Disusun oleh :
PENDAHULUAN
Ekonomi islam yaitu suatu ilmu pengetahuan sosial yang didalamnya mempelajari
tentang masalah-masalah ekonomi masyarakat yang berbasis islam dan didasari empat
pengetahua yaitu Al-qur’an,sunnah,ijmak,dan qiyas.maka dari itu masyarakat akan di
kendalikan bagaimana cara memenuhi kebutuhan dan menggunakannya sesuai dengan
ajaran islam. Islam adalah salah satu agama yang mengajari manusia untuk melakukan
kebaikan dan berbuat adil.
Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam, karenanya ia merupakan bagianyang te
rpisahkan dari agama Islam, sebagai bagian dari ajaran Islam, ekonomi Islam akanmengi
kuti agama Islam dalam berbagai aspeknya. Islam adalah sistem kehidupan, dimanaIslam
telah menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi kehidupanmanusia, ter
masuk dalam bidang ekonomi. Manusia diciptakan Allah SWT dalam kondisimerdeka.
Manusia tidak tunduk kepada siapapun kecuali kepada-
Nya. Hal ini merupakancermin kebebasan manusia dari ikatan-ikatan perbudakan.
PEMBAHASAN
2.1 Ekonomi Islam
Sejak abad ke-8 telah muncul pemikiran-pemikiran ekonomi secara islam parsial,
misalnya peran negara dalam ekonomi, kaidah berdagang,mekanismen pasar dan lain-
lain, tetapi pemikiran secara komprehensif terhadap sistem ekonomi islam
sesungguhya baru muncul pertengahan abad ke-20 dan semakin sejak dua dasawarsa
terakhir.
Banyak ahli ekonomi Muslim yang mecoba mendefenisikan ekonomi islam, setiap
orang mempunyai defenisi masing-masing,
tetapi pada dasarnya mengandung makna yang sama. Pada intinya ekonomi islam adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan
akhirnya menyelesaikan permasalahan- permasalahan ekonomi dengan cara
cara yang islami, yang dimaksud dengan cara-cara yang islami disini adalah cara-cara
yang sesuai dengan sumber ajaran islam, yaitu yang bersumber dari Al-quran dan
Sunnah nabi. Dengan pengertian ini maka istilah ini yang sering digunakan dalam
ekonomi Islam.
Dari bebearpa definisi yang sering diutarakan oleh para ahli ekonomi islam dapat
kita simpulkan bahwa ekonomi islam bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh individu dan komunitas yang ada, namun juga perwujudan prilaku
ekonomi yang didasarkan pada ajaran islam. Ia mencakup cara memandang
permasalahan ekonomi, menganalisis dan mengajukan alternatif solusi-solusi atas
berbagai permasalahan ekonomi. Ekonomi islam adalah konsekuensi logis dari
implementasi ajaran islam secara kaffah dalam aspek ekonomi.
Beberapa ekonom menjelaskan bahwa ruang lingkup dari ekonomi islam adalah
masyarakat muslim atau negara muslim itu sendiri. Artinya ia mempelajari perilaku
ekonomi dari masyarakat atau negara muslim di mana nilai-nilai ajaran islam dapat
diterapkan. Namun, ada juga pendapat lain yang tidak memberikan pembatasan seperti
ini, melainkan lebih kepada penekanan terhadap perspektif islam tentang permasalahan
ekonomi pada umumnya. Dengan kata lain, titik ekonomi Islam adalah pada bagaimana
ekonomi islam memberikan pandangan dan solusi atas berbagai permasalahan ekonomi
yang dihadapi umat manusia secara umum.
1. Tauhid
Tauhid merupakan pondasi utama seluruh ajaran Islam, dengan demikian tauhid
menjadi dasar seluruh konsep dan aktivitas umat Islam, baik di bidang ekonomi,
politik, sosial maupun budaya. Tauhid menekankan bahwa:
Harta benda yang kita miliki adalah sebagai amanah dari Allah sebagai pemilik
hakiki. Kita harus memperoleh dan mengelolanya dengan baik (at-thayyiba>t) dan
mencari karunia Allah (ibtigha> min fadhlilla>h).
Manusia dapat berhubungan langsung dengan Allah. Ekonomi Islam adalah
ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan
akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syari’at Allah.
2. Keadilan
4. Maslahah
Secara umum maslahah diartikan sebagai kebaikan (kesejahtraan) dunia dan
akhirat. Para ahli ushul fiqh mendefinisikannya sebagai segala sesuatu yang
mengandung manfaat, kegunaan, kebaikan dan menghindarkan mudharat, kerusakan
dan mafsadah. Maslahah adalah tujuan yang ingin diwujudkan oleh syariat.
Maslahah merupakan esensi dari kebijakan- kebijakan syariah dalam merespon
dinamika sosial, politik, dan ekonomi. Maslahah al-`a>mmah (kemaslahatan umum)
merupakan landasan muamalah, yaitu kemaslahatan yang dibingkai secara syar’i,
bukan semata-mata profit oriented dan material rentability sebagaimana dalam
ekonomi konvensional.
5. Keseimbangan (Al-Wasathiyyah)
Syariat Islam mengakui hak pribadi dengan batas-batas tertentu.Syari’at
menentukan keseimbangan kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Hal ini
terdapat dalam firman Allah dalam Q.S Al- Isra' ayat 29
Agama
Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai yang akan mempengaruhi atau
menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir bersikap dan bertindak
seseorang tentu diwarnai oleh ajaran agama yang dianut jika seseorang sungguh-sungguh
dalam kehidupan beragama.
Budaya
Sikap mental, tekad, disiplin dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos
budaya dan secara operasional etos budaya ini juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas
etos ini ditentukan oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan.
SosialPolitik
Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur
politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja
keras dengan penuh.
KondisiLingkungan/Geografis
Lingkungan alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada didalamnya
melakukan usaha dapat mengelola dan mengambil manfaat dan bahkan dapat
mengundang pendatang untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut.
Pendidikan
Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia, peningkatan
sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras.
StrukturEkonomi
Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur
ekonomi, yang mampu memberikan insentif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras
dan menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh.
MotivasiIntrinsikIndividu
Individu yang akan memiliki etos kerja yang tinggi ialah individu yang bermotivasi
tinggi, etos kerja merupakan sutau pandangan dan sikap yang didasari oleh nilai-nilai
yang diyakini seseorang.
Ketika dalam lingkungan kerja yang telahmembudayakan etos kerja yang tinggi maka
pastinya semua yang terlibat dalam lingkungan kerja tersebut akan memberikan tanggung
jawabnya yang baik. Segala tugasdan pekerjaan yang dilakukan pastinya juga tepat waktu.
Sehingga ketika semua orang telah melakukan pekerjaanya tepat waktu dan sesuai dengan
target, maka suasana kerja akan terasa sangat nyaman.
Bisa dibandingkan saat bekerja dengan orang lain, yang satu memiliki etos kerja yang
tinggi sementara yang satunya lagi malas-malasan. Jika hal ini merupakan sebuah tugas
kelompok yang membutuhkan suatu kerja sama, maka pastinya pekerjaan tak akan dapat
terselesaikan dengan baik. Sebaliknya jika semuaanggota memiliki etos kerja yang cuma-
cuma tinggi, maka bisa dipastikan kelompok kerja tersebut bisa kompak dan harmonis dan
secara otomatis pekerjaan pun akan selesai dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.
Ketika semua orang memiliki etos kerja yang sama-sama tinggi maka semuanya pasti
akan sama-sama menyelesaikan tugas dan baik mereka akan menyadari tanggung jawabnya
masing-masing dengan sangat baik sehingga tidak ada lagi namanya saling menguntungkan
orang lain. Sementara satunya malah lelah-lelah, sehingga semua orang yang memiliki etos
kerja yang tinggi bukan hal yang mustahil.
4.1 Kesejahteraan
Pertama, Tahapan fungsi manajemen, untuk mencapai tahap ini, nazir harus
menguasai 4 (empat) aspek dalam manajemen, yaitu: perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan
(controlling).
Kedua, Manajemen Fundraising. Untuk dapat mencapai target yang diinginkan,
maka rencana progam kerja hendaknya disusun secara rinci.
Ketiga, Manajemen Pengembangan. Pengembangan ekonomi umat menjadi
tujuan utama wakaf dalam mewujudkan kemaslahatan dan kesejahteraan
masyarakat secara kontinue, sehingga pengembangan wakaf produktif sebagai
sumber modal usaha tidaklah melawan hukum syariat.
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ekonomi islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk
memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-
permasalahan ekonomi dengan cara cara yang islami, yang dimaksud dengan cara-cara
yang islami disini adalah cara-cara yang sesuai dengan sumber ajaran islam, yaitu yang
bersumber dari Al-quran dan Sunnah nabi. Sedangkan kesejahteraan umat ialah
Kesejahteraan dalam sistem ekonomi Islam adalah terpenuhinya kebutuhan materi dan
non materi, dunia dan diakhirat berdasarkan kesadaran pribadi dan masyarakat untuk
patuh dan taat (sadar) terhadap hukum yang dikehendaki oleh Allah Swt melalui
petunjukNya dalam Al-Qur’an, melalui contoh dalam keteladanan Rasulullah Saw, dan
melalui ijtihad dan kebaikan para ulama.
5.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini kami memohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, tidak mengerti, tidak lugas. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam proses pembelajaran dan dapat menambah
wawasan bagi yang membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/181004921/Ekonomi-Islam-Dan-Kesejahteraan-Umat
http://www.dosenpendidikan.co.id/etos-kerja/
www.slideshare.net/ajengfaiza/kesejahteraanumat
Anto, M.B. Hendrie, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, cet. ke-1, Yogyakarta: Ekonosia,
2003
MA. Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, alih bahasa M.Nastangin ( Yogyakarta:
PT. Dana Bhakti Wakaf, 1997
Tasmara Toto, Membudidayakan Etos Kerja islam (Jakarta, Gema insani pers,2020)