan peternak, Dalam kegiatan pertanian dan peternakan inilah biasanya
akan terlihat kuatnya rasa solidaritas masyarakat desa.
Biasanya setelah panen mereka akan membagi bagikan sebagian hasil panen
mereka kepada tetangga sekitar mereka, jika panen padi maka mereka melakukan

27
syukuran atau biasa disebut “metri pari” dengan tujuan hasil panen mereka akan berkah
dan tetap melimpah, meskipun tidak semua petani yang melakukan syukuran. Ya
mungkin Karena kemajuan zaman yang menyebabkan berkurangnya tradisi tradisi
masyarakat.desa.
Hal ini berbeda dengan masyarak kota yang cenderung mempunyai profesi yang
berbeda beda, ada yang sebagai pegawai kantor, bank dll, mereka mempunyai jam terbang
yang berbeda beda sehingga kemungkinan bagi mereka untuk berinteraksi sangatlah
minim, bahkan interaksi antar tetanggapun akan sangat sulit. Dan karena tetangga
merekapun bisa jadi bergonta ganti, karena tak sedikit masyarakat kota yang hidupnya
berpindah pindah, entah itu karena urusan pekerjaan ataupun yang lain.ini berbeda
dengan masyarakat desa yang cenderung bertempat tinggal tetap.
Faktor factor seperti itulah yang menyebabkan mengapa solidaritas di masyarakat
desa lebih tinggi dibanding dengan masyarakat kota.
A. MEKANISME – ORGANIS

Diambil dari buku Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan
Terakhir Post Modern (2012) karya George Ritzer, perkembangan masyarakat dilihat dari
masyarakat yang berkembang di lingkungan sederhana menuju masyarakat di lingkungan
modern. Perbedaan tersebut membuat Emile Durkheim membuat dua tipe solidaritas,
yaitu:

Solidaritas mekanik Merupakan rasa solidaritas yang berdasarkan suatu kesadaran


kolektif. Bentuk solidaritasnya tergantung pada individu masing-masing yang memiliki
sifat yang sama dan menganut kepercayaan serta pola normatif yang sama pula.
Solidaritas mekanik biasanya muncul dari pedesaan. Hal ini dikarenakan solidaritas
tersebut akan terbangun pada kelompok masyarakat yang masih sederhana. Warga desa
memiliki kesadaran kolektif yang juta sehingga tingkat individual masyarakat rendah.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada warga yang tertimpa masalah atau
musibah, maka seluruh warga atau kelompok sosial tersebut akan bersama-sama
memberikan pertolongan. Pada solidaritas mekanik, pembagian kerja masih belum jelas.
Terkadang ada satu orang yang harus mengerjakan beberapa tugas. Pada dasarnya suatu
masyarakat yang ditandai memiliki solidaritas mekanik akan bersatu karena memiliki rasa
yang sama dengan semua orang. Pengikat di antara orang-orang dengan solidaritas

28
mekanik adalah karena mereka semua terlibat dalam kiegiatan yang hampir sama antara
satu dengan lainnya.

Solidaritas organik adalah solidaritas yang berkembang dalam kelompok masyarakat


yang kompleks. Contohnya, pada masyarakat perkotaan di mana para anggotanya
disatukan oleh rasa saling membutuhkan untuk kepentingan bersama. Di dalam
solidaritas organik, pembagian kerja sudah jelas untuk masing-masing anggota
kelompok. Bahkan disesuaikan dengan bidang atau keahlian masing-masing. Dalam
solidaritas organik, masyarakat saling membutuhkan dan berhubungan untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing. Bukan karena asas kebersamaan ataupun ikatan moral.
Contohnya, sebuah perusahaan pasti memiliki departemen atau bagian yang masing-
masing memiliki tugas.

B. GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT (PAGUYUBAN-PETEMBAYAN)
• Gemeinschaft

Gemeinschaft dalam bahasa Inggris disebut communal society atau masyarakat


komunal. Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban. Gemeinschaft adalah asosiasi
sosial di mana individu-individu cenderung ke arah komunitas sosial daripada keinginan
dan kebutuhan individu mereka. Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama,
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alami dan kekal. Dasar
hubungan adalah rasa cinta dan rasa persatuan yang telah dikodratkan. Biasanya
paguyuban lahir dari dalam diri individu ditandai dengan rasa solidaritas dan identitas
yang sama. Keinginan untuk berhubungan didasarkan atas kesamaan dalam keinginan
dan tindakan. Kesamaan individu merupakan faktor penguat hubungan sosial, yang
kemudian diperkuat dengan hubungan emosional serta interaksi antar individu. Di
pedesaan, masyarakat tani yang melambangkan Gemeinschaft, hubungan pribadi
didefinisikan dan diatur berdasarkan aturan sosial tradisional. Orang-orang memiliki
hubungan tatap muka yang sederhana dan langsung satu sama lain yang ditentukan oleh
Wesenwille (kehendak alami), sebagai emosi alami dan spontan serta ekspresi sentimen.

Dalam Kamus Sosiologi (2010), Nicholas Abercrombie, menjelaskan masyarakat


yang ditandai dengan hubungan paguyuban bersifat homogen. Sebagian besar terikat
kekerabatan dan hubungan organik dan memiliki kohesi moral yang didasarkan pada
sentimen keagamaan yang umum. Dalam Encyclopaedia of the Social Sciences Vol. 3

29
(1968), Horace Miner menggambarkan Gemeinschaft untuk merujuk pada komunitas
perasaan, semacam kesatuan ide dan emosi, berasal dari persamaan dan pengalaman
hidup bersama. Orang sering berinteraksi satu sama lain dan cenderung membangun
hubungan yang dalam dan jangka panjang. Kontrol sosial dalam Gemeinschaft
dipertahankan melalui cara-cara informal seperti persuasi moral, gosip dan bahkan gerak
tubuh (gestur).

1. Gemeinschaft of blood adalah ikatan-ikatan kekerabatan.


2. Gemeinschaft by place adalah ikatan berlandaskan kedekatan letak tempat tinggal
serta tempat kerja yang mendorong orang untuk berhubungan secara intim satu
sama lain dan mengacu pada kehidupan bersama di daerah pedesaan.
3. Gemeinschaft of mind adalah hubungan persahabatan yang disebabkan karena
persamaan keahlian atau pekerjaan serta pandangan yang mendorong untuk saling
berhubungan secara teratur.

Ciri-ciri Gemeinschaft (paguyuban) adalah sebagai berikut:

1. Ikatan sosial bersifat personal.


2. Tipikal masyarakat rural.
3. Tipikal masyarakat tradisional.
4. Tipikal masyarakat petani.
5. Tradisi masih kuat.
6. Hubungan sosial bersifat tradisional.
7. Hubungan sosial didominasi oleh kerjasama.
8. Sistem kekeluargaan dan kekerabatan masih kuat.
9. Tindakan sosial berdasarkan keyakinan.
10. Mengedepankan prinsip berdasarkan nilai bersama.
11. Komposisi masyarakat bersifat homogen.
12. Tatanan sosial dibentuk oleh tradisi.
13. Interaksi sosial bersifat emosional.
14. Pembagian kerja sederhana.
15. Peran agama dominan dalam pengorganisasian sosial.

• Gesellschaft

30
Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau masyarakat
asosiasi dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan. Gesellschaft adalah masyarakat
sipil di mana kebutuhan individu mendapatkan prioritas penting daripada asosiasi sosial.
Patembayan merupakan konsep yang merujuk pada hubungan anggota masyarakat yang
memiliki ikatan yang lemah. Kadangkala individu tidak saling mengenal, nilai, norma
dan sikap menjadi kurang berperan dengan baik. Patembayan merupakan bentuk
kehidupan bersama di mana anggotanya mempunyai hubungan yang sifatnya sementara
dan disatukan oleh pemikiran yang sama. Gesselschaft ditentukan oleh Kurwille
(kehendak rasional) dan dilambangkan oleh msayarakat kosmopolitan modern dengan
birokrasi pemerintah dan organisasi industri besar. Dalam Gesellschaft, kepentingan
pribadi yang rasional dan tindakan penghitungan melemahkan ikatan tradisional keluarga,
kekerabatan dan agama. Dengan kata lain, Gemeinschaft menembus struktur
Gesellschaft. Dalam patembayan, hubungan manusia lebih bersifat impersonal dan tidak
langsung, dibangun secara rasional untuk kepentingan efisiensi atau pertimbangan
ekonomi dan politik lainnya. Gesellschaft adalah karakteristik tipe ideal kehidupan
perkotaan modern. Seringkali dikonseptualisasikan sebagai masyarakat korporat atau
massa masyarakat yang didasarkan pada hubungan atau peran dan terdiri dari kelompok
asosiasi.

Gesellschaft ditandai oleh individualisme, mobilitas, impersonalitas, pengejaran


kepentingan diri sendiri dan penekanan pada kemajuan daripada tradisi. Nilai-nilai
bersama dan keterlibatan pribadi secara total menjadi prioritas sekunder. Singkatnya,
Gesellschaft adalah logika pasar, di mana hubungan bersifat kontraktual, impersonal dan
sementara (temporer). Ada sedikit kesamaan dan hubungan sosial sering tumbuh dari
tugas-tugas segera seperti membeli produk. Kebanyakan, hasil industrialisasi, urbanisasi,
revolusi teknologi, pembagian tenaga kerja dan pertumbuhan populasi, Gesellschaft telah
menggantikan masyarakat tradisi dengan masyarakat kontrak. Dalam masyarakat,
keterikatan pribadi maupun hak dan kewajiban tradisional tidak penting. Hubungan
antara laki-laki ditentukan oleh tawar menawar dan didefinisikan dalam perjanjian
tertulis.

Ciri-ciri Gesellschaft (patembayan) adalah sebagai berikut:

1. Ikatan sosial bersifat impersonal.

31
2. Tipikal masyarakat urban.
3. Tipikal masyarakat modern.
4. Tipikal msayarakat industri.
5. Tradisi lemah.
6. Hubungan sosial bersifat kontraktual.
7. Hubungan sosial sosial didominasi oleh kompetisi.
8. Sistem kekeluargaan dan kekerabatan lemah.
9. Tindakan sosial berdasarkan komando.
10. Mengedepankan prinsip efisiensi.
11. Komposisi masyarakat bersifat heterogen.
12. Tatanan sosial dibentul oleh birokrasi.
13. Interaksi sosial bersifat rasional.
14. Pembagian kerja bersifat kompleks.
15. Peran ilmu pengetahuan ilmiah dominan dalam pengorganisasn sosial.

32
DAFTAR PUSTAKA

Chairul M,B.U . 2015 . Ilmu Sosial Budaya Dasar . Fakultas Hukum : Universitas Iqra

Buru .

Mumtazinur . 2019 . Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar . Lembaga Kajian Konstitusi

Indonesia . Universitas Islam Negeri (UIN) . Ar-Raniry

Difa ,T.A . 2019 . Definisi Ilmu Sosial Budaya . Diakses pada 5 Juni 2021 .

http://difatiara31.blogspot.com/2016/03/definisi-ilmu-sosial-budaya-dasar.html

Haertati . ISBD dalam Perspektif Pendidikan Umum, serta Latar Belakang dan Arah

Pengembangan MBB-ISBD . Diakses Pada 5 Juni 2021 .

http://repository.ut.ac.id/4054/1/MKDU4109-M1.pdf

Silvia , H.T . 2012 . Perubahan Sosial Budaya . Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan :

Universitas Islam Negri Sumatra Utara.

Wibowo ,A . 2008 . Teori Kebudayaan Dan Ilmu Pengetahuan Budaya . Diakses Pada 6

Juni 2021.

https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/11/11/teori-kebudayaan-dan-ilmu-
pengetahuan-budaya/amp/

Ginintasasi ,R . Intraksi Sosial . Diakses Pada 6 Juni 2021 .

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/INTERAKSI_SOSIAL.pdf

Ibnu , M.A .2021. Jenis-jenis Interaksi Sosial & Teorinya Menurut para Ahli Sosiologi.

Diakses Pada 6 Juni 2021.

https://tirto.id/jenis-jenis-interaksi-sosial-teorinya-menurut-para-ahli-sosiologi-
f8SZ

33
Lestari ,D . 2014 . Hubungan Antara Manusia Dengan Kebudayaannya . Diakses Pada

6 Juni 2021 .

https://www.kompasiana.com/dhita2208/552c62f86ea83418078b4567/hubungan
-antara-manusia-dengan-kebudayaannya

Tijok . 2013 . Masyarakat Dan Kebudayaan . Diakses Pada 6 Juni 2021 .

https://etnobudaya.net/2013/12/30/masyarakat-dan-kebudayaan/

Aisyah . 2015 . Hubungan Manusia Dan Kebudayaan . Diakses Pada 6 Juni 2021 .

https://aisyahoctav.weebly.com/softskill/hubungan-manusia-dan-kebudayaan

Hamdan . 2016 . Perbedaan Solidaritas Masyarakat Desa Dan Kota . Diakses Pada 7

Juni 2021 .

http://hamdanzulfa.blogspot.com/2016/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html

Gischa , S . 2019 . Teori Solidaritas Dari Mekanik Hingga Organik . Diakses Pada 7

Juni 2021 .

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/18/190000069/teori-solidaritas-
dari-mekanik-hingga-organik?page=all

Sutrisni , A.P . 2019 . Pengertian dan Perbedaan Gemeinschaft dan Gesellschaft .


Diakses Pada 7 Juni 2021 .
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/23/200000469/pengertian-dan-
perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft?page=all

34

Anda mungkin juga menyukai