Disusun Oleh :
Shopia Utari
2018330004
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala kemudahan dan kekuatan, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini ditujukan juga untuk masa yang
akan datang dan juga untuk menambah pengetahuan tentang pengelolaan suatu
objek wisata.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, definisi
kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata
dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesame wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan pengusaha.
Jakarta, ibukota dari Negara ini memiliki magnet tersendiri bagi banyak
orang. Tidak mengherankan jika setiap tahun jumlah pendatang senantiasa
meningkat. Problematika seperti macet, banjir, dan pemukiman yang semakin
sempit seolah tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan segudang
harapan untuk mengadu nasib di ibukota, tempat segala peluang seolah ada.
Terlepas dari hal itu, sama seperti daerah lain di Indonesia Jakarta memiliki
segudang tempat wisata yang menambah daya tarik itu sendiri.
Namun disetiap akhir pekan selalu ada keluhan bagi kota-kota di sekitar
Jakarta karena banyaknya kunjungan dari penduduk ibukota ke kota-kota
sekitar yang menambah kemacetan baru. Oleh karena itu muncullah
pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apakah objek wisata di Jakarta masih ada
1
dan dikelola dengan baik hingga para penduduknya mencari objek wisata di
kota lain?”
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada Makalah Dasar-Dasar Pariwisata adalah sebagai
berikut:
1. Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam menentukan tempat wisata?
2. Apa saja aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan
pariwisata?
3. Bagaimana strategi pemasaran dan penyelesaian masalah dari tempat
wisata tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Makalah Dasar-Dasar Pariwisata adalah sebagai berikut :
2
BAB II ISI
A. Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat
sementara dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Pariwisata maka tidak akan terlepas dari istilah objek wisata itu sendiri.
Objek wisata akan ada dan berkembang karena adanya suatu tatanan yang
terintegrasi sesuai dengan kepentingan dari masing-masing pihak.
Pemerintah, pengelola lokal, pedagang besar-kecil, homestay, restoran,
wisatawan mancanegara dan wisatawan dalam negeri berebut kawasan objek
yang luasnya terbatas.
Stakeholder lain adalah dunia usaha (bisnis), atau dalam Perda disebut
usaha jasa pariwisata. Adalah setiap usaha yang bergerak di bidang pelayanan
jasa pariwisata yang meliputi jasa biro perjalanan wisata, jasa agen perjalanan
1
wisata, jasa pramuwisata, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata,
dan jasa konvensi, perjalanan insentif serta pameran. Para pengusaha inilah
yang sesungguhnya menghubungkan wisatawan dengan obyek wisata.
mereka juga memberi layanan langsung kepada wisatawan di obyek wisata.
2
1. Atraksi alam
2. Atraksi sosial budaya
3. Atraksi berkaitan dengan pendidikan
4. Atraksi perdagangan
3
Gambar 1. Peta Kepulauan Seribu
4
atas 4 Rukun Warga (RW) dan 14 Rukun Tetangga (RT),
adapun RW 04 terletak di Pulau Pari.
Lokasi Pulau Pari dapat ditempuh dari tiga akses utama
yakni dermaga Rawasaban-Tangerang, dermaga Kali Adem-
Muara Angke Jakarta, dan dermaga Muara Angke-Jakarta (pada
hari libur saja). Perjalanan dari dermaga Rawasaban- Tangerang
dapat ditempuh kurang lebih 1,5 jam menggunakan kapal kayu
reguler yang beroperasi dengan jadwal pemberangkatan pukul
12.00 wib tiap harinya dan keesokan harinya kembali ke
Tangerang dari dermaga Pulau Pari pada pukul 06.00 wib tiap
harinya. Tarif kapal per orang dari dermaga Rawasaban-
Tangerang dikenakan Rp. 15.000,-.
Dari dermaga Kaliadem-Muara Angke Jakarta, Pulau Pari
dapat ditempuh kurang lebih 1,5 jam menggunakan kapal
speedboat Kerapu milik Suku Dinas Perhubungan Propinsi DKI
Jakarta yang beroperasi tiap hari dengan dua waktu
pemberangkatan yakni pukul 08.00 wib dan pukul 12.00 wib.
Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan keberangkatan yang
kedua yakni pada pukul 12.00 wib dapat dibatalkan. Untuk
menggunakan kapal ini, per orangnya dikenakan tarif Rp.
26.000,- dan orang yang akan berangkat diharuskan mengantri
42 lebih dini agar mendapat kursi sebab kapal kerapu ini tidak
hanya melayani tujuan ke Pulau Pari saja tetapi dalam satu
perjalanan juga melayani tujuan ke pulau- pulau lain di
Kepulauan Seribu. Kapal kerapu tersebut akan kembali ke
Jakarta pada hari yang sama yakni pada pukul 10.00 wib dan
15.00 wib dari Pulau Pari.
Pada akhir pekan atau hari libur, penumpang dapat
menggunakan kapal kayu yang berangkat dari dermaga Muara
Angke pada pukul 07.00 wib dan dikenakan tarif Rp. 35.000,-
per orang. Kapal kayu tersebut melayani berbagai tujuan pulau-
pulau di Kepulauan Seribu. Kapal ini akan kembali lagi ke
5
Jakarta pada keesokan harinya pada pukul 12.00 wib dari Pulau
Pari.
2. Fasilitas
Segala fasilitas Pulau Pari dikelola secara swadaya oleh
masyarakat. Pendapatan dari usaha pariwisata dikelola untuk
pengembangan infrastruktur dan fasilitas wisata, kebersihan dan
perawatan, serta pembiayaan kegiatan sosial masyarakat.
Berikut merupakan fasilitas-fasilitas yang disediakan di Pulau
Pari :
6
mencoba wahana water sport, Anda juga bisa
bersantai di saung-saung yang banyak disediakan oleh
7
obyek wisata sebenarnya adalah untuk mencegah
abrasi pantai.
3. Sejarah
8
Ternyata dari hal tersebut masyarakat Pulau Pari mendapat
dukungan dari pemerintah DKI jakarta dan pemerintah
membangun pusat penelitian untuk rumput laut yang dimotori
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang
didirikan disebelah barat Pulau Pari dan diresmikan oleh
Gubernur Ali Sadikin.
4. Perkiraan Harga
F. Strategi Pemasaran
9
dan inginkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsep atau strategi agar
aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai sasaran yang ditetapkan.
Konsep ini menyangkut perihal Pulau Pari yang menjadi produk itu
sendiri, dengan harga paket wisata yang tergolong murah karena tidak
termasuk pulau resort, tempat yang masih asri dan strategis, promosi oleh
warga setempat dan jasa agen wisata sangat gencar dilakukan, dengan
disediakannya segala jenis fasilitas dan keberlangsungan proses kegiatan
wisata yang dijamin dari keberangkatan wisatawan hingga kepulangannya
kembali ke ibukota.
Topik ini akan membahas tentang problem dan tantangan bagi objek
wisata beserta dengan strategi penyelesaian masalah yang mungkin dapat
dilakukan dikemudian hari, yakni sebagai berikut:
Solusi :
10
Diperlukannya analisis indeks kesesuaian wilayah pada Pulau Pari,
apabila masih memenuhi maka hal ini masih menjadi daya dukung
kawasan terhadap aktivitas wisata.
Solusi :
Peran kelembagaan (FORSIR, LIPI, pemerintah, dan masyarakat
setempat) perlu diarahkan untuk pembentukan community based
ecotourism. FORSIR yang dibina oleh LIPI dan pemerintah
berperan dalam pengaturan trip atas dasar daya dukung kawasan.
LIPI berperan dalam pemberian informasi kepada masyarakat
terkait dengan kelestarian alam. Masyarakat lokal perlu
diberdayakan dalam rencana program konservasi dan
pengembangan wisata di Pulau Pari. Pemerintah berhak untuk
mengatur pengembangan wisata di Pulau Pari yang mendorong
pada paket-paket wisata bermuatan lingkungan.
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah dijelaskan bahwa untuk menentukan
tempat wisata yang dituju, diperlukan pertimbangan biaya, lokasi, dan
jenis wisata yang diinginkan. Dalam hal ini, Pulau Pari telah memenuhi
kebutuhan masyarakat DKI Jakarta yang ingin berwisata didaerah pantai
namun berlokasi tidak begitu jauh dengan akses yang mudah dan paket
wisata yang begitu banyak pilihan. Sehingga dengan banyaknya wisatawan
yang datang, hal ini dapat memberikan dampak positif juga terhadap
masyarakat di Pulau Pari secara ekonomi.
B. Saran
12
LIPI berperan dalam pemberian informasi kepada masyarakat
terkait dengan kelestarian alam. Masyarakat lokal perlu
diberdayakan dalam rencana program konservasi dan
pengembangan wisata di Pulau Pari. Pemerintah berhak untuk
mengatur pengembangan wisata di Pulau Pari yang mendorong
pada paket-paket wisata bermuatan lingkungan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14