Anda di halaman 1dari 125

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN

TERHADAP REWARD DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPUASAN


KERJA KARYAWAN
(Studi pada PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK)

SKRIPSI

Nama : Dina Octafiani

Nim : 43115120426

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2020
1
SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN


TERHADAP REWARD DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPUASAN
KERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Di PT Bank Mandiri Tbk)

Oleh:
Dina Octafiani
NIM : 43115120426

Disetujui untuk Ujian Akhir Skripsi


pada Tanggal:

06 MEI 2020

1. Viciwati,ST,M.Si Pembimbing( )

2. Catur Widayati, SE., MM Dosen Tugas Akhir (……………….)

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana

Dr. Daru Asih, M.Si

i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dina Octafiani

Nim : 43115120426

Program Studi : Manajemen

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah murni hasil karya sendiri apabila saya

mengutip dari hasil karya orang lain, maka saya mencantumkan sumbernya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Saya bersedia dikenai sanksi pembatalan skripsi ini

apabila terbukti melakukan tindakan plagiat (penjiplakan).

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 2020

Dina Octafiani
43115120426

i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Dina Octafiani


Nim : 43115120426
Program Studi : SI Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Beban Kerja Dan
Kepemimpinan Terhadap Reward Dan
Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan (Studi pada karyawan PT Bank
Mandiri (persero) Tbk)
Tanggal Lulus Ujian :

Disahkan oleh :

Pembimbing Ketua Penguji

Viciwati, ST, M.si Mahfizatun Nurhayati, Dr.,MM


Tanggal : Tanggal :

Dekan Ketua Program


Studi S1 Manajemen

Dr. Harnovinsah, Ak., Msi Dr. Daru Asih, M.Si


Tanggal : Tanggal :

ii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban kerja dan


kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan dimediasi reward. Populasi
dalam penelitian ini adalah 40 karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang
Alam Sutera. Sampel yang dipergunakan adalah sebanyak 40 karyawan, dihitung
berdasarkan sampel jenuh.Metode pengumpulan data menggunakan metode
survey, dengan instrumen penelitian adalah kuesioner. Metode analisis data
menggunakan Partial Least Square dengan program SmartPLS 3.0. Hasil penelitian
ini membuktikan bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap
Reward dan Kepuasan Kerja Karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap
Reward.

Kata Kunci: Beban kerja, Kepimpinan, Reward, Kepuasan Kerja Karyawan

iii
ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of workload, leadership on employee


work satisfaction with mediated reward. Population in this research is 40
employees of PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Alam Sutera. The sample
used is 40 employees. The Methods of data collection using survey method, with the
research instrument is a questionnaire. The data analysis method using Partial
Least Square with the SmartPLS 3.0 program. The result of this study indicate that
leadership has a positive and significan effect on the reward and reward has a
positive and significan effect on the employee work satisfaction.

Keywords: workload, leadership,reward, employee work satisfaction.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa tercurahkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Pengaruh Beban Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Reward Dan

Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. BANK MANDIRI

(Persero) Tbk” dengan baik. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Mercu Buana.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari adanya keterbatasan, dan

ketidaksempurnaan dalam penyusunan skripsi ini, baik dari segi isi maupun

penyajiannya. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan

dukungan yang sangat berarti dari berbagai pihak, ibu Viciwati, ST,M.SI selaku

dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan saran, waktu, bimbingan,

semangat, pengetahuan dan nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat yang telah

diberikan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Prof. Dr. Ngadino Surip, MS. selaku Rektor Universitas Mercu Buana.

2. Dr. Harnovinsah, Ak., Msi. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mercu Buana.

3. Dr. Daru Asih, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen S1 Universitas

Mercu Buana.

v
4. Orang tua tercinta Ayah M.Arifudin dan Ibu Rita Morina dan adik saya M.

Aldo Syahputra serta keluarga yang selalu memberikan doa, dorongan serta

inspirasi yang tak ternilai harganya serta semua dukungan baik moral

maupun material.

5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mercu Buana yang telah memberikan segenap ilmunya.

6. Para pimpinan dan rekan-rekan PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk

7. Teman-teman seperjuangan di FEB Manajemen SDM, PEMASARAN,

DAN KEUANGAN angkatan 2015.

Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat

dan dapat menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan pembaca pada

umumnya. Akhir kata dengan segala ketulusan dan kerendahan diri, penulis mohon

maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam skripsi ini.

Jakarta, 06 Mei 2020

Dina Octafiani

vi
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
ABSTRACT ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian.................................................................1
B. Rumusan Masalah Penelitian ...........................................................6
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian .....................................................6
1. Tujuan Penelitian .........................................................................6
2. Kontribusi Penelitian ...................................................................7
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS .......8
A. Kajian Pustaka ..................................................................................8
1. Kepuasan Kerja Karyawan ..........................................................8
a. Definisi Kepuasan Kerja Karyawan ........................................8
b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Karyawan ..............................................................................10
c. Aspek-Aspek dalam Kepuasan Kerja Karyawan ..................12
d. Cara Mengukur Kepuasan Kerja Karyawan .........................16
2. Kepemimpinan ...........................................................................18
a. Dimensi Dan Indikator Kepemimpinan ................................28
3. Beban Kerja ...............................................................................30
a. Pengertian Beban Kerja ........................................................30
b. Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja ............................31
c. Indikator Beban Kerja ...........................................................31
vii
d. Standar Pekerjaan ..................................................................32
e. Efek Beban Kerja ..................................................................32
4. Reward .......................................................................................33
a. Syarat pemberian reward ......................................................34
b. Tujuan Reward ......................................................................35
c. Bentuk Pemberian Reward....................................................36
5. Penelitian Terdahulu ..................................................................38
6. Kerangka Pemikiran ..................................................................42
7. Pengembangan Hipotesis ...........................................................42
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................46
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................46
1. Waktu Penelitian ........................................................................46
2. Tempat Penelitian ......................................................................46
B. Desain Penelitian ............................................................................46
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel ..........................................47
1. Definisi Variabel ........................................................................47
2. Operasionalisasi Variabel ..........................................................49
D. Skala Pengukuran ...........................................................................52
E. Populasi dan Sampel Penelitian .....................................................53
1. Populasi Penelitian .....................................................................53
2. Sampel .......................................................................................54
F. Metode Pengumpulan Data ............................................................54
G. Metode Analisis ..............................................................................56
1. Analisis Deskriptif (Descriptive Analysis) ................................56
a) Deskriptif Responden ............................................................56
b) Deskriptif Variabel ................................................................57
2. Analisis Partial Least Square ....................................................57
3. Langkah-Langkah Pengujian Analisis PLS ...............................57
1. Evaluasi Measurement Model ..............................................57
a) Convergent Validity..........................................................58
4. Model Struktural atau Uji Hipotesis (Inner Model)...................59
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................61
A. Analisis Deskriptif .......................................................................61
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................61
B. Analisis Dimensi ..........................................................................65
1. Struktur organisasi PT BANK MANDIRI TBK .....................65
2. Deskripsi Responden...............................................................65
3. Deskripsi Variabel ....................................................................69
a. Karakteristik Kuesioner berdasarkan Variabel Beban
Kerja ...................................................................................69
C. Analisis Skema Model Partial Least Square (PLS) .....................74
1. Evaluasi Measurement (Outer Model) ....................................75
a) Convergent Validity ............................................................75
b) Average Variance Extracted ..............................................78
c) Uji Validitas ........................................................................78
d) Uji Reliabilitas ....................................................................82
D. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................87
1. Pengaruh Beban Kerja terhadap Reward .................................88
2. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Reward ...........................88
3. Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Reward ........89
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................90
A. Simpulan ......................................................................................90
B. Saran.............................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................93
LAMPIRAN ..........................................................................................................96

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hasil Prasurvey Penentuan Variabel Dari Fenomena .............................4


Tabel 2. 1 Kesesuaian Interaksi Pemimpin Terhadap Bawahan dan Situasi ........25
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu ............................................................................38
Tabel 3. 1 Operational Variabel Beban Kerja, KepemimpinanTerhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Dengan Mediasi Reward ...........................49
Tabel 3. 2 Instrument Skala Likert .........................................................................52
Tabel 3. 3 Komposisi Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang
Alam Sutera Divisi Retail Bisnis. ..........................................................53
Tabel 4. 1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ...............................................66
Tabel 4. 2 Karakteristik Usia Responden ...............................................................67
Tabel 4. 3 Karakteristik Masa Pendidikan .............................................................67
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja ...............................68
Tabel 4. 5 Karakteristik Kuesioner Berdasarkan Variabel Beban Kerja ...............69
Tabel 4. 6 Karakteristik Kuesioner Berdasarkan Variabel Kepemimpinan ...........70
Tabel 4. 7 Karakterstik Kuesioner Berdasarkan Variabel Kepuasan Karyawan ...72
Tabel 4. 8 Karakteristik Kuesioner Berdasarkan Variabel Reward .......................73
Tabel 4. 9 Hasil Pengujian Convergent Validity ...................................................76
Tabel 4. 10 Hasil Nilai Loading Factor .................................................................79
Tabel 4. 11 Average Variance Extracted ...............................................................80
Tabel 4. 12 Cross Loading .....................................................................................81
Tabel 4. 13 Composite Reliability dan Cronbachs Alpha ......................................82
Tabel 4. 14 Nilai R-Square ....................................................................................83
Tabel 4. 15 Hasil Uji Nilai Koefisien Jalur (Path Coeffisients) .............................85
Tabel 4. 16 Hasil Uji Nilai T-Statistic (Bootstraping) ...........................................84
Tabel 4. 17 Uji Hipotesis .......................................................................................85

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ..........................................................................42


Gambar 4. 1 Struktur Organisasi ............................................................................65
Gambar 4. 2 Tampilan Hasil PLS Outer Model .....................................................75
Gambar 4. 3 Model Struktural (Inner Model) ........................................................83

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ..........................................................................96


Lampiran 2 Jawaban Responden (Excel) ............................................................101
Lampiran 3 Karakteristik Responden..................................................................105
Lampiran 4 Hasil Statistik Deskriptif ................................................................106
Lampiran 5 Hasil Uji Model Pengukuran Sebelum Penghapusan ......................107

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan dalam hal pembangunan,

Pemerintah telah mengadakan usaha-usaha yang mengarah pada pembangunan

ekonomi dengan semakin banyaknya didirikan Bank. Peranan Bank sangat berarti

bagi masyarakat yaitu dalam memberikan pelayanan jasa bagi masyarakat berupa

penyimpanan uang masyarakat, penyediaan kredit, dan sebagainya.

Bank merupakan bagian dari sistem keuangan dan pembayaran suatu negara.

Bank yang memperoleh izin berdiri dan beroperasi serta melaksanakan kegiatan

Bank menjadi milik masyarakat. Oleh karena itu, eksistensinya bukan saja dijaga

oleh para pemilik Bank itu sendiri, tetapi juga oleh masyarakat nasional dan

internasional. Sebagai suatu lembaga keuangan, eksistensi Bank tergantung mutlak

pada kepercayaan dari para nasabah yang mempercayakan dana dan jasa-jasa

lainnya yang mereka lakukan melalui Bank pada khususnya dan dari masyarakat

luas pada umumnya. Oleh karena itu, Bank sangat berkepentingan menjaga

kepercayaan masyarakat yang telah menyimpan dananya, maupun yang

menggunakan jasa-jasa Bank lainnya.

Pengertian Bank berdasarkan pasal 1 angka 2 UU Nomor 10 Tahun 1998

tentang Perbankan, yaitu:

”Segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank, mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya

1
2

Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya merupakan langkah-langkah

perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan

sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun organisasional

(Handoko, 2014). Untuk itu diperlukan adanya suatu manajemen yang baik untuk

mengatur orang tersebut secara efektif dan efesien, agar tujuan yang telah

ditetapkan oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju atau

hancur akibat dari kualitas dan tingkah laku manusia yang ada di dalam perusahaan

tersebut.

Perlu dikembangkan potensi pelayanan Perbankan terutama di Bank Mandiri

terhadap nasabahnya dengan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut dapat terwujud

bila setiap perusahaan ataupun badan usaha yang bergerak di sektor perbankan

melakukan berbagai kegiatan atau usaha yang bersifat inovatif untuk

mempertahankan hidupnya, berkembang dan memperoleh laba yang optimal.

Usaha yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan perusahaan, salah satunya

adalah mempunyai karyawan yang punya kinerja yang baik. Kinerja yang baik akan

mampu membantu tercapainya tujuan perusahaan sesuai dengan yang telah

direncanakan. Kinerja merupakan sikap, nilai, moral, serta alasan internal dan

eksternal yang mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak dalam profesinya

(Mitchell, 2012). Pengaruh kinerja karyawan sangat besar dalam menentukan

berkembangnya sebuah perusahaan, untuk mendorong karyawan bekerja dengan

baik sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja dan pencapaian tujuan organisasi.

Kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain Kepuasan Kerja Karyawan,

kemampuan karyawan, motivasi, lingkungan kerja, kepemimpinan (Kuswadi,


3

2017). Penelitian ini menekankan pada tiga variabel penting yaitu kepemimpinan,

beban kerja, dan Kepuasan Kerja Karyawan .

Bank Mandiri (BMRI) adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan

merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank

ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi

perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999,

empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara

(BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan

Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.

Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses

konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti

dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi.

Disamping itu dikarenakan proses merger antara bank-bank yang disebutkan diatas

dengan budaya dan ritme kerja yang sangat berpengaruh untuk Bank Mandiri itu

sendiri tentunya sangat berpengaruh pada penentuan beban kerja untuk seluruh

karyawan Bank Mandiri, dan juga cara kepemimpinan antara bank yang dimerger

pun sangat berbeda dengan cara kepemimpinan Bank Mandiri hal ini akan sangat

berpengaruh besar terhadap Kepuasan Kerja Karyawan yang ada dibawah

kepemimpinannya tersebut.

Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh

platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari

keempat legacy bank. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda

tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang


4

berlangsung selama tiga tahun, di mana program pengganti tersebut difokuskan

untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen retail banking.

Tabel 1. 1
Hasil Prasurvey Penentuan Variabel Dari Fenomena

TIDAK
NO PERANYATAAN SETUJU
SETUJU
Pimpinan diperusahaan saya tidak selalu
1. memberikan semua tanggung jawab kepada 61,5 % 38,5 %
bawahannya
Pimpinan diperusahaan saya bekerja memilki
kecenderungan memotivasi para pengikutnya
2. 46,2 % 53,8 %
dengan memikatnya secara materi namun
dengan pengawasan yang ketat
Pimpinan diperusahaan saya bekerja memiliki
3. kecenderungan senang menginspirasi pengikut 84,6 % 15,4 %
guna mencapai tujuan organisasi
Perusahaan ditempat saya bekerja memberikan
4. toleransi kepada karyawannya untuk berinovasi 92,3 % 7,7 %
secara bebas guna memajukan perusahaan
Perusahan ditempat saya bekerja menjelaskan
mengenai tujuan organisasi kepada
5. 84,6 % 15,4 %
karyawannya untuk mencapai visi perusahaan
guna meningkatkan kinerja karyawan
Perusahaan ditempat saya bekerja mendorong
unit-unit divisi untuk bekerja dengan cara
6. 80,8 % 19,2 %
yang terkoordinasi untuk dapat mendorong
kuantitas pekerjaan yang dihasilkan
perusahaan saya sudah memberikan insentif
7. yang cukup layak kepada saya ,berdasarkan 61,5 % 38,5 %
kepada kinerja saya yang telah saya lakukan
Saya merasa puas dengan skema bonus yang
8. 50 % 50 %
diberikan oleh perusahaan
Saya merasa puas dengan bonus yang sudah
9. 50 % 50 %
berikan perusahaan saya
Perusahaan saya menjamin jenjang karir saya
10. 53,8 % 46,2 %
meningkat
Perusahan saya selalu memberikan penilaian
11. untuk promosi berdasarkan prestasi dan hasil 73,2 % 30,8 %
kinerja karyawan
Kebijakan perusahaan dalam menempatkan
12. 73,1 % 26,9 &
saya sesuai dengan keterampilan saya
Saya merasa pekerjaan yang saya kerjakan
13. 65,4 % 34,6 %
sesuai dengan income yang saya terima
5

Lanjutan Tabel 1.1


Hasil Prasurvey Penentuan Variabel Dari Fenomena

TIDAK
NO PERANYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa pekerjaan yang diberikan
14. 69,2 % 30,8 %
perusahaan tidak terlalu berlebihan
Saya mempunyai cukup waktu untuk
15. 73,1 % 26,9 %
menyelesaikan semua pekerjaan

Berdasarkan dari hasil prasurvey yang sudah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa variabel beban kerja, kepemimpinan, Kepuasan Kerja Karyawan dan reward

memiliki nilai rata-rata dibawah 70 %, sehingga dapat dinyatakan sebagai sebuah

fenomena, nilai 70% diambil dari Sofyan Siregar (2017) dimana nilai dikatakan

baik jika minimal 70% responden merasa puas atau setuju.

Kepuasan kerja kayawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam

Sutera. pada umumnya belum maksimal ditunjukan dari hasil prasurvey dengan

bobot nilai rata-rata dibawah 70%. Hal tersebut menunjukan bahwa karyawan PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera. Dalam hal kepuasan kerja

karyawan belum maksimal dikarenakan faktor-faktor variabel dari pengaruh beban

kerja dan kepemimpinan dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam

Sutera. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik mengadakan penelitian

dengan judul “Analisis Pengaruh Beban Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan Dan Dampaknya Terhadap Reward PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera”


6

B. Rumusan Masalah Penelitian


1) Apakah Beban kerja, berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera?

2) Apakah Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera?

3) Apakah Reward berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera?

4) Apakah Beban Kerja berpengaruh terhadap reward PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk Cabang Alam Sutera ?

5) Apakah Kepemimpinan berpengaruh terhadap reward PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk Cabang Alam Sutera ?

C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera?

2) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera?

3) Untuk mengetahui pengaruh reward terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera?

4) Apakah Beban Kerja berpengaruh terhadap reward PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk Cabang Alam Sutera ?

5) Apakah Kepemimpinan berpengaruh terhadap reward PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk Cabang Alam Sutera ?


7

2. Kontribusi Penelitian

1) Kontribusi Teoritis

Sebagai referensi (kepustakaan) dan masukan bagi pihak-pihak yang

memerlukan informasi mengenai pengaruh beban kerja, kepemimpinan

terhadap Kepuasan Kerja Karyawan yang dimediasi dengan reward. Dan

penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan

dengan menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Manajemen Ekonomi Bisnis Universitas Mercu Buana.

2) Kontribusi Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam pengembangan perusahaan dan pengambilan keputusan di bidang

pengelolaan sumber daya manusia, khususnya dalam mencapai tujuan

perusahaan dengaan cara mengetahui kepuasan PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk Cabang Alam Sutera.


BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Kepuasan Kerja Karyawan


Kepuasan kerja dipandang sangat penting yang dapat mempengaruhi

jalannya organisasi secara keseluruhan. Setiap organisasi memiliki tujuan

untuk mencapai kinerja yang seoptimal mungkin. Peningkatan kinerja

organisasi yang seoptimal mungkin tidak lepas dari kepuasan kerja karyawan,

sebagai salah satu factor yang menentukan kinerja organisasi (Marselius dan

Rita Andarika, 2013). Berkaitan dengan usaha peningkatan Kepuasan Kerja

Karyawan , salah satu permasalahan dasar adalah bagaimana sebenarnya

meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan dalam suatu organisasi serta

bagaimana persepsi karyawan atas faktor-faktor tersebut.

a. Definisi Kepuasan Kerja Karyawan

Spector (2015) mengatakan bahwa: “Job satisaction is simply how

people feel about their jobs and different aspects of their jobs”. Yang

berarti Kepuasan Kerja Karyawan adalah bagaimana perasaan seseorang

terhadap pekerjaan dan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya.

Kemudian McKenna (2015) menambahkan bahwa “Job satisfaction

is associated with how well our personal expectation at work are in line

with outcomes”. Kepuasan Kerja Karyawan itu berasosiasi dengan

seberapa baik harapan personal kita dalam pekerjaan sejalan dengan hasil

yang dikeluarkan. Jadi disini dapat dilihat bahwa kepuasan kerja karyawan
8
9

merupakan keserasian antara harapan dan kenyataan yang ada dalam

pekerjaan. Jika harapan seorang karyawan tehadap pekerjaan mereka

sesuai dengan kenyataan yang ada, maka mereka cenderung akan

mengalami kepuasan kerja.

Sebaliknya, jika harapan seseorang terhadap pekerjaannya tidak

sesuai dengan kenyataan yang ada, maka ia akan mengalami

ketidakpuasan kerja.Selain itu, Wexley dan Yulk dalam bukunya Moh.

As’ad memberikan batasan tentang kepuasan kerja yaitu “is the way an

employee feels about his job”. Ini berarti kepuasan kerja sebagai perasaan

seseorang terhadap pekerjaannya. Kemudian Blum dalam buku tersebut

juga mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang

merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor

pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan social individual diluar kerja.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja adalah sikap seseorang dimana didalamnya terdapat

perasaandan perilaku, sebagai hasil dari persepsi mereka terhadap

pekerjaan dan faktor-faktor yang terkandung di dalamnya. Persepsi

mereka adalah persepsi yang positif sehingga sikap yang dihasilkan berupa

sikap yang positif juga. Kemudian sikap tersebut adalah hasil dari

kesinambungan antara harapan dan kenyataan yang ada dialami oleh

seseorang berkaitan dengan pekerjaannya dan faktor-faktor yang berkaitan

dengan kepuasan kerja.


10

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi Kepuasan Kerja

Karyawan . Salah satu faktor yang dikemukakan oleh Robbins. Menurut

Robbins faktor penentu Kepuasan Kerja Karyawan yaitu gaji, kondisi

kerja dan hubungan kerja baik dengan atasan maupun rekan kerja

(Robbins, 2016).

(1) Gaji

Menurut Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah

absolut dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji memenuhi

harapan-harapan tenaga kerja dan bagaimana gaji diberikan. Selain untuk

pemenuhan kebutuhan dasar, uang juga merupakan simbol dari

pencapaian, keberhasilan dan pengakuan/penghargaan.

Berdasarkan teori keadilan Adams, orang yang menerima gaji yang

dipersepsikan terlalu kecil akan mengalami ketidakpuasan. Jika gaji

dipersepsikan adil berdasarkan tuntutan-tuntutan pekerjaan, tingkat

keterampilan individu dan standar gaji yang berlaku untuk kelompok

pekerjaan tertentu maka ada kepuasan kerja.

Jika dianggap gajinya terlalu rendah, pekerja akan merasa tidak

puas. Tapi jika gaji dirasakan tinggi atau sesuai dengan harapan, pekerja

tidak lagi tidak puas, artinya tidak ada dampak pada motivasi kerjanya.

Gaji atau imbalan akan mempunyai dampak terhadap motivasi kerja

seseorang jika besarnya imbalan disesuaikan dengan tinggi prestasi

kerjanya.
11

(2) Kondisi Kerja Yang Menunjang

Bekerja dalam ruangan atau tempat kerja yang tidak menyenangkan

(uncomfortable) akan menurunkan semangat untuk bekerja. Oleh karena

itu perusahaan harus membuat kondisi kerja yang nyaman dan

menyenangkan sehingga kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan

menimbulkan kepuasan kerja.

(3) Hubungan Kerja

Ada tenaga kerja yang dalam menjalankan pekerjaannya memperleh

masukan dari tenaga kerja lain (dalam bentuk tertentu). Keluarannya

(barang yang setengah jadi) menjadi masukan untuk tenaga kerja lainnya.

Misalnya pekerjaan konveksi. Hubungan antar pekerja adalah hubungan

ketergantungan sepihak yang berbentuk fungsional.

Kepuasan kerja yang timbul karena mereka dalam jumlah tertentu

berada dalam suatu ruangan sehingga dapat berkomunikasi. Bersifat

kepuasan kerja yang tidak menyebabkan peningkatan motivasi kerja.

Dalam kelompok dimana para pekerjanya harus bekerja sebagai satu

tim, kepuasan kerja mereka dapat timbul karena kebutuhan-kebutuhan

tingkat tinggi mereka seperti harga diri, aktualisasi diri dapat dipenuhi dan

mempunyai dampak pada motivasi kerja mereka.


12

(4) Hubungan dengan atasan

Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja

adalah tenggang rasa. Hubungan fungsional mencerminkan sejauhmana

atasan membantu tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan

yang penting bagi tenaga kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada

ketertarikan antar pribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai

yang serupa, misalnya keduanya mempunyai pandangan hidup yang sama.

Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan adalah jika

kedua jenis hubungan adalah positif. Atasan yang memiliki ciri pemimpin

yang transformasional, maka tenaga kerja akan meningkat motivasinya

dan sekaligus dapat merasa puas dengan pekerjaannya.

Faktor lain yang dapat menetukan kepuasan kerja adalah pekerjaan

yang secara mental menantang. Karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka dan menawarkan beragam

tugas,kebebasan, dan umpan balik mengenai betapa baik mereka

mengerjakannya. Karakteristik ini membuat kerja secara mental

menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan

kebosanan, tetapi yang terlalu banyak menantang menciptakan kebosanan,

tetapi yang terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan

gagal.

c. Aspek-Aspek dalam Kepuasan Kerja Karyawan

Menurut Spector (2015), dalam Kepuasan Kerja Karyawan terdapat

aspek-aspek yang mempengaruhinya. Aspek-aspek tersebut adalah gaji,


13

kesempatan untuk promosi, atasan atau pemimpin, tunjangan tambahan,

penghargaan dari perusahaan, peraturan dan prosedur kerja, rekan kerja,

jenis kerja, dan komunikasi dalam perusahaan.

(1) Gaji

Aspek ini mengukur kepuasan keryawan berkaitan dengan

penghasilan atau gaji yang diterimanya. Penghasilan adalah sesuatu yang

didapat oleh karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah mereka

lakukan kepada perusahaan. Tidak selamanya gaji yang tinggi dapat

menghasilkan kepuasan kerja (Robbins, 2016). Yang lebih dapat

menimbulkan kepuasan kerja adalah gaji yang didapat dengan pekerjaan

yang dilakukan (McKenna, 2000). Adil disini adalah berarti ia mendapat

imbalan yang sesuai dengan apa yang telah ia lakukan untuk perusahaan.

(2) Kesempatan untuk promosi

Aspek ini mengukur sejauh mana seorang karyawan puas dengan

kesempatan promosi yang diberikan oleh perusahaan. Kesempatan untuk

promosi adalah kesempatan yang diberikan oleh perusahaan kepada

seorang karyawan untuk naik pangkat dalam pekerjaannya atau dalam

perusahaan tersebut. Senada dengan penghasilan, seseorang akan lebih

merasa puas apabila kesempatan untuk promosi dalam perusahaan

memang pantas ia dapatkan dan sesuai dengan apa yang telah ia lakukan

untuk perusahaan (McKenna, 2015).

(3) Tunjangan
14

Aspek ini mengukur sejauh mana seorang karyawan puas dengan

tunjangan tambahan yang diberikan oleh perusahaan. Tunjangan tambahan

adalah tambahan pendapatan di luar gaji sebagai bantuan dari perusahaan,

seperti tunjangan kesehatan dan tunjangan rekreasi. Serupa dengan

bayaran dan kesempatan untuk promosi, seseorang akan lebih merasa puas

apabila tunjangan tambahan yang ia terima adalah memang pantas ia

peroleh sesuai dengan apa yang telah ia lakukan untuk perusahaan

(McKenna, 2015).

(4) Pimpinan

Pekerja percaya bahwa atasan atau pimpinan mereka adalah orang

yang kompeten, mengetahui minat mereka, perhatian, tidak mementingkan

diri sendiri, memperlakukan mereka dengan baik dan menghargai mereka

cenderung akan mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi pula.

Kualitas atasan juga mempengaruhi kepuasan kerja. Kualitas tersebut

adalah gaya pengawasan, teknik pengawasan, kemampuan hubungan

interpersonal, dan kemampuan administrasi. Komunikasi merupakan

aspek lain dari atasan yang memiliki kualitas yang baik. Pekerja akan

merasa lebih puas dengan pekerjaannya jika mereka memiliki kesempatan

untuk berkomunikasi dengan atasannya.

(5) Penghargaan dari perusahaan

Aspek ini mengukur kepuasan seorang karyawan terhadap

penghargaan yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan performa atau


15

hasil kerja mereka. Penghargaan dari perusahaan adalah sesuatu yang

diberikan oleh perusahaan sebagai tanda penghargaan dari performa kerja

mereka. Penghargaan ini bisa berupa bonus tahunan, atau kenaikan gaji

dan kenaikan pangkat. Jika seseorang tidak menerima penghargaan dari

perusahaan sehubungan dengan hasil yang telah ia sumbangkan kepada

perusahaan maka ia akan cenderung tidak puas dengan pekerjaannya.

Namun jika perusahaan menghargai hasil kerja karyawan, karyawan

tersebut akan lebih puas terhadap pekerjaannya.

(6) Peraturan dan Prosedur kerja

Aspek ini mengukur kepuasan seseorang berkaitan dengan peraturan

dan prosedur kerja. Peraturan dan prosedur kerja adalah peraturan dan

prosedur yang berkaitan dengan pekerjaan,seperti tata tertib, birokrasi dan

beban kerja. Jika birokrasi di perusahaan terlalu rumit dan membuat

karyawan frustasi, maka ia akan cenderung mengalami ketidakpuasan

kerja. Namun, jika birokrasi perusahaan “ramah” terhadap karyawan,

maka mereka akan lebih mengalami kepuasan kerja.

(7) Rekan kerja

Aspek ini mengukur kepuasan kerja sehubungan dengan seseorang

dengan rekan kerja. Rekan kerja adalah orang-orang yang berada dalam

satu lingkungan seseorang. Rekan kerja yang supportif dan menyenangkan

serta hubungan yang rukun dan saling melengkapi dianggap lebih dapat

menimbulkan kepuasan kerja (McKenna, 2015). Namun jika terdapat


16

konflik yang bisa menyebabkan lingkungan kerja menjadi tidak kondusif,

maka karyawan akan mengalami ketidakpuasan kerja.

(8) Jenis kerja

Aspek ini mengukur kepuasan kerja yang berkaitan dengan

pekerjaan itu sendiri. Hal-hal tersebut meliputi deskripsi kerja, variasi

tugas, peran kerja dan jadwal kerja.

(9) Komunikasi dalam perusahaan

Aspek ini mengukur kepuasan kerja seseorang terhadap komunikasi

yang terjadi dalam perusahaan. Komunikasi dalam perusahaan adalah

pergerakan alur informasi antar karyawan, apakah lancar atau memiliki

banyak masalah dan gangguan. Jika komunikasi dalam perusahaan lancar

dan tidak mengalami masalah, maka karyawan akan merasa lebih puas.

Namun jika komunikasi dalam perusahaan macet dan banyak terjadi

kesalah pahaman, maka karyawan akan cenderung mengalami ketidak

puasan.

d. Cara Mengukur Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja dapat diukur dengan metode wawancara ataupun

kuesioner. Metode yang banyak digunakan adalah kuesioner. Skala- skala

yang telah digunakan sebelumnya antara lain Job Descriptive Index,

Minnesota Satisfaction Questionnaire, dan Job Diagnostic Survey. Skala-

skala tersebut mengukur facet atau aspek-aspek dari kepuasan kerja.

Adapun skala yang mengukur kepuasan kerja secara keseluruhan salah

satunya adalah Michigan Organizational Assessment Questionnaire


17

Satisfaction Subscale (Camman,et al), kepuasan kerja dalam penelitian ini

akan diukur dengan menggunakan skala Michigan Organizational

Assessment Questionnaire Satisfaction Subscale (MOAQ).

Penulis memilih menggunakan teori Michigan Organizational

Assessment Questionnaire Satisfaction Subscaleuntuk mengukur

kepuasan kerja karena teori ini termasuk ke dalam pendekatan kepuasan

kerja yakni pendekatan global (global approach), dan pendekatan global

ini melihat kepuasan kerja sebagai kesatuan dari perasaan individu secara

menyeluruh terhadap pekerjaaannya. Dalam pengukurannya, yang diukur

adalah kepuasan individu secara keseluruhan terhadap pekerjaannya tanpa

melihat aspek-aspek yang terdapat dalam pekerjaan tersebut (Spector,

2015). Sementara Jewel dan Siegall (2012) menyebut pendekatan ini

sebagai konsep satu dimensi, yaitu semacam ringkasan psikologi dari

semua aspek yang disukai atau tidak disukai dari suatu pekerjaan.

MOAQ terdiri dari tiga item skala kepuasan kerja secara

keseluruhan. Skala tersebut adalah :

a. Secara keseluruhan saya puas dengan pekerjaan saya saat ini,

b. Secara umum, saya tidak suka dengan pekerjaan saya saat ini,

c. Secara umum, saya suka bekerja di sini.

Skala ini sederhana dan singkat yang membuatnya ideal untuk

digunakan dalam kuesioner yang berisi banyak skala.

Dalam penelitian ini teori yang dipakai untuk mengukur kepuasan

kerja adalah teori Michigan Organizational Assessment Questionnaire


18

Satisfaction Subscale dari Camman.et.al yang berisi 3 item pertanyaan

untuk mengukur kepuasan kerja secara keseluruhan.

2. Kepemimpinan

Dalam kehidupan organisasi ataupun perusahaan, kepemimpinan

memegang peranan penting didalam usaha mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi

ia perlu bawahan atau orang lain diajak bekerja sama untuk mencapai suatu

tujuan yang memang diinginkan bersama. Kepemimpinan adalah keseluruhan

aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama

untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama (Martoyo,

2013). Dari definisi di atas jelas bahwa kepemimpinan yang baik akan

mendorong suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Keith Davis (2016) bahwa kepemimpinan adalah kemampuan

untuk mempengaruhi karyawan dengan rasa semangat demi tercapainya

tujuan yang telah ditentukan. Kepemimpinan merupakan faktor manusia yang

mengikat suatu kelompok secara bersama-sama dan mendorong mereka

kesuatu tujuan.

Pemimpin merupakan sumber daya organisasi yang sangat strategis.

Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai wewenang untuk

memerintah orang lain, dimana dalam menjalankan pekerjaannya untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan menggunakan bantuan orang lain.

Tanggung jawab seorang pimpinan adalah mendorong kelompok-kelompok

ke arah tujuan yang bermanfaat (Keith Davis 2016). Setiap anggota kelompok
19

harus dapat merasakan bahwa mereka memiliki sesuatu yang bermanfaat dan

harus dilakukan dengan kepemimpinan yang baik dan sumber-sumber daya

yang tersedia.

Ada empat faktor yang mendukung keberhasilan seorang pemimpin, yaitu:

a) Kemampuan melihat organisasi sebagai keseluruhan.

b) Kemampuan mengambil keputusan.

c) Kemampuan mendelegasikan wewenang.

d) Kemampuan menanamkan kesetiaan.

Baik tidaknya suatu kepemiminan akan menentukan kinerja karyawan.

Kepemiminan yang menggairahkan karyawan merupakan sumber motivasi,

sumber semangat dan dan sumber disiplin dalam melaksanakan kerja menjadi

tanggung jawab mereka (Bejo Siswanto, 2013) sehingga perusahaan yang

ingin sukses harus menunjukan kepemiminan yang baik agar karyawan

mempunyai semangat kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sedangkan menurut Roach dan Behling, kepemimpinan merupakan

suatu proses mempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai tujuan.

Sebagaimana yang dikutip oleh Hughes: “Leadership is the process of

influencing an organized group toward accomplishing its goals”.

Dari pernyataan tersebut, kepemimpinan melibatkan pemimpin dan

pengikut. Kepemimpinan (leadership) dan kepengikutan (followership)

merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Efektif tidaknya pengikut

didasari oleh tipe-tipe pengikut yang (Kelley, 2014) dibagi menjadi lima tipe

pengikut, yaitu Alienated Followers (senang menunjuk aspek-aspek negatif


20

dari organisasi, sering tidak mengeluarkan usaha terbaik mereka, memikirkan

diri sendiri. Pemimpin melihat tipe pengikut seperti ini sebagai penyebab

masalah, negatif, tidak mudah dipengaruhi, dan kurang dapat membuat

keputusan/menilai), Conformist Followers (pengikut aktif, melaksanakan

perintah tanpa mengkritik, sangat aktif dalam bekerja tetapi menolak bila

bertentangan dengan standar perilaku sosial atau kebijakan organisasi),

Pragmatist Followers (pengikut yang jarang berkomitmen pada tujuan

kelompok kerja tetapi mereka belajar untuk tidak membuat masalah, mereka

menunjukkan citra diri yang ambigu antara karakteristik positif dan negatif,

sisi positifnya adalah mereka melihat hal dalam perspektif, mengetahui

bagaimana bekerja dalam suatu sistem dan menyelesaikan pekerjaan, serta

mengikuti aturan dalam permainan. Sisi negatifnya adalah mereka jadi

terlihat memainkan permainan politik, melakukan penawaran untuk

memaksimalkan kepentingan pribadi, tidak menyukai risiko dan cenderung

untuk menutupi jejak, menjadi seorang yang birokrat yang setia pada

peraturan daripada semangat atau inti dalam bekerja, mereka menganggap

menghindari kegagalan lebih penting daripada apa yang mungkin didapat dari

kesuksesan), kemudian ada tipe Passive Followers (mereka tidak

menjalankan tugas/pekerjaan dengan antusias, mereka mengharapkan

pemimpin untuk berpikir, kurangnya inisiatif dan tanggung jawab, mereka

memerlukan pengarahan terus-menerus saat menjalankan pekerjaan mereka,

pemimpin melihat mereka sebagai orang yang malas, tidak kompeten, dan

tidak mempunyai motivasi), dan yang terakhir adalah Exemplary Followers


21

(mereka dengan tipe ini menunjukkan gambaran yang konsisten kepada setiap

orang yang berhubungan dengan mereka, digambarkan sebagai orang yang

mandiri, kreatif, dan bersedia bertahan menjadi superior (menonjol diantara

yang lain), menggunakan bakatnya untuk kepentingan organisasi, pembuat

kesepakatan, bukan perusak/penghancur kesepakatan).

Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa kepemimpinan merupakan

proses memengaruhi orang lain untuk mencapi tujuan. Salah satu cara

seorang pemimpin memengaruhi pengikutnya adalah dengan kekuasaan yang

dimilkinya. Seseorang yang mempunyai kekuasaan, dapat menggunakan

kekuasaannya untuk mempengaruhi orang lain. Jadi, pemimpin

menggunakan kekuasaaannya sebagai alat untuk mencapai tujuan kelompok.

Orang-orang mematuhi kemauan atau pengarahan orang lain karena

pematuhan itu menghasilkan manfaat yang positif. Dalam suatu konteks

organisasional imbalan dapat berupa uang, penilaian kinerja yang

mendukung, kenaikan pangkat, penugasan kerja yang menarik, rekan yang

ramah, informasi yang penting, dan giliran kerja atau daerah jual yang lebih

disukai), Expert Power atau kekuasaan pakar (kekuasaan yang dimiliki

sebagai akibat kepakaran atau keahlian, keterampilan istimewa, atau

pengetahuan), yang terakhir adalah Referent power atau kekuasaan rujukan

(dasar kekuasaan ini adalah pemihakan kepada seseorang yang mempunyai

sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan. Kekuasaan rujukan

berkembang dari pengaguman akan orang lain dan suatu hasrat untuk seperti
22

orang tersebut. Maka dalam arti tertentu, sangat mirip dengan karisma yang

dimiliki oleh seseorang.

Setelah mengetahui sumber kekuasaan sebagai kekuatan potensial

untuk mempengaruhi orang lain, maka ada tindakan nyata untuk dapat

mempengaruhi orang lain yang dikenal sebagai taktik-taktik mempengaruhi

yang terdiri atas rational persuasion, inspirational appeals, consultation,

ingratiation, personal appeals, coalition tactics, pressure tactics, dan

legitimizing tactics. Dalam buku ”Perilaku Organisasi” (Robbins, 2016)

menyebutkan strategi taktik yang terdiri dari nalar, keramahan, koalisi, tawar-

menawar, ketegasan, otoritas lebih tinggi, dan sanksi.

Kepemimpinan, selain melibatkan pemimpin dan pengikut, proses yang

terjadi juga melibatkan situasi. Pemimpin, pengikut, dan situasi merupakan

elemen-elemen yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Seorang

pemimpin harus melihat situasi dan kondisi pengikutnya untuk menerapkan

kepemimpinan yang tepat. Paul Hersey dan Ken Blanchard mengembangkan

teori yang dikenal dengan Situational Leadership Theory. Teori ini

menyatakan bahwa kepemimpinan dapat berhasil bila menggunakan gaya

kepemimpinanyang tepat. Gaya kepemimpinan yang tepat dilakukan dengan

melihat pada tingkat kesiapan (readiness) atau kematangan (maturity)

pengikut. Teori ini berdasarkan atas perilaku tugas dan hubungan dan

menggambarkan hubungan antara kematangan yang berkaitan dengan tugas

dengan gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kematangan

pengikut yang bergerak dari tingkat tidak matang ke tingkat yang matang.
23

Perilaku tugas adalah kadar sejauhmana pemimpin menyediakan

arahan kepada bawahannya, dengan memberitahukan apa yang harus

dilakukan, kapan dilakukannya, dan dimana melakukannya, serta bagaimana

melakukannya. Perilaku hubungan adalah kadar sejauhmana pemimpin

melakukan hubungan dua arah dengan bawahannya. Jadi, penekanan pada

Situational Leadership adalah terletak pada perilaku pemimpin dalam

hubungannya dengan bawahan. Gaya kepemimpinan yang disesuaikan

tersebut adalah telling, selling, participating, dan delegating.

Pemimpin juga dapat mempengaruhi bawahan dengan memberikan

pengarahan kepada bawahannya dan menunjukkan bagaimana cara terbaik

mencapai tujuan mereka. Inilah yang disebut sebagai Path-Goal Theory yang

dikembangkan oleh Robert House. Pemimpin diharapkan berperilaku sesuai

dengan kebutuhan bawahan sehingga perilaku tersebut dapat diterima

olehbawahan. Tetapi kepuasan bawahan juga tergantung dari karakter

bawahan itu sendiri. Ada empat perilaku pemimpin dalam teori ini, yaitu

Directive Leadership, Supportive Leadership, Participate Leadership,

Achivement- oriented Leadership.

Pemimpin yang mengarahkan (directive) digambarkan sebagai

pemimpin yang selalu memberitahukan bawahan apa yang harus dilakukan,

bagaimana melakukannya, kapan harus dilakukan, dan keterkaitan pekerjaan

dengan pihak lain. Pemimpin yang mendukung (supportive) digambarkan

sebagai pemimpin yang memiliki interaksi baik dengan bawahannya,

menunjukkan kepedulian atas kesejahteraan bawahan, dan cenderung terbuka


24

serta mendekatkan diri kepada bawahan. Pemimpin yang berpartisipasi

(partisipative) digambarkan sebagai pemimpin yang cenderung berbagi

permasalahan kerja kepada bawahan dan mengumpulkan ide-ide mereka,

kepedulian, dan saran-saran yang kemudian menimbang masukan-masukan

ini ke dalam proses pembuatan keputusan. Pemimpin yang berorientasi pada

prestasi (achievement-oriented) digambarkan sebagaiperpaduan pemimpin

yang berkemauan (demanding) dengan pemimpin yang memberikan

dukungan (supporting) dalam berinteraksi dengan bawahannya. Empat

perilaku dalam Path-Goal Theory hampir sama dengan Situational

Leadership Theory oleh Hersey dan Blanchard (telling, selling, participating,

dan delegating).

Hubungan pemimpin dengan bawahan dapat digambarkan secara

terperinci dengan melihat kaitan sikap pemimpin yang ditunjukkan

terhadap locus of control bawahan.

Dengan penerapan gaya kepemimpinan yang tepat dengan kondisi

bawahan dan situasi kerja yang dihadapi, motivasi bawahan dapat

ditingkatkan. Pentingnya meningkatkan motivasi karena determinan yang

penting bagi prestasi individu adalah motivasi. Motivasi merupakan suatu

konsep yang digunakan untuk menguraikan kekuatan-kekuatan yang bekerja

terhadap atau di dalam diri individu untuk memulai dan mengarahkan

perilaku. Seseorang melakukan apa yang mereka lakukan didorong oleh

adanya motivasi. Jadi, pemimpin yang efektif harus dapat memotivasi orang-
25

orangnya untuk menyelesaikan tugas/pekerjaannya, karena motivasi pekerja

sangat berkaitandengan kesuksesan suatu organisasi.

Cara memotivasi setiap orang tidaklah sama, karena setiap orang adalah

berbeda. Untuk itu diperlukan pemahaman akan kebutuhan orang lain dan

menciptakan kondisi dimana kebutuhan individu dapat terwujud beriringan

dengan harapan untuk mengembangkan organisasi. Menciptakan kondisi

yang baik dengan membentuk kepemimpinan yang efektif dapat

divisualisasikan dalam table 2.1 berikut ini:

Tabel 2. 1
Kesesuaian Interaksi Pemimpin Terhadap Bawahan dan Situasi

Pemimpin Situasi
Karakteristik Karakteristik
Karakteristik
Perilaku Karakteristik Karyawan grup dan
Tugas
organisasi
-
Ketidakpuasa
n
- Menunjukkan - Tingkat stres
kepedulian atas - Kepercayaan diri tinggi(stressful
kebutuhan yang rendah ) - Konflik
karyawan - Rasa rendah diri - Tugas sangat eksternal
- Membantu - Kekhawatiran terstruktur - Grup yang
Supportive
karyawan tinggi bahwa - baru
mengembangk pemimpin Membu terbentuk
an kemampuan sebagai pemberi tuhkan
dan karir dukungan kreativitas
-
Membu
tuhkan
pembelajaran
- - Kebutuhan - Tingginya - Grup besar
Merencanaka untuk struktur - Organisasi
n, berprestasi tugas birokrasi
Directive
menjadwalka - Menginginkan - Tingkat stres - Grup positif
n, dan adanya tinggi menghasilka
memberikan (stressful) n norma
26

tangggung kejelasan - Keterkaitan - Pemimpin


jawab tugas- tugas tugas dengan
- Memotivasi diantara keahlian
dan pengikut tinggi
menunjukkan - Komunikasi - Pemimpin
keahlian langsung yang
antara mendukung
pengikut
dengan
pelanggan
- - Kompetensi - Keharmonis
kerja an grup
Mengumpulka - Kebutuhan - Pekerjaan
- Kepercayaa
n informasi untuk mandiri penting
n pada
dari pengikut dan tumbuh - Membutuhk
pemimpin
- Pembuatan - Internal locus an
of control komitmen - Keahlian
Participative keputusan
-Mengharapkan pengikut pemimpin
bersama
partisipasi Ketidakpast dalam
dengan -
ian mengatasi
pengikut
konflik
(manajemen
konflik)
27

Lanjutan Tabel 2.1


Kesesuaian Interaksi Pemimpin Terhadap Bawahan dan Situasi

Pemimpin Situasi
Karakteristik Karakteristik
Karakteristik
Perilaku Karakteristik Karyawan grup dan
Tugas
organisasi
Reward: - Pengikut - Pengukura - Pemimpin
- adalah n kinerja mengontrol
Menugaskan anggota dari yang penghargaanpe
pekerjaan kesatuan akurat nting yang
yang grup kerja diberitahuk diinginkan
menyenangk dengan an secara pengikut
norma
an jelas - Kedudukan
kinerja yang
Leader - Pemberian kepada pemimpin
positif
reward and penghargaan - pengikut dalam
punishment - Menaikkan Penghargaa - Kinerja organisasi
gaji n pada berada di level
mempunyai dasarnya tinggi atau
nilai dan ditentukan mempunyai
diharapkan oleh status yang
oleh keahlian tinggi dalam
pengikut dan usaha organisasi

Punishment: - Tangible - Pemimpin


- rewards mengetahui
Menugaskan diberikan dirinya
pekerjaan dengan adil sebagai
Leader yang tidak dan tepat seorang yang
reward and menyenangk waktu ahli dalam
punishment an - Keragaman pekerjaan
- Peringatan tugas yang pengikut
secara verbal besar
- Melanggar
peraturan
- Membangu - Tertekan - Pekerjaan - Pemimpin
n image - Ketakutan mempunyai mempunyai
pribadi atas elemen moral status yang
pada diri ketidakpastian - Pekerjaan tinggi, posisi,
pengikut akan masa akan pengalaman, dan
Charismatic
- Memberika depan. menyebabkan keahlian
n kata yang perubahan - Perencanaan,
menginspi besar dalam tujuan, dan
- cara orang prosedur formal
28

Lanjutan Tabel 2.1


Kesesuaian Interaksi Pemimpin Terhadap Bawahan dan Situasi

Pemimpin Situasi
Karakteristik Karakteristik Karakteristik
Perilaku Karakteristik Karyawan Tugas grup dan
organisasi
- menginspir berpikir dan yang mendukung
asi melakukan misi pemimpin
- Juru bicara sesuatu - Adanya sejarah
misi moral atas karisma di
dan visi organisasi
- Mengambil
risiko
untuk
pencapaian
misi
-

a. Dimensi Dan Indikator Kepemimpinan

Veitzhal Rivai (2012) mengemukan bahwa seorang pemimpin dalam

mengimplementasikan kepemimpinannya harus mampu secara dewasa

melaksanakan kedewasaan terhadap instansi atau organisasinya,

kepemimpinan dibagi kedalam lima dimensi dan sembilan indikator, yaitu:

1. Kemampuan untuk membina kerjasama dan hubungan yang baik

a). Membina kerjasama dan hubungan baik dengan bawahan dalam

pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing

b). Kemampuan seorang pemimpin dalam memotivasi bawahannya

2. Kemampuan yang efektivitas

a). Mampu menyelesikan tugas diluar kemampuan

b). Menyelesaikan tugas tepat waktu


29

c). Hadir tepat waktu dan tidak terlambat

3. Kepemimpinan yang partisipatif

a). Pengambilan keputusan secara musyawarah

b). Dapat menyelesaikan masalah secara tepat

c). Mampu dalam meniliti masalah yang terjadi pada pekerjaan

4. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau waktu

a). Bersedia untuk membawa kepentingan pribadi dan organisasi

kepada kepentingan yang lebih luas, yaitu kepentingan organisasi

menggunakan waktu sisa untuk keperluan pribadi

b). Mampu dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan target

5. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau wewenang

a). Tanggung jawab seorang pemimpin dalam menyelesaikan tugas

mana yang harus ditangani sendiri dan mana yang harus ditangani

secara kelompok.

b). Memberikan bimbingan dan pelatihan dalam pengambilan

keputusan

Berdasarkan paparan diatas kepemimpinan adalah suatu peranan

penting untuk mempengaruhi karyawan dengan rasa semangat demi

tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

Baik tidaknya suatu kepemiminan akan menentukan kinerja

karyawan. Kepemiminan yang menggairahkan karyawan merupakan

sumber motivasi,sumber semangat dan dan sumber disiplin dalam


30

melaksanakan kerja menjadi tanggung jawab mereka sehingga perusahaan

yang ingin sukses harus menunjukan kepemiminan yang baik agar

karyawan mempunyai semangat kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan

perusahaan.

3. Beban Kerja

a. Pengertian Beban Kerja

Menurut Danang Sunyoto (2016), beban kerja adalah beban kerja

yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang

shingga menimbulkan stress. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian

yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi,

volume kerja mungkin terlalu banyak dan sebagainya.

Menurut Arika (2016), tubuh manusia dirancang untuk dapat

melakukan aktivitas oekerjaan sehari. Adanya masa otot yang bobotnya

hampir lebih dari separuh beban tubuh, memungkinkan kita untuk dapat

menggerakkan dan melakukan pekerjaan, perkejaan disatu pihak

mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi, sehingga

mencapai kehidupan yang produktif sebagai satu tujuan hidup.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa beban kerja

adalah banyaknya tuntutan kerja dan target kerja harus diselesaikan yang

menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga menimbulkan

stress. Beban kerja dibagi menjadi 2 yaitu beban kerja eksternal dan beban

kerja internal.
31

b. Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

Menurut Soleman (2011) secara umum hubungan antara beban dan

kapasitas kerja dipengaruhi oleh berbagai factor yang sangat kompleks,

baik factor internal maupun eksternal:

a) Tugas (task) meliputi tugas bersifat fisik seperti, stasiun kerja, tata

ruang tempat kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja, beban yang

diangkat. Sedangkan tugas yang bersifat mental meliputi, tanggung

jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi pekerja, tingkat kerja dan

kesulitan kerja.

b) Organisasi kerja, organisasi kerja meliputi lamanya waktu kerja, waktu

istirahat, shift kerja, sistem kerja dan sebagainya.

c) Lingkungan kerja, lingkungan kerja ini dapat memberikan beban

tambahan yang meliputi, lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja,

kimiawi, lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis.

c. Indikator Beban Kerja

Menurut Putra (2012), inidkator beban kerja meliputi:

1) Target Yang Harus Dicapai

Pandangan individu mengenai besarnya target kerja yang

diberikan untuk menyelesaikan pekerjannya, misalnya mendapatkan

nasabah dan pendapatan omset perusahaan yang telah ditetpkan.

Pandangan mengenai hasil kerja yang harus diselesaikan dalam jangka

waktu tertentu.
32

2) Kondisi Pekerjaan

Mencakup tentang bagaimana pandangan yang dimiliki oleh

invidu mengenai kondisi pekerjannya, misalnya mengambil keputusan

dengan cepat pada saat melayani nasabah, menjaga barang gadai

dengan sebaik mungkin, serta mengatasi kejadian yang tak terdug

seperti harus bekerja diluar jam kerja untuk mendatangani nasabah dan

menyelesaikan pekerjaan lainnya.

d. Standar Pekerjaan

Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai pekerjannya, misalnya

perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam

jangka waktu tertentu.

e. Efek Beban Kerja

Menurut Manuaba (2013) beban kerja yang terlalu berlebihan akan

menimbulkan efek berupa kelelahan baik fisik maupun mental dan reaksi-

reaksi seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan mudah marah.

Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit dimana pekerjaan yang

terjadi karena pengurangan gerak akan menimbulkan kebosanan dan rasa

monoton. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karna tugas atau

pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada

pekerjaan sehingga secara potensial membahayakan dan menurunkan

kinerja karyawan. Bertambahnya target yang harus dicapai perusahaan,

bertambah pula beban kerja karyawan.


33

4. Reward

Reward (hadiah) merupakan suatu bentuk teori penguatan positif yang

bersumber dari teori behavioristik. Menurut teori behavioristik bekerja adalah

perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus

dan respon. Dengan kata lain bekerja adalah bentuk perubahan yang dialami

karyawan dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang

sudah ditentukan sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respon.

Menurut Kamus Bahasa Inggris Reward berarti penghargaan atau

hadiah. Peranan reward dalam proses penghargaan prestasi kerja sangat

penting terutama sebagai factor eksternal dalam mempengaruhi dan

mengarahkan kinerja seorang karyawan. Hal ini didasarkan atas berbagai

pertimbangan logis, diantaranya reward ini dapat memunculkan motivasi

yang sangat tinggi untuk karyawan dalam motivasi bekerja dan dapat

mempengaruhi perilaku positif dalam lingkungan kerja karyawan. Manusia

selalu mempunyai cita-cita, harapan, dan keinginan. Hal inilah yang

dimanfaatkan oleh metode reward untuk meningkatkan motivasi karyawan.

Maka dengan metode ini apabila seorang karyawan berkinerja baik maka

akan diberikan reward yang menarik sebagai imbalan.

Menurut Fahmi (2016), bentuk reward yang diberikan kepada

karyawan adalah sebagai berikut :

1. Reward dalam bentuk finansial tunai. Ini diterima langsung oleh

karyawan tersebut seperti gaji (salary), bonus, uang lembur dan

sejenisnya yang bersifat uang tunai yang biasanya bisa saja ditransfer
34

ke rekening karyawan atau ada juga yang mengambil ke bagian

keuangan langsung, tergantung mekanisme yang ditetapkan

perusahaan.

2. Reward dalam bentuk finansial tunjangan. Pemberian reward seperti ini

dalam bentuk tanggungan biaya kesehatan, biaya melahirkan, uang cuti,

jaminan asuransi, biaya pemeliharaan rumah, pengisian pulsa telepon,

dan sejenisnya.

3. Reward dalam bentuk non finansial. Penerimaan reward dalam bentuk

non finansial ini seperti kenyamanan bekerja dengan suasana ruangan

kantor yang sesuai harapan karyawan. Seperti komputer yang lengkap,

jaringan internet dengan akses yang cepat, AC, meja yang bagus, toilet

yang bersih, pencahayaan yang terang, dan lain sebagainya.

a. Syarat pemberian reward

Jika kita perhatikan, ternyata pemberian reward sangatlah tidak

mudah. Kapan waktunya, kepada siapa dan bagaimana bentuknya

bukanlah soal yang mudah. Sebagai pedoman dalam pemberian reward

ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh perusahaan:

1) Untuk memberi reward yang pedagogis perlu sekali perusahaan

pengenal karyawannya.

2) Reward yang diberikan kepada karyawan tidak menimbulkan

kecemburuan dari karyawan lainnya yang meresa pekerjaannya juga

lebih baik tetapi tidak mendapatkan reward.


35

3) Jangan menjanjikan reward terlebih dahulu sebelum karyawan

menunjukan prestasi kerjanya.

4) Tidak berlebihan nilai dari reward itu sendiri.

b. Tujuan Reward

Tujuan pemberian reward adalah untuk lebih mengembangkan dan

mengoptimalkan motivasi yang bersifat intrinsic dan ekstrinsik dalam

artian karyawan melakukan suatu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut

timbul dari kesadaran karyawan itu sendiri dan dengan reward itu juga

diharapkan dapat membangun suatu hubungan positif antara perusahaan

dalam hal ini atasan dengan karyawan itu sendiri, karea reward itu adalah

bagian dari pada rasa perhatian dari atasan terhadap karyawannya itu

sendiri. Jika diperhatikan, ternyata pemberian reward tidak mudah. Kapan

waktunya, kepada siapa dan bagaimana bentuknya bukanlah soal yang

mudah. Sebagai pedoman dalam pemberian reward ada beberapa syarat

yag harus diperhatikan oleh perusahaan, sebagai berikut:

1. Untuk memberi reward yang pedagogis perlu sekali perusahaan

betul-betul karyawannya.

2. Reward yang diberikan kepada karyawan hendaknya jangan

menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi karyawan yang lain

yang merasa pekerjaannya juga lebih baik tapi tidak mendapatkan

reward.

3. Jangan menjanjikan memberikan reward terlebih dahulu sebelum

karyawan menunjukkan prestasi kerjanya.


36

4. Memberikan reward hendaknya hemat.

5. Perusahaan harus hati-hati memberikan reward, jangan sampai

reward yang diberikan kepada karyawan diterimanya sebagai upah

dari jerih payah yang telah dilakukan.

Dari pendapat di atas jelas dalam pemberian reward harus bersifat

mendidik dan harus disertai pertimbangan-pertimbangan apakah reward

yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan perbuatan baik yang telah

dilakukan atau prestasi yang telah dicapainya.

c. Bentuk Pemberian Reward

Penghargaan sebagai salah satu metode pembelajaran mempunyai

beberapa bentuk yakni verbal dan non verbal:

1) Reward Verbal

a) Kata-kata: bagus, ya benar, tepat, bagus sekali, dan lain-lain.

b) Kalimat: pekerjaan anda baik sekali, saya senang dengan hasil

pekerjaan anda

2) Reward Non Verbal

a) Reward berupa gerakan mimik dan badan antara lain: senyuman,

acungan jari, tepuk tangan dan lain-lain.

b) Reward dengan cara mendekati, pimpinan mendekati karyawan

untuk menunjukkan perhatian, hal ini dapat dilaksanakan dengan

cara pemimpin berdiri disamping karyawan, dan lain-lain.


37

c) Reward berupa simbol atau benda, reward ini dapat berupa surat-

surat tanda jasa atau sertifikat. Sedangkan yang barupa benda dapat

berupa dasi, tas, pin dan lain sebagainya.

d) Kegiatan yang menyenangkan, pemimpin dapat menggunakan

kegiatan atau pekerjaan yang disenangi oleh karyawan.

e) Reward dengan memberikan penghormatan. Reward berupa

penghormatan dibagi menjadi dua. Yang pertama berbentuk

semacam penobatan yaitu karyawan yang mendapat penghormatan

diumumkan dan tampil didepan teman kerjanya. Kedua,

penghormatan yang berbentuk pemberian kekuasaan/jabatan untuk

melakukan sesuatu.

f) Reward dengan memberikan perhatian tak penuh. Diberikan kepada

karyawan yang memberikan hasil pekerjaan kurang sempurna.


38

5. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini :

Tabel 2. 2
Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel


No Hasil Penelitian
/Tahun Penelitian penelitian Skala
Hasil penelitian
Influence Of
ini menunjukan
Leadership
bahwa
Function,
kepemimpinan Likert
Hersona Motivation, Leadership
1 memiliki
(2017) And Work (X2)
pengaruh
Dicipline On
terhadap
Employees
motivasi kerja
Performance
karyawan
Analisis Berdasarkan uji
Kebutuhan kausalitas
Tenaga ditemukan
Berdasarkan pengaruh positif
Nani Beban Kerja signifikan beban Likert
Beban
2 Indriana Di Bagian kerja di Bagian
Kerja
(2018) Human Human Resource
Resource Department di
Department PT. Mitra
di PT. Mitra Transaksi
Transaksi
Relationship Penelitiannya
Between sangat
Workload berpengaruh
with hubungan antara
Offshore beban kerja pada Likert
Employee’s divisi Quality
Ruth
Performance Assurance
3 Chaterina Workload
at Quality Quality Control
(2016)
Assurance PT. Pertamina
Quality Hulu Energi
Control PT. Jakarta
Pertamina
Hulu Energi
Jakarta
39

Lanjutan Tabel 2.2


Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Hasil


No Skala
/Tahun Penelitian penelitian Penelitian
Muhamm Gaya Kepemimpinan Mempunyai
4 ad Irsyad Kepemimpinan hasil yang
(2018) Kepala signifikan dari Likert
Perpustakaan penelitian baik
Universitas X secara parsial
dan simultan
Amy Pengaruh Kepemimpinan Hasil memiliki
Adam Kepemimpinan, pengaruh yang
(2018) Motivasidan signifikan Likert
5 Lingkungan untuk metode
Kerja Terhadap parsial atau
Kinerja secara
Karyawan (Studi bersamaan
pada PT. Kereta untuk
Api Indonesia penelitian ini.
(PERSERO)
DOP 1 Jakarta
Yanngki Analisis Kepuasan Kerja Hasil yang
Hartijasti Kepuasan Kerja karyawan dapat
6 (2018) Karyawan PT. menunjukan Likert
SAI Indonesia bahwa
kepuasan kerja
karyawan di
PT SAI
Indoensia
sangat positif
Tucunan, Pengaruh Kepemimpinan Hasil dari
Suparta, Kepemimpinan penelitian ini
dan Transformasion adalah :
7 Riana. al Terhadap 1) ada Likert
(2014) Motivasi dan pengaruh
Kinerja positif dan
Karyawan signifikan
antara
kepemimpinan
transformasion
al dengan
kinerja
karyawan dan
motivasi
40

Lanjutan Tabel 2.2


Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel


No Hasil Penelitian Skala
/Tahun Penelitian penelitian
Hubungan Hasil hubunghan
Kompensasi menunjukkan
Staf, berpengaruh
Infrastruktur positif
Teknologi, dan
Likert
Iklim Untuk
Ahamad Kepuasan
Bertindak
8 Syarip kerja
Dengan
(2017) Karyawan
Kepuasan Kerja
Karyawan di PT.
Humpuss
Intermoda
Transportasi
Tbk.
Analisis
Dalam pengujian
Pengaruh
hipotesis ini
Budaya
penelitian ini
Organisasi
menggunakan uji T. Likert
Rachmat Terhadap Kepuasan
Hasil penelitian ini
9 Muda Kepuasan Kerja Kerja
budaya organisasi
(2018) Karyawan dan Karyawan
sangat signifikan
Kinerja
terhadap kepuasan
Karyawan PT.
kerja dan kinerja
LG Electronics
karyawan.
Indonesia
Hubungan
Kepuasan Hasil positif dan
Kerja terdapat hubungan Likert
Ferry Kepuasan
Karyawan dan kepuasan kerja
10 Sugito Kerja
Kompensasi dan kompensasi di
(2018) Karyawan
Pada PT Inti PT Inti Karya
Karya Persada Persada Teknik
Teknik
Pengaruh (1) Beban Kerja Likert
Laily Beban Kerja berpengaruh
Nurida Terhadap negatif dan
Safitri, Kepuasan Beban signifikan
11
Mardi Kerja Kerja terhadap
Astutik Karyawan Kepuasan Kerja
(2019) Perawat Karyawan
Dengan Perawat di Rumah
41

Mediasi Stress Sakit Unipdu


Kerja Medika

Lanjutan Tabel 2.2


Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel


No Hasil Penelitian Skala
/Tahun Penelitian penelitian
Jombang.

(2) Beban Kerja


berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Stress
Kerja Perawat di
Rumah Sakit
Unipdu Medika
Jombang
Pengaruh
(3) Stress Kerja
Beban Kerja
berpengaruh
Laily Terhadap
negatif dan
Nurida Kepuasan
signifikan
Safitri, Kerja Beban
terhadap
Mardi Karyawan Kerja
Kepuasan Kerja
Astutik Perawat
Perawat di
(2019) Dengan
Rumah Sakit
Mediasi
Unipdu Medika
Stress Kerja
Jombang .

(4) Stress Kerja


memediasi
secara parsial
antara Beban
Kerja terhadap
Kepuasan Kerja
Perawat di
Rumah Sakit
Unipdu Medika
Jombang.
42

6. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran

7. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Menurut Keith Davis (2016) bahwa kepemimpinan adalah kemampuan

untuk mempengaruhi karyawan dengan rasa semangat demi tercapainya tujuan

yang telah ditentukan. Kepemimpinan merupakan faktor manusia yang mengikat

suatu kelompok secara bersama-sama dan mendorong mereka kesuatu tujuan.

H1 Kepemimpinan memiliki pengaruh negative tidak siginifikan terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan.

2. Pengaruh Reward terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja dipandang sangat penting yang dapat mempengaruhi

jalannya organisasi secara keseluruhan. Setiap organisasi memiliki tujuan untuk

mencapai kinerja yang seoptimal mungkin. Peningkatan kinerja organisasi yang


43

seoptimal mungkin tidak lepas dari kepuasan kerja karyawan, sebagai salah satu

factor yang menentukan kinerja organisasi (Marselius dan Rita Andarika, 2013).

Jemi Dwifatmi (2014) menunjukkan bahwa ,Hasil pengujian hipotesis

pertama dengan menggunakan uji F diketahui bahwa secara serempak dimensi

Reward Intrinsik dan Ekstrinsik berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

kerja pegawai. Selain itu berdasarkan persamaan regresi menunjukkan bahwa

terdapat korelasi atau hubungan yang positif dari dimensi Reward Intrinsik dan

Ekstrinsik terhadap tingkat kepuasan kerja pegawai. Peningkatan pada dimensi

Reward Intrinsik dan Ekstrinsik akan serta merta meningkatkan kepuasan kerja

pegawai, dalam peneilitan ini menggatakan bahwa Kepuasan Kerja Karyawan

berpengaruh signifikan terhadap Reward.

H2 Reward memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan

3. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Menurut Danang Sunyoto (2016), beban kerja adalah beban kerja yang

terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang shingga

menimbulkan stress. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut

terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume kerja mungkin terlalu

banyak dan sebagainya.

H3 Beban Kerja memiliki pengaruh negative tidak siginfikan terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan


44

4. Pengaruh Kepimimpinan terhadap Reward

Pemimpin merupakan sumber daya organisasi yang sangat strategis.

Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai wewenang untuk memerintah

orang lain, dimana dalam menjalankan pekerjaannya untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan menggunakan bantuan orang lain. Tanggung jawab seorang

pimpinan adalah mendorong kelompok-kelompok ke arah tujuan yang bermanfaat

(Keith Davis 2016).

Dewi Lina (2012) menunjukkan bahwa Kepemimpinan secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai biro universitas

muhamaddiyah sumatera, dalam peneilitan ini menggatakan bahwa Kepemimpinan

berpengaruh signifikan terhadap Reward.

H4 Kepemimpinan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

Reward

5. Pengaruh Beban Kerja terhadap Reward

Menurut Danang Sunyoto (2016), beban kerja adalah beban kerja yang

terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang shingga

menimbulkan stress. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut

terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume kerja mungkin terlalu

banyak dan sebagainya.

Aidil Makmur (2015) mengatakan bahwa Beban Kerja berpengaruh positif

dan siginifikan terhadap Reward. Hal ini menjelaskan bahwa jika Beban Kerja

meningkat maka akan Reward karyawan yang diberikan harus sesuai, dalam
45

penelitiannya mengatakan bahwa Beban Kerja berpegaruh signifikan terhadap

Reward.

H5 Beban Kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Reward


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Pada tahap ini penetapan lokasi penelitian sangat penting dalam

mempertangung jawabkan data yang diperoleh. Oleh karena itu proses

penelitian ini akan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan ditempat

yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang

teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam

variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusuan instrument,

hingga penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan. Pada proses ini

dibutuhkan waktu penelitian sejak bulan Februari 2019 hingga Februari 2020.

2. Tempat Penelitian

Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi ini, penulis mengambil

tempat penelitian pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera.

Dengan obyek penelitiannya adalah karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Alam Sutera. Yang beralamat di Ruko Sutera Niaga I No. 71, Jl. Raya

Serpong Tangerang, Banten, Indonesia 15325.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini

menggunakan penelitian kausal. Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab

akibat dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen

46
47

(Sugiyono, 2017). Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui

pengaruh dua variabel dependen yaitu beban kerja dan kepemimpinan terhadap

satu variabel independen yaitu Kepuasan Kerja Karyawan melalui Reward.

Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan

kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk Cabang Alam Sutera.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan judul penelitian yang diambil penulis yaitu “Analisis

Pengaruh Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Dimediasi Reward PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera”.

Maka penulis mengidentifikasi masing-masing variabel dan membuat

operasional variabel.

1. Definisi Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. Atau bisa diartikan sebagai suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2017).

Pada penelitian ini variabel yang diamati terdapat dua macam yaitu

variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah

sejumlah gejala dengan berbagai faktor yang didalamnya menentukan atau

mempengaruhi adanya variabel yang lain. Sedangkan variabel dependen adalah


48

sejumlah gejala dengan berbagai faktor yang didalamnya ada ditentukan atau

dipengaruhi adanya variabel yang lain (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel independen adalah Kepuasan Kerja Karyawan

sementara variabel dependen adalah beban kerja dan kepemimpinan.

Definisi operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan Kerja Karyawan dipandang sangat penting yang dapat

mempengaruhi jalannya organisasi secara keseluruhan. Menurut Spector

(2015), dalam Kepuasan Kerja Karyawan terdapat aspek-aspek yang

mempengaruhinya. Aspek-aspek tersebut adalah gaji, kesempatan untuk

promosi, atasan atau pemimpin, tunjangan tambahan, penghargaan dari

perusahaan, peraturan dan prosedur kerja, rekan kerja, jenis kerja, dan

komunikasi dalam perusahaan.

2) Kepemimpinan

Menurut (Martoyo, 2013). Kepemimpinan adalah keseluruhan

aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama

untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama. Dengan

demikian, Pemimpin merupakan sumber daya organisasi yang sangat

strategis. Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai wewenang

untuk memerintah orang lain, dimana dalam menjalankan pekerjaannya

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan menggunakan bantuan orang

lain.
49

3) Beban Kerja

Menurut Danang Sunyoto (2016:64), beban kerja adalah beban kerja

yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang

shingga menimbulkan stress. Hal ini bias disebabkan oleh tingkat keahlian

yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume

kerja mungkin terlalu banyak dan sebagainya.

4) Reward

Reward (hadiah) merupakan suatu bentuk teori penguatan positif yang

bersumber dari teori behavioristik. Menurut teori behavioristik bekerja

adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara

stimulus dan respon. Dengan kata lain bekerja adalah bentuk perubahan

yang dialami karyawan dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku

dengan cara yang sudah ditentukan sebagai hasil dari interaksi antara

stimulus dan respon. (Ridwan M Y, 2015)

2. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3. 1
Operational Variabel Beban Kerja, KepemimpinanTerhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Dan Dampaknya Terhadap Reward

Variabel Dimensi Indikator


1. Kepuasan 1. Faktor – Faktor 1. Gaji
Kerja yang 2. Kondisi kerja yang
Karyawan Mempengaruhi menunjang
Spector (2015), Kepuasan Kerja 3. Hubungan kerja
Robbins (2016) didalam lingkup
kantor
50

Lanjutan Tabel 3.1


Operational Variabel Beban Kerja, KepemimpinanTerhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Dan Dampaknya Terhadap Reward

Variabel Dimensi Indikator


1. Gaji
2. Aspek-Aspek
2. Bonus
dalam Kepuasan
3. Jenjang Karir
Kerja
2. Kepemimpinan 1. Menunjukkan
Martoyo kepedulian atas
(2013), John kebutuhan karyawan
1.Supportive
M. Ivancevich,
Robert 2. Membantu karyawan
Konopaske, mengembangkan
Michael T. kemampuan dan
Matteson karir
(2015)
1. Memotivasi dan
2.Directive menunjukkan
keahlian karyawan
2. Merencanakan
menjadwalkan dan
memberikan
tanggung jawab

1. Pembuatan
keputusan
bersama dengan
karyawan
3.Participative 2. Mengumpulkan
informasi dari
karyawan

Leader Reward:
4. Leader reward 1. Menugaskan
and pekerjaan yang
punishment menyenangkan
2. Menaikkan gaji
3. Pemberian
penghargaan
51

Lanjutan Tabel 3.1


Operational Variabel Beban Kerja, KepemimpinanTerhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Dan Dampaknya Terhadap Reward

Variabel Dimensi Indikator


Punishment :
1. Menugaskan
pekerjaan yang
tidak
menyenangkan
2. Peringatan secara
verbal
3. Melanggar
peraturan
1. Membangun image
pribadi pada diri
karyawan
2. Memberikan kata-
5.Charismatic
kata yang
menginspirasi
3. Mengambil risiko
untuk pencapaian
misi
1. Penyelesaian
1. Target yang harus pekerjaan
dicapai 2. Waktu penyelesaian
pekerjaan
3. Jumlah jenis
penyelesaian
pekerjaan

1. Fasilitas pendukung
3. Beban Kerja
2. Kondisi pekerjaan pekerjaan
Putra (2012)
2. Kondisi lingkungan
pekerjaan
3. Kondisi rekan satu
pekerjaan

3. Standar pekerjaan 1. Jenis dalam satu


jenis pekerjaan
2 Faktor pendukung
suatu pekerjaan
52

Lanjutan Tabel 3.1


Operational Variabel Beban Kerja, KepemimpinanTerhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Dan Dampaknya Terhadap Reward

Variabel Dimensi Indikator


4. Reward 1. Finansial 1. Gaji
Menurut Fahmi 2. Non Finansial 2. Tunjangan
3. Bonus insentif
(2016)

D. Skala Pengukuran

Menurut Noor (2014) Pengukuran variabel adalah merupakan alat ukur

yang digunakan untuk mengkuantifikasi informasi yang diberikan oleh

karyawan jika mereka diharuskan menjawab pernyataan yang telah

dirumuskan dalam suatu kuesioner. Pada kuesioner pengukuran masing-

masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert

merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenominasional (Sugiyono,

2017). Jawaban yang diharapkan bersifat tertutup, artinya pada setiap

pernyataan sudah diberikan pilihan-pilhan untuk menjawabnya. Responden

diminta memberikan jawaban terhadap setiap pernyataan mengenai tingkat

kekuatan, instrumen sakala likert dapat dilihat pada table 3.2 berikut:

Tabel 3. 2
Instrument Skala Likert

Pernyataan Kode Skor


Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
53

Sangat Tidak Setuju (STS) 1


Sumber : Sugiyono (2017)

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2017), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri

atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi juga bukan sekedar

jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dapat disimpulkan bahwa populasi

merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari

kesimpulan dari penelitian tersebut dan dalam penelitian ini populasinya adalah

karyawan yang bekerja dan penempatannya di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Alam Sutera Sampel Penelitian.

Tabel 3. 3
Komposisi Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam
Sutera Divisi Retail Bisnis.

No Posisi/Jabatan Jumlah
1 Kepala Cabang 1
2 Branch Operation Manager 1
3 Customer Service 3
4 Teller 3
5 Mandiri Mikro Manager 1
6 Mikro Kredit Analis 3
7 Mikro Kredit Sales 3
8 Admin Collection 8
9 Dept Collector 10
10 Pramubakti 3
11 Security 3
Total 40
54

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari

populasi tersebut betul-betul mewakili (representative), ukuran sampel

merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, yaitu

karyawan yang bekerja dan penempatannya di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Alam Sutera Divisi Retail Bisnis.

Menurut Arikunto (2016) jika jumlah populasinya kurang dari dari 100

orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika

populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-

25% dari jumlah populasi tersebut.

Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

teknik sampel jenuh yang dimana di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang

Alam Sutera Divisi Retail Bisnis. Jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka

penulis mengambil sampel 100% dari jumlah populasi yang ada di PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera Divisi Retail Bisnis. Tanpa harus

penarik sampel penelitian sebagai unit obeservasi disebut sebagai teknik

sensus.

F. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama
55

dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui tekhnik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi

standar data yang ditetapkan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini

didapatkan langsung dari pengisian questioner (angket) yang ditunjukkan

kepada karyawan atau responden tentang pandangan atau tanggapannya pada

beban kerja, kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

.Pengumpulan data menggunakan kombinasi pernyataan tertutup dan terbuka,

yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga didapatkan

keobjektifan data yang tepat.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik convenience

sampling, hal ini dilakukan mengingat jumlah sampel yang sangat banyak

maka penentuan jumlah sampel dan sampel terpilih dalam penelitian dilakukan

dengan cara menyebar kuisioner terhadap responden secara acak yang tidak

sengaja ditemui oleh peneliti dan dengan didasarkan pada berbagai

pertimbangan, di antaranya representatif atas populasi dan kesesuaian dengan

persyaratan dalam alat analisis.

Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui dua cara, yaitu (1)

Penelitian kepustakaan dan (2) Penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan

dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai teori-teori yang mendukung

penelitian dan data pendukung lainnya, sedangkan penelitian lapangan

dilakukan dengan mengumpulkan data dari responden. Data penelitian

lapangan dikumpulkan dengan menggunakan angket atau kuesioner. Teknik

yang menggunakan kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan


56

memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden. Menurut

Noor (2014) kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan

harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan

dapat bersifat terbuka dan dapat bersifat tertutup.

G. Metode Analisis

1. Analisis Deskriptif (Descriptive Analysis)

Analisis deskriptif digunakan untuk penggambaran tentang statistik data

seperti, minimum, maximum, mean, sum, std deviation, variance, range, dan

lain-lain. Selain itu, untuk mengukur distribusi data dengan skewness dan

kurtosis (Priyatno, 2014). Menurut Sugiyono (2017) analisis deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Tahapan analisis deskriptif yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut.

a) Deskriptif Responden

Responden penelitian ini adalah karyawan yang bekerja dan

penempatannya di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Alam Sutera.

Dengan deskriptif responden berupa jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,

dan jabatan sebagai karyawan di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang

Alam Sutera.
57

b) Deskriptif Variabel

Variabel pada penelitian ini berupa variable beban kerja,

kepemimpinan, dan kepuasan kerja dengan mediasi reward.

2. Analisis Partial Least Square

PLS (Partial Least Square), merupakan metode analisis Component atau

Variance Based Structural Equation Modelling dimana dalam pengolahan

datanya merupakan program Partial Least Square (Smart-PLS) versi 3.0. PLS

(Partial Least Square) merupakan model alternative dari covariance based

SEM. PLS dimaksudkan untuk causal-predictive analysis dalam situasi

kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah (Ghozali, 2014).

Tujuan dari PLS adalah mencari hubungan linear prediktif optimal yang ada

pada data. Walaupun PLS dapat juga digunakan mengkonfirmasi teori, tetapi

dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar

variabel laten. Seperti dinyatakan oleh Wold dalam Ghozali (2016) Partial

Least Square (PLS) merupkan metode analisis yang powerfull oleh karena itu

tidak didasarkan oleh banyak asumsi, sehingga data tidak harus terdistribusi

normal multivariative, dan sample tidak harus besar.

3. Langkah-Langkah Pengujian Analisis PLS

Langkah-langkah pengujian yang dilakukan sebagai berikut (Ghozali, 2016):

1. Evaluasi Measurement Model

Outer Model sering juga disebut (outer relation atau measurement

model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan

dengan variabel latennya.


58

a) Convergent Validity

Pengujian convergent validity dari masing-masing indikator

konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali (2016), suatu indikator dikatakan

mempunyai valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70 sedangkan

loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan

kriteria ini, maka bila ada loading factor dibawah 0,50 maka akan

dibuang atau di drop dari model.

b) Discriminant Validity

Pengujian discriminant validity, model pengukuran dengan refleksi

indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk.

Indikator dapat dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi

kepada konstruk yang akan dituju, yang akan dibandingkan dengan

loading factor pada konstruk lain. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk

laten telah memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik daripada

indikator di blok yang lain. Metode lain untuk menilai discriminant

validity ialah dengan membandingkan nilai square root of average

variance extracted (AVE) 0,5 setiap konstruk dengan korelasi antara

konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dapat dikatakan

memiliki nilai discriminant validity yang baik.

c) Composite Reliability

Pengujian composite reliability bertujuan untuk menguji

reliabilitas instrumen dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh nilai

variabel laten memiliki nilai composite reliability maupun cronbach


59

alpha ≥ 0,7 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik,

atau kuesioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah

andal atau konsisten.

4. Model Struktural atau Uji Hipotesis (Inner Model)

Pengujian inner model adalah suatu pengembangan model yang berbasis

konsep teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan

endogen yang telah dijabarkan dalam rerangka konseptual. Pengujian terhadap

inner model dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji

goodness fit model. Tahapan pengujian yang dapat dilakukan ialah sebagai

berikut :

a) Nilai R-Square

Nilai R-Square merupakan uji goodness fit model. Uji yang kedua

dapat dilihat dari hasil R-Square untuk variabel laten endogen sebesar 0.67,

0.33, dan 0.19 dalam model structural mengindikasikan bahwa model

tersebut “baik”, “moderat”, dan “lemah”.

b) Goodness Fit Model

Goodness of Fit Model struktural pada inner model menggunakna

nilai predictive-relevance (Q2). Nilai R-square> 0 yang menunjukkan

bahwa model mempunyai nilai predictive-relevance.

c) Pengujian Hipotesis (Estimasi Koefisien Jalur)

Nilai estimasi untuk hubungan antara jalur dalam model struktural

harus signifikan. Nilai signifikasi ini diperoleh dengan prosedur

bootstrapping. Melihat signifikasi pada hipotesis dengan melihat nilai


60

koefisien parameter dan nilai signifikasi t-statistic pada algoritm

bootsrapping report nilai signifikan t-statistic harus lebih dari

1,96.(Ghozali, 2016)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah

Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi

Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank

Pembangunan Indonesia dilebur me

njadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki

peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia.

Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari

140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian

Indonesia.

Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala

bidang, Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan

mengimplementasikan core banking system baru yang terintegrasi

menggantikan core banking system dari keempat bank legacy sebelumnya yang

saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami

perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun

2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan

61
62

penawaran saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen

dengan 4 miliar lembar saham.

Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri

memutuskan untuk menjadi bank yang unggul di regional (regional champion

Bank), yang diwujudkan dalam program transformasi yang dilaksanakan

melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu:

• Implementasi budaya. Dilakukan dengan restrukturisasi organisasi

berbasis kinerja, penataan ulang sistem penilaian berbasis kinerja,

pengembangan leadership dan talent serta penyesuaian sumber daya

manusia dengan kebutuhan strategis.

• Pengendalian tingkat NPL secara agresif. Bank Mandiri fokus pada

penanganan kredit macet dan memperkuat sistem manajemen risiko.

Pertumbuhan pasar melalui strategi dan value preposition yang

distinctive untuk masing-masing segmen.

• Meningkatkan pertumbuhan bisnis yang melebihi rata-rata. Pertumbuhan

pasar melalui strategi dan value preposition yang distinctive untuk

masing-masing segmen.

• Pengembangan dan pengelolaan program aliansi. antar Direktorat atau

Business Unit dalam rangka optimalisasi layanan kepada nasabah, serta

untuk lebih menggali potensi bisnis nasabah-nasabah eksisting maupun

value chain dari nasabah-nasabah dimaksud.

Untuk dapat meraih aspirasi menjadi Regional Champion Bank, Bank


63

Mandiri melakukan transformasi secara bertahap melalui 3 (tiga) fase:

Tahap 1 (2006-2007)

Back on Track : Fokus untuk merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri

untuk pertumbuhan di masa depan

Tahap 2 (2008-2009)

Outperform the Market: Fokus pada ekspansi bisnis untuk menjamin

pertumbuhan yang signifikan di berbagai segmen dan mencapai level profit

yang mampu melampaui target rata-rata pasar

Tahap 3 (2010)

Shaping the End Game: Bank Mandiri menargetkan diri untuk menjadi

bank regional terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih

mengutamakan peluang strategi pertumbuhan non-organik, termasuk

memperkuat kinerja anak perusahaan dan akuisisi bank atau perusahaan

keuangan lainnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri.

Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun

2010 ini secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini

tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial, diantaranya:

• Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net

konsolidasi yang turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di

tahun 2010.

• Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6

Triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.


64

Sejalan dengan transformasi bisnis di atas, Bank Mandiri juga melakukan

transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai-nilai budaya untuk

menjadi pedoman pegawai dalam berperilaku, yaitu 5 (lima) nilai budaya

perusahaan yang disebut “TIPCE” yang dijabarkan menjadi:

• Kepercayaan (Trust)

• Integritas (Integrity)
• Profesionalisme (Professionalism)
• Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus)
• dan Kesempurnaan (Excellence).
a. Visi dan Misi Perusahaan
1) Visi
a) Indonesia's best, ASEAN's prominent
2) Misi
a) Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar

b) Mengembangkan sumber daya yang professional

c) Memberi keuntungan yang maksimal kepada stakeholder

d) Melaksanakan manajemen terbuka

e) Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan


65

B. Analisis Dimensi

Disetiap variabel dicari yang hubungan indikator paling besar itu,

ditunjukkan dengan t-statistik yang paling tinggi. Berarti indikator itu

merupakan pengukur yang paling dominan mengukur variabelnya, sehingga

mampu menyebabkan variabelnya berpengaruh positif atau negatife dan

signifikan terhadap variabel yang dipengaruhi, terutama pada indikator yang

paling dominan yaitu yang memiliki t-statistik paling besar hubungsn variabel

dengan indikatornya .

1. Struktur organisasi PT BANK MANDIRI TBK

Gambar 4. 1
Struktur Organisasi

BRANCH
MANAGER

BRANCH OPERATION
MANAGER
BUSINESS UNIT

MIKRO MANAGER CUSTOMER ADMIN PRAMUBAKTI


SERVICE COLLECTION
SECURITY
KREDIT ANALIS
TELLER
DEPT
KREDIT SALES COLLECTOR

2. Deskripsi Responden

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Beban

Kerja, Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Karyawan Dan Dampak Terhadap


66

Reward (Studi kasus Karyawan PT BANK MANDIRI TBK CABANG ALAM

SUTERA ). Proses pengumpulan data di lakukan melalui instrument kuesioner

penelitian yang disebabkan pada responden berjumlah 40 responden.

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada responden, maka

telah diketahui karakteristik responden tersebut. Karakteristik yang dapat

dikumpulkan pada responden tersebut. Adalah jenis kelamin, usia, masa kerja,

pendidikan, dan jabatan. Untuk mendapatkan gambaran umum responden yang

leih jelas maka akan ditampilkan dalam bentuk tabel dibawah ini :

a. Karakterstik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4. 1
Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


Laki – Laki 23 57,5
Perempuan 17 42,5
Total 40 100
Sumber : olah data kuesioner 2019

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahawa jumlah responden yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang atau sebesar (57,5%), dan yang

sisanya berjenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang atau sebesar (42,5%).

Responden berjenis kelamin laki-laki mayoritas lebih banyka karena dalam

proses operasional perusahaan lebih banyak membutuhkan karyawan laki-laki

dari pada karyawan perempuan.


67

b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Tabel 4. 2
Karakteristik Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase (%)


21-25 Tahun 20 50.0
26-30 Tahun 8 20.0
31-35 Tahun 7 17.5
>35 Tahun 5 12.5
Total 40 100
Sumber : Olah data kuesioner 2019

Berdasarkan Tabel 4.2 dari 40 responden menunjukan sebagian besar

responden adalah berusia 21-25 tahun yaitu 20 orang (50%), dan paling sedikit

adalah berusia > 35 tahun yaitu 5 orang (12,5%). Hal ini menunjukan bahwa

karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Alam Sutera. yang menjadi

responden lebih banyak yang berusia > 21-25 tahun, hal ini merupakan usia

produktif bagi seseorang dan dipahami mengingat pada usia ersebut banyak

dibutuhkan tenaga-tenaga muda yang mempunyai semangat yang tinggi dalam

bekerja

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Tabel 4. 3
Karakteristik Masa Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)


SMA/SMK/ Sederajat 4 15.0
D3 15 37.5
Sarjana (S1) 16 37.5
Sarjana (S2) 4 10.0
Total 40 100
Sumber : olah data kuesioner 2019
68

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.3 diatas dapat dilihat

Pendidikan responden paling tinggi D3 sebanyak 15 responden dan Sarjana

(S1) sebanyak 16 responden atau sebesar 37,5 %.

d. Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja


Tabel 4. 4
Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)


<1 Tahun 3 7,5
1-1,9 Tahun 7 17,5
2-2,9 Tahun 10 25,0
3-3,9 Tahun 10 25,0
>4 Tahun 10 25,0
Total 40 100
Sumber : olah data kuesioner 2019

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa

jumlah responden mayoritas bekerja antara 2-2,9 Tahun , 3-3,9 Tahun, >4

Tahun sebanyak 10 responden atau sebesar 25%. Hal ini berarti bahwa

responden bertahan karena sesuia dengan kemampuan dan skill nya dalam

melakukan suatu pekerjaan tersebut .


69

3. Deskripsi Variabel

a. Karakteristik Kuesioner berdasarkan Variabel Beban Kerja

Tabel 4. 5
Karakteristik Kuesioner Berdasarkan Variabel Beban Kerja

Indikator Pernyataan N Mean Std


Deviasi
BK 1 Pekerjaan yang diberikan
kepada saya tidak terlalu 40 4,20 .790
banyak
BK 2 Saya merasa pekerjaan saya
tidak harus berpacu dengan
40 4,20 .822
waktu
(deadline)
BK 3 Saya merasa pekerjaan saya
40 4,05 .714
tidak terlalu sulit
BK 4 Semua fasilitas yang dapat
menunjang pekerjaan saya
40 4,32 .693
seperti jaringan internet
sudah tersedia diperusahaan
BK 5 Saya merasa lingkungan
pekerjaan saya sangat 40 4,25 .669
menyenangkan
BK 6 Semua tim kerja saya dapat
bekerja sama dengan baik 40 4,50 .679

BK 7 Saya sudah menyelesaikan


pekerjaan sesuai standar
40 4,20 .686
yang sudah ditetapkan
perusahaan

BerdasarkaBerdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa pernyataan yang

memiliki rata-rata (mean) tertinggi pada indikator BK 6 dengan nilai mean

sebesar 4.50 dan nilai standar deviasi sebesar .679 dengan pernyataan “semua

tim kerja saya dapat bekerja sama dengan baik”. Sedangkan pernyataan yang

memiliki rata-rata (mean) terendah pada indikator BK 3 dengan nilai (mean)

sebesar 4.05 dengan nilai standar deviasi sebesar .714 dengan pernyataan “saya

merasa pekerjaan saya tidak terlalu sulit” berdasarkan hasil diatas dapat
70

diketahui bahwa rata-rata responden terhadap pernyataan dari indikator

cenderung setuju terhadap pernyataan dalam kuesioner.

b. Karakteristik Kuesioner berdasarkan Variabel Kepemimpinan

Tabel 4. 6
Karakteristik Kuesioner Berdasarkan Variabel Kepemimpinan

Std
Indikator Pernyataan N Mean
Deviasi
PIMPIN 1 Pimpinan saya mendengarkan
keluh kesah karyawan dan berusaha 40 3,82 1.129
memberikan solusi secara etis
PIMPIN 2 Pimpinan diperusahaan saya sangat
mendukung seluruh karyawanya ,
dalam mengikuti pelatihan 40 3,87 .965
pengembangan kemampuan dan
karir
PIMPIN 3 Pimpinan saya selalu memotivasi
seluruh karyawan nya dan
memberikan semangat dalam 40 3,65 1.098
menyelesaikan pekerjaan
PIMPIN 4 Pimpinan saya selalu mengadakan
sharing season dengan tujuan untuk 40 3,85 .833
mengevaluasi kinerja karyawan
PIMPIN 5 Pimpinan saya bersikap adil dan
bijaksana dalam mengambil 40 3,57 1.059
keputusan
PIMPIN 6 Pimpinan saya selalu menerima
kritik dan saran dari karyawannya 40 3,70 .966
PIMPIN 7 Pimpinan saya akan menaikkan gaji
untuk karyawan yang berprestasi 40 2,75 1.514
diperusahaan
PIMPIN 8 Pimpinan saya akan memberikan
penghargaan untuk seluruh 40 3,40 1.392
karyawannya yang berprestasi
71

Indikator Pernyataan Std


N Mean
Deviasi
PIMPIN 9 Pimpinan saya akan memberikan
teguran apabila ada karyawan ,
yang tidak menaati peraturan 40 4,22 1.073
yang ditetapkan perusahaan
PIMPIN Pimpinan saya selalu
10 mengingatkan seluruh karyawan
agar selalu mengikuti peraturan 40 4,32 .971
perusahaan dengan baik

Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa pernyataan yang memiliki

rata-rata (mean) tertinggi pada indikator PIMPIN 10 dengan nilai mean sebesar

4.32 dan nilai standar deviasi sebesar .971 dengan pernyataan “Pimpinan saya

selalu mengingatkan seluruh karyawan agar selalu mengikuti peraturan

perusahaan dengan baik ”. Sedangkan pernyataan yang memiliki rata-rata (

mean ) terendah pada indikator PIMPIN 7 dengan nilai (mean) sebesar 2.75

dengan nilai standar deviasi sebesar 1.514 dengan pernyataan “Pimpinan saya

akan menaikkan gaji karyawan yang berprestasi diperusahann” berdasarkan

hasil diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden terhadap pernyataan dari

indikator cenderung setuju terhadap pernyataan dalam kuesioner.


72

c. Karakteristik Kuesioner Berdasarkan Variabel Kepuasan Kerja Karyawan

Tabel 4. 7
Karakterstik Kuesioner Berdasarkan Variabel Kepuasan Kerja Karyawan

Std
Indikator Pernyataan N Mean
Deviasi
KK 1 Saya mendapatkan gaji yang layak
diperusahaan saya yang sekarang 40 3,40 1.236
KK 2 Gaji yang saya terima seimbang
dengan tugas yang saya kerjakan 40 3,17 1.337
setiap bulan
KK 3 Kondisi ditempat pekerjaan saya
sangat menunjang saya dalam 40 3,85 .863
bekerja
KK 4 Kedekatan rekan-rekan kerja saya
cukup dekat antara satu dengan 40 4,22 .697
yang lainnya
KK 5 Promosi ditempat kerja saya
dilakukan secara obyektif 40 4,05 .749
KK 6 Sistem pemberian gaji ditempat
saya bekerja sudah sesuai 40 3,57 1.129
KK 7 Kebijakan promosi ( kenaikan
pangkat atau jabatan ) ditempat 40 3,85 1.271
kerja saya sudah sesuai

Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa pernyataan yang memiliki

rata-rata (mean) tertinggi pada indikator KK 4 dengan nilai mean sebesar 4,22

dan nilai standar deviasi sebesar .697 dengan pernyataan “Kedekatan rekan-

rekan kerja saya cukup deka tantara satu dengan yang lainnya ”. Sedangkan

pernyataan yang memiliki rata-rata (mean) terendah pada indikator KK 2

dengan nilai (mean) sebesar 3.17 dengan nilai standar deviasi sebesar 1.337

dengan pernyataan “Gaji yang saya terima seimbang dengan tugas yang saya

kerjakan setiap bulan” berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa rata-rata
73

responden terhadap pernyataan dari indikator cenderung setuju terhadap

pernyataan dalam kuesioner.

d. Karakteristik Kuesioner Berdasarkan Variabel Reward

Tabel 4. 8
Karakteristik Kuesioner Berdasarkan Variabel Reward

Indikator Pernyataan N Mean Std


Deviasi
REW 1 Bonus yang saya terima sudah
40 3.22 1.229
cukup
REW 2 Saya merasa tunjangan
diperusahaan saya sangat 40 3.42 1.152
mencukupi
REW 3 Perusahaan saya memberikan
kesempatan untuk
40 3.75 .869
mengembangkan karir terbuka
bagi seluruh karyawan
REW 4 Prestasi kerja karyawan
diperusahaan saya, menjadi
40 4.05 .814
pertimbangan dalam
pengembangan karir karyawan
REW 5 Saya merasa bahwa motivasi dan
semangat kerja terpacu dengan 40 3.95 1.131
gaji yang saya terima
REW 6 Gaji yang diberikan perusahaan
tempat saya bekerja cukup layak 40 3.47 1.154
serta sesuai dengan posisi jabatan
REW 7 Bonus diberikan secara adil 40 3.50 1.037
REW 8 Penghargaan yang diberikan
mendorong saya untuk disiplin 40 4.25 .954
dalam bekerja
REW 9 Perusahaan saya memberikan
reward kepada saya jika saya 40 4.12 .911
disiplin dalam bekerja
REW 10 Saya selalu berusaha menjadi
40 4.80 .405
yang terbaik dalam bekerja

Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa pernyataan yang memiliki

rata- rata (mean) tertinggi pada indikator REW 10 dengan nilai mean sebesar

4,80 dan nilai standar deviasi sebesar .405 dengan pernyataan “Saya selalu
74

berusaha menjadi yang terbaik dalan bekerja”. Sedangkan pernyataan yang

memiliki rata-rata (mean) terendah pada indikator REW 1 dengan nilai (mean)

sebesar 3.22 dengan nilai standar deviasi sebesar 1.229 dengan pernyataan

“Bonus yang saya terima sudah cukup” berdasarkan hasil diatas dapat

diketahui bahwa rata-rata responden terhadap pernyataan dari indikator

cenderung setuju terhadap pernyataan dalam kuesioner.

C. Analisis Skema Model Partial Least Square (PLS)

Partial Least Square merupakan metode analisis Component / Variance

Based Structural Equation Modeling dimana dalam pengelohan datanya

menggunakan program Partial Least Square (Smart-PLS) versi 3.0. PLS

(Partial Least Square) adalah model alternatif dari covariance based SEM.

PLS dimaksudkan untuk causal-predictive analysis dalam situasi kompleksitas

yang tinggi dan dukungan teori yang rendah (Ghozali, 2014). PLS memiliki

tujuan untuk mencari hubungan linear prediktif optimal yang ada pada data.

Walaupun PLS dapat juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori, tetapi dapat

juga digunakan menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten.

Seperti dinyatakan oleh Wold dalam Ghozali (2014) Partial Least Square

(PLS) merupakan metode analisis yang powerfull oleh karena tidak didasarkan

banyak asumsi, data tidak harus terdistribusi normal multivariate, dan sample

tidak harus besar. Langkah-langkah pengujian yang akan dilakukan sebagai

berikut :
75

1. Evaluasi Measurement (Outer Model)

a) Convergent Validity

Pengujian Convergent Validity dari masing-masing indikator

konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali (2014), suatu indikator dikatakan

mempunyai valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan

loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria

ini bila ada loading faktor dibawah 0,50 maka akan di drop dari model.

Gambar 4. 2
Tampilan Hasil PLS Outer Model

Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0 data diolah 2019

Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0 data diolah 2019


76

Berdasarkan pada Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa ada

sebagian indikator variabel dari Beban Kerja, Kepemimpinan, Kepuasan

Kerja Karyawan dan Reward memiliki nilai loading kurang dari 0.6, untuk

indikator variabel yang memiliki nilai loading lebih besar dari 0,6 berarti

memiliki tingkat validitas yang tinggi, sehingga memenuhi convergent

validity. Sedangkan indikator variabel yang memiliki nilai loading lebih

kecil dari 0,6 memiliki tingkat validitas yang rendah sehingga indikator

variabel tersebut perlu dieliminasi atau dihapus dari model. Setelah

dilakukan eliminasi untuk indikator yang tidak memenuhi syarat loading

faktor dihapus, dalam gambar dibawah ini dapat dilihat nilai loading faktor

indikator-indikator pada setiap variabelnya tidak ada yang dibawah 0,6

dengan demikian analisis dilanjutkan pada uji Discriminant Validity.

Tabel 4. 9
Hasil Pengujian Convergent Validity

OUTER
VARIABEL INDIKATOR KET
LOADING
BK1 0.613 Valid
BK2 0.332 Tidak Valid
BK3 0.488 Tidak Valid
Beban Kerja BK4 0.759 Valid
BK5 0.802 Valid
BK6 0.876 Valid
BK7 0.777 Valid
KEP 1 0.832 Valid
KEP 2 0.830 Valid
KEP 3 0.750 Valid
KEP 4 0.856 Valid
Kepemimpinan KEP 5 0.917 Valid
KEP 6 0.827 Valid
KEP 7 0.803 Valid
KEP 8 0.695 Valid
KEP 9 0.590 Tidak Valid
77

Tabel 4. 10
Hasil Pengujian Convergent Validity

OUTER
VARIABEL INDIKATOR KET
LOADING
KEP 10 0.542 Tidak Valid
KK1 0.791 Valid
KK2 0.802 Valid
KK3 0.748 Valid
Kepuasan
KK4 0.141 Tidak Valid
Karyawan
KK5 0.560 Tidak Valid
KK6 0.783 Valid
KK7 0.837 Valid
RE 1 0.838 Valid
RE 2 0.843 Valid
RE 3 0.870 Valid
RE 4 0.692 Valid
RE 5 0.797 Valid
Reward
RE 6 0.787 Valid
REW7 0.889 Valid
REW8 0.801 Valid
REW9 0.833 Valid
REW10 0.057 Tidak Valid
Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0 diolah 2019

Berdasarkan table 4.9 dapat diketahui bahwa semua pernyataan

memiliki nilai validitas tinggi dan nilai validitas rendah dengan keterangan

nilai Loading Factor diatas 0.6. Namun setelah dilakukan pengecekan pada

nilai Average Variance Extraced (AVE) terdapat hasil nilai AVE kurang

dari 0.50 sehingga perlu dilakukan penghapusan beberapa indikator yang

memiliki hasil dibawah 0.7 sehingga diperoleh nilai AVE yang memenuhi

syarat.
78

b) Average Variance Extracted

Gambar 4.3
Tampilan Hasil PLS Outer Model setelah penghapusan

Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0

Dari hasil pengolahan data diatas terlihat pada Gambar 4.2

menunjukkan bahwa seluruh indikator semua variabel memiliki nilai

loading yang lebih besar dari 0,6 hal ini berarti bahwa memiliki tingkat

validitas yang tinggi, sehingga memenuhi Convergent Validity.

c) Uji Validitas

1) Convergent Validity

Suatu indikator dinyatakan valid jika pengukuran Loading Factor

diatas 0.5, sehingga nilai Loading Factor dibawah 0.50 maka akan didrop

dari model Ghozali (2014).


79

Tabel 4. 11
Hasil Nilai Loading Factor
OUTER
VARIABEL INDIKATOR KET
LOADING
BK1 0.609 Valid
BK4 0.742 Valid
Beban Kerja BK5 0.829 Valid
BK6 0.918 Valid
BK7 0.761 Valid
KEP 1 0.848 Valid
KEP 2 0.831 Valid
KEP 3 0.805 Valid
KEP 4 0.851 Valid
Kepemimpinan
KEP 5 0.911 Valid
KEP 6 0.872 Valid
KEP 7 0.817 Valid
KEP 8 0.711 Valid
KK1 0.817 Valid
KK2 0.819 Valid
Kepuasan
KK3 0.743 Valid
Karyawan
KK6 0.790 Valid
KK7 0.829 Valid
RE 1 0.832 Valid
RE 2 0.846 Valid
Reward RE 3 0.865 Valid
RE 4 0.704 Valid
RE 5 0.811 Valid
Lanjutan Tabel 4.10 Hasil Nilai Loading Factor

OUTER
VARIABEL INDIKATOR KET
LOADING
RE 6 0774 Valid
RE 7 0.881 Valid
RE 8 0.814 Valid
RE 9 0.841 Valid

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dimensi variabel

diatas 0.50 telah valid dan tepat mengukur variabel-variabel tersebut, dan

telah memenuhi kategori validitas. Hal tersebut dikarenakan beberapa

dimensi memiliki nilai Loading Factor diatas 0.50. Selain nilai Loading

Factor, untuk menganalisis validitas data penelitian dapat menggunakan


80

nilai Average Extracted (AVE). Berikut adalah hasil uji validitas

menggunakan nilai AVE.

Tabel 4. 12
Average Variance Extracted

AVE
Variabel (Average Variance Communality
Extracted)
Beban Kerja 0.606 0.571
Kepemimpinan 0.693 0.693
Kepuasan Kerja 0.640 0.643
Reward 0.673 0.653
0.653 (hasilnya dari di + lalu di : )
Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0

Berdasarkan pada Tabel 4.11 dibawah ini AVE dari seluruh

variabel diatas diketahui rata-ratanya adalah 0,653. Dan diketahui bahwa

seluruh variabel penelitian valid. Hal tersebut dikarenakan nilai AVE

berada diatas ketentuan sebesar 0,50 Ghozali, (2014).

2) Discriminate Validity

Pengujian Discriminate Validity dilakukan untuk membuktikan

apakah indikator pada suatu konstruk akan mempunyai Loading Factor

terbesar pada konstruk yang dibentuknya dari pada Loading Factor yang

dengan konstruk yang lain. Dapat dilihat Cross Loading pada tabel

berikut.
81

Tabel 4. 13
Cross Loading
Indikator Beban Kepemimpinan Kepuasan Reward
Kerja Kerja
BK1 0.609 0.447 0.254 0.099
BK4 0.742 0.600 0.218 0.441
BK5 0.829 0.513 0.298 0.166
BK6 0.918 0.706 0.395 0.351
BK7 0.761 0.428 0.084 0.141
KEP1 0.706 0.848 0.419 0.461
KEP2 0.605 0.831 0.336 0.304
KEP3 0.548 0.805 0.282 0.344
KEP4 0.559 0.851 0.754 0.733
KEP5 0.791 0.911 0.613 0.626
KEP6 0.457 0.872 0.591 0.609
KEP7 0.600 0.817 0.505 0.549
KEP8 0.614 0.711 0.356 0.483
KK1 0.267 0.527 0.817 0.719
KK2 0.374 0.601 0.819 0.683
KK3 0.136 0.283 0.743 0.669
KK6 0.203 0.440 0.790 0.545
KK7 0.395 0.618 0.829 0.727
REW 1 0.490 0.622 0.803 0.832
REW 2 0.205 0.448 0.760 0.846
REW 3 0.367 0.581 0.768 0.865
REW 4 -0.111 0.296 0.451 0.704
REW 5 0.152 0.451 0.606 0.811
REW 6 0.494 0.627 0.715 0.774
REW 7 0.271 0.527 0.874 0.881
REW 8 0.203 0.491 0.539 0.814
REW 9 0.391 0.722 0.582 0.841
Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0 diolah 2019

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai Loading

Factor dari masing-masing indikator lebih besar dari nilai Cross Loading

nya, berarti tidak ada masalah dengan Discriminant Validity. Dengan

demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih

baik dibandingkan dengan indikator diblok yang lain. Oleh sebab itu,
82

indikator-indikator tersebut dapat digunakan untuk pengujian

selanjutnya.

d) Uji Reliabilitas

Tabel 4. 14
Composite Reliability dan Cronbachs Alpha

Composite Cronbachs
Variabel Keterangan
Reliability Alpha
Beban Kerja 0.883 0.838 Reliabel
Kepemimpinan 0.947 0.937 Reliabel
Kepuasan Kerja 0.899 0.859 Reliabel
Karyawan
Reward 0.949 0.939 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0

Konstruk dinyatakan Reliable jika memiliki nilai Composite

Reliability diatas 0.7 dan Cronbachs Alpha diatas 0.6 dari hasil output

smart PLS diatas semua konstruk memiliki nilai Composite Reliability

diatas 0.7 dan Cronbachs Alpha diatas 0.6. Jadi dapat disimpulkan

bahwa konstruk memiliki reliability yang baik.

2. Hasil pengujian model struktural (Inner Model)

Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk

variabel dependen dan nilai Koefisien Path untuk variabel independen yang

kemudian dinilai signifikansinya berdasarkan nilai T-Statistic setiap Path.

Adapun model struktural penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
83

Gambar 4. 3
Model Struktural (Inner Model)

Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0 diolah 2019

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 menunjukkan tingkat determinasi variable eksogen


R2
terhadap endogennya. Nilai semakin besar menunjakkan tingkat

deterninasi yang semakin baik. Perubahan nilai R-Square dapat menjelaskan

pengaruh variable laten eksogen tertentu terhadap variable laten endogen

apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Nilai R-Square 0,75 0,50

dan 0,25 dapat disimpulkan bahwa model kuat, moderat dan lemah Ghozali

dan Latan (2015).

Tabel 4. 15
Nilai R-Square

R Square
Kepuasa Kerja 0.695
Reward 0.435
Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0 diolah
84

Berdasarkan Tabel 4.14 menunjukkan nilai R-Square adjusted

variabel reward sebesar 0.435 atau dengan kata lain model pengaruh Beban

Kerja, Kepemimpinan, dan Kepuasan Kerja terhadap Reward memberikan

nilai R-Square sebesar 0.695 Berarti model tersebut memiliki tingkat

Goodness-Fit model yang “signifikan”. Yang artinya bahwa variabel Beban

Kerja, Kepemimpinan, dan Kepuasan Kerja Karyawan mempengaruhi

sebesar 69.5 %. Sedangkan sisanya diterangkan oleh variabel indenpenden

yang lain yang tidak diteliti.

b. Evaluasi Model Fit

Menurut Ghozali, (2011) Uji Goodness of Fit (uji kelayakan model)

dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menksir

nilai actual secara statistik. GoF index ini merupakan ukuran tunggal yang

digunakan untuk menvalidasi performa gabungan antara model pengukuran

(Outer Model) dan model struktural (Inner Model). Nilai Goodness of Fit

(GoF) index diperoleh dari Averege Communalities index dikalikan dengan

R2 model. Nilai GoF terbentang antara 0-1 dengan interpretasi sebagai

berikut:

Goodness of Fit (GoF) GoF kecil = 0.1


Goodness of Fit (GoF) Moderat atau Sedang = 0.25
Goodness of Fit (GoF) Besar = 0.38
Rumus Goodness of Fit (GoF):
GoF = (AVE x R square)
= (0.653x 0.565)
= 0.607
85

Dari perhitungan Goodness of Fit (GoF) diatas dapat diketahui

hasilnya adalah sebesar 0.607. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

performa antara model pengukuran dan model struktural memiliki (GoF)

yang besar yaitu sebesar 0.607 (diatas 0.38).

c. Uji Hipotesis (Path Coeffisients)

Koefisien jalur (Path Coeffisients) digunakan untuk melihat hubungan

yang dihipotesiskan antar konstruk. Nilai Koefisien jalur yang berada dalam

rentang nilai -1 hingga +1, dimana nilai Koefisien jalur yang mendekati +1

mempresentasikan hubungan positif yang kuat dan nilai koefisien jalur yang

-1 mengindikasikan hubungan negatif yang kuat. Meskipun nilai mendekati

+1 atau -1 hampir selalu signifikan secara statistic, standar eror harus

diperolah dengan menggunakan Bootstrapping untuk menguji signifikansi.

Tabel 4. 16
Hasil Uji Nilai Koefisien Jalur (Path Coeffisients)
Original Sample Standar T P
Sample Mean Deviation Statistics Values
Beban Kerja → Kepuasan -0.027 -0.060 0.220 0.122 0.903
Kerja
Beban Kerja → Reward -0.225 -0.112 0.236 1.083 0.279
Kepemimpinan → 0.150 0.156 0.204 0.734 0.463
Kepuasan Kerja
Kepemimpinan → Reward 0.844 0.755 0.207 4.068 0.000
Reward → Kepuasan Kerja 0.753 0.779 0.108 6.952 0.000
Sumber : Hasil Pengolahan PLS 3.0

Tabel 4.15 menunjukkan hasil nilai Koefisien jalur (Path Coeffisients)

memiliki rentang -0.027 sampai dengan 0.844. Hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa variabel Beban Kerja dengan Kepuasan Kerja

Karyawan mempunyai hubungan negatif karena tidak mempunya nilai

koefisien jalur yang mendekati 1, Beban Kerja dengan Reward memiliki


86

hubungan negatif karena tidak memiliki nilai koefisien jalur mendekati

1, Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Karyawan memiliki hubungan

positif karena memiliki nilai koefisien jalur mendekati 1,

Kepemimpinan terhadap Reward memiliki hubungan positif karena

memiliki nilai koefisien jalur mendekati 1, dan Reward terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan memiliki hubungan positif karena memiliki

nilai koefisien jalur mendekati 1.

d. Uji Nilai T-Statistic

T-Statistic (Bootstrapping) digunakan untuk melihat yang nilai

signifikansi antar konstruk. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis

yang diajukan adalah ±1.96, yang mana apabila nilai t-statistic berada pada

rentang nilai -1.96 dan 1.96 maka hipotesis akan ditolak atau dengan kata

lain menerima hipotesis nol (H0).

menunjukkan hasil uji T-Statistic (Bootstrapping) memiliki rentang

0.122 sampai dengan 6.952 Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

hubungan Beban Kerja terhadap Reward ditemukan tidak signifikan dengan

nilai T-Statistic dibawah 1.96 yaitu sebesar 1.083, Dan hubungan

Kepemimpinan terhadap Reward ditemukan signifikan dengan nilai T-

Statistic diatas 1.96 yaitu sebesar 4.068 Sedangkan hubungan Kepuasan

Kerja terhadap Reward ditemukan signifikan dengan nilai T-Statistic diatas

1.96 yaitu sebesar 6.952


87

1. Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Pada Hipotesis H1 dalam Tabel 4.17, terlihat bahwa nilai Path

Coeffisien Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan adalah

Negatif Namun Tidak signifikan karena memiliki nilai T Statistic

<1.96 yaitu sebesar -0.225 dengan nilai Path Coeffisien sebesar 0.122

yang menunjukkan arah hubungan Beban Kerja dengan Reward

adalah Negatif namun tidak signifikan terhadap Reward.

2. Kepemimpinan terhadap Reward

Pada Hipotesis H2 dalam Tabel 4.17, terlihat bahwa nilai Path

Coeffisien Kepemimpinan terhadap Reward adalah signifikan karena

memiliki nilai T Statistic >1.96 yaitu sebesar 4.068 dengan nilai Path

Coeffisien sebesar 0.844 yang menunjukkan arah hubungan

Kepemimpinan dengan Reward adalah Positif dan siginifikan.

3. Kepuasan Kerja Karyawan terhadap Reward

Pada Hipotesis H3 dalam Tabel 4.17, terlihat bahwa nilai Path

Coeffisien Kepuasan Karyawan terhadap Reward adalah signifikan

karena memiliki nilai T Statistic >1.96 yaitu sebesar 6.952 dengan

nilai Path Coeffisien sebesar 0.753 yang menunjukkan arah hubungan

Kepuasan Karyawan dengan Reward adalah Positif dan Signifikan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis menggunkan PLS (Partial Least Square)

maka selanjutnya peneliti akan menjabarkan pembahasan sesuai dengan 3

hipotesis yang dirancang.


88

1. Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Reward

Menunjukkan arah hubungan Reward dengan Kepuasan Kerja Karyawan

adalah Positif dan signifikan. Hal ini menujukkan bahwa apabila kepuasan

kerja karyawan naik maka reward yang diterima pegawai sesuai, begitupun

sebaliknya jika kepuasan kerja karyawan turun dikarenakan reward yang

didapat belum sesuai.

Hasil penelitian ini diperkuat juga oleh penelitian Jemi Dwifatmi (2014)

menunjukkan bahwa ,Hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan

uji F diketahui bahwa secara serempak dimensi Reward Intrinsik dan

Ekstrinsik berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.

Selain itu berdasarkan persamaan regresi menunjukkan bahwa terdapat

korelasi atau hubungan yang positif dari dimensi Reward Intrinsik dan

Ekstrinsik terhadap tingkat kepuasan kerja pegawai. Peningkatan pada dimensi

Reward Intrinsik dan Ekstrinsik akan serta merta meningkatkan kepuasan kerja

pegawai

2. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Reward

Menunjukkan arah hubungan Kepemimpinan dengan Reward adalah

Positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Hal ini

menunjukkan bahwa apabila kepemimpinan di PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk mempengaruhi Reward yang diterima karyawannya.

Hasil penelitian ini diperkuat juga oleh penelitian Dewi Lina (2012)

menunjukkan bahwa kepemimpinan secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai biro universitas muhamaddiyah sumatera.


89

3. Pengaruh Beban Kerja terhadap Reward

Menunjukkan arah hubungan Beban Kerja dengan Kepuasan Kerja

Karyawan adalah Negatif namun tidak signifikan terhadap Reward PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Alam Sutera, Hal ini menunjukkan bahwa

apabila beban kerja yang meningkat atau beban kerja tinggi maka seharusnya

Reward yang didapatkan karyawan harus sesuai.

Hasil penelitian ini diperkuat juga oleh penelitian Aidil Makmur (2018)

bahwa Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja. Hal ini menjelaskan bahwa jika beban kerja meningkat maka akan

reward karyawan yang diberikan harus sesuai


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan yang

dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji hipotesis pertama pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan menunjukkan adanya hubungan negatif tidak signifikan

di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2. Hasil uji hipotesis kedua Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan menunjukkan adanya hubungan negatif namun tidak

signifikan terhadap reward di PT Bank Mandiri (persero) Tbk.

3. Hasil uji hipotesis ke tiga pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan terhadap

Reward menunjukka adanya hubungan positif dan signifikan di PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk.

4. Hasil uji hipotesis keempat pengaruh Kepemimpinan terhadap Reward

menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan di PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk

5. Hasil uji hipotesis kelima pengaruh Beban Kerja terhadap Reward

menunjukkan adanya hubungan negatif namun tidak signifikan di PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

90
91

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan

beberapa saran dikarenakan penelitian ini masih memiliki beberapa

keterbatasan dari beberapa aspek sehingga perlu dilakukan perbaikan pada

penelitian selanjutnya, sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian dalam kepemimpinan di PT Bank Mandiri (persero)

Tbk berdasarkan hasil uji pls maka pernyataan nomor 5 , memiliki nilai yang

paling berpengaruh namun dengan nilai rata-rata tidak lebih tinggi dari

pernyataan lainnya, Adapun pernyataan nomor 5 dari kepemimpinan

mengenai *Pimpinan saya bersikap adil dan bijaksana dalam mengambil

keputusan* , maka ada baiknnya seorang pimpinan agar bersikap lebih tegas

terhadap karyawan dalam mengambil sebuah keputusan.

2. Dari hasil penelitian dalam Reward di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

berdasarkan hasil uji pls maka pernyataan nomor 7, memiliki nilai yang

paling berpengaruh namun dengan nilai rata-rata tidak lebih tinggi dari

pernyataan lainnya, Adapun pernyataan nomor 7 dari reward mengenai

*Bonus diberikan secara adil* , maka ada baiknya perusahaan memperbaiki

system pemberian reward terhadap karyawan dengan memperhatikan kinerja

yang diberikan karyawan untuk perusahaan .

3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti

variabel-variabel lain yang berhubungan dengan beban kerja dan


92

kepemimpinan misalnya system penilaian kinerja, pelatihan kerja, turn over

dan budaya organisasi karena variabel-variabel tersbeut dapat berpengaruh

terhadap kepuasan kerja karyawan dan reward sehingga memperkaya dan

memperluas kajian ilmu pengetahuan Sumber Daya Manusia dan penelitian

ini terlalu sedikit, hanya 40 karyawan sehingga saran selanjutnya untuk

melakukan penelitian diorganisasi yang lebih besar.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, I., R. Omar, et al. (2013). "Effect of Personality on Organizational


Commitment and Employees’ Performance: Empirical Evidence from
Banking Sector of Pakistan." Middle-East Journal of Scientific Research
18(6): 759-766.

Ading Sunarto, Umi. R, Eka. M S, Siswi. C. 2017. Pengaruh Reward


(Penghargaan), Punishment (Hukuman), Dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Sinarmas Jakarta Pusat. Jurnal
Ilmiah Nasional. Tangerang: Universitas Pamulang.

Arifin, Samsul. 2013. “Analisis Pragmatik Bahasa Iklan pada Media Elektronik
2012”. Dalam Nugroho Jurnal Ilmiah Pendidikan. ISSN: 2354-5968. Vol.
01. No. 01. Hal. 8. http://stkipdrnugroho.ac.id/up-pdf/samsularifin. Diakses
pada tanggal 19 Mei 2019, pukul 15.50 WIB.

Bejo Siswanto. 2010. Manajemen Tenaga Kerja Rancangan dalam


Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung : Sinar
Baru.

Campbell, Neil A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. 2014. Biologi Edisi
Kedelapan: Jilid VII. Jakarta: Erlangga.

Darsono Dan Tjatjuk, Siswandoko, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad
21, Nusantara Consulting, Jakarta.

Davis, Keith (2011). Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta : Erlangga.

De Waard, D., 1996. The measurement of driver’s mental workload. PhD. Thesis.
University of Groningen. Ditelusuri melalui http://home,zonnet.nl/. pada 1
April 2019. The traffic research centre VSC: Netherlands.

Dhania, Dhini R. 2010. Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja (Studi pada Medical Representatif di Kota Kudus). IAIN: Sunan
Gunung Ampel.

Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. BP Universitas


Diponegoro. Semarang.

French, John Jr. dan Bertram Raven. 1959. The Bases of Social Power, dalam
Dorwin Cartwright, ed., Studies in Social Power, The University of
Michigan, Michigan.

93
94

Hani, T. Handoko. 2014. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.


BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Hughes, Richard L. Robert C. Ginnett, Gordon J. Curphy. 2006. Leadership:


Enhancing the Lesson of Experience. Fifth Edition, Singapore: McGraw-Hill
Book Co.

Hersey, Paul dan Kenneth. H. Blanchard. 2013. Manajemen Perilaku Organisasi :


Pendayungan Sumber Daya Manusia, Terjemahan Agus Dharma, Jakarta:
Erlangga.

Henry, R. J. 1988. Human Mental Workload. New York, USA: Elsevier Science
Publisher B.V.

Gibson, Ivancevich, Donnelly.1996. Organisasi, Edisi 8, Jilid Pertama. Jakarta:


Penerbit Binapura Aksara.

Kelley, Tim and Margheim, Loren. 1990. The Impact Of The Budget Pressure,
Personality, and Leadership Variable of Dysfuctional Auditor Behavior.
Auditing: A Journal Of Practice And Theory. University Of San Diego.

Kuswadi. 2008. Memahami Rasio-rasio Keuangan bagi Orang Awam. PT.


Gramedia: Jakarta.

Newstrom, John W. 2011. Organizational Behaviour. Human Behaviour at


Work.New York: McGraw Hill.

Noor, Juliansyah. 2014. Metodologi Penelitian. Kencana. Jakarta.

Martoyo, Susilo. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.

Manning, George and Curtis, Kent. 2003. The Art Of Leadership. New York:
McGraw-Hill.

French, John Jr. dan Bertram Raven. 2003. The Bases of Social Power, dalam Dorwin
Cartwright, ed., Studies in Social Power, The University of Michigan, Michigan.

Pemerintah Indonesia. (1998). Undang-Undang Tahun 1998 Yang Mengatur


Tentang Perbankan No. 10,Pasal 1 Ayat 2. Lembaran Negara RI Tahun
1998 No. 182. Sekretariat Negara. Jakarta.

Prihatini, Lilis D. 2007. Analisis Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres
Kerja Perawat Di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. Universitas
Sumatera Utara.
95

Rifai, V. & Sagala, E. J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk


Perusahaan. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Rivai, Veithzal. & Sagala, E. J. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Safitri, Laily Nurida & Mardi Astutik. (2019). Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Perawat Dengan Mediasi Stress Kerja. Jombang: Jurnal
Riset Manajemen Dan Bisnis Dewantara Vol 2 No 1.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung


:Alfabeta, CV.

Stephen, Robbins (2015), Perilaku Organisasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sanders, M.S.; McCormick, E.J. Human Factors in Engineering and Design. New
York: McGraw-hill. 2013.

Theresia Retno. P. H. 2018. Pengaruh Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian


Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara,
Dengan Hormat,

Perkenalkan saya Dina Octafiani 43115120426 mahasiswi Fakultas


Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen Universitas Mercu Buana mohon
kesediaan untuk meluangkan sedikit waktu untuk mengisi kuesioner yang saya
lampirkan bersama surat ini. Adapaun kuesioner ini menjadi salah satu syarat
kelulusan saya untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun topik yang saya
ambil mengenai “Analisis Pengaruh Beban Kerja Dan Kepemimpinan
Terhadap Kepuasan Karyawan Dimediasi Reward PT. Bank Mandiri
(Persero)Tbk”.
Besar harapan saya, mohon kiranya bapak/ibu/saudara/saudari untuk
bersedia mengisi kuesioner ini dengan sejujurnya. Atas perhatian dan kerjasamanya
saya mengucapkan terimakasih.

Petunjuk pengisian Kuesioner


1. Mohon kuesioner ini diisi secara lengkap dari seluruh pernyataan yang telah
disediakan.
2. Beri tanda ( ) pada kolom jawaban yang tersedia.
3. Terdapat 5 alternatif dalam pengisian jawaban, yaitu
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju
S = Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

96
97

Identitas Responden
Jenis Kelamin :
 Laki – laki
 Perempuan

Usia :
 21 – 25 tahun
 26 – 30 tahun
 31 – 35 tahun
> 35 tahun

Pendidikan :
 SMA/SMK/Sederajat
 D3
 Sarjana (S1)
 Pasca Sarjana (S2)

Masa Kerja :
< 1 tahun
 1 – 1,9 tahun
 2 – 2,9 tahun
 3 – 3,9 tahun
> 4 tahun
98

Beban Kerja
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
Pekerjaan yang diberikan kepada saya tidak
1.
terlalu banyak
Saya merasa pekerjaan saya tidak harus
2. berpacu dengan waktu
(deadline)
Saya merasa pekerjaan saya tidak terlalu
3.
sulit
Semua fasilitas yang dapat menunjang
pekerjaan saya seperti jaringan internet
4.
sudah tersedia diperusahaan

Saya merasa lingkungan pekerjaan saya


5. sangat menyenangkan

Semua tim kerja saya dapat bekerja sama


6. dengan baik

Saya sudah menyelesaikan pekerjaan sesuai


7.
standar yang sudah ditetapkan perusahaan

Kepemimpinan
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
Pimpinan saya mendengarkan keluh kesah
1. karyawan dan berusaha memberikan solusi
secara etis
Pimpinan diperusahaan saya sangat
mendukung seluruh karyawanya , dalam
2.
mengikuti pelatihan pengembangan
kemampuan dan karir
Pimpinan saya selalu memotivasi seluruh
3. karyawan nya dan memberikan semangat
dalam menyelesaikan pekerjaan
Pimpinan saya selalu mengadakan sharing
4. season dengan tujuan untuk mengevaluasi
kinerja karyawan
Pimpinan saya bersikap adil dan bijaksana
5.
dalam mengambil keputusan
99

Pimpinan saya selalu menerima kritik dan


6.
saran dari karyawannya
Pimpinan saya akan menaikkan gaji untuk
7.
karyawan yang berprestasi diperusahaan
Pimpinan saya akan memberikan
8. penghargaan untuk seluruh karyawannya
yang berprestasi
Pimpinan saya akan memberikan teguran
9. apabila ada karyawan , yang tidak menaati
peraturan yang ditetapkan perusahaan
Pimpinan saya selalu mengingatkan
10. seluruh karyawan agar selalu mengikuti
peraturan perusahaan dengan baik

Kepuasan Karyawan
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
Saya mendapatkan gaji yang layak
1.
diperusahaan saya yang sekarang
Gaji yang saya terima seimbang dengan
2.
tugas yang saya kerjakan setiap bulan
Kondisi ditempat pekerjaan saya sangat
3.
menunjang saya dalam bekerja
Kedekatan rekan-rekan kerja saya cukup
4.
dekat antara satu dengan yang lainnya
Promosi ditempat kerja saya dilakukan secara
5.
obyektif
Sistem pemberian gaji ditempat saya bekerja
6.
sudah sesuai
Kebijakan promosi ( kenaikan pangkat atau
7.
jabatan ) ditempat kerja saya sudah sesuai

Reward
NO PERNYATAAN STS TS KS SS SS
1. Bonus yang saya terima sudah cukup
Saya merasa tunjangan diperusahaan
2.
saya sangat mencukupi
Perusahaan saya memberikan
3. kesempatan untuk mengembangkan
karir terbuka bagi seluruh karyawan
100

Prestasi kerja karyawan diperusahaan


4. saya, menjadi pertimbangan dalam
pengembangan karir karyawan
Saya merasa bahwa motivasi dan
5. semangat kerja terpacu dengan gaji
yang saya terima
Gaji yang diberikan perusahaan tempat
6. saya bekerja cukup layak serta sesuai
dengan posisi jabatan
7. Bonus diberikan secara adil
Penghargaan yang diberikan
8. mendorong saya untuk disiplin dalam
bekerja
Perusahaan saya memberikan reward
9. kepada saya jika saya disiplin dalam
bekerja
Saya selalu berusaha menjadi yang
10.
terbaik dalam bekerja
101

Lampiran 2 Jawaban Responden (Excel)

Hasil Jawaban Responden Variabel Beban Kerja


Responden BK1 BK 2 BK 3 BK 4 BK 5 BK 6 BK 7
1 2 2 1 1 5 4 5
2 3 2 1 4 3 4 4
3 4 5 4 2 4 4 4
4 4 2 4 4 4 4 5
5 3 2 2 5 3 4 4
6 2 4 4 4 2 2 4
7 1 2 2 3 4 4 4
8 1 1 5 4 3 3 5
9 2 1 2 3 4 5 5
10 5 5 5 5 5 5 5
11 4 3 3 4 5 5 4
12 5 4 4 5 5 5 5
13 1 1 1 5 4 5 4
14 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 3 3 3
16 1 1 1 3 5 4 4
17 1 2 2 3 4 5 5
18 1 5 1 4 3 4 5
19 2 1 4 5 5 5 4
20 3 2 3 2 3 3 4
21 4 4 4 4 4 4 5
22 1 1 1 4 5 5 5
23 3 1 1 4 5 4 4
24 2 2 1 4 4 4 4
25 4 5 4 4 5 5 5
26 2 2 1 1 5 4 5
27 3 2 1 4 3 4 4
28 4 5 4 2 4 4 4
29 4 2 4 4 4 4 5
30 3 2 2 5 3 4 4
31 2 4 4 4 2 2 4
32 1 2 2 3 4 4 4
33 1 1 5 4 3 3 5
34 2 1 2 3 4 5 5
35 5 5 5 5 5 5 5
36 4 3 3 4 5 5 4
37 5 4 4 5 5 5 5
102

38 1 1 1 5 4 5 4
39 1 1 1 1 1 1 1
40 1 1 1 1 3 3 3
Hasil Jawaban Responden Variabel Kepemimpinan
Respo PIM PIM PIM PIM PIM PI PIM PIM PIM PIM
nden PIN PIN PIN PIN PIN MI PIN PIN PIN PIN
1 2 3 4 5 N 7 8 9 10
6
1 2 3 2 2 2 1 1 1 5 5
2 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4
3 5 4 4 4 4 4 1 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4
6 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2
7 4 4 4 4 3 3 1 1 5 5
8 3 2 1 3 3 3 2 5 5 5
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5
11 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5
14 1 2 2 3 1 3 1 1 2 3
15 3 4 3 4 3 4 2 2 5 5
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4
18 4 5 4 4 4 3 2 2 4 5
19 5 5 4 5 5 4 2 5 5 5
20 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 2 3 4 4 4 3 1 4 4 4
23 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
24 3 2 1 4 3 3 1 4 3 4
25 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4
26 2 3 2 2 2 1 1 1 5 5
27 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4
28 5 4 4 4 4 4 1 4 5 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
30 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4
31 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2
32 4 4 4 4 3 3 1 1 5 5
33 3 2 1 3 3 3 2 5 5 5
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5
36 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
103

37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
38 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5
39 1 2 2 3 1 3 1 1 2 3
40 3 4 3 4 3 4 2 2 5 5
Hasil Jawaban Responden Variabel Kepuasan Karyawan
Responden KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK 6 KK 7
1 1 1 2 5 3 2 1
2 4 2 3 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 4
5 4 4 3 3 3 3 3
6 1 1 2 4 4 1 1
7 3 3 4 3 4 4 4
8 4 3 4 5 5 4 5
9 4 4 3 4 5 3 5
10 4 4 4 5 3 4 5
11 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 5 4 5 5 5
13 4 4 4 5 4 4 4
14 2 1 4 3 3 4 3
15 5 5 5 5 5 5 5
16 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4
18 4 2 4 5 3 1 4
19 2 1 4 5 5 5 5
20 4 4 5 5 5 1 1
21 4 4 4 4 4 4 4
22 1 1 5 4 4 3 5
23 3 4 5 5 5 5 5
24 1 2 5 5 5 3 5
25 3 3 4 4 3 3 3
26 1 1 2 5 3 2 1
27 4 2 3 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4
29 5 5 4 4 4 4 4
30 4 4 3 3 3 3 3
31 1 1 2 4 4 1 1
32 3 3 4 3 4 4 4
33 4 3 4 5 5 4 5
34 4 4 3 4 5 3 5
35 4 4 4 5 3 4 5
36 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 5 4 5 5 5
38 4 4 4 5 4 4 4
104

39 2 1 4 3 3 4 3
40 5 5 5 5 5 5 5

Hasil Jawaban Responden Variabel Reward


Responden REW REW REW REW REW REW REW REW REW REW
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5
2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 5
3 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5
5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
6 1 1 2 4 2 2 1 4 4 5
7 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5
8 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5
9 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5
10 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5
13 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5
14 1 4 3 5 5 1 3 4 3 5
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5
17 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5
18 2 3 4 5 5 4 3 5 5 5
19 3 4 5 4 4 5 4 4 5 5
20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
21 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
22 2 3 5 4 4 2 3 4 4 5
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
24 2 3 4 4 5 2 3 5 4 5
25 3 3 3 4 4 4 3 5 4 5
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5
27 3 2 4 4 3 3 3 3 4 5
28 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4
29 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5
30 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
31 1 1 2 4 2 2 1 4 4 5
32 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5
33 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5
34 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5
35 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5
105

38 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5
39 1 4 3 5 5 1 3 4 3 5
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Lampiran 3 Karakteristik Responden

Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki – Laki 23 57,5
Perempuan 17 42,5
Total 40 100

Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
21-25 Tahun 20 50.0
26-30 Tahun 8 20.0
31-35 Tahun 7 17.5
>35 Tahun 5 12.5
Total 40 100

Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SMA/SMK/ Sederajat 4 15.0
D3 15 37.5
Sarjana (S1) 16 37.5
Sarjana (S2) 4 10.0
Total 40 100

Masa Kerja
Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)
<1 Tahun 3 7,5
1-1,9 Tahun 7 17,5
2-2,9 Tahun 10 25,0
3-3,9 Tahun 10 25,0
>4 Tahun 10 25,0
Total 40 100
106

Lampiran 4 Hasil Statistik Deskriptif

Hasil Deskriptif Variabel Beban Kerja


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


BK1 40 3.00 5.00 4.2000 .79097
BK2 40 3.00 5.00 4.2000 .82275
BK3 40 3.00 5.00 4.0500 .71432
BK4 40 3.00 5.00 4.3250 .69384
BK5 40 3.00 5.00 4.2500 .66986
BK6 40 3.00 5.00 4.5000 .67937
BK7 40 3.00 5.00 4.2000 .68687
Valid N (listwise) 40

Hasil Deskriptif Variabel Kepemimpinan


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PIMPIN 1 40 1.00 5.00 3.8250 1.12973
PIMPIN 2 40 2.00 5.00 3.8750 .96576
PIMPIN 3 40 1.00 5.00 3.6500 1.09895
PIMPIN 4 40 2.00 5.00 3.8500 .83359
PIMPIN 5 40 1.00 5.00 3.5750 1.05945
PIMPIN 6 40 1.00 5.00 3.7000 .96609
PIMPIN 7 40 1.00 5.00 2.7500 1.51488
PIMPIN 8 40 1.00 5.00 3.4000 1.39229
PIMPIN 9 40 1.00 5.00 4.2250 1.07387
PIMPIN 10 40 1.00 5.00 4.3250 .97106
Valid N (listwise) 40

Hasil Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja Karyawan


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KK1 40 1.00 5.00 3.4000 1.23621


KK2 40 1.00 5.00 3.1750 1.33757
KK3 40 2.00 5.00 3.8500 .86380
KK4 40 3.00 5.00 4.2250 .69752
KK5 40 3.00 5.00 4.0500 .74936
KK6 40 1.00 5.00 3.5750 1.12973
KK7 40 1.00 5.00 3.8500 1.27199
107

Valid N (listwise) 40

Hasil Deksriptif Variabel Reward


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

REW 1 40 1.00 5.00 3.2250 1.22971


REW 2 40 1.00 5.00 3.4250 1.15220
REW 3 40 1.00 5.00 3.7500 .86972
REW 4 40 1.00 5.00 4.0500 .81492
RW E5 40 1.00 5.00 3.9500 1.13114
REW 6 40 1.00 5.00 3.4750 1.15442
REW 7 40 1.00 5.00 3.5000 1.03775
REW 8 40 1.00 5.00 4.2500 .95407
REW 9 40 1.00 5.00 4.1250 .91111
REW 10 40 4.00 5.00 4.8000 .40510
Valid N (listwise) 40

Lampiran 5 Hasil Uji Model Pengukuran Sebelum Penghapusan


108

Hasil Uji Pengukuran Setelah Pengapusan

Hasil Uji Validitas

AVE
(Average
Variabel Communality
Variance
Extracted)
Beban Kerja 0.606 0.571
Kepemimpinan 0.693 0.693
Kepuasan 0.640 0.643
Kerja
Reward 0.673 0.653
109

Hasil Nilai Cross Loading


Cross Loading
Indikator Beban Kepemimpinan Kepuasan Reward
Kerja Kerja
BK1 0.609 0.447 0.254 0.099
BK4 0.742 0.600 0.218 0.441
BK5 0.829 0.513 0.298 0.166
BK6 0.918 0.706 0.395 0.351
BK7 0.761 0.428 0.084 0.141
KEP1 0.706 0.848 0.419 0.461
KEP2 0.605 0.831 0.336 0.304
KEP3 0.548 0.805 0.282 0.344
KEP4 0.559 0.851 0.754 0.733
KEP5 0.791 0.911 0.613 0.626
KEP6 0.457 0.872 0.591 0.609
KEP7 0.600 0.817 0.505 0.549
KEP8 0.614 0.711 0.356 0.483
KK1 0.267 0.527 0.817 0.719
KK2 0.374 0.601 0.819 0.683
KK3 0.136 0.283 0.743 0.669
KK6 0.203 0.440 0.790 0.545
KK7 0.395 0.618 0.829 0.727
REW 1 0.490 0.622 0.803 0.832
REW 2 0.205 0.448 0.760 0.846
REW 3 0.367 0.581 0.768 0.865
REW 4 -0.111 0.296 0.451 0.704
REW 5 0.152 0.451 0.606 0.811
REW 6 0.494 0.627 0.715 0.774
REW 7 0.271 0.527 0.874 0.881
REW 8 0.203 0.491 0.539 0.814
REW 9 0.391 0.722 0.582 0.841

Hasil Uji Reliabilitas


Composite Cronbachs
Variabel Keterangan
Reliability Alpha
Beban Kerja 0.883 0.838 Reliabel
Kepemimpinan 0.947 0.937 Reliabel
Kepuasan Kerja 0.899 0.859 Reliabel
Karyawan
Reward 0.949 0.939 Reliabel
110

Hasil Uji Model Struktural

Nilai R-Square
R Square
Kepuasa Kerja 0.695
Reward 0.435

Hasil Uji Nilai Koefisien Jalur (Path Coeffsients)


Original Sample Standar T P
Sample Mean Deviation Statistics Values
Beban Kerja → Kepuasan -0.027 -0.060 0.220 0.122 0.903
Kerja Karyawan
Beban Kerja → Reward -0.225 -0.112 0.236 1.083 0.279
Kepemimpinan → 0.150 0.156 0.204 0.734 0.463
Kepuasan Kerja Karyawan
Kepemimpinan → Reward 0.844 0.755 0.207 4.068 0.000
111

Reward → Kepuasan Kerja 0.753 0.779 0.108 6.952 0.000


Karyawan

Hasil Uji Nilai T-Statistis (Boostraping)


T Statistic Keterangan
(|O/STDEV|)
Beban Kerja ->Kepuasan Kerja 0.122 Tidak Signifikan
Karyawan
Beban Kerja -> Reward 1.083 Tidak Signifikan
Kepemimpinan ->Kepuasan Kerja 0.734 Tidak Signifikan
Karyawan
Kepemimpinan -> Reward 4.068 Signifikan
Kepuasan Kerja Karyawan -> 6.952 Signifikan
Reward

Uji Hipotesis
Hipotesis Path Path T Statistic Kesimpulan
Penelitian Coeffisien (|O/STDEV|)
H1 BK > R -0.255 1.083 Negatif
Namun Tidak
Signifikan
H2 KEP >R 0.844 4.068 Positif dan
Signifikan
H3 KK > R 0.753 6.952 Positif dan
Signifikan

Anda mungkin juga menyukai