Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : MANAJEMEN PARIWISATA

Nama : Kadek Ayu Franciska Dewi

NIM : 1813081073

Semester : VII ( Tujuh )

Kelas : IP Pagi B

SOAL :

1. Jelaskan pengertian manajemen pariwisata!

2. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata

3. Alam dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata dengan menerapkan asas

pencagaran, sebutkan dan jelaskan!

4. Sebutkan Pengelompokan usaha pariwisata menurut Undang-undang RI No. 9 Tahun

1990!

5. Bagaimana menurut pendapat saudara tentang penerapan Surat Edaran Satuan Tugas

Penanganan Covid-19 nomor 1 tahun 2022 tentang protokol kesehatan perjalanan luar

negeri pada masa pandemi Covid-19. SE tersebut ditandatangani pada tanggal 4 Januari

2022 dan berlaku efektif mulai 7 Januari 2022. Bagi WNI pelaku perjalanan dari luar

negeri wajib melakukan karantina selama 10 hari dari negara-negara tertentu, terkait

dengan adanya varian baru dari Covid-19 yaitu omicrom. Bagaimana dampak untuk

pengelolaan pariwisata daerah Bali khususnya serta Indonesia pada umumnya. Jelaskan!
JAWABAN :

1. Manajemen pariwisata ialah Satu tindakan-tindakan perencanaan, penggorganisasian,

penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta umencapai

sasarana yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber

daya lainnya dalam bidang pariwasata.

2. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata ialah antara lain :

a. Harga

b. Pendapatan

c. Sosial Budaya

d. Sosial Politik

e. Intensitas Keluarga

f. Harga Barang Substittusi

g. Harga BArang Komplomenter

3. Alam dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata dengan menerapkan asas

pencagaran, yang mana terdapat 8 aspek di dalamnya, yaitu :

1. Benefisiasi: meningkatkan manfaat tata lingkungan dgn teknologi tepat guna, dari tak

berguna menjadi bernilai.

2. Optimalisasi: usaha mencapai manfaat seoptimal mungkin dgn mencegah

kemungkinan terbuang salah satu sumber daya alam.

3. Alokasi: suatu usaha yang berkaitan dgn kebijakan pembangunan dlm menentukan

peringkat untuk mengusahakan suatu tata lingkungan sesuai dgn fungsinya, tanpa

merusak tata alam.


4. Reklamasi: menafaatkan kembali bekas atau sisa suatu kegiatan kerja yang sudah

ditinggalkan untuk dimanfaatkan kembali untuk kesejahteraan.

5. Substitusi: suatu usaha mengganti /mengubah tata lingkungan yg sudah

menyusut/pudar kualitasnya dan kuantitasnya dgn sesuatu yang baru sebagai

tiruannya dgn mengacu pada tata lingkungannya.

6. Restorasi: mengembalikan fungsi dan kemampuan tata lingkungan alam atau

budayanya yg sudah rusak atau terbengkalai.

7. Integrasi: pemanfaatan tata lingkungan secara terpadu.

8. Preservasi: suatu usaha mempertahankan/mengawetkan runtuhan alami yang ada,

sesuai dengan hukum alam yg berlaku.

4. Pengelompokan usaha pariwisata menurut Undang-undang RI No. 9 Tahun 1990 ialah

sebagai berikut :

1. USahan Jasa Pariwisata

a. Jasa Biro Perjalanan wisata: kegiatan usaha yg bersifat komersial yng mengatur,

menyediakan danbmenyelenggarakan pelayanan bagi seseorang atau sekelompok

orang untruk melakukan perjalanan dengan tujuan utama untuk berwisata

b. Jasa Agen perjalanan wisata: badan usaha yang menyelenggarakan usaha

perjalanan yg bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan atau mengurus

jasqa untuk melakukan perjalanan

c. Usaha jasa pramuwisata: kegiatan usaha komersial yang mengatur, mengkoordinir

dan menyediakan tenaga pramuwisata untuk memberikan pelayanan bagi

seseorang tau kelompok orang yang melakukan perjalanan wisata


d. Usaha Jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran : usaha dengan kegiatan

pokok memberikan jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang untuk

membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.

e. Jasa Impresariat: kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan baik yang

mendatangkan, mengirim maupun mengembalikan serta menentukan waktu,

tempat, dan jenis hiburan

f. Jasa konsultasi pariwisata: jasa berupa saran dan nasehat yang diberikan untuk

penyelesaian masalah-masalah yang timbul mulai dan penciptaan gagasan

pelaksnaan operasinya dan disusun secara sistematis berdasarkan disiplin ilmu

yang diakui serta disampaikan secara lisan tertulis maupun gambar oleh tenaga

ahli profesional.

g. Jasa informasi pariwisata: usaha penyediaan informasi, penyebaran dan

pemanfaatan informasi kepariwisataan

2. Pengusahaan Objek dan Daya Trik Wisata

a. Pengusahaan Obyek dan Daya tarik Wisata Alam usaha pemanfaatan sumber daya

alam dan tata lingkungannya yang telah ditetapkan sebagai obyek dan daya tarik

wisata untuk dijadikan sasaran wisata

b. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya: usaha seni budaya bangsa yang

telah dilengkapi sebagai obyek dan daya tarik wisata untuk dijadikan sasaran

wisata

c. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus: usaha pemanfaatan

sumber daya alam dan atau potensi seni budaya bangsa untuk dijadikan sasaran

wisatawan yang mempunyai minat khusus


3. Usaha Sarana Pariwisata

a. Penyediaan Akomodasi

b. Penyediaan Makanan dan minuman

c. Penyediaan angkutan wisata

d. Penyediaan sarana wisata tirta

e. Penyediaan Kawasan pariwisata

5. Penerapan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 nomor 1 tahun 2022 tentang

protokol kesehatan perjalanan luar negeri pada masa pandemi Covid-19. SE tersebut

ditandatangani pada tanggal 4 Januari 2022 dan berlaku efektif mulai 7 Januari 2022.

Bagi WNI pelaku perjalanan dari luar negeri wajib melakukan karantina selama 10 hari

dari negara-negara tertentu, terkait dengan adanya varian baru dari Covid-19 yaitu

omicrom. Sehungga dampak untuk pengelolaan pariwisata daerah Bali khususnya serta

Indonesia pada umumnya tentu akan memberikan dampak bagi pariwisata, namun

tentunya dengan adanya SE yang dikeluarkan ini memiliki tujuan untuk melakukan

pemantauan, pengendalian, dan evaluasi dalam rangka mencegah terjadi peningkatan

penularan COVID-19 termasuk SARS-CoV-2 varian baru maupun yang akan dating.

Terkait dengan dampak untuk pengelolaan pariwisata daerah Bali khususnya serta

Indonesia pada umumnya tentu akan memberikan dampak yang positif mengingat

keamanan dan pencegahan penyebaran virus yang selalu di tingkatkan oleh pemerintah

sehingga akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan, dengan

adanya karantina ini tentu diharapkan bagi para pengelola di bidang pariwisata akan

dapat menjadi lebih mudah untuk menjalankan protokol kesehatan yang sebelumnya

sudah di buat oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai