Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“Pendapatan Nasional, Pertumbuhan Ekonomi Dan Struktur Ekonomi”

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia

Dosen Pengampu: M. Dzikri Abadi S.ThI, ME

Disusun oleh kelompok 3:

Argik Fitro Maghfiroh 2001021171


Baby Agne Aurillia 2001021175
Hayatun Nufus Kamilah 2001021181
Nurul Istiqomah 2001021130
Vivin Meiliana Sari 2001021203

PRODI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN LAMONGAN

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Perekonomian Indonesia yang
berjudul “Pendapatan Nasional, Pertumbuhan Ekonomi Dan Struktur Ekonomi” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata pelajaran Perekonomian Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang perekonomian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Dzikri Abadi S.ThI, ME, selaku
dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami pelajari. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun tulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca demi menjadi lebih baik di masa mendatang. Semoga
laporan ini dapat menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Lamongan, 7 September 2022

Penulis

DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................7
2.1 Pendapatan Nasional.........................................................................................................................7
2.1.1 Pengertian Pendapatan Nasional................................................................................................7
2.1.2 Konsep Pendapatan Nasional..............................................................................................8
2.1.3 Manfaat Pendapatan Nasional.............................................................................................9
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional............................................................10
2.1.5 Perhitungan Pendapatan Nasional.....................................................................................11
2.2 Pertumbuhan Ekonomi....................................................................................................................13
2.2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi....................................................................................13
2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi.........................................................13
2.2.3 Faktor yang Menghambat Pertumbuhan Ekonomi...................................................................14
2.2.4 Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi.................................................................................................15
2.2.5 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi..............................................................................................15
2.2.6 Peranan Penting Pemerintah dalam Pertumbuhan Ekonomi...................................................16
2.2.7 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi........................................................................................17
2.3 Struktur Ekonomi.............................................................................................................................17
2.3.1 Pengertian Struktur Ekonomi....................................................................................................17
2.3.2 Tinjauan Struktut Ekonomi.......................................................................................................18
BAB III........................................................................................................................................................20
PENUTUP...................................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................20
3.2 Saran..........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian
suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini
adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai
output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor
perkonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai Selain itu, data pendapatan nasional
yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara
tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk
merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan
ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang Pertumbuhan
ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang
pesat merupakan fenomena penting yang dialami hanya semenjak dua abad belakangan ini.
Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila
dibandingkan dengan periode sebelumnya. Ditinjau dari segi ekonomi, perkembangan
ekonomi dunia yang belaku semenjak lebih dua abad yang lalu menimbulkan dua efek
penting yang sangat menggalakan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pendapatan Nasional?
2. Apa saja Konsep Pendapatan Nasional?
3. Apa Manfaat dari Pendapatan Nasional?
4. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional?
5. Bagaimana Perhitungan Pendapatan Nasional?
6. Apa pengertian dari Pertumbuhan Ekonomi?
7. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi?
8. Apa saja Faktor yang Menghambat Pertumbuhan Ekonomi?
9. Apa saja Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi?
10. Apa saja Manfaat Pertumbuhan Ekonomi?
11. Bagaimana Peranan Pemerintah dalam Pertumbuhan Ekonomi?

4
12. Bagaimana Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi?
13. Apa pengertian dari Struktur Ekonomi?
14. Bagaimana Tinjauan Struktur Ekonomi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Pendapatan Nasional.
2. Untuk mengetahui Konsep Pendapatan Nasional.
3. Untuk mengetahui Manfaat dari Pendapatan Nasional.
4. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional.
5. Untuk mengetahui Perhitungan Pendapatan Nasional.
6. Untuk mengetahui Pertumbuhan Ekonomi.
7. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi.
8. Untuk mengatahui Faktor yang Menghambat Pertumbuhan Ekonomi.
9. Untuk mengetahui Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi.
10. Untuk mengetahui Manfaat Pertumbuhan Ekonomi.
11. Untuk mengetahui Peranan Pemenrintah Dalam Pertumbuhan Ekonomi.
12. Untuk mengetahui Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi.
13. Untuk mengetahui Struktur Ekonomi.
14. Untuk mengetahui Tinjauan Struktur Ekonomi.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pendapatan Nasional
2.1.1 Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah hasil yang diterima dari setiap anggota
masyarakat ataupun rumah tangga keluarga yang langsung digunakan maupun
dikonsumsi pada waktu tertentu atau satu tahun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mendefinisikan pendapatan nasional adalah nilai seluruh barang dan jasa yang
diterima oleh masyarakat sebagai pendapatan dalam menghasilkan barang dan
jasa selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun (national income).
Dikutip dari e-modul Ekonomi Kemendikbud, pendapatan nasional adalah
keseluruan jumlah pendapatan yang diperoleh semua masyarakat atau pelaku
ekonomi yang tinggal disuatu negara dalam kurun waktu tertentu. Besarnya
pendapatan nasional adalah sama dengan produk nasional yang dipengaruhi
beberapa faktor. Seperti ketersedian faktor produksi, keterampilan dan keahlian
tenaga kerja, kemajuan teknologi produksi, modal yang dialokasikan, serta
stabilitas nasional.
Sementara, dikutip dari Gramedia.com, pendapatan nasional adalah tolak
ukur yang dipakai untuk memperhitungkan suatu perekonomian negara.
Tujuannya untuk memperolah gambaran tentang perekonomian yang sudah
dicapai dan nilai pengeluaran yang diproduksi. Sederhananya, pengertian
pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat
suatu negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun.
Dengan kata lain, pendapatan nasional adalah nilai total output akhir suatu
negara dari semua barang dan jasa baru yang diproduksi dalam satu tahun.
Pencatatan pendapatan nasional adalah sistem pembukuan yang digunakan
pemerintah untuk mengukur tingkat kegiatan ekonomi negara dalam periode
waktu tertentu. Catatan akuntansi ini mencakup data mengenai total pendapatan
yang diperoleh perusahaan domestik, upah yang dibayarkan kepada pekerja asing

6
dan domestik, dan jumlah yang dihabiskan untuk pajak penjualan dan pendapatan
oleh perusahaan dan individu yang tinggal di negara tersebut.
2.1.2 Konsep Pendapatan Nasional
Untuk dapat menghitung pendapatan nasional, Anda membutuhkan
kategori-kategori dalam pendapatan nasional itu sendiri. Pada dasarnya
pendapatan nasional dapat dibagi menjadi enam kategori, yaitu sebagai berikut:
1. Produk Domestik Bruto
Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
Merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik)
selama satu tahun. Rumus pendapatan nasional dalam perhitungan GDP
ini adalah sebagai berikut:
GDP = Pendapatan Masyarakat DN + Pendapatan Asing
2. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB
meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun Rumus pendapatan
nasional dalam perhitungan GNP ini adalah sebagai berikut:
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN –
Pendapatan Asing DN
3. Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (NNP) Produk Nasional Neto (Net National
Product) adalah nilai barang yang didalamnya mengandung nilai
depresiasi (penyusutan) karena harus mengganti barang modal yang sudah
using atau menambah stok.
NNP = GNP – depresiasi (penyusutan)
4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang

7
pajak tidak langsung. Dengan demikian, rumus pendapatan nasional dalam
perhitungan NNI ini adalah sebagai berikut:
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
5. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Rumus
pendapatan nasional dalam perhitungan PI ini adalah sebagai berikut:
PI = NNI – (Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan) +
Transfer Payment
6. Pendapatan Siap Dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa
konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Rumus pendapatan nasional dalam perhitungan DI ini adalah
sebagai berikut:
DI = PI – Pajak Langsung

2.1.3 Manfaat Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional sangat penting bagi suatu negara. Pasalnya lewat
pendapatan nasional pemerintah bisa menyejahterakan rakyat dan memperbaiki
kondisi perekonomian. Disamping itu, pendapatan nasional juga memiliki
manfaat dalam pertumbuhan negara agar bisa maju dibandingkan negara lain.
Dengan demikian menjadi sumber informasi untuk kemajuan negara tersebut.
Pendapatan nasional yang diukur oleh setiap negara memiliki beberapa
manfaat, diantaranya:
1. Menganalisis Pendapatan Nasional
Sebagai sebuah negara yang berdaulat, tentunya setiap tahun dibutuhkan
data pendapatan negara untuk bisa melihat kemajuan negara tersebut. Dari
pendapatan nasional negara yang ada, kita bisa melihat bahwa negara tersebut
adalah negara dengan pendapatan besar atau kecil. Tidak hanya itu, dari data
tersebut bisa juga dianalisis sebagai negara maju atau berkembang.

8
2. Mengetahui Struktur atau Ekonomi Suatu Negara
Data pendapatan nasional suatu negara juga menjadi tolak ukur negara
tersebut bergerak dalam sektor agraris atau non agraris. Dari sini bisa dilihat
pula sektor mana yang mempunyai pendapatan terbesar, sehingga dari hal
tersebut bisa dibentuk badan atau organisasi agar bisa mengembangkan
negara. Apakah menjadi negara agraris yang maju dengan teknologi baru atau
negara industri yang bisa bersaing secara global.
3. Mengetahui Kemajuan Suatu Negara
Manfaat ketiga dari pendapatan nasional adalah untuk mengetahui
kemajuan negara dalam hal kemakmuran. Hal ini bisa terlihat dari semaki
banyaknya pendapatan yang bisa diambil dari pemerintah setiap periode
waktu tertentu untuk bisa diketahui negara tersebut mampu memenuhi
kebutuhan atau menghidupi rakyatnya atau tidak. Sehingga dari hal tersebut
bisa disimpulkan kondisi kemakmuran negara yang bersangkutan.
4. Membuat Kebijakan Ekonomi Pemerintah
Manfaat keempat adalah untuk membuat kebijakan ekonomi pemerintah.
Artinya, segala upaya pemerintah dalam hal mengambil langkah yang tepat
untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang ada. Sebagai rakyat yang bijak kita
bisa mengetahui pendapatan negara sendiri dan memberikan opini yang
cermat untuk pemerintah dalam menangani kondisi perekonomian global.

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional


Adapun beberapa faktor yang memengaruhi pendapatan nasional adalah
sebagai berikut:
1. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah bagian pendapatan masyarakat yang digunakan untuk
membeli barang dan jasa sebagai pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Tabungan merupakan pendapatan masyarakat yang tidak dibelenjakan untuk
kebutuhan konsumsi. Naiknya konsumsi dan tabungan masyarakat dapat
meningkatkan pendapatan nasional.
2. Investasi dan tabungan

9
Investasi mempunyai dampak besar terhadap pertambahan pendapatan
nasional. Peningkatan investasi dalam negeri akan meningkatkan produksi
nasional. Kondisi ini mempemgaruhi tingkat pendapatan nasional selama
periode tertentu.
3. Keseluruhan permintaan dan penawaran
Keseluruan permintaan (agregrate demand) adalah kesuluruhan
permintaan masyarakat terhadap barang maupun jasa pada tinggkat harga
tertentu. Sedangkan keseluruhan penawaran (agregrate suply) adalah
keseluruhan penawaran barang maupun jasa yang ditawarkan oleh produsen
pada tingkat harga tertentu. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan
pendapatan nasional.
2.1.5 Perhitungan Pendapatan Nasional
Sebagai jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan, pendapatan nasional membutuhkan penghitungan yang tepat dan
akurat. Dengan demikian, nilai yang diperoleh akan sesuai dengan data yang ada,
bukan sekadar pencitraan pemerintah saja. Setidaknya terdapat 3 cara menghitung
pendapatan nasional. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga cara tersebut.
1. Pendekatan pengeluaran
Cara menghitung pendapatan nasional yang pertama dapat dilakukan
melalui pendekatan pengeluaran. Cara ini cukup mudah karena hanya perlu
menjumlahkan seluruh pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi seperti
rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri suatu
negara selama satu tahun.
Pengeluaran yang dimaksudkan dalam pendekatan pengeluaran bisa
mencakup konsumsi, investasi, pemerintah, ekspor, dan impor. Dari
komponen pengeluaran tersebut, cara menghitung pendapatan nasional dapat
dilakukan dengan rumus berikut ini:
Y = C + I +G + (X-M)

Keterangan:
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi rumah tangga

10
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
2. Pendekatan Pendapatan
Cara yang kedua adalah menggunakan pendekatan pendapatan. Pada
metode pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara dengan
menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh seluruh pemilik faktor
produksi selama satu tahun. Faktor produksi yang dimaksudkan meliputi
tenaga kerja, modal, tanah, keterampilan, keahlian, atau kewirausahaan.
Adapun pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi tersebut
berbeda satu sama lain. Pendapatan tenaga kerja berupa upah, pemilik modal
berupa bunga, pemilik tanah berupa sewa, dan keterampilan/keahlian berupa
laba. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan
dapat menggunakan rumus berikut ini:
Y=r+w+I+p

Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
W = wage (gaji atau upah) hal ini merupakan pemasukan yang diterima
oleh pemilik faktor tenaga kerja
r = rent (sewa) merupakan salah satu bentuk pemasukan yang diperoleh
oleh pemilik faktor produksi berupa tanah, gedung, harta, dll
i = interest (bunga) merupakan bentuk pemasukan yang diperoleh oleh
pemilik faktor produksi yang berupa modal
P = profit (keuntungan) adalah pendapatan atau pemasukan yang diterima
oleh pemilik faktor produksi kewirausahaan

11
2.2 Pertumbuhan Ekonomi
2.2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pengembangan ekonomi dan kehidupan masyarakat

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi


1. Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dapat
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting
dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung
kepada sejauh mana sumber daya manusia selaku subjek pembangunan
memiliki kompensasi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan dengan membangun infrastruktur di derah daerah
2. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar megara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dan
melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidak didukung
oleh sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia. Sumber daya yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan
mineral, tambang, kekayaan hasil tambang dan laut.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat mendorong
adanya percepatan proses pembangunan, pengantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia digantikan mesin mesin cangih berdampak
kepada aspek efissiensi , kualitan , dan kuantitas serangkaian aaktivitas
pembaangunan ekonomi yang dilakukan pada akhirnya berakibat pada
percepatan laju pertumbuhan perekonomian
4. Faktor Budaya

12
Faktor budaya memeberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pertumbuhan tetapi dapat juga menjadi penghambat
pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet, dan sebagainya. Adapun budaya yang
dapat menghambat antaranya sikap anarkis, egois, boros dan lain-lain.
5. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal yang dibutuhkan manusia untuk mengelola SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. sumber daya modal berupa barang-barang
modal yang sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

2.2.3 Faktor yang Menghambat Pertumbuhan Ekonomi


Sementara itu, ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi
itu melambat.
1. Rendahnya akses kesehatan dan pendidikan
Di Indonesia sendiri, masih banyak kelompok masyarakat yang sulit
mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang memadai. Padahal
kesehatan dan pendidikan salah satu faktor yang bisa meningkatkan
produktivitas masyarakat.
Oleh sebabnya, kelompok ini sangat sulit untuk bekerja lebih produktif,
karena keterbatasan akses tersebut. Pemerintah sendiri telah mengeluarkan
berbagai kebijakan untuk memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang
adil bagi semua orang, salah satunya lewat BPJS Kesehatan dan Bantuan
Operasional Sekolah.
2. Kurangnya infrastruktur yang diperlukan
Inilah salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di
daerah di Indonesia mengalami ketimpangan. Sebut saja, Jawa lebih maju
ketimbang daerah Indonesia Timur, karena Jawa merupakan pusat
pemerintahan dan memiliki infrastruktur yang memadai. Sementara di Timur
sana, infrastruktur baru mulai dikebut beberapa tahun belakangan ini.

13
Padahal sumber daya alam di sana sangatlah melimpah dan bisa
dimanfaatkan dengan baik untuk menggejot pertumbuhan ekonomi Indonesia.
3. Tidak adanya kepastian investasi
Investasi bisa membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tapi
sayangnya, investor ogah mengalokasikan asetnya ke negara yang tidak bisa
memberikan keuntungan di masa depan bagi mereka.
4. Kondisi politik yang tidak stabil
Kondisi politik yang tidak stabil juga menimbulkan ketakutan bagi para
investor. Contohnya seperti pertarungan politik antara oposisi dan koalisi yang
terjadi secara terus-menerus bisa menimbulkan ketidakpastian iklim investasi.
5. Korupsi
Korupsi apalagi yang melibatkan keuangan negara jelas sangat
menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Maraknya kasus korupsi
juga membuat iklim investasi menjadi tidak stabil.

2.2.4 Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi


Menurut Prof. Simon Kuznets yang merupakan seorang ahli ekonom, dan
juga guru besar ilmu ekonomi yang merupakan ciri-ciri pertumbuhan ekonomi
adalah sebagai berikut:
1. Terjadi laju pertumbuhan penduduk serta produk perkapita yang cepat.
2. Meningkatnya produktivitas masyarakat.
3. Adanya perubahan struktural yang signifikan.
4. Terjadinya urbanisasi dalam suatu negara.
5. Melakukan ekspansi ke negara maju.
6. Terjadinya arus barang, modal, dan juga manusia antar bangsa-bangsa atau
antar negara di dunia.

2.2.5 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi


Manfaat Pertumbuhan Ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil
pembangunan nasional

14
2. Pendapatan perkapitanya untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk,
sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan maka
semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya
3. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional
4. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh Bank
Dunia atau lembaga internasional lainnya
5. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan
bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan
perkembangan sumber daya (tenaga kerja dan modal).

2.2.6 Peranan Penting Pemerintah dalam Pertumbuhan Ekonomi


1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik,
dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi.
Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan
dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat
diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor
pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsi
entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital dan
mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori
proses pertumbuhan.
3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang
dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas
perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh
adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program
pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan
jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan,
dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat sekor swasta merupakan pusat atau
faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan
ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan

15
dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara
maju olah kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung.
5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah
penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat.
Program pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju
pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana dan
melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaan
yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan
menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah- masalah social, politis,
dan ekonomi.
6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong
pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan
pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi
masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan
teknologi;tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi
produksi tidak dapat direalisasikan.

2.2.7 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi


Gt = (PDBt – PDBt-1)/PDBt-1 x 100%

Keterangan:

Gt = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Periode t

PDBt = Produk Domestik Bruto Periode t

PDB(t-1) = Produk Domestik Bruto Periode

2.3 Struktur Ekonomi


2.3.1 Pengertian Struktur Ekonomi
Kata struktur berasal dari bahasa inggris, yaitu Structure yang artinya kerangka
atau susunan. Sedangkan ekonomi berasal dari bahasa latin yaitu oikos dan
nomos. Oikos artinya rumah tangga sedangkan nomos artinya mengatur atau
menyusun sehingga ekonomi adalah mengatur suatu rumah tangga. Jadi apabila

16
disatukan, pengertian dari Struktur Perekonomian adalah suatu susunan elemen-
elemen yang berfungsi untuk mengatur suatu rumah tangga.
Pengertian lebih luasnya adalah suatu bagian-bagian yang ada dalam suatu
Negara yang berfungsi untuk mengatur rumah tangga Negara tersebut. Struktur
ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor
ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau yang diandalkan
mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas
dari suatu perekonomian.Struktur perekonomian juga memperlihatkan satuan-
satuan perekonomian, hubungan-hubungan dan saluran-saluran wewenang dan
tanggung jawab yang ada dalam suatu perekonomian.

2.3.2 Tinjauan Struktut Ekonomi


Bagaimana Struktur Ekonomi Indonesia Menurut Dumairy struktur
perekonomian suatu negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan. Setidak-
tidaknya struktur perekonomian dapat dilihat dari empat sudut tinjauan, yaitu
tinjauan makro-sektoral, tinjauan keuangan, tinjauan penyelenggaraan
kenegaraan, dan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan. Berdasarkan tinjauan
makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris, industri,
atau niaga. Hal ini tergantung pada sektor apa/mana yang dapat menjadi tulang
punggung perekonomian Negara yang bersangkutan. Dilihat secara makro
sektoral dalam bentuk produk domestik bruto maka struktur perekonomian
Indonesia sampai tahun 1990-an masih agraris, namun sekarang sudah berstruktur
industri.
Berdasarkan tinjauan keruangan perekonomian dapat dinyatakan berstruktur
kedesaan/tradisional dan berstruktur kekotaan/modern. Ditinjau dari sudut
pandang keruangan, struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan
menjadi struktur perkotaan. Hal ini diketahui bahwa sejak Pelita I hingga era
reformasi sekarang ini. Kemajuan perekonomian dikota-kota jauh lebih besar
dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini disebabkan pembangunan industri-
industri pengolahan didaerah perkotaan dan juga makin berkembangnya sarana
dan prasarana transportasi dan komunikasi. Berdasarkan tinjauan
penyelenggaraan kenegaraan, struktur perekonomian dapat dibedakan menjadi

17
struktur etatis, egaliter, atau borjuis. Predikat ini bergantung pada siapa atau
kalangan mana yang menjadi pemeran utama dalam perekonomian yang
berangkutan, yaitu dapat pemerintah/negara, dapat rakyat kebanyakan atau
kalangan pemodal dan usahawan.
Struktur ekonomi Indonesia sejak awal Orde Baru hinggapertengahan
dasawarsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau Negara dengan
BUMN dan BUMD merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Mulai
pertengahan dasawarsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian
berangsur-angsur dikurangi, Struktur ekonomi untuk sementara adalah ke
perekonomian yang berstruktur borjuis, dan belum mengarah ke struktur
perekonomian yang egaliter, karena barukalangan pemodal dan usahawan kuatlah
yang dapat dengan cepat menanggapi undangan dari pemerintah tersebut. Hal ini
berakibat terjadinya ekonomi konglomerasi dimana hanya beberapa orang
pemodal kuat yang mengendalikan sektor-sektor ekonomi diIndonesia, yang
dampaknya yaitu ambruknya perekonomian Indonesia karena tidak terkendalinya
investasi-investasi yang dananya berupa pinjaman dari luar negeri.
Pada era reformasi, struktur ekonomi Indonesia diarahkanapada struktur
ekonomi egaliter dimana seluruh penggerak rodaperekonomian dilibatkan dalam
membangun perekonomianIndonesia. Misalnya dengan memperkuat peran usaha-
usahakoperasi, pengusaha mikro, kecil dan menengah karena dianggap pelaku-
pelaku ekonomi yang tahan menghadapai krisis ekonomi, dan dianggap sebagai
pelaku-pelaku ekonomi yang mampumenjadi penyangga perekonomian
Indonesia. Struktur ekonomidapat pula dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi
pengambilan keputusan. Dilihat dari sudut tinjauan ini, struktur ekonomi dapat
dibedakan menjadi struktur ekonomi yang terpusat (sentralisasi) dan
desentralisasi. Struktur perekonomian Indonesia selama era pembangunan jangka
panjang tahap pertama adalah sentralistis.Dalam struktur ekonomi yang
sentralistis pembuatan keputusannya lebih banyak ditetapkan oleh pemrintah
pusat atau kalangan pemerintahan. Namun sejak diberlakukannya UU Nomor 22
tahun 1999 dan telah diubah menjadi UU Nomor 32tahun 2004 tentang

18
Pemerintahan Daerah maka terjadi perubahan struktur perekonomian yang etatis
menjadi egaliter, yang tadinya sentralistis menjadi desentralistis.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendapatan nasional merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Ada beberapa konsep pendapatan
nasional, antara lain; Produk domestik bruto (Gross Domestic Bruto), Produk Nasional
Bruto (Gross National Product), Produk Nasional Neto (Net National Product),
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income), Pendapatan perseorangan (Personal
Income) dan Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposible Income).
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu
wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP rill
di wilayah tersebut. Struktur ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau
susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau
yang diandalkan mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi
cirri khas dari suatu perekonomian.
Struktur ekonomi yang sedang dihadapi Indonesia saat ini sesungguhnya
merupakan suatu struktur yang tradisional. Indonesia sedang beralih struktur yang agrarus
ke industrial dari struktur yang etatis ke borjulis, dari struktur yang kedesaan/tradisonal
ke kotaan/modern.
3.2 Saran
Saran Meningkatnya pendapatan nasional memang merupakan suatu prestasi bagi
sebuah Negara. Akan tetapi, bukan berarti kesejahteraan dan kemakmuran warga
masyarakat mengikuti begiu saja. Untuk itu pemerintah perlu memaksimalkan
pemerataan dalam pendistribusian pendapatan, agar tidak terjadi kesenjangan di dalam
tingkat kehidupan masyarakat yang berakibat munculnya suatu konflik.

19
20
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/myjo22jmz-peranan-penting-pemerintah-dalam-pertumbuhan-
ekonomi.html

Arlina. 2016. Pertumbuhan Ekonomi: Pengertian dan Rumus Pertumbuhan Ekonomi.(Online),


(http://www.ilmuekonomi.id.com/2016/09/pertumbuhan-ekonomi-pengertian-dan.html), Diakses
pada 7 oktober 2022

https://id.scribd.com/document/361175641/Makalah-Pendapatan-Nasional-Pertumbuhan-Ekonomi-
Dan-Struktur-Ekonomi

https://amp.kompas.com/money/read/2022/04/04/173727626/pendapatan-nasional-pengertian-
manfaat-konsep-dan-rumusnya

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-11-tips-pintar/apa-saja-manfaat-pendapatan-
nasional-16050/

https://lifepal.co.id/media/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-ekonomi/

21

Anda mungkin juga menyukai