DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
JAMBATAN BULAN
2022
DAFTAR ISI
Daftar Isi...........................................................................................................I
Kata Pengantar................................................................................................III
Bab I: Pendahuluan
2.2. Pembahasan.........................................................................................15
3.2. Saran.......................................................................................................19
a) Bagi Pemerintah.......................................................................................19
Daftar Pustaka.............................................................................................. 22
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah YME. Yang telah melimpahkan
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
Kami berharap semoga makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan
Penulis, kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Selain merupakan sebuah ilmu dan cara hidup, ekonomi merupakan hal
yang tidak dapat dilepas-pisahkan dari kehidupan manusia sebagai sebuah
kebutuhan. Seiring dengan perkembangan zaman, tentu kebutuhan manusia
bertambah. Oleh karena itu, ekonomi secara terus-menerus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Secara umum, perkembangan perekonomian
yang terjadi dalam suatu Negara meliputi beberapa poin penting seperti: inflasi,
pengangguran, kesempatan kerja, hasil produksi, dan lain sebagainya. Poin-poin
tersebutlah yang berpotensi mewujudkan pembangunan ekonomi.
Lembaga pendidikan sebagai salah satu lembaga yang eksis dan penting di
Negara ini, tentu perlu menyatakan sikap. Pernyataan sikap tersebut bisa terwujud
dalam bentuk teori keilmuan maupun tindakan konkrit yang langsung menyentuh
masyarakat. Khususnya masyarakat marjinal yang ada paling banyak terdapat di
daerah tertinggal. Lembaga pendidikan kini tidak lagi dilihat hanya sebagai
lembaga eksklusif dengan segala kekhususan dan sikap acuh tak acuh. Sikap yang
seakan memfokuskan diri pada perumusan teori dan kata. Namun jauh daripada
itu pendidikan kini hadir sebagai lembaga yang sadar hukum, aturan, dan situasi
Negara-termsuk ekonomi di dalamnya.
Maka, bertolak dari fakta tersebut, kelompok menilai dan merasa perlu
untuk menghadirkan lembaga pendidikan sebagai salah satu lembaga yang mampu
meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia secara
umum dan daerah tertinggal secara khusus. Dalam sebuah makalah kelompok
yang berjudul: Peran Lembaga Pendidikan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
dan Pembangunnan Ekonomi, kelompok mencoba untuk mengupas dan
membahas tuntas bagaimana lembaga pendidikan di Indonesia turut ambil bagian
dalam situasi perekonomian Indonesia.
daerah tertinggal
pada peran lembaga pendidikan tinggi setingkat Sekolah Tinggi dan Universitas.
Selain itu, dalam pembahasan tentang daerah tertinggal kelompok juga membatasi
boleh dikatakan tidak merata. Pasalnya, berdasarkan data yang telah kelompok
lampirkan di bawah ini sangat jelas membuktikan hal tersebut. Indonesia adalah
sebuah Negara kepulauan yang terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau dan terbagi
menjadi 38 provinsi dengan rincian 416 kabupaten. Akan tetapi, yang menjadi
pokok perhatian kelompok adalah pada tahun 2022 ini, masih terdapaat 62 daerah
pendapatan nasional, pendapatan perkapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar
pertumbuhan ekonomi yang telah kami rangkum dari tulisan Azizah (2020: 3)
dengan tiga komponen penentu utama yaitu: (i) akumulasi modal yang
meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada
tertingginya saat menggunakan system liberal yang terdiri dari dua unsur
ioleh para ahli ekonomi yang hidup pada abad ke-18 hingga awal abad ke-
20. Para ekonom klasik tersebut adalah Adam Smith, David Richardo dan
W.A. Lewis.
pemerintah.
(2020: 43) bahwa, Pembangunan merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh
tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari
return).
kehidupan berjalan lebih lambat, yakni menurut deret hitung atau deret
1. Perekonomian Masyarakat
dari;
kabupaten.
(seratus persen)
(i) persentase wanita usia 15–49 (lima belas sampai dengan empat
pada ayat (1) huruf a merupakan jumlah wanita usia produktif 15-
medis) dibagi seluruh wanita usia 15-49 (lima belas sampai dengan
huruf b merupakan jumlah anak usia 0-4 (nol sampai empat) tahun
(seratus persen).
seluruh penduduk usia 13-15 (tiga belas sampai lima belas) tahun.
persen)
persen)
persen)
5. Aksesibilitas
dikali 100%
desa yang memiliki atau mudah mencapai rumah sakit, rumah sakit
6. Karakteristik Daerah
dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan jumlah desa yang tidak
(seratus persen)
delapan persen);
persen)
sembilan persen)
2.2. PEMBAHASAN
Pembangunan Ekonomi
tinggi, memiliki potensi yang sangat luar biasa. Potensi tersebut ialah potensi
jiwa dan sikap kewirausahaan yang tingi, yang nantinya akan sangat berpengaruh
pada perekonomian Negara. Karena, untuk dapat menghasilkan barang dan jasa
need of achievenment yang tinggi. Atau dengan kata lain, SDM yang tersedia ada
daerah tertinggal di Indonesia. Tentu dengan niat serta skill yang mumpuni.
Berproses agar menjadi SDM yang peka dan terampil melihat keadaan ekonomi
Selain itu, lembaga pendidikan juga harus memfasilitasi SDM agar dapat
hadir sebagai problem solver dan pemeberi masukkan konstruktif terhadap SDM
yang dihasilkan.
akan mendapatkan kasus-kasus dan wawasana terbaru dari lapangan. Dan SDM-
tengah masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
terkesan sama, namun keduanya adalah dua hal yang berbeda. Pertumbuhan
dalam struktur produksi dan dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian
sampai saat ini masih belum merata bahkan mengalami ketimpangan. Pasalnya,
dalam skala nasional masih terdapat kurang lebih 62 kabupaten yang tergolong
daerah tertinggal. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dinilai masih
3. Terdapat banyak badan dan lembaga di Indonesia yang turut bertanggung jawab
Sehingga secara langsung dan nyata, lembaga pendidikan turut ambil bagian
saja tidak cukup. Perlu ada tindakan konkrit yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan. Peka akan situasi perekonomian serta menjadi problem solver adalah
3.2. SARAN
a) Bagi Pemerintah
mengurangi tingkat inflasi, menguatkan nilai tukar rupiah. Itulah cara paling
ampuh untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi khususnya
di daerah tertinggal.
inovasi dan transformasi dalam lembaga pendidikan aadalah hal yang pertama dan
utama yang harus dilakukan agar visi bersama menciptakan SDM yang unggul
dan dilaog dengan pemerintah secara faktual dan riil. Artimya berbicara tentang
Kelompok yakin dan percaya bahwa setiap perubahan itu berasal dari
dalam diri sendiri. Sikap kritis, need of achievement dan peka terhadap keadaan
sosial sekitar adalah poinnya. Generasi tua sebagai yang dituakan diharapkan
menjadi teladan dan mendorong generasi muda sebagai generasi penerus untuk
yang berkualitas. Selain itu, masyarakat pun harus senantiasa membuka dialog
dengan pemerintahan. Agar selain usaha dari dalam diri sendiri, upaya
proses pendidikan di lembaga pendiikan dengan cara yang tepat dan penuh
semangat. Agar setiap ilmu yang disampaikan dapat kita serap dan kita terapkan
pendidiakan dalam bingkai ekonomi, kita dituntut agar lebih peka terhadap situasi
http://simreg.bappenas.g.id/home/daerahtertinggal-ketersediaan
- kemiskinan/