Oleh:
Oleh:
NPM : 1902612010348
Denpasar,…………….
Mengetahui/Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. I Gusti Bagus Ngurah Gunadi, S.E., M.M. Dr. I Wayan Suarjana, S.E., M.M.
2023
ii
PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN
PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN MAKANAN & MINUMAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2018-2020
Oleh:
NAMA : Ega Indah Puji Lestari
NPM : 1902612010348
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
Tim Penguji:
1. Ketua Penguji:
Nama ketua penguji : Dr. I Gst.Ngurah Bagus Gunadi, S.E., M.M
2. Sekretaris Penguji:
Nama sekretaris penguji : Dr. Drs. I Wayan Suarjana, S.E.,M.M
3. Anggota Penguji:
Nama anggota penguji : Dr. Agus Wahyudi Salasa Gama,S.E.,M.M
Mengetahui
Dekan Ketua
Dr. Putu Kepramareni, S.E., M.M. Dr. Ni Made Dwi Puspitawati, S.E., M.M
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah bukan dari hasil kegiatan
plagiat dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Denpasar, ……………………..
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
"Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan & Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam
penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dr. Ni Made Kepramareni, S.E., M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar.
2. Ibu Dr. Ni Made Dwi Puspitawati, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
3. Bapak Dr. I Wayan Suarjana, S.E., M.M., selaku Pembimbing Akademis
4. Bapak Dr. I Gusti. Ngurah Bagus Gunadi, S.E., M.M., selaku Pembimbing
I atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr I Wayan Suarjana S.E., M.M., selaku Pembimbing II atas
bimbingan, masukan, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
6. Segenap Dosen pengajar yang berada di lingkungan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mahasaraswati atas segala bimbingan yang diberikan
selama penulis menempuh Pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswti Denpasar.
7. Kedua orang tua penulis, Setyo Winarno dan Yohana Fransiska Resi, yang
selalu memberikan kasih sayang,doa,nasehat, serta kesabarannya yang luar
biasa dalam setiap langkah hidup penulis, yang merupakan anugrah terbesar
dalam hidup. Penulis berharap dapat menjadi anak yang dibanggakan.
v
8. Seluruh keluarga tersayang yang senantiasa mendo’akan dan memberikan
semangat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya pembuatan
Tugas Akhir maupun dalam penyusunan Tugas Akhir yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
10. Kepada teman-teman seperjuangan atas dukungan, motivasi dan
masukannya selama menempuh Pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar yang tidak dapat penulis sebut satu
persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan
kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian skripsi ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.
Penulis
vi
ABSTRAK
Manajemen juga dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat agar dapat
mencapai tujuan perusahaan serta meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu
cara untuk menentukan kinerja perusahaan yaitu dengan memaksimalkan laba yang
dapat diukur dengan menghitung profitabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah perputaran kas,perputaran piutang,perputaran persediaan
terhadap profitabilitas.
Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020. Metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan
jumlah 16 perusahaan sebagai sampel. Sedangkan metode analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran kas mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, perputaran piutang tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran persediaan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Saran bagi penelitian
selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel
lain yang mempengaruhi profitabilitas, memperbanyak sampel penelitian dan
memperpanjang periode pengamatan.
Kata kunci : Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan
Profitabilitas
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGUJIAN SKRIPSI ................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................v
ABSTRAK............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................11
2.1 Landasan Teori .............................................................................................11
2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory)...........................................................11
2.1.2 Profitabilitas ..........................................................................................12
2.1.3 Perputaran Kas ......................................................................................16
2.1.4 Perputaran Piutang ................................................................................20
2.1.5 Perputaran Persediaan ...........................................................................24
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................................29
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ...................................34
3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................................34
3.2 Hipotesis Penelitian ......................................................................................36
3.2.1 Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas ................................37
3.2.2 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas .........................38
3.2.3 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas .....................39
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................41
4.1 Lokasi Penelitian ..........................................................................................41
4.2 Objek Penelitian ...........................................................................................41
4.3 Identifikasi Variabel .....................................................................................41
4.4 Definisi Oprasional Variabel ........................................................................42
4.5 Jenis Data .....................................................................................................43
4.6 Populasi dan Sampel ....................................................................................44
viii
4.6.1 Populasi .....................................................................................................44
4.6.2 Sampel ...................................................................................................45
4.7 Metode Pengumpulan Data ..........................................................................46
4.8 Teknik Analisis Data ....................................................................................47
4.8.1 Statistik Deskriptif.................................................................................47
4.8.2 Uji Asumsi Klasik .................................................................................48
4.8.3 Analisis Regresi Berganda ........................................................................50
4.9 Pengujian Kelayakan Model ........................................................................52
4.9.1 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²) ..............................................52
4.9.2 Pengujian Secara Parsial (Uji – t) .........................................................53
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................54
5.1 Gambaran Umun Tempat penelitian .......................................................54
5.2 Hasil Analisis ..........................................................................................72
5.2.1 Hasil Analisis Deskriptif ..................................................................72
5.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................................74
5.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................................79
5.2.4 Koefisien Determinasi (R2) .............................................................81
5.2.5 Uji t (Uji Parsial) ..............................................................................83
5.3 Pembahasan Hasil Penelitian...................................................................84
BAB VI PENUTUP ..............................................................................................88
6.1 Kesimpulan ..............................................................................................88
6.2 Keterbatasan dan Saran ...........................................................................89
6.2.1 Keterbatasan Penelitian ....................................................................89
6.2.2 Saran .................................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................91
LAMPIRAN ..........................................................................................................94
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 .............................................................................................................. 2
Gambar 3. 1 .......................................................................................................... 355
Gambar 3. 2 .......................................................................................................... 366
Gambar 5. 1 .......................................................................................................... 755
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 .................................................................................................................. 6
Tabel 5. 1 .............................................................................................................. 733
Tabel 5. 2 .............................................................................................................. 766
Tabel 5. 3 .............................................................................................................. 777
Tabel 5. 4 .............................................................................................................. 788
Tabel 5. 5 ................................................................................................................ 79
Tabel 5. 6 .............................................................................................................. 800
Tabel 5. 7 .............................................................................................................. 822
Tabel 5. 8 .............................................................................................................. 833
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya yang dimiliki perusahaan perlu dikelola dengan efektif dan efisien,
Manajemen juga dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat agar dapat
pengelolaan bahan mentah hingga mejadi bahan jadi dan dipasarkan kepada
konsumen. Perusahaan Manufaktur terdiri dari tiga sektor yaitu : Sektor industri
dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi.
aktivitasnya sering kali didasarkan pada tingkat laba yang diperoleh. Akan
tetapi, laba yang besar belum tentu menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut
(ROA) pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020.
Gambar 1. 1
Return On Asset
16%
14% 14%
12% 12%
10% 10%
9%
8% 8%
6%
4%
2%
0%
2016 2017 2018 2019 2020
(ROA) pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman tahun 2016-
2020 yang fluktuatif. Tahun 2016 berada di angka 10%. Sedangkan pada tahun
2017 menurun berada di angka 9%. Sementara tahun 2018 Return On Asset
(ROA) naik menjadi 12% dan di tahun berikutnya tepatnya tahun 2019 naik
3
kembali menjadi 14% dan pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2020
dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total
perkalian anatara factor net income margin dengan perputaran aktiva. Harahap
diukur dari penjualan. Semakin besar rasio ini maka semakin baik dan hal ini
bearti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.
adanya keuntungan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar.
masing perusahaan.
Perputaran kas adalah periode perputaran kas yang dimulai pada saat kas
profitabilitas.
dalam piutang. Makin cepat perputaran piutang pada perusahaan maka makin
makin panjang umur piutang maka makin buruk kondisi perusahaan karena
semakin lama piutang itu menjadi uang tunai. Penelitian yang dilakukan
profitabilitas.
ubah karena adanya pengurangan untuk proses produksi yang akan dijual
bentuk kas maupun piutang melalui penjualan yang akan menjadi laba
tingkat rasio profitabilitas maka akan semakin baik pula perusahaan dalam
baik. Untuk mengukur tingkat profitabiltas ada empat rasio yang dapat
(ROI)/Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Laba Per Lembar
Sahan (EPS).
Alasan dipilihnya ROA dari berbagai rasio profitabilitas karena ROA sebagai
sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari
Tabel 1. 1
Profitabilitas
tahun 2018-2020. Dari data yang diperolah pada tahun 2018 perputaran kas
sebesar 90,63,tahun 2019 turun menjadi 37,43,tahun 2020 turun menjadi 15,18
tingkat perputaran kas ini dapat disebabkan karna adanya penurunan volume
semakin kecil tingkat perputaran akan mencerminkan kinerja yang rendah dan
konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
pertumbuhan industri yang pesat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu
jumlah konsumennya yang cukup besar diindonesia. Selain itu pada umumnya
bergerak pada sektor makanan dan minuman mempunyai aktivitas yang setiap
Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan dari penelitian ini, maka
penulis berharap dapat memberikan manfaat dari laporan penelitian ini bagi
1. Manfaat Teoristis
a. Untuk Mahasiswa
nyata antara teori yang telah didapat selama masa perkuliahan dengan
b. Untuk Universitas
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan prospek yang akan datang
dari pihal luar (investor). Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri
adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa
merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi
12
menyajikan keterangan catatan dan gambaran masa lalu saat ini maupun masa
sinyal yang berguna bagi para pengguna laporan keuangan. Sinyal yang
Sinyal juga dapat berupa informasi yang dapat dipercaya terkait gambaran
2.1.2 Profitabilitas
yang tinggi pada sebuah perusahaan akan meningkatkan daya saing antar
akan mampu membuka cabang yang baru serta memperluas usahanya dengan
perbandingan antara laba dengna aktiva atau modal yang menghasilkan laba
tertentu.
perusahaan, hal ini ditunjukkan dari laba yang diperoleh dan pendapatan
tertentu.
modal sendiri
modal sendiri
modal sendiri.
Terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan untuk menilai
serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu atau
atau profitability ratios ini ada beberapa rumusan yang digunakan diantarannya
adalah :
3) Operating Rati
5) Return On Assets
6) Return On Equity
7) Return On Invesment
dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan
laba dan dinyatakan dalam presentase. Return On Assets sering kali disebut
banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas seluruh sumber daya keuangan
Kas merupakan aktiva paling likuid atau merupakan salah satu unsur
modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya (yang paling mudah diubah
berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki suatu perusahaan maka
mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban
mempertahankan persediaan kas yang sangat besar, karena semakin besar kas
2008:94).
menurut Komaruddin (2005:61), kas adalah nilai uang kontan yang ada
dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat
sifat yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Untuk itu dalam menjalankan
mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Jadi kas harus siap tersedia
perusahaan dan harus bebas dari setiap ikatan konseptual yang membatasi
penggunaannya.
tersebut.
dipindah tangankan.
perputaran kas, sumber masuknya kas yang telah tertanam dalam modal kerja
kas, hal ini dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut,dan hasil
19
kas akan semakin baik, karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan
Wild,Subramanyan dan Haley (2005 :42), perputaran kas dalam satu periode
dengan jumlah kas rata-rata. Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan
terbalik dengan profitabilitas dimana semakin besar biaya akan semakin kecil
semakin tinggi. Begitu juga kas dengan profitabilitas semakin besar uang kas
yang besar, artinya perusahaan mempunyai uang yang tidak digunakan untuk
perputaran kas yang cepat/tinggi akan terjadi efisiensi dalam penggunaan kas,
maupun jasa akan mempunyai piutang. piutang ini terjadi sebagai akibat
merupakan elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar
secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja Riyanto (2019).
piutang adalah hasil penjualan kredit yang dilakukan perusahaan. Dalam upaya
perusahaan melakukan penjualan secara kredit. Oleh karena itu pada saat
piutang. Disaat terjadinya piutang maka terjadi aliran kas masuk pada
perusahaan.
membeli dalam jumlah besar yang membutuhkan investasi pada aktiva lancar
dan menimbulkan biaya lainnya. Menurut Kasmir (2019), ada tiga tujuan
piutang,yaitu :
1. Meningkatkan penjualan
2. Meningkatkan laba
meningkat pula. Hal ini akan terlihat dari omzet penjualan yang dimilikinya.
pelanggan memiliki dana tunai untuk membeli barang dengan alasan tertentu
Piutang yang timbul akibat adanya penjualan secara kredit menurut Carl
S.Warren, James M. Reeve dan Philip E.Fess (2015) yang diterjemahkan oleh
1. Piutang usaha
2. Wesel Tagih
3. Piutang lain-lain
Jika piutang ini diharapkan akan tertagih dalam waktu satu tahun,
satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini
Perputaran Piutang =
adalah sebagai aset berwujud yang diperoleh perusahaan dan yang diperoleh
untuk diproses lebih dulu dan dijual. Persediaan menurut Agus Ristono
atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari
persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang
satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya sukup besar dalam suatu perusahaan”.
Hal ini mudah dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam
sejumlah barang yang disimpan oleh perusahaan dalam suatu tempat (gudang).
dari konsumen atau langganan setiap waktu. Persediaan merupakan salah satu
yang penting bagi korporasi, berbagai macam barang yang ada, seperti bahan
baku (raw material), barang dalam proses (work in process goods), persediaan
gudang sampai tanggal neraca atau barang-barang yang belum laku terjual.
26
1) Biaya investasi
2) Biya penyimpanan
3) Biaya order
efek langsung”. Bila investasi dalam persedian lebih besar dari pada
kebutuhannya maka
27
pemeliharaan.
ketinggal mode.
sehingga kapasitas produksi tidak penuh yang pada akhirnya biaya produksi
perusahaan.
merupakan suatu persediaan yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli
merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai
investasi yang terlalu besar dalam suatu persediaan barang, sebaliknya tingkat
berikut :
Perputaran persediaan =
persediaan tersebut.”
29
Peneliti Penelitian
5 Ahmad Robi Pengaruh Peputaran Variabel dalam Hasil dari penelitian ini
Hidayat (2019) Modal Kerja, penelitian ini adalah perputaran modal
Perputaran Kas adalah kerja, perputaran kas,
Perputaran Piutang perputaran perputaran persediaan
Dan Perputaran modal kerja tidak berpengaruh
Persediaan (X1), positif terhadap
Terhadap perputaran kas profitabilitas sedangkan
Profitabilitas Pada (X2), perputaran perputaran piutang
Perusahaan piutang (X3), berpengaruh positif dan
Manufaktur Yang perputaran signifikan terhadap
Terdaftar di BEI. persediaan (X4). profitabilitas.
Variabel dependen
adalah
profitabilitas
6 Gresita Wahyu Pengaruh Variabel dan Hasil dari penelitian ini
Alivi (2019) Perputaran Kas, penelitian ini adalah perputaran kas
Perputaran Piutang adalah Perputaran dan perputaran piutang
dan Perputaran Kas (X1), berpengaruh negative
Persediaan terhadap Perputaran terhadap profitabilitas,
Profitabilitas Pada Piutang (X2), sedangkan perputaran
Perusahaan Food Dan Perputaran persediaan berpengaruh
And Baverages Persediaan positif terhadap
Yang Terdaftar di (X3). Variabel profitabilitas. Secara
Bursa Efek dependen simultan perputaran kas,
Indonesia adalah perputaran piutang dan
8 Irman Dasena & Pengaruh Variabel dan Hasil dri penelitian ini
Etti Ernita Perputaran Kas, penelitian ini adalah perputaran kas
Sembiring Perputaran Piutang adalah Perputaran tidak berpengaruh
(2020) Dan Perputaran Kas (X1), terhadap profitabilitas
Persediaan terhadap Perputaran sedangkan perputaran
Profitabilitas Pada Piutang (X2), piutang dan perputaran
Perusahaan Dan Perputaran persediaan berpengaruh
Manufaktur Yang Persediaan terhadap profitabilitas.
Terdaftar di Bursa (X3). Variabel
Efek Indonesia dependen adalah
Periode 2015-2019
Profitabilitas
9 Deswita Pengaruh Variabel dan Hasil dari penelitian ini
Maharani & Perputaran Kas, penelitian ini adalah perputaran kas,
Wardayanti Perputaran Piutang adalah Perputaran perputaran piutang dan
(2020) dan Perputaran Kas (X1), perputaran persediaan
Persediaan terhadap Perputaran tidak berpengaruh
Profitabilitas Pada Piutang (X2), terhadap profitabilitas.
PT Indofood Sukses Dan Perputaran
makmur Tbk Persediaan (X3).
Variabel dependen
33
adalah
profitabilitas
10 Jesica Marta Pengaruh Variabel dan Hasil dari penelitian ini
Butar & Saryadi Perputaran Kas, penelitian ini adalah perputaran kas
(2020) Perputaran Piutang adalah Perputaran dan perputaran piutang
Dan Perputaran Kas (X1), tidak berpengaruh
Persediaan terhadap Perputaran terhadap profitabilitas
Profitabilitas (Studi Piutang (X2), sedangkan perputaran
Pada Perusahaan Dan Perputaran persediaan berpengaruh
Sub Sektor Farmasi Persediaan negative terhadap
Yang Terdaftar Di (X3). Variabel profitabilitas. Secara
BEI 2014-2019) dependen adalah simultan perputaran kas,
peputaran piutang dan
profitabilitas
perputaran persediaan
berpengaruh negtive
terhadap profitabilitas.
34
BAB III
Gambar 3. 1
Berdasarkan uraian diatas, dapat dibuat model model penelitian yaitu sebagai
berikut:
Gambar 3. 2
Model Penelitian
`
Perputaran Kas
(X1)
Perputaran Persediaan
(X3)
tujuan untuk mengarahkan serta memberi pedoman bagi penelitian yang akan
dilakukan. Apabila ternyata hipotesis tidak terbukti dan ternyata salah, maka
dalam beberapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu.
Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, hal ini berarti semakin
dipertahankan.
piutang, dan semakin nesar piutang semakin besar pula resiko yang
aktiva dan arus laba perusahaan. Kedua dampak ini sangat terkait.
mempengaruhi baik aktiva lancar maupun laba bersih sekarang dan masa
depan Wild 2015: 261 dalam (Kasmawati 2012:45). Hal ini sejalan dengan
39
yang tinggi dapat menekan biaya atau resiko yang ditanggung dan
tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba
barang, maka semakin kecil pula perolehan labanya. Hal ini sejalan dengan
BAB IV
METODE PENELITIAN
perputaran kas, piutang dan persediaan (sebagai variabel bebas) dan profitbilitas
Perputaran kas
Rata-rata kas
Horne(2012).
Perputaran piutang
Rata-rata piutang
Perputaran persediaan
d) Profitabilitas (Y)
bentuk sudah jadi, yang telah dikumpulkan dan dicatat oleh pihak
periode 2018-2020.
4.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
2010:61).
2018-2020.
45
4.6.2 Sampel
cermat dengan mengambil objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-
jatah (quota) tertentu. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar
maka mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk
sebagai berilkut :
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi non
47
Metode analisis data yang digunakan dalam analisis ini yaitu analisis regresi
software SPSS.
digunakan bila penelitian hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak
ingin membuat kesimpulan yang berlaku umum untuk populasi dan sampel
tersebut diambil.
nilai varibel independen dan variabel dependen. Dalam analisis ini dilakukan
Heterokedastisitas.
1. Uji Normalitas
Smirnov atau K-S. Alat uji ini disebut dengan K-S yang
0,05 (Ghozali,2016:154) .
2. Uji Multikolinearitas
Apabila nilai tolerance di atas 10% atau VIP dibawah 10, maka
multikolinearitas
3. Uji Autokorelasi
Ha : Ada autokorelasi (r ≠ 0)
4. Uji Heteroskedastisitas
variabel independen.
Keterangan :
α : Konstanta
b : Koefisien regresi
profit margin, return on equity serta debt to equity ratio terhadap harga saham,
yaitu variable bebas dan variabel terikat, (Djarwanto dan Subagyo, 2009:350),
dari persamaan regresi, yaitu variasi dari variabel terikat yang mampu
(R2) adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan
terbatas.
dalam suatu model. Hal ini akan menimbulkan bias, karena jika ingin
terikat atau tidak. Oleh karena itu dinjurkan untuk menggunakan Adjusted R
Square dapat naik atau turun dengan adannya penambahan variabel baru,
jika nilainya negatif maka nilai tersebut dianggap 0, atau variabel bebas sama
2. Apabila nilai signifikasi α > 0.05, maka H1 ditolak, artinya tidak ada
BAB V
Stock Exchange (IDX) adalah sebuah pasar saham yang merupakan hasil
penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya melebur
Desember 2007, Bursa Efek Indonesia dipimpin oleh Direktur Utama Erry
harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan
harga saham tesebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh
kalkulasi Indeks.
sektor.
tahapan selesai.
55
lima macam yaitu subsektor makanan dan minuman, subsektor rokok, subsektor
rumah tangga. Dalam hal ini penulis hanya membahas subsektor Perusahaan
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
pada tahun 1985. Kegiatan utama Akasha International adalah bergerak dalam
bidang usaha pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan (merek
Nestle Pure Life, Vica, dan Pureal) serta perdagangan besar produk- produk
Akta Notaris Jose Dima Satria, SH, M.Kn, No. 48 tanggal 25 Juni 2013
mengenai perubahan atas Kuorum, Hak Suara, dan Keputusan serta mengenai
perubahan atas Tugas dan Wewenang Direksi. Kantor pusat ADES berlokasi
56
di Perkantoran Hijau Arkadia, Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. 88, Jakarta
12520 – Indonesia.
Pada tahun 2004, Water Partners Bottling S.A. (WPB), sebuah perusahaan
PT. AdeS Waters Indonesia Tbk. Selama kepemilikan Nestle SA dan The
Coca Cola Company ini, Perseroan mengeluarkan produk air kemasan AdeS
dengan kemasan baru dan produk baru Nestle Pure Life. Pada tanggal 3 Juni
The Coca-Cola Company) di WPB dan dengan akuisisi tersebut Sofos Pte.Ltd
Budi Starch dan Sweetener Tbk sebelumnya Budi Acid Jaya Tbk (BUDI)
didirikan 15 Januari 1979 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan
Januari 1981. Kantor pusat BUDI berlokasi di Wisma Budi lantai 8-9, Jalan
HR. Rasuna Said Kav C-6, Jakarta, sedangkan lokasi pabrik BUDI di Subang,
Lampung, Jambi dan Surabaya. Budi Starch & Sweetener Tbk tergabung
dalam kelompok usaha Sungai Budi. Adapun pemegang saham yang memiliki
5% atau lebih saham Budi Starch & Sweetener Tbk, antara lain: PT Sungai
termasuk produk turunan yang dihasilkan dari ubi kayu, ubi jalar, kelapa
sawit, kopra dan produk pertanian lainnya dan industri lainnya khususnya
industri plastik. Kegiatan utama Budi Starch & Sweetener bergerak dalam
sorbitol, asam sitrat, karung plastik, asam sulfat dan bahan-bahan kimia
Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp3.000,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08
Mei 1995.
Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) didirikan pada tanggal 22 Juli
1972 dengan nama CV. Pranoto. Kantor pusat Campina berlokasi di Jl.
Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp330,- per saham. Perseroan
beroperasi secara komersial pada tahun 1971. Kantor pusat CEKA terletak di
Kawasan Industri Jababeka II, Jl. Industri Selatan 3 Blok GG No.1, Cikarang,
Barat. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Wilmar Cahaya
produk utama yang dihasilkan CEKA adalah Crude Palm Oil (CPO) dan Palm
nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.100,- per saham.
nama PT Sari Guna dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2003.
Kantor pusat CLEO berlokasi di Jln. Raya A. Yani 41-43, Kompleks Central
adalah bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan. Air Minum
menggunakan merek dagang ”Cleo” yang diolah dari mata air Pegunungan
Arjuna di Pandaan – Jawa Timur. Saat ini, Perseroan telah memiliki 22 Pabrik
Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp115,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05
Mei 2017.
Delta Djakarta Tbk (DLTA) didirikan tanggal 15 Juni 1970 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1933. Kantor pusat DLTA dan
Barat. Pabrik “Anker Bir” didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel
tahun 1970.
DLTA merupakan salah satu anggota dari San Miguel Group, Filipina. Induk
usaha DLTA adalah San Miguel Malaysia (L) Private Limited, Malaysia.
atau lebih saham Delta Djakarta Tbk, antara lain: San Miguel Malaysia (L)
yaitu terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam
61
dengan merek “Anker”, “Carlsberg”, “San Miguel”, “San Mig Light” dan
“Kuda Putih”. DLTA juga memproduksi dan menjual produk minuman non-
nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp2.950,- per
2003 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2003. Kantor pusat
HOKI berlokasi di Pasar Induk Cipinang Blok K No. 17, Jakarta Timur 13230
jasa. Saat ini, Buyung Poetra Sembada Tbk adalah bergerak dalam bidang
perdagangan beras dengan merek utama Topikoki, Rumah Limas, Belida dan
BPS. Pada tanggal 14 Juni 2017, HOKI memperoleh pernyataan efektif dari
nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp310,- per saham
Rp355,- per saham. Saham dan waran tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02 September 2009 dan
Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta 12910,
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah INDF, dimana INDF memiliki
80,53% saham yang ditempatkan dan disetor penuh ICBP, sedangkan induk
usaha terakhir dari ICBP adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong
ICBP terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk
Merek-merek yang dimiliki Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, antara lain:
untuk produk Mi Instan (Indomei, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop
63
Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam), Dairy (Indomilk, Enaak, Tiga Sapi,
Racik, Freiss, Sambal Indofood, Kecap Indofood, Maggi, Kecap Enak Piring
Ringan (Chitato, Chiki, JetZ, Qtela, Cheetos dan Lays), nutrisi dan makanan
khusus (Promina, Sun, Govit dan Provita) Pada tanggal 24 September 2010,
1.166.191.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga
Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta
12910 – Indonesia. Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha
dan Malaysia. Induk usaha dari Indofood Sukses Makmur Tbk adalah CAB
usaha terakhir dari Indofood Sukses Makmur Tbk adalah First Pacific
Company Limited (FP), Hong Kong. Saat ini, Perusahaan memiliki anak
usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain: Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
64
antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan,
biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu. Indofood telah memiliki
instan (Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur
Cap 3 Ayam), dairy (Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Indomilk Champ, Calci
Skim, Orchid Butter dan Indoeskrim), makan ringan (Chitato, Lays, Qtela,
Racik dan Maggi), nutrisi & makanan khusus (Promina, SUN, Govit dan
Provita), minuman (Ichi Ocha, Tekita, Caféla, Club, 7Up, Tropicana Twister,
Fruitamin, dan Indofood Freiss), tepung terigu & Pasta (Cakra Kembar,
Segitiga Biru, Kunci Biru, Lencana Merah, Chesa, La Fonte), minyak goreng
dan mentega (Bimoli dan Palmia). Pada tahun 1994, INDF memperoleh
nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per
Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) didirikan 03 Juni 1929 dengan nama
komersial pada tahun 1929. Kantor pusat MLBI berlokasi di Talavera Office
Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB. Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430,
65
sedangkan pabrik berlokasi di Jln. Daan Mogot Km.19, Tangerang 15122 dan
Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Pemegang
saham yang memiliki 5 % atau lebih saham Multi Bintang Indonesia Tbk
Indonesia Tbk merupakan bagian dari Grup Asia Pacific Breweries dan
Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Fraser & Neave Ltd. (Asia
beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Saat ini, kegiatan utama
MLBI adalah memproduksi dan memasarkan bir (Bintang dan Heineken), bir
per saham dengan harga penawaran Rp1.570,- per saham. Saham- saham
Desember 1981.
Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi
secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Mayora berlokasi di
Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta 11440 – Indonesia, dan
atau lebih saham Mayora Indah Tbk, yaitu PT Unita Branindo (32,93%), PT
(Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai, Sari
(Kopiko, KIS, Tamarin dan Juizy Milk), wafer (beng beng, Astor, Roma),
(Energen) serta menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri. Pada
per saham dengan harga penawaran Rp9.300,- per saham. Saham- saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Juli
1990.
Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) (Sari Roti) didirikan 08 Maret 1995
komersial pada tahun 1996. Kantor pusat dan salah satu pabrik ROTI
termasuk tetapi tidak terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan
segala macam jenis kue lainnya serta segala jenis minuman ringan, termasuk
tetapi tidak terbatas pada minuman sari buah, minuman berbahan dasar susu
dan minuman lainnya. Saat ini, kegiatan usaha utama ROTI adalah pabrikasi,
penjualan dan distribusi roti (roti tawar, roti manis, roti berlapis, cake dan
bread crumb) dengan merek "Sari Roti". Pada tanggal 18 Juni 2010, ROTI
151.854.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga
Sekar Bumi Tbk (SKBM) didirikan 12 April 1973 dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1974. Kantor pusat SKBM berlokasi di Plaza Asia,
Lantai 2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 – Indonesia dan pabrik
berlokasi di Jalan Jenggolo 2 No. 17 Waru, Sidoarjo serta tambak di Bone dan
Mare, Sulawesi. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Sekar
Bumi Tbk, yaitu: TAEL Two Partners Ltd. (32,14%), PT Multi Karya Sejati
68
(6,14%).
adalah dalam bidang usaha pengolahan hasil perikanan laut dan darat, hasil
bumi dan peternakan. Sekar Bumi memiliki 2 divisi usaha, yaitu hasil laut
beku nilai tambah (udang, ikan, cumi-cumi, dan banyak lainnya) dan makanan
olahan beku (dim sum, udang berlapis tepung roti, bakso seafood, sosis, dan
banyak lainnya). Selain itu, melalui anak usahanya, Sekar Bumi memproduksi
pakan ikan, pakan udang, mete dan produk kacang lainnya. Produk-produk
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 Januari 1993. Kemudian
dihapus dari daftar Efek Jakarta oleh PT Bursa Efek Jakarta (sekarang PT
Sekar Laut Tbk (SKLT) didirikan 19 Juli 1976 dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1976. Kantor pusat SKLT berlokasi di Wisma Nugra
Santana, Lt. 7, Suite 707, Jln. Jend. Sudirman Kav. 7-8, Jakarta 10220 dan
Kantor cabang berlokasi di Jalan Raya Darmo No. 23-25, Surabaya, serta
memiliki 5% atau lebih saham Sekar Laut Tbk, antara lain: Omnistar
masak dan makan ringan serta menjual produknya di dalam negeri maupun di
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08 September 1993.
Siantar Top Tbk (STTP) didirikan tanggal 12 Mei 1987 dan mulai beroperasi
secara komersial pada bulan September 1989. Kantor pusat Siantar Top
beralamat di Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo, dengan pabrik
70
atau lebih saham Siantar Top Tbk adalah PT Shindo Tiara Tunggal, dengan
terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack
noodle, antara lain: Soba, Spix Mie Goreng, Mie Gemes, Boyki, Tamiku,
Wilco, Fajar, dll), kerupuk (crackers, seperti French Fries 2000, Twistko,
Leanet, Opotato, dll), biskuit dan wafer (Goriorio, Gopotato, Go Malkist, Brio
Otamtam, dll), dan kembang gula (candy dengan berbagai macam rasa seperti:
DR. Milk, Gaul, Mango, Era Cool, dll). Selain itu, STTP juga menjalankan
usaha percetakan melalui anak usaha (PT Siantar Megah Jaya). Pada tanggal
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Desember 1996.
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) didirikan tanggal 2
Nopember 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 1974.
Kantor pusat dan pabrik Ultrajaya berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131
memiliki 5% atau lebih saham Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
minuman seperti susu cair, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman
kesehatan, yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan
beberapa negara. Merek utama dari produk-produk Ultrajaya, antara lain: susu
cair (Ultra Milk, Ultra Mimi, Susu Sehat, Low Fat Hi Cal), teh (Teh Kotak
dan Teh Bunga), minuman kesehatan dan lainnya (Sari Asam, Sari Kacang
Ijo dan Coco Pandan Drink), susu bubuk (Morinaga, diproduksi untuk PT
Sanghiang Perkasa yang merupakan anak usaha dari Kalbe Farma Tbk
(KLBF)), susu kental manis (Cap Sapi) dan konsentrat buah-buahan (Ultra)
dan Go-Go. Pada tanggal 15 Mei 1990, ULTJ memperoleh ijin Menteri
nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.500,- per
mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel penelitian, antara lain
Tabel 5. 1
1. ROA memiliki nilai minimum 0.001, nilai maksimum sebesar 0.223 dan
terjadi selisih atau penyimpangan sebesar 0.05347 antara nilai data yang
16.26969 antara nilai data yang diteliti dengan nilai rata-rata data
penelitiannya.
sebesar 4.12108 antara nilai data yang diteliti dengan nilai rata-rata data
penelitian.
1. Uji Normalitas
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau
ketentuan bila signifikansi tiap variabel lebih besar dari 0,05 maka
berdistribusi normal, sedangkan bila signifikansi tiap variabel lebih kecil dari
Gambar 5. 1
Histogram Distribusi
Berdasarkan Gambar 5.1 secara visual terlihat penyebaran residual dari data
penulisan ini membentuk skema distribusi normal. Hal tersebut didukung juga
dari gambar Normal P-P plot yang menunjukkan penyebaran residual berada
pada garis lurus yang menandakan data terindiksi distribusi normal. Untuk
76
melihat dan mendukung secara signifikan sifat distribusi dari data yang
Tabel 5. 2
Uji Normalitas
statistic dan asymp. Sig memiliki nilai yang lebih besar dari 0.05 sehingga
2. Uji Multikolinearitas
ditemukan adannya kolerasi antara variabel bebas. Dengan kata lain tidak
adalah yang memiliki nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10
77
dan mempunyai angka tolerance tidak kurang dari 10% (Imam Ghozali,2013
Tabel 5. 3
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolera VIF
nce
1 Perputaran Kas .967 1.034
Perputaran Piutang .964 1.037
Perputaran Persediaan .991 1.009
Sumber : Data diolah peneliti 2022
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat nilai tolerance untuk variabel perputaran
sebesar 0,967 atau 96,7%, 0,964 atau 96,4% dan 0,991atau 99,1 %. Nilai VIF
dari variabel diatas secara berturut-turut sebesar 1.034, 1.037 dan 1.009,
sehingga jika dilihat dari nilai tolerance, semua variabel berada diatas 10%
yang menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas dalam data penulis, dan hal
itu juga didukung dari nilai VIF yng berada dibawah 10 sehingga dapat
3. Uji Heterokedastisitas
yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
78
terjadi heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
meregresikan nilai absolute ei dengan variabel bebas. Jika tidak ada satupun
Tabel 5. 4
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat dari model regresi yang digunakan karena
signifikansi setiap variabel bebas lebih dari taraf nyata (α) yaitu 0,05. Jadi
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji dalam model regresi linier ada
atau tidak korelasi antara kesalahan pengganggu pad periode t-1 atau periode
Watson. Berikut ini hasil uji Durbin Watson ditunjukkan pada Tabel 5.5
berikut.
79
Tabel 5. 5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
M R R Adjusted Std. Error Durbin-
od Squar R Square of the Watson
el e Estimate
a
1 .447 .200 .140 .049598 1.980
a. Predictors: (Constant), Perputaran Pers, Perputaran Kas, Perputaran
Piutang
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data diolah peneliti 2022
48 (N=48) , dan jumlah variabel bebas 3 (k=3), maka di tabel Durbin Watson
akan didapat nilai dL sebesar 1,4064 dan dU 1,6708 dan (4-dU) = 2,3292.
Dari perhitungan nilai-nilai tersebut adalah 1,6708 < 1,980 < 2,3292, sehingga
(Y). Hasil dari analisis regresi linier berganda disajikan pada Tabel 5.6 berikut.
80
Tabel 5. 6
Hasil uji anlisis regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 5.6.Persamaan regresi tersebut menjelaskan besar dan arah pengaruh dari
masing- masing variabel bebasnya. Jika koefisien regresi memiliki tanda posotif
ini berarti bahwa variabel bebas memiliki tanda negatif ini berarti bahwa
sebagai berikut:
81
profitabilitas (ROA).
Diketahui bahwa besarnya nilai R adalah 0,569 nilai berada di antara 0,40 sd
terhadap profitabilitas
Tabel 5. 7
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui nilai R2 sebesar 0,324 artinya varian
32,4% sedangkan sisanya sebesar 67,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti atau tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Artinya
ROA.
83
keyakinan 95% dan tingkat signifiknsi α sebesar 0,05 (α=5%) maka kriteria
2. Jika signifikansi > 0,05 maka H1 ditolak artinya tidak ada pengaruh
Tabel 5. 8
Berdasarkan Tabel 5.8 adapun hal-hal yang dapat diinterpretasikan dari tabel
nilai t hitung sebesar 3.037 dengan nilai signifikan sebesar 0.004 < 0,05. Hal
nilai t hitung sebesar 0.468 dengan nilai signifikan sebesar 0.642 > 0,05. Hal
bahwa nilai t hitung sebesar -2.359 dengan nilai signifikan sebesar 0.023 <
variabel perputaran kas (X1) bernilai positif 0,001 maka artinya apabila
perputaran kas naik satu satuan maka variabel Return On Assets (Y) akan
naik sebesar 0,001 sehingga dapat disimpulkan bahwa Perputaran Kas (X1)
parsial dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai thitung 3.076 dengan nilai
kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran kas
akan semakin baik, hal ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan
Indonesia.
variabel Perputaran Piutang (X2) sebesar 0.001 dengan arah yang positif
maka artinya apabila Perputaran Piutang (X2) naik satu satuan maka
variabel Return On Assets (Y) akan naik sebesar 0.001, setelah diuji secara
dengan nilai signifikan sebesar 0.642 lebih besar dari 0.005, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Perputaran Piutang memiliki arah yang positif dan tidak
perusahaan ikut menurun alasan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
piutang tidak dapat ditagih dengan cepat serta pengembalian kas ikut
Indonesia
Persediaan (X3) bernilai negatif 0.004 maka artinya apabila nilai Perputaran
Persediaan (X3) naik satu satuan maka Return On Assets (Y) akan turun
diperoleh nilai thitung sebesar -2.359, dengan nilai signifikan sebesar 0.023
nilai ini lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Perputaran
terhadap profitabilitas.
persediaan barang, maka semakin tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga
sebelumnya oleh (Jesica Marta Butar & Saryadi 2020) yang menyatakan
terhadap profitabilitas.
88
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Hal ini ditunjukkan dengan hasil signifikan (0,004 < 0,05). Semakin tinggi
perputaran kas ini akan semakin baik, yang artinya penggunaan kas tersebut
sudah efisien dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Apabila
pendeknya.
di BEI. Hal ini ditunjukkan dengan hasil signifikan ( 0,642 > 0,05). Maka
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil signifikan ( 0,023 < 0,05). Ini berarti jika perputaran
dalam penelitian.
mempengaruhi profitabilitas.
3. Jangka waktu yang digunakan dalam penelitian ini hanya tiga tahun saja
sebenarnya.
6.2.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
2. Bagi investor dan calon investor, diharapkan dapat mengetahui kinerja suatu
DAFTAR PUSTAKA
Octaviany, F., & Mutmainnah, N. (2019). Pengaruh Perputaran Kas Dan Perputaran
Piutang Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Politeknik Lp3i Jakarta
Kampus Jakarta Utara Tahun 2014-2018. Jurnal Lentera Akuntansi, 4(2),
1-13.
Desi, D.E., 2018. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, dan Perputaran
Piutang Terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk Periode 2008-2015. EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan
Bisnis, 9 No.1.
94
LAMPIRAN
Tabel 5.1
Statistika Deskriptif Variabel Penelitian
Tabel 5.3
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Toleran VIF
ce
1 Perputaran Kas .967 1.034
Perputaran Piutang .964 1.037
Perputaran Persediaan .991 1.009
Tabel 5.4
Model t Sig.
Tabel 5.5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb