Nama Kelompok 2:
Ni Made Wirantini Kusuma Sari (1707532040)
Ni Putu Desia Putri Pucangan (1707532044)
Ni Made Ari Trisna Dewi (1707532057)
A. A Sg Indah Nareswari (1707532062)
Ida Ayu Sintya Puspita Dewi (1707532069)
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2020
1.1 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan
Pariwisata menurut Mc. Intosh dan Goeldner (1984:4) sebagai sekumpulan fenomena
dan hubungan yang tumbuh dari interaksi antara wisatawan (para pelancong), para pengusaha
dengan pemerintah dan masyarakat tuan rumah. Murphy (1985:9) mengatakan pariwisata
adalah gejala ekonomi karena adanya permintaan dari pihak wisatawan dan penawaran dari
pemberi jasa pariwisata (biro perjalanan, penginapan, dan rumah makan) atas [roduk dan
berbagai fasilitas terkait.
Wisatawan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata nomina
yang berarti orang berwisata, pelancong, atau turis artinya orang yang memasuki wilayah atau
negara lain dengan tujuan apapun asal bukan untuk tinggal menetap atau melakukan usaha
teratur, dan mengeluarkan uangnya dinegara yang dikunjungi serta tidak memperoleh uang dari
negara tersebut. Pendit (1991:10) mengatakan wisatawan adalah orang yang memasuki
wilayah negara asing dengan tujuan apapun asal bukan untuk tinggal menetap atau melakukan
usaha yang teratur, dan mengeluarkan uangnya di negara yang dikunjungi serta tidak
memperoleh uang dari negara tersebut.
Menurut The Comitte of Statistical Experts of The League Of Nations (1937) seseorang
tidak bisa dianggap sebagai wisatawan apabila:
a. Orang yang datang baik dengan dasar kontrak maupun tidak, untuk mencari kerja
atau yang bekerja pada suatu aktivitas usaha di negara tersebut.
b. Orang yang datang untuk menetap menjadi penduduk di negara tersebut.
c. Pelajar dan orang-orang muda yang mondok di rumah pemondokan atau asrama.
Sedangkan komisi statistik perserikatan bangsa-bangsa (1967) memberikan definisi
pengunjung (visitors) adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara selain negara tempat
tinggalnya yang biasa untuk berbagai tujuan selain mencari dan melakukan suatu pekerjaan
yang menguntungkan di negara yang dikunjungi. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa yang bisa disebut sebagai wisatawan adalah seorang yang bepergian dengan ciri-ciri
berikut:
1. Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam
2. Perjalanan itu dilakukan hanya untuk sementara waktu
3. Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah di tempat di negara yang
dikunjungi
Pemerintah Indonesia melalui UU No.10 Tahun 2009, tentang kepariwisataan telah
mendefinisikan wisatawan, wisata, kepariwisataan, dan pariwisata sebagai berikut :
a. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata
b. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh sesorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara
c. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung dengan berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah
d. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pengusaha.
e. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memilki keunikan, keindahan, dan nilai
yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisata
f. Daerah tujuan pariwisata atau destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang
berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik
wisata, fasilitas umum, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan
g. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan
usaha pariwisata.
h. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghaislkan barang dan/jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata
i. Kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata
atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh
penting dalam satu atau lebih aspek.
Adapun kewajiban wisatawan, adalah : menjaga dan menghormati norma agama, adat
istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat setempat, memelihara dan
melestarikan lingkungan , turut serta menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan , turut serta
mencegah segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusilaan dan kegiatan yang melanggar
hukum. Sedangkan hak-hak wisatawan selama berkunjung ke tempat pariwisata adalah
memperoleh : informasi yang akurat mengenai daya tarik wisata, pelayanan kepariwisataan
sesuai dengan standar, perlindungan hukum dan keamanan, pelayanan kesehatan, perlindungan
hak pribadi, perlindungan asuransi untuk kegiatan pariwisata yang berisiko tinggi.
Untuk menjaga keharmonisan hubungan antara wisatawan, masyarakat, pemerintah,
dan pengusaha pariwisata maka di buat slogan “SAPTA PESONA” yaitu 7 (tujuh) unsur
pesona yang harus diwujudkan bagi terciptanya lingkungan yang kondusif dan ideal bagi
berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat yang mendorong tumbuhnya minat
wisatawan yang berkunjung. Ketujuh unsur sapta pesona yang dimaksud adalah : aman, tertib,
bersih, sejuk, indah, ramah tamah, kenangan.
Ariyanto, Dodik. M.M.Ratna Sari, dan A.A.G.P Widana Putra.2016. Akuntansi Perhotelan,
Pendekatan Sistem Informasi Berbasis usali
SOAL