Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN USAHA JASA PARIWISATA BERUPA

PENGINAPAN LOKAL (HOMESTAY)


DI KAWASAN GOA JOMBLANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCUBUANA

TAHUN PELAJARAN 2022


DAFTAR ISI

BAB I...........................................................................................................................................2
A. Latar Belakang..................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
BAB II..........................................................................................................................................4
A. Landasan Teori.................................................................................................................4
1. Wisata..........................................................................................................................4
2. Manajemen Kepariwisataan.........................................................................................5
3. Usaha Sarana Pariwisata..............................................................................................6
4. Dampak Makro Pariwisata............................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................7
A. Faktor yang Mempengaruhi Harus Dibangunnya Penginapan di Daerah Goa Jomblang..8
B. Penginapan yang Layak untuk Dikembangkan di Daerah Goa Jomblang..........................9
C. Manfaat dari Dibangunnya Penginapan di Sekitar Goa Jomblang....................................9
BAB IV......................................................................................................................................15
A. Kesimpulan.....................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keindahan alamnya.
Keinndahan alam di Indonesia dapat ditemukan di berbagai pulau. Indonesia sering
dijadikan untuk tempat wisata baik bagi wisatawan manca negara maupun
wisatawan domestik. Mereka memilih Indonesia sebagai tempat kunjungannya tidak
lain karena ingin menikmati keindahan alam Indonesia. Keindahan alam yang
menjadi daya tarik Indonesia sendiri terdiri dari beberapa tempat wisata alam seperti
goa, danau, pegunungan, pantai, dan sebagainya. Keindahan tersebut tentunya
dimiliki beberapa daerah di Indonesia. Keindahan tersebut tersebat secara merata di
pulau-pulau Indonesia.
Salah satu tempat wisata alam di Indonesia yang saat ini banyak diminati oleh
wisatawan mancanegara ataupun domestik yaitu Goa Jomblang. Goa Jomblang
merupakan sebuah goa yang terletak di Gunung Kidul. Gunung Kidul sendiri
merupakan sebuah kabupaten di Yogyakarta yang letaknya di ujung selatan Provinsi
Yogyakarta. Goa Jomblang berjarak kurang lebih 10 KM dari pusat Kabupaten
Gunung Kidul. Lebih tepatnya Goa Jomblang berada di Desa Jetis Wetan,
Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Setiap harinya wisatawan yang datang tergolong banyak. Wisatawan
yang datang biasanya menikmati keindahan alam sembari berselfie.
Namun, jauhnya jarak Goa Jomblang dari pusat Kabupaten Gunung Kidul
membuat sejumlah wisatawan mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut
berupa jauhnya penginapan mereka dari daerah wisata tersebut sehingga
menyebabkan beberapa orang mengalami kelelahan karena perjalanan jauh. Dari
latar belakang tersebut, maka perlu di bangun beberapa penginapan lokal
(homestay) berbasis pengembangan masyarakat di daerah Goa Jomblang tersebut.
Selain untuk kepentimgan wisatawan, pembangunan penginapan lokal (homestay)
juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka di dapatkan rumusan masalah sebagai berikut ini:
1. Apa faktor yang mempengaruhi harus dibangunnya penginapan di daerah Goa
Jomblang?
2. Bagaimana penginapan yang layak untuk dikembangkan di daerah Goa
Jomblang?
3. Apa manfaat dari dibangunnya penginapan di sekitar Goa Jomblang?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Wisata
Wisata atau pariwisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
orang atau kelompok orang dengan dilihat dan dinikmati suatu keindahan alam
atau buatan yang dilakukan untuk menyenangkan hati dan pikiran. Wisata
biasanya dilakukan oleh beberpa orang saat ada liburan panjang, tetapi tidak
jarang atau banyak juga beberapa orang yang wisata di hari-hari biasa.
Sedangkan menurut Macintosh (1955) pariwisata merupakan sebuah hubungan
yang timbul dari interaksi antara wisatawan dan perusahaan atau pemerintah
atau masyarakat yang bertindak sebagai pemilik tempat dalam proses menarik
dan melayani wisatawan. Sedangkan menurut Wahab (1976) pariwisata
merupakan merupakan aktivitas manusia yang dilakukan untuk mendapatkan
pelayanan dalam rangka mencari kepuasan di suatu tempat. Kegiatan wisata
yang dilakukan oleh seseorang pada umumnya merupakan sebuah kebebasan
tetapi tentunya ada beberpa aturan yang harus dipatuhi. Dalam kegiatan apapun
masyarakat Indonesia tidak terlepas dari hukum dan aturan karena negara
Indonesia sendiri merupakan negara hukum, salah satunya terkait
kepariwisataan. Di Indonesia perundangan tentang kepariwisataan dijadikan
sebagai landasan dan paying hukum dalam proses perencanaan dan
pengembangan pariwisata serta produk jasa pariwisata (Hakiman). Perundangan
tersebut tentunya dibuat untuk ditaati oleh masyarakat pengelola daerah wisata
ataupun wisatawan yang berkunjung.

2. Manajemen Kepariwisataan
Manajemen kepariwisataan mencakup dua konsep yaitu konsep
manajemen dan pariwisata (Hakiman). Kedua konsep tersebut dapat
berhubungan satu sama lain sehingga terjadilah manajemen pemasaran, hal ini
dikarenakan manajemen pariwisata memerlukan sarana dan juga prinsip-prinsip
manajemen dan juga aspek potensi yang dimiliki oleh objek wisata. Dengan
dilakukannya manajemen kepariwisataan maka sebuah tempat wisata dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan harapan.
Menurut Medlik dalam Astarina (2010: 19) ada empat aspek yang harus
dipenuhi dalam penawaran pariwisata, sebagai berikut:
a. Daya tarik
Dalam konsep pariwisata, daya tarik berhubungan dengan daerah wisata
yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut. Baik
berupa alam, masyarakat, maupun budaya.
b. Bisa dicapai
Dalam konsep pariwisata, aspek yang tidak kalah penting yaitu dapat dicapai
maksudnya yaitu wisatawan dapat mencapai tempat tujuan dengan mudah.
c. Fasilitas
Dalam konsep pariwisata, fasilitas sangatlah penting. Fasilitas dapat
menunjang tempat wisata menjadi lebih baik lagi. Semakin banyak fasilitas
yang ditawarkan maka minat seseorang untuk berwisata ke tempat tersebut
semakin besar. Fasilitas dapat membuat nyaman para wisatawan, tentunya
fasilitas tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan para wisatawan.
d. Adanya lembaga pariwisata
Wisatawan dalam berkunjung dalam suatu objek wisata faktor utama yang
mempengaruhi yaitu ketertarikan akan tempat tersebut. Namun, tidak menup
kemungkinan bahwa banyak wisatawan yang juga mengutamakan keamanan
dalam berwisata. Dengan adanya lembaga pariwisata maka wisatawan akan
merasa aman dan terlindungi baik melaporkan dan melakukan kritik ataupun
saran terhadap objek wisata tersebut.

3. Usaha Sarana Pariwisata


Usaha pariwisata meliputi kegiatan pembangunan, pengelolaan dan
penyediaan fasilitas, serta pelayanan yang diperlukan yang diperlukan dalam
penyelengaraan pariwisata (Hakiman). Usaha sarana pariwisata sendiri bisa
berupa penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, penyediaan
sarana wisata, penyediaan penginapan, penyediaan angkutan wisata. Usaha
sarana pariwisata dapat dilakukan oleh pengelola wisata ataupun masyarakat
setempat (Hakiman). Apabila tempat wisata banyak yang minat, maka
masyarakat memiliki banyak peluang untuk berusaha atau berbisnis yang
sekiranya diperlukan oleh wisatawan. Selain mempermudah wisatawan dalam
memenuhi kebutuhan, hal tersebut juga dapat memberikan masyarakat banyak
pemasukan melalui usaha yang mereka lakukan tersebut.

4. Dampak Makro Pariwisata


Pariwisata tentunya memiliki dampak, baik dampak positif maupun dampak
negatif. Dampak positif dari pariwisata yaitu menghasilakn devisa negara,
terciptanya lapangan pekerjaan, pendorong investasi infrastruktur, dan
kontribusi bagi ekonomi local (Hakiman). Tetapi selain dampak positif yang
ditimbulkan, Dampak negatifnya yaitu leakage yang merupakan pendapatan
yang dihasilkan oleh pariwisata suatu negara yang hilang atau terpakai untuk
keuntungan negara lain (Hakiman).
BAB III
PEMBAHASAN

A. Faktor yang Mempengaruhi Harus Dibangunnya Penginapan di Daerah


Goa Jomblang
Goa Jomblang merupakan tempat wisata alam yang terletak di Gunung
Kidul, Yogyakarta. Faktor yang mempengaruhi harus dibangunnya penginapan
di daerah Goa Jomblang sebagai berikut:
1. Daya tarik
Goa Jomblang memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri yang dapat
menarik masyarakat local maupun macanegara untuk berkunjung. Daya tarik
tersebut terletak pada bentuk gua dan keasrian tempat tersebut. Tentunya
beberpa goa yang ada di dunia memiliki perbedaan bentuk, hal tersebutlah
lah menjadi daya tarik tersendiri dan membuat orang penasaran untuk
berkunjung dan menginap. Namun penginapan di daerah tersebut sangatlah
sedikit, sehingga wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Goa
Jomblang sembari menginap untuk melihat keindahannya mengalami
kesulitan;
2. Jauh dari Pusat Kota
Jauh dari pusat kota juga menjadi suatu alasan mengapa penginapan di
sekitar Goa Jomblang harus dibangun atau dikembangkan. Jarak dari kota
Wonosari sampai dengan Goa Jomblang tergolong jauh sekitar 10 KM.
Tentunya hal tersebut membuat lelah para wisatawan, apalagi wisatawan
yang memang sengaja berlibur dari luar kota. Dengan dibangunnya
penginapan di sekitar Goa Jomblang, maka akan meminimalisasi rasa lelah
yang dirasakan para wisatawan;
3. Minimya penginapan di daerah Goa Jomblang
Faktor lain yang mempengaruhi harus dibangunnya penginapan yaitu
minimnya penginapan di daerah Goa Jomblang. Gunung Kidul sendiri
merupakan daerah Kabupaten yang jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Dapat
kita ketahui bahwa hingga saat ini penginapan paling banyak berada di pusat
kota. Sedangkan di daerah-daerah Gunung Kidul sangatlah minim. Hal ini
dikarenakan tempat-tempat tersebut jauh dari pusat kota. Namun, selain Goa
Jomblang, di daerah tersebut juga masih banyak tempat wisata lain seperti
Telaga Jonge, Embung Jampo.

Berdasarkan faktor tersebut memang sudah semestinya dibangun dan


dikembangkan penginapan di daerah tersebut, selain demi kenyamanan
pengunjung juga dapat mensejahterakan masyarakat setempat.

B. Penginapan yang Layak untuk Dikembangkan di Daerah Goa Jomblang


Dalam pembangunan penginapan nantinya juga harus mempertimbangkan
beberapa aspek, sehingga penginapan local (homestay) tersebut dapat disebut
layak pakai. Penginapan yang layak untuk dibangun yang:
Pertama yaitu dekat dengan daerah wisata Goa Jomblang. Apabila
penginapan dekat dengan tempat wisata, maka wisatawan akan sangat tertarik
untuk menginap. Dekat dalam artian pengunjung atau wisatawan tidak perlu
memerlukan banyak akses untuk sampai ke lokasi wisata Goa Jomblang,
sehingga wisatawan tidak merasa lelah.
Kedua, bersih dan fasilitas lengkap juga diperlukan dalam mengelola atau
mengembangkan penginapan. Apabila penginapan bersih maka wisatawan akan
merasa nyaman saat menginap. Penginapan yang bersih tidak hanya dalam
kamar saja tetapi di luar juga harus bersih. Selain itu apabila fasilitas lengkap
seperti fasilitas di dalam kamar maupun di luar kamar seperti mushola dan
restoran juga akan memudahkan wisatawan untuk memenuhi kebutuhan yang
dibutuhkan saat itu.
Ketiga, selain bersih dan fasilitas lengkap penginapan juga harus aman.
Aman dalam artian ada yang melindungi. Apabila penginapan aman maka
wisatawan atau penginap merasa tenang dan tidak banyak pikiran. Dengan
begitu tiga aspek tersebut harus dipatuhi dan dilaksanakan dalam membangun
dan mengelola penginapan.
C. Manfaat dari Dibangunnya Penginapan di Sekitar Goa Jomblang
Dengan dibangunnya penginapan di sekitar Goa Jomblang maka aka nada
dua manfaat yang didapatkan, yang pertama bermanfaat untuk warga sekitar dan
yang kedua bermanfaat bagi wisatawan. Dengan dibangunnya penginapan di
sekitar Goa Jomblang maka masyarakat dapat memanfaatkan hal tersebut untuk
menambah pengasilan. Masyarakat dengan ikut serta membangun penginapan
yang tentunya sesuai dnegan standart layaknya penginapan yang meliputi tiga
aspek seperti yang sudah dijelaskan di atas yaitu dekat, bersih, fasilitas lengkap,
dan aman. Dari bisnis tersebut maka dapat menambah penghasilan dan dapat
membuka banyak lapangan pekerjaan juga untuk orang lain, sehingga dapat
membantu orang-orang untuk dapat bekerja di penginapan. Selain manfaat bagi
wisatawan, manfaat yang didapatkan untuk wisatawan yaitu meminimalisasi
rasa lelah yang dirasakan karena perjalanan yang dirasakan. Selain itu juga dapat
membuat wisatawan menikmati keasrian daerah sekitar Goa Jomblang.

D. Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Homestay


Dunia pariwisata dalam hal ini memberikan pengaruh yang signifikan pada
pengembangan dan juga berdampak banyak pada aspek lungkungan sekitar.
Dengan adanya kemajuan dari pariwisata lokal yang dapat dioptimalkan
tersebut, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada. Dengan
pengembangan industry penginapan hotel lokal di Kawasan wisata akan
memberikan pengaruh yang signifikan untuk bisa menjadikan Kawasan tersebut
lebih berkembang. Pengembangan tempat penginapan lokal tersebut harus
mampu dilakukan dan dibuat secara signifikan agar mampu memberikan
dampak yang efektif dan juga efisien,
1. Keunggulan Kompetitif
Dengan dibangunnya penginapan di sekitar Goa Jomblang maka masyarakat
dapat memanfaatkan hal tersebut untuk menambah pengasilan. Masyarakat
dengan ikut serta membangun penginapan yang tentunya sesuai dnegan standart
layaknya penginapan yang meliputi tiga aspek seperti yang sudah dijelaskan di
atas yaitu dekat, bersih, fasilitas lengkap, dan aman. Dari bisnis tersebut maka
dapat menambah penghasilan dan dapat membuka banyak lapangan pekerjaan
juga untuk orang lain, sehingga dapat membantu orang-orang untuk dapat
bekerja di penginapan. Dalam hal ini memberikan pelayanan yang baik dan juga
tempat penginapan yang bersih pun menjadi faktor penting untuk penginapan
lokal dapat bersaing dna juga berkembang. Maka dari itu, selain dari harga yang
murah, hal tersebut juga harus dikaitkan dengan pelayanan yang optimal. Maka
dari itu, setiap Sumber Daya Manusia yang akan bekerjad di industry perhotelan
lokal sekita Kawasan wisata Goa Jamblang sendiri akan diberikan pelatihan
khusus yang dalam hal ini bertujuan untuk adanya SOP yang dapat
dikembangkan.
2. Manajemen Hospitality
Dalam pengembangan tempat penginapan lokal yang berada di Kawasan
Goa Jomblang, hal ini harus mampu membawa citra penginapan lokal yang baik
kepada turis. Tujuannya sendiri adalah untuk bisa dikembangkan dan juga
menjadi hal yang potensial dan berkelanjutan. Maka dari itu, manajemen yang
berkaitan dengan penginapan lokal tersebut harus dikelola dengan baik, sehingga
dalam hal ini akan memiliki standard kualitas pelayanan yang seragam.
Manajemen hospitality penginapan lokal di Kawasan wisata Goa Jomblang
sendiri akan dikelola satu pihak management yang berfungsi mengatur dan juga
mengelola serta mempromosikan tempat penginapan wisata tersebut.
Termasuk didalamnya untuk bisa memilih pelayan tempat penginapan loka
serta memberikan pelatihan. Sehingga pelayan yang bertugas sudah memahami
dan juga sudah mengetahui hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh
dilakukan kepada turis yang menginap. Berkaitan dengan promosi juga akan
dikelola oleh pihak manajemen, sehingga pemanfaatan social media serta
kerjasama dengan influencer akan menjadi langkah utama dalam upaya promosi
ini.
3. Event Promosi
 Konsep event
Konsep event ini akan diadakan pada bulan Januari di minggu kedua
dan ketiga dengan mengusung tema bazaar kulinder daerah dan juga
pameran. Tujuan dari event ini untuk meningkatkan daya tarik sekaligus
memperkenalkan Kawasan wisata Goa Jomblang kepada wisatawan.
Dalam event ini akan ada paket bundling menginap dan juga penawaran
special untuk berwisata di tempat wisata sekitar area. Sehingga dalam hal
ini akan membuat para wisatawan menjadi tertarik akan kegiatan ini.
 Target market
o Laki-laki dan wanita
o Keluarga
o Usia 19 – 35 tahun
o Domisili secara nasional yang dalam hal ini bisa tinggal dimana saja
o Kelas social C+ hingga A
 Strategi pemasaran
Kegiatan ini akan mengajak kerjasama pemerintah dan instansi
terkait untuk mendapatkan dukungan. Berkaitan dnegan strategi
pemasaran akan memanfaatkan pemasaran digital yang dalam hal ini
menggunakan social media dan juga kerjasama dengan para influencer
untuk bisa mengembangkan dan juga melakukan promosi dari kegiatan
ini.
4. Timeline Event
TIMELINE KEGIATAN
Tahun 2022 2023
Bulan Desember Januari Februari
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penentuan Konsep
                       
iklan
Pembuatan materi
                       
promosi
Pencarian vendor mitra
Kegiatan                        
event
Pemasaran Event                        
Pekan Hospitality Goa
                       
Jomblang
Evaluasi                        

5. Budgeting Event
No Item Qty Harga Jumlah
IDR IDR
1 Biaya Promo 3
1,500,000 4,500,000
2 Digital Ads (2 bulan) 1 IDR IDR
2,500,000 2,500,000

Pembuatan materi
IDR IDR
3 iklan VT sosial media 1
2,000,000 2,000,000
dan Youtube

Advertisement online IDR IDR


4 3
di platform media 2,000,000 6,000,000

Promosi Giveaway
IDR IDR
5 (voucher homestay Rp 5
500,000 2,500,000
500.000/orang)
Penyelenggaraan event IDR IDR
6 1
kuliner dan pameran 10,000,000 10,000,000
IDR IDR
7 Biaya lain-lain 1
2,000,000 2,000,000
IDR
Total
29,500,000
5. Poster Event
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu tempat wisata alam di Indonesia yang saat ini banyak diminati oleh
wisatawan mancanegara ataupun domestik yaitu Goa Jomblang. Namun, jauhnya
jarak Goa Jomblang dari pusat Kabupaten Gunung Kidul membuat sejumlah
wisatawan mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut berupa jauhnya
penginapan mereka dari daerah wisata tersebut sehingga menyebabkan beberapa
orang mengalami kelelahan karena perjalanan jauh sehingga perlu dibangun
penginapan. Penginapan harus dibangun karena daya tarik Goa Jomblang yang
indah, jauh dari pusat kota, selain itu juga minimnya penginapan di sana, sehingga
harus dibangun penginapan yang layak yaitu dekat, bersih, fasilitas lengkap, dan
aman. Dari bisnis tersebut maka dapat menambah penghasilan dan dapat membuka
banyak lapangan pekerjaan juga untuk orang lain dan juga dapat membuat
wisatawan merasa nyaman.

B. Saran
Saran dari penelitian ini yaitu semoga dapat dikembangkan menjadi kenyataan
di lapangan. Sehingga selain dapat bermanfaat bagi masyarakat juga bermanfaat
bagi wisatawan, dengan begitu timbulah simbiosis mutualisme antara masyarakat
setempat dan wisatawan
DAFTAR PUSTAKA

Astarina, Yesita. 2010. Manajemen Pariwisata. Pagaralam: Makalah Press.

Hakiman, Thamrin. “Manajemen Pariwisata”. Modul ke 01 Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Mercubuana.

Hakiman, Thamrin. “Manajemen Pariwisata”. Modul ke 02 Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Mercubuana.

Hakiman, Thamrin. “Manajemen Pariwisata”. Modul ke 03 Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Mercubuana.

Hakiman, Thamrin. “Manajemen Pariwisata”. Modul ke 04 Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Mercubuana.

Hakiman, Thamrin. “Manajemen Pariwisata”. Modul ke 05 Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Mercubuana.

Hakiman, Thamrin. “Manajemen Pariwisata”. Modul ke 06 Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Mercubuana.

Wahab, Salah. 1976. Pemasaran Pariwisata. Terjemahan oleh Frans Gromang. 1992.
Jakarta: Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai