Puji syukur kami ucapkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nyalah kami diberi kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan ringkasan mata kuliah ini yang berjudul
“Pengukuran Kinerja Sektor Publik”.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan ringkasan mata kuliah ini. Ringkasan mata kuliah ini tentunya masih ada hal-
hal yang kurang dan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dalam penyelesaian ringkasan mata kuliah
ini penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca sehingga ringkasan mata kuliah ini dapat lebih
disempurnakan lagi. Akhir kata penulis berharap agar ringkasan mata kuliah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
A. PENGUKURAN KIENRJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer
publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Pengukuran kinerja
sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud yaitu untuk membantu kinerja pemerintah, untuk
pengalokasian sumber daya dan untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik. Kinerja sektor publik
bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan
kinerja secara komprehensif.
1. Informasi Finansial
Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian
tersebut dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan)
Analisis varians secara garis besar berfokus pada:
a. Varians pendapatan (revenue variance)
b. Varians pengeluaran (expenditure variance)
- Varians belanja rutin (recurrent expenditure variance)
- Varians belanja investasi/modal (capital expenditure variance)
2. Informasi Nonfinansial
Teknik pengukuran kinerja yang komprehensif yang banyak dikembangkan adalah Balanced
Scorecard. Dengan Balanced Scorecard kinerja organisasi diukur tidak hanya berdasarkan aspek
finansial saja, akan tetapi juga nonfinansial. Pengukuran dengan metode Balanced Scorecard
melibatkan empat aspek, yaitu:
a. Perspektif finansial (financial perspective).
b. Perspektif kepuasan pelanggan (customer perspective).
c. Perspektif efisiensi proses internal (internal process efficiency).
d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective).
Pengukuran Ekonomi
Pengukuran efektivitas hanya memperhatikan keluaran yang didapat sedangkan pengukuran ekonomi
hanya mempertimbangkan masukan (input) yang digunakan.
Pengukuran Efisiensi
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Perbaikan efisien dapat dilakukan dengan cara:
a. Meningkatkan output pada tingkat input yang sama,
b. Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan input.
c. Menurunkan input pada tingkatan output yang sama.
d. Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan output.
Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu
organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif.
Pengukuran Outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Outcome lebih tinggi
nilainya daripada output, karena output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap
masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan. Pengukuran outcome
memiliki dua peran yaitu:
a. Peran Retrospektif, terkait dengan penilaian kinerja masa lalu.
b. Peran Prospektif, terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan datang
Estimasi Indikator Kinerja
Suatu unit organisasi perlu melakukan estimasi untuk menentukan target kinerja yang ingin dicapai pada
periode mendatang. Penentuan target tersebut didasarkan pada perkembangan cakupan layanan atau indikator
kinerja. Estimasi dapat digunakan dengan menggunakan :
a. Kinerja tahun lalu
b. Expert Judgment
c. Trend
d. Regresi
Pertimbangan dalam membuat indikator kinerja
Langkah pertama dalam membuat indikator kinerja ekonomi, efisiensi dan efektivitas adalah memahami
operasi dengan menganalisis kegiatan dan program yang akan dilaksanakan. Secara garis besar terdapat dua
jenis tindakan kebijakan yaitu input dan proses yang mempunyai tujuan untuk mengatur alokasi sumber daya
input untuk dikonversi menjadi output melalui satu atau beberapa proses konversi atau operasi. Hasil kebijakan
ada tiga jenis yaitu keluaran (output), akibat (tujuan fungsional), dampak (outcome/tujuan akhir), dan distribusi
manfaat (distribution of benefits).
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo.2004. Akuntansi Sektor Publik:Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi IV. Yogyakarta : Andi Offset.
http://adindapramesti.blogspot.com/
http://anitaputrinursanti.blogspot.com/2012/10/pengukuran-kinerja-sektor-publik.html