Katalog: 2301014
ISSN 2598-5663
A ALI I
MO ILITA
T HASIL
NAGAK JA
SAKERNAS 2022
VOLUME 8, 2023
id
.
go
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
Katalog: 2301014
ISSN 2598-5663
I
M ILITA
T HASILASAKERNAS 2022JA
.id
go
VOLUME 8, 2023
.
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Katalog 2301014
id
ISSN 2598-5663
.
go
No. Publikasi 04100.2313 s.
p
Ukuran Buku ISO B5 (17,6 cm x 25 cm)
.b
w
dan Ketenagakerjaan
tp
ht
dan Ketenagakerjaan
dan Ketenagakerjaan
TIM PENYUSUN
ANALISIS MOBILITAS TENAGA KERJA
HASIL SAKERNAS 2022
Volume 8, 2023
id
Penyunting Parwoto, S.S.T., M.Stat.
.
go
Winida Albertha, S.S.T., M.Sc.
ps.
Nunung Dwisyahesti, M.M.
.b
w
id
Data yang digunakan dalam penyusunan publikasi ini sebagian besar
.
go
diperoleh dari hasil Sakernas Agustus 2022 dan Sakernas Agustus 2021,
serta sebagian lainnya dari hasil Sakernas tahun-tahun sebelumnya.
s.
Lebih lanjut, penyusunan publikasi mendatang diharapkan dapat
p
.b
buku ini disampaikan terima kasih. Kritik dan saran dari pembaca
akan menjadi masukan yang sangat berharga untuk perbaikan dan
s:
v
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
RINGKASAN EKSEKUTIF
Proses pembangunan tidak dapat dipisahkan dari situasi
kependudukan. Memahami perilaku penduduk merupakan salah satu
cara merumuskan kebijakan pembangunan yang ramah penduduk,
salah satunya yaitu perilaku keputusan melakukan mobilitas. Oleh
karena itu, kajian terkait mobilitas penduduk, khususnya pada tenaga
kerja, sangat diperlukan untuk memberikan informasi dampak
pembangunan terhadap pola mobilitas tenaga kerja di Indonesia.
Berangkat dari hal tersebut, maka disusunlah publikasi Analisis
Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2022 ini.
id
Fenomena mobilitas tenaga kerja yang terjadi di Indonesia,
.
go
dapat diklasifikasikan menjadi mobilitas tenaga kerja spasial
dan mobilitas tenaga kerja nonspasial. Mobilitas tenaga kerja
s.
spasial terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu mobilitas permanen
p
.b
ke tempat lain dengan tujuan menetap dalam waktu satu tahun atau
tp
vii
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan, pada tahun
2022 di semua provinsi terpilih menunjukkan bahwa proporsi pekerja
migran risen berpendidikan SMA keatas lebih besar dibandingkan
yang berpendidikan di bawah SMA. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan merupakan modal penting bagi para migran untuk
dapat bersaing di pasar tenaga kerja di provinsi tujuan.
Karakteristik pendidikan memiliki keterkaitan dengan sektor
pekerjaan dan arah lapangan usaha para pekerja migran risen di
provinsi tujuan. Pekerja migran risen dengan pendidikan yang rendah
cenderung bekerja di sektor informal khususnya pada lapangan
usaha pertanian. Migran risen yang bekerja pada sektor formal
id
mendominasi di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.
.
go
Sedangkan di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Jawa
Timur komposisinya hampir seimbang antara migran yang bekerja
s.
pada sektor formal dan sektor informal. Selebihnya, yaitu di Jawa
p
.b
viii
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Kegiatan komuter untuk keperluan bekerja lebih banyak ditemui pada
wilayah pada penduduk dengan akses transportasi yang baik seperti
kawasan metropolitan.
Distribusi pekerja pelaku komuter didominasi oleh penduduk
kawasan barat Indonesia, yaitu mencapai 90 persen dari total
komuter. Berdasarkan pulau, sekitar tiga perempat pelaku komuter
berada di Pulau Jawa. Sedangkan pada tingkat provinsi, tiga provinsi
dengan jumlah pekerja komuter terbesar berturut-turut adalah Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Secara umum, dari 34 provinsi
di Indonesia, separuhnya mengalami peningkatan jumlah komuter,
sementara separuh sisanya mengalami penurunan.
id
Tiga provinsi yang menjadi kontributor terbesar pekerja sirkuler
.
go
di Indonesia pada tahun 2022 terletak di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat,
s.
Jawa Tengah, dan Jawa Timur, masing-masing dengan persentase
p
sebesar 25,6 persen, 17,6 persen, dan 15,0 persen. Pekerja sirkuler
.b
satu dari lima orang pekerja migran pada tahun 2022 bekerja pada
lapangan pekerjaan utama sektor perdagangan besar dan eceran;
tp
21,4 persen pada tahun 2022. Pada sektor ini, migran risen didominasi
pekerja berpendidikan SMA ke atas.
ix
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
id
.
go
ps.
.b
w
w
DAFTAR ISI
ANALISIS MOBILITAS TENAGA KERJA HASIL SAKERNAS 2022
VOLUME 8, 2023
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................v
RINGKASAN EKSEKUTIF....................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................xxi
. id
go
DAFTAR TABEL.................................................................................xxv
p s.
DAFTAR GAMBAR...........................................................................xxvii
.b
w
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................xxxi
w
//w
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
s:
xxi
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
BAB III METODOLOGI PENULISAN...................................................19
3.1 Sumber Data.......................................................................................21
3.2 Kerangka Sampel...............................................................................22
3.3 Unit Analisis .......................................................................................22
3.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data.............................................. 23
3.5 Definisi Operasional .........................................................................24
3.5.1 Variabel Sakernas yang Digunakan ....................................... 24
3.5.2 Mobilitas Permanen................................................................. 30
3.5.3 Mobilitas Nonpermanen ......................................................... 30
id
3.5.4 Mobilitas Pekerjaan ................................................................. 31
.
go
3.6 Metode Analisis..................................................................................31
s.
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS..............................................33
p
.b
xxii
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
4.7 Pengalaman Bekerja di Luar Negeri..............................................111
DAFTAR PUSTAKA............................................................................121
LAMPIRAN........................................................................................131
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
xxiii
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Karakteristik Ketenagakerjaan Indonesia, 2018- 36
2022
Tabel 4.2 Persentase Angkatan Kerja Indonesia menurut 37
Tingkat Pendidikan, 2018 - 2022
Tabel 4.3 Persentase Pekerja Indonesia menurut Sektor 38
Ekonomi, 2018 - 2022
Tabel 4.4 Karakteristik Sosiodemografi Pekerja Pelaku 80
Mobilitas Nonpermanen, 2022
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
xxv
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Persentase Pekerja Migran Menurut Provinsi 40
Tujuan, 2021-2022
Gambar 4.2 Distribusi Persentase Pekerja Migran Risen di 41
Tiga Provinsi Dengan Migran Risen Terbesar
Menurut Tiga Provinsi Asal Terbesarnya di
Indonesia, 2022
Gambar 4.3 Distribusi Persentase Pekerja Migran Risen 43
Menurut Provinsi di Indonesia, 2022
Gambar 4.4 Distribusi Persentase Pekerja Migran 44
id
RisenMenurut Tingkat Pendidikan yang
.
go
Ditamatkan pada Provinsi Terpilih, 2022
Gambar 4.5 Distribusi Pekerja Migran Risen Menurut Sektor
s. 45
Pekerjaan pada Provinsi Terpilih, 2022
p
.b
Terpilih, 2022
//w
xxvii
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
Gambar 4.15 Distribusi Persentase Pekerja Sirkuler menurut 59
Lapangan Usaha Utama pada Provinsi Terpilih,
2022
Gambar 4.16 Pekerja Migran Risen Menurut Karakteristik 60
Sosiodemografi, 2021-2022
Gambar 4.17 Pola Distribusi Pekerja Berdasarkan Kelompok 63
Umur dan Status Migrasi, 2021-2022
Gambar 4.18 Pola Distribusi Pekerja Berdasarkan Kelompok 64
Umur, Jenis Kelamin, dan Status Migrasi, 2021
-2022
Gambar 4.19 Pola Distribusi Pekerja Berdasarkan Kelompok 66
id
Umur, Tingkat Pendidikan, dan Status Migrasi,
.
2021 -2022
go
Gambar 4.20 Distribusi Persentase lapangan Pekerjaan Utama
s. 68
Pekerja Migran Risen, 2022
p
Gambar 4.21 Persentase Pekerja Migran Risen Menurut 69
.b
2021-2022
w
Ditamatkan, 2021-2022
Gambar 4.24 Distribusi Persentase Status Pekerjaan Utama 72
Pekerja Migran Risen, 2022
Gambar 4.25 Persentase Pekerja Migran Risen Menurut Status 73
Pekerjaan Utama dan Jam Kerja Per Minggu,
2021-2022
Gambar 4.26 Persentase Pekerja Migran Risen Menurut 74
Lapangan Usaha Utama dan Jam Kerja Per
Minggu, 2022
Gambar 4.27 Persentase Pekerja Migran Risen Menurut 76
Tingkat Pendidikan dan Sektor Pekerjaan, 2021-
2022
Gambar 4.28 Persentase Pekerja Migran Risen Menurut 77
Lapangan Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan,
2022
Gambar 4.29 Persentase Pekerja Migran Risen Menurut Jenis 78
xxviii
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
Pekerjaan Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021-
2022
Gambar 4.30 Distribusi Persentase Pekerja Komuter menurut 82
Kelompok Umur, 2021-2022
Gambar 4.31 Distribusi Persentase Pekerja Sirkuler menurut 83
Kelompok Umur, 2021-2022
Gambar 4.32 Distribusi Persentase Pekerja Komuter dan 84
Sirkuler menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, 2021-2022
Gambar 4.33 Distribusi Persentase Pekerja Komuter menurut 85
Kelompok Umur dan Tingkat Pendidikan, 2021-
id
2022
.
Gambar 4.34 Distribusi Persentase Pekerja Komuter menurut 86
go
Kelompok Umur dan Tingkat Pendidikan, 2021-
s.
2022
p
Gambar 4.35 Persentase Pekerja Komuter Menurut Tingkat 87
.b
Unggulan, 2021-2022
w
Unggulan, 2021-2022
tp
xxix
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
2022
Gambar 4.43 Persentase Pekerja Komuter Menurut Tingkat 99
Pendidikan yang Ditamatkan dan Sektor
Pekerjaan, 2021-2022
Gambar 4.44 Persentase Pekerja Sirkuler Menurut Tingkat 100
Pendidikan yang Ditamatkan dan Sektor
Pekerjaan, 2021-2022
Gambar 4.45 Persentase Pekerja Komuter Menurut Lapangan 101
Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021-2022
Gambar 4.46 Persentase Pekerja Sirkuler Menurut Lapangan 101
Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021-2022
id
Gambar 4.47 Persentase Pekerja Komuter Menurut Jenis 104
.
Pekerjaan Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021-
go
2022 s.
Gambar 4.48 Persentase Pekerja Sirkuler Menurut Jenis 104
p
Pekerjaan Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021-
.b
2022
w
xxx
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Tabel Persentase Pekerja Migran dan Non Migran 133
Risen menurut Provinsi Tujuan, 2021 – 2022
Lampiran 2 Tabel Tiga Besar Provinsi Asal Pekerja Migran 134
Risen beserta Provinsi Tujuannya, 2021-2022
Lampiran 3 Tabel Distribusi Pekerja Migran Risen menurut 137
Provinsi di Indonesia, 2021-2022
Lampiran 4 Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut 138
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada
Provinsi Terpilih, 2021
Lampiran 4a Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut 138
id
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada
.
go
Provinsi Terpilih, 2022
Lampiran 5 Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut
s. 139
Sektor Pekerjaan pada Provinsi Terpilih, 2021
p
.b
2022
Lampiran 7 Tabel Persentase Stayers dan Movers menurut 141
Provinsi, 2021-2022
Lampiran 8 Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut 142
Provinsi di Indonesia, 2021-2022
Lampiran 9 Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut 143
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada
Provinsi Terpilih, 2021-2022
Lampiran 10 Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut 143
Sektor Pekerjaan pada Provinsi Terpilih, 2021-
2022
Lampiran 11 Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut 144
Lapangan Usaha Utama Pada Provinsi Terpilih,
2021-2022
Lampiran 12 Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut 145
Provinsi di Indonesia, 2021-2022
xxxi
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
Lampiran 13 Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut 146
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada
Provinsi Terpilih, 2021-2022
Lampiran 14 Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut Sektor 146
Pekerjaan pada Provinsi Terpilih, 2021-2022
Lampiran 15 Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut 147
Lapangan Usaha Utama pada Provinsi Terpilih,
2021-2022
Lampiran 16 Tabel Pekerja Menurut Karakteristik 147
Sosiodemografi dan Status Migrasi Risen (Ribu),
2021
id
Lampiran 16a Tabel Pekerja menurut Karakteristik 148
.
go
Sosiodemografi dan Status Migrasi Risen (Ribu),
2022 s.
Lampiran 17 Tabel Pola Distribusi Pekerja Berdasarkan 148
p
.b
xxxii
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
Lapangan Usaha Utama dan Jam Kerja per
Minggu, 2021 - 2022
Lampiran 27 Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut 156
Tingkat Pendidikan dan Sektor Pekerjaan, 2021 -
2022
Lampiran 28 Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut 157
Lapangan Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan,
2021 - 2022
Lampiran 29 Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut 158
Jenis Pekerjaan Utama dan Sektor Pekerjaan,
2021 - 2022
id
Lampiran 30 Tabel Pola Distribusi Pekerja Berdasarkan 159
.
go
Kelompok Umur dan Status Mobilitas
Nonpermanen, 2021 - 2022 s.
Lampiran 31 Tabel Pola Distribusi Pekerja menurut Kelompok 160
p
.b
xxxiii
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan, 2021-
2022
Lampiran 40 Tabel Persentase Pekerja Komuter dan Pekerja 167
Sirkuler menurut Status Pekerjaan Utama, 2021
- 2022
Lampiran 41 Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut Status 167
Pekerjaan Utama dan Jam Kerja per Minggu, 2021
- 2022
Lampiran 42 Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut Status 168
Pekerjaan Utama dan Jam Kerja per Minggu, 2021
- 2022
id
Lampiran 43 Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut 169
.
go
Lapangan Usaha Utama dan Jam Kerja per
Minggu, 2021 - 2022 s.
Lampiran 44 Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut 170
p
.b
2022
Lampiran 47 Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut 172
Lapangan Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan,
2021 - 2022
Lampiran 48 Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut 173
Lapangan Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan,
2021 - 2022
Lampiran 49 Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut Jenis 174
Pekerjaan Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021 -
2022
Lampiran 50 Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut Jenis 174
Pekerjaan Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021 -
2022
Lampiran 51 Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut Jenis 175
Transportasi yang Digunakan, 2021-2022
Lampiran 52 Tabel Persentase Pekerja yang Pernah Pindah dan 175
xxxiv
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
yang Tidak Pernah Pindah Pekerjaan menurut
Karakteristik Demografi, 2021 - 2022
Lampiran 53 Tabel Persentase Pekerja yang Pernah Pindah 176
Pekerjaan menurut Kelompok Umur dan Alasan
Pindah Pekerjaan, 2021 - 2022
Lampiran 54 Tabel Jumlah (Ribu) dan Persentase Pekerja 176
menurut Status Bekerja dan Status Mobilitas
Permanen, 2022
Lampiran 55 Tabel Jumlah (Ribu) Persentase Pekerja 177
menurut Status Bekerja dan Status Mobilitas
Nonpermanen, 2022
id
Lampiran 56 Tabel Jumlah (Ribu) dan Persentase Pekerja 177
.
go
yang Sementara Tidak Bekerja Menurut Status
Mobilitas Permanen dan Alasan Sementara Tidak
s.
Bekerja, 2022
p
.b
xxxv
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
Lampiran 63 Tabel Jumlah (Ribu) Penduduk 15 Tahun ke Atas 181
menurut Provinsi dan Status Pengalaman Bekerja
di Luar Negeri Periode Agustus 2017- Agustus
2022, Sakernas Agustus 2022
Lampiran 64 Tabel Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas yang 182
Pernah Bekerja di Luar Negeri Periode Agustus
2017- Agustus 2022 menurut Negara Tujuan
(Ribu), Sakernas Agustus 2022
Lampiran 65 Tabel Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas yang 182
Pernah Bekerja di Luar Negeri Periode Agustus
2017- Agustus 2022 menurut Negara Tujuan dan
id
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (Ribu),
.
go
Sakernas Agustus 2022
Lampiran 66 Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Migran
s. 183
Risen Hasil Sakernas Agustus 2022 berdasarkan
p
.b
Status Bekerja
w
Bekerja
ht
xxxvi
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Halaman
Penghasilan/Gaji/Upah Bersih
Lampiran 70 Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Komuter 190
Hasil Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan
Perubah Rata-Rata Pendapatan/Penghasilan/
Gaji/Upah Bersih
Lampiran 70a Tabel Kesalahan Sampling Persentase Pekerja 190
Komuter Hasil Sakernas Agustus 2022
Berdasarkan Perubahan Rata-Rata Pendapatan/
Penghasilan/Gaji/Upah Bersih
Lampiran 71 Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Sirkuler 191
Hasil Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan
id
Perubahan Rata-Rata Pendapatan/Penghasilan/
.
Gaji/Upah Bersih
go
Lampiran 71a Tabel Kesalahan Sampling Persentase Pekerja 191
s.
Sirkuler Hasil Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan
p
Perubahan Rata-Rata Pendapatan/Penghasilan/
.b
Gaji/Upah Bersih
w
id
Risen Hasil Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan
.
go
Perubahan Rata-Rata Pendapatan/Penghasilan/
Gaji/Upah Bersih dan Status Formal
s.
Lampiran 76a Tabel Kesalahan Sampling Persentase Pekerja 196
p
.b
xxxviii
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
ht
tp
s:
BAB I PENDAHULUAN
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
1.1 Latar Belakang
Keterkaitan antara dinamika populasi dan pembangunan
berkelanjutan telah menjadi perhatian dalam konferensi regional
memperingati 25 tahun International Conference on Population
and Development (ICPD) dan rencana aksinya pada tahun 2019 di
Nairobi, Kenya. Secara global, peningkatan kualitas dan kuantitas
data merupakan aspek penting dalam implementasi dimensi terkait
migrasi dari Agenda Pembangunan Berkelanjutan. Hal ini diperlukan
untuk dapat memonitor isu kritis pada target 10.7, yaitu migrasi yang
teratur, selamat, dan bertanggung jawab. Ketersediaan data untuk
pengukuran target 10.7 tersebut dapat mendukung pengurangan
id
ketimpangan di dalam dan antar negara (Li and Samimi 2023).
.
go
Kebutuhan disagregasi data migran menjadi semakin penting karena
s.
meningkatnya tantangan terhadap akses terbatas dalam hal layanan
p
kesehatan, pendidikan, hukum, perlindungan pekerja, dan layanan
.b
situasi rawan.
ht
3
Pendahuluan
diproyeksikan sebagai daerah tujuan mobilitas penduduk. Selain itu,
pemerintah juga berupaya mengurangi mobilitas penduduk ke kota
metropolitan atau kota besar.
Upaya pemenuhan ketersediaan data dan informasi terkait
mobilitas penduduk telah dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
melalui berbagai kegiatan sensus dan survei. Pertanyaan mengenai
tempat lahir dan tempat tinggal pada lima tahun sebelumnya telah
dicantumkan dalam kegiatan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS),
Sensus Penduduk (SP), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), dan
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada beberapa periode
terakhir. Pencantuman pertanyaan tersebut secara umum memiliki
id
tujuan yang sama yaitu menghasilkan informasi mengenai jumlah dan
.
go
karakteristik migran. Meskipun demikian, pemanfaatannya dilakukan
mengikuti tujuan dari sensus dan survei yang dilakukan. Penyajian
s.
data dan analisis mengenai tingkat kesejahteraan migran dilakukan
p
.b
4
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Perkembangan dalam infrastruktur transportasi telah
menurunkan waktu, biaya, dan resiko perjalanan sehingga
memungkinkan pekerja bepergian jauh tanpa perlu bermigrasi.
Kemajuan teknologi informasi bahkan telah menurunkan kebutuhan
untuk berinteraksi secara tatap muka. Terjadinya pandemi Covid-19
telah mengubah secara drastis pola mobilitas tenaga kerja global.
Penurunan mobilitas sirkuler diikuti dengan meningkatnya migrasi
kembali dari para tenaga kerja ke daerah asalnya dalam skala besar.
Pesatnya dinamika pada mega tren global perlu mendapat perhatian
karena berdampak besar terhadap mobilitas tenaga kerja. Pada
pertengahan 2020, International Labour Organization (ILO) (2020)
id
memperkirakan bahwa terdapat 200 juta orang kehilangan pekerjaan.
.
Namun pada sisi lain telah tercipta puluhan atau ratusan jenis
go
pekerjaan baru yang mungkin sulit ditemukan sebelum terjadinya
s.
pandemi. Di masa depan, berkembangnya kecerdasan buatan (Artificial
p
Intellegence/AI) tidak hanya dapat mempermudah aktivitas manusia
.b
5
Pendahuluan
4. Mengidentifikasi perubahan pola mobilitas tenaga kerja
pasca pandemi Covid-19.
id
target dan rencana pembangunan sektoral berbasis
.
go
ketenagakerjaan;
s.
3. Sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan terkait
p
kependudukan untuk mendukung tujuan penduduk tumbuh
.b
6
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
id
.
go
ps.
.b
w
w
id
peluang signifikan untuk kembali ke beberapa tempat tertentu yang
.
paling sering dikunjungi (González, Hidalgo, and Barabási 2008).
go
Dengan kata lain, mobilitas penduduk selalu mengikuti pola tertentu.
s.
Pooley, Turnbull and Adams (2005) menjelaskan bahwa pola
p
.b
tempat tinggal pada jarak yang jauh. Konsep ini dikenal sebagai
‘mobility continuum’. Meningkatnya fleksibilitas pasar tenaga kerja
s:
9
Tinjauan Pustaka
upaya untuk mengenali pola mobilitas tenaga kerja dan perubahan
yang terjadi memainkan peran penting dalam perencanaan
pembangunan dan ekonomi regional maupun nasional.
id
didorong oleh faktor alam seperti perubahan musim, kesulitan
.
go
mengolah lahan, konflik dan kelangkaan makanan. Perubahan pola
mobilitas terjadi dengan cepat pada abad 20 dan awal abad 21 sejalan
s.
dengan proses globalisasi yang membawa perubahan pada kondisi
p
.b
al. 2018).
Dalam konteks mobilitas jarak pendek, faktor utama yang
s:
10
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Dalam konteks mobilitas jarak jauh, Czaika dan Reinprecht (2022)
membagi teori pendorong migrasi menjadi beberapa kelompok.
Pertama, teori migrasi neoklasik yang bertumpu pada keputusan
individu karena adanya ketimpangan kesempatan ekonomi antara
daerah asal dan tujuan. Lee (1966) berkontribusi terhadap teori
migrasi dengan menunjukkan bahwa migrasi merupakan proses
yang selektif, dan dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penarik.
Ia membagi faktor penentu migrasi menjadi empat kategori yaitu
faktor pendorong yang terdapat di daerah asal, faktor penarik yang
terdapat di daerah tujuan, faktor hambatan seperti jarak dan akses
transportasi, serta aspek pribadi pelaku migrasi. Perbedaan struktural
id
antar lokasi menyebabkan peluang mengambil keputusan bermigrasi
.
menjadi lebih besar. Migrasi juga dipandang sebagai bentuk investasi
go
sumber daya manusia, yaitu bertujuan untuk memaksimalkan utilitas
s.
(Sjaastad 1962). Persepsi calon migran mengenai kesempatan spasial
p
tersebut merupakan prakondisi yang diperlukan dalam pengambilan
.b
keputusan migrasi.
w
w
tenaga kerja. Konsep ini dimotori oleh Stark dan Bloom (1985) dengan
menempatkan keluarga atau rumah tangga sebagai pusat pengambilan
s:
11
Tinjauan Pustaka
2.3 Mobilitas Penduduk Permanen
Mobilitas penduduk secara permanen adalah bentuk mobilitas
yang melibatkan perpindahan tempat tinggal dari satu lokasi ke lokasi
lain untuk keperluan menetap (migrasi). Massey (1990) menjelaskan
bahwa secara umum terdapat empat dimensi perdebatan yang
terjadi dalam pembahasan migrasi. Pertama terkait waktu, yaitu
apakah diskusi mengenai migrasi memerlukan pembahasan secara
historis, atau dapat digeneralisir menggunakan model yang bersifat
umum. Dimensi kedua terkait lokasi kejadian migrasi, yaitu apakah
migrasi perlu dipahami dalam konteks individu atau struktural.
Dengan kata lain, apakah migrasi merupakan keluaran agregat dari
id
keputusan individu, atau merupakan hasil dari perubahan struktural
.
go
dalam masyarakat yang melampaui keputusan individu. Dimensi
s.
ketiga terkait dengan level analisis yang tepat, yaitu apakah para ahli
p
perlu fokus pada estimasi model perilaku individu, atau pada perilaku
.b
kali, antara lain, oleh Ravenstein (1889) dalam suatu hukum migrasi
tp
yaitu:
ht
12
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
4. Setiap arus migrasi akan menciptakan arus sebaliknya sebagai
kompensasi;
5. Migran yang berpindah dalam jarak jauh secara umum
dilakukan dengan memilih satu dari pusat perdagangan dan
industri terbesar;
6. Penduduk asli pusat kota cenderung kurang bermigrasi
dibandingkan mereka yang berasal dari kawasan perdesaan;
7. Perempuan lebih cenderung bermigrasi dibandingkan laki-
laki.
8. Penduduk perkotaan akan lebih banyak dipengaruhi oleh
id
migrasi masuk dibandingkan pertumbuhan natural;
.
go
9. Jumlah migrasi akan meningkat sejalan dengan perkembangan
s.
transportasi dan pertumbuhan industri.
p
.b
13
Tinjauan Pustaka
2.4 Mobilitas Penduduk Nonpermanen
id
transportasi, meningkatnya mobilitas dari populasi dalam jumlah
.
go
besar, dan kesulitan dalam mengganti kebutuhan pertemuan fisik
dengan metode virtual meskipun terdapat peningkatan teknologi,
s.
dan bertahannya konsentrasi kesempatan kerja serta fungsi-fungsi
p
.b
14
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
menghasilkan mobilitas permukiman yang mendekati lokasi
pekerjaan, sementara pendekatan kedua cenderung menghasilkan
lokasi permukiman yang tetap dan kegiatan komuter.
id
secara periodik dari tempat asal ke tempat tujuan, baik ke tempat
.
go
yang sama maupun berbeda, biasanya untuk bekerja dalam waktu
pendek, melibatkan orang yang sama, dan tidak ada intensi untuk
s.
menetap di tempat tujuan (Schneider and Parusel 2011). Mobilitas
p
sirkuler dikenal juga sebagai “rumah kedua”, yaitu ketika seseorang
.b
15
Tinjauan Pustaka
tetap, durasi, tujuan atau alasan perpindahan, dan dampak terhadap
pembangunan. Hugo (2013) menjelaskan bahwa dampak migrasi
sirkuler tidak hanya dapat dirasakan oleh pelaku migrasi, namun
juga bagi wilayah pengirim dan penerima. Beberapa dampak migrasi
sirkuler terhadap pembangunan antara lain mengatasi kekurangan
tenaga kerja di daerah tujuan secara lebih fleksibel dan terukur, tanpa
mempengaruhi penduduk di kelompok usia tertentu. Sementara
bagi daerah pengirim, migrasi sirkuler memberikan keuntungan
melalui remitansi. Migran sirkuler juga kembali dari daerah tujuan
dengan membawa pengetahuan serta keahlian baru yang diperlukan
bagi pengembangan wilayah asalnya. Migrasi secara sirkuler juga
id
mengurangi risiko kehilangan sumber daya manusia bagi daerah
.
pengirim.
go
s.
2.5 Mobilitas Pekerjaan
p
.b
16
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
terjadi berdasarkan evaluasi terhadap tiga hal yaitu norma subyektif,
keinginan untuk mendapatkan opsi mobilitas, dan kesiapan individu
terhadap perubahan.
id
pasar grosir makanan laut yang menjual berbagai jenis hewan hidup.
.
go
Virus ini dengan cepat menyebar di seluruh Tiongkok dan kemudian
menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia. Sejak munculnya
s.
pada akhir 2019, kasus COVID-19 terus meningkat, meskipun tren
p
.b
17
Tinjauan Pustaka
permanen yang baru atau yang memilih untuk berpindah ke sektor
yang tidak terlalu terdampak oleh pandemi, seperti teknologi atau
layanan online.
Selain itu, beberapa pekerja telah memutuskan untuk mengambil
langkah lebih drastis dengan memindahkan tempat tinggal mereka
secara permanen. Misalnya, pekerja yang sebelumnya bekerja di
perkotaan memilih untuk pindah ke daerah pinggiran atau desa
untuk menghindari risiko penyebaran virus. Ini menciptakan dinamika
dalam pasar perumahan dan perkotaan, yang dapat berdampak pada
mobilitas permanen dan struktur pekerjaan.
Pandemi COVID-19 juga telah mempengaruhi mobilitas komuter
id
tenaga kerja di Indonesia. Dengan adanya pembatasan perjalanan dan
.
go
penutupan sementara sejumlah moda transportasi umum, banyak
s.
komuter yang bekerja di wilayah perkotaan menghadapi kesulitan
p
dalam mencapai tempat kerja mereka. Sebagai respons terhadap ini,
.b
dari rumah (WFH) jika pekerjaan mereka memungkinkan. Hal ini telah
w
18
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
id
.
go
ps.
.b
w
id
ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Pada awal pelaksanaan,
.
go
yakni tahun 1986 sampai dengan 1993, pencacahan Sakernas
dilakukan secara triwulanan. Sakernas kemudian hanya dilakukan
s.
setahun sekali pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2001 tepatnya
p
.b
di bulan Agustus. Pada periode tahun 2002 sampai 2004 selain secara
tahunan, Sakernas juga dilaksanakan secara triwulanan. Sedangkan
w
w
21
Metodologi Penulisan
3.2 Kerangka Sampel
Kegiatan Sakernas tahun 2022 dilaksanakan dua kali dalam
setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus di 34 provinsi dan
514 kabupaten/kota di wilayah Republik Indonesia. Sakernas Februari
2022 dikumpulkan untuk memperoleh estimasi data ketenagakerjaan
sampai tingkat provinsi dengan banyaknya sampel sebanyak 7.500
Blok Sensus (BS) atau sekitar 75.000 rumah tangga. Sementara
Sakernas Agustus 2022 menggunakan sampel yang lebih besar, yaitu
sebanyak 30.000 BS atau sekitar 300.000 rumah tangga yang terdiri
dari 7.500 BS panel dan 22.500 BS komplemen. Besarnya sampel yang
id
digunakan pada Sakernas Agustus 2022 adalah untuk memperoleh
.
estimasi data ketenagakerjaan sampai tingkat kabupaten/kota.
go
Kegiatan Sakernas 2022 telah menggunakan kerangka sampel
s.
BS2020 dan kerangka sampel rumah tangga yang berasal dari keluarga
p
.b
Sampling Frame.
ht
22
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
penduduk yang kabupaten/kota tempat tinggalnya saat ini berbeda
dengan kabupaten/ kota tempat tinggal lima tahun yang lalu. Analisis
mobilitas non-permanen dibatasi pada tenaga kerja yang melakukan
perjalanan komuter melewati batas administrasi kabupaten/kota
dan pergi pulang pada hari yang sama. Analisis mobilitas pekerjaan
adalah tenaga kerja yang pernah berhenti dari pekerjaan sebelumnya
setelah tanggal 31 Agustus 2022. Sementara analisis tenaga kerja yang
mempunyai pengalaman bekerja di luar negeri dibatasi pada mereka
yang pernah bekerja di luar negeri pada kurun waktu lima tahun
terakhir (Agustus 2017-Agustus 2022) dan saat ini sudah kembali ke
Indonesia. Pada publikasi ini juga dibahas juga beberapa provinsi
id
terpilih sebagai unit analisis untuk keperluan perbandingan secara
.
spasial. Provinsi terpilih yang dimaksud adalah provinsi yang memiliki
go
persentase pekerja yang tertinggi. s.
p
.b
Agustus 2022 adalah sebanyak 30.000 Blok Sensus (BS) atau sekitar
ht
23
Metodologi Penulisan
responden. Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan mobilitas
tenaga kerja merupakan pertanyaan individu dalam kuesioner,
sehingga diusahakan bersumber dari individu yang bersangkutan.
Kegiatan pengolahan data Sakernas meliputi editing, coding, data
entry, validasi dan tabulasi. Kegiatan editing dan coding merupakan
kegiatan pengolahan prakomputer yang meliputi pemeriksaan isian
daftar dan pemberian kode numerik. Pemeriksaan yang dimaksud
adalah pengecekan isian pertanyaan, pemeriksaan konsistensi isian
dalam blok maupun antarblok. Pada saat perekaman data (data entry),
secara simultan dijalankan program validasi, sehingga begitu data
terekam maka data sudah bersih. Penyuntingan lanjutan dilakukan
id
untuk validasi data tertentu yang belum tercakup dalam program
.
go
perekaman data, kemudian dilanjutkan dengan tabulasi. Hasil akhir
yang disajikan adalah data berbentuk tabel.s.
p
.b
pada sifat-sifat atau hal-hal yang dapat diamati. Rumusan dari definisi
operasional menggunakan kata-kata yang operasional sehingga
s:
24
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
menjadi satu. Rumah tangga biasa umumnya terdiri dari
bapak, ibu dan anak.
2. Anggota rumah tangga adalah adalah semua orang yang
biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga dan atau
makan dari satu dapur, baik yang sedang berada di rumah
pada waktu pendataan maupun yang sementara tidak berada
di rumah. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 1
tahun atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian
kurang 1 tahun tetapi dengan tujuan akan meninggalkan
rumah 1 tahun atau lebih tidak dianggap sebagai anggota
id
rumah tangga. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga
.
go
selama 1 tahun atau lebih dan tamu yang tinggal di rumah
tangga selama kurang dari 1 tahun tetapi akan bertempat
s.
tinggal selama 1 tahun atau lebih dianggap sebagai anggota
p
.b
rumah tangga.
w
25
Metodologi Penulisan
• Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup
berpisah sebagai suami istri karena bercerai dan
belum kawin lagi. Termasuk mereka yang mengaku
cerai walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya
tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah
tetapi masih berstatus kawin, misalnya suami/istri
yang ditinggalkan oleh istri/suami ke tempat lain
karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk
keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah
kawin tetapi pernah hamil dianggap cerai hidup.
• Cerai mati adalah status dari mereka yang suami/
id
istrinya telah meninggal dunia dan belum kawin lagi
.
go
5. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah tingkat
s.
pendidikan yang dicapai seseorang setelah mengikuti
p
pelajaran pada kelas tertinggi suatu tingkatan sekolah
.b
golongan yaitu:
//w
26
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
8. Pekerjaan utama, cara penentuan suatu kegiatan merupakan
pekerjaan utama atau bukan adalah sebagai berikut:
• Jika responden pada seminggu yang lalu hanya
mempunyai satu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut
dicatat sebagai pekerjaan utama;
• Jika responden pada seminggu yang lalu mempunyai
lebih dari satu pekerjaan, maka pekerjaan yang
menggunakan waktu terbanyak dicatat sebagai
pekerjaan utama. Jika waktu yang digunakan sama,
maka pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar
dianggap sebagai pekerjaan utama. Jika waktu yang
id
digunakan sama dan penghasilannya juga sama besar,
.
go
maka jenis pekerjaan diserahkan kepada responden,
s.
pekerjaan mana yang dianggap merupakan pekerjaan
p
utama.
.b
pekerjaan utama.
s:
27
Metodologi Penulisan
• Kelompok jasa-jasa adalah perdagangan, hotel
dan rumah makan, transportasi dan pergudangan,
informasi dan komunikasi, keuangan dan asuransi, jasa
pendidikan, jasa kesehatan, jasa kemasyarakatan, jasa
pemerintahan dan perorangan, dan lainnya.
10. Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang
dilakukan oleh seseorang atau apa yang dilakukan di tempat
bekerjanya. Jenis pekerjaan pada publikasi ini didasarkan
pada Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI) 2014.
11. Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam
melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan. Mulai
id
tahun 2001 status pekerjaan dibedakan menjadi 7 (tujuh)
.
go
kategori yaitu: s.
i) Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha
p
dengan menanggung risiko secara ekonomis, yaitu
.b
28
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
karyawan, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang
dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki majikan
yang sama dalam sebulan terakhir.
v) Pekerja bebas di pertanian, adalah seseorang yang
bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak
tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir) di
usaha pertanian baik yang berupa usaha rumah tangga
maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa
dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang
maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran
harian maupun borongan. Usaha pertanian meliputi:
id
pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,
.
go
peternakan, perikanan, dan perburuan, termasuk juga
jasa pertanian. Majikan adalah orang atau pihak yang
s.
memberikan pekerjaan dengan pembayaran yang
p
.b
disepakati.
w
29
Metodologi Penulisan
sawah; bukan anggota rumah tangga tetapi keluarga dari
orang yang dibantunya, seperti famili yang membantu
melayani penjualan di warung; bukan anggota rumah
tangga dan bukan keluarga dari orang yang dibantunya,
seperti orang yang membantu menganyam topi pada
industri rumah tangga tetangganya.
id
niatan untuk menetap di daerah tujuan. Mobilitas permanen
.
go
mencakup migrasi seumur hidup dan migrasi risen. Migrasi seumur
hidup didefinisikan sebagai perpindahan penduduk melewati suatu
s.
wilayah administrasi, yakni apabila tempat tinggal responden saat ia
p
dilahirkan berbeda dengan wilayah administrasi tempat tinggalnya
.b
30
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
sirkuler adalah pergerakan penduduk secara rutin pergi ke tempat
tujuan dan kembali ke tempat tinggal dalam jangka waktu mingguan
dengan melewati batas administratif tingkat kabupaten atau kota.
Definisi yang digunakan antara lain:
1. Pekerja komuter adalah pelaku mobilitas ulang alik dengan
tujuan utama untuk bekerja.
2. Pekerja sirkuler adalah pelaku mobilitas sirkuler dengan
tujuan utama untuk bekerja.
3. Stayer adalah pekerja yang tidak melakukan mobilitas
nonpermanen atau dengan kata lain tempat bekerjanya
id
berada di satu kabupaten/kota yang sama dengan tempat
.
go
tinggalnya ps.
3.5.4 Mobilitas Pekerjaan
.b
w
31
Metodologi Penulisan
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
id
.
go
ps.
.b
w
id
politik dan ekonomi terhadap inflasi di negara berkembang (kecuali
.
di Amerika Selatan) lebih rendah di bandingkan dengan negara
go
maju. Meningkatnya risiko resesi yang menimpa negara maju seperti
s.
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menunjukkan berkurangnya
p
permintaan agregat akibat kebijakan moneter ketat dan menurunnya
.b
35
Pembahasan dan Analisis
Tabel 4.1 Karakteristik
Tabel Ketenagakerjaan
4.1 Karakteristik Indonesia,
Ketenagakerjaan Indonesia, 2018-2022
2018-2022
id
Informal (%) 56,8 55,9 60,5 59,4 59,3
.
go
Persentase pengangguran (%) 3,6 3,5 4,8 6,5 5,9
Persentase pekerja menurut status
mobilitas
p s.
Pekerja komuter (%) 6,9 6,9 5,5 5,6 6,0
.b
36
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
risen sebesar 0,3 persen poin menunjukkan bahwa pergerakan
pekerja antar wilayah telah kembali menggeliat meskipun tidak
sebesar seperti sebelum terjadinya pandemi.
Meningkatnya kesempatan kerja tidak hanya dimanfaatkan oleh
mereka yang berpendidikan tinggi. Hasil Sakernas 2022 menunjukkan
peningkatan jumlah angkatan kerja berpendidikan SMA ke bawah
sebesar satu persen (Tabel 4.2). Kenaikan angkatan kerja pada kategori
tersebut disumbangkan oleh jumlah angkatan kerja yang tidak/
belum tamat SD. Kenaikan persentase pada kelompok angkatan kerja
tersebut telah terjadi pada dua tahun terakhir, yaitu dari 11,4 persen
pada 2020 menjadi 12,1 persen pada 2021 dan 13,1 persen pada 2022.
id
Hal sebaliknya terjadi pada angkatan kerja berpendidikan SMA ke atas.
.
go
Pada angkatan kerja dengan pendidikan tamat SMA dan perguruan
tinggi masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,5 persen poin.
s.
Hal ini menunjukkan bahwa pasar kerja yang tercipta lebih banyak
p
.b
37
Pembahasan dan Analisis
Meningkatnya keterlibatan angkatan kerja berpendidikan
rendah tersebut diikuti dengan pertumbuhan jumlah pekerja sektor
primer. Pada tahun 2022, jumlah pekerja sektor pertanian meningkat
sebesar 0,3 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya (Tabel 4.3).
Sektor pertanian dipandang memegang peranan vital dalam periode
krisis dengan menyediakan lebih banyak kesempatan kerja informal
meskipun dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah. Hal ini dapat
dilakukan melalui keikutsertaan sebagian besar anggota keluarga
dalam kegiatan subsisten untuk menyediakan bahan pangan, serta
menciptakan suplai bagi sektor non pertanian. Meskipun demikian,
penyerapan tenaga kerja pertanian pada beberapa periode terakhir
id
lebih banyak dilakukan oleh perusahaan skala besar pada sektor
.
perkebunan. Hal ini terlihat misalnya pada pengusahaan tanaman
go
kelapa sawit yang semakin intensif dalam pembukaan lahan di Pulau
s.
Sumatera dan Kalimantan. Akibatnya terdapat porsi cukup besar dari
p
peningkatan tenaga kerja sektor pertanian tersebut yang berstatus
.b
38
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
satu kondisi paling buruk bagi pasar tenaga kerja nasional dalam lima
tahun terakhir, yang ditandai dengan tingginya tingkat pengangguran.
Banyak usaha yang terdampak resesi terpaksa merumahkan
pekerjanya. Pada tahun 2022, performa ekonomi Indonesia semakin
membaik dan bahkan menunjukkan capaian tertinggi selama delapan
tahun terakhir. Hal ini mendorong semakin banyak penduduk untuk
berpartisipasi sebagai angkatan kerja. Meskipun demikian, situasi ini
lebih banyak dimanfaatkan oleh mereka yang berpendidikan rendah
untuk berpartisipasi pada usaha formal terutama di sektor pertanian.
. id
go
4.2.1 Distribusi Pekerja Migran Risen Menurut Provinsi
s.
p
Migrasi merupakan salah satu komponen dalam pertumbuhan
.b
39
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
5,8 persen dan 6,0 persen. Hal ini menandakan bahwa Kepulauan Riau
ht
40
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
signifikansi yang substansial, sebab mampu memberikan landasan
yang kuat untuk memahami daerah tujuan utama dan asal daerah
yang ditinggalkan oleh para migran risen.
Sumatera Jawa
Utara Tengah
Sulawesi
Selatan
Sumatera
Barat Jawa
Barat Lainnya
Lainnya Lainnya
DKI Jakarta Maluku
Jawa Tengah Kalimantan Timur
. id
go
Gambar 4.2 Distribusi Persentase Pekerja Migran Risen di Tiga
Provinsi Dengan Migran Risen Terbesar Menurut Tiga Provinsi Asal
s.
Terbesarnya di Indonesia, 2022
p
.b
w
41
Pembahasan dan Analisis
dan aspek sumber daya manusia semata, melainkan juga tercermin
dalam hubungan sosial yang kuat, nilai-nilai budaya, serta tradisi yang
melingkupi penduduk dalam keluarga dan masyarakat.
Selanjutnya, untuk mengidentifikasi provinsi-provinsi yang
memberikan kontribusi signifikan terhadap migrasi risen di seluruh
wilayah Indonesia, dapat disimpulkan bahwa provinsi Jawa Tengah
cukup memberikan kontribusi yang tinggi terlihat dari persentase
tiga penyumbang migrasi risen di Provinsi Kepulauan Riau, dan
DI Yogyakarta, dimana di Provinsi Kepulauan Riau Jawa Tengah
menyumbang 8.8 persen migran dan di DI Yogyakarta sebesar 26.4
persen.
. id
go
4.2.3 Karakteristik Pekerja Migran Risen Menurut Provinsi
p s.
Migrasi merupakan suatu fenomena perilaku penduduk yang
.b
dari adanya sikap dan niat yang berbeda-beda pada setiap individu.
w
42
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
s.
Gambar 4.3 Distribusi Persentase Pekerja Migran Risen
p
.b
43
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
w
44
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
ps.
.b
45
Pembahasan dan Analisis
berpendidikan rendah. Ketika pekerja migran banyak berpendidikan
yang relatif rendah, maka mereka akan banyak menyumbangkan
sektor informal di daerah tujuan. Sedangkan sebaliknya, ketika
migran yang masuk adalah tenaga kerja berpendidikan yang tinggi,
maka mereka akan cenderung masuk ke dalam sektor formal untuk
menjadi tenaga kerja formal (Sheehan dan Riosmena, 2013).
Hipotesis tersebut dapat ditangkap pada pola yang ditunjukkan
dari Gambar 4.5. Provinsi dengan persentase pekerja migran mayoritas
berpendidikan SMA ke atas cenderung memiliki persentase yang
lebih tinggi pada pekerja sektor formal, dan sebaliknya, provinsi yang
memiliki persentase pekerja migran berpendidikan SMA ke bawah
id
lebih tinggi, akan menunjukkan persentase pekerja pada sektor
.
go
informal yang lebih tinggi.
s.
Pendidikan pekerja migran juga berkaitan dengan arah lapangan
p
usaha yang dijalani oleh tenaga kerja di provinsi tujuan. Pekerja
.b
tahun 2022.
s:
tp
ht
46
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Mayoritas pekerja migran di seluruh provinsi terpilih bekerja
pada lapangan usaha utama jasa-jasa, dengan dominasi paling besar
ditemukan di DKI Jakarta dengan persentase mencapai 85,7 persen.
Temuan ini menunjukkan bahwa sektor jasa merupakan sektor
yang banyak menyerap pekerja migran. Pada Gambar 4.6, terlihat
bahwa provinsi di luar Pulau Jawa cenderung memiliki angka pekerja
migran yang lebih tinggi pada lapangan usaha pertanian daripada
manufaktur. Sedangkan di Pulau Jawa, persentase pekerja migran di
sektor manufaktur lebih tinggi daripada pertanian.
id
4.3 Mobilitas Nonpermanen Menurut Provinsi
.
go
s.
4.3.1 Distribusi Stayers dan Movers Menurut Provinsi
p
.b
47
Pembahasan dan Analisis
empat diantaranya masuk ke dalam Peraturan Presiden No. 18 Tahun
2020 terkait Proyek Prioritas Strategis dalam pengembangan wilayah
metropolitan yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten yang masuk
dalam WM Jabodetabek dan Cekungan Bandung, serta Bali yang di
dalamnya terdapat WM Sarbagita.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
48
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Indonesia (KTI) misalnya Papua (99,5 persen) dan Maluku Utara (98
persen), adapun di Kawasan Barat Indonesia persentase stayers yang
tinggi terjadi di wilayah kepulauan yaitu Kepulauan Riau (98,7 persen).
id
untuk dapat mengakses lokasi tersebut. Kondisi ini banyak ditemukan
.
go
di kawasan metropolitan, di mana pembangunan permukiman meluas
melintasi batas-batas administrasi wilayah. Akibatnya, lapangan kerja
s.
yang terpusat di salah satu kota juga dapat diakses oleh penduduk
p
.b
49
Pembahasan dan Analisis
juta orang atau hampir 90 persen pelaku komuter didominasi oleh
penduduk kawasan barat Indonesia, sedangkan 10 persen sisanya
berada di region lainnya.
Kesenjangan jumlah komuter antarkawasan di Indonesia
ini cukup beralasan mengingat sebaran penduduk dan kegiatan
ekonomi yang tidak merata. Data BPS tahun 2022 menunjukkan
bahwa Keberadaan Pulau Jawa sebagai lokasi kegiatan komuter
terbesar cukup beralasan mengingat 55,9 persen penduduk
Indonesia bertempat tinggal di wilayah ini. Selain itu, 57,8 persen
Produk Domestik Bruto (PDRB) juga dihasilkan oleh aktivitas ekonomi
di Pulau Jawa. Regional Sumatera sebagai lokasi komuter terbesar
id
berikutnya didukung oleh kontribusi jumlah penduduk sebesar 21,7
.
go
persen dan PDRB sebesar 22 persen. Meskipun memiliki sumber daya
alam yang melimpah, namun dengan luasan daerah yang sangat
s.
besar serta sarana transportasi yang belum merata membuat jumlah
p
.b
50
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
51
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
w
w
52
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
p s.
.b
w
w
53
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
komuter bekerja pada sektor jasa. Hal ini sejalan dengan lokasi
pekerjaan komuter yang umumnya berpusat di wilayah-wilayah
metropolitan, yang didominasi oleh pekerjaan di bidang manufaktur
dan jasa. Provinsi dengan pekerja komuter pada sektor manufaktur
dan jasa terbesar, secara berturut turut terdapat di Jawa Tengah dan
DKI Jakarta. Persentase pekerja komuter pada sektor pertanian yang
paling besar terdapat di Lampung, dimana hampir 1 dari 5 pekerja
komuter bekerja di sektor pertanian.
54
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
bagian lain dari pekerja sirkuler tersebar di berbagai provinsi di seluruh
Indonesia. Pola ini cenderung konsisten dengan data tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini mencerminkan dominasi Pulau Jawa sebagai
pusat ekonomi dan industri di Indonesia (Purnomo, 2016). Provinsi-
provinsi ini memiliki persentase yang signifikan dalam mengirimkan
pekerja sirkuler ke berbagai daerah, yang dapat dihubungkan dengan
potensi ekonomi dan lapangan kerja yang tersedia di wilayah tersebut.
Jika kita mempertimbangkan pembagian berdasarkan pulau-
pulau besar di Indonesia, maka persentase pekerja sirkuler tertinggi di
Pulau Sumatera tercatat di provinsi-provinsi seperti Sumatera Utara,
Sumatera Selatan, Lampung dan Sumatera Barat. Sementara itu, Pulau
id
Jawa memiliki persentase pekerja sirkuler tertinggi di Jawa Barat, Jawa
.
go
Tengah, dan Jawa Timur, yang juga merupakan tiga provinsi terbesar
dalam menyumbang pekerja sirkuler di seluruh Indonesia. Di Pulau
s.
Kalimantan, Kalimantan Selatan memiliki persentase pekerja sirkuler
p
.b
yang terbatas dan jarak yang jauh dari pusat-pusat ekonomi utama
dapat mempengaruhi tingkat migrasi pekerja sirkuler di kawasan ini
(Paul & Yeoh, 2021).
55
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
w
56
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Selain itu, faktor lain seperti pendapatan yang lebih tinggi,
akses ke layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik, serta
kehidupan sosial yang lebih dinamis juga dapat mempengaruhi
keputusan pekerja sirkuler untuk bermigrasi ke wilayah dengan pusat
ekonomi yang lebih besar (Kelley et al, 2020). Oleh karena itu, mobilitas
pekerja sirkuler dapat dianggap sebagai respons rasional terhadap
kesempatan ekonomi yang lebih besar yang ditawarkan oleh pusat-
pusat ekonomi regional.
id
Selanjutnya, pembahasan mengenai pekerja sirkuler akan
.
go
dibatasi pada sepuluh provinsi dengan persentase pekerja sirkuler
terbesar, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera
s.
Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta,
p
Banten, dan Sulawesi Selatan.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
57
Pembahasan dan Analisis
Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan, dari 10 provinsi
terpilih, hanya Jawa Tengah dan Banten yang pekerja sirkulernya
mayoritas berpendidikan di bawah SMA. Sedangkan untuk 8 provinsi
lain didominasi oleh pekerja sirkuler yang berpendidikan lebih tinggi,
yaitu SMA ke atas. Di DI Yogyakarta, dominasinya bahkan mencapai
70,5 persen, artinya hampir 3 dari 4 pekerja sirkuler berpendidikan
SMA ke atas.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
58
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
p s.
.b
w
59
Pembahasan dan Analisis
yang memutuskan untuk menjadi pekerja migran risen. Pekerja
berstatus migran risen di Indonesia pada tahun 2022 mengalami
sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu
dari 2,5 persen menjadi 2,8 persen dari seluruh penduduk yang
bekerja. Karakteristik pekerja migran risen dari aspek sosiodemografi
dapat dilihat pada Gambar 4.16.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
60
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
ps.
.b
Seperti ditunjukkan pada Gambar 4.16, dilihat dari jenis kelamin pelaku
migrasi risen, persentase baik laki-laki maupun perempuan yang
ht
61
Pembahasan dan Analisis
tinggi dibandingkan dengan persentase pekerja migran risen yang
berstatus kawin dan cerai. Namun, ditemukan hal yang menarik yaitu
bahwa persentase pekerja migran risen yang berstatus cerai hidup
lebih tinggi dibandingkan dengan persentase pekerja migran risen
yang berstatus kawin ataupun cerai mati pada tahun 2021.
Nilai persentase pekerja migran berstatus kawin yang lebih
rendah dibandingkan dengan pekerja migran belum kawin tersebut
dapat dijelaskan dengan model migrasi keluarga yang dikembangkan
oleh Jacob Mincer (1978). Keputusan melakukan migrasi bagi
mereka yang sudah berkeluarga tidak hanya melihat keuntungan
yang diperoleh dari migrasi yang dilakukan. Ikatan keluarga dapat
id
menghalangi terjadinya migrasi. Ketika pekerja berstatus kawin
.
go
melakukan migrasi, keuntungan yang didapatkan harus lebih tinggi
dan mampu menggantikan kerugian yang dialami pasangannya
s.
(Mincer, 1978).
p
.b
62
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
didapatnya di masa yang akan datang. Secara tidak langsung migrasi
merupakan salah satu bentuk investasi. Semakin muda pekerja
bermigrasi, maka semakin banyak nilai dan keuntungan yang didapat
di kemudian hari dari keputusannya tersebut. Selain itu, penduduk
usia muda merupakan penduduk yang paling dominan peranannya
daripada kelompok umur lainnya karena dianggap mampu untuk
mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
Pola pelaku mobilitas permanen di Indonesia, dalam hal ini
pekerja migran risen, dapat dilihat pada Gambar 4.17. Pola migrasi
risen di Indonesia banyak didominasi oleh pekerja di kelompok
usia 20 s.d 39 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 25 s.d 29
id
tahun baik pada tahun 2021 maupun pada tahun 2022. Sementara
.
go
itu, semakin bertambah usianya, kecenderungan untuk melakukan
migrasi semakin menurun. s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
63
Pembahasan dan Analisis
. id
go
Gambar 4.17 Pola Distribusi Pekerja Berdasarkan
s.
Kelompok Umur dan Status Migrasi, 2021-2022 (Lanjutan)
p
.b
64
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
ps.
.b
65
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
66
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
di kawasan pinggiran akan diisi oleh migran yang berasal dari wilayah
yang lebih jauh. Harris dan Todaro (1970) memperkuat teori tersebut
dengan menyatakan bahwa keputusan migrasi tenaga kerja di
perdesaan yang biasanya bekerja pada sektor pertanian didasarkan
atas harapan untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar di
kawasan perkotaan yang identik dengan kegiatan industri. Kedua
teori ini mengindikasikan bahwa keputusan migrasi tenaga kerja tidak
terlepas dari harapan akan mendapatkan pekerjaan pada sektor
lapangan usaha tertentu seperti industri dan jasa.
Hasil Sakernas 2022 menunjukkan bahwa 35 persen tenaga kerja
yang bermigrasi dalam lima tahun terakhir (migran risen) bekerja pada
id
sektor industri pengolahan serta perdagangan dan jasa. Penyerapan
.
go
tenaga kerja terbesar bagi migran risen terjadi pada kelompok
perdagangan besar dan eceran sebesar 21,4 persen (Gambar 4.20).
s.
Penyerapan tenaga kerja terbesar kedua bagi migran risen terjadi
p
.b
Sektor lain yang menyerap migran risen sebagai tenaga kerja adalah
w
(1889) serta Harris dan Todaro (1970), namun hal ini dapat dijelaskan
tp
67
Pembahasan dan Analisis
. id
go
s.
Gambar 4.20 Distribusi Persentase lapangan Pekerjaan Utama
p
Pekerja Migran Risen, 2022
.b
w
68
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
sektor pertanian lebih rendah dibandingkan dengan lapangan usaha
lainnya. Akibatnya, sektor pertanian memiliki kemampuan untuk
menampung pergeseran tenaga kerja dari lapangan usaha lainnya.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
69
Pembahasan dan Analisis
persen. Jenis pekerjaan ini merupakan kegiatan utama pada sektor
pertanian. Selain ketiga jenis pekerjaan tersebut, terdapat proporsi
migran risen yang bekerja sebagai pekerja kasar dalam jumlah cukup
besar yaitu 16,4 persen. Jenis pekerjaan kasar tersebut tersebar pada
berbagai lapangan usaha migran risen, termasuk pada ketiga sektor
usaha dengan jumlah pekerja yang disebut sebelumnya.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
70
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
memperkuat informasi bahwa sektor pertanian lebih banyak diisi
oleh migran risen yang berpendidikan rendah. Sementara itu, migran
risen berpendidikan tinggi pada sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan yang jumlahnya mencapai 6 persen dapat menjelaskan
meningkatnya penyerapan tenaga kerja formal di sektor tersebut.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
71
Pembahasan dan Analisis
tidak tetap/tidak dibayar (14,8 persen), serta pekerja bebas di sektor
non-pertanian (4,2 persen). Besarnya kontribusi pekerja migran risen
dalam sektor formal tersebut sangat wajar mengingat pekerjaan pada
sekor formal menjanjikan stabilitas pendapatan yang lebih tinggi dan
risiko yang lebih rendah. Akibatnya migran semakin percaya diri dan
meningkatkan peluang mereka untuk untuk berpindah.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
72
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
memiliki fleksibilitas lebih tinggi dan tidak perlu terikat pada jam
kerja tertentu. Selain berusaha sendiri dan menjadi buruh/karyawan/
pegawai, jam kerja yang rendah pada migran risen juga disumbangkan
oleh mereka yang merupakan pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar
yaitu 23,1 persen. Hal ini merupakan konsekuensi dari migrasi yang
dilakukan bersama dengan keluarga. Untuk menghasilkan pendapatan
yang lebih besar, lebih banyak anggota keluarga yang berkontribusi
membantu mendapatkan penghasilan.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
73
Pembahasan dan Analisis
Selain dipengaruhi oleh status dalam pekerjaan, tingkat
produktivitas migran risen yang bekerja juga di tentukan oleh lapangan
usahanya. Hasil Sakernas 2022 menunjukkan bahwa migran risen yang
bekerja setidaknya 35 jam per minggu, mayoritas bekerja pada sektor
perdagangan besar dan eceran (22 persen). Sektor lain yang banyak
mendorong migran risen untuk bekerja setidaknya 35 jam seminggu
adalah industri pengolahan (14,5 persen), serta pertanian, kehutanan,
dan perikanan (10,5 persen). Sementara itu bagi migran risen yang
bekerja kurang dari 35 jam seminggu, sebagian besar bekerja pada
sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (28,9 persen). Hal ini
dinilai wajar mengingat migran risen yang berkontribusi pada sektor
id
tersebut sebagian besar diantaranya berpendidikan SMA ke bawah.
.
Selain itu, peningkatan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian tanpa
go
diiringi dengan pemilikan lahan membuat volume pekerjaan yang
s.
tersedia menjadi lebih sedikit. Situasi yang sama terjadi di sektor
p
perdagangan besar dan eceran, sementara pada sektor pendidikan
.b
pendidikan informal.
s:
tp
ht
74
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Besarnya jumlah migran risen dengan pendidikan SMA ke
atas yang bekerja pada sektor informal tersebut dapat terlihat
pada Gambar 4.27. Dari 1,7 juta migran risen yang bekerja di sektor
informal, jumlah migran risen berpendidikan SMA yang bekerja
pada sektor informal pada tahun 2022 mencapai 633 ribu orang.
Dengan persentase sebesar 37,2 persen, migran risen pada kategori
ini menjadi yang terbesar pada sektor informal dibandingkan
dengan pada kategori pendidikan lainnya seperti tamatan SD (22
persen), tamatan SMP (20,2 persen). Selain jumlah migran risen
berpendidikan SMA, terdapat 11,6 persen tamatan perguruan tinggi
yang juga bekerja pada sektor informal. Pada sektor formal terjadi
id
hal sebaliknya dimana 1,6 juta atau 76 persen dari 2,4 juta migran
.
risen yang bekerja pada sektor formal memiliki pendidikan SMA ke
go
atas. Hal ini mengindikasikan bahwa perpindahan tenaga kerja dalam
s.
lima tahun terakhir tidak hanya didorong oleh peluang kerja yang
p
lebih besar pada sektor formal, melainkan juga dilengkapi dengan
.b
75
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
bekerja pada sektor formal tersebar secara lebih merata di setiap jenis
usaha, jika dibandingkan dengan mereka yang bekerja pada sektor
informal. Gambar 4.28 memperlihatkan bahwa keterlibatan migran
risen dalam pekerjaan di sektor formal paling banyak ditemukan
pada industri pengolahan serta perdagangan besar dan eceran.
Kedua jenis usaha ini menyerap 684 ribu orang atau 32,4 persen
migran risen pada sektor formal. Meskipun pada sektor informal
usaha perdagangan besar dan eceran juga menyerap migran risen
dalam jumlah paling besar (28,5 persen), namun pada tempat kedua
terdapat migran risen yang bekerja pada sektor pertanian, kehutanan,
dan perikanan dengan jumlah mencapai 445 ribu orang (26,2 persen).
Jumlah migran risen yang bekerja secara informal pada sektor industri
pengolahan yang jumlahnya mencapai 176 ribu orang sebagian
besar merupakan pelaku industri mikro kecil berbasis rumah tangga.
Besarnya keterlibatan migran risen dalam perdagangan dan industri
76
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
pengolahan baik secara formal maupun informal tersebut sesuai
dengan hukum migrasi Ravenstein mengenai perpindahan penduduk
dalam jarak yang jauh.
. id
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
77
Pembahasan dan Analisis
menunjukkan bahwa terdapat 342 ribu migran risen atau 20 persen
yang bekerja pada jenis jabatan tersebut. Jika dibandingkan dengan
jumlah migran risen yang bekerja pada jenis jabatan yang sama pada
sektor formal, jumlah tersebut delapan kali lebih besar secara absolut.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagaimana halnya sektor perdagangan
besar dan sedang, sektor pertanian memberikan peluang yang besar
bagi para migran risen yang tidak dapat terserap pada sektor formal.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
78
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
pada sektor pertanian pada umumnya berpendidikan SMA ke bawah,
sehingga berkontribusi pada jumlah pekerja terampil di pertanian,
kehutanan, dan perikanan yang cukup banyak. Faktor pendidikan
juga menjadi pembeda bagi kesempatan migran risen untuk dapat
bekerja dengan jam kerja normal atau memasuki jabatan profesional
pada sektor formal dengan peluang penghasilan lebih baik seperti
TNI/Polri, manajer, profesional, teknisi dan asisten profesional, serta
tenaga tata usaha.
. id
4.5.1 Karakteristik Sosiodemografi Pekerja Komuter
go
dan Sirkuler s.
p
Tarigan (2004) menemukan bahwa sebagian besar pelaku
.b
79
Pembahasan dan Analisis
(stayers) tertinggi adalah pada pekerja dengan berstatus cerai.
Persentase tertinggi pada pekerja dengan status cerai mati kemudian
dilanjutkan dengan pekerja yang berstatus cerai hidup.
Status Mobilitas
Pekerja Pekerja
Karakteristik Stayers Total
Komuter sirkuler
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
.
Jenis Kelamin
go
Laki-laki 5 669,2 70,2 1 975,3 89,2 74 909,5 59,9 82 554,0 61,0
Perempuan 2 405,8 29,8 238,2 10,8
s. 50 098,7 40,1 52 742,8 39,0
Status Perkawinan
p
Belum kawin 2 063,6 25,6 497,1 22,5 22 143,3 17,7 24 704,0 18,3
.b
Cerai hidup 223,3 2,8 52,5 2,4 3 596,1 2,9 3 871,9 2,9
Cerai mati 162,7 2,0 30,5 1,4 7 727,0 6,2 7 920,2 5,9
w
SMA ke atas 6 191,9 76,7 1 241,6 56,1 51 644,0 41,3 59 077,5 43,7
ht
Jumlah 8 075,0 100,0 2 213,5 100,0 125 008,3 100,0 135 296,7 100,0
80
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
itu, pengelompokan ini dibuat untuk melihat pola dan perbedaan
bermigrasi menurut kelompok umur terkait dengan potensi tenaga
kerja produktif yang melakukan mobilitas nonpermanen, khususnya
mobilitas ulang-alik di tahun 2022.
Alasan lain dibuat pengelompokan umur karena selektivitas
umur juga terjadi ketika ada mobilitas, khususnya mobilitas
nonpermanen (Hugo, 2001). Kebanyakan pelaku mobilitas berumur
antara 20 sampai awal 30 tahun. Setelah umur tersebut akan
terjadi penurunan mobilitas. Tetapi selektivitas ini tidak harus selalu
mengikuti aturan tersebut. Kadang pola mobilitas yang terjadi justru
kebalikannya dan bahkan tidak berpola sama sekali. Hal ini diakibatkan
id
konsep perilaku subjek yang melakukan perpindahan bersifat sangat
.
go
relatif, dengan kata lain sangat unik dan tidak dapat disamaratakan
untuk semua orang. s.
p
Saefullah (1996) mengungkapkan bahwa pada umumnya pelaku
.b
81
Pembahasan dan Analisis
persen. Selanjutnya, pekerja komuter yang berusia 65 tahun keatas
mengalami penurunan, yaitu dari 1,3 persen pada tahun 2021 menjadi
1,1 persen pada tahun 2022.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
82
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
ps.
.b
w
83
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
84
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
ke atas berusia 25-29 tahun. Sedangkan tiga kelompok umur terbesar
untuk tingkat pendidikan di bawah SMA berada pada keleompok
umur 30-34 tahun, 35-39 tahun, dan 40-44 tahun..
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
85
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
86
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
ps.
Gambar 4.35 Persentase Pekerja Komuter Menurut Tingkat
.b
dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor; serta
sektor Industri Pengolahan, memiliki tingkat pendidikan SMA ke atas
yang berkisar antara 62,6 hingga 71,9 persen. Di sisi lain, mayoritas
pekerja di sektor Konstruksi pada umumnya memiliki tingkat
pendidikan SMA ke bawah, yaitu mencapai angka 51,8 persen pada
tahun 2021 dan meningkat hingga 67,3 persen pada tahun 2022
(Lampiran Tabel L.33).
87
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
Gambar 4.36 Persentase Pekerja Sirkuler Menurut Tingkat
.b
sirkuler pada tiga sektor utama yang paling banyak menyerap tenaga
tp
88
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
p s.
.b
w
89
Pembahasan dan Analisis
peluang ekonomi yang menjanjikan. Keberagaman jenis pekerjaan ini
dapat dilihat sebagai tanda positif dalam menciptakan lapangan kerja
yang lebih beragam.
Selanjutnya, terdapat peningkatan yang signifikan dalam
proporsi pekerja komuter yang bekerja dalam pekerjaan profesional
antara tahun 2021 dan 2022. Ini mengindikasikan kemungkinan
pertumbuhan sektor profesional dalam periode tersebut dan
bahwa pekerja berpendidikan SMA ke atas lebih diminati dalam
jenis pekerjaan ini. Pekerjaan profesional umumnya memerlukan
keterampilan dan pendidikan yang tinggi, sehingga peningkatan ini
mencerminkan perbaikan dalam ekonomi yang lebih terdidik. Selain
id
itu, peran tenaga tata usaha, meskipun mengalami sedikit penurunan
.
go
antara tahun 2021 dan 2022, tetap signifikan. Ini menunjukkan bahwa
pekerjaan administratif dan manajemen masih memiliki permintaan
s.
yang stabil, dan pekerja berpendidikan tinggi tetap dibutuhkan dalam
p
.b
peran ini.
w
32,4 persen pada tahun 2021 dan 32,1 persen pada tahun 2022, serta
s:
2022. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua jenis pekerjaan ini tidak
ht
90
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
ps.
.b
w
91
Pembahasan dan Analisis
bahwa pekerja sirkuler dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi
cenderung mengejar pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk
berinteraksi dengan orang lain, baik dalam bidang pelayanan maupun
penjualan (Koh, 2020).
Namun, perlu diperhatikan bahwa pekerja sirkuler yang
berprofesi sebagai tenaga administrasi dan profesional memiliki
persentase yang sangat rendah dibandingkan dengan pekerja
komuter. Hal ini sejalan dengan perbedaan tingkat pendidikan antara
kedua kelompok pekerja. Pekerja komuter cenderung memiliki
tingkat pendidikan yang lebih tinggi, yang mengarah pada peluang
yang lebih besar dalam pekerjaan administratif dan profesional. Hal
id
ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang preferensi
.
go
pekerjaan pekerja sirkuler berdasarkan tingkat pendidikan mereka.
Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya faktor pendidikan dalam
s.
memengaruhi pilihan karier pekerja sirkuler, serta implikasinya
p
.b
2020).
//w
s:
tp
ht
92
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Produktivitas pekerja mobilitas, baik permanen maupun
non permanen, dapat dinilai dari jumlah jam kerja mereka setiap
minggunya. Jam kerja normal biasanya mencakup minimal 35 jam per
minggu, yang umumnya dikenal sebagai "bekerja dengan jam kerja
normal." (Berniell dan Bietenbeck, 2020). Pembagian jumlah jam kerja
per minggu menjadi di bawah 35 jam dan minimal 35 jam per minggu
digunakan sebagai indikator dalam mengidentifikasi penganggur
terselubung, yaitu mereka yang bekerja kurang dari jam kerja normal.
Secara umum, pekerja komuter cenderung bekerja dengan jam
kerja normal, dengan hanya sebagian kecil yang bekerja di bawah jam
kerja normal, yaitu kurang dari 25 persen pada kedua tahun amatan
id
(2021 dan 2022). Tingginya persentase pekerja komuter yang bekerja
.
go
sesuai dengan jam kerja normal ini disebabkan oleh mayoritas pekerja
komuter yang memiliki status sebagai buruh, karyawan, atau pegawai
s.
(78,6 persen pada tahun 2021 dan meningkat menjadi 81,9 persen
p
.b
status ini bekerja dengan jumlah jam kerja normal. Proporsi buruh,
w
karyawan, atau pegawai yang bekerja dengan jumlah jam kerja normal
//w
93
Pembahasan dan Analisis
pandemi, banyak pekerja komuter yang berusaha sendiri menghadapi
penurunan pendapatan dan harus mengurangi jam kerja mereka
untuk mengurangi biaya operasional bisnis mereka.
Selanjutnya, perubahan preferensi pekerja juga memengaruhi
pola kerja. Pandemi ini memaksa individu untuk merefleksikan
prioritas mereka dalam kehidupan, termasuk sejauh mana mereka
ingin berkomitmen untuk bekerja (Abdullah et al, 2020). Adanya
pergeseran prioritas menuju fleksibilitas waktu, keseimbangan antara
pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta kualitas hidup menjadi faktor
dalam peningkatan persentase pekerja komuter yang berusaha
sendiri yang memilih jam kerja yang lebih singkat.
id
Selain itu, dari sudut pandang ekonomi, penurunan jam kerja
.
go
dapat dijelaskan sebagai strategi adaptasi terhadap perubahan
s.
ekonomi yang sulit (Anderson et al, 2021). Beberapa pekerja komuter
p
yang berusaha sendiri telah menghadapi penurunan permintaan
.b
untuk produk atau layanan mereka, dan mengurangi jam kerja bisa
w
terselesaikan.
s:
yang lebih terpencil atau memiliki biaya hidup yang lebih rendah.
Ini bisa menjadi bagian dari strategi mereka untuk memaksimalkan
kualitas hidup sambil menjalankan bisnis mereka (Afrianty et al, 2022).
Selain itu, kemampuan untuk bekerja dari jarak jauh (remote work)
yang diperkuat oleh teknologi telah memberikan pekerja komuter
yang berusaha sendiri fleksibilitas yang lebih besar dalam pengaturan
jam kerja mereka. (lihat Lampiran Tabel L.37)
Selanjutnya, terdapat fakta menarik mengenai persentase
pekerja sirkuler berdasarkan status pekerjaan dan jam kerja mereka.
Pekerja sirkuler yang berusaha sendiri mengalami penurunan
persentase yang cukup besar dalam bekerja di bawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam seminggu), turun dari 22,9 persen pada tahun
2021 menjadi 16,8 persen pada tahun 2022. Di sisi lain, pekerja sirkuler
yang berstatus buruh/karyawan/pegawai mengalami peningkatan
94
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
yang cukup signifikan dalam bekerja di atas jam kerja normal (35 jam
atau lebih seminggu), naik dari 64,0 persen pada tahun 2021 menjadi
76,1 persen pada tahun 2022.
Tingkat perubahan yang lebih tajam terlihat pada pekerja
sirkuler yang bekerja di atas jam kerja normal. Hal ini mencerminkan
pemulihan ekonomi yang kuat atau peningkatan dalam permintaan
tenaga kerja di sektor tertentu, terutama dalam status pekerjaan
"Buruh/karyawan/pegawai." Para pekerja sirkuler ini mendapati lebih
banyak peluang untuk bekerja dalam jumlah jam yang lebih lama
pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.
Sementara itu, penurunan persentase pekerja sirkuler yang
id
berusaha sendiri yang bekerja di bawah jam kerja normal juga
.
go
mencerminkan dampak pandemi Covid-19 yang terus berlanjut pada
s.
bisnis kecil dan mandiri. Penurunan ini merupakan respons terhadap
p
ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, yang
.b
et al, 2022).
//w
95
Pembahasan dan Analisis
. id
go
s.
Gambar 4.40 Persentase Pekerja Sirkuler Menurut Status Pekerjaan
p
Utama dan Jam Kerja Per Minggu, 2021-2022
.b
w
w
Pada tahun 2021 dan tahun 2022, pekerja baik pekerja komuter
tp
maupun sirkuler yang bekerja sesuai jam kerja normal paling banyak
ht
96
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
go
s.
Gambar 4.41 Persentase Pekerja Komuter Menurut Lapangan
p
Usaha Utama dan Jam Kerja Per Minggu, 2021-2022
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
97
Pembahasan dan Analisis
komuter yang bekerja di atas jam kerja normal, seperti konstruksi dan
industri pengolahan, sering kali memiliki kebutuhan produksi atau
proyek-proyek yang memerlukan jam kerja yang panjang. Sebaliknya,
sektor-sektor dengan persentase tinggi pekerja sirkuler yang bekerja
di atas jam kerja normal, seperti sektor pengadaan listrik dan gas,
membutuhkan pemeliharaan atau operasi kontinu yang tidak dapat
terganggu.
Perbedaan tren antara pekerja komuter dan sirkuler yang
bekerja di bawah jam kerja normal dari tahun 2021 ke tahun 2022
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor utama
adalah dampak pandemi Covid-19 yang terus berlanjut. Pada tahun
id
2021, ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi
.
go
membuat banyak pekerja komuter yang berusaha sendiri menghadapi
penurunan permintaan untuk produk atau layanan mereka, sehingga
s.
mengurangi jam kerja mereka untuk mengurangi biaya operasional.
p
.b
98
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
mencari sumber pendapatan tambahan. Di sisi lain, pekerja sirkuler
yang bekerja di bawah jam kerja normal memiliki lebih sedikit opsi
untuk mencari pekerjaan tambahan atau mengembangkan usaha
sampingan karena keterbatasan mobilitas dan jadwal kerja mereka
yang ketat.
. id
go
ps.
.b
w
w
//w
99
Pembahasan dan Analisis
. id
go
s.
Gambar 4.44 Persentase Pekerja Sirkuler Menurut Tingkat
p
.b
100
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
. id
Gambar 4.45 Persentase Pekerja Komuter Menurut Lapangan
go
Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021-2022
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
101
Pembahasan dan Analisis
Pergudangan dengan persentase yang relatif stabil di kedua periode
yaitu di atas 11 persen. Di sisi lain, pekerja komuter dengan status
formal lebih banyak terkonsentrasi di industri Pengolahan dengan
persentase di atas 20 persen di tahun 2021 dan 2022 dan sektor
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor.
Pekerja komuter dengan status informal yang mendominasi
sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan
Mobil dan Sepeda Motor, sejalan dengan karakteristik sektor informal
yang cenderung memiliki lebih banyak peluang pekerjaan yang
fleksibel, terutama untuk pekerja tanpa kontrak formal. Hal ini juga
id
mencerminkan kenyataan bahwa sektor perdagangan sering kali
.
go
merupakan salah satu sektor yang tahan terhadap fluktuasi ekonomi.
Sektor Konstruksi, yang juga mendominasi dalam jumlah pekerja
s.
komuter informal, mencerminkan sifat konstruksi yang sering kali
p
.b
102
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
sektor konstruksi itu sendiri. Konstruksi sering kali melibatkan proyek-
proyek yang bersifat sementara dan membutuhkan pekerjaan fisik,
yang dapat menarik pekerja dengan pola perpindahan yang sesuai
dengan siklus proyek-proyek tersebut. Baik formal maupun informal,
pekerja sirkuler di sektor ini sering kali mengikuti proyek-proyek yang
berlokasi di berbagai wilayah, mengharuskan mereka melakukan
perjalanan secara berkala.
Pergeseran yang terjadi antara tahun 2021 dan 2022 dalam
dominasi pekerja sirkuler baik yang berstatus formal maupun
informal di sektor konstruksi dan perdagangan mencerminkan
dinamika mobilitas tenaga kerja yang dipengaruhi oleh faktor
id
ekonomi, kebijakan, dan perubahan proyek. Teori mobilitas tenaga
.
go
kerja menjadi kunci dalam memahami fenomena ini (Smith,
2006). Pekerja sirkuler di sektor konstruksi, yang pada tahun 2021
s.
mendominasi, mencerminkan karakteristik pekerjaan yang sering
p
.b
103
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
Gambar 4.47 Persentase Pekerja Komuter Menurut Jenis Pekerjaan
.b
104
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Berikutnya adalah analisis tentang perubahan jumlah pekerja
komuter menurut jenis pekerjaan utama dan status formal-informal
antara tahun 2021 dan 2022 yang tertampil pada Gambar 4.47 dan
Gambar 4.48 yang memberikan wawasan yang menarik tentang
dinamika ketenagakerjaan di Indonesia.
Peningkatan yang relatif lebih tinggi pada tahun 2021 dan 2022
pada sektor informal terutama dalam tenaga usaha jasa dan tenaga
penjualan mencerminkan potensi adaptabilitas pekerja informal
terhadap perubahan ekonomi dan pasar kerja. Sifat pekerjaan ini
sering kali memungkinkan fleksibilitas dan mobilitas yang lebih besar,
yang dapat dimanfaatkan untuk mengejar peluang kerja yang muncul
id
atau menghindari sektor yang terlalu terdampak oleh perubahan
.
go
ekonomi.
s.
Namun, penurunan yang signifikan pada Pekerja Terampil
p
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menunjukkan dampak negatif
.b
di sektor ini.
s:
antara tahun 2021 dan 2022 pada seluruh jenis pekerjaan utama,
ht
105
Pembahasan dan Analisis
kebijakan yang memperhitungkan perbedaan ini untuk mendukung
pekerja komuter dalam menghadapi tantangan yang berkaitan dengan
perubahan ekonomi dan ketenagakerjaan (Farbenblum, 2013).
Di sisi lain, pekerja sirkuler formal mengalami fluktuasi yang
relatif lebih tajam antara tahun 2021 dan 2022, dengan perbedaan
yang signifikan terlihat pada pekerja sirkuler tenaga tata usaha
yang naik dari 5,9 persen pada tahun 2021 menjadi 9,6 persen pada
tahun 2022. Penyebab fluktuasi ini melibatkan beberapa faktor.
Pertama, perubahan dalam permintaan pasar kerja formal dapat
mempengaruhi penyerapan pekerja sirkuler dalam berbagai sektor.
Kedua, kebijakan perusahaan atau sektor yang memengaruhi struktur
id
tenaga kerja formal juga dapat memengaruhi jumlah pekerja sirkuler.
.
go
Ketiga, perubahan dalam jenis pekerjaan yang tersedia dalam sektor
formal dapat mempengaruhi komposisi pekerja sirkuler.
s.
p
Dominasi pekerja sirkuler informal oleh pekerja kasar, dengan
.b
hampir separuh dari mereka pada tahun 2021 dan 40,3 persen pada
w
persentase pekerja kasar ini dari tahun 2021 ke tahun 2022 dapat
mencerminkan sifat pekerjaan tersebut yang lebih stabil dalam
tp
106
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
4.5.3 Karakteristik Aksesibilitas Pekerja Komuter
dan Sirkuler
Mobilitas yang dilakukan oleh pekerja tidak semata-mata
ditentukan oleh kemauan mereka sendiri, melainkan oleh ketersediaan
sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan tersebut (Hugo,
2001). Hubungan antara peningkatan ketersediaan sarana dan
prasarana di satu sisi dengan peningkatan sosial ekonomi di sisi lain
melahirkan dua konsekuensi logis. Di satu sisi perjalanan pribadi akan
semakin mudah dan relatif murah sehingga sangat memungkinkan
individu untuk menjangkau berbagai tempat untuk bekerja. Proses
ini kemudian diperkuat dengan adanya penetrasi media massa yang
id
menayangkan iklan lowongan pekerjaan yang memungkinkan untuk
.
go
bekerja di luar wilayah tempat tinggal.
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
107
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
108
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
4.6 Mobilitas Pekerjaan di Indonesia
Untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik, tenaga kerja
sering kali harus melakukan perpindahan pekerjaan. Perpindahan
pekerjaan dapat terjadi secara sukarela maupun terpaksa. Secara
sukarela, tenaga kerja dapat berhenti dari pekerjaannya saat ini dan
mencari pekerjaan di lokasi lain. Jika pekerjaan baru tersebut berada di
tempat yang jauh dari lokasi asal pekerja, maka mereka memerlukan
perubahan lokasi tempat tinggal. Akibatnya mobilitas pekerjaan akan
diikuti dengan migrasi. Sementara jika pekerjaan baru terletak pada
jarak tempuh yang memungkinkan perjalanan pergi pulang setiap
hari, maka pekerja akan menjadi komuter. Apabila pekerjaan berada
id
di tempat yang jauh, namun pekerja tidak mampu melepaskan
.
go
ikatan dengan tempat tinggal asalnya maka mereka akan menjalani
s.
mobilitas sirkuler. Upaya pekerja untuk menyesuaikan jenis dan lokasi
p
pekerjaan baru tersebut dilakukan untuk mendapatkan pendapatan
.b
109
Pembahasan dan Analisis
. id
go
p s.
.b
110
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Covid-19 yang jauh lebih besar dari angka tersebut, maka masih
terdapat pekerjaan berat bagi pemerintah dan dunia usaha untuk
dapat menyelesaikan situasi tersebut secepatnya.
id
tingginya kebutuhan hidup di Indonesia mengakibatkan banyak
.
go
generasi muda yang mencari rezeki ke negara lain (Widodo, 2009).
Keterbatasan lapangan pekerjaan, disparitas pertumbuhan ekonomi
s.
global/regional, dan kemajuan teknologi transportasi dan informasi
p
.b
USD 8 miliar per tahun (Sumas, 2020). Akan tetapi, di sisi lain adanya
pekerja Indonesia di luar negeri juga menimbulkan dampak negatif,
yaitu adanya risiko terjadinya perlakuan kekerasan, permasalahan
status keimigrasian, perdagangan orang, pemerasan. Selain itu,
beberapa permasalahan hukum juga akan bermunculan apabila
pekerja Indonesia di luar negeri tidak diberikan suatu pelindungan
dimulai dari sebelum dan saat bekerja, serta kepulangan ke Indonesia
(Widodo dan Belgradoputra, 2019).
Berdasarkan hasil Sakernas 2022, seperti yang ditampilkan
pada Gambar 4.52, lebih dari separuh pekerja di luar negeri atau
sekitar 56 persen adalah mereka yang pernah bekerja di Malaysia.
Di Negara Malaysia banyak dibutuhkan tenaga kerja formal maupun
informal terutama pada perkebunan serta kepentingan individu
warga negaranya. Kebanyakan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di
111
Pembahasan dan Analisis
Malaysia merupakan asisten rumah tangga, pembantu sektor tenaga
kerja perkebunan dan sebagainya (Soemitra et al, 2023). Selanjutnya,
Arab Saudi menjadi negara kedua dengan persentase pekerja
terbanyak dari Indonesia (7,6 persen). Sementara itu negara lainnya
yang banyak menjadi tujuan pekerja Indonesia yaitu Singapura (6,2
persen), Taiwan (5,3 persen), dan Hongkong (4,1 persen).
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
112
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
id
.
go
ps.
.b
w
w
id
melakukan mobilitas antar wilayah. Hal ini terlihat dari meningkatnya
.
jumlah tenaga kerja yang menjadi migran risen sebesar 0,3 persen
go
poin, serta peningkatan jumlah komuter sebesar 0,4 persen poin.
s.
Pada sisi lain, penurunan yang terjadi pada mobilitas sirkuler sebesar
p
0,2 persen poin mengindikasikan berkurangnya kegiatan bekerja yang
.b
bersifat musiman.
w
w
115
Kesimpulan dan Saran
cukup banyak juga dapat di temukan di Provinsi Bali. Meskipun secara
umum terdapat peningkatan jumlah komuter, namun pada separuh
provinsi di Indonesia, jumlah komuter justru mengalami penurunan.
Situasi ini terutama dapat ditemukan di Provinsi Jawa Tenaga, Jawa
Timur, serta wilayah lain di Indonesia bagian timur. Penurunan juga
terjadi pada persentase pekerja sirkuler yang selama ini didominasi
oleh penduduk Pulau Jawa seperti Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Jawa Timur. Di luar Pulau Jawa, mobilitas sirkuler juga cukup
banyak ditemukan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Lampung, serta Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Jika ditinjau menurut karakteristiknya, migrasi risen, migrasi
id
sirkuler, dan komuter untuk bekerja pada umumnya dilakukan oleh
.
go
penduduk berpendidikan SMA ke atas. Migran risen serta komuter
dengan tingkat pendidikan tersebut lebih banyak terserap pada
s.
sektor formal, sementara migran yang memiliki tingkat pendidikan di
p
.b
116
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
didominasi penduduk berumur 25 hingga 39 tahun. Meskipun
pekerja sirkuler lebih banyak didominasi oleh penduduk laki-laki,
namun pada tahun 2022 terdapat lonjakan pekerja sirkuler usia 20-
24 tahun perempuan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Secara umum, pola distribusi jumlah migran
risen dan komuter menurut kelompok umur membentuk kurva “U”
terbalik, dengan puncak pada pertengahan usia 20an. Peluang untuk
melakukan kegiatan mobilitas kemudian semakin mengecil seiring
dengan bertambahnya usia.
Selain melalui perpindahan atau perjalanan antar wilayah di
Indonesia, mobilitas tenaga kerja juga dapat dilakukan antar negara.
id
Indonesia merupakan salah satu pengirim tenaga kerja dalam jumlah
.
go
besar ke negara terdekat seperti Malaysia dan Singapura. Selain
ke negara tetangga, sejumlah besar pekerja migran Indonesia juga
s.
banyak yang terserap dalam pasar kerja di Arab Saudi, Hongkong,
p
.b
117
Kesimpulan dan Saran
pekerja berusia muda juga memiliki fleksibilitas pekerjaan yang lebih
tinggi. Pekerja usia muda yang terdampak pandemi Covid-19 juga
lebih besar peluangnya untuk terserap kembali dalam pasar tenaga
kerja. Semakin tua usia seorang pekerja, semakin kecil peluangnya
untuk berhenti bekerja, dan semakin menurun pula pengaruh faktor
internalnya. Pekerja yang telah berusia lebih matang lebih banyak
dipengaruhi situasi eksternal maupun alasan keluarga ketika berhenti
bekerja.
5.2 Saran
id
Mobilitas penduduk maupun mobilitas tenaga kerja mempunyai
.
go
dampak pada perubahan penduduk secara makro maupun terhadap
lingkup kehidupan individu pada tingkat mikro. Pelaku mobilitas
s.
komuter yang diduga akan semakin banyak di masa mendatang
p
.b
118
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Temuan juga menunjukkan bahwa turnover paling banyak
ditemui pada tenaga kerja dengan usia relatif muda (25-34 tahun).
Dengan demikian, serapan lapangan usaha yang sesuai dengan bidang
pendidikan dan skill tenaga kerja perlu ditingkatkan. Kebijakan terkait
pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pada lapangan
pekerjaan di masa depan. Pemerintah harus mampu meyakinkan
penduduk untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi melalui pemberian bantuan beasiswa, akses yang lebih mudah
dan murah serta memperhatikan aspek pemerataan pendidikan bagi
seluruh penduduk Indonesia.
Terkait dengan tingginya arus perpindahan di pasar kerja,
id
pemerintah perlu melakukan kajian khusus tentang arus perputaran
.
go
tenaga kerja serta studi tentang keterkaitan antara pendidikan dan
lapangan usaha. Dengan demikian pemerintah dapat mengambil
s.
langkah yang lebih konkret dan akurat. Badan Pusat Statistik selaku
p
.b
119
Kesimpulan dan Saran
Dalam tatanan makro, pemerintah hendaknya menyelaraskan
arah pembangunan ekonomi makro dengan penyerapan tenaga kerja
di tiap sektor ekonomi. Mobilitas lapangan pekerjaan harus seiring
dengan transformasi ekonomi. Mobilitas status pekerjaan sebaiknya
sejalan dengan kualifikasi tenaga kerja.
Informasi tentang indikator mobilitas lapangan pekerjaan
maupun status pekerjaan yang lebih akurat sangat dibutuhkan
dalam melakukan studi mobilitas tenaga kerja. Diharapkan di masa
mendatang BPS mampu melaksanakan survei khusus terkait mobilitas
spasial dengan lebih detail dan juga mengangkat isu dan pertanyaan
yang terkait dengan mobilitas pekerjaan, ataupun mobilitas sosial jika
id
memungkinkan
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
120
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
ht
tp
DAFTAR PUSTAKA
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
. id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
DAFTAR PUSTAKA
id
j.tra.2011.09.001.
.
go
Afrianty, Tri Wulida, I GustiLanangSuta Artatanaya, and John Burgess.
s.
2022. “Working from Home Effectiveness during Covid-19:
p
Evidence from University Staff in Indonesia.” Asia Pacific
.b
123
Daftar Pustaka
doi.org/10.2307/2086856.
Boyd, M. 1989. “Family and Personal Networks in International
Migration: Recent Developments and New Agendas.” Int Migr
Rev 23 (3): 638–70.
Burgess, Simon M. 2016. “Human Capital and Education: The State of
the Art in the Economics of Education.”
Clark, William A V, Youqin Huang, and Suzanne Withers. 2003. “Does
Commuting Distance Matter? Commuting Tolerance and
Residential Change.” Regional Science and Urban Economics
33: 199–221.
id
Collins, Caitlyn, Liana Christin Landivar, Leah Ruppanner, and William J
.
go
Scarborough. 2021. “COVID‐19 and the Gender Gap in Work
Hours.” Gender, Work & Organization 28: 101–12.
p s.
Czaika, Mathias, and Constantin Reinprecht. 2022. “Migration Drivers:
.b
92377-8_3.
tp
Darini, Ririn, and Dyah Ayu Anggraeni. 2021. “The Life of Deli Tobacco
ht
124
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
González, Marta C., César A. Hidalgo, and Albert László Barabási.
2008. “Understanding Individual Human Mobility Patterns.”
Nature 453 (7196): 779–82. https://doi.org/10.1038/
nature06958.
Gregson, Nicky. 2023. “Work, Labour and Mobility: Opening up a Dialogue
between Mobilities and Political Economy through Mobile Work.”
Mobilities, January, 1–15. https://doi.org/10.1080/17450101.20
22.2158041.
Haas, Hein De. 2020. “Paradoxes of Migration and Development.”
In Routledge Handbook of Migration and Development, edited
by T Bastia and R Skeldon, 1st ed., 17–31. New York, NY:
id
Routledge.
.
go
Haley, Aimee. 2017. “Defining Geographical Mobility: Perspectives
s.
from Higher Education.” Geoforum 83: 50–59. https://doi.org/
p
https://doi.org/10.1016/j.geoforum.2017.04.013.
.b
w
125
Daftar Pustaka
j.jtrangeo.2021.103266.
Kelley, Lisa C, Nancy Lee Peluso, Kimberly M Carlson, and Suraya Afiff.
2020. “Circular Labor Migration and Land-Livelihood Dynamics
in Southeast Asia’s Concession Landscapes.” Journal of Rural
Studies 73: 21–33.
Koh, David. 2020. “Migrant Workers and COVID-19.” Occupational and
Environmental Medicine 77 (9): 634–36.
Lee, Everett S. 1966. “A Theory of Migration.” Demography 3 (1): 47–57.
https://doi.org/10.2307/2060063.
Li, Qirui, and Cyrus Samimi. 2023. “Assessing Human Mobility and Its
id
Climatic and Socioeconomic Factors for Sustainable Development
.
go
in Sub-Saharan Africa.” Sustainability. https://doi.org/10.3390/
s.
su151511661.
p
Liboreiro, Pablo R. 2022. “Estimating Disguised Unemployment in Major
.b
Madianou, Mirca, and Daniel Miller. 2013. Migration and New Media:
Transnational Families and Polymedia. Routledge.
s:
tp
126
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Ng, Thomas W H, Kelly L Sorensen, Lillian T Eby, and Daniel C Feldman. 2007.
“Determinants of Job Mobility: A Theoretical Integration and
Extension.” Journal of Occupational and Organizational
Psychology 80 (3): 363–86. https://doi.org/https://doi.org/
10.1348/096317906X130582.
Nuvolati, Giampaolo. 2014. “Commuting BT - Encyclopedia of Quality
of Life and Well-Being Research.” In , edited by Alex C Michalos,
1119–21. Dordrecht: Springer Netherlands. https://doi.org/
10.1007/978-94-007-0753-5_488.
Paul, Anju Mary, and Brenda S A Yeoh. 2021. “Studying Multinational
id
Migrations, Speaking Back to Migration Theory.” Global
.
Networks 21 (1): 3–17.
go
Petzold, Knut. 2020. “Migration, Commuting, or a Second Home?
s.
Insights from an Experiment Among Academics.” Eur J Popul. 36 (2):
p
.b
277–315.
w
Pooley, Colin G., Jean Turnbull, and Mags Adams. 2005. “Mobility,
w
Routledge.
tp
127
Daftar Pustaka
Universitas Indonesia dan Kantor Menteri Negara
Kependudukan/BKKBN.
Santoso, Budi Imam, Puji Hardati, and Erni Suharini. 2019. “Submit
in Any of the Following Roles If You Would like to Be Able to Edit
and Publish This Submission Yourself: Journal Manager.” Edu
Geography 7 (1): 11–18.
Schneider, J, and B Parusel. 2011. “Circular and Temporary Migration:
Empirical Evidence, Current Policy Practice and Future Options in
Germany.” Nürnberg.
Selenko, Eva, Sarah Bankins, Mindy Shoss, Joel Warburton, and Simon
id
Lloyd D Restubog. 2022. “Artificial Intelligence and the Future of
.
Work: A Functional-Identity Perspective.” Current Directions in
go
Psychological Science 31 (3): 272–79. https://doi.org/10.1177/
s.
09637214221091823.
p
.b
Sheller, Mimi, and John Urry. 2006. “The New Mobilities Paradigm.”
s:
128
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Its Nature and Dimensions, the Crisis under Lockdown and the
Response of the State.” Institute for Human Development,
Centre for Employment Studies Working Paper Series-WP 4:
2020.
Stark, Oded, and David E Bloom. 1985. “The New Economics of Labor
Migration.” The American Economic Review 75 (2): 173–78.
http://www.jstor.org/stable/1805591.
Stouffer, Samuel A. 1940. “Intervening Opportunities: A Theory
Relating Mobility and Distance.” American Sociological Review 5 (6):
845–67. https://doi.org/10.2307/2084520.
id
Sumas, Sugiarto. 2020. “Evaluasi Pembekalan Akhir Pemberangkatan
.
Bagi Pekerja Migran Indonesia Di Luar Negeri.” Jurnal Widyaiswara
go
Indonesia 1 (3): 130–39. s.
Suzuki, Tsutomu, and Sohee Lee. 2012. “Jobs–Housing Imbalance, Spatial
p
.b
j.tra.2011.10.004.
//w
index.php/soca/article/view/4046.
Trinugroho, Irwan, Putra Pamungkas, Jamal Wiwoho, Sylviana
Maya Damayanti, and Teddie Pramono. 2022. “Adoption of Digital
Technologies for Micro and Small Business in Indonesia.” Finance
Research Letters 45: 102156.
United Nations Economic Commission for Europe. 2017. Defining and
Measuring Circular Migration. Geneva: United Nations.
Wee, Bert van. 2009. “Self Selection: A Key to a Better Understanding of
Location Choices, Travel Behaviour and Transport Externalities?”
Transport Reviews 29 (3): 279–92. https://doi.org/10.1080/
01441640902752961.
Weinberg, Daniel H. 1979. “The Determinants Intra-Urban Household.”
Regional Science and Urban Economics 9: 219–46.
Widaryatmo. 2009. “Karakteristik Pekerja Pelaku Mobilitas Non
129
Daftar Pustaka
permanen Indonesia 2007.” Universitas Indonesia.
Widerstedt, Barbro. 1998. “Moving or Staying? Job Mobility as a Sorting
Process.” Umeå Economic Studies. Umeå University, Department
of Economics. https://econpapers.repec.org/RePEc:hhs:
umnees:0464.
Widodo, Hartono, and R Jossi Belgradoputra. 2019. “Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia.” Binamulia Hukum 8 (1): 107–16.
Widodo, Nurdin. 2009. “PERMASALAHAN TENAGA KERJA INDONESIA DI
DAERAH ASAL Studi Kasus Kabupaten Tulungagung J Awa Timur.”
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejah
id
teraan Sosial 14 (1): 33–46.
.
go
Wijayaningtyas, Maranatha, Kukuh Lukiyanto, Ellysa Nursanti, and
Dimas Indra Laksmana. 2022. “The Effect of Economical
s.
Phenomenon on Informal Construction Workers Earnings within
p
.b
10.1111/j.1574-0862.2010.00452.x.
tp
130
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
LAMPIRAN
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Lampiran 1
Tabel Persentase Pekerja Migran dan Non Migran Risen
menurut Provinsi Tujuan, 2021 – 2022
2021 2022
Non Non
Provinsi Migran Migran
Migran Jumlah Migran Jumlah
Risen Risen
Risen Risen
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 2,1 97,9 100,0 2,2 97,8 100,0
Sumatera Utara 2,7 97,3 100,0 3,9 96,1 100,0
Sumatera Barat 3,6 96,4 100,0 4,7 95,3 100,0
Riau 2,3 97,7 100,0 2,7 97,3 100,0
Jambi 1,6 98,4 100,0 1,9 98,1 100,0
Sumatera Selatan 1,5 98,5 100,0 2,1 97,9 100,0
Bengkulu 1,8 98,2 100,0 2,8 97,2 100,0
id
Lampung 2,0 98,0 100,0 2,6 97,4 100,0
.
Bangka Belitung 2,4 97,6 100,0
go
3,6 96,4 100,0
Kepulauan Riau 5,8 94,2 100,0 6,0 94,0 100,0
s.
DKI Jakarta 3,7 96,3 100,0 2,4 97,6 100,0
p
Jawa Barat 2,4 97,6 100,0 2,7 97,3 100,0
.b
133
Lampiran
Lampiran 2
Tabel Tiga Besar Provinsi Asal Pekerja Migran Risen
beserta Provinsi Tujuannya, 2021-2022
2021 2022
Provinsi Tempat Provinsi Tempat Provinsi Tempat
Tinggal Sekarang Tinggal 5 Tahun Tinggal 5 Tahun
Urutan Persentase Persentase
(Provinsi Tujuan yang Lalu yang Lalu
(%) (%)
Migran) (Provinsi Asal (Provinsi Asal
Migran) Migran)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 1 Sumatera Utara 40,8 Sumatera Utara 52,0
2 DKI Jakarta 11,1 Jawa Barat 7,6
3 Kepulauan Riau 9,4 Jawa Tengah 5,7
id
Sumatera Utara 1 Riau 22.1 Riau 22,1
.
2 Aceh 13.5 DKI Jakarta 13,3
go
3 Jawa Barat 12.1 Aceh 13,0
Sumatera Barat 1 Riau s. 26,0 Riau 22,3
2 Jawa Barat 13,0 Jawa Barat 12,8
p
3 DKI Jakarta 12,0 DKI Jakarta 10,4
.b
134
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 2
Tabel Tiga Besar Provinsi Asal Pekerja Migran Risen
beserta Provinsi Tujuannya, 2021-2022 (Lanjutan)
2021 2022
Provinsi Tempat Provinsi Tempat Provinsi Tempat
Tinggal Sekarang Tinggal 5 Tahun Tinggal 5 Tahun
Urutan Persentase Persentase
(Provinsi Tujuan yang Lalu yang Lalu
(%) (%)
Migran) (Provinsi Asal (Provinsi Asal
Migran) Migran)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jawa Tengah 1 DKI Jakarta 24,7 DKI Jakarta 27,2
2 Jawa Barat 23,7 Jawa Barat 21,1
3 Banten 8,5 Banten 10,6
id
DI Yogyakarta 1 Jawa Tengah 27,8 Jawa Tengah 26,4
2 Jawa Barat 20,2 Jawa Barat 10,3
.
go
3 Jawa Timur 10,9 DKI Jakarta 9,9
Jawa Timur 1 Luar Negeri 21,7 Luar Negeri 29,6
2 Jawa Tengah
p s.11,8 Bali 13,2
3 Bali 10,1 DKI Jakarta 9,6
.b
2 Nusa Tenggara
15,8 Nusa Tenggara Timur 24,1
Timur
s:
135
Lampiran
Lampiran 2
Tabel Tiga Besar Provinsi Asal Pekerja Migran Risen
beserta Provinsi Tujuannya, 2021 - 2022 (Lanjutan)
2021 2022
Provinsi Tempat Provinsi Tempat Provinsi Tempat
Tinggal Sekarang Tinggal 5 Tahun Tinggal 5 Tahun
Urutan Persentase Persentase
(Provinsi Tujuan yang Lalu yang Lalu
(%) (%)
Migran) (Provinsi Asal (Provinsi Asal
Migran) Migran)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Sulawesi Utara 1 Gorontalo 18,8 Gorontalo 23,9
2 DKI Jakarta 12,4 Papua 12,9
id
3 Sulawesi Selatan 9,6 Papua Barat 7,0
.
Sulawesi Tengah 1 Sulawesi Selatan 37,4 Sulawesi Selatan 29,3
go
2 Sulawesi Utara 10,1 Sulawesi Utara 10,3
3 Sulawesi Barat s. 8,7 Kalimantan Timur 8,5
Sulawesi Selatan 1 Kalimantan Timur 18,3 Kalimantan Timur 16,2
p
2 Luar Negeri 16,5 Luar Negeri 13,3
.b
136
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 3
Tabel Distribusi Pekerja Migran Risen
menurut Provinsi di Indonesia, 2021-2022
id
Bengkulu 0,6 0,8
.
go
Lampung 2,6 3,0
Bangka Belitung 0,5 0,7
Kepulauan Riau 1,9
p s. 1,8
137
Lampiran
Lampiran 4
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada Provinsi Terpilih, 2021
id
Jawa Timur 38,0 62,0
.
Nusa Tenggara Barat 45,2 54,8
go
Nusa Tenggara Timur 34,7 65,3
Sulawesi Selatan 40,0 s. 60,0
p
.b
w
w
//w
Lampiran 4a
s:
138
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 5
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen
menurut Sektor Pekerjaan pada Provinsi Terpilih, 2021
Sektor Pekerjaan
Provinsi
Formal Informal
(1) (2) (3)
Sumatera Utara 53,3 46,7
Sumatera Barat 47,7 52,3
DKI Jakarta 83,2 16,8
Jawa Barat 68,9 31,1
Jawa Tengah 51,4 48,6
DI Yogyakarta 61,5 38,5
id
Jawa Timur 53,8 46,2
.
Nusa Tenggara Barat 27,7 72,3
go
Nusa Tenggara Timur 42,5 57,5
Sulawesi Selatan 44,1 s. 55,9
p
.b
w
w
//w
s:
Lampiran 5a
tp
Sektor Pekerjaan
Provinsi
Formal Informal
(1) (2) (3)
Sumatera Utara 49,6 50,4
Sumatera Barat 46,6 53,4
Lampung 41,9 58,1
DKI Jakarta 72,0 28,0
Jawa Barat 62,7 37,3
Jawa Tengah 47,7 52,3
DI Yogyakarta 60,1 39,9
Jawa Timur 49,2 50,8
Nusa Tenggara Timur 42,9 57,1
Sulawesi Selatan 49,5 50,5
139
Lampiran
Lampiran 6
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut
Lapangan Usaha Utama pada Provinsi Terpilih, 2021
id
Nusa Tenggara Barat 22,0 24,2 53,8
.
Nusa Tenggara Timur 31,2 14,1 54,8
go
Sulawesi Selatan 28,8 18,6 52,6
s.
p
.b
w
w
//w
s:
Lampiran 6a
tp
140
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 7
Tabel Persentase Stayers dan Movers
menurut Provinsi, 2021-2022
Movers
Pekerja Stayers Jumlah
Provinsi Komuter Sirkuler
2021 2022 2021 2022 2021 2022 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 95,7 96,4 3,3 2,6 1,0 1,0 100,0 100,0
Sumatera Utara 92,5 92,9 6,1 5,8 1,4 1,3 100,0 100,0
Sumatera Barat 95,4 95,1 3,3 3,3 1,4 1,6 100,0 100,0
Riau 97,9 97,9 1,1 1,1 1,0 0,9 100,0 100,0
Jambi 95,5 95,9 3,3 2,8 1,2 1,3 100,0 100,0
Sumatera Selatan 96,6 96,4 2,1 2,4 1,3 1,2 100,0 100,0
id
Bengkulu 96,0 95,7 2,6 2,6 1,4 1,6 100,0 100,0
.
Lampung 95,4 95,9 3,4 3,1 1,2 1,0 100,0 100,0
go
Bangka Belitung 94,0 94,8 5,0 3,9 1,0 1,3 100,0 100,0
Kepulauan Riau 98,0 98,7 1,0 s. 0,7 0,9 0,6 100,0 100,0
p
DKI Jakarta 84,2 82,1 15,0 17,1 0,9 0,8 100,0 100,0
.b
Jawa Barat 88,3 87,6 8,9 10,0 3,1 2,4 100,0 100,0
w
Jawa Tengah 91,2 92,4 5,9 5,5 2,9 2,1 100,0 100,0
w
Nusa Tenggara Barat 95,2 95,3 3,7 3,4 1,1 1,3 100,0 100,0
Nusa Tenggara Timur 98,8 98,5 0,8 1,0 0,4 0,6 100,0 100,0
ht
Kalimantan Barat 96,6 96,2 2,5 2,7 0,9 1,1 100,0 100,0
Kalimantan Tengah 97,8 98,3 0,9 0,7 1,2 1,0 100,0 100,0
Kalimantan Selatan 92,9 92,4 5,4 5,8 1,6 1,8 100,0 100,0
Kalimantan Timur 96,9 97,0 1,5 1,6 1,6 1,4 100,0 100,0
Kalimantan Utara 97,2 98,0 0,4 0,0 2,4 2,0 100,0 100,0
Sulawesi Utara 94,0 93,9 4,1 3,8 1,8 2,3 100,0 100,0
Sulawesi Tengah 96,8 96,9 2,3 1,8 0,9 1,3 100,0 100,0
Sulawesi Selatan 94,9 95,1 3,6 3,4 1,5 1,5 100,0 100,0
Sulawesi Tenggara 95,8 95,5 2,4 2,6 1,8 1,9 100,0 100,0
Gorontalo 93,3 93,1 5,6 5,2 1,1 1,7 100,0 100,0
Sulawesi Barat 97,6 98,3 0,9 0,7 1,5 1,0 100,0 100,0
141
Lampiran
Lampiran 8
Tabel Persentase Pekerja Komuter
menurut Provinsi di Indonesia, 2021-2022
Pekerja Komuter
Provinsi
2021 2022
(1) (2) (3)
Aceh 1,1 0,8
Sumatera Utara 5,8 5,2
Sumatera Barat 1,2 1,1
Riau 0,5 0,4
Jambi 0,8 0,6
Sumatera Selatan 1,2 1,3
Bengkulu 0,4 0,3
id
Lampung 2,0 1,7
.
Bangka Belitung 0,5 0,4
go
Kepulauan Riau 0,2 0,1
142
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 9
Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada Provinsi Terpilih, 2021-2022
id
DI Yogyakarta 18,6 21,1 81,4 78,9
Jawa Timur 30,5 27,6 69,5 72,4
.
go
Banten 18,4 18,5 81,6 81,5
Bali 17,9 15,6 82,1 84,4
Sulawesi Selatan 31,5
p s. 34,8 68,5 65,2
.b
w
w
//w
Lampiran 10
s:
Sektor Pekerjaan
Provinsi Formal Informal
2021 2022 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5)
Sumatera Utara 75,6 77,9 24,4 22,1
Lampung 67,1 70,2 32,9 29,8
DKI Jakarta 90,4 91,4 9,6 8,6
Jawa Barat 86,7 87,9 13,3 12,1
Jawa Tengah 73,4 79,0 26,6 21,0
DI Yogyakarta 82,7 81,6 17,3 18,4
Jawa Timur 78,0 81,2 22,0 18,8
Banten 87,9 92,3 12,1 7,7
Bali 83,3 83,4 16,7 16,6
Sulawesi Selatan 77,4 79,3 22,6 20,7
143
Lampiran
Lampiran 11
Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut
Lapangan Usaha Utama Pada Provinsi Terpilih, 2021-2022
id
Jawa Timur 4,9 3,7 37,7 37,6 57,4 58,7
.
Banten 0,5 0,6 28,9 34,6 70,6 64,8
go
Bali 2,9 1,6 18,6 12,9 78,5 85,5
Sulawesi Selatan 4,4 5,4 25,5
s. 23,6 70,1 71,0
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
144
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 12
Tabel Persentase Pekerja Sirkuler
menurut Provinsi di Indonesia, 2021-2022
Pekerja Sirkuler
Provinsi
2021 2022
(1) (2) (3)
Aceh 1,0 1,1
Sumatera Utara 4,2 4,4
Sumatera Barat 1,5 2,0
Riau 1,4 1,3
Jambi 0,9 1,0
Sumatera Selatan 2,3 2,3
Bengkulu 0,6 0,8
Lampung 2,2 2,0
id
Bangka Belitung 0,3 0,4
Kepulauan Riau 0,4 0,3
.
go
DKI Jakarta 1,7 1,6
Jawa Barat 29,8 s. 25,6
Jawa Tengah 22,1 17,6
p
DI Yogyakarta 1,5 1,7
.b
145
Lampiran
Lampiran 13
Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada Provinsi Terpilih, 2021-2022
id
Jawa Tengah 68,3 58,4 31,7 41,6
.
DI Yogyakarta 38,9 29,5 61,1 70,5
go
Jawa Timur 47,4 38,7 52,6 61,3
Banten 60,6 64,2
s. 39,4 35,8
Sulawesi Selatan 54,1 38,9 45,9 61,1
p
.b
w
w
//w
s:
Lampiran 14
tp
Sektor Pekerjaan
Provinsi Formal Informal
2021 2022 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5)
Sumatera Utara 72,1 79,3 27,9 20,7
Sumatera Barat 63,0 72,3 37,0 27,7
Sumatera Selatan 69,5 77,6 30,5 22,4
Lampung 54,4 65,1 45,6 34,9
Jawa Barat 59,7 80,6 40,3 19,4
Jawa Tengah 61,8 74,5 38,2 25,5
DI Yogyakarta 72,9 84,8 27,1 15,2
Jawa Timur 77,5 81,7 22,5 18,3
Banten 67,8 80,3 32,2 19,7
Sulawesi Selatan 75,6 76,7 24,4 23,3
146
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 15
Tabel Persentase Pekerja Sirkuler
menurut Lapangan Usaha Utama pada Provinsi Terpilih, 2021-2022
id
DI Yogyakarta 6,5 4,0 40,0 43,3 53,5 52,7
.
go
Jawa Timur 6,6 6,4 42,9 44,5 50,5 49,1
Banten 4,4 1,1 39,3 38,0 56,3 60,9
Sulawesi Selatan 26,0 15,6
p s.
32,9 21,3 41,1 63,1
.b
w
w
//w
Lampiran 16
Tabel Pekerja Menurut Karakteristik Sosiodemografi
s:
147
Lampiran
Lampiran 16a
Tabel Pekerja menurut Karakteristik Sosiodemografi
dan Status Migrasi Risen (Ribu), 2022
id
Kawin 2 875,6 2,9 95 925,1 97,1 98 800,7 100,0
.
Cerai hidup 101,3 2,6 3 770,6 97,4 3 871,9 100,0
go
Cerai mati 66,5 0,8 7 853,7 99,2 7 920,2 100,0
Daerah tempat tinggal s.
Perkotaan 2 510,7 3,4 72 373,4 96,6 74 884,1 100,0
p
Pedesaan 1 302,5 2,2 59 110,1 97,8 60 412,6 100,0
.b
Lampiran 17
ht
148
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 18
Tabel Pola Distribusi Pekerja Berdasarkan Kelompok Umur,
Jenis Kelamin, dan Status Migrasi, 2021 - 2022
2021
Kelompok Umur Pekerja Migran Risen Pekerja Nonmigran Risen
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
15-19 1,7 3,8 3,4 4,0
20-24 12,0 18,5 8,8 9,5
25-29 23,5 30,4 11,3 10,5
30-34 23,0 15,7 12,2 10,9
35-39 13,9 10,7 12,4 11,8
id
40-44 9,0 7,7 12,0 12,1
.
45-49 6,8 5,8 11,1 11,6
go
50-54 5,1 3,4 9,7 10,2
55-59 2,6 2,3 s. 7,5 8,0
60-64 1,4 1,2 5,3 5,4
p
65+ 0,9 0,7 6,4 6,1
.b
2022
Kelompok Umur Pekerja Migran Risen Pekerja Nonmigran Risen
s:
149
Lampiran
Lampiran 19
Tabel Pola Distribusi Pekerja Berdasarkan Kelompok Umur,
Tingkat Pendidikan, dan Status Migrasi, 2021 – 2022
2021
Kelompok Umur Pekerja Migran Risen Pekerja Nonmigran Risen
Di bawah SMA SMA ke Atas Di bawah SMA SMA ke Atas
(1) (2) (3) (4) (5)
15-19 4,3 1,6 3,6 3,6
20-24 10,8 16,3 4,0 15,5
25-29 15,8 31,2 6,8 16,3
30-34 16,6 22,1 9,5 14,4
35-39 15,9 11,2 11,5 13,1
id
40-44 11,2 7,1 12,5 11,5
45-49 9,9 4,6 12,7 9,5
.
go
50-54 6,2 3,5 11,2 8,2
55-59 4,6 1,4 9,9 4,9
60-64 2,6
p
0,7
s. 8,2 1,6
65+ 2,0 0,2 10,2 1,4
.b
2022
//w
150
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 20
Tabel Persentase Lapangan Usaha Utama
Pekerja Migran Risen 2021 dan 2022
Pekerja
Pekerja
No Lapangan Usaha Utama Nonmigran Jumlah
Migran Risen
Risen
(1) (2) (3) (4)
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 14,4 28,7 28,3
2 Pertambangan dan Penggalian 1,1 1,1 1,1
3 Industri Pengolahan 15,0 14,2 14,3
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,5 0,2 0,2
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan 0,2 0,4 0,4
5
Daur Ulang
id
6 Konstruksi 6,0 6,3 6,3
.
go
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 21,3 19,6 19,6
7
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan s. 4,5 4,1 4,2
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,6 7,0 7,0
p
10 Informasi dan Komunikasi 1,3 0,7 0,8
.b
151
Lampiran
Lampiran 21
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut Tingkat
Pendidikan dan Tiga Sektor Unggulan, 2021 - 2022
id
Tamat SMP 15,1 16,8 22,1 19,4 19,2 19,5
SMA ke Atas 71,9 65,3 40,1 35,6 65,2 61,4
.
go
Tamat SMA 49,6 49,0 30,8 28,6 52,8 48,0
Perguruan tinggi 22,3 16,3 9,3 7,0 12,4 13,4
Jumlah 100,0 100,0
p s.
100,0 100,0 100,0 100,0
.b
w
Lampiran 22
w
2021 2022
(1) (2) (3)
ht
152
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 23
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut
Jenis Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan, 2021-2022
Tingkat Pendidikan
2021 2022
Jenis Pekerjaan Utama
Di Bawah Di Bawah
SMA Ke Atas SMA ke Atas
SMA SMA
(1) (2) (3) (4) (5)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan - 1,6 - 1,8
Kepolisian Negara Republik Indonesia
(POLRI)
. id
Profesional 0,4 14,1 0,4 15,1
go
Teknisi dan Asisten Profesional 0,9 s. 6,6 1,2 7,6
p
Tenaga Tata Usaha 0,5 11,7 0,4 10,3
.b
w
153
Lampiran
Lampiran 24
Tabel Persentase Status Pekerjaan Utama
Pekerja Migran Risen, 2021 - 2022
2021 2022
Status Pekerjaan pada Pekerjaan Pekerja Pekerja
Pekerja Pekerja
Utama Nonmigran Nonmigran
Migran Risen Migran Risen
Risen Risen
(1) (2) (3) (4) (5)
Berusaha sendiri 16,1 20,9 19,0 22,1
id
Berusaha dibantu buruh tetap dan
2,6 3,1 3,1 3,0
dibayar
.
go
Buruh/karyawan/pegawai 55,3 37,0 52,2 37,2
p s.
Pekerja bebas di pertanian 1,9 4,5 1,9 4,2
.b
Lampiran 25
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut Status
Pekerja Utama dan Jam Kerja per Minggu, 2021 - 2022
154
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 26
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut Lapangan
Usaha Utama dan Jam Kerja per Minggu, 2021 - 2022
id
dan Daur Ulang
6 Konstruksi 1,9 7,6 1,7 8,3
.
go
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan 20,0 21,8 19,1 22,0
7
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor s.
8 Transportasi dan Pergudangan 3,1 5,1 3,3 5,3
p
9 Penyediaan Akomodasi danMakan Minum 6,8 9,4 7,2 9,9
.b
155
Lampiran
Lampiran 27
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut
Tingkat Pendidikan dan Sektor Pekerjaan, 2021 - 2022
Sektor Pekerjaan
Tingkat Pendidikan 2021 2022
Formal Informal Formal Informal
(1) (2) (3) (4) (5)
Di Bawah SMA 22,4 48,4 24,0 51,3
Tidak sekolah/ 1,9 6,6 2,0 9,1
Tidak Tamat SD
Tamat SD 8,0 20,1 9,8 22,0
Tamat SMP 12,5 21,6 12,2 20,2
id
SMA ke Atas 77,6 51,6 76,0 48,7
.
Tamat SMA 40,8 38,4 40,1 37,2
go
Perguruan tinggi 36,7 13,2 35,9 11,6
Jumlah 100,0 100,0
s. 100,0 100,0
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
156
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 28
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut
Lapangan Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021 - 2022
Sektor Pekerjaan
No Lapangan Usaha Utama 2021 2022
Formal Informal Formal Informal
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pertanian, Kehutanan, danPerikanan 4,7 27,8 5,6 26,2
2 Pertambangan dan Penggalian 1,5 0,5 2,0 0,5
3 Industri Pengolahan 18,8 9,8 16,8 10,4
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,9 0,0 0,7 0,0
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan 0,3 0,1 0,1 0,4
5
id
Daur Ulang
.
6 Konstruksi 4,7 7,8 6,8 6,6
go
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan 15,1 29,8 15,6 28,5
7
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor s.
8 Transportasi dan Pergudangan 4,3 4,8 4,6 5,0
p
9 Penyediaan Akomodasi danMakan Minum 5,7 12,6 5,9 13,5
.b
157
Lampiran
Lampiran 29
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen menurut
Jenis Pekerjaan Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021 - 2022
Sektor Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Utama 2021 2022
Formal Informal Formal Informal
(1) (2) (3) (4) (5)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 1,9 0,0 2,1 0,0
Kepolisian Negara Republik Indonesia
(POLRI)
Manajer 4,0 1,6 3,4 2,2
Profesional 15,7 1,0 15,8 2,2
Teknisi dan Asisten Profesional 7,2 1,2 8,6 1,2
Tenaga Tata Usaha 13,6 0,2 11,9 0,4
id
Tenaga Usaha Jasa danTenaga 20,5 41,6 20,7 40,5
.
Penjualan
go
Pekerja Terampil Pertanian,Kehutanan, 1,9 21,7 2,0 20,1
dan Perikanan
Pekerja Pengolahan,Kerajinan, dan YBDI 10,1
s. 11,7 9,7 12,4
Operator dan Perakit Mesin 8,7 4,7 8,8 5,2
p
Pekerja Kasar 16,6 16,1 16,9 15,8
.b
158
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 30
Tabel Pola Distribusi Pekerja Berdasarkan Kelompok
Umur dan Status Mobilitas Nonpermanen, 2021 - 2022
2021
Kelompok Umur
Pekerja Komuter Pekerja Sirkuler Pekerja Stayer
(1) (2) (3) (4)
15-19 2,3 1,1 3,7
20-24 12,6 4,7 9,1
25-29 17,8 8,8 11,0
30-34 15,6 12,9 11,6
35-39 13,9 15,9 12,0
40-44 12,3 16,9 11,8
id
45-49 10,1 16,0 11,1
.
50-54 7,7 11,7 9,8
go
55-59 4,8 7,3 7,8
60-64 1,6 s. 2,9 5,5
65+ 1,3 1,8 6,5
p
Jumlah 100,0 100,0 100,0
.b
w
w
//w
2022
Kelompok Umur
s:
159
Lampiran
Lampiran 31
Tabel Pola Distribusi Pekerja menurut Kelompok Umur,
Jenis Kelamin, dan Status Mobilitas Nonpermanen, 2021 - 2022
2021
Kelompok Laki-Laki Perempuan
Umur Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja
Komuter Sirkuler Stayer Komuter Sirkuler Stayer
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-19 1,7 0,9 3,5 3,6 5,2 4,0
20-24 10,0 4,2 8,9 18,5 13,7 9,3
25-29 16,6 8,6 11,3 20,7 13,1 10,5
30-34 16,4 13,1 12,1 13,6 8,6 10,9
35-39 14,9 16,2 12,2 11,6 10,4 11,7
id
40-44 12,9 17,2 11,6 10,9 10,4 12,0
.
45-49 10,9 16,2 10,8 8,2 12,6 11,6
go
50-54 8,3 11,8 9,6 6,4 9,9 10,2
55-59 5,2 7,2 7,6 s. 4,0 9,5 8,0
60-64 1,7 2,9 5,5 1,3 2,9 5,4
p
65+ 1,4 1,7 6,8 1,2 3,7 6,2
.b
2022
Kelompok Laki-Laki Perempuan
s:
160
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 32
Tabel Pola Distribusi Pekerja menurut Kelompok Umur,
Tingkat Pendidikan, dan Status Mobilitas Nonpermanen, 2021 – 2022
2021
Kelompok Di Bawah SMA SMA Ke Atas
Umur Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja
Jumlah Jumlah
Komuter Sirkuler Stayer Komuter Sirkuler Stayer
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
15-19 2,2 0,9 3,7 3,6 2,3 1,4 3,6 3,5
20-24 5,7 2,9 4,1 4,1 14,9 7,2 15,7 15,5
25-29 11,2 7,3 6,8 6,9 20,0 10,8 16,7 16,9
30-34 13,5 12,5 9,4 9,6 16,3 13,4 14,6 14,7
id
35-39 14,5 16,3 11,3 11,5 13,7 15,5 12,9 13,0
.
go
40-44 14,8 16,9 12,3 12,4 11,5 16,9 11,2 11,3
45-49 13,2 16,8 12,5 12,6 9,0 15,0 9,3 9,4
50-54 9,6 11,5 11,2 11,1
s. 7,1 12,1 8,1 8,0
55-59 7,5 8,6 9,9 9,8 4,0 5,5 4,9 4,8
p
.b
2022
tp
Jumlah Jumlah
Komuter Sirkuler Stayer Komuter Sirkuler Stayer
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
15-19 2,1 2,2 3,3 3,3 2,5 2,7 3,6 3,5
20-24 5,8 8,5 4,3 4,4 14,7 15,4 15,4 15,3
25-29 10,3 11,0 6,7 6,9 18,4 17,4 16,7 16,9
30-34 13,0 16,6 9,0 9,2 16,9 16,6 14,7 15,0
35-39 14,4 15,6 10,7 10,9 14,3 13,2 13,2 13,3
40-44 16,1 13,5 12,0 12,1 11,7 11,4 11,2 11,2
45-49 13,4 12,6 12,5 12,5 8,7 9,8 9,2 9,1
50-54 10,5 10,1 11,5 11,5 7,8 7,5 7,7 7,7
55-59 6,1 5,7 10,1 9,9 3,6 4,3 5,1 4,9
60-64 5,0 2,6 8,5 8,4 0,9 1,1 1,8 1,7
65+ 3,1 1,6 11,4 11,0 0,5 0,6 1,4 1,3
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
161
Lampiran
Lampiran 33
Tabel Persentase Lapangan Usaha Utama
menurut Status Mobilitas Nonpermanen, 2021
2021
No Lapangan Usaha Utama Pekerja Pekerja Pekerja Jumlah
Komuter Sirkuler Stayer
(1) (2) (3) (4) (5)
id
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 0,6 0,5 0,4 0,4
.
Limbah, dan Daur Ulang
go
6 Konstruksi 8,0 22,8 5,9 6,3
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 21,3 s. 14,8 19,6 19,6
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
p
8 Transportasi dan Pergudangan 6,9 10,4 3,9 4,2
.b
162
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 33a
Tabel Persentase Lapangan Usaha Utama
menurut Status Mobilitas Nonpermanen, 2022
2022
No Lapangan Usaha Utama Pekerja Pekerja Pekerja Jumlah
Komuter Sirkuler Stayer
(1) (2) (3) (4) (5)
id
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,6 0,6 0,2 0,2
.
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 0,4 0,4 0,4 0,4
go
Limbah, dan Daur Ulang
6 Konstruksi 8,2 s. 18,9 5,9 6,3
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 19,9 15,2 19,4 19,4
p
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
.b
15 Jasa Pendidikan
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,0 1,9 1,5 1,7
17 Kategori R,S,T,U Jasa Lainnya 3,8 3,3 4,5 4,5
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0
163
Lampiran
Lampiran 34
Tabel Persentase Pekerja Komuter
menurut Tingkat Pendidikan dan Tiga Sektor Unggulan, 2021 - 2022
id
Di Bawah SMA 31,4 29,0 28,1 37,4 51,8 67,3
Tidak sekolah/ 4,3 3,7 1,7 1,5 4,7 4,4
.
Tidak Tamat SD
go
Tamat SD 13,3 12,2 9,0 14,6 24,8 34,7
Tamat SMP 13,8 13,1 17,3
s. 21,3 22,4 28,2
SMA ke Atas 68,6 71,0 71,9 62,6 48,2 32,7
p
Tamat SMA 51,0 55,1 58,4 51,6 34,2 24,4
.b
Lampiran 35
tp
164
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 36
Tabel Persentase Pekerja Komuter
menurut Jenis Pekerjaan Utama, 2021 - 2022
Pekerja Komuter
Jenis Pekerjaan Utama
2021 2022
(1) (2) (3)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara 1,4 1,5
Republik Indonesia (POLRI)
Manajer 3,6 4,0
Profesional 10,2 11,9
Teknisi dan Asisten Profesional 7,5 8,1
Tenaga Tata Usaha 13,3 12,9
Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan 24,9 23,8
id
Pekerja Terampil Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,0 1,4
.
Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan YBDI 10,5 10,5
go
Operator dan Perakit Mesin 11,1 11,1
Pekerja Kasar s. 15,6 14,9
Jumlah 100,0 100,0
p
.b
w
w
//w
Lampiran 37
Tabel Persentase Pekerja Sirkuler
s:
Pekerja Sirkuler
Jenis Pekerjaan Utama
2021 2022
(1) (2) (3)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara 1,2 1,6
Republik Indonesia (POLRI)
Manajer 3,0 3,6
Profesional 3,4 6,1
Teknisi dan Asisten Profesional 6,0 7,4
Tenaga Tata Usaha 3,6 7,1
Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan 20,1 18,7
Pekerja Terampil Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6,3 4,3
Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan YBDI 17,5 14,7
Operator dan Perakit Mesin 14,3 15,5
Pekerja Kasar 24,5 20,9
Jumlah 100,0 100,0
165
Lampiran
Lampiran 38
Tabel Persentase Pekerja Komuter
menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan, 2021-2022
Tingkat Pendidikan
2021 2022
Jenis Pekerjaan Utama
Di Bawah SMA Ke Di Bawah
SMA ke Atas
SMA Atas SMA
(1) (2) (3) (4) (5)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 0,1 1,8 0,0 2,0
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
Manajer 0,9 4,5 0,8 5,0
Profesional 0,2 13,6 0,1 15,5
Teknisi dan Asisten Profesional 1,1 9,7 1,9 9,9
Tenaga Tata Usaha 1,3 17,4 1,5 16,3
id
Tenaga Usaha Jasa danTenaga Penjualan 27,1 24,2 24,9 23,5
.
Pekerja Terampil Pertanian,Kehutanan, dan 5,1 0,9 3,8 0,6
go
Perikanan
Pekerja Pengolahan,Kerajinan, dan YBDI 17,5 8,0 18,6 8,0
Operator dan Perakit Mesin 14,4
s. 10,0 16,3 9,5
Pekerja Kasar 32,4 9,9 32,1 9,6
p
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0
.b
w
w
//w
Lampiran 39
Tabel Persentase Pekerja Sirkuler
s:
Tingkat Pendidikan
2021 2022
Jenis Pekerjaan Utama
Di Bawah SMA Ke Di Bawah
SMA ke Atas
SMA Atas SMA
(1) (2) (3) (4) (5)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 0,0 2,8 0,0 2,8
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
Manajer 0,6 6,4 0,8 5,8
Profesional 0,0 8,0 0,3 10,7
Teknisi dan Asisten Profesional 1,5 12,1 2,9 10,9
Tenaga Tata Usaha 0,4 8,0 1,0 11,9
Tenaga Usaha Jasa danTenaga Penjualan 22,6 16,7 18,8 18,6
Pekerja Terampil Pertanian,Kehutanan, dan 7,9 4,1 6,3 2,8
Perikanan
Pekerja Pengolahan,Kerajinan, dan YBDI 21,2 12,4 20,4 10,3
Operator dan Perakit Mesin 13,8 15,0 16,9 14,4
Pekerja Kasar 31,9 14,4 32,6 11,8
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0
166
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 40
Tabel Persentase Pekerja Komuter dan Pekerja Sirkuler
menurut Status Pekerjaan Utama, 2021 - 2022
2021 2022
Status Pekerjaan pada Pekerjaan
Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja
Utama
Komuter Sirkuler Komuter Sirkuler
(1) (2) (3) (4) (5)
Berusaha sendiri 8,5 14,3 7,9 8,3
Berusaha dibantu buruh tidak 2,7 2,8 2,2 2,5
tetap/pekerja keluarga/tidak
Berusaha dibantu buruh tetap dan 2,4 3,5 2,3 3,3
dibayar
id
Buruh/karyawan/pegawai 78,6 62,4 81,9 74,8
.
Pekerja bebas di pertanian 0,7 1,4 0,6 1,3
go
Pekerja bebas di nonpertanian 5,1 14,6 3,7 8,8
Pekerja keluarga/tidak dibayar 1,9 s. 0,9 1,4 1,1
Lampiran 41
Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut
s:
Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja per Minggu, 2021 - 2022
tp
ht
167
Lampiran
Lampiran 42
Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut
Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja per Minggu, 2021 - 2022
id
Buruh/karyawan/pegawai 50,6 64,0 57,7 76,1
.
Pekerja bebas di pertanian 1,6 1,4 0,7 1,3
go
Pekerja bebas di nonpertanian 9,3 15,4 7,6 8,9
Pekerja tak dibayar 3,3 s. 0,6 4,3 0,8
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
168
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 43
Tabel Persentase Pekerja Komuter
menurut Lapangan Usaha Utama dan Jam Kerja per Minggu, 2021 - 2022
id
dan Daur Ulang
.
6 Konstruksi 4,1 8,9 3,2 8,6
go
7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan 20,2 21,6 24,0 19,5
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor s.
8 Transportasi dan Pergudangan 6,7 7,0 7,3 6,9
p
9 Penyediaan Akomodasi danMakan Minum 6,2 5,2 5,9 6,0
.b
169
Lampiran
Lampiran 44
Tabel Persentase Pekerja Sirkuler
menurut Lapangan Usaha Utama dan Jam Kerja per Minggu, 2021 - 2022
id
6 Konstruksi 9,8 24,6 7,2 19,8
.
7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan 19,6 14,1 20,7 14,8
go
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 15,6
s. 9,7 13,0 10,9
9 Penyediaan Akomodasi danMakan Minum 7,3 7,2 6,1 5,8
p
10 Informasi dan Komunikasi 0,2 0,6 0,0 1,2
.b
170
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 45
Tabel Persentase Pekerja Komuter
menurut Tingkat Pendidikan dan Sektor Pekerjaan, 2021 - 2022
Sektor Pekerjaan
Tingkat Pendidikan 2021 2022
Formal Informal Formal Informal
(1) (2) (3) (4) (5)
Di Bawah SMA 17,6 59,5 17,2 56,1
Tidak sekolah/ Tidak Tamat SD 1,4 10,2 1,1 8,7
Tamat SD 6,1 28,4 5,9 26,0
Tamat SMP 10,1 20,9 10,2 21,4
SMA ke Atas 82,4 40,5 82,8 43,9
Tamat SMA 47,6 33,5 47,1 36,2
id
Perguruan tinggi 34,8 7,0 35,8 7,7
.
go
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0
p s.
.b
w
w
Lampiran 46
//w
Sektor Pekerjaan
ht
171
Lampiran
Lampiran 47
Tabel Persentase Pekerja Komuter
menurut Lapangan Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021 - 2022
Sektor Pekerjaan
No Lapangan Usaha Utama 2021 2022
Formal Informal Formal Informal
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,8 11,1 1,2 9,9
2 Pertambangan dan Penggalian 0,9 0,7 1,2 0,5
3 Industri Pengolahan 23,3 5,3 23,2 3,7
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,6 0,0 0,8 0,1
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah,
0,4 1,5 0,4 0,4
id
dan Daur Ulang
.
6 Konstruksi 5,6 18,0 6,6 16,6
go
7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan
17,9 35,8 16,7 37,2
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor s.
8 Transportasi dan Pergudangan 5,9 11,6 6,1 11,3
p
9 Penyediaan Akomodasi danMakan Minum 4,9 7,7 5,4 9,5
.b
172
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 48
Tabel Persentase Pekerja Sirkuler
menurut Lapangan Usaha Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021 - 2022
Sektor Pekerjaan
No Lapangan Usaha Utama 2021 2022
Formal Informal Formal Informal
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 8,9 13,7 5,3 16,7
2 Pertambangan dan Penggalian 5,5 1,5 5,0 1,9
3 Industri Pengolahan 18,9 4,1 18,6 5,2
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,9 0,0 0,7 0,0
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah,
5 0,4 0,6 0,3 0,7
id
dan Daur Ulang
6 Konstruksi 17,0 34,1 16,4 27,7
.
go
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan
7 12,3 19,6 12,9 23,5
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor s.
8 Transportasi dan Pergudangan 12,0 7,4 11,6 9,2
p
9 Penyediaan Akomodasi danMakan Minum 4,2 13,1 4,9 9,1
.b
173
Lampiran
Lampiran 49
Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut Jenis Pekerjaan
Utama dan Sektor Pekerjaan, 2021 - 2022
Sektor Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Utama Formal Informal
2021 2022 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 5,9 5,3 0,1 0,1
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia (POLRI)
Manajer 5,2 5,5 9,5 9,1
Profesional 11,3 12,7 1,0 1,9
Teknisi dan Asisten Profesional 8,4 8,2 1,3 2,2
Tenaga Tata Usaha 17,8 16,9 0,5 0,4
id
Tenaga Usaha Jasa danTenaga Penjualan 14,5 14,1 24,0 27,2
.
Pekerja Terampil Pertanian,Kehutanan, dan 0,7 0,5 7,1 5,7
go
Perikanan
Pekerja Pengolahan,Kerajinan, dan YBDI 10,0 s. 10,3 11,7 10,2
Operator dan Perakit Mesin 12,3 12,6 10,9 10,9
p
Pekerja Kasar 14,0 13,8 33,9 32,4
.b
Lampiran 50
tp
Sektor Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Utama Formal Informal
2021 2022 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 4,1 4,4 0,1 0,0
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
Manajer 7,4 6,7 5,5 8,1
Profesional 4,8 7,0 0,2 1,0
Teknisi dan Asisten Profesional 6,1 6,9 0,8 1,0
Tenaga Tata Usaha 5,9 9,6 0,2 0,0
Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan 10,6 12,3 14,6 13,4
Pekerja Terampil Pertanian,Kehutanan, dan 3,8 2,3 9,3 9,9
Perikanan
Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan YBDI 17,9 14,8 18,2 16,8
Operator dan Perakit Mesin 18,5 17,7 7,3 9,5
Pekerja Kasar 20,9 18,5 43,8 40,3
Pekerja Sirkuler 100,0 100,0 100,0 100,0
174
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 51
Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut
Jenis Transportasi yang Digunakan, 2021-2022
id
.
go
p s.
Lampiran 52
.b
Tabel Persentase Pekerja yang Pernah Pindah dan yang Tidak Pernah Pindah
w
Jenis Kelamin
Laki-laki 8,2 8,2 91,8 91,8
ht
175
Lampiran
Lampiran 53
Tabel Persentase Pekerja yang Pernah Pindah Pekerjaan
menurut Kelompok Umur dan Alasan Pindah Pekerjaan, 2021 - 2022
id
45-54 21,4 18,9 35,7 41,8 12,4 5,6 30,5 33,7
.
55+ 16,5 12,5 30,8 41,4 9,9 3,2 42,8 42,9
go
Jumlah 26,6 28,3 35,7 37,5 s. 11,6 4,9 26,1 29,4
p
.b
w
w
//w
Lampiran 54
s:
176
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 55
Tabel Jumlah (Ribu) Persentase Pekerja menurut Status Bekerja
dan Status Mobilitas Nonpermanen, 2022
Status Mobilitas
Sementara
Pekerja Komuter Pekerja Sirkuler Stayers Total
Tidak Bekerja
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ya 87,0 1,1 89,7 4,1 2 392,3 1,9 2 569,1 1,9
Tidak 7 987,9 98,9 2 123,7 95,9 122 615,9 98,1 132 727,6 98,1
Jumlah 8 075,0 100,0 2 213,5 100,0 125 008,3 100,0 135 296,7 100,0
. id
go
p s.
.b
w
Lampiran 56
w
Pekerja Nonmigran
Sementara Tidak Bekerja Pekerja Migran Risen Total
Risen
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)
Pendapatan/Upah 0,3 0,4 8,8 0,4 9,1 0,4
bertambah dibanding
sebelum COVID
Pendapatan/Upah berkurang 80,9 99,6 2 479,1 99,6 2 560,0 99,6
dibanding sebelum COVID
Jumlah 81,2 100,0 2 487,9 100,0 2 569,1 100,0
177
Lampiran
Lampiran 57
Tabel Jumlah (Ribu) dan Persentase Pekerja yang Sementara Tidak Bekerja
Menurut Status Mobilitas Nonpermanen, 2022
Status Mobilitas
Alasan Sementara
Pekerja Komuter Pekerja Sirkuler Stayers Total
Tidak Bekerja
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (4) (5)
Alasan Terkait Covid- - - 0,1 0,1 9,0 0,4 9,1 0,4
19
Alasan Bukan Terkait 87,0 100,0 89,6 99,9 2 383,4 99,6 2 560,0 99,6
Covid-19
Jumlah 87,0 100,0 89,7 100,0 2 392,3 100,0 2 569,1 100,0
. id
go
p s.
.b
w
Lampiran 58
w
Pekerja Nonmigran
Sementara Tidak Bekerja Pekerja Migran Risen Total
Risen
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pendapatan/Upah bertambah 428,3 12,5 14 056,6 12,3 14 484,9 12,3
dibanding sebelum COVID
Pendapatan/Upah berkurang 430,1 12,5 23 081,5 20,2 23 511,5 20,0
dibanding sebelum COVID
Tidak ada perubahan 1 072,1 31,2 53 856,2 47,2 54 928,3 46,7
Sebelum COVID belum bekerja 1 506,4 43,8 23 166,2 20,3 24 672,6 21,0
di pekerjaan sekarang
Jumlah 3 436,9 100,0 114 160,4 100,0 117 597,3 100,0
178
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 59
Tabel Jumlah (Ribu) dan Persentase Pekerja menurut Perubahan
Rata-Rata Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih
dan Status Mobilitas Nonpermanen, 2022
id
sebelum COVID
Pendapatan/Upah berkurang 1 073,0 13,5 363,2 16,6 22 075,4 20,5 23 20,0
.
go
dibanding sebelum COVID 511,5
Tidak ada perubahan 3 891,2 48,9 908,8 41,5
s. 50 128,3 46,7 54 46,7
928,3
p
Sebelum COVID belum 1 912,9 24,0 595,3 27,2 22 164,4 20,6 24 21,0
.b
sekarang
Jumlah 7 959,1 100,0 2 189,8 100,0 107 448,4 100,0 117 597,3 100,0
w
//w
s:
tp
ht
Lampiran 60
Tabel Persentase Pekerja Komuter menurut Perubahan
Rata-Rata Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih
dan Status Formal/Informal, 2022
179
Lampiran
Lampiran 61
Tabel Persentase Pekerja Sirkuler menurut Perubahan
Rata-Rata Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih
dan Status Formal/Informal, 2022
id
Jumlah 100,00 100,00
.
go
s.
p
.b
w
w
//w
Lampiran 62
Tabel Persentase Pekerja Migran Risen
s:
180
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 63
Tabel Jumlah (Ribu) Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Provinsi dan Status
Pengalaman Bekerja di Luar Negeri Periode Agustus 2017- Agustus 2022,
Sakernas Agustus 2022
id
Sumatera Selatan 2,6 6 487,2
Bengkulu 0,4 1 541,1
.
go
Lampung 10,4 6 549,9
Bangka Belitung 0,3 1 138,9
Kepulauan Riau 21,9
p s. 1 805,4
181
Lampiran
Lampiran 64
Tabel Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Pernah Bekerja di Luar Negeri
Periode Agustus 2017- Agustus 2022 menurut Negara Tujuan (Ribu),
Sakernas Agustus 2022
Penduduk 15+ yang Pernah
Negara Persentase
Bekerja di Luar Negeri
(1) (2) (3)
Malaysia 246,2 56,1
Arab Saudi 33,3 7,6
Singapura 27,3 6,2
China Taipei (Taiwan) 23,4 5,3
Hongkong 18,1 4,1
id
Jepang 15,1 3,4
.
Uni Emirat Arab 13,1 3,0
go
Brunei Darussalam 8,2 1,9
Korea Selatan 6,7 s. 1,5
Amerika Serikat 5,7 1,3
p
Negara Lainnya 42,1 9,6
.b
Lampiran 65
s:
Tabel Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Pernah Bekerja di Luar Negeri
tp
Periode Agustus 2017- Agustus 2022 menurut Negara Tujuan dan Pendidikan
ht
182
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 66
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Migran Risen Hasil
Sakernas Agustus 2022 berdasarkan Status Bekerja
id
Bengkulu 28,7 2,7 9.3 23,4 33,9
Lampung 114,8 9,9 8.6 95,4 134,2
.
go
Kep. Bangka Belitung 26,4 3,6 13.5 19,4 33,4
Kep. Riau 69,3 10,8 15.7 48,0 90,6
183
Lampiran
Lampiran 66a
Tabel Kesalahan Sampling Persentase Pekerja Migran Risen Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Status Bekerja
id
Lampung 3.0 0.3 8,6 2.5 3.6
.
Kep. Bangka Belitung 0.7 0.1 13,5 0.5 0.9
go
Kep. Riau 1.8 0.3 15,5 1.3 2.5
184
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 67
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Komuter Hasil SAKERNAS
Agustus 2022 Berdasarkan Status Bekerja
id
Lampung 135,8 12,2 9,0 111,9 159,7
.
Kep. Bangka Belitung 28,6 3,9 13,6 21,0 36,1
go
Kep. Riau 7,8 1,6 20,7 4,6 10,9
185
Lampiran
Lampiran 67a
Tabel Kesalahan Sampling Persentase Pekerja Komuter Hasil SAKERNAS
Agustus 2022 Berdasarkan Status Bekerja
id
Bengkulu 0,3 0,0 10,1 0,3 0,4
Lampung 1,7 0,2 9,0 1,4 2,0
.
go
Kep. Bangka Belitung 0,4 0,0 13,6 0,3 0,5
Kep. Riau 0,1 0,0 20,7 0,1 0,1
186
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 68
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Sirkuler Hasil Sakernas
Agustus 2022 Berdasarkan Status Bekerja
id
Bengkulu 16,8 1,8 10,6 13,4 20,3
.
Lampung 43,6 5,0 11,3 33,9 53,3
go
Kep. Bangka Belitung 9,1 3,3 35,7 2,8 15,5
Kep. Riau 7,3 1,6 22,5 4,1 10,5
s.
DKI Jakarta 36,5 6,3 17,3 24,2 48,9
p
Jawa Barat 565,6 30,0 5,3 506,7 624,4
.b
187
Lampiran
Lampiran 68a
Tabel Kesalahan Sampling Persentase Pekerja Sirkuler Hasil Sakernas
Agustus 2022 Berdasarkan Status Bekerja
id
Kep. Bangka Belitung 0,4 0,1 35,6 0,2 0,8
Kep. Riau 0,3 0,1 22,6 0,2 0,5
.
go
DKI Jakarta 1,6 0,3 17,1 1,2 2,3
Jawa Barat 25,6 1,1 s. 4,3 23,5 27,7
Jawa Tengah 17,6 0,7 4,1 16,2 19,1
p
DI Yogyakarta 1,7 0,2 12,5 1,4 2,2
.b
188
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 69
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Migran Risen Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubah Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih
Pendapatan/Upah berkurang
430,1 23,5 5,5 383,9 476,2
id
dibanding sebelum COVID
.
go
Tidak ada perubahan 1 072,1 31,0 2,9 1 011,4 1 132,9
sekarang
w
w
//w
s:
Lampiran 69a
tp
Pendapatan/Upah berkurang
12,5 0,6 4,9 11,4 13,8
dibanding sebelum COVID
189
Lampiran
Lampiran 70
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Komuter Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubah Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih
id
dibanding sebelum COVID
.
go
3 891,2 87,4 2.2 3 720,0 4 062,5
Tidak ada perubahan
sekarang
w
w
//w
Lampiran 70a
Tabel Kesalahan Sampling Persentase Pekerja Komuter Hasil
s:
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih
ht
190
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 71
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Sirkuler Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubahan Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih
id
dibanding sebelum COVID
.
go
908,8 26,6 2,9 856,7 960,9
Tidak ada perubahan
s.
Sebelum COVID belum
p
595,3 21,1 3,5 554,0 636,6
bekerja di pekerjaan
.b
sekarang
w
w
//w
s:
Lampiran 71a
tp
191
Lampiran
Lampiran 72
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Komuter Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubahan Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih dan Status Formal
id
dibanding sebelum COVID
.
go
3 505,5 84,1 2,4 3 340,7 3 670,3
Tidak ada perubahan
sekarang
w
w
//w
s:
tp
Lampiran 72a
Tabel Kesalahan Sampling Persentase Pekerja Komuter Hasil
ht
192
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 73
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Komuter Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubahan Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih dan Status Informal
id
Pendapatan/Upah
365,5 18,0 4,9 330,2 400,9
berkurang dibanding
.
go
sebelum COVID
bekerja di pekerjaan
sekarang
w
//w
s:
tp
Lampiran 73a
ht
193
Lampiran
Lampiran 74
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Sirkuler Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubahan Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih dan Status Formal
Pendapatan/Upah
id
234,1 14,7 6,3 205,2 263,0
berkurang dibanding
.
go
sebelum COVID
sekarang
w
//w
s:
tp
ht
Lampiran 74a
Tabel Kesalahan Sampling Persentase Pekerja Sirkuler Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubahan Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih dan Status Formal
194
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 75
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Sirkuler Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubahan Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih dan Status Informal
id
Pendapatan/Upah
129,1 9,9 7,6 109,8 148,5
.
berkurang dibanding
go
sebelum COVID
bekerja di pekerjaan
w
sekarang
//w
s:
tp
Lampiran 75a
ht
195
Lampiran
Lampiran 76
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Migran Risen Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubahan Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih dan Status Formal
id
Pendapatan/Upah
172,4 13,2 7,7 146,4 198,4
.
berkurang dibanding
go
sebelum COVID
bekerja di pekerjaan
w
sekarang
//w
s:
tp
Lampiran 76a
ht
196
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 77
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Pekerja Migran Risen Hasil
Sakernas Agustus 2022 Berdasarkan Perubahan Rata-Rata
Pendapatan/Penghasilan/Gaji/Upah Bersih dan Status Informal
id
Pendapatan/Upah
257,7 18,9 7,3 220,6 294,7
.
berkurang dibanding
go
sebelum COVID
bekerja di pekerjaan
w
sekarang
//w
s:
tp
Lampiran 77a
ht
197
Lampiran
Lampiran 78
Tabel Kesalahan Sampling Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut
Provinsi dan Status Pengalaman Bekerja Di Luar Negeri Periode Agustus
2017- Agustus 2022, Sakernas Agustus 2022
id
Sumatera Selatan 2.6 0.9 35.8 0.8 4.5
.
go
Bengkulu 0.4 0.2 45.1 0.0 0.8
Lampung 10.4 1.9 18.7 6.6 14.2
Kep. Bangka Belitung 0.3 0.2
s. 60.0 -0.1 0.7
Kep. Riau 21.9 4.3 19.8 13.4 30.4
p
.b
198
Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2022
Lampiran 78a
Tabel Kesalahan Sampling Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut
Provinsi dan Status Pengalaman Bekerja Di Luar Negeri Periode Agustus
2017- Agustus 2022, Sakernas Agustus 2022
id
Sumatera Selatan 0.6 0.2 35.8 0.3 1.2
.
go
Bengkulu 0.1 0.0 45.3 0.0 0.2
Lampung 2.4 0.4 18.7 1.6 3.4
Kep. Bangka Belitung 0.1 0.0
s. 60.1 0.0 0.2
Kep. Riau 5.0 1.0 19.2 3.4 7.2
p
.b
199
Lampiran
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id