Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Prosentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel
dapat ditolerir, yaitu 10%.
Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu:
a. Pasien
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling
incidental, menurut Sugiyono (2007:67) yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Alasan dipilih
teknik ini karena pasien RSUD Tugurejo Semarang datang silih berganti
setiap harinya sehingga teknik pengambilan sampel yang berencana sulit
dilakukan. Supaya masing-masing kelas terwakili maka digunakan teknik
42
pengambilan Proportionate Stratified Random Sampling. Pasien yang
dipandang cocok sebagai sumber data yaitu pasien rawat inap RSUD
Tugurejo Semarang, alasan dipilihnya pasien rawat inap adalah karena
intensitasnya dengan segenap aktivitas rumah sakit, sehingga
diasumsikan dapat mewakili semua persepsi pasien terhadap kualitas
pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Ukuran sampel ditentukan sebagai berikut:
Ukuran sampel pasien ditentukan sebesar 96 responden.
Pengambilan sampel dilakukan dengan pembagian tiap kelas maka
ditentukan ukuran sampel pasien sebesar 96 responden. Pembagian
sampel pasien yaitu:
Tabel 3.1 Pembagian sampel pasien
Kelas Perhitungan Jumlah
VIP 13/247 x 96 = 5,05 5
Utama 28/247 x 96 = 10,88 11
I 25/247 x 96 = 9,71 10
II 63/247 x 96 = 24,48 24
III 118/247 x 96 = 45,86 46
Total responden 96
43
b. Karyawan
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik
pemilihan sampel probabilitas, yaitu dengan pemilihan sampel acak
sederhana (simple random sampling) menurut Sugiyono (2007:64) yang
memberikan kesempatan yang sama dan bersifat tidak terbatas pada
setiap elemen polulasi untuk dipilih sebagai sampel. Ukuran sampelnya
ditentukan sebagai berikut:
n =
n =
n =
n = 84,98
Ukuran sampel karyawan ditentukan sebesar 85 karyawan.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari empat perspektif variabel kinerja dan
definisi operasional pada masing-masing perspektif tersebut adalah:
a. Kinerja Perspektif Keuangan
Kinerja perspektif keuangan adalah kinerja yang digunakan untuk
mengambil apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaan
akan membawa perbaikan perusahaan, karena dalam penelitian ini
dilakukan pada sektor publik, maka dalam perspektif ini diukur dengan
menggunakan instrumen pengukur value for money atau 3E yang
44
dikembangkan oleh Mardiasmo (2002:133-134). Instrumen tersebut
terdiri dari 3E yaitu:
1) Rasio ekonomis
Rasio ekonomis yaitu rasio yang menggambarkan kehematan
dalam penggunaan anggaran yang mencakup juga pengelolaan
secara hati-hati atau hemat dan tidak ada pemborosan. Suatu
kegiatan operasional dikatakan ekonomis jika mampu
menghilangkan atau mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu.
Pengukurannya dengan membandingkan pengeluaran institusi
dengan anggaran institusi yang telah ditetapkan.
2) Rasio efisiensi
Rasio efisiensi yaitu rasio yang menggambarkan perbandingan
antara besarnya biaya yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima.
Pengukurannya dengan membandingkan pengeluaran dalam rangka
memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan.
3) Rasio efektivitas
Rasio efektivitas yaitu rasio yang menggambarkan berhasil
atau tidaknya institusi dalam mencapai tujuannya. Dalam hal ini
adalah dengan membandingkan realisasi pendapatan dengan target
pendapatan yang ditetapkan.
45
b. Kinerja Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan merupakan sumber dari komponen
pendapatan untuk tujuan keuangan. Perspektif ini dianggap penting
dewasa ini, mengingat semakin ketatnya persaingan mempertahankan
pelanggan lama dan merebut pelanggan baru. Perhitungan kinerja yang
dipakai dalam perspektif pelanggan adalah:
1) Kepuasan pelanggan
Kepuasaan pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kepuasan pasien atau pelayanan kesehatan yang diberikan
rumah sakit. Pengukurannya dari hasil survey terhadap kepuasaan
pasien, yaitu melalui penyebaran kuesioner kepada pasien/keluarga
pasien.
2) Profitabilitas pelanggan
Profitabilitas pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa
besar pendapatan yang berhasil diraih rumah sakit dari penawaran
jasanya. Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara
pendapatan jasa dengan total pendapatan.
3) Retensi pelanggan
Retensi pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa besar
institusi dapat mempertahankan hubungan dengan pelanggan.
Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara pasien
lama dengan total pasien.
46
4) Akuisisi pelanggan
Akuisisi pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa besar
rumah sakit mampu menarik konsumen baru. Pengukurannya dengan
membandingkan antara pasien baru dengan total pasien.
c. Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal
Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran
terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer
atau karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan
kepuasan tertentu bagi customer. Dalam hal ini berfokus pada 2 proses
bisnis utama yaitu:
1) Proses inovasi, merupakan salah satu kritikal proses, dimana
efisiensi dan efektifitas ketepatan waktu dari proses inovasi ini akan
mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan nilai
tambah bagi customer. Pengukurannya dengan mengukur persentase
jumlah jasa baru yang ditawarkan dengan total jasa.
2) Proses operasi, yang lebih menitikberatkan pada efisiensi proses,
konsistensi dan ketepatan waktu dari barang dan jasa yang diberikan
kepada customer. Pengukurannya melalui:
a) Jumlah kunjungan rawat jalan
Data berasal dari jumlah kunjungan rawat jalan di RSUD
Tugurejo Semarang.
47
b) Jumlah kunjungan rawat inap
1. ALOS (Average Lenght of Stay)
ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata
lamanya seorang pasien di rawat inap di rumah sakit,
pengukurannya dengan membandingkan antara jumlah hari
perawatan dengan jumlah pasien yang keluar baik hidup maupun
mati.
2. BOR (Bed Occupancy Ratio)
BOR menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata
persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu
tertentu. Indikator ini untuk memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit idealnya
60-85%
3. TOI (Turn Over Internal)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari
dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi
berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak
terisi pada kisaran 1-3 hari.
48
4. BTO (Bed Turn Over Rate)
BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat
tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam
satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
5. GDR (Gross Death Rate)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian
umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
6. NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian
48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah
sakit.
d. Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Perspektif ini bertujuan untuk mendorong perusahaan menjadi
organisasi belajar sekaligus mendorong pertumbuhannya dengan
melakukan pengukuran terhadap kemampuan karyawan. Unttuk
mengetahui kapabilitas karyawan maka digunakan instrumen yang juga
dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (2000: 111-112) yaitu mengukur
tingkat produktivitas karyawan, retensi karyawan dan tingkat kepuasaan
karyawan.
49
1) Tingkat produktivitas karyawan,
Tingkat produktivitas karyawan merupakan hasil dari pengaruh
agregrat dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, perbaikan
proses internal, dan tingkat kepuasan pelanggan. Pengukurannya
dengan membandingkan laba operasi dengan jumlah karyawan.
2) Tingkat retensi karyawan
Tingkat retensi karyawan merupakan kemampuan perusahaan
unuk mempertahankan pekerja-pekerja terbaiknya untuk terus berada
dalam organisasinya, dihitung dengan menggunakan perhitungan
perputaran karyawan kunci. Pengukurannya dengan membandingkan
jumlah karyawan yang keluar dengan total jumlah karyawan untuk
tahun berjalan.
3) Tingkat kepuasan karyawan
Tingkat kepuasaan karyawan digunakan untuk mengukur
seberapa jauh karyawan merasa puas terhadap perusahaan.
Pengukurannya dengan menggunakan survey kepuasaan karyawan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:
a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi menurut Suharsimi (2002:206) adalah
mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa catatan surat
kabar, majalah dan sebagainya yaitu dengan cara mempelajari literatur-
literatur yang relevan. Metode dokumentasi dalam penelitian ini
50
digunakan untuk memperoleh data berupa informasi laporan keuangan,
data pasien dan data karyawan RSUD Tugurejo Semarang.
b. Metode Wawancara
Wawancara merupakan bagian dari teknik komunikasi. Metode
wawancara digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk
melengkapi data yang tidak diperoleh dari dokumentasi.
c. Metode Kuesioner
Metode kuesioner menurut Suharsimi (2002:206) yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya. Pengajuan kuesioner
untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan dan
karyawan RSUD Tugurejo Semarang.
3.5 Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan cara
menyebarkan kuesioner, dilakukan pengujian terhadap butir-butir
pertanyaan pada masing-masing faktor yang menentukan kepuasan
pasien/keluarga pasien dan kepuasan karyawan terhadap RSUD Tugurejo
Semarang.
a. Uji Validitas
Validitas menurut Umar (2001:85) adalah derajat ketepatan alat
ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur, sedangkan
menurut Suharsimi (2006:144) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahan suatu instrumen.
51
Instrumen yang valid atau tepat dapat digunakan untuk mengukur
obyek yang diukur. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan
sejauh mana alat pengukur itu mengukur suatu data agar tidak
menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud agar tercapai
kevalidannya. Cara yang dipakai untuk menguji tingkat kevalidan adalah
dengan validitas internal, yaitu untuk menguji apakah terdapat kesesuaian
antara bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukur validitas
yaitu dengan menggunakan analisis butir, artinya menghitung korelasi
antara masing-masing butir dengan skor total (skor yang ada) dengan
menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang dikemukakan
oleh Pearson. Rumus product moment yang digunakan adalah:
r
xy =
2
2
2
2
Y Y N X X N
Y X XY N
(Suharsimi, 2006: 275)
Untuk menentukan valid tidaknya instrumen dengan cara
mengkonsultasikan hasil perhitungan korelasi dengan harga r pada taraf
kepercayaan 5%. Apabila r
hitung
> r
tabel
, maka instrumen dinyatakan valid
dan layak digunakan untuk mengambil data.
Untuk mengetahui tingkat kevalidan instrumen penelitian ini
digunakan uji validitas dengan menggunakan program SPSS 17 yang
dilakukan terhadap kuesioner dengan 14 butir pertanyaan untuk
kuesioner kepuasaan pasien dan 15 butir pertanyaan untuk kuesioner
kepuasaan karyawan melalui sampel uji coba validitas instrumen
52
sebanyak 30 orang. Nilai r
tabel
Product Moment untuk N= 30 dengan
df=2 taraf kepercayaan 5% yaitu sebesar 0,361.
Hasil pengujian validitas menunjukkan seluruh butir pertanyaan
dalam kuesioner dinyatakan valid, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasaan Pasien
Indikator Item r hitung r tabel Kesimpulan
Jaminan
1 0.727 0.361 Valid
2 0.477 0.361 Valid
3 0.640 0.361 Valid
Daya Tanggap
4 0.366 0.361 Valid
5 0.537 0.361 Valid
6 0.406 0.361 Valid
Empati
7 0.627 0.361 Valid
8 0.627 0.361 Valid
Keandalan
9 0.694 0.361 Valid
10 0.694 0.361 Valid
Bukti Langsung
11 0.499 0.361 Valid
12 0.641 0.361 Valid
13 0.755 0.361 Valid
14 0.682 0.361 Valid
Sumber : Data diolah 2011
53
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasaan Karyawan
Indikator Item r hitung r tabel Kesimpulan
Keterlibatan dalam
pengambilan keputusan
1 0.563 0.361 Valid
2 0.563 0.361 Valid
Motivasi dalam bekerja
3 0.676 0.361 Valid
4 0.676 0.361 Valid
Akses untuk
memperoleh informasi
5 0.543 0.361 Valid
6 0.543 0.361 Valid
Pengakuan
7 0.704 0.361 Valid
8 0.704 0.361 Valid
Kondisi fisik tempat
kerja
9 0.691 0.361 Valid
10 0.691 0.361 Valid
Kepuasaan karyawan
secara keseluruhan
11 0.591 0.361 Valid
12 0.547 0.361 Valid
13 0.711 0.361 Valid
14 0.725 0.361 Valid
15 0.637 0,361 Valid
Sumber: Data diolah 2011
Berdasakan hasil pengujian validitas terhadap instrumen
penelitian dengan menggunakan program SPSS 17 sebagaimana
terangkum dalam tabel di atas diketahui bahwa masing-masing item
pertanyaan memiliki koefisien r
hitung
yang lebih besar dari nilai r
tabel
Produk Moment yaitu 0,361, dengan demikian maka dapat dikatakan
bahwa seluruh butir kuesioner dalam variabel penelitian valid dan dapat
digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Umar (2001:85) adalah suatu derajat
ketetapan, ketelitian atau keakuran yang ditunjukan oleh instrumen
pengukuran, sedangkan reliabilitas menurut Suharsimi (2006:154)
menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
54
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui apakah hasil jawaban dari kuesioner oleh responden benar-
benar stabil dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi
reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur
tersebut tidak stabil dalam mengukur suatu gejala. Teknik pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini, pengukuran hanya sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Uji reliabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 dengan memilih menu
analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu pilih reliability analysis.
Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui cronbachs alpha, menurut
Nunnally (1967) dalam Ghozali (2006:42) dinyatakan bahwa suatu
konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60.
Hasil reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasaan Pasien
Indikator
Cronbach
Alpha ()
Nilai minimum
Cronbach Alpha ()
yang disyaratkan
Keterangan
Jaminan 0.766 0.6 Reliabel
Daya Tanggap 0.614 0.6 Reliabel
Empati 0.750 0.6 Reliabel
Keandalan 0.807 0.6 Reliabel
Bukti
Langsung
0.815 0.6
Reliabel
Sumber: Data diolah 2011
55
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasaan Karyawan
Indikator
Cronbach
Alpha ()
Nilai minimum
Cronbach Alpha ()
yang disyaratkan
Keterangan
Keterlibatan dalam
pengambilan keputusan
0.719 0.6 Reliabel
Motivasi dalam bekerja 0.804 0.6 Reliabel
Akses untuk
memperoleh informasi
0.702 0.6
Reliabel
Pengakuan 0.825 0.6 Reliabel
Kondisi fisik tempat
kerja
0.801 0.6
Reliabel
Total kepuasaan
karyawan
0.835
0.6 Reliabel
Sumber: Data diolah 2011
3.6 Metode Analisis Data
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif kuantatif, yaitu analisis yang datanya dapat dihitung untuk
menghasilkan penafsiran kuantitatif yang meliputi pengukuran kinerja
masing-masing perspektif. Setelah data diolah, kemudian dilakukan analisis
untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari permasalahan yang ada. Sebelum
melakukan pengukuran terlebih dahulu harus ditentukan bobot atau tingkat
kepentingan rumah sakit terhadap masing-masing perspektif balanced
scorecard, sasaran dan ukuran hasil kriteria Pembobotan dilakukan agar
pengukuran kinerja memberikan indikasi yang lebih terperinci dan terkait
langsung dengan organisasi. Kinnear dalam Hermanto (2009:59)
berpendapat bahwa semakin penting suatu perspektif maka semakin besar
bobot yang diberikan. Pemberian bobot dilakukan dengan menggunakan
56
metode Paired Comparison. Metode ini digunakan untuk menentukan bobot
setiap indikator pada keempat perspektif balanced scorecard berdasarkan
tingkat kepentingan atau pengaruhnya terhadap perusahaan. Penentuan
bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi dengan pihak
manajemen atau ahli.
Langkah-langkah dalam pemberian bobot masing-masing
perspektif, sasaran dan ukuran hasil utama adalah:
a. Melakukan perbandingan antara suatu unsur (perspektif, sasaran dan
ukuran hasil) dengan unsur lainnya yang disajikan dalam bentuk tabulasi
(tabel 3). perbandingan ini dilakukan dengan diberikan nilai pada skala 1-
5.
Nilai 1 = suatu unsur dianggap tidak penting dibandingkan dengan unsur
pembandingnya.
Nilai 2 = suatu unsur dianggap kurang penting dibandingkan dengan
unsur pembandingnya.
Nilai 3 = suatu unsur dianggap memiliki tingkat kepentingan yang sama
Nilai 4 = suatu unsur dianggap lebih penting dibandingkan unsur
pembandingnya.
Nilai 5 = suatu unsur dianggap sangat penting dibandingkan unsur
pembandingnya.
Nilai yang telah dipertimbangkan kemudian diisikan pada sel Aij.
Perbandingan antara kedua unsur yang sama tidak diberi nilai untuk
57
saran yang hanya memiliki suatu ukuran, maka bobot dari ukuran
tersebut disamakan dengan bobot dari sasarannya.
b. Memberikan nilai kebalikan dari perbandingan pada langkah satu untuk
mengisi sel Aij, misalnya nilai 2 kebalikan dari nilai 4.
c. Menjumlahkan masing-masing nilai unsur tiap baris dan tiap kolom
kemudian menjumlahkan hasilnya.
d. Melakukan perhitungan bobot untuk masing-masing unsur dengan cara
membandingkan total nilai masing-masing unsur dengan jumlah total
nilai, kemudian dikalikan dengan persen. Adapun perhitungan nilai bobot
dalam Balanced Scorecard :
Bobot A j =
x 100%
Tabel 3.6 Matriks Perbandingan Berpasangan
Sumber: Yudi Hermanto, 2009:34, IPB, Bogor
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bobot masing-masing
perspektif adalah 25%. Keempat perspektif memiliki bobot yang sama
karena dianggap memiliki tingkat kepentingan atau pengaruh bagi
perusahaan.
Perspektif/inisiatif
strategi
A1 A2 A3 Aj Bobot
A1 A12 A13 A1j
A2 A21 A23 A2j
A3 A31 A32 A3j
Ai Ai1 Ai2 Ai3 Aij
58
Setelah dilakukan pembobotan kemudian dilakukan pengukuran
kinerja dengan Balanced Scorecard. Pengukuran dilakukan dengan
menghitung tingkat pencapaian ukuran hasil manajemen perusahaan selama
periode yang dikaji dalam penelitian terhadap target yang telah ditetapkan
oleh pihak manajemen perusahaan sebelumnya. Perhitungan nilai
pencapaian ukuran hasil dalam Balanced Scorecard sebagai berikut :
Pencapaian =
()
x 100%
Setelah menghitung tingkat persentase pencapaian, langkah
selanjutnya adalah menghitung skor kinerja yang dihasilkan dari masing-
masing ukuran hasil. Skor kinerja diperoleh dengan cara mengalihkan
tingkat pencapaian dengan bobot yang telah ditetapkan. Salterio dalam
Maskur (2004:36) berpendapat bahwa hasil pengukuran total kemudian
dibandingkan dengan skala 100, skala tersebut menunjukkan kinerja
organisasi yang dicapai, dengan skala sebagai berikut:
0 14,2 28,5 42,8 57,1 71,4 85,7 100
STB TB KB C B SB SSB
Hasil pengukuran total yang didapat nantinya akan dibandingkan
dengan skala 100, setelah dibandingkan jika hasil yang didapat kurang dari
14,2 menunjukkan kinerja perusahaan tersebut sangat kurang baik, jika hasil
yang didapat berada di antara 14,3 28,5 menunjukkan kinerja perusahaan
tersebut tidak baik, jika diantara 28,6 42,8 maka menunjukkan kinerja
perusahaan kurang baik, jika hasil yang didapat berada diantara 42,9-57,1
59
menunjukkan kinerja perusahaan sudah cukup baik, sedangkan jika hasil
yang didapat berada diantara 57,2 71,4 maka menunjukkan kinerja
perusahaan sudah baik, jika berada diantara 71,5 85,7 maka kinerja
perusahaan sudah sangat baik, sedangkan jika hasil menunjukkan 85,8-100
menunjukkan kinerja perusahaan tersebut sudah sangat sangat baik.
Adapun rumus-rumus yang digunakan untuk mengukur kinerja
masing-masing perspektif sebagai berikut:
b. Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan
Rasio keuangan yang dihitung adalah:
1) Rasio Ekonomis
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rasio ekonomis
adalah:
=
x 100%
2) Rasio Efisiensi
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rasio efisiensi
adalah:
=
x 100%
3) Rasio Efektivitas
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rasio efektivitas
adalah:
=
x 100%
60
c. Perspektif Pelanggan
1) Kepuasaan pelanggan
Kepuasaan pelanggan diukur dari data primer yaitu melalui
penyebaran kuesioner kepada pasien untuk mengukur seberapa jauh
kepuasaan pasien atas pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit,
jumlah sampel yang diambil 96 responde.
Analisis kepuasaan pasien menggunakan analisis deskriptif
persentase. Analisis deskriptif persentase adalah menyajikan data yang
dikumpulkan dalam suatu penelitian (dalam bentuk tabel frekuensi atau
grafik) atau distribusi frekuensi. Analisis deskriptif persentase
merupakan analisis data awal untuk mengetahui distribusi jawaban yang
tercermin dari skor responden sehingga diketahui rata-rata skor minimal,
skor maksimal dan jarak skor terendah dengan akor tertinggi responden.
Untuk skor dari tiap jawaban yang diberikan responden, peneliti
menentukkan sebagai berikut:
a. Untuk jawaban sangat puas responden di beri skor 5
b. Untuk jawaban puas responden di beri skor 4
c. Untuk jawaban cukup puas responden di beri skor 3
d. Untuk jawaban tidak puas responden di beri skor 2
e. Untuk jawaban sangat tidak puas responden di beri skor 1
61
Menghitung persentase dengan rumus :
Keterangan:
DP : Deskriptif persentase (%)
n : skor empiric
N: skor ideal atau jumlah total niali responden
(Rahman dan Muhsin, 2004:36)
Selanjutnya skor yang diperoleh (dalam persentase) dengan
analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan tabel criteria
sebagai berikut:
Persentase tinggi : (5:5) x 100% = 100%
Persentase rendah : (1:5) x 100% = 20%
Rentang : 100% - 20% = 80%
Panjang kelas interval : 80% : 5 = 16%
Tabel 3.7 Kriteria Kepuasan Pasien
Interval tersentase Kriteria
84,00%<%100% Sangat puas
68,00%<%84,00% puas
52,00%<%68,00% Cukup puas
36,00%<%52,00% Tidak puas
20,00%<%36,00% Sangat tidak puas
Sumber: data diolah tahun 2011
2) Profitabilitas Pelanggan : Mengukur seberapa besar pendapatan
yang berhasil diraih rumah sakit dari penawaran jasanya. Rumus
yang digunakan untuk menghitung profitabilitas pelanggan adalah:
Profitabilitas Pelanggan =
x 100%
62
3) Retensi Pelanggan : Mengukur seberapa besar rumah sakit dapat
mempertahankan hubungan dengan konsumen. Rumus yang
digunakan untuk menghitung retensi pelanggan adalah:
Retensi Pelanggan =
x 100%
4) Akuisisi Pelanggan : Mengukur seberapa besar rumah sakit mampu
menarik konsumen baru.
Rumus yang digunakan untuk menghitung akuisisi pelanggan
adalah:
Akuisisi Pelanggan =
x 100%
d. Perspektif Proses Bisnis Internal
1) Proses Inovasi
Rumus yang digunakan untuk menghitung proses inovasi adalah:
=
x 100%
2) Proses Operasi
a) Jumlah kunjungan rawat jalan
Data berasal dari jumlah kunjungan rawat jalan di RSUD
Tugurejo Semarang.
b) Jumlah kunjungan rawat inap
1. Average Lenght Of Stay (ALOS)
Rumus yang digunakan untuk mengukur ALOS adalah
=
()
x 100%
63
2. Bed Occupancy Ratio (BOR)
Rumus yang digunakan untuk mengukur BOR adalah:
=
( )
x 100%
3. Turn Over Interval (TOI)
Rumus yang digunakan untuk mengukur TOI adalah:
=
( )
()
x 100%
4. Bed Turn Over (BTO)
Rumus yang digunakan untuk mengukur BTO adalah:
=
()
x 100%
5. Gross Death Rate (GDR)
Rumus yang digunakan untuk mengukur GDR adalah:
=
()
x 100%
6. Net Death Rate (NDR)
Rumus yang digunakan untuk mengukur NDR adalah:
=
48
x 100%
e. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
1) Tingkat Produktivitas Karyawan
Hal ini untuk mengetahui produktivas karyawan dalam periode
tertentu.
=
x 100%
64
2) Tingkat Retensi Karyawan
Hal ini dihitung dengan menggunakan perhitungan perputaran
karyawan kunci.
=
x 100%
3) Tingkat Kepuasaan Karyawan
Kepuasaan karyawan diukur dengan data primer, yaitu melalui
penyebaran kuesioner kepada karyawan baik medis maupun non
medis, untuk mengukur seberapa jauh kepuasaan karyawan terhadap
rumah sakit dilihat dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan,
pengakuan atas hasil kerja yang baik, akses untuk memperoleh
informasi, dukungan atasan, dorongan untuk bekerja kreatif dan
kepuasaan total karyawan terhadap rumah sakit. Jumlah sampel yang
diambil adalah sebanyak 85 karyawan.
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja RSUD Tugurejo
Semarang dengan pendekatan Balanced Scorecard yang meliputi perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan, dengan Balanced Scorecard memungkinkan bagi
para manajer perusahaan untuk mencatat hasil kinerja finansial sekaligus
memantau kemajuan perusahaan dalam membangun kemampuan dan mendapat
aktiva tak berwujud yang dibutuhkan untuk pertumbuhan masa depan.
4.1 Kinerja Rumah Sakit Pada Perspektif Keuangan
RSUD Tugurejo Semarang sebagai rumah sakit pemerintah dalam
mengukur kinerja perspektif keuangan menggunakan tolok ukur value for money
yang dikembangkan oleh Mardiasmo yang terdiri dari 3E yaitu rasio ekonomi,
rasio efisiensi dan rasio efektivitas.
4.1.1 Rasio Ekonomi
Rasio ekonomi digunakan untuk mengetahui seberapa cermat institusi
mengelola anggaran yang tersedia dan tidak ada pemborosan. Kegiatan
operasional dikatakan ekonomis bila mampu menghilangkan atau mengurangi
munculnya biaya-biaya yang tidak perlu.
66
Tabel 4.1 Rasio ekonomi pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010
Thn Anggaran yang ditetapkan Pengeluaran institusi
Rasio
ekonomi
Belanja
administrasi
Belanja
operasional&
pemeliharaan
Belanja modal
Belanja
administrasi
Belanja
operasional&
pemeliharaan
Belanja modal
2009 Rp.1.358.480.000 Rp.1.476.637.0000 Rp.75.960.000 Rp.716.511.782 Rp.1.171.188.224 Rp.17.843.700
65,46%
Total Rp2,911,077,000 Rp1,905,543,706
2010 Rp.2.149.200.000 Rp.3.201.840.0000 Rp.1.920.535.000 Rp.2.027.800.793 Rp.3.011.974.884 Rp.1.856.119.881
94,83%
Total Rp7,271,575,000 Rp6,895,895,558
Sumber: data sekunder diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa pengeluaran institusi untuk
belanja administrasi pada tahun 2009 sebesar Rp. 716.511.782 dan pada tahun
2010 mengalami kenaikan menjadi Rp. 2.027.800.793, dan selalu berada dibawah
anggaran yang ditetapkan untuk belanja adminstrasi yaitu sebesar Rp.
1.358.480.000 pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 sebesar 2.149.200.000,
begitu juga dengan realisasi belanja operasional dan pemeliharaan, serta belanja
modal yang berada dibawah anggaran untuk belanja operasional dan pemeliharaan
serta belanja modal, hal ini mengidikasikan realisasi pengeluaran institusi tidak
melebihi anggaran yang ditetapkan. Nilai rasio ekonomi RSUD Tugurejo tahun
2009 sebesar 65,46%, namun pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar
29,37% menjadi 94,83%; hal ini menunjukkan bahwa kinerja rasio ekonomi
semakin baik walaupun belum maksimal, hal ini dikarena dalam prinsip
penganggaran pencapaian anggaran belanja yang kurang dari 100% menunjukkan
bahwa penyusunan perencanaan pelaksanaan anggaran kurang cermat. Suatu
instansi dikatakan berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya apabila dapat
menyerap 100% anggaran pemerintah, maka pihak RSUD Tugurejo perlu
mengkaji ulang dalam hal penganggaran yang ditetapkan agar tidak terlalu besar
maupun terlau kecil untuk pengeluaran selanjutnya.
67
4.1.2 Rasio Efisiensi
Tingkat Rasio efisiensi digunakan untuk melihat seberapa efisien intitusi
mengelola pengeluaran untuk memperoleh pendapatan. Kinerja RSUD Tugurejo
Semarang dikatakan efisien apabila rasio yang dicapai adalah <100%. Semakin
kecil nilai rasio efisiensi maka semakin bagus kinerja RSUD Tugurejo Semarang.
Tabel 4.2 Rasio efisiensi pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010
Tahun Pengeluaran untuk memperoleh pendapatan
Realisasi Pendapatan
Rasio
Efisiensi Belanja pegawai
Belanja
barang&jasa
Belanja modal
2009 Rp 2. 297.630.295 Rp.2.199.911.547 Rp. 17.843.700
Rp. 37.858.029.681 11,93%
Total Rp 4.515.385.542
2010 Rp.3.028.171.000 Rp.1.642.323.117 Rp.1.856.119.881
Rp. 50.748.633.806 12,86%
Total Rp 6.526.613.998
Sumber: data sekunder diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa nilai rasio efisiensi pada tahun
2009 sebesar 11,93%, namun pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi
12,86%, hal ini menunjukkan bahwa kinerja RSUD Tugurejo semarang baik
karena nilai rasio efisiensi kurang dari 100%, ini berarti RSUD Tugurejo
Semarang telah berhasil menggunakan dana secara efisien, tetapi kinerja rasio
efisiensi pada tahun 2010 menurun dibandingkan pada tahun 2009.
4.1.3 Rasio Efektivitas
Kemampuan rumah sakit dalam melaksanakan tugas dikatakan efektif jika
rasio yang dicapai minimal mencapai 100%. Semakin tinggi nilai rasio efektivitas
yang dicapai menggambarkan kemampuan RSUD Tugurejo semakin baik.
68
Tabel 4.3 Rasio efektivitas pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010
Tahun Realisasi Pendapatan Target Pendapatan
Rasio
Efektivitas
2009 Rp 37,665,785,590 Rp 43,596,000,000 86.84%
2010 Rp 50,748,633,806 Rp. 47,250,000,000 107.40%
Sumber: data sekunder diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa pada tahun 2009 realisasi
pendapatan kurang dari target pendapatan yang ingin dicapai karena realisasi
pendapatan hanya sebesar Rp. 37.858.029.81 sedangkan target pendapatan yang
ingin dicapai sebesar Rp. 43.596.000.000, dan nilai rasio efektivitas pada tahun
2009 sebesar 86,84%, hal ini menunjukkan bahwa kinerja RSUD Tugurejo
Semarang kurang baik, karena nilai rasio yang diperoleh kurang dari 100%. Pada
tahun 2010 RSUD Tugurejo Semarang berhasil memenuhi target pendapatan yang
ingin dicapai, target pendapatan tahun 2010 sebesar Rp47.250.000.000 dan
realisasi pendapatan yang dicapai sebesar Rp.50.748.633, nilai rasio efektivitas
pada tahun 2010 sebesar 107,40%, hal ini mengindikasikan bahwa kinerja RSUD
Tugurejo semakin baik, karena nilai rasio yang diperoleh melebihi 100% dan
realisasi pendapatan RSUD Tugurejo sudah melebihi target pendapatan yang
diinginkan.
69
Tabel 4.4 Pengukuran kinerja perspektif keuangan RSUD Tugurejo Semarang
2009 dan 2010
Tahun
Bobot
Tolok ukur
Realisasi Target Pencapaian Bobot skor
perspektif (a) (b) Target (a):(b) ( c) ((a:b)xc)
2009
25%
Rasio Ekonomi
(33,33%) 65.46% 100% 65.46% 8.33% 5.45%
Rasio Efisiensi
(33,33%) 11.93% 100% 11.93% 8.33% 0.99%
Rasio Efektivitas
(33,33%) 86.84% 100% 86.84% 8.33% 7.23%
72.90% 25% 13.68%
2010
25%
Rasio Ekonomi
(33,33%) 94.83% 100% 94.83% 8.33% 7.90%
Rasio Efisiensi
(33,33%) 12.86% 100% 12.86% 8.33% 1.07%
Rasio Efektivitas
(33,33%) 107.40% 100% 107.40% 8.33% 8.95%
72.07% 25% 17.92%
Sumber: Data sekunder diolah, 2011
Berdasarkan tiga indikator dalam perspektif keuangan yang terdiri
dari rasio ekonomi, rasio efisiensi, rasio efektivitas RSUD Tugurejo Semarang
pada tahun 2009 masing-masing memperoleh skor 5,45%; 0,99%; 7,23% maka
secara keseluruhan perspektif keuangan RSUD Tugurejo Semarang mendapat
skor 13,68%. Pada tahun 2010 kinerja RSUD Tugurejo Semarang dalam
perspektif keuangannya masing-masing memperoleh skor 7,90%; 1,07%; 8,95%
maka secara keseluruhan mendapat skor 17,92%. Secara keseluruhan skor yang
dicapai pada tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan tahun 2009, ini berarti kinerja
perspektif keuangan RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2010 semakin baik
dibandingkan tahun 2009. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sulatri (2003) pada Rumah Sakit Islam Surakarta yang
menyatakan bahwa kinerja keuangan pada rumah sakit tersebut semakin baik.
70
4.2 Kinerja Rumah Sakit Pada Perspektif Pelanggan
Kinerja rumah sakit pada perspektif pelanggan dengan tolok ukur
kepuasan pasien, profitabilitas pasien, retensi pasien dan akuisisi pasien.
4.2.1 Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien diukur melalui penyebaran kuesioner kepada pasien
sebanyak 96 responden untuk mengetahui seberapa besar kepuasan pasien atas
pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit, berdasarkan hasil analisis
deskriptif diperoleh gambaran bahwa Rumah sakit Umum Daerah Tugurejo
Semarang memperoleh indeks kepuasan pasien sebesar 70%, hal ini menunjukkan
bahwa RSUD Tugurejo Semarang mampu memberikan pelayanan kepada pasien
dengan baik. Kemampuan rumah sakit dalam menyikapi pelayanan pada dimensi
jaminan, daya tanggap, empati, keandalan dan bukti langsung, dari kelima aspek
tersebut rumah sakit lebih memprioritaskan pada dimensi empati. Lebih jelasnya
dapat dilihat dari penjelasaan berikut.
a. Jaminan
Analisis terhadap butir-butir soal dimensi jaminan menggambarkan
bahwa aspek jaminan dapat menentukan kinerja pelayanan pada rumah sakit,
dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.1 berikut.
71
Gambar 4.1 frekuensi responden terhadap jaminan
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.1 menunjukkan respon terhadap indikator kepuasan pelanggan
pada dimensi jaminan yaitu skor terendah sebanyak 0,35% atau 1 orang
menyatakan sangat tidak puas dan skor tertinggi sebanyak 55,90% atau 161
orang menyatakan cukup puas. Rata-rata skor yang diperoleh adalah sebesar
57%, yang berarti pasien RSUD Tugurejo Semarang merasa cukup puas atas
pelayanan dimensi jaminan, hal ini mengandung arti bahwa respon pasien
terhadap kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki staf
dengan rasa percaya diri, bebas dari bahaya risiko dan keragu-raguan sudah
baik, hal ini akan mendukung kinerja pelayanan rumah sakit dan menambah
kepercayaan pasien pada pihak rumah sakit.
b. Daya tanggap
Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi daya tanggap
menggambarkan bahwa aspek daya tanggap dapat menentukan kinerja
pelayanan pada rumah sakit, dimana pendapat responden terlihat pada gambar
4.2 berikut
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
Sangat
Tidak Puas
Tidak Puas Cukup
Puas
Puas Sangat
Puas
0,35%
29,51%
55,90%
13,89%
0,35%
Jaminan
72
Gambar 4.2 frekuensi responden terhadap daya tanggap
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.2 menunjukkan respon pasien terhadap dimensi daya tanggap
yaitu skor terendah sebanyak 1,74% atau 5 orang menyatakan sangat tidak
puas, dan skor tertinggi sebanyak 38,89% atau 112 orang menyatakan cukup
puas. Rata-rata skor yang diperoleh adalah sebesar 66%, yang berarti pasien
RSUD Tugurejo Semarang merasa cukup puas atas pelayanan dimensi daya
tanggap, hal ini mengandung arti bahwa kemampuan karyawan rumah sakit
dalam membantu dan memberikan pelayanan yang cepat, tepat sesuai dengan
yang diinginkan oleh pasien sudah baik. RSUD Tugurejo Semarang
diharapkan mampu memenuhi keinginan pasien agar tidak menimbulkan
kerugian pada rumah sakit karena tidak mampu memenuhi keinginan pasien
dalam hal pelayanan yang cepat dan tepat.
c. Empati
Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi empati menggambarkan
bahwa aspek empati dapat menentukan kinerja pelayanan pada rumah sakit,
dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.3 berikut
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
Sangat
Tidak Puas
Tidak Puas Cukup
Puas
Puas Sangat
Puas
1,74%
15,63%
38,89% 38,54%
5,21%
Daya Tanggap
73
Gambar 4.3 frekuensi responden terhadap empati
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.3 menunjukkan respon pasien terhadap dimensi empati yaitu
skor terendah sebanyak 2,6% atau 5 orang menyatakan sangat tidak puas,
dan skor tertinggi sebanyak 50% atau 96 orang menyatakan puas. Rata-rata
skor yang diperoleh adalah sebesar 78%, yang berarti pasien RSUD Tugurejo
Semarang merasa puas atas pelayanan dimensi empati, hal ini mengandung
arti bahwa respon pasien terhadap sikap karyawan dalam memberikan
perhatian secara individual kepada pasien dan mengerti kebutuhan pasien,
serta kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi.
d. Keandalan
Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi keandalan
menggambarkan bahwa aspek keandalan dapat menentukan kinerja pelayanan
pada rumah sakit, dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.4
berikut.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas
0,00%
2,60%
25,00%
50,00%
22,40%
Empati
74
Gambar 4.4 frekuensi responden terhadap keandalan
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.4 menunjukkan respon pasien terhadap dimensi keandalan
yaitu skor terendah sebanyak 3,13% atau 6 orang menyatakan tidak puas, dan
skor tertinggi sebanyak 49,48% atau 95 orang menyatakan puas. Rata-rata
skor yang diperoleh adalah sebesar 73%, yang berarti pasien RSUD Tugurejo
Semarang merasa puas atas pelayanan dimensi keandalan. Dimensi keandalan
yang baik mengandung arti bahwa respon pasien terhadap kemampuan rumah
sakit dalam memberikan jasa yang tepat pada pasien secara baik. Kondisi ini
harus selalu diperhatikan oleh rumah sakit sebagai sumber informasi dan
sebagai wahana untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.
e. Bukti Langsung
Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi bukti langsung
menggambarkan bahwa aspek bukti langsung dapat menentukan kinerja
pelayanan pada rumah sakit, dimana pendapat responden terlihat pada gambar
4.5 berikut.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat
Tidak Puas
Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat
Puas
0,00%
3,13%
36,98%
49,48%
10,42%
Keandalan
75
Gambar 4.5 frekuensi responden terhadap bukti langsung
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.5 menunjukkan respon pasien terhadap dimensi bukti langsung
yaitu skor terendah sebanyak 1,04% atau 4 orang menyatakan tidak puas, dan
skor tertinggi sebanyak 39,84% atau 153 orang menyatakan puas. Rata-rata
skor yang diperoleh adalah sebesar 77%, yang berarti pasien RSUD Tugurejo
Semarang merasa puas atas pelayanan dimensi bukti langsung, dengan
memberikan perhatian yang besar kepada dimensi bukti langsung akan
mendukung kinerja pelayananan rumah sakit. Dimensi bukti langsung yang
baik mengandung arti bahwa respon pasien terhadap penampilan fisik,
peralatan dan penampilan kerja produk rumah sakit sudah baik. Kondisi ini
sebaiknya selalu diperhatikan oleh pihak rumah sakit untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien.
4.2.2 Profitabilitas Pasien
Profitabilitas pasien digunakan untuk mengukur seberapa besar
pendapatan yang berhasil diraih rumah sakit dari penawaran jasanya. Semakin
tinggi nilai profitabilitas menunjukkan profitabilitas penawaran jasa semakin baik.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
Sangat
Tidak Puas
Tidak Puas Cukup
Puas
Puas Sangat
Puas
0,00%
1,04%
37,24%
39,84%
21,88%
Bukti Langsung
76
Tabel 4.5 Profitabilitas Pasien RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2009-2010
Tahun
Pendapatan Pelayanan
Kesehatan
Total Pendapatan
Profitabilitas
Pasien
2009 Rp. 37.529.284.879 Rp. 37.665.785.590 99,64%
2010 Rp. 50.686.424.259 Rp. 50.748.633.806 99,88%
Sumber: data sekunder diolah, 2011
Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat pada tahun 2009 pendapatan
pelayanan kesehatan sebesar Rp. 37.529.284.879 dan total pendapatan yang
diperoleh rumah sakit sebesar Rp. 37.665.785.590 maka diperoleh profitabilitas
pasien sebesar 99,64% hal ini mengindikasikan bahwa hampir 100% total
pendapatan berasal dari pendapatan pelayanan kesehatan, yang berarti penawaran
jasa yang dilakukan oleh RSUD Tugurejo Semarang baik. Pada tahun 2010
pendapatan pelayanan kesehatan sebesar Rp. 50.686.424.259 dan total pendapatan
Rp. 50.748.633.806 maka diperoleh profitabilitas pasien sebesar 99,88%, hal ini
mengindikasikan penawaran jasa yang dilakukan RSUD Tugurejo semakin baik,
hal ini berarti kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSUD Tugurejo
semakin baik.
4.2.3 Retensi Pasien
Retensi pasien menunjukkan seberapa besar rumah sakit dapat
mempertahankan hubungan dengan konsumen. Semakin tinggi tingkat retensi
pasien menunjukkan bahwa semakin bagus kinerja rumah sakit dalam
mempertahankan hubungan dengan pasien.
Tabel 4.6 Tingkat retensi pasien RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010
Tahun Pasien Lama Total Pasien Retensi Pasien
2009 70.634 100.651 70,18%
2010 81.820 114.458 71,48%
Sumber: Data sekunder diolah, 2011
77
Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa retensi pasien pada RSUD
Tugurejo Semarang mengalami kenaikan, pada tahun 2009 nilai retensi pasien
sebesar 70,18% dan pada tahun 2010 nilai retensi pasien naik menjadi 71,48%.
Nilai retensi pasien tahun 2010 yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2009
mengindikasi bahwa rumah sakit sudah maksimal dalam mempertahankan
kepercayaan pasien terhadap rumah sakit.
4.2.4 Akuisisi Pasien
Akuisisi pasien menunjukkan seberapa besar rumah sakit mampu menarik
konsumen baru. Semakin besar tingkat akuisisi pasien menunjukkan bahwa
kinerja rumah sakit semakin baik baik.
Tabel 4.7 tingkat akuisisi pasien RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010
Tahun Pasien Baru Total Pasien Akuisisi pasien
2009 30.287 100.651 30,09%
2010 32.638 114.458 28,52%
Sumber: Data sekunder di olah, 2011
Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa akuisisi pasien pada RSUD
Tugurejo Semarang mengalami penurunan, pada tahun 2009 nilai akuisisi pasien
sebesar 30,09% dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 28,52%,
semakin menurunnya nilai akuisisi pasien mengindikasikan bahwa kinerja rumah
sakit dalam menarik pasien baru masih kurang baik hal ini dikarenakan pada
tahun 2010 RSUD Tugurejo Semarang belum menawarkan jasa baru (tidak
terdapat proses inovasi).
78
Tabel 4.8 pengukuran kinerja perspektif pelanggan RSUD Tugurejo Semarang
2009 dan 2010
Tahun
Bobot
Tolok ukur
Realisasi Target Pencapaian Bobot skor
perspektif (a) (b) Target (a):(b) ( c) ((a:b)xc)
2009
25%
Kepuasan
pasien (25%) 70% 80% 87.50% 6.25% 5.47%
Profitabilitas
Pasien (25%) 99.64% 100% 86.84% 6.25% 5.43%
Retensi Pasien
(25%) 70.18% 70% 100.26% 6.25% 6.27%
Akuisisi
Pasien (25%) 30.09% 50% 60.18% 6.25% 3.76%
83.69% 25% 20.92%
2010
25%
Kepuasan
pasien (25%) 70% 80% 87.50% 6.25% 5.47%
Profitabilitas
Pasien (25%) 99.88% 100% 107.40% 6.25% 6.71%
Retensi Pasien
(25%) 71.48% 70% 102.11% 6.25% 6.38%
Akuisisi
Pasien (25%) 28.52% 50% 57.04% 6.25% 3.57%
88.51% 25% 22.13%
Sumber: Data sekunder diolah, 2011
Pencapaian skor untuk kinerja RSUD Tugurejo Semarang dari empat
indikator pada perspektif pelanggan tahun 2009 sebesar 20,92% sedangkan pada
tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 22,13%, dari keempat indikator diatas
terdapat 1 indikator yang masih jauh dari target yaitu akuisisi pasien, bahkan pada
tahun 2010 skor indikator akuisisi pasien mengalami penurunan sebesar 1,57%
dibandingkan tahun 2009. Secara keseluruhan skor yang dicapai perspektif
pelanggan mengalami kenaikan, walaupun tidak secara signifikan, untuk
meningkatkan kinerja perspektif pelanggan RSUD Tugurejo semarang harus
meningkatkan pelayanan kepada pasien agar dapat mempertahankan pasien lama
dan menambah jumlah pasien baru. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Magdalena Nany (2008) pada Rumah Sakit Umum
79
Daerah Indramayu yang menyatakan bahwa kinerja perspektif pelanggan pada
rumah sakit tersebut semakin baik.
4.3 Kinerja Rumah Sakit Pada Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal terdiri dari proses inovasi dan operasi,
dalam proses operasi terdapat instrumen tingkat kunjungan rawat jalan, tingkat
kunjungan rawat inap, sedangkan untuk kunjungan rawat inap digunakan
instrumen yang dianjurkan oleh Depkes RI tahun 1995 yaitu Average Legth Of
Stay (ALOS), Bed Occupancy Rate (BOR), Turn Over Internal (TOI), Bed Turn
Over Rate (BTO), Gross Death Rate (GDR), dan Net Death Rate (NDR).
4.3.1 Proses Inovasi
Pada tahap ini rumah sakit mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan para
pelanggan di masa kini dan masa mendatang serta merumuskan cara untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Pengukurannya dengan mengukur
persentase jumlah jasa baru yang ditawarkan dengan total pendapatan jasa.
Pada tahun 2009 dan 2010 pada RSUD Tugurejo Semarang tidak terdapat
penawaran jasa baru sehingga tidak ada proses inovasi yang dilakukan.
4.3.2 Proses Operasi
a. Tingkat Kunjungan Rawat jalan
Tingkat kunjungan rawat jalan dimaksudkan untuk mengetahui
pemanfaatan rumah sakit dan berapa beban kerja yang harus ditanggung oleh
RSUD Tugurejo Semarang. Tingkat kunjungan rawat jalan RSUD Tugurejo
80
Semarang dilihat dari jumlah kunjungan rawat jalan, yaitu jumlah kunjungan
pasien untuk berobat selama hari buka klinik RSUD Tugurejo Semarang.
Tabel 4.9 Tingkat kunjungan rawat jalan RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009 dan
2010
Tahun Jumlah kunjungan
rawat jalan
Persentase kenaikan/
penurunan
2009 84.961 -
2010 97.031 Kenaikan 14,21%
Sumber: Data sekunder diolah, 2011
Berdasarkan tabel 4.9 di atas pencapaian tingkat kunjungan rawat jalan
RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2010 yang mengalami kenaikan
sebesar 14,21%, hal ini mengindikasikan bahwa rumah sakit sudah dapat
membina komunikasi yang lebih baik yaitu dengan cara komunikasi check up
bukan untuk rawat inap sehingga kepercayaan masyarakat terhadap RSUD
Tugurejo Semarang meningkat.
b. Tingkat Kunjungan Rawat Inap
Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat kunjungan rawat
inap adalah dengan menggunakan indikator-indikator kinerja rumah sakit
yaitu ALOS,BOR,TOI,BTO,GDR dan NDR.
Tabel 4.10 Perspektif Proses Bisnis Internal RSUD Tugurejo Semarang
Ukuran Angka standar 2009 2010 Rata-rata
ALOS 5-7 hari 5,48 5,28 5,38
BOR 60% - 85% 73,53% 81,30% 78,42%
TOI 1-3 hari 1,73 hari 1,10 hari 1,42 hari
BTO 40 50 kali 55,90x 61,96x 58,93x
GDR <40 permil 18,88 permil 17,42 permil 18,15 permil
NDR <25 permil 12,81 permil 12,29 permil 12,55 permil
Sumber: Data sekunder diolah, 2010
81
1) ALOS (Average Length of Stay)
ALOS (Average Length of Stay) merupakan rata-rata lamanya seorang
pasien dirawat, dihitung dari perbandingan jumlah lamanya hari perawatan
pasien dengan jumlah pasien yang keluar hidup maupun mati. Tujuan ALOS
ini adalah untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit, angka standar
untuk ALOS adalah 5-7 hari.
Berdasarkan tabel 4.10 di atas nilai ALOS pada tahun 2009 sebesar
5,48 hari, dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 5,28 hari.
Semakin menurunnya nilai ALOS menunjukkan mutu pelayanan rumah sakit
semakin baik. Lamanya pasien di rawat di rumah sakit memberikan gambaran
baik tidaknya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien, dari
perhitungan diketahui bahwa rata-rata pasien dirawat di RSUD Tugurejo
adalah 5,38 hari (5-6 hari) menunjukkan bahwa RSUD Tugurejo dapat
dengan cepat menangani pasien atau dengan kata lain mutu pelayanan RSUD
Tugurejo baik.
2) BOR (Bed Occupancy Rate)
BOR (Bed Occupancy Rate) menunjukkan persentase tempat tidur
yang dihuni terhadap tempat tidur yang tersedia. Indikator ini
menggambarkan tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Angka ideal adalah antara 60%-85%.
Berdasarkan tabel 4.10 tingkat BOR tahun 2009 sebesar 73,53%, pada
tahun 2010 tingkat BOR naik menjadi 81,30%. Nilai rata BOR pada RSUD
Tugurejo semarang sebesar 78,42%, angka ini termasuk ideal karena berada
82
pada rentang 60%-85% sesuai standar yang ditetapkan Depkes RI. Nilai BOR
yang ideal mengindikasikan bahwa jumlah pasien yang dirawat tidak
melebihi kapasitas tempat tidur yang tersedia, pada RSUD Tugurejo
Semarang kapasitas tempat tidur masih terpenuhi.
3) TOI (Turn Over Internal)
TOI (Turn Over Internal) menunjukkan interval pemakaian tempat
tidur, indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Angka standar tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari, dan
perhitungan yang digunakan adalah tempat tidur kosong dikali jumlah hari
dibagi jumlah pasien keluar (hidup atau mati).
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan pada tahun 2009 tingkat TOI
sebesar 1,73 hari, sedangkan pada tahun 2010 turun menjadi 1,10 hari, hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur menurun,
walaupun masih dalam angka standar ideal yang ditetapkan yaitu 1-3 hari.
Nilai TOI yang ideal mengindikasikan bahwa tempat tidur yang tersedia
sesuai dengan jumlah pasien rawat inap.
4) BTO (Bed Turn Over)
BTO (Bed Turn Over) menunjukkan frekuensi pemakaian tempat
tidur, berapa kali dalam satuan waktu tertentu (biasanya satu tahun) tempat
tidur rumah sakit terpakai. Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi dari
rata-rata pemakaian tempat tidur.
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada tahun 2009 tingkat
BTO mencapai angka 55,90 kali, di tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi
83
61,96 kali, hal ini mengindikasikan bahwa tingkat efisiensi dari rata-rata
berada diatas angka standar yang ditetapkan yaitu sebesar 40-50 kali. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah pasien rawat inap di RSUD Tugurejo Semarang
mengalami peningkatan.
5) GDR (Gross Death rate)
GDR (Gross Death rate) menunjukkan perbandingan antara pasien
mati dengan jumlah tiap-tiap 100 pasien keluar, semakin rendah GDR maka
semakin baik kinerja komponen ini. Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan
bahwa pada tahun 2009 tingkat GDR sebesar 18,88 sedangkan pada tahun
2010 menjadi 17,42, hal ini menunjukkan bahwa pihak RSUD Tugurejo
Semarang telah bekerja secara optimal mungkin dalam menangani pasiennya.
6) NDR (Net Death Rate)
NDR (Net Death Rate) menunjukkan perbandingan antara pasien
mati >48 jam atau setelah dua hari dirawat untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar.
Semakin kecil nilai NDR maka semakin baik perawatan dan pencegahan yang
dilakukan pihak rumah sakit. Nilai NDR yang diharapkan masih dapat
ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada tahun 2009 tingkat
NDR sebesar 12,81 permil, pada tahun 2010 tingkat NDR mengalami
penurunan menjadi 12,29 permil. Penurunan ini menunjukkan bahwa
perawatan dan pencegahan yang dilakukan oleh pihak RSUD Tugurejo
Semarang cukup baik, karena jumlah kematian yang lebih dari dua hari atau
84
48 jam dirawat mengalami penurunan, jadi bias dikatakan mutu pelayanan
RSUd Tugurejo semarang pada pasien rawat inap semakin baik.
Tabel 4.11 pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2009 dan 2010
Tahun
Bobot Bobot
Tolok ukur
Realisasi Target Pencapaian Bobot skor
perspektif
ukuran
hasil
(a) (b)
Target
(a):(b)
( c) ((a:b)xc)
2009
25%
33%
Proses Inovasi
(100%) 0 80% 80% 8.25% 0
67%
Tingkat kunjungan
1.08% 11.79% 9.2% 8.38% 0.77%
rawat jalan (50%)
ALOS (8,33%)
5.48hari
6hari 109.49% 1.39% 1.52%
BOR (8,33%)
73.53%
72% 97.92% 1.39% 1.36%
TOI (8,33%)
1.73hari
3hari 173.41% 1.39% 2.41%
BTO (8,33%)
55.9kali
52kali 93.02% 1.39% 1.29%
GDR (8,33%)
18.88permil
11permil 58.26% 1.39% 0.81%
NDR (8,33%)
12.81permil
5permil 39.03% 1.39% 0.54%
82.54% 25% 8.71%
2010
25%
33%
Proses Inovasi
(100%) 0 80% 80% 8.25% 0
67%
Tingkat
kunjungan 14.21% 11.79% 120.53% 8.38% 10.10%
rawat jalan (50%)
ALOS (8,33%)
5.28hari
6hari 113.64% 1.39% 1.58%
BOR (8,33%)
81.30%
72% 88.56% 1.39% 1.23%
TOI (8,33%)
1.1hari
3hari 272.73% 1.39% 3.79%
BTO (8,33%)
61.96kali
52kali 83.93% 1.39% 1.17%
GDR (8,33%)
17.42permil
11permil 63.15% 1.39% 0.88%
NDR (8,33%)
12.29permil
5permil 40.68% 1.39% 0.57%
108% 25% 19.31%
Sumber: Data sekunder diolah, 2010
Berdasarkan delapan indikator dalam perspektif proses bisnis internal
RSU Tugurejo semarang yang terdiri dari proses inovasi, tingkat kunjungan
rawat jalan, ALOS, BOR, TOI, BTO, GDR, dan NDR. Pada tahun 2009
tingkat kunjungan rawat jalan belum maksimal karena belum mencapai target
yang diinginkan hal ini dikarenakan sedikitnya jumlah kunjungan pasien yang
berobat selama klinik dibuka. Pencapaian skor ALOS sebesar 1,52%,
pertumbuhan ALOS menunjukkan bahwa perhatian RSUD Tugurejo
85
Semarang sangat baik kepada pasien rawat inap. Pencapaian skor BOR
sebesar 1,36%, belum tercapainya target BOR menunjukkan bahwa pihak
rumah sakit belum menyediakan fasilitas tempat tidur yang sesuai.
Pencapaian skor TOI sebesar 2,41%, sudah melebihi target hal ini disebabkan
banyaknya jumlah pasien rawat inap. Pencapaian skor BTO sebesar 1,29%,
belum tercapainya target BTO menunjukkan bahwa fasilitas yang diberikan
rumah sakit kurang maksimal. Pencapaian skor GDR sebesar 0,81%
menunjukkan bahwa rumah sakit belum mencapai target yang ditetapkan hal
ini mengindikasikan bahwa rumah sakit belum bekerja optimal dalam
menangani pasiennya. Pencapaian skor NDR sebesar 0,54% menunjukkan
bahwa kinerja rumah sakit terhadap pasien rawat inap belum optimal. Secara
keseluruhan pada tahun 2009 mendapat skor 8,71%.
Pada tahun 2010 tingkat kunjungan rawat jalan berhasil mencapai
target, hal ini mengindikasikan bahwa pihak rumah sakit berhasil menambah
kepercayaan masyarakat untuk berobat jalan ke RSUD Tugurejo Semarang.
Pencapaian skor ALOS sebesar 1,58%, telah mencapai target dan lebih baik
dibandingkan tahun 2009 hal ini mengindikasikan perhatian RSUD Tugurejo
kepada pasiennya semakin baik. Pencapaian skor BOR sebesar 1,23%, belum
tercapainya target BOR, bahkan skor yang diperoleh menurun dibandingkan
tahun 2009 hal ini menunjukkan bahwa pihak rumah sakit masih belum
menyediakan fasilitas tempat tidur yang sesuai. Pencapaian skor TOI sebesar
3,79%, sudah melebihi target, bahkan meningkat dibandingkan tahun 2009
hal ini disebabkan jumlah pasien rawat inap yang semakin meningkat.
86
Pencapaian skor BTO sebesar 1,17%, belum tercapainya target BTO
menunjukkan bahwa fasilitas yang diberikan rumah sakit kurang maksimal.
Pencapaian skor GDR sebesar 0,88% menunjukkan bahwa rumah sakit belum
mencapai target yang ditetapkan hal ini mengindikasikan bahwa rumah sakit
belum bekerja optimal dalam menangani pasiennya. Pencapaian skor NDR
sebesar 0,57% menunjukkan bahwa kinerja rumah sakit terhadap pasien rawat
inap belum optimal. Secara keseluruhan pada tahun 2010 perspektif proses
bisnis internal memperoleh skor sebesar 19,31%, skor yang diperoleh
mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2009, hal ini mengindikasikan
kinerja rumah sakit semakin baik dibandingkan tahun sebelumnya, untuk
mempertahankan kinerja yang sudah baik ini pihak rumah sakit harus tetap
meningkatkan pelayanannya serta menciptakan produk baru yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh J. Peter Chingos (2005) pada Maine Medical Center yang
menyatakan bahwa kinerja perspektif proses bisnis internal rumah sakit
tersebut sudah baik.
4.4 Kinerja Rumah Sakit Pada Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan
Kinerja rumah sakit pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan di
RSUD Tugurejo Semarang dilakukan dengan menggunakan pengukuran tingkat
produktivitas karyawan, retensi karyawan dan tingkat kepuasan karyawan.
4.4.1 Tingkat Produktivitas Karyawan
Tingkat produktivitas karyawan digunakan untuk mengetahui
produktivitas karyawan dalam bekerja untuk periode tertentu. Pengukurannya
87
dengan membandingkan antara pendapatan pelayanan kesehatan dengan jumlah
karyawan. Semakin tinggi nilai produktivitas karyawan maka semakin bagus
kinerjanya.
Tabel 4.12 tingkat produktivitas karayawan RSUD Tugurejo Semarang tahun
2009-2010
Tahun
Pendapatan
pelayanan kesehatan
Jumlah
karyawan
Produktivitas
karyawan
Pertumbuhan
produktivitas
karyawan
2009 Rp. 37.858.029.681 599 Rp. 63.202.052,89 6.48%
2010 Rp. 50.748.633.806 673 Rp. 75.406.588,11 16.18%
Keterangan: produktivitas karyawan tahun2008 sebesar Rp 59.105.139,22
Sumber: data sekunder diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.12 di atas terlihat bahwa tingkat produktivitas
karyawan RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2009 sebesar 6,48% dan pada
tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 16,18%, hal ini menunjukkan bahwa
semakin bagus kinerja karyawan RSUD Tugurejo Semarang yang artinya kinerja
karyawan sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Rata-rata
produktivitas karyawan sebesar Rp. 69.304.320,5
4.4.2 Retensi Karyawan
Tingkat retensi karyawan digunakan untuk mengetahui seberapa besar
perputaran karyawan dan tingkat retensi karyawan RSUD Tugurejo Semarang.
Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara jumlah karyawan yang
keluar dengan total jumlah karyawan dalam tahun yang berjalan. Semakin sedikit
karyawan yang mengundurkan diri maka semakin baik tingkat perputaran
karyawan.
88
Tabel 4.13 tingkat retensi karyawan pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-
2010
Tahun
Jumlah
karyawan keluar
Jumlah
karyawan
Retensi
karyawan
2009 3 599 0,51%
2010 2 673 0,29%
Sumber: data sekunder diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.13 di atas terlihat bahwa tingkat retensi karyawan
RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2009 sebesar 0,51% dan mengalami
penurunan pada tahun 2010 menjad 0,29%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat
perputaran karyawan semakin baik.
4.4.3 Tingkat Kepuasan Karyawan
Tingkat kepuasan karyawan digunakan untuk mengukur seberapa jauh
karyawan merasa puas terhadap perusahaan. Pengukurannya dengan
menggunakan survey kepuasan karyawan pada RSUD Tugurejo Semarang yang
dilakukan dengan membagikan kuesioner pada 85 responden.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh gambaran bahwa indeks
kepuasan karyawan adalah sebesar 68% hal ini berarti RSUD Tugurejo Semarang
mampu memberikan timbal balik kepada karyawan dengan baik, dengan demikian
kemampuan rumah sakit dalam menyikapi kepuasan karayawan pada dimensi
keterlibatan dalam pengambilan keputusan, pengakuan, akses untuk memperoleh
informasi, dorongan kreatif dan inovatif serta dukungan dari atasan baik pula, dari
kelima aspek tersebut rumah sakit lebih memprioritaskan pada dimensi kondisi
tempat kerja, lebih jelasnya dapat dilihat dari penjelasan berikut.
89
a. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan
Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi keterlibatan dalam
pengambilan keputusan menggambarkan bahwa aspek keterlibatan dalam
pengambilan keputusan dapat menentukan tingkat kepuasan karyawan,
dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.6 berikut
Gambar 4.6 frekuensi responden terhadap pengambilan keputusan
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.6 menunjukkan respon karyawan pada indikator kepuasan
karyawan pada dimensi keterlibatan dalam pengambilan keputusan skor
terendah sebesar 5,88% atau sebesar 10 orang sangat puas, dan skor tertinggi
sebanyak 47,06% atau 80 orang menyatakan cukup puas. Secara keseluruhan
tingkat kepuasan karyawan terhadap pengambilan keputusan sebesar 68,7%
termasuk dalam kategori cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon
karyawan RSUD Tugurejo Semarang terhadap dimensi keterlibatan dalam
pengambilan keputusan sudah baik, dengan memberikan perhatikan yang
besar kepada dimensi keterlibatan dalam pengambilan keputusan akan
meningkatkan kepuasan karyawan terhadap rumah sakit.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat
Tidak Puas
Tidak Puas Cukup
Puas
Puas Sangat
Puas
0,00%
7,65%
47,06%
39,41%
5,88%
pengambilan keputusan
90
b. Akses untuk memperoleh informasi
Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi akses untuk memperoleh
informasi menggambarkan bahwa aspek untuk memperoleh informasi dapat
menentukan tingkat kepuasan karyawan, dimana pendapat respoden terlihat
pada gambar 4.7 berikut
Gambar 4.7 frekuensi responden terhadap akses untuk memperoleh informasi
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.7 menunjukkan bahwa skor terendah sebanyak 4,71% atau 8
orang menyatakan tidak puas, dan skor tertinggi sebanyak 61,76% atau 105
orang menyatakan cukup puas. Secara keseluruhan tingkat kepuasan
karyawan terhadap akses untuk memperoleh informasi sebesar 67,5%
termasuk dalam kategori cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon
karyawan RSUD Tugurejo Semarang terhadap dimensi akses untuk
memperoleh informasi sudah cukup baik, dengan memberikan perhatian yang
besar kepada dimensi akses untuk memperoleh informasi yang baik akan
meningkatkan kepuasan karyawan terhadap rumah sakit.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Sangat
Tidak Puas
Tidak Puas Cukup
Puas
Puas Sangat
Puas
0,00%
4,71%
61,76%
24,71%
8,82%
memperoleh informasi
91
c. Pengakuan atas hasil yang baik
Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi pengakuan atas hasil yang
baik menggambarkan bahwa aspek ini dapat menentukan tingkat kepuasan
karyawan, dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.8 berikut
Gambar 4.8 frekuensi responden terhadap pengakuan
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa skor terendah 3,53% atau 6 orang
menyatakan tidak puas, dan skor tertinggi sebesar 69,41% atau 118 orang
menyatakan cukup puas. Secara keseluruhan tingkat kepuasan karyawan
terhadap pengakuan atas hasil yang baik sebesar 65,9% termasuk dalam
kategori cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon karyawan RSUD
Tugurejo Semarang terhadap dimensi pengakuan atas hasil kerja yang baik
sudah cukup baik, dengan memberikan perhatian yang besar kepada dimensi
pengakuan atas hasil kerja yang baik akan meningkatkan kepuasan karyawan
terhadap rumah sakit.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Sangat
Tidak
Puas
Tidak
Puas
Cukup
Puas
Puas Sangat
Puas
0,00%
3,53%
69,41%
21,18%
5,88%
Pengakuan
92
d. Motivasi bekerja
Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi motivasi bekerja
menggambarkan bahwa aspek ini dapat menentukan tingkat kepuasan
karyawan, dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.9 berikut
Gambar 4.9 frekuensi responden terhadap motivasi dalam bekerja
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa skor terendah sebesar 2,94% atau 5
orang menyatakan sangat puas, dan skor tertinggi sebesar 51,76% atau 88
orang menyatakan cukup puas. Secara keseluruhan tingkat kepuasan
karyawan terhadap motivasi dalam bekerja sebesar 67,9% termasuk dalam
kategori cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon karyawan RSUD
Tugurejo Semarang terhadap dimensi motivasi dalam bekerja sudah cukup
baik, rata-rata karyawan berpendapat cukup puas atas motivasi dalam bekerja
yang diberikan oleh RSUD Tugurejo Semarang.
e. Kondisi fisik tempat kerja
Analisis terhadap nilai butir-butir soal dimensi kondisi fisik tempat kerja
menggambarkan bahwa aspek kondisi tempat kerja dapat menentukan tingkat
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Sangat
Tidak Puas
Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat
Puas
0,00%
5,88%
51,76%
39,41%
2,94%
motivasi bekerja
93
kepuasan karyawan, dimana pendapat responden terlihat pada gambar 4.10
berikut
Gambar 4.10 frekuensi responden terhadap kondisi fisik tempat kerja
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.10 menunjukkan bahwa skor terendah sebesar8,82% atau 15
orang menyatakan tidak puas, dan skor tertinggi sebesar 45,88% atau 78
orang menyatakan cukup puas, hal ini menunjukkan bahwa respon karyawan
RSUD Tugurejo Semarang terhadap dimensi kondisi fisik tempat kerja sudah
cukup baik, dengan memberikan perhatian yang besar pada dimensi kondisi
fisik tempat yang baik akan meningkatkan kepuasan karyawan terhadap
rumah sakit.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat
Tidak Puas
Tidak Puas Cukup
Puas
Puas Sangat
Puas
0,00%
8,82%
45,88%
34,71%
10,59%
Kondisi fisik tempat kerja
94
Tabel 4.14 pengukuran kinerja perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan
RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009 dan 2010
Tahun
Bobot
Tolok ukur
Realisasi Target Pencapaian Bobot skor
perspektif (a) (b) target (a):(b) ( c) ((a:b)xc)
2009
25%
produktivitas
karyawan 6.48% 10% 64.80% 9.75% 6.32%
39%
retensi karyawan
0.51% 1% 51.00% 5.50% 2.81%
22%
kepuasan karyawan
68% 80% 85.06% 9.75% 8.29%
39%
66.95% 25% 17.42%
2010
25%
produktivitas
karyawan
16.18% 10% 161.80% 9.75% 15.78%
39%
retensi karyawan
0.29% 1% 29.00% 5.50% 1.60%
22%
kepuasan karyawan
68% 80% 85.06% 9.75% 8.29%
39%
91.95% 25% 25.66%
Sumber: Data sekunder diolah, 2011
Pencapaian skor dari tiga indikator (produktivitas karyawan, retensi
karyawan, dan kepuasan karyawan) pada perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009 sebesar 17,42% dan pada
tahun 2010 naik menjadi 25,66%. Secara keseluruhan pencapaian skor belum
mencapai target yang diinginkan, namun mengalami kenaikan dengan demikian
dapat dikatakan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2009-2010 sudah cukup baik, hal ini mengindikasikan bahwa
ketrampilan yang dimiliki karyawan sudah lebih baik karena adanya pelatihan dari
rumah sakit, untuk meningkatkan kinerja perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan harus dilakukan peningkatan ketrampilan karyawan, teknik operasi
dan pemeliharaan melalui program pelatihan yang seharusnya selalu diadakan
95
pihak rumah sakit untuk para karyawannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Erwan susanto (2008) yang melakukan penelitian
pada Rumah Sakit Umum Daerah Sragen yang menyatakan bahwa kinerja
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada rumah sakit mengalami
peningkatan.
Tabel 4.15 Rekapitulasi pengukuran kinerja RSUD Tugurejo Semarang
Tahun Perspektif Skor
2009
Perspektif Keuangan 13.68%
Perspektif Pelanggan 20.92%
Perspektif Proses Bisnis
Internal 8.71%
Perspektif Pembelajaran dan
17.42%
Pertumbuhan
Total Skor 60.73%
2010
Perspektif Keuangan 17.92%
Perspektif Pelanggan 22.13%
Perspektif Proses Bisnis
Internal 19.31%
Perspektif Pembelajaran dan
25.66%
Pertumbuhan
Total Skor 85.02%
Sumber: data sekunder diolah, 2011
Tabel 4.15 menunjukkan total skor Balanced Scorecard dari keempat
perspektif pada tahun 2009 sebesar 60,73%. Nilai tersebut berdasarkan
pengukuran yang dikembangkan Salterio memakai skala 100 menunjukkan bahwa
kinerja RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2009 termasuk dalam kategori baik.
Perspektif pelanggan memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 20,92%.
Kontribusi perspektif keuangan, proses bisnis internal dan proses pembelajaran
dan pertumbuhan masing-masing 13,68%; 8,71%; 17,42%.
96
Pada tahun 2010 total skor Balanced Scorecard meningkat sebesar
24,30% dibandingkan tahun 2009 menjadi 85,02%, termasuk dalam kategori
sangat baik. Perspektif pembelajaran memberikan kontribusi terbesar yaitu
25,66%. Kontribusi perspektif keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal
masing-masing sebesar 17,92%; 22,13%; 19,31%.
Hasil dari balanced scorecard di atas diperoleh keterangan skor tertinggi
terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 85,02% termasuk dalam kategori sangat
baik, dengan demikian dapat dijadikan bahan evaluasi untuk peningkatan kinerja
RSUD Tugurejo Semarang pada tahun berikutnya.
4.5 Hubungan Antara Keempat Perspektif dalam Penerapan Balanced
Scorecard pada RSUD Tugurejo Semarang
Hubungan antara keempat perspektif dalam balanced scorecard
merupakan hubungan sebab akibat, dimana hasil dari perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan menunjukkan angka rata-rata produktivitas karyawan sebesar
11,33%; retensi karyawan 2,81%; dan kepuasan karyawan 68%.
Kondisi karyawan tersebut mendukung kapabilitas strategi yang tepat dan
efisiensi melalui perspektif proses bisnis internal dalam memberikan layanan
terhadap pasien, yang kemudian hal ini akan mempengaruhi besarnya tingkat
kunjungan pasien RSUD Tugurejo Semarang, dimana rata-rata tingkat kunjungan
rawat jalan sebesar 7,65%; ALOS sebesar 5,38%; BOR sebesar 77,42%; TOI
sebesar 1,42%; BTO sebesar 58,93%; GDR sebesar 18,15%; dan NDR sebesar
12,55%.
97
Perspektif proses bisnis internal yang efektif akan mampu menyerahkan
nilai spesifik ke pasien melalui perspektif pelanggan, yaitu rata-rata tingkat
kepuasan pasien 70%; profitabilitas pasien sebesar 97,12%; retensi pasien sebesar
70,83%; dan akuisisi pasien sebesar 29,31%.
Kinerja keseluruhan dari ketiga perspektif tersebut (perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif bisnis internal, dan perspektif
pelanggan) akan tercermin dalam besarnya pendapatan yang diperoleh RSUD
Tugurejo Semarang untuk memenuhi target yang ditetapkan Pemda, hal tersebut
dapat dilihat pada rata-rata rasio efektivitas sebesar 97,12%; karena RSUD
Tugurejo Semarang adalah rumah sakit milik pemerintah yang didanai APBD
maka dituntut untuk mampu menekan biaya operasionalnya agar mampu
mencapai target pendapatan yang ditetapkan Pemda, hal tersebut dapat diketahui
dari rata-rata rasio efisiensi sebesar 12,29% dan rata-rata rasio ekonomis sebesar
80,15%.
98
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat
diambil simpulan sebagai berikut:
1. Perspektif keuangan
Kinerja RSUD Tugurejo Semarang ditinjau dari perspektif keuangan, yang
diukur menggunakan instrumen penelitian value for money yang meliputi,
rasio ekonomi, rasio efisiensi dan rasio efektivitas menunjukkan bahwa
masih besarnya pengeluaran untuk memperoleh pendapatan, sehingga
kurang efisien, namun besarnya pengeluaran masih di bawah anggaran
yang ditetapkan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja
perspektif keuangan tergolong cukup baik.
2. Perspektif pelanggan
Kinerja RSUD Tugurejo Semarang ditinjau dari perspektif pelanggan
dengan indikator kepuasan pasien, profitabilitas pasien, retensi pasien
pada tahun 2009 dan 2010 menunjukkan hasil yang baik, hal ini terlihat
pada tingkat kepuasan pasien yang menunjukkan bahwa sebagian besar
pasien merasa puas, dengan angka kepuasan mencapai 70%, hal ini
mengindikasikan bahwa pasien merasa puas terhadap pelayanan yang
diberikan RSUD Tugurejo Semarang sehingga rumah sakit dapat
mempertahankan hubungan dengan pasien dan dapat menarik pasien baru.
99
3. Perspektif proses bisnis internal
Kinerja RSUD Tugurejo Semarang ditinjau dari perspektif proses bisnis
internal pada tahun 2009 dan 2010 dengan indikator proses operasi sudah
cukup baik, walaupun pada kedua tahun tersebut tidak ada proses inovasi.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Kinerja RSUD Tugurejo Semarang ditinjau dari perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan dengan indikator tingkat produktivitas karyawan, tingkat
retensi karyawan, dan kepuasan karyawan pada tahun 2009 dan 2010
sudah baik, hal ini dapat dilihat pada tingkat produktivitas karyawan yang
mengalami peningkatan dan survey kepuasan karyawan yang
menunjukkan nilai 68%, sehingga tingkat retensi karyawan pada tiap tahun
relatif kecil
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang diajukan adalah sebagai
berikut:
1. Bagi RSUD Tugurejo Semarang hendaknya:
a. Penggunaan dana anggaran belanja seefisien mungkin, pemborosan
dan pengeluaran yang tidak produktif seminimal mungkin.seperti
pembelian komputer karyawan yang sudah rusak, karena masih bisa
diperbaiki.
b. Lebih meningkatkan lagi dalam membina komunikasi yang lebih baik,
dengan cara komunikasi check up bukan untuk rawat inap sehingga
100
kepercayaan masyarakat yang sudah tinggi terhadap RSUD tetap di
pertahankan.
c. Memberikan penghargaan atas prestasi karyawan, memperbanyak
pelatihan dan pengembangan karyawan agar kepuasan karyawan dan
kualitas pelayanan kepada pasien meningkat.
d. Lebih memperhatikan fasilitas yang telah disediakan untuk para pasien
dan karyawan, apakah fasilitas tersebut masih layak digunakan atau
perlu diperbaiki, seperti toilet, apotik, kantin dan tempat parker, agar
terciptanya kepuasan pasien dan karyawan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menggunakan obyek penelitian lebih
dari satu obyek sehingga dapat dilakukan perbandingan.
101
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chingos, J Peter dan Rocket Wong. 2005. Implementing a Hospital Balanced
Scorecard.
Gasperz, Vincent. 2003. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi BSC dengan Six
Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Jakarta: Gramedia.
Hermanto, Yuli. 2009. Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced
Scorecard Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor. Skripsi,
Fakultas Ekonomi Dan Manajemen IPB.
Ikhsan, Sukardi. 2005. Akuntansi Manajemen. Semarang: UNNES Press.
Irawan, Dessy Arifani. 2009. Pengukuran Kinerja Perbankan Berdasarkan
Analisis Balanced Scorecard Pada PT.Bank Mandiri (Persero)Tbk.
Jakarta: Universitas Gunadarma.
Kaplan, Robert dan David P. Norton. 2000. Menerapkan Strategi Menjadi Aksi
Balanced Scorecard. Terjemahan Peter R dan Yosi Pasla. Jakarta:
Erlangga.
Lasdi, Ladovicus. 2002. Balanced Scorecard Sebagai Kerangka Pengukuran
Kinerja Secara Komprehensif Dalam Lingkungan Bisnis Global. Vol.2
No.2 Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi
Maskur. 2004. Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang). Tesis, Program
Pascasarjana, Universitas Diponegoro.
Mulyadi dan Jony Setiawan. 2000. Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen Edisi ke-2. Jakarta: PT.Salemba 4
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk
Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta : Salemba
Empat.
Mutasowi, Ali. 2002. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur
Penilaian Pada Badan Usaha Berbentuk Koperasi. Jurnal Universitas
Paramadina Vol.1 No.3
102
Nany,Magdalena Dkk. 2008. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Pengukur
Kinerja Manajemen Pada Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu. Jurnal
Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.1 Februari 2008.
Prasetyono, 2005. Pemanfaatan Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap
Pencapaian Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balanced
Scorecard (Survey Pada RSUD di Jawa Tengah). Jurnal Infestasi, Vol.1,
No.1, Bangkalan, Juni 2005, hal 31-48.
Slamet, Achmad.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang : UNNES
Press.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alphabets
Sulastri, Atik, 2003. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Sistem Penilaian
Kinerja Pada Rumah Sakit Islam Surakarta Skripsi, Tidak
Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret.
Tjiptono, Fandi. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi
Umar, Husein. 2001. Riset Akuntansi: Panduan Lingkup untuk Membuat Skripsi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wardhani, Ragil Kusuma. 2001. Penerapkan Balanced Scorecard sebagai
Pengukuran Kinerja Organisasi. Jakarta: CV. Rajawali Press.
Watson, John G Dan Michael J Fisher. 2008. Implementing A Balanced Scorecard
In a Not-For-Profit Organization. Journal Of Business & Economics
Research September 2008.
Yuwono, Sony, dkk. 2006. Petunjuk Praktis Penyusunana BSC Menuju
Organisasi yang Berfokus Strategi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS EKONOMI (FE)
JURUSAN MANAJEMEN
Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,
semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,
email:ekonomi@unnes.ac.id
Semarang, Juni 2011
Kepada Yth.
Bapak/ibu/saudara responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Kristianingsih Trihastuti
Nim : 7350406020
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, yang sedang melaksanakan penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi
dibawah bimbingan Dra. Hj. Suhermini, M.Si dan Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si.
Saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner penelitian saya yang
berjudul Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi
Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap RSUD Tugurejo Semarang.
Kuesioner ini dijadikan sebagai salah satu pemicu (driver) penilaian kinerja rumah
sakit, diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan kinerja yang lebih konprehensif
dan dapat dijadikan acuan penyusunan strategi manajemen dimasa yang akan datang.
Demi tercapainya tujuan penelitian tersebut, maka saya selaku penyusun
kuesioner mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Informasi dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan
hanya akan digunakan untuk penelitian ilmiah.
Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu/saudara saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Peneliti
Kristianingsih Trihastuti
Lampiran 1
103
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS EKONOMI (FE)
JURUSAN MANAJEMEN
Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,
semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,
email:ekonomi@unnes.ac.id
Identitas responden
Nama : ..
Alamat : ..
Pekerjaan : ..
Petunjuk pengisian :
1. Isilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (X) pada salah
satu jawaban yang tersedia.
2. Keterangan: (SP) Sangat Puas
(P) Puas
(CP) Cukup Puas
(TP) Tidak Puas
(STP) Sangat Tidak Puas
No Pertanyaan SP P CP TP STP
1. Bagaimana tanggapan anda mengenai
mutu pelayanan RSUD Tugurejo dengan
rumah sakit yang lain?
2. Bagaimana tanggapan anda mengenai
ketepatan waktu pelayanan yang
diberikan rumah sakit?
3. Bagaimana tanggapan anda mengenai
keamanan yang ada di rumah sakit?
4. Bagaimana tanggapan anda mengenai
informasi hasil pemeriksaan yang
diberikan pihak rumah sakit ?
5. Bagaimana tanggapan anda mengenai
tarif yang diberikan oleh rumah sakit?
6. Bagaimana tanggapan anda mengenai
cara pembayaran yang ditetapkan rumah
sakit?
104
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS EKONOMI (FE)
JURUSAN MANAJEMEN
Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,
semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,
email:ekonomi@unnes.ac.id
7. Bagaimana tanggapan anda mengenai
kondisi ruangan yang tersedia di rumah
sakit?
8. Bagaimana tanggapan anda mengenai
kelonggaran waktu pembayaran yang
ditetapkan rumah sakit?
9. Bagaimana tanggapan anda mengenai
RSUD Tugurejo dalam menyelesaikan
complain anda?
10. Bagaimana tanggapan anda mengenai
cara kerja karyawan rumah sakit?
11. Bagaimana tanggapan anda mengenai
kualitas peralatan yang tersedia di rumah
sakit dilihat dari segi kelengkapan?
12. Bagaimana tanggapan anda mengenai
kualitas peralatan yang tersedia di rumah
sakit dilihat dari segi kebersihan?
13. Bagaimana tanggapan anda mengenai
kerapian dan kebersihan karyawan
rumah sakit?
14. Bagaimana tanggapan anda mengenai
kebersihan RSUD Tugurejo?
105
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS EKONOMI (FE)
JURUSAN MANAJEMEN
Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,
semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,
email:ekonomi@unnes.ac.id
Semarang, Juni 2011
Kepada Yth.
Bapak/ibu/saudara responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Kristianingsih Trihastuti
Nim : 7350406020
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, yang sedang melaksanakan penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi
dibawah bimbingan Dra. Hj. Suhermini, M.Si dan Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si.
Saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner penelitian saya yang
berjudul Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi
Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kepuasan karyawan terhadap RSUD Tugurejo Semarang. Kuesioner
ini dijadikan sebagai salah satu pemicu (driver) penilaian kinerja rumah sakit,
diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan kinerja yang lebih komprehensif dan
dapat dijadikan acuan penyusunan strategi manajemen dimasa yang akan datang.
Demi tercapainya tujuan penelitian tersebut, maka saya selaku penyusun
kuesioner mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Informasi dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan
hanya akan digunakan untuk penelitian ilmiah.
Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu/saudara saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Peneliti
Lampiran 2
106
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS EKONOMI (FE)
JURUSAN MANAJEMEN
Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,
semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,
email:ekonomi@unnes.ac.id
Kristianingsih Trihastuti
Identitas responden
Nama :
Jenis kelamin: Pria Wanita
Status kepegawaian/bagian/unit :
Pendidikan terakhir : SLTA D1/D2/D3 S1
S2 Lain-lain
Petunjuk pengisian :
1. Isilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (X) pada salah
satu jawaban yang tersedia.
2. Keterangan: (SP) Sangat Puas
(P) Puas
(CP) Cukup Puas
(TP) Tidak Puas
(STP) Sangat Tidak Puas
No Pertanyaan SP P CP TP STP
I Tanggapan karyawan terhadap keterlibatan
pengambilan keputusan
1. Bagaimana tanggapan anda terhadap
keterlibatan karyawan dalam
pengambilan keputusan yang diambil
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Semarang?
2. Bagaimana tanggapan anda terhadap
pengambilan keputusan manajemen
yang diterapkan dalam Rumah Sakit
Umum Daerah Tugurejo Semarang?
107
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS EKONOMI (FE)
JURUSAN MANAJEMEN
Alamat: Gedung C-6, Kampus sekaran gunung pati,
semarang, telp/fax. 707789022, 8508015,
email:ekonomi@unnes.ac.id
II Tanggapan karyawan terhadap motivasi
dalam bekerja
1. Bagaimana tanggapan anda mengenai
program pelatihan yang diselenggarakan
oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Tugurejo Semarang?
2. Bagaimana tanggapan anda terhadap
motivasi dari pimpinan atas inisiatif
kerja yang anda lakukan dalam
menyelesaikan tugas?
III Tanggapan karyawan terhadap akses untuk
memperoleh informasi
1. Bagaimana tanggapan anda atas
tersedianya sarana dan prasarana untuk
memperoleh informasi (telephone, fax,
internet, media cetak, dan sarana
informasi lain)?
2. Bagaimana tanggapan anda terhadap
akses untuk memperoleh informasi yang
terkait dengan rumah sakit dan
pengerjaannya?
IV Tanggapan karyawan terhadap pengakuan
atas hasil yang baik
1. Bagaimana tanggapan anda atas
penghargaan prestasi kerja karyawan
yang diberikan Rumah Sakit Umum
Daerah Tugurejo Semarang?
2. Bagaimana tanggapan anda atas insentif
yang diberikan kepada karyawan(bonus,
gaji dan tunjangan lain)?
V Tangapan karyawan terhadap kondisi fisik
tempat kerja
1. Bagaimana tanggapan anda mengenai
kelengkapan peralatan (medis dan non
medis) di Rumah Sakit Umum Daerah
Tugurejo Semarang?
2. Bagaimana tanggapan anda mengenai
fasilitas tambahan di rumah sakit (misal :
toilet, apotik, kantin dan tempat parkir)?
108
109
Lampiran 3
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pasien
Validitas dan Reliabilitas Indikator Jaminan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.766 .773 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 2.5333 .57135 30
VAR00002 2.9667 .55605 30
VAR00003 2.8333 .74664 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 5.8000 1.200 .727 .544 .556
VAR00002 5.3667 1.482 .477 .248 .807
VAR00003 5.5000 .948 .640 .495 .659
110
Validitas dan Reliabilitas Indikator Daya Tanggap
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.614 .633 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00004 2.7667 .56832 30
VAR00005 3.0667 .52083 30
VAR00006 3.5667 .72793 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00004 6.6333 1.137 .366 .169 .590
VAR00005 6.3333 1.057 .537 .288 .387
VAR00006 5.8333 .833 .406 .202 .574
111
Validitas dan Reliabilitas Indikator Empati
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.750 .771 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00007 2.6333 .49013 30
VAR00008 2.9000 .66176 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00007 2.9000 .438 .627 .393 .
a
VAR00008 2.6333 .240 .627 .393 .
a
112
Validitas dan Reliabilitas Indikator Keandalan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.807 .820 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00009 2.9000 .66176 30
VAR00010 3.0000 .52523 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00009 3.0000 .276 .694 .482 .
a
VAR00010 2.9000 .438 .694 .482 .
a
113
Validitas dan Reliabilitas Indikator Bukti Langsung
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.815 .815 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00011 2.8000 .48423 30
VAR00012 2.6333 .49013 30
VAR00013 2.9000 .66176 30
VAR00014 3.0000 .52523 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00011 8.5333 2.120 .499 .251 .825
VAR00012 8.7000 1.941 .641 .425 .767
VAR00013 8.4333 1.426 .755 .593 .711
VAR00014 8.3333 1.816 .682 .504 .746
114
Lampiran 4
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Karyawan
Validitas dan Reliabilitas Indikator Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.719 .720 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.5667 .62606 30
VAR00002 4.0000 .58722 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 4.0000 .345 .563 .317 .
a
VAR00002 3.5667 .392 .563 .317 .
a
115
Validitas dan Reliabilitas Indikator Motivasi dalam Bekerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.804 .807 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00003 4.0667 .52083 30
VAR00004 4.0000 .58722 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00003 4.0000 .345 .676 .458 .
a
VAR00004 4.0667 .271 .676 .458 .
a
116
Validitas dan Reliabilitas Indikator Akses untuk Memperoleh Informasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.702 .704 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00005 4.0000 .69481 30
VAR00006 4.0667 .63968 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00005 4.0667 .409 .543 .295 .
a
VAR00006 4.0000 .483 .543 .295 .
a
117
Validitas dan Reliabilitas Indikator Pengakuan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.825 .827 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00007 4.1000 .60743 30
VAR00008 4.0333 .55605 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00007 4.0333 .309 .704 .496 .
a
VAR00008 4.1000 .369 .704 .496 .
a
118
Validitas dan Reliabilitas Indikator Kondisi Fisik Tempat Kerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.801 .817 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00009 4.0000 .58722 30
VAR00010 4.0333 .76489 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00009 4.0333 .585 .691 .477 .
a
VAR00010 4.0000 .345 .691 .477 .
a
119
Lampiran 5
Rekapitulasi Data Hasil Penelitian
Data Kepuasaan Pasien
No No.Res
Jaminan Daya Tanggap Empati Keandalan Bukti langsung
1 2 3 jmlh % skor kriteria 4 5 6 jmlh % skor kriteria 7 8 jmlh % skor kriteria 9 10 jmlh % skor kriteria 11 12 13 14 jmlh % skor kriteria
1 R-01 3 3 4 10 67% CP 4 3 4 11 73% P 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 5 3 14 70%
P
2 R-02 3 3 3 9 60% CP 4 4 4 12 80% P 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 5 4 4 17 85%
P
3 R-03 2 3 3 8 53% CP 4 4 4 12 80% P 3 2 5 50% TP 5 5 10 100% SP 5 4 4 5 18 90%
SP
4 R-04 3 3 3 9 60% CP 4 5 3 12 80% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 4 5 4 18 90% SP
5 R-05 3 4 3 10 67% CP 4 5 4 13 87% SP 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 4 5 4 5 18 90% SP
6 R-06 3 3 3 9 60% CP 3 5 4 12 80% P 3 3 6 60% CP 5 5 10 100% SP 4 4 4 5 17 85%
P
7 R-07 5 3 3 11 73% P 5 3 3 11 73% P 4 5 9 90% SP 3 3 6 60% CP 5 4 5 3 17 85%
P
8 R-08 3 2 4 9 60% CP 4 5 4 13 87% SP 4 4 8 80% P 5 5 10 100% SP 4 4 4 5 17 85%
P
9 R-09 4 3 3 10 67% CP 4 3 5 12 80% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 5 5 5 3 18 90%
SP
10 R-10 3 3 3 9 60% CP 5 5 4 14 93% SP 5 4 9 90% SP 4 4 8 80% P 4 5 4 5 18 90% SP
11 R-11 4 4 3 11 73% P 4 2 4 10 67% CP 4 5 9 90% SP 4 3 7 70% P 4 4 4 4 16 80% P
12 R-12 3 3 3 9 60% CP 4 4 4 12 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 5 4 5 19 95%
SP
13 R-13 2 2 3 7 47% TP 4 2 4 10 67% CP 2 2 4 40% TP 3 3 6 60% CP 5 4 5 5 19 95%
SP
14 R-14 2 2 1 5 33% STP 1 3 3 7 47% TP 5 4 9 90% SP 4 3 7 70% P 3 4 4 2 13 65%
CP
15 R-15 3 4 4 11 73% P 5 4 4 13 87% SP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 2 5 5 17 85%
P
16 R-16 2 2 2 6 40% TP 4 4 4 12 80% P 5 5 10 100% SP 4 3 7 70% P 4 5 4 5 18 90% SP
17 R-17 2 2 3 7 47% TP 4 3 1 8 53% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 4 4 4 15 75% P
18 R-18 3 3 3 9 60% CP 3 3 4 10 67% CP 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 5 5 4 4 18 90%
SP
19 R-19 2 2 2 6 40% TP 4 1 3 8 53% CP 4 5 9 90% SP 4 3 7 70% P 5 4 4 3 16 80%
P
20 R-20 2 3 3 8 53% CP 4 1 5 10 67% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 5 5 3 17 85%
P
21 R-21 2 2 2 6 40% TP 3 3 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 4 3 5 5 17 85%
P
22 R-22 3 2 3 8 53% CP 4 3 1 8 53% CP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 5 4 18 90% SP
23 R-23 2 2 3 7 47% TP 4 4 4 12 80% P 5 4 9 90% SP 3 4 7 70% P 4 4 4 4 16 80% P
24 R-24 3 3 2 8 53% CP 3 4 4 11 73% P 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 5 3 4 4 16 80%
P
25 R-25 3 3 3 9 60% CP 4 3 4 11 73% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 5 5 4 18 90%
SP
26 R-26 3 2 3 8 53% CP 4 3 4 11 73% P 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 4 5 18 90%
SP
27 R-27 4 4 2 10 67% CP 3 3 3 9 60% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 4 4 5 5 18 90%
SP
28 R-28 4 3 3 10 67% CP 3 4 3 10 67% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 4 4 17 85% P
29 R-29 3 3 3 9 60% CP 3 3 4 10 67% CP 5 3 8 80% P 3 4 7 70% P 4 5 5 5 19 95% SP
120
30 R-30 3 2 3 8 53% CP 3 4 4 11 73% P 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 4 5 5 18 90% SP
31 R-31 2 2 2 6 40% TP 3 2 4 9 60% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 5 4 15 75%
P
32 R-32 4 3 3 10 67% CP 4 4 2 10 67% CP 5 5 10 100% SP 4 3 7 70% P 4 5 4 4 17 85%
P
33 R-33 3 2 4 9 60% CP 4 4 4 12 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 5 5 5 3 18 90%
SP
34 R-34 3 2 3 8 53% CP 4 4 2 10 67% CP 4 3 7 70% P 5 5 10 100% SP 4 5 4 4 17 85%
P
35 R-35 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 5 9 90% SP 4 5 9 90% SP 4 5 4 4 17 85% P
36 R-36 2 2 4 8 53% CP 3 4 4 11 73% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 5 4 4 18 90% SP
37 R-37 3 2 2 7 47% TP 2 4 4 10 67% CP 4 5 9 90% SP 3 5 8 80% P 5 5 4 5 19 95%
SP
38 R-38 2 3 3 8 53% CP 3 3 2 8 53% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 2 4 3 12 60%
CP
39 R-39 3 2 3 8 53% CP 4 3 3 10 67% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 4 4 4 15 75%
P
40 R-40 3 4 3 10 67% CP 4 5 3 12 80% P 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 5 4 4 3 16 80%
P
41 R-41 3 3 3 9 60% CP 4 2 4 10 67% CP 5 5 10 100% SP 4 5 9 90% SP 4 4 4 4 16 80% P
42 R-42 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 2 6 60% CP 4 4 8 80% P 5 4 4 5 18 90% SP
43 R-43 3 4 2 9 60% CP 4 2 4 10 67% CP 3 4 7 70% P 5 4 9 90% SP 4 2 3 5 14 70%
P
44 R-44 2 3 3 8 53% CP 3 2 4 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 5 4 3 5 17 85%
P
45 R-45 4 4 3 11 73% P 4 4 2 10 67% CP 5 4 9 90% SP 3 4 7 70% P 5 3 4 4 16 80%
P
46 R-46 2 2 3 7 47% TP 4 3 3 10 67% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 5 4 5 19 95%
SP
47 R-47 3 3 2 8 53% CP 4 4 2 10 67% CP 5 3 8 80% P 5 4 9 90% SP 4 4 5 4 17 85% P
48 R-48 3 3 2 8 53% CP 2 4 4 10 67% CP 4 5 9 90% SP 5 4 9 90% SP 3 5 4 4 16 80% P
49 R-49 3 4 4 11 73% P 4 3 3 10 67% CP 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 4 3 5 15 75%
P
50 R-50 3 3 4 10 67% CP 2 3 3 8 53% CP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 5 5 19 95%
SP
51 R-51 2 2 3 7 47% TP 3 2 2 7 47% TP 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 4 4 5 17 85%
P
52 R-52 3 3 3 9 60% CP 3 2 2 7 47% TP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 5 3 3 3 14 70%
P
53 R-53 2 2 4 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 3 5 8 80% P 4 4 8 80% P 3 4 4 5 16 80% P
54 R-54 3 2 2 7 47% TP 2 3 5 10 67% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 5 4 3 17 85% P
55 R-55 2 3 2 7 47% TP 4 4 2 10 67% CP 4 4 8 80% P 5 4 9 90% SP 3 5 4 3 15 75%
P
56 R-56 2 2 3 7 47% TP 3 3 3 9 60% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 4 4 3 3 14 70%
P
57 R-57 3 2 4 9 60% CP 3 2 3 8 53% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 4 3 3 4 14 70%
P
58 R-58 2 3 4 9 60% CP 3 4 2 9 60% CP 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 3 3 4 3 13 65%
CP
59 R-59 3 2 3 8 53% CP 3 4 4 11 73% P 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 4 4 3 14 70% P
60 R-60 3 4 2 9 60% CP 3 3 3 9 60% CP 3 4 7 70% P 5 4 9 90% SP 3 3 4 4 14 70% P
61 R-61 2 3 4 9 60% CP 3 4 2 9 60% CP 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 4 3 4 15 75%
P
62 R-62 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 3 3 12 60%
CP
63 R-63 3 3 3 9 60% CP 4 2 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 3 3 3 13 65%
CP
64 R-64 2 3 3 8 53% CP 3 4 5 12 80% P 4 5 9 90% SP 3 4 7 70% P 3 3 4 4 14 70%
P
65 R-65 3 3 4 10 67% CP 3 3 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 3 3 3 13 65% CP
121
66 R-66 3 4 3 10 67% CP 3 4 3 10 67% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 4 4 4 15 75% P
67 R-67 3 3 4 10 67% CP 3 3 3 9 60% CP 5 5 10 100% SP 4 4 8 80% P 3 3 3 3 12 60%
CP
68 R-68 3 3 3 9 60% CP 2 2 5 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 2 6 60% CP 4 3 3 3 13 65%
CP
69 R-69 4 4 3 11 73% P 4 2 2 8 53% CP 5 3 8 80% P 2 4 6 60% CP 3 3 3 3 12 60%
CP
70 R-70 3 3 4 10 67% CP 4 3 3 10 67% CP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 4 3 3 14 70%
P
71 R-71 3 3 2 8 53% CP 4 3 3 10 67% CP 4 3 7 70% P 2 2 4 40% TP 4 3 3 3 13 65% CP
72 R-72 3 3 3 9 60% CP 3 2 4 9 60% CP 5 4 9 90% SP 4 3 7 70% P 3 3 4 3 13 65% CP
73 R-73 2 3 3 8 53% CP 4 3 3 10 67% CP 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 3 3 3 13 65%
CP
74 R-74 2 2 2 6 40% TP 4 4 2 10 67% CP 3 4 7 70% P 2 3 5 50% TP 4 4 3 4 15 75%
P
75 R-75 3 3 3 9 60% CP 4 2 4 10 67% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 3 3 3 12 60%
CP
76 R-76 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 3 3 3 12 60%
CP
77 R-77 3 3 4 10 67% CP 3 4 4 11 73% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 3 3 12 60% CP
78 R-78 2 4 3 9 60% CP 2 4 2 8 53% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 4 3 4 3 14 70% P
79 R-79 3 3 3 9 60% CP 3 3 3 9 60% CP 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 3 3 12 60%
CP
80 R-80 3 4 2 9 60% CP 4 3 3 10 67% CP 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 4 3 4 14 70%
P
81 R-81 3 3 3 9 60% CP 4 2 4 10 67% CP 2 5 7 70% P 3 2 5 50% TP 4 4 4 4 16 80%
P
82 R-82 3 4 4 11 73% P 2 2 4 8 53% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 3 4 13 65%
CP
83 R-83 3 2 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 3 3 12 60% CP
84 R-84 2 2 2 6 40% TP 4 2 3 9 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 3 4 13 65% CP
85 R-85 2 2 2 6 40% TP 4 4 4 12 80% P 5 3 8 80% P 3 4 7 70% P 3 4 3 4 14 70%
P
86 R-86 3 4 2 9 60% CP 3 2 2 7 47% TP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 3 3 12 60%
CP
87 R-87 3 3 3 9 60% CP 4 2 2 8 53% CP 5 4 9 90% SP 3 5 8 80% P 3 3 3 3 12 60%
CP
88 R-88 2 3 3 8 53% CP 3 3 2 8 53% CP 5 4 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 3 4 3 13 65%
CP
89 R-89 3 3 2 8 53% CP 3 3 4 10 67% CP 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 3 4 13 65% CP
90 R-90 4 4 3 11 73% P 3 4 2 9 60% CP 3 3 6 60% CP 4 5 9 90% SP 3 3 3 3 12 60% CP
91 R-91 2 3 3 8 53% CP 4 2 4 10 67% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 3 4 13 65%
CP
92 R-92 3 2 2 7 47% TP 5 4 3 12 80% P 5 5 10 100% SP 3 4 7 70% P 3 3 3 3 12 60%
CP
93 R-93 2 3 3 8 53% CP 3 3 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 4 4 4 15 75%
P
94 R-94 3 3 3 9 60% CP 3 4 3 10 67% CP 4 5 9 90% SP 5 4 9 90% SP 4 3 4 4 15 75%
P
95 R-95 2 3 2 7 47% TP 2 4 3 9 60% CP 4 4 8 80% P 5 4 9 90% SP 4 4 3 3 14 70% P
96 R-96 3 3 3 9 60% CP 3 3 4 10 67% CP 5 4 9 90% SP 4 3 7 70% P 3 3 3 4 13 65% CP
jumlah 819 5460%
jumlah 950
6333%
jumlah 753
7530%
jumlah 705
7050%
jumlah
1469 7345%
Rata-rata 8.53 57%
CP
Rata-rata 9.9
66% CP
Rata-
rata
7.8
78% P
Rata-
rata
7.34
73% P
Rata-rata
14 77%
P
122
Data Kepuasaan Karyawan
No
No.
Res
pngambilan keptsn motivasi bekerja mperoleh infrms pengakuan kondisi tmp kerja
1 2 jml
%
skor kriteria
3 4 jml
%
skor
kriteria 5 6 jml
%
skor
kriteria 7 8 jml
%
skor
kriteria 9 10 jml
%
skor
kriteria
1 R-01 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P
2 R-02 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P
3 R-03 3 2 5 50% TP 3 4 7 70% P 3 2 5 50% TP 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P
4 R-04 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P
5 R-05 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P
6 R-06 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 2 2 4 40% TP
7 R-07 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 2 2 4 40% TP
8 R-08 4 2 6 60% CP 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 2 5 50% TP
9 R-09 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 2 4 6 60% CP
10 R-10 4 3 7 70% P 2 4 6 60% CP 5 3 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP
11 R-11 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP
12 R-11 4 3 7 70% P 2 4 6 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP
13 R-12 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 4 7 70% P 2 2 4 40% TP
14 R-15 4 2 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 2 2 4 40% STP 4 2 6 60% CP
15 R-15 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP
16 R-16 4 3 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 2 2 4 40% TP
17 R-17 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP
18 R-18 4 3 7 70% P 3 2 5 50% TP 5 4 9 90% SP 5 4 9 90% SP 3 4 7 70% P
19 R-19 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP
20 R-20 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP
21 R-21 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP
22 R-22 4 2 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 2 5 50% TP
23 R-23 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP
24 R-24 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 2 4 6 60% CP
25 R-25 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 4 9 90% SP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P
26 R-26 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P
27 R-27 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P
28 R-28 4 5 9 90% SP 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP
29 R-29 4 5 9 90% SP 2 4 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P
30 R-30 3 2 5 50% TP 4 5 9 90% SP 2 4 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP
31 R-31 4 5 9 90% SP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP
32 R-32 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP
33 R-33 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 4 7 70% P 3 5 8 80% P
123
34 R-34 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 2 3 5 50% TP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P
35 R-35 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P
36 R-36 4 5 9 90% SP 3 3 6 60% CP 5 4 9 90% SP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P
37 R-37 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 5 9 90% SP 5 3 8 80% P 4 4 8 80% P
38 R-38 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P
39 R-39 5 3 8 80% P 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP
40 R-40 3 2 5 50% TP 3 4 7 70% P 5 3 8 80% P 2 3 5 50% STP 4 4 8 80% P
41 R-41 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% STP 4 3 7 70% P
42 R-42 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP
43 R-43 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P
44 R-44 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP
45 R-45 3 2 5 50% TP 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 3 2 5 50% STP 3 4 7 70% P
46 R-46 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 4 5 9 90% SP
47 R-47 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP
48 R-48 3 2 5 50% TP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP 5 4 9 90% SP
49 R-49 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP
50 R-50 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P
51 R-51 5 3 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P 4 4 8 80% P
52 R-52 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P
53 R-53 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% TP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP
54 R-54 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 2 3 5 50% STP 4 4 8 80% P
55 R-55 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP
56 R-56 3 5 8 80% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P
57 R-57 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P
58 R-58 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P
59 R-59 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P
60 R-60 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P
61 R-61 3 4 7 70% P 3 5 8 80% P 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P
62 R-62 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 5 8 80% P
63 R-63 3 3 6 60% CP 2 4 6 60% CP 3 5 8 80% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P
64 R-64 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P
65 R-65 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP
66 R-66 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 4 4 8 80% P 5 3 8 80% P 4 3 7 70% P
67 R-67 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 5 8 80% P
68 R-68 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP
69 R-69 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P
70 R-70 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P
71 R-71 3 4 7 70% P 3 5 8 80% P 4 5 9 90% SP 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P
124
72 R-72 4 4 8 80% P 3 5 8 80% P 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 5 5 10 100% SP
73 R-73 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P
74 R-74 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P
75 R-75 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P
76 R-76 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 3 5 8 80% P 3 5 8 80% P 4 3 7 70% P
77 R-77 4 4 8 80% P 3 2 5 50% TP 4 3 7 70% P 3 5 8 80% P 4 5 9 90% SP
78 R-78 4 5 9 90% SP 4 4 8 80% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 5 3 8 80% P
79 R-79 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 5 9 90% SP 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P
80 R-80 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP
81 R-81 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 3 3 6 60% CP 4 4 8 80% P 5 4 9 90% SP
82 R-82 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P 3 3 6 60% CP 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P
83 R-83 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P
84 R-84 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 4 3 7 70% P 3 4 7 70% P 4 3 7 70% P
85 R-85 4 4 8 80% P 4 4 8 80% P 3 3 6 60% CP 3 5 8 80% P 4 5 9 90% SP
Jumlah 584 5840% Jumlah 577 5770% Jumlah 574 9567% Jumlah 560 5600% Jumlah 590 5900%
Rata-rata 6.9 68.7%
CP
Rata-
rata
6.8 67.9% CP
Rata-
rata
6.8 67.5% CP
Rata-
rata
6.6 65.9% CP
Rata-
rata
6.9 69% P
125
Lampiran 6
Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Tugurejo Semarang
DIREKTUR
KELOMPOK
JABFUNG
WADIR
PELAYANAN
BIDANG
PELAYANAN
BIDANG
PENUNJANG
BIDANG
KEPERAWATAN
SEKSI
PELAYANAN
RAWAT
JALAN
SEKSI
PELAYANAN
RAWAT INAP
SEKSI
PENUNJANG
MEDIK
SEKSI
KEPERAWATAN
RAWAT JALAN
SEKSI
PENUNJANG
NON MEDIK
SEKSI
KEPERAWATAN
RAWAT INAP
WADIR UMUM DAN
KEUANGAN
BAGIAN
UMUM
BAGIAN
PERENCANAAN
DIKLAT
BAGIAN
KEUANGAN
SUB BAGIAN
RUMAH
TANGGA
SUB BAGIAN
ORPEG
SUB
BAGIAN
PROGRAM
SUB
BAGIAN
MONEV
SUB BAGIAN
PEMBENDAHARAAN
DAN VERIFIKASI
SUB BAGIAN
AKUNTANSI
SUB BAGIAN
TU HUKUM&
HUMAS
SUB
BAGIAN
DIKLAT
SUB BAGIAN
ANGGARAN
126
Lampiran 7
127
128
Lampiran 8
129
Lampiran 9
130
131
132
133
134
135
136
137
138
Lampiran 10
DATA KARYAWAN RSUD TUGUREJO SEMARANG
No Jenis Kepegawaian
Tahun
2009 2010
1. Dokter Umum 26 29
2. Dokter Spesialis 34 35
3. Dokter Gigi 5 5
4. Apoteker 3 6
5. Tenaga Keperwatan 231 257
6. Tenaga Kesehatan lainnya 121 141
7. Non Medis 179 200
Jumlah 599 673
139
Lampiran 11
140
Lampiran 12