Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR, ORGANISASI INDUSTRI PERJALANAN, DAN PARIWISATA

Oleh Kelompok 1 :
KELAS BISNIS PARIWISATA C

1. Maria Reginna Permata Runa (1807521175/01)


2. Anak Agung Sagung Wulan Maharani (2007521024/02)
3. Fadila Vianney Putri Jayadi (2007521030/03)
4. Winda Lestari (2007521043/04)
5. Ni Kadek Eni Budi Utami (2007521045/05)

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Denpasar
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul “Struktur,
organisasi industri perjalanan, dan pariwisata” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Dosen pada
mata kuliah Bisnis Pariwisata. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kita
tentang pengertian kepariwisataan beserta dampaknya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anak Agung Ayu Sriathi, selaku dosen
mata kuliah Bisnis Pariwisata yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan paper
ini.

Denpasar, 26 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1 Rantai Distribusi Untuk Pariwisata ............................................................................. 3

2.2 Organisasi Kepentingan Bersama ................................................................................ 8

2.3 Integrasi Dalam Industri Pariwisata........................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 17

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepariwisataan telah berkembang menjadi salah satu industri terbesar yang


memberikan manfaat bagi perekonomian negara. Hal ini dikarenakan pariwisata telah
mendorong terciptanya lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat lokal,
peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta penerimaan devisa yang terus meningkat
melalui upaya pengembangan dan pembangunan di berbagai potensi kepariwisataan
nasional.
Kepariwisataan diatur dan dilindungi dengan undang-undang, dimana wisata
adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Kepariwisataan dalam UU
10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun menunjukkan
perkembangan yang sangat pesat. Karena perubahan struktur sosial ekonomi negara di
dunia dan semakin banyak orang yang memiliki pendapatan lebih yang semakin tinggi.
Kepariwisataan telah berkembang menjadi suatu fenomena global, menjadi kebutuhan
dasar, serta menjadi bagian dari hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dunia usaha pariwisata, dan masyarakat
berkewajiban untuk dapat menjamin agar berwisata sebagai hak setiap orang dapat
ditegakkan sehingga mendukung tercapainya peningkatan harkat dan martabat
manusia, peningkatan kesejahteraan, serta persahabatan antarbangsa dalam rangka
mewujudkan perdamaian dunia. Oleh karena hal tersebut, maka dalam paper ini akan
secara lebih lanjut membahas mengenai pengertian tentang struktur, organisasi industri
perjalanan pariwisata.

1
1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana rantai distribusi pariwisata ?


2) Bagaimana organisasi kepentingan bersama ?
3) Bagaimana integrasi dalam industri pariwisata ?

1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui rantai distribusi pariwisata.


2) Untuk mengetahui organisasi kepentingan bersama.
3) Untuk mengetahui dalam industri pariwisata.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rantai Distribusi Untuk Pariwisata

Suatu produk atau layanan didistribusikan dari sumber manufaktur/kreatifnya


kepada konsumen akhirnya. Istilah alternatif saluran pemasaran dapat digunakan untuk
menggambarkan sistem ini. Secara tradisional, produk didistribusikan melalui perantaraan
sejumlah perantara yang menghubungkan produsen atau produsen dengan konsumen.
Perantara ini adalah grosir (mereka membeli dalam jumlah besar dari pemasok dan
menjual dalam jumlah yang lebih kecil kepada orang lain lebih jauh ke bawah rantai), atau
pengecer (mereka membentuk tautan akhir dalam rantai dan menjual produk individu atau
satu set produk yang dibundel kepada konsumen).
Produsen tentu tidak diwajibkan untuk menjual produk mereka melalui rantai ini.
Mereka memilih untuk menjual langsung ke konsumen atau pengecer, sehingga
menghindari perantara. Grosir, kadang menjual produk langsung ke konsumen,
menghindari pengecer.

1) Produsen
Produk pariwisata pada dasarnya terdiri dari transportasi, akomodasi, dan
atraksi, baik yang dibangun atau alami. Produsen dari layanan ini termasuk udara,
airborne, jalan dan kereta api, hotel atau bentuk lain dari akomodasi tourist dan
berbagai bentuk fasilitas yang dibangun yang dirancang untuk menarik wisatawan
rekreasi dan bisnis, seperti rumah megah atau situs warisan, taman hiburan, tempat
konferensi dan pameran serta ppusat kegiatan lain yang dibangun khusus. Layanan ini
dapat dijual kepada wisatawan dalam beberapa cara - baik langsung, melalui agen
perjalanan (masih pengecer utama dalam industri pariwisata) atau melalui operatot tur
atau broker, yanf paling baik dapat digambarkan sebagai grosir pariwisata.

2) Grosir
Operator tur dapat dipandang sebagai grosir karena mereka membeli berbagai
produk wisata yang berbeda (seperti kursi maskapai penerbangan, kamar hotel atau
fasilitas transfer bus) dalam jumlah besar, kemudian bundel atau paket ini untuk
penjualan berikutnya ke agen perjalanan atau ke turis langsung.

3
Dengan membeli gabungan produk dan layanan individu dengan cara ini dan
menyajikan sebagai satu produk paket liburan mereka dilihat oleh beberapa ahli teori
sebagai produsen produk baru daripada grosir produk yang sudah ada. Ini adalah poin
yang bisa diperdebatkan, tetapi dalam pandangan penulis mereka paling baik
dipandang sebagai perantara, dalam arti bahwa peran mendasar mereka adalah untuk
membeli produk secara massal, mengaturnya menjadi bundel/paket dan menjualnya
secara individual.
Pola perdagangan dimana operator tur dan agen bergerak menuju kemasan
dinamis, yang melibatkan bundling produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen
sebagai titik penjualan (unblunding paket tur, seperti yang diungkapkan oleh beberapa
operator) memperkeruh perbedaan antara peran operator dan agen.
Federasi Operator Tur (FTO) di Inggris menyarankan bahwa operator tur adalah
penyelenggara dan penyedia paket liburan. Membuat kontrak dengan pengusaha hotel,
maskapai penerbangan, dan perusahaan transportasi darat, kemudian mencetak brosur
yang mengiklankan liburan yang telah mereka kumpulkan.
Namun, kedua peran ini tidak lagi dapat dibedakan satu sama lain. Lebih banyak
operator tur membangun operasi yang memungkinkan mereka berkesempatan untuk
menjual langsung ke pelanggan, melewati agen perjalanan. Sebagai tanggapan, agen
perjalanan mencari liburan untuk klien mereka, menggambar pada berbagai elemen
perjalanan dari banyak pemasok yang berbeda - sebuah proses yang dikenal sebagai
kemasan dinamis. Untuk agen perjalanan Inggris, pergeseran dalam praktik bisnis ini
telah dibantu oleh pengembangan teknologi systems seperti Dolphin Travelscanner
dan Itour, yang dikembangkan oleh BlueSky Systems, yang memungkinkan agen
menemukan dan memesan elemen perjalanan individu dengan mudah. Karena
keterkaitan antar agen perjalanan dan penyedia teknologi telah berkembang, maka
perbedaan antara agen perjalanan dan operator tur telah kabur. Karena keterkaitan
antar agen perjalanan dan penyedia teknologi telah berkembang, maka perbedaan
antara agen perjalanan dan operator tur telah kabur.
Pialang yang secara massal memberi produk wisata dan menjual dalam jumlah
yang lebih kecil paling sering ditemukan dalam sistem distribusi dalam sektor
transportasi udara, meskipun yang lain melibatkan diri dalam pembelian massal kamar
hotel atau layanan tertentu lainnya. Seperti halnya operator tur, dengan membeli kursi
pesawat dalam jumlah besar, mereka dapat menegosiasikan harga yang jauh lebih
rendah, yang dapat dijual kepada operator tur atau agen perjalanan baik secara individu
4
atau kuantitas dengan harga bersih, memungkinkan perantara lain untuk menentukan
tingkat keuntungan mereka sendiri dan harga jual untuk kursi.
Salah satu bentuk bro kering yang paling umum dalam industri perjalanan
ditemukan dalam peran konsolidator. Ini adalah spesialis yang bekerja di pialang
oaskapai penerbangan yang membeli kursi pesawat charter yang tidak terjual secara
massal untuk dijual melalui perantara, sehingga membantu maskapai penerbangan
untuk membersihkan stok yang tidak terjual.
3) Ritel
Meskipun ritel melalui Internet sekarang menjadi ancaman yang signifikan bagi
mereka, agen perjalanan tetap menjadi outlet penting untuk menjual sebagian besar
produk perjalanan dalam rantai distribusi, membeli paket dan layanan perjalanan
menurut klien demand. Mereka tidak membawa stok, hanya bertindak sebagai
perantara anatara konsumen dan pemasok atau prinsipal dan epran utama mereka
adalah menyediakan jaringan outlet penjualan yang nyaman bagi masyarakat yang
bepergian.
Secara tradisional, agen tidak mengenakana biaya untuk layanan ahli waris
karena mereka dibayar dalam bentuk komisi untuk setiap penjualan yang mereka
negosiasikan. Salah satu perubahan paling signifikan dalam pola distribusi dalam
beberapa tahun terakhir, bagaimanapun adalah kecenderungan pemasok untuk
mengurangi pembayaran komisi atau dalam beberapa kasus menghapusnya, sering
memaksa agen untuk menagih klien mereka untuk layanan mereka. Maskapai
penerbangan adalah salah satu prinsipal pertama yang menarik penjualan yang dpaat
ditugaskan, terutama dengan keyakinan bahwa mereka dapat menjangkau konsumen
lebih murah melalui kontak direct melalui internet, daripada dengan bergantung pada
agen yang sebagian besar tidak mempertahankan loyalitas khusus kepada satu
pemasok. Artinya, banyak agen kini wajib menambahkan biaya saat menjual sebagian
besar tiket pesawat.
Beberapa perusahaan transportasi dan operator tur lainnya mulai mengikutinya,
meskipun operator besar tidak mungkin, setidaknya untuk masa mendatang, untuk
mengadopsi kebijakan semacam itu. Tampaknya ada tren global dalam ritel perjalanan
bagi agen untuk membeli banyak saluran pro prinsipal merekadengan harga pasar dan
menambahkan biaya layanan, tetapi ini mengandaikan ada tingkat keahlian penjualan
agen dan pengetahuan produk yang memadai yang menambah nilai pada proses ketika
pelanggan memesan melalui agen. Faktanya, tekanan pada margin jarang terjadi
5
padaagen ritel untuk memberikan gaji dan kondisi yang memungkinkan mereka
merekrut staf penjualan dengan kualitas dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
memungkinkan hal ini.
4) Penyedia Tambahan
Terlepas dari layanan inti ini — produsen, grosir, dan pengecer — berbagai
macam layanan tambahan dan dukungan berinteraksi dalam sistem distribusi. Untuk
kenyamanan, ini dapat dibagi menjadi organisasi sektor publik (yang didanai,
dikendalikan atau diorganisir melalui pemerintah pusat atau daerah) dan yang dimiliki
secara pribadi.
Yang pertama termasuk organisasi pariwisata nasional, seperti kantor
pariwisata, bandara atau pelabuhan milik umum, dokumentasi paspor dan visa dan
layanan tambahan lainnya seperti lembaga pendidikan dan pelatihan publik yang
menawarkan courses dalam pariwisata.
Sektor swasta termasuk bandara dan pelabuhan milik pribadi, layanan yang
ditawarkan oleh pemandu lepas, asuransi perjalanan dan layanan keuangan (termasuk
fasilitas valuta asing dan kartu kredit), surat kabar dan jurnal perdagangan perjalanan,
printers literatur perjalanan, penerbit panduan dan jadwal, serta sejumlah layanan
pemasaran spesialis, seperti konsultan perjalanan, agen periklanan dan agen desain
brosur. Selain itu ada agen visa pribadi yang akan mengumpulkan dokumentasi
pelanggan, memeriksanya dan mendapatkan visa yang diperlukan dengan biaya
tertentu. Ini menjadi pola yang lebih khas untuk pengadaan visa karena hanya sedikit
kedutaan yang bersedia mengirimkan dokumen kepada klien dan submission secara
langsung seringkali tidak nyaman, mahal, dan memakan waktu. Sebagian besar
operator tur sekarang menggunakan perantara ini juga, karena mereka memiliki
hubungan yang baik dengan kedutaan dan konsulat yang sering mereka gunakan dan
menyediakan layanan yang dapat diandalkan.
Perbedaan antarabadan publik dan swasta tidak selalu mudah. Beberapa
organisasi pariwisata nasional dan regional (AS dan kota Berlin adalah dua contoh)
dijalankan sebagai konsorsium swasta, setelah didelegasikan perannya oleh sektor
publik. Yang lain, sementara secara nominal publik, akan runtuh tanpa dukungan
keuangan yang mereka terima dari sektor swasta.
Sektor publik dapat dilibatkan dalam sejumlah cara dalam menarik wisatawan.
Dalam beberapa kasus, pemerintah lokal atau nasional mungkin memiliki kepemilikan
atas bangunan atautujuan (mungkin taman nasional misalnya) dan akan
6
mengoperasikan fasilitas tersebut sebagai objek wisata untuk menyediakan akses
publik ke fasilitas tersebut atau untuk mendanai pemeliharaan dan pengelolaannya.
Dalam kasus lain, pemerintah dapat memberikan dana hibah kepadapelaku
usaha pariwisata sektor p rivate untuk mendukung kegiatan yang dirasa sesuai dengan
agenda pemerintah. Contohnya adalah dana yang diberikan oleh pemerintah Inggris
kepada museum untuk mendorong akses yang lebih luas ke sumber daya budaya ini.
Sementara beberapa negara menyediakan elemen kunci dari industri perjalanan
melalui pemerintah nasional atau lokal, negara lain mungkin memilih untuk
mengizinkan sektor swasta menyediakan fasilitas ini. Misalnya BAA, pemilik bandara
terkemuka di Inggris, adalah contoh dari bekas badan publik (sebelumnya Otoritas
Bandara Inggris), sekarang menjadi PLC, yang melakukan kontrol atas tujuh bandara
11K. Privatisasi bandara telah terbukti menguntungkan bagi BAA, tetapi ada
kekhawatiran bahwa pengaturan saat ini bukan untuk kepentingan terbaiko f konsumen
(atau maskapai penerbangan yang menggunakan bandara BAA).
Kontrol BAA jatuh ke tangan perusahaan konstruksi Spanyol Ferrovial pada
musim panas 2006 ketika mengakuisisi lebih dari 80 persen saham BAA. BAA
mengoperasikan tujuh bandara Inggris, termasukbandara thre e London - Gatwick,
Heathrow dan Stansted. Dominasi perusahaan ini, terutama kontrolnya atas bandara di
selatan negara itu, telah menyebabkan penyelidikan oleh Komisi Persaingan.
Setelah tinjauan awal pada awal tahun 2008,Komisi petisi Com mengumumkan
bahwa pemikiran awalnya cenderung ke arah pandangan bahwa 'kepemilikan bersama
bandara BAA adalah fitur pasar yang berdampak buruk pada persaingan antar bandara.
'2 Laporannya menunjukkan bahwa BAA harus menjual beberapa bandaranya , yang
kemungkinan akan membawa perusahaan sektor swasta lain ke sektor transportasi ini.
Mungkin tiga bandara akan dijual, termasuk dua bandara London. Virgin Atlantic
Airlines telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi salah satunya.
Sebagian besar, industri pariwisata bergantung pada keberhasilannya pada
hubungan kerja yang erat antara sektor swasta dan publik. Banyak tempat wisata,
seperti situs warisan, dimiliki oleh publik, baik oleh negara bagian atau otoritas lokal,
sementara otoritas publik juga sering bertanggung jawab atas promosi dan distribusi
informasi tentang pariwisata (melalui, misalnya, pusat informasi wisata mereka).
Saling ketergantungan antara sektor swasta dan publik ini, yang merupakan elemen
semut impor dalam dinamika industri, akan dieksplorasi dalam bab-bab berikutnya.

7
2.2 Organisasi Kepentingan Bersama

Industri pariwisata menunjukkan sejauh mana asosiasi maupun organisasi yang ada
diantara bisnis maupun badan sektor publik lainnya yang memiliki minat sama atau saling
melengkapi satu dengan yang lainnya melalui berbagai cara. Asosiasi maupun organisasi
pada umumnya dikategorikan menjadi 3 diantaranya yaitu :
a) Organisasi Sektoral, dimana organisasi ini didasarkan atas kepentingan sektor industri
tertentu atau sebagai mata rantai dalam rantai distribusi.
b) Organisasi Tujuan, dimana organisasi ini dikaitkan dengan tujuan wisata yang
ditentukan baik suatu wilayah maupun negara.
c) Organisasi Pariwisata, dimana organisasi ini didasarkan pada kepedulian terhadap
perjalanan atau kegiatan pariwisata lainnya secara menyeluruh
Akan tetapi, ketiganya akan disesuaikan kembali apakah merupakan badan
perdagangan atau professional, apakah terdiri atas individu yang mempunyai tujuan untuk
menetapkan kualifikasi pendidikan atau pelatihan untuk sektor industri pariwisata, apakah
merancang kode etik untuk mengembangkan perilaku tenaga kerja, dan apakah membatasi
atau mengendalikan keluar masuknya kepada sektor industri. Hal seperti ini sering kali
dikaitkan dengan dorongan pribadi dalam meningkatkan status atau prestise.
Badan perdagangan merupakan pengelompokan perusahaan independen yang
memiliki tujuan bersama dan kesempatan dalam bertukar pandangan, kerjasama dalam
pemasaran utamanya, representasi dan negosiasi dengan organisasi lainnya. Selain itu,
badan perdagangan dapat melakuan kegiatan yang berkaitan dengan badan professional
seperti membatasi masuknya ke sektor industri serta menyediakan dan mengakui
kualifikasi yang sesuai. Sebagai contoh badan professional yaitu The Tourism Society
yang beroperasi di Inggris dengan keanggotaan lebih dari 1.000 anggota yang ada di
sektor publik, swasta maupun sukarela di industri pariwisata dengan tujuan meningkatkan
standar profesionalisme. Badan ini mengadakan berbagai konferensi yang dapat
membantu mengembangkan pengetahuan anggotanya, serta menyediakan lokakarya
keterampilan komunikasi. Konferensi ini tentu memberikan peluang jaringan yang dapat
membuka peluang bisnis anggotanya. Sedangkan badan perdagangan seperti Treasure
Houses of England dimana banyak organisasi sektoral yang berkumpul untuk
mendapatkan keuntungan dari peluang membeli dalam jumlah besar dengan harga diskon
dari pemasok atau menjual secara efektif dengan biaya yang rendah melalui situs web.
Badan ini merupakan salah satu contoh pada sektor industri atraksi yang terdiri dari 9

8
rumah megah terkemuka, konsorsium, situs web sendiri hingga produksi brosur bersama
dan menawarkan diskon properti. Karakteristik utama dari badan perdagangan yang
utama adalah bahwa keanggotaannya terdiri dari perusahaan otonom atau organisasi
lainnya yang patuh terhadap tujuan bersama dari badan yang bersangkutan.
a) Organisasi Sektoral
Badan professional yang melayani kepentingan sektoral adalah Chartered
Institute of Transport (CIT) dan Institute of Hospitality. CIM memiliki bagian yang
dikhususkan untuk anggota industri perjalanan yang dikenal sebagai Chartered
Institute of Marketing Travel Industry Group (CIMTIG) sementara bagi edukator dan
konsultan pariwisata memiliki badan professional sendiri. Perdagagangan sektoral
mencakup ruang lingkup regional, nasional maupun internasional. Beberapa badan
internasional mempertahankan pengaruh yang signifikan atas kegiatan yang dilakukan
seperti Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang berperan sebagai
pihak ketiga dalam negosiasi dengan maskapai penerbangan internasional di seluruh
dunia yang dimana beberapa kekuatannya telah berkurang dibawah dorongan untuk
liberalisasi sektor industri pariwisata. Sehingga, Federasi Operator Tur Internasional
menarik anggotanya dari badan operasi tur nasional Eropa termasuk Federasi Operator
Tur Inggris (ITO) yang merupakan badan konsultatif berpengaruh yang terdiri dari 10
operator 11K terkemuka. Selain itu, terdapat badan nasional 11K seperti Asosiasi
Agen Perjalanan Inggris (ABTA) yang mewakili operator tur dan agen perjalanan.
ABTA didirikan pada tahun 1950 yang bertujuan untuk mewakili kepentingan
agen perjalanan hingga kepentingan operator tur. ABTA melakukan kerja sama
dengan Travel Training Company (TTC) yang menawarkan kualifikasi kejuruan
untuk industri pariwisata. ABTA menghadapi masalah yang seringkali berkaitan
dengan kepentingan anggotanya, hingga pertentangan kepentingan antara operator tur
dengan agen perjalanan. Dalam suatu hal, ABTA mengklaim bahwa melayani
kepentingan konsumen perjalanan mungkin bertentangan dengan perannya dalam
melayani kebutuhan anggota. Namun, dalam satu hal, ABTA telah melayani publik
dengan sangat baik.
Tidak hanya ABTA, American Society of Travel Agents (ASTA) memenuhi
perannya yang sama di Amerika Serikat dengan ABTA di Inggris, tetapi juga menarik
anggotanya dari sektor industri lain serta anggota luar negeri akibat pentingnya
pengaruh Amerika Serikat sebagai negara penghasil wisatawan. Badan regional akan
terdiri dari kelompok pengusaha lokal tempat wisata yang akan sering bertindak
9
sebagai kelompok tekanan dalam hubungan anggota dengan otoritas wisata lokal
tetapi juga menyediakan wilayah mengenai diskusi masalah yang menjadi
kepentingan bersama anggotanya.
b) Organisasi Tujuan
Organisasi ini merupakan organisasi yang keanggotaannya terbuka bagi
perusahaan maupun organisasi sektor publik dibandingkan dengan individu dengan
tujuan untuk membina kerjasama dan koordinasi antara berbagai penyediaan dan
fasilitas yang membentuk produk pariwisata serta bertujuan untuk bertindak bersama
dalam mempromosikan tujuan kepada perdagangan perjalanan dan wisatawan.
Sebagai contoh Pacific Area Travel Association (PATA) dan European Travel
Commission (ETC) hingga konsorium pemasaran lokal seperti Asosiasi Perjalanan
Negara Eropa Tengah (CECTA) yang bertujuan untuk memasarkan wilayah Eropa
Tengah secara efektif hingga memanfaatkan peluang untuk pertumbuhan di Uni
Eropa.
Contoh lain daripada organisasi tujuan ini yaitu Tourism Alliance Victoria.
Organisasi ini merupakan penyedia akomodasi, operator tur, asosiasi pariwisata
regional dan lokal, hingga atraksi. Organisasi ini mendorong pertumbuhan pariwisata
di wilayah sekitarnya dengan memberikan pengembangan professional, evaluasi
efektivitas kegiatan pemasaran, peluang produk di masa depan hingga kepuasan
wisatawan. Tourism Alliance Victoria ini terbagi kembali menjadi beberapa bagian
untuk mendukung tujuannya seperti Asosiasi Hotel Australia-Victoria Chaper,
Regional Victoria Conference Group (RVCG), Aborigional Tourism Victoria (ATV)
dan lain sebagainya.
c) Organisasi Pariwisata
Organisasi Pariwisata Dunia (UNWFO) berperan dalam mengumpulkan
informasi statistik mengenai pariwisata secara internasional melalui data publik dan
perbandingan aliran serta pertumbuhan pariwisata dalam skala global. Dalam suatu
negara, badan atau organisasi dibentuk untuk menyatukan kepentingan pariwisata
publik dan swasta sebagai sarana untuk mempengaruhi undang-undang, mendorong
tindakan politik hingga mengatasi krisis yang mempengaruhi industri. Di Inggris,
Kelompok Tanggap Darurat Industri Pariwisata didirikan untuk mengambil tindakan
atas masalah yang dihadapi industri pariwisata Inggris dan terdiri dari perwakilan
Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga (DCMS) dan Direktur Badan
Pariwisata Utama. Sebagai contoh dari organisasi pariwisata yaitu The Tourism
10
Alliance yang bertujuan untuk mempromosikan tujuan industri pariwisata secara
umum sekaligus mendorong pengetahuan dan pemahaman industri. Di Inggris,
terdapat Institute of Travel and Tourism (ITT) yang melayani kebutuhan agen
perjalanan dan operator tur.

2.3 Integrasi Dalam Industri Pariwisata

Fitur penting dari industri ini selama beberapa tahun terakhir adalah proses
integrasi yang stabil yang telah terjadi antara sektor-sektor industri pariwisata. Jika dilihat
pada model rantai distribusi, dapat diidentifikasikan integrasi tersebut sebagai karakter
horizontal atau vertikal. Integrasi horizontal yang terjadi pada satu tingkat dalam rantai,
sementara integrasi vertikal menggambarkan proses menghubungkan bersama organisasi
pada tingkat rantai yang berbeda.
Semua bisnis sangat kompetitif dan industri pariwisata tidak terkecuali dengan
aturan ini. Persaingan seperti itu, sering didorong oleh kebijakan pemerintah, telah terbukti
dalam industri pariwisata, terutama sejak perkembangan pasar massal dalam perjalanan
yang dimulai pada 1960-an. Mengikuti kebijakan deregulasi, terutama di sektor
transportasi yang mempengaruhi perusahaan udara, kereta api, dan pelatih, persaingan
menjadi semakin sengit sepanjang bagian akhir abad kedua puluh dan tahun-tahun awal
abad baru. Persaingan memaksa perusahaan untuk mencari cara menjadi lebih efisien
untuk memangkas biaya.
Ada beberapa manfaat yang terdapat pada integrasi dalam industri pariwisata,
diantaranya :
a) Manfaat Skala
Integrasi horizontal memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan dari skala ekonomi dengan memproduksi dan menjual lebih banyak
produk. Ini mengurangi biaya unit setiap produk karena biaya tetap yang dikeluarkan
tersebar di sejumlah besar unit, apakah itu kamar tidur hotel, kursi pesawat atau paket
wisata. Demikian pula, pembeli produk-produk ini, seperti operator tur, dapat
memperoleh harga bersih yang lebih rendah jika mereka membeli dalam jumlah yang
lebih besar, sama seperti maskapai penerbangan dapat menegosiasikan harga yang
lebih rendah jika mereka memesan lebih banyak pesawat dari produsen.
Penghematan yang dicapai melalui kedua skala ekonomi ini dapat diteruskan ke
klien dalam formulir harga yang lebih rendah, membuat produk lebih menarik bagi

11
konsumen. Integrasi vertikal menawarkan skala ekonomi melalui integrasi fungsi
eksekutif dan administrasi, serta meningkatkan manfaat di pasar melalui iklan dan
promosi.
b) Manfaat dari Sistem Distribusi yang Berubah
World Wide Web merusak beberapa tujuan integrasi sebelumnya dengan
menawarkan metode distribusi alternatif dan mengurangi kebutuhan bergantung pada
begitu banyak tautan dalam rantai. Saat ini tidak ada kebutuhan pengusaha hotel yang
bergantung lagi pada pemberian alokasi tempat tidur kepada penangan darat lokal,
yang akan menjualnya ke operator tur, yang pada gilirannya akan membuatnya
tersedia untuk pelanggan melalui agen perjalanan. Tempat tidur dapat d ijual langsung
melalui situs web dan sejumlah bahasa asing untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.
Dengan melakukan itu, harga distribusi dapat ditahan ke tingkat dimana mereka
mungkin mengurangi menggunakan teknik distribusi tradisional.
c) Manfaat Ukuran
Perusahaan besar lebih menawarkan dan menguntungkan pemasok dan
wisatawan. Pemasok mengetahui reputasi perusahaan-perusahaan besar di lapangan
dan ingin melakukan bisnis dengan mereka, dengan keyakinan bahwa perusahaan-
perusahaan semacam itu cenderung tidak runtuh dalam menghadapi persaingan.
Risiko operasional operator tur diminimalkan karena pemasok yang dihadapkan
pada situasi pemesanan berlebih akan cenderung menolak klien dari operator tur yang
membawa mereka begitu banyak bisnis. Demikian pula, hotel yang bersatu ke dalam
kelompok yang lebih besar akan dapat menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik
melalui pemasok mereka sendiri untuk pembelian massal barang-barang seperti
makanan dan minuman, sementara maskapai penerbangan yang lebih besar akan
membawa kekuatan tawar-menawar yang lebih besar ke meja perundingan dalam
hubungan mereka dengan pemerintah asing untuk hal pendaratan atau rute baru.
Sebagian besar perusahaan jika diminta untuk mengidentifikasi tujuan
organisasi, mereka akan mengutip ekspansi pasar sebagai tujuan utama. Pertumbuhan
dalam lingkungan yang kompetitif adalah sarana untuk bertahan hidup dan sejarah
membuktikan fakta bahwa hanya sedikit perusahaan yang bertahan dengan berdiri
diam. Dalam integrasi, sarana pertumbuhan memungkinkan perusahaan untuk
meningkatkan pangsa pasarnya dan secara bersamaan mengurangi tingkat persaingan
yang dihadapinya dengan memaksa perusahaan yang kurang efisien untuk gulung
tikar.
12
Penjualan yang lebih besar umumnya berarti lebih banyak pendapatan, jadi
berpotensi akan lebih banyak dana untuk diinvestasikan kembali di perusahaan untuk
membantu biaya ekspansi. Ini pada gilirannya memungkinkan perusahaan untuk
mempekerjakan atau memperluas personel spesialisnya. Seperti rantai kecil agen
perjalanan misalnya hotel, mungkin untuk pertama kalinya dapat mempekerjakan staf
penjualan, pemasaran spesialis, merekrut staf pelatihan, dan penasihat keuangannya
sendiri.
Selain manfaat luas yang ditawarkan oleh integrasi secara umum, ada juga
keuntungan lain khusus untuk integrasi horizontal dan vertikal, antara lain :
a) Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal dapat mengambil beberapa bentuk. Salah satunya adalah
integrasi dua perusahaan yang menawarkan produk serupa yaitu, berpotensi bersaing.
Contohnya dua hotel di resor tepi laut yang sama dapat bergabung atau dua maskapai
penerbangan yang beroperasi pada rute serupa dapat bersatu. Merger semacam itu
dapat dihasilkan dari pengambil alihan satu perusahaan oleh perusahaan lain atau
hanya dari perjanjian sukarela antara keduanya untuk bergabung dan memperoleh
manfaat. Serikat pekerja sukarela juga dapat dibentuk bagaimanapun yang
memungkinkan perusahaan bersangkutan untuk mempertahankan otonomi mereka
sambil tetap memperoleh manfaat dari organisasi yang terintegrasi. Ini adalah kasus
dengan konsorsium afiliasi perusahaan independen yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan atau keuntungan bersama. Salah satu contoh afiliasi ini adalah
konsorsium pemasaran, yang memungkinkan independen untuk mendapatkan skala
ekonomi, misalnya iklan massal atau penerbitan brosur bersama. Konsorsium
mungkin memiliki manfaat utama dari kemampuan untuk membeli persediaan dengan
harga massal untuk anggotanya yaitu fitur pengelompokkan agen perjalanan
independen seperti konsorsium advantage yang dengan cara ini dapat menegosiasikan
tingkat komisi yang lebih tinggi dari operator tur dan prinsipal lainnya.
Bentuk integrasi kedua terjadi antara perusahaan yang menawarkan produk
komplementer daripada produk pesaing. Contohnya adalah menghubungkan
maskapai penerbangan dengan jaringan hotel. Karena keduanya adalah prinsipal,
mereka berada pada tahap yang sama dari chain distribusi dan dengan demikian
integrasi mereka horizontal. Hubungan erat antara sektor akomodasi dan transportasi
dapat berkembang karena mereka saling bergantung bagi pelanggan mereka. Tanpa
kamar tidur hotel yang tersedia di tempat tujuan, penumpang pesawat mungkin tidak
13
mau memesan kursi dan sebaliknya. Pengakuan akan kebutuhan ganda ini telah
menyebabkan banyak maskapai penerbangan membeli atau membentuk divisi hotel
mereka sendiri, terutama di daerah-daerah dengan permintaan turis yang tinggi di
mana kekurangan tempat tidur sering terjadi. Tren ini biasa terjadi pada tahun-tahun
early jet jumbo, ketika maskapai penerbangan menyadari konsekuensi dari
mengoperasikan pesawat dengan 350 penumpang atau lebih didalamnya, masing-
masing membutuhkan akomodasi dimana maskapai memiliki sedikit atau tidak ada
kendali. Hal ini menyebabkan integrasi beberapa jaringan air lines dan hotel utama.
Meningkatnya persaingan antar maskapai penerbangan yang menyebabkan
kerugian besar dan investasi besar-besaran dalam pesawat baru, mengharuskan
banyak maskapai penerbangan untuk menjual investasi hotel mereka untuk
meningkatkan modal agar dapat bertahan hidup. Sejak saat itu, jenis yang paling
umum dari hubungan ini adalah memiliki sistem reservasi komputer (CRS) yang
terkait erat, yang memungkinkan maskapai penerbangan untuk mengontrol kamar
tidur hotel tanpa harus melakukan investasi modal besar di sektor akomodasi.
Pertumbuhan kemasan dinamis pada awal 2000-an memperkuat kebutuhan maskapai
penerbangan untuk memiliki akses ke akomodasi. Banyak yang mengembangkan situs
web mereka sendiri untuk memasukkan akomodasi hotel dengan harga yang
kompetitif dengan situs web hotel spesialis.
Perubahan sifat permintaan wisatawan juga dapat menyebabkan perusahaan
mendiversifikasi kepentingan mereka secara horizontal. Pada abad sebelumnya,
perusahaan pelayaran terlalu lambat untuk menyadari bahwa masa depan perjalanan
jarak jauh ada di udara dan pada saat mereka mulai berinvestasi di maskapai
penerbangan, jumlah yang terlibat terlalu besar untuk diserap oleh perusahaan kapal
yang merugi.
b) Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal dikatakan dapat terjadi ketika suatu organisasi di satu tingkat
dalam rantai distribusi bersatu dalam tingkat lain. Integrasi ini dapat maju (ke bawah
arah rantai) seperti dalam kasus dimana operator tur membeli rantai agen
perjalanannya sendiri atau dapat mundur (ke atas melawan arah rantai) seperti kasus
dimana operator tur membeli maskapai penerbangannya sendiri.
Pada tahun 2004 operator tur Libra Holidays membeli Helios Airways, sebuah
maskapai penerbangan yang sebagian besar berjadwal sebagai langkah untuk
memperluas program operasi tur Siprus. Sebelumnya perusahaan telah memegang
14
saham di Excel Airways, mengurangi investasi ini untuk berinvestasi di operatornya
sendiri. Integrasi mundur dalam bentuk pengambil alihan seperti contoh tersebut
cukup jarang terjadi. Lebih sering di masa lalu, operator telah mendirikan maskapai
penerbangan mereka sendiri secara internal. Integrasi ke depan lebih khas karena
organisasi lebih cenderung memiliki modal yang diperlukan untuk membeli bisnis
lebih jauh ke bawah rantai distribusi karena mereka membutuhkan investasi modal
lebih sedikit daripada yang di atas mereka dalam rantai. Misalnya, rantai agen
perjalanan independen terbesar mungkin ragu sebelum memulai ekspansi untuk
membentuk maskapai penerbangannya sendiri. Meskipun begitu, Bath Travel sebuah
maniple di barat daya Inggris sebenarnya membeli pesawatnya sendiri untuk
mengoperasikan program tur terbatas dengan nama merek Palmair yang telah
beroperasi selama beberapa tahun. Loyalitas merek yang kuat di kawasan ini tidak
diragukan lagi karena telah membantu menjelaskan keberhasilan usaha berisiko tinggi
ini. Memang benar dikatakan bahwa secara umum semakin tinggi suatu perusahaan
dalam rantai distribusi, maka semakin besar investasi yang akan dibutuhkan.
Contoh yang menarik untuk menggabungkan integrasi horizontal dan vertikal
adalah operator pelatih Inggris terkemuka Shearings.

Selama beberapa tahun, Shearings telah mempraktekkan program ambisius untuk


memiliki hotelnya. Perusahaan ini mempekerjakan armadanya secara substansial dalam
perannya sebagai operator tur, menjalankan tur bus, dan mendapatkan dua manfaat dari
kepemilikan hotelnya yaitu, kontrol atas kualitas dan ketersediaan akomodasi setiap saat
sepanjang tahun dan peluang untuk memaksimalkan keuntungan pada bisnis operasi hotel
dan turnya.
➢ Integrasi Mengarah ke Kontrol

15
Beberapa operator terkemuka dalam beberapa tahun terakhir berusaha untuk memiliki
dan mengoperasikan hotel mereka sendiri di resor-resor utama di luar negeri untuk
memastikan ketersediaan kamar dan beberapa kontrol atas harga mereka. Integrasi disini
dapat dicapai baik dengan pembelian langsung atau mendirikan perusahaan patungan
dengan mitra di industri perhotelan atau sektor industri lainnya. Integrasi semacam itu dapat
menawarkan keuntungan tambahan dari peningkatan kontrol atas kualitas produk. Ini
sangat sulit untuk dicapai sebaliknya dalam kasus beberapa hotel internasional dan memang
memastikan bahwa standar seragam, konsisten, dan kualitas yang diperlukan agar sesuai
dengan pasar bukanlah hal yang mudah.
Di dalam Uni Eropa, integrasi vertikal telah menuai kritik yang jauh lebih sedikit dari
badan-badan seperti Komisi Persaingan daripada integrasi horizontal. Di Inggris, Komisi
Monopoli dan Merger seperti saat itu, menyelidiki meningkatnya kontrol rantai agen
perjalanan oleh operator tur dan memutuskan bahwa hubungan antara operator dan agen
harus dijabarkan dengan jelas di titik penjualan (agen perjalanan).

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara tradisional, produk didistribusikan melalui perantaraan sejumlah perantara
yang menghubungkan produsen atau produsen dengan konsumen. Produsen tentu tidak
diwajibkan untuk menjual produk mereka melalui rantai ini. Mereka memilih untuk
menjual langsung ke konsumen atau pengecer, sehingga menghindari perantara. Grosir,
kadang menjual produk langsung ke konsumen, menghindari pengecer.
Organisasi pada umumnya dibagi menjadi 3 kategori yaitu (1) Organisasi Sektoral,
(2) Organisasi Tujuan dan (3) Organisasi Pariwisata. Badan perdagangan merupakan
pengelompokan perusahaan independen yang memiliki tujuan bersama dan kesempatan
dalam bertukar pandangan, kerjasama dalam pemasaran utamanya, representasi dan
negosiasi dengan organisasi lainnya. Selain itu, ada juga fitur penting dari industri
pariwisata ini selama beberapa tahun terakhir adalah proses integrasi yang stabil yang telah
terjadi antara sektor-sektor industri pariwisata. Jika dilihat pada model rantai distribusi,
dapat diidentifikasikan integrasi tersebut sebagai karakter horizontal atau vertikal.

17
DAFTAR PUSTAKA

J, C. H., Humphreys, C., & Davidson, R. (2009). The Business Of Tourism.Nengah Landra,
Setia Sapta. (2018). Bisnis Pariwisata. Bali : CV. Noah Aletheia.

18

Anda mungkin juga menyukai