Anda di halaman 1dari 18

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Beberapa ahli mendefinisikan pariwisata sebagai berikut :

1. Menurut Kuntowijoyo, dalam Wardiyanta ( 2006 : 49) pariwisata memiliki dua

aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial, yaitu sebuah aktivitas manusia.

Dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk

sebagai upaya manusia memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah

lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana

perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola, sampai dipasarkan pada

pembeli yakni wisatawan.

2. Kepariwisataan adalah segala usaha, kegiatan dan macam lalu lintas wisata antar

negara, atau dengan kata lain yang dilakukan dan diselenggarakan oleh

wisatawan-wisatawan di luar negara asalnya, (Darmadji, 2001 : 73).

3. Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari banyak pendekatan

dalam undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

dijelaskan bahwa:

a. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu sementa.

Universitas Sumatera Utara


b. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

c. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan

pemerintah.

d. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata

dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud

kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan

masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah daerah dan pengusaha.

e. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan jasa bagi

pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggara pariwisata.

f. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan

kegiatan usaha pariwisata.

g. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait

dalam rangka menghasilkan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan

wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisat, (Ismayanti, 2010 : 3)

2.2 Pengertian Wisatawan

Jika ditinjau dari arti kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata” maka

sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa inggris. Kata

itu berasal dari bahasa sanskerta “wisata” yang berarti “perjalanan” dalam bahasa

Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan

orang dengan profesinya, keahliannya, keadaan jabatannya dan kedudukan seseorang.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Swarbrooke dan Horner (Ismayanti, 2010 : 3) mengidentifikasi

empat jenis wisatawan yaitu:

1. Wisatawan Massal kelompok atau Organized Mass Tourist

a. Wisatawan Massal Individu atau Individual Mass Tourist

b. Penjelajah atau Explorer

c. Petualang atau Drifter

Wisatawan merupakan unsur utama dalam pariwisata. Terlaksananya kegiatan

pariwisata tergantung pada adanya interaksi antara wisatawan dan obyek wisata, yang

didukung dengan berbagai sarana prasarana pariwisata. Sebuah obyek wisata akan

dikatakan menarik jika banyak dikunjungi wisatawan, (Kuntowijoyo, 2006 : 55)

Wisatawan adalah aktor dalam kegiatan wisata. Berwisata menjadi sebuah

pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa

didalam kehidupan, (Ismayanti, 2010 : 2).

Menurut Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan

disebutkan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Sedangkan (Sihite, 2000

: 49) pengertian wisatawan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Wisatawan Nusantara adalah wisatawan dalam negri atau wisatawan

domestik.

2. Wisatawan Mancanegara adalah warga negara suatu negara yang mengadakan

perjalanan wisata keluar lingkungan dari negaranya (memasuki negara lain).

Universitas Sumatera Utara


Menurut WTO (World Travel Organization) definisi wisatawan adalah

sebagai berikut:

a. Pengunjung adalah setiap orang yang berkunjung kesuatu negara lain

dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan

pekerjaan yang diberikan oleh negara yang dikunjunginya.

b. Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal disuatu negara

tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada

negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan

perjalanannya dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut ini:

1. Memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi, liburan, kesehatan,

pendidikan, keagamaan dan olahraga.

2. Bisnis atau mengunjungi keluarga.

c. Darmawisata atau excursionist, adalah pengunjung sementara yang

menetap kurang dari 24 jam dinegara yang dikunjunginya termasuk orang

yang berkeliling dengan kapal pesiar, namun tidak termasuk pesiar yang

memasuki negara secara legal, contohnya orang yang hanya tinggal

diruang transit pelabuhan udara.

Dalam rangka pengembangan dan pembinaan kepariwisataan di Indonesia,

pemerintah telah pula merumuskan batasan tentang wisatawan, seperti yang

dituangkan dalam instruksi Presiden No. 9 Tahun 1969 yang memberikan definisi

sebagai berikut: “Wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang berpergian dari

Universitas Sumatera Utara


tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan

dan kunjugannya itu”.

Batasan ini walau berlaku untuk wisatawan dalam dan luar negeri, dianggap

pengertiannya terlalu luas, sehingga untuk menampung persoalan-persoalan yang

mungkin timbul, terutama dalam menentukan atau merumuskan kebijaksanaan masih

diperlukan uraian tambahan.

Bila kita perhatikan batasan-batasan yang telah dikemukakan terdahulu, maka

kita dapat memberi ciri tentang seseorang itu dapat disebut sebagai wisatawan, yaitu:

1. Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam.

2. Perjalanan itu dilakukannya hanya untuk sementara waktu.

3. Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah di tempat atau negara yang

dikunjunginya.

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

2.3.1 Sarana Kepariwisataan

Adapun yang dimaksud dengan arena kepariwisataan adalah perusahaan yang

memberikan pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak

langsung dan kehidupan banyak bergantung pada kedatangan wisatawan.

Ismayanti, (2010 : 19) Usaha pariwisata atau sering juga disebut sebagai

fasilitas wisata atau sarana wisata (superstructure) meliputi antara lain:

1. Daya tarik wisata adalah usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik wisata

alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik buatan / binaan manusia.

Universitas Sumatera Utara


2. Kawasan pariwisata adalah usaha yang kegiatannya membangun dan / atau

mengelola kawasan tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

3. Jasa transportasi wisata adalah usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk

kebutuhan dan kegiatan pariwisata dan bukan angkutan transportasi regular /

umum.

4. Jasa perjalanan wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen

perjalanan wisata.

5. Jasa makanan dan minuman adalah usaha penyediaan makanan dan minuman yang

dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan yang

berupa restoran, kafe, jasa boga, dan bar atau kedai minuman.

6. Penyediaan akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan

yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lain.

7. Penyelenggara kegiatan liburan dan rekreasi merupakan usaha yang ruang lingkup

kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop dan

kegiatan hiburan serta rekreasi lain yang bertujuan untuk pariwisata.

8. Usaha jasa impreseriat merupakan kegiatan pengurusan penyelenggara hiburan,

baik yang berupa mendatangkan, mengirim, maupu mengembangkan serta

menentukan tempat, waktu dan jenis hiburan.

9. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konfrensi dan pameran adalah

usaha yang memberikan jasa bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas

prestasi dan menyelenggarakan pameran untuk menyebarluaskan informasi dan

promosi suatu barang dan jasa yang berskala nasional, regional dan internasional.

Universitas Sumatera Utara


10. Jasa informasi pariwisata adalah usaha yang menyediakan data, berita, feature,

foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam

bentuk bahan cetak dan atau elektronik.

11. Jasa konsultasi pariwisata adalah usaha yang meneyediakan saran dan

rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha,

penelitian, dan pemasaran dibidang kepariwisataan.

12. Wisata tirta merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air,

termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang lainnya yang dikelola

secara komersial diperairan laut, pantai dan sungai, danau dan waduk.

13. Spa adalah usaha jasa perawatan yang memberikan dengan metode kombinasi

terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan / minuman sehat

dan olah aktifitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga, yang tetap

memperhatikan tradisi dan budaya Indonesia.

2.3.2 Prasarana Kepariwisataan

Prasarana (infrastructure) adalah semua yang dapat memungkinkan proses

penyelenggaraan kepariwisataan agar dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa

sehingga memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut (Yoeti,

1996 : 8) yang dimaksudkan dengan prasarana (infrastructure) adalah semua fasilitas

yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian

rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan

Universitas Sumatera Utara


pelayanan sebagaimana mestinya. Dalam pengertian ini yang termasuk dalam

prasarana adalah:

1. Prasarana umum (general infrastructure)

Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian.

Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah:

a. Sistem penyediaan air bersih

b. Pembangkit tenaga listrik

c. Jaringan jalan raya dan jembatan

d. Airport, pelabuhan laut, terminal, stasiun

e. Kapal tambang (ferry), kereta api

f. Telekomunikasi

2. Kebutuhan masyarakat banyak (Basic Needs of Civilized Life). Yaitu prasarana yang

menyangkut kebutuhan masyarakat banyak dan termasuk dalam kelompok ini ialah:

rumah sakit, apotik, bank, kantor pos, pompa bensin, administration office

(pemerintah umum, polisi, pengadilan, badan-badan legeslatif, dan sebagainya).

Komponen-komponen yang termasuk ke dalam sarana dan prasarana yaitu

a. Tangible Product (produk yang nyata ) terdiri dari:

Prasarana wisata adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana

kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan

pelayanan kepada wisatawan untuk dapat memenuhi kebutuhan selama dalam

perjalanan. Misalnya jaringan jalan, sarana pelabuhan (udara, laut, darat),

telekom unikasi, jaringan listrik, air bersih, rumah sakit dan lain sebagainya.

Universitas Sumatera Utara


Sarana produk kepariwisataan yaitu semua bentuk perusahaan yang dapat

memberikan pelayanan kepada wisatawan. Misalnya:

1. Dibidang usaha jasa pariwisata, seperti: biro perjalanan wisata, agen

perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi, perjalanan insentif dan

pameran, konsultan pariwisata, informasi pariwisata.

2. Dibidang usaha sarana pariwisata, yang terdiri dari : akomodasi, rumah

makan, bar, angkutan wisata dan sebagainya.

b. Intangible Product ( produk yang tidak nyata )

Pelayanan yang dimaksud dalam hal ini adalah sumber daya manusia yang

bergelut dalam industri pariwisata dan pengetahuan teknik tentang pelayanan

terhadap wisatawan. Dan sapta pesona yang terdiri dari 7 K (keamanan,

ketertiban, kebersihan, keindahan, kesejukan, keramah-tamahan, kenangan)

yang semuanya dilaksanakan secara total.

2.4 Pengertian Industri Pariwisata dan Produk Pariwisata

Pengertian kata industri di sini bukanlah suatu tempat untuk mengubah bahan

mentah menjadi bahan jadi. Namun pengertian kata industri disini lebih cenderung

memberikan pengertian industri pariwisata yang artinya kumpulan dari berbagai

macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa (Goods

and Sevices) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travel pada umumnya.

Menurut pandangan para ahli industri pariwisata adalah:

Universitas Sumatera Utara


1. Menurut W. Hunzieker (Yoeti, 1994:38)

Industri Pariwisata adalah “ Tourism enterprises are all business entities

wich, by combining various means of production, provide goods and services of a

specially tourist nature “. Maksudnya industri pariwisata adalah semua kegiatan

usaha yang terdiri dari bermacam-macam kegiatan produksi barang dan jasa yang

diperlukan para wisatawan.

2. Menurut Damarji (Yoeti, 1996:154)

Industri pariwisata adalah rangkuman dari berbagai bidang usaha yang secara

bersama-sama menghasilkan produk-produk dan service yang nantinya secara

langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanan.

Menurut batasan ini produk wisata adalah semua bentuk pelayanan yang

dinikmati wisatawan dari ia berangkat meninggalkan tempat tinggalnya hingga ia

kembali pulang.

Adapun unsur-unsur dari produk wisata yang merupakan suatu paket yang

tidak terpisah, yaitu:

1. Tourist objects yang terdapat pada daerah-daerah tujuan wisata yang menjadi

daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.

2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti: akomodasi, restoran,

bar, entertainment dan rekreasi.

3. Transportasi yang menghubungkan Negara asal wisatawan dengan daerah tujuan

wisatawan seperti transportasi di tempat tujuan ke obyek-obyek wisata.

Ciri-ciri produk pariwisata adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


a. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat dipisahkan.

b. Calon konsumen tidak dapat mencicipi produk yang akan dibeli.

c. Hasil atau produk wisata tidak dapat ditimbun.

d. Hasil atau produk wisata banyak tergantung pada tenaga manusia.

e. Hasil atau produk wisata tidak mempunyai standar atau ukuran yang

objektif.

f. Peranan perantara tidak diperlukan kecuali travel agent atau tour operator.

g. Dari segi kepemilikan usaha penyediaan produk wisata memerlukan biaya

yang besar, resiko tinggi dan permintaan sangat peka.

Produk pariwisata merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang

terdiri dari obyek wisata, atraksi wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan dimana

setiap unsur dipersiapkan oleh setiap perusahaan dan ditawarkan secara terpisah.

2.5 Pengertian Bandar Udara

Bandar udara merupakan suatu kompleks dengan fasilitas pokok dan

penunjang bagi penerbangan (komersial) yang diperlukan untuk berangkat terbang

maupun mendarat pesawat -pesawat udara yang menyangkut penumpang dan barang

( Darmardjati, 2001 : 7 ).

Fasilitas pokok bagi kelengkapan tekhnis penerbangan sipil antara lain

landasan pacu (run way), jalur tempat dimana pesawat keluar dari landasan pacu

(taxiway), apron dan tempat pesawat diparkir setiap saat siap untuk menaikkan dan

menurunkan penumpang dan barang, menara tempat pengendali lalu lintas udara (air

Universitas Sumatera Utara


traffic control tower), hanggar pesawat, fasilitas pengisian bahan bakar pesawat.

Sementara itu fasilitas penunjang yang di perlukan bagi pelayanan penumpang dan

barang adalah gedung terminal (terminal building) dengan kelengkapannya antara

lain ruang tunggu, ruang keberangkatan, gudang, ruang pemeriksaan keimigrasian

dan bea cukai, kantor kantor penerbangan, biro perjalanan, hotel dan taxi counter,

restoran, toko – toko cendramata, toko buku dan koran ( news-stand ), tempat parkir

kendaraan umum. Atas penggunaan fasilitas dan biaya, berbagai macam layanan di

pelabuhan udara ini dikenakan pungutan baik terhadap pesawat udara maupun para

penumpangnya.

2.6 Transportasi Pariwisata

Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan

bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan tercermin pada kebutuhan

mobilitas seluruh sektor wilayah. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting

dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya

transportasi terlihat dari semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan bagi

mobilitas orang dan barang dari daerah tertentu ke seluruh pelosok tanah air, bahkan

dari tempat tertentu ke luar negeri.


c.
Menurut (Ismayanti, 2010:123) mengacu defenisi pariwisata tourism is a

tempporary movement of people from one place to another berarti keberadaan

industri transportasi sangat penting dalam perjalanan wisata menyangkut mobilitas

Universitas Sumatera Utara


manusia dari suatu tempat ketempat lain. Dalam perkembangannya, fungsi alat

transportasi bukan hanya sebagai sarana mobilisasi, melainkan juga sebagai atraksi

wisata (part of leiasure). Transportasi merupakan pemindahan manusia atau barang

dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah wahana yang

digerakkan oleh manusia atau mesin

Faktor-faktor yang sebaiknya dipertimbangkan dalam pemilihan jenis

transportasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Waktu dan jarak (time and distance)

Hal ini terkait dengan jarak tempuh antara daerah asal wisatawan dan daerah

tujuan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada waktu tempuh.

b. Biaya transportasi

Jenis angkutan dan kemampuan alat angkut yang beragam menyebabkan

biaya angkut menjadi beragam

c. Pembangunan prasarana dan sistem transportasi

Mempertimbangkan pembangunan dan perkembangan jenis transportasi

tertentu yang dilakukan , misalnya oleh pemerintah.

d. Aksesibilitas dan kenyamanan

Kemudahan pencapaian suatu tempat atau kemudahan untuk pemesanan

menjadi pertimbangan saat menentukan jenis transportasi untuk berwisata.

Transportasi dalam kepariwisataan terbagi atas tiga macam , yaitu :

1. Transportasi udara, yang terdiri dari dua bagian yaitu :

Universitas Sumatera Utara


a. International Flight (penerbangan luar negeri)

b. Domestic Flight (penerbangan dalam negeri)

2. Transportasi laut, pelayanan kapal Ferry, pesiar (cruise, dll)

3. Transportasi darat, menggunakan sepeda, sepeda motor, taksi, bus ,

mobil, kereta api, dan lain sebagainya.

Menurut (Ismayanti, 2010:69) angkutan udara digunakan oleh wisatawan

yang menginginkan kenyamanan dan cepat karena alat angkut udara dapat

menjangkau jarak yang jauh dan waktu tempuh panjang serta mampu mengangkut

penumpang dan barang. Jenis transportasi udara baik penerbangan internasional

maupun penerbangan domestik, dapat berupa penerbangan borongan atau charter dan

penerbangan berjadwal atau scheduled.

Wisatawan pengguna transportasi udara memiliki ciri-ciri diantaranya:

a. Ia berasal dari kelas sosial menengah ke atas, tetapi terdapat perbedaan

yang jelas ketika ia memesan kelas penerbangan

b. Ia sangat bergantung pada informasi penerbangan seperti jenis pesawat,

rute penerbangan apakah transfer atau langsung, waktu terbang, bandara

udara, kota dan negara asal serta daerah tujuan

c. Ia harus memperhatikan aturan penerbangan khususnya tentang jumlah

bagasi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dibawa dan

aturan lainnya

d. Wisatawan pengguna pesawat harus mempersiapkan dokumen terbang

Universitas Sumatera Utara


yang dibutuhkan, seperti tiket, kartu embarkasi, boarding pass, paspor,

visa, dan peraturan keehatan

e. Ia juga harus memahami kebijakan penerbangan berkaitan dengan biaya

pembatalan, biaya transfer, dan biaya penundaan.

f. Penumpang dapat mengharapkan pelayanan lain (berdasarkan permintaan)

seperti berdampingan penumpang pesawat pemula, dan pemanduan bagi

penumpang cacat.

Oleh karena itu transportasi udara merupakan sarana yang paling efisien,

maka tidak heran bila presentase penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak

jauh sangat tinggi memilih untuk menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana

transportasinya.

Bila kita adakan sedikit analisa secara umum, hubungan antara pariwisata dan

transportasi, maka secara kualitif maka kita dapat mengasumsikan bahwa pariwisata

tidak dapat berkembang tanpa tersedia sarana transportasi khususnya pengangkutan

melalui udara. Ada dua organisasi di dunia yang mengatur masalah transportasi

udara, yaitu :

1. IATA (International Air Transportasi Association)

2. ICAO (International Civil Aviation Organization)

2.6.1 IATA (International Air Transportasi Association)

Yaitu organisasi yang mengatur mengenai keseragaman tarif dalam

memberikan service dan fasilitas kepada penumpang, membuat peraturan dan yang

Universitas Sumatera Utara


berkenaan dengan penumpang tersebut.

2.6.2 ICAO (International Civil Aviation Organization)

Yaitu organisasi yang berada dibawah pengawasan PBB yang mengatur

mengenai fasilitas Bandara Udara (Airport), perlengkapannya, ketentuan layak

terbang dan peraturan – peraturan keselamatan dalam penerbangan.

Adapun maksud dan tujuan di bentuknya organisasi ini tidak lain adalah :

1. Untuk memajukan pengangkutan udara yang aman, teratur, ekonomis, dan

untuk memelihara perniagaan udara dan mempelajari masalah yang

berhubungan dengan itu.

2. Sebagai alat untuk bekerjasama bagi perusahaan – perusahaan

pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung maupun tidak

langsung di dalam pelayanan pengangkutan internasional.

Semua perusahaan penerbangan yang menjadi anggota dari IATA harus

mengikuti peraturan lainnya. biasanya tarif penerbangan udara di tetapkan seragam

untuk maskapai penerbangan udara ditetapkan seragam untuk maskapai penerbangan

pada suatu rute yang sama, tetapi tarif akan berbeda – beda diatas tarif standar yang

telah disetujui bersama. Diantara banyak tarif yang kita kenal kedalam dunia

penerbangan, yang terpenting adalah:

1. Normal Fare

Yaitu tarif biasa yang merupakan standar, baik untuk kelas utama maupun

kelas ekonomi. Normal Fare merupakan biaya angkutan udara yang resmi dan

Universitas Sumatera Utara


tercantum dalam Air passanger tarif dimana harganya berlaku untuk satu

periode tertentu dan bila ada perubahan akan diumumkan secara resmi melalui

saluran – saluran yang lazim digunakan untuk itu.

2. Special Fare

Yaitu tarif atau biaya angkutan yang diperoleh karena adanya ketentuan -

ketentuan khusus yang berlaku (atas kebijaksanaan airlines yang

bersangkutan) di perhitungkan menjadi lebih rendah dari tarif nominal.

Adanya special fare ini merupakan suatu price policy dari airlines yang

bersangkutan untuk dapat menarik lebih banyak penumpang yang

menggunakan sebanyak mungkin fasilitas airlines tersebut untuk berpergian.

Umumnya hanya diberikan untuk kelas ekonomi saja dan jangka waktu

berlakunya juga di batasi,. Ada yang dua minggu, tiga minggu, satu bulan

bahkan sampai tiga bulan

2.7 Pengertian Bagasi Penumpang

(Suharto abdul majid, 2010:68), Definisi bagasi secara singkat adalah

barang yang di bawa penumpang di dalam penerbangan. Pengertian bagasi

secara lebih luas adalah barang bawaan, artikel, harta benda, dan barang-

barang milik pribadi penumpang, baik bagasi tercatat, bagasi kabin, maupun

bagasi tak tercatat yang di izinkan oleh perusahaan penerbangan untuk dapat

di angkut di pesawwat udara guna keperluan pribadi untuk di pakai atau

Universitas Sumatera Utara


digunakan oleh penumpang selama melakukan perjalanan atau di tempat

tujuan penumpang beraktifitas.

Pasal 1 ayat (8) yang dimaksud dengan Bagasi Tercatat adalah barang

penumpang yang diserahkan oleh penumpang kepada pengangkut untuk

diangkut dengan pesawat udara yang sama. Sedangkan menurut Pasal 1 Ayat

(9) yang dimaksud dengan bagasi kabin adalah barang yang dibawa oleh

penumpang dan berada dalam pengawasan penumpang sendiri.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat diartikan bahwa barang milik

pribadi untuk keperluan sehari-hari yang diperlukan penumpang selama

perjalanan harus dibedakan antara barangyang dibawa penumpang dengan

barang yang dikirim. Barang bawaan yang dibawa sendiri oleh penumpang

disebut bagasi. Sementara itu, barang kiriman yang tidak dibawa sendiri oleh

penumpang disebut unccompained.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai