Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Ruang Lingkup dan Sejarah Perekonomian Indonesia


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah
Perekonomian Ekonomi

Oleh Kelompok 1 :

INDRI PERDANA : 3219049


NURJANI ASMARA : 3219070
YOGA ARDIANSYAH : 3219081

Dosen Pembimbing:

MARDIANTON

KELAS EI 6B

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi
besar Muhammad SAW. yang telah suka rela membimbing kita dari alam kebodohan kepada
alam yang serba canggih seperti sekarang ini.

Dalam penulisan makalah ini berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karna kemampuan kami semata-mata. Namun
karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal itu, perlu kiranya kami dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Mardianton, yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik dan bermanfaat.

Bukittinggi, Maret 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Perekonomian Indonesia......................................................3


B. Pemerintahan Orde Lama...............................................................................5
C. Pemerintahan Orde Baru................................................................................6
D. Pemerintahan Transisi....................................................................................8
E. Pemerintahan Reformasi................................................................................8
F. Perubahan fundamental perekonomian Indonesia sejak era reformasi..........9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah berakhirnya pemerintahan Belanda dan mengaku secara resmi
kemerdekaan Indonesia, selama decade 1950an hingga prtengahan tahun 1965
Indonesia dilanda gejolak politik didalam negeri dan beberapa pemberontakan di
sejumlah daerah seperti di sumatera dan Sulawesi. Akibatnya selama pemersintahan
orde lama, keaadaan perekonmian Indonesia sangat buruk, selain laju pertumbuhan
ekonomi yang menurun terus sejak 1958, dari tahun ke tahun defisit saldo neraca
pembayaran (BOP) dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
terus membesar selain itu selama orde lama, kegiatan produksi sektor pertanian dan
industry manufaktur berada pada tingkat yang sangat rendah karena keterbatasan
kapasitas produksi dan infrstruktur mendukung.
Setelah pemerintahan orde lama pemerintahan Indonesia pun digantikan oleh
pemerin tahan orde baru yang berkuasa selama 32 tahun. Pada masa ini perekonomian
Indonesia sedikit lebih stabil dan membaik dibandingkan pada pemerintahan orde
lama. Yang mana pada masa ini Indonesia dikenal sebagai swasembada pangan,
dimana hal ini membuktikan bahwa perekonomian Indonesia sudah sangat stabil dan
baik.
B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan serta jelaskan ruang lingkup perekonomian Indonesia?
2. Bagaimana perekonomian pemerintahan orde lama?
3. Bagaimana perekonomian pemerintahan orde baru?
4. Bagaimana perekonomian pemerintahan transisi?
5. Bagaimana perekonomian pemerintahan reformasi?
6. Bagaimana Perubahan fundamental perekonomian Indonesia sejak era reformasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk menyebutkan dan menjelaskan ruang lingkup yang ada di perekonomian
Indonesia!
2. Untuk menjelaskan situasi perekonomian pada masa orde lama!
3. Untuk menjelaskan situasi perekonomian pada masa orde baru!
4. Untuk menjelaskan situasi perekonomian pada masa transisi!
5. Untuk menjelaskan situasi perekonomian pada masa reformasi!
6. Untuk menjelaskan perubahan fundamental perekonomian Indonesia sejak era
reformasi!
BAB II

PEMBAHASAN

Ruang Lingkup dan Sejarah Perekonomian Indonesia

1. Ruang Lingkup Perekonomian Indonesia


A. Sistem Ekonomi
Setiap negara menganut dan menerapkan sistem perekonomian yang berbeda-
beda, hal ini dilatarbelakangi oleh berbagai konsep pikir dan cara pandang masyarakat
dalam menerapkan tatalaksana kehidupan berbangsa dan bernegara. Tatalaksana
kehidupan masyarakat tersebut sesuai dengan falsafah hidup yang mencerminkan
aliran sosiologi, idiologi yang berkembang dalam masyarakat. Bagi negara yang
menganut prinsip kebebasan maka sistem ekonomi yang diterapkan lebih bersifat
liberal atau kapitalis, sedangkan negara yang menganut prinsip kebersamaan dan
terpimpin maka sistem ekonomi yang diterapkan lebih bersifat sosialis. Indonesia
sebagaimana tercantum dalam UUD 1945, seharusnya menganut sistem ekonomi
yang didasarkan pada falsafah negara yaitu “Pancasila”, dimana sistem ekonomi
Indonesia yang berkedaulatan atas rakyat sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila.1
B. Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi adalah semua masyarakat yang terlibat dalam kegiatan
ekonomi, baik bersifat perorangan atau kelompok maupun berupa lembaga-lembaga
ekonomi. Kesemuanya saling berinteraksi dalam setiap kegiatan ekonomi, produksi,
konsumsi, dan pertukaran. Secara teori pelaku ekonomi tersebut dikelompokkan
menjadi 4 bagian yaitu konsumen, produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri.
C. Sumber Daya Ekonomi
Sumber daya dapat didefenisikan sebagai elemen atau segala sesuatu yang
terlibat dalam proses produksi. Kondisi sumber daya disetiap negara sangat berbeda,
hal ini disebabkan adanya perbedaan faktor alam, budaya, dan sosial yang dimiliki
suatu negara.
Sumber daya ekonomi punya peranan besar terhadap pembangunan suatu
negara. Artinya kemajuan dan perkembangan ekonomi suatu negara sangat tergantung

1
Asfia Murni, 2013. Ekonomi Makro, (Bandung : Rafika Aditama edisi tiga). Hal 19
akan ketersediaan sumber daya yang ada dalam suatu negara baik secara kuantitas
maupun secara kualitas.
D. Pembangunan Ekonomi dan Indikator Hasil Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang


mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat
dan institusi-institusi nasional. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi peningkatan GNP rill di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Setiap pembangunan ekonomi diharapkan dapat merangsang pertumbuhan


ekonomi yang digambarkan dengan peningkatan pendapatan nasional atau pendapatan
per kapita masyarakat. Dengan adanya pembangunan ekonomi, akan terjadi
pertumbuhan ekonomi yaitu proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam
kegiatan ekonomi masyarakat.2

E. APBN Dan Perkembangannya


Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) merupakan catatan yang
menampilkan gambaran penerimaan dan pengeluaran suatu negara. Menurut konsep
ekonomi makro kebijakan fiskal melalui APBN merupakan implementasi dari
peranan atau campur tangan pemerintah dalam perekonomian suatu negara.
Pemerintah dapat berperan dari sisi penerimaan/pendapatan melalui variabel pajak
dan dari sisi pengeluaran melalui variabel belanja negara.
F. Kebijakan Fiskal dan Moneter di Indonesia
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui
penerimaan dan pengeluaran negara dari sudut penerimaan negara kebijakan fiskal
berupa pajak dan dari sudut pengeluaran negara berupa pengeluaran pemerintah dan
subsidi.
Kebijakan moneter yang dilakukan oleh otoritas moneter dalam hal ini adalah
Bank Sentral atau Bank Indonesia (BI). Kebijakan moneter ada yang bersifat
kuantitatif, yaitu: operasi pasar terbuka, kebijakan cadangan wajib, dan kebijakan
tingkat bunga, sedangkan yang bersifat kualitatif meliputi pengawasan kredit secara
2
Asfia Murni, 2013. Ekonomi Makro, (Bandung : Rafika Aditama edisi tiga). Hal 20
selektif dan moral, yaitu menghimbau atau membujuk secara moral kepada
masyarakat pengguna jasa bank.
G. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran internasional (NPI) merupakan laporan keuangan tentang
nilai transaksi ekonomi suatu negara dengan negara-negara lain dalam bentuk ekspor-
impor dan aliran keluar masuk dana/modal yang pencatatannya dilakukan secara
sistematis dalam suatu periode tertentu.

2. Sejarah Perekonomian Indonesia


A. Pemerintahan Orde Lama

Perkembangan ekonomi masa pasca kemerdekaan (1945-1950) kondisi


ekonomi Indonesia pada awal kemerdekaan pada akhir masa pendudulan jepang dan
masa awal berdirinya Republik Indonesia, keadaan ekonomi indonesia sangat kacau.
Inflasi yang sangat parah menimpa Negara Repubik Indonesia yang baru berusia
beberapa bulan. Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari
satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara pemerintah
RI menyatakan 3 mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche
Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
Dalam perekonomian negara yang semakin memburuk, pemerintah RI tidak dapat
menyatakan bahwa mata uang pendudukan Jepang tidak berlaku. Pada saat itu NRI
belum memiliki mata uang sendiri sebagai mata uang pengganti. Kas negara kosong,
kondisi perekonomian yang cukup buruk di dukung oleh keadaan dimana pajak dan
bea masuk lainnya sangat kecil. Sebaliknya, pengeluaran negara semakin bertambah.3

Keadaan ekonomi Indonesia semakin memburuk setelah terjadi blockade-


blockade laut yang dilakukan oleh Belanda. Blockade tersebut menutup pintu
perdagangan RI sehingga barang dagangan milik pemerintah RI tidak dapat di ekspor.
Tindakan blockade tersebut dimulai sejak bulan November 1945. Alasan pihak
belanda melakukan blockade adalah sebagai berikut :

b. Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia

3
Rusdi Zhepa, Perkembangan Pemerintah Orde Lama Orde Baru Reformasi, (Jakarta : PT. Grasindo).
Hal. 16
c. Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik belanda dan pengusaha
asing lainnya.
d. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan
bukan oleh bangsa Indonesia.

Tujuan dari blockade-blockode ini untuk menjatuhkan RI yang baru berdiri


dengan senjata ekonomi. Perekonomian bangsa Indonesia pun semakin memburuk.
Selain itu bangsa Indonesia juga sangat kekurangan bahan-bahan impor yang sangat
dibutuhkan.

B. Pemerintahan Orde Baru


Berakhirnya kepemimpinan Soekarno meninggalkan kondisi ekonomi yang
mencapai keadaan yang sangat buruk, kondisi perekonomian Indonesia menderita
akibat kekacauan ekonomi yang dipicu akibat Soekarni pada saat ini menyibukkan
diri untuk berjuang di arena politik sehingga masalah-masalah ekonomi tidak menjadi
prioritas utama. Berbagai-berbagai kebijakan ekonomi tidak memberikan dampak
positif pada perekonomian Indonesia.
Pembangunan ekonomi yang dilakukan di awal pemerintahan Orde Baru
Soeharto bisa dibagi menjadi tiga periode dimana setiap periode di barengi dengan
kebijakan-kebikan khusus yang ditujukan untuk konteks ekonomi :
1. Pemulihan ekonomi
2. Pertumbuhan ekonomi dan intervensi Pemerintah
3. Ekspor dan Deregulasi
Yang menjadi dasar misi pemerintahan Orde Baru adalah pembangunan
ekonomi, yang menjadi langkah awal adalah reintegrasi Indonesia ke International
Monetary Fund (IMF), PBB (Pesatuan Bangsa Bangsa), dan Bank dunia pada
pertengahan tahun 1960. Dengan bergabungnya Indonesia dengan berbagai organisasi
dunia maka aliran dana dari negara-negara barat dan Jepang sudah mulai masuk.
Stelah upaya tersebut pemerintah menekankan hiperinflasi dengan mengandalkan
sekelompok pasar ekonomi untuk menyusun rencana pemulihan ekonomi sehingga
stabilitas harga dibuat melalui sebuah kebijakan yang memberikan larangan
pendanaandalam negri dalam bentuk utang dalam negri maupun mencetak uang.
Kemudian sebuah mekanisme pasar bebas diperbaiki melaui tindakan-tindakan
memberikan control pasar dan diikuti dengan implementasi Undang-undang tahun
1967 dan Undang-undang penanaman modal dalam negri (1968).4
Undang-undang uang mengandung insentif-insentif yang sangat menarik
untuk merangsang investor untuk dapat berinvestasi di Indonesia yang pada akhirnya
investor akan berinvestasi di Indonesia yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi
yang melebihi dari 10 persen pada tahun 1968.
Tetap menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan di atas 5 persen adalah
kebijakan orde baru. Pemerintah Indonesia juga pada tahun 1970 mampu
mendapatkan keuntungan yang signifikan dari perdagangan minyak oil boom. Oil
boom di tahun 1973 ketika OPEC dimana Indonesia termasuk salah satu anggotanya
memotong ekspornya dan menyebabkan naiknya harga minyak.
Kemudian di tahun 1978 ketika revolusi Iran yang mengganggu pasaran
minyak dunia sehingga terjadi kenaikan harga. Dari gejolak pasar yang terjadi di
Indonesia diuntungkan karna pendapatan ekspor dan pendapatan pemerintah
meningkat tajam sehingga sector public mampu berperan besar dalam perekonomian
dengan cara berinvestasi dalam pembanguan daerah, sosial, infrastruktur dan mampu
mendirikan perusahaan manufaktur dalam skala besar termasuk industry-industri
substitusi impor. Berbagai bahan mentah dapat di impor karna pendapatan devisa
yang semakin membaik.
Namun pada tahun 1974 terjadi kerusuhan hebat ketika konjungan Perdana
Mentri Jepang yang terkenal sebagai peristiwa malaria gelombang protes ini akibat
banyaknya investor dari luar seolah perekonomian dikuasai oleh investor asing
sedangkan warga pribumi tidak ikut menikmati buah dari perekonomian Indonesia.
Tahun 1983 nilai rupiah didevaluasi untuk mengurangi deficit transaksi berjalan dan
bertumbuh. Bahkan UU pajak diterapkan untuk untuk menambah pendapatan dari
sector non pajak dan non minyak. Bahkan perekokonomian diarahkan ulang dari
perekonomian dengan tingkat ketergantungan kepada minyak menjadi perekonomian
yanhg memiliki sector swasta yang tangguh dengan orientasi pasar ekspor sehingga
pemerintah membuat deregulasi baru dalam memperbaiki iklim investasi bagi para
investor asing. Sector lain juga terpengaruh akibat tindakan-tindakan deregulasi
adalah sector keuangan Indonesia dimana Bank-bank asing diberi izin kebebasan
untuk dapat membuka cabang di seluruh Indonesia.5

4
Abdul Karim, Perekonomian Indonesia, (Yayasan Kita Menulis), 2021. Hal. 8
5
Abdul Karim, Perekonomian Indonesia, (Yayasan Kita Menulis), 2021. Hal. 9
Pada tahun 1997, Indonesia dilanda krisis keuangan dan terus berlanjut hingga
lai tukar rupiah terhadap dollar Amerika melemah dari Rp. 2.500, pada tahun 1997
naik menjadi Rp. 15.000, pada bulan juni. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap
Dollar Amerika memicu terjadinya krisis ekonomi. Perusahaan dalam negri yang
melakukan pinjaman ke luar negri mengalami kesulitan untuk membayar pinjaman
akibat nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terpaut jauh. Sehingga banyak sekali
yang terjadi diantaranya meningkatnya PHK karna banyak perusahaan yang
melakukan penghematan bahkan menghentikan kegiatan usaha (bangkrut), angka
kemiskinan bertambah, harga kebutuhan pokok tidak terkendali dan akhirnya biasa
hidup semakin tinggi. Selain itu banyak terjadinya penyimpangan pada masa orde
baru dan mengakibatkan faktor penyebab runtuhnya orde baru dan berakhirnya
pemerintahan orde baru.

C. Pemerintahan Transisi
Pada tahun 1997 terjadi krisis nilai tukar Bater terhadap Dollar di Thailand.
Peristiwa ini kemudian menyeret situasi krisis keuangan Asia termasuk krisis yang
melanda keuangan Indonesia.
Indonesia kemudian meminta bantuan IMF, yaitu:
a. Penerapan kebijakan makro, meliputi fiskal dan moneter (pencabutan
subsidi)
b. Restrukturisasi sektor keuangan
c. Reformasi structural
d. Terjadi tarik ulur antara kepentingan domestic dengan IMF

Krisis di Indonesia kemudian meluas kepada masalah tidak hanya moneter,


tapi juga politik dan keamanan. Krisis ini berujung dengan berakhirnya rezim orba
sebagai tuntutan reformasi.

D. Pemerintahan Reformasi

Dengan jatuhnya rezim orde baru ditandai dengan pengunduran diri Soeharto
pada tanggal 21 Mei 1998. Maka terbentuklah rezim transisi Bchruddin Jusuf Habibie
diangkat sebagai presiden yang pada awal pemerintahannya dilakukan reformasi
ekonomi yang didominasi dengan berbagai program dari International Monetery Fund
(IMF). Program IMF salah satunya salah satunya yang memeberikan dampak positif
terhadap perekonomian Indonesia adalah dengan diterbitkannya UU No 23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia dan UU No 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek
monopili dan persaingan usaha tidak sehat dengan terbitnya kedua UU tersebut
system tata kelola perekonomian makro Indonesia semakin baik. Terbitnya UU No 5
Tahun 1999 dianggap ampuh mengembalikan nilai tukar rupiah yang semula
mencapai Rp. 16.800 per USD menjadi Rp. 8000 per USD dalam masa satu tahun.
Pesiden Habibie bahkan melikuidasi beberapa bank yang dianggap tidak sehat. Pada
Oktober tahun 1999 kondisi ekonomi mulai membaik saat Abdurrahman Wahid
terpilih sebagai presiden walau belum sepenuhnya membaik. Ada dua permasalahan
yang dialami Gusdur pada saat itu yaitu mengimplementasikan program reformasi
walaupun sudah membentuk Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Adanya penundaan
revisi APBN 2001 dan adanya Amandemen UU No 23 tahun 1999 tentang bank
Indonesia serta penerapan otonomi daerah.6

E. Perubahan fundamental perekonomian Indonesia sejak era reformasi.


Di awal pada tahun 1997, terjadi peristiwa reformasi yang menyebabkan
perekonomian luluh lantak hingga mencapai titik terendah dalam sejarah
perekonomian bangsa. Luluh lantaknya perekonomian pada masa ini, hamper
menyebabkan terpecah Indonesia menjadi negara Balkan.
Sejalan dengan reformasi Indonesia, perekonomian Indonesia pun bereformasi
dari sistem perekonomian otoriter menjadi demokrasi, dari perekonomian sentralisasi
menjadi desentralisasi. Sampai 2004, walaupun belum menunjukkan kepulihan total,
perekonomian Indonesia mulai merangkak perlahan menuju kondisi yang lebih baik.
Hampir seluruh pendapatan negara pada waktu itu digunakan untuk membayar
hutang. Tingkat kemiskinan dan pengangguran meningkat tajam. Visi 2025 sebagai
paradigm baru perekonomian Indonesia, akan lebih berkonsentrasi pada
perekonomian yang berbasis nasional dan sumber daya alam.7

BAB III

PENUTUP

6
Abdul Karim, Perekonomian Indonesia, (Yayasan Kita Menulis), 2021. Hal. 10
7
Muljana. 2001. Perencanaan Pembangunan Nasional. (Jakarta : UI:Press). Hal 24
A. Kesimpulan
Pemerintahan Indonesia sejak pemerintahan masa orde lama hingga masa
reformasi masih mengalami beberapa gejolak. Perekonomian Indonesia masih jayuh
bangun. Hal itu dapat dilihat dari kemiskinan yang mengalami penigkatan dari tahun
ke tahun, pengangguran berada pada tingkat tinggi dikarenakan jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang ada,
maraknya para koruptor karena hukuman yang berlaku di negri ini kurang tegas,
masih terlihatnya kesenjangan ekonomi antara penduduk iskin yang kaya dengan
miskin, nilai tukar rupiah sudah menembus angka Rp. 14.000, dan masih memiliki
hutang ke luar negeri.
B. Saran

Demikian materi yang bisa dipaparkan. Kami menyadari dalam pembuatan


makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karna itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, sehingga makalah yang akan
datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua serta menambah pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Karim, Abdul, 2021. Perekonomian Indonesia, (Yayasan Kita Menulis).


Muljana. 2001. Perencanaan Pembangunan Nasional. (Jakarta : UI:Press

Murni, Asfia, 2013. Ekonomi Makro, (Bandung : Rafika Aditama edisi tiga).

Zhepa, Rusdi, Perkembangan Pemerintah Orde Lama Orde Baru Reformasi, (Jakarta
: PT. Grasindo).

Anda mungkin juga menyukai