Anda di halaman 1dari 113

ANALISIS SEGMENTING TARGETING POSITIONING (STP)

PADA CIHOPHOTO STUDIO SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Ekonomi

Oleh

Dian Nurdiansah

D1.1502286

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

SEBELAS APRIL SUMEDANG

Tahun 2019
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS SEGMENTING TARGETING POSITIONING (STP)

PADA CIHOPHOTO STUDIO SUMEDANG

Oleh

Dian Nurdiansah

D1.1502286

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Ekonomi

Sumedang, Agustus 2019

Teguh Santoso, M.M.


Pembimbing I

H. Yayat Ginanjar, M.M.


Pembimbing II

Dr. H. Arifin, M.M


Ketua STIE Sebelas April Sumedang

ii
LEMBAR PENGUJIAN SIDANG SKRIPSI

ANALISIS SEGMENTING TARGETING POSITIONING (STP)

PADA CIHOPHOTO STUDIO SUMEDANG

Oleh

Dian Nurdiansah

D1.1502286

Skripsi Telah Diujiankan Pada Tanggal 16 Agustus 2019

Program Studi Manajemen STIE Sebelas April Sumedang

Menyetujui

Penguji I Wawan Gunawan, M.M 1 …………………..

Penguji II Ayi Srie Yuniawati, M.Ak 2 …………………..

Penguji III Ryan Feryana K., M.M 3 …………………..

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

STIE Sebelas April Sumedang

Ryan Feryana K., M.M.


NIDN : 0409028101

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dian Nurdiansah

NPM : D1.1502286

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Perencanaan Pemasaran

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

ANALISIS SEGMENTING TARGETING POSITIONING (STP) PADA


CIHOPHOTO STUDIO SUMEDANG
Merupakan hasil karya saya sendiri yang belum pernah
dipublikasikan baik secara keseluruhan maupun sebagian, dalam bentuk
karya ilmiah. Gagasan, rumusan dan hasil penelitian penulis dengan
arahan dosen pembimbing. Skripsi ini sepenuhnya merupakan hasil karya
intelektual saya dan seluruh sumber yang menjadi rujukan dalam skripsi
ini telah saya sebutkan sesuai kaidah akademik yang berlaku umum,
termasuk para pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran pada isi,
kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam
naskah dengan disebutkan nama pengarang atau dicantumkan dalam
daftar pustaka. Demikian pernyataan ini saya nyatakan secara benar
dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan saya bersedia diberikan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sebelas April
Sumedang.

Sumedang, Agustus 2019


Yang menyatakan,

Dian Nurdiansah
D1.1502286

iv
MOTTO

“Yakinkan dengan iman, Usahakan dengan ilmu,


Sampaikan dengan amal”

- Yakin Usaha Sampai -

v
ABSTRAK

Analisis Segmenting Targeting Positioning (STP)


Pada Cihophoto Studio Sumedang

Penelitian ini bertujuan menganalisis Segmenting Targeting


Positioning (STP) Pada Cihophoto Studio Sumedang. Metode yang
digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknis analisis data yang
digunakan adalah model Miles dan Huberman, yaitu data collection, data
reduction, data display, data conclusing drawing/verification. Pemeriksaan
keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa Analisis Segmenting Targeting Positioning Pada
Cihophoto Studio Sumedang sudah sangat epektif. Secara geografis
pemasaran Cihophoto menjangkau seluruh wilayah kabupaten
Sumedang, tetapi lebih memfokuskan wilayah Sumedang Kota. Secara
demografis mencakup semua usia, gender atau pendidikan, tetapi lebih
mengutamakan anak muda. Secara psikografis Cihophoto tidak dilihat dari
kelas social ataupun karakteristik kepribadian. Cihophoto tidak melakukan
pemasarannya berdasarkan segmentasi perilaku. Targeting Cihophoto
juga sudah sangat baik, dengan mengembangkan produk tunggal yang
dapat memenuhi keinginan konsumen berupa layanan foto studio.
Cihophoto memilih sub-grup/kelompok yang akan dilayani yaitu pelajar
dan mahasiswa. Untuk cakupan pemasarannya yaitu semua kalangan
mulai dari pelajar/mahasiswa, pegawai dan yang sudah berkeluarga.
Positioning Cihophoto berdasarkan atribut yang ditawarkan sangat
beragam mulai dari background foto yang menarik, properti yang
digunakan, SDM yang profesional hingga hasil cetakan foto yang
berkualitas, sedangkan untuk manfaatnya Cihophoto memberikan
kepuasan terhadap konsumen. Untuk kualitas pelayanan dengan harga
yang ditawarkan sangat sesuai. Kegunaan produk/jasa yang diberikan
yaitu untuk mengabadikan setiap momen kebahagiaan. Keunggulannya
yaitu konsep fotogragi yang modern dan mengikuti perkembangan zaman,
memiliki studio dengan kapasitas yang besar, kualitas foto serta hasil
editing yang modern dan menjadikan produk/jasa sebagai simbol dari
bagian budaya global.

Kata kunci : Analisis Segmenting, Targeting, Positioning

vi
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan nikmat dan karunia kepada hamba-Nya, yang senantiasa

beriman dan bertaqwa. Tidak lupa shalawat serta salam, semoga

tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada

segenap keluarganya, sahabatnya dan para tabi’innya, serta yang selalu

setia menganut akan syariat dan ajarannya. Untuk mengkaji sebuah ilmu

pengetahuan diperlukan sebuah penelitian yang mendalam dan

memerlukan proses, tidak bisa diperoleh secara instan. Alhamdulillah

penulis melakukan hal yang demikian dalam menyusun sebuah proposal

penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Segmenting, Targeting,

Positioning (STP) pada Cihophoto Studio Sumedang” sehingga dapat

terselesaikan dengan baik walaupun masih jauh dikatakan sempurna.

Selanjutnya perkenankan penulis untuk menyampaikan penghargaan

dan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang

telah memberikan dukungan dan bantuan pemikiran serta bimbingan

motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertiannya. Hasil proposal

penelitian ini tidak terlepas dari bantuan peran serta, baik langsung

maupun tidak langsung khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Arifin, M.M., sebagai ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang.

2. Ibu Ayi Srie Yuniawati, M.Ak., sebagai Wakil Ketua I Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang.

vii
3. Bapak Sukmayadi, M.M., sebagai Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang.

4. Bapak Fahrul Alam M., M.Ak., sebagai Wakil Ketua III Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang.

5. Bapak Ryan Feryana K., M.M., sebagai Ketua Program Studi

Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April

Sumedang.

6. Bapak Teguh Santoso, M.M., Sebagai Pembimbing I.

7. Bapak H. Yayat Ginanjar, M.M., sebagai dosen pembimbing II.

8. Seluruh Dosen dan Staff STIE Sebelas April Sumedang.

9. Pimpinan dan seluruh karyawan Cihophoto Studio Sumedang yang

telah memberikan izin serta informasinya kepada penulis dalam

melaksanakan penelitian ini.

10. Kedua orang tua serta keluarga yang senantiasa mendo’akan serta

memberikan dukungan hingga skripsi ini bisa terselesaikan.

11. Seluruh anggota Senat Mahasiswa STIE Sebelas April Sumedang

Periode 2018-2019 Kabinet Perubahan.

12. Seluruh anggota Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jatinangor-

Sumedang Periode 2018-2019.

13. Seluruh anggota Komunitas Wirausaha Muda STIE Sebelas April

Sumedang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil penelitian skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan

saran yang membangun guna menambah pengetahuan penulis di masa

viii
yang akan datang. Besar harapan penulis semoga proposal penelitian

skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan

para pembaca umumnya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan kurang lebihnya mohon

maaf, penulis ucapkan trimakasih. Semoga proposal penelitian skripsi ini

bermanfaat dan menjadi pendukung bagi pengembangan dan

pengetahuan pembaca.

Sumedang, Agustus 2019

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................ii

LEMBAR PENGUJIAN SIDANG SKRIPSI ...............................................iii

LEMBAR PERNYATAAN .........................................................................iv

MOTTO .....................................................................................................v

ABSTRAK ................................................................................................vi

KATA PENGANTAR ...............................................................................vii

DAFTAR ISI ..............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................1

B. Fokus Penelitian .......................................................................5

C. Rumusan Masalah ....................................................................5

D. Tujuan Penelitian ......................................................................5

E. Manfaat Penelitian ....................................................................6

F. Penelitian Terdahulu .................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................15

A. Kajian Teori .............................................................................15

1. Manajemen Pemasaran .................................................15

x
2. Strategi Pemasaran .......................................................17

3. Strategi STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning) .20

B. Kerangka Pemikiran ................................................................26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................27

A. Desain Penelitian ....................................................................27

B. Objek Penelitian ......................................................................30

C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ..................................31

1. Sumber Data..................................................................31

2. Teknik Pengumpulan Data .............................................31

D. Teknik dan Prosedur Analisis Data .........................................39

1. Teknik Analisis Data ......................................................39

2. Prosedur Analisis Data ..................................................41

E. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................43

1. Validitas .........................................................................43

2. Reliabilitas .....................................................................44

G. Format Analisis Data ...............................................................49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................51

A. Hasil Penelitian .......................................................................51

1. Gambaran Umum Perusahaan ......................................51

B. Analisis Hasil Penelitian ..........................................................57

1. Pengumpulan Data (Data Collection) .............................58

xi
2. Reduksi Data (Data Reduction) .....................................70

3. Penyajian Data (Data Display) .......................................72

4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Verivication) ...........75

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................77

1. Secara Teoritis...............................................................81

2. Secara Empiris ..............................................................84

3. Temuan Penelitian .........................................................91

4. Rekomendasi .................................................................92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................93

A. Kesimpulan .............................................................................93

B. Saran ......................................................................................95

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................xvi

xii
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................26

Gambar 3.1 Desain Penelitian .................................................................29

Gambar 3.2 Komponen Dalam Analisis Data (interactive model) .............40

Gambar 3.3 Uji Kasus Data Dalam Penelitian Kualitatif ...........................44

Gambar 3.4 Triangulasi Sumber Data......................................................46

Gambar 3.5 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data .................................46

Gambar 3.6 Triangulasi Waktu ................................................................47

Gambar 4.1 Wawancara Dengan Direktur Cihophoto Studio Sumedang .69

Gambar 4.2 Wawancara bersama Supervisior Cihophoto Studio

Sumedang ......................................................................69

Gambar 4.3 Wawancara Bersama Administration Cihophoto Studio

Sumedang ........................................................................69

xiii
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................7

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................30

Tabel 3.2 Format Analisis Segmenting Targeting Positioning (STP) ........49

Tabel 4.1 Daftar Sarana & Prasarana Cihophoto Studio Sumedang ........56

Tabel 4.2 Informasi Peneliti .....................................................................57

Tabel 4.3 Hasil Wawancara Segmentasi Geografis .................................58

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Segmentasi Demografis ..............................59

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Segmentasi Psikografis ...............................60

Tabel 4.6 Hasil Wawancara Segmentasi Prilaku ......................................61

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Undifferentiated Marketing ...........................61

Tabel 4.8 Hasil Wawancara Differentiated Marketing ...............................62

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Concentrated Marketing ..............................63

Tabel 4.10 Hasil Wawancara Atribut dan Manfaat ...................................64

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Kualitas dan Harga ....................................65

Tabel 4.12 Hasil Wawancara Kegunaan dan Pengguna ..........................66

Tabel 4.13 Hasil Wawancara Kompetitor .................................................67

Tabel 4.14 Hasil Wawancara Budaya Konsumen Global .........................68

Tabel 4.15 Reduksi Data Segmenting Targeting Positioning Cihophoto

Studio Sumedang .................................................................70

Tabel 4.16 Penyajian Data Segmenting Targeting Positioning Cihophoto

Studio Sumedang .................................................................73

Tabel 4.17 Format Analisis Segmenting Targeting Positioning Cihophoto

Studio Sumedang .................................................................77

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Penelitian

Lampiran 2 Berita Acara Bimbingan

Lampiran 3 Monitoring Perbaikan

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

Lampiran 5 Dokumen Pendukung (Foto)

Lampiran 6 Riwayat Hidup

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini menuntut pihak

manajemen suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan produk atau

jasa yang dijualnya. Pihak perusahaan hendaknya mengamati kondisi

persaingan bisnis yang selalu berkembang atau berubah setiap saatnya.

Perusahaan pasti akan dihadapkan pada banyak tantangan, diantaranya

munculnya pesaing-pesaing dengan bisnis yang serupa. Munculnya

pesaing seringkali membuat pelaku bisnis merasa cemas dan panik,

apalagi jika strategi pesaing jauh lebih bagus dan matang.

Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif, menjadikan

setiap perusahaan harus lebih sigap dalam menghadapi kondisi tersebut.

Salah satu cara untuk memenangkan persaingan tersebut adalah dengan

cara meningkatkan kualitas produk atau jasa. Untuk meningkatkan

kualitas produk atau jasa agar sesuai dengan selera konsumen,

perusahaan harus senantiasa melakukan perbaikan dan inovasi terhadap

produk atau jasa tersebut secara berkelanjutan. Perencanaan produk atau

jasa dan strategi pemasaran yang baik menjadi suatu hal yang saling

berkaitan satu sama lain. Perusahaan harus terus-menerus

mengembangkan inovasi terhadap produk atau jasanya guna

mempertahankan dan meningkatkan penjualan. Hal ini terjadi karena

produk atau jasa yang telah ada selama ini rentan terhadap perubahan

1
2

kebutuhan, selera konsumen, teknologi baru serta peningkatan

persaingan.

Setelah menghasilkan produk atau jasa yang baik, maka tugas

selanjutnya adalah merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk

memasarkan produk dan jasa tersebut. Produk atau jasa yang baik tanpa

dilanjutkan dengan pemasaran yang baik akan menjadi kurang berguna di

pasaran. Hasilnya konsumen akan memutuskan menggunakan produk

atau jasa yang lain atau tidak sama sekali. Disini peranan bagian

pemasaran sangat menentukan dalam meyakinkan konsumen akan

kualitas produk atau jasa yang telah dihasilkan, sehingga konsumen dapat

menerima produk atau jasa tersebut.

Salah satu keunggulan bersaing yang harus dimiliki oleh setiap

perusahaan adalah strategi pemasaran yang tepat, penyusunan strategi

yang tepat dan juga analisis pasar yang jitu diharapkan perusahaan akan

memiliki kekuatan untuk melakukan persaingan. Strategi pemasaran yang

tepat bukan hanya sebatas menyusun bauran pemasaran sebagai taktik

namun lebih dari itu perusahaan juga harus menyusun strategi agar tetap

mampu bersaing di pasaran. Dengan melihat pangsa pasar suatu

perusahaan bisa mengambil langkah untuk menentukan segmen mana

yang akan dijadikan pasar potensial dalam penjualan produk atau jasa.

Dengan demikian, perusahaan dapat melanjutkan target pasar yang akan

dijadikan langkah awal dalam mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan. Dengan pemilihan segmen dan target yang tepat maka

perusahaan mendapatkan posisi yang baik dibenak pelanggan sehingga


3

pelanggan mudah untuk mengingat produk dan perusahaan tersebut.

Dimana dengan strategi Segmentation, Targeting dan Positioning (STP)

mengarahkan perusahaan untuk mencapai pasar target yang spesifik

termasuk juga dalam persaingan bisnis jasa layanan fotografi.

Menurut Smith dalam Tjiptono (2015:150) segmentasi (segmenting)

yaitu upaya mengelompokkan konsumen berdasarkan kebutuhan.

Tujuannya adalah mengidentifikasi sekelompok konsumen yang memiliki

kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan produk tunggal tertentu, sehingga

perusahaan dapat menerapkan upaya pemasaran secara lebih efektif dan

ekonomis, dan target (targeting) menurut Tjiptono (2015:160) adalah

sekumpulan pembeli yang memiliki kesamaan kebutuhan atau

karakteristik yang ingin dilayani perusahaan, sedangkan posisi

(positioning) menurut Tjiptono (2015:161) yaitu mengidentifikasi,

pengembangan, dan pengkomunikasian keunggulan yang bersifat khas

dan unik sedemikian rupa sehingga produk dan jasa perusahaan

dipersepsikan lebih superior dan khusus dibandingkan produk dan jasa

para pesaing dalam benak pasar sasaran.

Banyak perusahaan jasa fotografi yang menyediakan jasa layanan

yang baik dan inovatif, sehingga menimbulkan iklim persaingan dalam

memperebutkan pangsa pasar. Kondisi demikian mendorong perusahaan

jasa layanan fotografi untuk memiliki strategi pemasaran yang handal

guna memenangkan persaingan. Persaingan yang ketat antar perusahaan

jasa fotografi akan menciptakan suatu kondisi dimana produk atau jasa

serta fasilitas yang ditawarkan relatif sama, sehingga persaingan yang


4

terjadi bukan hanya pengembangan produk dan fasilitas tetapi juga

strategi dalam pemasaran dan pelayanan (service) agar tercipta kepuasan

pelanggan terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Sebagai

perusahaan jasa, kepuasan para konsumen tentu saja menjadi prioritas

utama bagi perusahaan. Strategi pemasaran yang kurang menarik akan

mendorong konsumen pindah ke perusahaan lain yang sejenis.

Cihophoto Studio merupakan salah satu divisi dibawah perusahaan

Cinema Holik (CIHO), perusahaan jasa yang bergerak dibidang fotografi,

vidiografi dan percetakan. Dengan mengusung layanan serba digital yang

ditangani oleh profesional muda. Cihophoto Studio berlokasi di jalan

Mayor Abdurahman, No. 103 Pujasera Sawopolo Sumedang 45322,

Sumedang. Didirikan pada pertengahan tahun 2016 Cihophoto Studio

menjadi salah satu pusat studio foto anak muda, dan menjadi studio

terluas yang ada di kota Sumedang.

Strategi Pemasaran Segmenting, Targeting dan Positioning (STP)

pada perusahaan Cihophoto Studio Sumedang belum terlalu efektif

dilakukan, perusahaan tersebut belum bisa mengidentifikasi kelompok

konsumen yang memiliki kebutuhan dan yang dapat dipenuhi dengan

produk tunggal tertentu, belum memiliki target market yang jelas pasar

mana yang ingin dilayani perusahaan, serta belum mampu menempatkan

positioning pasar diatas perusahaan Photografi lainnya. Oleh karena itu

perlu adanya analisis terkait konsumen yang menjadi segmentasi dan

target pasar serta positioning yang ingin dicapai perusahaan Cihophoto

Studio Sumedang.
5

Dengan mempertimbangkan pentingnya melakukan segmentasi,

targeting dan positioning dalam menghadapi persaingan, maka peneliti

tertarik untuk menelaah lebih lanjut mengenai segmentasi, targeting dan

positioning pada Cihophoto Studio dan implikasinya terhadap strategi

pemasaran selanjutnya. Penelitian ini penulis beri judul “Analisis

Segmenting, Targeting, Positioning (STP) pada Cihophoto Studio

Sumedang”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis

memfokuskan penelitiannya pada Segmenting, Targeting, Positioning

(STP) yang dilakukan Cihophoto Studio Sumedang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka rumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perusahaan Cihophoto Studio Sumedang menentukan

segmentasi pasar jasa layanan fotografi.

2. Bagaimana perusahaan Cihophoto Studio Sumedang menentukan

targeting pasar jasa layanan fotografi.

3. Bagaimana perusahaan Cihophoto Studio Sumedang memposisikan

jasa layanan fotografi terhadap konsumen.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis segmentasi pasar perusahaan Cihophoto Studio

Sumedang pada jasa layanan fotografi.


6

2. Untuk menganalisis targeting pasar perusahaan Cihophoto Studio

Sumedang pada jasa layanan fotografi.

3. Untuk menganalisis positioning jasa layanan fotografi Cihophoto

Studio Sumedang terhadap konsumen.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak, terutama bagi perusahaan itu sendiri. Berdasarkan tujuan

penelitian diatas, maka manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini

adalah:

1. Bagi Pengguna

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta

pengetahuan tentang segmenting, targeting dan posisitioning dalam

menentukan strategi pemasaran jasa.

2. Bagi Cihophoto Studio Sumedang

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang

bermanfaat dan dapat dijadikan masukan dalam melaksankan

kegiatan-kegiatan perusahaan dimasa sekarang maupun dimasa

yang akan datang, serta informasi yang dihasilkan dapat

diimplementasikan dalam menyusun strategi perusahaan untuk

meningkatkan keputusan pembelian konsumennya.

3. Bagi Lembaga STIE Sebelas April Sumedang

Penelitian ini bisa bermanfaat untuk menyediakan informasi dan

referensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untuk melakukan

penelitian selanjutnya.
7

4. Bagi Objek lain yang Relevan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa bermanfaat dalam

memberikan bacaan atau referensi tentang segmentasi, targeting

dan posisitioning dalam pemasaran jasa.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menjadi relevan

disajikan untuk bahan perbandingan dengan penelitian yang dilakukan

oleh penulis saat ini.

Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
No. Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 2 3 4 5
1. Pengaruh Strategi Hasil penelitian ini Membahas 1. Objek
STP dan Personal menunjukkan bahwa secara tentang penelitian
Selling Terhadap simultan variabel strategi strategi STP 2. Waktu
Peningkatan STP dan personal selling penelitian
Penjualan pada PT. berpengaruh signifikan 3. Metode
Bumi Sarana Utama terhadap peningkatan penelitian
di Makassar penjualan. Hasil uji 4. Dua variabel
penelitian secara parsial
Takdir (2017) menunjukkan bahwa
Fakultas Ekonomi strategi STP dan personal
Dan Bisnis Islam selling berpengaruh
Universitas Islam signifikan terhadap
Negeri Alauddin peningkatan penjualan.
Makassar Hasil koefisien determinasi
menunjukkan sebesar
53,1% variabel peningkatan
penjualan dipengaruhi oleh
strategi STP dan personal
selling, sedangkan sisanya
8

46,9% dipengaruhi oleh


variabel lain.
2. Analisis Strategi Hasil dari penelitian ini yaitu Membahas 1. Objek
Segmentasi, diketahui bahwa (1) toko tentang penelitian
Targeting Dan Aneka Sandang melakukan strategi STP 2. Waktu
Positioning Dalam strategi segmentasi dengan penelitian
Meningkatkan mengelompokkan 3. Metode
Penjualan Baju konsumennya ke dalam penelitian
Muslim Ditinjau beberapa segmen
Menurut Perspektif diantaranya meliputi
Ekonomi Islam (Studi wilayah, kota dan juga jenis
Kasus Pada Toko kelamin. (2) Untuk target
Busana Muslim Aneka pasarnya toko Aneka
Sandang di Sandang menargetkan para
Kabupaten wanita muslimah dan juga
Tulungagung) (3) toko Aneka Sandang
memposisikan produknya
Yuli Purnamasari sebagai produk yang
(2017) Fakultas berkualitas dengan harga
Ekonomi Dan Bisnis yang mampu bersaing.
Islam IAIN Sedangkan dalam
Tulungagung perspektif ekonomi Islam
toko Aneka Sandang
menerapkan prinsip-prinsip
ekonomi Islam serta meniru
gaya berdagang Rasulullah
SAW. Adapun kendala yang
dialami yaitu (1) terdapat
pesaing yang membidik
segmen serupa, (2)
keraguraguan konsumen
akan produk yang dijual di
toko Aneka Sandang, (3)
persepsi yang sama di
benak konsumen antara
9

toko Aneka Sandang


dengan toko yang lain.
3. Analisis Segmentasi, Hasil dari penelitian ini Membahas 1. Objek
Targeting, Positioning menunjukkan bahwa ada 2 tentang penelitian
(STP) Dalam segmen pasar dengan strategi STP 2. Waktu
Penjualan Produk karakteristik: cluster 1 penelitia
Kecap Cap Koki berjenis kelamin wanita,
Dollar di Tulungagung memiliki usia dari 30-39
tahun, pendidikan SMA,
Siska Dwi Widyawati Pekerjaan ibu rumah
(2014) Fakultas tangga, pendapatan per
Pertanian bulan 2-3 juta. Untuk
Universitas perilaku konsumen cluster 1
Pembangunan berminat terhadap kecap
Nasional “Veteran” cap koki dollar karena citra
Jawa Timur rasa, membeli kemauannya
Surabaya sendiri, untuk kebutuhan
sehari-hari, mengetahui
kecap dari saudara,
menyukai ukuran 150 ml.
Cluster 2 berjenis kelamin
wanita, memiliki usia dari
30-39 tahun, pendidikan
SMA, pekerjaan ibu rumah
tangga, pendaptan per
bulan 2-3 juta. Untuk
perilaku konsumen cluster 2
berminat terhadap kecap
cap koki dollar karena citra
rasa, membeli kemauannya
sendiri, untuk kebutuhan
sehari-hari, mengetahui
kecap dari promosi,
menyukai ukuran 150 ml.
4. Analisis Strategi Hasil penelitian ini diketahui Membahas 1. Objek
10

Segmentasi, pengaruh yang ditimbulkan tentang penelitian


Targeting, Positioning variabel segmentasi, strategi STP 2. Waktu
(STP) Terhadap targeting, dan positioning penelitia
Persepsi Konsumen mempunyai pengaruh yang 3. Metode
Pada Tabungan di signifikan terhadap persepsi penelitian
Bank BNI Syariah konsumen pada bank BNI
Cabang Utama Syariah yang dilakukan
Pekanbaru melalui pengujian regresi
berganda sebesar 36,9%
Yuni Hanum (2014) sementara sisanya sebesar
Fakultas Ekonomi 63.1% dipengaruhi oleh
Dan Ilmu Sosial variabel lain yang tidak
Universitas Islam dimasukkan dalam
Negeri Sultan Syarif penelitian ini. Dan Dari hasil
Kasim Riau penemuan yang diperoleh
Pekanbaru memberikan indikasi
bahwasanya persespsi
konsumen terhadap
variabel segmentasi,
targeting, dan positioning
mempunyai pengaruh yang
positif bagi bank BNI
Syariah Pekanbaru.
5. Analisis Pengaruh Berdasarkan hasil Membahas 1. Objek
Strategi penelitian, dapat tentang penelitian
Segmentation, disimpulkan bahwa dari strategi STP 2. Waktu
Targeting dan hasil uji regresi (uji t) penelitia
Positioning (STP) tersebut terdapat pengaruh 3. Metode
Terhadap Penjualan yang signifikan antara penelitian
Produk Asuransi strategi segmentation,
Fullnadi targeting dan posotioning
(STP) terhadap penjualan
Azizah (2014) Institut produk asuransi fullnadi
Agama Islam Negeri pada PT. Asuransi Takaful
(IAIN) Syekh Nurjati Keluarga cabang cirebon.
11

Cirebon Nilai uji t tersebut adalah


sebesar t hitung > t tabel
(5.752 > 1.708) dan
nilai signifikansinya 0,000 <
0,05 artinya signifikan,
maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Oleh sebab itu,
dapat dinyatakan bahwa
penurunan penjualan
produk asuransi fullnadi ini
ada kaitanya dengan
strategi STP yang
digunakan PT. Asuransi
Takaful Keluarga Cirebon.

1. Takdir melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi STP

dan Personal Selling Terhadap Peningkatan Penjualan pada PT.

Bumi Sarana Utama di Makassar”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan variabel strategi STP dan

personal selling berpengaruh signifikan terhadap peningkatan

penjualan. Hasil uji penelitian secara parsial menunjukkan bahwa

strategi STP dan personal selling berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan penjualan. Hasil koefisien determinasi menunjukkan

sebesar 53,1% variabel peningkatan penjualan dipengaruhi oleh

strategi STP dan personal selling, sedangkan sisanya 46,9%

dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Yuli Purnamasari melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Strategi Segmentasi, Targeting Dan Positioning Dalam

Meningkatkan Penjualan Baju Muslim Ditinjau Menurut


12

Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Toko Busana

Muslim Aneka Sandang Di Kabupaten Tulungagung)”. Hasil dari

penelitian ini yaitu diketahui bahwa (1) toko Aneka Sandang

melakukan strategi segmentasi dengan mengelompokkan

konsumennya ke dalam beberapa segmen diantaranya meliputi

wilayah, kota dan juga jenis kelamin. (2)Untuk target pasarnya toko

Aneka Sandang menargetkan para wanita muslimah dan juga (3)

toko Aneka Sandang memposisikan produknya sebagai produk yang

berkualitas dengan harga yang mampu bersaing. Sedangkan dalam

perspektif ekonomi Islam toko Aneka Sandang menerapkan prinsip-

prinsip ekonomi Islam serta meniru gaya berdagang Rasulullah

SAW. Adapun kendala yang dialami yaitu (1) terdapat pesaing yang

membidik segmen serupa,(2) keraguraguan konsumen akan produk

yang dijual di toko Aneka Sandang,(3) persepsi yang sama di benak

konsumen antara toko Aneka Sandang dengan toko yang lain.

3. Siska Dwi Widyawati melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) Dalam Penjualan

Produk Kecap Cap Koki Dollar di Tulungagung”. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa ada 2 segmen pasar dengan

karakteristik: cluster 1 berjenis kelamin wanita, memiliki usia dari 30-

39 tahun, pendidikan SMA, Pekerjaan ibu rumah tangga, pendapatan

per bulan 2-3 juta. Untuk perilaku konsumen cluster 1 berminat

terhadap kecap cap koki dollar karena citra rasa, membeli

kemauannya sendiri, untuk kebutuhan sehari-hari, mengetahui kecap


13

dari saudara, menyukai ukuran 150 ml. Cluster 2 berjenis kelamin

wanita, memiliki usia dari 30-39 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan

ibu rumah tangga, pendaptan per bulan 2-3 juta. Untuk perilaku

konsumen cluster 2 berminat terhadap kecap cap koki dollar karena

citra rasa, membeli kemauannya sendiri, untuk kebutuhan sehari-

hari, mengetahui kecap dari promosi, menyukai ukuran 150 ml.

4. Yuni Hanum melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi

Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) Terhadap Persepsi

Konsumen Pada Tabungan di Bank BNI Syariah Cabang Utama

Pekanbaru”. Hasil penelitian ini diketahui pengaruh yang

ditimbulkan variabel segmentasi, targeting, dan positioning

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi konsumen

pada bank BNI Syariah yang dilakukan melalui pengujian regresi

berganda sebesar 36,9% sementara sisan ya sebesar 63.1%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini. Dan Dari hasil penemuan yang diperoleh memberikan

indikasi bahwasanya persespsi konsumen terhadap variabel

segmentasi, targeting, dan positioning mempunyai pengaruh yang

positif bagi bank BNI Syariah Pekanbaru.

5. Azizah melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh

Strategi Segmentation, Targeting dan Positioning (STP)

Terhadap Penjualan Produk Asuransi Fullnadi”. Berdasarkan

hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji regresi (uji t)

tersebut terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi


14

segmentation, targeting dan posotioning (STP) terhadap penjualan

produk asuransi fullnadi pada PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang

cirebon. Nilai uji t tersebut adalah sebesar t hitung > t tabel (5.752 >

1.708) dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 artinya signifikan, maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh sebab itu, dapat dinyatakan bahwa

penurunan penjualan produk asuransi fullnadi ini ada kaitanya

dengan strategi STP yang digunakan PT. Asuransi Takaful Keluarga

Cirebon.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan

konsumen (search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga

(price), mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion),

dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place), (Awaludin,

2018:8). Pemasaran sangatlah penting dalam membantu perusahaan

untuk mencapai tujuannya, karena aktivitas pemasaran diarahkan untuk

dapat menciptakan perusahaan yang berkembang dan bisa menjaga

kelangsungan hidup perusahaan supaya bertahan ditengah persaingan

usaha yang semakin ketat. Berikut beberapa definisi mengenai

pemasaran menurut para ahli:

American Marketing Association AMA dalam Tjiptono (2017:15)

mendefinisikan pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan

proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan

mempertukarkan tawaran (offerings) yang bernilai bagi pelanggan, klien,

mitra, dan masarakat umum.

Kotler dan Armstrong (2008:6) menyatakan pemasaran adalah

proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan

15
16

membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk

menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Sedangkan Stanton dalam Swastha dan Irawan (2008:5)

menyatakan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-

kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi

mengenai produk atau jasa yang dipasarkan oleh perusahaan.

Pemasaran bukan hanya sekedar kegiatan menawarkan barang atau jasa,

tetapi untuk menciptakan nilai dari barang atau jasa yang ditawarkan dan

dikonsumsi oleh konsumen.

b. Pengertian Manajemen Pemasaran

Sebuah perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan

pemasaran, dengan manajemen pemasaran yang bagus, perusahaan

dapat berjalan dengan lancar. Melalui konsep manajemen pemasaran

semua kegiatan perusahaan bisa diatur dari mulai proses produksi sampai

pada tahap barang diterima oleh konsumen. Manajemen pemasaran

selalu berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan

konsumen serta selalu berusaha memahami keinginan konsumen,

menciptakan dan mengkomunikasikannilai lebih dari sebuah produk agar

mendapat kepuasan konsumen. Berikut beberapa teori mengenai

manajemen pemasaran menurut para ahli:


17

Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler dan Armstrong

dalam Alma (2007:130) menyatakan:

Marketing management is the analysis, planning, implementation,


and control of pogram designed o create, build, and maintain
beneficial exchanges with target buyers for the purpose of achieving
organizational object tives. Artinya : Manajemen pemasaran ialah
kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasi, dan
mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan menurut Swastha dan Irawan (2008:7) menyatakan :

manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,


pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditunjukan
untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan
maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung
pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan
komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu,
mendorong, serta melayani pasar.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu meraih pasar sasaran dan

mempertahankan serta menumbuhkan pelanggan di perusahaan agar

perusahaan dapat menjalankan kegiatan perusahaan secara efektif dan

efisien guna mencapai tujuan organisasi.

2. Strategi Pemasaran

a. Pengertian Strategi Pemasaran

Untuk melaksanakan kegiatan pemasaran suatu perusahaan harus

menetapkan strategi pemasaran yang akan dilakukan agar kegiatan

tersebut sesuai dengan sasaran yang di inginkan sehingga perusahaan

mampu menghadapi pesaing. Strategi pemasaran menggambarkan arah

bisnijs yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman


18

untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha organisasi. Strategi

pemasaran merupakan rencana permainan untuk menunjukkan sasaran

apa yang ingin dicapai oleh unit bisnis. Strategi pemasaran pada

dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di

bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang

akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu

perusahaan. Berikut definisi strategi pemasaran menurut para ahli:

Kotler dan Armstrong (2008:58) menyatakan strategi pemasaran

adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk mencapai

tujuan pemasarannya.

Menurut Corey dalam Tjiptono (2017:17) strategi pemasaran terdiri

atas lima elemen yang saling berkaitan, yaitu:

1) Pemilihan pasar
2) Perencanaan produk
3) Penetapan harga
4) Sistem distribusi, dan
5) Komunikasi pemasaran

Walker dalam Tjiptono (2017:17) menyatakan bahwa strategi yang

baik wajib memiliki lima komponen pokok, yaitu:

1) Lingkup (scope), yaitu cakupan domain strategik, seperti jumlah tipe


industri, lini produk dan segmen pasar yang dimasuki atau
direncanakan untuk dimasuki.
2) Tujuan dan sasaran, menyangkut tingkat pencapaian yang
diharapkan berdasarkan satu atau lebih dimensi kinerja (seperti
pertumbuhan volume penjualan, kontribusi laba, atau Return On
Investment) selama periode waktu tertentu bagi setiap bisnis dan
pasar produk , serta bagi organisasi secara keseluruhan.
3) Pengalokasian sumber daya (terutama sumber daya manusia dan
financial) untuk berbagai bisnis, pasar produk, departemen
fungsional, dan aktivitas dalam masing-masing bisnis atau pasar
produk.
19

4) Idenifikasi keunggulan kompetitif berkesinambungan, yang mampu


menjabarkan cara organisasi bersaing dengan para pesaing saat ini
dan pesaing potensial.
5) Sinergi antar bisnis, pasar produk, pengalokasian sumber daya, dan
kompetensi.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa

strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan, sasaran, kebijakan dan

aturan yang memberi arah kepada usaha pemasaran perusahaan dan

acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

b. Tujuan Strategi Pemasaran

Adapun tujuan strategi pemasaran diantaranya:

1) Peningkatan kualitas koordinasi dalam tim pemasaran.


2) Mengukur hasil pemasaran berdasarkan standard prestasi yang
berlaku.
3) Memberikan dasar yang logis dalam setiap pengambilan keputusan.
4) Mampu meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi jika ada
perubahan-perubahan dalam pemasaran.
(https://www.dosenpendidikan.com/strategi-pemasaran-pengertian-
tujuan-fungsi-faktor-macam/)

c. Fungsi Strategi Pemasaran

Adapun fungsi strategi pemasaran yaitu:

1) Meningkatkan motivasi untuk berpikir jauh ke depan


Strategi pemasaran memaksa manajemen perusahaan untuk berfikir
out of the box, cara ini sangat dianjurkan untuk menjaga ritme atau
kelangsungan perusahaan. Usahakan tidak terus mengikuti ritme
pasar, namun sesekali mencoba untuk menggebrak pasar dengan
sesuatu yang baru.
2) Koordinasi pemasaran yang lebih efektif dan terarah
Strategi pemasaran berfungsi untuk mengatur arah dan jalannya
perusahaan sehingga akan membuat tim koordinasi menjadi jauh
lebih baik serta terarah.
20

3) Dapat merumuskan tujuan/goal perusahaan yang akan dicapai


Dengan strategi pemasaran para pelaku usaha dapat terbantu untuk
merinci tujuan yang ingin perusahaan capai, baik tujuan jangka
panjang maupun jangka pendek.
4) Pengawasan kegiatan pemasaran lebih efektif atas standar prestasi
kerja
Pengawasan kegiatan anggota tim lebih di perhatikan supaya
peningkatan mutu dan kualitas semakin terjamin.
(https://www.dosenpendidikan.com/strategi-pemasaran-pengertian-
tujuan-fungsi-faktor-macam/)

3. Strategi STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning)

Dalam ilmu pemasaran kita mengenal strategi Segmenting,

Targeting, dan Positioning (STP) sebagai salah satu strategi untuk

memasarkan produk ataupun jasa. Ada tiga elemen dalam strategi

pemasaran Segmenting, Targeting, dan Positioning.

a. Segmenting

Kotler dan Armstrong (2008:225) mendefinisikan segmentasi pasar

adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan

kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan

produk atau bauran pemasaran tersendiri.

Sedangkan menurut Tjiptono (2015:151) menyatakan segmentasi

(segmenting) pasar adalah:

Proses mengelompokkan pasar keseluruhan sebuah produk atau


jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana
masing-masing segmennya cenderung memiliki kesamaan dalam hal
kebutuhan dan keinginan, perilaku, serta respon terhadap program
pemasaran.

Menurut Swastha dan Irawan (2008:89) segmentasi pasar adalah

kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk

ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.


21

Kotler dan Armstrong (2008:226) menyatakan variabel utama

segmentasi bagi pasar konsumen adalah sebagai berikut:

1) Segmentasi Geografis
Membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti Negara,
Negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar.
2) Segmentasi Demografis
Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel seperti usia,
jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan.
3) Segmentasi Psikografis
Membagi pasar menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas
sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
4) Segmentasi Perilaku
Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,
penggunaan, atau respon konsumen terhadap sebuah produk.

Swastha dan Irawan (2008:90) mengemukakan 3 syarat-syarat untuk

mengadakan segmentasi yang efektif:

1) Measurability
Measurability yaitu tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat
pembeli, sejauh mana sifat-sifat tersebut dapat diukur. Misalnya
untuk mengukur jumlah pembeli mobil yang pembeliannya didorong
oleh pertimbangan-pertmbangan ekonomi, status, ataukah kualitas.
2) Accessibility
Accessibility yaitu tingkat di mana perusahaan itu secara efektif
memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah
dipilihnya. Misalnya kegiatan periklananya, belum tentu sama antara
segmen yang lama dengan segmen yang baru.
3) Substantiality
Substantiality yaitu suatu tingkat dimana segmen itu adalah luas dan
cukup menguntungkan untuk melakukan kegiatan pemasaran
tersendiri.

b. Positioning

Positioning merupakan suatu strategi produk yang dianggap penting

terutama dalam menumbuhkan persepsi yang positif dan membangun

kepercayaan konsumen terhadap suatu produk tertentu dimata konsumen.

Dan pada akhirnya, hal tersebut akan menjadi salah satu faktor yang

menimbulkan keputusan pembelian konsumen.


22

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk

dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan

konsumen. Sehingga konsumen memahami dan menghargai apa yang

dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.

(https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-strategi-positioning-produk-

untuk-persaingan-usaha/).

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:225) positioning yaitu

pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan

diinginkan dibandingkan produk pesaing dalam pikiran konsumen

sasaran.

Menurut Tjiptono dan Chandra dalam Hanafrian (2017:340)

mengatakan bahwa “positioning adalah cara produk, merek, atau

organisasi perusahaan dipersepsikan secara relatif dibandingkan dengan

produk, merek atau organisasi pesaing oleh pelanggan saat ini maupun

calon pelanggan”.

Tujuan Positioning

Menurut Hasan dalam Mauliansyah (2017:820) tujuan dilakukannya

positioning adalah:

1) Unutuk menempatkan atau memosisikan produk di pasar sehingga


produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang
bersaing.
2) Untuk memosisikan produk sehingga dapat menyampaikan
beberapa hal pokok kepada para pelanggan.
3) Untuk mencapai hal yang diharapkan:
a) Pemenuhan sejauh mungkin kebutuhan segmen-segmen pasar
yang spesifik.
b) Meminimumkan atau membatasi kemungkinan terjadinya
perubahan yang mendadak dalam penjualan.
c) Menciptakan keyakinan pelanggan terhadap merek-merek yang
ditawarkan.
23

Indikator Positioning

Adapun dasar-dasar positioning menurut Kotler dan Amstrong dalam

Mauliansyah (2017:820) adalah sebagai berikut:

1) Atribut dan Manfaat


Strategi positioning ini adalah yang paling sering digunakan oleh
berbagai perusahaan di dunia. Atribut manfaat yang paling sering
digunakan adalah daya tahan, kehandalan, dan kenyamanan.
2) Kualitas dan Harga
Strategi kualitas dan harga sering juga dikatakan sebagai high
quality and high price to good value (kualitas tinggi dan harga tinggi
untuk nilai yang bagus) yang dikaitkan sebagai harga yang
beralasan.
3) Kegunaan dan Pengguna
Positioning ini mempresentasikan bagaimana produk digunakan atau
asosiasi merek dengan orang-orang yang menggunakannya.
4) Kompetitor
Referensi yang jelas dengan dengan kompetitor baik secara eksplisit
maupun secara implisit dapat digunakan sebagai strategi positioning
yang sangat efektif hal ini karena dapat memperlihatkan perbedaan
yang menjadi keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan
dibandingkan dengan yang mampu ditawarkan oleh kompetitor.
5) Budaya Konsumen Global
Positioning berdasarkan budaya konsumen global adalah strategi
positioning yang menjadikan produk atau jasa sebagai simbol dari
bagian budaya global. Positioning ini merupakan positioning yang
efektif untuk produk remaja global, elit perkotaan dan mereka yang
menjadi bagian dari budaya komersial transnasional.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Positioning

Menurut Hasan dalam Mauliansyah (2017:821) efektif tidaknya

positioning itu akan sangat dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:

1) Target pasar: strategi positioning akan diawali dengan target pasar


(mengestimasi respon pasar, merumuskan alternatif strategi),
memperhitungkan persaingan, kinerja (penjualan, pangsa pasar,
profit) serta tersedianya sumber daya.
2) Daur hidup produk: masing-masing tahapan memiliki kondisi
berbeda, memerlukan strategi positioning pemasaran yang berbeda.
3) Strategi unit bisnis: strategi unit bisnis akan terikat dengan strategi
unit bisnis. Penjabaran pengembangan strategi akan berbeda
dengan harvest.
24

4) Program pemasaran: persepsi dibentuk melalui program marketing


mix, terutama program komunikasi pemasaran dan program
perbedaan produk.
a) Produk: melalui keunikan atribut, jasa pengiring, merek,
kemasan, dsb.
b) Distribusi: melalui keunikan jenis, intensitas dan pola saluran.
c) Harga: melalui metode, posisi relatif dan manajemen harga.
d) Promosi: melalui keunikan pesan, format, desain, strategi
kreatif, saluran audiens, media, dsb.

Kriteria Positioning

Menurut Tjiptono dalam Herman (2015:43) Pemilihan basis

positioning harus dilandaskan pada beberapa kriteria sebagai berikut:

1) Derajat kepentingan (importance), artinya atribut tersebut sangat


bernilai dimata sebagian besar pelanggan.
2) Keunikan (distinctiveness), artinya atribut tersebut tidak ditawarkan
perusahaan lain. Bisa pula atribut itu dikemas secara lebih jelas oleh
perusahaan dibandingkan pesaingnya.
3) Dapat dikomunikasikan (communicability), artinya atribut tersebut
dapat dikomunikasikan secara sederhana dan jelas, sehingga
pelanggan dapat memahaminya.
4) Preemptive, artinya atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh pesaing,
basis atau atribut yang digunakan untuk positioning tidak mudah
ditiru oleh pesaing, sehingga dapat bertahan lama jika menjadi daya
saing perusahaan.
5) Terjangkau (affordability), artinya pelanggan sasaran akan mampu
dan bersedia membayar perbedaan atau keunikan atribut tersebut.
Setiap tambahan biaya atas karakteristik khusus dipandang sepadan
nilai tambahnya.
6) Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan mampu
memperoleh tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan
tersebut.

c. Targeting

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:225) targeting diartikan proses

mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu

atau lebih segmen untuk dimasuki.

Menurut Tjiptono dalam Safitra (2017:33) menyatakan targeting

adalah:
25

proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar


yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program
pemasaran spesifik pemasaran. Kriteria evaluasi yang digunakan
meliputi ukuran dan potensi perubahan segmen, karakteristik
struktural segmen dan kesesuaian antara produk dan pasar.

Swastha dan Irawan (2008:91) mengemukakan ada tiga alternatif

strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk memilih pasar yang

dituju (dalam menghadapi heterogenitas pasar), yaitu:

1. Undifferentiated Marketing
Perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan,
memusatkan pada kesamaan-kesamaan dalam kebutuhan
konsumen, dan bukan pada segmen pasar yang berbeda-beda
dengan kebutuhan konsumen yang berbeda pula. Perusahaan
mencoba untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat
memenuhi keinginan semua atau banyak orang.
2. Differentiated Marketing
Dalam strategi ini, perusahaan mencoba untuk mengidentifikasikan
kelompok-kelompok pembeli tertentu (segmen pasar) dengan
membagi pasar kedalam dua kelompok atau lebih. Perusahaan
membuat produk dan program pemasaran yang berbeda-beda untuk
masing-masing segmen. Hal ini dimaksud untuk meningkatkan
jumlah penjualan serta mendapatkan kedudukan yang kuat pada
setiap segmennya.
Dalam strategi ini perusahaan berusaha untuk:
a) Memilih sub-grup/kelompok-kelompok yang akan dilayaninya.
b) Merencanakan produk yang dapat memberikan kepuasan
kepada kelompok-kelompok tersebut.
3. Concentrated Marketing
Tidak seperti strategi undifferentiated marketing dan differentiated
marketing, dalam concentrated marketing ini perusahaan hanya
memusatkan usaha pemasarannya pada satu atau beberapa
kelompok pembeli. Biasanya, strategi ini dilakukan oleh perusahaan
yang tidak berhasil melayani banyak kelompok pembeli, sehingga
usaha pemasarannya hanya dipusatkan pada kelompok pembeli
yang paling menguntungkan.
Adapun tujuan-tujuan ditempuhnya straegi ini oleh perusahaan
antara lain:
a) Untuk memperoleh kedudukan yang kuat dalam suatu segmen
yang dilayaninya.
b) Untuk memperoleh penghematan-penghematan dalam
oprasinya karna adanya spesialisasi dalam produksi, distribusi,
dan promosi.
26

c) Untuk mendapatkan return on investment yang tinggi. Hal ini


mungkin terjadi bilamana segmen pasarnya dipilih dengan
tepat.

B. Kerangka Pemikiran

Dalam upaya untuk mencapai tujuan perusahaan, perlu menentukan

strategi pemasaaran yang tepat. Oleh karena Itu strategi pemasaran STP

(Segmentasi, Targeting dan Positioning) dapat menjadi alternatif

perusahaan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dapat

digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

STRATEGI
PEMASARAN

Segmenting Targeting Positioning


1. Segmentasi 1. Undifferentiated 1. Atribut dan
Geografis Marketing manfaat
2. Segmentasi 2. Differentiated 2. Kualitas dan
Demografis Marketing harga
3. Segmentasi 3. Concentrated 3. Kegunaan dan
Psikografis Marketing pengguna
4. Segmentasi 4. Kompetitor
Sumber :
Perilaku 5. Budaya
Swastha dan Irawan
Sumber : (2008:91) konsumen global
Kotler dan Sumber : Kotler dan
Armstrong Amstrong dalam
(2008:226) Mauliansyah
(2017:820)
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono

(2018:24). Dengan kata lain metode penelitian manajemen menurut

Sugiyino (2015:28) merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan

ditemukan pengetahuan, teori, tertentu sehingga dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang

manajemen.

Dalam kegiatan penelitian, metode penelitian sangat penting untuk

ditetapkan karena metode penelitian mengemukakan secara teknis

tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.

Menurut Sugiyono (2018:24) metode penelitian didasarkan oleh empat

kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan

kegunaan.

Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistemis. Rasional berarti kegiatan

penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga

terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang

dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis

27
28

artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan

langkah-langkah tertentu yang bersifat logis (Sugiyono, 2018:24).

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif. Menurut Sugiyono (2018:38) metode penelitian kualitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme/enterpretif, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Sedangkan menurut Creswell dalam Sugiyono (2018:347)

menyatakan bahwa penelitian kualitatif berarti proses eksplorasi dan

memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan

masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Proses penelitian mencakup

membuat pertanyaan penelitian dan prosedur yang masih bersifat

sementara, mengumpulkan data pada seting partisipan, analisis data

secara induktif, membangun data yang parsial ke dalam tema, dan

selanjutnya memberikan interpretasi terhadap makna suatu data. Kegiatan

akhir adalah membuat laporan ke dalam struktur yang fleksibel.

Penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang

bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan

yang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan dua keadaan atau lebih,

hubungan antar variabel perbedaan antara fakta, pengaruh terhadap

suatu kondisi, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah


29

mengungkapkan fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang

terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya.

Desain penelitian merupakan rekayasa oprasional bagaimana

sebuah penelitian yang akan dilaksanakan dalam rangka meminimalkan

unsur kekeliruan (Pedoman Penulisan dan Penyusunan skripsi STIE,

2019:14). Desain penelitian secara konseptual diterjemahkan ke dalam

gambar dibawah ini:

Gambar 3.1
Desain Penelitian

p
e
r Observasi Studi Kepustakaan
e
n
c
a Identifikasi dan Kerangka Pemikiran
n Rumusan Masalah
a
a
n

p Prosedur Penelitian
e
l
a Pengumpulan Data
k
s
a Analisis Data
n
a
a Kesimpulan
n
30

B. Objek Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di tempat dan waktu sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Cihophoto Studio yang berlokasi di jalan

Mayor Abdurahman, No. 103 pujasera sawopolo Sumedang 45322,

Sumedang. Untuk subjek penelitian atau informan penelitian dipilih

berdasarkan pada pertimbangan bahwa informan penelitian dapat

memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya dan relevan

dengan tujuan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari pertengahan januari 2019, sejak

dikeluarkannya Surat keputusan yang dikeluarkan oleh pihak

Lembaga STIE Sebelas April Sumedang. Dengan gambar tabel

waktu penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Studi kepustakan
2.
Observasi
3. Penyusunan
proposal Penelitian
4.
Seminar proposal
5.
Pengumpulan data
6.
Analisis Data
7. Penyusunan
Skripsi
8.
Sidang skripsi

Sumber : Ilustrasi diolah peneliti 2019


31

C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan

gambaran tentang suatu keadaan. Informasi yang diperoleh memberikan

keterangan, gambaran atau fakta mengenai suatu persoalan dalam

bentuk kategori huruf atau bilangan.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara

(interview) langsung kepada owner, karyawan dan salah satu

pelanggan Cihophoto Studio Sumedang.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung,

seperti dalam buku serta arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang

dimiliki Cihophoto Studio Sumedang.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:
32

a. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan yaitu mengumpulkan data melalui buku-buku

atau arsip yang penulis dapatkan dari perpustakaan ataupun arsip-

arsip yang penulis peroleh dari Cihophoto Studio Sumedang.

b. Studi Lapangan (Fied Research)

Studi Lapangan (Fied Research) yaitu pengumpulan data dengan

terjun langsung ke lapangan atau objek penelitian dengan

menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1) Observasi

Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi selama

beberapa kali terhadap objek penelitian yaitu Cihophoto studio

Sumedang, dimana observasi adalah teknik pengumpulan data

dengan cara meninjau langsung pada objek yang diteliti, dalam hal

ini diharapkan agar mendapatkan gambaran nyata tentang strategi

pemasaran STP yang dilakukan di Cihophoto studio Sumedang.

Nasution dalam Sugiono (2018:377) menyatakan bahwa,

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan

dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih,

sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron)

maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi

dengan jelas. Sedangkan menurut Marshall dalam Sugiono


33

(2018:377) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar

tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Faisal dalam Sugiono (2018:377-380) mengklasifikasikan

observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation),

observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt

observation dan covert observation), dan observasi yang tak

berstruktur (unstructured observation).

a) Observasi Partisipatif

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-

hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan,

peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan sumber data, dan

ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini,

maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan

sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku

yang nampak.

b) Observasi Terus Terang atau Tersamar

Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data

menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia

sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti

mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.

Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau

tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau

suatu data yang dicari merupakan data yang masih


34

dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus

terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan

observasi.

c) Observasi Tak Berstruktur

Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan

diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara

pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan

pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah

baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

Menurut Patton dalam Sugiyono (2018:380-381) menyatakan

bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut:

1. Peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam

keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh

pandangan yang holistik atau menyeluruh.

2. Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung,

sehingga memungkinkan peneliti menggunakan

pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep

atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif

membuka kemungkinan melakukan penemuan atau

discovery.

3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak

diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam


35

lingkungan itu, karena telah dianggap biasa dan karena itu

tidak akan terungkapkan dalam wawancara.

4. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak

akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara

karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat

merugikan nama lembaga.

5. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi

responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang

lebih komprehensif.

6. Peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi

juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan

suasana situasi sosial yang diteliti.

2) Wawancara

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumplkan data

dengan menggunakan teknik wawancara terhadap owner, karyawan

dan juga beberapa pelanggan Cihophoto studio Sumedang, dimana

wawancara merupakan suatu metode atau cara yang digunakan

dengan tanya jawab secara lisan antara peneliti dengan responden.

Menurut Esterberg dalam Sugiono (2018:384) mendefinisikan

wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.


36

Esterberg dalam Sugiono (2018:386) mengemukakan beberapa

macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur,

dan tidak terstruktur.

a) Wawancara Terstruktur (Structured Interview)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui

dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh

karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah

menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-

pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah

disiapkan.

b) Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview)

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept

interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari

wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan

wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan

mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

c) Wawancara Tidak Terstruktur (Unstructured Interview)

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk


37

pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan

hanya berupa garis-garis besar permaslahan yang akan

ditanyakan.

Lincoln dan Guba dalam Faisal dalam Sugiyono (2018:389)

mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara

untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

a) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.

b) Menyiapkan pokok-pokok masalah yang kan menjadi bahan

pembicaraan.

c) Mengawali atau membuka alur wawancara.

d) Melangsungkan alur wawancara.

e) Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan

mengakhirinya.

f) Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan.

g) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah

diperoleh.

Patton dalam Molleong dalam Sugoyono (2018:390)

menggolongkan enam jenis pertanyaan yang saling berkaitan, yaitu:

a) Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman.

b) Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat.

c) Pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan.

d) Pertanyaan tentang pengetahuan.

e) Pertanyaan yang berkenaan dengan indera.

f) Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demografi.


38

Sugiyono (2018:395) menyatakan supaya hasil wawancara

dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah

melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka

diperlukan bantuan alat-alat sebagai berikut:

a) Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan

dengan sumber data.

b) Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan

atau pembicaraan.

c) Camera: untuk memotrt kalau peneliti sedang melakukan

pembicaraan dengan informan/sumber data.

3) Dokumen

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

cara memperoleh informasi dan bermacam-macam sumber tertulis

atau dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana

responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatannya sehari-

harinya, Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan

dokumen pendukung data-data penelitian yang dibutuhkan.

Sugiyono (2018:396) menyatakan bahwa, dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bias berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup,

sketsa dan lain-lain. Dokumen berbentuk karya misalnya karya seni,


39

yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

4) Triangulasi

Sugiyono (2018:397) menyatakan bahwa, trianggulasi diartikan

sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

D. Teknik dan Prosedur Analisis Data

1. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2018:401) menyatakan analisis

data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan

lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain.

Sugiyono (2018:402) menyatakan analisis data adalah proses

mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sisntesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2018: 404) menyatakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya


40

sudah jenuh. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2018: 404-412)

menyatakan, terdapat tiga komponen aktivitas dalam analisis data yaitu

data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

Ditunjukan pada gambar berikit:

Gambar 3.2
Komponen Dalam Analisis Data (interactive model)

Data
Data Display
Collection

Data Conclusions
Reduction Drawing/Verificatio
n

Sumber : Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2018:405)

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok,

mempokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah

mendisplaykan data. Display data dalam penelitian kualitatif bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan mendispl aykan data,


41

maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

difahami tersebut.

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusions Drawing/Verification)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada

tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat

dipercaya).

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih

remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,

dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.

2. Prosedur Analisis Data

Analisis data dalam penelitian dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode

tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban narasumber, bila jawaban narasumber setelah di

analisis terasa kurang lengkap maka peneliti akan melakukan wawancara


42

kembali. Dalam melakukan penelitian metode kualitatif ini berlangsung

secara interaktif dan terus menerus sampai datanya sudah jenuh, adapun

langah-langkah yang dilakukan yaitu :

a. Pengumpulan data

Melakukan pengumpulan data dari lapangan dengan melakukan

wawancara, survei kepada owner, karyawan dan pelanggan

Cihophoto Studio Sumedang, observasi, dan dokumenter.

b. Pengolahan data

Setelah data-data berhasil dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah

proses pengolahan. Peneliti melakukan pemeriksaan terhadap

jawaban-jawaban informan dan survei yang telah dilakukan dari data

hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti.

Tujuannya adalah untuk penghalusan data dan selanjutnya

perbaikan kata dan kalimat, memberi keterangan tambahan dan

membuang keterangan yang tidak penting.

c. Penyajian data

Merupakan sekumpulan informasi yang dilaporkan dan dipaparkan

secara tertulis. Penyajian data pada penelitian ini berbentuk uraian

dari rangkuman hasil wawancara dan observasi yang dihasilkan

setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan data yang

sekaligus dikaji dengan teori-teori yang sebelumnya telah dijelaskan

pada BAB II.


43

d. Kesimpulan

Penarikan suatu kesimpulan umum dari analisis penelitian.

Generalisasi yang dibuat harus berkaitan pula dengan teori yang

mendasari penelitian yang dilakukan. Setelah generalisasi dibuat,

peneliti menarik kesimpulan-kesimpulan dari penelitian.

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Sugiyono (2018: 430) mengemukakan, dalam penelitian kualitatif,

kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah, valid, reliable dan

obyektif.

1. Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti dengan

data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan

validitas eksternal:

a. Validitas internal

Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian

dengan hasil yang dicapai, sedangkan validitas eksternal berkenaan

dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasi

atau diterapkan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.

b. Validitas Eksternal

Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil

penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi di

mana sampel tersebut diambil.


44

2. Reliabilitas

Sugiyono (2018:431) Reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Karena reliabilitas berkenaan

dengan derajat konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau

mereplikasi dalam penelitian pada obyek yang sama dengan metode yang

sama maka akan menghasilkan data yang sama

Gambar 3.3
Uji Kasus Data Dalam Penelitian Kualitatif

Perpanjangan
Pengamatan

Peningkatan
Ketekunan

Triangulasi
Uji Kredibilitas
Data Diskusi dengan
teman

Analisis Kasus
Negatif

Member Check

Sumber : Sugiyono (2018:435)

a. Perpanjangan Pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber

data yang pernah ditemui walaupun baru. Dengan perpanjangan

pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan

semakin terbentuk rapport, semakin akrab, semakin terbuka, saling

mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.


45

b. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti

dan sistematis. Meningkatkan ketekunan ibarat mengecek kembali

sesuatu yang dikerjakan, ada yang salah atau tidak. Dengan

meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat melakukan

pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah

atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka,

peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis

tentang apa yang diteliti.

Untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca

berbagai cara referensi buku maupun hasil penelitian atau

dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.

Dengan membaca ini makawawasan peneliti akan semakin luas dan

tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang

ditemukan itu benar atau dipercaya atau tidak.

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

teknik, data dan waktu.


46

1) Triangulasi Sumber Data

Gambar 3.4
Triangulasi Sumber Data
Atasan Teman

Bawahan
Sumber : Sugiyono (2018:439)

Triangulasi Sumber, menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data

yang diperoleh kemudian dideskripsikan dan dikategorisasikan

sesuai dengan apa yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut.

Peneliti akan melakukan pemilahan data yang sama dan data yang

berbeda untuk dianalisis lebih lanjut.

2) Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Gambar 3.5
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Wawancara Observasi

Kuesioner/Dokumentasi
Sumber : Sugiyono (2018:439)

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu di

cek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila terdapat


47

hasil yang berbeda maka peneliti mengkonfirmasi kepada sumber

data untuk memperoleh data yang dianggap benar.

3) Triangulasi Waktu
Gambar 3.6
Triangulasi Waktu
Siang Sore

Pagi
Sumber : Sugiyono (2018:440)

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan

data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka

pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data

yang berbeda, maka dilakukan secara berulang ulang sehingga

sampai ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti

lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.

d. Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan

hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus

negatif berarati peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan

bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi
48

data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data

yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi bila peneliti masih

mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang

ditemukan, maka peneliti mungkin akan merubah temuannya. Hal ini

sangat tergantung seberapa besar kasus negatif yang muncul.

e. Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud dengan bahan refensi adalah pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Contoh, data

hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman

wawancara. Data tentang interaksi manusia atau gambaran suatu

keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu perekam data

dalam penelitian kualitatif, seperti camera, handycam, alat rekam

suara sanga diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang

telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya

data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau

dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat dipercaya.

f. Mengadakan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi. Tujuan member check adalah mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati

oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin

kredibel atau dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti

dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data,


49

maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan

apabil perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah

temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan

oleh pemberi data.

G. Format Analisis Data

Adapun format analisis Segmenting, Targeting, dan Positioning

(STP) pada Cihophoto Studio adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2
Format Analisis Segmenting Targeting Positioning (STP)
Teori
Realisasi/Kondisi
No. Segmenting, Targeting, Positioning Rekomendasi
lapangan
Dimensi Indikator
1. Segmenting a. Segmentasi
Geografis
b. Segmentasi
Demografis
c. Segmentasi
Psikografis
d. Segmentasi
Perilaku
2. Targeting a. Undifferentiated
Marketing
b. Differentiated
Marketing
c. Concentrated
Marketing
3. Positioning a. Positioning
berdasarkan
Atribut dan
manfaat
b. Positioning
50

berdasarkan
Kualitas dan
harga
c. Positioning
berdasarkan
Kegunaan dan
pengguna
d. Positioning
berdasarkan
Kompetitor
e. Positioning
berdasarkan
Budaya
konsumen
global

Sumber : Kotler dan Armstrong (2008:226), Swastha dan Irawan


(2008:91), Kotler dan Amstrong dalam Mauliansyah (2017:820)
kemudian diolah oleh Peneliti, 2019
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Berdirinya Cihophoto Studio Sumedang

Cinema Holic (CIHO) berdiri sejak tahun 2004. Perusahaan jasa

yang bergerak dibidang fotografi, vidiografi dan percetakan. Dengan

mengusung layanan serba digital yang ditangani oleh profesional muda.

Cinema Holic memulai bisnis dibidang percetakan digital pada tahun

2006. Pada awal tahun 2008 divisi percetakan digital dipisahkan menjadi

satu unit divisi baru dengan nama cinema print (CIHO Printshop).

Pada pertengahan tahun 2016, Cinema Holic divisi photo berpindah

lokasi di Jl. Mayor abdurahman no. 130 Pujasera Sawopolo 45322,

Sumedang, dan menja di divisi baru bernama cihophoto studio. Cihophoto

studio tersebut menjadi salah satu pusat studio foto anak muda, dan

menjadi studio terluas yang ada di kota Sumedang.

b. Visi Misi Cihophoto Studio Sumedang

Seperti halnya organisasi ataupun perusahaan lain, Cihophoto

Studio Sumedang juga memiliki visi dan misi, dimana visi dan misisnya

adalah sebagai berikut:

Visi:

“Menjadikan Cihophoto Studio terbaik, baik secara nasional maupun

internasional”

51
52

Misi:

1) Memberikan pelayanan terbaik secara maksimal terhadap

konsumen.

2) Mengembangkan sumber daya yang dimiliki secara

berkesinambungan untuk meningkatkan profesionalisme bagi

kepuasan pelanggan.

3) Meningkatkan fasilitas fasilitas yang tersedia dalam perusahaan.

c. Struktur Organisasi Cihophoto Studio Sumedang

Struktur organisasi Cihophoto Studio Sumedang adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Cihophoto Studio Sumedang

OWNER
Hendra Nugraha

DIREKTUR
Hibarani Putri

MANAGER
Dian

SUPERVISIOR
M. Reza F, S.Kom

DIGITAL PHOTOGRAPER CUSTOMER ADMINISTRATION


IMAGING ARTIST Radiktya SERVICE Andraeni
 Ilham Mubarok Ina Marfiani
 Ginanjar Khaira
Sumber : Cihophoto Studio Sumedang, 2019
53

Berdasarkan gambaran diatas, dapat dilihat bahwa struktur

organisasi dari Cihophoto Studio Sumedang sama halnya dengan

organisasi atau perusahaan lainnya, hanyasaja karena Cihophoto Studio

Sumedang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa layanan

Photografi maka ada tenaga yang profesional dibidangnya. Untuk lebih

jelasnya, berikut akan dijelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab dari

setiap bagian, yaitu sebagai berikut:

1) Direktur

Direktur merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan

yang membawahi seluruh kedudukan. Adapun tugas dan tanggung

jawabnya adalah sebagai berikut:

a) Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-

kebijakan perusahaan dan menetapkan tujuan perusahaan.

b) Memilih, menetapkan serta mengawasi tugas dari karyawan

dan kepala bagian (manajer).

c) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

d) Menyampaikan laporan kepada owner atas kinerja perusahaan.

2) Manajer

Manajer membantu tugas direktur dalam menyelesaikan pekerjaan

sehari-hari. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai

berikut:

a) Membantu tugas-tugas direktur.

b) Mewakili direktur apabila berhalangan.

c) Mengatur pengeluaran dana perusahaan harian.


54

d) Melaporkan laporan keuangan pada saat rapat evaluasi

bulanan.

e) Melaporkan perbandingan penjualan di bulan yang sama pada

tahun yang berbeda pada bulan ini dan bulan yang akan

datang.

3) Supervisior

Supervisior sangatlah penting dalam sebuah perusahaan dimana

supervisior bertugas sebagai pengawas dan pengarah lapangan.

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a) Mengkoordinir staf bawahan.

b) Mampu menerangkan job description dengan baik.

c) Melakukan briefing atau pengarahan kepada staf bawahan.

d) Mengontrol dan memberikan evaluasi.

e) Memberikan motivasi.

4) Digital Imaging Artist

Peran digital imaging artist sangatlah dibutuhkan dalam sebuah

perusahaan Jasa layanan Fotografi, dimana tugasnya:

a) Mengolah foto atau visual dua dimensi.

b) Mendesain iklan cetak.

c) Mendesain kalender/brosur.

5) Fotografer

Fotografer merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan

jasa layanan fotografi, dimana memiliki tugas sebagai berikut:

a) Mengambil gambar baik foto atau video


55

b) Membuat konsep pemotretan

c) Bertanggung jawab terhadap semua perlengkapan fotografi

6) Customer Service

Customer service merupakan bagian penting dalam sebuah

perusahaan, dimana customer service memberikan pelayanan

langsung terhadap konsumen, tugas customer service diantaranya:

a) Menerima dan menyambut konsumen

b) Membangun hubungan baik dengan konsumen

c) Memberikan informasi kepada konsumen

d) Menjadi komunikator antara perusahaan dengan konsumen

e) Menerima kritik dan saran

7) Administration

Tugas dan tanggung jawab bagian administrasi yaitu:

a) Fiilling atau rekap data

b) Pembuatan surat menyurat

c) Pencatatan keuangan

d. Sumber Daya Manusia Pada Cihophoto Studio Sumedang

Berdasarkan hasil observasi dan juga wawancara dengan

Supervisior dari Cihophoto Studio Sumedang, penulis memperoleh data-

data sebagai berikut:

1) Susunan Manajemen

Direktur : Hibarani Putri

Manajer : Dian

Supervisior : M Reza F, S.Kom


56

2) Jumlah Karyawan

Jumlah karyawan Cihophoto Studio Sumedang sesuai dengan yang

tertera dalam struktur organisasi, yaitu sekitar 8 orang (sudah

termasuk jajaran manajemen). Dimana keseluruhannya adalah

sebagai karyawan atau pegawai tetap. Jumlah karyawan Cihophoto

Studio Sumedang memamang masih sedikit karna disesuaikan

dengan kebutuhan operasional perusahaan saat ini, namun bilamana

Cihophoto Studio Sumedang sudah berkembang lebih besar dan

banyak membuka cabang, akan menambah jumlah karyawannya

sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

e. Sumber Daya Lainnya Pada Cihophoto Studio Sumedang

Adapun sarana dan prasarana atau sumberdaya lain yang dimilikii

Cihophoto Studio Sumedang sebagaimana yang tertera dalam tabel

dibawah ini:

Tabel 4.1
Daftar Sarana & Prasarana Cihophoto Studio Sumedang
No. Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi
1. Pasilitas Kerja :
Kamera 2 Baik
Tripod 2 Baik
Lighting 4 Baik
Komputer 5 Baik
Photo Lab Machine 1 Baik
Telephone 1 Baik
2. Pasilitas Lainnya :
Studio foto 1 Baik
Kamar rias 1 Baik
Ruang tunggu 1 Baik
Ruang miting 1 Baik
Wifi 1 Baik
Properti - Baik
Sumber : Cihophoto Studio Sumedang, 2019
57

f. fasilitas dan Paket Jasa Cihophoto Studio Sumedang

Selain foto studio ada juga beberapa produk yang ditawarkan

Cihophoto Sumedang yaitu frame foto berbagai macam ukuran mulai dari

ukuran kecil hingga yang besar. Sedangkan untuk paket jasa yang

ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang diantaranya:

1) Prewedding Indoor

2) Foto Keluarga

3) Graduation

4) Matternity

5) Foto Group/Kelas

6) Foto Anak

7) Baby Newborn

8) Single

B. Analisis Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini diperlukan data-data terpilih yang sesuai dengan

maksud dan tujuan serta permasalahan yang telah ditentukan oleh

peneliti. Data hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti didapat dari

hasil wawancara bersama informan. Adapun informan yang dipilih oleh

peneliti adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2
Informasi Peneliti
No. Sumber Data Jumlah Orang Nama Informan
1. Direktur 1 Hibarani Putri
2. Supervisior 1 Muhammad Reza F
3. Administration 1 Andraeni
Jumlah 3
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019
58

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Berdasarkan tabel diatas, peneliti melakukan wawancara dengan 3

(tiga) orang informan, yakni Direktur, Supervisior dan Admin. Hasil

wawancara tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Segmenting

1) Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis yaitu membagi pasar menjadi unit geografis

yang berbeda seperti Negara, Negara bagian, wilayah, kabupaten,

kota, atau lingkungan sekitar.

Secara geografis daerah mana saja yang menjadi cakupan

pemasaran Cihophoto Studio Sumedang?

Tabel 4.3
Hasil Wawancara Segmentasi Geografis
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur Secara geografis cakupan pemasaran
Cihophoto sendiri difokuskan di wilayah
Sumedang kota, tapi mulai masuk ke daerah-
daerah kabupaten Sumedang, seperti
Jatinunggal, Darmaraja dengan menjadi
sponsor dalam kegiatan kegiatan sekolah.
2. Supervisior Tujuan utama seluruh kabupaten sumedang
untuk spesifiknya sumedang kota.
3. Administration Cakupan pemasaran Cihophoto lebih
mengutamakan wilayah pusat kota dan
sekitarnya yang kebanyakan terdiri dari anak-
anak sekolah.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

segmentasi geografis Cihophoto Studio Sumedang yaitu mencakup

keseluruhan wilayah kabupaten Sumedang tapi lebih mengutamakan

Sumedang Kota, bisa dilihat dari seringnya Cihophoto Sumedang


59

menjadi sponsor dalam acara kegiatan-kegiatan sekolah atau

kampus baik di wilayah kota maupun di daerah Sumedang.

2) Segmentasi Demografis

Segmentasi demografis Membagi pasar menjadi kelompok

berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga,

siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama,

ras, generasi, dan kebangsaan.

Secara demografis yang menjadi segmentasi pasar Cihophoto

Studio Sumedang apakah berdasarkan Usia, Jenis Kelamin,

Pendapatan, Pekerjaan, atau Pendidikan?

Tabel 4.4
Hasil Wawancara Segmentasi Demografis
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur Secara demografis yang menjadi
segmentasi pasar Cihophoto yaitu semua
kalangan.
2. Supervisior Segmentasi pasar Cihophoto lebih focus
terhadap anak muda.
3. Administration Segmentasi pasar Cihophoto lebih
menekankan pada usia, karena konsumen
foto studio cenderung lebih banyak anak-
anak diusia sekolah/kuliah.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

segmentasi demografis Cihophoto Studio Sumedang yaitu semua

kalangan, tetapi lebih memfokuskan pemasarannya kepada anak

muda karena konsumen foto studio cenderung lebih banyak anak-

anak diusia sekolah atau kuliah.


60

3) Segmentasi Psikografis

Segmentasi psikografis Membagi pasar menjadi kelompok berbeda

berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.

Secara psikografis siapa saja yang menjadi segmentasi pasar

Cihophoto Studio Sumedang apakah berdasarkan kelas social, gaya

hidup, atau karakteristik kepribadian?

Tabel 4.5
Hasil Wawancara Segmentasi Psikografis
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur Secara Psikografis segmentasi Cihophoto
mencakup semua kalangan.
2. Supervisior Tidak, Cihophoto mencakup semua
kalangan.
3. Administration Gaya Hidup, alasannya karena foto studio
pada dasarnya bukan merupakan
kebutuhan primer/sekunder.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

segmentasi Cihophoto Studio Sumedang secara psikografis yaitu

mencakup semua kalangan tidak dilihat dari kelas social ataupun

karakteristik kepribadian adapun dilihat dari gaya hidup karna foto

studio bukan merupakan kebutuhan primer/sekunder.

4) Segmentasi Perilaku

Segmentasi perilaku Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan

pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon konsumen terhadap

sebuah produk

Secara prilaku siapa saja yang menjadi segmentasi pasar Cihophoto

Studio Sumedang apakah berdasarkan pengetahuan, sikap, atau

penggunaan?
61

Tabel 4.6
Hasil Wawancara Segmentasi Prilaku
No. Informan Hasil Wawancara
1. Hibarani Putri Tidak, Secara Prilaku yang menjadi
segmentasi Cihophoto mencakup semua
kalangan.
2. Muhammad Reza F Tidak, Cihophoto mencakup semua
kalangan.
3. Andraeni Tidak, Semua konsumen kami perlakukan
sama saja.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Cihophoto

Studio Sumedang tidak mengsegmentasikan berdasarkan prilaku

tetapi mencakup semua kalangan.

b. Targeting

a. Undifferentiated Marketing

Perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan,

memusatkan pada kesamaan-kesamaan dalam kebutuhan

konsumen, dan bukan pada segmen pasar yang berbeda-beda

dengan kebutuhan konsumen yang berbeda pula. Perusahaan

mencoba untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat

memenuhi keinginan semua atau banyak orang.

Bagaimana Cihophoto Studio Sumedang mengembangkan produk

tunggal yang dapat memenuhi keinginan semua konsumen?

Tabel 4.7
Hasil Wawancara Undifferentiated Marketing
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur Membuat layanan berupa jasa foto studio
2. Supervisior Membuat layanan berupa jasa foto studio
3. Administration Membuat Produk tunggal berupa foto studio
dengan hasil yang dapat memuaskan
62

konsumen.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Cihophoto

Studio Sumedang mengembangkan produk tunggal yang dapat

memenuhi keinginan semua konsumen berupa jasa layanan foto

studio.

b. Differentiated Marketing

Dalam strategi ini, perusahaan mencoba untuk mengidentifikasikan

kelompok-kelompok pembeli tertentu (segmen pasar) dengan

membagi pasar kedalam dua kelompok atau lebih. Perusahaan

membuat produk dan program pemasaran yang berbeda-beda untuk

masing-masing segmen. Hal ini dimaksud untuk meningkatkan

jumlah penjualan serta mendapatkan kedudukan yang kuat pada

setiap segmennya.

1) Siapa saja sub-grup/kelompok-kelompok yang akan dilayani

Cihophoto Studio Sumedang?

2) Bagaimana Cihophoto Studio Sumedang merencanakan

produk yang dapat memberikan kepuasan kepada kelompok

konsumen tersebut?

Tabel 4.8
Hasil Wawancara Differentiated Marketing
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur a. Seperti sekolah, kampus, instansi dll
b. Dengan memberikan pelayanan kepada
semua konsumen
2. Supervisior a. seperti anak sekolah/kuliah
b. Bekerja secara profesional baik berupa
pelayanan maupun produk.
3. Administration Sebagai contoh sub-grup/kelompok anak
63

sekolah, Cihophoto memberikan promo


berupa diskon umtuk paket kelas.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Cihiphoto

Studio Sumedang memilih sub-grup/kelompok yang akan dilayaninya

yaitu pelajar dan mahasiswa atau secara spesifik anak muda,

sedangkan untuk perencanaan produk agar dapat memberikan

kepuasan kepada kelompok tersebut Cihophoto Sumedang

memberikan pelayanan, bekerja secara professional ataupun

memberikan discound untuk paket kelas.

c. Concentrated Marketing

Tidak seperti strategi undifferentiated marketing dan differentiated

marketing, dalam concentrated marketing ini perusahaan hanya

memusatkan usaha pemasarannya pada satu atau beberapa

kelompok pembeli. Biasanya, strategi ini dilakukan oleh perusahaan

yang tidak berhasil melayani banyak kelompok pembeli, sehingga

usaha pemasarannya hanya dipusatkan pada kelompok pembeli

yang paling menguntungkan.

Bagaimana Cihophoto Studio Sumedang memusatkan usaha

pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli?

Tabel 4.9
Hasil Wawancara Concentrated Marketing
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur Untuk cakupan usaha pemasaran Cihophoto
mencakup semua kalangan/beberapa
kelompok pembeli seperti pelajar/mahasiswa,
pegawai, keluarga.
2. Supervisior Cihophoto mencakup semua kalangan, tetapi
kita juga focus terhadap segmen anak muda.
64

3. Administration Memusatkan kepada beberapa kelompok


pembeli.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk

cakupan pemasaran Cihophoto Studio Sumedang adalah semua

kalangan mulai dari pelajar/mahasiswa, pegawai hingga yang sudah

berkeluarga.

c. Positioning

a. Atribut dan manfaat

Strategi positioning ini adalah yang paling sering digunakan oleh

berbagai perusahaan di dunia. Atribut dan manfaat yang paling

sering digunakan adalah daya tahan, kehandalan, dan kenyamanan.

Atrubut dan manfaat apasaja yang ditawarkan Cihophoto Studio

Sumedang kepada konsumen?

Tabel 4.10
Hasil Wawancara Atribut dan Manfaat
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur Untuk atribut lebih ke background/latar foto,
pelayanan yang diberikan sedangkan
manfaat yang ditawarkan yaitu memberikan
kepuasan kepada konsumen, dan momen
kebahagiaan dapat terabadikan.
2. Supervisior Atribut dan manfaat yang ditawarkan yaitu
fasilitas, pelayanan dan kualitas foto
sehingga dapat memuaskan konsumen.
3. Administration Berfoto studio yang sekarang sudah menjadi
gaya hidup masyarakat, ditunjang dengan
SDM foto yang mumpuni akan memberikan
hasil foto yang memuaskan kepada
konsumen.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019
65

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa atribut yang

ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang beragam mulai dari

background/latar foto yang menarik, properti yang digunakan, SDM

yang profesional hingga hasil cetakan foto yang berkualitas,

sedangkan manfaat yang ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang

memberikan kepuasan terhadap konsumen dalam mengabadikan

momen kebahagiaan.

b. Kualitas dan harga

Strategi kualitas dan harga sering juga dikatakan sebagai high

quality and high price to good value (kualitas tinggi dan harga tinggi

untuk nilai yang bagus) yang dikaitkan sebagai harga yang

beralasan.

Bagaimana kualitas pelayanan dengan harga yang ditawarkan

Cihophoto Studio Sumedang apakah sudah sesuai dengan

konsumen?

Tabel 4.11
Hasil Wawancara Kualitas dan Harga
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur Untuk harga yang ditawarkan dengan
kualitas pelayanan yang diberikan Cihophoto
sangat sesuai dengan konsumen karna
cihophoto lebih mengedepankan kualitas dan
kepuasan konsumen, terbukti dengan tidak
adanya complain dari konsumen baik di
media socsal ataupun secara langsung.
2. Supervisior Sudah, karena Cihophoto sudah
menjalankan procedure sesuai dengan
standar studio foto professional.
3. Administration Ya, dilihat dari terus meningkatnya grafik
penjualan foto studio.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019
66

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk

kualitas pelayanan dengan harga yang ditawarkan Cihophoto Studio

Sumedang sudah sangat sesuai dengan konsumen, karena

Cihophoto lebih mengedepankan kualitas pelayanan, terbukti dengan

tidak adanya konsumen yang komplain baik secara langsung

ataupun di sosial media dan dilihat dari grafik penjualan yang

semakin meningkat berarti pelayanan yang diberikan dengan harga

yang ditawarkan sudah sangat sesuai.

c. Kegunaan dan Pengguna

Positioning ini mempresentasikan bagaimana produk digunakan atau

asosiasi merek dengan orang-orang yang menggunakannya.

Kegunaan produk apasaja yang ditawarkan Cihophoto Studio

Sumedang bagi pengguna/konsumeni?

Tabel 4.12
Hasil Wawancara Kegunaan dan Pengguna
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur Kegunaan yang ditawarkan Cihophoto yaitu
untuk mengabadikan momen kebahagiaan
bersama pasangan, keluarga dan sahabat.
2. Supervisior Untuk mengabadikan disetiap moment
berharga.
3. Administration Fungsi produk kami sebagai alat/sarana
mengabadikan berbagai moment.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kegunaan

produk/jasa layanan yang ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang

adalah untuk mengabadikan setiap momen kebahagiaan bersama

pasangan, keluarga dan sahabat.


67

d. Kompetitor

Referensi yang jelas dengan dengan kompetitor baik secara eksplisit

maupun secara implisit dapat digunakan sebagai strategi positioning

yang sangat efektif hal ini karena dapat memperlihatkan perbedaan

yang menjadi keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan

dibandingkan dengan yang mampu ditawarkan oleh kompetitor.

Keunggulan produk atau jasa apasaja yang ditawarkan Cihophoto

Studio Sumedang dibandingkan dengan yang mampu ditawarkan

oleh kompetitor?

Tabel 4.13
Hasil Wawancara Kompetitor
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur a. Keunggulan dari Cihophoto dibanding
kompetitor yaitu perusahaan fotografi
dengan konsep milenial mengikuti
perkembangan zaman.
b. Memiliki studio foto paling luas luas di
Sumedang.
c. Kualitas foto dan hasil editing yang
modern.
2. Supervisior a. Cihofoto Fokus terhadap foto studio
berkonsep mengikuti zaman.
b. Cihophoto memiliki SDM yang berkopeten
dibidangnya.
3. Administration a. Cihophoto memiliki studio foto dengan
kapasitas yang besar.
b. Hasil edit yang modern yang belum
dimiliki studio foto lain.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa keunggulan

produk/jasa yang ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang dibanding

kompetitor, yaitu konsep fotografi modern yang mengikuti

perkembangan zaman, memiliki studio foto dengan kapasitas yang


68

besar, SDM yang berkopeten dan kualitas foto serta hasil editing

yang modern, keunggulan tersebut belum dimiliki kompetitor lain di

kota Sumedang.

e. Budaya Konsumen Global

Positioning berdasarkan budaya konsumen global adalah strategi

positioning yang menjadikan produk atau jasa sebagai simbol dari

bagian budaya global. Positioning ini merupakan positioning yang

efektif untuk produk remaja global, elit perkotaan dan mereka yang

menjadi bagian dari budaya komersial transnasional.

Bagaimana Cihophoto Studio Sumedang menjadikan produk atau

jasa sebagai simbol dari bagian budaya global?

Tabel 4.14
Hasil Wawancara Budaya Konsumen Global
No. Informan Hasil Wawancara
1. Direktur Bisa jadi, di era globalisai ini apalagi untuk
generasi 4.0 menuju 5.0 Cihphoto harus bisa
mengikuti perkembangan zaman.
2. Supervisior Tidak
3. Administration Iya, di era global ini diharapkan setiap rumah
memiliki satu foto keluarga.
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa produk/jasa

layanan Cihophoto Studio Sumedang menjadikannya simbol dari

bagian budaya global, diharapkan di era globalisasi ini Cihophoto

harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan diharapkan setiap

rumah memiliki satu fotokeluarga.


69

Gambar 4.1
Wawancara Dengan Direktur Cihophoto Studio Sumedang

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019

Gambar 4.2
Wawancara bersama Supervisior Cihophoto Studio Sumedang

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019

Gambar 4.3
Wawancara Bersama Administration Cihophoto Studio Sumedang

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019


70

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung

dilapangan pada Cihophoto Studio Sumedang dalam bentuk uraian

secara rinci, kemudian disederhanakan dan difokuskan pada hal-hal yang

penting, yang menjadi pokok penelitian yaitu berkenaan dengan stretegi

pemasaran Segmenting, Targeting dan Positioning (STP) yang dilakukan

Cihophoto Studio.

Tabel 4.15
Reduksi Data Segmenting Targeting Positioning
Cihophoto Studio Sumedang
No. Pertanyaan Reduksi Data
1. Secara geografis daerah mana Segmentasi geografis yaitu Cihophoto
saja yang menjadi cakupan Studio Sumedang mencakup
pemasaran Cihophoto Studio keseluruhan wilayah kabupaten
Sumedang? Sumedang tapi lebih mengutamakan
Sumedang Kota.
2. Secara demografis yang Segmentasi demografis Cihophoto
menjadi segmentasi pasar Studio Sumedang yaitu semua
Cihophoto Studio Sumedang kalangan, tetapi lebih memfokuskan
apakah berdasarkan Usia, pemasarannya kepada anak muda.
Jenis Kelamin, Pendapatan,
Pekerjaan, atau Pendidikan?
3. Secara psikografis siapa saja Segmentasi psikografis Cihophoto
yang menjadi segmentasi Studio Sumedang mencakup semua
pasar Cihophoto Studio kalangan.
Sumedang apakah
berdasarkan kelas social, gaya
hidup, atau karakteristik
kepribadian?
71

4. Secara prilaku siapa saja yang Cihophoto Studio Sumedang tidak


menjadi segmentasi pasar mengsegmentasikan berdasarkan
Cihophoto Studio Sumedang prilaku.
apakah berdasarkan
pengetahuan, sikap, atau
penggunaan?
5. Bagaimana Cihophoto Studio Cihophoto Studio Sumedang
Sumedang mengembangkan mengembangkan produk tunggal yang
produk tunggal yang dapat dapat memenuhi keinginan semua
memenuhi keinginan semua konsumen berupa jasa layanan foto
konsumen? studio.
6. a) Siapa saja sub- Cihiphoto Studio Sumedang memilih
grup/kelompok-kelompok sub-grup/kelompok yang akan
yang akan dilayani dilayaninya yaitu pelajar dan, untuk
Cihophoto Studio perencanaan produk agar dapat
Sumedang? memberikan kepuasan kepada
b) Bagaimana Cihophoto kelompok tersebut Cihophoto
Studio Sumedang Sumedang memberikan pelayanan,
merencanakan produk yang bekerja secara professional ataupun
dapat memberikan memberikan discound untuk paket
kepuasan kepada kelompok kelas.
konsumen tersebut?
7. Bagaimana Cihophoto Studio Cakupan pemasaran Cihophoto Studio
Sumedang memusatkan usaha Sumedang adalah semua kalangan,
pemasarannya pada satu atau mulai dari pelajar/mahasiswa, pegawai
beberapa kelompok pembeli? hingga yang sudah berkeluarga.
8. Atrubut dan manfaat apasaja Atribut yang ditawarkan beragam mulai
yang ditawarkan Cihophoto dari background/latar foto yang
Studio Sumedang kepada menarik, properti yang digunakan, SDM
konsumen? yang profesional hingga hasil cetakan
foto yang berkualitas, sedangkan
manfaat yang ditawarkan memberikan
72

kepuasan terhadap konsumen dalam


mengabadikan momen kebahagiaan.
9. Bagaimana kualitas pelayanan Kualitas pelayanan dengan harga yang
dengan harga yang ditawarkan ditawarkan sudah sangat sesuai
Cihophoto Studio Sumedang dengan konsumen.
apakah sudah sesuai dengan
konsumen?
10. Kegunaan produk apasaja yang Kegunaan produk/jasa layanan yang
ditawarkan Cihophoto Studio ditawarkan yaitu untuk mengabadikan
Sumedang bagi setiap momen kebahagiaan bersama
pengguna/konsumeni? pasangan, keluarga dan sahabat.
11. Keunggulan produk atau jasa keunggulan produk/jasa yang
apasaja yang ditawarkan ditawarkan Cihophoto dibanding
Cihophoto Studio Sumedang kompetitor yaitukonsep fotografi
dibandingkan dengan yang modern yang mengikuti perkembangan
mampu ditawarkan oleh zaman, memiliki studio foto dengan
kompetitor? kapasitas yang besar, SDM yang
berkopeten dan kualitas foto serta hasil
editing yang modern.
12. Bagaimana Cihophoto Studio Cihophoto Studio Sumedang
Sumedang menjadikan produk menjadikan Produk/jasa sebagai
atau jasa sebagai simbol dari simbol dari bagian budaya global.
bagian budaya global?

Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

3. Penyajian Data (Data Display)

Berdasarkan hasil reduksi data dan memfokuskan masalah, maka

diperoleh data yang jelas sebagai berikut:


73

Tabel 4.16
Penyajian Data Segmenting Targeting Positioning
Cihophoto Studio Sumedang
No. Dimensi Penyajian Data
1. Segmenting segmentasi geografis Cihophoto Studio Sumedang
yaitu mencakup keseluruhan wilayah kabupaten
Sumedang tapi lebih mengutamakan Sumedang
Kota, bisa dilihat dari seringnya Cihophoto
Sumedang menjadi sponsor dalam acara kegiatan-
kegiatan sekolah atau kampus baik di wilayah kota
maupun di daerah Sumedang. Sedangkan
segmentasi demografis Cihophoto Studio
Sumedang yaitu semua kalangan, tetapi lebih
memfokuskan pemasarannya kepada anak muda
karena konsumen foto studio cenderung lebih
banyak anak-anak diusia sekolah atau kuliah.
Secara psikografis mencakup semua kalangan
tidak dilihat dari kelas social ataupun karakteristik
kepribadian adapun dilihat dari gaya hidup karna
foto studio bukan merupakan kebutuhan
primer/sekunder. Cihophoto Studio Sumedang tidak
mengsegmentasikan berdasarkan perilaku.
2. Targeting Targeting yang dilakukan Cihophoto Studio
Sumedang yaitu dengan cara mengembangkan
produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan
semua konsumen berupa jasa layanan foto studio.
Cihiphoto Studio Sumedang juga memilih sub-
grup/kelompok yang akan dilayaninya yaitu pelajar
dan mahasiswa atau secara spesifik anak muda,
sedangkan untuk perencanaan produk agar dapat
memberikan kepuasan kepada kelompok tersebut
Cihophoto Sumedang memberikan pelayanan yang
74

baik, bekerja secara professional ataupun


memberikan discound untuk paket kelas. Untuk
cakupan pemasarannya yaitu semua kalangan
mulai dari pelajar/mahasiswa, pegawai hingga yang
sudah berkeluarga.
3. Positioning Positioning Cihophoto Studio Sumedang dilihat dari
atribut yang ditawarkan beragam mulai dari
background/latar foto yang menarik, properti yang
digunakan, SDM yang profesional hingga hasil
cetakan foto yang berkualitas, sedangkan untuk
manfaat yang ditawarkan kepada konsumen
Cihophoto memberikan kepuasan terhadap
konsumen dalam mengabadikan momen
kebahagiaan. Untuk kualitas pelayanan dengan
harga yang ditawarkan Cihophoto Studio
Sumedang sudah sangat sesuai dengan
konsumen, dimana Cihophoto sangat
mengedepankan kualitas pelayanan, terbukti
dengan tidak adanya konsumen yang komplain dan
dilihat dari grafik penjualannyapun semakin
meningkat berarti pelayanan yang diberikan dengan
harga yang ditawarkan sudah sangat sesuai.
Sedangkan kegunaan produk/jasa layanan yang
ditawarkan adalah untuk mengabadikan setiap
momen kebahagiaan bersama pasangan, keluarga
dan sahabat. Untuk keunggulan produk/jasa yang
ditawarkan dibanding kompetitor adalah konsep
fotogragi yang modern dan mengikuti
perkembangan zaman, memiliki studio foto dengan
kapasitas yang besar, SDM yang berkopeten dan
kualitas foto serta hasil editing yang modern,
keunggulan tersebut belum dimiliki kompetitor lain
75

di kota Sumedang. Cihophoto Studio Sumedang


menjadikan produk/jasa sebagai simbol dari bagian
budaya global, di era globalisasi ini Cihophoto
harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan
diharapkan setiap rumah memiliki satu foto
keluarga.

Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Verivication)

Berdasarkan hasil reduksi data dan penyajian data, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

a. segmentasi yang dilakukan Cihophoto Studio Sumedang secara

Geografis, Demografis, Psikografis dan Prilaku sudah sangat baik.

Secara geografis segmentasi Cihophoto Studio Sumedang

mencakup keseluruhan wilayah kabupaten Sumedang, tapi lebih

mengutamakan wilayah Sumedang Kota. Sedangkan secara

demografis segmentasi Cihophoto Studio Sumedang mencakup

semua kalangan usia, gender atau pendidikan, tetapi lebih

memfokuskan pemasarannya kepada anak muda karena konsumen

foto studio cenderung lebih banyak anak-anak diusia sekolah atau

kuliah. Secara psikografis segmentasi Cihophoto mencakup semua

kalangan tidak dilihat dari kelas social ataupun karakteristik

kepribadian. Cihophoto juga tidak melakukan segmentasi

pemasarannya berdasarkan perilaku.

b. Targeting yang dilakukan Cihophoto Studio Sumedang sudah sangat

baik, dengan cara mengembangkan produk tunggal yang dapat

memenuhi keinginan semua konsumen berupa jasa layanan foto


76

studio. Cihiphoto Studio Sumedang juga memilih sub-grup/kelompok

yang akan dilayaninya yaitu pelajar dan mahasiswa atau secara

spesifik anak muda, sedangkan untuk perencanaan produk agar

dapat memberikan kepuasan kepada kelompok tersebut Cihophoto

Sumedang memberikan pelayanan yang baik, bekerja secara

professional ataupun memberikan discound untuk paket kelas. Untuk

cakupan pemasarannya yaitu semua kalangan mulai dari

pelajar/mahasiswa, pegawai hingga yang sudah berkeluarga.

c. Positioning yang dilakukakan Cihophoto Studio Sumedang apabila

dilihat dari atribut yang ditawarkan sangat beragam mulai dari

background/latar foto yang menarik, properti yang digunakan, SDM

yang profesional hingga hasil cetakan foto yang berkualitas,

sedangkan untuk manfaat yang ditawarkan kepada konsumen

Cihophoto memberikan kepuasan terhadap konsumen dalam

mengabadikan momen kebahagiaan. Untuk kualitas pelayanan

dengan harga yang ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang sudah

sangat sesuai dengan konsumen, dimana Cihophoto sangat

mengedepankan kualitas pelayanan, terbukti dengan tidak adanya

konsumen yang komplain dan dilihat dari grafik penjualannyapun

semakin meningkat berarti pelayanan yang diberikan dengan harga

yang ditawarkan sudah sangat sesuai. Sedangkan kegunaan

produk/jasa layanan yang ditawarkan adalah untuk mengabadikan

setiap momen kebahagiaan bersama pasangan, keluarga dan

sahabat. Untuk keunggulan produk/jasa yang ditawarkan dibanding


77

kompetitor adalah konsep fotogragi yang modern dan mengikuti

perkembangan zaman, memiliki studio foto dengan kapasitas yang

besar, SDM yang berkopeten dan kualitas foto serta hasil editing

yang modern, keunggulan tersebut belum dimiliki kompetitor lain di

kota Sumedang. Cihophoto Studio Sumedang menjadikan

produk/jasa sebagai simbol dari bagian budaya global, di era

globalisasi ini Cihophoto harus bisa mengikuti perkembangan zaman

dan diharapkan setiap rumah memiliki satu foto keluarga.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data hasil penelitian, maka dapat diperoleh data antara

teori yang digunakan dari berbagai dimensi dan indikator teori Kotler dan

Armstrong (2008:226), Swastha dan Irawan (2008:91), Kotler dan Amstrong

dalam Mauliansyah (2017:820), tentang Segmenting, Targeting dan

Positioning (STP), bahwa antara teori dengan realisasi atau kondisi di

lapangan setelah peneliti melakukan observasi lapangan pada Cihophoto

Studio Sumedang, dapat ditampilkan ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.17
Format Analisis Segmenting Targeting Positioning
Cihophoto Studio Sumedang
Indikator
Realisasi/Kondisi di
No. Segmenting, targeting, Positioning Rekomendasi
Lapangan
Dimensi Indikator
1. Segmenting a. Segmentasi segmentasi geografis Meskipun
Geografis Cihophoto Studio Cihophoto Studio
b. Segmentasi Sumedang yaitu Sumedang
Demografis mencakup keseluruhan memfokuskan
c. Segmentasi wilayah kabupaten pemasarannya di
78

Psikografis Sumedang tapi lebih wilayah kota


d. Segmentasi mengutamakan sumedang,
Perilaku Sumedang Kota, bisa Cihophoto juga
dilihat dari seringnya harus lebih
Cihophoto Sumedang memperluas
menjadi sponsor dalam jangkauan
acara kegiatan-kegiatan pemasarannya
sekolah atau kampus baik kedaerah-daerah di
di wilayah kota maupun di kabupaten
daerah Sumedang. Sumedang dan
Sedangkan segmentasi menentukan
demografis Cihophoto segmentasi pasar
Studio Sumedang yaitu secara spesipik.
semua kalangan, tetapi
lebih memfokuskan
pemasarannya kepada
anak muda karena
konsumen foto studio
cenderung lebih banyak
anak-anak diusia sekolah
atau kuliah. Secara
psikografis mencakup
semua kalangan tidak
dilihat dari kelas social
ataupun karakteristik
kepribadian adapun dilihat
dari gaya hidup karna foto
studio bukan merupakan
kebutuhan
primer/sekunder.
Cihophoto Studio
Sumedang tidak
mengsegmentasikan
berdasarkan perilaku.
79

2. Targeting a. Undifferentiated Targeting yang dilakukan Untuk memenuhi


Marketing Cihophoto Studio kebutuhan
b. Differentiated Sumedang yaitu dengan konsumen yang
Marketing cara mengembangkan menjadi terget
c. Concentrated produk tunggal yang dapat pasar Cihophoto
Marketing memenuhi keinginan Studo Sumedang
semua konsumen berupa yaitu anak muda
jasa layanan foto studio. dan
Cihiphoto Studio pelajar/mahasiswa,
Sumedang juga memilih sebaiknya
sub-grup/kelompok yang menyediakan paket
akan dilayaninya yaitu jasa tambahan
pelajar dan mahasiswa seperti prewedding
atau secara spesifik anak outdoor dan foto
muda, sedangkan untuk almamater untuk
perencanaan produk agar pelajar/mahasiswa.
dapat memberikan
kepuasan kepada
kelompok tersebut
Cihophoto Sumedang
memberikan pelayanan
yang baik, bekerja secara
professional ataupun
memberikan discound
untuk paket kelas. Untuk
cakupan pemasarannya
yaitu semua kalangan
mulai dari
pelajar/mahasiswa,
pegawai hingga yang
sudah berkeluarga.
3. Positioning a. Positioning Positioning Cihophoto Untuk
berdasarkan Studio Sumedang dilihat memposisikan
Atribut dan dari atribut yang Cihophoto Studio
manfaat ditawarkan beragam mulai Sumedang supaya
80

b. Positioning dari background/latar foto memiliki


berdasarkan yang menarik, properti citra/kepercayaan
Kualitas dan harga yang digunakan, SDM dari konsumen,
c. Positioning yang profesional hingga Cihophoto harus
berdasarkan hasil cetakan foto yang bisa berinovasi dari
Kegunaan dan berkualitas, sedangkan segi pelayanan dan
pengguna untuk manfaat yang fasilitas yang
d. Positioning ditawarkan kepada diberikan seperti
berdasarkan konsumen Cihophoto membuat konten
Kompetitor memberikan kepuasan fotografi yang
e. Positioning terhadap konsumen dalam menarik
berdasarkan mengabadikan momen menyediakan
Budaya konsumen kebahagiaan. Untuk properti yang
global kualitas pelayanan dengan beragam dan hasil
harga yang ditawarkan cetakan yang
Cihophoto Studio berkualitas.
Sumedang sudah sangat
sesuai dengan konsumen,
dimana Cihophoto sangat
mengedepankan kualitas
pelayanan, terbukti
dengan tidak adanya
konsumen yang komplain
dan dilihat dari grafik
penjualannyapun semakin
meningkat berarti
pelayanan yang diberikan
dengan harga yang
ditawarkan sudah sangat
sesuai. Sedangkan
kegunaan produk/jasa
layanan yang ditawarkan
adalah untuk
mengabadikan setiap
momen kebahagiaan
81

bersama pasangan,
keluarga dan sahabat.
Untuk keunggulan
produk/jasa yang
ditawarkan dibanding
kompetitor adalah konsep
fotogragi yang modern
dan mengikuti
perkembangan zaman,
memiliki studio foto
dengan kapasitas yang
besar, SDM yang
berkopeten dan kualitas
foto serta hasil editing
yang modern, keunggulan
tersebut belum dimiliki
kompetitor lain di kota
Sumedang. Cihophoto
Studio Sumedang
menjadikan produk/jasa
sebagai simbol dari bagian
budaya global, di era
globalisasi ini Cihophoto
harus bisa mengikuti
perkembangan zaman dan
diharapkan setiap rumah
memiliki satu foto
keluarga.

Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2019

1. Secara Teoritis

Berdasarkan penelitian dilapangan selanjutnya penulis mengkaji

secara teoritis terkait analisis Segmenting, targeting, dan Positioning dari

berbagai ahli sebagai berikut:


82

a. Segmenting

Kotler dan Armstrong (2008:225) mendefinisikan segmentasi pasar

adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan

kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan

produk atau bauran pemasaran tersendiri.

Kotler dan Armstrong (2008:226) menyatakan variabel utama

segmentasi bagi pasar konsumen adalah sebagai berikut :

1) Segmentasi Geografis
Membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti Negara,
Negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar.
2) Segmentasi Demografis
Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel seperti usia,
jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan.
3) Segmentasi Psikografis
Membagi pasar menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas
sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
4) Segmentasi Perilaku
Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,
penggunaan, atau respon konsumen terhadap sebuah produk.

b. Targeting

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:225) Targeting diartikan proses

mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu

atau lebih segmen untuk dimasuki

Swastha dan Irawan (2008:91) mengemukakan, ada tiga alternatif

strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk memilih pasar yang

dituju (dalam menghadapi heterogenitas pasar), yaitu:

1) Undifferentiated Marketing
Perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan,
memusatkan pada kesamaan-kesamaan dalam kebutuhan
konsumen, dan bukan pada segmen pasar yang berbeda-beda
dengan kebutuhan konsumen yang berbeda pula. Perusahaan
83

mencoba untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat


memenuhi keinginan semua atau banyak orang.
2) Differentiated Marketing
Dalam strategi ini, perusahaan mencoba untuk mengidentifikasikan
kelompok-kelompok pembeli tertentu (segmen pasar) dengan
membagi pasar kedalam dua kelompok atau lebih. Perusahaan
membuat produk dan program pemasaran yang berbeda-beda untuk
masing-masing segmen. Hal ini dimaksud untuk meningkatkan
jumlah penjualan serta mendapatkan kedudukan yang kuat pada
setiap segmennya.
Dalam strategi ini perusahaan berusaha untuk:
a) Memilih sub-grup/kelompok-kelompok yang akan dilayaninya.
b) Merencanakan produk yang dapat memberikan kepuasan
kepada kelompok-kelompok tersebut.
3) Concentrated Marketing
Tidak seperti strategi undifferentiated marketing dan differentiated
marketing, dalam concentrated marketing ini perusahaan hanya
memusatkan usaha pemasarannya pada satu atau beberapa
kelompok pembeli. Biasanya, strategi ini dilakukan oleh perusahaan
yang tidak berhasil melayani banyak kelompok pembeli, sehingga
usaha pemasarannya hanya dipusatkan pada kelompok pembeli
yang paling menguntungkan.
Adapun tujuan-tujuan ditempuhnya straegi ini oleh perusahaan
antara lain:
1) Untuk memperoleh kedudukan yang kuat dalam suatu segmen
yang dilayaninya.
2) Untuk memperoleh penghematan-penghematan dalam
oprasinya karna adanya spesialisasi dalam produksi, distribusi,
dan promosi.
3) Untuk mendapatkan return on investment yang tinggi. Hal ini
mungkin terjadi bilamana segmen pasarnya dipilih dengan
tepat.

c. Positioning

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:225) Positioning yaitu

pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan

diinginkan dibandingkan produk pesaing dalam pikiran konsumen

sasaran.

Indikator Positioning

Adapun dasar-dasar positioning menurut Kotler dan Amstrong dalam

Mauliansyah (2017:820) adalah sebagai berikut:


84

1) Atribut dan manfaat


Strategi positioning ini adalah yang paling sering digunakan oleh
berbagai perusahaan di dunia. Atribut manfaat yang paling sering
digunakan adalah daya tahan, kehandalan, dan kenyamanan.
2) Kualitas dan harga
Strategi kualitas dan harga sering juga dikatakan sebagai high
quality and high price to good value (kualitas tinggi dan harga tinggi
untuk nilai yang bagus) yang dikaitkan sebagai harga yang
beralasan.
3) Kegunaan dan pengguna
Positioning ini mempresentasikan bagaimana produk digunakan atau
asosiasi merek dengan orang-orang yang menggunakannya.
4) Kompetitor
Referensi yang jelas dengan dengan kompetitor baik secara eksplisit
maupun secara implisit dapat digunakan sebagai strategi positioning
yang sangat efektif hal ini karena dapat memperlihatkan perbedaan
yang menjadi keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan
dibandingkan dengan yang mampu ditawarkan oleh kompetitor.
5) Budaya konsumen global
Positioning berdasarkan budaya konsumen global adalah strategi
positioning yang menjadikan produk atau jasa sebagai simbol dari
bagian budaya global. Positioning ini merupakan positioning yang
efektif untuk produk remaja global, elit perkotaan dan mereka yang
menjadi bagian dari budaya komersial transnasional.

2. Secara Empiris

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Cihophoto Studio

Sumedang tentang Analisis Segmenting, Targeting, dan Positioning dapat

di simpulkan sebagai berikut:

a. Segmenting

1) Segmentasi Geografis

Dalam penerapan dimensi segmentasi berdasarkan georafis sudah

sangat epektif dijalakan. Kotler dan Armstrong (2008:226) menyatakan

Segmentasi Geografis yaitu membagi pasar menjadi unit geografis yang

berbeda seperti Negara, Negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau

lingkungan sekitar.
85

Dari hasil penelitian melalui wawancara tersebut dapat dilihat bahwa

yang menjadi segmentasi geografis Cihophoto Studio Sumedang yaitu

mencakup keseluruhan wilayah kabupaten Sumedang tapi lebih

mengutamakan Sumedang Kota, bisa dilihat dari seringnya Cihophoto

Sumedang menjadi sponsor dalam acara kegiatan-kegiatan sekolah atau

kampus baik di wilayah kota maupun di daerah Sumedang.

2) Segmentasi Demografis

Dalam penerapan dimensi segmentasi berdasarkan demografis

sudah sangat tepat dijalankan. Kotler dan Armstrong (2008:226)

menyatakan Segmentasi Demografis yaitu membagi pasar menjadi

kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran

keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,

agama, ras, generasi, dan kebangsaan.

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa yang

menjadi segmentasi demografis Cihophoto Studio Sumedang yaitu semua

kalangan, tetapi lebih memfokuskan pemasarannya kepada anak muda

karena konsumen foto studio cenderung lebih banyak anak-anak diusia

sekolah atau kuliah.

3) Segmentasi Psikografis

Dalam penerapan dimensi segmentasi berdasarkan psikografis

sudah sangat sesuai. Kotler dan Armstrong (2008:226) menyatakan

Segmentasi Psikografis yaitu membagi pasar menjadi kelompok berbeda

berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.


86

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa yang

menjadi segmentasi Cihophoto Studio Sumedang secara psikografis yaitu

mencakup semua kalangan tidak dilihat dari kelas social ataupun

karakteristik kepribadian adapun dilihat dari gaya hidup karna foto studio

bukan merupakan kebutuhan primer/sekunder.

4) Segmentasi Perilaku

Dalam penerapan dimensi segmentasi berdasarkan prilaku sudah

sangat sesuai. Kotler dan Armstrong (2008:226) menyatakan Segmentasi

Perilaku yaitu membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan

pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon konsumen terhadap

sebuah produk.

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa

Cihophoto Studio Sumedang tidak mengsegmentasikan berdasarkan

perilaku tetapi mencakup semua kalangan.

a. Targeting

1) Undifferentiated Marketing

Swastha dan Irawan (2008:91) menyatakan undifferentiated

marketing adalah perusahaan berusaha meninjau pasar secara

keseluruhan, memusatkan pada kesamaan-kesamaan dalam kebutuhan

konsumen, dan bukan pada segmen pasar yang berbeda-beda dengan

kebutuhan konsumen yang berbeda pula. Perusahaan mencoba untuk

mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan semua

atau banyak orang.


87

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa

Cihophoto Studio Sumedang mengembangkan produk tunggal yang dapat

memenuhi keinginan semua konsumen berupa jasa layanan foto studio.

2) Differentiated Marketing

Swastha dan Irawan (2008:91) menyatakan differentiated marketing

dalam strategi ini, perusahaan mencoba untuk mengidentifikasikan

kelompok-kelompok pembeli tertentu (segmen pasar) dengan membagi

pasar kedalam dua kelompok atau lebih. Perusahaan membuat produk

dan program pemasaran yang berbeda-beda untuk masing-masing

segmen. Hal ini dimaksud untuk meningkatkan jumlah penjualan serta

mendapatkan kedudukan yang kuat pada setiap segmennya.

Dalam strategi ini perusahaan berusaha untuk:

a) Memilih sub-grup/kelompok-kelompok yang akan dilayaninya.

b) Merencanakan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada

kelompok-kelompok tersebut.

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa

Cihiphoto Studio Sumedang memilih sub-grup/kelompok yang akan

dilayaninya yaitu pelajar dan mahasiswa atau secara spesifik anak muda,

sedangkan untuk perencanaan produk agar dapat memberikan kepuasan

kepada kelompok tersebut Cihophoto Sumedang memberikan pelayanan,

bekerja secara professional ataupun memberikan discound untuk paket

kelas.
88

3) Concentrated Marketing

Swastha dan Irawan (2008:91) menyatakan concentrated marketing

tidak seperti strategi undifferentiated marketing dan differentited

marketing, dalam concentrated marketing ini perusahaan hanya

memusatkan usaha pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok

pembeli. Biasanya, strategi ini dilakukan oleh perusahaan yang tidak

berhasil melayani banyak kelompok pembeli, sehingga usaha

pemasarannya hanya dipusatkan pada kelompok pembeli yang paling

menguntungkan.

Adapun tujuan-tujuan ditempuhnya straegi ini oleh perusahaan antara lain:

a) Untuk memperoleh kedudukan yang kuat dalam suatu segmen yang

dilayaninya.

b) Untuk memperoleh penghematan-penghematan dalam oprasinya

karna adanya spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi.

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa untuk

cakupan pemasaran Cihophoto Studio Sumedang adalah semua kalangan

mulai dari pelajar/mahasiswa, pegawai hingga yang sudah berkeluarga.

b. Positioning

1) Atribut dan Manfaat

Kotler dan Amstrong dalam Mauliansyah (2017:820) menyatakan

atribut dan manfaat adalah yang paling sering digunakan oleh berbagai

perusahaan di dunia. Atribut manfaat yang paling sering digunakan adalah

daya tahan, kehandalan, dan kenyamanan.


89

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa

atribut yang ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang beragam mulai dari

background/latar foto yang menarik, properti yang digunakan, SDM yang

profesional hingga hasil cetakan foto yang berkualitas, sedangkan

manfaat yang ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang memberikan

kepuasan terhadap konsumen dalam mengabadikan momen

kebahagiaan.

2) Kualitas dan Harga

Kotler dan Amstrong dalam Mauliansyah (2017:820) menyatakan

strategi kualitas dan harga sering juga dikatakan sebagai high quality and

high price to good value (kualitas tinggi dan harga tinggi untuk nilai yang

bagus) yang dikaitkan sebagai harga yang beralasan.

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa untuk

kualitas pelayanan dengan harga yang ditawarkan Cihophoto Studio

Sumedang sudah sangat sesuai dengan konsumen, karena Cihophoto

lebih mengedepankan kualitas pelayanan, terbukti dengan tidak adanya

konsumen yang komplain baik secara langsung ataupun di sosial media

dan dilihat dari grafik penjualan yang semakin meningkat berarti

pelayanan yang diberikan dengan harga yang ditawarkan sudah sangat

sesuai.

3) Kegunaan dan Pengguna

Kotler dan Amstrong dalam Mauliansyah (2017:820) menyatakan

positioning ini mempresentasikan bagaimana produk digunakan atau

asosiasi merek dengan orang-orang yang menggunakannya.


90

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa

kegunaan produk/jasa layanan yang ditawarkan Cihophoto Studio

Sumedang adalah untuk mengabadikan setiap momen kebahagiaan

bersama pasangan, keluarga dan sahabat.

4) Kompetitor

Kotler dan Amstrong dalam Mauliansyah (2017:820) menyatakan

referensi yang jelas dengan dengan kompetitor baik secara eksplisit

maupun secara implisit dapat digunakan sebagai strategi positioning yang

sangat efektif hal ini karena dapat memperlihatkan perbedaan yang

menjadi keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan dibandingkan

dengan yang mampu ditawarkan oleh kompetitor.

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa

keunggulan produk/jasa yang ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang

dibanding kompetitor adalah konsep fotogragi modern yang mengikuti

perkembangan zaman, memiliki studio foto dengan kapasitas yang besar,

SDM yang berkopeten dan kualitas foto serta hasil editing yang modern,

keunggulan tersebut belum dimiliki kompetitor lain di kota Sumedang.

5) Budaya Konsumen Global

Kotler dan Amstrong dalam Mauliansyah (2017:820) menyatakan

Positioning berdasarkan budaya konsumen global adalah strategi

positioning yang menjadikan produk atau jasa sebagai simbol dari bagian

budaya global. Positioning ini merupakan positioning yang efektif untuk

produk remaja global, elit perkotaan dan mereka yang menjadi bagian dari

budaya komersial transnasional.


91

Dari hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa

produk/jasa layanan Cihophoto Studio Sumedang menjadikannya simbol

dari bagian budaya global, diharapkan di era globalisasi ini Cihophoto

harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan diharapkan setiap rumah

memiliki satu fotokeluarga.

3. Temuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Cihophoto Studio

Sumedang, penulis menemukan temuan-temuan di perusahaan tersebut,

yaitu sebagai berikut :

a. Promosi yang dilakukan Cihophoto Studio Sumedang bukan hanya

di Sumedang Kota, tetapi mulai masuk kedaerah-daerah kabupaten

Sumedang dengan menjadi sponsorship dalam kegiatan sekolah.

b. Sering ikut bagian dalam kegitan instansi/lembaga dan menjadi

sponsor dalam kegiatan-kegiatan sekolah/kampus.

c. SDM yang ada pada Cihophoto Sumedang masih terbilang minim.

d. Belum melayani paket jasa prewedding outdoor atau foto almamater.

e. Keunggulan Cihophoto Studio Sumedang:

1) Studio foto terluas

2) Property lengkap

3) Studio yang modern

4) Hasil cetak yang berkualitas

5) Banyak promo menarik

6) Ruang tunggu yang nyaman


92

4. Rekomendasi

Berdasarkan analisis yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

beberapa informan dan temuan penulis dilapangan, kemudian dibahas

berdasarkan teori, maka penulis menyertakan rekomendasi demi kebaikan

organisasi/perusahaan untuk kedepannya, yaitu sebagai berikut :

a) Memperluas jangkauan pemasaran Cihophoto Studio Sumedang.

b) Memanfaatkan advertising/soisal media untuk mempromosikan

Cihophoto, seperti instagram, facebook dll.

c) Mengadakan event atau perlombaan fotografi/vidiografi sebagai

ajang promosi Cihophoto.

d) Menyediakan paket jasa tambahan seperti prewedding outdoor dan

foto almamater untuk pelajar/mahasiswa.

e) Bekerjasama dengan Wedding Organizing.

f) Menambah SDM sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai analisis Segmenting, Targeting, dan Positioning pada

Cihophoto Studio Sumedang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. segmentasi yang dilakukan Cihophoto Studio Sumedang sudah

sangat epektif. Secara geografis segmentasi Cihophoto Studio

Sumedang mencakup keseluruhan wilayah kabupaten Sumedang,

tapi lebih mengutamakan wilayah Sumedang Kota. Sedangkan

secara demografis segmentasi Cihophoto Studio Sumedang

mencakup semua kalangan usia, gender atau pendidikan, tetapi

lebih memfokuskan pemasarannya kepada anak muda karena

konsumen foto studio cenderung lebih banyak anak-anak diusia

sekolah atau kuliah. Secara psikografis segmentasi Cihophoto

mencakup semua kalangan tidak dilihat dari kelas social ataupun

karakteristik kepribadian. Cihophoto juga tidak melakukan

segmentasi pemasarannya berdasarkan perilaku.

2. Targeting yang dilakukan Cihophoto Studio Sumedang sudah sangat

baik, dengan cara mengembangkan produk tunggal yang dapat

memenuhi keinginan semua konsumen berupa jasa layanan foto

studio. Cihiphoto Studio Sumedang juga memilih sub-grup/kelompok

yang akan dilayaninya yaitu pelajar dan mahasiswa atau secara

spesifik anak muda, sedangkan untuk perencanaan produk agar

93
94

dapat memberikan kepuasan kepada kelompok tersebut Cihophoto

Sumedang memberikan pelayanan yang baik, bekerja secara

professional ataupun memberikan discound untuk paket kelas. Untuk

cakupan pemasarannya yaitu semua kalangan mulai dari

pelajar/mahasiswa, pegawai hingga yang sudah berkeluarga.

3. Positioning yang dilakukakan Cihophoto Studio Sumedang dilihat

dari atribut yang ditawarkan sangat beragam mulai dari

background/latar foto yang menarik, properti yang digunakan, SDM

yang profesional hingga hasil cetakan foto yang berkualitas,

sedangkan untuk manfaat yang diterima konsumen Cihophoto

memberikan kepuasan terhadap konsumen dalam mengabadikan

momen kebahagiaan. Untuk kualitas pelayanan dengan harga yang

ditawarkan Cihophoto Studio Sumedang sudah sangat sesuai

dengan konsumen, dimana Cihophoto sangat mengedepankan

kualitas pelayanan, terbukti dengan tidak adanya konsumen yang

komplain dan dilihat dari grafik penjualannyapun semakin meningkat,

berarti pelayanan yang diberikan dengan harga yang ditawarkan

sudah sangat sesuai. Sedangkan kegunaan produk/jasa layanan

yang ditawarkan adalah untuk mengabadikan setiap momen

kebahagiaan bersama pasangan, keluarga dan sahabat. Keunggulan

produk/jasa yang ditawarkan dibanding kompetitor adalah konsep

fotogragi yang modern dan mengikuti perkembangan zaman,

memiliki studio foto dengan kapasitas yang besar, SDM yang

berkopeten dan kualitas foto serta hasil editing yang modern,


95

keunggulan tersebut belum dimiliki kompetitor lain di kota

Sumedang. Cihophoto Studio Sumedang menjadikan produk/jasa

sebagai simbol dari bagian budaya global, di era globalisasi ini

Cihophoto harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan d

iharapkan setiap rumah memiliki satu foto keluarga.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan

saran sebagai berikut :

1. Meskipun Cihophoto Studio Sumedang memfokuskan

pemasarannya di wilayah kota sumedang, Cihophoto juga harus

lebih memperluas jangkauan pemasarannya kedaerah-daerah di

kabupaten Summedang dan menentukan segmentasi pasar secara

spesipik.

2. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menjadi terget pasar

Cihophoto Studo Sumedang yaitu anak muda dan

pelajar/mahasiswa, Cihophoto sebaiknya menyediakan paket jasa

tambahan seperti prewedding outdoor, foto almamater atau promo-

promo yang menarik untuk kalangan pelajar/mahasiswa. Cihophoto

juga harus sering ikut bagian dalam event/kegiatan-kegiatan anak

muda di kabupaten Sumedang.

3. Untuk memposisikan Cihophoto Studio Sumedang supaya memiliki

citra/kepercayaan dari konsumen, Cihophoto harus bisa berinovasi

dari segi pelayanan dan fasilitas yang diberikan seperti membuat

konten fotografi yang menarik menyediakan properti yang beragam.


DAFTAR PUSTAKA

I. Buku Referensi

Alma, Buchari. 2016. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.


Bandung: Alfabeta.

DH, Basu Swastha. Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern.


Yogyakarta: Libery.

Ginting, Nembah F. Hartimbun. 2015. Manajemen Pemasaran.


Bandung: CV. Yrama Widya.

Kotler, Philip. Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran.


Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2018. Metodologi Penelitian Manajemen. Bandung:


Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2017. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV. Andi


Offset.

II. Referensi Skripsi

Awaludin (2018) Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa Dalam


Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Kasus di Tri Kusuma
Travel Purwekerto, Banyumas).

Azizah (2014) Analisis Pengaruh Strategi Segmentation, Targeting


dan Positioning (STP) Terhadap Penjualan Produk Asuransi
Fullnadi.

Siska Dwi Widyawati (2014) Analisis Segmentasi, Targeting,


Positioning (STP) Dalam Penjualan Produk Kecap Cap Koki
Dollar di Tulungagung.

Takdir (2017) Pengaruh Strategi STP dan Personal Selling Terhadap


Peningkatan Penjualan pada PT. Bumi Sarana Utama di
Makassar.

Yuli Purnamasari (2017) Analisis Strategi Segmentasi, Targeting Dan


Positioning Dalam Meningkatkan Penjualan Baju Muslim
Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada
Toko Busana Muslim Aneka Sandang Di Kabupaten
Tulungagung).

Yuni Hanum (2014) Analisis Strategi Segmentasi, Targeting,


Positioning (STP) Terhadap Persepsi Konsumen Pada
Tabungan di Bank BNI Syariah Cabang Utama Pekanbaru.

xvi
III. Jurnal

Hafizh H, Ruri. 2017. Tinjauan Strategi Segmentasi, Targeting,


Positioning (STP) Pada PT Soka Cipta Niaga. D3 Manajemen
Pemasaran, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Mauliansyah, Roni. 2017. Pengaruh Positionng Terhadap Kepuasan


Pembelian Sepeda Motor Honda di Kota Langsa. Fakultas
Ekonomi, Universitas Samudra.

Safitra H, Ravindra. 2017. Analisis Pengaruh Strategi Segmenting,


Targeting dan Positioning Terhadap Keputusan Pelanggan
Membeli Nu Green Tea. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Budi Luhur.

IV. Situs Web

https://www.dosenpendidikan.com/strategi-pemasaran-pengertian-
tujuan-fungsi-faktor-macam/.

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-strategi-positioning-
produk-untuk-persaingan-usaha/.

xvii
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai