Anda di halaman 1dari 119

ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN INVESTASI

BISNIS PERJALANAN UMRAH


PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS
DI KOTA BANDUNG

PROYEK AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh studi pada
Program Diploma IV
Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan
Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung

Disusun oleh :

IHSAN SYARIF SYOFYAN


NIM : 201520488

JURUSAN PERJALANAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS PERJALANAN
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PROYEK AKHIR

Analisis Kelayakan Perencanaan Investasi Bisnis Perjalanan Umrah


PT Birama Idaman Express di Kota Bandung

NAMA : Ihsan Syarif Syofyan


NIM : 201520488
PROGRAM STUDI : Manajemen Bisnis Perjalanan

Pembimbing I, Pembimbing II,

Andre Hernowo, S.E., M.Si., Ak Ina Veronika Ginting, S.Sos., M.I.Kom


NIP : 19670217 199303 1 001 NIP : 1980515 200605 2 001

Bandung, ...................

Mengetahui, Menyetujui,

Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Kemahasiswaan,

Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc Faisal, MM.Par.,CHE


NIP.19710506 199803 1 001 NIP. 19730706 199503 1 001
HALAMAN MOTTO

“TIDAK MASALAH JIKA SAYA GAGAL.


SETIDAKNYA GAGAL SAYA MEWARISKAN KONSEPNYA KEPADA ORANG LAIN.
WALAUPUN SAYA TIDAK SUKSES,
SESEORANG AKAN SUKSES DENGAN IDE TERSEBUT”

(JACK MA-ALIBABA FOUNDER)


HALAMAN PERSEMBAHAN

“TERUNTUK SIAPAPUN
YANG MEMETIK ILMU YANG BERMANFAAT”
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya


NAMA : IHSAN SYARIF SYOFYAN
NIM : 201520488
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN BISNIS PERJALANAN
JURUSAN : PERJALANAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Proyek Akhir yang berjudul “Analisis Kelayakan Perencanaan Investasi
Bisnis Perjalanan Umrah di PT Birama Idaman Express (Bimex
Tour) Bandung” ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian
saya sendiri, bukan merupakan hasil penjiplakan, penyusunan oleh pihak
lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di Sekolah
Tinggi Pariwisata Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan kecuali arahan dari Tim Pembimbing.
2. Dalam Proyek Akhir ini tidak terdapat pendapat/karya pihak lain kecuali
secara tertulis dicantumkan sebagai acuan dalam naskah proyek akhir
dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
3. Surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam
naskah proyek akhir ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya
nyatakan diatas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau klaim
terhadap keaslian naskah proyek akhir ini, ,maka saya bersedia menerima
sanksi akademik sesuai dengan norma dan peraturan di Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
4. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, Juli 2019


Yang membuat pernyataan,

IHSAN SYARIF SYOFYAN


201520488
ABSTRAK

PT Birama Idaman Express merupakan Biro Perjalanan Wisata di kota


Bandung yang memiliki rencana penambahan unit bisnis baru yaitu bisnis
perjalanan umrah. Penelitian ini fokus kepada studi kelayakan bisnis khusus pada
aspek keuangan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan
perencanaan investasi bisnis perjalanan umrah PT Birama Idaman Express.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan pendekatan
kuantitatif dengan pengujian teori melalui pengukuran variabel berupa angka
sehingga menggunakan skala rasio keuangan. Instrumen pengumpulan data
penelitian menggunakan lembar pedoman wawancara. Analisis data penelitian
menggunakan teori Capital Budgetting, memperoleh hasil penilaian rasio-rasio
keuangan yaitu Net Present Value sebesar Rp 577,686.00 (NPV>0), Internal Rate
of Return sebesar 12.08% dan Payback Period selama 4 tahun 9.89 bulan.
Sehingga, keseluruhan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa perencanaan
bisnis perjalanan umrah PT Birama Idaman Express adalah Layak. Adapun
rekomendasi dari akhir penelitian ini adalah perencanaan bisnis perjalanan umrah
tersebut dapat dijalankan.

Kata Kunci : PT Birama Idaman Express, Net Present Value, Internal Rate of
Return, Payback Period.

i
ABSTRACT

PT Birama Idaman Express is a Tourist Travel Bureau in the city of


Bandung that has plans to add new business units, namely the Umrah travel
business. This research focuses on business feasibility studies specifically on
financial aspects. This research was conducted to analyze the feasibility of PT
Birama Idaman Express's umrah trip business investment planning. This study
uses descriptive research methods and quantitative approaches with theory
testing through measuring variables in the form of numbers so that using financial
ratio ratios. The research data collection instrument uses an interview guideline
sheet. The research data analysis uses the theory of Capital Budgetting, obtaining
the results of valuation of financial ratios, namely the Net Present Value of Rp
577,686.00 (NPV> 0), Internal Rate of Return of 12.08% and Payback Period for
4 years 9.89 months. So, the overall results of the analysis show that the business
planning of PT Birama Idaman Express's umrah trip is worthy to run. The
recommendation from the end of this research is that the planning of the Umrah
travel business can be carried out.

KeyWords : PT Birama Idaman Express, Net Present Value, Internal Rate of


Return, Payback Period.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa Allah SWT,
atas berkat, rahmat dan karunia Nya, saya diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan naskah proyek akhir dengan judul “ Analisis Kelayakan
Perencanaan Investasi Bisnis Perjalanan Umrah PT Birama Idaman Express
di Kota Bandung. Proyek akhir ini disusun sebagai salah satu syarat akademik
dalam menyelesaikan studi Diploma IV pada program Manajemen Bisnis
Perjalanan jurusan Perjalanan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Dalam penulisan naskah proyek akhir ini, penulis tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proyek akhir ini :
1. Bapak Faisal, MM.Par., CHE selaku ketua Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung.
2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc., selaku kepala bagian
Administrasi dan Kemahasiswaan.
3. Ibu Endang Komesty Sinaga, MM.Par., CHE., selaku ketua Jurusan
Perjalanan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
4. Ibu Ina Veronika Ginting, S.Sos., M.I,Kom., selaku ketua Program Studi
Manajemen Bisnis Perjalanan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan
selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan berupa arahan,
nasihat, masukan, saran, ide, ilmu, dan pengetahuan selama penyusunan
naskah proyek akhir sehingga dapat menyelesaikan proyek akhir ini
dengan baik dan tepat waktu.
5. Bapak Andre Hernowo, S.E., M.Si.Ak., selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan berupa arahan, nasihat, masukan, saran, ide, ilmu,
dan pengetahuan selama penyusunan naskah proyek akhir sehingga dapat
menyelesaikan proyek akhir ini dengan baik dan tepat waktu.
6. Seluruh dosen pengajar, khususnya Program Studi Manajemen Bisnis
Perjalanan, yang telah mendidik, memberikan ilmu dan pengetahuan
selama menempuh pendidikan, bapak dan ibu bagian Administrasi dan
Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

iii
7. Bapak Agung Yoga Wiguna, selaku Direktur Utama PT Arrafi Mutiara
Zahra (Arrafi Tours), yang telah membantu penulis dalam kajian
penelitian bisnis perjalanan umrah.
8. Bapak Wawan Sopiana, selaku manajer operasional PT Birama Idaman
Express (Bimex Tour), yang telah membantu penulis dalam kajian
penelitian bisnis perjalanan umrah.
9. Keluarga penulis, Ayahanda Syofyan Efendi Adnan, dan Ibunda Aqtia
Susepti, S.H.Adv., beserta 2 kakak saudara saya Dhiyaul Qolbi Syofyan,
S.Tr., dan Izza Hasna Fuada, S.H., M.Kn, yang selalu mendukung dan
menyayangi saya sampai saat ini.
10. Seluruh teman-teman kelas MBP 2015 seperjuangan, Agnis Gusmaniar
Dewi, Azel Grissaldo Ampouw, Chissy Magda Uriana Rohromana,
Choyrul Wahyu Wiratama, Dimas Dwi Saputra, Egia Yuninta Depari,
Fatwa Prabaharsi Fajrin, Gita Nadiva Putri, Hugo Bintang Paskalis,
Marvella Delita Lumempouw, Monika Gita Pratiwi, Muhammad Fadilah
Iqbal, Muhammad Fitri Akbar, Nindita Ayu Amiranti, Nuroctiana Ginting,
Nurul Anniesa, Oryza Kalasasuari, Rojanah Tri Solehatun, Shabrina Hana
Talitha, Shellen Lycelia Suarna Putri, Theressa Sindyana dan Virra
Khansa Nur Ashila, yang telah menemani hari demi hari perkuliahan
selama 4 tahun dan semoga kita lulus bersama di Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.Amin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proyek akhir ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan
masukan yang membangun dari semua pihak demi pembelajaran yang
lebih baik. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih dan semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi saya, pembaca yang tertarik dalam
investasi bisnis.
Bandung, Juli 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN

ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
LAMPIRAN ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9
1.3.1 Tujuan Formal Penelitian ..................................................................... 9
1.3.2 Tujuan Operasional Penelitian............................................................ 10
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 11
2.1 Kajian Teori ................................................................................................. 11
2.1.1 Ibadah Umrah .................................................................................... 11
2.1.2 Jenis Wisata (Tour) ............................................................................ 11
2.1.3 Pengertian Biro Perjalanan Wisata .................................................... 13
2.1.4 Kegiatan Biro Perjalanan Wisata ........................................................ 13
2.1.5 Pengertian Agen Perjalanan Wisata .................................................... 14
2.1.6 Kegiatan Agen Perjalanan Wisata....................................................... 14
2.1.7 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ..................................................... 16
2.1.8 Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan Bisnis .................................. 16
2.1.9 Tahap-tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis ........................................ 17
2.1.10 Aspek Keuangan pada Studi Kelayakan Bisnis ................................. 18
2.1.11 Penilaian dalam Aspek Keuangan pada Studi Kelayakan Bisnis ....... 18
2.1.12 Pengertian Investasi.......................................................................... 19
2.1.13 Jenis-Jenis Investasi ......................................................................... 20
2.1.14 Sumber Dana Modal Investasi .......................................................... 20

v
2.1.15 Biaya Kebutuhan Investasi ............................................................... 21
2.1.16 Pengertian Proyek ............................................................................ 22
2.1.17 Kegiatan Proyek ............................................................................... 23
2.1.18 Faktor Timbul Proyek ...................................................................... 23
2.1.19 Pengertian Umum Bisnis .................................................................. 23
2.1.20 Pengertian Proyek Bisnis Investasi ................................................... 24
2.1.21 Konsep Dasar Capital Budgetting..................................................... 24
2.1.22 Pengertian Arus kas (Cash Flow) ..................................................... 25
2.1.23 Laporan Laba/Rugi........................................................................... 25
2.1.24 Komponen Arus Kas ........................................................................ 26
2.1.25 Beban Penyusutan ............................................................................ 26
2.1.26 Metode Payback Period ................................................................... 27
2.1.27 Metode Net Present Value ................................................................ 27
2.1.28 Metode Internal Rate of Return ........................................................ 27
2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 30
3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................................. 30
3.2 Objek Penelitian ........................................................................................... 31
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 31
3.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Penelitian ....................................... 31
3.5 Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 32
3.6 Analisis Data................................................................................................ 39
3.7 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 45
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................................ 45
4.1.1 Sumber-sumber dana yang diperoleh .................................................. 46
4.1.2 Kebutuhan Biaya Investasi ................................................................. 50
4.1.3 Estimasi Pendapatan dan Biaya Investasi selama periode 5 tahun ....... 55
4.1.4 Beban Depresiasi (Depreciation) ........................................................ 56
4.1.5 Beban Amortisasi (Amortization) ....................................................... 63
4.1.6 Laporan Laba-Rugi ............................................................................ 64
4.1.7 Aliran Kas (Cash Flow) ..................................................................... 75

vi
4.1.8 Net Present Value............................................................................... 76
4.1.9 Internal Rate of Return ....................................................................... 79
4.1.10 Payback Period ................................................................................ 84
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................... 87
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 87
5.2 Rekomendasi .............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 90
LAMPIRAN 1 ................................................................................................... 92
LAMPIRAN 2 ................................................................................................... 93
LAMPIRAN 7 ................................................................................................... 94
LAMPIRAN 8 ................................................................................................... 99
LAMPIRAN 8 ................................................................................................. 100
LAMPIRAN 8 ................................................................................................. 101
LAMPIRAN 8 ................................................................................................. 102
LAMPIRAN 15 ............................................................................................... 103
LAMPIRAN
BIODATA

vii
DAFTAR TABEL

NOMOR JUDUL TABEL HALAMAN

1. Jumlah Jemaah Umrah di Indonesia (2016-2018) ....................... 2


2. Konsumen PT Birama Idaman Express ...................................... 4
3. Definisi Operasional Variabel .................................................... 32
4. Jadwal Penelitian........................................................................ 43
5. Proyeksi Rincian Besaran Faktor Diskon Anuitas
Pertahun selama Periode 5 Tahun
PT Birama Idaman Express ........................................................ 46
6. Proyeksi Rincian Besaran Bunga pinjaman
dan Angsuran Perbankan Pertahun selama Periode 5 Tahun
PT Birama Idaman Express ........................................................ 47
7. Rincian Kebutuhan Biaya Awal Investasi
PT Birama Idaman Express ........................................................ 49
8. Rincian Kebutuhan Biaya Peralatan Usaha
PT Birama Idaman Express ........................................................ 50
9. Rincian Kebutuhan Biaya Perlengkapan Usaha
PT Birama Idaman Express ........................................................ 51
10. Rincian Perencanaan Pendapatan Usaha Keagenan
PT Birama Idaman Express ........................................................ 53
11. Proyeksi Rincian Beban Depresiasi peralatan
Pertahun selama periode 5 tahun
PT Birama Idaman Express ........................................................ 55
12. Proyeksi Rincian Total Beban Depresiasi
Pertahun selama periode 5 tahun
PT Birama Idaman Express ........................................................ 61
13. Proyeksi Rincian Total Beban Amortisasi
Pertahun selama periode 5 tahun
PT Birama Idaman Express ........................................................ 62
14. Proyeksi Laporan Laba rugi tahun ke-1

viii
PT Birama Idaman Express ........................................................ 63
15. Proyeksi Laporan Laba rugi tahun ke-2
PT Birama Idaman Express ........................................................ 64
16. Proyeksi Laporan Laba rugi tahun ke-3
PT Birama Idaman Express ........................................................ 65
17. Proyeksi Laporan Laba rugi tahun ke-4
PT Birama Idaman Express ........................................................ 66
18. Proyeksi Laporan Laba rugi tahun ke-5
PT Birama Idaman Express ........................................................ 67
19. Proyeksi Aliran Kas Pertahun selama periode 5 tahun
PT Birama Idaman Express ........................................................ 69
20. Proyeksi Perhitungan Net Present Value
PT Birama Idaman Express ....................................................... 71
21. Proyeksi Perhitungan Internal Rate of Return (Trial and Error 1)
PT Birama Idaman Express ........................................................ 73
22. Proyeksi Perhitungan Internal Rate of Return (Trial and Error 2)
PT Birama Idaman Express ........................................................ 74
23. Proyeksi Perhitungan Internal Rate of Return (Interpolasi)
PT Birama Idaman Express ........................................................ 75
24. Proyeksi Perhitungan Internal Rate of Return
PT Birama Idaman Express ........................................................ 76
25. Proyeksi Perhitungan Payback Period
PT Birama Idaman Express ........................................................ 78

ix
DAFTAR LAMPIRAN

NOMOR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara PT Birama Idaman Express


2. Pedoman Wawancara PT Arrafi Mutiara Zahra
3. Rincian Kebutuhan Usaha PT Birama Idaman Express
4. Rincian Paket Wisata Perjalanan Umrah PT Arrafi Mutiara Zahra
5. Rincian Perencanaan Pendapatan Usaha Keagenan PT Birama
Idaman Express
6. Rincian Perencanaan Beban-Beban Operasional Usaha PT Birama
Idaman Express
7. Suku Bunga Dasar Kredit Otoritas Jasa Keuangan
8. Laporan Inflasi Bank Indonesia (2014-2019)
9. Surat Ijin Penelitian PT Birama Idaman Express
10. Surat Ijin Penelitian PT Arrafi Mutiara Zahra
11. Surat Telah Melakukan Penelitian PT Birama Idaman Express
12. Surat Telah Melakukan Penelitian PT Arrafi Mutiara Zahra
13. Halaman Bimbingan Pembimbing I
14. Halaman Bimbingan Pembimbing II
15. Biodata Peneliti
16. Halaman Turnit In

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biro perjalanan wisata diartikan yaitu biro yang bertanggung jawab

dalam mengurus perjalanan orang yang berencana melakukan perjalanan.

Dengan kata lain yaitu biro yang merencanakan, mengatur dan

melaksanakan rencana perjalanan wisata tersebut maupun persinggahan

orang dengan kelengkapan dokumen perjalanannya dari tempat asal menuju

destinasi baik antar daerah didalam negeri, dari luar negeri ke dalam negeri

(inbound), maupun bepergian ke luar negeri (outbound). Berdasarkan

Peraturan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

nomor 04 tahun 2014 mengenai standar usaha jasa perjalanan wisata bahwa

biro perjalanan wisata memberikan jasa pemesanan dan/atau penjualan

produk (1) Paket wisata, (2) Voucher akomodasi, (3) Tiket perjalanan, (4)

Jasa pengurusan paspor dan visa, (5) Jasa pemandu wisata (pramuwisata),

(6) Jasa pimpinan perjalanan wisata (tour leader).

Biro perjalanan wisata atau sering juga disebut bisnis usaha tour and

travel adalah salah satu usaha bisnis jasa yang berkembang pesat. Hal ini

diperhatikan melalui fenomena masyarakat yang gemar

bepergian/mengunjungi suatu tempat atau melakukan perjalanan wisata ke

luar negeri (outbound). Salah satu perjalanan outbound wisatawan nasional

saat ini yaitu wisata religi, yang mana perjalanan populer setiap tahun nya

adalah masyarakat yang berkunjung ke negara Arab Saudi khususnya

1
2

Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah umrah, mengingat ibadah

umrah termasuk salah satu syariat agama islam bagi umat muslim. Adapun

jumlah jemaah ibadah umrah Indonesia dilihat dari tabel berikut:

TABEL 1
JUMLAH JEMAAH UMRAH DI INDONESIA

Tahun Jemaah Umrah Pertumbuhan


2016 677,509
2017 858,933 ↑ 181,424
2018 1,005,802 ↑ 328,293
Sumber: Kementerian Agama, 2019/Data Jemaah Umrah Indonesia

Berdasarkan data tabel 1 mengenai jumlah jemaah umrah di

Indonesia menunjukkan peningkatan pada tahun 2017 sebesar 181,424

jemaah atau 26.8% dan meningkat lagi pada tahun 2018 sebesar 328,293

jemaah atau 48.5% dari tahun 2016. Peningkatan jumlah itu dikarenakan

faktor antrian berangkat berhaji sangat panjang, yang mana ibadah haji

dilaksanakan 1 x (satu kali) setiap tahun, sehingga salah satu alternatif yakni

melaksanakan ibadah umrah. Bagi seorang muslim yang baru pertama kali

menunaikan ibadah umrah, akan sangat membutuhkan bimbingan intensif,

sehingga jasa yang ditawarkan biro perjalanan wisata khusus

penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah mempunyai peluang bisnis untuk

dijalankan.

Adapun pengertian umrah menurut Rasyid (2009), ditinjau secara

bahasa yaitu berkunjung (az-ziyarah). Sedangkan secara istilah agama islam

bahwa umrah adalah mendatangi Baitullah (Ka'bah) guna melaksanakan

kewajiban, rukun dan sunah-sunah umrah., namun haji merupakan ibadah


3

yang mempunyai kekhususan tempat, waktu, dan terdapat perbedaan dalam

proses saat melakukan ibadah.

Biro perjalanan wisata yang bergerak dibidang penyelenggaraan

perjalanan ibadah umrah diatur oleh Kementerian Agama Republik

Indonesia yang selanjutnya disebut Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah

(PPIU) berdasarkan peraturan Kementerian Agama Republik Indonesia

nomor 08 tahun 2018. Biro perjalanan wisata tersebut sudah harus

mempunyai izin resmi operasional sebagai PPIU. Sesuai dengan pasal 03

peraturan diatas bahwa PPIU bertujuan memberikan pelayanan dan

pembinaan, serta perlindungan terhadap jemaah, sehingga jemaah dapat

menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat. Lebih lanjut

dijelaskan pada bab V mengenai pelayanan pasal ke-13 bahwa PPIU

berkewajiban memberikan pelayanan diantaranya (1) Bimbingan ibadah

umrah sebelum keberangkatan, dalam perjalanan, dan selama berada di

Arab Saudi meliputi bimbingan manasik dan perjalanan umrah, (2)

Transportasi Jemaah pemberangkatan ke dan dari Arab Saudi dan selama di

Arab Saudi meliputi transportasi udara dan transportasi di darat, (3)

Pelayanan akomodasi dan konsumsi, (4) Pelayanan terhadap kesehatan

jemaah meliputi petugas kesehatan beserta penyediaan obat-obatan,

pemeriksaan kondisi kesehatan awal dan memastikan vaksinasi meningitis

setiap jemaah, (5) Pelayanan perlindungan jemaah meliputi asuransi jiwa

yakni kesehatan dan kecelakaan, (6) Pelayanan administrasi serta dokumen

umrah meliputi dokumen perjalanan yang diperlukan, visa baik dokumen

jemaah sakit, meninggal atapun hilang.


4

Salah satu biro perjalanan wisata yaitu PT Birama Idaman Express

atau lebih akrab dengan Bimex Tour merupakan salah satu biro perjalanan

wisata yang berlokasi di kota Bandung yang mana tertarik merintis usaha

bisnis perjalanan umrah. Dalam merintis usaha bisnis baru, perlu diketahui

(1) Ada atau tidaknya pasar, (2) Berapa besar pasar yang ada, (3) potensi

pasar serta (4) tingkat persaingan yang ada. Tahap berikutnya adalah

estimasi besarnya permintaan pasar tersebut terhadap produk (Kasmir dan

Jakfar, 2009).

Adapun konsumen PT Birama Idaman Express adalah pada tabel

dibawah ini:

TABEL 2
KONSUMEN PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

NO. PERUSAHAAN/INSTANSI
1 Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung
2 Institut Teknologi Bandung (ITB)
3 Universitas Islam Bandung (UNISBA)
4 Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Kota Bandung
5 PT Telekomunikasi Indonesia TBK Kota Bandung
6 PT Inti Kota Bandung
7 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) Kota Bandung
8 Dinas Pendidikan Nasional Kota Bandung
9 Dinas Kesehatan Kota Bandung
10 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung
11 Dinas Pariwisata Kota Bandung
12 Ikatan dokter Indonesia (IDI) Kota Bandung
13 Rumah Sakit Hasan Sadikin Kota Bandung
14 Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung
15 Rumah Sakit Ibu Astana Anyar Kota Bandung
5

16 Rumah Sakit Umum Daerah Subang


17 Pemerintah Kota Bandung
18 Pemerintah Kota Cianjur
19 Forum Kerukunana Umat Beragama Kabupaten Cianjur

TABEL 2
LANJUTAN
KONSUMEN PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

20 Sogo Indonesia
21 Bank Jawa Barat
22 Bank Permata
23 Bank Artha Graha
24 Askrida Insurance
25 Pribadi Advanced School Kota Bandung
26 Yayasan Kesehatan Telkom (YANKES TELKOM) Kota Bandung
27 Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Kota Bandung
28 Pusat Studi Urban Desain (PSUD) Kota Bandung
29 PT Adhimega Kota Bandung
30 Yayasan Bumi Manira Kota Bandung
Sumber : PT Birama Idaman Express (2019)

Adanya data konsumen PT Birama Idaman Express pada tabel 1.3

diatas menjawab poin (1) adanya pasar dan poin (2) terdapat 30 konsumen

korporat untuk pasar bisnis perjalanan umrah yang direncanakan.

Ditinjau dari konsumen PT Birama Idaman Express merupakan

konsumen tetap (kerjasama perjanjian/kontrak dengan korporat). Hal ini

merupakan salah satu cara mencegah pesaing mengambil pelanggan

perusahaan. Sehingga menjawab poin (4) tidak terdapatnya pesaing


6

(perusahaan lain yang menjual produk (paket wisata perjalanan umrah) dan

jasa yang sama).

Untuk mengetahui estimasi besarnya total permintaan pasar, maka

indikator-indikator yang dibutuhkan adalah (1) Estimasi jumlah pembeli

pasar (potensi pasar), (2) Estimasi banyaknya dibeli rata-rata pertahun

(pembelian produk rata-rata per orang per tahun), (3) Harga rata-rata per

satuan produk. Oleh karena itu, perlu adanya perhitungan estimasi yang

tepat untuk mengetahui besarnya jumlah total permintaan pasar mengingat

belum terdapat perhitungan estimasi terhadap besarnya jumlah total

permintaan pasar bisnis perjalanan umrah PT Birama Idaman Express di

kota Bandung.

Dalam merintis usaha bisnis perjalanan umrah, biro perjalanan wisata

dapat mengurus legalitas perizinan penambahan usaha bisnis perjalanan

umrah yang kemudian resmi disebut sebagai BPW Penyelenggara

Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau menjadi Agen Perjalanan Wisata

(APW) PPIU. Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif Republik Indonesia nomor 04 tahun 2014 tentang standar usaha jasa

perjalanan wisata bahwa pelayanan yang ditawarkan oleh Agen Perjalanan

Wisata meliputi (1) Penjelasan informasi tentang produk yang ditawarkan

oleh biro perjalanan wisata (BPW), (2) Pemesanan dan/atau penjualan

produk yang disediakan oleh biro perjalanan wisata (BPW). Oleh karena itu,

PT Birama Idaman Express perlu adanya kerjasama bisnis dengan BPW

PPIU.
7

PT Arrafi Mutiara Zahra atau lebih akrab dengan Arrafi Tours

merupakan salah satu BPW PPIU di kota bekasi yang menawarkan paket

perjalanan ibadah umrah. Paket tersebut sudah termasuk tiket penerbangan

pulang-pergi (Jakarta-Jeddah) dengan maskapai direct Saudi Arabian

airlines, visa umrah, manasik umrah, tour ziarah (kota Makkah dan

Madinah), city tour kota Jeddah, makanan/konsumsi indonesian catering

untuk 3 kali sehari, guide/muthawwif yang berpengalaman, transportasi bis

AC selama di destinasi, air zam-zam 5 liter dan pilihan hotel berbintang. PT

Arrafi Mutiara Zahra tertarik untuk merintis pasar baru di kota Bandung

dengan kerjasama keagenan bisnis perjalanan umrah. Sehingga, PT Birama

Idaman Express akan menjadi APW PPIU PT Arrafi Mutiara Zahra.

Sebagai agen perjalanan umrah, PT Birama Idaman Express harus

merencanakan investasi sebagai langkah awal dalam mengelola aktivitas

bisnis perusahaan. Investasi dapat diartikan yaitu penanaman modal (berupa

pengadaan aktiva dan modal kerja) dalam suatu aktivitas berjangka waktu

relatif panjang pada berbagai bidang usaha. Tujuan utamanya adalah untuk

mendapatkan keuntungan/profit di masa mendatang dari penanaman modal

sekarang, agar keuntungan tersebut dapat diputar kembali menjadi modal

(laba ditahan) sehingga bisnis yang dijalankan tetap kontinu dan semakin

besar. Sehingga terjadilah siklus dalam pola bisnis yaitu mengelola

keuntungan menjadi modal, modal dikelola mendapatkan keuntungan,

Kasmir dan Jakfar (2009).

Perlu diketahui apakah sumber dana investasi sepenuhnya milik PT

Birama Idaman Express maupun melibatkan pinjaman kepada pihak


8

Perbankan. Kemudian perlu diklasifikasikan penggunaan sumber dana

tersebut yaitu kebutuhan biaya pembelian aktiva dan biaya operasional.

Lebih lanjut, perlu estimasi terhadap aliran kas terkait pendapatan penjualan

serta kerugian yang muncul selama periode investasi yang ditetapkan,

Kasmir dan Jakfar (2009).

Investasi merupakan bagian dari aspek keuangan. Aspek keuangan

adalah salah satu bagian dari aspek pra studi kelayakan/pre feasibility study.

Adapun aspek dalam suatu pra studi kelayakan/pre feasibility study meliputi

aspek pasar, aspek produk dan aspek keuangan. Jika aspek keuangan tidak

bagus atau tidak layak, maka usulan bisnis pada akhirnya dibatalkan karena

tidak memberikan profit, sehingga dalam hal aspek keuangan perlu adanya

analisis kelayakan terhadap investasi yang direncanakan . Adapun

pemecahan persoalan terkait analisis perencanaan investasi dilakukan

dengan menerapkan konsep Capital Budgeting yaitu mengevaluasi

kelayakan rencana investasi dengan cara membuat proyeksi menggunakan

metode Net Present Value Formula (NPV), Payback Period Formula (PP),

serta Internal Rate of Return formula (I R R). Adapun hasil analisis yang

diperoleh dapat menyimpulkan layak atau tidak layaknya suatu perencanaan

investasi.

Sehingga, penulis tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan

fenomena yang telah dipaparkan yaitu bisnis perjalanan umrah, yang mana

penelitian ini ditinjau dari sisi perencanaan investasi perusahaan di PT

Birama Idaman Express dikarenakan belum terdapat analisis kelayakan

terkait perencanaan investasi bisnis perjalanan umrah di PT Birama Idaman


9

Express tersebut. Sehingga, penulis menetapkan judul penelitian yaitu “

Analisis Kelayakan Perencanaan Investasi Bisnis Perjalanan Umrah PT

Birama Idaman Express di Kota Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis membuat suatu rumusan masalah pada penelitian ini yaitu

belum terdapat analisis kelayakan terkait perencanaan investasi bisnis

perjalanan umrah di PT Birama Idaman Express, dengan identifikasi

masalah sebagai berikut:

1) Berapa besaran perencanaan investasi bisnis perjalanan umrah

yang diperlukan di PT Birama Idaman Express?

2) Bagaimana proyeksi perencanaan laba-rugi bisnis perjalanan

umrah di PT Birama Idaman Express?

3) Bagaimana proyeksi perencanaan aliran kas bisnis perjalanan

umrah di PT Birama Idaman Express?

4) Bagaimana analisis kelayakan perencanaan investasi dengan

penilaian Capital Budgeting (Net Present Value Formula,

Discounted Payback Period Formula dan Internal Rate of Return

Formula di PT Birama Idaman Express?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Formal Penelitian

Tujuan penelitian (formal) dilaksanakan yaitu merupakan persyaratan

wajib akademik penyusunan Proyek Akhir pada semester 8(delapan)/akhir


10

mahasiswa/i program perkuliahan Diploma Empat/D IV studi Manajemen

Bisnis Perjalanan, di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.

1.3.2 Tujuan Operasional Penelitian

Tujuan penelitian (operasional) dilaksanakan adalah menganalisis

kelayakan perencanaan investasi bisnis perjalanan umrah di PT Biraman

Idaman Express (Bimex Tour) dengan penilaian Capital Budgeting (Net

Present Value Formula, Payback Period Formula, Internal Rate of Return

Formula).

1.4 Manfaat Penelitian

1) Bagi PT Arrafi Mutiara Zahra adalah sebagai referensi rekomendasi

untuk mengembangkan bisnis perusahaan dibidang bisnis perjalanan

umrah.

2) Bagi PT Birama Idaman Express adalah sebagai referensi

rekomendasi dalam pertimbangan mengambil keputusan perencanaan

investasi bisnis perjalanan umrah.

3) Bagi penulis menambah ilmu pengetahuan dalam membuka

peluang bisnis baru.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Ibadah Umrah

Adapun pengertian umrah, ditinjau secara bahasa yaitu berkunjung

(az-ziyarah). Sedangkan secara istilah agama islam bahwa umrah

merupakan kunjungan ke Baitullah (Ka’bah) guna melaksanakan kewajiban,

rukun dan sunah-sunah umrah. Adapun umrah dilaksanakan menjadi dua

waktu yaitu umrah yang dilaksanakan di bulan-bulan haji dan umrah yang

dilakukan diluar bulan-bulan haji.

Dari sisi bisnis perjalanan umrah, didasarkan pada kekhusyukan

ibadah, maka membutuhkan bantuan pihak lain untuk mengurus kebutuhan

perjalanan umrah, sehingga muncullah peluang bisnis dalam penyediaan

jasa penyelenggaraan perjalanan umrah dengan menyediakan fasilitas dan

pelayanan kepada calon Jemaah seperti manasik umrah, pengurusan

dokumen perjalanan, transportasi pulang-pergi, tour guide, akomodasi,

catering dan lain sebagainya (Rasyid, 2018).

2.1.2 Jenis Wisata (Tour)

Menurut Muljadi (2015), bahwa Tour dibedakan pada:

Tour berdasarkan tempat/wilayah, maka penelitian ini khusus kepada

overseas tour yaitu tour yang dilaksanakan di luar negeri dimana paket

wisata didasarkan pada wilayah dimana tempat diselenggarakannya.

11
12

Tour berdasarkan waktu, maka penelitian ini khusus kepada

multipledays tour yaitu tour yang diselenggarkan dalam beberapa hari yaitu

kurang lebih 7, 14-27 hari.

Tour berdasarkan cara penyelenggaraan, maka penelitian ini khusus

kepada irregular tour yaitu tour yang tidak mempunyai jadwal tertentu,

tetapi diselenggarakan berdasarkan permintaan pembeli/konsumen.

Tour berdasarkan sarana angkutan, maka penelitian ini khusus kepada

overland tour yakni perjalanan wisata yang dilaksanakan dengan angkutan

darat dan air tour yang mana perjalanan wisata disusun juga dengan

angkutan udara.

Tour berdasarkan jumlah peserta, maka penelitian ini khusus kepada

group tour yaitu tour yang diselenggarakan secara rombongan baik family

group tour atau bukan.

Tour berdasarkan tujuan, maka penelitian ini khusus kepada

Pilgrimage Tour (Tour yang bertujuan ziarah) yaitu suatu perjalanan wisata

yang dilaksanakan bertujuan ziarah pada destinasi yang diyakini

suci/keramat atau bersejarah. Salah satunya yaitu Perjalanan Umrah bagi

umat beragama muslim.

Tour berdasarkan pengaturannya, maka penelitian ini khusus kepada

package tour (wisata yang sudah dikemas/paket), yaitu suatu produk

perjalanan wisata yang mana ditawarkan oleh perusahaan biro perjalanan

wisata yang mana harga perjalanan tersebut sudah termasuk biaya

transportasi, hotel maupun fasilitas lainnya.


13

2.1.3 Pengertian Biro Perjalanan Wisata

Menurut Pendit (2003) mengenai biro perjalanan wisata yakni

perusahaan yang bertujuan dalam mengemasi perjalanan (trip atau tour)

konsumen yang berencana mengadakannya.

Dan Damardjati (2003) memberikan pengertian biro perjalanan wisata

yaitu perusahaan yang mengemasi dan melaksanakan perjalanan maupun

persinggahan orang – orang termasuk kelengkapan perjalanannya, dari suatu

tempat ke tempat lain, baik di dalam negeri, dari dalam negeri, ke luar

negeri atau dalam negeri itu sendiri.

Lebih lanjut menurut Muljadi (2015) bahwa Biro perjalanan wisata

ialah usaha pariwisata yang berbentuk badan usaha (berbadan usaha

perseroan terbatas atau koperasi). Menurut Peraturan Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor 04 tahun 2014 pasal 5 (Lima) bahwa

BPW berbentuk badan usaha Indonesia Badan Hukum.

2.1.4 Kegiatan Biro Perjalanan Wisata

Menurut Muljadi (2015), adapun kegiatan biro perjalanan wisata yakni

1. Perencanaan beserta pengawasan elemen-elemen perjalanan wisata

yang melingkupi sarana wisata, objek dan daya tarik wisata dan

jasa pariwisata lainnya dalam bentuk paket wisata.

2. Penyelenggaraan beserta penjualan paket wisata dengan cara

meneruskan melalui agen perjalanan wisata dan/atau penjualannya

langsung kepada wisatawan atau konsumen.


14

3. Pengadaan layanan pramuwisata yang berhubungan dengan

paket wisata yang dijual.

4. Pengadaan layanan angkutan wisata.

5. Pemesanan akomodasi, restoran, tempat konvensi, dan tiket

pertunjukan seni budaya serta kunjungan ke objek dan daya tarik

wisata

6. Pengerjaan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa atau

dokumen lain yang dipersamakan.

7. Penyelenggaraan perjalanan ibadah agama.

8. Penyelenggaraan perjalanan insentif.

2.1.5 Pengertian Agen Perjalanan Wisata

Menurut Muljadi (2015), bahwa Agen Perjalanan Wisata yakni usaha

perjalanan yang bertindak sebagai perantara dalam menjual atau mengurus

jasa untuk melakukan perjalanan.

Menurut Peraturan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

nomor 04 tahun 2014 pasal 6 (Enam) bahwa APW berbentuk badan usaha

Indonesia Badan Hukum atau tidak Berbadan Hukum.

2.1.6 Kegiatan Agen Perjalanan Wisata

Menurut Muljadi (2015), adapun kegiatan biro perjalanan wisata

yakni :

1. Pemesanan tiket angkutan darat, laut dan udara baik untuk tujuan

dalam negeri maupun luar negeri.


15

2. Perantara penjualan paket wisata yang dikemas oleh biro

perjalanan wisata.

3. Pemesanan akomodasi, restoran, dan tiket pertunjukan seni

budaya, serta kunjungan ke objek dan daya tarik wisata.

4. Pengerjaan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa atau

dokumen lain yang dipersamakan.

Paket wisata menurut nuriata (2014) diartikan sebagai suatu

perjalanan wisata dengan satu atau beberapa tujuan kunjungan yang disusun

dari beberapa tujuan kunjungan yang disusun dari beberapa, minimal dua,

fasilitas perjalanan tertentu dalam suatu perjalanan acara yang tetap, serta

dijual sebagai harga tunggal yang menyangkut seluruh komponen dari

perjalanan wisata.

Adapun komponen produk paket wisata menurut Nuriata (2014) yaitu:

1. Transportasi

2. Akomodasi

3. Atraksi Wisata

4. Pelayanan lain

5. Waktu

Prosedur dalam menentukan perhitungan penyusunan biaya paket

wisata menurut Nuriata (2014) sebagai berikut:

1. Menginventarisasi seluruh biaya komponen penyusunan paket

yang dapat dideteksi (dihitung)

2. Menyusun harga berdasarkan perhitungan, tidak menurut

perasaan atau perhitungan kira-kira


16

3. Mengambil kebijaksanaan mempergunakan saving cost atau

stand by cost,untuk mencegah dampak bila terjadi perubahan

biaya terhadap harga yang telah disusun

4. Menjumlahkan seluruh biaya per orang, ditambahkan

perhitungan:

a. Besarnya mark up atas keuntungan yang diharapkan ditentukan

sesuai dengan kebijaksanaan dari masing-masing perusahaan.

b. Harga jual bila memakai saluran distribusi (harga sudah

termasuk komisi yang dapat diberikan).

2.1.7 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Pengertian studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang

mempelajari mengenai usaha/proyek yang akan dijalankan, dalam rangka

menentukan kelayakan usaha/proyek tersebut (Kasmir dan Jakfar, 2009).

Pengertian lainnya yakni studi kelayakan bisnis ialah penelitian

mengenai suatu proyek bisnis dapat dijalankan atau tidak (biasanya

merupakan proyek bisnis investasi) (Husnan dan Suwarsono, 2014).

2.1.8 Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan Bisnis

Secara garis besar prioritas aspek-aspek yang perlu untuk diteliti pada

studi kelayakan bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2009) yaitu sebagai

berikut:

1) Aspek Hukum

2) Aspek Pasar dan Pemasaran

3) Aspek Keuangan
17

4) Aspek teknis/operasi

5) Aspek Manajemen/Organisasi

6) Aspek Ekonomi Sosial

7) Aspek Dampak Lingkungan

2.1.9 Tahap-tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis

Tahap-tahap dalam studi kelayakan bisnis menurut kasmir dan Jakfar

(2009) yaitu sebagai berikut:

1) Menghimpun informasi serta data-data

Mengumpulkan data bisa dilakukan baik data kualitatif atau

kuantitatif yang didapat dari sumber-sumber yang terpercaya.

Penghimpunan data diperoleh dari data primer maupun data

sekunder.

2) Mengolah data

Setelah informasi beserta data didapat, setelah itu mengolah

informasi serta data-data tersebut. Dengan menggunakan metode

beserta ukuran yang tepat dan teliti dan dihitung secara akurat.

3) Analisis data

Berikutnya yakni menganalisis guna menentukan kriteria

layak atau tidaknya suatu aspek.

4) Mengambil Keputusan

Mengambil keputusan layak atau tidak layak dari hasil

analisis kelayakan yang telah dilakukan.


18

5) Memberi Rekomendasi

Memberikan hasil akhir berupa rekomendasi kepada pihak-

pihak yang terkait mengenai laporan studi kelayakan yang telah

disusun disertai saran, dokumen-dokumen pendukung dan lain-

lain.

2.1.10 Aspek Keuangan pada Studi Kelayakan Bisnis

Penelitian pada aspek keuangan menurut Kasmir dan Jakfar (2009)

meliputi biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan dan seberapa besar biaya-

biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa besar

pendapatan yang akan diterima jika proyek dijalankan. Penelitian ini

meliputi seberapa lama investasi yang ditanamkan akan kembali.

Kemudian dari mana saja sumber pembiayaan bisnis tersebut dan

bagaimana pula tingkat suku bunga yang berlaku. Sehingga apabila

dihitung dengan formula penilaian investasi akan menguntungkan.

2.1.11 Penilaian dalam Aspek Keuangan pada Studi Kelayakan Bisnis

Penilaian-penilaian dalam aspek keuangan menurut Kasmir dan Jakfar

(2009) pada studi kelayakan proyek bisnis meliputi:

1) Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.

2) Kebutuhan biaya investasi

3) Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode

termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama

umur investasi

4) Proyeksi laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.


19

5) Kriteria penilaian investasi.

6) Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan

perusahaan.

2.1.12 Pengertian Investasi

Dalam studi kelayakan proyek bisnis salah satu tujuannya adalah

Menunjang dalam pengambilan keputusan dalam melakukan investasi

terkait penggunaan dana yang efisien dan memimalisir risiko kegagalan

investasi proyek (Murdifin dan Salim, 2003).

Investasi yakni suatu keputusan untuk mengeluarkan dana pada

waktu sekarang dalam melakukan pembelian terhadap aktiva riil (seperti

rumah, tanah, kendaraan dan lain sebagainya) maupun aktiva keuangan

(seperti obligasi, saham dan lain-lain) bertujuan mendapatkan

keuntungan/penghasilan/manfaat yang semakin tinggi di masa mendatang.

(Murdifin dan Salim, 2003).

Menurut William, bahwa investasi yaitu suatu pengorbanan uang pada

waktu sekarang untuk uang dimasa mendatang. Maksudnya adalah

menanamkan sejumlah dana (uang) dalam suatu usaha saat waktu sekarang

atau pada saat investasi dimulai, lalu mengharapkan pengembalian investasi

dengan disertai tingkat keuntungan pada waktu mendatang (di waktu yang

ditentukan) (Kasmir dan Jakfar, 2009).

Investasi juga dimaknai yaitu penanaman modal yang memiliki jangka

waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha (Kasmir dan Jakfar,

2009).
20

2.1.13 Jenis-Jenis Investasi

Berdasarkan Kasmir dan Jakfar (2009), investasi terdiri dari 2 jenis:

1) Investasi pada asset nyata (real assets)

Diwujudkan dalam bentuk bangunan/lahan, pembelian mesin dan

pengetahuan untuk dapat menghasilkan produk (barang/jasa).

2) Investasi aset keuangan (financial assets)

Diwujudkan dalam bentuk sertifikat deposito, saham, obligasi, dan

lainnya.

2.1.14 Sumber Dana Modal Investasi

Berdasarkan Kasmir dan Jakfar (2009), modal investasi terdiri dari 2

jenis yaitu sebagai berikut:

1) Modal Asing (Modal Pinjaman)

Modal yang didapat dari pihak diluar perusahaan dan

umumnya didapat melalui pinjaman. Melakukan pinjaman

biasanya dikenakan beban biaya yaitu biaya administrasi,

provisi, komisi, serta bunga juga disertai kewajiban

pengembalian pinjaman sesuai jangka waktu pada perjanjian

awal.

Sumber dana dari modal asing didapatkan dari:

a. Pinjaman kepada perbankan.

b. Pinjaman lembaga keuangan seperti: perusahaan modal

ventura, asuransi, leasing, dana pension, dan lembaga

keuangan lainnya.
21

c. injaman perusahaan non-bank.

2) Modal Sendiri/Pribadi

Modal yang didapat dari pemilik perusahaan dengan

cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka.

Tertutup dalam arti berasal dari kalangan internal pemilik

saham. Adapun terbuka dalam arti menjual saham kepada

masyarakat.

Keuntungan menggunakan modal sendiri yaitu tidak

terdapat beban biaya seperti bunga, dan hanya membayar

dividen jika memperoleh keuntungan.

Sumber dana dari modal sendiri yaitu:

a. Setoran dari pemegang saham.

b. Dari cadangan laba

c. Laba yang belum dibagi.

2.1.15 Biaya Kebutuhan Investasi

Adapun Komponen yang termasuk dalam biaya kebutuhan investasi

menurut Kasmir dan Jakfar (2009), disesuaikan dengan jenis usaha yang

dijalankan. Pada umumnya, biaya kebutuhan investasi adalah untuk

membeli berbagai kebutuhan yaitu:

1) Biaya Pra-investasi

a. Biaya Pembuatan Studi

b.Biaya Pengurusan izin-izin

2) Biaya Aktiva Tetap

Aktiva tetap berwujud


22

a. Tanah

b. Mesin

c. Bangunan

d. Peralatan

e. Inventaris Kantor

f. Aktiva berwujud lainnya

Aktiva tetap tidak berwujud

g. Good will

h. Hak Cipta

i. Lisensi

j. Merek Dagang

3) Biaya Operasi

a.Upah dan gaji karyawan

b.Biaya listrik

c. Biaya telepon dan air

d. Biaya pemeliharaan

e. Pajak

f. Premi Asuransi

g. Biaya Pemasaran

h. Biaya- biaya lainnya.

2.1.16 Pengertian Proyek

Proyek ialah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang

terangkum dalam suatu badan (organisasi) tertentu dalam jangka waktu


23

tertentu untuk melakukan kegiatan yang telah ditetapkan

sebelumnya/untuk mencapai sasaran tertentu (Kasmir dan Jakfar, 2009).

2.1.17 Kegiatan Proyek

Kegiatan proyek biasanya terdiri atas (1) Pembangunan fasilitas

baru/penambahan usaha baru, (2) Perbaikan fasilitas yang sudah ada (3)

penelitian dan pengembangan karena fenomena masyarakat yang muncul (

Kasmir dan Jakfar, 2009).

2.1.18 Faktor Timbul Proyek

Pada praktiknya, adanya suatu proyek dikarenakan oleh berbagai

alasan yaitu (1) Adanya permintaan pasar akan kebutuhan dan keinginan

suatu produk akibat produk belum mencukupi kebutuhan dan keinginan

ataupun belum tersedia produk tersebut, (2) Untuk meningkatkan kualitas

produk dikarenakan persaingan yang ada, (3) kegiatan pemerintah dalam

rangka memenuhi kebutuhan masyarakat (Kasmir dan Jakfar, 2009)..

2.1.19 Pengertian Umum Bisnis

Adapun pengertian bisnis yakni kegiatan atau usaha yang dilakukan

guna mendapatkan keuntungan berdasakan tujuan dan target yang

dicanangkan pada berbagai bidang usaha, baik jumlah maupun waktunya

(Kasmir dan Jakfar, 2009).


24

2.1.20 Pengertian Proyek Bisnis Investasi

Sehingga pengertian proyek bisnis investasi adalah suatu perencanaan

dalam menginvestasikan sumber-sumber daya baik pada proyek besar

maupun proyek kecil dengan pengeluaran modal diwaktu sekarang guna

mendapatkan keuntungan pada masa mendatang (Husnan dan Suwarsono,

2014).

2.1.21 Konsep Dasar Capital Budgetting

Merupakan keputusan dalam melakukan kegiatan investasi tertentu

pada dasarnya tergantung pada apakah return di waktu yang akan datang

yang dijanjikan oleh investasi tersebut. Suatu perbandingan yang valid

antara return di masa mendatang dengan pengeluaran biaya saat ini adalah

hal yang sulit karena perbedaan waktu. Persoalan tersebut dapat diatasi

melalui penggunaan konsep Capital Budgeting. Metode yang digunakan

adalah metode yang melibatkan pendiskontoan penerimaan di masa

mendatang ke nilai sekarang supaya dapat dibandingkan dengan

pengeluaran biaya saat ini. Tingkat diskonto yang digunakan dapat dari

biaya modal atau tingkat pengembalian yang dikehendaki (Halim, 2015).

Beberapa metode yang umum digunakan yakni:

1. Metode Net Present Value (NPV)

2. Metode Internal Rate od Return (IRR)

3. Metode Discounted Payback Period (DPP)


25

2.1.22 Pengertian Arus kas (Cash Flow)

Cash flow adalah arus kas/aliran kas yang ada diperusahaan dalam

suatu periode tertentu. Arus yang menggambarkan berapa uang yang

masuk ke perusahaan beserta jenis pemasukan tersebut, dan juga

menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis biaya yang

dikeluarkan.

Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau

pemberian pihak tertentu, penghasilan atau pendapatan yang didapat dari

penjualan usaha maupun pemasukan dari usaha sampingan.

Uang keluar yaitu uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu

periode baik yang berhubungan dengan pengeluaran untuk usaha utama

maupun pengeluaran lainnya seperti pembayaran cicilan utang, bunga

pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya

pengeluaran kebutuhan lainnya.

Dalam cash flow, semua data pemasukan ataupun pengeluaran

diestimasi sedemikian rupa guna menggambarkan kondisi pemasukan dan

pengeluaran diwaktu mendatang (Kasmir dan Jakfar, 2009).

2.1.23 Laporan Laba/Rugi

Proyeksi laporan laba/Rugi memaparkan besarnya pendapatan yang

didapat pada periode periode berikutnya. Lalu dapat dilihat jenis-jenis

biaya yang dikeluarkan dalam periode yang sama Pada laporan rugi/laba

dapat terlihat kondisi keuangan perusahaan apakah terdapat keuntungan


26

atau kerugian dalam suatu periode/beberapa periode (Kasmir dan Jakfar,

2009).

2.1.24 Komponen Arus Kas

Terdapat tiga komponen aliran kas menurut Kasmir dan Jakfar (2009)

yaitu:

1 Initial Cash Flow

Kas terkait Pengeluaran-pengeluaran pada awal periode untuk

investasi seperti biaya pra investasi (pembelian tanah, gedung,

mesin peralatan, dan modal kerja).

2. Operational Cash Flow

Kas terkait penerimaan dan pengeluaran pada saat operasi usaha

yaitu penghasilan yang akan diterima dan biaya untuk pengeluaran

dalam periode tertentu.

3. Taksiran laba setelah pajak dan penyusutan.

2.1.25 Beban Penyusutan

1. Depresiasi (Depreciation)

Merupakan penyusutan/alokasi jumlah suatu aktiva tetap

(berwujud) yang dapat disusutkan selama masa manfaat

estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke

laporan laba rugi

2. Amortisasi (Amortization)

Merupakan penyusutan/alokasi jumlah suatu aktiva tetap

(tak berwujud) yang dapat disusutkan selama masa manfaat


27

estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke

laporan laba rugi (Husnan dan Suwarsono, 2014).

2.1.26 Metode Payback Period

Merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode)

pengembalian investasi suatu proyek/usaha. Perhitungan ini dapat dilihat

dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih

merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.

Hasilnya dalam satuan waktu (bulan/tahun) (Kasmir dan Jakfar, 2009).

2.1.27 Metode Net Present Value

Metode nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara nilai

sekarang kas bersih dengan nilai sekarang investasi selama periode

investasi. Selisih antara kedua nilai tersebut yang disebut dengan Net

Present Value. Terlebih dahulu tentukan nilai sekarang kas bersih.

Hasilnya berupa jumlah uang (Kasmir dan Jakfar, 2009).

2.1.28 Metode Internal Rate of Return

Ialah metode untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.

Hasilnya berupa persentase tingkat bunga (Kasmir dan Jakfar, 2009).


28

2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Bisnis Agen Perjalanan Umrah adalah salah satu cara bisnis yang

penulis terapkan dalam penelitian ini. Penulis mengambil penelitian mengenai

perencanaan investasi bisnis perjalanan umrah di PT. Birama Idaman Express

Bandung yang mana adalah salah satu perusahaan biro perjalanan wisata yang

tertarik menambah unit bisnis di bidang perjalanan ibadah umrah. Adapun

mitra bisnis perusahaan tersebut adalah PT. Arrafi Mutiara Zahra Bekasi yang

merupakan salah satu biro PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah).

Penulis tertarik melakukan penelitian terhadap studi kelayakan bisnis. Salah

satu aspek dalam studi kelayakan bisnis adalah aspek kelayakan keuangan.

Aspek keuangan menitikberatkan pada studi kelayakan perencanaan investasi.

Oleh karena itu, objek penelitian ini adalah perencanaan investasi itu

sendiri. Penilaian terhadap aspek-aspek pada perencanaan investasi adalah

menggunakan penilaian keuangan yaitu Capital Budgeting. Analisis Capital

Budgeting menggunakan rasio-rasio keuangan pada arus kas (cash flow)

diantaranya Net Present Value, Payback Period dan Internal Rate of Return,

yang mana keseluruhan metode yang digunakan berguna dalam membuat

suatu rekomendasi keuangan terkait layak atau ketidaklayakan rencana usaha

bisnis perjalanan umrah di PT. Birama Idaman Express Bandung tersebut.


29

BAGAN 1
KERANGKA PEMIKIRAN

PERENCANAAN INVESTASI

BISNIS PERJALANAN UMRAH

PT. ARRAFI MUTIARA ZAHRA


PT. BIRAMA IDAMAN EXPRESS

BIRO PERJALANAN UMRAH AGEN PERJALANAN UMRAH

CASH FLOW

CAPITAL BUDGETTING

NET PRESENT VALUE INTERNAL RATE OF RETURN PAYBACK PERIOD

INVESTASI LAYAK INVESTASI TIDAK LAYAK


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penulis menerapkan pendekatan kuantitatif pada penelitian ini. Menurut

Indriantoro (1999) dalam buku metodologi penelitian bisnis untuk akuntansi

dan manajemen menerangkan bahwa pendekatan kuantitatif menegaskan pada

pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka.

Sehingga, skala pengukuran penelitian ini menggunakan skala rasio

keuangan.

Penulis menekankan pada penelitian terapan yakni merupakan

penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah, dalam penelitian ini

yaitu pengembangan produk baru.

Penulis juga menekankan kepada studi deskriptif yaitu penelitian

terhadap fenomena tertentu yang didapat dari subyek tertentu seperti

individu/industri. Studi ini bertujuan guna menjelaskan serta mengkaji aspek-

aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati tersebut.

Lebih lanjut, penelitian ini menekankan pada statistik deskriptif yang

mana transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi. Yaitu data disajikan

dalam bentuk ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel

numerik (Indriantoro, 1999).

30
31

3.2 Objek Penelitian

Pada penelitian ini memiliki objek yang akan diteliti yakni analisis

kelayakan perencanaan investasi bisnis perjalanan umrah di PT Birama

Idaman Express di kota Bandung.

PT. Birama Idaman Express Tour and Travel dikenal dengan nama

Bimex Tour adalah tour organizer yang sudah berdiri sejak tahun 1991 atau

28 tahun yang lalu, berlokasi dikota Bandung dan diisi oleh tim yang

berpengalaman. Juga menjadi Anggota ASITA, sebuah asosiasi travel agent

yang terpercaya.

Dengan Pengalaman dan dedikasi di bidang perjalanan dan pariwisata

kami terus berupaya berkembang dan menyesuaikan kebutuhan konsumen.

Memiliki badan hukum yang disahkan sesuai Putusan Menteri Kehakiman

Republik Indonesia tanggal 02 September 1991, juga memiliki kantor

bangunan sendiri sejak berdiri di jalan Dipatiukur kota Bandung untuk

melayani tamu yang ingin berkunjung dan layanan online melalui website

www.bimextour.co.id.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Dikarenakan penulis memperoleh semua data yang dibutuhkan, maka

dari itu penelitian ini tidak memerlukan populasi dan sampel.

3.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Penelitian


32

1. Sumber data primer

Sumber data didapat secara langsung dari sumber asli (tidak

melalui media perantara). Data primer dihimpun guna menjawab

pertanyaan penelitian. Data primer dapat diperoleh dari subyek

(orang) yaitu baik individu/kelompok.

Metode pengumpulan data primer diperoleh dengan

melakukan survei. Survei menggunakan teknik wawancara yaitu

menggunakan pertanyaan secara lisan dengan meyiapkan daftar

pertanyaan wawancara kepada subyek penelitian. Hasil wawancara

selanjutnya dicatat oleh pewancara sebagai data penelitian.

2. Sumber data sekunder

Sumber data yang didapat secara tidak langsung melalui

media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data

sekunder biasanya berupa bukti, catatan, laporan, arsip yang

dipublikasikan/tidak dipublikasikan.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan berhubungan dengan kajian

teori/referensi jurnal/literatur yang dapat mendukung penelitian.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel penelitian menurut Indriantoro (1999) adalah

penentuan construct/konsep sehingga menjadi variabel yang dapat diukur,

dalam maksud menjelaskan suatu cara tertentu yang digunakan peneliti dalam

mengoperasionalisasikan construct/konsep tersebut


33

TABEL 3
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL
34

TABEL 3
LANJUTAN
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL
35

TABEL 3
LANJUTAN
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL
36

TABEL 3
LANJUTAN
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL
37

TABEL 3
LANJUTAN
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL
38

TABEL 3
LANJUTAN
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL

Sumber : Kasmir dan Jakfar (2009)


3.6 Analisis Data

Untuk menganalisis data penelitian yang berbentuk angka keuangan

menggunakan Capital Budgetting Formula yaitu sebagai berikut :

1) Metode Dicounted Payback Period

Merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode)

pengembalian investasi suatu proyek/usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari

perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih

merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.

Hasilnya dalam satuan waktu (bulan/tahun).

Rumus Metode Dicounted Payback Period

-Apabila kas bersih setiap tahun berbeda maka dapat ditentukan

payback period dengan

(a−b)
Payback Period =n+ x 1 tahun
(c−b)

Keterangan:

n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas nasih belum bisa menutup

investasi mula-mula

a = Jumlah investasi awal

b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n

c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

39
40

-Apabila kas bersih setiap tahun sama:

a
Payback Period = x 1 tahun
Kas Bersih

Keterangan:

a = Jumlah investasi awal

kas bersih = ditentukan/sama.

Kriteria Penilaian kelayakan Payback Period sebagai berikut:

1. Jika hasil penilaian payback period menunjukkan besaran

kurang dari maksimal periode yang telah ditetapkan, maka

proyek bisnis dapat diterima dan dilanjutkan.

2. Jika hasil penilaian payback period menunjukkan besaran

lebih/melewati dari maksimal periode yang telah

ditetapkan, maka proyek bisnis tidak dapat diterima dan

tidak dilanjutkan.

2) Metode Net Present Value

Metode nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara

nilai sekarang kas bersih dengan nilai sekarang investasi selama

periode investasi. Selisih antara kedua nilai tersebut yang disebut

dengan Net Present Value. Terlebih dahulu tentukan nilai sekarang

kas bersih. Hasilnya berupa jumlah uang.


41

Rumus Metode Net Present Value

-Apabila kas bersih setiap tahun sama:

Kas Bersih Kas Bersih Kas Bersih (n)


Net Present Value = + + – Investasi
(1+r) (1+r)2 (1+r)n

Keterangan:

Kas bersih = sama/ditentukan

r = Tingkat bunga

investasi = awal

-Apabila kas bersih setiap tahun berbeda:

Kas Bersih 1 Kas Bersih 2 Kas Bersih n


Net Present Value = + + – Investasi
(1+r) (1+r)2 (1+r)n

Keterangan:

Kas bersih n = Earning after tax + penyusutan tahun ke n

r = Tingkat Bunga

investasi = awal

Kriteria Penilaian kelayakan Net Present Value sebagai berikut:

1. Jika hasil penilaian Net Present Value lebih besar dari

0/lebih besar dari biaya modal (NPV>0), maka proyek

bisnis dapat dijalankan.


42

2. Jika hasil penilaian Net Present Value lebih kecil dari

0//lebih kecil dari biaya modal (NPV<0), maka proyek

bisnis tidak dapat dijalankan.

3) Metode Internal Rate of Return

Merupakan metode untuk mengukur tingkat pengembalian

hasil intern. Hasilnya berupa persentase tingkat bunga.

Rumus Metode Internal Rate of Return

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 1


Internal Rate of Return= interest 1 + 1 x (interest 2-interest1)
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 1−𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 2

dengan langkah-langkah yaitu:

-Mencari rata-rata kas bersih

Kas Bersih 1 + Kas bersih 2 + kas bersih n


𝑛

-Perkirakan besar Payback Period

Investasi Awal
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

-Perkirakan 2 nilai bunga terdekat dengan nilai payback period

(persentase)

-Kurangi persentase bunga tersebut sebesar 2%

-Hitung Net Present Value 1 dengan persentase bunga (1)

-Hitung Net Present Value 2 dengan persentase bunga (2)

-Hitung Internal Rate of Return


43

Kriteria Penilaian kelayakan Internal Rate of Return sebagai

berikut:

1. Jika Internal Rate of Return adalah proyek baru melebihi

tingkat pengembalian dari modal proyek yang diinginkan

perusahaan, proyek itu diinginkan, diterima dan dijalankan.

2. Jika Internal Rate of Return turun di bawah tingkat

pengembalian dari modal proyek yang diminta, proyek tidak

dapat dijalankan.
44

3.7 Jadwal Penelitian

TABEL 4
JADWAL PENELITIAN

Bulan FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG


No Kegiatan/
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Minggu
Pra-Survey
1. Lokasi
Penelitian
Penyusunan
2. Proposal
Penelitian
Seminar
3. Proposal
Penelitian
Revisi
4.
Proposal
Observasi
5.
Lapangan
Pengumpulan
6.
Data
Pengolahan
7.
Data
Persiapan
8.
Sidang
8. Sidang
Revisi
9. Laporan
Akhir
10 Laporan
. Rampung
Sumber : Data Olahan Peneliti (2019)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian ini fokus kepada aspek keuangan pada studi kelayakan

bisnis. Menurut Kasmir dan Jakfar (2009) aspek ini meliputi biaya-biaya

apa saja yang dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan

dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa besar pendapatan yang

akan diterima jika proyek dijalankan. Penelitian ini meliputi seberapa

lama investasi yang ditanamkan akan kembali. Kemudian dari mana saja

sumber pembiayaan bisnis tersebut dan bagaimana pula tingkat suku

bunga yang berlaku. Sehingga apabila dihitung dengan formula,

penilaian investasi sangat menguntungkan. Sehingga dapat diuraikan

penilaian-penilaian pada aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis

adalah sebagai berikut:

1) Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.

2) Kebutuhan biaya investasi

3) Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode

termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur

investasi

4) Proyeksi laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.

5) Kriteria penilaian investasi.

45
46

6) Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan

perusahaan.

Sebelum melakukan analisis kelayakan perencanaan investasi

menggunakan metode Capital Budgetting dengan rasio keuangan Net

Present Value, Payback Period dan Internal Rate of Return, maka

ditentukan perhitungan data-data sebagai berikut:

4.1.1 Sumber-sumber dana yang diperoleh

Sumber dana untuk membiayai perencanaan usaha bisnis

perjalanan umrah PT Birama Idaman Express Bandung adalah

dengan melakukan pinjaman atau kredit kepada pihak perbankan.

Adapun pengertian pinjaman atau kredit menurut Undang-Undang

Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Pada penelitian ini, total pinjaman kepada pihak perbankan

yang dapat diajukan umumnya adalah 60%-70% dana pinjaman.

Sehingga, peneliti menentukan estimasi besaran pinjaman yakni

sebesar Rp 147,000,000.00 Dengan bunga sebesar 12 %. Bunga

tersebut merupakan estimasi peneliti berdasarkan data

perkembangan suku bunga kredit bank umum yaitu sebesar 11,69%

pada bulan April 2019.


47

Dalam proses pelunasan dana pinjaman, maka perlu diketahui

besaran bunga yang menyertai untuk mempermudah peminjam

mengetahui jumlah angsuran setiap periode tertentu. Sehingga,

peneliti menggunakan perhitungan dengan anuitas. pengaplikasian

anuitas memungkinkan angsuran pokok (Principal Installment)

dihitung dari total angsuran (Loan Balance) yang sudah ditetapkan

dikurangi dengan hasil perhitungan anuitas (annuity). Singkatnya,

anuitas membuat jumlah angsuran setiap bulan sama, di mana hanya

komposisi bunga (loan interest) dan pokok angsuran (principal

installment) yang terus berubah secara periodik, dengan kata lain

besaran anuitas merupakan perhitungan penjumlahan pokok

angsuran (principal installment) dengan bunga (loan interest).

Adapun keuntungan menggunakan perhitungan anuitas yaitu besaran

angsuran setiap periode sama/tetap.

Dalam menentukan besaran anuitas, maka perlu diketahui

besaran faktor diskon (discounted factor) yang mana berfungsi untuk

mengkonversi nilai mendatang menjadi nilai sekarang sehingga dapat

ditentukan besaran anuitas yang tepat. Berikut adalah besaran faktor

diskon pada tabel berikut ini:


48

TABEL 5
PROYEKSI RINCIAN BESARAN FAKTOR DISKON ANUITAS
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

YEAR DISCOUNTED FACTOR (12%)


1 0.8929
2 0.7972
3 0.7118
4 0.6355
5 0.5674
TOTAL 3.6048
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)

Sehingga diperoleh besaran anuitas dari perhitungan

pembagian total pinjaman (loan balance) dengan total faktor diskon

(discounted factor) sebesar Rp 40,780,000.00.

Berikut adalah estimasi rincian besaran bunga pinjaman dan

angsuran perbankan pertahun PT Birama Idaman Express Bandung

pada tabel berikut ini:

TABEL 6
PROYEKSI RINCIAN BESARAN BUNGA PINJAMAN DAN
ANGSURAN PERBANKAN PERTAHUN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

I=12%
LOAN INSTALLMENT SCHEDULE
PRINCIPAL
YEAR ANNUITET LOAN INTEREST INSTALLMENT LOAN BALANCE
Rp 147,000,000.00
1 Rp 40,780,000.00 Rp 17,640,000.00 Rp 23,140,000.00 Rp 123,860,000.00
2 Rp 40,780,000.00 Rp 14,863,200.00 Rp 25,916,800.00 Rp 97,943,200.00

3 Rp 40,780,000.00 Rp 11,753,184.00 Rp 29,026,816.00 Rp 68,916,384.00


4 Rp 40,780,000.00 Rp 8,269,966.08 Rp 32,510,033.92 Rp 36,406,350.08
5 Rp 40,780,000.00 Rp 4,368,762.01 Rp 36,411,237.99 -Rp 4,887.91
TOTAL Rp 203,900,000.00 Rp 56,895,112.09 Rp 147,004,887.91
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)
49

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diuraikan keterangan sebagai berikut:

1. Pada tahun ke-1, besaran bunga pinjaman perbankan sebesar Rp

17,640,000.00 dengan pembayaran angsuran pokok sebesar Rp

23,140,000.00 diperoleh total angsuran yang harus dibayarkan

sebesar Rp 40,780,000.00 dengan sisa hutang sebesar Rp

123,860,000.00.

2. Pada tahun ke-2, besaran bunga pinjaman perbankan sebesar Rp

14,863,200.00 dengan pembayaran angsuran pokok sebesar Rp

25,916,800.00 diperoleh total angsuran yang harus dibayarkan

sebesar Rp 40,780,000.00 dengan sisa hutang sebesar Rp

97,943,200.00.

3. Pada tahun ke-3, besaran bunga pinjaman perbankan sebesar Rp

11,753,184.00 dengan pembayaran angsuran pokok sebesar Rp

29,026,186.00 diperoleh total angsuran yang harus dibayarkan

sebesar Rp 40,780,000.00 dengan sisa hutang sebesar Rp

68,916,384.00.

4. Pada tahun ke-4, besaran bunga pinjaman perbankan sebesar Rp

8,269,966.08 dengan pembayaran angsuran pokok sebesar Rp

32,510,033.92 diperoleh total angsuran yang harus dibayarkan

sebesar Rp 40,780,000.00 dengan sisa hutang sebesar Rp

36,406,350.08

5. Pada tahun ke-5, besaran bunga pinjaman perbankan sebesar Rp

4,368,762.01 dengan pembayaran angsuran pokok sebesar Rp

36,411,237.99 diperoleh total angsuran yang harus dibayarkan


50

sebesar Rp 40,780,000.00 dengan sisa hutang sebesar Rp 4,887.91

namun dapat dilunaskan.

4.1.2 Kebutuhan Biaya Investasi

Pada awal aktivitas usaha perusahaan dalam bisnis perjalanan

umrah, PT Birama Idaman Express harus mengeluarkan sejumlah dana

guna kebutuhan biaya investasi. Dalam hal ini, kebutuhan biaya investasi

terkait kebutuhan biaya pra investasi yaitu biaya pengurusan legalitas

keagenan sebagai agen perjalanan umrah, lebih lanjut kebutuhan biaya

pengadaan peralatan usaha dan perlengkapan usaha. Pada keseluruhannya

akan dirinci pada tabel dibawah ini:

TABEL 7
RINCIAN KEBUTUHAN BIAYA AWAL INVESTASI USAHA
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

RINCIAN KEBUTUHAN DANA AWAL INVESTASI USAHA

NO. U N I T BIAYA
PENGURUSAN LEGALITAS
1 KEAGENAN Rp 10,000,000.00
2 PERALATAN USAHA Rp 228,203,000.00
3 PERLENGKAPAN USAHA Rp 5,7825,200.00
TOTAL Rp 243,988,200.00
Sumber: PT Birama Idaman Express yang telah diolah (2019)

Rincian kebutuhan biaya awal investasi usaha tersebut harus

dianggarkan pada awal waktu yakni pada tahun pertama bisnis akan

dijalankan. Adapun pengurusan legalitas usaha keagenan dibuat oleh

pihak pejabat hukum berdasarkan akta notaris di kota Bandung guna


51

usaha yang dijalankan dilindungi dan berbadan hukum dalam bentuk

perjanjian kerjasama antar kedua perusahaan.

Peralatan (Equipment) usaha sebagaimana dimaksud dalam

akuntansi adalah barang/peralatan yang memliki biaya penyusutan

karena tidak mudah habis pakai, dapat diperjualbelikan kembali, masa

pemakaian relatif lebih lama/lebih dari satu tahun, umumnya

menggunakan daya listrik/bahan bakar, harga relatif mahal dan

berukuran lebih besar, dan dicatat sebagai fixed asset (aktiva tetap)

atau capital asset. Berikut adalah rincian kebutuhan peralatan

(Equipment) pada tabel berikut ini:

TABEL 8
RINCIAN KEBUTUHAN BIAYA PERALATAN USAHA
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

RINCIAN PERENCANAAN KEBUTUHAN PERALATAN USAHA

NO. UNIT KUANTITAS HARGA MEREK DAGANG

1 LAPTOP 3 Rp 15,000,000.00 "ASUS X455LA"


2 PRINTER + SCANNER 1 Rp 1,000,000.00 "Hp DeskJet Ink Advantage"
3 TELEPON KANTOR 3 Rp 900,000.00 "SAHITEL S75"
KENDARAAN DINAS
4 (MOBIL/RODA 4) 1 Rp 200,000,000.00 "TOYOTA AVANZA 1.3E MT"
5 MEJA 3 Rp 2,400,000.00 "VIP MV 501A"
6 PERABOTAN KURSI 6 Rp 6,000,000.00 "DONATI DO 61-G"
7 LEMARI 1 Rp 2,000,000.00 "Expo DLC 00"
8 PELUBANG KERTAS 3 Rp 39,000.00 "SUN SHINE"
TAPE DISPENSER (TEMPAT
9 SELOTIP) 3 Rp 100,500.00 "LION N0 5.0"
11 TEMPAT PULPEN 3 Rp 82,500.00 "DELI 9 1 4 1"
12 STAMP PAD (BAK STEMPEL) 3 Rp 19,500.00 "KENKO STAMP PAD NO 0"
13 STEMPEL TANGGAL 3 Rp 25,500.00 "KENKO 8 BAND NUMBERER N 3 8"
14 STEMPEL CAP PERUSAHAAN 3 Rp 25,500.00 "KENKO 8 BAND N 4 2"
15 CUTTER (PISAU KERTAS) 3 Rp 34,500.00 "LINEX CUTTER CK 4 0 0"
16 GUNTING 3 Rp 16,500.00 "JOYKO GUNTING SC 82 8"
17 PENGGARIS BESI 3 Rp 49,500.00 "BUTTERFLY PENGGARIS BESI"
18 BOX MAP FILE (TEMPAT MAP) 3 Rp 100,500.00 TRIX BOX MAP FILE"
19 KALKULATOR 3 Rp 349,500.00 "CITIZEN CT- 5 5 5 N"
52

20 ID CARD HOLDER 3 Rp 60,000.00 "SNICKERS WORKWEAR"

TOTAL 54 Rp 228,203,000.00

Sumber: PT Birama Idaman Express yang telah diolah (2019)

Perlengkapan (supplies) usaha sebagaimana dimaksud dalam

akutansi adalah barang yang tidak memliki biaya penyusutan karena

cepat habis pakai, tidak dapat diperjualbelikan kembali, masa

pemakaian relatif singkat/kurang dari satu tahun, umumnya tidak

menggunakan daya listrik/bahan bakar, harga relatif murah dan

berukuran lebih kecil, dan dicatat sebagai current asset (aktiva

lancar). Berikut adalah rincian kebutuhan perlengkapan (supplies)

pada tabel berikut ini:


53

TABEL 9
RINCIAN KEBUTUHAN BIAYA PERLENGKAPAN USAHA
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

RINCIAN PERENCANAAN KEBUTUHAN PERLENGKAPAN USAHA

KUANTITAS PERTAHUN
NO. UNIT HARGA MEREK DAGANG KETERANGAN HARGA
SATUAN PAK SATUAN PAK
1 TRIGONAL CLIPS (PENJEPIT KERTAS) - 1 Rp 2,500.00 "JOYKO NO. 0 3" 1 PAK = 20 BUAH - 12 Rp 30,000.00
2 KECIL - 1 Rp 8,500.00 "JOYKO NO.1 1 1" 1 PAK = 12 BUAH - 12 Rp 102,000.00
BINDER CLIPS (PENJEPIT
KERTAS) "MONTANA NO. 2 6 0" 1
3 MENENGAH
- 1 Rp 21,000.00 PACK (1 2 PCS) 1 PAK = 12 BUAH - 12 Rp 252,000.00
6 STAPLER (PENJEPIT KERTAS) 1 - Rp 7,500.00 "KENKO H D 1 0" 36 - Rp 270,000.00
1 PAK = 1 . 0 0 0
7
STAPLES (ISI STAPLER) - 1 Rp 13,500.00 "ETONA 2 3/1 0" BUAH - 12 Rp 162,000.00
10 SELOTIP 1 - Rp 8,000.00 "NACHI TAPE 2 4 MM" 36 - Rp 288,000.00
"DEBOZZ SP3 0 0 1 STAND
11
STAND PEN (PULPEN MEJA) 1 - Rp 10,500.00 PEN" 36 - Rp 378,000.00
1 PAK = 5 0 0
12
HVS (KERTAS) - 1 Rp 56,500.00 "SIDU A4 80 GR" LEMBAR - 12 Rp 678,000.00
14 HITAM 1 - Rp 7,000.00 36 - Rp 252,000.00
"SNOWMAN G1 2 NON
15 MARKER (SPIDOL) MERAH 1 - Rp 7,000.00 36 - Rp 252,000.00
PERMANENT"
16 BIRU 1 - Rp 7,000.00 36 - Rp 252,000.00
17 PULPEN 1 - Rp 3,000.00 "JOYKO GEL PEN JK 1 0 0" 36 - Rp 108,000.00
"YANURA INK STAMP
20
TINTA BAK STEMPEL 1 - Rp 11,500.00 PAD 5 0 CC" 36 - Rp 414,000.00
21 TIP X (PENGHAPUS PULPEN) 1 - Rp 6,000.00 "KENKO TIP X GP 0 1" 36 - Rp 216,000.00
25 AMPLOP COKLAT BESAR TALI - 1 Rp 10,500.00 "AIRMAIL 3 1 0 FOLIO F4" 1 PAK = 1 0 BUAH - 12 Rp 126,000.00
54

TABEL 9
LANJUTAN
RINCIAN KEBUTUHAN BIAYA PERLENGKAPAN USAHA
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

26 STOPMAP - 1 Rp 10,000.00 "BIOLA STOPMAP 5 0 0 2" 1 PAK = 5 BUAH - 12 Rp 120,000.00


MAP BUSINESS
27
FILE - 1 Rp 20,000.00 "BFO 1 0 0 F" 1 PAK = 5 BUAH - 12 Rp 240,000.00
"MERPATI NO. 1 0 4 (2 2 9
28
AMPLOP SURAT PUTIH - 1 Rp 24,500.00 X 1 1 0 MM) 1 PAK = 1 0 0 BUAH - 12 Rp 294,000.00
1 PAK = 2 0 0
30
TISU - 1 Rp 12,600.00 "NICE POP UP FACIAL" LEMBAR - 12 Rp 151,200.00
33 HITAM
34 MERAH
TINTA PRINTER (INK) - 1 Rp 100,000.00 "EPSON 6 6 4" 1 PAK = 4 BUAH - 12 Rp 1,200,000.00
35 BIRU
36 KUNING

TOTAL 9 11 Rp 347,100.00 324 132 Rp 5,785,200.00

Sumber: PT Birama Idaman Express yang telah diolah (2019)


55

Berdasarkan rincian kebutuhan perlengkapan (supplies) tersebut,

kebutuhan perlengkapan (supplies) diasumsikan habis pakai 1 tahun,

sehingga total biaya kebutuhan perlengkapan sama setiap tahun dalam kurun

periode 5 tahun, terhitung pada awal tahun pertama usaha dijalankan.

4.1.3 Estimasi Pendapatan dan Biaya Investasi selama periode 5 tahun

PT Birama Idaman Express merencanakan estimasi pendapatan

minimal untuk bisnis perjalanan umrah dalam periode 5 tahun yaitu pada

rincian tabel dibawah ini:

TABEL 10
RINCIAN PENDAPATAN USAHA KEAGENAN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

RINCIAN PERENCANAAN PENDAPATAN USAHA


KEAGENAN
(MINIMAL PENDAPATAN)

NO. UNIT HARGA

MARK UP KEAGENAN
1 Rp 2,412,580.00
(10%)

TOTAL (MARK UP) Rp 2,412,580.00

Sumber : PT Birama Idaman Express (2019)

Berdasarkan rincian perencanaan pendapatan usaha keagenan pada

tabel 9 diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Harga yang diserahkan kepada PT Arrafi Mutiara Zahra sebesar Rp

24,125,800.00

2. Mark Up terhadap penjualan agen perjalanan umrah sebesar Rp

2,412,580.00
56

3. Total harga jual yang dibayar oleh setiap calon konsumen/Jemaah

sebesar Rp 26,538,380.00

4.1.4 Beban Depresiasi (Depreciation)

Nilai aktiva tetap (berwujud) seperti peralatan (equipment) akan

menjadi berkurang karena adanya pemakaian aktiva tetap tersebut setiap

periode ke periode berikutnya atau akan kehilangan kemampuan untuk

memberikan jasa seiring dengan berjalannya waktu. sehingga dalam

akuntansi dikenal dengan penyusutan aktiva tetap. Akibatnya biaya

perolehan aktiva tetap tersebut perlu dipindahkan ke akun beban.

Oleh karena itu perlu menghitung terlebih dahulu besaran

penyusutan/depresiasi (Depreciation) terhadap aktiva tetap yakni peralatan

(equipment) yang digunakan. Pada umumnya, metode penyusutan garis

lurus (stright line method) merupakan metode sederhana yang biasa

diterapkan perusahaan karena besaran biaya penyusutan menjadi sama/tetap

setiap periode.

Terdapat beberapa faktor dalam menghitung besaran

penyusutan/depresiasi yakni harga perolehan (acquisition cost) sebagai

dasar perhitungan, nilai residu (salvage value) sebagai nilai yang

diperkirakan masuk arus kas jika terjadi penjualan saat penghentian

pemakaian asset dan umur ekonomis aset (economical life time) yaitu umur

fungsional kontribusi aset terhadap pemakaian.

Berikut adalah olahan data besaran penyusutan peralatan setiap tahun

selama periode 5 tahun PT Birama Idaman Express Bandung pada tabel

berikut ini:
57

TABEL 11
RINCIAN BEBAN DEPRESIASI PERTAHUN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

AKHIR BEBAN
NO UNIT TAHUN PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU AKHIR
HARGA PEROLEHAN Rp 15,000,000.00
KE-1 Rp 2,400,000.00 Rp 2,400,000.00 Rp 12,600,000.00
KE-2 Rp 2,400,000.00 Rp 4,800,000.00 Rp 10,200,000.00
LAPTOP KE-3 Rp 2,400,000.00 Rp 7,200,000.00 Rp 7,800,000.00
1
KE-4 Rp 2,400,000.00 Rp 9,600,000.00 Rp 5,400,000.00
KE-5 Rp 2,400,000.00 Rp 12,000,000.00 Rp 3,000,000.00

AKHIR BEBAN
NO UNIT TAHUN PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU AKHIR
HARGA PEROLEHAN Rp 1,000,000.00
KE-1 Rp 200,000.00 Rp 200,000.00 Rp 800,000.00
KE-2 Rp 200,000.00 Rp 400,000.00 Rp 600,000.00
PRINTER KE-3 Rp 200,000.00 Rp 600,000.00 Rp 400,000.00
2
KE-4 Rp 200,000.00 Rp 800,000.00 Rp 200,000.00
KE-5 Rp 200,000.00 Rp 1,000,000.00 Rp -

AKHIR BEBAN
NO UNIT TAHUN PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU AKHIR
HARGA PEROLEHAN Rp 900,000.00
58

TABEL 11
LANJUTAN
RINCIAN BEBAN DEPRESIASI PERTAHUN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

KE-1 Rp 180,000.00 Rp 180,000.00 Rp 720,000.00


KE-2 Rp 180,000.00 Rp 360,000.00 Rp 540,000.00
TELEPON KE-3 Rp 180,000.00 Rp 540,000.00 Rp 360,000.00
3
KE-4 Rp 180,000.00 Rp 720,000.00 Rp 180,000.00
KE-5 Rp 180,000.00 Rp 900,000.00 Rp -

AKHIR BEBAN
NO UNIT TAHUN PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU AKHIR
HARGA PEROLEHAN Rp 200,000,000.00
KE-1 Rp 24,000,000.00 Rp 24,000,000.00 Rp 176,000,000.00
KE-2 Rp 24,000,000.00 Rp 48,000,000.00 Rp 152,000,000.00
MOBIL KE-3 Rp 24,000,000.00 Rp 72,000,000.00 Rp 128,000,000.00
4
KE-4 Rp 24,000,000.00 Rp 96,000,000.00 Rp 104,000,000.00
KE-5 Rp 24,000,000.00 Rp 120,000,000.00 Rp 80,000,000.00

AKHIR BEBAN
NO UNIT TAHUN PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU AKHIR
HARGA PEROLEHAN Rp 2,400,000.00
KE-1 Rp 480,000.00 Rp 480,000.00 Rp 1,920,000.00
MEJA
5 KE-2 Rp 480,000.00 Rp 960,000.00 Rp 1,440,000.00
59

TABEL 11
LANJUTAN
RINCIAN BEBAN DEPRESIASI PERTAHUN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

KE-3 Rp 480,000.00 Rp 1,440,000.00 Rp 960,000.00


KE-4 Rp 480,000.00 Rp 1,920,000.00 Rp 480,000.00
KE-5 Rp 480,000.00 Rp 2,400,000.00 Rp -

AKHIR BEBAN
NO UNIT TAHUN PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU AKHIR
HARGA PEROLEHAN Rp 6,000,000.00
KE-1 Rp 1,200,000.00 Rp 1,200,000.00 Rp 4,800,000.00
KE-2 Rp 1,200,000.00 Rp 2,400,000.00 Rp 3,600,000.00
KURSI KE-3 Rp 1,200,000.00 Rp 3,600,000.00 Rp 2,400,000.00
6
KE-4 Rp 1,200,000.00 Rp 4,800,000.00 Rp 1,200,000.00
KE-5 Rp 1,200,000.00 Rp 6,000,000.00 Rp -

AKHIR BEBAN
NO UNIT TAHUN PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU AKHIR
HARGA PEROLEHAN Rp 2,000,000.00
KE-1 Rp 400,000.00 Rp 400,000.00 Rp 1,600,000.00
LEMARI KE-2 Rp 400,000.00 Rp 800,000.00 Rp 1,200,000.00
7
KE-3 Rp 400,000.00 Rp 1,200,000.00 Rp 800,000.00
60

TABEL 11
LANJUTAN
RINCIAN BEBAN DEPRESIASI PERTAHUN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

KE-4 Rp 400,000.00 Rp 1,600,000.00 Rp 400,000.00


KE-5 Rp 400,000.00 Rp 2,000,000.00 Rp -

AKHIR BEBAN
NO UNIT TAHUN PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU AKHIR
HARGA PEROLEHAN Rp 903,000.00
KE-1 Rp 180,600.00 Rp 180,600.00 Rp 722,400.00
KE-2 Rp 180,600.00 Rp 361,200.00 Rp 541,800.00
ATK
KE-3 Rp 180,600.00 Rp 541,800.00 Rp 361,200.00
8 (Alat Tulis Kantor)
KE-4 Rp 180,600.00 Rp 722,400.00 Rp 180,600.00
KE-5 Rp 180,600.00 Rp 903,000.00 Rp -

TOTAL NILAI RESIDU Rp 83,000,000.00

Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)


61

Berdasarkan tabel 10 diatas, dapat diuraikan keterangan sebagai

berikut:

1. Harga perolehan “Laptop” sebesar Rp 15,000,000.00 (sebanyak 3

buah laptop) dengan estimasi nilai residu pada akhir tahun ke-5

sebesar Rp 3,000,000.00 dan estimasi masa manfaat selama 5

tahun diperoleh beban penyusutan sebesar Rp 2,400,000.00 setiap

tahun selama periode 5 tahun.

2. Harga perolehan “Printer” sebesar Rp 1,000,000.00 tanpa estimasi

nilai residu pada akhir tahun ke-5 dan estimasi masa manfaat

selama 5 tahun diperoleh beban penyusutan sebesar Rp 200,000.00

setiap tahun selama periode 5 tahun.

3. Harga perolehan “Telepon” sebesar Rp 900,000.00 tanpa estimasi

nilai residu pada akhir tahun ke-5 dan estimasi masa manfaat

selama 5 tahun diperoleh beban penyusutan sebesar Rp 180,000.00

setiap tahun selama periode 5 tahun.

4. Harga perolehan “Mobil” sebesar Rp 200,000,000.00 dengan

estimasi nilai residu pada akhir tahun ke-5 sebesar Rp

80,000,000.00 dan estimasi masa manfaat selama 5 tahun diperoleh

beban penyusutan sebesar Rp 24,000,000.00 setiap tahun selama

periode 5 tahun.

5. Harga perolehan “Meja” sebesar Rp 2,400,000.00 tanpa estimasi

nilai residu pada akhir tahun ke-5 dan estimasi masa manfaat

selama 5 tahun diperoleh beban penyusutan sebesar Rp 480,000.00

setiap tahun selama periode 5 tahun.


62

6. Harga perolehan “Kursi” sebesar Rp 6,000,000.00 tanpa estimasi

nilai residu pada akhir tahun ke-5 dan estimasi masa manfaat

selama 5 tahun diperoleh beban penyusutan sebesar Rp

1,200,000.00 setiap tahun selama periode 5 tahun.

7. Harga perolehan “Lemari” sebesar Rp 2,000,000.00 tanpa estimasi

nilai residu pada akhir tahun ke-5 dan estimasi masa manfaat

selama 5 tahun diperoleh beban penyusutan sebesar Rp 400,000.00

setiap tahun selama periode 5 tahun.

8. Harga perolehan “Alat Tulis Kantor” yang tidak mudah habis pakai

dengan rincian perlengkapan yaitu: (1) Pelubang Kertas, (2) Tape

Dispenser (Tempat Selotip), (3) Tempat Pulpen, (4) Stamp Pad

(Bak Stenpel), (5) Stempel Tanggal, (6) Stempel Cap Perusahaan,

(7) cutter (Pisau Kertas), (8) Gunting, (9) Penggaris Besi, (10) Box

Map File (Tempat Map), (11) Kalkulator, (12) ID Card Holder

yaitu total sebesar Rp 903,000.00 tanpa estimasi nilai residu padA

akhir tahun ke-5 diperoleh beban penyusustan sebesar Rp

180,600.00 setiap tahun selama periode 5 tahun.

Sehingga dapat dijumlahkan keseluruhan beban penyusutan

peralatan pertahun PT Birama Idaman Express Bandung pada tabel

sebagai berikut:
63

TABEL 12
RINCIAN TOTAL BEBAN DEPRESIASI PERTAHUN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

AKHIR BEBAN AKUMULASI


UNIT TAHUN PENYUSUTAN PENYUSUTAN NILAI BUKU AKHIR
HARGA PEROLEHAN Rp 228,203,000.00
KE-1 Rp 29,040,600.00 Rp 29,040,600.00 Rp 199,162,400.00
KE-2 Rp 29,040,600.00 Rp 58,081,200.00 Rp 170,121,800.00
PERALATAN KE-3 Rp 29,040,600.00 Rp 87,121,800.00 Rp 141,081,200.00
KE-4 Rp 29,040,600.00 Rp 116,162,400.00 Rp 112,040,600.00
KE-5 Rp 29,040,600.00 Rp 145,203,000.00 Rp 83,000,000.00
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel 11 diatas menunjukkan besaran beban penyusutan

terhadap aktiva tetap setiap tahun selama periode 5 tahun yaitu sebesar Rp

29,040,600.00 yang akan dibebankan pada laporan laba rugi.

4.1.5 Beban Amortisasi (Amortization)

Selain aktiva tetap berwujud seperti peralatan, surat perizinan

termasuk kedalam aktiva tetap tak berwujud yang juga mengalami

penyusutan secara bertahap mengurangi nilai biaya dan aset tersebut pada

umur ekonomisnya sehingga perlu dipindahkan pada akun beban pada

setiap periode. Secara akuntansi dikenal dengan istilah amortisasi

(amortization).

Terdapat beberapa faktor dalam menghitung besaran

penyusutan/amortisasi yakni harga perolehan (acquisition cost) sebagai

dasar perhitungan, nilai residu (salvage value) sebagai nilai yang

diperkirakan masuk arus kas jika terjadi penjualan saat penghentian

pemakaian asset dan umur ekonomis aset (economical life time) yaitu

umur fungsional kontribusi aset terhadap pemakaian.


64

Berikut adalah olahan data besaran penyusutan/amortisasi setiap

tahun selama periode 5 tahun PT Birama Idaman Express Bandung pada

tabel berikut:

TABEL 13
PROYEKSI RINCIAN TOTAL BEBAN AMORTISASI PERTAHUN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

AKHIR BEBAN AKUMULASI


UNIT NILAI BUKU AKHIR
TAHUN AMORTISASI PENYUSUTAN
HARGA PEROLEHAN Rp 10,000,000.00
KE-1 Rp 2,000,000.00 Rp 2,000,000.00 Rp 8,000,000.00
KE-2 Rp 2,000,000.00 Rp 4,000,000.00 Rp 6,000,000.00
PERIZINAN KE-3 Rp 2,000,000.00 Rp 6,000,000.00 Rp 4,000,000.00
KE-4 Rp 2,000,000.00 Rp 8,000,000.00 Rp 2,000,000.00
KE-5 Rp 2,000,000.00 Rp 10,000,000.00 Rp -
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel 12 diatas, dapat diuraikan keterangan yaitu Harga

perolehan “Surat Perizinan Keagenan” sebesar Rp 10,000,000.00 tanpa

estimasi nilai residu pada akhir tahun ke-5 dan estimasi masa manfaat

selama 5 tahun diperoleh beban amortisasi sebesar Rp 2,000,000.00 setiap

tahun selama periode 5 tahun yang akan dibebankan pada laporan laba

rugi.

4.1.6 Laporan Laba-Rugi

Laporan laba rugi memuat jenis-jenis beserta besaran pendapatan

yang diperoleh, kemudian memuat jenis-jenis beserta besaran biaya yang

dikeluarkan yang mana terdapat selisih jika dikurangkan. Jika jumlah

pendapatan lebih besar dari jumlah biaya, dapat dikatakan perusahaan

dalam kondisi laba (untung). Namun, jika sebaliknya, apabila jumlah

pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya, maka perusahaan dalam kondisi
65

rugi. Komponen lainnya yang ada didalam laporan laba rugi adalah pajak.

Berikut proyeksi laporan laba rugi PT Birama idaman Express selama

periode 5 tahun pada tabel dibawah:

TABEL 14
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI TAHUN KE-1
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

TAHUN KE-1

112 KONSUMEN
TOTAL KONSUMEN

PENDAPATAN
Rp 270,208,960.00
MARK UP KEAGENAN
Rp 270,208,960.00
TOTAL PENDAPATAN

BIAYA USAHA
Rp 180,000.00
BROSUR DAN KARTU NAMA
Rp 5,785,200.00
PERLENGKAPAN USAHA
Rp 120,224,901.96
BEBAN GAJI KARYAWAN
Rp 18,000,000.00
KONSUMSI PERJALANAN DINAS DAN PULSA
Rp 3,600,000.00
INTERNET
Rp 48,000,000.00
WEBSITE/APLIKASI MAINTANANCE
Rp 1,200,000.00
LISTRIK DAN AIR
Rp 23,076,000.00
BENSIN DAN PARKIR
Rp 1,200,000.00
LAIN-LAIN/TAK TERDUGA
Rp 29,040,600.00
BEBAN DEPRESIASI
Rp 2,000,000.00
BEBAN AMORTISASI
Rp 17,640,000.00
BEBAN BUNGA PINJAMAN
Rp 269,946,701.96
TOTAL BIAYA USAHA
Rp 262,258.04
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
Rp 39,338.71
PAJAK
Rp 222,919.33
LABA BERSIH
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)
66

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun ke-1 tabel 14 proyeksi laporan

laba-rugi PT Birama Idaman Express ditargetkan melakukan penjualan

paket wisata perjalanan ibadah umrah kepada 112 konsumen. Jumlah

tersebut merupakan total minimal penjualan yang peneliti estimasi

berdasarkan perhitungan secara uji coba terhadap selisih perhitungan

antara total pendapatan dengan biaya dan beban yang dikeluarkan

perusahaan pada proyeksi laporan laba rugi, sehingga mendapatkan

pendapatan bersih/menguntungkan yang mana tidak mengalami

kesenjangan target pencapaian estimasi jumlah konsumen. Estimasi

tersebut tentu dapat disesuaikan oleh PT Birama Idaman Express.

Diharapkan data olahan peniliti hanya sebagai gambaran dalam

menentukan patokan estimasi jumlah calon konsumen terkait penjualan.

Adapun besaran pendapatan yang diperoleh per penjualan yaitu sebesar Rp

2,412,580.00 dikalikan jumlah target konsumen pada tahun ke-1 sehingga

diperoleh total pendapatan, akan dikurangi dengan pengeluaran biaya dan

beban perusahaan (laba bersih sebelum pajak) ditambah dengan pajak

sebesar 15%. Sehingga diperoleh laba bersih (Laba setelah pajak)

positif/untung pada tahun ke-1. Apabila perusahaan PT Birama Idaman

Express ingin meningkatkan besaran laba bersih (Laba setelah pajak),

maka perusahaan harus meningkatkan penjualan dan/atau meminimalisir

kembali pengurangan biaya dan beban perusahaan.


67

TABEL 15
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI TAHUN KE-2
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

TAHUN KE-2

121 KONSUMEN
TOTAL KONSUMEN

PENDAPATAN
Rp 291,922,180.00
MARK UP KEAGENAN
Rp 291,922,180.00
TOTAL PENDAPATAN

BIAYA USAHA
Rp 187,686.00
BROSUR DAN KARTU NAMA
Rp 6,032,228.04
PERLENGKAPAN USAHA
Rp 125,358,505.27
BEBAN GAJI KARYAWAN
Rp 18,768,600.00
KONSUMSI PERJALANAN DINAS DAN PULSA
Rp 3,753,720.00
INTERNET
Rp 50,049,600.00
WEBSITE/APLIKASI MAINTANANCE
Rp 1,251,240.00
LISTRIK DAN AIR
Rp 24,061,345.20
BENSIN DAN PARKIR
Rp 1,251,240.00
LAIN-LAIN/TAK TERDUGA
Rp 29,040,600.00
BEBAN DEPRESIASI
Rp 2,000,000.00
BEBAN AMORTISASI
Rp 14,863,200.00
BEBAN BUNGA PINJAMAN
Rp 276,617,964.51
TOTAL BIAYA USAHA
Rp 15,304,215.49
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
Rp 2,295,632.32
PAJAK
Rp 13,008,583.16
LABA BERSIH
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)
68

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun ke-2 tabel 15 proyeksi laporan

laba-rugi PT Birama Idaman Express ditargetkan melakukan penjualan

paket wisata perjalanan ibadah umrah kepada 121 konsumen. Jumlah

tersebut merupakan total minimal penjualan yang peneliti estimasi

berdasarkan perhitungan secara uji coba terhadap selisih perhitungan

antara total pendapatan dengan biaya dan beban yang dikeluarkan

perusahaan pada proyeksi laporan laba rugi, sehingga mendapatkan

pendapatan bersih/menguntungkan yang mana tidak mengalami

kesenjangan target pencapaian estimasi jumlah konsumen. Estimasi

tersebut tentu dapat disesuaikan oleh PT Birama Idaman Express.

Diharapkan data olahan peniliti hanya sebagai gambaran dalam

menentukan patokan estimasi jumlah calon konsumen terkait penjualan.

Adapun besaran pendapatan yang diperoleh per penjualan yaitu sebesar Rp

2,412,580.00 dikalikan jumlah target konsumen pada tahun ke-2 sehingga

diperoleh total pendapatan, akan dikurangi dengan pengeluaran biaya dan

beban perusahaan yang diestimasi mengalami inflasi sebesar 5%

berdasarkan rata-rata nilai inflasi pada 5 tahun terakhir (2014-2019)

sehingga diperoleh laba bersih sebelum pajak, ditambah dengan pajak

sebesar 15%. Sehingga diperoleh laba bersih (Laba setelah pajak)

positif/untung pada tahun ke-2. Apabila perusahaan PT Birama Idaman

Express ingin meningkatkan besaran laba bersih (Laba setelah pajak),

maka perusahaan harus meningkatkan penjualan dan/atau meminimalisir

kembali pengurangan biaya dan beban perusahaan.


69

TABEL 16
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI TAHUN KE-3
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

TAHUN KE-3

130 KONSUMEN
TOTAL KONSUMEN

PENDAPATAN
Rp 313,635,400.00
MARK UP KEAGENAN
Rp 313,635,400.00
TOTAL PENDAPATAN

BIAYA USAHA
Rp 195,700.19
BROSUR DAN KARTU NAMA
Rp 6,289,804.18
PERLENGKAPAN USAHA
Rp 130,711,313.45
BEBAN GAJI KARYAWAN
Rp 19,570,019.22
KONSUMSI PERJALANAN DINAS DAN PULSA
Rp 3,914,003.84
INTERNET
Rp 52,186,717.92
WEBSITE/APLIKASI MAINTANANCE
Rp 1,304,667.95
LISTRIK DAN AIR
Rp 25,088,764.64
BENSIN DAN PARKIR
Rp 1,304,667.95
LAIN-LAIN/TAK TERDUGA
Rp 29,040,600.00
BEBAN DEPRESIASI
Rp 2,000,000.00
BEBAN AMORTISASI
Rp 11,753,184.00
BEBAN BUNGA PINJAMAN
Rp 283,359,443.34
TOTAL BIAYA USAHA
Rp 30,275,956.66
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
Rp 4,541,393.50
PAJAK
Rp 25,734,563.16
LABA BERSIH
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)
70

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun ke-3 tabel 16 proyeksi laporan

laba-rugi PT Birama Idaman Express ditargetkan melakukan penjualan

paket wisata perjalanan ibadah umrah kepada 130 konsumen. Jumlah

tersebut merupakan total minimal penjualan yang peneliti estimasi

berdasarkan perhitungan secara uji coba terhadap selisih perhitungan

antara total pendapatan dengan biaya dan beban yang dikeluarkan

perusahaan pada proyeksi laporan laba rugi, sehingga mendapatkan

pendapatan bersih/menguntungkan yang mana tidak mengalami

kesenjangan target pencapaian estimasi jumlah konsumen. Estimasi

tersebut tentu dapat disesuaikan oleh PT Birama Idaman Express.

Diharapkan data olahan peniliti hanya sebagai gambaran dalam

menentukan patokan estimasi jumlah calon konsumen terkait penjualan.

Adapun besaran pendapatan yang diperoleh per penjualan yaitu sebesar Rp

2,412,580.00 dikalikan jumlah target konsumen pada tahun ke-3 sehingga

diperoleh total pendapatan, akan dikurangi dengan pengeluaran biaya dan

beban perusahaan yang diestimasi mengalami inflasi sebesar 5%

berdasarkan rata-rata nilai inflasi pada 5 tahun terakhir (2014-2019)

sehingga diperoleh laba bersih sebelum pajak, ditambah dengan pajak

sebesar 15%. Sehingga diperoleh laba bersih (Laba setelah pajak)

positif/untung pada tahun ke-3. Apabila perusahaan PT Birama Idaman

Express ingin meningkatkan besaran laba bersih (Laba setelah pajak),

maka perusahaan harus meningkatkan penjualan dan/atau meminimalisir

kembali pengurangan biaya dan beban perusahaan.


71

TABEL 17
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI TAHUN KE-4
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

TAHUN KE-4

139 KONSUMEN
TOTAL KONSUMEN

PENDAPATAN
Rp 335,348,620.00
MARK UP KEAGENAN
Rp 335,348,620.00
TOTAL PENDAPATAN

BIAYA USAHA
Rp 204,056.59
BROSUR DAN KARTU NAMA
Rp 6,558,378.82
PERLENGKAPAN USAHA
Rp 136,292,686.53
BEBAN GAJI KARYAWAN
Rp 20,405,659.04
KONSUMSI PERJALANAN DINAS DAN PULSA
Rp 4,081,131.81
INTERNET
Rp 54,415,090.78
WEBSITE/APLIKASI MAINTANANCE
Rp 1,360,377.27
LISTRIK DAN AIR
Rp 26,160,054.89
BENSIN DAN PARKIR
Rp 1,360,377.27
LAIN-LAIN/TAK TERDUGA
Rp 29,040,600.00
BEBAN DEPRESIASI
Rp 2,000,000.00
BEBAN AMORTISASI
Rp 8,269,966.08
BEBAN BUNGA PINJAMAN
Rp 290,148,379.07
TOTAL BIAYA USAHA
Rp 45,200,240.93
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
Rp 6,780,036.14
PAJAK
Rp 38,420,204.79
LABA BERSIH
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)
72

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun ke-4 tabel 17 proyeksi laporan

laba-rugi PT Birama Idaman Express ditargetkan melakukan penjualan

paket wisata perjalanan ibadah umrah kepada 139 konsumen. Jumlah

tersebut merupakan total minimal penjualan yang peneliti estimasi

berdasarkan perhitungan secara uji coba terhadap selisih perhitungan

antara total pendapatan dengan biaya dan beban yang dikeluarkan

perusahaan pada proyeksi laporan laba rugi, sehingga mendapatkan

pendapatan bersih/menguntungkan yang mana tidak mengalami

kesenjangan target pencapaian estimasi jumlah konsumen. Estimasi

tersebut tentu dapat disesuaikan oleh PT Birama Idaman Express.

Diharapkan data olahan peniliti hanya sebagai gambaran dalam

menentukan patokan estimasi jumlah calon konsumen terkait penjualan.

Adapun besaran pendapatan yang diperoleh per penjualan yaitu sebesar Rp

2,412,580.00 dikalikan jumlah target konsumen pada tahun ke-4 sehingga

diperoleh total pendapatan, akan dikurangi dengan pengeluaran biaya dan

beban perusahaan yang diestimasi mengalami inflasi sebesar 5%

berdasarkan rata-rata nilai inflasi pada 5 tahun terakhir (2014-2019)

sehingga diperoleh laba bersih sebelum pajak, ditambah dengan pajak

sebesar 15%. Sehingga diperoleh laba bersih (Laba setelah pajak)

positif/untung pada tahun ke-4. Apabila perusahaan PT Birama Idaman

Express ingin meningkatkan besaran laba bersih (Laba setelah pajak),

maka perusahaan harus meningkatkan penjualan dan/atau meminimalisir

kembali pengurangan biaya dan beban perusahaan.


73

TABEL 18
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI TAHUN KE-5
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

TAHUN KE-5

148 KONSUMEN
TOTAL KONSUMEN

PENDAPATAN
Rp 357,061,840.00
MARK UP KEAGENAN
Rp 357,061,840.00
TOTAL PENDAPATAN

BIAYA USAHA
Rp 212,769.81
BROSUR DAN KARTU NAMA
Rp 6,838,421.59
PERLENGKAPAN USAHA
Rp 142,112,384.25
BEBAN GAJI KARYAWAN
Rp 21,276,980.68
KONSUMSI PERJALANAN DINAS DAN PULSA
Rp 4,255,396.14
INTERNET
Rp 56,738,615.15
WEBSITE/APLIKASI MAINTANANCE
Rp 1,418,465.38
LISTRIK DAN AIR
Rp 27,277,089.23
BENSIN DAN PARKIR
Rp 1,418,465.38
LAIN-LAIN/TAK TERDUGA
Rp 29,040,600.00
BEBAN DEPRESIASI
Rp 2,000,000.00
BEBAN AMORTISASI
Rp 4,368,762.01
BEBAN BUNGA PINJAMAN
Rp 296,957,949.62
TOTAL BIAYA USAHA
Rp 60,103,890.38
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
Rp 9,015,583.56
PAJAK
Rp 51,088,306.83
LABA BERSIH
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)
74

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun ke-5 tabel 18 proyeksi laporan

laba-rugi PT Birama Idaman Express ditargetkan melakukan penjualan

paket wisata perjalanan ibadah umrah kepada 148 konsumen. Jumlah

tersebut merupakan total minimal penjualan yang peneliti estimasi

berdasarkan perhitungan secara uji coba terhadap selisih perhitungan

antara total pendapatan dengan biaya dan beban yang dikeluarkan

perusahaan pada proyeksi laporan laba rugi, sehingga mendapatkan

pendapatan bersih/menguntungkan yang mana tidak mengalami

kesenjangan target pencapaian estimasi jumlah konsumen. Estimasi

tersebut tentu dapat disesuaikan oleh PT Birama Idaman Express.

Diharapkan data olahan peniliti hanya sebagai gambaran dalam

menentukan patokan estimasi jumlah calon konsumen terkait penjualan.

Adapun besaran pendapatan yang diperoleh per penjualan yaitu sebesar Rp

2,412,580.00 dikalikan jumlah target konsumen pada tahun ke-5 sehingga

diperoleh total pendapatan, akan dikurangi dengan pengeluaran biaya dan

beban perusahaan yang diestimasi mengalami inflasi sebesar 5%

berdasarkan rata-rata nilai inflasi pada 5 tahun terakhir (2014-2019)

sehingga diperoleh laba bersih sebelum pajak, ditambah dengan pajak

sebesar 15%. Sehingga diperoleh laba bersih (Laba setelah pajak)

positif/untung pada tahun ke-4. Apabila perusahaan PT Birama Idaman

Express ingin meningkatkan besaran laba bersih (Laba setelah pajak),

maka perusahaan harus meningkatkan penjualan dan/atau meminimalisir

kembali pengurangan biaya dan beban perusahaan.


75

Estimasi jumlah konsumen pada tahun ke-1 merupakan jumlah wajib

minimal penjualan paket wisata perjalanan ibadah umrah yang peneliti

terapkan berdasarkan selisih perhitungan antara total pendapatan dengan

biaya dan beban yang dikeluarkan pada proyeksi laporan laba rugi

sehingga mendapatkan pendapatan bersih/menguntungkan.

Adapun estimasi jumlah konsumen pada tahun berikutnya,

merupakan jumlah yang peneliti terapkan terkait penjualan paket wisata

perjalanan ibadah umrah berdasarkan kecenderungan ideal pendapatan

yang terus meningkat setiap tahun seiiring dengan meningkatnya inflasi,

dengan perhitungan kenaikan berdasarkan besaran Net Present Value

mendekati besaran dana investasi dengan tujuan meminamilisir

kesenjangan estimasi jumlah konsumen. Estimasi kenaikan tersebut tentu

dapat disesuaikan oleh PT Birama Idaman Express. Diharapkan data

olahan peniliti hanya sebagai gambaran dalam menentukan patokan

estimasi jumlah calon konsumen terkait penjualan.

4.1.7 Aliran Kas (Cash Flow)

Arus kas bersih (cash flow) merupakan laba bersih ditambah dengan

penyusutan depresiasi dan penyusutan amortisasi. Beban depresiasi dan

amortiasi ini tidak mempengaruhi aliran kas, namun dimasukkan dalam

perhitungan laba rugi. Karena penyusutan merupakan beban non kas,

penyusutan harus ditambahkan kembali ke laba bersih untuk mendapatkan

arus kas bersih. Berikut adalah rincian aliran kas pertahun selama periode 5

tahun pada PT Birama Idaman Express Bandung pada tabel sebagai berikut:
76

TABEL 19
PROYEKSI RINCIAN ALIRAN KAS PERTAHUN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

TAHUN LABA BERSIH DEPRESIASI DAN AMORTISASI ALIRAN KAS OPERASIONAL

KE-1 Rp 222,919.33 Rp 31,040,600.00 Rp 31,263,519.33


KE-2 Rp 13,008,583.16 Rp 31,040,600.00 Rp 44,049,183.16
KE-3 Rp 25,734,563.16 Rp 31,040,600.00 Rp 56,775,163.16
KE-4 Rp 38,420,204.79 Rp 31,040,600.00 Rp 69,460,804.79
KE-5 Rp 51,088,306.83 Rp 31,040,600.00 Rp 82,128,906.83
Rp 283,677,577.27
Sumber : Data Olahan Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel 19 diatas dapat diuraikan keterangan yaitu:

1. Besaran akumulasi penyusutan merupakan penjumlahan

terhadap beban depresiasi (depreciation) dengan beban

amortisasi (amortization).

2. Besaran Laba bersih (nett profit) pada tabel aliran kas

merupakan besaran laba bersih (nett profit) yang diambil dari

laporan laba rugi pertahun selama periode 5 tahun.

4.1.8 Net Present Value

Penilaian ini sebagai analisa keuangan yang digunakan untuk

menentukan layak tidaknya usaha yang dilakukan oleh perusahaan dilihat

melalui nilai sekarang dari arus kas bersih yang akan diterima oleh

perusahaan dibandingkan dengan nilai sekarang dari modal investasi yang

dikeluarkan perusahaan. Net Present Value menunjukkan manfaat bersih

yang diterima dari suatu usaha selama umur usaha tersebut termasuk

pnerimaan terhadap nilai residu dan modal kerja pada tingkat bunga
77

(discount rate) tertentu. Pada penelitian ini, tingkat bunga yang dianggap

relevan digunakan adalah sebesar 12%, berdasarkan persamaan rumus untuk

Net Present Value sebagai berikut:

Kas Bersih 1 Kas Bersih 2 Kas Bersih n


Net Present Value = + + – Investasi
(1+r) (1+r)2 (1+r)n

Berikut adalah kondisi perusahaan terhadap hasil perhitungan

penilaian Net Present Value sebagai berikut:

1. Apabila hasil perhitungan Net Present Value positif (NPV>0)

atau penerimaan kas bersih pada masa mendatang lebih besar dari

nilai sekarang (present value) investasi, maka usaha/proyek layak

(feasible) untuk dilaksanakan.

2. Apabila hasil perhitungan Net Present Value negatif (NPV<0)

atau penerimaan kas bersih pada masa mendatang lebih kecil dari

nilai sekarang (present value) investasi, maka usaha/proyek tidak

layak (feasible) untuk dilaksanakan.


78

Berikut adalah perhitungan penilaian Net Present Value PT Birama

Idaman Express Bandung pada tabel dibawah ini:

TABEL 20
PROYEKSI NET PRESENT VALUE
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

PROCEED PRESENT
YEAR OPERATIONAL CASH FLOW DISCOUNTED FACTOR (12%)
VALUE
1 Rp 31,263,519.33 0.8929 Rp 27,913,856.55
2 Rp 44,049,183.16 0.7972 Rp 35,115,739.13
3 Rp 56,775,163.16 0.7118 Rp 40,411,439.71
4 Rp 69,460,804.79 0.6355 Rp 44,143,597.18
5 Rp 82,128,906.83 0.5674 Rp 46,602,147.36
5 Rp 83,000,000.00 0.5674 Rp 47,096,429.02
5 Rp 5,785,200.00 0.5674 Rp 3,282,677.85
TOTAL Rp 283,677,577.27 Rp 244,565,886.80
PRESENT VALUE OF PROCEED Rp 244,565,886.80
INITIAL INVESTMENT/OUTLAY Rp 243,988,200.00
NET PRESENT VALUE Rp 577,686.80 (ACCEPTED)
Sumber : Data Olahan Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel 20 diatas dapat diuraikan pembahasan yaitu:

Besaran total hasil perhitungan penilaian Net Present Value periode

selama 5 tahun sebesar Rp 244,565,886.80. Adapun besaran total investasi

adalah Rp 243,988,200.00, diperoleh selisih positif sebesar Rp 577,686.80.

Sehingga, penerimaan kas bersih pada masa mendatang lebih besar dari

nilai sekarang (present value) investasi (NPV>0), maka perencanaan

investasi usaha/proyek bisnis perjalanan umrah PT Birama Idaman

Express Bandung layak/dapat dijalankan berdasarkan analisis kelayakan

penilaian Net Present Value.


79

4.1.9 Internal Rate of Return

Tingkat pengembalian Internal (berupa tingkat bunga pada saat Net

Present Value=0) digunakan untuk mengevaluasi daya tarik proyek atau

investasi. Jika Internal Rate of Return adalah proyek baru melebihi tingkat

pengembalian dari modal proyek yang diinginkan perusahaan, proyek itu

diinginkan. Jika IRR turun di bawah tingkat pengembalian dari modal

proyek yang diminta, proyek harus ditolak.

Pada dasarnya, prinsip metode Internal Rate of Return digunakan

untuk menghitung rate of return yang sebenanrnya. Namun, untuk

menghitung Internal Rate of Return yang mana proceeds suatu investasi

tidak sama besarnya dari tahun ke tahun, maka dua tingkat bunga yang

berbeda dipilih, kemudian dilakukan interpolasi untuk menentukan tingkat

bunga yang mendekati rate yang sebenarnya secara trial and error.

Berikut adalah analisis peneliti terhadap penilaian Internal Rate of

Return PT Birama Idaman Express pada tabel dibawah ini:


80

TABEL 21
PROYEKSI INTERNAL RATE OF RETURN
(TRIAL AND ERROR 1)
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

YEAR OPERATIONAL CASH FLOW DISCOUNTED FCTOR (12%) PROCEED PRESENT VALUE

1 Rp 31,263,519.33 0.8929 Rp 27,913,856.55


2 Rp 44,049,183.16 0.7972 Rp 35,115,739.13
3 Rp 56,775,163.16 0.7118 Rp 40,411,439.71
4 Rp 69,460,804.79 0.6355 Rp 44,143,597.18
5 Rp 82,128,906.83 0.5674 Rp 46,602,147.36
5 Rp 83,000,000.00 0.5674 Rp 47,096,429.02
5 Rp 5,785,200.00 0.5674 Rp 3,282,677.85
Rp 372,462,777.27 Rp 244,565,886.80

PRESENT VALUE OF PROCEED Rp 244,565,886.80


INITIAL INVESTMENT/OUTLAYS Rp 243,988,200.00
Rp 577,686.80 TRIAL AND ERROR 1
Sumber : Data Olahan Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel 21 diatas, dapat diuraikan keterangan sebagai berikut:

1. Faktor diskon pada trial error (1) yaitu sebesar 12%.

2. Selisih Net Present Value (1) yaitu diperoleh (NPV>0) sebesar Rp

577,686.60
81

TABEL 22
PROYEKSI INTERNAL RATE OF RETURN
(TRIAL AND ERROR 2)
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

YEAR OPERATIONAL CASH FLOW DISCOUNTED FACTOR (13%) PROCEED PRESENT VALUE

1 Rp 31,263,519.33 0.8850 Rp 27,666,831.27


2 Rp 44,049,183.16 0.7831 Rp 34,496,971.70
3 Rp 56,775,163.16 0.6931 Rp 39,348,036.04
4 Rp 69,460,804.79 0.6133 Rp 42,601,612.42
5 Rp 82,128,906.83 0.5428 Rp 44,576,280.21
5 Rp 83,000,000.00 0.5428 Rp 45,049,074.69
5 Rp 5,785,200.00 0.5428 Rp 3,139,974.78
Rp 372,462,777.27 Rp 236,878,781.11

PRESENT VALUE OF PROCEED Rp 236,878,781.11


INITIAL INVESTMENT Rp 243,988,200.00
-Rp ( 7,109,418.89) TRIAL AND ERROR 2
Sumber : Data Olahan Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel 22, dapat diuraikan keterangan sebagai berikut:

1. Faktor diskon pada trial error (2) yaitu sebesar 13%.

2. Selisih Net Present Value (2) yaitu diperoleh (NPV<0) sebesar -Rp

7,109,418.89

Setelah dipilih 2 tingkat bunga yang berbeda yang mendekati

modal investasi secara trial and error, maka berikutnya adalah melakukan

interpolasi untuk menentukan nilai yang mendekati rate of return

sebenarnya. Berikut adalah analisis interpolasi rate of return pada tabel

berikut ini:
82

TABEL 23
PROYEKSI INTERNAL RATE OF RETURN
(INTERPOLASI)
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

DISCOUNTED FACTOR PRESENT VALUE OF PROCEED


12% Rp 244,565,886.80
13% Rp 236,878,781.11
1% Rp 7,687,105.69
Sumber : Data Olahan Peneliti (2019)

Berdasarkan persamaan rumus untuk internal rate of return

sebagai berikut:

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 1


Internal Rate of Return= interest 1 + 1 x (interest 2-interest1)
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 1−𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 2

Maka diperoleh besaran internal rate of return sebagai berikut:

244,565,886.80
Internal Rate of Return= 12% + 1 244,565,886.80−236,878,781.11 x(13% - 12%)

Internal Rate of Return= 12.07515017% = 12.08%

Berdasarkan perhitungan rumus Internal Rate of Return diatas,

diperoleh nilai sebesar 12.08% yang merupakan tingkat bunga yang

mendekati rate of return yang sebenarnya. Berikut adalah perhitungan

internal rate of return pada tabel berikut:


83

TABEL 24
PROYEKSI INTERNAL RATE OF RETURN
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

YEAR OPERATIONAL CASH FLOW DISCOUNTED FACTOR (12.08%) PROCEED PRESENT VALUE

1 Rp 31,263,519.33 0.8923 Rp 27,895,139.38


2 Rp 44,049,183.16 0.7961 Rp 35,068,662.38
3 Rp 56,775,163.16 0.7103 Rp 40,330,202.57
4 Rp 69,460,804.79 0.6338 Rp 44,025,317.23
5 Rp 82,128,906.83 0.5655 Rp 46,446,115.33
5 Rp 83,000,000.00 0.5655 Rp 46,938,742.05
5 Rp 5,785,200.00 0.5655 Rp 3,271,686.87
TOTAL Rp 372,462,777.27 Rp 243,975,865.81
PRESENT VALUE OF PROCEED Rp 243,975,865.81
INITIAL INVESTMENT Rp 243,988,200.00
-Rp (12,334.19) (ACCEPTED)
Sumber : Data Olahan Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel 23 diatas, dapat diuraikan keterangan sebagai

berikut:

1. Faktor diskon pada Internal Rate of Return (tingkat bunga yang

sebenarnya) yaitu

sebesar 12.07515017% = 12.08%

2. Selisih Net Present Value yaitu diperoleh (NPV mendekati 0) sebesar

Rp -12,334.19

Berdasarkan perhitungan diatas, Internal Rate of Return yang

mana proceeds suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke tahun,

maka dua tingkat bunga yang berbeda dipilih yaitu tingkat bunga 12%

dan tingkat bunga 13%, kemudian dilakukan interpolasi untuk

menentukan tingkat bunga yang mendekati rate yang sebenarnya secara

trial and error sehingga ditemukan tingkat bunga sebesar 12.08%


84

Tingkat pengembalian Internal (berupa tingkat bunga pada saat Net

Present Value=0) yaitu 12.08% memiliki daya tarik investasi. Yang mana

melebihi tingkat pengembalian dari modal proyek yang diinginkan

perusahaan sehingga perencanaan investasi usaha/proyek bisnis perjalanan

umrah PT Birama Idaman Express Bandung layak/dapat dijalankan

berdasarkan analisis kelayakan penilaian Internal Rate of Return.

4.1.10 Payback Period

Menggunakan Payback Period (PP) atau Periode Pengembalian

Modal ini sebagai penentu dalam mengambil keputusan Investasi yaitu

keputusan yang menentukan berapa lamanya (dalam beberapa tahun)

pengembalian investasi suatu proyek. Suatu proyek yang periode

pengembaliannya sangat lama tentunya kurang menarik bagi sebagian

besar investor.

Payback Period atau Periode Pengembalian Modal dapat dihitung

dengan cara membagi nilai investasi (cost of invesment) dengan aliran kas

bersih yang masuk per tahun (annual net cash flow), berdasarkan persamaan

rumus perhitungan Payback Period sebagai berikut:

(a−b)
Payback Period =n+ x 1 tahun
(c−b)

Berikut adalah analisis peneliti terhadap penilaian Payback Period

PT Birama Idaman Express pada tabel dibawah ini:


85

TABEL 25
PROYEKSI PAYBACK PERIOD
PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS

PROCEED PRESENT
YEAR OPERATIONAL CASH FLOW DISCOUNTED FACTOR (12%)
VALUE
1 Rp 31,263,519.33 0.8929 Rp 27,913,856.55
2 Rp 44,049,183.16 0.7972 Rp 35,115,739.13
3 Rp 56,775,163.16 0.7118 Rp 40,411,439.71
4 Rp 69,460,804.79 0.6355 Rp 44,143,597.18
5 Rp 82,128,906.83 0.5674 Rp 46,602,147.36
5 Rp 83,000,000.00 0.5674 Rp 47,096,429.02
5 Rp 5,785,200.00 0.5674 Rp 3,282,677.85
TOTAL Rp 283,677,577.27 Rp 244,565,886.80
PRESENT VALUE OF PROCEED Rp 244,565,886.80
INITIAL INVESTMENT/OUTLAY Rp 243,988,200.00
NET PRESENT VALUE Rp 577,686.80 (ACCEPTED)

YEAR DISCOUNTED PAYBACK PERIOD

1 Rp 216,074,343.45
2 Rp 180,958,604.32
3 Rp 140,547,164.62
4 Rp 96,403,567.43
5 Rp 49,801,420.07
5 Rp 2,704,991.05
5 -Rp 577,686.80

YEAR 4
MONTH 9.89
Sumber : Data Olahan Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel 24 diatas, dapat diuraikan keterangan

yakni Hasil perhitungan penilaian Periode pengembalian modal

(payback period) yaitu selama 4 tahun 9.89 bulan.


86

Periode Pengembalian Modal ini sebagai penentu dalam mengambil

keputusan Investasi yaitu keputusan yang menentukan berapa lamanya

(dalam beberapa tahun) pengembalian investasi suatu proyek. Investasi

Perencanaan bisnis perjalanan umrah PT Birama Idaman Express yakni

sebesar Rp 243,988,200.00 dapat kembali modal pada tahun ke 4 dan 10

bulan, hal ini lebih cepat dari periode yang telah ditetapkan (5 tahun)

sehingga bisnis ini menarik dan layak/dapat dijalankan berdasarkan

analisis perhitungan kelayakan penilaian Payback Period.


BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan analisis data penelitian yang berjudul

“Analisis Kelayakan Perencanaan Investasi Bisnis Perjalanan Umrah PT

Birama Idaman Express di Kota Bandung”, maka terdapat kesimpulan

sebagai berikut:

Analisis kelayakan perencanaan investasi bisnis perjalanan umrah PT

Birama Idaman Express berdasarkan penilaian Capital Budgetting yaitu:

1. Penilaian Net Present Value pada perencanaan investasi bisnis

perjalanan umrah PT Birama Idaman Express dengan faktor diskon

(discounted factor) 12% adalah sebesar Rp Rp 577,686.80 (NPV>0),

sehingga perencanaan bisnis perjalanan umrah PT Birama Idaman

Express dinyatakan layak untuk dijalankan.

2. Penilaian Internal Rate of Return pada perencanaan investasi bisnis

perjalanan umrah PT Birama Idaman Express adalah sebesar

12.07515017% = 12.08%. faktor diskon (discounted factor)

tersebut lebih besar dari faktor diskon (discounted factor) yang

dianalisis (12%), sehingga perencanaan bisnis perjalanan umrah PT

Birama Idaman Express dinyatakan layak untuk dijalankan.

3. Penilaian Payback Period pada perencanaan investasi bisnis

perjalanan umrah PT Birama Idaman Express adalah selama 4

tahun dengan ketepatan 9.89 bulan, waktu pengembalian modal

87
88

tersebut lebih awal dari waktu periode yang telah ditetapkan yaitu

5 tahun, sehingga perencanaan bisnis perjalanan umrah PT Birama

Idaman Express dinyatakan layak untuk dijalankan.

4. Berdasarkan keseluruhan aspek hasil penilaian pada Net Present

Value, Internal Rate of Return dan Payback Period, maka

perencanaan investasi bisnis perjalanan umrah PT Birama Idaman

Express layak untuk dijalankan.

5.2 Rekomendasi

Dari hasil perhitungan dan analisis data penelitian yang berjudul

“Analisis Kelayakan Perencanaan Investasi Bisnis Perjalanan Umrah

PT Birama Idaman Express di Kota Bandung”, maka terdapat

rekomendasi dari peneliti sebagai berikut:

Berdasarkan penjabaran kesimpulan diatas yang berjudul “Analisis

Kelayakan Perencanaan Investasi Bisnis Perjalanan Umrah PT Birama

Idaman Express di Kota Bandung”, maka terdapat rekomendasi sebagai

berikut:

1. PT Birama Idaman Exppress direkomendasikan untuk

menjalankan perencanaan bisnis perjalanan umrah dikarenakan

berdasarkan perhitungan analiais menunjukkan hasil yaitu layak

diterima dan menguntungkan pada akhir periode (tahun ke-5)

yang dicanangkan.

2. PT Birama Idaman Express direkomendasikan meninjau

kembali kebutuhan investasi guna mengevaluasi adanya


89

idle/investasi tak terpakai sehingga dapat memaksimalkan

efisiensi biaya kebutuhan investasi.

3. PT Birama Idaman Express direkomendasikan untuk gencar

dalam promosi sales call terkait bisnis perjalanan umrah agar

tercapai target estimasi penjualan jumlah konsumen calon

Jemaah umrah di data tergambar dalam laporan laba rugi.

Diharapkan karyawan bertugas dalam sales call dapat

menguasai pengetahuan perjalanan umrah dengan baik.

4. PT Birama Idaman Express direkomendasikan untuk gencar

dalam mempromosikan terkait bisnis perjalanan umrah melalui

teknologi website/aplikas yang sedang dikembangkan saat ini

serta pada media sosial yang ramai digunakan masyarakat saat

ini seperti Instagram, facebook, e-mail, whatsapp, line dan lain-

lain agar tercapai target estimasi penjualan jumlah konsumen

calon Jemaah umrah pada data yang tergambar dalam laporan

laba rugi.

5. PT Birama Idaman Express direkomendasikan untuk

merencanakan program cicilan pembayaran dengan prinsip

“amanah” bagi keberangkatan calon konsumen Jemaah umrah

guna menarik minat membeli.


90

DAFTAR PUSTAKA

Giwangkara, Iwan (2018). Cara Mudah Berbisnis Travel Umrah dan Haji
Khusus. Jakarta: PT Gramedia

Halim, Abdul (2015). Manajemen Keuangan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media

Haming, Murdifin (2003). Studi Kelayakan Investasi. Jakarta: PPM


http://bimextour.co.id/. (2019). Diakses 09 Mei 2019.

Husnan, Suad (2014). Studi Kelayakan Proyek. Jakarta: Upp. Stim Ykpn

Indriantoro, Nur (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan


Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Kasmir, (2009). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kasmir, (2008), Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kasmir, (2009). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media Group

Muljadi, A. J (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan.. Jakarta: PT Rajagrafindo

Muljadi, A. J (2015). Kepariwisataan dan Perjalanan Edisi Revisi. Jakarta: PT


Rajagrafindo

Nuriata (2014). Paket Wisata. Bandung: Alfabeta

Najmudin (2011). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CVAndi Offset

Peraturan Kementerian Agama Republik Indonesia nomor 08 tahun 2018


mengenai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah

Peraturan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik


Indonesia nomor 04 tahun 2014 mengenai standar usaha jasa perjalanan wisata
91

Ramdhani, Denysha (2016). Analisis Kelayakan Investasi Proyek Lido


Resort Pada PT. MNC Land (Skripsi). Bandung (ID): Universitas Widyatama
www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx. (2019). Laporan inflasi indeks
harga konsumen. Diakses 18 Juni 2019.
www.ojk.go.id/id/Default.aspx#. (2019). Suku Bunga Dasar Kredit. Diakses 17
Juni 2019.

Yoeti, O. A (1992). Tours and Travel Management. Jakarta: PT Pradnya Paramita

Yoeti, O. A (2003). Tours and Travel Marketing. Jakarta: PT Pradnya Paramita


LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN INVESTASI BISNIS


PERJALANAN UMRAH

PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS DI KOTA BANDUNG

IDENTITAS NARASUMBER

NAMA :
JABATAN :

LOKASI :

WAKTU DAN TANGGAL :

PERTANYAAN UMUM PRA WAWANCARA

1. Apakah unit bisnis baru yang perusahaan PT Birama


Idaman Express ingin rencanakan untuk diteliti?
2. Siapakah target pasar untuk rencana bisnis tersebut?
3. Bagaimanakah produk yang disiapkan untuk rencana bisnis
tersebut?
4. Apakah aspek bisnis yang perlu untuk perusahaan PT
Birama Idaman Express teliti?
PERTANYAAN KEPUTUSAN INVESTASI

1. Darimanakah sumber dana perusahaan PT Birama Idaman


Express untuk keperluan biaya kebutuhan investasi bisnis
perjalanan umrah?
2. Bagaimanakah data-data yang perusahaan PT Birama
Idaman Express miliki dalam kebutuhan investasi bisnis
perjalanan umrah?
LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN INVESTASI BISNIS


PERJALANAN UMRAH

PT ARRAFI MUTIARA ZAHRA

IDENTITAS NARASUMBER

NAMA :
JABATAN :

LOKASI :

WAKTU DAN TANGGAL :

PERTANYAAN UMUM PRA WAWANCARA

1. Apakah unit bisnis baru yang perusahaan PT Arrafi Mutiara


Zahra ingin rencanakan untuk diteliti?
2. Bagaimana produk paket perjalanan umrah yang
ditawarkan?

PERTANYAAN TERTUTUP

1. Apakah perusahaan PT Arrafi Mutiara Zahra bersedia


bekerjama bisnis dengan perusahaan PT Birama Idaman
Express Bandung?
LAMPIRAN 7

No. Nama Bank Suku Bunga Dasar Kredit (dalam %)


Korporasi Ritel Mikro KPR NON KPR
1 PT. BANK RAKYAT 9,95 9,95 17,50 9,98 12,50
INDONESIA (PERSERO), Tbk
2 PT. BANK MANDIRI 9,95 9,95 17,75 10,25 12,00
(PERSERO), Tbk
3 PT. BANK NEGARA 9,95 9,95 - 10,50 12,50
INDONESIA (PERSERO), Tbk
4 PT. BANK DANAMON 10,00 10,50 17,00 10,25 12,00
INDONESIA, Tbk
5 PT. BANK PERMATA, Tbk 10,00 10,00 - 10,25 10,00
6 PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk 9,75 9,90 - 9,90 8,98
7 PT. BANK MAYBANK 9,50 10,75 18,30 9,75 10,00
INDONESIA Tbk
8 PT. PAN INDONESIA BANK, 10,65 10,73 18,00 10,67 10,67
Tbk
9 PT. BANK CIMB NIAGA, Tbk 9,60 10,70 - 9,90 10,25
10 PT. BANK UOB INDONESIA 10,50 11,00 - 10,50 -
11 PT. BANK OCBC NISP, Tbk 10,50 11,50 - 10,20 10,75
12 CITIBANK, N.A. 8,00 8,00 - - -
13 JP MORGAN CHASE BANK, NA 8,02 - - - -

14 BANK OF AMERICA, N.A 8,50 - - - -

15 PT BANK CHINA 10,94 10,94 - 10,94 10,94


CONSTRUCTION BANK
INDONESIA Tbk
16 PT. BANK ARTHA GRAHA 13,42 13,42 17,77 13,42 13,42
INTERNASIONAL, Tbk
17 BANGKOK BANK PCL 10,25 - - - -
18 THE HONGKONG & - - - - -
SHANGHAI B.C, LTD
19 MUFG BANK, LTD 7,64 - - - -

20 PT. BANK DBS INDONESIA 9,48 10,97 - 10,39 -


21 PT. BANK RESONA PERDANIA 8,70 - - - -
LAMPIRAN 7
(LANJUTAN)

22 PT. BANK MIZUHO 8,30 - - - -


INDONESIA
23 STANDARD CHARTERED 9,46 - - 10,04 -
BANK
24 PT. BANK CAPITAL 14,44 13,44 13,44 13,44 13,44
INDONESIA, Tbk
25 PT. BANK BNP PARIBAS 8,25 - - - -
INDONESIA
26 PT. BANK ANZ INDONESIA 9,05 - - - -
27 DEUTSCHE BANK AG 8,75 - - - -
28 BANK OF CHINA HONGKONG 6,81 6,81 - - -
LIMITED
29 PT. BANK BUMI ARTA, Tbk 10,13 10,36 15,37 9,84 14,33
30 PT. BANK HSBC INDONESIA 9,75 10,24 - 10,74 -
31 PT. BANK RABOBANK 11,25 13,00 - 13,00 14,00
INTERNATIONAL INDONESIA
32 PT. BANK J TRUST 10,15 10,65 21,00 13,00 12,00
INDONESIA, Tbk.
33 PT. BANK MAYAPADA 10,60 12,20 14,20 11,90 12,00
INTERNATIONAL, Tbk
34 PT. BPD JAWA BARAT DAN 9,08 10,60 13,66 10,65 10,48
BANTEN, Tbk
35 PT. BPD DKI 10,00 10,50 15,00 10,50 11,50
36 PT. BPD DAERAH ISTIMEWA 7,36 7,48 6,92 6,89 8,01
YOGYAKARTA
37 PT. BPD JAWA TENGAH 9,17 11,29 14,96 10,32 11,26
38 PT. BPD JAWA TIMUR, Tbk 8,29 9,52 12,10 7,36 9,32
39 PT. BPD JAMBI 8,26 8,22 7,75 8,16 8,78
40 PT. BPD SUMATERA UTARA 9,60 9,95 12,99 10,37 12,35
41 PT. BPD SUMATERA BARAT 10,00 10,50 12,50 11,00 11,00
42 PT. BPD RIAU KEPRI 7,47 7,56 7,54 7,31 7,58
43 PT. BPD SUMATERA SELATAN 10,90 12,65 15,00 12,12 12,28
DAN BANGKA BELITUNG

44 PT. BPD LAMPUNG 9,29 9,29 9,29 - 9,29


45 PT. BPD KALIMANTAN 9,47 10,97 12,97 11,47 10,97
SELATAN
46 PT. BPD KALIMANTAN 9,17 9,42 12,19 11,44 12,94
BARAT
LAMPIRAN 7
(LANJUTAN)

47 PT. BPD KALIMANTAN TIMUR 10,86 10,42 10,42 10,86 9,98


DAN KALIMANTAN UTARA
48 PT. BPD KALIMANTAN 8,89 9,31 13,45 9,80 12,25
TENGAH
49 PT. BPD SULAWESI SELATAN 4,02 4,40 3,92 3,63 11,78
DAN SULAWESI BARAT

50 PT. BPD SULAWESI UTARA 10,00 11,00 11,00 10,00 11,00


DAN GORONTALO
51 PT. BPD BALI 9,59 10,85 10,62 10,34 12,68
52 PT. BPD NUSA TENGGARA 9,17 10,19 9,26 9,21 12,88
TIMUR
53 PT. BPD MALUKU DAN 5,11 5,11 5,11 9,52 9,52
MALUKU UTARA
54 PT. BPD PAPUA 11,53 11,13 11,53 9,99 11,04
55 PT. BPD BENGKULU 7,66 7,66 7,66 7,66 7,66
56 PT. BPD SULAWESI TENGAH - 8,48 - 8,48 8,48

57 PT. BPD SULAWESI 10,14 10,22 10,14 10,19 10,24


TENGGARA

58 PT BANK PEMBANGUNAN 10,00 10,38 13,03 9,74 11,57


DAERAH BANTEN
59 PT. BANK NUSANTARA 12,69 11,68 8,38 8,65 8,43
PARAHYANGAN, Tbk
60 PT. BANK OF INDIA 13,68 13,68 13,68 13,68 13,68
INDONESIA, Tbk
61 PT. BANK MESTIKA DHARMA, 10,83 11,13 11,13 10,98 11,03
Tbk
62 PT. BANK SHINHAN 8,93 8,93 9,93 8,93 9,00
INDONESIA
63 PT. BANK SINARMAS, Tbk 10,50 11,50 16,00 - 10,50
64 PT. BANK MASPION - 10,00 - 10,00 10,00
INDONESIA, Tbk
65 PT. BANK GANESHA 11,00 13,00 15,00 12,50 13,50
66 PT. BANK ICBC INDONESIA 10,75 11,25 - 9,25 -
67 PT. BANK QNB INDONESIA, 10,75 11,25 - 11,25 11,25
Tbk
68 PT. BANK TABUNGAN 11,25 11,50 - 10,50 11,50
NEGARA (PERSERO), Tbk
LAMPIRAN 7
(LANJUTAN)

69 PT. BANK WOORI SAUDARA 9,00 15,00 - 11,25 12,25


1906, Tbk
70 PT. BANK BTPN, Tbk 8,40 12,49 17,29 - 14,42
71 PT. BANK MEGA, Tbk 11,50 11,50 - 11,50 12,25
72 PT. BANK BUKOPIN, Tbk 8,79 9,66 13,13 9,51 9,58
73 PT. BANK BISNIS - 11,60 - 9,22 10,32
INTERNASIONAL
74 PT BANK OKE INDONESIA 11,21 13,72 - - -
75 PT. BANK JASA JAKARTA 10,97 10,97 - 10,72 10,72
76 PT. BANK KEB HANA 8,50 9,00 9,75 8,75 10,50
INDONESIA
77 PT. BANK MNC 12,64 12,53 - 12,57 12,44
INTERNASIONAL, Tbk
78 PT. BANK YUDHA BHAKTI, 12,56 14,56 14,56 15,31 15,31
Tbk
79 PT. BANK MITRANIAGA, Tbk 13,12 13,12 13,12 13,12 13,12
80 PT. BANK RAKYAT 10,80 10,80 - - -
INDONESIA AGRONIAGA, Tbk
81 PT. BANK SBI INDONESIA 12,50 13,50 - - -
82 PT. BANK ROYAL INDONESIA 10,28 10,28 10,28 10,28 10,37
83 PT. BANK NATIONALNOBU, - 11,75 15,00 9,75 -
Tbk
84 PT. BANK INA PERDANA, Tbk 12,71 12,71 14,71 12,71 14,21
85 PT. PRIMA MASTER BANK 12,74 12,99 13,49 12,84 13,24
86 PT. BANK SAHABAT 14,50 14,75 17,00 16,50 15,75
SAMPOERNA
87 PT. BANK DINAR INDONESIA, 12,17 12,17 - 12,17 12,17
Tbk
88 PT. BANK AMAR INDONESIA 10,00 11,25 17,00 13,00 13,00
89 PT. BANK KESEJAHTERAAN 11,84 12,34 12,84 12,84 12,84
EKONOMI
90 PT. BANK ARTOS INDONESIA 15,31 15,31 15,31 15,31 15,31

91 PT. BANK MULTIARTA 10,00 11,00 - 10,00 11,00


SENTOSA
92 PT. BANK MAYORA 10,83 11,51 12,51 11,01 11,01
93 PT. BANK INDEX SELINDO 11,24 11,74 12,24 11,24 11,74
94 PT. BANK FAMA 10,81 10,81 11,81 10,81 10,81
INTERNASIONAL
LAMPIRAN 7
(LANJUTAN)

95 PT. BANK MANDIRI TASPEN - 12,45 15,69 - 13,13


96 PT. BANK VICTORIA 11,25 12,42 - 12,24 13,74
INTERNATIONAL, Tbk
97 PT. BANK HARDA 12,92 12,92 12,92 12,92 12,92
INTERNASIONAL
98 PT. BANK AGRIS, Tbk 10,54 11,04 13,04 10,54 10,54
99 PT. BANK CTBC INDONESIA 10,01 9,90 - 9,90 -
100 PT. BANK COMMONWEALTH - 11,00 - 12,00 12,50
LAMPIRAN 8

LAPORAN INFLASI (Indeks Harga Konsumen)

Berdasarkan perhitungan inflasi tahunan

(2014-2019)

Mei 2019 3.32 %

April 2019 2.83 %

Maret 2019 2.48 %

Februari 2019 2.57 %

Januari 2019 2.82 %

Desember 2018 3.13 %

Nopember 2018 3.23 %

Oktober 2018 3.16 %

September 2018 2.88 %

Agustus 2018 3.20 %

Juli 2018 3.18 %

Juni 2018 3.12 %

Mei 2018 3.23 %

April 2018 3.41 %


LAMPIRAN 8
(LANJUTAN)

Maret 2018 3.40 %

Februari 2018 3.18 %

Januari 2018 3.25 %

Desember 2017 3.61 %

Nopember 2017 3.30 %

Oktober 2017 3.58 %

September 2017 3.72 %

Agustus 2017 3.82 %

Juli 2017 3.88 %

Juni 2017 4.37 %

Mei 2017 4.33 %

April 2017 4.17 %

Maret 2017 3.61 %

Februari 2017 3.83 %

Januari 2017 3.49 %

Desember 2016 3.02 %

Nopember 2016 3.58 %

Oktober 2016 3.31 %

September 2016 3.07 %

Agustus 2016 2.79 %

Juli 2016 3.21 %


LAMPIRAN 8
(LANJUTAN)

Juni 2016 3.45 %

Mei 2016 3.33 %

April 2016 3.60 %

Maret 2016 4.45 %

Februari 2016 4.42 %

Januari 2016 4.14 %

Desember 2015 3.35 %

Nopember 2015 4.89 %

Oktober 2015 6.25 %

September 2015 6.83 %

Agustus 2015 7.18 %

Juli 2015 7.26 %

Juni 2015 7.26 %

Mei 2015 7.15 %

April 2015 6.79 %

Maret 2015 6.38 %

Februari 2015 6.29 %

Januari 2015 6.96 %

Desember 2014 8.36 %

Nopember 2014 6.23 %

Oktober 2014 4.83 %


LAMPIRAN 8
(LANJUTAN)

September 2014 4.53 %

Agustus 2014 3.99 %

Juli 2014 4.53 %

Juni 2014 6.70 %

Sumber : Laporan Inflasi Bank Indonesia


LAMPIRAN 15
BIODATA PENELITI

NAMA : Ihsan Syarif Syofyan

NIM : 201520488

TEMPAT/TANGGAL LAHIR :Bukittinggi/01Agustus 1997

EMAIL : ihsantanjung97@gmail,com

AGAMA : Islam

JENIS KELAMIN : Laki-laki

ALAMAT : Jalan Garuda I nomor 110 Perumnas


Kubang Putih, Banuhampu, Kabupaten
Agam, Sumatra Barat

NAMA AYAH : Syofyan Efendi

PEKERJAAN AYAH : Pegawai Negeri Sipil

NAMA IBU : Aqtia Susepti, S.H.

PEKERJAAN IBU : Pengacara

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Taman Kanak Kristen Kuntum Mekar kota Bukittinggi


2. Madrasah Diniyah Awaliyah Al Mubarak kota Bukittinggi
3. Sekolah Dasar Negeri 12 kota Bukittinggi
4. Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 kota Bukittinggi
5. Sekolah Menengah Atas Negeri 03 Teladan kota Bukittinggi

RIWAYAT PENGALAMAN KERJA

1. PT Dwidaya Wordwide Bandung (Magang)

Anda mungkin juga menyukai