Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN TENTANG KEPARIWISATAAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP

PARIWISATA

Oleh Kelompok 1 :
KELAS BISNIS PARIWISATA C

1. Maria Reginna Permata Runa (1807521175/01)


2. Anak Agung Sagung Wulan Maharani (2007521024/02)
3. Fadila Vianney Putri Jayadi (2007521030/03)
4. Winda Lestari (2007521043/04)
5. Ni Kadek Eni Budi Utami (2007521045/05)

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Denpasar
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul “Pengertian tentang
Kepariwisataan dan Dampaknya Terhadap Pariwisata” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Dosen pada
mata kuliah Bisnis Pariwisata. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kita
tentang pengertian kepariwisataan beserta dampaknya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anak Agung Ayu Sriathi, selaku dosen
mata kuliah Bisnis Pariwisata yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan paper
ini.

Denpasar, 07 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
2.1 Pentingnya Belajar Bisnis Pariwisata ............................................................ 3
2.2 Pengertian Produk Pariwisata ........................................................................ 5
2.3 Sifat Pariwisata .............................................................................................. 7
2.4 Destinasi Pariwisata ....................................................................................... 9
BAB III ..................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 14
3.2 Saran .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepariwisataan telah berkembang menjadi salah satu industri terbesar yang
memberikan manfaat bagi perekonomian negara. Hal ini dikarenakan pariwisata telah
mendorong terciptanya lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat lokal,
peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta penerimaan devisa yang terus meningkat
melalui upaya pengembangan dan pembangunan di berbagai potensi kepariwisataan
nasional.
Kepariwisataan diatur dan dilindungi dengan undang-undang, dimana wisata adalah
kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Kepariwisataan dalam UU 10
Tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun menunjukkan
perkembangan yang sangat pesat. Karena perubahan struktur sosial ekonomi negara di dunia
dan semakin banyak orang yang memiliki pendapatan lebih yang semakin tinggi.
Kepariwisataan telah berkembang menjadi suatu fenomena global, menjadi kebutuhan dasar,
serta menjadi bagian dari hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dunia usaha pariwisata, dan masyarakat
berkewajiban untuk dapat menjamin agar berwisata sebagai hak setiap orang dapat
ditegakkan sehingga mendukung tercapainya peningkatan harkat dan martabat manusia,
peningkatan kesejahteraan, serta persahabatan antarbangsa dalam rangka mewujudkan
perdamaian dunia. Oleh karena hal tersebut, maka dalam paper ini akan secara lebih lanjut
membahas mengenai pengertian tentang kepariwisataan dan dampaknya terhadap
pariwisata.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pentingnya belajar bisnis pariwisata?
2. Apakah pengertian dari produk pariwisata?
3. Bagaimanakah sifat pariwisata tersebut?
4. Bagaimanakah destinasi pariwisata tersebut?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya belajar bisnis pariwisata.
2. Untuk mengetahui pengertian produk pariwisata.
3. Untuk mengetahui sifat pariwisata.
4. Untuk mengetahui destinasi pariwisata.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Belajar Bisnis Pariwisata


Pariwisata adalah kegiatan di mana orang terlibat dalam perjalanan jauh dari rumah
(bepergian) antar daerah atau antar negara terutama untuk bisnis atau kesenangan dimana
orang tersebut tidak menetap atau mencari pekerjaan di tempat tersebut. Sedangkan, bisnis
pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Manajemen bisnis pariwisata yaitu
suatu ilmu yang mempelajari tentang tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
dalam bisnis pariwisata.
Bisnis pariwisata mengajarkan tentang faktor-faktor yang menyebabkan bisnis ini
berkembang paling pesat di dunia dan kemudian mempelajari apa yang dibutuhkan bisnis
itu. Ketika mempelajari bisnis pariwisata, maka akan terlihat sifat pariwisata, daya
tariknya, pertumbuhan fenomenalnya selama setengah abad terakhir, dampak yang
dihasilkan baik pada masyarakat maju maupun berkembang dan, di atas semua itu, proses
pelembagaannya yaitu, cara di mana pariwisata telah dikomersialkan dan diorganisir sejak
awal, tetapi lebih khusus selama setengah abad terakhir. Ini juga tentang perjalanan,
tetapi hanya bentuk-bentuk perjalanan yang secara khusus dilakukan dalam kerangka
perjalanan pariwisata yang ditentukan. Studi formal pariwisata adalah perkembangan yang
relatif baru, hasilnya di antaranya adalah bahwa bisnis pariwisata terkadang tidak
memiliki tingkat profesionalisme yang diharapkan dari industri lain.
Terdapat beberapa alasan mengapa penting untuk belajar bisnis pariwisata, sebagai
berikut :
a) Dengan mempelajari bisnis pariwisata kita dapat mengetahui peluang
untuk memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya lainnya secara optimal
dan efisien.
b) Menambah kesempatan untuk membuka usaha bagi penduduk atau juga
masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata.
c) Sektor pariwisata dapat menyerap tenaga kerja yang bisa meningkatkan perolehan
atau pendapatan dan juga kesejahteraan penduduk.

3
d) Devisa juga akan meningkat dalam bentuk pajak, baik dari para wisatawan yang
datang atau juga pajak dari fasilitas sosial pada daerah objek wisata tersebut, serta
keuntungan dari pertukaran mata uang asing dengan mata uang Indonesia sebagai
keperluan para wisatawan.
e) Terpeliharanya juga kelestarian lingkungan hidup serta kebudayaan nasional.
Dengan adanya pariwisata tersebut, masyarakat otomatis akan selalu menjaga
keutuhan dan juga kelestarian dari objek wisata, baik itu objek wisata dari segi
keindahan alam, bangunan-bangunan dan juga peninggalan bersejarah serta juga
budaya-budaya tradisional masyarakat.
Selain itu, dampak yang didapat dari bidang kepariwisataan mencakup dalam berbagai
bidang, yaitu ekonomi, budaya, politik, lingkungan hidup, nilai pergaulan dan ilmu
pengetahuan, peluang dan kesempatan kerja.
a) Bidang Ekonomi
Kepariwisataan menghasilkan devisa yang cukup besar bagi negara sehingga dapat
meningkatkan perekonomian suatu negara tersebut.
b) Bidang Budaya
Membawa sebuah pemahaman dan pengertian antar budaya melalui interaksi
wisatawan dengan masyarakat lokal tempat daerah wisata tersebut berada. Sehingga
dari interaksi inilah para wisatawan dapat mengenal dan menghargai budaya
masyarakat setempat dan juga memahami latar belakang kebudayaan lokal yang dianut
oleh masyarakat tersebut.
c) Bidang Politik
Memelihara hubungan internasional dengan baik, yaitu dalam hal pengembangan
pariwisata mancanegara. Akan terjadi kunjungan antar bangsa sebagai wisatawan
seperti halnya dalam pariwisata nusantara, sehingga dapat memberi inspirasi untuk
selalu mengadakan pendekatan dan saling menghormati.
d) Bidang Lingkungan Hidup
Apabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisatawan objek wisata
tersebut harus terjaga kebersihannya sehingga masyarakat secara bersama-sama
sepakat untuk merawat serta memelihara lingkungan atau daerah yang dijadikan
sebagai sebuah objek wisata.
e) Bidang Nilai Pergaulan dan Ilmu Pengetahuan

4
Memiliki teman dari berbagai macam negara sehingga dapat mengetahui kebiasaan
mereka serta mempelajari kebiasaan baik dari negara mereka tersebut. Sedangkan dari
segi ilmu pengetahuan kita dapat mempelajari pariwisata serta dapat mengetahui
dimana letak dan keunggulan sebuah objek wisata sehingga dapat menerapkan di
daerah objek wisata daerah kita yang belum berkembang dengan baik.
f) Bidang Peluang dan Kesempatan Kerja
Menciptakan berbagai macam kesempatan kerja, serta mendirikan berbagai
macam usaha yang dapat mendukung objek kepariwisataan menjadi lebih baik dan
menarik.

2.2 Pengertian Produk Pariwisata


Menurut para ahli (Burkat dan Medlik), yaitu produk pariwisata dapat merupakan suatu
susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, transportasi,
akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-
masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen (wisatawan/tourist).
Produk pariwisata ini juga bisa membentuk suatu paket pariwisata yang nantinya dapat
diuraikan berdasarkan kebutuhan wisatawan itu sendiri. Produk-produk pariwisata yang
dapat ditawarkan kepada para konsumen/wisatawan antara lain :
1. Jasa Transportasi
Perkembangan bidang pariwisata di Indonesia menjadikan bisnis Jasa
Transportasi Wisata menjadi bisnis yang cukup diminati untuk dikembangkan.
Usaha jasa transportasi wisata adalah usaha khusus yang menyediakan angkutan
untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi
reguler/umum. Usaha Transportasi yakni mencakup transportasi darat, laut dan
udara.Perusahaan transportasi darat terdiri atas pelayanan bus, kereta, perusahanaan
taksi, dan perusahaan transportasi udara meliputi maskapai penerbangan.
Sedangkan, transportasi laut terdiri atas pelayaran umum dan pelayaran wisata.
2. Jasa Akomodasi
Usaha penyediaan akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan
penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha
penyediaan akomodasi dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan,
persinggahan karavan, motel, apartemen, wisma, cottage, bungalow dan akomodasi
lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.

5
3. Jasa Atraksi
Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi merupakan usaha
penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, seperti tari, musik, dan
upacara adat suatu budaya setempat baik tradisional maupun modern, arena
permainan, serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk
pariwisata, tetapi tidak termasuk di dalamnya wisata tirta dan spa.
4. Jasa Perantara
Usaha jasa informasi pariwisata adalah usaha yang menyediakan data, berita,
feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan
dalam bentuk bahan cetak dan/atau elektronik. Usaha jasa konsultan pariwisata
adalah usaha yang menyediakan sarana dan rekomendasi mengenai studi kelayakan,
perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang
kepariwisataan. Usaha jasa pramuwisata adalah usaha yang menyediakan dan
mengoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
atau kebutuhan biro perjalanan wisata.
5. Jasa Penunjang
Sarana penunjang pariwisata adalah perusahaan yang menunjang sarana
pelengkap dan sarana pokok. Selain berfungsi untuk membuat wisatawan lebih
lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata, sarana penunjang pariwisata memiliki
fungsi yang jauh lebih penting yaitu membuat wisatawan lebih banyak
mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya.
Misalnya night club, steambaths, dan lain-lain.
6. Jasa Restoran/Rumah Makan
Usaha jasa makanan dan minuman, adalah usaha jasa penyediaan makanan dan
minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan dapat berupa restoran, kafe, jasa boga, dan bar/kedai minum.
7. Jasa Travel
Usaha jasa perjalanan wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen
perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa
perencanaan perjalanan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata,
termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata
meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan
akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan. Adapun beberapa cabang usaha
jasa wisata perjalan yang didirikan di berbagai wilayah untuk mempermudah
6
pelayanan untuk pelanggan. Kegiatan cabang biro wisata sama seperti kegiatan di
kantor pusatnya. Sementara agen wisata sendiri adalah badan usaha yang
menyelenggarakan kegiatan jasa travel. Jasa travel wisata juga memiliki beberapa
perwakilan untuk mendukung bisnis wisata ini. Perwakilan jasa perjalanan meliputi:
a. Biro perjalanan yang bersifat umum.
b. Badan usaha lain merupakan biro yang telah dipilih untuk melakukan kegiatan
perjalanan baik sifatnya tetap atau sementara yang terletak di suatu wilayah.
c. Agen travel.

2.3 Sifat Pariwisata


Sekarang setelah mengetahui pentingnya belajar bisnis pariwisata dan pengertian
produk pariwisata, topik selanjutnya yaitu mengenai sifat pariwisata. Ada lima hal
termasuk dalam kategori besar yang berguna untuk memeriksa karakteristik atau sifat
pariwisata yaitu, sebagai berikut :
a) Motivasi Sebuah Perjalanan
Motivasi mengidentifikasikan, pertama, tujuan kunjungan. Tujuan itu sendiri
dibagi menjadi tiga kategori, sebagai berikut :
1. Liburan ( termasuk kunjungan ke teman dan kerabat yang dikenal sebagai
perjalanan VFR).
2. Bisnis ( termasuk rapat, konferensi, dan sebagainya ).
3. Tujuan lainnya (termasuk studi, ziarah kegamaan, olahraga, kesehatan dan
sebagainya).
Menyadari tujuan mendasar dibalik perjalanan wisatawan merupakan hal yang
penting, karena masing-masing kategori ini akan mengungkapkan serangkaian
karakteristik yang berbeda. Misalnya, yang dimana perjalanan bisnis berbeda dengan
perjalanan liburan. Perjalanan bisnis seringkali harus diatur dalam waktu singkat dan
akan sedikit memiliki keleluasaaan dalam memilih tujuan atau waktu perjalanan,
sedangkat perjalanan liburan memiliki waktu yang lebih fleksibel dan lebih leluasa
dalam memilih tujuan perjalanan.
b) Karakteristik Perjalanan
Ini akan menentukan jenis dan kemana kunjungan yang akan dilakukan. Pertama,
seseorang dapat membedakan antara lokal pariwisata dan internasional pariwisata
seperti, mengacu pada perjalanan yang dilakukan secara eksklusif dalam batas-batas
nasional negara asal pelancong. Keputusan untuk berlibur di dalam batas negara
7
sendiri merupakan keputusan yang penting secara ekonomi karena akan berdampak
pada neraca pembayaran dan mengurangi arus keluar uang dari negara tersebut. Oleh
karena itu, banyak pemerintah mendorong penduduk untuk berlibur di negara mereka
sendiri untuk membantu perekonomian. Kedua, destinasi seperti apa yang dipilih
seperti, apakah perjalanan akan ke resor tepi laut, resor pegunungan, kota pedesaan
atau kota besar? Apakah itu kunjungan satu pusat atau kunjungan multipusat
(melibatkan persinggahan di dua tempat atau lebih). Ketiga, berapa lama waktu yang
dihabiskan dalam perjalanan. Kunjungan yang tidak termasuk bermalam dikenal,
seperti yang kita lihat sebelumnya, sebagai tamasya atau sering disebut sebagai
“perjalanan sehari”. Seorang pengunjung yang singgah setidaknya satu malam di suatu
tujuan bahkan dapat melibatkan perjalanan internasional disebut “turis”. Misalnya,
seorang turis berasal dari singapura melakukan perjalanan ke pulau Bali untuk
berlibur.
c) Mode Organisasi Wisata
Hal ini semakin menyempurnakan bentuk perjalanan seperti, berwisata secara
mandiri atau dikemas (paket wisata). Paket wisata, yang istilah resminya yaitu “
Inclusive Tour” (IT). IT adalah pengaturan di mana transportasi dan akomodasi dibeli
oleh wisatawan dengan harga yang mencakup semua. Operator wisata yang menyusun
paket akan membeli transportasi dan akomodasi di muka, umumnya dengan harga
yang lebih rendah karena setiap produk dibeli dalam jumlah besar, dan tur tersebut
kemudian dijual secara individual kepada wisatawan, baik secara langsung maupun
melalui agen perjalanan. Agen dan operator juga dapat mengemas wisata inklusif
independen dengan memanfaatkan tarif bersih khusus dan membangun paket
berdasarkan kebutuhan spesifik klien.
d) Komposisi Wisata
Ini terdiri dari unsur-unsur yang terdiri dari kunjungan. Semua pariwisata
melibatkan perjalanan jauh dari tempat tinggal seseorang, seperti dalam kasus turis
sebagai lawan dari wisatawan itu akan mencakup akomodasi. Jadi di sini kita harus
mengidentifikasi bentuk perjalanan melalui udara, laut, atau darat yang akan
digunakan. Jika transportasi udara dilibatkan, seperti apakah akan menggunakan
pesawat sewaan atau penerbangan berjadwal. Jika akan menginap, seperti apakah ini
akan di hotel, wisma, perkemahan, atau akomodasi mandiri. Bagaimana perjalanan
penumpang antara bandara dan hotel dengan bus, taksi atau limusin bandara. Paket
wisata biasanya terdiri dari transportasi dan akomodasi, kadang juga tersedia layanan
8
tambahan dalam program, seperti penyewaan mobil di tempat tujuan, perjalanan
dengan pelatih atau hiburan teater.
e) Karakteristik Wisatawan
Analisis pariwisata harus mencakup analisis wisatawan. Karakteristik wisatawan
dapat kita ketahui melalui seperti, membedakan antara wisatawan dan pelancong
bisnis, mengidentifikasi turis di kebangsaan, kelas sosial, jenis kelamin, usia dan gaya
hidup, mengetahui apa tahap kehidupan mereka serta apa jenis kepribadian yang
mereka miliki.
Informasi tersebut berharga tidak hanya untuk tujuan pencatatan, ini juga akan
membantu mengetahu alasan seseorang melakukan perjalanan, mengapa mereka
memilih tujuan tertentu dan bagaimana pola perjalanan berbeda antara kelompok
orang yang berbeda. Penelitian sekarang lebih fokus pada kepribadian dan gaya hidup
sebagai karakteristik yang menentukan pilihan liburan, daripada hanya melihat kelas
sosial dan pekerjaan. Semakin banyak yang diketahui tentang perincian tersebut,
semakin efektif mereka dalam industri menghasilkan produk yang akan memenuhi
kebutuhan pelanggan mereka, dan mengembangkan strategi yang tepat untuk
membawa produk tersebut ke perhatian mereka.

2.4 Destinasi Pariwisata


Destinasi dapat berupa resor atau kota tertentu, wilayah dalam suatu negara, seluruh
negara atau bahkan wilayah dunia yang lebih luas. Misalnya, paket tur dapat mencakup
kunjungan ke tiga negara terpisah di Amerika Latin yang memiliki atraksi yang cukup
berbeda - katakanlah, kunjungan awal ke Peru untuk melihat kehidupan budaya orang
Indian Peru dan reruntuhan di Macchu Pichu, diikuti dengan penerbangan ke Buenos Aires,
Argentina, untuk pengalaman khas ibu kota belanja dan kehidupan malam, kembali ke
rumah melalui Cancün, Meksiko, di mana menghabiskan beberapa hari di resort yang
tenang dan santai.
Pendekatan 'pick and mix' terhadap jenis destinasi dan atraksi relatif menjadi semakin
umum, dengan konsep sebelumnya diharapkan untuk memilih antara liburan pantai, liburan
budaya, tur kota istirahat singkat atau beberapa pengaturan paket seragam lainnya yang
tidak lagi berlaku. Hal ini telah disadari oleh perusahaan pelayaran dimana mereka mulai
memasarkan liburan kombinasi dua minggu, yang terdiri dari beberapa hari berlayar dan
beberapa hari lainnya berada di daerah resort pinggir pantai.

9
Destinasi dan akomodasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dimana keduanya dapat
menjadi alasan para wisatawan untuk datang dan menghabiskan waktu menikmati fasilitas
yang disediakan tanpa melakukan tur di luar kawasan tempat destinasi tersebut. Seperti
dalam kasus hotel resort yang menyediakan berbagai kenyamanan yang dihadapi di lokasi.
Dalam kasus seperti itu, mungkin tujuan wisatawan untuk mengunjungi hotel secara murni
dan hanya karena fasilitas yang disediakan hotel dan seluruh masa inap akan dinikmati
tanpa bertualang di luar kawasan halaman hotel. Karakteristik ini dapat ditemukan di
beberapa resort salah satunya resort All-Inclusive Sandals di Karibia.
Destinasi pariwisata pada dasarnya memiliki karakteristik tertentu sehingga
keberhasilan perusahaan pariwisata dalam menarik wisatawan akan sangat bergantung pada
kualitas tiga manfaat penting yang mereka tawarkan kepada mereka: atraksi, fasilitas dan
aksesibilitas (atau kemudahan yang dengannya mereka dapat melakukan perjalanan ke
tujuan).
a) Jenis Destinasi
Destinasi terdiri dari dua jenis — baik 'alami' atau 'buatan'. Sebagian besar
'dikelola' sampai batas tertentu, apakah itu alami atau dibangun. Taman nasional,
misalnya, dibiarkan dalam keadaan keindahan alami sejauh mungkin, tetapi
bagaimanapun harus dikelola dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti
ketentuan penyediaan akses, fasilitas parkir, akomodasi (seperti karavan dan tempat
perkemahan), tempat sampah dan sebagainya.
Secara luas, destinasi dapat dikategorikan sesuai dengan fitur geografis yang ada,
yaitu sebagai berikut.
1. Wisata tepi laut yaitu destinasi pariwisata yang mencakup resor tepi laut, pantai
alami, liburan berperahu di sepanjang pantai, jalan setapak pesisir, dan
sebagainya.
2. Pariwisata pedesaan yaitu destinasi yang mencakup kategori danau dan
pegunungan yang paling umum, tetapi juga tur pedesaan, 'agriwisata' seperti
liburan pertanian, kunjungan ke kebun anggur, kebun, kunjungan dan menginap
di desa atau ‘homestay’, liburan sungai dan kanal, taman kehidupan liar dan
taman nasional.
3. Wisata perkotaan yaitu mencakup kunjungan ke kota-kota besar dan kecil.
b) Objek Wisata, Fasilitas dan Aksesibilitas
1. Objek Wisata/Atraksi

10
Semua destinasi memerlukan adanya atraksi, fasilitas, dan aksesibilitas yang
memadai jika ingin menarik bagi sejumlah besar wisatawan. Semakin menarik
destinasi yang dapat ditawarkan, maka semakin mudah pula untuk
memasarkan destinasi tersebut kepada wisatawan. Dari segi atraksi sendiri, besar
kecilnya atraksi daroi destinasi tergantung dari bagaimana fitur fisik yang
menopangnya : keindahan pegunungan, udara segar resor tepi laut dan kualitas
pantai tertentu, arsitek sejarah, peluang belanja dan hiburan dan 'suasana' kota yang
hebat. Pembangunan atraksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Pertama, atraksi yang dibangun khusus untuk meningkatkan daya
tarik destinasi. Misalnya, Blackpool mempertahankan keunggulannya di antara
resor tepi laut in Inggris dengan berinvestasi dalam hiburan dalam ruangan,
pusat konferensi dan fitur lain yang menarik bagi penampang wisatawan. Kota-
kota dan ibu kota utama membangun museum, galeri seni, atau pusat pameran
baru (desain kontemporer yang mengesankan yang memainkan peran yang
semakin penting dalam menarik wisatawan, sementara bekas rumah atau kastil
megah diubah oleh pengembangan menjadi titik fokus untuk dikunjungi oleh
wisatawan dan pelancong sehari.
- Kedua, atraksi yang dibangun untuk menjadi destinasi itu sendiri, seperti
halnya dengan taman hiburan seperti kompleks Disneyland di Anaheim
(California), atau Kebun Raya Bedugul di Tabanan, Bali.
Atraksi juga dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sifatnya,
yaitu sebagai berikut :
- Atraksi situs yaitu atraksi yang bersifat permanen. Atraksi ini dapat berupa
destinasi situs purba kala seperti yang ada di kompleks Candi Borobudur,
Magelang, Jawa Tengah.
- Atraksi acara yaitu atraksi yang bersifat sementara dan sering dipasang untuk
meningkatkan jumlah wisatawan ke tujuan tertentu. Misalnya, festival layang-
layang yang diselanggarakan di daerah pantai Padang Galak, Sanur, Bali.
Selanjutnya, berdasarkan lokasi cakupannya, destinasi dan atraksi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
- Destinasi nodal adalah salah satu destinasi di mana atraksi daerah
dikelompokkan secara geografis. Resor dan kota tepi laut adalah contoh atraksi
nodal yang khas, menjadikannya ideal untuk pengemasan oleh operator tur. Hal

11
ini telah mengarah pada konsep pengembangan pariwisata 'honey pot', di mana
perencana memusatkan pengembangan pariwisata di daerah tertentu.
- Destinasi linier, adalah destinasi dengan cakupan wilayah geografis yang luas,
tanpa focus tertentu. Jelajah adalah bentuk lain dari pariwisata linier, saat ini
menikmati popularitas yang semakin meningkat karena memungkinkan
wisatawan untuk melihat banyak situs berbeda dengan nyaman dan dengan
gangguan minimal.
Penting untuk diingat bahwa banyak daya tarik suatu tujuan tidak berwujud dan
sangat tergantung pada citranya, seperti yang dirasakan oleh calon wisatawan.
Gambar suatu destinasi, apakah menguntungkan atau tidak menguntungkan,
cenderung dibangun dalam jangka waktu yang lama dan, setelah ditetapkan, sulit
untuk diubah.
2. Fasilitas
Fasilitas adalah layanan penting yang memenuhi kebutuhan wisatawan. Ini
termasuk akomodasi dan makanan, transportasi lokal, pusat informasi dan
infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pariwisata - jalan, layanan utilitas
publik dan fasilitas parkir. Secara alami, fasilitas seperti itu akan bervariasi sesuai
dengan sifat destinasi itu sendiri. Misalnya, sebuah taman nasional dimana fasilitas
seperti peninganapan, hotel atau bahkan pusat perbelanjaan akan sangat jarang
ditemukan dan lebih banyak didominasi oleh fasilitas lahan terbuka atau tempat
perkemahan yang asri. Fasilitasn terbatas ini pada akhirnya menjadi daya tarik bagi
para wisatawan yang menyukai kegiatan camping di luar ruangan.
Di sisi lain, fasilitas juga bisa menjadi daya tarik itu sendiri, seperti yang telah
dibahas sebelumnya, dalam kasus hotel resort yang menawarkan berbagai atraksi di
dalam situs yang komprehensif atau destinasi pelayaran yang memberikan fasilitas
perjalanan bagi para wisatawan.
3. Aksesibilitas
Terakhir, suatu destinasi harus dapat diakses jika ingin memudahkan kunjungan
dari wisatawan. Sementara wisatawan yang lebih pemberani mungkin bersedia
menempatkan diri mereka pada ketidaknyamanan yang besar untuk melihat
beberapa tempat yang lebih eksotis di dunia, sebagian besar wisatawan tidak akan
tertarik ke suatu tujuan kecuali jika relatif mudah dijangkau. Ini berarti, dalam kasus
perjalanan internasional, keberadaan bandara yang baik di dekatnya, transportasi
udara reguler dan nyaman ke wilayah dengan harga yang terjangkau dan koneksi
12
lokal yang baik ke tujuan itu sendiri (atau, setidaknya, fasilitas penyewaan mobil
yang baik). Kapal pesiar akan tertarik dengan pelabuhan laut dalam yang
disajikan dengan baik dengan tambatan yang tersedia dengan biaya yang wajar
untuk jalur pelayaran dan terletak pada jarak yang nyaman dari atraksi utama di
daerah tersebut. Di sisi lain, jika akses menjadi terlalu mudah, ini dapat
mengakibatkan permintaan yang terlalu besar dan kemacetan yang dihasilkan,
membuat tujuan kurang menarik bagi wisatawan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pariwisata adalah kegiatan di mana orang terlibat dalam perjalanan jauh dari rumah
(bepergian) antar daerah atau antar negara terutama untuk bisnis atau kesenangan dimana
orang tersebut tidak menetap atau mencari pekerjaan di tempat tersebut. Bisnis pariwisata
mengajarkan tentang faktor-faktor yang menyebabkan bisnis ini berkembang paling pesat
di dunia dan kemudian mempelajari apa yang dibutuhkan bisnis itu.
Pariwisata memberikan manfaat yang mencakup dalam berbagai bidang, yaitu
ekonomi, budaya, politik, lingkungan hidup, nilai pergaulan dan ilmu pengetahuan,
peluang dan kesempatan kerja. Produk pariwisata (tourism product) merupakan suatu
bentukan yang nyata (tangible product) dan tidak nyata (intangible product), dikemas
dalam suatu kesatuan rangkaian perjalanan yang hanya dapat dinikmati, apabila seluruh
rangkaian perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman yang baik bagi orang yang
melakukan perjalanan atau yang menggunakan produk tersebut. Unsur-unsur yang dapat
membentuk produk pariwisata meliputi daya tarik dari destinasi, fasilitas dari destinasi dan
kemudahan dari destinasi.
Ciri-ciri khusus yang dimiliki industri pariwisata yaitu produk wisata tidak dapat
dipindahkan, produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang sama, produk wisata memiliki
beragam bentuk, pembeli tidak dapat mencicipi bahkan tidak dapat menguji produk dan
produk wisata merupakan usaha yang mengandung resiko besar.

3.2 Saran
Pentingnya mengetahui kepariwisataan beserta dampaknya dapat diterapkan dalam
kehidupan individu sebagai pelaku bisnis atau bahkan dalam lingkungan bermasyarakat
nantinya yang berguna dalam peningkatan kemampuan bisnis yang berujung pada
perolehan keuntungan. Akan tetapi, sebagai masyarakat pula destinasi wisata yang indah
perlu tetap dilestarikan mengingat terjadinya perkembangan yang cukup pesat.

14
DAFTAR PUSTAKA

J, C. H., Humphreys, C., & Davidson, R. (2009). The Business Of Tourism.


Nengah Landra, Setia Sapta. (2018). Bisnis Pariwisata. Bali : CV. Noah Aletheia.

15

Anda mungkin juga menyukai