Anda di halaman 1dari 9

TEORI PRODUKSI DALAM ISLAM

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah

”Ekonomi Mikro Islam”

Di susun oleh:

Fathia Elma Riana (401180041)

Fatmawati Dwi Lestari (401180052)

Halimatussa’diah (401180046)

Intan Rismawati (401180052)

Itsna Muflihatul H (401180058)

Ekonomi Syariah B / Kelompok 3 / Semester 4

Dosen Pengampu:

Ryan Basith Fasih Khan, SE., M.M.

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONOROGO

2020
1

BAB I

PENDAHULUAN

Skala produksi ekonomi (economies of scale) adalah interval tingkat produksi


di mana penambahan output akan menurunkan biaya produksi jangka panjang per
unit. Sebaliknya, skala produksi tidak ekonomis (diseconomics of scale) adalah
interval tingkat produksi di mana penambahan tingkat produksi justru menaikkan
biaya produksi jangka panjang per unit.1 Skala kegiatan produksi jangka panjang
dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi (economies of scale) apabila
pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin
rendah.2 Sedangkan kegiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai
skala tidak ekonomi (diseconomies of scale) apabila pertambahan produksi
menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi.3
Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya efisiensi dan inefisiensi
jangka panjang, yaitu: Teknologi Produksi; Manajemen; Sumber Daya Manusia
(SDM).4 Faktor-faktor yang menyebabkan operasi perusahaan semakin efisien
dalam jangka panjang adalah spesialisasi, efisiensi penggunaan input,
terwujudnya produksi sampingan dan perkembangan anak perusahaan. Sedangkan
faktor yang menyebabkan operasi perusahaan semakin tidak efisien dalam jangka
panjang adalah administrasi perusahaan yang semakin birokratis yang
melambatkan proses pengembalian keputusan dalam perusahaan.5
Pemanfaatan skala ekonomi membantu menjelaskan mengapa perusahaan
tumbuh besar di beberapa industri. Istilah skala ekonomi seringkali
dicampuradukan dengan istilah ‘Pengembalian Skala’ (return to scale). Ekonomi
skala membahas hubungan antara biaya produksi (per unit) dengan jumlah
produksi (output), sedangkan 'Pengembalian Skala' membahas hubungan antara
jumlah produksi (output) dengan faktor-faktor produksi. Dari segi efesiensi
produksi, telah menunjukan bahwa produksi dengan sistem bagi hasil lebih
efesiensi. Untuk melihat skala ekonomi, kita mengunakan kurva total revenue
yang membandingkan total revenue sistem bagi hasil dengan total revenue sistem
bunga.

1
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi) (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), 127.
2
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar (Jakarta: Rajawali Press, 2015), 220.
3
Ibid., 221.
4
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi)…, 128.
5
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar…, 225.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Skala Ekonomi
Skala produksi ekonomi (economies of scale) adalah interval tingkat
produksi di mana penambahan output akan menurunkan biaya produksi jangka
panjang per unit. Skala Ekonomi adalah konsep lama dan merujuk pada
pengurangan biaya per unit saat ukuran fasilitas dan tingkat penggunaan input
lainnya meningkat. Untuk melihat skala ekonomi, kita mengunakan kurva
total revenue yang membandingkan total revenue sistem bagi hasil dengan
total revenue sistem bunga. Total revenue sistem bagi hasil akan berputar ke
arah jarum jam, sedangkan total revenue sistem bunga tetap pada tempatnya
tidak berputar. Secara grafis, total revenue sistem bagi hasil digambarkan
dengan Tic total revenue untuk sistem bagi keuntungan (profit sharing)
dinotasikan dengan TRPS. Sedangkan total revenue sistem bunga
digambarkan dengan Tri.6

6
Adiwarman karim, Ekonomi Mikro Islam Edisi Kelima (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2015), 146-147.
3

Ambillah titik mana saja pada sumbu Y sebagai titik yang


menggambarkan total revenue yang sama (TR yang sama). Kemudian tariklah
garis horizontal sampai memotong TR dan TRrs. Untuk masing-masing
perpotongan antara garis horizontal dengan TR dan TRrs, tariklah garis
vertikal ke bawah ke sumbu X. Ternyata untuk total revenue yang sama (TR
yang sama), jumlah produksi sistem bagi hasil (Q) selalu lebih besar
dibandingkan jumlah produksi dengan sistem bunga (Qi). Jadi sistem bagi
hasil bukan saja lebih efisien, tetapi juga akan mendorong produsen untuk
berproduksi pada skala ekonomi yang lebih besar.

B. Faktor yang Menimbulkan Skala Ekonomi


1. Spesialisasi faktor – faktor produksi
Dalam perusahaan yang kecil ukurannya para pekerja harus
menjalankan beberapa tugas. Oleh sebab itu mereka tidak dapat mencapai
keterampilan yang tinggi di dalam mengerjakan pekerjaan tertentu. Dalam
perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerjaan diharuskan
melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah keterampilan
mereka. Produktivitas mereka bertambah tinggi dan akan menurunkan
biaya per unit.7
2. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin – mesin, dan
berbagai jenis peralatan untuk melakukan kegiatan memproduksi. Harga
bahan – bahan tersebut akan menjadi bertambah murah apabila pembelian
bertambah banyak. Makin tinggi produksi, makin banyak bahan – bahan
mentah dan pralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan
biaya per unit akan menjadi semakin murah.
3. Memungkinkan produksi sampingan (by-products) diproduksi
Di dalam perusahaan – perusahaan adakalanya terdapat bahan – bahan
yang terbuang (waste), yaitu barang – barang yang tidak terpakai yang
merupakan residu yang diciptakan oleh proses produksi. Di dalam
perusahaan yang kecil biasanya jumlahnya tidak banyak dan adalah tidak
ekonomis untuk diproses menjadi barang sampingan. Tetapi kalau
perusahaan merupakan kegiatan memproduksi yang besar, dan memiliki
barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses
menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini
akan menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan.

7
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2013), 120.
4

4. Mendorong perkembangan usaha lain


Kalau sesuatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul
permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di
bidang usaha lain yang menghasilkan barang – barang atau fasilitas yang
dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Sebagai contoh, pembesaran
perusahaan lain akan mendorong pemerintah menyediakan jaringan
pengangkut yang baik, dan fasilitas penyediaan air dan listrik yang murah.
Disamping itu perusahaan – perusahan yang menyediakan jasa – jasa
kepada perusahaan yang besar tersebut akan berkembang. Berbagai
perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.

C. Jenis- jenis Skala Ekonomi


Ada berbagai jenis skala ekonomi yang bergantung pada karakteristik
tertentu dari suatu industri, antara lain yaitu :8
1. Skala Ekonomi Meningkat (IRS)
Skala Ekonomi Meningkat (Increasing returns to scale economies).
Ketika terjadi peningkatan dalam skala produksi perusahaan dan
menyebabkan biaya rata-rata yang lebih rendah. Peningkatan presentase
fungsi produksi tertentu mengakibatkan presentase peningkatan yang lebih
besar dalam produksi output. Misalnya ketika sebuah perusahaan
menggandakan input maka perusahaan akan mendapatkan output yang
lebih besar. Ketika perusahaan menetapkan harga input tidak berubah
bersama tingkat output maka akan menyebabkan output meningkat dan
biaya rata-rata produksi turun. Disini skala ekonomi berhubungan
langsung dengan pengurangan biaya per unit output karena produksi skala
yang lebih besar.
2. Skala Ekonomi Konstan (CRS)
Skala Ekonomi Konstan (Constant returns to scale economies). Ketika
biaya rata-rata dan skala produksi tidak berubah / tetap. Hubungan
kuantitas antara input dan output tetap konstan ketika output meningkat.
Jika harga input tetap, penghasilan konstan maka biaya produksi rata-rata
dan skala ekonomi tidak berubah. Dengan kata lain skala penghasilan yang
konstan berarti kurva biaya rata-rata jangka panjang perusahaan tetap
datar.

8
Kirana Wihana, Ekonomi Industri edisi 2 (Yogyakarta , 2001).
5

3. Skala Ekonomi Menurun (DSR)


Skala Ekonomi Menurun (Decreasing returns to scale). Ketika
peningkatan skala produksi perusahaan mengakibatkan biaya rata-rata
yang lebih tinggi. Ketika biaya rata-rata meningkat bersama skala
produksi, suatu perushaan menghadapi skala menurun atau skala
disekonomis. Skala ekonomi menurun ini terlihat pada inefisiensi
birokrasi. Ketika ukuran perusahaan meningkat melebihi suatu titik
tertentu maka usaha perusahaan tersebut menjadi lebih sulit untuk
dikelola.

D. Skala Non Ekonomi9


Skala tidak ekonomi atau skala non ekonomi atau skala disekonomi adalah
kebalikan dari skala ekonomi. Jika kenaikan skala produksi perusahaan
mengakibatkan biaya rata-rata menjadi lebih rendah, maka perusahaan
tersebut memperlihatkan hasil yang menarik pada saat skala bertambah atau
disebut sebagai skala ekonomi. Lalu jika biaya rata-rata tidak berubah pada
saat skala produki bertambah, perusahaan tersebut mmeperlihatkan hasil yang
konstan pada saat skala bertambah. Sedangkan jika kenaikan skala produksi
perusahaan mengakibatkan biaya rata-rata menjadi lebih tinggi, maka
perusahaan tersebut memperlihatkan hasil yang menurun pada saat skala
bertambah atau disebut dengan skala non ekonomi.
Ahli ekonomi telah lama mempercayai bahwa perusahaan bisa menjadi
tidak efisien apabila mereka terlalu besar. Untuk itu setiap kombinasi faktor
produksi (tanah, tenaga kerja, dan peralatan modal), terdapat skala optial
untuk efisiensi operasional perusahaan yang mengatasi timbangan optimum
mereka berhenti mengalami skala ekonomi dan mulai mengalami skala
disekonomi.

E. Konsep Penerimaan
Pada prinsipnya, penerimaan (Revenue) merupakan jumlah unit moneter
(uang) yang diperoleh dari penjualan output produksi.
1. Total Revenue (TR)
Total Revenue (TR) merupakan keseluruhan penerimaan yang dihitung
dari hasil perkalian antara harga (P) dengan kuantitas output (Q) yang
terjual. Jika dituliskan dalam sebuah persamaan akan terlihat seperti
berikut :
TR = P x Q

9
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/09/skala-ekonomi-dan-skala-tidak-ekonomi.html
6

2. Average Revenue (AR)


Average renevenue (AR) adalah penerimaan yang didapatkan dari setiap
penjualan satu unit output. Dengan kata lain, AR adalah harga jual per unit
(PI). Adapun persamaannya adalah sebagai berikut:
AR = =P

3. Marginal Revenue (MR)


Marginal Revenue (MR) merupakan tambahan penerimaan yang diperoleh
dari tambahan penjualan satu unit output. Persamaan MR adalah sebagai
berikut: 10
MR =

10
https://www.ajarekonomi.com/2018/04/konsep-penerimaan-revenue-laba-profit.html
7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Skala Ekonomi
Skala Ekonomi adalah konsep lama dan merujuk pada pengurangan
biaya per unit saat ukuran fasilitas dan tingkat penggunaan input lainnya
meningkat. Untuk melihat skala ekonomi, kita mengunakan kurva total
revenue yang membandingkan total revenue sistem bagi hasil dengan total
revenue sistem bunga.
2. Faktor yang Menimbulkan Skala Ekonomi
a. Spesialisasi faktor – faktor produksi
b. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
c. Memungkinkan produksi sampingan (by-products) diproduksi
d. Mendorong perkembangan usaha lain
3. Jenis- jenis Skala Ekonomi
a. Skala Ekonomi Meningkat (IRS)
b. Skala Ekonomi Konstan (CRS)
c. Skala Ekonomi Menurun (DSR)
4. Skala Non Ekonomi
Skala tidak ekonomi atau skala non ekonomi atau skala disekonomi
adalah kebalikan dari skala ekonomi. Jika kenaikan skala produksi
perusahaan mengakibatkan biaya rata-rata menjadi lebih rendah, maka
perusahaan tersebut memperlihatkan hasil yang menarik pada saat skala
bertambah atau disebut sebagai skala ekonomi.
5. Konsep Penerimaan
Pada prinsipnya, penerimaan (Revenue) merupakan jumlah unit
moneter (uang) yang diperoleh dari penjualan output produksi.
a. Total Revenue (TR)
b. Average Revenue (AR)
c. Marginal Revenue (MR)
8

DAFTAR PUSTAKA

Rahardja, Prathama, Mandala Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi


(Mikroekonomi dan Makroekonomi) (edisi 3). Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008.

Sukirno, Sadono. Mikroekonomi Teori Pengantar (edisi 3). Jakarta: Rajawali


Press, 2015.

Wihana, Kirana. Ekonomi Industri (edisi 2). Yogyakarta, 2001.

https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/09/skala-ekonomi-dan-skala-tidak-
ekonomi.html

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/konsep-penerimaan-revenue-laba-
profit.html

Anda mungkin juga menyukai