Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PERTUMBUHAN EKONOMI

OLEH :

KELOMPOK 4
FITRI WAHIDA (A1C018058)

HELMIN SAFITRI (A1C018066)

INDRI MUSTIANI (A1C018073)

IZZANA ZANUBAH (A1C018076)

HELDA SUHANDARI (A1C018065)

KINANTI AZZAHARA My. (A1C018081)

LAELATUR RAHMAH (A1C018086)

MAILAN ULFA SAFITRI (A1C018093)

MAULIDA (A1C018096)

MILA PILAILI (A1C018099)

AYU ARDINI (A1C016018)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah
“Pertumbuhan Ekonomi” ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW,para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita
selaku umatnya.

Seiring dengan berakhirnya penyusunan makalah “Pertumbuhan Ekonomi” ini, kami


mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu dalam
penyusunan makalah ini.Kami juga menyadari masih banyaknya kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau
kekurangan dalam makalah ini. Selain itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 22 Juni 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1


1.2. Perumusan Masalah....................................................................................1
1.3. Tujuan Makalah...........................................................................................2
1.4. Manfaat Makalah.........................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN.............................................................................................4

2.1. Pertumbuhan Ekonomi ...................................................................................4

2.2. Teori Pertumbuhan Ekonomi.........................................................................8

2.3. Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi.........................................................15

2.4. Indikator Pertumbuhan Ekonomi....................................................................18

2.5. Indikator Pertumbuhan Ekonomi....................................................................19

2.6. Cara Mengukur Laju Pertumbuhan Ekonomi.................................................20

2.7. Kebijakan Pemerintah.....................................................................................21

2.8. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi.....................................................................23

2.9. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 Tahun Terakhir.............23

BAB III PENUTUP......................................................................................................25

3.1. Kesimpulan....................................................................................................25

3.2. Saran...............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................27

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu indikator bahwa suatu negara dikatakan maju atau


berkembang adalah pertumbuhan ekonomi. Dimana, Pertumbuhan
ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan indikasi barang dan jasa yang diproduksi di masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat menjadi meningkat. Dari satu
periode ke periode selanjutnya pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa
menurun maupun meningkat. Hal tersebut di pengaruhi oleh empat faktor
produksi yang selalu bertambah baik itu kuantitas maupun kualitasnya.
Faktor produksi itu diantaranya, Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya
Manusia (SDM), teknologi dan modal untuk meningkatkan investasi.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan mimpi setiap negara


maupun daerah. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi
yang bernilai posif maupun negative. Jika kegiatan ekonomi tersebut
bernilai positif maka peertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan
demikian sebaliknya.

Salah satu cara mengetahui bagaimana perkembangan


pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara dapat dilihat dari tingkat laju
pertumbuhan ekonominya. Laju pertumbuhan ekonomi dilihat dari berapa
besar GDP dalam suatu negara karena hal tersebut menyangkut efektifitas
dan investasi di dalam maupun luar negeri. Dengan adanya laju
pertumbuhan ekonomi kita dapat mengetahui iklim investasi di suatu
negara, khususnya di Indonesia. Karena dengan kita melihat pertumbuhan
nasional kita dapat mengetahui berapa besar output yang dihasilkan oleh
negara yang mencerminkan produktifitas nasional.

1
Sehingga apabila laju pertumbuhan ekonomi suatu negara tinggi
maka dapat kita indikasikan bahwa proses peningkatan pendapatan
masyarakat perkapita semakin cepat, dan semakin cepat pula perubahan
struktur ekonomi karena adanya maksimalisasi penggunaan faktor- faktor
produksi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka penulis tertarik menyusun
makalah ini yang berjudul “Pertumbuhan Ekonomi”.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusalan masalah yang sesuai dengan latar belakang di
atas sebagai berikut:

1. Apa itu Pertumbuhan Ekonomi?


2.Apa saja Teori yang menjelaskan tentang Pertumbuhan Ekonomi?
3. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi?
4. Apa saja Ciri-ciri dari Pertumbuhan Ekonomi?
5. Bagaimana cara mengukur Pertumbuhan Ekonomi
6. Apa saja Kebijakan Pemerintah dalam mengatasi masalah
pertumbuhan ekonomi?
7. Manfaat apa saja yang didapat dari Pertumbuhan Ekonomi?
8. Apa saja Ciri-ciri Negara yang mengalami Pertumbuhan Ekonomi
9. Bagaimana Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Pertumbuhan
Ekonomi” ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pertumbuhan Ekonomi
2. Untuk mengetahui Teori Pertumbuhan Ekonomi
3. Untuk mengetahui Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi
4. Untuk mengetahui Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi
5. Untuk mengetahui Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
6. Untuk mengetahui Kebijakan Pemerintah

2
7. Untuk mengetahui Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
8. Untuk mengetahui Ciri-ciri Negara yang mengalami Pertumbuhan
Ekonomi
9. Untuk mengetahui Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut :

1. Menambah kemempuan penulis dalam menulis karya ilmiah


khususnya makalah konseptual.
2. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Makro Ekonomi
3. Diharapkan makalah iini bisa dijadikan sumber referensi dalam
menyusun tulisan yang berkaitan dengan pertumbuuhan ekonomi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator


keberhasilanpembangunan dalam suatu perekonomian. Kemajuan suatu
perekonomianditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukan oleh
perubahan outputnasional. Adanya perubahan output dalam perekonomian
merupakan analisisekonomi jangka pendek.

Secara umum teori tentang pertumbuhan ekonomi dapat


dikelompokan menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik dan
teoripertumbuhan ekonomi modern. Pada teori pertumbuhan ekonomi
klasik,analisis di dasarkan pada kepercayaan dan efektivitas mekanisme
pasar bebas.Teori ini merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli
ekonom klasik antaralain Adam Smith, David Ricardo.

Teori lain yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah


teoriekonomi modern. Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan salah
satuteori pertumbuhan ekonomi modern, teori ini menekankan arti
pentingnyapembentukan investasi bagi pertumbuhan ekonomi. Semakin
tinggi investasimaka akan semakin baik perekonomian, investasi tidak
hanya memilikipengaruh terhadap permintaan agregat tetapi juga terhadap
penawaran agregatmelalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi.
Dalam perspektif yanglebih panjang investasi akan menambah stok
kapital.1

1
Ahmad Ma’aruf dan Latri Wihastuti, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Determinan dan
Prospeknya, Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 9, Nomor 1, April 2008, hlm. 44-45.

4
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Adam Smith, pertumbuhan ekonomi adalah


perubahan tingkat ekonomi pada suatu negara yang bertumpu pada
adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan
penduduk maka output atau hasil dari suatu negara akan ikut
bertambah.2

Menurut Prof. Simon Smith Kuznets, pengertian pertumbuhan


ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan sebuah
negara untuk menyediakan berbagai jenis barang ekonomi kepada
masyarakatnya. Kemampuan tersebut tumbuh seturut dengan
perkembangan teknologi, ideologi, dan penyesuaian kelembagaan
negara tersebut.3

Menurut Rahardja Adisasmita,Pertumbuhan ekonomi


merupakan upaya peningkatan kapasitasproduksi untuk mencapai
penambahan output, yang diukur menggunakanProduk Domestik
Bruto (PDB) maupun Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) dalam
suatu wilayah.4

Menurut Boediono, Pertumbuhan ekonomi adalah proses


kenaikan output perkapitadalam jangka panjang. Tekanannya pada tiga
aspek, yaitu: proses, outputperkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi adalah suatu proses,bukan suatu gambaran ekonomi pada
suatu saat. Disini kita melihat aspekdinamis dari suatu perekonomian,
yaitu bagaimana suatu perekonomianberkembang atau berubah dari
waktu ke waktu. Tekanannya ada padaperubahan atau perkembangan
itu sendiri.5

2
Pratama Rahardja, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi), edisi ketiga,
2008, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
3
Pratama Rahardja, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi), edisi ketiga,
2008, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
4
Rahardjo Adisasmita, Teori-Teori Pembangunan Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi dan
Pertumbuhan wilayah, cetakan pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta,2013, hlm. 4.

5
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih
baik selama periode tertentu, yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan
masyarakat karena pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan
produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang
waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi, maka
semakin cepat proses pertambahan output wilayah sehingga prospek
perkembangan wilayah semakin baik. Dengan di ketahuinya sumber-
sumber pertumbuhan ekonomi maka dapat ditentukan sektor prioritas
pembangunan.

B. Komponen Pertumbuhan Ekonomi

Dari berbagai teori pertumbuhan yang ada yakni teori Harold


Domar, Neoklasik, dari Solow, dan teori endogen oleh Romer,
bahwasanya terdapat tiga faktor atau komponen utama dalam
pertumbuhan ekonomi.6 Ketiganya adalah:

a) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi


baruyang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau
sumberdaya manusia.
b) Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selajutnya
akanmemperbanyak jumlah angkatan kerja.
c) Kemajuan teknologi
C. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi

Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi yang hanya


mengindikasikan kenaikan jumlah produksi di suatu wilayah atau
5
Boediono, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 4, Teori Pertumbuhan Ekonomi, BPFE,
Yogyakrta, 1999, hlm. 1.

6
Todaro, Op.Cit, hlm. 92.

6
negara, pembangunan ekonomi meliputi cakupan yang lebih luas dan
mengindikasikan perubahan secara terus menerus, peningkatan
pendapatan rill, dan perubahan kelembagaan. Berikut rincian
perbedaan antara pertumbuhan dan pembangunan :

Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Ekonomi

a Merupakan proses perubahan yang


a. Merupakan proses kenaikan
terus menerus menuju perbaikan
produk perkapita dalam
termasuk usaha meningkatkan
jangka Panjang
produk perkapita

b. Memperhatikan pemerataan
b. Tidak memperhatikan
pendapatan termasuk pemerataan
pemerataan pendapatan
pembangunan dan hasil-hasilnya
c. Tidak memperhatikan c. Memperhatikan pertambahan
pertambahan penduduk penduduk
d. Belum tentu dapat
d. Meningkatkan taraf hidup
meningkatkan taraf hidup
masyarakat
masyarakat
e. Belum tentu disertai dengan e. Pembangunan ekonomi selalu diikuti
pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi
f. Setiap input selain menghasilkan
f. Setiap input dapat
output yang lebih banyak, juga
menghasilkan output yang
terjadi perubahan kelembagaan dan
lebih
pengetahuan Teknik7

2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi pada dasarnya adalah suatu “cerita”


logis mengenai bagaimana proses pertumbuhan terjadi. Teori ini
menjelaskan dua hal, yaitu (1) mengenai faktor-faktor apa yang
7
Erick Wicaksono dan Endang Mulyadi, 2013, Ekonomi, Yudhistira

7
menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan (2)
mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain
sehingga terjadi proses pertumbuhan. Satu hal yang perlu diingat bahwa
dalam ilmu ekonomi tidak hanya terdapat satuteori pertumbuhan, tetapi
terdapat banyak teori pertumbuhan. Sampai sekarang tidak ada suatu teori
pertumbuhan yang bersifat menyeluruh dan lengkap dan
merupakan satusatunya teori pertumbuhan yang baku. Para ahli ekonomi
mempunyai pandangan yang tidak selalu sama mengenai pertumbuhan
ekonomi. Pandangan para ahli tersebut sering dipengaruhi oleh keadaan
atau peristiwa-pewristiwa yang terjadi pada zaman mereka hidup dan oleh
ideologi yang mereka anut.

Secara umum Teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli dapat


dibagi menjadi 2, yaitu: Teori pertumbuhan ekonomi historis dan teori
pertumbuhan ekonomi klasik dan neoklasik

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

Aliran historis berkembang di Jerman dan kemunculannya


merupakan reaksi terhadap pandangan kaum klasik yang menyatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat dengan revolusi
industri, sedangkan aliran historis menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi dilakukan secara bertahap. Pelopor aliran historis antara lain,
Frederich List, Karl Bucher, Bruno Hildebrand, Wegner Sombart,
dan W.W. Rostow

a. Teori pertumbuhan ekonomi Frederich list (1789 - 1846)


Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich list
adalah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen
theorien (teori tangga).

8
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut frederich
list adalah sebagai berikut :
1. Masa berburu dan mengembara. Pada masa ini manusia belum
memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri
pada pemberian alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sendiri
2. Masa berternak dan bertanam. Pada masa ini manusia sudah
mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata
pencaharian bertanam
3. Masa Bertani dan kerajinan. Pada masa ini manusia sudah
hidup menetap sambil memelihara tanaman yang mereka tanam
kerajinan hanya mengajar usaha sampingan.
4. Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan. Pada masa ini
kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagai
kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri
berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.

b. Teori pertumbuhan ekonomi Karl Bucher (1847 - 1930)


Karl Bucher membagi pertumbuhan ekonomi menurut jarak
yang ditempuh oleh alat pemuas kebutuhan, yaitu dari produsen
sampai ke konsumen. Masyarakat dilihat sebagai satu kesatuan
rumah tangga, baik sebagai rumah tangga produsen maupun rumah
tangga sebagai konsumen. Pertumbuhan ekonomi menurut Karl
Bucher sebagai berikut :
Tahap Perekonomian menurut Karu Bucher dapat dibagi menjadi
empat :

1. Rumah tangga tertutup


Rumah tangga tertutup merupakan satu kesatuan
keluarga yang terdiri atas beberapa orang dan tidak mempunyai

9
hubungan dengan orang-orang atau rumah tangga lain diluar
lingkungannya. Contoh rumah tangga tertutup terdapat pada
suku-suku terasing di pedalaman Kalimantan dan Irian Jaya.
Menurut Karl Bucher, rumah tangga tertutup ini berlangsung
sampai lebih kurang tahun 1000.
2. Rumah tangga kota
Rumah tangga tertutup semakin lama semakin besar
dan mulai menjalin hubungan dengan rumah tangga tertutup
lainnya, sehingga rumah tangga ini menjadi lebih terbuka. Pada
rumah tangga kota, alat pemuas kebutuhan yang dihasilkan
oleh suatu masyarakat (rumah tangga) tidak lagi digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Barang-barang yang
dihasilkan masing-masing rumah tangga mulai saling
dipertukarkan. Hubungan antara satu rumah tangg dengan
rumah tangga lainnya menjadi semakin beraneka ragam.
Masing-masing rumah tangga itu semakin maju dan melahirkan
sebuah tatanan masyarakat baru, yang dalam perkembangan
selanjutnya akan membentuk rumah tangga kota.
3. Rumah tangga bangsa
Adanya hubungan antara kota dan kota lainnya
menyebabkan timbulnya rumah tangga bangsa. Rumah tangga
bangsa merupakan satu kesatuan ekonomi yang meliputi suatu
negara. Hubungan kota dengan kota diperlancar dengan
semakin baiknya sarana dan prasarana perhubungan dan
keamanan. Alat-alat pemuas kebutuhan yang dihasilkan
semakin beraneka ragam dan dalam jumlah yang semakin
banyak, baik jenis maupun jumlahnya ini, maka muncullah
perusahaan-perusahaan.

4. Rumah tangga dunia

10
Kemajuan yang dicapai oleh suatu rumah tangga bangsa
berbeda dengan rumah tangga bangsa lainnya, baik dalam
teknologi produksi, efisiensi, jenis maupun jumlah barang.
Akibatnya, barang-barang yang dihasilkan oleh suatu rumah
tangga bangsa mulai mengalir ke rumah tangga bangsa lainnya
sehingga daerah-daerah pemasaran yang baru, karena kelebihan
produksi, tidak lagi dapat mengkonsumsikan sendiri. Dalam
masa inilah dikenal adanya perdagangan internasional.

c. Teori pertumbuhan ekonomi Bruno Hildebrand

Bruno Hildebrand melihat pertumbuhan ekonomi


masyarakat dari perkembangan alat tukar-menukarnya, yaitu:

1. masa tukar-menukar secara barter


Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dan ruang lingkup
sempit.
2. masa tukar-menukar dengan uang
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai
tabungan dan investasi.
3. masa tukar-menukar dengan kredit
Pertukaran dengan cara kredit merupakan kemudahan yang
diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki
barang yang di inginkannya walaupun belum memiliki uang.

d. Teori pertumbuhan ekonomi Werner sombart (1863 - 1947)


1. Prakapitalisme (Varkapitalisme)
2. Zaman kapitalis madya (buruh kapitalisme)
3. Zaman kapitalai Raya (Hachkapitalismus)
4. Zaman kapitalis akhir (spetkapitalismus)

11
e. Teori pertumbuhan ekonomi Walt Whitmen Rostow (1916 -
1979)
1. Masyakart tradisional (Teh Traditional Society)
2. Persyaratan untuk lepas landas (Precondition for take off)
3. Lepas landas (cake off)
4. Perekonomian yang matang / dewasa (Matarty of economic)
5. Masa ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption)

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neoklasik


a. Teori pertumbuhan ekonomi klasik

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor yang


mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah
stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat
teknologi yang digunakan. Dalam teori pertumbuhan mereka,
dimisalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah tetap jumlahnya dan
tingkat teknologi tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan kepada teori pertumbuhan ekonomi klasik yang


baru diterangkan, dikemukakan suatu teori yang menjelaskan perkaitan
di antara pendapatan per kapita dan jumlah penduduk. Teori tersebut
dinamakan teori penduduk optimum. Teori pertumbuhan klasik dapat
dilihat bahwa apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi
marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Akan
tetapi apabila penduduk semakin banyak, hukum hasil tambahan yang
semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi, yaitu
produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan. Oleh karenanya
pendapatan nasional dan pendapatan per kapita menjadi semakin
lambat pertumbuhannya.

1. Teori pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith

12
“An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the
nation”, teorinya yang dibuat dengan teori the invisible hands
(Teori tangan-tangan gaib)

Teori Pertumbuhan ekonomi Adam Smith ditandai oleh dua faktor


yang saling berkaitan :

1. Pertumbuhan penduduk
2. Pertumbuhan output total

Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3


komponen berikut ini.

1. sumber-sumber alam
2. tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
3. jumlah persediaan

2. Teori pertumbuhan ekonomi David Ricardo dan T.R Malthus

Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang


semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan
menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Pendapat Ricardo ini
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert
Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan
bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya).
Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu,
dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada
saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau
kemandegan.

b. Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik

13
Teori pertumbuhan Neo-klasik melihat dari sudut pandang yang
berbeda, yaitu dari segi penawaran. Menurut teori ini, yang dikembangkan
oleh Abramovits dan Solow pertumbuhan ekonomi tergantung kepada
perkembangan faktor-faktor produksi. Dalam persamaan, pandangan ini
dapat dinyatakan dengan persamaan:

AY = f (AK,AL,AT)

Dimana :

AY adalah tingkat pertumbuhan ekonomi

AK adalah tingkat pertumbuhan modal

AL adalah tingkat pertumbuhan penduduk

AT adalah tingkat pertumbuhan teknologi

Analisis solow selanjutnya membentuk formula matematik untuk


persamaan itu dan seterusnya membuat pembuktian secara kajian empiris
untuk menunjukkan kesimpulan berikut: faktor terpenting yang
mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan
pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan
teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.

1. Teori pertumbuhan ekonomi Robert Sollow

Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang


peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987.
Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put
yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal
dan tenaga kerja.

2. Teori pertumbuhan ekonomi Harrod dan Domar

14
RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbhan ekonomi
menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan
produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.

3. Teori pertumbuhan ekonomi Joseph Schumpeter

Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara


ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan
baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para
pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.

2.3 Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi

Terdapat beberapa faktor atau hal yang memengaruhi pertumbuhan


ekonomi, di antaranya adalah sumber daya manusia, sumber daya alam,
ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, serta sumber daya modal.
Berikut rincian faktor penentu pertumbuhan ekonomi :

1. Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan


ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia
merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana
sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan
dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah serta
mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi.

2. Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber


daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun,
sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan

15
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan
tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan
laut.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin


pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian
pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan
kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan
dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan
perekonomian.

4. Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap


pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi
sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat
juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja
cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat
menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois,
boros, KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan sebagainya.

5. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA


dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas

6. Tingkat Inflasi

16
Inflasi juga merupakan salah satu gejala yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Inflasi adalah kejadian dimana laju peredaran
rupiah tak terkendali.Meningkatnya harga-harga berpengaruh terhadap
produktifitas bahan baku karena menyebabkan peningkatan biaya
operasi perusahaan untuk pemasokan bahan baku. Tidak hanya itu,
adanya inflasi akan mempengaruhi gaji pegawai suatu perusahaan.

Terdapat dua tipe inflasi yang dapat berpengaruh langsung


terhadap bisnis perusahaan yaitu cos-push inflation dan deman-pull
inflation. Cos-push inflation adalah harga produk naik karena
perminataan masyarakat naik dan deman-pull inflation adalah kenaikan
permintaan masyarakat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa.

7. Tingkat Suku Bunga

Perkembangan ekonomi mempengaruhi tingkat suku bunga


suatu negara. Pertumbuhan ini cenderung membuat tingkat suku bunga
mengalami kenaikan karena adanya peningkatan pendapatan
masyarakat.Suku bunga yang tinggi berpengaruh buruk terhadap bisnis
atau perusahaan yang umumnya menggunakan modal pinjaman untuk
meningkatkan kualitas perusahaan.

Selain itu, adanya suku bunga yang tinggi mempengaruhi


permintaan investasi yang rendah, tentu ini berdampak buruk terhadap
saham perusahaan. Alasannya karena investor lebih menyukai
tabungan konvensional daripada harus menginvestasikan uangnya ke
perusahaan.

Perkembangan suatu bisnis sangat dipengaruhi secara langsung


dari hasil pertumbuhan ekonomi di negara. Kesimpulan yang bisa
didapatkan adalah ketika pertumbuhan kearah yang lebih baik maka

17
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa juga akan naik begitu
juga sebaliknya.

2.4 Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi memiliki beberapa indikator yang menjadi


tolak ukur tingkat besar atau rendahnya. Indikator – indikator tersebut
antara lain :

1. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah indikator pertama yang biasanya


menjadi tolak ukur pertumbuhan ekonomi suatu negara. Caranya
adalah dengan membandingkan pendapatan nasional adalah dengan
membandingkan pendapatan nasional yang satu dengan pendapatan
nasional sebelumnya. Suatu negara dapat dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi jika pendapatan nasionalnya meniingkat dari
periode sebelumnya. Peningkatan pendapatan nasional menandakan
adanya output secara keseluruhan.

2. Pendapata Per Kapita

Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk


suatu negara pada periode tertentu, yang biasaya satu tahun. Pendapatan
per kapita bisa juga diartikan sebagai jumlah nilai barang dan jasa rata-
rata yang ada atau tersedia bagi setia penduduk suatu negara pada
periode tertentu. Pendapatan per kapita dapat diperoleh dari pendapatan
nasional dari pendapatan tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu
negara pada tahun tersebut. Jika suatu negara memiliki pendapatan per
kapita yang meningkat daripada periode sebelumnya maka bisa
dikatakan negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi.

3. Tenaga Kerja dan pengangguran

18
Indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah jumlah
antara jumlah tenaga kerja dan pengangguran. Tenaga kerja adalah
setiap orang yang dapat melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau
masyarakat. Sedangkan pengangguran merupakan kebalikan dari tenaga
kerja, suatu negara dikatakan memiliki pertumbuhan ekonomi jika
jumlah. Tenaga kerjanya lebih tinggi dari jumlah penganggurannya
berkurang dari periode sebelumnya. Tingkat pengangguran dapat
berkurang jika terdapat kesempatan kerja yang banyak.

4. Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masyarakat merupakan indikator yang dapat


digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Kesejahteraan
masyarakat ini bisa dilihat dari tingkat kemiskinan yang semakin
berkurang dan daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Daya
beli yang meningkat dan merata salah satunya bisa dilihat dari distribusi
barang dan jasa yang lancer diseluruh wilayah negara yang
bersangkutan. Kesejahteraan masyarakat juga ditandai dengan
pendapatan per kapita yang tinggi dan kemampuan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.5 Ciri – Ciri Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Prof. Simon Kuznets, ada enam karakteristik


pertumbuhan ekonomi modern yang muncul dalam analisis yang
berdasarkan kepada produk nasional dan komponennya, tenaga kerja,
penduduk, dan lainnya.

Berikut ini adalah ciri-cirinya:

19
1. Terjadi laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita yang cepat
2. Adanya peningkatan produktivitas masyarakat
3. Terjadi perubahan struktural yang tinggi
4. Adanya urbanisasi dalam suatu negara
5. Melakukan ekspansi ke negara maju
6. Terjadinya arus barang, modal, dan manusia antar bangsa-bangsa di
dunia.
Adapun Ciri-ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi
menurut Economic Commission for Asia and Far East (ECAFE) adalah
sebagai berikut :

1. Negara tersebut mengalami peningkatan GNP atau pendapatan per


kapita dari tahun ke tahun (Flow Output Approach).

2. Negara tersebut mengalami peningkatan investasi potensial (Level of


Living Approach).

3. Di negara tersebut ditemukan sumber-sumber produktif dan dapat


didayagunakan dengan lebih baik (Stock of Resources for Productive
Asset Approach).

Contoh negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi stabil antara lain :


India, Filiphina, Indonesia, China, Malaysia, Turki, Thailand, Chili,
Polandia, dan Afrika Selatan.

2.6 Cara Mengukur Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan


menggunakan laju pertumbuhan GNP atas dasar harga konstan atau
(ADHK). Berikut ini adalah rumus untuk menghitung tingkat
pertumbuhan ekonomi :

GNP1−GNP0
G= ×100 %
GNP 0

G = Laju pertumbuhan ekonomi

20
GNP1 = GDP ADHK pada suatu tahun

GNP 0 = GNP ADHK pada tahun sebelumnya

GNP juga dapatdigunakan dalam melihat struktur ekonomi dari


suatu wilayah. Struktur ekonomi menunjukkan peran sektor-sektor
ekonomi dalam perekonomian. sektor yang dominan GNP suatu sector
dalam struktur tersebut dan akan menjadi ciri khas dari suatu
perekonomian. Struktur ekonomi merupakan rasio antara GNP suatu
sector ekonomi pada suatu tahun dengan total GNP pada tahun yang sama.
Struktur ekonomi dinyatakan dalam persentase.pergitungan struktur
ekonomi adalah sebagai berikut :

GNPnt −GNP0
Struktur Ekonomi= × 100 %
Total GNP nt

GNP nt = nilai GNP sector n pada tahun t

Total GNPt = nilai total GNP pada tahun t

2.7 Kebijakan Pemerintah

Kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam mempercepat


pertumbuhan ekonomi antara lain :

1. Kebijakan diversivikasi kegiatan ekonomi, langkah pertama yang perlu


dilakukan adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Sedankan
langkah penting yang harus dilakukan adalah mengembangkan
kegiatan ekonomi yang baru yang dapat mempercepat informasi
kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi
yang modern.
2. Mengembangkan infrastruktur, modernisasi pertumbuhan ekonomi
memerlukan infrasturuktur yang modern pula. Berbagai kegiatan

21
ekonomi memerlukan infrastruktur yang berkembang, seperti jalan,
jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi
dan penyediaan air, listrik dan jaringan telepon.
3. Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan masyarakat yang
rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangakan
pembangunan memerlukan tabungan yang besar untuk membiayai
investasi yang dilakukan. Kekurangan invesatsi selalu dinyatakan
sebagai salah satu sumber yang dapat menghambat pembangunan
ekonomi. Oleh sebab itu syarat penting yang perlu dilakukan untuk
mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah
meningkatkan tabungan masyarakat
4. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, dari segi pandangan
individu maupun dari segi secara keseluruhan, pendidikan merupakan
satu investasi yang sangat berguna dalam pembangunan ekonomi.
Individu yang memperoleh pendidikan tinggi cenderung akan
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, jadi semakin tinggi
pendidikan maka semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh.
5. Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi, kebijakan
pemerintah yang konvensional yaitu kebijakan fiskal dan moneter
tidak dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.
Untuk mengatasinya pada tahap mula dari pembangunan ekonomi
perencanaan pembanguna perlu dilakukan. Melalui perencanaan
pembangunan dapat pula ditentukan sejauh mana investasi swasta dan
pemerintah perku dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pertumbuhan
yang telah ditentukan

2.8 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk mengukur


kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan

22
perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja
konstan maka akan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan
juga produktivitasnya.

Pertumbuhan ekonomi juda dapat sebagai dasar pembuatan


proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional, sebagai dasar penentuan
prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh Bank Dunia atau lembaga
internasional lainnya, serta sebagai dasar pembuatan perkiraan bisnis,
khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan
perencanaan produk dan perkembangan sumber daya (tenaga kerja dan
modal).

2.9 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 Tahun


Terakhir

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi


Indonesia dari tahu 2014 hingga 2018 mencapai 5,17%. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia sepanjang 2018 merupaka pencapaian yang baik di
tengah tekanan ketidakpastian ekonomi global yakno sebesar 5,17%.

Merujuk pada data BPS dari tahun 2014 hingga 2018,


perekonomian bertumbuh paling tinggi pada tahun 2018. Pada tahun 2014
pertumbuhan ekonomi hanya mampu tumbuh sebesar 5,01% , kemudian
mengalai penurunan ke 4,88% pada tahun 2015. Selanjutnya pada tahun
2016 ekonomi Indonesia kembali naik ke angka 5,03% dan terus
mengalaim peningkatan pada tahun 2017 sebesar 5,07%.

Pada tahun 2018 jika dilihat dari komponen pengeluaran maka


pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2018 menunjukkan
kontribusi ekspor sebagai faktor penurunan dari laju pertumbuhan

23
ekonomi. Namun, jika dilihat dari pertumbuhan secara kumulatif pada
tahun 2018 dibandingkan 2017 maka kegiatan ekspor Indonesia tumbuh
sebesar 6,48%. Namun kegiatan ekpor tersebut masih belum mengalahkan
Impor yang mencapai 12,04%.

Pada tahun 2018 konsumsi rumah tangga telah pulih dan tumbuh di
5,05%. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 juga ditopang investasi
PMTB sebesar 2,17%. Pertumbuhan PMTB tetap positif dengan tumbuh
6,67%. Kemudian, sumber pertumbuhan ekonomi 2018 juga didorong
konsumsi pemerintah yang berkontribusi 0,38%. Pertumbuhan konsumsi
pemerintah secara kumulatif sebesar 4,8%. Kontribusi pertumbuhan
ekonomi 2018 dari sumber lain-;ain adalah sebesar 0,87%. Sementara dari
lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi banayk ditopang lapangan usaha
konstruksi yang tumbuh 6,09% dan pengolahan yang tumbuh 4,27%.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 Tahun Terakhir

5 5.07 5.17
5.01 5.03
4.88

0
2014 2015 2016 2017 2018

BAB III
PENUTUP

24
3.1 Kesimpulan

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan


produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi,
perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi
pertumbuhan output riil. Banyak para ahli yang mengemukakan tentang
teori dan model pertumbuhan ekonomi seperti teori inovasi Schum Peter,
model pertumbuhan ekonomi Harrot-Domar, model Input-Output
Leontief, model pertumbuhan Lewis, dan model pertumbuhan ekonomi
Rostow.
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh elemen-elemen
pertumbuhan ekonomi. Beberapa elemen pertumbuhan ekonomi tersebut
yaitu Sumber daya alam, Sumber daya manusia,sumber daya modal,
IPTEK, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga. Adapun indikator-indikator
dari pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan nasional, pendapatan per
kapita, tenaga kerja, pengangguran, dan kesejahteraan masyarakat.
Ciri-ciri dari pertumbuhan ekonomi diantaranya terjadi laju
pertumbuhan penduduk dan produk per kapita yang cepat, adanya
peningkatan produktivitas masyarakat, terjadi perubahan struktural yang
tinggi, adanya urbanisasi dalam suatu Negara, melakukan ekspansi ke
negara majudan terjadinya arus barang, modal, dan manusia antar bangsa-
bangsa di dunia.
Dalam pertumbuhan ekonomi peran pemerintah sangat penting
untuk mendukung menciptakan suasana yang kondusif sehigga laju
ekonomi dapat dicapai dengan baik. Apabila suasana kondusif dalam suatu
negara sudah tercipta maka minat para investor untuk menanamkan
modalnya akan meningkat, persaingan perdagangan bagus dan masyarakat
akan merasa aman dalam melakukan aktifitas sehari-harinya

3.2 Saran

25
Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus dapat mengoptimalkan
penggunaan sumber-sumber daya yang ada di Indonesia yang sangat
banyak dan berlimpah, selain itu pemerintah haruslah mengembangkan
infrastruktur, meningkatkan taraf pendidikan masyarakat agar kualitas
sumber daya manusia Indonesia meningkat sehingga mampu mengelola
sumber daya alam Indonesia secara optimal bukan dikelola oleh negara
lain, agar sumber daya yang dimiliki Indonesia dapat digunakan dan
dimanfaatkan oleh rakyat kita sendiri , bukan untuk negara lain.

DAFTAR PUSTAKA

26
Ahmad Ma’aruf dan Latri Wihastuti, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia:
Determinan dan Prospeknya, Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 9,
Nomor 1, April 2008, hlm. 44-45.

Pratama Rahardja, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi),


edisi ketiga, 2008, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia

Rahardjo Adisasmita, Teori-Teori Pembangunan Ekonomi, Pertumbuhan


Ekonomi dan Pertumbuhan wilayah, cetakan pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta,2013, hlm. 4.

Boediono, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 4, Teori Pertumbuhan


Ekonomi, BPFE, Yogyakrta, 1999, hlm. 1.

Todaro, Op.Cit, hlm. 92.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
http://artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html

http://www.bps.go.id/?news=1008

27

Anda mungkin juga menyukai