Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PEREKONOMIAN INDONESIA

Dosen Pengampu :

Abdurrahman Sadikin, SE, MM

Disusun Oleh :

Dea Wahyu Fatmawati 1910312220035

Fauziah 1910312220049

Ghina Shofya 1910312220038

Helma Azizah 1910312120025

Ita Norlaila 1910312220047

Naili Arifah 1910312220063

Titi Norlatifah 1910312220003

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2021

14 1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “Sistem Ekonomi Indonesia” ini sesuai dengan apa yang
diinginkan.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas yang telah diberikan, sesuai
dengan ketentuan yang telah diberikan oleh dosen pengampu Mata Kuliah
Perekonomian Indonesia.

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurang dalam makalah


ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk
perbaikan makalah ini agar dapat terwujud dengan baik. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca pada umumnya, mohon maaf
apabila terdapat kekurangan dalan penyusunan makalah ini.

Banjarmasin, 21 Februari 2021

Penulis

14 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Penger琀椀an sistem ekonomi....................................................................................3
B. Macam-macam Sistem Ekonomi............................................................................4
C. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia....................................................................11
D. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia...........................................................13
E. Sistem Ekonomi Pancasila.....................................................................................20
BAB III PENUTUP..............................................................................................................25
A. Kesimpulan...........................................................................................................25
B. Saran....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26

ii

14 1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah ekonomi merupakan yang sering terjadi di semua
negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi dan mengatasi permasalahan
tersebut masing-masing negara memiliki atau menganut sistem ekonomi
yang sesuai dengan kondisi dan ideologi yang ada di negara yang
bersangkutan.Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi, maka berkembang pula perilaku ekonomi suatu masyarakat.
Perilaku ekonomi tersebut dapat memicu munculnya sistem ekonomi
yang beragam, dimana sistem ekonomi diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia pada berbagai jenis barang terutama barang
kebutuhan pokok.
Secara teoritis, sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai
perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan
dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan
menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara
untuk mengkoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen,
produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, dan sebagainya)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teraktu dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
Sistem perekonomian merupakan sistem yang dipakai oleh
sebuah negara untuk menagtur dan mengalokasikan sumber daya yang
dikuasainya baik itu milik perorangan maupun instansi di negara
tersebut. Satu sistem ekonomi berbeda dengan sistem ekonomi yang
lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu diperbolehkan atau diizinkan
untuk memiliki seluruh faktor produksi. Sementara di sistem ekonomi
lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.

14 1
Sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem
perekonomian Pancasila. Yang artinya sistem perekonomian yang
dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga
secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasa idiil sistem
perekonomian yang ada di Indonesia. Namun dalam sejarah bangsa ini,
Indonesia tidak hanya menganut satu sistem perekonomian saja selama
pergantian pemerintahan, akan tetapi telah beberapa kali sistem
Indonesia berganti.
Sistem perekonomian di dunia ada berbagai macam yang
diterapkan di masing-masing negara sesuai dengan kepribadian dari
sebuah negara tersebut, ada yang menerapkan sistem perekonomian
kapitalis dan ada juga yang menerapkan sistem perekonomian bersifat
sosialis. Sehingga kita perlu memahami setiap jenis sistem
perekonomian tersebut agar dapat mengetahui bagaimana penerapan
dan kelebihan serta kekurangan dari sistem tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa itu sistem ekonomi Indonesia dan macam-macam sistem
perekonomian ?
2. Apa saja Dasar-dasar hukum sistem ekonomi di Indonesia ?
3. Bagaimana perkembangan Sistem ekonomi di Indonesia ?
4. Apa dan bagaimana Sistem ekonomi Pancasila ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai Sistem Ekonomi Indonesia dan sistem
ekonomi yang diterapkan di Indonesia. Selain itu tujuan lain dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Perekonomian Indonesia.

14 1
D. Manfaat Penulisan
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi lebih lanjut
mengenai Sistem Ekonomi Indonesia, serta dapat menambah wawasan
Penulis maupun bagi pembaca mengenai Sistem Perekonomian yang
ada di Indonesia dan sistem ekonomi lainnya.

14 1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem ekonomi


Menurut para ahli:
1. Gilarso
Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (produsen, konsumen,
pemerintah, bank dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi dan sebagainya)
sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis dan
kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari.
2. Gregory Grossman dan M. Manu
Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen
atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit ekonomi serta
lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan
berinteraksi melainkan juga saling menopang dan memengaruhi.
3. McEachern
Seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi (what, how, dan for whom).

Berdasarkan definisi-definisi menurut para ahli, maka dapat


disimpulkan bahwa pengertian dari sistem ekonomi adalah organisasi
yang terdiri dari sejumlah lembaga-lembaga yang berlaku bagi suatu
bangsa dalam mengelola sumber-sumber ekonomi guna memenuhi
kebutuhan masyarakat secara nyata berupa produksi konsumsi, distribusi
barang dan jasa. Jadi, sistem ekonomi Indonesia adalah seluruh
lembaga-lembaga ekonomi yang digunakan bangsa Indonesia dalam
mengelola segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

14 1
B. Macam-macam Sistem Ekonomi
Berdasarkan yang mengatur mekanisme :
1. Sistem Ekonomi Tradisional

Merupakan sistem ekonomi yang berdasarkan pada


kebiasaan, sejarah, dan kepercayaan masyarakat yang ada di daerah
tersebut. Perekonomian dengan sistem ini biasanya bergantung
kepada pertanian, perikanan, dan perburuan.
Contoh masyarakat yang menganut sistem ini adalah
masyarakat Amerika Serikat sebelum kedatangan imigran dari Eropa
atau sekitar abad 16. Selain mereka, sistem ini juga masih diterapkan
oleh masyarakat-masyarakat yang hidup di pedalaman.

Berikut adalah ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional:

1) Sistem ini berpusat kepada keluarga atau suku tertentu yang


menganutnya. Penerapan sistem ini mengacu kepada
pengalaman para orang yang dituakan dengan cara
menggunakan petuah atau nasihat mereka dalam menjalankan
perekonomian.
2) Biasanya sistem ini diterapkan oleh masyarakat berburu-meramu
dan masyarakat nomaden. Masyarakat jenis ini selalu berpindah
untuk memenuhi kebutuhannya. Dikarenakan mereka
memproduksi sendiri apa yang mereka butuhkan, mereka tidak
terlalu membutuhkan konsep perdagangan.
3) Kebanyakan penganut sistem ini adalah masyarakat yang hanya
memproduksi apa yang mereka butuhkan saja. Hal ini
mengakibatkan jarang terjadi surplus produksi maupun defisit.
4) Kebanyakan penganut sistem ini masih menerapkan sistem
barter.

14 1
5) Sistem ini biasanya akan mulai berevolusi ketika masyarakat
penganutnya mulai menetap dan tidak lagi hidup berpindah-
pindah.

Kelebihan sistem ekonomi tradisional sendiri


adalah:

a. Sebagaimana sistem perekonomian pada umumnya,


sistem ekonomi tradisional juga mempunyai
keunggulannya sendiri.
b. Sistem ekonomi ini cenderung jarang menimbulkan
perselisihan. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat dalam
sistem ini menggunakan adat istiadatnya untuk mengatur
produksi, distribusi, hingga konsumsi. Karena mereka
memahami adat tersebut, mereka cenderung menaatinya
supaya terhindar dari pelanggaran adat. Dikarenakan
masyarakat dalam sistem ini hanya memproduksi sesuai
yang mereka butuhkan, keseimbangan alam pun
cenderung lebih terjaga dan lebih berkelanjutan.

Selain memiliki kelebihan, sistem ini juga mempunyai


kekurangan apabila disandingkan dengan sistem perekonomian
lain.

a. Masyarakat dalam sistem ini menggantungkan dirinya


kepada kondisi alam. Hal ini menjadi hal yang merugikan
ketika keadaan alam tidak menguntungkan mereka.
Misalkan saat hasil panen buruk, cuaca tidak menentu, dan
keadaan lain. Akibatnya adalah pertumbuhan menjadi
terhambat.

14 1
b. Masyarakat yang menganut sistem ini cenderung tidak bisa
bersaing dengan masyarakat yang memiliki sistem
perekonomian yang lebih bagus.

2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana


seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi
diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :

1) Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal

2) Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang


dimilikinya

3) Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba

4) Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)

5) Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar

6) Persaingan dilakukan secara bebas

7) Peranan modal sangat vital

Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu :

a. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur


kegiatan ekonomi.
b. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
c. Munculnya persaingan untuk maju.
d. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi.
e. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi
didasarkan atas motif mencari laba

Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :

14 1
a. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
b. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik
modal.
c. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
d. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian.

3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)

Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana


peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam
mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah
menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara
atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa
barang tersebut diproduksi.

Ciri dari sistem ekonomi Komando adalah :

1) Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.

2) Hak milik perorangan tidak diakui.

3) Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan


bebas dalam kegiatan perekonomian.

4) Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

Kelebihan Sistem Ekonomi Komando :

a. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran


dan masalah ekonomi lainnya.
b. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
c. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
d. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
e. Jarang terjadi krisis ekonomi.

Kekurangan Sistem Ekonomi Komando :

a. Mematikan inisiatif individu untuk maju

14 1
b. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
c. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya

Berdasarkan yang mengatur kepemilikan aset :


1. Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem yang masyarakatnya


memiliki kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
Meski dimiliki oleh setiap anggota masyarakat, pengelolaannya
sendiri diatur oleh negara secara penuh. Pemerintah berperan
penuh dalam mengatur distribusi dari hasil produksi. Faktor
produksi dalam sistem sosialis adalah pekerja, pengusaha, modal,
dan sumber daya alam. Semua faktor ini dimiliki oleh masyarakat
dan diatur sepenuhnya oleh negara.

Kelebihan dari sistem perekonomian ini adalah sebagai


berikut:

1) Di bawah sistem ini, para pekerja tidak mengalami eksploitasi. Hal


ini dapat terjadi karena mereka akan mendapatkan hasil sesuai
dengan apa yang mereka upayakan.
2) Sistem ini bisa menghilangkan penderitaan rakyat karena seluruh
akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar
lainnya telah diatur dan disediakan oleh negara. Ketersediaan
tersebut memungkinkan masyarakat tidak perlu pusing lagi dan
bisa fokus dengan apa yang ingin mereka raih.
3) Dikarenakan kontrol negara yang kuat, pengelolaan sumber daya
alam bisa dilakukan dengan lebih bijak.

Kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi sosialis adalah


seperti berikut ini:

1) Sistem ekonomi sosialis mempercayai bahwa pada dasarnya


manusia memiliki kecenderungan untuk bekerjasama.
Kepercayaan ini menihilkan fakta bahwa terdapat persaingan yang
bisa timbul antar manusia. Keadaan yang seperti inilah yang

14 1
mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit untuk
diterapkan secara penuh.
2) Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yang
diatur oleh negara, keinginan untuk menjadi wirausaha pun
berpotensi menurun. Dampaknya adalah tingkat inovasi yang
cenderung lebih rendah jika dihadapkan kepada sistem kapitalis.
3) Peran negara yang terlalu besar juga bisa berbahaya bagi
masyarakat jika pemimpin yang terpilih ternyata menyalahgunakan
kekuasaannya.

Norwegia, Denmark, dan Swedia menjadi contoh negara yang


menerapkan sebagian dari sistem ekonomi sosialis. Negara-
negara tersebut menyediakan layanan bagi masyarakatnya mulai
dari kesehatan, pendidikan, dan jaminan pensiun.

2. Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi ini memungkinkan swasta untuk memiliki


seluruh faktor produksi. Keempat faktor produksi tersebut adalah
pengusaha, modal, sumber daya alam, dan pekerja. Jika pada
sistem sosialis pengelolaan faktor produksi ini dilakukan oleh
negara, sistem kapitalis menyerahkan pengelolaan faktor-faktor ini
kepada pihak swasta.

Sistem ini memiliki kaitan erat dengan pasar bebas,


permintaan-penawaran, tarif, dan banyak lainnya. Hal-hal tersebut
mempengaruhi keberlangsungan sistem ini untuk dapat terus
berkembang.

Kelebihan yang bisa didapatkan jika menerapkan sistem


ekonomi yang satu ini adalah:

1) Kapitalisme membuat barang-barang paling diinginkan akan


dihargai dengan harga yang lebih tinggi. Dampaknya adalah

10

14 1
para produsen akan berlomba-lomba dalam menciptakan
barang-barang dengan kualitas terbaik.
2) Efek dari keinginan untuk meningkatkan kualitas adalah
adanya inovasi yang terjadi terus menerus. Inovasi pun akan
terus dilakukan demi mendapat harga tertinggi. Penemuan-
penemuan baru akan terus dibuat dan hal ini bisa
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Walau memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan


kesejahteraan hidup manusia, sistem ini masihlah memiliki
kekurangan. Kekurangan dari sistem ini adalah sebagai berikut ini:

1) Kapitalisme akan menjadi kejam bagi mereka yang tidak


memiliki kemampuan. Para produsen cenderung
menginginkan produksi yang efisien sehingga orang-orang
yang kurang mampu akan disingkirkan oleh mereka yang
lebih berkemampuan. Dampaknya adalah munculnya
pengangguran.
2) Demi mengejar pertumbuhan, seringkali kapitalisme
menihilkan beberapa akibat dari kegiatan produksinya. Salah
satunya adalah kerusakan lingkungan.

Contoh negara-negara yang menerapkan sistem ini adalah


Hongkong, Singapura, Swiss, Estonia, Kanada, dan banyak
lainnya. Negara-negara ini memberlakukan kebebasan tarif dalam
rangka menghilangkan halangan yang bisa mengganggu
perdagangan bebas.

3. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah perpaduan dari sistem


ekonomi tradisional, sosialis, dan kapitalis. Setiap kelebihan yang
dimiliki masing-masing sistem digabungkan ke dalam satu sistem.

Sistem ini memiliki tiga karakteristik. Pertama, sistem ini


melindungi kepemilikan individu atas asetnya. Setiap individu
berhak memiliki apa yang diusahakannya. Kedua, sistem ini

11

14 1
mengizinkan hukum permintaan dan penawaran untuk
menentukan harga suatu komoditas. Ketiga, sistem ini digerakkan
oleh kepentingan milik individu. Dalam sistem ini, pemerintah
memiliki peran dalam mengatur beberapa area seperti militer,
perdagangan internasional, dan transportasi.

Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi campuran


adalah berikut ini:

1) Barang dan jasa dapat tersalurkan ke tempat mereka paling


dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi karena pemerintah memiliki
kewenangan untuk ikut campur. Walau demikian harga barang
dan jasa tetap diatur oleh mekanisme pasar.
2) Sistem ini mengizinkan inovasi untuk terus terjadi karena
konsumen tetap cenderung untuk memilih komoditas yang
paling murah, kreatif, dan efisien.

Kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi campuran


adalah berikut ini:

1) Walaupun sistem ini adalah perpaduan dari setiap kelebihan


yang dimiliki sistem lain, sistem ini tetaplah tidak luput dari
yang namanya kekurangan. Kekurangan yang ditimbulkan dari
penerapan sistem ini bergantung kepada sistem mana yang
cenderung lebih berkuasa. Bisa sosialis, tradisional, maupun
kapitalis.

Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Campuran


Secara historis, negara-negara yang menggunakan sistem
ekonomi campuran adalah negara yang pada perang dunia ke II
tidak berpihak ke blok barat (Amerika Serikat) maupun blok timur
(Uni Soviet). Beberapa negara tersebut antara lain adalah:
Indonesia, India, Philipina, Malaysia, Iceland, Swedia, Britania
Raya, Perancis, dan lainnya. Pada negara yang menganut sistem
ekonomi ini, akan ditemukan perusahaan swasta dan perusahaan

12

14 1
milik negara yang keduanya bersama-sama menggerakan
perekonomian.

C. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia

Secara normatif, landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah


Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian maka sistem ekonomi
Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);
Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau
eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas
kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi);
Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup
orang banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan emansipasi,
kemakmuran masyarakat yang utama - bukan kemakmuran orang-
seorang).

Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam


sistem ekonomi Indonesia, Keadilan merupakan titik tolak, proses dan
tujuan sekaligus. Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya
sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan
kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34. Adapun
Dasar politik perekonomian yang diatur dalam UUD 1945 pasal
33 tersebut berbunyi :

a. Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar


atas azas kekeluargaan.
b. Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
d. Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi

13

14 1
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang.

Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir


Demokrasi Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973,
1978, 1983, 1988). yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33,
34, 27 (ayat 2), 23 dan butir- butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS
tentang hak milik yuang berfungsi sosial dan kebcbasan memilih jenis
pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah
dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999,
butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan
"dikembalikan" ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.

Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan


moral luhur, yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat
sebagai pemegang kedaulatan, rakyat sebagai umat yang dimuliakan
Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong-
menolong dan bergotong-royong.

D. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia


1. Periode Orde Lama (ORLA) : Periode 1945-1966
a. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal
kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan: inflasi yang
sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu
mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk
sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang
yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche
Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946,

14

14 1
Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/
pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di
daerah-daerah yang di kuasai sekutu. Pada bulan Oktober
1946, Pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru,
yaitu ORI ( Orang Republik Indonesia) sebagai pengganti
uang Jepang.
Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang
beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
Adanya blokade ekonomi oelh Belanda sejak bulan November
1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
a) Kasa Negara kosong.
b) Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain:
a) Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh menteri
keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP,
dilakukan pada bulan juli 1946. Upaya menembus blockade
dengan diplomasi beras ke India, mengadakan kontak
dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus
blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura
dan Malaysia.
b) Konferensi ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk
memperoleh kesepakatan yang buat dalam
menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesak, yaitu masalah produksi dan distribusi makanan,
masalah sandang, serta status dan administrasi
perkebunan-perkebunan.
c) Pembentukan Planning Board ( Badan Perancang
Ekonomi) 19 Januari 1947.
d) Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera)
1948, yaitu dengan mengalihkan tenaga bekas angkatan
perang ke bidang-bidang produktif.
e) Kasimo Plan yang intinya mengenal usaha swasembada
pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang

15

14 1
praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan
perekonomian akan membaik.

b. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)


Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun
sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal.
Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori
mazhab klasik yang laissez faire laissez passer.
Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa
bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha
Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi
perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah
ekonomi, antara lain:
a) Gunting Syarifuddin yaitu pemotongan nilai uang (sanering)
20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar agar tingkat harga turun.
b) Program Benteng (Kabinet Natsir) yaitu upaya
menumbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong
importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan
impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan
memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi
serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan
pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam
perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal,
karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif
dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.
c) Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia
pada 15 DEsember 1951 lewat UU No.24 tahun 1951
dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang
diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu pribumi
diwajibkan memberikan latihan-latihan pada pengusaha
pribumi, dan pemerinth menyediakan kredit dan lisensi bagi

16

14 1
usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan
dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang
berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk
mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
d) Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk
pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak
pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya
sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa
mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.

c. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)


Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka
Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur
ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-
galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan
akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan
dalam sosial, politik, dan ekonomi (Mazhab Sosialisme).
Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil
pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan
ekonomi Indonesia, antara lain :
a) Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959
menurunkan nilai uang sebagai berikut: uang kertas Rp
500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp1000
menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang
melebihi 25.000 dibekukan.
b) Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk
mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara
terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan
stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada
1961-1962 harga barang-barang naik 400%.
c) Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965
menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp1. Sehingga
uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang
rupiah lama, tapi masyarakat uang rupiah baru hanya

17

14 1
dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan
pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah
meningkatkan angka inflasi.
Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter
itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat
pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banya proyek-
proyek mercusuar yang dilaksanaakn pemerintah, dan juga
sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan Negara-
negara Barat.
Sekali lagi, ini juga salah satu konsekuensi dari pilihan
menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan
bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politi,
ekonomi, maupun bidang-bidang lain.

1. Periode Orde Baru (ORBA) : periode Maret 1966 – Mei 1998


Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi pada
masa Orde Baru: meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
suatu proses industrialisasi dalam skala besar, yang pada saat itu
dianggap sebagai satu-satunya cara yang paling tepat dan efektif
untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi, seperti
kesempatan kerja dan defisit neraca pembayaran.
Terjadi perubahan struktural dalam perekonomian Indonesia
selama masa Orde Baru jika dilihat dari perubahan oangsa PDB
(Produk Domestik Bruto), terutama dari sektor industri. Konstribusi
sektor industri sekitar 8% (1960) menjadi 12% (1983). Hal ini
menunjukkan terjadinya proses industrialisasi atau transformasi
ekonomi dari Negara agraris menuju semi industri. Proses
pembangunan dan perubahan ekonomi semakin cepat para paruh
dekade 80-an, di mana pemerintah mengeluarkan berbagai
deregulasi di sektor moneter maupun riil dengan tujuan utama
meningkatkan ekspor nonmigas dan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi serta berkelanjutan. Deregulasi menyebabkan terjadinya
pergeseran dari semula tersentralisasi menjadi desentralisasi dan
peranan sektor swasta semakin besar. Pada level meso (tengah)

18

14 1
dan mikro, pembangunan tidak terlalu berhasil: jumlah kemiskinan
tinggi, kesenjangan ekonomi meningkat di akhir 90an. Secara
umum dalam Orde Baru terjadi perubahan orientasi kebijakan
ekonomi yang semula bersifat tertutup di Orde Lama menjadi
terbuka pada Orde Baru.
Perkembangan ekonomi masa Orde Baru lebih baik dari
Orde Lama disebabkan oleh beberapa faktor:
1) Kemauan politik yang kuat dari pemerintah untuk melakukan
pembangunan atau melakukan perubahan kondisi ekonomi.
2) Stabilitas politik dan ekonomi yang lebih baik daripada masa
Orde Lama. Pemerintah Orde Baru berhasil menekan inflasi.
Mereka juga berhasil menyatukan bangsa dan kelompok
masyarakat serta meyakinkan mereka bahwa pembangunan
ekonomi dan sosial adalah jalan satu-satunya agar
kesejahteraan masyarakat di Indonesia dapat meningkat.
3) Sumber daya manusia yang lebih baik. SDM di masa Orde Baru
memiliki kemampuan untuk menyusun program dan strategi
pembangunan dengan kebijakan-kebijakan yang terkait serta
mampu mengatur ekonomi makro secara baik.
4) Sistem politik dan ekonomi terbuka yang berorientasi ke Barat.
Hal ini sangat membantu khususnya dalam mendapatkan
pinjaman luar negeri, PMA dan transfer teknologi serta ilmu
pengetahuan.
5) Kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik. Selain terjadi
oil boom (tingkat produksi minyak dan harganya yang
meningkat), juga kondisi ekonomi dan politik ddunia pada era
ORBA khususnya setelah perang dingin berakhir, jauh lebih baik
daripada semasa ORLA.

2. Periode Orde Reformasi: Periode 1998-Sekarang


1) Pemerintahan Presiden BJ.Habibie
Pemerintah presiden BJ.Habibie yang mengawali masa
reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam

19

14 1
dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan
untuk mengendalikan stabilitas politik.
2) Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid
Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid
pun belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan
Negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan
ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain
masalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), pemulihan
ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan
mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal
Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat.
Akibatnya, kedudukannya digantikan presiden megawati
3) Pemerintahan Presiden Megawati SoekarnoPutri
Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan
adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-
kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan
ekonomi antara lain:
a. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8
milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan
pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116,3 triliun.
b. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual
perusahaan Negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik
dan mengurangi beban Negara. Hasil penjualan itu berhasil
menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %.
Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena
BUMN yang di privatisasi di jual keperusahaan asing.
Dimasa ini juga direalisasikan berdiri KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrekan konkrit
dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi
membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan
modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan
nasional.
4) Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

20

14 1
Kebijakan kontroverisal pertama presiden SBY adalah
mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga
BBM. Kebijakan ini di latar belakangi oleh naiknya harga minyak
dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor
pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan kontroversial
pertama itu menimbulkan kebijakan kontriversial kedua, yakni
Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin.
Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak dan
pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial. Kebijakan
yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah
mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor
asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya
adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan
November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan
kepala-kepala daerah.
5) Pemerintahan Presiden Joko Widodo
Di lima tahun pertama pemerintahan Presiden Joko
Widodo ditutup dengan situasi ekonomi yang menantang. Sebab,
sedang terjadi perlambatan ekonomi secara global yang berimbas
pula pada kondisi ekonomi di dalam negeri. Menurut Menteri
Koordinator bidang perekonomian Darmin Nasution, capaian yang
ditoreh pemerintah di bidang perekonomian selama periode ini
sudah baik. Setidaknya ada empat indikator makroekonomi yang
menjadi prestasi selama lima tahun ini, yaitu:
a. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu terjaga di atas 5%.
Di tengah gejolak perekonomian dan perlambatan
pertumbuhan ekonomi global selama dua tahun terakhir,
angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5%
terbilang bagus.
b. Prestasi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga barang-
barang selama lima tahun terakhir. Tingkat inflasi selalu

21

14 1
dapat bergerak dalam rentang yang ditargetkan pemerintah
maupun Bank Indonesia (BI).
c. Dengan level pertumbuhan ekonomi yang ada, pemerintah
mampu membawa angka kemiskinan turun ke level
terendahnya sepanjang sejarah.
d. Pemerintah juga mampu menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang inklusif. Ini terlihat dari angka rasio gini yang
juga makin mengecil pada level 0,382 pada Maret 2019.

E. Sistem Ekonomi Pancasila


Sistem ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi
yang muncul pada tahun 1967 dijalankan dengan nilai dan moral yang
terkandung dalam Pancasila sebagai dasarnya. Sistem ekonomi
Pancasila ini dijalankan berdasarkan nilai-nilai dan moral yang
terkandung di dalam Pancasila. Sistem ekonomi ini dipilih karena
mengandung makna demokrasi ekonomi. Karena itu, sistem ekonomi
Pancasila juga sering disebut sebagai sistem ekonomi demokrasi.
a. Para Pelopor
Tidak dapat disangkal bahwa hangatnya polemik tentang
sistem ekonomi Indonesia sekitar tahun 1980-1981 berkisar kepada
gagasan Mubyarto mengenai Sistem Ekonomi Pancasila (SEP).
Sebutan SEP sebenarnya sudah dilontarkan terlebih dahulu oleh
Emil Salim dalam suatu artikelpada harian Kompas tanggal 30 Juni
1966. Buku “Membangun Sistem Ekonomi” karya Mubyarto
menegaskan betapa konsistennya Pak Muby, demikian dia biasa
dipanggil, dala memperkenalkan dan mempopulerkan sistem
ekonomi yang pas bagi Indonesia (Kuncoro, 2001: Mubyarto, 2000).
Di kalangan para pakar terdapat dua cara pandang terhadap
SEP. Pertama, jalur yuridis formal, yang berangkat dari keyakinan
bahwa landasan hukum SEP adalah pasal 33 UUD 1945, yang
dilatarbelakangi oleh jiwa Pembukaan UUD 1945 dan dilengkapi
oleh pasal 23, 27 ayat 2, 34, serta penjelasan pasal 2 UUD 1945.

22

14 1
Pelopor jalur ini, misalnya adalah Sri-Edi Swasono dan Potan Arif
Harahap.
Jalur kedua adalah jalur orientasi, yang menghubungkan
sila-sila dalam Pancasila. Termasuk dalam kubu ini adalah Emil
Salim, Mubyarto, dan Sumitro Djojohadikusumo. Pada dasarnya
mereka menafsirkan SEP sebagai sistem ekonomi yang berorientasi
pada sila I, II, III, IV, dan V. Ketiga pelopor ini berusaha
menjabarkan ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan bisnis.
Agaknya ini sejalan dengan pandangan yang menyatakan baha
Pancasila merupakan ideologi terbuka, yang artinya nilai dasrnya
tetap, namun penjabarannya dapat dikembangkan secara kreatif
dan dinamis sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat
Indonesia (Alfian, 1991).
Adapun perbandingan pemikiran ketiga tokoh tersebut,
sebagai berikut:
a) Emil Salim
Emil Salim juga mengemukakan rumusan tentang
sistem ekonomi Indonesia. Adapun rumusannya, antara lain:
1) Sistem ekonomi yang khas Indonesia sebaiknya
berpegang pada pokok-pokok pikiran yang tercantum
dalam Pancasila.
2) Dari Pancasila, sila keadilan sosial merupakan sila yang
paling relevan untuk ekonomi.
3) Sila keadilan sosial mengandung dua makna, yaitu :
prinsip pembagian pendapatan yang adil dan prinsip
demokrasi ekonomi.
4) Pembagian pendapatan masa penjajahan tidak adil,
dikarenakan ekonomi berlangsung berdasarkan free fight
liberalisme.
5) Prinsip demokrasi ekonomi ditegaskan (diatur) dalam
UUD 1945 pada pasal 23, 27, 33, dan 34.
Adapun ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi
dan bisnis menurut Emil Salim, antara lain:
Sila I : Mengenai etika dan moral agama.

23

14 1
Sila II : Titik berat pada nuansa manusiawi dalam
menggalang hubungan ekonomi dalam
perkembangan masyarakat.
Sila III : Membuka kesempatan ekonomi secara adil bagi
semua, lepas dari kedudukan, suku, agama, ras,
atau daerah.
Sila IV : Bermuara pada pelaksanaan demokrasi ekonomi
dan politik.
Sila V : Memberi warna egalitarian dan socital equity
dalam proses pembangunan.
b) Mubyarto
Adapun ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan
bisnis menurut Mubyarto antara lain:
Sila I : Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan
ekonomi, sosial dan moral.
Sila II : Ada kehendak kuat masyarakat untuk mewuajudkan
kemerataan sosial (egalitarian), sesiai asas
kemanusiaan.
Sila III : Nasionalisme menjiwai setiap kebijakan ekonomi.
Sila IV : Koperasi merupakan sokoguru perekonomiaan dan
merupakan bentuk paling konkrit dari usaha
bersama.
Sila V : Imbangan yang tegas antara perencaaan di tingkat
nasional dan desentrralisasi.
c) Dumitro Djojohadikusumo
Adapun ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan
bisnis menurut Dumitro Djojohadikusumo, antara lain:
Sila I : Ikhtiar untuk senantiasa hidup dekat dengan Tuhan
YME.
Sila II :Ikhtiar untuk mengurangi dan memberantas
kemiskina dan penganguran dalam penataan
perekonomian masyarakat.
Sila III : Pola kebijakan ekonomi dan cara
penyelenggaraannya tidak menimbulkan kekuatan

24

14 1
yang mengganggu persatuan bangsa dan kesatuan
negara.
Sila IV : Rakyat berperan dan berpartisipasi aktif dalam
usaha pembangunan.
Sila V : Pola pengembangan hasill produksi lebih merata
antargolongan, daerah, kota-desa.
b. Para Pengkritik
Pertanyaan yag sering muncul dalam diskusi tentang sistem
ekonomi Indonesia adalah: Sistem ekonomi yang sedang
berlangsung di Indonesia tergolong sistem ekonomi apa?
Ada beberapa pendapat mengenai hal ini. Pertama,
pendapat yang mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia
bukan sistem kapitalisme maupun sosialisme. Emil Salim (1979)
mengatakan bahwa SEP adalah sistem ekonomi pasar dengan
unsur perencanaan. Dengan kata lain, sifat dasar dari kedua sistem
ekonomi yang ada tersebut berada dalam keseimbangan. Mubyarto
(1980:74) berpendapat bahwa SEP mungkin sekali berada di antara
kedua sistem ekonomi tersebut, tapi di luarnya.
Pandangan ini memilki banyak kritikan tajam. Frans Seda ,
miksalnya, menjuluki pandangan ini sebagai paham “bukan-isme”,
yaitu paham serba bukan, maksudnya adalah bukan kapitalisme,
bukan sosialisme, tidak ada monopoli, tidak ada oligopoli, tidak ada
persaingan bebas yang saling mematikan, dan sebagainya. Hadi
Susastro menyebut orde ekonomi dari masyarakat yang dihuni oleh
para malaikat, masyarakat utopia.
Kritikan tajam lain juga datang dari Arief Budiman (1989: 4),
yang menyatakan: “Tampaknya, Mubyarto sendiri belum dapat
merumuskan dengan tepat apa isi SEP-nya. Dia baru berhasil
membuat pagar-pagar batas untuk mengurung ‘binatanf’ yang
bernama SEP, sambil sesekali meraba-raba dan menerka-nerka
bagaimana persisnya ‘binatang’ ini.”
Pandangan kedua melihat sistem ekonomi Indonesia dalam
dataran normatif maupun dataran positif. Secara normatif menurut
UUD 1945, terutama pasal 33 ayat 2 dan 3, sistem ekonomi

25

14 1
Indonesia seharusnya condong ke arah sosialisme. Namun, dewasa
ini semakin kuatnya lapisan pengusaha dan munculnya gejala
konglomerasi dan konsentrasi kekuatan ekonomi agaknya membuat
tidak dapat menyangkal bahwa kapitalisme telah tumbuh subur
dalam negeri ini. Kendati demikian, menurut pengamatan Sjahrir
(1987: 162-164) dilihat dari segi kepemilikan dan sifat pembentukan
harga, sistem ekonomi yang berlangsung di Indonesia adalah: (1)
sistem ekonomi di mana peranan negara lebih dominan; (2)
peranan swasta, baik nasional maupun asing, tidak kecil; (3) harga
yang berlangsung pada umumnya mencerminkan inefisiensi karena
jauh lebih tinggi harga domestik dibandingkan dengan harga
internasional.

26

14 1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem ekonomi Indonesia adalah seluruh lembaga-lembaga
ekonomi yang digunakan bangsa Indonesia dalam mengelola segala
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Macam-macam sistem ekonomi terbagi berdasarkan yang mengatur
mekanisme pasar (sistem ekonomi tradisonal, sistem ekonomi pasar dan
sistem ekonomi komando/terpimpin) dan berdasarkanyang mengatur
kepemilikan aset (sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis dan
sistem ekonomi campuran).
Landasan sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD
1945. Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem
ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya,
yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34. Juga GBHN dan Tap MPR
tentang No.XVI/1998 tentang Politik Ekonomi Bagi Demokrasi Ekonomi.
Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia dimulai dari periode
orde lama (ORLA) pada 1945-1966, lalu dilanjutkan periode orde baru
(ORBA) pada Maret 1966 – Mei 1998 dan yang sekarang Periode orde
reformasi dari 1998 – sekarang.
Sistem ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi
yang muncul pada tahun 1967 dijalankan dengan nilai dan moral yang
terkandung dalam Pancasila sebagai dasarnya. Sistem ekonomi
Pancasila ini dijalankan berdasarkan nilai-nilai dan moral yang terkandung
di dalam Pancasila.

B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk
kedepannya penulis akan lebih memperbaikinya lagi. Untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis.

27

14 1
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Mudrajad. 2009. “Ekonomi Indonesia”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

https://www.coursehero.com/file/48184671/MAKALAH-SISTEM-EKONOMI-
PANCASILAaaaaaaaaaadocx/ (di akses pada 20 Februari 2021)

Putri, Nandita S. E. “Perekonomian Indonesia.” INA-Rxiv, 27 Feb. 2019. Web.

Setiawan, Parta. 2021. Pengertian Sistem Ekonomi dan Menurut Para Ahli di
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-ekonomi/ (di akses pada 20
Februari 2021)

Fajrul, Saad. 2019. Apa sih Perbedaan Sistem Ekonomi Sosialis, Kapitalis, dan
Campuran? di https://www.zenius.net/blog/22884/apa-sih-perbedaan-
sistem-ekonomi-sosialis-kapitalis-dan-campuran ( di akses pada 20
Februari 2021)

https://www.zenius.net/prologmateri/ekonomi/a/1555/negara-yang-menganut-
sistem-ekonomi-campuran (di akses pada 21 Februari 2021)

Olivia, Grace. 2019. Empat capaian ekonomi pemerintahan Jokowi jilid I versi
Darmin Nasution di https://amp-kontan-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kontan.co.id/news/empat-capaian-
ekonomi-pemerintahan-jokowi-jilid-i-versi-darmin-nasution?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16138341387026&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s (di akses pada 21
Februari 2021)

https://blog.ruangguru.com/sistem-ekonomi-indonesia (di akses pada 21 Februari


2021)

28

14 1
Susanti, Desi. 2011. Makalah Sistem Ekonomi Indonesia di
https://id.scribd.com/doc/73721159/Makalah-Sistem-Ekonomi-Indonesia
(di akses pada 21 Februari 2021)

https://www.google.co.id/amp/s/blog.ruangguru.com/sistem-ekonomi-indonesia-
dan-karakteristiknya%3fhs_amp=true (di akses pada 21 Februari 2021)

Augustyas, Dhika. 2011. Sistem Ekonomi “Pengertian,Ciri-ciri juga Keunggulan &


Kelemahannya” di https://dhiasitsme.wordpress.com/2011/03/04/sistem-
ekonomi-pengertianciri-ciri-juga-keunggulan-kelemahannya/ (di akses
pada 21 Februari 2021)

https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-info/diskusi-sistem-
ekonomi-pancasila/#:~:text=Sistem%20Ekonomi%20Pancasila%20sendiri
%20adalah,yang%20terkandung%20di%20dalam%20Pancasila (di akses
pada 21 Februari 2021)

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/sistem-perekonomian-indonesia-
ekonomi-kelas10/#:~:text=Sistem%20ekonomi%20Pancasila
%20merupakan%20sebuah,disebut%20sebagai%20sistem%20ekonomi
%20demokrasi (di akses pada 21 Februari 2021)

29

14 1

Anda mungkin juga menyukai