Anda di halaman 1dari 113

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

BARANG DAGANG PADA CV KURNIA ADI PERKASA SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :
SARAH EFIANTI WIBOWO

NIM. 20181220039

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2023
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG
DAGANG DI PADA KURNIA ADI PERKASA SURABAYA

Diajukan guna memenuhi


salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Akuntansi

Oleh :
SARAH EFIANTI WIBOWO

NIM. 20181220039

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
2023

i
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Sarah Efianti Wibowo


NIM : 20181220039
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
tulisan saya dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil plagiasi,
baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas
Muhammadiyah Surabaya.

Surabaya, 07 Februari 2023

Yang membuat pernyataan,

Sarah Efianti Wibowo

ii
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG
DAGANG PADA CV KURNIA ADI PERKASA SURABAYA

Diajukan Oleh :

SARAH EFIANTI WIBOWO

NIM : 20181220039

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh :

Dosen Pembimbing, Tanda Tangan Tanggal

1.

2.

Mengetahui,

Dekan, Ketua Program Studi,

Dr.Mochamad Mockhas,MM.
Zeni Rusmawati.,S.Pd.,M.Pd

iii
PENGESAHAN PANITIA PENGUJI

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG


DAGANG PADA CV KURNIA ADI PERKASA SURABAYA

NAMA : SARAH EFIANTI WIBOWO

NIM : 20181220039

Program Studi : Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Pada Hari/Tanggal : Jumat 01 April

2022

Pukul : 13.00 WIB sampai dengan 14.45 WIB

Komisi Penguji terdiri dari

Ketua Penguji

Dr.Dra. Anna Marina, M.Si,Ak,CA

Anggota 1 Anggota II

Mengetahui,
Dekan, Ketua Program Studi,

Dr.Mochamad Mockhas,MM. Zeni Rusmawati.,S.Pd.,M.Pd

iv
“Kamu tidak harus menjadi hebat untuk
memulai, tetapi kamu harus mulai untuk
menjadi hebat.”

- Zig Ziglar

v
ABSTRAK

Skripsi berjudul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang


Dagang Pada CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya,” ditulis oleh Sarah Efianti
Wibowo, NIM. 20181220039, Jurusan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah
Surabaya.
Seiring dengan persaingan dunia bisnis yang semakin ketat maka
mendorong semua perusahaan untuk bertahan di persaingan tersebut. Salah satu
caranya adalah dengan menjaga asset perusahaan berupa persediaan barang
dagangan.
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang berbasis
komputer yang dirancang untuk dapat mengubah data akuntansi menjadi suatu
informasi. Informasi tersebut bermanfaat untuk menunjang keberlangsungan suatu
usaha.
Persediaan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
sistem informasi akuntansi karena persediaan merupakan salah satu dari asset
yang memiliki jumlah yang relative besar dari aktiva lancar atau harta yang
dimiliki oleh perusahaan.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu berdasarkan latar belakang
yang telah dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah adalah
bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntansi terhadap pengelolaan
persediaan barang dagang Di CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa dalam penerapan sistem
informasi akuntansi di CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya masih perlu untuk
diperbaiki, karena masih banyaknya kekurangan yang dapat mengakibatkan
selisih jumlah persediaan secara fisik dengan jumlah di komputer. Hal tersebut
disebabkan karena adanya double job, belum lengkapnya dokumen yang dimiliki,
minimnya kualitas SDM serta tingkat keamanan.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Persediaan Barang Dagang.

vi
ABSTRACT

Thesis entitled “Analysis of Merchandise Inventory Accounting


Information System in CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya,” written by Sarah
Efianti Wibowo NIM. 20181220039, Accounting Department, University
Muhammadiyah Surabaya.
Along with the increasingly fierce competition in the business world, it
encourages all companies to survive in this competition. One way is to maintain
company assets in the form of merchandise inventory.
The accounting information system is a computer based system designed
to convert accounting information. This information is useful to support the
continuity of a business.
Inventory is a very important component in the accounting information
system because inventory is one of the assets that has a relatively large amount of
current assets or assets owned by the company.
The formulation of the problem in this study is that based on the
background that has been started, the problem formulation is how to apply of
accounting information system to the management of merchandise inventory in
CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya. The approach used in this research is
qualitative. Data collection techniques using observation techniques, interviews
and documentation.
The result of this study indicate that in the application of accounting
information system in CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya still needs to be repaired,
because there are still many deficiencies that can result in a difference in the
amount of physical inventory with the amount on the computer. This is due to the
existence of double jobs, incomplete documents, the lack of quality human
resources and the level of security.
Keywords: Accounting Information System, Merchandise Inventory.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas

segala karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG

DAGANG PADA CV. KURNIA ADI PERKASA SURABAYA” laporan ini

dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir untuk

mendapatkan gelar program S-1 di program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surabaya. Dalam penyusunan skripsi ini

penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai

pihak.

Sehubungan dengan selesainya penulisan skripsi ini maka penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr.dr.Sukadiono, MM., sebagai rektor UM Surabaya yang telah

mengijinkan penulis menjadi mahasiswa UM Surabaya

2. Bapak Dr. Mochamad Mockhlas,MM, Dekan FEB UM surabaya

3. Ibu Zeni Rusmawati, S.Pd., M.Pd selaku Kaprodi Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surabaya yang telah

mengijinkan penulis untuk menyusun skripsi dan mengarahkan penulis.

4. Ibu Zeni Rusmawati, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing utama yang

telah memberikan pengarahan dan koreksi sehingga proposal ini dapat

terselesaikan.

viii
5. Bapak Dedy Surahman, SE., MM selaku dosen pembimbing pendamping

yang telah membantu memberikan pengarahan dan koreksi sehingga

proposal ini dapat terselesaikan

6. Segenap Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan wawasannya sehingga studi ini dapat terselesaikan.

7. Keluarga, sahabat serta teman-teman yang telah memberikan semangat

motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Akhirnya, skripsi penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan

harapan adanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan.

Semoga karya ini bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.

Penulis,

ix
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .......................................................................................................


Halaman Judul..........................................................................................................i
Pernyataan tidak Plagiasi.........................................................................................ii
Persetujuan Ujian Skripsi.......................................................................................iii
Pengesahan Panitia Penguji....................................................................................iv
Motto........................................................................................................................v
Abstrak....................................................................................................................vi
Abstract..................................................................................................................vii
Kata Pengantar......................................................................................................viii
Daftar Isi..................................................................................................................x
Daftar Tabel...........................................................................................................xii
Daftar Gambar......................................................................................................xiii
Daftar Lampiran....................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................6
E. Sistematika Penelitian Skripsi...................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori...............................................................................................9
1. Sistem Informasi Akuntansi....................................................................9
2. Pengendalian internal..........................................................................10
3. Piutang................................................................................................17
4. Pengendalian internat pada piutang....................................................21
B. Penelitian terdahulu.................................................................................25
C. Kerangka Konseptual...............................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..............................................................31

x
B. Kehadiran Peneliti...................................................................................31
C. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................32
D. Sumber Data............................................................................................32
E. Teknik pengumpulan data........................................................................33
F. Teknik Analisis Data...............................................................................34
G. Teknik Pengecekan keabsahan................................................................35
BAB IV PAPARAN DATA,TEMUAN,HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan.................................................................37
B. Paparan Data dan Temuan Penelitian......................................................45
a. SOP dan Pengendalian Internal...........................................................45
b. Proses Penjualan barang dagang..........................................................50
C. Analisis dan Pembahasan........................................................................60
1. Proses Penyajian Piutang.....................................................................60
2. Pengendalian Internal pada Piutang.....................................................69
3. Evaluasi Pengendalian Internal............................................................75
D. Proposisi....................................................................................................79
BAB V PENUTUP
A. Simpulan..................................................................................................82
B. Saran........................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................86
LAMPIRAN –LAMPIRAN.................................................................................89

xi
DAFTAR TABEL

A. Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu.....................................................................................25

B. Tabel 4.1 Laporan Omset Penjualan&pelunasan Kode A............................................54

C. Tabel 4.2 Laporan Omset Penjualan&pelunasan Kode B............................................55

D. Tabel 4.3 Laporan Omset Penjualan&pelunasan Kode C............................................56

E. Tabel 4.4 Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas transaksi..........................................75

F. Tabel 4.5 Pemisahan Tugas..........................................................................................76

G. Tabel 4.6 Perancangan&Penggunaan pencatatan yang memadai................................77

H. Tabel 4.7 pengecekan independen terhadap kinerja.....................................................78

xii
DAFTAR GAMBAR

A. Gambar 2.1 Prosedur penjualan&Piutang...............................................................22

B. Gambar 2.2 Prosedur Pengendalian Piutang............................................................23

C. Gambar 4.1 Struktur Organisasi..............................................................................39

D. Gambar 4.2 Peta Pengendalian Internal...................................................................46

E. Gambar 4.3 Prosedur Penjualan...............................................................................51

F. Gambar 4.4 Prosedur pelunasan Piutang.................................................................52

G. Gambar 4.5 Dokumen Faktur Penjualan..................................................................58

H. Gambar 4.6 Dokumen buku PO...............................................................................59

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

I. Lampiran 1 Pedoman Wawancara...........................................................................90

J. Lampiran 2 Harga Produk yang dijual.....................................................................91

K. Lampiran 3 Gambar Produk yang dijual..................................................................92

L. Lampiran 4 SK Dosen Pembimbing........................................................................93

M. Lampiran 5 Surat Izin Penelitian.............................................................................94

N. Lampiran 6 Surat Balasan Izin Penelitian................................................................95

O. Lampiran 7 Kartu Bimbingan Skripsi......................................................................96

P. Lampiran 8 Surat Keterangan Bukti Plagiasi..........................................................97

Q. Lampiran 9 Endorsement Letter..............................................................................98

R. Lampiran 10 Lembar Persetujuan Revisi.................................................................99

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu instansi maupun organisasi pasti membutuhkan suatu

sistem untuk mengatur suatu kegiatan. Sistem tersebut berfungsi untuk

menjalankan kegiatan yang telah direncanakan agar dapat mencapai tujuan

yang diinginkan. Salah satu unsur yang paling penting dalam perusahaan

adalah persediaan. Perusahaan senantiasa memberi perhatian yang besar pada

persediaan karena bila tanpa persediaan, para pengusaha akan berhadapan

dengan resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi

keinginan para pelanggannya. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang

dagang pada perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila

ditunjang dengan adanya penerapan sistem informasi akuntansi yang tepat,

sistem informasi akuntansi yang dimaksud adalah sistem informasi akuntansi

yang menyajikan informasi tentang persediaan karena untuk kelancaran

kegiatan jual beli, perusahaan memerlukan informasi yang tepat dan akurat

tentang ketersediaan faktor produksi dalam jumlah, harga, serta mutu yang

terjamin kontinuitasnya. Penerapan sistem informasi akuntansi pada

persediaan juga sangat penting karena dapat membantu perusahaan untuk

mencapai keunggulan yang kompetitif.

1
Peranan sistem informasi akuntansi persediaan dalam perusahaan

bertujuan untuk memudahkan manajemen perusahaan mendapatkan informasi

yang relevan, memudahkan fungsi-fungsi operasional, mendukung penyediaan

informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan dan mengontrol

aktivitas-aktivitas perusahaan (Mustafa, et.al, 2015: 2). Salah satu informasi

yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu informasi mengenai persediaan

barang. Bagian gudang harus mencatat setiap kali terjadi transaksi, yaitu

barang yang masuk, barang yang keluar, barang yang ada digudang atau biasa

disebut stok barang. Hal ini membutuhkan ketelitian dari bagian gudang,

supaya dalam setiap laporan tidak terjadi kesalahan. Dengan adanya sistem

informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, terutama dalam

pengambilan sebuah keputusan dan dalam menentukan langkah-langkah yang

akan ditempuh oleh perusahaan terutama dalam persediaan barang agar

berjalan dengan lancar. CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang distributor alat listrik rumah tangga.

Kegiatan usaha perusahaan ini, yaitu menjual alat listrik rumah tangga seperti,

kipas angin, mug listrik, raket nyamuk dan masih banyak lagi. Dan masalah

yang dihadapi oleh CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya, walaupun sistem sudah

terkomputerisasi, dikarenakan kurangnya sistem informasi akuntansi yang

baik dan sumber daya manusia yang tersedia kurang berkompeten dalam

mengoperasikan sistem informasi yang ada. Masalah yang terjadi adanya

ketidaksesuaian antara sistem persediaan barang dagang yang ada pada sistem

komputer dengan fisik yang ada pada gudang, yang mempengaruhi terhadap

sistem informasi mengenai persediaan barang dagang yang ada .Dengan

2
melihat permasalahan yang ada saat ini, maka CV. Kurnia Adi Perkasa

Surabaya memerlukan sebuah sistem yang dapat mengatasi permasalahan

pencatatan persediaan barang dagang dan dapat menghasilkan informasi

akuntansi persedian relevan.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Barang Dagang Pada CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya.’’

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang

menjadi rumusan masalah adalah bagaimanakah penerapan sistem informasi

akuntansi terhadap pengelolaan persediaan barang dagang di CV. Kurnia Adi

Perkasa Surabaya?

3
C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan

sistem informasi akuntansi terhadap pengelolaan persediaan barang dagang di

CV. Kurnia Adi Perkasa Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan

tentang konsep atau sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Penulis

Sebagai pengetahuan dan wawasan dalam memahami sistem

informasi akuntansi persediaan barang dagang dalam perusahaan..

b. Bagi Universitas Muhammadiyah Surabaya

Sebagai bentuk tugas akhir mahasiswa dan serta sebagai bahan

referensi bagi mahasiswa lain yang melakukan penelitian dengan tema

yang sama.

4
c. Bagi Perusahaan CV Kurnia Adi Perkasa Surabaya

Penelitian ini menjadi acuan dalam proses pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan kebijakan dan strategi yang

berhubungan dengan persediaan barang dagang sehingga dapat

meningkatkan mutu dan kinerja perusahaan demi perkembangan

perusahaan kedepannya pada perusahaan CV Kurnia Adi Perkasa

Surabaya.

E. Sistematika Penulisan

Secara umum, dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab

pembahasan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN, Bab ini memuat latar belakang untuk

memberikan penjelasan dari pembahasan yang diteliti, berfungsi untuk

mengarahkan peneliti agar melebar dan untuk memperjelas peneliti

memaparkan konteks penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan, kegunaan

penelitian, definisi istilah, dilanjutkan dengan sistematika penulisan

ditampilkan untuk mempermudah pembaca melihat sudut pandang penulis.

BAB II LANDASAN TEORI, Bab ini menerangkan mengenai teori-

teori yang digunakan sebagai alat analisa dalam penelitian ini. Bab ini

terdiri dari beberapa sub bab, yaitu membahas tentang Sistem Informasi

Akuntansi. Selain itu, dalam bab ini juga memuat penelitian terdahulu dan

kerangka konseptual penelitian.

5
BAB III METODE PENELITIAN, Bab ini menjelaskan rancangan

penelitian, Kehadiran peneliti, Lokasi penelitian, Sumberldata, Teknik

pengumpulan data, Analisis data, Pengecekan keabsahan temuan serta.

BAB IV PEMBAHASAN, bab ini akan menampilkan data yang

diperoleh dan hasil penemuan yang telah dibahas. Menjelaskan temuan-

temuan penelitian melalui evaluasi hasil penelitian

BAB V PENUTUP, bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan

saran dari pembahasan. Saran yang diajukan berkaitan dengan penelitian dan

merupakan anjuran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang

memiliki kepentingan dalam penelitian.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Krismiaji (2010:4) Sistem informasi akuntansi adalah

sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan

informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan

mengoperasikan bisnis.

Menurut Turner, Weickgenannt, & Copeland (2017:4) Sistem

informasi akuntansi meliputi proses, prosedur, dan sistem yang

menangkap data akuntansi dari proses bisnis, mencatat data akuntansi ke

dalam catatan yang sesuai, memproses data akuntansi secara terperinci

dengan mengklasifikasikan, merangkum, dan mengkonsolidasikan serta

melaporkan data akuntansi yang diringkas ke pengguna internal maupun

eksternal.

Menurut Ronmey & Steinbart (2018:4) Sistem informasi akuntansi

adalah sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan

memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat

keputusan. Hal ini termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat

lunak, infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal serta langkah-

langkah keamanan.

7
Dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi

adalah sistem yang dapat menghasilkan informasi dengan melakukan

kegiatan mengumpulkan, mencatat, menyimpan, memproses sampai

dengan menghasilkan laporan data akuntansi yang dapat digunakan untuk

mengambil keputusan baik pengguna internal maupun eksternal.

8
2. Pengertian Persediaan

Krismiaji (2015: 216), mendefinisikan pengendalian internal sebagai

rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau

melndungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat

dipercaya, memperbaiki efisiensi dan untuk mendorong ditaatinya

kebijakan manajemen.

Menurut Mulyadi (2016: 225), “Sistem pengendalian intern yang

terdiri dari struuktur organisasi metode dan ukuran yang dikordiinasikan

untuk menjaga kekayaan organisasi mengecek ketelitian keandalan data

akuntansi mendorong efisiensi dan mendorong terjadinya kebijakan

manajemen.

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan aturan yang

memberikan jaminan cukup bahwa tujuan pengendalian manajemen

dicapai. Umumnya aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi

lima kelompok sebagai berikut (krismiaji, 2015:225) sebagai berikut:

a. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi. Pada dasarnya

karyawan perusahaan melaksanakan tugas dan membuat berbagai

keputusan yang mempengaruhi aktiva perusahaan. Oleh karena itu

manajemen perlu menetapkan kebijakan umum yang harus diikuti oleh

para karyawan, berdasarkan deskripsi tugas pemberdayaan mereka

untuk melaksanakan kegiatan dan membuat keputusan. Pemberdayaan

ini disebut otorisasi (sebuah bagian penting dari sebuah prosedur

pengendalian). Otorisasi umumnya didokumentasikan dengan

9
menandatangani, memberi paraf, atau mencantumkan kode otorisasi

pada dokumen atau catatan yang mewakili transaksi. Sistem komputer

saat ini mampu melakukan penandatanganan digital (digital signature)

atau sidik jari (fingerprint) yaitu sebuah cara penandatanganan

dokumen dengan sepotong data yang tidak dapat diubah. Karyawan

yang memproses transaksi harus mengecek ada tidaknya otorisasi pada

sebuah dokumen atau bukti transaksi tersebut bukan merupakan

transaksi yang sah.otorisasi dibedakan menjadi dua, yaitu otorisasi

umum dan otorisasi khusus. Otorisasi umum adalah otorisasi yang

diberikan oleh manajemen untuk menangani transaksi yang rutin

terjadi tanpa perlu penambahan persetujuan khusus. Otorisasi khusus

adalah otorisasi penambahan yang diberikan oleh manajer yang lebih

atas, jika transaksi yang akan dilaksanakan menyimpang dari ketentuan

yang telah ditetapkan oleh manajemen.

b. Pemisahan tugas. Pengendalian intern yang baik menghendaki bahwa

tidak ada seorang karyawan yang diberi terlalu banyak tanggungjawab

atau tugas. Seorang karyawan tidak boleh berada dalam posisi untuk

melaksanakan dan menyembunyikan kecurangan dan kesalahan.

Pemisahan yang efektif mensyaratkan bahwa fungsi-fungsi berikut ini

dipisahkan:

1) otorisasi, yaitu persetujuan terhadap transaksi yang akan

dilaksanakan dan keputusan yang akan dibuat

10
2) pencatatan, mencakup pembuatan dokumen sumber, pemeliharaan

jurnal, buku besar, pembuatan rekonsiliasi dan pembuatan laporan

kinerja

3) penyimpanan, dapat dilakukan secara langsung misalnya dalam

penanganan kas atau tidak langsung misalnya penerimaan cek dari

pelanggan melalui pos

Tujuan dilakukannya pemisahan antara tiga fungsi tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1) Pemisahan antara fungsi otorisasi dan pencatatan bertujuan untuk

mencegah seorang karyawan dari pencatatan yang tidak benar guna

menutupi dilakukannya transaksi yang tidak diotorisasi secara tepat

2) Pemisahan antara fungsi otorisasi dan fungsi penyimpanan

bertujuan untuk mencegah otorisasi transaksasi fiktif sebagai salah

satu upaya untuk menyembunyikan pencurian aktiva

3) Pemisahan antara fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan

bertujuan untuk mencegah karyawan melakukan pencatatan yang

yang tidak benar untuk menyembunyikan pencurian aktiva yang

dipercayakan kepadanya

c. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.

Perancanagan dan penggunaan dokumen dan pencatatan yang tepat

akan menjamin akurasi dan kelengkapan pencatatan seluruh data

relevan tentang transaksi. Untuk itu, bentuk dan isi dokumen harus

dirancang sesederhana mungkin agar pencatatan dapat dilakukan

11
secara efisien, kesalahan pencatatan dapat diminimumkan dan

dimudahkan pengkajian dan verifikasi. Dokumen yang mengawali

sebuah transaksi harus berisi ruang untuk mencantumkan otorisasi.

Dokumen yang digunakan untuk mentransfer aktiva dari satu unit ke

unit lain harus memiliki ruang yang untuk tanda tangan pihak yang

menerima aktiva. Untuk menghindari penggunaan dokumen secara

tidak sah sebaiknya setiap tersebut dapat digunakan untuk melakukan

pengecekan jumlah dokumen.

d. Penjagaan yang memadai terhadap aktiva dan pencatatan. Ketika

seseorang mempertimbangkan penjagaan aktiva, umumnya berfikir

bahwa aktiva yang akan dijaga adalah berupa kas dan aktiva fisik

seperti persediaan dan aktiva tetap. Oleh karena itu perusahaan perlu

memikirkan langkah-angkah untuk melakukan perlindungan yang

memadai terhadap jenis aktiva tersebut. Berikut ini prosedur-prosedur

untuk melindungi aktiva dari pencurian penggunaan yang tidak sah

dan vandalisme:

1) Pengawasan dan pemisahan fungsi secara efektif

2) Pemeliharaan akurasi pencatatan tentang aktiva termasuk informasi

3) Pembatasan akses ke fasilitas fisik. Pengguanaan register kas,

brangkas, kotak pos dan safe deposit box dapat membatasi akses

terhadap kas, sekuritas, dan lain-lain, pembatasan area

penyimpanan digunakan untuk melindungi persediaan barang.

12
4) Perlindungan catatan dan dokumen. Penggunaan kotak penyimpan

tahan api, filling cabinet yang terkunci dan ruang yang selalu

terkunci merupakan cara cara yang efektif untuk meindungi

dokumen dan catatan. Akses ke belangko cek dan formulir kosong

harus dibatasi hanya untuk karyawan yang berhak saja

5) Pengendalian lingkungan. Perlatan komputer yang sensitif harus

ditempatkan dalam sebuah ruang dengan temperatur dan pelindung

api yang memadai

6) Pembatasan akses ke ruang komputer, data komputer dan informasi

e. Pengecekan independen terhadap kinerja. Pengecekan internal untuk

menjamin bahwa transaksi diproses secara akurat merupakan elemen

pengendalian intern yang lain penting. Pengecekan ini harus

independen karena pengecekan ini biasanya lebih efektif jika

dilaksanakan oleh seseorang yang terkait dengan kegiatan perusahaan.

Berbagai jenis pengecekan independen yang dapat dilakukan adalah

sebagai berikut:

1) rekonsiliasi antara dua catatan. Salah satu cara untuk mengecek

akurasi dan kelengkapan catatan adalah membandingkan catatan

tersebut dengan catatan lain. Dari hasil pembandingan tersebut

saldonya atau angkanya harus sama.

2) pembandingan catatan dengan jumlah fisik. Bentuk lain

pengecekan independen adalah dengan membandingkan catatan

aktiva dengan nilai fisiknya.

13
3) akuntansi berpasangan. Salah satu implikasi dari penggunaan

akuntansi berpasangan adalah pencatatan setiap transaksi atau

kejadian ekonomi ke dalam dua sisi pencatatan yaitu debet dan

kredit.

4) jumlah data kelompok. Dalam sistem pengelolaan data kelompok

dokumen sumber digabungkan dalam sebuah kelompok. Sebelum

data dimasukkan ke dalam komputer kelompok data tersebut harus

dijumlahkan secara manual untuk memperoleh angka jumlah data

kelompok

5) kaji ulang independen. Kaji ulang ini dilakukan dengan cara

melakukan pemeriksaan menyeluruh oleh seorang karyawan

terhadap hasil kerja karyawan lain. Setelah seseorang memproses

sebuah transaksi, orang kedua kadang-kadang mengkaji ulang

pekerjaan orang pertama. Orang kedua mengecek ketepatan

tandatangan ootrisasi, mengkaji ulang dokumen pendukung, dan

mengecek akurasi elemen data penting lainnya seperti harga,

kuantitas dan perkalian.

Menurut COSO (Krismiaji, 2010:222) tujuan pengendalian internal

adalah sebagai berikut:

a. Efektivitas dan efisiensi operasi

b. Daya andal pelaporan keuangan

c. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku

14
Komponen pengendalian internal menurut COSO (Committee of

Sponsoring Organization) dikutip dari Krismiaji (2010:223) adalah

sebagai berikut:

a. Lingkungan Pengendalian Tulang punggung sebuah perusahaan adalah

adalah karyawan – meliputi atribut individu seperti integritas, nilai

etika, dan kompetensi – dan lingkungan tempat karyawan tersebut

bekerja. Mereka merupakan mesein penggerak organisasi dan

merupakan fondasi untuk komponen lainnya.

b. Aktivitas Pengendalian Perusahaan harus menetapkan prosedur dan

kebijakan pengendalian dan melaksanakannya, untuk membantu

menjamin bahwa manajemen dapat menetapkan tindakan-tindakan

yang diperlikan untuk menghadapi ancaman-ancaman yang muncul,

sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif.

c. Pengukuran Risiko Organisasi harus menayadari dan waspada terhadap

berbagai risiko yang dihadapinya.

d. Informasi dan Komunikasi Sistem informasi dan komunikasi mengitari

kegiatan pengawasan. Sistem tersebut memungkinkan karyawan

organisasi untuk memperoleh dan menukar informasi yang dibutuhkan

untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan kegiatan

organisasi.

e. Pemantauan Seluruh proses bisnis harus dipantau, dan dilakukan

modifikasi seperlunya. Dengan cara ini, sistem akan bereaksi secara

dinamis, yaitu berubah jika kondisinya menghendaki perubahan

15
3. Piutang

menurut Skousen (2012:361), menyatakan piutang (receivable)

berlaku untuk sernua klaim terhadap pihak lain untuk uang, barang, atau

jasa. Tetapi untuk tujuan akuntansi, istilah ini umumnya digunakan di

dalam pengertian yang sempit untuk merancang Maim agar ditempatkan

dengan kuitansi utang.

Sujarweni (2015:287), menyatakan piutang adalah sebuah hak

tagih dari sebuah organisasi (dalam hal ini perusahaan) atas sejumlah uang

tunai di masa yang akan datang yang disebabkan karena transaksi masa

kini. Jadi dari uraian definisi diatas dapat disimpulkan bahwa piutang

merupakan hak atas sejumlah kas kepada pihak lain akibat transaksi

penjualan kredit.

Mulyadi (2016:207), menyatakan Informasi yang diperlukan oleh

manajemen mengenai piutang yang dilaporkan adalah saldo piutang pada

saat tertentu kepada setiap debitur, riwayat pelunasan piyutang yang

dilakukan oleh setiap debitur dan umur piutang kepada setiap debitur pada

saat tertentu. Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan

pernyataan piutang yang dikirimkan kepada setiap debitur. Pernyataan

piutang ini merupakan unsur pengendalian internal yang baik dalam

pencatatan piutang. Dengan mengirimkan secara periodik pernyataan

piutang kepada para debitur, catatan piutang perusahaan diuji

keakuratannya dengan menggunakan tanggapan yang diterima dari debitur

16
atas pengiriman pernyataan piutang tersebut. Disamping itu pengiriman

pernyataan piutang secara periodik kepada para debitur akan menimpulkan

citra yang baik dimata debitur mengenai keandalan pertanggungjawaban

keuangan perusahaan. Untuk pengentahui status piutang dan kemungkinan

tertagih tidaknya piutang secara periodik fungki pencatatan piutang

menyajikan informasi umur piutang setiap debitur kepada manajer

keuangan. Daftar umur piutang ini merupakan laporan yang dihasilkan

dari kartu piutang.

Mulyadi (2016:208) menyatakan, Dokumen pokok yang digunakan

sebagai dasar pencatatan ke dalam kartu piutang adalah :

a. Faktur Pejualan

Pencatatan piutang dokumen yang digunakan sebagai dasar

pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.

Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of lading) dan surat

order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat

transaksi penjualan kredit

b. Bukti Kas Masuk

Pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar

pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh

debitur. Jika cancelled check dikebalikan kepada check issuer melalui

sistem perbankan, bukti kas masuk tidak perlu dibuat oleh perusahaan

yang menerima pembayatan, karena cancelled check dapat berfungsi

sebagai tanda terima uang bagi pembayar. Sebagai dasar pencatatan ke

17
dalam kartu piutang digunakan surat pemberitahuan sebagai dokumen

sumber

c. Memo Kredit

Pencatatan piutang dokumen ini digunakan sebagai dasar

pencatatan retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order

penjualan dan jika dilampiri dengan laporan penerimaan barang yang

dibuat oleh bagian penerimaan, merupakan dokumen sumber untuk

mencatat transaksi retur penjualan

f. Bukti Memorial

Memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan

transaksi ke jurnal umum. Dalam pencatatan piutang dokumen ini

digunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen

ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan otorisasi

penghapusan piutang yang sudah tidak dapat tertagih lagi.

Sistem akuntansi piutang dirancang untuk mencatat transaksi

terjadinya piuang dan berkurangnya piutang. Menurut Mulyadi (2016)

terjadinya piutang berasal dari transaksi penjualan kredit dan

berkurangnya piutang berasal dari transaksi retur penjualan dan

penerimaan kas dari piutang. Transaksi berkurangnya piutang yang

timbul dari transaksi penerimaan kas dari piutang dikelompokkan

dalam sistem akuntansi kas. Kegiatan penjualan kredit dimulai

dengann diterimanya order dari pelanggan, kemudian dilanjutkan

dengan permintaan persetujuan pemberian kredit, pengiriman barang,

18
penagihan, pencatatan piutang, dan berakhir dengan distribusi

penjualan.(Hery.2012:32)

Sistem akuntansi untuk mencatat terjadinya piutang terdiri dari

jaringan dan prosedur berikut ini:

a. Prosedur order penjualan Pelanggan datang dan meminta order

penjualan barang atau jasa secara kredit

b. Prosedur persetujuan kredit Bagian kasir menerima order penjualan

kredit dan bagian kasir menyetujui kredit sesuai dengan syarat

yang ditentukan oleh perusahaan.

c. Prosedur pengiriman barang Bagian gudang menerima surat order

dari bagian kasir dan bagian gudang mengirimkan barang sesuai

dengan alamat yang dituju.

d. Prosedur penagihan Bagian penagihan piutang menagih piutang

yang sudah jatuh tempo kepada pelanggan sesuai dengan prosedur

yang berlaku.

e. Prosedur pencatatan piutang Bagian penagihan piutang yang sudah

bisa menagihkan piutangnya dicatat oleh bagian akuntansi untuk

dicatat bahwa piutangnya sudah lunas.

Menurut Hery (2012:203) piutang pada umumnya diklasifikasikan

menjadi:

a. Piutang Usaha (Account Receivable) Yaitu jumlah akan di tagih dari

pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit.

19
Piutang usaha memiliki saldo normal di sebelah debet sesuai dengan

saldo dapat di tagih dalam jangka waktu yang relative pendek.

b. Piutang Wesel (Notes Receivable) Yaitu tagihan perusahaan kepada

pembuat wesel. Pembuat wesel di sini adalah pihak yang telah

berhutang kepada perusahaan baik melalui peminjaman barang atau

jasa secara kredit maupun peminjaman sejumlah uang.

c. Piutang Lain-lain Piutang lain-lain umumnya dikalsifikasikan dan di

laporkan secara terpisah di dalam neraca. Contohnya adalah piutang

bunga,piutang dividen (tagihan kepada investasi sebagai hasil atas

investasi), piutang pajak (tagihan perusahaan kepada pemerintah

berupa restitusi atau pengembalian atau kelbihan pembayaran pajak).

4. Pengendalian Internal pada Piutang

Warren, Dkk (2014, 398) Pengendalian internal atas piutang

dimulai dengan informasi pengajuan kredit yang disampaikan oleh

pelanggan kemudian diverifikasi dan diperiksa oleh devisi penjualan.

Sehingga devisi penjualan akan memeriksa apakah layak untuk diberikan

kredit atau tidak. Setelah ditujui oleh devisi penjualan maka akan

diinformasikan kepada bagian akuntansi untuk pembuatan faktur penjualan

beserta dokumen terkaity seperti surat jalan dan melakukan pengakuan

pendapatan kemudian barang tersebut diberikan kepada pelanggan dan

bagian akuntansi menginformasikan kepada bagian penagihan untuk

melakukan penagihan apabila sudah jatuh tempo. Kemudian bagian

penagihan akan melakukan penagihan ke pelanggan sesuai jatuh tempo

20
dan setelah terjadi pembayaran faktur jatuh tempo atas penjaulaan tersebut

bagian penagihan menginformasikan ke bagian akuntansi sehingga

prosedur pengendalian internal atas piutang adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Prosedur Penjualan dan Piutang

Info Pengajuan Kredit Dari CustomerPersetujuan kredit Penjualan

Barang Dikirim ke pelangganFaktur Akuntansi Info Akuntansi

Pelanggan Pembayaran diyterima bagian penagihan Info


membayar akuntansi
Bagian penagihan melakukan penagihan

Sumber : Warren, Reeve, E.Duchac.2014

Kosasih, Ruchayat (2010: 153) prosedur pengendalian internal

atas piutang dimulai dari penerimaan sales order, setelah itu ke dokumen

agreement atas order, dokumen agreement pemberian kredit, delivery

order, pembuatan faktur, verifikasi faktur, pembukuan piutang, penagihan

piutang yang akhirnya akan mempengaruhi saldo kas/ bank. Dalam hal ini

harus diperhatikan juga retur penjualan. Sehingga prosedur pengendalian

internal atas piutangnya sebagai berikut :

21
Gambar 2.2 Prosedur Pengendalian Piutang

Penerimaan Sales Order Dokumen Agreement


Dokumen
atas Agreement
order pemberian kredit

Pembuatan faktur Delivery Order

Verifikasi faktur

Pembukuan piutang Penagihan piutang Saldo kas/bank

Sumber : Kosasih, Ruchayat. 2010

Menurut Agus Purwaji, dkk (2018,51) Peranan piutang dalam

perusahaan sangatlah penting sehingga pengelolaan yang baik dan efisien

terhadap piutang akan sangat diperlukan. Pengelolaan piutang tidak

terlepas dari pengendalian terhadap timbulnya piutang dan penjualan

secara kredit. Sebagian besar tagihan yang dimiliki perusahaan berasal dari

transaksi penjualan barang atau jasa, sehingga perusahaan harus

memperhatikan masalah pengendalian dan kebijakan mengenai pemberian

kredit dan pengumpulan piutang. Hal tersebut dilakukan agar risiko tak

tertagihnya piutang dapat ditekan seminimal mungkin. Tujuan

pengendalian internal atas piutang adalah untuk melindungi piutang

perusahaan sehingga pemisahan beberapa fungsi (persetujuan kredit,

penjualan, akuntansi, dan penagihan) harus dilakukan. Beberapa hal yang

22
harus diperhatikan dalam pengendalian internal piutang usaha adalah

sebagai berikut:

a. ada pemisahan secara jelas antara fungsi (bagian) yang menangani

transaksi penjualan secara kredit dan fungsi (bagian) pencatatan

piutang. Dengan demikian pegawai bagian pembukuan tidak boleh

terlibat langsung untuk menangani hal-hal yang berhubungan dengan

kebijakan pemberian kredit.

b. adanya pemisahan yang jelas antara fungsi (bagian) akuntansi dan

fungsi (bagian) penerimaan kas hasil tagihan piutang. Hal ini

dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan

penyalagunaan data.

c. semua yang berhubungan dengan pemberian kredit, pemberian

potongan serta keringanan dan penghapusan piutang harus

mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang.

d. perusahaan harus membuat buku tambahan piutang, yaitu buku

pembantu piutang. Setiap periode tertentu (tiap akhir bulan) buku

pembantu piutang harus dicocokkan dengan buku besar piutang yang

bersangkutan

Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan jangka

waktu piutang agar pemantauan terhadap piutang tersebut dapat lebih

efektif.

23
B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini juga didasari dengan beberapa penelitian terdahulu

yang memiliki hubungan, kegunaan penelitian terdahulu yaitu untuk

mengetahui dan melakukan pembatasan agar penelitian skripsi ini memiliki

keterbaruan hasil penelitiannya, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Peneliti
1. Dolli Evaluasi Hasil penelitian a. Ruang a. lokasi
Paulina Penerapan ini menunjukkan Lingkup penelitian
Surupati Sistem bahwa penelitian terdahulu
(2013) Pengendalian pengendalian yaitu tentang bertempat di
Intern Atas intern pengendalian PT Laris
Penjualan dan penjualannya intern manis utama
Penagihan belum efektif b. jenis cabang
Piutang pada jika penelitian manado
PT. Laris dibandingkan adalah sedangkan
Manis Utama dengan teori diskriptif penulis
Cabang tetapi untuk kualitatif melakukan
Manado sistem penagihan penelitian di
piutang sudah UD Karisma
efektif. Nusantara
Surabaya
2. Gary Evaluasi Hasil penelitian a. Ruang a. Lokasi
Hamel Sistem menujukkan jika Lingkup penelitian
(2013) Pengendalian penerapan penelitian terdahulu
Intern pengendalian yaitu tentang bertempat di
terhadap intern terhadap pengendalian PT
Piutang pada piutang usaha intern Nusantara
PT Nusantara pada pt nusantara b. jenis Surya Sakti
Surya Sakti surya sakti penelitian sedangkan
amurang sudah adalah penulis
efektif, hal ini diskriptif melakukan

24
terlihat dari kualitatif penelitian di
diterapkannya UD Karisma
unsur-unsur Nusantara
pengendalian Surabaya
intern piutang
usaha yang layak
dan memadai.
Namun dalam
Aktivitas
pengendalian
perlu adanya
pemisahan tugas
antara bagian
pembukuan dan
bagian
penerimaan kas
dan fungsi
pemeriksaan
3. Tri Analisis Hasil penelitian a. Ruang a. Lokasi
Ambar Sistem ini menujukkan Lingkup penelitian
Wati, Pengendalian dari unsur-unsur penelitian terdahulu
(2019) Internal pengendalian yaitu tentang bertempat di
Piutang pada intern menurut pengendalian PT
PT. kerangka kerja intern perusahaan
Perusahaan COSO, telah b. jenis pupuk
Pupuk berjalan secara penelitian nusantara
Nusantara efektif namun adalah cabang
Cabang ada case yang diskriptif medan
Medan masih tidak kualitatif sedangkan
sesuai dengan penulis
pengendalian melakukan
intern yang penelitian di
seharusnya sudah UD Karisma
dijalankan. Nusantara
4. Ainur Analisis Hasil penelitian a. Ruang .a. Lokasi
Rozikin, Pengendalian menujukkan Di Lingkup penelitian
(2020) Internal CV anugrah penelitian terdahulu
Terhadap unika mekanik yaitu tentang bertempat di
Piutang tidak ada pengendalian CV Anugrah

25
Dagang di CV estimasi untuk intern Unika
Anugrah mengukur Mekanik
b. jenis
Unika piutang tak Sidoarjo
penelitian
Mekanik tertagih sehingga sedangkan
adalah
Sidoarjo piutang diukur penulis
diskriptif
sebesar transaksi melakukan
kualitatif
yang terjadi dan penelitian di
berasal dari UD Karisma
transaksi utama Nusantara
perusahaan.
Piutang disajikan
sebesar nilai neto
dari saldo
piutang, dan
tidak ada
estimasi untuk
pencadangan
kerugian piutang
tak tertagih.
Sedangkan pada
pengendalian
internal pada
piutang di CV
anugrah unika
mekanik
berdasarkan coso
pada bagian
otorisasi
transaksi
pemisahan tugas
masih belum
sesuai dengan
teori COSO
karena masih
adanya
terangkapnya
fungsi dan
tanggung jawab
dalam bagian
penjualan dan

26
penagihan.
Kemudian pada
dokumen yang
memadai sudah
sesuai dengan
teori coso bahwa
setiap transaksi
sudah
terdokumentasi

Persamaan dalam penelitian ini secara umum yaitu mengkaji

mengenai pengendalian internal yang dilaksanakan sebuah perusahaan

dalam menjaga eksistensi keuangannya. Sedangkan perbedaannya yaitu

terletak pada objek penelitiannya memiliki ciri khas dan karakteristik yang

berbeda.

C. Kerangka Konseptual

Guna mempermudah dalam menggambarkan konsep penelitian,

maka peneliti merumuskan dalam kerangka konseptual, yaitu sebagai

berikut:

27
UD KARISMA
NUSANTARA

PENGELOLAAN PIUTANG
SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PENGENDALIAN INTERN TERHADAP


KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN
EVALUASI PENGENDALIAN
INTERN TERHADAP
PenjualanKEEFEKTIFAN
merupakan aspek penting dalam sebuah perusahaan
PENGELOLAAN

dagang termasuk perusahaan UD Karisma Nusantara Surabaya dalam

usahanya untuk mendapatkan laba. Penjualan kredit yang dilakukan UD

Karisma Nusantara merupakan salah satu cara untuk menarik pelanggan

agar pelanggan dapat membeli barang kepada UD Karisma Nusantara

Surabaya dengan sistem membayar saat jatuh tempo. Dalam penjualan

kredit yang dilakukan UD Karisma Nusantara Surabaya menimbulkan

Piutang dagang. Untuk mengelola piutang dagang pihak UD Karisma

melakukan pengendalian internal untuk menghindari kredit macet serta

kecurangan kecurangan pihak terkait yang dapat merugikan perusahaan.

28
Dalam penelitian ini peneliti melakukan perbandingan antara pengendalian

intern terhadap piutang usaha yang dilakukan perusahaan UD Karisma

Nusantara dengan pengendalian internal piutang dagang berdasarkan teori

yang ada.dalam kerangka konseptual dalam penelitian ini objek penelitian

terdapat di UD Karisma Nusantara Surabaya, peneliti akan mengevaluasi

pengelolaan piutang yang terdapat di UD Karisma Nusantara Surabaya,

setelah peneliti melakukan evaluasi terhadap Pengelolaan piutang, peneliti

akan melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian intern dalam

perusahaan UD Karisma Nusantara Surabaya, setelah dilakukan evaluasi

terhadap pengelolaan dan sistem pengendalian intern peneliti akan

melakukan evaluasi terhadap pengendalian intern terhadap keevektifan

pengelolaan piutang dagang di UD Karisma Nusantara Surabaya

29
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pemilihan metode

deskriptif kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam pada

perusahaan UD Karisma Nusantara Surabaya, suatu data yang mengandung

makna. Dalam penelitian ini makna yang dimaksud adalah data yang

sebenarnya.

Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian yang melakukan

pemahaman dari pendekatan naturalistik, artinya dalam penelitian yang

dilaksanakan di UD Karisma Nusantara Surabaya juga harus digambarkan

sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan tanpa adanya rekayasa.

Sehingga dapat disimpulan dalam bentuk deskripsi mengenai UD Karisma

Nusantara Surabaya.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan wajib dan

mutlak, karena peneliti menjadi instrumen penelitian. Peneliti juga nantinya

akan berinteraksi dengan objek penelitian secara langsung, termasuk

melaksanakan wawancara dan observasi mengenai kajian dalam penelitian

yang dilaksanakan.

30
Peneliti harus hadir secara langsung datang dan melakukan penggalian

data di lokasi penelitian yaitu di perusahaan UD Karisma Nusantara Surabaya.

Kedalaman data yang diperoleh tergantung dalam kemampuan dan kualitas

peneliti sebagai instrumen penelitian. Maka kualitas penelitian ytergantung

dengan kemampuan peneliti sebagai instrumen dalam penelitian yang

dilaksanakan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian lapangan merupakan sebuah hal yang

berhubungan dengan objek atau tempat dimana penelitian dilakukan.

Penelitian ini dilaksanakan di UD Karisma Surabaya yang beralamat di

Villa Kalikepiting no. 125 kav C1 Surabaya. UD Karisma Nusantara, menjadi

perusahaan yang melakukan jual beli atau distributor Sparepart Motor Imitasi.

Waktu dalam melakukan penelitian ini adalah selama satu bulan saat

peneliti melakukan KKU di UD Karisma Nusantara Surabaya pada tanggal 14

September 2021-18 Oktober 2021

D. Sumber data

Jenis data yang dimaksud adalah dari mana data tersebut didapatkan.

Dalam hal ini dibutuhkan jenis-jenis yang dapat memberikan keterangan yang

jelas mengenai data yang dibutuhkan peneliti. jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat langsung dari perusahaan

31
UD Karisma Nusantara Surabaya melalui wawancara langsung dengan

karyawan bagian pengelolaan piutang. Dalam wawancara tersebut peneliti

akan menggalih informasi tentang data omset penjualan kredit, pelunasan

piutang berdasarkan jatuh tempo yang telah ditetapkan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan melalui dokumen

dan catatan resmi perusahaan dan data yang telah diolah. Data tersebut

berupa data sejarah singkat perusahaan UD Karisma Nusantara Surabaya

serta susunan Truktur organisasi dalam perusahaan UD Karisma Nusantara

Surabaya.

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah teknik trigulasi

data. Trigulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, umumnya

terbagi melalui observasi, dokuementasi, dan wawancara yang dilaksanakan

langsung kepada objek yang diteliti. Dalam penelitian ini objek yang diteliti

yaitu perusahaan UD Karisma Nusantara Surabaya.

1. Observasi

Jenis Observasi dalam pnelitian ini adalah Observasi Inpartisipasi.

Observasi yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu dengan mengamati

segala aktivitas pengelolan piutang yang terjadi di UD Karisma Nusantara

32
Surabaya. Teknik ini digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengetahui

fenoemena yang terjadi di UD Karisma Nusantara Surabaya.

2. Wawancara

Teknik wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan kepada pemimpin

perusahaan UD Karisma Nusantara Surabaya, karyawan bagian Pengelolaan

Piutang, hingga Karyawan Lapangan bagian Penagihan Piutang di UD

karisma Nusantara Surabaya. Teknik wawancara pada penelitian ini

dilaksanakan dengan teknis berupa tanya jawab mengenai sebuah pokok

bahasan yang terurai dalam pertanyaan dan jawaban yang secara mendalam

segala aktivitas pengelolan piutang yang terjadi di UD Karisma Nusantara

Surabaya.

3. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data dengan teknik dokumentasi pada UD

Karisma Nusantara Surabaya, dengan mengumpulkan data berupa dokumen

perusahaan, hasil penelitian yang relevan dan data-data yang terkumpul

selama penelitian dilaksanakan data omset penjualan kredit, pelunasan

piutang berdasarkan jatuh tempo yang telah ditetapkan, serta laporan umur

piutang.

F. Teknik Analisis Data

Pengelolaan data yang dilaksanakan dalam penelitian kualitatif adalah

dengan menggunakan metode induktif. Yaitu mengklasifikasikan data yang

33
diperoleh hingga dilakukan penarikan kesimpulan mengenai kajian yang

dilaksanakan dalam sebuah penelitian.

Penelitian ini menggunakan teori Miles & Hubberman dalam melakukan

analisis data, tahapannya yaitu:

l) Reduksi data (data reduction), penelitian ini berupaya menggali mengenai

segala aktivitas pengelolan piutang yang terjadi di UD Karisma Nusantara

Surabaya, dilaksanakan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi

penelitian. Selanjutnya kemudian data diolah dan dikumpulkan dan

dilakukan pemilihan data.

2) Penyajian data (data displays), dilaksanakan dengan mengklasifikasikan

data-data yang telah diperoleh oleh peneliti dalam perusahaan UD Karisma

Nusantara Surabaya dan kemudian dilakukan pengelompokkan sesuai

dengan bahasan yang dilaksanakan mengenai pengelolan piutang yang

terjadi di UD Karisma Nusantara Surabaya.

3) Penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/veriffication), yaitu

dalam penelitian ini penarikan data dilaksanakan dengan menggali data

khusus terlebih dahulu hingga akhirnya kesimpulan yang ditentukan bersifat

umum, atau berpotensi untuk dapat diterapkan di UD Karisma Nusantara

Surabaya.

G. Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang digunaakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Pengujian Validitas Eksternal (Transferability)

34
Validitas eksternal dalam penelitian ini dilaksanakan guna

mencocokan data yang telah didapatkan mengenai pengelolan piutang yang

terjadi di UD Karisma Nusantara Surabaya dengan melakukan konfirmasi

kepada pelanggan tentang jumlah Piutang.

2. Pengujian Reliabilitas (Depenability)

Tahap ini dilaksanakan guna mengukur tingkat akurasi data mengenai

pengelolan piutang yang terjadi di UD Karisma Nusantara Surabaya, yang

telah diperoleh dari berbagai sumber data. Teknik pengumpulan data serta

teknik analisis data. Pengujian Reliabilitas dilakukan dengan triangulasi

sumber dan informan kebijakan. Tahapan Triagulasi dalam penelitian ini

adalah :

a. Triagulasi sumber adalah peneliti akan melakukan pencocokan data

pada beberapa sumber penelitian, dalam penelitian ini menggunakan

sumber data primer dan sekunder, khususnya sekunder dapat diperoleh

dari beberapa sumber yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Triagulasi Teknik adalah dilaksanakan dengan mencocokkan data yang

diperoleh dari melalui observasi, dokumentasi dan wawancara.

Apabila terjadi kecocokan data maka dapat dinayatakan valid.

c. Triagulasi waktu, yaitu dilaksanakan dengan melakukan pencocokan

data yang diperoleh dari waktu yang berbeda-beda, misalnya dengan

menggunakan wawancara maka data yang diperoleh dalam tahapan

wawancara yang pertama akan memiliki korelasi indentik dengan

tahapan wawancara yang kedua

35
BAB IV

PAPARAN DATA, TEMUAN PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Gambaran Umum Perusahaan

UD Karisma Nusantara Surabaya adalah salah satu perusahaan

distributor sparepart Motor Imitasi dengan sistem penjualan secara kredit

dan Cash yang didirikan pada tahun 2000. Alamat lengkap Kantor di Jl

Villa Kalikepiting No. 125 Ka C 1 Kota Surabaya Jawa Timur. Lokasi

pada UD Karisma Nusantara Surabaya tergolong memiliki lokasi yang

strategis dan potensial karena terjangkau dan memiliki akses jalan

nasional. Dengan umur perusahaan yang tergolong cukup muda, UD

Karisma Nusantara Surabaya menunjukkan perkembangan perusahaan

dalam cakupan konsumen dengan mendapatkan konsumen dalam cakupan

tidak hanya dalam kota (surabaya) dan luar kota (jawa timur) tetapi juga

dalam luar pulau, Jakarta, dan tangerang. Perusahaan UD Karisma

Nusantara Surabaya mendirikan perusahaan dengan tujuan memperoleh

laba yang maksimal. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan UD

Karisma Nusantara dengan melakukan strategi dalam hal menarik

pelanggan, mulai dari variasi produk, potongan harga, peningkatan

kualitas produk, melakukan penjualan secara kredit,pemberian diskon,

serta pemberian harga khusus yang dapat meningkatkan kinerja

36
perusahaan. UD Karisma Nusantara sendiri memfokuskan penjualan kredit

pada produk yang dijual. Saat ini UD Karisma Nusantara Sendiri telah

menjalin kerja sama dengan sebagian toko sparepart motor dan bengkel

motor di Jawa Timur, Bali, Makasar, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Timur, Ternate, Tangerang, Jakarta Barat serta manado. Kegiatan utama

UD Karisma Nusantara Surabaya terfokus pada alat SparePart Motor

Imitasi seperti Handel rem, Handel Kopling, Muffler Kanlpot, Karet filter

udara, Baud-Baud Dll. Melalui jaringan keistimewaan perusahaan, UD

Karisma Nusantara Surabaya juga mendapatkan beberapa akses khusus

untuk mendistribusikan produk ke Luar Pulau.

UD Karisma Nusantara Surabaya menjadi salah satu kegiatan usaha

yang memiliki jangkauan akses yang potensial menuju seluruh indonesia.

Dengan jangkauan akses yang dimiliki ini menjadi sebuah keuntungan

yang dimiliki UD Karisma Nusantara Surabaya dalam mengembangkan

bisnisnya.

2. Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan struktur organisasi merupakan bagian utama

karena dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan pemimpin

perusahaan dapat mengetahui pemisahan fungsi tugas yang dilakukan

pemimpin perusahaan dan yang dilakukan karyawan. Dalam membuat

struktur organisasi berdasarkan hasil wawancara dan penjelasan dari

Bapak Budiono,SE selaku pemimpin perusahaan UD Karisma Nusantara

Surabaya menghasilkan sebagai berikut:

37
Gambar 4.1 Struktur Organisasi UD Karisma Nusantara Surabaya

Budiono, SE (Pemimpin Perusahaan)

Dwi Rada Nenggar Cika (Admin Komputer) Adib Hikmah (Admin Gudang 1)
(Admin Pelunasan (Admin Operasional 1)
piutang)

Dewi (Admin Online) Nilam Rio (Admin Gudang 2)


(Admin Operasional 2)

Rizal (Bagian Pengiriman)


Kosida
(Admin Operasional 3)

Aldi (Serabutan)
Handoko (Kolektor 1)

DTA
(Kemasan) Aldi (Kolektor 2)

Mulyadi (Sales)
Aldi (Kolektor 3)

Sumber: UD Karisma Nusantara per Januari 2022

38
3. Deskripsi Jabatan

Struktur Organisasi perusahaan memegang peranan penting dalam

mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perlu dibuat struktur

organisasi yang jelas, dan dapat menunjukkan pembagian tugas pada

setiap bagian, sehingga dapat mencapai koordinasi yang baik antar

pegawai dan antara pegawai dan pemimpin perusahaan

UD Karisma Nusantara Surabaya menggunakan struktur

Organisasi Garis, Struktur Organisasi tersebut digunakan oleh perusahaan

karena sederhana, sebab adanya kesatuan dalam pimpinan atau perintah

dapat diketahui dengan jelas sehingga menciptakan aliran kekuasaan yang

jelas. Tanggung jawab ,masing masing bagian dalam struktur organisasi

jelaskan sebagai berikut:

a. Pemimpin perusahaan (Budiono, SE)

1) Pengambilan keputusan yang berhubungan langsung dengan

perkembangan dan kemajuan perusahaan

2) Bertanggungjawab penuh terhadap perusahaan

b. Admin Pelunasan piutang

1) Bertanggungjawab atas pelaporan omset penjualan dan omset

Pelunasan Piutang setiap Bulan

2) Bertanggung jawab atas kinerja sales dan kolektor dalam tugasnya

3) Bertanggungjawab Meremind pelanggan jika ada faktur pelanggan

yang sudah jatuh tempo

39
4) Bertanggungjawab menginput pelunasan piutang dari totalan AR

Tagihan

5) Bertanggungjawab menginput tagihan AR yang akan dibawa

Kolektor atau sales

6) Menghinfokan kepada Pimpinan perusahaan rute kunjungan Luar

kota atau Luar pulau minimal H-3 hari sebelum Kolektor atau sales

berangkat

7) Menerima Order penjualan dari Sales atau Kolektor, via

Whatshapp chat atau Telfon dari Pelanggan

8) Menginput barang kosong dari pelaporan bagian Admin gudang

9) Mengontrol faktur tagihan terbuka pelanggan

10) Membuat Laporan Biaya Operasional Kantor setiap satu minggu

sekali

c. Admin Komputer

1) Bertanggungjawab membuat Surat jalan pesanan pelanggan yang

telah disiapkan Admin Gudang

2) Menginput barang datang dari Pabrik ke Komputer untuk

menambah stok

3) Mengcroscek pekerjaan checker saat mengecek barang pesanan

pelanggan dari gudang

4) Bertanggungjawab terhadap stok dalam Komputer

5) Bertanggungjawab membuat faktur penjualan

40
6) Bertanggungjawab membuat surat jalan untuk barang kiriman

pelanggan ke ekspedisi

d. Admin Operasional

1) mengecek barang pesanan pelanggan yang telah disiapkan admin

gudang

2) Kemas barang pesanan toko yang belum terlebel “KamePart”

3) Menutup Toko pesanan pelanggan jika sudah selesai dicek

4) bertanggungjawab atas setiap isi pesanan barang jika ada

kekeliruan dan kekurangan barang pesanan toko

5) bertanggungjawab Mengecek barang datang yang ada, jika barang

datang yang ada pesanan toko yang dicek, diwajibkan untuk

meminta barang tersebut ke admin gudang

e. Admin Gudang

1) Menyiapkan pesanan toko dengan syarat penyelesaian toko dalam

Kota selama 1 hari, Luar Kota 3 hari dan Luar Pulau 3 hari

2) Menghitung dan Mengecek Barang Datang

3) Menerima Retur Dari Admin Pelunasan Piutang

4) menginput barang Habis

5) Menyimpan Stok di Gudang Cadangan jika di Display Stok masih

ada

6) Bertanggungjawab terhadap Stok fisik yang ada

7) menyiapkan barang kemasan untuk bagian kemasan barang

41
f. Admin Online

1) Menginput Produk baru ke Aplikasi Market Place

2) Menginput Omset Penjualan Online

3) Mengemas Pesanan yang diterima Aplikasi

4) Mengupdate Stok yang terdapat di Aplikasi Market Place

g. Bagian Pengiriman

1) Bertanggungjawab terhadap barang yang dikirim

2) bertanggungjawab terhadap kerusakan kendaraan kantor bagian

pengiriman jika dilakukan oleh kelalaian bagian pengiriman

h. Bagian Serabutan

1) Membantu Admin gudang untuk menyiapkan barang pesanan toko

2) Membantu Bagian pengiriman

3) Mengemas barang pesanan toko (dikarung)

4) Membantu Admin Operasional

5) Membantu Admin Pelunsan Piutang

i. Sales

1) mencari Order kepada pelanggan yang telah melakukan pelunasan

faktur jatuh tempo

2) melaporkan setiap pekerjaan yang dilakukannya dilapangan kepada

admin

3) bertanggungjawab terhadap faktur yang dibawa saat menagih

42
j. Bagian Antar dan Tagih (ATS)

1) Menagih Faktur yang telah jatuh tempo

2) Bertanggungjawab terhadap Faktur yang dibawa

3) Melaporkan Setiap Pelunasan faktur kepada Admin Pelunasan

Piutang

4) Mengirim barang pesanan ke pelanggan Dalam Kota dan

Cangkingan Luar kota

5) Memasarkan Produk yang dijual (Tidak wajib)

4. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Karyawan di UD Karisma Nusantara Surabaya saat ini ada

15 Karyawan, 11 karyawan Operasional dan 4 Karyawan Lapangan.

Untuk Operasional Sendiri terbagi menjadi 8 bagian, 1 karyawan

Pelunsan Piutang, 1 karyawan Admin Komputer, 2 karyawan Admin

gudang, 1 Karyawan Admin Online, 3 karyawan Admin Operasional, 1

bagian Pengiriman barang, 1 bagian kemasan, 1 bagian serabutan.

Sedangkan karyawan bagian lapangan terbagi menjadi 2, yaitu 1 bagian

pemasaran (sales) dan 3 bagian Antar&tagih (ATS)

5. Jam Kerja

Dalam UD Karisma Nusantara Surabaya terdapat perbedaan jam

kerja antara Bagian Lapangan dan Bagian Operasional. Bagian

Operasional jika hari Senin s/d Jum’at jam kerja dimulai jam 08.00 sampai

dengan 16.30 WIB, sedangkan untuk hari Sabtu dimulai jam 07.00 s/d

43
13.00 WIB. Sedangkan untuk bagian Lapangan jika hari senin s/d sabtu

jam kerja dimulai pukul 08.00-17.00 WIB

6. Kesejahteraan Tenaga Kerja

a. Tunjungan Hari Raya yang diberikan untuk karyawan menjelang

Hari Raya

b. adanya Bonus Setiap Akhir Tahun

c. Asuransi Ketenagakerjaan untuk bagian Lapangan

d. Adanya Komisi untuk keberhasilan target yang diberikan

e. adanya insentif kehadiran untuk mendorong karyawan selalu hadir

B. Paparan Data dan Temuan Penelitian

1. Paparan Data dan Temuan Data

a. SOP dan pengendalian internal UD Karisma Nusantara Surabaya

Proses pengendalian internal di UD Karisma Nusantara Surabaya ini

dikendalikan langsung dan di pantau oleh pemimpin perusahaan sehingga

pemimpin perusahaan menciptakan lingkungan pengendalian internal

berdasarkan aktvitas-aktivitas yang terjadi di perusahaan serta pemimpin

perusahaan membuat peta pengendalian internal di semua aktivitas perusahaan.

Adapun peta pengendalian internal di UD Karisma Nusantara Surabaya adalah

sebagai berikut:

44
Gambar 4.2 peta Pengendalian internal UD Karisma Nusantara Surabaya

Sumber: UD Karisma Nusantara pada tanggal per Januari 2022

a. SOP penjualan barang

prosedur dalam penjualan barang di UD Karisma Nusantara Surabaya dimulai

dari pelanggan atau toko memesan barang kepada Kolektor atau Sales melalui

kunjungan ke toko atau melalui Admin kantor dengan memesan barang

dengan WA kantor, setelah pesanan diterima oleh Admin Penjualan, admin

penjualan terlebih dahulu mengecek tagihan sebelumnya dari pelanggan,

dalam SOP yang dibuat oleh pemimpin perusahaan maksimal 2 faktur tagihan

terbuka yang boleh diberikan oleh pelanggan atau toko, tetapi ada

45
pengecualian terhadap toko yang berkarakteristik baik, bisa lebih dari 2 faktur

terbuka tetapi harus dengan otorisasi dari pemimpin perusahaan jika akan

melakukan transaksi, dalam prosedur tersebut admin penjualan biasanya

sering meloloskan toko atau pelanggan karena tidak admin penjualan tidak

sempat mengecek tagihan toko karena adanya penggabungan tugas yang

dilakukan oleh admin penjualan, setelah di cek oleh admin penjualan PO

tersebut diberikan oleh bagian gudang dengan melakukan paraf terima PO,

bagian gudang jika sudah terima PO akan menyiapkan barang pesanan toko

dengan syarat jika PO dalam kota maksimal penyelesaiannya 1 hari, untuk

luar kota dan luar pulau dilakukan pengerjaan maksimal 3 hari dari

diterimanya PO oleh bagian gudang, jika sudah menyiapkan barang pesanan

PO tersebut akan disetor kepada admin komputer dan admin komputer akan

membuat surat jalan, jika surat jalan sudah selesai admin operasional akan

mengengecek barang pesanan toko sama dengan barang yang disiapkan

gudang atau tidak, jika sudah sesuai maka kemasan bisa ditutup, jika barang

tidak sesuai barang tersebut akan di tukar oleh admin operasional dengan

barang yang dimaksud, jika ada barang yang kosong yang di pesan oleh toko

admin operasional diwajibkan menulis barang yang kosong untuk

memudahkan mengecek bagian admin komputer jika ada barang datang, jadi

admin kompuyter tidak perlu melihat PO, setelah siap dikirim admin

komputer membuat Faktur penjualan dan mengirim pesanan tersebut kepada

toko, jika toko Dalam kota barang tersebut dikirim oleh Kolektor, sales atau

bagian pengiriman, jika luar kota atau luar pulau dikirim dengan ekspedisi

46
dan diwajibkan bayar tujuan, jika toko atau pelanggan tidak berkenan

membayar ekspedisi, perusahaan akan menambahkan harga barang 5% dari

daftar harga normal untuk menutup biaya pengiriman toko, sebelum dikirim

admin penjualan akan mencatat toko apa saja yang dikirim , pencatatan

tersebut digunakan untuk riwayat jika ada toko yang komplain jika barang

belum datang, untuk pimpinan perusahaan menerima faktur yang telah

dikirim, setelah satu bulan dari pengiriman barang kolektor atau sales akan

melakukan penagihan dengan mendatangi toko, jika toko memberikan janji

Kolektor harus meminta Stempel pada toko di Faktur Tagihan dan

memberikan tanggal kepastian pembayaran, dalam hal ini jika toko pada saat

ditagih dan tidak melakukan pembayaran toko tersebut dinilai kurang bonafit

dan dapat dikatakan kecil, hal tersebut akan menjadikan pertimbangan bagi

perusahaan untuk mengecilkan nama toko dalam program komputer

perusahaan, hal tersebut dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi

pembelian selanjutnya agar tidak memberikan Piutang besar

b. SOP gudang dan pengendalian stok

Dalam perusahaan UD karisma Nusantara Surabaya selain bertugas

menyiapkan barang pesanan gudang juga diwajibkan untuk memberikan

laporan barang kosong yang ada digunakan, untuk pelaporannya sendiri

dilakukan dengan menulis di buku barang kosong, misalkan bagian gudang

menyiapkan pesanan toko, tetapi barang tersebut di display tidak ada tetapi di

kartu stok masih ada, bagian gudang diwajibkan melihat laporan stok

cadangan tetapi jika barang kurang dari 100 bagian gudang diwajibkan

47
menulis barang tersebut di buku barang kosong, hal tersebut dilakukan agar

memudahkan bagian pembelian untuk memesan barang.

Saat barang datang dari pabrik bagian gudang akan menghitung fisik

barang tersebut, apakah sesuai dengan faktur pembelian atau tidak, jika ada

barang yang kurang bagian gudang akan melaporkan kepada pimpinan

perusahaan dan jika barang sudah sesuai dengan faktur pembelian barang

tersebut akan dimasukkan ke dalam gudang dan dicatat di kartu stok

Untuk stok upname di UD Karisma Nusantara Surabaya dilakukan di

Akhir bulan, hal tersebut dilakukan untuk memudahkan bagian gudang untuk

mencari selisih barang jika ada barang yang selisih

c. SOP pembelian

dalam pembelian barang di UD Karisma Nusantara Surabaya bagian

gudang akan memberikan laporan barang kosong kepada bagian pembelian

dan bagian pembelian akan menginput barang kosong berdasarkan vendor

dan laporan barang kosong akan diberiakn oleh pimpinan perusahaan untuk

dilakukan pememsan barang.

Pada peta SOP dan pengendalian internal perusahaan digunakan

pemimpin perusahaan untuk pengendalian setiap aktivitas operasional yang

ada dalam perusahaan. Karena pada peta SOP dan pengendalian internal

pemimpin perusahaan dapat mengetahui kelemahan serta masalah dalam

perusahaan dan dapat mengatasi masalah dalam perusahaan tersebut.

Dalam peta SOP dan pengendalian internal perusahaan yang terjadi di UD

Karisma Nusantara Surabaya perlu adanya perbaikan dalam tugas per bagian

48
dalam kata lain di UD Karisma Nusantara Surabaya setiap bagian memiliki

kerangkapan fungsi khususnya di bagian penjualan, kerangkapan fungsi dapat

menyebabkan ketidak efektivan pekerjaan, jika dalam bagian penjualan

perusahaan tidak melakukan rangkap jabatan kemungkinan kecil penjualan dalam

satu toko tidak akan terjadi lebih dari 2 faktur penjualan

B. Proses Penjualan Barang Dagang UD Karisma Nusantara Surabaya

Prosedur penjualan di UD Karisma Nusantara Surabaya diawali dengan

adanya Order dari pelanggan melalui Whatshapp Kantor atau dari Kolektor

dan Sales namun dalam penentuan pelanggan ini merupakan pelanggan yang

tetap dan telah terdaftar ini aplikasi UD Karisma Nusantara Surabaya untuk

membeli barang di UD Karisma Nusantara sehingga apabila terdapat

pelanggan baru maka pelanggan baru akan dianjurkan untuk melakukan

pembayaran secara tunai terlebih dahulu untuk dapat dijadikan track record

pembayaran. Setelah terdaftar sebagai pelanggan tetap maka pelanggan bisa

melakukan order dengan sistem pembayaran jatuh tempo tetapi tetap

melakukan pembelian secara bertahap

1. Prosedur penjualan barang dagang di UD Karisma Nusantara Surabaya

UD Karisma Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang

otomotif sparepart motor imitasi. Pada penjualan di UD Karisma

Nusantara terdapat dua jenis sistem pembayaran yaitu pembayaran secara

tunai atau cash atau secara kredit berdasarkan jatuh tempo maksimal 60

49
hari atau 2 bulan. Proses bisnis UD Karisma Nusantara pada penjualan

barang dagang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3 Prosedur Penjualan barang UD Karisma Nusantara Surabaya

Penerimaan Order dari ATS Order diterima


Adminoleh
memeriksa faktur tagihan pelanggan yang bersangkutan
atau sales dan Whatshapp Admin

Admin komputer membuat surat


Bagian
jalan
gudang menyiapkan barang
Admin pesanan
memberikan PO kepada bagian Gudang

Pembuatan faktur penjualan


Pengiriman barang
Surat jalan diberikan oleh bagian admin

Sumber: UD Karisma Nusantara pada tanggal per Januari 2022

2. Prosedur pelunasan piutang di UD Karisma Nusantara Surabaya

Prosedur pelunasan pada UD Karisma nusantara memiliki standar

yang telah ditentukan oleh perusahaan. Dalam pelunasan piutang yang

dilakukan dimulai dari bagian Admin piutang membuat AR tagihan yang

telah ditentukan sesuai jadwal setelah membuat AR tagihan admin piutang

akan memberikan faktur tagihan ke kolektor atau sales, untuk tagihan AR

Luar kota perusahaan memberikan waktu 5 hari untuk menyelesaikan

tagihan faktur satu rute, saat berada di Luar Kota kolektor diwajibkan

membuat laporan kerja per hari, dalam laporan kerja tersebut berisi tetang

50
toko apa saja yang melakukan pelunasan, memberikan Repeat Order dan

toko apa saja yang telah dikunjungi serta kolektor diwajibkan untuk

transfer ke rekening Kantor, setelah selesai menyelesaikan tagihan rute

yang telah ditentukan oleh perusahaan Kolektor atau sales akan melakukan

Totalan dengan Admin pelunasan. Setelah admin pelunasan melakukan

totalan dengan Kolektor selanjutnya Admin pelunasan akan Totalan

dengan Pimpinan perusahaan serta menyerahkan Faktur tagihan yang

kembali. Untuk penagihan Dalam Kota Kolektor atau sales diwajibkan

untuk kembali ke kantor saat sore hari untuk melakukan totalan dengan

Admin pelunasan Piutang. Prosedur pelunasan piutang di UD Karisma

Nusantara Surabaya sebagai berikut:

Gambar 4.4 Prosedur Pelunasan Piutang UD Karisma Nusantara Surabaya

Pembuatan AR Tagihan Kolektor melakukan paraf untuk


Kolektor
faktur atau
tagihan
sales
yang
melakukan
akan dibawa
Penagihan
pada AR Tag

Admin melakukan TotalanKolektor


Pengarsipan Faktur kembali atau sales melakukan Totalan dengan Admin
dengan Pemimpin
Sumber: UD Karisma Nusantara pada tanggal per Januari 2022

3. Laporan Omset Penjualan dan pelunasan Piutang UD Karisma Nusantara

Surabaya Tahun 2021

UD Karisma Nusantara sebagai kegiatan usaha yang profesional juga

memiliki standard laporan Omset Penjualan dan Omset Pelunasan

51
tersendiri yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan menggunakan

sistem atau laporan Omset Penjualan dan Omset Pelunasan yang

ditentukan oleh perusahaan. Ini juga membuktikan jika UD Karisma

Nusantara memperhatikan kondisi kesehatan keuangan.

Pertama yaitu laporan Omset Penjualan, mengenai faktur penjualan,

ini menjadi salah satu hal penting yang harus disediakan oleh UD Karisma

Nusantara karena tentu saja dalam pencatatan keuangan pembeli juga

memerlukan faktur sebagai dokumentasi atau kelengakapan administrasi

masing-masing pembeli.ini juga menjadi salah satu aspek sederhana

penting yang digunakan oleh UD Karisma Nusantara untuk mengukur

jumlah Omset utama penjualan pada setiap Bulannya.

52
Tabel 4.1 Laporan Omset Penjualan (cash dan kredit) dan Pelunasan kode

A (kolektor Andi) UD Karisma Nusantara Tahun 2021

LAPORAN OMSET PENJUALAN UD KARISMA NUSANTARA SURABAYA

TAHUN 2021
PENJUALAN PELUNASAN
BULAN
CASH KREDIT CASH 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN

JANUARI 9.259.945 58.983.902 8.391.252 29.634.951 23.611.929 5.396.907

FEBRUARI 9.145.729 69.628.539 8.410.101 29.592.432 32.343.081 7.062.050

MARET 11.309.007 60.568.454 10.799.012 20.354.927 21.708.486 19.085.038

APRIL 9.340.979 63.532.586 9.303.101 31.124.593 17.051.073 13.965.092

MEI 4.852.695 60.625.529 4.304.578 16.974.910 10.347.369 32.666.010

JUNI 5.997.335 67.886.721 5.701.626 17.580.641 31.007.291 18.273.358

JULI 3.905.444 46.148.545 3.970.111 19.258.112 15.576.468 10.624.589

AGUSTUS 1.917.661 23.710.921 1.821.777 10.487.313 8.875.958 4.425.775

SEPTEMBER 3.360.940 45.149.367 3.136.508 28.652.423 11.325.337 3.137.819

OKTOBER 6.252.945 70.020.627 6.254.503 34.207.362 18.340.194 11.172.950

NOPEMBER 4.143.162 51.547.474 3.814.757 19.477.715 18.337.176 13.079.594

DESEMBER 6.770.619 49.930.622 6.410.977 19.742.922 20.742.922 6.688.638


Sumber: UD Karisma Nusantara pada tanggal per maret 2022

Setiap bulan omset penjualan (Cash&kredit) dan pelunasan setiap

bulannya kode A mengalami kenaikan serta penurunan, hal tersebut terjadi karena

wilayah yang didapat oleh kolektor, untuk kode A (andi) mendapatkan rute luar

kota Jember dan Kediri, sedangkan kota kediri sendiri dalam penjualan sparepart

kurang besar penjualannya, karena dalam kota kediri hanya sedikit yang memiliki

toko atau bengkel sparepart yang dapat dimasukki serta kurang bagusnya dalam

pembayaran piutang, tetapi hal tersebut tidak membuat kolektor menyerah untuk

mendapatkan omset di kota kediri meskipun omset tersebut jauh lebih kecil

daripada omset penjualan yang di dapat di rute jember.


53
Tabel 4.2 Laporan Omset Penjualan (cash dan kredit) dan Pelunasan kode

B (kolektor Handoko) UD Karisma Nusantara Tahun 2021

LAPORAN OMSET PENJUALAN UD KARISMA NUSANTARA SURABAYA


TAHUN 2021
PENJUALAN PELUNASAN
BULAN
CASH KREDIT CASH 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN

JANUARI 4.086.040 139.658.131 3.888.213 39.109.348 67.465.383 31.342.796


FEBRUARI 3.968.090 103.775.597 3.430.083 37.548.650 46.012.957 15.964.150
MARET 6.868.510 110.187.004 6.366.212 47.929.870 42.074.834 22.370.033
APRIL 4.014.220 112.467.780 3.575.448 31.201.400 49.484.414 31.045.423
MEI 7.467.445 114.082.579 3.550.768 31.557.354 43.244.081 40.734.019
JUNI 7.205.482 134.146.652 5.864.241 34.031.065 57.147.833 43.343.449
JULI 4.479.064 92.446.658 3.464.979 32.985.416 51.299.020 7.011.065
AGUSTUS 3.077.906 100.674.450 2.625.490 44.974.637 31.622.660 20.835.534
SEPTEMBER 12.130.988 106.920.997 10.553.275 32.652.457 50.195.938 16.653.567
OKTOBER 4.496.699 71.494.514 3.220.059 26.166.325 38.437.797 692.900
NOPEMBER 3.436.925 91.985.766 2.945.993 31.339.296 49.277.068 14.826.950
DESEMBER 7.502.575 86.681.768 6.612.444 26.479.301 42.882.352 17.199.125
Sumber: UD Karisma Nusantara pada tanggal per Maret 2022

Untuk omset penjualan (Cash&Kredit) dan pelunasan kode B tidak jauh berbeda

dengan omset penjualan kode A, untuk kode B sendiri wilayah Luar Kota yang

didapat adalah madura, Banyuwangi, Jombang, dan Bojonegoro antara wilayah

tersebut omset yang kecil adalah jombang, karena dalam rute jombang hanya kota

krian, mojoagung, kertosono, jombang, saja, sedangkan banyuwangi kota yang

dikunjungi adalah kraksaan, situbondo, srono, situbondo, dan banyuwangi,

sedangkan madura kota yang dikunjungi adalah bangkalan, pamekasan, sumenep

dan sampang, bisa dilihat dari rute yang didapat rute banyuwangi yang paling

banyak mendapatkan omset penjualan.

54
Tabel 4.3 Laporan Omset Penjualan (cash dan kredit) dan Pelunasan kode

C (kolektor Taufik) UD Karisma Nusantara Tahun 2021

LAPORAN OMSET PENJUALAN UD KARISMA NUSANTARA SURABAYA


TAHUN 2021
PENJUALAN PELUNASAN
BULAN
CASH KREDIT CASH 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN

JANUARI 2.673.945 7.085.085 2.291.591 2.174.075 4.537.620 140.000


FEBRUARI 778.320 2.682.560 739.404 1.924.400 764.160 -
MARET 1.104.717 6.024.877 1.001.401 2.541.810 1.986.130 1.240.237
APRIL 2.522.585 25.638.704 2.367.935 11.218.627 13.212.564 934.200
MEI - - - - - -
JUNI - - - - - -
JULI 2.121.460 12.874.258 2.004.463 6.649.925 6.376.288 304.320
AGUSTUS 1.486.549 48.674.931 949.575 12.698.813 18.743.844 14.402.649
SEPTEMBER 13.503.970 94.044.889 13.191.534 24.674.325 40.591.853 27.881.786
OKTOBER 12.033.461 75.522.367 10.721.365 18.271.316 44.757.811 16.360.209
NOPEMBER 3.427.199 104.106.676 3.177.937 19.786.520 42.008.505 39.189.436
DESEMBER 4.843.295 50.069.801 4.712.226 11.676.701 12.467.598 24.827.735
Sumber: UD Karisma Nusantara pada tanggal per Maret 2022

Untuk omset penjualan (Cash&Kredit) kode C memiliki omset penjualan

paling besar diantara omset kode B dan A, hal tersebut karena wilayah yang

didapat kolektor kode C, wilayah yang didapat kolektor C adalah Madiun,

Blitar, Malang, Lamongan, Gresik karena rute tersebut memiliki omset

penjualan yang besar diantara rute luar kota yang lain

Faktur pada dasarnya merupakan sebuah hal penting yang harus ada

dalam sebuah transaksi, terutama faktur dapat menjadi bukti pembelian

yang sah. Termasuk jika terjadi keselahan jumlah dengan faktur maka

dapat dilakukan pengecekan barang ulang. Ini akan memudahkan pembeli

ataupun penjual dalam melakukan cek ulang dengan akurat. Khusus untuk

laporan Omset Penjualan yang digunakan dalam penelitian ini, khusus

55
untuk Penjualan Perusahaan UD Karisma Nusantara yang di wilayah Jawa

Timur. Sedangkan untuk Wilayah lain tidak. Karena masing-masing

Wilayah memiliki cara pemasaran dan sales penjualan masing-masing.

Kedua, laporan pelunasan yang menjadi data penting untuk pembelian

dengan sistem yang disepakati, mulai dari jatuh tempo atau ketentuan

khusus lainnya. Pihak UD Kharisma Nusantara menerapkan sistem

pembayaran jatuh tempo setiap bulan setelah barang dibawa, konsep ini

selain berlaku untuk sales juga pembelian dalam jumlah besar yang telah

menjadi pelanggan.

dapat digambarkan jika UD Karisma Nusantara setiap bulan

mendapatkan omset penjualan tunai dan kredit serta pelunasan dari

Kolektor atau sales ataupun toko yang melakukan pembelian dengan

sistem tunai dan Kredit Kredit. Misalnya Kode A,B dan C merupakan

Kolektor resmi dari UD Karisma Nusantara. Dalam Omset penjualan dan

pelunasan tersebut dapat dilihat jika perputaran piutang di UD Karisma

Nusantara Surabaya dapat dikatakan efektif karena tidak adanya piutang

tak tertagih, hal tersebut karena jika ada piutang yang belum melakukan

pelunasan lebih dari tiga bulan akan dibebankan ke kolektor atau sales

yang menerima PO, hal tersebut dilakukan karena perusahaan ingin bagian

lapangan mencari pelanggan yang bonafit dan agar bagian lapangan

merasa memiliki tagihan tersebut. Tetapi dalam pembagian rute Luar kota

seharusnya dilakukan pergantian kolektor karena dikhawatirkan kolektor

56
melakukan cash lapping karena terlalu dekatnya kolektor dengan

pelanggan

Berikut dokumen Sales Order, AR Tagihan Luar Kota dan Dalam

Kota, dan Faktur Penjualan dari UD Karisma Nusantara Surabaya

Gambar 4.4 Dokumen AR Tagihan Luar Kota

Sumber: UD Karisma Nusantara per Januari 2022

Gambar 4.5 Dokumen Faktur Penjualan

57
Sumber: UD Karisma Nusantara per Januari 2022

Gambar 4.6 Dokumen buku PO/Repeat

58
Sumber: UD Karisma Nusantara per Januari 2022

C.Analisis dan Pembahasan

1. Proses Penyajian Piutang di UD Karisma Nusantara Surabaya

UD Karisma Nusantara Surabaya menyatakan memang awalnya

hanya melakukan pencatatan biasanya dalam segala bentuk laporan

keuangannya, kemudian mulai menerapkan penerapan sistem pencatatan

omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan. Menurut pihak UD

Karisma Nusantara Surabaya sebelum menerapkan penerapan sistem

pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan terhadap

usaha yang digelulitnya cenderung bersifat sporadis dan tanpa ketentuan

konsep yang jelas hal tersebut karena saat awal berdirinya UD karisma

Nusantara hanya pemimpin perusahaan yang melakukan kegiatan

operasional dan kegiatan dilapangan.

“Dulu sebelum menerapkan penerapan sistem pengendalian internal

terhadap piutang atau acuan standard pencatatan keuangan perusahaan.

Ya khususnya berhubungan dengan administrasi keuangan hanya

dilaksanakan dengan apa adanya saja, tanpa adanya keharusan begini

begitu dan tidak memikirkan imbasnya.”

Sebelum adanya penerapan sistem pengendalian internal terhadap

piutang dengan mengacu pada penerapan sistem informasi akuntansi,

pihak pemilik yaitu menggunakan sistem pencatatan seadanya. Yaitu

pencatatan dengan mengacu dari penjualan yang dilaksanakan di cek

dengan menggunakan kuitansi pembelian ataupun penjualan.

59
Sistem konvensional yang diterapkan di UD. Karisma Nusantara Surabaya

tersebut cenderung dilaksanakan dengan konsep seadanya, sehingga detail

pemasukan dan pengeluaran yang terjadi di UD. Karisma Surabaya tidak

terdeteksi dengan baik. Dan hasil penjualan barang juga tidak dapat

dibuktikan secara fisik, karena penjualan yang dilaksanakan hanya sebatas

jual beli tanpa administrasi.

“Dulu ya pokok menjual aja, kalau terjual berapa dan ada tidaknya catatan,

ya hanya kuitansi saja sebagai tanda sudah atau belum dilakukan

pembayaran. Jadi tidak ada detail khusus yang gimana-gimana ya mbak,

pokok hanya sebatas dijual aja, dan yang penting untung. Tapi juga tidak

dapat dibuktikan dengan pasti untungnya itu berapa, dan biaya-biaya di

dalamnya.”

Selain itu, juga tidak ada pembukuan atau administrasi pembelian atau

penjualan yang baik, padahal dengan hal ini akan diketahui kondisi omset

penjualan dan omset pelunasan sebuah perusahaan. Penting bagi sebuah

perusahaan sekalipun dalam cakupan bisnis kecil untuk mengetahui secara

pasti mengenai kondisi omset penjualan dan omset pelunasan yang tengah

dialami oleh perusahaannya.

Dengan adanya pengetahuan secara mendalam mengenai kondisi omset

penjualan dan omset pelunasan sebuah perusahaan, maka UD Karisma

Surabaya akan mengetahui langkah atau strategi apa yang akan

dilaksanakan untuk meningkatkan produktifitasnya hingga profitabilitas

60
usahanya. Ini menjadi sebuah tujuan utama dalam melaksanakan sebuah

kegiatan usaha.

“Ya sebenarnya sadar, dengan adanya pencatatan omset penjualan dan

omset pelunasan maka juga akan diketahui secara pasti kondisi sebuah

usaha. Tapi ya namanya kegiatan usaha lama dan awal mula hanya saya

yang jalan, dan juga bagaimana ya belum ada tenaga ahli yang paham betul

mengenai pentingnya standard dalam pencatatan omset penjualan dan omset

pelunasan, jadi yang penting jalan aja dulu.”

Menurut pihak UD. Karisma Nusantara Surabaya, dalam sebuah usaha yang

penting dilaksanakan bukan sekedar pencatatan laporan omset penjualan dan

omset pelunasan, namun kejujuran dalam mengelola kegiatan usaha

tersebut. Utamanya sikap jujur yang harus dilaksanakan, sehingga

pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan yang bagaimanapun juga

dapat berjalan dengan baik.

“Dalam usaha itu yang penting jujur aja dulu, selebihnya bisa mengikutinya.

Kalau toh kita menerapkan pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan

yang bagaimanapun, tapi usahanya tidak jujur hal ini juga akan memberikan

dampak yang negatif, bahkan bisa menimbulkan kerugian hingga

kebangkrutan.”

Tanpa adanya pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan yang

dilaksanakan dengan baik, maka pihak UD. Karisma Nusantara Surabaya

mengalami kesulitan dalam beberapa hal, yaitu kesulitan dalam pengecekan

faktur penjualan, omset penjualan dan omset pelunasan. Padahal penting

61
sekali bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi omset penjualan dan

omset pelunasan sebuah perusahaannya.

Selain itu, laporan omset penjualan dan omset pelunasan merupakan produk

akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi

penjualan secara kredit. Laporan omset penjualan dan omset pembelian ini

berfungsi sebagai pembanding antara laporan omset penjualan dan omset

pelunasan setiap bulannya serta sebagai alat informasi untuk mengetahui

apakah modal yang dikeluarkan sebanding dengan pendapatan yang didapat.

Pasca diterapkannya pencatatan penerapan lap penjualan dan omset

pelunasansetiap bulannya yang berstandard penerapan sistem informasi

akuntansi bagi UD Karisma Nusantara Surabaya pihak perusahaan

menyatakan dapat mengetahui kondisi omset penjualan dan omset

pelunasan setiap bulannya sebuah perusahaannya. Tentu saja lebih mudah

dalam pengecekan kondisi omset penjualan dan omset pelunasan perusahaan

dengan menerapkan pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan yang

baik, yaitu dengan mengacu pada penerapan sistem informasi akuntansi.

Informasi yang dihasilkan dalam laporan omset penjualan dan omset

pelunasan berguna sebagai pengambilan keputusan yaitu pertimbangan

mengenai pembelian barang yang akan dijual, keputusan mengenai harga,

mengajukan permohonan pembiayaan kepada bank untuk pengembangan

usaha, penambahan serta pengembangan sumber daya manusia maupun

penambahan aset usaha.

62
Bagi pihak UD. Karisma Nusantara Surabaya berhubungan dengan sistem

pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan, diketahui sebuah

perusahaan yang memiliki kualitas setidaknya mengerti bagaimana sistem

pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan, apa saja yang harus

dipersiapkan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan, dan bagaimana

menerapkan sistem pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan setiap

bulannya tersebut sehingga menghasilkan laporan omset penjualan dan

omset pelunasan setiap bulan yang akurat sebab informasi pada laporan

omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan yang merupakan hasil

akhir dalam pencatatan laporan omste penjualan dan omset pelunasan yang

digunakan untuk perkembangan usaha.

“Tentu saja sangat berbeda, dengan adanya penerapan pencatatan omset

penjualan dan omset pelunasan setiap bulan ini kegiatan pencatatan yang

dilaksanakan juga lebih teratur, misalnya harus mengecek ulang penjualan

barang, maka mudah untuk mengetahui sisi mana saja yang sudah tepat

dilaksanakan atau belum. Dengan demikian, adanya pencatatan yang teratur

ini juga memberikan kemudahan-kemudahan.”

Efisiensi tersebut juga didorong dengan efektivitas kinerja dalam hal

laporan omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan, ini menjadi

sebuah kemudahan bagi pengelola usaha. Dalam memberikan pantauan

kepada arus penjualan yang terjadi, ini tentu saja juga memberikan imbas

kepada tingkat pengembangan kegiatan UD. Karisma Nusantara Surabaya.

63
“Ada kelebihan yang lain, yaitu efektivitas dan efisiensi laporan omset

penjualan dan omset pelunasan setiap bulan yang memudahkan, ini menjadi

salah satu hal penting yang sangat berguna dalam memberikan dorongan

kepada kinerja secara menyeluruh. Pengecekan laporan omset penjualan dan

omset pelunasan yang dilaksanakan juga mudah dilaksanakan. Ini juga

memberikan imbas kepada pengembangan usaha yang dilaksanakan.”

Selain itu pengelola UD. Karisma Nusantara Surabaya juga menyatakan saat

ini sudah melakukan pencatatan laporan omset penjualan dan omset

pelunasan yang sepenuhnya sesuai dengan ketentuan dalam penerapan

penerapan sistem informasi akuntansi

Dengan penerapan pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan maka

penjualan yang dilaksanakan oleh pihak UD. Karisma Nusantara Surabaya

turut menimbulkan kelebihan dan kekurangannya. Hal ini menjadi sebuah

kewajaran dalam sebuah penentuan kebijakan, karena tetap akan

menimbulkan kekuragan dan kelebihan.

Pertama berhubungan dengan kelebihan yang diterima oleh UD. Karisma

Nusantara Surabaya. Dengan adanya pencatatan omset penjualan dan omset

pelunasan yang mengacu pada standard akuntansi pihak pengelola UD.

Karisma Nusantara Surabaya juga menyatakan adanya efisiensi kinerja

utamanya dalam hal pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan. Arus

keuangan dapat dipantau dengan mudah, dan hal ini memberikan dampak

yang sangat baik kepada perkembangan kegiatan UD. Karisma Nusantara

Surabaya.

64
Efisiensi tersebut juga didorong dengan efektivitas pengelolaan piutang

dalam hal laporan omset penjualan dan omset pelunasan, ini menjadi sebuah

kemudahan bagi pengelola usaha. Dalam memberikan pantauan kepada arus

penjualan secara kredit yang terjadi, ini tentu saja juga memberikan imbas

kepada tingkat pengembangan kegiatan UD. Karisma Nusantara Surabaya.

“Ada kelebihan yang lain, yaitu efektivitas pengelolaan piutang yang

memudahkan, ini menjadi salah satu hal penting yang sangat berguna dalam

memberikan dorongan kepada kinerja secara menyeluruh. Pengecekan

laporan omset penjualan dan omset pelunasan yang dilaksanakan juga

mudah dilaksanakan. Ini juga memberikan imbas kepada pengembangan

usaha yang dilaksanakan.”

Penerapan sistem pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan setiap

bulan dengan standard akuntansi juga memicu peningkatan produktivitas

hasil penjualan, tentu saja hal ini sangat baik bagi UD. Karisma Nusantara

Surabaya. Dengan peningkatan penjualan yang terjadi, hal ini sangat

memberikan dampak kepada potensi keuntungan yang akan diterima oleh

UD. Karisma Nusantara Surabaya.

“Penjualan menjadi meningkat setelah adanya penerapan pengendalian

internal, ini yang jelas berbeda dan mengalami peningkatan. Ini juga

memberikan dampak yang baik untuk keuntungan usaha yang dilaksanakan.

Hal ini tentu saja sangat baik untuk keuntungan perusahaan.”

Dari berbagai uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwasanya

penerapan pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan

65
yang dilaksanakan oleh UD. Karisma Nusantara Surabaya mampu

memberikan kemudahan dan efektivitas pengelolaan piutang, hingga

peningkatan produktifitas penjualan sparepart motor imitasi. Beberapa hal

tersebut memberikan dampak bagi potensi keuntungan bagi pihak UD.

Karisma Nusantara Surabaya.

Kedua, berhubungan dengan kelemahan yang diterima oleh pihak UD.

Karisma Nusantara Surabaya dinyatakan bahwasanya pihak UD. Karisma

Nusantara Surabaya dalam kegiatan usaha belum begitu memahami standar

pencatatan laporan omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan

Penerapan pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan

yang dilaksanakan oleh UD. Karisma Surabaya pada mulanya dilaksanakan

dengan konsep yang baik. pada dasarnya merupakan bentuk atau wujud

Laporan omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan. Kedua poin ini

menjadi dasar penerapan penjualan secara kredit, yang umumnya terdapat

dalam penerapan etiap perusahaan yang menerapkan penjualan secara

kredit.

Tanpa adanya sistem laporan omset penjualan dan omset pelunasan setiap

bulan yang dilaksanakan dengan baik, maka pihak UD. Karisma Nusantara

Surabaya mengalami kesulitan dalam beberapa hal, yaitu kesulitan dalam

pengecekan omset penjualan, Padahal penting sekali bagi perusahaan untuk

mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaannya.

UD. Karisma Nusantara Surabaya juga menjadikan laporan omset penjualan

dan omset pelunasan merupakan produk akhir dari serangkaian proses

66
pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi penjualan. Laporan omset

penjualan dan omset pelunasan setiap bulan ini berfungsi sebagai alat

informasi peningkatan penjualan setiap bulan, yang menunjukkan kondisi

kesehatan penjualan perusahaan

Pasca diterapkannya penerapan pencatatan omset penjualan dan omset

pelunasan setiap bulan bagi UD. Karisma Nusantara Surabaya pihak

perusahaan menyatakan dapat mengetahui kondisi penjualan setiap bulan

sebuah perusahaannya. Tentu saja lebih mudah dalam pengecekan kondisi

penjualan perusahaan.

Penerapan sistem pencatatan omset penjualan dan omset pelunasan setiap

juga memicu peningkatan evektivitas penjualan secara kredit, tentu saja hal

ini sangat baik bagi pelaku usaha. Dengan peningkatan produktivitas yang

terjadi, hal ini sangat memberikan dampak kepada potensi keuntungan yang

akan diraih oleh pelaku usaha. Penerapan penerapan yang dilaksanakan oleh

UD. Karisma Surabaya mampu memberikan kemudahan dalam pencatatan

omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan, evektivitas pengelolaan

piutang, hingga peningkatan penjualan . Beberapa hal tersebet memberikan

dampak bagi potensi bagi pihak UD. Karisma Nusantara Surabaya.

Pihak UD. Karisma Nusantara Surabaya mengakui penjualan menjadi

meningkat setelah adanya penerapan pencatatan omset penjualan dan omset

pelunasan setiap bulan, ini yang jelas berbeda dan mengalami peningkatan.

Ini juga memberikan dampak yang baik untuk keuntungan usaha yang

dilaksanakan. Hal ini tentu saja sangat baik untuk keuntungan perusahaan.

67
Dalam melakukan Penjualan secara kredit pihak UD Karisma Nusantara

memberikan jatuh tempo maksimal 60 hari dari diterimanya barang kepada

pelanggan dan berdasarkan wawancara yang dilakukan bagian Admin

Pelunasan Piutang bahwa di UD Karisma Nusantara Surabaya tidak ada

receivable aging yang dilakukan Admin Pelunasan Piutang hal ini

dikarenakan ketika pelanggan mendapatkan Tagihan faktur jatuh tempo dari

UD Karisma Nusantara maka pelanggan akan langsung membayar, dan saat

pelanggan didatangi kolektor UD Karisma Nusantara tetapi menjanjikan

untuk kembali pada hari yang ditentukan, pelanggan diwajibkan

memberikan Stempel toko pada faktur tagihan, hal tersebut dilakukan

sebagai bukti jika Kolektor atau sales mendatangi pelanggan tersebut

piutang yang ada di UD Karisma Nusantara disajikan sebesar nilai

nominal dan untuk penyajian saldo piutang berdasarkan kode Kolektor

setiap bulan, Admin Piutang akan melakukan penginputan faktur penjualan

setiap hari dan saldo piutang akan di total setiap Akhir bulan dan untuk

pelunasan piutang, Admin Piutang akan melakukan penginputan pelunasan

berdasarkan AR tagihan yang telah dilakukan penotalan dengan Kolektor

2. Pengendalian Internal pada piutang di UD Karisma Nusantara Surabaya

berdasarkan teori Agus Purwaji, dkk

a. ada pemisahan secara jelas antara fungsi (bagian) yang menangani

transaksi penjualan secara kredit dan fungsi (bagian) pencatatan

piutang. Dengan demikian pegawai bagian pembukuan tidak boleh

68
terlibat langsung untuk menangani hal-hal yang berhubungan dengan

kebijakan pemberian kredit.

“tidak ada pemisahan tugas mengenai bagian penjualan dan bagian

pencatatan piutang. Kedua bagian tersebut digabung karena menurut

perusahaan kami kedua bagian tersebut saling kerkait. Karena dalam

pengeluaran faktur penjualan perlu mengetahui piutang yang terdapat

dalam pelanggan sebelumnya”

terkait pemisahan bagian penjualan dan bagian pencatatan piutang

tidak ada pemisahan tugas. Hal tersebut tidak sesuai dengan konsep

pengendalian internal pada piutang menurut teori

b. adanya pemisahan yang jelas antara fungsi (bagian) akuntansi dan

fungsi (bagian) penerimaan kas hasil tagihan piutang. Hal ini

dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan

penyalagunaan data.

“di UD Karisma Nusantara sendiri tidak ada bagian akuntansi, dalam

pengelolaan piutang dan penerimaan kas hanya dilakukan oleh Admin

Piutang saja tapi untuk totalan dengan kolektor dilakukan setiap hari

oleh Admin piutang dan setelah totalan dengan kolektor admin piutang

akan totalan dengan saya sendiri sebagai pimpinan perusahaan”

dalam perusahaan UD Karisma Nusantara dalam melakukan

pengendalian internal hanya mengandalkan satu bagian, yaitu bagian

admin pengelolaan piutang

69
c. semua yang berhubungan dengan pemberian kredit, pemberian

potongan serta keringanan dan penghapusan piutang harus

mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang.

“ untuk otorisasi dari saya sendiri pasti ada, biasanya dalam

pengelolaan piutang otorisasi dilakukan jika ada pelanggan yang susah

bayar tetapi order dengan nominal yang besar sedangkan riwayat

pembeliannya sedikit, itu biasanya akan saya limit, selain itu jika ada

pelanggan yang melakukan pembelian tetapi masih mempunyai faktur

tagihan, tetapi tagiahn itu belum jatuh tempo, jadi bagian pengelolaan

piutang akan bertanya tetapi dengan menginfokan riwayat pembayaran

pelanggan tersebut, jika dalam pelunasan memang baik maka akan

saya acc untuk pembelian barangnya”

Sesuai dengan teori Krismiaji dan agus purwaji, dkk, pihak UD.

Karisma Nusantara Surabaya menerapkan prinsip-prinsip penting

dalam Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan aturan yang

memberikan jaminan cukup bahwa tujuan pengendalian internal

dicapai. Umumnya aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan

menjadi lima kelompok.

Pertama UD. Karisma Nusantara Surabaya menerapkan otorisasi

terhadap aktivitas dan transaksi sebagaimana teori Krismiaji tetapi

dalam menerapkan sistem otorisasi tidak berjalan sesuai aturan yang

diberikan oleh pimpinan perusahaan, karena untuk otorisasi piutang

sendiri Admin Piutang terkadang tidak melakukan sortir tagihan faktur

70
saat menerima PO, hal tersebut terjadi karena Admin menyelewengkan

delegasi wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan untuk

mengACC keluarnya barang (pemberian Piutang) kepada pelanggan.

Pada dasarnya karyawan perusahaan melaksanakan tugas dan membuat

berbagai keputusan yang mempengaruhi aktiva perusahaan. Oleh

karena itu manajemen perlu menetapkan kebijakan umum yang harus

diikuti oleh para karyawan, berdasarkan deskripsi tugas mereka untuk

melaksanakan kegiatan dan membuat keputusan. Pemberdayaan ini

disebut otorisasi (sebuah bagian penting dari sebuah prosedur

pengendalian). Otorisasi umumnya didokumentasikan dengan

menandatangani, memberi paraf, atau mencantumkan kode otorisasi

pada dokumen atau catatan yang mewakili transaksi. Sistem komputer

saat ini mampu melakukan penandatanganan digital (digital signature)

atau sidik jari (fingerprint) yaitu sebuah cara penandatanganan

dokumen dengan sepotong dayta yang tidak dapat diubah. Karyawan

yang memproses transaksi harus mengecek ada tidaknya otorisasi pada

sebuah dokumen atau bukti transaksi tersebut bukan merupakan

transaksi yang sah.otorisasi dibedakan menjadi dua, yaitu otorisasi

umum dan otorisasi khusus. Otorisasi umum adalah otorisasi yang

diberikan oleh manajemen untuk menangani transaksi yang rutin

terjadi tanpa perlu penambahan persetujuan khusus. Otorisasi khusus

adalah otorisasi penambahan yang diberikan oleh manajer yang lebih

71
atas, jika transaksi yang akan dilaksanakan menyimpang dari

ketentuan yang telah ditetapkan oleh manajemen.

Kedua UD. Karisma Nusantara Surabaya tidak menerapkan konsep

pemisahan tugas sebagaimana teori Krismiaji. Pengendalian intern

yang baik menghendaki bahwa tidak ada seorang karyawan yang diberi

terlalu banyak tanggungjawab atau tugas. Seorang karyawan tidak

boleh berada dalam posisi untuk melaksanakan dan menyembunyikan

kecurangan dan kesalahan.

Ketiga UD. Karisma Nusantara Surabaya menerapkan perancangan

dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai sebagaimana

teori Krismiaji. Perancangan dan penggunaan dokumen dan pencatatan

yang tepat akan menjamin akurasi dan kelengkapan pencatatan seluruh

data relevan tentang transaksi. Untuk itu, bentuk dan isi dokumen

harus dirancang sesederhana mungkin agar pencatatan dapat dilakukan

secara efisien, kesalahan pencatatan dapat diminimumkan dan

dimudahkan pengkajian dan verifikasi. Dokumen yang mengawali

sebuah transaksi harus berisi ruang untuk mencantumkan otorisasi.

Dokumen yang digunakan untuk mentransfer aktiva dari satu unit ke

unit lain harus memiliki ruang yang untuk tanda tangan pihak yang

menerima aktiva. Untuk menghindari penggunaan dokumen secara

tidak sah sebaiknya setiap tersebut dapat digunakan untuk melakukan

pengecekan jumlah dokumen.

72
Keempat pihak UD. Karisma Nusantara Surabaya menerapkan

penjagaan yang memadai terhaap aktiva dan pencatatan sesuai dengan

teori Krismiaji. Ketika seseorang mempertimbangkan penjagaan

aktiva, umumnya berfikir bahwa aktiva yang akan dijaga adalah

berupa kas dan aktiva fisik seperti persediaan dan aktiva tetap. Oleh

karena itu perusahaan perlu memikirkan langkah-angkah untuk

melakukan perlindungan yang memadai terhadap jenis aktiva tersebut.

Berikut

Kelima UD. Karisma Nusantara Surabaya menerapkan perlindungan

catatan dan dokumen sebagai tahap akhir dan penting dalam

pengendalian internal menurut Krismiaji. Penggunaan kotak

penyimpan tahan api, filling cabinet yang terkunci dan ruang yang

selalu terkunci merupakan cara cara yang efektif untuk meindungi

dokumen dan catatan. Akses ke belangko cek dan formulir kosong

harus dibatasi hanya untuk karyawan yang berhak saja. Pengecekan

independen terhadap kinerja. Pengecekan internal untuk menjamin

bahwa transaksi diproses secara akurat merupakan elemen

pengendalian intern yang lain penting. Pengecekan ini harus

independen karena pengecekan ini biasanya lebih efektif jika

dilaksanakan oleh seseorang yang terkait dengan kegiatan perusahaan.

Empat dari lima tahapan tersebut menjadi konsep mendasar dalam

pengendalian internal menurut teori Krismiaji. Pihak UD. Karisma

Nusantara Surabaya menerapkan empat konsep tersebut sebagai upaya

73
maksimal dalam mengetahui kondisi dan upaya mengamankan data

perusahaannya.

3. Evaluasi Pengendalian Intern terhadap Efektivitas Pengelolaan Piutang

di UD Karisma Nusantara Surabaya

1. Otorisasi transaksi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi

Tabel 4.4 Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas

transaksi

Teori Krismiaji UD Karisma Keterangan


Nusantara Surabaya
Pada dasarnya Dalam memberikan Seharusnya setiap
karyawan perusahaan Piutang kepada memasukkan PO,
melakukan tugas dan pelanggan, siklus admin penjualan
membuat berbagai penjualan memiliki melakukan penegcekan
keputusan yang otorisasi, otorisasi terhadap faktur tagihan
mempengaruhi aktiva umum dan otorisasi terbuka, jika memang
perusahaan khusus, untuk otorisasi toko atau pelanggan
umum admin memiliki tagihan lebih
penjualan diberikan dari dua faktur admin
delegasi wewenang penjualan seharusnya
karena admin yang merimend tagihan agar
mengetahui pelanggan pelanggan tersebut
melakukan membayar tagihyan
pembayaran normal yang lama agar bagian
dan terlambat admin gudang bisa
penjualan sedangkan menyiapkan barang
otorisasi khusus pesanan, jika
dilakukan oleh pelanggan tidak
pimpinan perusahaan berkenan melakukan
jika ada transaksi yang pelunasan tagihan bisa
terjadi diluar prosedur konfirmasi jika pesanan
penjualan, namun tidak bisa diproses
dalam otorisasi umum karena program
yang dilakukan admin komputer terkunci
penjualan sering karena belum ada
terjadi kelolosan penginputan pelunasan
pemberian faktur lebih faktur jatuh tempo atau
dari dua faktur tagihan faktur lebih dari dua
terbuka. tagihan, hal tersebut
dapat menguntungkan
UD karisma nusantara
dan Kolektor , untuk
74
pihak UD Karisma
Nusantara
mendapatkan
pelunasan tepat waktu
dan kolektor
mendapatkan komisi
omset pelunasan karena
pelunasannya
dilakukan tepat waktu
Sumber: Hasil Olahan Penulis, Maret 2022

2. Pemisahan Tugas

Tabel 4.5 Pemisahan Tugas

Teori Krismiaji UD Karisma Nusantara keterangan

Surabaya

Pengendalian Intern Bagian admin Seharusnya pada


yang baik penjualan juga penerimaan order
menghendaki bahwa merangkap dengan dilakukan oleh satu
tidak ada seorang menerima order dari admin, kemudian pada
karyawan yang diberi pelanggan kemudian bagian
terlalu banyak juga mengotorisasi memberangkatkan
tanggungjawab atau sendiri apakah bisa kiriman luar kota dan
tugas lolos masuk gudang dalam kota juga
atau tidak, dilakukan oleh satu
memberangkatkan admin serta untuk
bagian pengirim untuk menerima komplain
mengirim ke ekspedisi seharusnya dilkaukan
atau toko dalam kota, oleh customer service
menerima komplain dan menginput barang
dari pelanggan, kosong seharusnya dari
menginput barang bagian gudang sendiri
kosong yang ada di karena dalam
gudang serta membuat perusahaan pemisahan
BPD mingguan untuk tugas dapat
dilaporkan ke pimpinan menciptakan kerja
perusahaan yang sehat karena
dalam melakukan
kecurangan dan
keteledoran sangat
kecil dilakukan
Sumber: Hasil Olahan Penulis, Maret 2022

75
3. perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai

Tabel 4.6 perancangan dan penggunaan dan pencatatan yang

memadai

Teori Krismiaji UD Karisma Nusantara Keterangan


Surabaya
Perancangan dan Dalam perancangan Perancangan dan
penggunaan dokumen dan penggunaan penggunaan dokumen
dan catatan yang tepat dokumen serta catatan dalam UD Karisma
akan menjamin akurasi yang yang tepat, dalam Nusantara Sudah tepat
dan kelengkapan faktur penjualan UD tetapi harus dilakukan
pencatatan seluruh data Karisma Nusantara ada satu tahapan, yaitu
relevan tentang logo UD Karisma konfirmasi terhadap
transaksi Nusantara, item pelanggan jika pihak
barang, quantity harga UD Karisma Nusantara
nominal dan diskon Surabaya sudah
yang dibeli pelanggan, melakukan pengiriman
serta adanya barang dengan
keterangan penerima, menyertakan bukti
pemeriksa, dalam kirim barang
pengiriman barang
perlu adanya stempel
toko yang penerima
barang, tanda tangan
serta tanggal terima
barang
Sumber: Hasil Olahan Penulis, Maret 2022

4. Penjagaan yang memadai terhadap aktiva dan pencatatan

Tabel 4.6 penjagaan yang memadai terhadap aktiva dan pencatatan

Teori krismiaji UD Karisma Nusantara Keterangan


Surabaya
Ketika seseorang Dalam menjaga aktiva Dalam penjagaan
mempertimbangkan seperti kas admin aktiva sudah
penjagaan aktiva, penjualan melakukan dikatakan baik, karena
umumnya berfikir pengecekan saat dalam penjagaan
bahwa aktiva yang akan kolektor melakukan aktiva admin
dijaga adalah sebuah penagihan diluar kota, penjualan berusaha
kas dan aktiva fisik dengan cara admin untuk menjaga aktiva
seperti persediaan dan meminta pelaporan dengan cara
aktiva tetap tagihan mana saja yang mengecek tagihan
tertagih dan kolektor yang telah ditagih
diwajibkan transfer ke oleh kolektor
rekening kantor, hal
76
tersebut untuk
menghindari bagian
kolektor
mentransferkan uang
tagihan ke dalam
rekening pribadi,
admin penjualan juga
akan melakukan
reminder kepada
pelanggan yang belum
melakukan
pembayaran saat faktur
jatuh tempo, hal
tersebut untuk
menghindari jika
kolektor meminta
pelanggan untuk
melakukan transfer
dengan rekening
pribadi dan untuk
membantu kolektor
agar mendapatkan
komisi pelunasan
Sumber: Hasil Olahan Penulis, Maret 2022

5. Pengecekan independen terhadap kinerja

Tabel 4.7 pengecekan independen terhadap kinerja

Teori krismiaji UD Karisma Nusantara keterangan


Surabaya
Pengecekan internal Dalam pengecekan Jika dalam faktur
untuk menjamin bahwa internal dalam penjualan dilakukan
transaksi diproses perusahaan biasa koreksi harus
secara akurasi dilakukan adalah jika dilakukan koreksi juga
merupakan elemen adanya perubahan total terhadap faktur admin
pengendalian intern faktur tagihan karena dan juga admin
yang lain penting adanya retur penjualan, komputer harus
karena harus ada melakukan konfirmasi
pencocokan antara dua terhadap pelanggan
catatan, yaitu catatayn agar saat kolektor
admin penjualan melakukan penagihan
(faktur admin dan tidak terjadi keributan
catatan pimpinan antara kolektor dan
perusahaan (faktur pelanggan
tagihan) dan juga

77
faktur merah atau
faktur yang dibawa
toko) serta jika ada
perubahan atau koreksi
faktur
Sumber: Hasil Olahan Penulis, Maret 2022

D. Proposisi

a. UD. Karisma Nusantara Surabaya menerapkan otorisasi yang tepat

terhadap aktivitas dan transaksi sebagaimana teori Krismiaji.

Dengan adanya otorisasi disetiap transaksi penjualan bertujuan

meminimalisir kesalahan dalam proses penjualan dan kelengkapan

terhadap faktur penjualan bertujuan untuk menguatkan perusahaan

dan mengurangi kesalahpahaman antara perusahaan dan

pelanggan,dalam UD Karisma Nusantara otorisasi yang terjadi

kurang berjalan sesuai yang diharapkan dan diharapkan dengan

perbaikan otorisasi umum berjalannya otorisasi umum yang

diberikan oleh pimpinan perusahaan kepada admin penjualan dapat

mengurangi seringnya lolos faktur tagihan lebih dari dua faktur

tagihan terbuka

b. Pemisahan Tugas

dalam pemisahan tugas UD Karisma Nusantara Surabaya tidak

menjalankannya, hal tersebut terjadi karena pimpinan perusahaan melakukan

penghematan biaya untuk menggaji karyawan, jika dalam perusahaan dilakukan

pemisahan tugas, bagian penjualan akan lebih fokus terhadap tagihan dan admin

penjualan akan lebih teliti terhadap tagihan serta admin penjualan bisa melakukan

reminder dengan waktu yang lebih bisa diatur

78
c. UD. Karisma Nusantara Surabaya menerapkan perancangan dan penggunaan

dokumen dan catatan yang memadai sebagaimana teori Krismiaji.

Perancangan dan penggunaan dokumen dan pencatatan yang tepat akan menjamin

akurasi dan kelengkapan pencatatan seluruh data relevan tentang transaksi. Untuk

itu, bentuk dan isi dokumen harus dirancang sesederhana mungkin agar

pencatatan dapat dilakukan secara efisien, kesalahan pencatatan dapat

diminimumkan dan dimudahkan pengkajian dan verifikasi. Dokumen yang

mengawali sebuah transaksi harus berisi ruang untuk mencantumkan otorisasi.

Dokumen yang digunakan untuk mentransfer aktiva dari satu unit ke unit lain

harus memiliki ruang yang untuk tanda tangan pihak yang menerima aktiva.

Untuk menghindari penggunaan dokumen secara tidak sah sebaiknya setiap

tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengecekan jumlah dokumen.

d. Pihak UD. Karisma Nusantara Surabaya menerapkan penjagaan yang memadai

terhaap aktiva dan pencatatan sesuai dengan teori Krismiaji.

Ketika seseorang mempertimbangkan penjagaan aktiva, umumnya berfikir bahwa

aktiva yang akan dijaga adalah berupa kas dan aktiva fisik seperti persediaan dan

aktiva tetap.

e. UD. Karisma Nusantara Surabaya menerapkan perlindungan catatan dan

dokumen sebagai tahap akhir dan penting dalam pengendalian internal menurut

Krismiaji.

Penggunaan kotak penyimpan dokumen penting, filling cabinet yang terkunci dan

ruang yang selalu terkunci merupakan cara cara yang efektif untuk melindungi

dokumen dan catatan. Akses ke belangko cek dan formulir kosong harus dibatasi

79
hanya untuk karyawan yang berhak saja. Pengecekan internal untuk menjamin

bahwa transaksi diproses secara akurat merupakan elemen pengendalian internal

yang lain penting. Pengecekan ini harus independen karena pengecekan ini

biasanya lebih efektif jika dilaksanakan oleh seseorang yang terkait dengan

kegiatan perusahaan.

80
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penerapan pengendalian internal terhadap evektifitas pengelolaan

piutang merupakan standar penjualan secara kredit yang dilakukan sebuah

perusahaan yang lebih sederhana karena hanya mengatur transaksi penjualan

yang umum dilakukan oleh pelaku usaha dan hal tersebut juga dilakukan oleh

pihak pengelola UD. Karisma Nusantara Surabaya yang mengetahui atau

melaksanakan sepenuhnya tentang prosedur penerapan pengendalian internal

yang dapat membantu pelaku usaha untuk mempermudah pembuatan laporan

omset penjualan dan omset pelunasan setiap bulan. Sesuai dengan teori

Krismiaji, pihak UD. Karisma Nusantara Surabaya dalam melakukan

pengendalian internal terhadap evektivitas pengelolaan piutang menerapkan

prinsip-prinsip penting yaitu :

1. Pertama UD. Karisma Nusantara Surabaya menerapkan otorisasi terhadap

aktivitas dan transaksi penjualan namun dalam otorisasi tersebut sering

tidak dilakukan bagian admin penjualan karena tidak sempatnya admin

penjualan mengecek tagihan faktur penjualan pada pelanggan saat

menerima pesanan serta terjadinya tidak adanya pemisahan tugas yang

sesuai, jadi dalam hal ini bagian admin penjualan tidak menjalankan

delegasi wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan

81
2. menerapkan perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang

memadai, dalam hal ini pihak UD karisma Nusantara telah menerapkan

perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan dalam kegiatan

operasional khususnya penjualan, dalam sistem penjualan pencatatan

dokumen sudah lengkap karena dalam dokumen penjualan sudah

menggunakan dokumen pokok sebagai dasar pencatatan dalam transaksi

penjualan, dokumen pokok tersebut adalah faktur penjualan rangkap tiga,

satu faktur untuk pelanggan, satu faktur untuk admin penjualan serta satu

faktur untuk tagihan, masing-masing faktur tersebut memiliki fungsi yang

berbeda, faktur untuk toko digunakan untuk mengirim barang kepada

pelanggan (untuk mengecek apakah barang yang dibeli sudah sesuai

dengan pesanan atau tidak), faktur admin digunakan untuk admin

penjualan melakukan penginputan omset penjualan berdasarkan kode

kolektor serta faktur tagihan digunakan untuk melakukan penagihan saat

faktur telah jatuh tempo

3. menerapkan penjagaan yang memadai terhaap aktiva dan pencatatan,

dalam penjagaan yang memadai terhadap aktiva dan pencatatan telah

dilakukan oleh UD Karisma Nusantara Surabaya khususnya dalam

penjualan kredit, penjagaan yang dilakukan oleh pihak UD Karisma

Nusantara Surabaya terhadap penjualan adalah penjagaan berupa kas,

langkah yang dilakukan oleh pihak UD Karisma Nusantara Surabaya

adalah dilakukannya totalan setiap hari oleh kolektor dan admin penjualan

saat kolektor berada dalam kota sedangkan jika kolektor rute luar kota,

82
kolektor diwajibkan melakukan laporan setiap hari berapa tagihan yang

diterima saat hari itu dan diwajibkan melakukan transfer kurang lebih

sesuai jumlah tagihan, jika tidak melaporkan akan dikenakan denda oleh

admin penjualan

4. menerapkan perlindungan catatan dan dokumen sebagai tahap akhir dan

penting. Penerapan ini dilakukan bagian penjualan dengan cara

menyimpan tagihan faktur penjualan dalam lemari khusus yang hanya

pimpinan perusahaan yang memiliki kunci lemari tersebut, jika admin

ingin meminta tagihan untuk kolektor luar kota, admin diwajibkan

membuat AR tagihan yang akan dibawa oleh kolektor, setelah AR tagihan

tersebut selesai tagihan terharus di cek terlebih dahulu oleh pimpinan

perusahaan

5. pemisahan Tugas. Dalam UD karisma Nusantara Surabaya tidak ada

pemisahan tugas. Setiap bagian memiliki rangkap jabatan atau double job,

khususnya bagian admin penjualan dan hal tersebut menjadi salah satu

faktor penyebab faktur penjualan lebih dari dua faktur penjualan

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian ini maka peneliti memberikan saran :

1. dalam pengendalian internal pengelolaan piutang di UD Karisma Nusantara

Surabaya, seharusnya dalam pengendalian internal pengelolaan piutang di

UD Karisma Nusantara Surabaya menerapkan pemisahan tugas antara

bagian pencatatan piutang dan penerimaan pelunasan piutang karena bagian

83
tersebut rentan melakukan kecurangan dan dapat menimbulkan kerugian

dalam perusahaan

2. perlu adanya konfirmasi kepada pelanggan mengenai tagihan faktur jatuh

tempo yang akan dilakukan penagihan oleh kolektor atau sales serta perlu

dilakukan konfirmasi oleh admin pelunasan piutang mengenai faktur jatuh

tempo karena diharapkan dengan adanya konfirmasi kepada pelanggan

realisasi pelunasan piutang akan mengalami peningkatan dan mengurangi

keterlambatan pelunasan piutang.

3. menerapkan otorisasi yang tepat. Dalam hal ini pimpinan perusahaan harus

melakukan otorisasi digital, yang dimaksud otorisasi digital adalah

memprogram komputer. Jika faktur tagihan lebih dari dua faktur terbuka

komputer tersebut tidak bisa memproses pesanan pelanggan sebelum ada

penginputan pelunasan, dalam hal ini proses penginputan pelunasan serta

pembuatan faktur penjualan harus dalam satu program komputer. Dalam

program komputer tersebut tugas admin penjualan dan kolektor hanya

mengkonfirmasi kepada pelanggan jika pesanan tidak bisa diproses sebelum

ada penginputan pelunasan faktur jatuh tempo tersebut.

84
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsmi. 2016. Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Salemba Empat.

Binanggal, Chansie Virji. 2015. Analisis Internal Control System Atas

Piutang Pada PT. Tunas Dwipa Matra cabang Manado, Vol 4 No 3.

Universitas Sam Ratulangi Manado: Jurnal Emba, 2015.

Earl K. Stice, James D. Stice, dan K. Fred Skousen. 2011. Akuntansi

Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Febrianti, Meiriska. 2015. Analisis Pengaruh Current Tax Expense, Beban

Pajak Tangguhan, dan Accrual Base Terhadap Earning Management.

Universitas Multimedia Nusantara: Tanggerang.

Hamel, Garry. 2013. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Piutang

Pada PT Nusantara Surya Sakti. Jurnal Emba Vol.1 No.3 Juni 2013.

Issn 2303-1174.

Hery. 2012. Rahasia Cermat dan Mahir Menganalisis Laporan Keuangan.

Jakarta: Grasindo.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta:YKPN.

Melliani, Andriani. 2017. Analisis Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada

CV. Varia Rasa Banjarmasin. Vol 13.290-300. Kindai:E-Journal Setie

Panca Setia.

85
Moleong, J. Lexy. 2017. Metode Penelitian Kualitatif, Cetakan Ke 36.

Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Mulyadi. 2016. sistem akuntansi Jakarta:salemba empat.

Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Jakarta:Galia

Indonesia.

Novyanny, Maria Cynthia, and Joyce A. Turangan. 2013. Pengaruh

Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan dan Pertumbuhan

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa Sektor

Perdagangan, Jasa & Investasi Yang Terdaftar Pada Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan 1.1.

Pratama, Aya, DKK. 2016. Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Internal

Piutang Dan Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt. Surya Wenang

Indah Manado. Vol.4, No.1. Universitas Sam Ratulangi Manado:

Jurnal Emba.

Rachmawati, Susan. 2018. Analisis Perputaran Piutang dan Perputaran Aktiva

Tetap Terhadap Profitabilitas pada PT. Gudang Garam. Tbk."Jesya

(Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah) 1.2. 81-91.

Rahmadhani, Sari Nuzullina. 2018. Evaluasi Efektivitas Pengendalian

Internal Akuntansi Atas Jaringan Distribusi Listrik Oleh PT PLN

(Persero) Studi Kasus: Di Sumatera Utara." JURNAL AKUNTANSI

DAN BISNIS: Jurnal Program Studi Akuntansi 4.2, 24-30.

Rozikin, Ainur. 2020. Analisis Pengendalian Internal Terhadap Piutang

Dagang Di Cv Anugrah Unika Mekanik Sidoarjo. Skripsi:Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

86
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Pemasaran (Pendekatan Konsep, Kasus

dan Psikologi Bisnis). Jakarta: Center Of Academic Publishing

Service.

Sumarwan. 2013. Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor: IPB Press.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta CV.

Sugiyono. 2015. Metode Quatitaif, Qualitatif And Combination Research,

dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta.

Sutedja, Robert. 2017. Kebijakan Saluran Distribusi Pada Cv Sinar Putra

Mahkota Di Pontianak. BIS-MA (Bisnis Manajemen) 1.8.

Taroreh, Jeffry Rolando. 2016. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian

Internal Piutang Pada PT Mandiri Tunas Finance Cabang Manado.

Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi Manajemen, Bisnis Akuntansi.

Trakager, 2011. Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta Bandung.

87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
No Pertanyaan

1 Bagaimana awal sebelum dilakukan penerapan sistem pencatatan


omset penjualan, omset pelunasan dan pengendalian internal
terhadap piutang di UD Karisma Nusantara?

2 Bagaimana langkah atau strategi yang dilakukan UD Karisma


Nusantara yang dilakukan untuk meningkatkan produktifitas
perusahaan?

3 Apakah ada perbedaan sebelum diterapkannya pelaporan omset


penjualan, omset pelunasan dan pengendalian internal terhadap
piutang?

4 Apakah ada kelebihan dan kemudahan yang diberikan saat


diterapkannya sistem pengendalian internal, pelaporan omset
penjualan dan omset pelunasan?

5 Bagaimana sistem prosedur penjualan secara kredit yang diterapkan


di UD karisma Nusantara?

6 Apakah ada pemisahan tugas seiap bagian di UD Karisma


Nusantara?

7 Apakah ada Otorisasi yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan


terhadap pengelolaan piutang?

8 Apakah UD Karisma Nusantara menerapkan perancangan dan


penggunaan dokumen dan catatan yang memadai?

9 Apakah UD Karisma Nusantara menerapkan penjagaan yang


memadai terhadap aktiva dan pencatatan?

10 Bagaimana UD Karisma Nusantara menerapkan perlindungan


catatan dan dokumen sebagai tahap akhir dan penting dalam
pengendalian internal?

11 Bagaimana Upaya penagihan piutang yang dillakukan pihak UD


karisma Nusantara?

Lampiran 2
Harga Produk yang dijual

91
Lampiran 3
Gambar produk yang dijual

92
Surabaya, 20 September 2021

No. : 605/II.3.AU/A/FE/2021
Lamp. : -
Hal : Dosen Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping

KepadaYth:
1. Drs. Ec. Soedjono, MM
2. Andrianto,SE,M.Ak
Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Sehubungan dengan telah dipenuhinya persyaratan penulisan skripsi, sebagai mana
diatur dalam :
1. Peraturan Rektor no : 566.1 /PRN/II.3.AU.F/2014 – 03.09.2014, tentang pedoman
Akademik Tahun 2014/2015 Universitas Muhammadiyah Surabaya, perihal
penilaian hasil belajar point 4.5 (Tugas Akhir)
2. Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi UMSurabaya No : 68/ II.3.AU/A/Fak.
Ekonomi/IX/2013 Tentang Pedoman Akademik Pelaksanaan Pendidikan Program
Sarjana (S-1), Bab IV Point C.4 (Prosedur Penilaian Skripsi).
Maka dimohon perkenannya untuk menjadi pembimbing terhadap mahasiswa sebagai
berikut :
Nama : Dwi Rada Nenggar
Nim 20181220040
Prodi : Akuntansi
Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Keefektifan
Pengembalian Piutang pada UD Karisma Nusantara Surabaya

Pembimbing Utama : Drs. Ec. Soedjono, MM


Pembimbing Pendamping : Andrianto,SE,M.Ak

Demikian, atas perhatian dan perkenannya disampaikan terimakasih

Wassalamu’alaikumWr.Wb.

Kaprodi Akuntansi,

Zeni Rusmawati., S.Pd.,M.Pd

TembusanYth, (Tanpa Lampiran):


1. Dekan
2. Kaprodi Akuntansi
3. Mahasiswa Yang Bersangkutan
Surabaya, 25 Januari 2022

Nomor : 050/II.3.AU/FEB/A/2022
Lamp : -
Hal :PERMOHONAN IJIN PENELITIAN UNTUK SKRIPSI

Kepada :
Yth. Pimpinan UD Karisma Nusantara Surabaya
Villa Kalikepiting no. 125 Kab C-1 Surabaya
Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan hormat, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada
kita untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban kita sebagai hamba Allah SWT.
Kami selaku Dekan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surabaya
mengajukan permohonan agar mahasiswa kami dengan identitas dibawah ini
mendapatkan kesempatan untuk mengadakan penelitian di Lembaga/Institusi yang
Bapak/Ibu pimpin.
Adapun maksud dari penelitian tersebut adalah untuk memperoleh informasi/data
sesuai dengan judul skripsi yang telah kami setujui.
Identitas mahasiswa yang akan meneliti :

Nama/NIM : Dwi Rada Nenggar/ 20181220040


Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi
Alamat : Jl Tanah Merah Sayur 5 No. 22 Surabaya
No. Handphone : 085855636925
Judul Skripsi : Evaluasi Pengendalian Intern Terhadap Evektivitas Pengelolaan
Piutang

Demikian permohonan kami, atas perhatian dan perkenannya disampaikan banyak


terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Dekan FEB,

Dr. Mochamad Mochklas.,S.Si.,MM


UD KARISMA NUSANTARA

Jl Villa Kali Kepiiting No. 125 Kav C 1

Surabaya 0822-8888-7101

Hal : Balasan

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Di Surabaya

Berdasarkan Surat nomor 05/II.3.AU/FEB/2022 yang diberikan kepada perusahaan kami tentang
permohonan ijin penelitian untuk Skripsi, maka dengan ini menyatakan bahwa mahasiswi
Universitas Muhammadiyah Surabaya berikut ini :

Nama : Dwi Rada Nenggar


NIM 20181220040
Alamat : Jl Tanah Merah Sayur 5 no. 22 Surabaya
No. HP 085855636925
Judul Skripsi : Evaluasi Pengendalian Intern terhadap Evektifitas pengelolaan Piutang

Telah diizinkan untuk melakukan Penelitian dan Mengambil data perusahaan UD Karisma
Nusantara Surabaya dengan syarat-syarat yang telah disepakati oleh pihak yang bersangkutan.

Demikian Surat ini kami sampaikan, dan atas kerjasamanya kami mengucapkan terimakasih

Surabaya, 26 Januari 2022


Hormat kami,

Pimpinan UD Nusantara
Karisma Surabaya

Budiono, SE
Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Tahun semester : Ganjil 2021/2022


Prodi : S1 Akuntansi
NIM 20181220040
Pembimbing 1 : Drs. Ec Soejono, MM
Nama Mahasiswa : DWI RADA NENGGAR
Pembimbing 2 : Andrianto

No. Tanggal Topik Saran / Komentar Pembimbing

1 2021-09-22 revisi judul proposal skripsi serta perubahan metode penelitian saran metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif karena
beberapa alasan yang tidak memungkinkan menggunakan metode penelitian
kuantitatif Drs. Ec Soejono, MM

2 2021-09-30 penentuan teori yang digunakan dalam bab dua proposal skripsi serta sumber
buku saran menggunakan teori krismiaji dan sumber buku harus terbatas diatas Drs. Ec Soejono, MM
2010
3 2021-10-28 revisi judul proposal skripsi, revisi teori yang digunakan, revisi
kerangka konseptual, saran untuk judul proposal skripsi ada pergantian dari pengembalian piutang Drs. Ec Soejono, MM
menjadi pengelolaan piutang, penambahan teori tentang pengendalian internal
terhadap piutang usaha serta perubahan kerangka konseptual

4 2021-10-31 revisi kerangka konseptual dan revisi bab tiga kerangka konseptual diberikan penjelasan serta perbaikan penyusunan
bab tiga karena sebelumnya tidak sesuai dengan pedoman proposal skripsi, Andrianto
untuk metode penelitian lebih diperjelas lagi untuk
penelitian bukan hanya teori saja
5 2021-11-08 revisi kerangka konseptual untuk penjelasan kerangka konseptual berada di bawah gambar kerangka
konseptual Drs. Ec Soejono, MM

6 2021-11-08 revisi judul proposal skripsi, revisi sistematika penulisan, revisi


penelitian terdahulu untuk piutang lebih diperjelas piutang usaha, untuk sistematika penulisan Drs. Ec Soejono, MM
terdapat di bab satu karena sebelumnya terdapat di bab tiga, penulisan
penelitian terdahulu dibuat tabel serta diberikan persamaan dan perbedaan
7 2021-11-08 revisi format penulisan daftar Pustaka, revisi bab tiga untuk spasi penulisan daftar Pustaka diperbaiki, penjelasan bab tiga
tetantang penelitian agar diperjelas lagi bukan hanya teori saja Andrianto

8 2021-11-17 Penulisan Evektifitas dan koreksi kerangka konseptual perbaikan penulisan Evektifitas menjadi Evektifitas dan penambahan
Nama perusahaan pada kerangka konseptual Drs. Ec Soejono, MM

9 2021-11-23 ACC daftar sempro ACC daftar sempro Drs. Ec Soejono, MM


10 2021-11-23 revisi kerangka konseptual penjelasan tentang penelitian terdahulu dipersingkat agar dalam tabel
terlihat lebih rapi dan ACC maju SEMPRO Andrianto

11 2021-11-23 acc maju sempro ACC daftar sempro Andrianto


12 2022-02-14 bimbingan bab 4 dan bab 5 skripsi acc Andrianto
13 2022-02-15 bimbingan bab 4 skripsi penambahan proposisi dalam bab 4 Drs. Ec Soejono, MM
14 2022-02-15 bimbingan bab 4 dan bab 5 skripsi tabel laporan keuangan lebih dikecilkan dan penutup lebih dijabarkan Drs. Ec Soejono, MM
15 2022-02-16 bimbingan skripsi bab 4 dan bab 5 acc sidang skripsi Drs. Ec Soejono, MM

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Drs. Ec. Soedjono, MM Andrianto,SE,M.Ak


FM-009 PERPUS-07

SURAT KETERANGAN BUKTI BEBAS PLAGIASI

Naskah tugas akhir / skripsi / karya tulis / tesis*) yang diserahkan atas :

Nama : Dwi Rada Nenggar


NIM 20181220040
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi (S1) Akuntansi
Alamat : dsn Morogo Ds PutatKumpul Kec Turi Kab Lamongan
Judul : EVALUASI PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PIUTANG DAGANG DI UD KARISMA NUSANTARA
SURABAYA

telah diserahkan dan memenuhi kriteria batas maksimal yang sudah ditentukan.

Surabaya, 29 Juni 2022


Petugas perpustakaan Mahasiswa,

Putri Rokhmawati Dwi Rada Nenggar

Mengetahui,
Kepala Perpustakaan

Drs. Yarno, M.Pd.

*) DILARANG KERAS MENYEBARLUASKAN FORM INI


ENDORSEMENT LETTER
604/PB-UMS/EL/VII/2022

This letter is to certify that the abstract of the thesis below:

Tittle : Evaluation of Internal Control Against the Effectiveness of Accounts


Receivable Management at UD. Karisma Nusantara Surabaya.
Student’s name : Dwi Rada Nenggar
Student ID Number : 20181220040
Study Program : Accounting, Undergraduate Study, Faculty of Economics and Business,
Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia.

has been endorsed by Pusat Bahasa UMSurabaya for further approval by the examining
committee of the Study Program.

Surabaya, Juli 21, 2022


Chair person,

Dr. Waode Hamsia, M.Pd


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Jl Sutorejo no. 59 Surabaya

PANITIA UJIAN SKRIPSI TINGKAT SARJANA (S-1)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DAFTAR PERBAIKAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Dwi Rada Nenggar

NIM 20181220040

Jurusan : S1 Akuntansi

Hari / Tanggal : Jum’at / 01 April 2022

Kami Telah Menyetujui Perbaikan /Revisi atas Skripsi Mahasiswa tersebut diatas:

No Nama Penguji Tanda Tanggal


Tangan
1. Dr. Dra. Anna Marina, M.Si, Ak, CA 14/06/2022

2. Drs. Ec. Soedjono, MM 15/06/2022

3. Dr.Andrianto,SE,M.Ak 22/06/2022

Catatan
Setiap Mahasiswa membuat rangkap 3

Anda mungkin juga menyukai