Anda di halaman 1dari 61

“OM SWASTYASTU”

1 Ni Made Wirantini Kusuma Sari

KELOMPOK 2 Ni Putu Desia Putri Pucangan

9
3 A.A Sg Indah Nareswari

4 Ida Ayu Sintya Puspita Dewi


POKOK BAHASAN

1. 4.
Jenis -Jenis Kecurangan Merespon Risiko Kecurangan

2. Kondisi-Kondisi Penyebab
5. Memutahirkan Proses
Kecurangan Penilaian Risiko

3. 6. Area Risiko Kecurangan


Menilai Risiko Kecurangan
Spesifik
“Mempertimbangkan Risiko Kecurangan”
“Kecurangan merupakan suatu tindakan yang
disengaja oleh satu individu atau lebih dalam
manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas
kelola, karyawan, atau pihak ketiga yang
melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk
memperoleh suatu keuntungan secara tidak adil
atau melanggar hukum. “
Jenis-jenis Kecurangan
Pelaporan keuangan yang Perlakuan tidak semestinya
mengandung kecurangan terhadap asset
Adalah suatu kesalahan penyajian Adalah kecurangan yang menyangkut
atau penghilangan suatu jumlah atau pencurian asset entitas.
pengungkapan secara disengaja
dengan tujuan untuk menipu
pengguna laporan keuangan.
Kondisi-kondisi Penyebab Kecurangan
Insentif/Tekanan

Peluang Perilaku/Pembenaran

*Gambar diatas merupakan segitiga


kecurangan (fraud triangle)

Tiga kondisi tersebut, yaitu


Insentif/Tekanan : manajamen dan karyawan lain mendapat insentif atau tekanan untuk melakukan
kecurangan.
Peluang : keadaan yang memberi peluang atau kesempatan bagi manajemen atau karyawan untuk melakukan
kecurangan.
Perilaku/Pembenaran : suatu perilaku atau karakter atau seperangkat nilai etis yang ada yang mengijinkan
manajemen atau karyawan untuk melakukan tindakan tidak jujur, atau mereka berada dalam lingkungan yang
cukup memberi tekanan yang menyebabkan mereka membenarkan tindakan tidak jujur.
Contoh Faktor-faktor Risiko untuk Pelaporan Keuangan yang Mengandung Kecurangan
TIGA KONDISI KECURANGAN
Insentif/Tekanan Peluang Perilaku/Pembenaran
Manajamen dan karyawan yang lain Keadaan menciptakan suatu peluang Suatu perilaku, karakter, atau ada
memiliki insentif atau tekanan untuk atau kesempatan bagi manajemen atau perangkat nilai etis yang memungkinkan
melakukan pelaporan keuangan yang karyawan untuk membuat laporan manajemen atau karyawan untuk
mengandung kecurangan. keuangan yang mengandung melakukan perbuatan tidak jujur, atau
kecurangan. mereka berada dalam lingkungan yang
cukup memberi tekanan yang
menyebabkan mereka membenarkan
tindakan tidak jujur.
Contoh Faktor Risiko Contoh Faktor Risiko Contoh Faktor Risiko
Kestabilan atau profitabilitas keuangan Estimasi akuntansi signifikan yang Komunikasi yang tidak efektif atau tidak
terancam oleh kondisi ekonomi, menyangkut pertimbangan dan tepat dan dukungan nilai entitas.
industry, atau operasi entitas. Sebagai ketidakpastian yang sulit diverifikasi. Mengetahui sejarah pelanggaran atas UU
contoh: terjadi penurunan permintaan Tidak efektifnya Dewan Komisaris dan sekuritas atau UU dan peraturan lainnya.
dari pelanggan dan meningkatnya Komite Audit mengawasi pelaporan Manajamen melakukan peramalan yang
kegagalan bisnis baik dalam lingkup keuangan. sangat agresif atau tidak realistis kepada
industry maupun ekonomi secara Turnover yang tinggi atau tidak analis, kreditur, dan pihak ketiga lainnya.
keseluruhan. efektifnya staf akuntansi, audit
Tekanan yang besar terhadap internal, atau teknologi informasi.
manajemen untuk melunasi utang atau Pengendalian internal lemah.
untuk memenuhi persyaratan pinjaman Transaksi dengan pihak berelasi yang
lainnya. signifikan.
Kesejahteraan pribadi manajemen atau
Dewan Komisaris terancam secara
material oleh kinerja keuangan entitas.
Contoh Faktor-faktor Risiko untuk Perlakuan Tidak Semestinya Terhadap Asset.
TIGA KONDISI KECURANGAN
Insentif/Tekanan Peluang Perilaku/Pembenaran
Manajamen dan karyawan yang lain Keadaan menciptakan suatu peluang Suatu perilaku, karakter, atau ada
memiliki insentif atau tekanan untuk atau kesempatan bagi manajemen atau perangkat nilai etis yang
memperlakukan asset tidak semestinya karyawan untuk memperlakukan asset memungkinkan manajemen atau
tidak semestinya karyawan untuk melakukan perbuatan
tidak jujur, atau mereka berada dalam
lingkungan yang cukup memberi
tekanan yang menyebabkan mereka
membenarkan tindakan tidak jujur.
Contoh Faktor Risiko Contoh Faktor Risiko Contoh Faktor Risiko
Kewajiban keuangan pribadi Adanya kas dalam jumlah besar atau Tidak peduli dengan kebutuhan untuk
menciptakan tekanan kepada mereka persediaan yang kecil bentuknya tapi memonitor atau mengurangi risiko
yang memiliki akses atas asset yang mahal harganya, atau banyak diminta. pencurian asset.
rentan terhadap pencurian. Lemahnya pengendalian internal atas Tidak peduli dengan pengendalian
Hubungan yang tidak harmonis antara asset karena adanya kelemahan dalam internal dengan melanggar
manajemen dan karyawan yang hal-hal berikut: pengendalian yang ada atau gagal
memiliki akses atas asset yang rentan - Pemisahan tugas atau pemeriksaan untuk memperbaiki defisiensi
memotivasi karyawan untuk independen pengendalian internal yang telah
menggelapkan asset tersebut. Sebagai - Daftar pemasok untuk mendeteksi diketahui.
contoh: pemasok yang tidak terotorisasi
- Promosi, kompensasi,atau - Penyaringan calon pegawai yang
penghargaan lain yang tidak sesuai memiliki akses terhadap asset
dengan harapan. - Wajib cuti bagi pegawai yang
memiliki akses terhadap asset.
Menilai Risiko
Kecurangan
Standar audit (SA 240) memberi pedoman bagi auditor untuk
menilai risiko kecurangan. Auditor harus menjaga tingkat
skeptisme profesional ketika ia mempertimbangkan sejumlah
informasi, termasuk faktor-faktor risiko kecurangan, untuk

Menilai Risiko mengidentifikasi dan merespons risiko kecurangan. Seperti telah


kita bahas pada Bab 4, auditor bertanggung jawab untuk

Kecurangan merespons risiko kecurangan dengan merencanakan dan


melaksanakan audit untuk mendapatkan keyakinan memadai
bahwa kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kesalahan maupun kecurangan, bisa terdeteksi.
Berdasarkan SA 200, auditor harus mempertahankan skeptisme profesional
sepanjang audit, menyadari kemungkinan bahwa kesalahan penyajian
material yang diakibatkan oleh kecurangan dapat terjadi, walaupun
pengalaman masa lalu auditor menunjukkan adanya kejujuran dan integritas
manajemen entitas dan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola.

Skeptisme Untuk mempertahankan skeptisme profesional diperlukan pengajuan

Profesional pertanyaan secara berkelanjutan tentang apakah informasi dan bukti audit
yang telah diperoleh memberi petunjuk bahwa kesalahan penyajian material
yang diakibatkan oleh kecurangan mungkin terjadi. Hal tersebut meliputi
mempertimbangkan keandalan informasi yang digunakan sebagai bukti
audit dan pengendalian atas penyiapan dan pemeliharaannya, jika relevan.
Oleh karena karakteristik kecurangan tersebut, sikap skeptisme profesional
auditor menjadi penting terutama ketika mempertimbangkan risiko
kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan.
Ketika menemukan informasi atau kondisi lain yang mengindikasikan adanya
kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan, auditor harus
dengan cermat menanggapi permasalahannya, meminta tambahan bukti yang
diperlukan, dan berkonsultasi dengan anggota tim yang lain. Auditor harus hati-
hati untuk tidak membenarkan ataupun berasumsi bahwa suatu kesalahan
penyajian adalah suatu kejadian yang terisolasi. Sebagai contoh, misalkan seorang
auditor menemukan suatu penjualan tahun ini yang akan datang. Auditor harus
mengevaluasi alasan kesalahan penyajian ini, menentukan apakah hal itu terjadi

Penilaian Kritis karena disengaja ataukah merupakan suatu kecurangan, dan pertimbangkan pula
apakah terjadi juga kesalahan penyajian lain semacam itu.

atas Bukti Audit Suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan SA jarang mencakup pembuktian
keaslian dokumen, karena auditor tidak terlatih atau diharapkan dapat menjadi ahli
dalam pembuktian keaslian seperti itu. Namun, ketika auditor mengidentifikasi
kondisi yang menyebabkan auditor percaya bahwa sebuah dokumen mungkin tidak
asli atau hal-hal lain dalam dokumen tersebut telah dimodifikasi tetapi tidak
diungkapkan kepada auditor, maka prosedur yang mungkin dilaksanakan untuk
menginvestigasi lebih lanjut hal tersebut dapat meliputi :
1. Mengonfirmasi secara langsung kepada pihak ketiga
2. Menggunakan tenaga ahli untuk menilai keaslian dokumen
Sumber Informasi Untuk Menilai
Risiko Kecurangan
Gambar 9-3 Sumber Informasi untuk Menilai Risiko Kecurangan
Pembahasan di antara Tim Perikatan (Tim Audit)
Mendiskusikan kerentanan adanya kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan dalam laporan keuangan
entitas dengan tim perikatan :

1 2 3

Memungkinkan auditor untuk Memperkenankan auditor untuk


Memberikan kesempatan bagi anggota tim
mempertimbangkan respons yang tepat menentukan bagaimana hasil prosedur
perikatan yang lebih berpengalaman untuk
terhadap kerentanan tersebut dan untuk audit akan dibagi diantara tim perikatan
berbagai wawasan mereka tentang bagaimana
menentukan anggota tim perikatan yang dan bagaiman merespons dugaan
dan di area mana laporan keuangan mungkin
akan melaksanakan prosedur audit kecurangan yang mungkin menjadi
rentan terjadi kesalahan penyajian material
tertentu. perhatian auditor.
yang diakibatkan oleh kecurangan.
Diskusi tersebut dapat meliputi hal-hal sebagai berikut :

Bagaimana mereka meyakini bahwa laporan keuangan entitas


rentan terhadap kesalahan penyajian material yang diakibatkan
oleh kecurangan. Hal ini mencakup pertimbangan-pertimbangan Bagaimana manajemen bisa melakukan

1 2
tentang faktor-faktor eksternal maupun internal yang diketahui
mempengaruhi entitas sehingga bisa :Menciptakan suatu ensentif dan menyembunyikan pelaporan keuangan
atau tekanan bagi manajemen untuk melakukan kecurangan,
Memberi peluang untuk melakukan kecurangan, yang mengandung kecurangan
Mengindikasikan suatu kultur atau lingkungan yang
memungkinkan manajemen membenarkan kecurangan.

Bagaimana auditor bisa merespons


terhadap kerentanan kesalahan penyajian
Bagaimana seseorang bisa memperlakukan
tidak semestinya terhadap aset entitas 3 4 material yang diakibatkan kecurangan.
Meminta Keterangan dari Manajemen
SA (SA 240.17) mewajibkan auditor untuk meminta keterangan secara khusus tentang kecurangan pada setiap audit,
yang meliputi :

(d) Komunikasi manajemen, jika ada, a)Penilaian manajemen tentang risiko bahwa
kepada karyawan tentang pandangan kemungkinan terjadi kesalahan penyajian
manajemen terhadap praktik bisnis dan material dalam laporan keuangan yang
perilaku etika. diakibatkan oleh kecurangan, termasuk sifat,
saat, luas, dan frekuensi dari penilaian risiko
tersebut.

(c) Komunikasi manajemen, jika ada, (b) Proses yang dilakukan oleh manajemen untuk
kepada pihak yang bertanggungjawab atas entitas, termasuk setiap risiko spesifik atas
tata kelola tentang proses untuk kecurangan yang telah diidentifikasi oleh
mengidentifikasi dan merespons risiko manajemen atau yang telah menjadi perhatiannya,
kecurangan dalam entitas. atau golongan transaksi, saldo akun, atau
pengungkapan yang untuknya mungkin terjadi
risiko kecurangan.
Auditor juga harus meminta keterangan dari manajemen, dan pihak lain
dalam entitas jika dipandang tepat, untuk menentukan apakah mereka
memiliki pengetahuan mengenai setiap kecurangan yang aktual, diduga,
atau dicurigai yang berdampak pada entitas.

Permintaan keterangan oleh auditor kepada manajemen dapat menyediakan


informasi yang berguna mengenai risiko kesalahan penyajian material
Meminta Keterangan dalam laporan keuangan yang diakibatkan oleh kecurangan yang dilakukan
oleh karyawan. Namun, permintaan keterangan semacam itu tidak dapat
dari Pihak-pihak menyediakan informasi yang berguna mengenai risiko kesalahan penyajian
Lain dalam Entitas material dalam laporan keuangan yang diakibatkan oleh kecurangan yang
dilakukan oleh manajemen.

Permintaan keterangan kepada pihak-pihak lain dalam entitas dapat


memberikan kesempatan kepada individu-individu untuk menyampaikan
informasi kepada auditor yang mungkin tidak dapat dilakukan dengan cara
yang lain.
Beberapa contoh pihak-pihak lain dalam entitas yang dapat dimintai keterangan secara
langsung oleh auditor mengenai keberadaan atau adanya dugaan kecurangan mencakup :

Pihak-pihak yang bertanggungjawab Personel operasi yang tidak terlibat


dalam menghadapi dugaan secara langsung dalam proses
kecurangan pelaporan keuangan

Direktur etika dan pihak yang Karyawan dengan tingkat wewenang

setara yang berbeda

Penasehat hukum internal Karyawan yang terlibat dalam inisiasi,


entitas pemrosesan atau pencatatan transaksi yang rumit
atau tidak biasa dan pihak yang mengawasi atau
memantau karyawan tersebut
Untuk entitas yang meiliki fungsi audit internal, auditor harus meminta
keterangan dari bagian audit internal untuk meminta keterangan apakah
mereka memiliki pengetahuan mengenai setiap kecurangan yang aktual,
diduga, atau dicurigai yang berdampak pada entitas, dan untuk memperoleh
pandangan mereka tentang risiko kecurangan.

Meminta Keterangan SA 315 dan SA 610 menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan
dalam mengaudit entitas-entitas yang memiliki fungsi audit internal. Dalam
dari Auditor Internal melaksanakan ketentuan tersebut, dalam konteks kecurangan, auditor dapat
meminta keterangan tentang aktivitas spesifik audit internal yang
mencakup, sebagai contoh :
a. Prosedur yang dilakukan, jika ada, oleh auditor internal sepanjang tahun
untuk mendeteksi kecurangan
b. Apakah manajemen telah merespons secara memuaskan atas temuan-
temuan dari prosedur tersebut.
Kecuali apabila semua pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
terlibat dalam pengelolaan entitias, auditor harus memperoleh pemahaman
tentang bagaimana pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
melakukan pengawasan terhadap proses yang diterapkan manajemen dalam
mengidentifikasi dan merespons risiko kecurangan dalam entitas dan
pengendalian internal yang telah ditetapkan oleh manajemen untuk
mengurangi risiko tersebut.

Pemahaman tentang Pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola bertugas mengawasi sistem

Pihak yang entitas untuk memantau risiko, mengendalikan keuangan, dan kepatuhan
terhadap hukum. Di beberapa entitas, praktik tata kelola telah
Bertanggungjawab dikembangkan dengan baik dan pihak yang bertanggungjawab atas kelola
atas Tata Kelola dan berperan aktif dalam mengawasi penilaian risiko kecurangan serta
pengendalian internal yang relevan oleh entitas. Oleh karena
tanggungjawab pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan
manajemen mungkin berbeda di antara entitas, maka auditor harus untuk
memahami tanggungjawab mereka masing-masing, agar auditor
memperoleh pemahaman tentang apa yang dilakukan oleh individu yang
tepat.
Auditor harus mengevaluasi apakah informasi yang diperoleh dari prosedur
penilaian risiko lain dan aktivitas terkait yang telah dilaksanakan
mengindikasikan bahwa terdapat satu atau lebih faktor risiko kecurangan.
Meskipun faktor risiko kecurangan belum tentu mengindikasikan adanya
kecurangan, faktor tersebut sering ada dalam kondisi yang di dalamnya
telah terjadi kecurangan dan oleh karena itu dapat mengindikasikan adanya
risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan.

Fakta bahwa kecurangan biasanya disembunyikan dapat membuat hal ini


Risiko masin sulit untuk
mengidentifikasikan
dideteksi.
peristiwa
Meskipun
atau
demikian,
kondisi-kondisi
auditor
yang
dapat
dapat
Kecurangan menunjukkan adanya insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan
atau kondisi yang memberikan peluang untuk melakukan kecuragan (faktor
risiko kecurangan). Sebagai contoh :
1. Kubutuhan untuk memenuhi harapan pihak ketiga untuk mendapatkan
tambahan ekuitas dapat menimbulkan tekanan untuk melakukan kecurangan
2. Pemberian bonus signifikan jika target laba yang tidak realistis dapat
dipenuhi akan mendorong terjadinya kecurangan, dan
3. Lingkungan pengendalian yang tidak efektif dapat menciptakan peluang
melakukan kecurangan
Faktor-faktor risiko kecurangan tidak dapat secara mudah dibuat peringkat
berdasarkan tingkat pentingnya. Signifikannya faktor-faktor risiko kecurangan
bervariasi sangat luas. Beberapa faktor ini terjadi di dalam entitas yang di
dalamnya kondisi spesifik tidak menggambarkan adanya risiko kesalahan
penyajian material. Oleh karena itu, penilaian apakah terdapat faktor risiko
kecurangan dan apakah faktor tersebut dipertimbangkan dengan penentuan risiko
kesalahan penyajian material laporan keuangan yang disebabkan oleh
kecurangan, menuntut penggunaan pertiimbangan profesional.

Risiko Ukuran, kerumitan, dan karakteristik kepemilikan entitas berdampak signifikan


terhadap pertimbangan atas faktor-faktor risiko kecurangan relevan. Sebagai
Kecurangan contoh, dalam kasus di entitas besar, mungkin terdapat faktor-faktor yang secara
umum membatasi manajemen untuk berlaku tidak semestinya, seperti :
1. Pengawasan yang efektif oleh pihak yang berwenang dalam tata kelola
2. Suatu audit internal yang efektif
3. Adanya dan penegakan kode etik tertulis

Selain itu, faktor-faktor risiko kecurangan yang dipertimbangkan pada tungkat


segmen operasi dapat menyediakan wawasan yang berbeda bila dibandingkan
dengan yang diperoleh ketika mempertimbangkan faktor risiko kecurangan di
tingkat entitas secara luas.
Auditor harus mengevaluasi apakah prosedur analitis yang dilaksanakan
berdekatan dengan akhir audit, ketika membentuk kesimpulan secara
keseluruhan tentang apakah laporang keuangan konsisten dengan pemahaman
auditor atas entitas, mengindikasikan risiko kesalahan penyajian material yang
diakibatkan oleh kecurangan yang tidak disadari sebelumnya.

Prosedur Penentuan kecenderungan tertentu dan keterkaitannya dapat mengindikasikan


risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan
Analitis memerlukan pertimbanan profesional. Hubungan yang tidak biasa terkait dengan
pendapatan dan penghasilan khususnya pada akhir tahun adalah relevan. Hal ini
dapat mencakup, sebagai contoh : penghasilan dalam jumlah yang besar yang
tidak biasa yang dilaporkan dalam beberapa minggu terakhir periode pelaporan
atau transaksi tidak biasa, atau pendapatan yang tidak konsisten dengan
kecenderungan arus kas operasi.
Auditor harus mempertimbangkan apakah informasi lain yang diperoleh auditor
mengindikasikan adanya risko kesalahan penyajian material yang diakibatkan
oleh kecurangan.

Sebagaimana tambahan dari informasi yang diperoleh dalam melakukan

Informasi prosedur analitis, informasi lain yang diperoleh mengenai entitas dan
lingkungannya dapat membantu untuk mengindikasikan risiko-risiko kesalahan
penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan. Diskusi diantara anggota
Lain tim mungkin menyediakan informasi yang dapat membantu mengidentifikasi
risiko-risiko tersebut. Disamping itu, informasi yang diperoleh dari proses
penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien, serta pengalaman yang
diperoleh dari perikatan lainnya dengan entitas tersebut, sebagai contoh
perikatan untuk mereview informasi keuangan interim, mungkin relevan dalam
mengidentifikasi risiko-risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan
oleh kecurangan.
MERESPONS RISIKO KECURANGAN
Respons auditor terhadap risiko
kecurangan meliputi hal-hal berikut:
Standar audit (SA 300) menetapkan 1. Menentukan respons keseluruhan
sebagai berikut:
2. Merancang dan melaksanakan prosedur

“Auditor harus menentukan respons audit yang responsif terhadap penilaian


keseluruhan terhadap hasil penilaian risiko kesalahan penyajian material yang
risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan
diakibatkan oleh kecurangan pada 3. Merancang dan melaksanakan prosedur
tingkat laporan keuangan” audit yang responsif terhadap risiko yang
terkait dengan pengabaian pengendalian
oleh manajemen
Menentukan respons keseluruhan
Dalam menentukan respons keseluruhan
untuk menanggapi hasil penilaian risiko
kesalahan penyajian material yang
diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat
laporan keuangan, auditor dapat memilih

diantara respons-respons berikut:


a) Apabila risiko kesalahan penyajian
material yang diakibatkan oleh
kecurangan meningkat, auditor harus
menugasi dan mengawasi personel untuk
diberi tanggungjawab atas risiko
kesalahan penyajian material yang
diakibatkan oleh kecurangan.
b) Pelaku kecurangan sering kali individu yang mengerti tentang
prosedur audit. Oleh karena itu mengharuskan auditor untuk
memasukkan unsur tidak dapat diprediksi dalam pemilihan sifat,
saat dan luas prosedur audit yang akan dilakukan. Sebagai contoh,
hal ini dapat diperoleh dari:
Menggunakan metoda
sampling yang berbeda

3 4
Melaksanakan prosedur
substantif terhadap saldo
Melakukan prosedur audit di
akun dan asersi-asersi yang
lokasi berbeda atau pada
tidak terpilih untuk dilakukan
lokasi yang tidak
pengujian berdasarkan
diberitahukan sebelumnya
materialistis atau risiko 1
2

Melakukan perubahan waktu


pelaksanaan prosedur audit
dari yang diperkirakan
MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PROSEDUR AUDIT
YANG RESPONSIF TERHADAP PENILAIAN RISIKO
KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL YANG DIAKIBATKAN • Sifat prosedur yang dilakukan mungkin
OLEH KECURANGAN PADA TINGKAT ASERSI.
membutuhkan perubahan dalam memperoleh
bukti audit yang lebih diandalkan dan relevan.
Sesuai dengan SA 330, auditor harus
merancang dan melaksanakan
prosedur audit lanjutan yang sifat, saat
dan luasnya responsif terhadap
penilaian risiko kesalahan penyajian
material yang diakibatkan oleh • Waktu pelaksanaan prosedur substantif mungkin
kecurangan pada tingkat asersi.
perlu dimodifikasi.
Respons auditor terhadap hasil
penilaian risiko terhadap kesalahan
penyajian material yang diakibatkan
oleh kecurangan pada tingkat asersi
mencakup perubahan sifat, saat, dan
luas prosedur dalam beberapa cara:
• Luasnya prosedur yang diterapkan
mencerminkan penilaian risiko kesalahan
penyajian material yang diakibatkan oleh
kecurangan.
Merancang dan melaksanakan
prosedur audit yang responsif
terhadap risiko yang terkait dengan
pengabaian pengendalian oleh Tingkat risiko pengabaian pengendalian oleh manajemen
berbeda antara entitas yang satu dengan entitas lain, risiko
manajemen tersebut akan selalu ada pada semua entitas. Mengingat
tidak dapat diprediksi terjadinya pengabaian pengendalian
oleh manajemen, maka hal ini merupakan risiko kesalahan
penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan, dan
oleh karena itu merupakan risiko signifikan.
Ada tiga prosedur yang harus dilakukan pada setiap audit seperti yang diuraikan dibawah ini:
1 4
2 5
3 6
a) Mengevaluasi pertimbangan dan
keputusan yang dibuat oleh
Menelaah Estimasi Akuntansi untuk menemukan Hal Bias manajemen dalam memasukkan
dan Mengevaluasi Apakah Kondisi yang Menyebabkan estimasi akuntansi dalam laporan
Hal Bias Tersebut Merupakan Kesalahan Penyajian keuangan, dan mengindikasikan
Material yang Diakibatkan Kecurangan. suatu hal bias yang mungkin
merupakan kesalahan penyajian
material yang diakibatkan oleh
kecurangan. Jika demikian auditor
harus mengevaluasi kembali
estimasi akuntansi secara
keseluruhan.
b) Melakukan penelaahan
retrospektif atas pertimbangan
dan asumsi manajemen yang
terkait dengan estimasi
akuntansi signifikan yang
tercermin dalam laporan
keuangan tahun lalu.
Mengevaluasi Dasar Bisnis untuk Transaksi Signifikan yang Tidak Biasa

1 Bentuk transaksi yang terlihat terlalu kompleks

Manajemen belum mendiskusikan sifat dan perlakuan


Indikator yang dapat menunjukan 2 akuntansi untuk transaksi tersebut dengan pihak yang
adanya transaksi signifikan di luar bertanggungjawab atas tata kelola entitas.
kegiatan normal entitas atau yang
nampaknya tidak biasa dilakukan Manajemen lebih menekankan pada kebutuhan
dengan tujuan untuk melakukan 3 perlakuan akuntansi tertentu daripada substansi
pelaporan keuangan yang mengandung ekonomi yang mendasari transaksi tersebut.
kecurangan atau untuk
menyembunyikan penyalahgunaan Transaksi yang melibatkan pihak berelasi yang tidak
asset, mencakup: 4 dikonsolidasi, termasuk entitas bertujuan khusus, belum
ditelaah atau disetujui secara tepat oleh pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola entitas

Transaksi yang melibatkan pihak berelasi yang tidak


5 teridentifikasi sebelumnya atau pihak yang tidak memiliki
substansi atau kekuatan keuangan untuk mendukung
transaksi tersebut tanpa bantuan dari entitas yang sedang
diaudit.
Memutakhirkan
Proses Penilaian
Risiko
Jika auditor mengidentifikasi suatu kesalahan penyajian,
auditor harus mengevaluasi apakah kesalahan penyajian tersebut
mengindikasikan suatu kecurangan. Jika ada indikasi seperti itu, auditor
harus mengevaluasi dampak kesalahan penyajian tersebut dalam
kaitannya dengan aspek-aspek audit lainnya.
Memutakhirkan Auditor juga harus mempertimbangkan apakah keadaan atau

Proses Penilaian kondisi mengindikasikan adanya kemungkinan kolusi yang melibatkan


karyawan, manajemen, atau pihak ketiga ketika mempertimbangkan
Risiko kembali keandalan bukti yang sebelumnya diperoleh.
Jika sebagai akibat kesalahan penyajian yang diakibatkan oleh kecurangan atau
dugaan kecurangan, auditor menghadapi keadaan luar biasa yang menyebabkan
kemampuan auditor untuk melanjutkan pelaksanaan audit dipertanyakan, maka
auditor harus :
(a) menentukan tanggungjawab profesional dan hukum yang dapat berlaku
dalam kondisi tersebut.
(b) mempertimbangkan apakah sudah tepat menarik diri dari perikatan, jika
penarikan diri dimungkinkan oleh perundang-undangan yang berlaku;dan

Auditor Tidak (c) jika auditor menarik diri dari perikatan, auditor harus :
(i) membahas dengan tingkat manajemen yang tepat dan pihak yang
Dapat Melanjutkan bertanggungjawab atas tata kelola

Perikatan (ii) menentukan apakah ada ketentuan profesional atau hukum untuk
melapor kepada individu atau kelompok individu yang membuat perjanjian
audit atau, dalam beberapa kasus, kepada badan pengatur tentang penarikan
diri auditor dari perikatan dan alasannya.
Contoh kondisi penyimpangan yang dapat terjadi dan dapat mempertanyakan
kemampuan auditor untuk melanjutkan pelaksanaan audit mencakup :

Entitas tidak melakukan tindakan yang tepat


atas kecurangan yang dipandang perlu oleh
auditor dalam kondisi tersebut, bahkan ketika
kecurangan tersebut tidak meterial terhadap
laporan keuangan. Pertimbangan auditor atas risiko kesalahan
penyajian material yang diakibatkan oleh
kecurangan dan hasil pengujian audit
mengindikasikan risiko signifikan atas
Auditor memiliki kepedulian signifikan atas kecurangan yang bersifat material dan
kompetensi atau integritas manajemen atau berdampak luas
pihak yang bertanggujawab atas tata kelola.
Dikarenakan sifat kecurangan dan kesulitan yang dihadapi oleh auditor dalam
mendeteksi kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan yang berasal
dari kecurangan, adalah penting bagi auditor untuk mendapatkan representasi
tertulis dari manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggungjawab atas
Representasi tata kelola, yang menyatakan bahwa mereka telah mengungkapkan kepada

Tertulis auditor hal-hal sebagai berikut:


(a) hasil penilaian manajemen tentang risiko bahwa terdapat kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan yang diakibatkan oleh kecurangan,
dan
(b) pengetahuan mereka tentang kecurangan yang aktual, diduga, atau dicurigai,
yang memengaruhi entitas
SA 230.39 menegaskan secara lebih rinci bahwa auditor harus memperoleh representasi tertulis dari
manajemen dan,jika relevan, pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola bahwa:

mereka telah mengungkapkan kepada auditor mereka menyatakan tanggungjawab mereka


pengetahuan mereka mengenai adanya dugaan 04 01 untuk merancang, mengimplementasikan, dan
kecurangan, yang berdampak terhadap laporan memelihara pengendalian internal untuk dan
keuangan entitas, yang dikomunikasikan oleh mendeteksi kecurangan
karyawan, mantan karyawan, analis, badan pengatur
atau pihak-pihak lainnya

mereka telah mengungkapkan kepada auditor 03 02 mereka telah mengungkapkan kepada auditor,
pengetahuan mereka mengenai kecurangan atau dugaan hasil penilaian manajemen atas risiko laporan
kecurangan yang memengaruhi entitas, yang melibatkan keuangan mengandung kesalahan penyajian
: manajemen, karyawan yang memiliki peran sugnifikan material yang diakibatkan oleh kecurangan
dalam pengendalian internal, atau karyawan lainnya
yang bisa membuat kecurangan mungkin berdampak
material terhadap laporan keuangan
Komunikasi Kepada Manajemen Dan Pihak
Yang Bertanggungjawab Atas Tata Kelola
Komunikasi Kepada Manajemen
Jika auditor telah mengidentifikasi adanya kecurangan atau telah memperoleh informasi yang mengindikasikan kemungkinan adanya
kecurangan, maka auditor harus mengomunikasikan dengan segera hal tersebut kepada tingkat manajemen yang tepat, dengan tujuan
untuk menginformasikan kepada pihak yang memiliki tanggungjawab utama untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan tentang
hal-hal relevan dan tanggung jawab mereka.

Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola


Kecuali semua pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola terlibat dalam pengelolaan entitas, dalam hal auditor telah
mengidentifikasi atau menduga adanya kecurangan yang melibatkan manajemen, karyawan yang memiliki peran sugnifikan dalam
pengendalian internal, atau karyawan lainnya yang bisa membuat kecurangan mungkin berdampak material terhadap laporan
keuangan, maka auditor harus mengomunikasikan secara tepat waktu hal tersebut kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata
kelola. Jika auditor menduga manajemen terlibat dalam kecurangan, maka auditor akan mengomunikasikan kepada pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola dan membahas dengan mereka tentang sifat, saat, dan luas prosedur audit yang diperlukan untuk
menyelesaikan audit.
Komunikasi Kepada Manajemen Dan Pihak
Yang Bertanggungjawab Atas Tata Kelola

Komunikasi kepada Badan Pengatur dan Penegak Hukum


Jika auditor telah menduga adanya suatu kecurangan, maka auditor harus melaporkan kejadian atau dugaan tersebut kepada pihak
di luar entitas.
Di beberapa negara, auditor suatu institusi keuangan memiliki tanggungjawab untuk melaporkan kecurangan kepada badan
pengawas. Selain itu, di beberapa negara auditor memiliki tanggungjawab untuk melaporkan kesalahan penyajian kepada badan
yang berwenang atas hal tersebut ketika manajemen dan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola gagal untuk melakukan
tindakan perbaikan.
SA 240.Para.44-47 mengatur tentang dokumentasi yang harus dilakukan auditor
sehubungan dengan kecurangan
1. Berkaitan dengan pemahaman auditor atas entitas dan lingkungannya :
Auditor harus memasukkan hal-hal berikut dalam dokumentasi audit tentang
pemahaman auditor atas entitas dan lingkungannya serta penilaian risiko
Dokumentasi kesalahan penyajian material yang diisyaratkan oleh SA315:
(a) Keputusan signifikan yang dicapai selama pembahasan di antara tim
perikatan terkait dengan dugaan kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan entitas yang diakibatkan oleh kecurangan;dan
(b) Risiko kesalahan penyajian material yang telah diidentifikasi dan ditentukan
yang diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat laporan keuangan dan asersi.
2. Berkaitan dengan respons auditor atas risiko :
Auditor harus memasukkan hal berikut dalam dokumentasi audit tentang
respons auditor atas risiko yang ditentukan atas kesalahan penyajian material,
yang disyaratkan oleh SA 330:
(a) Respons keseluruhan terhadap risiko kesalahan penyajian material
yang telah ditentukan yang diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat
laporan keuangan dan sifat, saat, dan luas prosedur audit, serta
hubungan, prosedur tersebut dengan risiko yang ditentukan atas
Dokumentasi kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan pada
tingkat asersi;dan
(b) Hasil pelaksanaan prosedur audit tersebut, termasuk prosedur audit
yang dirancang untuk merespons risiko pengabaian pengendalian oleh
manajemen.
3. Berkaitan dengan pengomunikasian kecurangan :
Auditor harus memasukkan dalam dokumentasi audit, komunikasi tentang
kecurangan yang telah dilakukan dengan manajemen, pihak yang
bertanggungjawab atas atata kelola, badan pengatur, dan pihak-pihak lainnya.
AREA RISIKO
KECURANGAN
SPESIFIK
1. Risiko Kecurangan Pendapatan dan Piutang Usaha

2. Risiko Kecurangan Persedian

3. Risiko Kecurangan Pembelian dan Utang Usaha

4. Area Lain Risiko Kecurangan

45
RISIKO KECURANGAN
PENDAPATAN DAN
PIUTANG USAHA

Suatu studi yangdisponsori oleh Committee of Sponsoring organization


(COSO) menunjukkan bahwa 50% dari kecurangan pelaporan keuangan di
Amerika Serikat menyangkut akun pendapatan dan piutang usaha.

46
Pelaporan keuangan yang mengandung
kecurangan untuk pendapatan
Manipulasi Penyesuaian
atas Pendapatan

Penyesuaian yang paling sering dilakukan terhadap pendapatan berkaitan dengan retur dan
pengurangan harga penjulan. perusahaan bisa menyembunyikan retur penjualan dari auditor sehingga dapat
menaikan penjualan bersih dan laba. Perusahaan juga bisa mengecilkan jumlah beban kerugian piutang (bad
debt expense), karena diperlukan pertimbangan yang signifikan untuk menentukan jumlah yang benar.

49
Tanda Peringatan untuk
Kecurangan Pendapatan

Banyak tanda peringatan potensial atau gejala menunjukan adanya kecurangan pendapatan.
Dua diantaranya yang paling berguna adalah prosedur analitis dan ketidakcocokan dokumen.

50
Ketidakcocokan Prosedur
Dokumen Analitis

Transaksi fiktif jarang memiliki bukti Prosedur analitis sering


dokumen dengan tingkat keabsahan yang sama memberi peringatan tentang adanya
dengan transaksi yang sah. Auditor harus
kecurangan pendapatan, terutama
waspada dengan tanda-tanda tak lazim dan
analisis presentase laba kotor dan
perubahan dalam dokumen, dan sebaiknya
kecepatan perputaran (turnover)
mengandalkan pada dokumen asli, bukan pada
dokumen duplikat piutang usaha
Penggelapan Penerimaan Menyangkut
Pendapatan
Meskipun penggelapan penerimaan kas jarang sematerial kecurangan pelaporan pendapatan,
kecurangan semacam ini bisa sangat berarti bagi perusahaan karena menimbulkan kerugian aset
secara langsung. Suatu contoh tipikal penggelapan kas adalah dengan tidak mencatat penjualan atau
penyesuaian atas piutang usaha untuk menyembunyikan pencurian.

Tidak Mencatat Penjualan


Akan jauh lebih sulit untuk memeriksa apakah semua penjualan tunai telah dicatat, terutama apabila
tidak digunakan dokumen pengiriman barang yang dapat digunakan untuk memeriksa kelengkapan
penjualan, dan tidak ada catatan ke buku pembantu pelanggan yang mendukung penjualan. Dalam
situasi smacam itu, jenis bukti dokumen lain dibutuhkan untuk memeriksa bahwa semua penjualan
telah dicatat.

52
Pencurian Penerimaan Kas
Setelah Penjualan Dicatat Mencatat suatu retur atau
pengurangan harga penjualan

Akan jauh lebih sulit untuk menyembunyikan


pencurian penerimaan kas setelah penjualan dicatat. Mengahapus akun pada
Apabila pembayaran dari konsumen dicuri, bagian pelanggan
penagihan akan dengan cepat menemukan adanya
kecurangan. Akibatnya untuk menyembunyikan
pencurian, pelaku kecurangan harus menurunkan Menerapkan pembayaran dari
jumlah dalam akun pelanggan dengan salah satu dari
pelanggan yang satu ke akun
3 cara berikut :
pelanggan yang lain, yang
biasa di sebuat lapping

53
Tanda Peringatan
Penggelapan Pendapatan
dan Penerimaan Kas
Relatif sedikit pencurian penjualan dan penerimaan kas terkait yang bisa dicegah
dan dideteksi oleh pengendalian internal yang dirancang untuk meminimumkan
kesempatan kecurangan. Untuk mendeteksi kecurangan yang lebih besar, prosedur
analitis dan pembandingan lainnya dapat digunakan.

54
RISIKO KECURANGAN
PERSEDIAAN

Persediaan seringkali merupakan akun terbesar, dan auditor sering menghadapi


masalah dalam memeriksa keberadaan dan penilaian persediaan. Akibatnya, persediaan
menjadi rentan terhadap manipulasi oleh manajemen yang berkeinginan untuk mencapai
suatu tujuan pelaporan keuangan tertentu. Selain itu, karena persediaan sering kali juga
berbentuk barang yang siap untuk dijual, maka persediaan juga rentan terhadap penggelapan.
55
01 Risiko Pelaporan keuangan Mengandung
Kecurangan Untuk Persediaan
Persediaan fiktif telah menjadi pusat dari sejuamlah kasus besar pelaporan keuangan yang
mengandung kecurangan. Standar audit mewajibkan auditor untuk memeriksa keberadaan
fisik persediaan yang dalam pelaksanaanya pengujian audit dilakukan atas dasar sampel,
dan tidak pada persediaan disemua lokasi.

02 Tanda Peringatan untuk Kecurangan


Persediaan
Sama dengan kecurangan yang melibatkan piutang usaha, banyak tanda peringatan
potensial atau gejala menunjuk pada kecurangan persediaan. Prosedur analitis adalah salah
satu teknik yang berguna untuk mendeteksi kecurangan persediaan.

03 Prosedur Analitis

Prosedur analitis, terutama presentasi laba kotor dan kecepatan perputaran (turnover) persediaan
sering membantu dalam mengungkapkan kecurangan persediaan. Persediaan fiktif membuat
kecepatan perputaran menjadi lebih rendah.

56
RISIKO KECURANGAN
PEMBELIAN DAN
UTANG USAHA

Kasus-kasus kecurangan yang melibatkan utang usaha cukup biasa terjadi meskipun tak begitu
sering dibandingkan dengan kecurangan yang melibatkan persediaan atau piutang usaha. Pelaporan
kurang saji piutang usaha biasanya mengakibatkan pembelian dan harga pokok penjualan menjadi lebih
rendah, dan laba bersih menjadi lebih tinggi. Kecurangan signifikan yang melibatkan pembelian dapat
juga terjadi dalam bentuk pembayaran ke pemasok fiktif, dan juga melalui pengaturan-pengaturan
melanggar hukum dengan pemasok.
57
AREA LAIN
RISIKO
KECURANGAN

Meskipun jumlah akun lebih rentan daripada akun lainnya, pada hakekatnya
setiap akun bisa dimanipulasi. Beberapa akun dengan risiko spesifik untuk terjadinya
pelaporan yang mengandung kecurangan atau penyelewengan.

59
AREA LAIN RISIKO KECURANGAN
ASET TETAP
Aset tetap yang pada banyak perusahaan memiliki saldo yang
besar, sering didasarkan pada penilaian yang subyektif.
Akibatnya, aset tetap sering menjadi target manipulasi,
terutama pada perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki
persediaan atau piutang usaha yang material.

BEBAN GAJI
Gaji jarang merupakan area untuk kecurangan pelaporan keuangan yang
berisiko signifikan. Namun demikian, perusahaan bisa melaporkan persediaan
dan laba bersih dengan jumlah yang lebih tinggi dengan cara menambahkan
beban gaji pada persediaan. Pegai perusahaan juga kadang-kadang juga
digunakan untuk mengkontruksi aset tetap. Dalam situasi demikian, tambahan
beban gaji atau upah bisa di kapitalisasi sebagai aset tetap. Tunjangan-
tunjangan lain yang material bisa juga menjadi sasaran manipulasi.
“OM SHANTI SHANTI
SHANTI OM”

Anda mungkin juga menyukai