PENGARUH ASIMET RI INFORMASI, T INGKAT LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN T ERHADAP MANA…
Feat y Oct aviany
Proposal skripsi
rafiq syauqi
TESIS
NI KETUT MULIATI
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
1
2
NI KETUT MULIATI
NIM 0891662003
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
3
Lembar Pengesahan
Mengetahui,
Dr. I Ketut Budhiartha, SE.,M.Si.,Ak Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP 19591202 1987021 001 NIP 19590215 1985102 001
4
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, karena
sehingga pada kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya, khususnya kepada bapak Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE.,
M.Si., sebagai Pembimbing I dan ibu Ni Made Dwi Ratnadi, SE., M.Si., Ak.,
memberi nasihat, dan semangat kepada penulis, baik selama mengikuti seluruh
dengan tahap penyelesaian tesis. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan
terima kasih kepada bapak Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Drs. I Ketut
Suwarta, M.Si., Ak., Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., sebagai tim
penguji yang telah berkenan memberi masukan yang sifatnya membangun guna
Udayana, Prof. Dr. Dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM) atas kesempatan dan
Terima kasih pula kepada Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) selaku
6
Universitas Udayana. Terima kasih juga kepada Bapak Dr. Ketut Budiartha, SE.,
M.Si., Ak., dan Ibu Ni Luh Supadmi, SE., M.Si., Ak., selaku pengelola Program
atas dukungan, semangat, dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih
tercinta, bapak I Made Letong dan ibu Ni Wayan Rasmin atas doa restunya agar
penulis bisa menyelesaikan tesis ini. Terima kasih juga kepada kakakku I Wayan
Muntra, SH., Ansje Lilyanti Paudie, SH., Ni Made Muntri, SE., I Komang
Mudiya serta suami dan anakku I Wayan Bawa Antara dan I Putu Krishna
Wibawa Antara atas doa dan dukungan moral maupun material yang diberikan
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberi kontribusi kepada
penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian tesis ini.
penulis juga mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak jika ada
kekurangan yang pastinya tidak disengaja dalam tesis ini. Semoga tesis ini
bermanfaat.
Penulis
7
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ...................................................................... i
PERSYARATAN GELAR ............................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................. iv
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Pengaruh Asimetri Informasi pada Praktik Manajemen Laba..... 45
6.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Praktik Manajemen Laba .... 47
LAMPIRAN ...................................................................................................... 57
11
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
diharapkan dapat memberikan informasi kepada para investor dan kreditor dalam
penyusunan laporan keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil
lebih baik tentang kinerja ekonomi perusahaan daripada informasi yang dihasilkan
dari aspek penerimaan dan pengeluaran kas terkini (FASB, 1978). Namun,
yang berlaku. Pilihan metoda akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh
manajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan manajemen laba atau
earnings management.
dan menerapkan metoda akuntansi yang dapat memberikan informasi laba lebih
manajemen laba.
transaksi akrual, yaitu transaksi yang tidak mempengaruhi aliran kas (Friedlan,
pada laporan laba rugi karena investor berpendapat bahwa kestabilan laba akan
tidak mempengaruhi aliran kas masuk (cash inflow) maupun aliran kas keluar
(cash outflow). Akuntansi akrual terdiri dari discretionary accruals (DA) dan non
dan estimasi akuntansi. NDA merupakan akrual yang ditentukan atas kondisi
pemilik (dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri
informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek
akuntansi.
adalah ukuran perusahaan (Halim, dkk. 2005). Halim, dkk. (2005) menemukan
mempunyai insentif yang cukup besar untuk melakukan manajemen laba, karena
salah satu alasan utamanya adalah perusahaan besar harus mampu memenuhi
variabel kontrol didapatkan hasil bahwa variabel SIZE (ukuran perusahaan) tidak
daripada R2 asimetri informasi yaitu sebesar 0.183306 < 0.267580. Penelitian ini
merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, dkk. (2006).
Berdasarkan saran dari Rahmawati, dkk. (2006) yaitu dengan menjadikan variabel
menjadi motivasi bagi penulis untuk melakukan penelitian yang terkait dengan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1) Manfaat akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman
2) Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar masukan dan
saham, terutama dalam menilai kualitas laba yang dilaporkan dalam laporan
keuangan, serta sejauh mana asimetri informasi dan ukuran perusahaan itu
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dua atau lebih orang (pihak), dimana salah satu pihak disebut agent dan pihak
decision making kepada agent, hal ini dapat pula dikatakan bahwa principal
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Wewenang dan tanggungjawab
agent maupun principal diatur dalam kontrak kerja atas persetujuan bersama.
misalnya kontrak kerja antara perusahaan dengan para manajernya dan kontrak
dimiliki. Tetapi di satu sisi, agent memiliki informasi yang lebih banyak (full
adanya asimetry information. Informasi yang lebih banyak dimiliki oleh manajer
dalam hal ini investor, akan sulit untuk mengontrol secara efektif tindakan yang
dilakukan oleh manajemen karena hanya memiliki sedikit informasi yang ada.
20
kepentingan antara principal dan agent. Pemegang saham sebagai pihak principal
keagenan muncul karena adanya perilaku oportunistik dari agent, yaitu perilaku
Jensen dan Meckling (1976), menyatakan bahwa jika kedua kelompok (agent
utilitasnya, maka alasan yang kuat untuk meyakini bahwa agen tidak akan selalu
bertindak yang terbaik untuk kepentingan prinsipal. Jensen dan Meckling (1976)
expenditure by the principal adalah kos pengawasan yang harus dikeluarkan oleh
pemilik; 2) the bonding cost adalah kos yang harus dikeluarkan akibat
pemonitoran yang harus dikeluarkan prinsipal kepada agen; 3) the residual loss
21
Scott (2000) membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi dua.
masa depan untuk ditunjukan dalam laporan keuangan, seperti perkiraan umur
ekonomis dan nilai residu aktiva tetap, tanggungjawab untuk pensiun, pajak yang
ditangguhkan, kerugian piutang dan penurunan nilai asset. Disamping itu manajer
22
memiliki pilihan untuk metode akuntansi, seperti metode penyusutan dan metode
kinerja ekonomi perusahaan. Hal ini muncul ketika manajemen memiliki akses
keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat
rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setiawati dan Na’im, 2000).
adalah intervensi manajemn terhadap laporan keuangan, yang berupa pilihan yang
keuangan.
yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan bonus besar
23
(Sweeney, 1994). Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan
pihak eksternal.
manajemen laba :
1) Bonus Purposes
Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak
2) Political Motivations
3) Taxation Motivations
pajak pendapatan.
4) Pergantian CEO
sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap menilai bahwa
Teknik dan pola manajemen laba menurut Setiawati dan Na’im (2000)
estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi
kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud,
dijadikan sebagai suatu target dalam proses penilaian pretasi usaha suatu
(Gumanti, 2000). Laba dan tingkat keuntungan juga merupakan alat untuk
mengurangi biaya keagenan (agency costs), dari sisi teori keagenan. Misalnya,
pada saat keuntungan dijadikan sebagai patokan dalam pemberian bonus, hal ini
26
agar dapat menerima bonus seperti yang diinginkannya. Selain itu, mengingat
dan manajemen laba setelah mengendalikan faktor lain yang dapat mempengaruhi
manajemen laba, seperti variabilitas aliran kas, ukuran, risiko, dan pengungkapan
keuangan perusahaan.
Pola manajemen laba menurut Scott (2000) dapat dilakukan dengan cara:
1) Taking a Bath
Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO baru
2) Income Minimization
sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat
3) Income Maximization
bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang
lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelanggaran
perjanjian hutang.
4) Income Smoothing
dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya
akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar
bahwa agen tidak akan selalu bertindak yang terbaik untuk kepentingan prinsipal.
Prinsipal dapat membatasinya dengan menetapkan insentif yang tepat bagi agen
dan melakukan monitor yang didesain untuk membatasi aktivitas agen yang
menyimpang. Ada dua tipe asimetri informasi : adverse selection dan moral
hazard.
28
1) Adverse selection
Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau
transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse
selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak
dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan
2) Moral Hazard
Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau
lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau
(bounded-rationality).
Masalah keagenan dihadapi pula oleh partisipan pasar modal. Salah satu
partisipan pasar modal adalah dealer atau market makers. Ketidakpastian yang
29
wajar dengan memperhatikan kejadian tertentu atau kondisi atau informasi apa
Bid-ask spread merupakan selisih harga beli tertinggi dengan harga jual
terendah saham trader. Stoll (1989) dalam Mardiyah (2001) menyatakan bahwa
bid ask spread merupakan fungsi dari tiga komponen biaya yang berasal dari: 1)
terlalu banyak saham dan memiliki terlalu sedikit saham. Atas biaya pemilikan
Sedangkan biaya informasi asimetri lahir karena adanya dua pihak trader yang
tidak sama dalam memiliki dan mengakses informasi. Pihak pertama adalah
informed trader yang memiliki informasi superior dan pihak lainnya yaitu
dalam perdagangan saham antar trader. Jika kedua belah pihak bertransaksi, maka
trader. Upaya mengurangi risiko rugi tersebut tercermin dalam bid ask spread.
30
bid-ask spread menyatakan bahwa terdapat suatu komponen spread yang turut
1) Biaya pemrosesan pesanan (order processing cost), terdiri dari biaya yang
terkait erat dengan arus informasi di pasar modal. Berkaitan dengan bid-ask
(1986). Cohen, dkk. (1986) menekankan bahwa riset mengenai kos transaksi/kos
kesegeraan (immediacy cost) harus membedakan antara spread dealer dan spread
pasar. Cohen, dkk. (1986) menjelaskan bahwa spread dealer untuk suatu saham
merupakan perbedaan harga bid dan ask yang ditentukan oleh dealer secara
spread pasar untuk suatu saham merupakan perbedaan harga bid tertinggi dan ask
saham tersebut. Berdasarkan perbedaan tersebut, maka spread pasar dapat lebih
yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak
Bagi investor, kebijakan perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow
dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak
terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran pemberian
kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: log total aktiva (Marihot
dan Doddy, 2007), log total penjualan (Nuryaman, 2008), kapitalisasi pasar
bahwa pada dasarnya ukuran perusahan hanya terbagi dalam 3 katagori yaitu
kecil (small firms). Penentuan ukuran perusahaan ini adalah bedasarkan kepada
yang diteliti yaitu: asimetri informasi sebagai variabel independen dan manajemen
laba sebagai variabel dependen, sedangkan variabel kontrol dalam penelitian ini
kapitalisasi pasar. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi sederhana.
lebih besar daripada R2 asimetri informasi yaitu sebesar 0.183306 < 0.267580.
informasi, kinerja masa kini dan masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan
laba pada semua perusahaan yang terdaftar di NYSE periode akhir Juni selama
kasus ambil alih perusahaan, sekalipun alasan utama pemilihan metode akuntansi
perusahaan.
menggunakan lima tahun penelitian yaitu dari tahun 2000-2004, sedangkan dalam
penelitian ini menggunakan delapan tahun penelitian yaitu dari tahun 2001-2008.
BAB III
antara manajer sebagai agen dan pemilik (pemegang saham) sebagai prinsipal.
informasi, kinerja masa kini dan masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan
yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak
Bagi investor, kebijakan perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow
dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak
terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran pemberian
dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba (salah satu bentuk
politik lebih besar. Marrakchi (2001) dalam Nuryaman (2008) di Amerika Serikat
Veronica dan Siddharta (2005) dalam Nuryaman (2008) meneliti di BEJ (BEI)
uraian tersebut, maka dapat digambarkan rerangka berpikir pada Gambar 3.1. Atas
dasar studi teoritis (teori utama) mengenai teori keagenan dan beberapa studi
empiris sebelumnya, maka dapat dirumuskan dua hipotesis dalam penelitian ini.
Hipotesis penelitian akan diuji dengan teknik analisis statistik inferensial untuk
Uji Statistik
Hasil Pengujian
Simpulan
dan psikologisnya antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun
memiliki dorongan untuk memilih dan menerapkan metoda akuntansi yang dapat
principal.
akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar
kinerja masa kini dan masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan
laba selain asimetri informasi. Ukuran perusahaan merupakan suatu skala dimana
lain: log total aktiva (Marihot dan Doddy, 2007), log total penjualan (Nuryaman,
besar untuk melakukan perataan laba (salah satu bentuk manajemen laba)
dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena memiliki biaya politik lebih besar
(Moses, 1997).
Asimetri Informasi
A
Manajemen Laba
Ukuran Perusahaan
dengan menyediakan informasi yang lebih berkualitas bagi pihak luar. Kualitas
pemilik (dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri
informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek
akuntansi.
kasus ambil alih perusahaan, sekalipun alasan utama pemilihan metode akuntansi
perusahaan.
lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih
dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak
terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran pemberian
yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan
laba (salah satu bentuk manajemen laba) dibandingkan dengan perusahaan kecil,
karena memiliki biaya politik lebih besar. Biaya politik muncul dikarenakan
konsumen.
42
besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar. Perusahaan
besar memiliki basis investor yang lebih besar, sehingga mendapat tekanan yang
manufaktur.
BAB IV
METODA PENELITIAN
dilakukan dengan cara pooled data. Metoda pengumpulan data yang digunakan
yaitu pengumpulan data arsip (archival). Jenis perusahaan yang diteliti adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2001-2008. Variabel yang
diteliti dalam penelitian ini meliputi: asimetri informasi (dengan proksi bid-ask
spread), ukuran perusahaan (dengan proksi dari total aktiva), manajemen laba
perbankan pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2008. Perioda pengamatan
dalam penelitian ini adalah selama delapan tahun, yakni dari tahun 2001 sampai
dengan tahun 2008. Pemilihan tahun 2001 karena diperkirakan pada tahun
tersebut sudah tidak ada dampak dari krisis moneter perbankan yang terjadi pada
tahun 1998.
44
asimetri informasi dan ukuran perusahaan pada manajemen laba pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI dari tahun 2001 sampai tahun 2008.
di Indonesia pada tahun 2001 sampai tahun 2008. Pengambilan sampel dilakukan
berikut:
tersedia berturut-turut untuk tahun pelaporan dari 1996 sampai dengan 2008.
manajemen laba.
dimana manajer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak
dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Asimetri informasi dalam penelitian ini
45
ADJSPREAD .....................................................................................................(2)
i,t
Keterangan :
α0 = konstanta
Ask = harga ask (tawar) tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
i,t
Bid = harga bid (minta) terendah saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
i,t
PRICE = harga penutupan saham perusahaan i pada hari t
i,t
TRANS = jumlah transaksi suatu saham perusahaan i pada hari t
i,t
VAR = varian return harian selama periode penelitian pada saham perusahaan i
i,t
dan hari ke t. Return harian merupakan persentase perubahan harga
saham pada hari ke t dengan harga saham pada hari sebelumnya (t –
1)2
DEPTH = rata-rata jumlah saham perusahaan i dalam semua quotes (jumlah
i,t
yang tersedia pada ask ditambah jumlah yang tersedia pada saat bid
dibagi dua) selama setiap hari t
kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: log total aktiva (Marihot
dan Doddy, 2007), log total penjualan (Nuryaman, 2008), kapitalisasi pasar
(Halim, dkk. 2005). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan proksi
dihitung dengan menggunakan The Modified Jones Model. The Modified Jones
46
Model dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model-
model lainnya sejalan dengan hasil penelitian Dechow et al. (1995). Langkah-
Nilai total accruals (TAi.t) diestimasi dengan persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
Dengan menggunakan koefisien regresi pada rumus (4) nilai non discretionary
Keterangan:
1) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif
yang diangkakan. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan dan daftar harga saham harian perusahaan perbankan yang
2) Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema atau gambar.
Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar perusahaan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data
yang telah disediakan oleh pihak ketiga dan tidak berasal dari sumber langsung.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, sehingga
metoda pengumpulan data yang digunakan adalah metoda pengumpulan data arsip
(archival), yaitu metoda pengumpulan data di basis data. Data tersebut berupa
laporan keuangan dan daftar harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di
DA = α + β ADJSPREAD + β TA + e.................................................................(7)
1 i 2 i
Keterangan:
α = Konstanta
DA = Discretionary accruals
ADJSPREAD = Asimetri informasi
TA = Ukuran perusahaan
e = Error
Dalam studi ini digunakan model regresi linier berganda. Pengujian asumsi klasik
heterokesdastisitas. Hal ini bertujuan agar dalam model regresi memenuhi syarat
BLUE (best linier unbiased estimator). Pengujian asumsi klasik yang dilakukan
1) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji model regresi variabel dependen dan
variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali,
terpenuhi.
49
2) Uji multikolinearitas
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak
Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinearitas adalah
dengan melihat VIF bila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance diatas 0.10,
3) Uji autokorelasi
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (terjadi pada data
time series) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (pada data cross sectional).
Asumsi ini mengandung makna bahwa nilai faktor gangguan yang berurutan tidak
tergantung secara temporer, artinya gangguan yang terjadi pada satu titik
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (non-autokorelasi).
Salah satu pengujian terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-
Watson, apabila Du < Dhit < (4 – Du) maka tidak terjadi autokorelasi.
4) Uji heteroskedastisitas
Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual (Abs) terhadap variabel bebas.
Jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh signifikan pada absolut
Hasil Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji t (uji regresi secara parsial).
Uji t digunakan untuk menguji kedua hipotesis bahwa variabel bebas yang terdiri
dari asimetri informasi dan ukuran perusahaan secara parsial memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat manajemen laba pada perusahaan yang
thitung lebih besar daripada ttabel atau pvalue lebih kecil dari 0,05.
51
BAB V
HASIL PENELITIAN
yang terdaftar di BEI antara tahun 2001 hingga tahun 2008. Perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI perioda 2001-2008 dengan menggunakan tahun dasar 2001
tidak memiliki daftar harga saham lengkap, sehingga hanya 7 perusahaan yang
pada Lampiran 1.
Tabel 5.1
Pengambilan Sampel Penelitian
Kriteria Pengambilan Sampel: Jumlah
Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2001-2008 23
dengan tahun dasar 2001
Perusahaan yang tidak memiliki laporan keuangan perioda 1996-2008 (9)
Perusahaan yang tidak memiliki daftar harga saham lengkap (7)
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 7
Jumlah pengamatan (7x8 perioda amatan) 56
Sumber: data diolah
52
menunjukkan nilai minimum -0,50 dan nilai maksimum 0,41 dengan rata-rata
-0,0221 dan standar deviasi 0,15254 yang berarti terjadi perbedaan nilai DA yang
(asimetri informasi) nilai minimumnya -6,14 dan maksimum 15,82 dengan rat-
rata -0,0005 dan standar deviasi 4,83832 yang berarti terjadi perbedaan nilai
Variabel LnTA (ukuran perusahaan) nilai minimum 26,85 dan maksimum 32,94
dengan rat-rata 30,9794 dan deviasi standar 1,23970 yang berarti terjadi
perbedaan nilai LnTA yang diteliti terhadap nilai rata-ratanya yaitu sebesar
labanya.
Tabel 5.2
Statistik Deskriptif
N Minimum Maksimum Rata-rata Deviasi Standar
DACC 56 -0,50 0,41 -0,0221 0,15254
ADJSPREAD 56 -6,14 15,82 -0,0005 4,83832
LnTA 56 26,85 32,94 30,9794 1,23970
Sumber: data diolah
53
dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali,
2001). Hasil uji normalitas data awal menunjukkan semua variabel mempunyai
nilai probabilitas signifikansi di atas nilai α=0,05 kecuali variabel total aktiva
probabilitas signifikansi dibawah nilai α=0,05, hal ini menunjukkan data tersebut
transformasi data terhadap variabel total aktiva didapat hasil semua variabel
berdistribusi normal karena nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari nilai
menunjukkan tingkat signifikansi 0,281. Angka ini lebih besar dari 0,05 maka
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah
multikolinearitas adalah dengan melihat VIF bila nilai VIF kurang dari 10 dan
nilai tolerance diatas 0.10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas dan begitu
54
nilai tolerance variabel bebas tidak kurang dari 10% atau 0,1 dan nilai Variance
inflation factor (VIF) semuanya kurang dari 10 yang berarti tidak ada
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (terjadi pada data
time series) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (pada data cross sectional).
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (non-
apabila DU < Dw < (4 – Du) maka tidak terjadi autokorelasi. Berdasarkan hasil
tersebut terletak diantara dU (1,64) dan 4-d U = 2,36. Dapat disimpulkan bahwa
Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
pada nilai absolut residual. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi masing-masing
55
variabel dalam persamaan regresi diatas 0,05, hal ini berarti data bebas dari
untuk mengatasi distribusi variabel residual yang tidak normal (total aktiva) maka
menghitung manajemen laba yaitu dari tahun 1996. Penggunaan data lima tahun
laba yang lebih baik. Hasil pengujian hipotesis pertama dan kedua dapat dilihat
Tabel 5.3
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Koefisien Regresi Std. Error t-hitung Signifikansi
Konstanta 0,320 0,123 2,597 0,012
ADJSPREAD 0,013 0,004 3,259 0,002
LnTA -0,010 0,004 -2,662 0,010
Adjusted R2 = 0,262
Sumber: Lampiran 4
56
praktik manajemen laba dengan nilai thitung sebesar 3,259 dengan tingkat
signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05. Ini berarti hipotesis pertama diterima atau
manajemen laba. Ukuran perusahaan memiliki thitung sebesar -2,662 dengan tingkat
signifikansi 0,010. Ini berarti hipotesis kedua yang diajukan dapat didukung. Hasil
lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar. Perusahaan besar memiliki basis
investor yang lebih besar, sehingga mendapat tekanan yang lebih kuat.
Nilai adjusted R2 adalah 0,262. Ini berarti variabel bebas yaitu asimetri
manajemen laba sebesar 26,2 persen, sedangkan sisanya sebesar 73,8 persen
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Berdasarkan
apabila manajemen laba naik dengan anggapan bahwa variabel yang lain konstan,
57
maka asimetri informasi akan naik 0,013. Sedangkan koefisien regresi ukuran
perusahaan tetap sebesar -0,010 berarti bahwa apabila manajemen laba naik
dengan anggapan bahwa variabel yang lainnya tetap, maka ukuran perusahaan
BAB VI
PEMBAHASAN
berpengaruh positif pada praktik manajemen laba dengan nilai thitung sebesar 3,259
dengan tingkat signifikansi 0,002. Hasil pengujian ini mendukung hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rahmawati, dkk. (2006), Halim, dkk. (2005) dan Richardson
manajemen laba.
lima tahun penelitian yaitu dari tahun 2000-2004 dan dilakukan di perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Asimetri informasi diukur
dengan menggunakan relative bid-ask spread dan manajemen laba diukur dengan
menggunakan Modified Jones Model. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
di Bursa Efek Jakarta dan termasuk Indeks LQ-45 tahun 2001 berturut-turut
selama 2 periode (periode Februari 2001 dan Agustus 2001) dan tahun 2002
59
pada semua perusahaan yang terdaftar di NYSE periode akhir Juni selama 1988-
diskresioner untuk perusahaan perbankan adalah sebesar -0,0221 dan angka ini
nilainya negatif. Hal tersebut menandakan bahwa pada perioda tahun 2001-2008
positif pada praktik manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
laba).
berpengaruh negatif pada praktik manajemen laba. Hal ini karena ukuran
perusahaan memiliki thitung sebesar -2,662 dengan tingkat signifikansi 0,010. Hasil
Marrakchi (2001), Veronica dan Siddharta (2005), Halim, dkk. (2005) dan
perusahaan berpengaruh pada praktik manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Marihot dan Doddy (2007), Jin dan
Machfoeds (1998), Salno dan Baridwan (2000), Jatiningrum (2000), serta Nasser
dan Herlina (2003, yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
hubungan negatif dengan manajemen laba. Perusahaan yang lebih besar kurang
perusahaan kecil, karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang
saham dan pihak luar. Veronica dan Siddharta (2005) meneliti di BEJ (BEI) pada
61
Bursa Efek Jakarta dan termasuk Indeks LQ-45 tahun 2001 berturut-turut selama
2 periode (periode Februari 2001 dan Agustus 2001) dan tahun 2002 berturut-
turut selama 2 periode (periode Februari 2002 dan Agustus 2002). Ukuran
beredar akhir tahun dikalikan dengan harga saham penutupan akhir tahun
kemudian hasilnya di-log agar nilai tidak terlalu besar untuk masuk ke model
memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks selain itu perusahaan besar
juga lebih dituntut untuk memenuhi ekspektasi investor yang lebih tinggi.
besar memiliki dorongan yang lebih besar pula untuk melakukan perataan laba
lebih ketat dari pemerintah dan masyarakat umum/general public). Hasil lainnya
yang lebih besar memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba dibandingkan
besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis oleh para investor.
manajemen laba, karena perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan
perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar
(Marrakchi, 2001).
63
BAB VII
dan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
(2006), Halim, dkk. (2005) dan Richardson (1998) yang menunjukkan bahwa
manajemen laba seperti yang dilakukan oleh Halim, dkk. (2005) dan Moses
oleh Marrakchi (2001) serta Veronica dan Siddharta (2005). Jadi, hasil
laba, karena perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk
perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar.
selanjutnya yaitu:
sampel sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada jenis
kembali hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, dkk. (2006) bahwa
DAFTAR PUSTAKA
Dechow, P.M., Sloan, R.G., dan Sweeney, A.P 1995. Detecting Earnings
Management. The Accounting Review, 70: 193-225.
Halim, J, Meiden, C dan Tobing. 2005. Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat
Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang
Termasuk dalam Indeks LQ – 45. Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Jensen, Michael C. Dan William Mecking. 1976. Theory of the Firm, Managerial
Behavior, Agency, and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics 3 (4):305-360.
Komalasari, Puput Putri dan Zaki Baridwan. 2001. Asimetri dan Cost of Equity
Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 4 (1):64-81.
Nasser, E.M. & Herlina. 2003. “Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage
terhadap Perataan Laba pada Perusahaan go Publik” Jurnal Ekonomi,
vol. 7(3), hal. 291-305.
Setiawati, Lilis dan Ainun Na’im. 2000. Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, Vol. 15, No. 4, 424-441.
Triton, P.B. 2006. SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta:
ANDI.
68
Watts, R.L and Zimmerman, J.L.1986. Positive Accounting Theory. New York:
Pratice Hall.
Wild, J.J, K.R. Subramanyam, and R.F Halsey. 2003. Financial Statement
Analysis. Eight Edition. Singapore: McGraw-Hill.
A. Identitas Pribadi
NIM : 0891662003
Status : Kawin
Telp : 081337121313
Email : ketutmuli@yahoo.com
B. Pendidikan
Lampiran 1
Data Penelitian
71
72
Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 56
Normal Parameters a,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,13300184
Most Extreme Absolute ,132
Differences Positive ,132
Negative -,127
Kolmogorov-Smirnov Z ,990
Asymp. Sig. (2-tailed) ,281
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pengujian Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,320 ,123 2,597 ,012
ADJSPREAD ,013 ,004 ,384 3,259 ,002 ,968 1,033
LN_TA -,010 ,004 -,313 -2,662 ,010 ,968 1,033
a. Dependent Variable: DA
Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
73
74
Pengujian Heteroskedastisitas
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,010 2 ,005 ,510 ,604a
Residual ,526 53 ,010
Total ,536 55
a. Predictors: (Constant), LN_TA, ADJSPREAD
b. Dependent Variable: ABRES
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,175 ,094 1,870 ,067
ADJSPREAD -,001 ,003 -,029 -,207 ,837
LN_TA -,003 ,003 -,140 -1,009 ,317
a. Dependent Variable: ABRES
75
Lampiran 4
Hasil Pengujian Hipotesis
Model Summaryb
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,320 ,123 2,597 ,012
ADJSPREAD ,013 ,004 ,384 3,259 ,002
LN_TA -,010 ,004 -,313 -2,662 ,010
a. Dependent Variable: DA