Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW

“ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR”

DISUSUN OLEH:

NAMA : Putri Hanna Mariana Limbong


NIM : 4221121012
DOSEN PENGAMPU : Drs. Muhammad Arif, M.Pd

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 2


BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan .................................................................................................................................... 3
1.3 Manfaat .................................................................................................................................. 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 4
2.1 IDENTITAS BUKU .............................................................................................................. 4
2.2 RINGKASAN ISI BUKU ..................................................................................................... 4
BAB III................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum KKNI yang telah diterapkan oleh Universitas Negeri
Medan menuntut mahasiswanya untuk menyelesaikan 6 tugas pada satu
semester, salah satunya yaitu “Critical Book Review”. Pada mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar ini, Critical Book Review yaitu laporan tentang
me-resume satu buku yang berisikan pembahasan materi dari satu buku
tentang ilmu sosial budaya dasar

1.2 Tujuan

1. Penyelesaian tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar


2. Menambah wawasan tentang teori pada mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar
3. Meningkatkan pemahaman tentang teori dari mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari tugas CBR ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar, menguatkan, menambah wawasan, meningkatkan
pemahaman dan menguatkan landasan dari teori pengembangan Ilmu Sosial Budaya
Dasar , serta dapat mengetahui isi dari buku yang di resume.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 IDENTITAS BUKU
JUDUL : ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
PENGARANG : MUSTAR
PENERBIT : YAYASAN KITA MENULIS
TAHUN TERBIT : 2020
ISBN : 978-623-6761-58-8
JUMLAH HALAMAN : 129

2.2 RINGKASAN ISI BUKU


BAB 1 PENGANTAR ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
A. PENDAHULUAN
Ilmu sosial budaya dasar merupakan seperangkat konsep-konsep dasar atau
pengetahuan dasar ilmu-ilmu sosial secara interdisipliner atau multi disiplin
dipergunakan sebagai alat untuk pendekatan dan pemecahan problemaproblema yang
timbul dan berkembang dalam masyarakat.
Latar belakang Ilmu Budaya Dasar (IBD) dalam konteks budaya, Negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
a. Keanekaragaman Budaya
b. Pergeseran Sistem Nilai
c. Kemajuan IPTEK

B. PENGERTIAN
2.1 KEBUDAYAAN
Buddhayah (sansekerta) yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau
“akal”. Budaya: hal-hal yang berkaitan dengan akal. Menurut EB Taylor (1971)
seorang Antropolog dalam (Syafruddin & Mariam 2010) berpendapat bahwa
kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.2 ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu-ilmu sosial (geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi, sosial,
ekonomi, ilmu politik, hukum) yang dipergunakan dalam pendekatan sekaligus
sebagai sarana jalan keluar untuk mencapai pemecahan masalahmasalah sosial
(pengangguran, kriminalitas, kenakalan remaja dan penyalah gunaan narkotika)
yang berkembang di masyarakat.

C. TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


Menurut (Yunus 2010) tujuan mempelajari ilmu sosial budaya dasar meliputi tujuan
umum dan tujuan khusus, yaitu:

3.1 TUJUAN UMUM


Secara umum ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon) dan sebagai makhluk
budaya (homo humanus) sehingga mampu menamggapi secara kritis dan
berwawasan luas terhadap masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial
budaya, serta mampu menyelesaikan secara halus (refined), arif dan manusiawi
masalah-masalah tersebut. Tujuan umum ilmu sosial budaya dasar ini mengandung
3 (tiga) rumusan utama yaitu:
a. Pengembangan pribadi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk Budaya
b. Kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah sosial
budaya dan masalah lingkungan sosial budaya
c. Kemampuan menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalah-masalah
tersebut.

D. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Menurut Syafruddin & Mariam (2010) unsur-unsur kebudayaan, yaitu:
1.Bahasa
2 Pencaharian Hidup Ekonomi
3 Organisasi Sosial
4 Sistem Religi
5 Sistem Pemerintahan
6 Sistem Peralatan Ekonomi
7 Kesenian

E. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut Noorkasiani (2012) wujud kebudayaan yang ideal adalah:
1. Sifatnya abstrak
2. Wujud kebudayaan sistim sosial (social system)
3. Wujud kebudayaan fisik

F. SISTEM BUDAYA DAN SISTEM SOSIAL

G. MASALAH-MASALAH BUDAYA DALAM ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


Masalah-masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai, sikap mental, pola pikir,
pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga
masyarakat secara keseluruhan.

H. ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH SOSIAL BUDAYA
Ilmu sosial budaya dasar identik dengan Basic Humanities.Humanities berasal dari
kata latin Human yang berarti manusiawi, yang berbudaya dan berbudi halus (refined)
diharap seseorang mempelajari Basic Humanities tidaklah sama dengan the humanities
(pengetahuan budaya) yang menyangkut keahlian filsafat dan seni; seni pahat, seni tari
dan lain-lain.
BAB 2 HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP ISBD
A. HAKIKAT ISD DAN IBD
1.1 RUANG LINGKUP ISBD
Ada dua masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ilmu sosial budaya dasar,
dan untuk menjelaskan ruang lingkup tersebut, baiknya dipisahkan terlebih
dahulu antara ISD dan IBD.
1. ISD
Ilmu sosial dasar, mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya
2. IBD
3. ISBD
Setelah materi ISD dan IBD digabungkan ke dalam satu keilmuan ISBD
maka sesuai dengan konsep kurikulum berbasis kompetensi yang memuat
sejumlah subtansi kajian yang mengarah pada tercapainya kompetensi dasar,
pemberian subtansi kajian atau ruang lingkup kajian ISBD kepada
mahasiswa diharapkan dapat mencapai kompetensi dasar mata kuliah.Untuk
mewujudkan visi, misi, dan tujuan mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
(ISBD).

BAB 3 HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HIDUP


A. HAKIKAT MANUSIA
Kata hakikat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti ’intisari atau dasar
dan kenyataan yang sebenarnya’ (Suharso & Retnoningsih, 2014). Kata tersebut
merupakan kata benda, maka dapat disimpulkan intisari atau dasar dan kenyataan yang
sebenarnya memiliki bentuk yang nyata dan menjadi sebuah objek. Konsep demikian
sama dengan definisi dari Protasius Hadi yang menjelaskan hakikat sama dengan
esensi, lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bentuk esensi sesuai dengan penggunanya
(Protasius, 1994).
1.1 HAKIKAT MANUSIA DALAM FILSAFAT
Kata filsafat terdiri dari kata latin Filia yang artinya cinta dan sophia yang artinya
kebijaksanaan. Dengan demikian filduf adalah seorang pencinta kebijaksanaan.

1.2 HAKIKAT MANUSIA DALAM RELIGIOUNS


Dalam konteks keberagamaan hakikat manusia dipahami dalam relasinya dengan
Pencipta. Banyak agama memberikan konsep bahwa manusia adalah ciptaan.

1.3 PERWUJUDAN HAKIKAT MANUSIA


Kesadaran manusia akan keterbatasan membentuk sebuah budaya ‘bertanya’,
artinya manusia tidak mengetahui semua jawaban persoalan kehidupannya,
sehingga manusia melemparkan pertanyaan kehidupannya kepada Sang Pencipta.
Penulis melihat fakta bahwa model komunikasi manusia kepada Sang Pencipta
dalam berbagai agama memiliki keragamaan. Meskipun beragama penulis
melihat bahwa prinsip menghormati adalah kata kunci untuk menggambarkan
beragam bentuk sikap manusia yang berkomunikasi kepada Sang Pencipta.

1.4 KEUTUHAN HAKIKAT MANUSIA


Hakikat manusia adalah keutuhan dari unsur pikiran, perasaan, kehendak,
spiritual dan fisik. Keutuhan unsur dalam manusia yang telah disebutkan akan
membentuk satu pribadi.

B. HAKIKAT KEBUDAYAAN
Kata ’kebudayaan’ dari bahasa latin ’cultura’ yang diterjemahkan dalam bahasa
Inggris ’culture’. Kata ’kebudayaan’ dari kata dasar ’budaya’ yang artinya pikiran
dan akal budi (Tim Pustaka Phoenix, 2009).

A. KERAGAMAN
Kebudayaan pada esensinya adalah keragaman. Tanpa keragaman sebuah
budaya tidak akan terbentuk. Tidak ada kebudayaan yang tidak memiliki unsur
keragamaan. Kebudayaan yang telah terikat dalam konteks batin manusia dan
nilai religius menunjukkan bahwa ada komunikasi dan perpaduan unsur yang
berbeda sehingga membentuk sebuah kebudayaan.

B. KEINDAHAN
Keindahan merupakan unsur yang berdiri sendiri, keindahan akan terpancar jika
kebudayaan ditata dengan keharmonisan setiap unsurnya, dengan demikian
kelompok sosial masyarakat tidak dapat mengubah hakikat keindahan
budaya,tetapi kelompok sosial hanya mampu mengharmoniskan unsur budaya,
keharmonisan unsur budaya pasti akan diikuti oleh keindahan.

BAB 4 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK


INDIVIDU DAN SOSIAL
A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata in dan divided. Dalam bahasa Inggris “in” salah satunya
berarti tidak, sedangkan divided berarti terbagi. Jadi, individu berarti tidak terbagai
atau kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang
artinya adalah yang tak terbagi, jadi merupakan sebuah sebutan yang dapat dipakai
untuk menyatukan sebuah kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu
merupakan kesatuan aspek jasmani dan rohani.

B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL


Manusia sebagai makhluk sosial (Zoon politicon) tidak dapat hidup sendiri tanpa
adanya bantuan dari orang lain.Kaidah sosial adalah ketentuan yang memberi
batasan dalam hubungan antara manusia (warga masyarakat) untuk memenuhi
kebutuhan atau kepentingannya tanpa melanggar kepentingan yang lain. Kaidah
atau norma merupakan tata tertib yang berwujud kumpulan aturan baik tertulis
maupun tidak tertulis yang tumbuh dalam hubungan antar manusia.
BAB 5 MANUSIA MAKHLUKMULTIDIMENSIONAL
A. DIMENSI ILMU PENGETAHUAN
Seseorang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari berbagai cara dan tempat.
Menurut (Ary, etc., 2013), sumber ilmu pengetahuan dapat dapat diperoleh dari
pengalaman, pendekatan ilmiah dan dari dalam diri pribadi orang tersebut. Terdapat
pepatah yang menyatakan bahwa ”pengalaman adalah guru yang terbaik”, dari
pepatah tersebut secara tidak langsung seseorang akan memperoleh ilmu
pengetahuan. Sebagai contohnya adalah saat seseorang belajar membuat roti, dari
mulai rasa kurang enak, bantet, warna kurang cerah dan lain sebagainya, hingga
akhirnya orang tersebut bisa membuat roti dengan rasa dan bentuk yang disukai
banyak orang.

B. DIMENSI KEINDAHAN
Seni merupakan bentuk atau wujud karya dari manusia yang memiliki unsur
keindahan. Wajah kita (manusia) merupakan salah satu wujud dari keindahan,
seperti bentuk hidung, bentuk alis, bentuk mata, bentuk gigi dan dagu.

C. IMENSI AGAMA
Keberadaan agama berguna untuk menjaga dan memelihara perbuatan dari
kesalahan, perilaku menyimpang serta tingkah laku yang kurang baik bagi manusia
(Nurmadiah, 2019). Agama juga memuat norma-norma tertentu guna mengatur
kehidupan penganutnya (Arifin, 2008). Pengertian agama menurut (KBBI, 2020)
yaitu ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

D. DIMENSI KEAHLIAN ATAU BAKAT


Kata ”bakat” muncul karena setiap manusia memiliki keahlian atau kemampuan
dari lahir tentang potensi-potensi tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain (Surya,
2004). Bakat seseorang tidak bisa hilang, tetapi karena tidak pernah dilatih atau
disalurkan, maka bakat tersebut tidak terlihat, sehingga muncullah istilah ”bakat
terpendam”.

E. DIMENSI ETIKA
Etika merupakan suatu tindakan atau perilaku yang biasa dilakukan dan memiliki
kecenderungan mengarah ke perbuatan baik. Sinonim dari etika yaitu akhlak, budi
pekerti dan tatasusila (Bakry, 1978; Bagus, 2020). Etika sendiri memiliki arti
kelakuan, kebiasaan, watak dan cara hidup (Rapar, 1996). Etika akan membantu
manusia menemukan kebenaran yang ada dalam diri dan moralitas yang
membingungkan.
BAB 6 HAKIKAT, FUNGSI DAN PERWUJUDAN NILAI, MORAL SERTA
HUKUM
A. HAKIKAT NILAI DAN MORAL SERTA HUKUM
Nilai (value) berkembang di masyarakat. Nilai-nilai ini dijadikan standar
kehidupan, dikala hidup berkolektif dan sendirian. Dipegang erat dan diterapkan
dikeseharian. Nilai-nilai ini berbeda antara satu tempat dengan tempat lain. Nilai-
nilai adalah suatu yang dianggap baik ataupun buruk yang dianut masyarakat
(Lewis and Willer, 2017).

B. FUNGSI NILAI DAN MORAL SERTA HUKUM


Fungsi nilai dan moral serta hukum di kehidupan masyarakat sebagai
penertibperilaku manusia. Mengatur sikap dalam aktivitas (Asir, 2014). Kegita
aspek ini memiliki peran yang berbeda-beda. Nilai berperan sebagai pedoman aspek
kehidupan. Nilai manusia berada dihati nurani. Bisikan hati, pemikiran menjadi
sumber nilai dan sistemik.Fungsi moral di kehidupan masyarakat untuk
mewujudkan harkat dan martabat kepribadian.

C. PERWUJUDAN NILAI DAN MORAL SERTA HUKUM


Perwujudan nilai dan moral serta hukum di kehidupan bermasyarakat dan bernegara
sebagai pengendali, kontrol dan pengawasan dalam berperilaku (Wakefield and
Andersen, 2020).Moral berlaku di suatu wilayah yang lebih besar, gabungan
berbagai tempat dan lokal.Hukum berlaku dengan sistem memaksa, sebahagian
kecil yang menggunakan persuasi.
BAB 7 HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA
A. PENGERTIAN HUBUNGANLINGKUNGANDENGAN MANUSIA
Keberadaan hubungan manusia dengan lingkungan mengalami pasang surut dari
semenjak manusia diciptakan Sang Khalik. Manusia sebagai makhluk hidup paling
sempurna diberikan akal budi dan budi pekerti dalam melakukan kegiatan yang
dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas kehidupannya dengan berbagai
dinamika dan fenomenanya. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
manusia dapat merencanakan kegiatan untuk mencapai kesempurnaan
kehidupannnya.

B. DINAMIKA DAN PELAKSANAAN HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN


MANUSIA
Keberadaan aspek kuantitas dan kualitas berbagai kebutuhan manusia menjadi motor
maksimalisasi kinerja organisasi publik dan organisasi privat. Kinerja organisasi
menjadi ukuran keberhasilan organisasi mencapai visi dan misinya.
C. MANFAAT HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN MANUSIA
Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi menjadi grand desain keputusan strategi
yang akan diambil pemangku kepentingan. Optimalisasi kinerja sumber daya organisasi
menjadi jalan pendekat keberhasilan organisasi. Mendesain budaya organisasi
disesuaikan dengan lingkungan yang dihadapi organisasi. Persaingan merebut pangsa
pasar (konsumen atau pelanggan) menjadi faktor utama dalam keputusan strategi
organisasi.
BAB 8 GLOBALISASI BUDAYA
A. GLOBALISASI
Globalisasi berasal dari kataglobe (peta dunia yang berbentuk bola)
(Pasaribu,2015). Selanjutnya, berkembanglah kata global dari kata globe tadi. Maka
selanjutnya terbentuklah istilahglobalisasi. Hal ini bermakna suatu proses yang
mendunia. Proses globalisasi adalah proses yang membentuk suatu tatanan, aturan,
dan sistem yang berlaku bagi seluruh bangsa yang ada di dunia.

B. GLOBALISASI BUDAYA
Globalisasi yang terjadi berupa globalisasi dalam hal pemikiran ataupun sistem
nilai. Kedua hal ini menjadi hal yang di diadaptasi dan disesuaikan dengan keadaan
di Indonesia.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari buku "Ilmu Sosial Budaya Dasar" yang ditulis oleh Mustar Dedi
Wahyudin Purba adalah bahwa media berbasis elektronik memberikan tantangan yang
signifikan bagi masyarakat. Namun, dengan implementasi strategi-strategi yang tepat,
kita dapat menghadapi tantangan tersebut dengan lebih baik. Pendidikan dan kesadaran
publik menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan media berbasis
elektronik. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang risiko dan tantangan
yang ada, mereka dapat lebih bijak dalam menggunakan media tersebut.
Perlindungan data pribadi juga menjadi hal yang penting. Pengguna media berbasis
elektronik perlu menggunakan aplikasi atau layanan yang menyediakan enkripsi data
untuk melindungi privasi mereka. Perusahaan teknologi juga perlu meningkatkan fitur
keamanan pada perangkat mereka.
Verifikasi informasi juga menjadi langkah penting untuk menghadapi tantangan
media berbasis elektronik. Media sosial perlu menyediakan fitur pelaporan konten
palsu atau mencurigakan, sementara pemerintah dapat bekerja sama dengan platform
media sosial untuk menyediakan sumber informasi terpercaya kepada pengguna.
Terakhir, pengaturan waktu penggunaan media berbasis elektronik juga perlu
diterapkan. Orang tua perlu menetapkan aturan penggunaan bagi anak-anak mereka,
sementara perusahaan perlu mendorong karyawan untuk mengatur waktu penggunaan
media selama jam kerja.Dalam kesimpulannya, buku ini menekankan pentingnya
pendidikan, kesadaran publik, perlindungan data pribadi, verifikasi informasi, dan
pengaturan waktu penggunaan media berbasis elektronik. Dengan
mengimplementasikan strategi-strategi ini, diharapkan pengguna media berbasis
elektronik dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik dan memanfaatkan media
tersebut secara positif.
3.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam CBR yang saya susun ini masih banyak yang kurang atau
dikatakan masih jauh dari sempurna oleh karena itu, saya berharap para pembaca
memberikan saran atau masukannya untuk penyempurnaannya.
DAFTAR PUSTAKA

MUSTAR. (2020). BUKU ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR. YAYASAN KITA MENULIS.

Anda mungkin juga menyukai