Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Fauziah 1910312220049
14 1
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas yang telah diberikan, sesuai
dengan ketentuan yang telah diberikan oleh dosen pengampu Mata Kuliah
Perekonomian Indonesia.
Penulis
14 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Penger琀椀an sistem ekonomi....................................................................................3
B. Macam-macam Sistem Ekonomi............................................................................4
C. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia....................................................................11
D. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia...........................................................13
E. Sistem Ekonomi Pancasila.....................................................................................20
BAB III PENUTUP..............................................................................................................25
A. Kesimpulan...........................................................................................................25
B. Saran....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26
ii
14 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah ekonomi merupakan yang sering terjadi di semua
negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi dan mengatasi permasalahan
tersebut masing-masing negara memiliki atau menganut sistem ekonomi
yang sesuai dengan kondisi dan ideologi yang ada di negara yang
bersangkutan.Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi, maka berkembang pula perilaku ekonomi suatu masyarakat.
Perilaku ekonomi tersebut dapat memicu munculnya sistem ekonomi
yang beragam, dimana sistem ekonomi diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia pada berbagai jenis barang terutama barang
kebutuhan pokok.
Secara teoritis, sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai
perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan
dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan
menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara
untuk mengkoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen,
produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, dan sebagainya)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teraktu dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
Sistem perekonomian merupakan sistem yang dipakai oleh
sebuah negara untuk menagtur dan mengalokasikan sumber daya yang
dikuasainya baik itu milik perorangan maupun instansi di negara
tersebut. Satu sistem ekonomi berbeda dengan sistem ekonomi yang
lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu diperbolehkan atau diizinkan
untuk memiliki seluruh faktor produksi. Sementara di sistem ekonomi
lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
14 1
Sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem
perekonomian Pancasila. Yang artinya sistem perekonomian yang
dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga
secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasa idiil sistem
perekonomian yang ada di Indonesia. Namun dalam sejarah bangsa ini,
Indonesia tidak hanya menganut satu sistem perekonomian saja selama
pergantian pemerintahan, akan tetapi telah beberapa kali sistem
Indonesia berganti.
Sistem perekonomian di dunia ada berbagai macam yang
diterapkan di masing-masing negara sesuai dengan kepribadian dari
sebuah negara tersebut, ada yang menerapkan sistem perekonomian
kapitalis dan ada juga yang menerapkan sistem perekonomian bersifat
sosialis. Sehingga kita perlu memahami setiap jenis sistem
perekonomian tersebut agar dapat mengetahui bagaimana penerapan
dan kelebihan serta kekurangan dari sistem tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa itu sistem ekonomi Indonesia dan macam-macam sistem
perekonomian ?
2. Apa saja Dasar-dasar hukum sistem ekonomi di Indonesia ?
3. Bagaimana perkembangan Sistem ekonomi di Indonesia ?
4. Apa dan bagaimana Sistem ekonomi Pancasila ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai Sistem Ekonomi Indonesia dan sistem
ekonomi yang diterapkan di Indonesia. Selain itu tujuan lain dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Perekonomian Indonesia.
14 1
D. Manfaat Penulisan
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi lebih lanjut
mengenai Sistem Ekonomi Indonesia, serta dapat menambah wawasan
Penulis maupun bagi pembaca mengenai Sistem Perekonomian yang
ada di Indonesia dan sistem ekonomi lainnya.
14 1
BAB II
PEMBAHASAN
14 1
B. Macam-macam Sistem Ekonomi
Berdasarkan yang mengatur mekanisme :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
14 1
5) Sistem ini biasanya akan mulai berevolusi ketika masyarakat
penganutnya mulai menetap dan tidak lagi hidup berpindah-
pindah.
14 1
b. Masyarakat yang menganut sistem ini cenderung tidak bisa
bersaing dengan masyarakat yang memiliki sistem
perekonomian yang lebih bagus.
14 1
a. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
b. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik
modal.
c. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
d. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian.
14 1
b. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
c. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
14 1
mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit untuk
diterapkan secara penuh.
2) Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yang
diatur oleh negara, keinginan untuk menjadi wirausaha pun
berpotensi menurun. Dampaknya adalah tingkat inovasi yang
cenderung lebih rendah jika dihadapkan kepada sistem kapitalis.
3) Peran negara yang terlalu besar juga bisa berbahaya bagi
masyarakat jika pemimpin yang terpilih ternyata menyalahgunakan
kekuasaannya.
10
14 1
para produsen akan berlomba-lomba dalam menciptakan
barang-barang dengan kualitas terbaik.
2) Efek dari keinginan untuk meningkatkan kualitas adalah
adanya inovasi yang terjadi terus menerus. Inovasi pun akan
terus dilakukan demi mendapat harga tertinggi. Penemuan-
penemuan baru akan terus dibuat dan hal ini bisa
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
11
14 1
mengizinkan hukum permintaan dan penawaran untuk
menentukan harga suatu komoditas. Ketiga, sistem ini digerakkan
oleh kepentingan milik individu. Dalam sistem ini, pemerintah
memiliki peran dalam mengatur beberapa area seperti militer,
perdagangan internasional, dan transportasi.
12
14 1
milik negara yang keduanya bersama-sama menggerakan
perekonomian.
13
14 1
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang.
14
14 1
Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/
pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di
daerah-daerah yang di kuasai sekutu. Pada bulan Oktober
1946, Pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru,
yaitu ORI ( Orang Republik Indonesia) sebagai pengganti
uang Jepang.
Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang
beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
Adanya blokade ekonomi oelh Belanda sejak bulan November
1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
a) Kasa Negara kosong.
b) Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain:
a) Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh menteri
keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP,
dilakukan pada bulan juli 1946. Upaya menembus blockade
dengan diplomasi beras ke India, mengadakan kontak
dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus
blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura
dan Malaysia.
b) Konferensi ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk
memperoleh kesepakatan yang buat dalam
menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesak, yaitu masalah produksi dan distribusi makanan,
masalah sandang, serta status dan administrasi
perkebunan-perkebunan.
c) Pembentukan Planning Board ( Badan Perancang
Ekonomi) 19 Januari 1947.
d) Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera)
1948, yaitu dengan mengalihkan tenaga bekas angkatan
perang ke bidang-bidang produktif.
e) Kasimo Plan yang intinya mengenal usaha swasembada
pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang
15
14 1
praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan
perekonomian akan membaik.
16
14 1
usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan
dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang
berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk
mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
d) Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk
pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak
pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya
sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa
mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.
17
14 1
dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan
pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah
meningkatkan angka inflasi.
Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter
itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat
pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banya proyek-
proyek mercusuar yang dilaksanaakn pemerintah, dan juga
sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan Negara-
negara Barat.
Sekali lagi, ini juga salah satu konsekuensi dari pilihan
menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan
bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politi,
ekonomi, maupun bidang-bidang lain.
18
14 1
dan mikro, pembangunan tidak terlalu berhasil: jumlah kemiskinan
tinggi, kesenjangan ekonomi meningkat di akhir 90an. Secara
umum dalam Orde Baru terjadi perubahan orientasi kebijakan
ekonomi yang semula bersifat tertutup di Orde Lama menjadi
terbuka pada Orde Baru.
Perkembangan ekonomi masa Orde Baru lebih baik dari
Orde Lama disebabkan oleh beberapa faktor:
1) Kemauan politik yang kuat dari pemerintah untuk melakukan
pembangunan atau melakukan perubahan kondisi ekonomi.
2) Stabilitas politik dan ekonomi yang lebih baik daripada masa
Orde Lama. Pemerintah Orde Baru berhasil menekan inflasi.
Mereka juga berhasil menyatukan bangsa dan kelompok
masyarakat serta meyakinkan mereka bahwa pembangunan
ekonomi dan sosial adalah jalan satu-satunya agar
kesejahteraan masyarakat di Indonesia dapat meningkat.
3) Sumber daya manusia yang lebih baik. SDM di masa Orde Baru
memiliki kemampuan untuk menyusun program dan strategi
pembangunan dengan kebijakan-kebijakan yang terkait serta
mampu mengatur ekonomi makro secara baik.
4) Sistem politik dan ekonomi terbuka yang berorientasi ke Barat.
Hal ini sangat membantu khususnya dalam mendapatkan
pinjaman luar negeri, PMA dan transfer teknologi serta ilmu
pengetahuan.
5) Kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik. Selain terjadi
oil boom (tingkat produksi minyak dan harganya yang
meningkat), juga kondisi ekonomi dan politik ddunia pada era
ORBA khususnya setelah perang dingin berakhir, jauh lebih baik
daripada semasa ORLA.
19
14 1
dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan
untuk mengendalikan stabilitas politik.
2) Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid
Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid
pun belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan
Negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan
ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain
masalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), pemulihan
ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan
mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal
Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat.
Akibatnya, kedudukannya digantikan presiden megawati
3) Pemerintahan Presiden Megawati SoekarnoPutri
Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan
adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-
kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan
ekonomi antara lain:
a. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8
milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan
pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116,3 triliun.
b. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual
perusahaan Negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik
dan mengurangi beban Negara. Hasil penjualan itu berhasil
menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %.
Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena
BUMN yang di privatisasi di jual keperusahaan asing.
Dimasa ini juga direalisasikan berdiri KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrekan konkrit
dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi
membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan
modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan
nasional.
4) Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
20
14 1
Kebijakan kontroverisal pertama presiden SBY adalah
mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga
BBM. Kebijakan ini di latar belakangi oleh naiknya harga minyak
dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor
pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan kontroversial
pertama itu menimbulkan kebijakan kontriversial kedua, yakni
Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin.
Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak dan
pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial. Kebijakan
yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah
mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor
asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya
adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan
November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan
kepala-kepala daerah.
5) Pemerintahan Presiden Joko Widodo
Di lima tahun pertama pemerintahan Presiden Joko
Widodo ditutup dengan situasi ekonomi yang menantang. Sebab,
sedang terjadi perlambatan ekonomi secara global yang berimbas
pula pada kondisi ekonomi di dalam negeri. Menurut Menteri
Koordinator bidang perekonomian Darmin Nasution, capaian yang
ditoreh pemerintah di bidang perekonomian selama periode ini
sudah baik. Setidaknya ada empat indikator makroekonomi yang
menjadi prestasi selama lima tahun ini, yaitu:
a. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu terjaga di atas 5%.
Di tengah gejolak perekonomian dan perlambatan
pertumbuhan ekonomi global selama dua tahun terakhir,
angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5%
terbilang bagus.
b. Prestasi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga barang-
barang selama lima tahun terakhir. Tingkat inflasi selalu
21
14 1
dapat bergerak dalam rentang yang ditargetkan pemerintah
maupun Bank Indonesia (BI).
c. Dengan level pertumbuhan ekonomi yang ada, pemerintah
mampu membawa angka kemiskinan turun ke level
terendahnya sepanjang sejarah.
d. Pemerintah juga mampu menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang inklusif. Ini terlihat dari angka rasio gini yang
juga makin mengecil pada level 0,382 pada Maret 2019.
22
14 1
Pelopor jalur ini, misalnya adalah Sri-Edi Swasono dan Potan Arif
Harahap.
Jalur kedua adalah jalur orientasi, yang menghubungkan
sila-sila dalam Pancasila. Termasuk dalam kubu ini adalah Emil
Salim, Mubyarto, dan Sumitro Djojohadikusumo. Pada dasarnya
mereka menafsirkan SEP sebagai sistem ekonomi yang berorientasi
pada sila I, II, III, IV, dan V. Ketiga pelopor ini berusaha
menjabarkan ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan bisnis.
Agaknya ini sejalan dengan pandangan yang menyatakan baha
Pancasila merupakan ideologi terbuka, yang artinya nilai dasrnya
tetap, namun penjabarannya dapat dikembangkan secara kreatif
dan dinamis sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat
Indonesia (Alfian, 1991).
Adapun perbandingan pemikiran ketiga tokoh tersebut,
sebagai berikut:
a) Emil Salim
Emil Salim juga mengemukakan rumusan tentang
sistem ekonomi Indonesia. Adapun rumusannya, antara lain:
1) Sistem ekonomi yang khas Indonesia sebaiknya
berpegang pada pokok-pokok pikiran yang tercantum
dalam Pancasila.
2) Dari Pancasila, sila keadilan sosial merupakan sila yang
paling relevan untuk ekonomi.
3) Sila keadilan sosial mengandung dua makna, yaitu :
prinsip pembagian pendapatan yang adil dan prinsip
demokrasi ekonomi.
4) Pembagian pendapatan masa penjajahan tidak adil,
dikarenakan ekonomi berlangsung berdasarkan free fight
liberalisme.
5) Prinsip demokrasi ekonomi ditegaskan (diatur) dalam
UUD 1945 pada pasal 23, 27, 33, dan 34.
Adapun ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi
dan bisnis menurut Emil Salim, antara lain:
Sila I : Mengenai etika dan moral agama.
23
14 1
Sila II : Titik berat pada nuansa manusiawi dalam
menggalang hubungan ekonomi dalam
perkembangan masyarakat.
Sila III : Membuka kesempatan ekonomi secara adil bagi
semua, lepas dari kedudukan, suku, agama, ras,
atau daerah.
Sila IV : Bermuara pada pelaksanaan demokrasi ekonomi
dan politik.
Sila V : Memberi warna egalitarian dan socital equity
dalam proses pembangunan.
b) Mubyarto
Adapun ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan
bisnis menurut Mubyarto antara lain:
Sila I : Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan
ekonomi, sosial dan moral.
Sila II : Ada kehendak kuat masyarakat untuk mewuajudkan
kemerataan sosial (egalitarian), sesiai asas
kemanusiaan.
Sila III : Nasionalisme menjiwai setiap kebijakan ekonomi.
Sila IV : Koperasi merupakan sokoguru perekonomiaan dan
merupakan bentuk paling konkrit dari usaha
bersama.
Sila V : Imbangan yang tegas antara perencaaan di tingkat
nasional dan desentrralisasi.
c) Dumitro Djojohadikusumo
Adapun ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan
bisnis menurut Dumitro Djojohadikusumo, antara lain:
Sila I : Ikhtiar untuk senantiasa hidup dekat dengan Tuhan
YME.
Sila II :Ikhtiar untuk mengurangi dan memberantas
kemiskina dan penganguran dalam penataan
perekonomian masyarakat.
Sila III : Pola kebijakan ekonomi dan cara
penyelenggaraannya tidak menimbulkan kekuatan
24
14 1
yang mengganggu persatuan bangsa dan kesatuan
negara.
Sila IV : Rakyat berperan dan berpartisipasi aktif dalam
usaha pembangunan.
Sila V : Pola pengembangan hasill produksi lebih merata
antargolongan, daerah, kota-desa.
b. Para Pengkritik
Pertanyaan yag sering muncul dalam diskusi tentang sistem
ekonomi Indonesia adalah: Sistem ekonomi yang sedang
berlangsung di Indonesia tergolong sistem ekonomi apa?
Ada beberapa pendapat mengenai hal ini. Pertama,
pendapat yang mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia
bukan sistem kapitalisme maupun sosialisme. Emil Salim (1979)
mengatakan bahwa SEP adalah sistem ekonomi pasar dengan
unsur perencanaan. Dengan kata lain, sifat dasar dari kedua sistem
ekonomi yang ada tersebut berada dalam keseimbangan. Mubyarto
(1980:74) berpendapat bahwa SEP mungkin sekali berada di antara
kedua sistem ekonomi tersebut, tapi di luarnya.
Pandangan ini memilki banyak kritikan tajam. Frans Seda ,
miksalnya, menjuluki pandangan ini sebagai paham “bukan-isme”,
yaitu paham serba bukan, maksudnya adalah bukan kapitalisme,
bukan sosialisme, tidak ada monopoli, tidak ada oligopoli, tidak ada
persaingan bebas yang saling mematikan, dan sebagainya. Hadi
Susastro menyebut orde ekonomi dari masyarakat yang dihuni oleh
para malaikat, masyarakat utopia.
Kritikan tajam lain juga datang dari Arief Budiman (1989: 4),
yang menyatakan: “Tampaknya, Mubyarto sendiri belum dapat
merumuskan dengan tepat apa isi SEP-nya. Dia baru berhasil
membuat pagar-pagar batas untuk mengurung ‘binatanf’ yang
bernama SEP, sambil sesekali meraba-raba dan menerka-nerka
bagaimana persisnya ‘binatang’ ini.”
Pandangan kedua melihat sistem ekonomi Indonesia dalam
dataran normatif maupun dataran positif. Secara normatif menurut
UUD 1945, terutama pasal 33 ayat 2 dan 3, sistem ekonomi
25
14 1
Indonesia seharusnya condong ke arah sosialisme. Namun, dewasa
ini semakin kuatnya lapisan pengusaha dan munculnya gejala
konglomerasi dan konsentrasi kekuatan ekonomi agaknya membuat
tidak dapat menyangkal bahwa kapitalisme telah tumbuh subur
dalam negeri ini. Kendati demikian, menurut pengamatan Sjahrir
(1987: 162-164) dilihat dari segi kepemilikan dan sifat pembentukan
harga, sistem ekonomi yang berlangsung di Indonesia adalah: (1)
sistem ekonomi di mana peranan negara lebih dominan; (2)
peranan swasta, baik nasional maupun asing, tidak kecil; (3) harga
yang berlangsung pada umumnya mencerminkan inefisiensi karena
jauh lebih tinggi harga domestik dibandingkan dengan harga
internasional.
26
14 1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem ekonomi Indonesia adalah seluruh lembaga-lembaga
ekonomi yang digunakan bangsa Indonesia dalam mengelola segala
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Macam-macam sistem ekonomi terbagi berdasarkan yang mengatur
mekanisme pasar (sistem ekonomi tradisonal, sistem ekonomi pasar dan
sistem ekonomi komando/terpimpin) dan berdasarkanyang mengatur
kepemilikan aset (sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis dan
sistem ekonomi campuran).
Landasan sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD
1945. Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem
ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya,
yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34. Juga GBHN dan Tap MPR
tentang No.XVI/1998 tentang Politik Ekonomi Bagi Demokrasi Ekonomi.
Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia dimulai dari periode
orde lama (ORLA) pada 1945-1966, lalu dilanjutkan periode orde baru
(ORBA) pada Maret 1966 – Mei 1998 dan yang sekarang Periode orde
reformasi dari 1998 – sekarang.
Sistem ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi
yang muncul pada tahun 1967 dijalankan dengan nilai dan moral yang
terkandung dalam Pancasila sebagai dasarnya. Sistem ekonomi
Pancasila ini dijalankan berdasarkan nilai-nilai dan moral yang terkandung
di dalam Pancasila.
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk
kedepannya penulis akan lebih memperbaikinya lagi. Untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis.
27
14 1
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/48184671/MAKALAH-SISTEM-EKONOMI-
PANCASILAaaaaaaaaaadocx/ (di akses pada 20 Februari 2021)
Setiawan, Parta. 2021. Pengertian Sistem Ekonomi dan Menurut Para Ahli di
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-ekonomi/ (di akses pada 20
Februari 2021)
Fajrul, Saad. 2019. Apa sih Perbedaan Sistem Ekonomi Sosialis, Kapitalis, dan
Campuran? di https://www.zenius.net/blog/22884/apa-sih-perbedaan-
sistem-ekonomi-sosialis-kapitalis-dan-campuran ( di akses pada 20
Februari 2021)
https://www.zenius.net/prologmateri/ekonomi/a/1555/negara-yang-menganut-
sistem-ekonomi-campuran (di akses pada 21 Februari 2021)
Olivia, Grace. 2019. Empat capaian ekonomi pemerintahan Jokowi jilid I versi
Darmin Nasution di https://amp-kontan-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kontan.co.id/news/empat-capaian-
ekonomi-pemerintahan-jokowi-jilid-i-versi-darmin-nasution?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16138341387026&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s (di akses pada 21
Februari 2021)
28
14 1
Susanti, Desi. 2011. Makalah Sistem Ekonomi Indonesia di
https://id.scribd.com/doc/73721159/Makalah-Sistem-Ekonomi-Indonesia
(di akses pada 21 Februari 2021)
https://www.google.co.id/amp/s/blog.ruangguru.com/sistem-ekonomi-indonesia-
dan-karakteristiknya%3fhs_amp=true (di akses pada 21 Februari 2021)
https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-info/diskusi-sistem-
ekonomi-pancasila/#:~:text=Sistem%20Ekonomi%20Pancasila%20sendiri
%20adalah,yang%20terkandung%20di%20dalam%20Pancasila (di akses
pada 21 Februari 2021)
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/sistem-perekonomian-indonesia-
ekonomi-kelas10/#:~:text=Sistem%20ekonomi%20Pancasila
%20merupakan%20sebuah,disebut%20sebagai%20sistem%20ekonomi
%20demokrasi (di akses pada 21 Februari 2021)
29
14 1