9
3 A.A Sg Indah Nareswari
1. 4.
Jenis -Jenis Kecurangan Merespon Risiko Kecurangan
2. Kondisi-Kondisi Penyebab
5. Memutahirkan Proses
Kecurangan Penilaian Risiko
Peluang Perilaku/Pembenaran
Profesional pertanyaan secara berkelanjutan tentang apakah informasi dan bukti audit
yang telah diperoleh memberi petunjuk bahwa kesalahan penyajian material
yang diakibatkan oleh kecurangan mungkin terjadi. Hal tersebut meliputi
mempertimbangkan keandalan informasi yang digunakan sebagai bukti
audit dan pengendalian atas penyiapan dan pemeliharaannya, jika relevan.
Oleh karena karakteristik kecurangan tersebut, sikap skeptisme profesional
auditor menjadi penting terutama ketika mempertimbangkan risiko
kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan.
Ketika menemukan informasi atau kondisi lain yang mengindikasikan adanya
kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan, auditor harus
dengan cermat menanggapi permasalahannya, meminta tambahan bukti yang
diperlukan, dan berkonsultasi dengan anggota tim yang lain. Auditor harus hati-
hati untuk tidak membenarkan ataupun berasumsi bahwa suatu kesalahan
penyajian adalah suatu kejadian yang terisolasi. Sebagai contoh, misalkan seorang
auditor menemukan suatu penjualan tahun ini yang akan datang. Auditor harus
mengevaluasi alasan kesalahan penyajian ini, menentukan apakah hal itu terjadi
Penilaian Kritis karena disengaja ataukah merupakan suatu kecurangan, dan pertimbangkan pula
apakah terjadi juga kesalahan penyajian lain semacam itu.
atas Bukti Audit Suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan SA jarang mencakup pembuktian
keaslian dokumen, karena auditor tidak terlatih atau diharapkan dapat menjadi ahli
dalam pembuktian keaslian seperti itu. Namun, ketika auditor mengidentifikasi
kondisi yang menyebabkan auditor percaya bahwa sebuah dokumen mungkin tidak
asli atau hal-hal lain dalam dokumen tersebut telah dimodifikasi tetapi tidak
diungkapkan kepada auditor, maka prosedur yang mungkin dilaksanakan untuk
menginvestigasi lebih lanjut hal tersebut dapat meliputi :
1. Mengonfirmasi secara langsung kepada pihak ketiga
2. Menggunakan tenaga ahli untuk menilai keaslian dokumen
Sumber Informasi Untuk Menilai
Risiko Kecurangan
Gambar 9-3 Sumber Informasi untuk Menilai Risiko Kecurangan
Pembahasan di antara Tim Perikatan (Tim Audit)
Mendiskusikan kerentanan adanya kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan dalam laporan keuangan
entitas dengan tim perikatan :
1 2 3
1 2
tentang faktor-faktor eksternal maupun internal yang diketahui
mempengaruhi entitas sehingga bisa :Menciptakan suatu ensentif dan menyembunyikan pelaporan keuangan
atau tekanan bagi manajemen untuk melakukan kecurangan,
Memberi peluang untuk melakukan kecurangan, yang mengandung kecurangan
Mengindikasikan suatu kultur atau lingkungan yang
memungkinkan manajemen membenarkan kecurangan.
(d) Komunikasi manajemen, jika ada, a)Penilaian manajemen tentang risiko bahwa
kepada karyawan tentang pandangan kemungkinan terjadi kesalahan penyajian
manajemen terhadap praktik bisnis dan material dalam laporan keuangan yang
perilaku etika. diakibatkan oleh kecurangan, termasuk sifat,
saat, luas, dan frekuensi dari penilaian risiko
tersebut.
(c) Komunikasi manajemen, jika ada, (b) Proses yang dilakukan oleh manajemen untuk
kepada pihak yang bertanggungjawab atas entitas, termasuk setiap risiko spesifik atas
tata kelola tentang proses untuk kecurangan yang telah diidentifikasi oleh
mengidentifikasi dan merespons risiko manajemen atau yang telah menjadi perhatiannya,
kecurangan dalam entitas. atau golongan transaksi, saldo akun, atau
pengungkapan yang untuknya mungkin terjadi
risiko kecurangan.
Auditor juga harus meminta keterangan dari manajemen, dan pihak lain
dalam entitas jika dipandang tepat, untuk menentukan apakah mereka
memiliki pengetahuan mengenai setiap kecurangan yang aktual, diduga,
atau dicurigai yang berdampak pada entitas.
Meminta Keterangan SA 315 dan SA 610 menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan
dalam mengaudit entitas-entitas yang memiliki fungsi audit internal. Dalam
dari Auditor Internal melaksanakan ketentuan tersebut, dalam konteks kecurangan, auditor dapat
meminta keterangan tentang aktivitas spesifik audit internal yang
mencakup, sebagai contoh :
a. Prosedur yang dilakukan, jika ada, oleh auditor internal sepanjang tahun
untuk mendeteksi kecurangan
b. Apakah manajemen telah merespons secara memuaskan atas temuan-
temuan dari prosedur tersebut.
Kecuali apabila semua pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
terlibat dalam pengelolaan entitias, auditor harus memperoleh pemahaman
tentang bagaimana pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
melakukan pengawasan terhadap proses yang diterapkan manajemen dalam
mengidentifikasi dan merespons risiko kecurangan dalam entitas dan
pengendalian internal yang telah ditetapkan oleh manajemen untuk
mengurangi risiko tersebut.
Pemahaman tentang Pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola bertugas mengawasi sistem
Pihak yang entitas untuk memantau risiko, mengendalikan keuangan, dan kepatuhan
terhadap hukum. Di beberapa entitas, praktik tata kelola telah
Bertanggungjawab dikembangkan dengan baik dan pihak yang bertanggungjawab atas kelola
atas Tata Kelola dan berperan aktif dalam mengawasi penilaian risiko kecurangan serta
pengendalian internal yang relevan oleh entitas. Oleh karena
tanggungjawab pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan
manajemen mungkin berbeda di antara entitas, maka auditor harus untuk
memahami tanggungjawab mereka masing-masing, agar auditor
memperoleh pemahaman tentang apa yang dilakukan oleh individu yang
tepat.
Auditor harus mengevaluasi apakah informasi yang diperoleh dari prosedur
penilaian risiko lain dan aktivitas terkait yang telah dilaksanakan
mengindikasikan bahwa terdapat satu atau lebih faktor risiko kecurangan.
Meskipun faktor risiko kecurangan belum tentu mengindikasikan adanya
kecurangan, faktor tersebut sering ada dalam kondisi yang di dalamnya
telah terjadi kecurangan dan oleh karena itu dapat mengindikasikan adanya
risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan.
Informasi prosedur analitis, informasi lain yang diperoleh mengenai entitas dan
lingkungannya dapat membantu untuk mengindikasikan risiko-risiko kesalahan
penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan. Diskusi diantara anggota
Lain tim mungkin menyediakan informasi yang dapat membantu mengidentifikasi
risiko-risiko tersebut. Disamping itu, informasi yang diperoleh dari proses
penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien, serta pengalaman yang
diperoleh dari perikatan lainnya dengan entitas tersebut, sebagai contoh
perikatan untuk mereview informasi keuangan interim, mungkin relevan dalam
mengidentifikasi risiko-risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan
oleh kecurangan.
MERESPONS RISIKO KECURANGAN
Respons auditor terhadap risiko
kecurangan meliputi hal-hal berikut:
Standar audit (SA 300) menetapkan 1. Menentukan respons keseluruhan
sebagai berikut:
2. Merancang dan melaksanakan prosedur
3 4
Melaksanakan prosedur
substantif terhadap saldo
Melakukan prosedur audit di
akun dan asersi-asersi yang
lokasi berbeda atau pada
tidak terpilih untuk dilakukan
lokasi yang tidak
pengujian berdasarkan
diberitahukan sebelumnya
materialistis atau risiko 1
2
Auditor Tidak (c) jika auditor menarik diri dari perikatan, auditor harus :
(i) membahas dengan tingkat manajemen yang tepat dan pihak yang
Dapat Melanjutkan bertanggungjawab atas tata kelola
Perikatan (ii) menentukan apakah ada ketentuan profesional atau hukum untuk
melapor kepada individu atau kelompok individu yang membuat perjanjian
audit atau, dalam beberapa kasus, kepada badan pengatur tentang penarikan
diri auditor dari perikatan dan alasannya.
Contoh kondisi penyimpangan yang dapat terjadi dan dapat mempertanyakan
kemampuan auditor untuk melanjutkan pelaksanaan audit mencakup :
mereka telah mengungkapkan kepada auditor 03 02 mereka telah mengungkapkan kepada auditor,
pengetahuan mereka mengenai kecurangan atau dugaan hasil penilaian manajemen atas risiko laporan
kecurangan yang memengaruhi entitas, yang melibatkan keuangan mengandung kesalahan penyajian
: manajemen, karyawan yang memiliki peran sugnifikan material yang diakibatkan oleh kecurangan
dalam pengendalian internal, atau karyawan lainnya
yang bisa membuat kecurangan mungkin berdampak
material terhadap laporan keuangan
Komunikasi Kepada Manajemen Dan Pihak
Yang Bertanggungjawab Atas Tata Kelola
Komunikasi Kepada Manajemen
Jika auditor telah mengidentifikasi adanya kecurangan atau telah memperoleh informasi yang mengindikasikan kemungkinan adanya
kecurangan, maka auditor harus mengomunikasikan dengan segera hal tersebut kepada tingkat manajemen yang tepat, dengan tujuan
untuk menginformasikan kepada pihak yang memiliki tanggungjawab utama untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan tentang
hal-hal relevan dan tanggung jawab mereka.
45
RISIKO KECURANGAN
PENDAPATAN DAN
PIUTANG USAHA
46
Pelaporan keuangan yang mengandung
kecurangan untuk pendapatan
Manipulasi Penyesuaian
atas Pendapatan
Penyesuaian yang paling sering dilakukan terhadap pendapatan berkaitan dengan retur dan
pengurangan harga penjulan. perusahaan bisa menyembunyikan retur penjualan dari auditor sehingga dapat
menaikan penjualan bersih dan laba. Perusahaan juga bisa mengecilkan jumlah beban kerugian piutang (bad
debt expense), karena diperlukan pertimbangan yang signifikan untuk menentukan jumlah yang benar.
49
Tanda Peringatan untuk
Kecurangan Pendapatan
Banyak tanda peringatan potensial atau gejala menunjukan adanya kecurangan pendapatan.
Dua diantaranya yang paling berguna adalah prosedur analitis dan ketidakcocokan dokumen.
50
Ketidakcocokan Prosedur
Dokumen Analitis
52
Pencurian Penerimaan Kas
Setelah Penjualan Dicatat Mencatat suatu retur atau
pengurangan harga penjualan
53
Tanda Peringatan
Penggelapan Pendapatan
dan Penerimaan Kas
Relatif sedikit pencurian penjualan dan penerimaan kas terkait yang bisa dicegah
dan dideteksi oleh pengendalian internal yang dirancang untuk meminimumkan
kesempatan kecurangan. Untuk mendeteksi kecurangan yang lebih besar, prosedur
analitis dan pembandingan lainnya dapat digunakan.
54
RISIKO KECURANGAN
PERSEDIAAN
03 Prosedur Analitis
Prosedur analitis, terutama presentasi laba kotor dan kecepatan perputaran (turnover) persediaan
sering membantu dalam mengungkapkan kecurangan persediaan. Persediaan fiktif membuat
kecepatan perputaran menjadi lebih rendah.
56
RISIKO KECURANGAN
PEMBELIAN DAN
UTANG USAHA
Kasus-kasus kecurangan yang melibatkan utang usaha cukup biasa terjadi meskipun tak begitu
sering dibandingkan dengan kecurangan yang melibatkan persediaan atau piutang usaha. Pelaporan
kurang saji piutang usaha biasanya mengakibatkan pembelian dan harga pokok penjualan menjadi lebih
rendah, dan laba bersih menjadi lebih tinggi. Kecurangan signifikan yang melibatkan pembelian dapat
juga terjadi dalam bentuk pembayaran ke pemasok fiktif, dan juga melalui pengaturan-pengaturan
melanggar hukum dengan pemasok.
57
AREA LAIN
RISIKO
KECURANGAN
Meskipun jumlah akun lebih rentan daripada akun lainnya, pada hakekatnya
setiap akun bisa dimanipulasi. Beberapa akun dengan risiko spesifik untuk terjadinya
pelaporan yang mengandung kecurangan atau penyelewengan.
59
AREA LAIN RISIKO KECURANGAN
ASET TETAP
Aset tetap yang pada banyak perusahaan memiliki saldo yang
besar, sering didasarkan pada penilaian yang subyektif.
Akibatnya, aset tetap sering menjadi target manipulasi,
terutama pada perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki
persediaan atau piutang usaha yang material.
BEBAN GAJI
Gaji jarang merupakan area untuk kecurangan pelaporan keuangan yang
berisiko signifikan. Namun demikian, perusahaan bisa melaporkan persediaan
dan laba bersih dengan jumlah yang lebih tinggi dengan cara menambahkan
beban gaji pada persediaan. Pegai perusahaan juga kadang-kadang juga
digunakan untuk mengkontruksi aset tetap. Dalam situasi demikian, tambahan
beban gaji atau upah bisa di kapitalisasi sebagai aset tetap. Tunjangan-
tunjangan lain yang material bisa juga menjadi sasaran manipulasi.
“OM SHANTI SHANTI
SHANTI OM”