Perilaku
Organisasi
Komunikasi
11
Abstract Kompetensi
Komunikasi adalah suatu proses Mahasiswa mampu memahami definisi,
pengiriman dan penerimaan pesan. fungsi, jenis-jenis dan hambatan-
Fungsi komunikasi yakni control, hambatan komunikasi.
motivation, emotional expression, dan
information. Jenis-jenis komunikasi yaitu
komunikasi lisan, tulisan dan nonverbal.
Pembahasan
A. Definisi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam bentuk verbal atau lisan, yakni
secara langsung atau dalam bentuk nonverbal, yakni melalui perantara atau media.
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan. Komunikasi
adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu
yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal.
Dengan kata lain, komunikasi harus meliputi pemindahan dan pemahaman
makna (transfer and understanding of meaning). Berkomunikasi berarti kita berusaha
untuk mencapai kesamaan makna.
B. Fungsi Komunikasi
Kelompok-
kelompok di dalam organisasi secara sengaja direncanakan atau sengaja
dibiarkanterbentukolehmanajemenselakubagiandaristrukturorganisasi
formal.Kendatibegitu,kelompokjugakerapmunculmelaluiprosessosial
danorganisasiinformal.Organisasiinformalmuncullewatinteraksiantar
pekerja di dalam organisasi dan perkembangan kelompok jika interaksi
tersebutberhubungandengannormaperilakumerekasendiri,kendatitidak
digariskan lewat struktur formal organisasi. Dengan demikian, terdapat
perbedaanantarakelompokformaldaninformal.
Komunikasi dalam organisasi atau kelompok memiliki empat fungsi utama yakni
control, motivation, emotional expression, dan information.
1. Control
Fungsi komunikasi ini untuk mengendalikan perilaku anggota dengan
beberapa cara. Setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal
yang harus dipatuhi oleh karyawan. Bila karyawan, misalnya, diminta untuk terlebih
dahulu mengkomunikasikan setiap keluhan yang berkaitan dengan pekerjaan ke
atasan langsungnya, sesuai dengan uraian tugasnya, atau sesuai dengan kebijakan
perusahaan, komunikasi itu menjalankan fungsi pengendalian.
Komunikasi informal juga mengontrol perilaku. Jika sebuah kelompok kerja
mengusik seorang anggota yang bekerja terlalu berlebihan (membuat anggota
lainnya terlihat buruk), mereka berkomunikasi secara informal dan mengontrol
perilaku anggota.
2. Motivation
3. Emotional Expression
Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok atau organisasi merupakan
mekanisme fundamental dimana para anggota menunjukkan kekecewaan dan
kepuasan. Oleh karena itu, komunikasi memfasilitasi pelepasan ungkapan emosi
perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
4. Information
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan, individual dan kelompok
memerlukannya untuk mengambil keputusan melalui penyampaian data guna
mengenali dan mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif.
C. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah tahapan antara pengirim dengan penerima yang
menghasilkan pemindahan (transfer) dan pemahaman makna. Pesan tersebut
disampaikan dari seorang pengirim kepada seorang penerima. Pesan disandikan
dengan cara diubah menjadi suatu bentuk simbolis dan dialihkan melalui perantara
(saluran) kepada penerima, yang lalu menerjemahkan ulang (membaca sandi) pesan
yang diberikan pengirim.
Unsur-unsur proses komunikasi (Gambar 1) yaitu:
The sender (pengirim)
Pengirim adalah orang yang mempunyai ide atau pemikiran untuk disampaikan
kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima
pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya.
Encoding
Pada tahap ini pengirim membuat kode atau simbol sehingga ide atau
pemikirannya dapat dipahami oleh orang lain.
Decoding
Tahapan mengartikan atau menafsirkan simbol atau kode menjadi bentuk yang
dapat dipahami.
Noise
Noise mewakili hambatan komunikasi yang mendistorsi kejelasan pesan seperti
masalah persepsi, kelebihan informasi, kesulitan semantik atau perbedaan
budaya.
D. Arah Komunikasi
Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai arah, antara lain sebagai berikut (Gambar 2):
Downward Communication ( komunikasi ke bawah)
Adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam sebuah kelompok /
organisasi ke tingkat yang lebih rendah. Komunikasi semacam ini biasanya terjadi
secara hierarki dalam sebuah organisasi perusahaan seperti pemimpin kepada
karyawan. Misalnya para manajer yang berkomunikasi dengan para bawahannya.
Pola ini biasanya digunakan oleh para manajer atau pemimpin kelompok untuk
menetapkan sasaran, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan
dan prosedur ke bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian, dan
mengemukakan umpan balik tentang kinerja.
Dalam aliran komunikasi ini terdapat kebaikan dan keburukannya.
Kebaikannya adalah para pemimpin yang memiliki kewenangan dengan mudah
mengatur para karwayannya dalam mencapai tujuan organisasi dan mengontrol
organisasi. Akan tetapi keburukannya adalah komunikasi yang terjalin tidak berjalan
dengan efektif karena komunikasi yang berjalan hanya komunikasi satu arah yakni,
dari atasan ke bawahan tanpa ada umpan balik atau feedback yang diperbolehkan.
E. Komunikasi Organisasi
Formal Small-Group Networks (Jaringan kelompok kecil formal)
Jaringan organisasi formal ini bisa jadi sangat rumit, karena bisa jadi mencakup
ratusan orang atau puluhan tingkat hierarki. Jaringan formal ini disederhanakan
The Grapevine
Jaringan komunikasi informal didalam sebuah organisasi disebut dengan
grapevine (selentingan). Meskipun selentingan ini bersifat informal, tidak berarti
selentingan ini bukan merupakan sumber informasi yang penting.
Grapevine merupakan bagian penting dari komunikasi kelompok atau
organisasi. Grapevine menunjukkan kepada para manajer isu-isu yang
membingungkan yang dianggap oleh para karyawan dianggap penting dan memicu
kecemasan. Oleh karena itu, grapevine bertindak sebagai filter dan sebagai
mekanisme umpan balik, yang mengumpulkan isu-isu yang dianggap relevan oleh
para karyawan. Grapevine juga berperan penting dari perspektif manajerial, dimana
adanya kemungkinan menganalisis informasi selentingan dan meramalkan arahnya.
F. Jenis-Jenis Komunikasi
Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Sarana utama satu individu melakukan komunikasi dengan individu lainnya
adalah melalui lisan dengan cara berbicara, berpidato, mengobrol, diskusi kelompok
dan lain sebagainya. Salah satu keuntungan dari komunikasi lisan adalah kecepatan
dalam umpan balik yang dihasilkannya. Pesan verbal dapat disampaikan dan
tanggapan diterima dalam waktu yang relatif singkat.
Disamping memiliki keuntungan diatas, komunikasi dengan lisan pun memiliki
kerugian. Kerugian terbesar dari komunikasi lisan yang muncul dalam organisasi
5. Bahasa (languages)
Kata-kata yang sama bisa memiliki arti yang berbeda dalam bahasa yang berbeda.
Bahkan dalam bahasa yang sama pun, setiap orang bisa memiliki pengertian yang
berbeda satu sama lain. Usia dan konteks kejadian menjadi 2 faktor yang
berpengaruh besar terhadap perbedaan tersebut.
6. Hening/Bungkam (silence)
Mudah bagi seseorang untuk memilih diam dan tidak berkomunikasi, karena adanya
alasan kurangnya informasi yang diterima. Diam/bungkam dan menyembunyikan
8. Berbohong/Menipu (lying)
Hambatan komunikasi yang efektif terakhir ialah berbohong. Saat seseorang
berbohong maka pesan yang sesungguhnya tidak tersampaikan dengan baik
sehingga antara penerima maupun pengirim pesan tidak memiliki informasi yang
sama. Mengenai berbohong dalam proses komunikasi merupakan hal yang
berbahaya karena tidak semua orang dapat mendeteksi apakah pesan yang
disampaikan merupakan informasi yang benar atau kebohongan.
H. Implikasi Global
Faktor perbedaan budaya menciptakan potensi adanya masalah dalam komunikasi.
Beberapa dampak implikasi global dalam proses komunikasi:
Hambatan Budaya
Ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kesulitan bahasa dalam komunikasi
lintas budaya.
hambatan yang disebabkan oleh semantik (makna dari kata). Kata-kata
memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, terutama orang-orang
dari budaya nasional yang berbeda.
hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata. Kata-kata menyiratkan hal
yang berbeda dalam bahasa yang berbeda.
Konteks Budaya
Budaya cenderung berbeda dalam mempengaruhi makna individu dan proses
komunikasi. High-context cultures adalah budaya yang sangat bergantung pada
isyarat situasional nonverbal dan halus dalam komunikasi. low-context cultures
adalah budaya yang sangat bergantung pada kata untuk menyelesaikan makna
dalam komunikasi. Dalam high-context cultures (Asia), orang sangat bergantung
pada gaya non-verbal dan isyarat halus dalam berkomunikasi. Dalam low-context
cultures (Eropa dan Amerika Selatan) umumnya bergantung pada berbicara dan
menulis untuk menyampaikan makna.
Daftar Pustaka
Bovee CL, Thill JV. 2013. Komunikasi Bisnis (Edisi Kesembilan Jilid 1). Jakarta: Indeks.
Buchanan, D.A., Huczynski, A.A. 2013. Organizational Behavior, 9th Ed. Harlow: Pearson
Education Limited.
Griffin, R.W., Moorhead, G. 2013. Organizational Behavior: Managing People and
Organizations. Massachusetts: Cengage Learning.
Langton, N., Robbins, S.P., & Judge, T.A. 2015. Organizational Behavior: Concepts,
Controversies, Applications, 17th Canadian Ed. Toronto: Pearson Education Limited.
Purwanto D. 2011. Komunikasi Bisnis (Edisi keempat). Jakarta: Erlangga.