Anda di halaman 1dari 203

UNIVERSITAS

PGRI ADI BUANA


SURABAYA

SKRIPSI
ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NIRLABA DENGAN MENGGUNAKAN
APLIKASI SIAPM BERDASARKAN PSAK No. 45 PADA
SMK MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA

EFRIANTI PRIHATINING ATI


161600034

DOSEN PEMBIMBING
Dra. Hj. Yuni Sukamdani, S.E., M.M.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2020

2
ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NIRLABA DENGAN MENGGUNAKAN
APLIKASI SIAPM BERDASARKAN PSAK NO.45

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak)
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

EFRIANTI PRIHATINING ATI


161600034

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2020

4
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Penyajian Laporan Keuangan


Organisasi Nirlaba dengan menggunakan
Aplikasi SIAPM berdasarkan PSAK No.45
Pada SMK Muhammadiyah 2 Surabaya

Identitas Mahasiswa
a. Nama : Efrianti Prihatining Ati
b. NIM : 161600034
c. Program Studi : Akuntansi
d. Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
e. Alamat e-mail : efrianti18@gmail.com

Mengetahui, Surabaya,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Dr, Taudlikhul Afkar, S.Pd., M.Pd., M.Ak Dra. Hj. Yuni Sukamdani, S.E., M.M.
NPP. 1607787 / DY NPP. 86111 42/DY

Menyetujui,
Dekan

Drs. H. Teguh Purwanto, M.M.


NIP. 19012221990031001

6
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI

Skripsi ini diterima dan disetujui oleh Panitia Ujian Skripsi


Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Pada Hari : Selasa


Tanggal : 28 Juli
Tahun : 2020

Penguji I Penguji II

Drs. H. Teguh Purwanto, M.M. Aristha Purwanthari Sawitri, S.E., M.A.


NIP. 19012221990031001 NPP.1507729 / DY

8
Motto

“Jika kamu ingin hidup bahagia, terikatlah pada tujuan, bukan


orang atau benda” (Albert Einstein)

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Kedua orang tua saya, Bapak Bambang Sujoko dan Ibu Sunartik
Seluruh keluarga dan saudara-saudara saya serta Teman-teman
dari akuntansi angkatan 2016

10
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan atas


kehadirat Allah SWT dengan segala limpahan petunjuk dan
bimbingan serta berbagai kenikmatan yang telah diberikan sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Analisis Penyajian
Laporan Keuangan dengan menggunakan Aplikasi SIAPM
berdasarkan PSAK No.45 pada SMK Muhammadiyah 2
Surabaya”.
Selama proses penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini,
penulis banyak mendapat motivasi dan dukungan dari beberapa
pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr. M. Soebandowo, M.S. selaku Rektor Universitas
PGRI AdiBuana Surabaya
2. Bapak Drs. H. Teguh Purwanto, M.M. selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas PGRI AdiBuana Surabaya.
3. Bapak Dr. Taudlikhul Afkar, S.Pd., M.Pd., M.Ak. selaku
Ketua Program Studi Akuntansi Universitas PGRI
AdiBuana Surabaya.
4. Ibu Dra. Hj. Yuni Sukamdani, S.E., M.M. selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan koreksi dan
membantu selama melakukan penulisan dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI
Adi Buana Surabaya, atas pendidikan selama dibangku
kuliah.
6. Kepada pimpinan SMK Muhammadiyah 2 Surabaya yang
telah memberi ijin penelitian kepada penulis.

i
7. Kepada kedua orang tua saya serta kakak saya yang telah
mendukung selama pengerjaan skripsi ini.
8. Sahabat dan rekan seperjuangan tercinta yang tiada henti
memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.

Dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sangat
penulis harapkan.Akhir nya penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 28 Juli 2020

Penulis,

ii
ABSTRACT
Financial report is important media leaders in the decision making
process .Some regulations in the preparation of the report , one of the
financial reports must be in accordance with nonprofit organization psak
no.45 .The purpose of this study is to find the effectiveness of the
information systems accounting nonprofit organization in our financial
report using application siapm 45 psak meet the standards .This research
includes the qualitative study .The data used is a source of primary and
secondary data .Data collection method used is interview , documentation
and observation . But the subject is head of finance and the finance division
and staff. siapm object isThe analysis of the application of siapm its not
based on psak 45, because there are still 2 type, financial report were not yet
available include reports cash flow and the record on financial report

Keywords: financial report, nonprofit, SIAPM

iii
ABSTRAK

Laporan keuangan merupakan media penting dalam proses


pengambilan keputusan pimpinan. Ada beberapa aturan dalam
penyusunan laporan keuangan, salah satunya laporan keuangan
organisasi nirlaba harus sesuai dengan PSAK No.45. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan sistem
informasi akuntansi organisasi nirlaba dalam penyajian laporan
keuangan dengan menggunakan aplikasi SIAPM sesuai dengan
standard PSAK 45. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan
sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, dokumentasi dan observasi. Adapun Subyeknya adalah
Kepala bagian keuangan dan staff keuangan dan obyeknya adalah
SIAPM. Hasil analisis aplikasi SIAPM belum sesuai dengan PSAK
45, karena masih ada 2 jenis laporan keuangan yang belum tersedia,
antara lain adalah laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan.

Kata kunci : Laporan Keuangan, Nirlaba, SIAPM

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................... ...


Kata Pengantar ........................................................................... ... i
Abstrack ...................................................................................... ... iii
Abstrak .......................................................................................... iv
Daftar Isi ..................................................................................... ... v
Daftar Tabel ............................................................................... ... vii
Daftar Gambar ........................................................................... ... viii
Daftar Lampiran ........................................................................ ... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................ ... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. ... 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................. ... 5
1.3. 2 Tujuan Khusus ............................................................... ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................ ... 5
1.4.1 Kegunaan Teoritis .......................................................... ... 5
1.4.2 Kegunaan Praktis ........................................................... ... 6
1.5 Fokus Penelitian dan Keterbatasan ..................................... ... 7

BAB II TELAAH PUSTAKA


2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................ ... 9
2.2 Landasan Teori ..................................................................... ... 16
2.2.1 Organisasi Nirlaba .......................................................... ... 16
2.2.2 Karakteristik Organisasi Nirlaba ................................... ... 17
2.2.3 Standar Akuntansi Keuangan ....................................... ... 23
2.2.4 Standar Akuntansi Keuangan Organisasi Nirlaba …...... 26
2.2.5 Laporan Keuangan Entitas Niraba................................. ... 39
2.2.6 Contoh Format Laporan Keuangan
menurut PSAK No. 45 ..................................................... ... 41
2.2.7 Sistem Informasi Akuntasi Persyarikatan
Muhammadiyah (SIAPM) ............................................. ... 53
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................ ... 54
2.4 Hipotesis ............................................................................... ... 56

v
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ........................................................... ... 59
3.2 Subyek dan Obyek Penelitian ............................................. ... 61
3.2.1 Subyek Penelitian ........................................................... ... 61
3.2.2 Obyek Penelitian ............................................................. ... 61
3.2 3 Tempat Penelitian ........................................................... ... 61
3.3 Jenis dan Sumber Data ......................................................... ... 61
3.3.1 Jenis Data ......................................................................... ... 61
3.3.2 Sumber Data .................................................................... ... 62
3.3.2.1 Data Primer ............................................................... ... 62
3.3.2.1 Data Sekunder ........................................................... ... 62
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................. ... 63
3.5 Kerangka Konseptual ........................................................... ... 64
3.6 Validitas Data ....................................................................... ... 65
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................ ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Reduksi Data ......................................................................... ... 69
4.2 Penyajian Data ...................................................................... ... 70
4.2.1 Penyajian Data Umum .................................................. ... 70
4.2.2 Penyajian Data Khusus ................................................. ... 84
4.2.2.1 Hasil Data Observasi .............................................. ... 84
4.2.2.2 Hasil Data Wawancara ........................................... ... 88
4.2.2.3 Hasil Data Dokumentasi ........................................ ... 95
4.3 Verifikasi Data ...................................................................... ... 104
4.4 Analisis Data ......................................................................... ... 106
4.5 Hasil Analisis ........................................................................ ... 114
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 123

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan ............................................................................... ... 126
5.2 Saran ...................................................................................... ... 127

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ ... 129

LAMPIRAN ............................................................................... ... 131

vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Persamaan dan Perbedaan beberapa Peneliti Terdahulu .... 14
4.1 Prosedur Penyajian Laporan Keuangan Organisasi
Nirlaba berdasarkan PSAK No.45 ......................................... 85
4.2 Hasil wawancara dengan Kepala sub bagian keuangan ..... 89
4.3 Hasil wawancara dengan staff bagian keuangan ................. 92

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Kerangka berpikir ................................................................... 55
3.1 Rancangan penelitian .............................................................. 60
3.2 Kerangka konseptual .............................................................. 64
3.3 Analisis Taksonomi Penyajian Laporan Keuangan .............. 68
4.1 Struktur Organisasi ................................................................. 74

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Matriks ..................................................................... 132


Lampiran 2 : Teks Wawancara ..................................................... 136
Lampiran 3 : Daftar Hadir Seminar Proposal ............................. 142
Lampiran 4 : Berita Acara Bimbingan Skripsi ............................ 144
Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian ................................................ 146
Lampiran 6 : Surat Pernyataan Bebas Plagiat ............................. 147
Lampiran 7 : Lembar Persetujuan ................................................ 148
Lampiran 8 : Hasil Plagiasi ........................................................... 149
Lampiran 9 : Triangulasi .............................................................. 150

ix
x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Istilah organisasi berasal dari bahasa Yunani “organ”
yang berarti “alat”. Dalam pengertian umum, organisasi
dapat dipahami sebagai alat atau wadah sekelompok
orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang
terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran
tertentu yang telah ditetapkan bersama (Mahsun et al,
2014:1). Entitas nirlaba adalah organisasi yang dapat
dimiliki pemerintah maupun swasta, tujuan utamanya
tidak untuk mendapatkan keuntungan. Entitas nirlaba
memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota
dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan
imbalan kembali. Tujuan penyajian laporan keuangan
adalah memberikan informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan digunakan sebagai bentuk
pertanggungjawaban pemegang organisasi dan evaluasi
kinerja pimpinan organisasi (Sujarweni 2015:5). Laporan
keuangan sangat penting bagi perusahaan swasta maupun
entitas nirlaba. Landasan penyajian laporan keuangan bagi
entitas nirlaba adalah PSAK No. 45. PSAK No. 45 terdiri
dari Laporan posisi keuangan, Laporan aktivitas, Laporan
Arus kas, dan Catatan atas laporan keuangan (CALK).
Saat ini teknologi informasi merupakan suatu hal yang
dapat membawa perubahan dalam organisasi karena
kebutuhan organisasi untuk membantu kinerja organisasi
dan individu. Sistem informasi dalam dunia teknologi
dapat membantu organisasi menyajikan laporan keuangan

1
2

dalam bentuk informasi yang akurat dan terpercaya,


sehingga banyak pihak yang bisa merasakan manfaatnya
untuk mencapai tujuan dari organisasi. Sistem informasi
yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan
organisasi adalah sistem informasi akuntansi yang
merupakan komponen dan elemen dalam suatu organisasi
yang menyediakan informasi bagi pengguna dan
pengolahan peristiwa keuangan (Zare, 2012). Karakteristik
organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis.
Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara
organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi
nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para
anggota dan para penyumbang lain yang tidak
mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut.
Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi
nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan
tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya
penerimaan sumbangan. Namun demikian dalam
organisasi nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk
sehingga seringkali sulit dibedakan dengan organisasi
bisnis pada umumnya (Ida Bagus, 2017).
Pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba
memiliki kepentingan yang tidak berbeda dengan
organisasi bisnis, yaitu untuk menilai jasa yang diberikan
oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus
memberikan jasa tersebut dan cara manajer melaksanakan
tanggung jawabnya dan aspek kinerja
manajer.Kemampuan organisasi untuk terus memberikan
jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi keuangan
yang menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban,
3

aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di antara


unsur-unsur tersebut. Laporan ini harus menyajikan secara
terpisah aktiva bersih baik yang terikat maupun yang tidak
terikat penggunaannya.
Sistem informasi tidak hanya dibutuhkan bagi
organisasi bisnis tapi juga dibutuhkan bagi organisasi
nirlaba seperti yayasan. Yayasan dapat dikatakan sebagai
suatu lembaga yang didirikan bukan untuk mencari laba
semata (nirlaba). Saat ini organisasi nirlaba berbentuk
yayasan bergerak dalam berbagai variasi bentuk kegiatan.
Bentuk organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi
bisnis.
Pengawasan atas yayasan pendidikan dilakukan
bersama-sama dengan masyarakat sebagai stakeholders.
Karena itu, transparansi keuangan dalam bentuk publikasi
laporan keuangan kepada masyarakat luas menjadi salah
satu kewajiban yang diatur. Demikian juga, penggunaan
auditor eksternal, yaitu Kantor Akuntan Publik merupakan
kewajiban bagi yayasan pendidikan yang memenuhi
kriteria tertentu. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) juga
sudah mengantisipasi mengenai perkembangan lembaga
nirlaba di Indonesia melalui Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Nomor 45. Dengan menerapkan PSAK,
diharapkan yayasan pendidikan dapat mengelola
informasi keuangan secara lebih profesional dan informasi
yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.
Sistem informasi akuntansi melaksanakan aplikasi
akuntansi yang ditandai dengan volume pengolahan data
yang tinggi. Pengolahan data terdiri dari empat tugas
utama yaitu pengumpulan data, mengentri data,
penyimpanan data dan penyiapan dokumen. Karakteristik
4

sistem informasi akuntansi diantaranya, melaksanakan


tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang
relatif standar, menangani data yang rinci, terutama
berfokus pada data historis dan menyediakan informasi
pemecahan masalah yang minimal (Dian Cipta, 2018:2).
Yayasan di bidang pendidikan sangat membutuhkan
sistem informasi akuntansi dalam pengelolaan keuangan
agar laporan keuangan memiliki keakuratan dan dapat di
pertanggung jawabkan. Salah satu yayasan yang bergerak
dibidang pendidikan yaitu sekolah swasta. Salah satunya
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya.
Selama ini SMK Muhammadiyah 2 Surabaya dalam
menyajikan laporan keuangan menggunakan salah satu
aplikasi berbasis sistem informasi akuntansi nirlaba yaitu
SIAPM. Namun sampai saat ini belum pernah diadakan
pengecekan untuk mengetahui kesesuaian antara laporan
keuangan yang dihasilkan oleh aplikasi SIAPM dengan
standar PSAK No.45.
Dari uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penyajian
Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba dengan
menggunakan Aplikasi SIAPM (Sistem Informasi
Akuntansi Persyarikatan Muhammadiyah) berdasarkan
PSAK No. 45 pada SMK Muhammadiyah 2 Surabaya”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penyajian
laporan keuangan organisasi nirlaba dengan menggunakan
aplikasi SIAPM berdasarkan PSAK No.45 pada SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya?”
5

1.3. Tujuan Penelitian


Dalam penelitian ini penulis membagi tujuan penelitian
menjadi dua tujuan diantaranya adalah tujuan umum dan
tujuan khusus, yaitu :
1.3.1 Tujuan Umum
a. Sebagai bentuk penerapan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu penelitian dan
pengembangan dalam mendukung kemajuan
ilmu pengetahuan.
b. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas PGRI
Adi Buana Surabaya

1.3.2 Tujuan Khusus


Untuk mengetahui efektivitas penerapan sistem
informasi akuntansi organisasi nirlaba dalam
penyajian laporan keuangan dengan menggunakan
aplikasi SIAPM pada SMK Muhammadiyah 2
Surabaya sesuai dengan standard PSAK 45.

1.4 Kegunaan Penelitian


Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan akan
berguna bagi berbagai pihak, diantaranya adalah :
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya dibidang penyajian laporan keuangan
organisasi nirlaba dengan menggunakan aplikasi
SIAPM berdasarkan PSAK No.45. Selain itu,
6

penelitian ini dapat membuka penelitian yang


lebih mendalam dengan permasalahan sejenis.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi Peneliti
a. Mengimplementasikan ilmu yang diperoleh
diperkuliahan.
b. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
khususnya tentang Penyajian Laporan
Keuangan Organisasi Nirlaba dengan
menggunakan aplikasi SIAPM berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 45.

2. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dan memberikan
informasi mengenai penyajian laporan
keuangan dengan menggunakan aplikasi
SIAPM berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Sehingga
laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan
PSAK No. 45 dan dapat dipertanggung
jawabkan kepada pihak internal dan eksternal.

3. Bagi Pembaca
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi
pembaca khususnya yang ingin melakukan
penelitian di bidang Penyajian laporan
keuangan organisasi nirlaba dengan
menggunakan SIA yang sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 45.
7

4. Bagi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya


a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam
rangka perluasan dan pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang
akuntansi.
b. Hasil penelitian ini disumbangkan ke
universitas sebagai bahan referensi atau
dokumentasi guna menambah
perbendaharaan referensi di perpustakaan.

1.5 Fokus Penelitian dan Keterbatasan


Untuk membatasi agar tidak melebar dari penelitian
yang telah ditetapkan maka fokus dalam penelitian ini
adalah penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba
dengan menggunakan aplikasi SIAPM berdasarkan
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.45 pada SMK Muhammadiyah 2 Surabaya, yang
meliputi 4 jenis laporan keuangan sebagai berikut:
(1)Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode
laporan (2)Laporan aktivitas untuk suatu periode
pelaporan (3)Laporan arus kas untuk suatu periode
pelaporan (4)Catatan atas laporan keuangan. Apabila ada
tambahan informasi diluar fokus penelitian ini maka
dapat diambil sebagai data pendukung dan dapat
dilakukan pengkajian lebih dalam pada penelitian
berikutnya.
8
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang
menjadi referensi penulis dalam penelitian ini, yaitu :
Sartika (2018) Analisa Penyajian Laporan Keuangan
Nirlaba dengan Menggunakan Aplikasi Sango Accounting
Berdasarkan PSAK 45 pada Yayasan Pendidikan Dian
Cipta Cendikia. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis efektivitas penerapan sistem informasi
akuntansi nirlaba terhadap laporan keuangan pada
perguruan tinggi di Lampung dengan menggunakan
aplikasi sango accounting sesuai dengan standar PSAK 45.
Subyek yang digunakan adalah sub bagian keuangan
Yayasan Pendidikan Dian Cipta Cendikia dan obyek yang
digunakan adalah Sango Accounting. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif deskriptif. Berdasarkan penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penyajian laporan keuangan nirlaba
dengan aplikasi sango accounting sesuai dengan PSAK 45,
karena sango accounting adalah alat bantu pencatatan
keuangan yang ada pada lembaga khusus nirlaba dan telah
disesuaikan dengan PSAK No. 45 (Pernyataan Standar
Akuntansi dan Keuangan No. 45 yaitu mengenai
pencatatan keuangan pada organisasi nirlaba di
Indonesia). SANGO tidak dapat digunakan pada lembaga
yang berorientasi bisnis atau mencari laba karena struktur
dan standarisasi sistemnya dikhususkan untuk lembaga
nirlaba. Yayasan Pendidikan Dian Cipta Cendikia sejak
menggunakan aplikasi sango accounting dapat menyajikan

9
10

laporan keuangan dengan tepat waktu, data yang disajikan


akurat karena sango accounting merupakan aplikasi
enterprise resource planning yang dapat terintegrasi antara
kasir dan accounting sehingga data yang di sajikan adalah
data yang sebenarnya terjadi pada saat transaksi
berlangsung.
Wahyuningsih et al (2018) Analisis Pelaporan Keuangan
Di Yayasan As-Salam Manado (Berdasarkan Psak 45 Dan
Psak 101). Penelitiаn ini bertujuаn untuk mengetahui
laporan keuangan YAYASAN AS-SALAM MANADO
sesuai dengan PSAK No.45 dan PSAK 101 ataukah belum.
Subyek yang digunakan adalah sub bagian keuangan
Yayasan As-Salam Manado dan obyek yang digunakan
adalah PSAK No.45. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis deksriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
Analisis Pelaporan Keuangan di Yayasan As-Salam
Manado, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut : (1)Pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan
Yayasan As-Salam Manado belum memadai. Hal ini jika
ditinjau dari sisi pengakuan dan pengukurannya masih
terdapat banyak kekeliruan dan tidak sesuai dengan PSAK.
(2)Penyusunan Laporan Keuangan Yayasan As-Salam
Manado, dalam hal ini adalah penyajian dan
pengungkapannya belum sesuai dengan format laporan
keuangan entitas nirlaba yang ada pada Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 45. Hal ini bisa langsung
tercermin dari lembaga yang dimiliki oleh Yayasan. (3)
Pelaporan dana kebajikan dari yayasan pun masih belum
sesuai dengan format laporan dana kebajikan sebagaimana
diatur dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

10
11

101 yang mengatur tentang Laporan Keuangan Syariah.


Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan oleh
pengelola tentang mengelola keuangan.
Marlinah dan Ali (2017) Penerapan Laporan Keuangan
Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK No. 45. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui laporan keuangan Masjid
Al-Markaz Al-Islami Jenderal M. Jusuf sesuai dengan
PSAK No.45 ataukah belum. Subyek yang digunakan
adalah takmir masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M.
Jusuf dan obyek yang digunakan adalah PSAK No.45.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil
penelitian terhadap penerapan laporan keuangan
organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45 pada Masjid
Al-Markaz Al Islami Jenderal M. Jusuf, maka penulis
menyimpulkan bahwa (1)Laporan keuangan Pengelola
Masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M. Jusuf belum
sesuai dengan PSAK No. 45. (2)Laporan keuangan
Pengelola Masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M. Jusuf
mengikuti format yang dibuat oleh Pengelola Masjid Al-
Markaz AlIslami Jenderal M. Jusuf yakni bendahara dan
bagian pembukuan. (3) Terdapat perbedaan antara laporan
keuangan Pengelola Masjid AlMarkaz Al-Islami Jenderal
M. Jusuf dengan PSAK No. 45. Laporan keuangan
Pengelola Masjid AlMarkaz Al-Islami Jenderal M. Jusuf
hanya berupa laporan penerimaan dan pengeluaran,
sedangkan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK
No. 45 yaitu laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. (4)
Pengelolaan keuangan pada Masjid Al-Markaz Al-Islami
Jenderal M. Jusuf dimulai dari penyusunan anggaran

11
12

pendapatan dan belanja selama satu tahun, pencatatan


penerimaan dan pengeluaran pada buku kas harian,
pelaporan setiap minggu, pembuatan laporan keuangan
bulanan, serta pembuatan laporan realisasi pendapatan
dan belanja untuk bulan yang berjalan.
Aji (2017) Analisis Penerapan PSAK No.45 tentang
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba pada Rumah Sakit
berstatus Badan Layanan Umum(Studi Kasus Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Yogyakarta). Penelitian ini bertujuan
untuk Menganalisis penerapan PSAK No. 45 pada
penyajian laporan keuangan RSUD Kota Yogyakarta tahun
2014. Subyek yang digunakan adalah sub bagian keuangan
RSUD Kota Yogyakarta dan obyek yang digunakan adalah
PSAK No 45 tentang pelaporan keuangan organisasi
nirlaba, Peraturan Menteri Keuangan No 76/PMK.05/2008
tentang pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan BLU,
dan Pedoman Akuntansi BLU Rumah Sakit menurut
Kepmenkes RI no 1981/Menkes/SK/XII/2010. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
yang bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian di RSUD
Kota Yogyakarta menunjukkan bahwa analisis laporan
keuangan RSUD Kota Yogyakarta pada indikator pertama
yaitu komponen pelaporan yang digunakan terdiri dari
neraca, laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan. Hal ini telah sesuai dengan PSAK
No. 45 yang berisi laporan keuangan organisasi nirlaba
meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode
laporan (neraca), laporan aktivitas serta laporan arus kas

12
13

untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan


keuangan; Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
BLU menurut Peraturan Menteri Keuangan No
76/PMK.05/2008 yang berisi laporan keuangan terdiri dari
laporan realisasi anggaran dan/atau laporan operasional,
neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan; serta Pedoman Akuntansi BLU Rumah Sakit
menurut Kepmenkes RI No 1981/Menkes/SK/XII/2010
yang berisi laporan keuangan terdiri dari laporan posisi
keuangan (neraca), laporan aktivitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan. Secara umum komponen
pelaporan yang digunakan telah sesuai, namun ada
beberapa perbedaan pada penyebutan nama, contohnya
pada laporan keuangan RSUD Kota Yogyakarta digunakan
istilah laporan operasional sedangkan pada PSAK No. 45
digunakan istilah laporan aktivitas. Kedua istilah tersebut
pada hakekatnya memiliki makna yang sama, yaitu
menyajikan informasi tentang operasi BLU mengenai
sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi
yang dikelola oleh BLU.
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah
dijelaskan diatas, terdapat persamaan dan perbedaan
antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
yang akan peneliti lakukan. Adapun persamaan dan
perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
14
15
16

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Organisasi Nirlaba
Menurut PSAK No.45 bahwa “organisasi nirlaba
memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota
dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan
imbalan apapun dari organisasi tersebut”. (IAI, 2015: 45.1)
Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, sekolah
swasta, derma publik, rumah sakit dan klinik publik,
organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal
perundang- undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat
buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan
beberapa para petugas pemerintah. Organisasi nirlaba
merupakan satu organisasi sosial yang didirikan oleh
perorangan atau sekelompok orang yang secara sukarela
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa
bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari
kegiatannya.Fokus dari visi dan misi organisasi nirlaba
adalah pelayanan kepada masyarakat, seperti yayasan,
lembaga pendidikan, LSM, organisasi keagaaman, panti
asuhan, panti wredha dan sebagainya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004
tentang Yayasan, yayasan adalah badan hukum yang
terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai
anggota.
IAI (2015: 45.2-45.3) Organisasi nirlaba atau organisasi
yang tidak bertujuan memupuk keuntungan memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali atau
17

manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah


sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan
memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan
laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada
para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi
bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi
nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya
entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas
nirlaba.

Organisasi nirlaba seringkali memfokuskan sumber


dayanya kepada pelayanan tertentu, dengan inti yang
berlapis dari dalam ke luar, berturut-turut melalui
(Mahsun, 2014:188) : (1) falsafah pelayanan, (2) budaya
pelayanan, (3) citra pelayanan, (4) manajemen pelayanan,
(5) alasan pelayanan, (6) siapa yang dilayani, (7) apa
bentuk pelayanan, di mana, kapan, dan bagaimana cara
melayani.

2.2.2 Karakteristik Organisasi Nirlaba


Berdasarkan PSAK 45 halaman 2 paragraf 01, dimana
suatu organisasi dapat dikelompokan sebagai organisasi
nirlaba bila memenuhi, kriteria sebagai berikut:
1. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para
penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding
dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
18

2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan


memupuk laba, dan jika entitas nirlaba menghasilkan
laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para
pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas
bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam entitas
nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya
entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran
entitas nirlaba.
Berdasarkan karakteristik tersebut maka dapat ditarik
suatu kesimpulan mengenai perbedaan antara organisasi
nirlaba dengan organisasi laba, sehingga dapat lebih
memperjelas tentang batasan pemisahan antara organisasi
nirlaba dengan organisasi laba, dimana dalam
kepemilikan organisasi laba, pemilik jelas memperoleh
untung dari hasil usaha organisasinya. Dalam hal donatur,
organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber
pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah
memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari
keuntungan usahanya. Adapun dana yang diperoleh
digunakan antara lain untuk mewujudkan visi dan misi
yang dimiliki oleh organisasi nirlaba tersebut. Dalam hal
penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah
jelas siapa yang menjadi Dewan Pengawas, yang
kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana.
Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah
dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’
organisasi. Namun, dalam akuntabilitas dan
responsibilitas secara spesifik yakni laporan keuangan
19

organisasi baik nirlaba maupun laba pada dasarnya


adalah sama. Setiap donatur eksplisit atau tidak, berharap
organisasi yang mereka percaya adalah organisasi yang
bertanggung jawab.

Zamroni (2015:14) Tindakan donatur untuk memastikan


akuntabilitas organisasi nirlaba penerima dana antara lain:
1. Memantau aktivitas organisasi nirlaba.
2. Kunjungan donatur ke lokasi kegiatan.
3. Meminta organisasi penerima dana untuk membuat
laporan keuangan maupun laporan kegiatan.
4. Membandingkan anggaran dengan realisasi anggaran
untuk mengevaluasi penggunaan dana.
5. Mewajibkan penerima dana untuk menyerahkan
laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan publik.
6. Mengirim auditor untuk mengaudit laporan keuangan
penerima dana.

Zamroni (2015:14) Akuntabilitas yang dapat


diberikan oleh organisasi penerima dana, antara lain :
1. Membuat dokumentasi kegiatan, misalnya
berupa foto kegiatan, pembuatan daftar hadir
dalam pelaksanaan kegiatan, maupun
pembuatan video untuk merekam aktivitas.
2. Membuat catatan keuangan yang rapi, yang
didukung dengan pengarsipan bukti transaksi
keuangan yang rapi.
3. Meyerahkan laporan ke donatur tepat waktu
(sesuai dengan yang dijanjikan).
20

Akuntabilitas dan responsibilitas (tanggung


jawab) ini sangatlah penting karena kecenderungan
yang menjadi isu utama dalam organisasi nirlaba saat
ini secara praktek sudah tidak memenuhi kaidah-
kaidah organisasi nirlaba lebih cenderung mengarah
kepada organisasi profit. Salah satu yang
penyimpangan yang berupa penghindaran atas pajak
serta earnings management dapat dilakukan melalui
organisasi nirlaba.

Terkait dengan objek penelitian yang akan


digunakan oleh peneliti yakni yayasan, maka
peraturan yang digunakan adalah Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, pasal 52 ayat
1,2,3 yang menyatakan:
Ayat 1 yang menyatakan bahwa “Ikhtisar laporan
tahunan Yayasan diumumkan pada papan
pengumuman di kantor Yayasan.”
Ayat 2 menyatakan bahwa “Ikhtisar laporan
keuangan yang merupakan bagian dari ikhtisar
laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), wajib diumumkan dalam surat kabar harian
berbahasa Indonesia bagi Yayasan yang :

a. Memperoleh bantuan Negara, bantuan luar negeri,


dan/atau pihak lain sebesar Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) atau lebih, dalam 1 (satu)
tahun buku; atau
b. Mempunyai kekayaan di luar harta wakaf sebesar
Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah)
atau lebih.
21

Ayat 3 menyatakan bahwa “Laporan keuangan


Yayasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib
diaudit oleh Akuntan Publik.” Sementara berdasarkan
UU Nomor 28 Tahun 2004 pasal 5 menyatakan bahwa
:
1. Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang,
maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan
berdasarkan Undang-undang ini, dilarang
dialihkan atau dibagikan secara langsung atau
tidak langsung, baik dalam bentuk gaji, upah,
maupun honorarium, atau bentuk lain yang dapat
dinilai dengan uang kepada Pembina, Pengurus
dan Pengawas.

2. Pengecualian atas ketentuan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), dapat ditentukan dalam
Anggaran Dasar Yayasan bahwa Pengurus
menerima gaji, upah, atau honorarium, dalam hal
Pengurus Yayasan:
a. Bukan pendiri Yayasan dan tidak
terafiliasi dengan Pendiri, Pembina,
dan Pengawas; dan
b. Melaksanakan kepengurusan Yayasan secara
langsung dan penuh.
Penentuan mengenai gaji, upah, atau honorarium
sebagai-mana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan
oleh Pembina sesuai dengan kemampuan kekayaan
Yayasan.”
Berdasarkan kedua pasal tersebut maka dapat
disimpulkan tentang definisi yayasan, berdasarkan
kamus Bahasa Indonesia menyatakan bahwa yayasan
22

adalah badan hukum yang tidak mempunyai


anggota, dikelola oleh sebuah pengurus dan
didirikan untuk tujuan sosial (mengusahakan
layanan dan bantuan seperti sekolah, rumah sakit).
Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu
badan hukum yang mempunyai maksud dan
tujuan bersifat sosial, keagamaan dan
kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan
persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-
undang. Dimana Undang-Undang yang berlaku
adalah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2008 serta
PP RI No. 63 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan
Undang-undang Tentang Yayasan. Pasal 52 dan pasal
5 merupakan hal yang menyebabkan perbedaan
antara Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001, pasal 5
berbunyi “Kekayaan Yayasan baik berupa uang,
barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh
Yayasan berdasarkan Undang-undang ini, dilarang
dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak
langsung kepada Pembina, Pengurus, Pengawas,
karyawan, atau pihak lain yang mempunyai
kepentingan terhadap Yayasan.”Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2001 pasal 52 berbunyi “
1. Ikhtisar laporan tahunan Yayasan diumumkan
pada papan pengumuman di kantor Yayasan.
2. Ikhtisar laporan tahunan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) wajib diumumkan dalam surat
kabar harian berbahasa Indonesia bagi Yayasan
yang:
23

a. memperoleh bantuan Negara, bantuan luar


negeri, atau pihak lain sebesar Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau
lebih; atau
b. mempunyai kekayaan di luar harta wakaf
sebesar Rp 20.000.000.000,00 (dua puluh
miliar rupiah) atau lebih.
c. Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) wajib diaudit oleh Akuntan Publik.
d. Hasil audit terhadap laporan tahunan
Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(3) disampaikan kepada Pembina Yayasan
yang bersangkutan dan tembusannya kepada
Menteri dan instansi terkait.Bentuk ikhtisar
laporan tahunan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) disusun sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku.

2.2.3 Standar Akuntansi Keuangan


Standar akuntansi keuangan merupakan pengumuman
resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.
Standar akuntansi keuangan memuat konsep standar dan
metode yang dinyatakan sebagai pedoman umum dalam
praktik akuntansi perusahaan dalam lingkungan tertentu.
Standar ini dapat diterapkan sepanjang masih relevan
dengan keadaan perusahaan yang bersangkutan (IAI,
2015).
Akuntansi Keuangan di Indonesia disusun oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan yaitu IAI. Indonesia juga
telah memiliki Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan yang merupakan konsep yang
24

mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan


bagi para pemakai eksternal. Jika terdapat pertentangan
antara kerangka dasar dan Standar Akuntansi Keuangan
maka ketentuan Standar Akuntansi Keuangan yang harus
diunggulkan relatif terhadap kerangka dasar ini. Karena
kerangka dasar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi
Komite Penyusun Standar Akuntansi Keuangan dalam
mengembangkan Standar Akuntansi Keuangan di masa
dating terhadap Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku, maka banyaknya kasus konflik tersebut akan
berkurang dengan berjalannya waktu (IAI, 2015).
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur
dalam Standar Akuntansi Keuangan yaitu:
a.Pengakuan unsur laporan keuangan
Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu
pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria
pengakuan yang dikemukakan dalam neraca atau laba
rugi. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos
tersebut dengan kata-kata maupun dalam jumlah uang
dan mencantumkannya ke dalam neraca atau laporan
laba rugi. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur
diakui jika :
1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari
atau ke dalam perusahaan.
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur dengan andal.
b. Definisi elemen dan pos laporan keuangan
c. Pengukuran unsur laporan keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang
untuk mengetahui setiap laporan keuangan dalam
25

neraca dan laporan keuangan laba rugi. Proses ini


menyangkut dasar pemilihan tertentu.
d. Pengungkapan atau penyajian informasi keuangan
dalam laporan keuangan

Menurut Belkaoui (2015) Standar Akuntansi Keuangan


diterbitkan karena:
a. Melengkapi pemakaian informasi akuntansi dengan
informasi tentang posisi keuangan, prestasi dan
pelaksanaan dari suatu perusahaan. Informasi ini
dianggap jelas, konsisten, dapat diandalkan dan dapat
dibandingkan.
b.Melengkapi para akuntan publik dengan pedoman dan
aturan-aturan tindakan agar memungkinkan mereka
menjalankan ketelitian kebebasan dalam menjual
keahliannya dan integritas laporan-laporan kantor
akuntan dalam membuktikan keabsahan laporan ini.
c. Menyediakan pemerintah sebagai sumber data untuk
berbagai variabel dianggap esensial untuk menjalankan
perpajakan, pengaturan perusaahaan perencanaan dan
pengaturan ekonomi, peningkatan efisiensi ekonomi,
dan sasaran lainnya.
d. Membangkit minat terhadap prinsip-prinsip dan teori-
teori di antara seluruh jajaran yang berkepentingan
dalam disiplin akuntansi ataupun sekedar
menyebarluaskan suatu standar akan membangkitkan
banyak kontroversi dan debat dalam praktik dan
akademi di mana hal itu lebih baik dari bersikap apatis.
26

2.2.4 Standar Akuntansi Keuangan Organisasi Nirlaba


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45
merupakan standar khusus untuk organisasi nirlaba.
Karakteristik organisasi nirlaba sangat berbeda dengan
organisasi bisnis yang berorientasi untuk memperoleh
laba. Perbedaan terletak pada cara organisasi
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk
melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Organisasi
memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota
dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan
apapun dari organisasi yang bersangkutan.
Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam
organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang
atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis,
contohnya penerimaan sumbangan. Pada beberapa
bentuk organisasi nirlaba meskipun tidak ada
kepemilikan, organisasi tersebut mencukupi modalnya
dari hutang dan mendanai kegiatan operasionalnya dari
pendapatan atas jasa yang diberikan kepada publik.
Akibatnya pengukuran jumlah, saat dan kepastian aliran
pemasukan kas menjadi ukuran kinerja yang penting
bagi para pengguna laporan keuangan organisasi
tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya.
Berikut ini adalah pengertian-pengertian menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45 :
a. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Iaporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan
para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan
pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi
organisasi nirlaba. Pihak pengguna Iaporan keuangan
27

organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama


dalam rangka menilai (IAI, 2015) :
1. Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan
kemampuannya untuk terus memberikan jasa
tersebut.
2. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya
dan aspek lain dari kinerja mereka.
Secara rinci, tujuan laporan keuangan termasuk
catatan atas laporan keuangan, adalah untuk
menyajikan informasi mengenai:
1) Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan
aktiva bersih suatu organisasi.
2) Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya
yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih.
3) Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar
sumber daya dalam suatu periode dan hubungan
antara keduanya.
4) Cara suatu organisasi mendapatkan dan
membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan
melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang
berpengaruh pada likuiditasnya.
5) Usaha jasa suatu organisasi.

b. Unsur-Unsur Laporan Keuangan Nirlaba


Laporan keuangan organisasi nirlaba menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45
meliputi:
1) Laporan posisi keuangan pada akhir periode
laporan
28

Tujuan laporan posisi keungan adalah untuk


menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas,
dan aset neto serta informasi mengenai
hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada
waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi
keuangan yang digunakan bersama
pengungkapan, dan informasi dalam
pengungkapan laporan keuangan lain dapat
membantu pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali, anggota
kreditur, dan pihak lain untuk menilai (Paragraf
10) :
a. Kemampuan entitas nirlaba untuk
memberikan jasa secara berkelanjutan.
b. Likuiditas, fleksibilitas keuangan,
kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan
eksternal.

Laporan posisi keuangan mencakup entitas


organisasi nirlaba secara keseluruhan dan
menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto
(Paragraf 11).

a) Klasifikasi Aset dan Liabilitas


Laporan posisi keuangan, termasuk
catatan atas laporan keuangan, menyediakan
informasi yang relevan, mengenai likuiditas,
fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara
aset dan liabilitas. Informasi tersebut
umumnya disajikan dengan pengumpulan
aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik
29

serupa dalam suatu kelompok yang relatif


homogen. Sebagai contoh entitas nirlaba
biasanya melaporkan masing- masing unsur
aset dalam kelompok yang homogen, seperti
(Paragraf 12) :

a. kas dan setara kas


b. piutang pasien, pelajar, anggota, dan
penerima jasa yang lain
c. persediaan
d. sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar
dimuka
e. instrumen keuangan dan informasi jangka
panjang
f. tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap
lain yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa
Kas atau aset lain yang dibatasi
penggunaannya oleh pemberi sumber daya
yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali disajikan terpisah dari kas atau aset
lain yang tidak terikat penggunaannya.
Informasi likuiditas diberikan dengan cara
sebagai berikut (Paragraf 13):
a. Menyajikan aset berdasarkan urutan
likuiditas dan liabilitas berdasarkan
tanggal jatuh tempo.
b. Mengelompokkan aset ke dalam lancar
dan tidak lancar, dan liabilitas ke dalam
jangka pendek dan jangka panjang.
30

c. Mengungkapkan informasi mengenai


likuiditas aset atau saat jatuh tempo
liabilitas, termasuk pembatasan
penggunaan aset, dalam catatan atas
laporan keuangan.

b) Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak


Terikat
Laporan posisi keuangan menyajikan
jumlah masing-masing kelompok aset neto
berdasarkan pada ada atau tidaknya
pembatasan oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali,
yaitu terikat secara permanen, terikat secara
temporer, dan tidak terikat (Paragraf 14).
Informasi mengenai sifat dan jumlah dari
pembatasan permanen atau temporer
diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah
tersebut dalam laporan keuangan atau dalam
catatan atas laporan keuangan (Paragraf 15).
Pembatasan permanen atas aset, seperti
tanah atau karya seni, yang diberikan untuk
tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak
untuk dijual; atau aset yang diberikan untuk
investasi yang mendatangkan pendapatan
secara permanen dapat disajikan sebagai
unsur terpisah dalam kelompok aset neto
yang penggunaannya dibatasi secara
permanen atau disajikan dalam catatan atas
laporan keuangan. Pembatasan permanen
kelompok kedua tersebut berasal dari hibah
31

atau wakaf dan warisan yang menjadi dana


abadi (Paragraf 16).
Pembatasan temporer terhadap sumber
daya berupa aktivitas operasi tertentu;
investasi untuk jangka waktu tertentu;
penggunaan selama periode tertentu dimasa
depan; atau pemerolehan aset tetap; dapat
disajikan sebagai unsur terpisah dalam
kelompok neto yang penggunaannya dibatasi
secara temporer atau disajikan dalam catatan
atas laporan keuangan. Pembatasan temporer
oleh pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali dapat
berbentuk pembatasan waktu atau
pembatasan penggunaan, atau keduanya
(Paragraf 17).
Aset neto tidak terikat umumnya meliputi
pendapatan dari jasa, penjualan barang,
sumbangan, dan dividen atau hasil investasi,
dikurangi beban untuk memperoleh
pendapatan tersebut. Batasan terhadap
penggunaan aset neto tidak terikat dapat
berasal dari sifat entitas nirlaba. Informasi
mengenai batasan tersebut umumnya
disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan. (Paragraf 18).
32

2) Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan


Tujuan Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah
menyediakan informasi mengenai pengaruh
transaksi dari peristiwa lain yang mengubah
jumlah dan sifat aset neto; hubungan antar
transaksi dan peristiwa lain; dan bagaimana
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
berbagai program atau jasa. Informasi dalam
laporan aktivitas, yang digunakan bersama
dengan pengungkapan informasi dalam laporan
keuangan lainnya, dapat membantu pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan kembali,
anggota, kreditur dan pihak lain untuk
mengevaluasi kinerja suatu periode; menilai
upaya, kemampuan, dan kesinambungan entitas
nirlaba dan memberikan jasa; dan menilai
pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer
(Paragraf 19).
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba
secara keseluruhan dan menyajikan perubahan
jumlah aset neto selama suatu periode.
Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas
tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam
posisi keuangan (Paragraf 20).
a) Perubahan Kelompok Aset Neto
Laporan aktivitas menyajikan jumlah
perubahan aset neto terikat permanen,
terikat temporer, dan tidak terikat dalam
suatu periode (Paragraf 21).
33

Pendapatan dan keuntungan yang


menambah aset neto, serta beban dan
kerugian yang mengurangi aset neto
dikelompokkan sebagaimana diatur di
paragraf 24-25 (Paragraf 22).

b) Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan,


dan Keugian
Laporan aktivitas menyajikan
pendapatan sebagai penambah aset neto
tidak terikat, kecuali jika penggunaannya
dibatasi oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali,
dan menyajikan beban sebagai pengurang
aset neto tidak terikat (Paragraf 23).
Sumber daya disajikan sebagai
penambah aset neto tidak terikat, terikat
permanen, atau terikat temporer,
bergantung pada ada tidaknya pembatasan.
Dalam hal sumber daya terikat yang
pembatasannya tidak berlaku lagi dalam
periode yang sama, dapat disajikan secara
konsisten dan diungkapkan sebagai
kebijakan akuntansi (Paragraf 24).
Laporan aktivitas menyajikan
keuntungan dan kerugian yang diakui dari
investasi dan aset lain (atau liabilitas)
sebagai penambah atau pengurang aset neto
tidak terikat, kecuali jika penggunaannya
dibatasi (Paragraf 25).
34

Klasifikasi pendapatan, beban,


keuntungan, dan kerugian dalam kelompok
aset neto tidak menutup peluang adanya
klasifikasi tambahan dalam laporan
aktivitas. Misalnya, dalam suatu kelompok
atau beberapa kelompok perubahan dalam
aset neto, entitas nirlaba dapat
mengklasifikasikan unsur-unsurnya
menurut kelompok operasi atau nonoperasi,
dapat dibelanjakan atau tidak dapat
dibelanjakan, telah direalisasi atau belum
direalisasi, berulang atau tidak berulang,
atau dengan cara lain (Paragraf 26).
Laporan aktivitas menyajikan jumlah
pendapatan dan beban secara bruto, kecuali
diatur berbeda oleh SAK lain atau SAK
ETAP (Paragraf 27).
Laporan aktivitas menyajikan jumlah
neto keuntungan dan kerugian yang berasal
dari transaksi incidental atau peristiwa lain
yang berasal di luar pengendalian entitas
nirlaba dan manajemen. Misalnya,
keuntungan atau kerugian penjualan tanah
dan gedung yang tidak digunakan lagi
(Paragraf 28).

c) Informasi Pemberian Jasa


Laporan aktivitas atau catatan laporan
keuangan menyajikan informasi mengenai
beban menurut klasifikasi fungsional, seperti
menurut kelompok program jasa utama dan
35

aktivitas pendukung (Paragraf 29).


Klasifikasi secara fungsional bermanfaat
untuk membantu pemberi sumber daya
yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain
dalam menilai pemberian jasa dan
penggunaan sumber daya. Di samping
penyajian klasifikasi beban secara
fungsional, entitas nirlaba dianjurkan untuk
menyajikan informasi tambahan mengenai
beban menurut sifatnya, misalnya gaji, sewa,
listrik, bunga, dan penyusutan (Paragraf 30).
Program pemberian jasa merupakan
aktivitas untuk menyediakan barang dan
jasa kepada penerima manfaat, pelanggan,
atau anggota dalam rangka mencapai tujuan
atau misi entitas nirlaba. Pemberian jasa
tersebut merupakan tujuan dan hasil utama
yang dilaksanakan melalui berbagai
program utama (Paragraf 31).
Aktivitas pendukung meliputi semua
aktivitas selain program pemberian jasa.
Umumnya, aktivitas pendukung meliputi
aktivitas manajemen dan umum, pencarian
dana, dan pengembangan anggota. Aktivitas
manajemen dan umum meliputi
pengawasan, manajemen bisnis,
pembukuan, penganggaran, pendanaan, dan
aktivitas administratif lain, serta semua
aktivitas manajemen dan administrasi
kecuali program pemberian jasa atau
36

pencarian dana. Aktivitas pencarian dana


meliputi publikasi dan kampanye pencarian
dana; pengadaan daftar alamat pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali; pelaksanaan acara
khusus pencarian dana; pembuatan dan
penyebaran manual, petunjuk, dan bahan
lain; dan pelaksanaan aktivitas lain dalam
rangka pencarian dana dari individu,
yayasan, pemerintah, dan lain-lain. Aktivitas
pengembangan anggota meliputi pencarian
anggota baru dan pengumpulan iuran
anggota, hubungan dan aktivitas sejenis
(Paragraf 32).

3. Laporan Arus Kas untuk suatu periode pelaporan


Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah
menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu periode (Paragraf
33).

a) Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas


Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2
(revisi 2009): Laporan Arus Kas atau SAK
ETAP Bab 7 dengan tambahan berikut ini
(Paragraf 34) :
1) Aktivitas Pendanaan:
a. Penerimaan kas dari pemberi
sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali
yang penggunaannya dibatasi dalam
37

jangka panjang.
b. Penerimaan kas dari pemberi
sumber daya dan penghasilan
investasi yang penggunaannya
dibatasi untuk pemerolehan,
pembangunan dan pemeliharaan
aset tetap, atau peningkatan dana
abadi.
c. Bunga dan dividen yang dibatasi
penggunaannya dalam jangka
panjang.
Pengungkapan informasi mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan
nonkas, misalnya sumbangan berupa
bangunan atau asset investasi.

4. Catatan atas laporan keuangan


Tujuan utama catatan atas laporan keuangan
adalah memberikan penjelasan dan analisis atas
informasi yang ada di laporan posisi keuangan
(neraca), laporan aktivitas, laporan arus kas, dan
informasi tambahan lainnya sehingga para
pengguna mendapatkan pemahaman yang
paripurna atas laporan keuangan entitas nirlaba.
Informasi dalam catatan atas laporan keuangan
mencakup antara lain :
a. Pendahuluan
b. Kebijakan akuntansi
c. Penjelasan atas pos-pos neraca
d. Penjelasan atas pos-pos laporan aktivitas
e. Penjelasan atas pos-pos laporan arus kas
38

f. Kewajiban kontinjensi
g. Informasi tambahan serta pengungkapan
lainnya
c. Basis Akuntansi
1. Akuntansi berdasarkan kas (cash basis)
Pendapatan dicatat hanya bila kas diterima dan
beban dicatat hanya bila kas keluar.
2. Akuntansi berdasar akrual (accrual basis)
Mengakui dampak transaksi terhadap laporan
keuangan dalam periode waktu ketika pendapatan
dan beban terjadi. Oleh karena itu pendapatan
dicatat pada waktu diterima dan beban dicatat
pada waktu terjadi, tidak perlu ketika kas
berpindah tangan
3. Akuntansi berdasarkan kas yang dimodifikasi
Merupakan campuran atas dasar kas dan aktual,
yaitu metode yang digunakan oleh perusahaan
jasa. Pengeluaran yang mempunyai umur
ekonomis lebih dari satu tahun dikapitalisasi
sebagai harta dan disusutkan selama tahun-tahun
mendatang. Beban dibayar di muka dan
ditangguhkan, dan dikurangi hanya dalam tahun
saat hal itu digunakan, sedangkan beban yang
dibayar sesudah tahun terjadinya (beban yang
masih harus dibayar) dikurangi hanya dalam
tahun dibayarkan.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan harus memenuhi 2 kriteria untuk
dapat dicatat dalam laporan keuangan periode
tertentu, yakni:
a. Dihasilkan
39

Untuk pendapatan yang akan dihasilkan,


barang dan jasa harus secara penuh diserahkan.
Bukti hal itu biasanya berupa pengiriman
kepada pelanggan.
b.Direalisasikan
Pendapatan direalisasikan ketika kas atau klaim
diterima dalam pertukaran dengan barang dan
jasa.

Penandingan dan Konversi Biaya


Beban diakui dan dicatat dalam laporan keuangan
periode yang bersangkutan dimana manfaat
ekonominya dikonsumsi atau digunakan. Beban
setiap periode dapat dibagi menjadi 2 jenis:
a. Yang dikaitkan dengan pendapatan yang
diperoleh dalam periode yang sama dengan
pengeluaran.
b. Yang dikaitkan dengan periode waktu itu
sendiri.

2.2.5 Laporan Keuangan Entitas Nirlaba


Berdasarkan PSAK No.45 halaman 4 paragraf 06
menyatakan bahwa tujuan utama atas laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota
entitas nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang
menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.
Berdasarkan PSAK No.45 halaman 4 paragraf 07
menyatakan bahwa pihak pengguna laporan keuangan
entitas nirlaba memiliki kepentingan bersama dalam
rangka menilai:
40

1. Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan


kemampuannya untuk terus memberikan jasa
tersebut.
2. Cara manajer melaksanakan tanggungjawabnya dan
aspek lain dari kinerja mereka.

Berdasarkan PSAK No.45 halaman 4 paragraf 08,


informasi yang disajikan dalam laporan keuangan entitas
nirlaba, antara lain:
1. Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto
entitas nirlaba;
2. Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya
yang mengubah nilai dan sifat aset neto.
3. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar
sumber daya dalam satu periode dan hubungan
antara keduanya.
4. Cara entitas nirlaba mendapatkan dan
membelanjakan kas, memperoleh pinjaman, dan
melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang
berpengaruh pada likuiduitasnya.
5. Usaha entitas nirlaba
41

2.2.6 Contoh Format Laporan Keuangan menurut PSAK


No.45

1. Laporan Posisi Keuangan

Tabel 1: Contoh Laporan Posisi Keuangan


ENTITAS NIRLABA
Laporan Posisi Keuangan Per 31
Desember 20X2 dan 20X1 (dalam
jutaan rupiah)

Sumber : PSAK No.45 Tahun 2015


42

2. Laporan Aktivitas

Bentuk A
Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal.
Bentuk A ini memudahkan penyusunan laporan aktivitas
komparatif.

Tabel 2: Contoh Laporan Posisi Keuangan


43

Bentuk B
Bentuk B menyajikan pembuktian dampak
berakhirnya pembatasan pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali aset tertentu
terhadap reklasifikasi aset neto. Bentuk B memungkinkan
penyajian informasi agregat mengenai sumbangan dan
pengahasilan dari investasi.
44

Tabel 3 : Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B


45

Bentuk C
Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan
dengan jumlah ringkasan dari laproan pendapatan,
beban, dan perubahan terhadap aset neto tidak terikat
disajikan dalam laporan perubahan aset neto. Pendekatan
bentuk C ini menitikberatkan perhatian pada perubahan
aset neto tidak terikat. Bentuk ini sesuai untuk entitas
nirlaba yang memandang aktivitas operasi sebagai
aktivitas yang terpisah dari penerimaan pendapatan
terikat dari sumbangan dan investasi.
46
47

Bentuk C (Bagian 2 dari 2 bagian)


48

Bentuk C Bagian 2 dari 2 Bagian (alternatif)


49

3. Laporan Arus Kas


Metode Langsung
50

Sumber: PSAK No. 45 Tahun 2015


51

Metode Tidak Langsung


52

Sumber: PSAK No. 45 Tahun 2015


53

2.2.7 Sistem Informasi Akuntansi Persyarikatan


Muhammadiyah (SIAPM)
Sistem Informasi Akuntansi Persyarikatan
Muhammadiyah (SIAPM) adalah alat bantu pencatatan
keuangan yang ada pada lembaga khusus nirlaba dan
telah disesuaikan dengan PSAK No. 45 (Pernyataan
Standar Akuntansi dan Keuangan No. 45 yaitu mengenai
pencatatan keuangan pada organisasi nirlaba di
Indonesia) dan 8 Standar Nasional Pendidikan. SIAPM
tidak dapat digunakan pada lembaga yang berorientasi
bisnis atau mencari laba karena struktur dan standarisasi
sistemnya dikhususkan untuk lembaga nirlaba. Produk
SIAPM antara lain sebagai berikut:

1. Multi Database
SIAPM (Sistem Informasi Akutansi Perguruan
Muhammadiyah) dapat digunakan memakai
database yang berbeda-beda dalam satu komputer,
hal ini membantu user jika ingin memisahkan
database berdasarkan kegiatan, tahun atau menurut
donor tertentu.
2. Portabel
Amat tangguh dalam hal portabilitas tetapi agak
lambat jika digunakan berbasis klien server, pada
edisi ini SIAPM menggunakan system offline.
3. Anggaran Program dan Proyek
Lembaga nirlaba adalah lembaga yang bersifat sosial
hingga di dalam menjalankan kegiatan usahanya
lembaga nirlaba dilandasi oleh program-program
sebagai tujuan pencapaian misi lembaga dan
proyek-proyek sebagai bentuk kegiatan yang
dijalankan yang bersifat pelayanan.
54

4. Menu tambahan
Diluar ketentuan yang ada si PSAK No.45 terdapat
menu Realisasi Anggaran untuk Kepala Sekolah
mengontrol pengeluaran dan pemasukan sekolah
agar tidak melampaui nominal yang tertera di
Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan
memenuhi target yang direncanakan.

2.3 Kerangka Berpikir


Kerangka berpikir merupakan merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting (Sugiyono, 2017:93).
Berdasarkan telaah pustaka yang telah dijabarkan diatas
dan juga berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan, maka penelitian ini akan menjelaskan mengenai
analisis penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba
dengan menggunakan aplikasi SIAPM berdasarkan
pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) no.45 pada
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya tahun ajaran 2018/2019.
Adapun untuk memahami penelitian, berikut adalah
kerangka berpikir dalam penelitian ini :
55

STUDI EMPIRIS STUDI TEORITIS


1. Sartika (2018) PSAK No.45, Standar
2. Wahyuningsih et al (2018) Keuangan Organisasi Nirlaba.
3. Marlinah dan Ali (2017) dalam penyajian laporan
4. Aji (2017) keuangan organisasi nirlaba
perlu menyajikan setidaknya 4
jenis laporan keuangan sebagai
berikut, (1) Laporan posisi
keuangan (neraca) pada akhir
periode laporan (2) Laporan
aktivitas untuk suatu periode
pelaporan (3)Laporan arus kas
untuk suatu periode pelaporan
(4) Catatan atas laporan
keuangan.

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Bagaimana penyajian laporan keuangan nirlaba dengan menggunakan
aplikasi SIAPM yang sesuai dengan PSAK No.45 di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya ?

PENGUMPULAN DATA
Wawancara, Dokumentasi, Observasi

ANALISIS DATA
1. Mengumpulkan laporan keuangan sekolah tahun pelajaran
2018/2019.
2. Membandingkan laporan keuangan sekolah yang telah
dikumpulkan dengan teori yang ada.
3. Mengevaluasi laporan keuangan tahunan SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya diawali dengan analisis
komparatif terhadap objek penelitian dengan konsep
pembanding dalam hal kebijakan akuntansi maupun
penyajian laporan keuangan.
4. Kesimpulan dan saran.

Hasil Penelitian

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
56

Dari Gambar 2.1 diatas, maka dapat dijelaskan bahwa


kerangka berfikir penelitian dimulai dari studi empiris dan
studi teoritis, dari hasil identifikasi penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa dasar penyajian laporan keuangan
organisasi nirlaba adalah PSAK No.45. Kemudian peneliti
tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang efektivitas
penerapan sistem informasi akuntansi organisasi nirlaba
dalam penyajian laporan keuangan sesuai dengan standard
PSAK No.45. Langkah berikutnya, menentukan subyek dan
obyek penelitian. Kemudian menentukan teknik analisis
data, dengan menggunakan deskriptif kualitatif, teknik
pengumpulan data yang digunakan Wawancara,
Dokumentasi dan Observasi. Setelah data terkumpul maka
dilakukanlah analisis data dan pembahasan dengan
menggunakan uji kredibilitas dengan teknik triangulasi
sumber data, triangulasi metode dan triangulasi member
check. Dalam analisis dan pembahasan dibuat justifikasi
teoritis dan empiris, sehingga akan dihasilkan beberapa
kesimpulan yang menjadi esensi penting dari penelitian.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sebuah
pemikiran baru pada studi empiris dan sebagai penguat
teori yang ada pada studi teoritis.

2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2017:99), Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan didasarkan pada teori yang relevan,
belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Penelitian ini merupakan jenis
57

penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Suharsimi Arikunto


(2016:234), penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesis tertentu, tapi hanya menggambarkan apa
adanya tentang hasil analisis suatu variable, gejala, atau
keadaan. Penelitian ini tidak memerlukan hipotesis, karena
penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis
atau non statistik yang tidak membutuhkan pengujian
statistik, bersifat sementara dan dapat berubah-ubah
sewaktu pengumpulan dan analisis datanya (Arikunto,
2016:17).
58
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode Penelitian menurut Sugiyono (2017:2) adalah cara


ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Pada dasarnya penelitian merupakan sarana untuk
menunjukan kebenaran dan pemecahan masalah atas apa yang
diteliti. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan suatu
metode yang tepat dan relevan untuk tujuan yang diteliti.
Dengan penggunaan metode penelitian yang benar, diharapkan
dapat dilaksanakan dan dihasilkan penelitian yang benar dan
tepat, sehingga penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya secara ilmiah.

3.1 Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
(Sugiyono, 2017:2). Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif.
Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu
hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2017:13).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem
informasi akuntansi yang ada di SMK Muhammadiyah 2
Surabaya yaitu SIAPM, dari penelitian dapat diketahui
efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi organisasi
nirlaba dalam penyajian laporan keuangan dengan

59
60

menggunakan aplikasi SIAPM pada SMK Muhammadiyah


2 Surabaya sesuai dengan standard PSAK 45.
Adapun Subyeknya adalah Kepala bagian keuangan dan
staff keuangan SMK Muhammadiyah 2 Surabaya dan obyek
yang digunakan adalah SIAPM. Metode pengambilan data
nya adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Untuk
menganalisis kesesuaian penyajian laporan keuangan SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya dengan PSAK No.45
menggunakan teknik analisis taksonomi.
Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian ini, dapat
dilihat dalam gambar sebagai berikut :
61

3.2 Subyek dan Obyek Penelitian


3.2.1 Subyek Penelitian
Subjek Penelitian merupakan informan sebagai sumber
untuk memberikan informasi-informasi utama yang
dibutuhkan dalam penelitian (Sugiyono, 2017:297).
Berdasarkan pengertian tersebut subjek penelitian ini
adalah Kepala bagian keuangan dan staff keuangan SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya.

3.2.2 Obyek Penelitian


Objek penelitian merupakan permasalahan yang
diteliti. Menurut Sugiyono (2017:297) Objek penelitian
adalah suatu atribut, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Berdasarkan
penjelasan tersebut, objek dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan yang dihasilkan oleh aplikasi SIAPM
tahun pelajaran 2018/2019.

3.2.3 Tempat Penelitian


Penelitian akan dilakukan di SMK Muhammadiyah 2
Surabaya yang beralamat di Jalan Kemlaten Baru No.41 –
43, Kebraon, Karangpilang, Kota Surabaya, Jawa Timur.

3.3 Jenis dan Sumber Data


3.3.1 Jenis Data
Menurut Sugiyono (2017:39), jenis data dibedakan
menjadi 2, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan jenis data kualitatif.
Data kualitatif menurut Sugiyono (2017:40) adalah data
yang berbentuk kata, skema, dan gambar. Data kualitatif
penelitian ini berupa data subjek yang merupakan data
62

penelitian yang diberikan oleh responden dalam hal ini


Kepala bagian keuangan dan staff keuangan SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya serta data dokumentasi yang
berupa laporan keuangan yang dihasilkan dengan
menggunakan aplikasi SIAPM.

3.3.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder.
3.3.2.1 Data Primer
Data primer menurut Sugiyono (2017:307) adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data primer diperoleh dari survei
melalui observasi dan wawancara dengan Kepala bagian
keuangan dan staff keuangan SMK Muhammadiyah 2
Surabaya.
3.3.2.2 Data Sekunder
Sedangkan data sekunder menurut Sugiyono
(2017:308) adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder
penelitian ini adalah data dokumentasi yang berupa
laporan keuangan yang dihasilkan dengan menggunakan
aplikasi SIAPM yang diperoleh dari sub bagian keuangan
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya tahun ajaran
2018/2019.
63

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan suatu bentuk
pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan,
memaparkan keadaan yang ada di perusahaan. Menurut
Moh. Nazir (2014:153) menyatakan bahwa, metode
pengumpulan data adalah prosedur yang sistematisdan
standard untuk memperoleh data yang diperlukan.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti sebagai berikut :
a. Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara
semi terstruktur adalah proses wawancara yang
menggunakan panduan wawancara yang berasal
dari pengembangan topik dan mengajukan
pertanyaan kepada informan untuk menggali dan
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
data yang dibutuhkan (Sugiyono, 2017:233).
Adapun wawancara dengan menggunakan
pedoman PSAK No.45, sehingga peneliti dapat
mengembangkan pertanyaan – pertanyaan
penelitian sesuai dengan kebutuhan informasi yang
diinginkan.
b. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2017:240) Dokumentasi
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data dokumentasi yaitu laporan
64

keuangan SMK Muhammadiyah 2 Surabaya tahun


ajaran 2018/2019.

c. Observasi
Menurut Sugiyono (2017:226) Observasi
adalah suatu cara pengumpulan data dengan
pengamatan langsung dan pencatatan secara
sistematis terhadap obyek yang akan diteliti.
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara
pengamatan dan pencatatan mengenai penyajian
laporan keuangan yang dihasilkan dengan
menggunakan aplikasi SIAPM di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya.

3.5 Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual adalah suatu uraian dan visualisasi
tentang hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau
variable-variabel yang akan diamati atau diukur melalui
penelitian yang dilakukan (Notoadmojo, 2016:69). Kerangka
konseptual mempermudah untuk mengarahkan jalannya
penelitian agar sesuai dengan inti permasalahan sehingga
dapat memformulasikan hubungan secara sistematis antara
variable penelitian dalam upaya memecahkan masalah yang
ada. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
65

Berdasarkan gambar 3.2 Kerangka Konseptual diatas


dapat dijelaskan bahwa PSAK No.45 merupakan acuan atau
landasan dalam penyajian laporan keuangan organisasi
nirlaba. Maka dari itu peneliti akan menganalisis efektivitas
penerapan sistem informasi akuntansi organisasi nirlaba
terhadap laporan keuangan pada SMK Muhammadiyah 2
Surabaya dengan menggunakan aplikasi SIAPM sesuai
dengan standard PSAK No. 45.

3.6 Validitas Data


Pada penelitian ini digunakan uji keabsahan data dengan
menggunakan uji kredibilitas data dengan triangulasi.
Dalam penelitian triangulasi terdapat beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menguji keabsahan tersebut. Berikut
jenis triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini :
a. Triangulasi dengan sumber, yaitu pengecekan derajat
kepastian dan kepercayaan suatu informasi dengan cara
membandingkan beberapa sumber. Misal untuk
mengetahui keabsahan tentang penyajian laporan
keuangan maka peneliti membandingkan hasil
wawancara sub bagian keuangan SMK Muhammadiyah 2
Surabaya dengan data hasil dokumentasi.
b. Triangulasi dengan metode, mengecek keabsahan data
dari beberapa teknik pengumpulan data dengan
membandingkan hasil informasi dalam suatu teknik yang
sama. Misal untuk mengecek keabsahan laporan
keuangan yang didapat peneliti melakukan kroscek
ulang dengan laporan keuangan yang terlampir pada
RKAS SMK Muhammadiyah 2 Surabaya.
c. Member check adalah proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member
66

check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang


diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data. Pelaksanaan member check dapat
dilakukan dengan cara peneliti datang ke pemberi data,
peneliti menyampaikan temuan kepada pemberi data.
Setelah data disepakati bersama, maka pemberi data
diminta untuk menandatangani, supaya lebih otentik.

3.7 Teknik Analisis Data


Menurut Moh. Nazir (2014:304) Analisis data merupakan
bagian yang paling penting dalam metode ilmiah, karena
dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna
yang berguna dalam memecahkan maslah penelitian.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara
deskriptif untuk menganalisis data dengan memaparkan,
mengelola, menggambarkan dan menafsirkan hasil
penelitian dengan susunan kata-kata dan kalimat sebagai
menjawab atas permasalahan yang diteliti.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
model spradley dengan teknik analisis data taksonomi yang
berpedoman dengan PSAK No.45.
Penelitian kualitatif model Spradley terdiri atas 12
tahapan dimulai dengan menetapkan seorang informan
kunci (key informant) yang merupakan informan yang
berwibawa dan dipercaya mampu “membukakan pintu”
kepada peneliti untuk memasuki objek penelitian. Setelah
itu peneliti melakukan wawancara. Selanjutnya, perhatian
peneliti pada objek penelitian, dan memulai mengajukan
pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap
wawancara (Sugiyono, 2014:347). Berdasarkan hasil dari
analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan analisis
67

domain. Pada langkah berikutnya, peneliti sudah


menentukan fokus, dan melakukan analisis taksonomi,
selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang
dilanjutkan dengan analisis komponensial. Hasil dari
analisis komponensial, selanjutnya peneliti menemukan
tema-tema budaya. Selanjutnya peneliti menuliskan laporan
penelitian etnografi. Proses penelitian dimulai dari
pemikiran yang luas, kemudian memfokus, dan meluas lagi
(Sugiyono, 2014:347).
a. Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan
data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2017:261). Apabila yang
diinginkan adalah suatu hasil dari analisa yang terfokus
pada suatu domain atau sub domain tertentu, maka
peneliti harus menggunakan pendekatan analisis
taksonomi, karena teknik analisis taksonomi akan
menghasilkan hasil analisis yang terbatas pada satu
domain tertentu dan hanya berlaku pada satu domain
tersebut pula (Sugiyono, 2017:261).

b. Penyataan Standar Akuntansi Keuangan No.45


Pada penelitian ini analisis penyajian laporan
keuangan organisasi nirlaba dengan menggunakan
aplikasi SIAPM berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45. Menurut PSAK
No.45, organisasi nirlaba perlu menyusun setidaknya 4
jenis laporan keuangan sebagai berikut:
a. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir
periode laporan
b. Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan
c. Laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan
d. Catatan atas laporan keuangan.
68

Berikut peneliti menyajikan diagram taksonomi untuk


memperjelas teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian :

Laporan
Keuangan sesuai
PSAK No.45

Laporan Laporan Laporan arus Catatan


posisi aktivitas kas untuk atas
keuangan untuk suatu periode laporan
suatu pelaporan keuangan
(neraca)
periode
pada akhir
pelaporan
periode
Klasifikasi Penerimaan dan
laporan
Pengeluaran Kas

 Klasifikasi  Perubahan kelompok aktiva


bersih
Aktiva dan
 Klasifikasi pendapatan, beban,
kewajiban
keuntungan dan kerugian
 Informasi pendapatan dan
 Klasifikasi beban
aktiva  Informasi pemberian jasa
bersih
terikat /
tidak
terikat

Gambar 3.3
Analisis Taksonomi Penyajian Laporan Keuangan berdasarkan
PSAK No.45
69

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti memaparkan data – data hasil penelitian


yaitu tentang penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh
aplikasi SIAPM pada SMK Muhammadiyah 2 Surabaya. Setelah
dilakukan penelitian mengenai penyajian laporan keuangan
organisasi nirlaba dengan menggunakan aplikasi SIAPM
berdasarkan PSAK No. 45 pada SMK Muhammadiyah 2
Surabaya, maka temuan hasil penelitian yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :

4.1 Reduksi Data


Menurut Sugiyono (2017:249) Reduksi data merupakan
kegiatan merangkum, memilih hal- hal yang pokok,
memfokuskan pada hal- hal yang penting, dengan demikian
data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data dan mengorganisasi data dengan baik
sehingga proses kesimpulan akhir terlaksana dengan baik.
Dalam penelitian ini, data yang direduksi adalah hasil
dari dokumentasi dan wawancara yang terdiri dari data
umum dan data khusus. Data umum meliputi gambaran
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya, seperti sejarah singkat
dan visi misi. sedangkan data khusus meliputi tampilan
laporan keuangan yang dihasilkan oleh aplikasi.
Dari data-data tersebut peneliti dapat memperoleh
informasi data mengenai penyajian laporan keuangan
dengan menggunakan aplikasi SIAPM pada SMK

69
70

Muhammadiyah 2 Surabaya di Jl.Kemlaten Baru No.41 – 43,


Kebraon Kec. Karangpilang - Surabaya.

4.2 Penyajian Data


4.2.1 Penyajian Data Umum
Menurut Sugiyono (2017:335) Penyajian data
dapat dilakukan dengan cara narasi, table, diagram,
gambar dan sebagainya yang dapat memberikan
kemudahan pembaca untuk memahaminya.
Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data
dalam bentuk uraian singkat mengenai gambaran
umum SMK Muhammadiyah 2 Surabaya. Berikut
adalah penyajian data dalam penelitian ini :
1. Gambaran singkat SMK Muhammadiyah 2
Surabaya
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya adalah
Sekolah Menengah Kejuruan yang didirikan
dibawah naungan Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Karangpilang pada tanggal 06
Januari 2020 dan dikelola dengan Pola
Pengelolaan Keuangan Sentralisasi. SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya terletak di Jalan
Kemlaten Baru No. 41 – 43, Kebaron –
Karangpilang.
Saat ini di pimpin oleh Ibu Hj. M. Mas’ulah,
S.T., M.M. yang sebelumnya di pimpin oleh Bpk.
Drs. H. Sunadji(Alm). SMK Muhammadiyah 2
Surabaya memiliki 2 program kejuruan yaitu,
Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan
Multimedia (MM). terdapat 12 rombel dan
masing – masing kelas berisi 32 siswa.
Penyelenggaraan pelayanan SMK
71

Muhammadiyah 2 Surabaya didukung oleh


Sumber Daya Manusia (SDM) sejumlah : Pejabat
Struktural sebanyak 5 orang, staff sebanyak 6
orang, dan tenaga kependidikan sebanyak 5
orang.
Kegiatan operasional SMK Muhammadiyah 2
Surabaya berasal dari pembayaran sekolah dari
perorangan siswa dan bantuan / hibah dari
pemerintah pusat yang berupa dana BOS.
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya, saat ini
membagi transaksi menjadi dua bagian yaitu
penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan
kas berasal dari pembayaran biaya sekolah dari
perorangan siswa dan bantuan / hibah dari
pemerintah pusat yang berupa dana BOS.
Pengeluaran kas berhubungan dengan
pengeluaran untuk biaya operasional kantor,
kegiatan rutin dan program tahunan serta
pengeluaran lainnya.

2. Visi dan Misi


2.1 Visi :
Mencetak sumber daya manusia yang
islam, sehingga melahirkan kader-kader
muhammadiyah yang berakhaluk
karimah dan handal dalam mengahadapi
era global
2.2 Misi :
a. Menyelenggarakan program keahlian
kejuruan yang menghasilkan tenagga
72

terampil, beretos kerja, bersikap dan


berperilaku islami
b. Meningkatkan gerakan tertib
beribadah dalam rangka membentuk
kader-kader Muhammadiyah yang
mampu memberia teladan dalam
lingkungkan sekolah, di rumah
maupun di lingkungan sekelilingnya
c. Menjalin kerja sama dengan Pihak-
pihak terkait (dunia usaha, dunia
industri, instansi pemerintah maupun
swasta dan asosiasi profesi) dalam
rangka mempersiapkan calon tenaga
kerja yang kompeten
d. Mengembangkan unit produksi yang
sesuai dengan kebetuhan siswa dan
masyarakat dalam rangka
mendukung proses pendidikan dan
keterampilan siswa
e. Meningkatkan kualitas kegiatna
belajar mengajar dan kegiatan
kesiswaan dalam mencapai
kompentensi siswa berstandar
nasional/Internasional
f. Meningkatkan kualitas kompetensi
guru dan karyawan dalm rangka
mewujudkan standar pelayan
minimal (SPM)
g. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
sarana prasarana pendidikan dalam
73

mendukung pencapaian tujuan


pendidikan.

3. Struktur Organisasi
Untuk mempermudah melaksanakan
aktifitas pada SMK Muhammadiyah 2 Surabaya,
sangat di perlukan struktur organisasi yang baik
untuk mendukung keberhasilan pencapaian
tujuan dan sasaran SMK Muhammadiyah 2
Surabaya. Struktur organisasi yang baik
hendaknya selalu mengutamakan pembagian
kerja yang jelas agar setiap orang di dalamnya
dapat mempertanggung jawabkan tugas yang di
berikan.
Berikut adalah gambar struktur organisasi
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya, tugas dan
fungsi serta tata kerja dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
74
75

Adapun tugas – tugas, tanggung jawab dan


wewenang dari strukur organisasi adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Sekolah
 Selaku edukator :
Melaksanakan proses pembelajaran
secara efektif dan efisien
 Selaku Manajer :
1. Menyusun perencanaan
2. Mengorganisasikan kegiatan
3. Mengarahkan kegiatan
4. Mengkoordinasikan kegiatan
5. Melaksanakan pengawasan
6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
7. Menentukan kebijakan
8. Mengadakan rapat
9. Mengambil keputusan
10. Mengatur proses belajar mengajar
11. Mengatur administrasi ketatausahaan,
siswa, ketenagaan, sarana prasarana,
RAPBS/ keuangan.
 Selaku Administrator :
Menyelenggarakan administrasi
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
6. Kurikulum
7. Kesiswaan
8. Ketatausahaan
76

9. Ketenagaan
10. Kantor
11. Keuangan
12. Perpustakaan
13. Laboraturium
14. Ruang ketrampilan
15. BK, HW, serbaguna, media gudang,
7K, UKS
 Selaku Supervisor :
Menyelenggarakan supervisi mengenai :
1. Proses belajar mengajar
2. Kegiatan BK
3. Kegiatan ekstrakurikuler /
pengembangan diri
4. Kegiatan ketatausahaan
5. Kegiatan kerjasama dengan
masyarakat / instalansi terkait
6. Sarana Prasarana
7. Kegiatan IPM
8. Kegiatan 5K, UKS

2. Wakasek urusan Kurikulum


 Menyusun dan mensosialisasikan
Kurikulum
 Menyusun program terkait dengan KBM
 Menyusun kalender pendidikan /
akademik
 Menyusun penugasan pendidik / guru
sesuai mapel ( pembagian tugas )
 Menyusun daftar guru yang diberi tugas
77

 Mengkoordinasi penyusunan perangkat


mengajar guru, pelaksanaan KBM,
remedial / pengayaan
 Menyusun laporan kegiatan belajar
mengajar tiap akhir semester / tahun
 Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
pengembangan diri / tambahan
pelajaran / pengayaan / les
 Mengkoordinir kegiatan MGMP
 Menyusun dan mengkoordinir kegiatan
UNBK dan USPBK
 Mengkoordinir kegiatan evaluasi (UN,
PTS, PAS / UKK)
 Menyusun kriteria kenaikan / kelulusan
 Menyusun laporan akhir kegiatan /
semester / tahun

3. Wakasek urusan Kesiswaan


 Menyusun program kesiswaan
 Melaksanakan bimbingan, pengarahan,
pengendalian kegiatan siswa / IPM
dalam rangka menegakkan disiplin / tata
tertib sekolah serta pemilihan pengurus
IPM
 Membina pengurus IPM dalam
berorganisasi
 Menyusun program dan jadwal
pembinaan siswa secara berkala dan
incidental
 Membina dan mengkoordinir
pelaksanaan 5 K
78

 Melaksanakan seleksi calon siswa


prestasi dan siswa penerima beasiswa
 Mengadakan pemilihan siswa untuk
mewakili sekolah dalam kegiatan luar
sekolah
 Mengatur mutasi siswa
 Menyusun program kegiatan
pengembangan diri dan kegitan PSB
 Monitoring kelengkapan buku induk dan
mutasi siswa
 Mengkoordinir kegiatan siswa asrama /
pondok
 Menyusun laporan setiap akhir kegiatan,
semester, tahun
 Mengatur pelaksanaan upacara bendera
bersama waka urusan humas
 Merencanakan program kegiatan
mingguan
 Secara periodik ikut memantau
kelancaran kegiatan belajar mengajar
 Bertanggung jawab memantau surat ijin
siswa

4. Wakasek urusan Humas


 Menyusun program kerja humas
 Menjalin hubungan kerjasama antara
sekolah dengan pengurus komite, orang
tua / wali, alumni
 Membina hubungan / kerjasama antara
sekolah dengan lembaga pemerintah,
dunia usaha, PT, dan lembaga sosial lain
79

 Mengkoordinasi pelaksanaan bursa kerja


 Mengatur kegiatan :
1. Upacara hari Senin dan hari besar
2. Pertemuan / silaturahmi dengan
orang tua / wali murid
3. Pertemuan keluarga
4. Pembinaan pegawai ( PNS, GTT,
PTT )
 Membantu menegakan disiplin dan tata
tertib sekolah, kode etik guru
 Mengkoordinasi kegiatan sekolah
bersama Ka. TU
 Kesejahteraan guru dan karyawan
 Mewakili kepala sekolah menghadiri
rapat-rapat apabila kepala sekolah
berhalangan hadir
 Membantu pelaksanaan guru prestasi
 Mengabsen guru / karyawan dalam
kegiatan sekolah bersama Ka. TU
 Mengadministrasikan absensi guru,
karyawan dalam kegiatan :
1. Upacara
2. Rapat-rapat koordinasi
3. Pertemuan non formal / silaturahmi,
dsb
 Bersama koordinator piket
merekapitulasi dan melaporkan kepada
kepala sekolah tentang ketidak hadiran
guru dan karyawan secara periodik
1. Harian
2. Mingguan
80

3. Bulanan
 Bertanggung jawab untuk penerimaan
izin siswa yang akan meninggalkan
sekolah pada jam sekolah
 Berkordinasi dengan pengelola UKS
untuk menciptakan lingkungan sekolah
sehat
 Membuat laporan akhir kegiatan,
semester, tahun

5. Wakasek urusan Sarana Prasarana


 Menyusun program / rencana
kebutuhan sarana prasarana
 Mengkoordinir pendayagunaan sarana
prasarana
 Membantu dan memonitor pengadaan,
penerimaan dan pendistribusian barang
 Mengadakan perawatan preventif sarana
prasarana
 Menginventaris dan
mengadministrasikan seluruh sarana
prasarana dari berbagai sumber
 Mengadakan koordinasi dengan tim
pengadaan sarana prasarana dan
penerimaan barang
 Mengusulkan kepada Kepala Sekolah
tentang penghapusan barang
 Membuat statistik data barang
perlengkapan
81

 Mengkoordinir kelengkapan sarana


prasarana seluruh ruangan dengan
penanggung jawab yang lain
 Membantu Kepala Sekolah memantau
barang perlengkapan yang berkaitan
dengan kerja tim yaitu :
1. Menerima / mengadministrasikan
pembelian barang dalam buku
2. Pengadaan buku penerimaan barang
3. Pengadaan buku induk inventaris
4. Pengadaan buku golongan
inventaris
5. Memeriksa secara periodic kartu
barang
 Menyusun laporan secara berkala (akhir
kegiatan, semester, tahun)

6. Guru Piket :
 Bertanggung jawab atas kelancaran piket
harian
 Mengontrol dan mengadministrasikan
kegiatan guru pengajar
 Mengatasi kekosongan guru
 Mengatur izin siswa
 Menerima tamu sekolah dan
mengkoordinasikan pada
penanggungjawab
 Mengabsen kehadiran guru dan siswa
 Menyampaikan laporan akhir kegiatan
82

7. Bendahara Sekolah :
 Mengerjakan pembukuan keuangan
 Menyusun RAPBS
 Menyusun laporan dan SPJ kepada
sekolah, majelis dan dinas pendidikan
 Laporan akhir bulan / semester / tahun
 Pemeriksaan setoran dan penerimaan
uang dari siswa dan sumber lain
 Mengatur dan membayar belanja sekolah
serta honor guru dan karyawan

8. Wali Kelas
 Mengelola kelas yang menjadi
tanggungjawabnya
 Menyiapkan administrasi kelas
 Melaksanakan bimbingan secara berkala
 Menyampaikan laporan perkembangan
siswa ( Absensi Siswa, kenakalan,
keterlambatan dan pelanggaran tata
tertib Sekolah )
 Bersama dengan Guru BK/ Kesiswaan
mengentaskan permasalahan siswa

9. Guru
 Membuat program pengajaran
1. Silabus
2. Prota / promes
3. RPP
4. Rencana harian
 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
 Melaksanakan kegiatan penilaian
83

 Melakukan analisis hasil ulangan


 Menyusun dan melaksanakan program
perbaikan / pengajaran
 Mengisi daftar nilai
 Melaksanakan kegiatan membimbing
dalam KBM
 Membuat / menggunakan alat peraga
media
 Menciptakan karya seni / pembelajaran
 Mengikuti kegiatan sosialisasi dan
pengembangan kurikulum
 Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
 Mengembangkan pengajaran yang
diampu
 Membuat catatan kemajuan belajar siswa
 Meneliti kehadiran siswa
 Mengatur kebersihan ruang KBM
 Pengembangan profesi :
1. Melaksanakan PTK
2. Menyusun bahan ajar
3. MGMP / diklat / workshop
Beban kerja Guru ( Pasal 35 UU Guru )
Beban kerja Guru mencakup kegiatan
pokok serta melaksanakan tugas
tambahan sekurang-kurangnya 24 JMTK
dan sebanyak-banyaknya 40 JMTK dalam
1 ( satu ) Minggu
84

4.2.2 Penyajian Data Khusus


Data khusus dalam penelitian ini meliputi data –
data hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan
teknik pengumpulan datanya menggunakan
dokumentasi, observasi, dan wawancara. Penyajian
data khusus terdiri dari data – data yang digunakan
untuk mengetahui penyajian laporan keuangan
dengan menggunakan aplikasi SIAPM berdasarkan
PSAK No.45 seperti : laporan keuangan yang
dihasilkan oleh aplikasi SIAPM yang diterapkan di
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya apakah sesuai
dengan PSAK No.45. Dari proses pengambilan data
yang telah peneliti lakukan, maka menghasilkan data
– data sebagai berikut :
1. Data Hasil Observasi, dari Penelitian Prosedur
penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
2. Data Hasil Interview, yang dilaksanakan kepada
narasumber yang sudah ditentukan dan yang
berkompeten mengenai penyajian laporan
keuangan.
3. Data Hasil Dokumentasi
Berikut adalah hasil dari pengumpulan data yang
peneliti lakukan dengan menghasilkan informasi
sebagai berikut :

4.2.2.1 Hasil Data Observasi


Berikut adalah data hasil observasi
penyajian laporan keuangan organisasi
nirlaba dengan menggunakan aplikasi
SIAPM pada SMK Muhammadiyah 2
Surabaya.
85

Tabel 4.1
Prosedur Penyajian Laporan Keuangan
Organisasi Nirlaba berdasarkan PSAK No.45

Checklist
No. Keterangan
Ya Tidak
1 Mengumpulkan dokumen bukti
transaksi kas
2 Mengelompokkan bukti
penerimaan kas dan bukti
pengeluaran kas
3 Input transaksi ke dalam
aplikasi SIA
4 Menyusun Buku Besar
5 Menyusun Realisasi Anggaran
6 Menyusun Laporan Posisi
Keuangan
7 Menyusun Laporan Aktivitas
8 Menyusun Neraca Saldo
9 Menyusun Laporan Arus Kas
10 Menyusun Catatan atas laporan
keuangan
11 Menyusun buku bantu aset
12 Menyusun jurnal, laporan
keuangan beserta bukti
transaksi
Jumlah Hasil Ya 10
Jumlah Hasil Tidak 2
Jumlah Keseluruhan 12
Sumber data diolah
Dari tabel 4.1 dapat diketahui instrument
Penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba
berdasarkan PSAK No.45. Data tersebut diperoleh
86

dengan cara checklist “Ya” apabila langkah tersebut


dilakukan pada saat proses penyajian laporan
keuangan dengan menggunakan aplikasi SIAPM dan
checklist “Tidak” apabila langkah tersebut tidak
dilakukan pada saat proses penyajian laporan
keuangan dengan menggunakan aplikasi SIAPM.
Kegiatan operasional SMK Muhammadiyah 2
Surabaya berasal dari pembayaran biaya sekolah dari
perorangan siswa dan bantuan pemerintah atau
hibah. SMK Muhammadiyah 2 Surabaya, saat ini
membagi transaksi menjadi dua bagian yaitu
penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas
berasal dari pembayaran biaya sekolah dari
perorangan siswa dan bantuan pemerintah.
Pengeluaran kas berhubungan dengan pengeluaran
untuk biaya operasional kantor, kegiatan rutin dan
program tahunan serta pengeluaran lainnya.
Periode pencatatan bulanan untuk penerimaan
dan pengeluaran kas tiap bulan adalah tgl. 01 sampai
tgl. 31 bulan berjalan. Proses pencatatan rutin yang
dilakukan adalah dengan menerima dokumen sebagai
bukti terjadinya suatu transaksi. Dokumen dibuat oleh
staf yang berkaitan atau staf yang menjalankan suatu
program, sedangkan yang menerima laporan
penggunaan uang adalah bagian kasir. Dokumen
yang diterima adalah seperti LPJ, nota, kwitansi dan
bukti pembayaran, sedangkan dokumen yang dibuat
seperti kwitansi, bon, bukti pengeluaran kas dan bukti
penerimaan kas.
Pada saat terjadi transaksi, dokumen yang diterima
dikelompokkan terlebih dahulu apakah merupakan
87

bukti penerimaan kas atau bukti pengeluaran kas.


Semua transaksi kemudian di input ke dalam SIAPM
menjadi laporan penerimaan kas dan laporan
pengeluaran kas bulanan.
Penyajian laporan keuangan SMK Muhammadiyah
2 Surabaya dalam bentuk laporan kas bulanan yang
berisi :
1. Realisasi Anggaran
2. Laporan Posisi Keuangan
3. Laporan Sisa Hasil Usaha
4. Neraca Saldo
5. Buku Besar
6. Jurnal Pemasukan
7. Bukti Kas Masuk
8. Jurnal Pengeluaran
9. Bukti Kas Keluar
10. Jurnal Umum
11. Bukti Jurnal Umum
12. Buku Bantu Aset
13. Lampiran – lampiran
Berdasarkan pemaparan hasil observasi tersebut
dapat disimpulkan bahwa penyajian laporan
keuangan SMK Muhammadiyah 2 Surabaya dengan
menggunakan aplikasi SIAPM belum sesuai dengan
PSAK No.45, karena aplikasi SIAPM hanya
menyajikan laporan posisi keuangan dan laporan sisa
hasil usaha saja, sedangkan untuk laporan arus kas
dan catatatan atas Laporan Keuangan tidak terdapat
dalam sajian laporan keuangan yang dihasilkan
aplikasi SIAPM.
88

4.2.2.2 Data Hasil Wawancara


Data hasil wawancara dengan informan
yang telah peneliti tetapkan sesuai dengan
fungsi dan tanggung jawab mengenai
penyajian laporan keuangan dengan
menggunakan aplikasi SIAPM berdasarkan
PSAK No. 45. Informan dan hasil dari
wawancara yang peneliti dapat yaitu: (1)
Bapak Brian Adam Al Irsyad sebagai Kepala
sub bagian keuangan SMK Muhammadiyah
2 Surabaya, (2) Bapak Rendika Adi Setya Rio
Kristiawan,S.T. sebagai Staff admin
keuangan.
89

Tabel 4.2
Hasil Wawancara dengan Informan Pertama Kepala sub bagian
keuangan
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya

Nama Informan : Brian Adam Al Irsyad


Jabatan : Kepala Sub Bagian Keuangan
Hari / Tanggal : Jumat, 20 Maret 2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Mohon sebutkan dan Jadi SMK Muhammadiyah 2
jelaskan secara rinci format Surabaya menggunakan
pelaporan keuangan yang sistem akuntansi entitas
digunakan oleh SMK pelaporan. Jadi kami
Muhammadiyah 2 menerbitkan laporan
Surabaya keuangan sendiri, yaitu terdiri
dari realisasi anggaran, neraca,
laporan sisa hasil usaha,
laporan posisi keuangan, buku
besar, jurnal, bukti transaksi,
dan buku bantu aset.
2. Bagaimana aplikasi SIAPM Untuk akun-akun penerimaan
mengklasifikasikan aktiva kita sesuaikan dengan proker
dan kewajiban dalam yang sudah disusun oleh
pelaporan keuangannya? pimpinan sekolah dan bantuan
Mohon dijelaskan secara pemerintah, sedangkan akun-
rinci akun pengeluaran kita
sesuaikan dengan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Coba nanti dilihat di laporan
keuangannya akun-akun
tersebut.
3. Bagaimana aplikasi SIAPM Kalau dalam hal ini kami
mengklasifikasikan aktiva belum mengklasifikasikannya
bersih terikat atau tidak ke dalam aktiva bersih terikat
terikat dalam pelaporan atau tidak terikat, karena
90

keuangannya? Mohon seluruh pencatatan kami


dijelaskan secara rinci klasifikasikan ke dalam
ekuitas tidak terikat. Di
samping itu, dalam kasus
laporan keuangan kami ini,
khususnya laporan keuangan
SMK Muhammadiyah 2
Surabaya sepertinya tidak ada
akun transaksi yang dapat
mengisi pos ekuitas terikat
permanen maupun temporer.
4. Bagaimana aplikasi SIAPM Sama seperti tadi saya
mencatat perubahan jelaskan, kami belum
kelompok aktiva bersih? mengklasifikasikan ke dalam
Mohon dijelaskan secara aktiva bersih terikat permanen
rinci maupun temporer dan aktiva
bersih tidak terikat.
5. Bagaiman aplikasi SIAPM Kalau klasifikasi pendapatan,
mengklasifikasikan beban, keuntungan, dan
Pendapatan, Beban, kerugian itu kita catat di
Keuntungan, dan Kerugian laporan sisa hasil usaha.
pada pelaporan
keuangannya? Mohon
dijelaskan secara rinci
6. Bagaimana aplikasi SIAPM Jadi kita mencatat pendapatan
mencatat informasi atas laporan sisa hasil usaha
pendapatan dan beban? sebagai penambah ekuitas dan
Mohon dijelaskan secara sebaliknya biaya sebagai
rinci pengurang.
7. Bagaimana aplikasi SIAPM Kalau informasi pemberian
mencatat informasi atas jasa, kita mencatatnya sebagai
pemberian jasa? Mohon biaya yang kita keluarkan, jadi
dijelaskan secara rinci ada biaya operasional dan non
operasional, dan itu dicatat di
laporan sisa hasil usaha.
91

8. Bagaimana aplikasi SIAPM Tidak ada klasifikasi


mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran
penerimaan dan kas
pengeluaran kas? Mohon
dijelaskan secara rinci
9. Adakah hambatan pada Laporan Keuangan yang
penerapan penyajian dihasilkan aplikasi SIAPM
laporan keuangan dengan sudah cukup lengkap untuk
menggunakan aplikasi digunakan sebagai
SIAPM di SMK pertanggung jawaban
Muhammadiyah 2 pengurus sekolah kepada
Surabaya? Jika ada mohon pihak internal maupun
dijabarkan dan diberikan eksternal dan sebagai bahan
penjelasan apakah sudah pertimbangan dalam
teratasi atau belum pengambilan keputusan.

Sumber : Data diolah


92

Tabel 4.3
Hasil Wawancara dengan Informan Kedua Staff bagian
keuangan
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya

Nama Informan : Rendika Adi Setya Rio Kristiawan, S.T.


Jabatan : Staff Bagian Keuangan
Hari / Tanggal : Jumat, 20 Maret 2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Mohon sebutkan dan Laporan keuangan terdiri
jelaskan secara rinci format dari realisasi anggaran,
pelaporan keuangan yang neraca, laporan sisa hasil
digunakan oleh SMK usaha, laporan posisi
Muhammadiyah 2 keuangan, buku besar,
Surabaya jurnal, bukti transaksi, dan
buku bantu aset.
2. Bagaimana aplikasi SIAPM Untuk akun-akun
mengklasifikasikan aktiva penerimaan kita sesuaikan
dan kewajiban dalam dengan proker yang sudah
pelaporan keuangannya? disusun oleh pimpinan
Mohon dijelaskan secara sekolah dan bantuan
rinci pemerintah, sedangkan
akun-akun pengeluaran
kita sesuaikan dengan 8
Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Coba
nanti dilihat di laporan
keuangannya akun-akun
tersebut.
3. Bagaimana aplikasi SIAPM Kalau dalam hal ini kami
mengklasifikasikan aktiva belum
bersih terikat atau tidak mengklasifikasikannya ke
terikat dalam pelaporan dalam aktiva bersih terikat
keuangannya? Mohon atau tidak terikat, karena
93

dijelaskan secara rinci seluruh pencatatan kami


klasifikasikan ke dalam
ekuitas tidak terikat. Di
samping itu, dalam kasus
laporan keuangan kami ini,
khususnya laporan
keuangan SMK
Muhammadiyah 2
Surabaya sepertinya tidak
ada akun transaksi yang
dapat mengisi pos ekuitas
terikat permanen maupun
temporer.
4. Bagaimana aplikasi SIAPM Kami belum
mencatat perubahan mengklasifikasikan ke
kelompok aktiva bersih? dalam aktiva bersih terikat
Mohon dijelaskan secara permanen maupun
rinci temporer dan aktiva bersih
tidak terikat.
5. Bagaiman aplikasi SIAPM Kalau klasifikasi
mengklasifikasikan pendapatan, beban,
Pendapatan, Beban, keuntungan, dan kerugian
Keuntungan, dan Kerugian itu kita catat di laporan sisa
pada pelaporan hasil usaha.
keuangannya? Mohon
dijelaskan secara rinci
6. Bagaimana aplikasi SIAPM Kita mencatat pendapatan
mencatat informasi atas laporan sisa hasil usaha
pendapatan dan beban? sebagai penambah ekuitas
Mohon dijelaskan secara dan sebaliknya biaya
rinci sebagai pengurang.
7. Bagaimana aplikasi SIAPM Kalau informasi pemberian
mencatat informasi atas jasa, kita mencatatnya
pemberian jasa? Mohon sebagai biaya yang kita
dijelaskan secara rinci keluarkan, jadi ada biaya
94

operasional dan non


operasional, dan itu dicatat
di laporan sisa hasil usaha.
8. Bagaimana aplikasi SIAPM Tidak ada klasifikasi
mengklasifikasikan penerimaan dan
penerimaan dan pengeluaran kas
pengeluaran kas? Mohon
dijelaskan secara rinci
9. Adakah hambatan pada Laporan Keuangan yang
penerapan penyajian dihasilkan aplikasi SIAPM
laporan keuangan dengan sudah cukup lengkap
menggunakan aplikasi untuk digunakan sebagai
SIAPM di SMK pertanggung jawaban
Muhammadiyah 2 pengurus sekolah kepada
Surabaya? Jika ada mohon pihak internal maupun
dijabarkan dan diberikan eksternal dan sebagai
penjelasan apakah sudah bahan pertimbangan dalam
teratasi atau belum pengambilan keputusan.

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil wawancara baik dengan kepala


bagian keuangan dan staff bagian keuangan, bahwa
dalam pembuatan akun-akun penerimaan dan
pengeluaran disesuakan dengan proker yang yang sudah
disusun oleh pihak pimpinan sekolah dan 8 Standar
Nasional Pendidikan(SNP). Adapun susunan dari
laporan keuangan yang disajikan oleh aplikasi SIAPM
yaitu terdiri dari realisasi anggaran, neraca, laporan sisa
hasil usaha, laporan posisi keuangan, buku besar, jurnal,
bukti transaksi, dan buku bantu aset.
95

4.2.2.3 Data Hasil Dokumentasi


Data yang diperoleh melalui teknik
pengumpulan data dokumentasi ini berupa
dokumen screenshot dari tampilan laporan keuangan
yang dihasilkan oleh aplikasi SIAPM beserta
penjelasannya.
Penyajian laporan keuangan dalam bentuk kas
bulanan yang berisi tentang informasi saldo awal
kas, penerimaan kas, pengeluaran kas. Pencatatan
transaksi keuangan di SMK Muhammadiyah 2
Surabaya dalam bentuk laporan kas bulanan terdiri
dari tanggal transaksi, keterangan, nomor bukti
transaksi, debit, kredit, saldo. Untuk contoh
pencatatan keuangan SMK Muhammadiyah 2
Surabaya periode Juli 2018, seperti pada gambar 1
berikut ini :

Gambar 1. Laporan Kas SIAPM


96

a. Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan


PSAK No. 45
Untuk menyusun laporan keuangan, ada
beberapa langkah yang harus dikerjakan sebagai
berikut :
1. Membuat kode rekening
Transaksi yang terjadi di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya perlu
dikelompokan ke dalam beberapa rekening.
Pengelompokan transaksi didasarkan pada
kesamaan sifat dan menggunakan system index
fleksibel. Dalam cara ini masing – masing
rekening diberi kode nomor dengan empat
digit. Satu digit pertama adalah tujuh
kelompok besar rekening dalam laporan
keuangan yaitu aktiva lancer, aktiva tetap,
kewajiban, ekuitas, pendapatan,biaya, dan
belanja modal. Digit kedua adalah kelompok
rekening di dalam masing-masing kelompok
besar rekening. Digit ketiga adalah jenis
rekening di dalam rekening yang
bersangkutan. Contoh penomoran rekening
dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini :
97

Gambar 2. Kode Rekening SIAPM

2. Membuat Jurnal Transaksi yang terjadi


Jurnal digunakan untuk mencatat semua
transaksi akuntansi, sebelum diklasifikasikan ke buku
besar. Jurnal mengatur informasi secara kronologis dan
sesuai dengan jenis transaksi. Dalam aplikasi SIAPM
ada jurnal kas masuk untuk pencatatan penerimaan kas
dan jurnal kas keluar untu pencatatan pengeluaran kas
yang berhubungan dengan akun di realisasi anggaran,
sedangkan jurnal umum untuk pencatatan transaksi
pindah buku dan transaksi yang tidak berhubungan
dengan realisasi anggaran. Pencatatan penerimaan dan
98

pengeluaran kas ini dapat di cetak dan sekaligus


sebagai bukti transaksi saat transaksi penerimaan kas
terjadi. Pencatatan penerimaan kas, pengeluaran kas
dan jurnal umum dapat dilihat pada gambar 3,4 dan 5
berikut :

Gambar 3. Penerimaan Kas SIAPM


99

Gambar 4. Pengeluaran Kas SIAPM

Gambar 5. Jurnal Umum SIAPM


100

3. Membuat Buku Besar


Menurut Dwi (2018:139) Buku besar adalah
buku yang dipergunakan untuk peringkasan
transaksi keuangan, yang berupa kumpulan dari
rekening-rekening. Buku besar
mengklasifikasikan informasi pencatatan, dimana
bagan perkiraan atau akun bertindak sebagai
daftar isi buku besar. Proses transfer informasi
dari jurnal ke buku besar disebut sebagai posting.
Posting berguna untuk mengelompokkan
transaksi ke dalam aktiva, kewajiban, aktiva
bersih, pendapatan dan biaya. Pada akhir
periode, saldo dalam buku besar akan digunakan
untu membuat neraca saldo. Buku besar dalam
aplikasi SIAPM dapat dilihat pada gambar 6
berikut ini :

Gambar 6. Buku Besar SIAPM


101

4. Menyusun Laporan Keuangan


Penyusunan laporan keuangan merupakan
tahap terakhir dalam proses akuntansi, laporan
keuangan dalam aplikasi SIAPM menyajikan
realisasi anggaran, laporan posisi keuangan, dan
sisa hasil usaha.
a. Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran menyediakan informasi
mengenai prosentase pencapaian
penerimaan dan pengeluaran yang sudah
dianggarkan sehingga pemimpin sekolah
bisa mengambil keputusan dalam mengelola
keuangan sekolah, seperti tampilan gambar
7 ini :

Gambar 7. Realisasi Anggaran SIAPM


102

b. Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan menyediakan
informasi mengenai posisi aktiva dan
kewajiban, seperti tampilan gambar 8 ini :

Gambar 8. Laporan Posisi Keuangan SIAPM

c. Sisa Hasil Usaha


Laporan sisa hasil usaha menyajikan
perubahan jumlah aktiva bersih selama
suatu periode laporan sisa hasil usaha focus
pada keseluruhan organisasi. Pendapatan
disajikan sebagai penambah aktiva bersih
tidak terikat dan biaya sebagai pengurang
aktiva bersih tidak terikat, seperti pada
gambar 9 ini :
103

Gambar 9. Laporan Sisa Hasil Usaha SIAPM

5. Tampilan Awal Aplikasi SIAPM

Gambar 10. Tampilan Awal Aplikasi SIAPM


104

4.3 Verifikasi Data

Setelah proses reduksi data yang membagi data


antara data umum dan data khusus selanjutnya proses
yang harus dilakukan adalah memverifikasi data atau
menguji validitas suatu data yang telah diperoleh.
Verifikasi data atau Uji Validitas data menurut Sugiyono
(2017:267), validitas merupakan derajat ketepatan antara
data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya
yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data dapat
dikatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara data
yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

Dalam penelitian ini uji verifikasi data yang


sudah diperoleh menggunakan uji kredibilitas dengan
menggunakan metode triangulasi. Dalam penelitian
triangulasi terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menguji keabsahan tersebut. Berikut jenis
triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini :
a. Triangulasi dengan sumber, yaitu pengecekan
derajat kepastian dan kepercayaan suatu informasi
dengan cara membandingkan beberapa sumber.
Misal untuk mengetahui keabsahan tentang
penyajian laporan keuangan maka peneliti
membandingkan hasil wawancara sub bagian
keuangan SMK Muhammadiyah 2 Surabaya dengan
data hasil dokumentasi.
Dari hasil wawancara yang dilakukan daftar
susunan laporan keuangan yang disebutkan oleh
informan sesuai dengan susunan laporan keuangan
105

yang disajikan aplikasi SIAPM(teks wawancara dan


laporan keuangan terlampir).

b. Triangulasi dengan metode, mengecek keabsahan


data dari beberapa teknik pengumpulan data
dengan membandingkan hasil informasi dalam
suatu teknik yang sama. Misal untuk mengecek
keabsahan laporan keuangan yang didapat peneliti
melakukan kroscek ulang dengan laporan keuangan
yang terlampir pada RKAS SMK Muhammadiyah 2
Surabaya.
Dari observasi yang dilakukan nama – nama akun
yang ada dilaporan keuangan sesuai dengan RKAS
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya (RKAS SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya terlampir).

c. Member check adalah proses pengecekan data yang


diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan
member check adalah untuk mengetahui seberapa
jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan member
check dapat dilakukan dengan cara peneliti datang
ke pemberi data, peneliti menyampaikan temuan
kepada pemberi data. Setelah data disepakati
bersama, maka pemberi data diminta untuk
menandatangani, supaya lebih otentik.
Teks wawancara, laporan keuangan yang dihasilkan
aplikasi SIAPM dan RKAS SMK Muhammadiyah 2
Surabaya sudah sesuai dan ditanda tangani oleh sub
bagian keuangan (terlampir).
106
107
108
109
110
111
112
113
114

4.4 Hasil Analisis


1. Komponen Pelaporan yang Digunakan
Hasil penelitian di SMK Muhammadiyah 2
Surabaya menunjukkan bahwa analisis laporan
keuangan yang dihasilkan oleh aplikasi SIAPM pada
indikator pertama yaitu komponen pelaporan yang
digunakan terdiri dari realisasi anggaran, neraca,
laporan aktivitas, laporan posisi keuangan, buku
besar, jurnal, bukti transaksi, dan buku bantu aset.
Hal ini tidak sesuai dengan PSAK No.45 yang berisi
laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan
posisi keuangan pada akhir periode laporan (neraca),
laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu
periode pelaporan, dan catatan atas laporan
keuangan. Secara umum komponen pelaporan yang
digunakan tidak sesuai dan ada beberapa perbedaan
pada penyebutan nama, contohnya pada laporan
keuangan yang disajikan aplikasi SIAPM digunakan
istilah laporan sisa hasil usaha sedangkan pada PSAK
No.45 digunakan istilah laporan aktivitas. Kedua
istilah tersebut pada hakekatnya memiliki makna
yang sama, yaitu menyajikan informasi tentang
operasional mengenai sumber, alokasi, dan
pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya.

2. Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban


Berdasarkan hasil penelitian di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya dapat diketahui bahwa
analisis laporan keuangan yang dihasilkan aplikasi
115

SIAPM pada indikator kedua yaitu Klasifikasi Aktiva


dan Kewajiban telah sesuai dengan PSAK No.45.
Secara umum bentuk klasifikasi aktiva dan kewajiban
telah sesuai.

3. Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat atau Tidak Terikat


Menurut hasil penelitian di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya dapat dilihat bahwa
analisis laporan keuangan yang dihasilkan aplikasi
SIAPM pada indikator ketiga yaitu Klasifikasi Aktiva
Bersih Terikat atau Tidak Terikat tidak sesuai dengan
PSAK No.45, karena Seluruh ekuitas dicatat ke dalam
ekuitas tidak terikat dengan perhitungan jumlah
selisih antara jumlah aset dan jumlah kewajiban yang
dijelaskan.

4. Perubahan Kelompok Aktiva Bersih


Hasil penelitian di SMK Muhammadiyah 2
Surabaya menunjukkan bahwa analisis laporan
keuangan yang dihasilkan aplikasi SIAPM pada
indikator keempat yaitu Perubahan Kelompok
Aktiva Bersih tidak sesuai dengan PSAK No.45
disebabkan karena tidak adanya klasifikasi jumlah
perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat
temporer, dan tidak terikat dalam satu periode pada
laporan sisa hasil usaha laporan keuangan yang
dihasilkan aplikasi SIAPM.
116

5. Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan


Kerugian
Berdasarkan hasil penelitian di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya diketahui bahwa analisis
laporan keuangan yang dihasilkan aplikasi SIAPM
pada indikator kelima yaitu Klasifikasi Pendapatan,
Beban, Keuntungan, dan Kerugian telah sesuai
dengan PSAK No.45. Secara umum klasifikasi
pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian telah
sesuai, hanya saja ada perbedaan pada penyebutan
nama dan klasifikasinya, sebagai contoh yaitu pada
laporan keuangan yang dihasilkan aplikasi SIAPM
digunakan istilah biaya sedangkan pada PSAK No.45
digunakan istilah beban.

6. Informasi Pendapatan dan Beban


Menurut hasil penelitian di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya dapat dilihat bahwa
analisis laporan keuangan yang dihasilkan aplikasi
SIAPM pada indikator keenam yaitu Informasi
Pendapatan dan Beban telah sesuai dengan PSAK
No.45. Secara umum informasi pendapatan dan
beban telah sesuai, hanya saja ada perbedaan pada
penyebutan nama, contohnya pada laporan
keuangan yang dihasilkan aplikasi SIAPM
digunakan istilah biaya sedangkan pada PSAK No.45
menggunakan istilah beban.

7. Informasi Pemberian Jasa


Hasil penelitian di SMK Muhammadiyah 2
Surabaya menunjukkan bahwa analisis laporan
117

keuangan dalam aplikasi SIAPM pada indikator


ketujuh yaitu Informasi Pemberian Jasa telah sesuai
dengan PSAK No. 45. Secara umum informasi
pemberian jasa telah sesuai, hanya saja ada
perbedaan pada penyebutan nama dan
klasifikasinya, yaitu pada laporan keuangan dalam
aplikasi SIAPM digunakan istilah biaya sedangkan
pada PSAK No. 5. Selain itu pada PSAK No. 45
terdapat pengklasifikasian beban menurut klasifikasi
fungsionalna seperti kelompok program jasa utama
dan aktivitas pendukung; sedangkan pada laporan
keuangan di aplikasi SIAPM biaya diklasifikasikan
menurut penggunaan seperti biaya opersional sesuai
8 SNP dan non operasional.

8. Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas


Berdasarkan hasil penelitian di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya dapat diketahui bahwa
analisis laporan keuangan yang dihasilkan aplikasi
SIAPM pada indikator kedelapan yaitu Klasifikasi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas tidak sesuai dengan
PSAK No. 45, karena pada aplikasi SIAPM tidak ada
klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas serta
tidak tersedia menu untuk penyajian laporan arus kas.

Komponen laporan keuangan yang disajikan


oleh aplikasi SIAPM terdiri dari realisasi anggaran,
neraca, laporan aktivitas, laporan posisi keuangan, buku
besar, jurnal, bukti transaksi, dan buku bantu aset.
Sedangkan laporan keuangan organisasi dikatakan sesuai
118

dengan PSAK No.45 harus minimal memenuhi 4 jenis


laporan keuangan sebagai berikut :
a. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode
laporan
b. Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan
c. Laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan
d. Catatan atas laporan keuangan
Sedangkan aplikasi SIAPM hanya menyajikan 2
jenis laporan keuangan saja, yaitu Laporan posisi
keuangan dan laporan sisa hasil usaha saja.
Adapun beberapa poin yang harus diperhatikan
dalam jenis laporan keuangan yang akan disajikan, yaitu
:
1. Klasifikasi aktiva dan kewajiban
Berdasarkan PSAK No.45 pengumpulan aktivasi
dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa
dalam suatu kelompok yang relative homogen.
Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai
berikut :
a. Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas,
dan kewajiban berdasarkan tanggal jatuh tempo.
b. Mengelompokkan aktiva ke dalam lancar dan
tidak lancar, dan kewajiban ke dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
c. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas
aktiva atau saat jatuh temponya kewajiban
termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada
catatan atas laporan keuangan.
Di dalam sajian laporan keuangan yang
dihasilkan aplikasi SIAPM disajikan aset
diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan aset tetap.
Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang
kas. Aset tetap terdiri dari gedung, peralatan kantor,
peralatan lab, dan kendaraan. Kewajiban
diklasifikasikan ke dalam kewajiban lancar (jangka
119

pendek) dan kewajiban jangka panjang, dan dicatat


sesuai urutan likuiditasnya. Jadi dalam poin
klasifikasi aktiva dan kewajiban, laporan keuangan
yang dihasilkan oleh aplikasi SIAPM sesuai dengan
PSAK No.45.

2. Klasifikasi aktiva bersih terikat atau tidak terikat


Berdasarkan PSAK No.45 laporan posisi
keuangan menyajikan jumlah masing-masing
kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau
tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu :
Terikat secara permanen atau temporer diungkapkan
dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam
laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan
keuangan.
Didalam sajian laporan posisi keuangan yang
dihasilkan oleh aplikasi SIAPM seluruh ekuitas dicatat
ke dalam ekuitas tidak terikat dengan jumlah selisih
antara jumlah aset dan jumlah kewajiban yang
dijelaskan. Jadi dalam poin klasifikasi aktiva bersih
terikat atau tidak terikat, laporan keuangan yang
dihasilkan oleh aplikasi SIAPM tidak sesuai dengan
PSAK No.45.

3. Perubahan kelompok aktiva bersih


Berdasarkan PSAK No.45 laporan aktivitas
menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat
permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam
suatu periode.
Didalam sajian laporan sisa hasil usaha
menyajikan jumlah pendapatan dari siswa,
pemerintah dan biaya operasional dalam suatu
periode yang mempengaruhi perubahan ekuitas.
Tidak ada pengelompokan aktiva bersih di dalam
aplikasi SIAPM. Jadi dalam poin perubahan kelompok
120

aktiva bersih, laporan keuangan yang dihasilkan oleh


aplikasi SIAPM tidak sesuai dengan PSAK No.45

4. Klasifikasi Pendapatan, beban, keuntungan, dan


kerugian
Berdasarkan PSAK No.45 Laporan aktivitas
menyajikan pendapatan aktiva bersih tidak terikat,
kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh
penyumbang, dan menyajikan beban sebagai
pengurang aktiva bersih tidak terikat.
Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva
bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat
temporer, tergantung pada ada idaknya pembatasan.
Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya
tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat
disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang
disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai
kebijakan akuntansi.
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan
kerugian yang diakui dari invetasi dan aktiva lain
(atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang
aktva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaanya
dibatasi.
Didalam sajian laporan sisa hasil usaha yang
dihasilkan oleh aplikasi SIAPM :
a. Pendapatan sebagai penambah ekuitas bersih
yang terdiri dari pembayaran biaya sekolah oleh
siswa, hibah, APBN, dan lain-lain.
b. Biaya sebagai pengurang ekuitas bersih terdiri
dari biaya operasional dan biaya umum dan
administrasi.
c. Pendapatan non operasional dan beban non
operasional
121

d. Surplus/Defisit tahun berjalan bersih dari hasil


pengurangan atau selisih antara jumlah
pendapatan dan jumlah biaya.
Jadi dalam poin klasifikasi pendapatan, beban,
keuntungan, dan kerugian, laporan keuangan yang
dihasilkan oleh aplikasi SIAPM sesuai dengan PSAK
No.45.

5. Informasi pendapatan dan beban


Berdasarkan PSAK No.45 Laporan aktivitas
menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara
bruto. Namun demikian pendapatan investasi dapat
disajikan secara neto dengan syarat beban-beban
terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat
investasi, diungkapkan dalam catatan keuangan.
Didalam laporan sisa hasil usaha yang dihasilkan
oleh aplikasi SIAPM dihasilkan disajikan jumlah
pendapatan secara bruto yang mengakibatkan
penambahan ekuitas bersih, dan biaya yang
mengakibatkan penurunan ekuitas bersih. Jadi dalam
poin informasi pendapatan dan beban, laporan
keuangan yang dihasilkan oleh aplikasi SIAPM sesuai
dengan PSAK No.45.

6. Informasi pemberian jasa


Berdasarkan PSAK No.45 Laporan aktivitas atau
catatan atas laporan keuangan harus menyajikan
informasi mengenai beban menurut klasifikasi
fungsional, seperti menurut kelompok program jasa
utama dan aktivitas pendukung.
Didalam laporan sisa hasil usaha yang dihasilkan
oeh aplikasi SIAPM menyajikan informasi biaya
menurut penggunaannya, yakni biaya operasional
sesuai 8 SNP dan biaya non operasional, Biaya
operasional terdiri dari Biaya Standar Isi, Proses,
122

Kompetensi Kelulusan, Pendidik dan Tenaga


Kependidikan, Sarana Prasarana, Pengelolaan,
Pembiayaan, Penilaian. Jadi dalam poin informasi
pemberian jasa, laporan keuangan yang dihasilkan
oleh aplikasi SIAPM sesuai dengan PSAK No.45.

7. Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas


Berdasarkan PSAK No.45 Laporan arus kas
disajikan sesuai PSAK No. 2 tentang Laporan Arus
Kas dengan tambahan berikut ini :
1) Aktivitas pendanaan :
a. Penerimaan kas dari penyumbang yang
penggunaannya dibatasi untuk jangka
panjang.
b. Penerimaan kas dari sumbangan dan
penghasilan investasi yang ppenggunaannya
dibatasi untuk perolehan , pembangunan dan
pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan
dana abadi (endowment).
a. Bunga dan dividen yang dibatasi
penggunaannya untuk jangka panjang.
Pengungkapan informasi mengenai aktivitas
investasi dan pendanaan nonkan : sumbangan
berupa bangunan atau aktiva investasi.

Didalam aplikasi SIAPM tidak tersedia menu


untuk penyajian laporan arus kas, jadi tidak ada
pengklasifikasian penerimaan dan pengeluaran kas.
Jadi dalam poin klasifikasi penerimaaan dan
pengeluaran kas, laporan yang dihasilkan oleh
aplikasi SIAPM tidak sesuai dengan PSAK No.45.
123

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil analisis data yang telah
dikemukakan di atas menunjukkan bahwa aplikasi
SIAPM sangat efektif membantu organisasi nirlaba untuk
membuat laporan keuangan yang real time dan akurat.
Terdapat 2 jenis laporan keuangan yang disajikan, yaitu
laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan dan
laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan saja
yang disajikan oleh aplikasi SIAPM. Disamping itu
terdapat 3 indikator dalam penyajian laporan keuangan
yang belum disesuaikan dengan PSAK No.45, yaitu
(1)Klasifikasi aktiva bersih terikat atau tidak terikat
(2)Perubahan kelompok aktiva bersih (3)Klasifikasi
penerimaan dan pengeluaran kas. Hal tersebut berarti
laporan keuangan yang disajikan aplikasi SIAPM belum
sesuai dengan standar PSAK No.45 karena laporan
keuangan organisasi nirlaba menurut PSAK No.45 harus
menyajikan 4 jenis laporan keuangan, sebagai berikut :
(1)Laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan
(2)Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan
(3)Laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan
(4)Catatan atas laporan keuangan dan sesuai dengan 8
indikator dalam penyusunan laporan keuangan, yaitu :
1) Komponen Laporan yang digunakan
2) Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban
3) Klasifikasi aktiva bersih terikat atau tidak terikat
4) Perubahan Kelompok Aktiva Bersih
5) Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan
Kerugian
6) Informasi Pendapatan dan Beban
7) Informasi Pemberian Jasa
8) Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
124

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang


dilakukan oleh Dwi Sartika (2018) yang berjudul
“Analisa Penyajian Laporan Keuangan Nirlaba dengan
menggunakan Sango Accounting berdasarkan PSAK
No.45 pada Yayasan Pendidikan Dian Cipta Cendekia”
yang diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan SIA
dapat menyajikan laporan keuangan dengan tepat waktu,
data yang disajikan akurat karena SIA merupakan
aplikasi enterprise resource planning yang dapat
terintegrasi antara kasir dan accounting sehingga data
yang di sajikan adalah data yang sebenarnya terjadi pada
saat transaksi berlangsung. Adapun perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi
Sartika (2018) adalah aplikasi Sango Accounting sudah
dinyatakan sesuai dengan PSAK No.45, sedangkan
aplikasi SIAPM belum bisa dinyatakan sesuai dengan
PSAK No.45 karena masih ada beberapa penyesuaian
yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Akan tetapi, penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Andi Marlinah dan Ali
Ibrahim (2017) dengan judul “Penerapan Laporan
Keuangan Organisasi Nirlaba berdasarkan PSAK No.45”
dan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih,
Herman Karamoy, Dhullo Afandy (2018) yang berjudul
“Analisis Pelaporan Keuangan di Yayasan As-Salam
Manado (berdasarkan PSAK No.45 dan PSAK No.101)”
yang diperoleh hasil bahwa Laporan keuangan yang
disajikan hanya berupa laporan penerimaan dan
pengeluaran dikarenakan SDM yang kurang kompeten
dibidang keuangan dan tidak tersedianya SIA dalam
125

menyusun dan melaporkan laporan keuangan yang


sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu.
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Made Cahya
Restu Aji (2017) yang berjudul “Analisis Penerapan
PSAK No.45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba pada Rumah Sakit berstatus Badan Layanan
Umum (Studi kasus Rumah Sakit Umum Daerah kota
Yogyakarta)” yang diperoleh hasil bahwa laporan
keuangan bisa disajikan tanpa menggunakan SIA dan
laporan keuangan tersebut sesuai dengan PSAK No.45.
Namun SDM bagian keuangan yang berada di Rumah
Sakit Umum Daerah kota Yogyakarta ini sudah
kompeten mengenai penyajian laporan keuangan sesuai
ketentuan yang berlaku.
126
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa SMK Muhammadiyah 2
Surabaya sudah menerapkan beberapa prosedur penyajian
laporan keuangan berdasarkan PSAK No.45,antara lain :
1. Mengumpulkan dokumen bukti transaksi kas
2. Mengelompokkan bukti penerimaan kas dan bukti
pengeluaran kas
3. Input transaksi ke dalam aplikasi SIA
4. Menyusun Buku Besar
5. Menyusun Realisasi Anggaran
6. Menyusun Laporan Posisi Keuangan
7. Menyusun Laporan Aktivitas
8. Menyusun Neraca Saldo
9. Menyusun Buku Aset
10. Menyusun Jurnal, laporan keuangan beserta bukti
transaki
Namun ada 3 indikator dalam laporan keuangan SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya yang tidak sesuai dengan PSAK
No.45, yaitu :
1) Klasifikasi aktiva bersih terikat atau tidak terikat, karena
didalam laporan posisi keuangan yang disajikan
seluruh ekuitas dicatat ke dalam ekuitas tidak terikat.
2) Perubahan kelompok aktiva bersih, karena didalam
laporan sisa hasil usaha menyajikan jumlah pendapatan
dari siswa dan pemerintah tanpa diklasifikasikan antara

127
128

aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan


tidak terikat.
3) Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas, karena
didalam aplikasi SIAPM tidak tersedia menu untuk
penyajian laporan arus kas, jadi tidak ada
pengklasifikasian penerimaan dan pengeluaran kas.
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya belum menyajikan
laporan keuangan sesuai PSAK No.45. Hanya menyajikan
laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas saja. Adapun
2 jenis laporan keuangan yang belum disajikan adalah
Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK). Secara keseluruhan, SMK Muhammadiyah 2
Surabaya belum menerapkan PSAK No.45 dalam laporan
keuangannya dengan baik.

5.2 Saran
Adapun saran-saran yang diberikan :
 Bagi SMK Muhammadiyah 2 Surabaya
SMK Muhammadiyah 2 Surabaya diharapkan dapat
memperbarui aplikasi SIAPM dengan menambah menu
untuk menyajikan laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan serta menyesuaikan klasifikasi akun
sesuai 3 indikator yang belum disesuaikan, yaitu :
1. Klasifikasi aktiva bersih terikat atau tidak terikat,
2. Perubahan kelompok aktiva bersih,
129

3. Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas


Dan juga pihak sekolah sebaiknya mengadakan
program pelatihan tentang penyajian laporan keuangan,
untuk meningkatkan kompetensi staff keuangan
terutama mengenai penyajian laporan keuangan sesuai
dengan PSAK No.45.
 Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih
banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan
penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba sesuai
dengan PSAK No.45 agar hasil penelitiannya dapat lebih
baik lagi. Dan penelitian selanjutnya diharapkan untuk
menambah objek penelitian, yaitu diantaranya beberapa
SIA (Sistem Informasi Akuntansi) yang bisa digunakan
untuk organisasi nirlaba dan disesuaikan dengan PSAK
No.45.
130

DAFTAR PUSTAKA

Andi Marlinah. Dan Ali Ibrahim. 2017. Penerapan Laporan


Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK No.45.
Jurnal Ilmiah. https://docplayer.info/83624701-Penerapan-
laporan-keuangan-organisasi-nirlaba-berdasarkan-psak-no-
45-studi-masjid-al-markaz-al-islami-jenderal-m-jusuf.html,
diakses tanggal 8 Oktober 2019 jam 16:55

Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Persyarikatan


Muhammadiyah (SIAPM) Edisi Offline

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan


Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Belkaoui, A.R. 2015. Accounting Theory. Yogyakarta : AK. Group

Dwi Sartika. 2018. Analisa Penyajian Laporan Keuangan Nirlaba


dengan menggunakan aplikasi Sango Accounting
berdasarkan PSAK 45 pada Yayasan Pendidikan Dian Cipta
Cendekia. STMIK Dian Cipta Cendikia Kotabumi

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan (PSAK) No. 45. Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba.

Ida Bagus. 2017. Analisis Penerapan PSAK No. 45 Tentang


Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pada Rumah Sakit
Berstatus Badan Layanan Umum. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta
131

Mahsun, Moh, Sulistyowati, Firma, dan Heribertus Andre


Purwanugraha. 2014. Akuntansi Sektor Publik. BPFE.
Yogyakarta.
Moh Farih Zamroni. 2015. Penyusunan Laporan Keuangan dalam
Perspektif PSAK Nomor 45 di Yayasan Darul
Mustaghitsin. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian, Cetakan 9, Ghalia
Indonesia: Bogor.

Noor, Juliansyah, 2014, Metodologi Penelitian, Kencana Prenada


Media Group, Jakarta.

Notoadmojo, S. 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Sektor Publik. Perpustakaan


Nasional : Katalog Dalam Terbitan.

Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan


Kombinasi (Mixed Methods), Alfabeta: Bandung.

Wahyuningsih., Herman Karamoy Dhullo Afandy. 2018. Analisis


Pelaporan Keuangan Di Yayasan As-Salam Manado
Berdasarkan PSAK 45 dan PSAK 101. Jurnal Riset Akuntansi
Going Concern 13(2), 2018, 512-528. Universitas Sam
Ratulangi

Zare, I. 2012. Study of Effect of Accounting Information System


and Softwares on Qualitative Features of Accounting
Information. Journal of Management Science and Business
Research, 1 (4), pp: 1-1.

131
132

LAMPIRAN
133

133
134
135

135
136
137

Lampiran 2 : Teks Wawancara

Hasil Wawancara dengan Informan Pertama Kepala sub


bagian keuangan

1. Mohon sebutkan dan jelaskan secara rinci format


pelaporan keuangan yang digunakan oleh SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya
Jawab :
Laporan keuangan terdiri dari realisasi anggaran, neraca,
laporan sisa hasil usaha, laporan posisi keuangan, buku
besar, jurnal, bukti transaksi, dan buku bantu aset.

2. Bagaimana aplikasi SIAPM mengklasifikasikan aktiva


dan kewajiban dalam pelaporan keuangannya? Mohon
dijelaskan secara rinci
Jawab :
Untuk akun-akun penerimaan kita sesuaikan dengan
proker yang sudah disusun oleh pimpinan sekolah dan
bantuan pemerintah, sedangkan akun-akun pengeluaran
kita sesuaikan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP). Coba nanti dilihat di laporan keuangannya akun-
akun tersebut.

3. Bagaimana aplikasi SIAPM mengklasifikasikan aktiva


bersih terikat atau tidak terikat dalam pelaporan
keuangannya? Mohon dijelaskan secara rinci
Jawab :
Kalau dalam hal ini kami belum mengklasifikasikannya
ke dalam aktiva bersih terikat atau tidak terikat, karena

137
138

seluruh pencatatan kami klasifikasikan ke dalam ekuitas


tidak terikat. Di samping itu, dalam kasus laporan
keuangan kami ini, khususnya laporan keuangan SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya sepertinya tidak ada akun
transaksi yang dapat mengisi pos ekuitas terikat
permanen maupun temporer.

4. Bagaimana aplikasi SIAPM mencatat perubahan


kelompok aktiva bersih? Mohon dijelaskan secara rinci
Jawab :
Kami belum mengklasifikasikan ke dalam aktiva bersih
terikat permanen maupun temporer dan aktiva bersih
tidak terikat.

5. Bagaiman aplikasi SIAPM mengklasifikasikan


Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Kerugian pada
pelaporan keuangannya? Mohon dijelaskan secara rinci
Jawab :
Kalau klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian itu kita catat di laporan sisa hasil usaha.

6. Bagaimana aplikasi SIAPM mencatat informasi atas


pendapatan dan beban? Mohon dijelaskan secara rinci
Jawab :
Kita mencatat pendapatan laporan sisa hasil usaha
sebagai penambah ekuitas dan sebaliknya biaya sebagai
pengurang.

7. Bagaimana aplikasi SIAPM mencatat informasi atas


pemberian jasa? Mohon dijelaskan secara rinci
Jawab :
139

Kalau informasi pemberian jasa, kita mencatatnya


sebagai biaya yang kita keluarkan, jadi ada biaya
operasional dan non operasional, dan itu dicatat di
laporan sisa hasil usaha.

8. Bagaimana aplikasi SIAPM mengklasifikasikan


penerimaan dan pengeluaran kas? Mohon dijelaskan
secara rinci
Jawab :
Tidak ada klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas

9. Adakah hambatan pada penerapan penyajian laporan


keuangan dengan menggunakan aplikasi SIAPM di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya? Jika ada mohon dijabarkan
dan diberikan penjelasan apakah sudah teratasi atau
belum
Jawab :
Laporan Keuangan yang dihasilkan aplikasi SIAPM
sudah cukup lengkap untuk digunakan sebagai
pertanggung jawaban pengurus sekolah kepada pihak
internal maupun eksternal dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

139
140

Hasil Wawancara dengan Informan Kedua Staff


bagian

1. Mohon sebutkan dan jelaskan secara rinci format


pelaporan keuangan yang digunakan oleh SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya
Jawab :
Jadi SMK Muhammadiyah 2 Surabaya menggunakan
sistem akuntansi entitas pelaporan. Jadi kami
menerbitkan laporan keuangan sendiri, yaitu terdiri dari
realisasi anggaran, neraca, laporan sisa hasil usaha,
laporan posisi keuangan, buku besar, jurnal, bukti
transaksi, dan buku bantu aset.

2. Bagaimana aplikasi SIAPM mengklasifikasikan aktiva


dan kewajiban dalam pelaporan keuangannya? Mohon
dijelaskan secara rinci
Jawab :
Untuk akun-akun penerimaan kita sesuaikan dengan
proker yang sudah disusun oleh pimpinan sekolah dan
bantuan pemerintah, sedangkan akun-akun pengeluaran
kita sesuaikan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP). Coba nanti dilihat di laporan keuangannya akun-
akun tersebut.

3. Bagaimana aplikasi SIAPM mengklasifikasikan aktiva


bersih terikat atau tidak terikat dalam pelaporan
keuangannya? Mohon dijelaskan secara rinci
Jawab :
Kalau dalam hal ini kami belum mengklasifikasikannya
ke dalam aktiva bersih terikat atau tidak terikat, karena
141

seluruh pencatatan kami klasifikasikan ke dalam ekuitas


tidak terikat. Di samping itu, dalam kasus laporan
keuangan kami ini, khususnya laporan keuangan SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya sepertinya tidak ada akun
transaksi yang dapat mengisi pos ekuitas terikat
permanen maupun temporer.

4. Bagaimana aplikasi SIAPM mencatat perubahan


kelompok aktiva bersih? Mohon dijelaskan secara rinci
Jawab :
Sama seperti tadi saya jelaskan, kami belum
mengklasifikasikan ke dalam aktiva bersih terikat
permanen maupun temporer dan aktiva bersih tidak
terikat.

5. Bagaiman aplikasi SIAPM mengklasifikasikan


Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Kerugian pada
pelaporan keuangannya? Mohon dijelaskan secara rinci
Jawab :
Kalau klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian itu kita catat di laporan sisa hasil usaha.

6. Bagaimana aplikasi SIAPM mencatat informasi atas


pendapatan dan beban? Mohon dijelaskan secara rinci
Jawab :
Jadi kita mencatat pendapatan laporan sisa hasil usaha
sebagai penambah ekuitas dan sebaliknya biaya sebagai
pengurang.

7. Bagaimana aplikasi SIAPM mencatat informasi atas


pemberian jasa? Mohon dijelaskan secara rinci

141
142

Jawab :
Kalau informasi pemberian jasa, kita mencatatnya
sebagai biaya yang kita keluarkan, jadi ada biaya
operasional dan non operasional, dan itu dicatat di
laporan sisa hasil usaha.

8. Bagaimana aplikasi SIAPM mengklasifikasikan


penerimaan dan pengeluaran kas? Mohon dijelaskan
secara rinci
Jawab :
Tidak ada klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas

9. Adakah hambatan pada penerapan penyajian laporan


keuangan dengan menggunakan aplikasi SIAPM di SMK
Muhammadiyah 2 Surabaya? Jika ada mohon dijabarkan
dan diberikan penjelasan apakah sudah teratasi atau
belum
Jawab :
Laporan Keuangan yang dihasilkan aplikasi SIAPM
sudah cukup lengkap untuk digunakan sebagai
pertanggung jawaban pengurus sekolah kepada pihak
internal maupun eksternal dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
143

Lampiran 3 : Daftar Hadir Ujian Proposal

143
144
145

Lampiran 4 : Berita Acara Bimbingan Skripsi

145
146
147

Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian

147
148

Lampiran 6 : Syarat Pernyataan Bebas Plagiat


149

Lampiran 7 : Lembar Persetujuan

149
150

Lampiran 8 : Hasil Plagiasi


151

Lampiran 9 : Triangulasi
Laporan Keuangan SMK Muhammadiyah 2 Surabaya Juli 2018

151
152
153

153
154
155

155
156
157

157
158
159

159
160
161

161
162
163

163
164
165

165
166
167

167
168
169

169
170
171

171
172
173

173
174
175

175
176

RKAS SMK Muhammadiyah 2 Surabaya


177

177
178
179

Screenshot aplikasi SIAPM

Gambar 1. Laporan Kas SIAPM

Gambar 2. Kode Rekening SIAPM

179
180

Gambar 3. Penerimaan Kas SIAPM

Gambar 4. Pengeluaran Kas SIAPM


181

Gambar 5. Jurnal Umum SIAPM

Gambar 6. Buku Besar SIAPM

181
182

Gambar 7. Realisasi Anggaran SIAPM

Gambar 8. Laporan Posisi Keuangan SIAPM


183

Gambar 9. Laporan Sisa Hasil Usaha SIAPM

Gambar 10. Tampilan Awal Aplikasi SIAPM

183
184

Anda mungkin juga menyukai