Anda di halaman 1dari 32

KOMUNIKASI

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Perilaku Organisasi
Yang dibina oleh Ibu Rayie Tariaranie Wiraguna S.E, M.M

oleh
Kelompok 3

Cahya Akhirul Fitriana 160413607319


Dhea Putri Pratama 160413607294
Dhevine Ayu Pratiwi 160413600395
Meidiyu Satya Sekar Reformasi 160413607230
Rizqi Nurrahman Wahid 160413607341

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
OKTOBER 2017
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI i

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Komunikasi 2
2.2 Proses Komunikasi 3
2.3 Arah dalam Komunikasi 4
2.4 Komunikasi Organisasi 6
2.5 Mode Komunikasi 8
2.6 Pilihan dalam Saluran Komunikasi 10
2.7 Komunikasi yang Persuasif 16
2.8 Hambatan-Hambatan pada Komunikasi yang Efektif 19
2.9 Implikasi Global 24

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 29

DAFTAR RUJUKAN30

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak ada individu, kelompok, atau organisasi yang dapat bertahan


tanpa berbagi informasi diantara para anggotanya. Hanya dengan demikian,
kita dapat menyampaikan informasi dan gagasan. Berkomunikasi lebih dari
sekedar menyampaikan makna; tetapi makna tersebut harus dapat dimengerti.
Jika salah satu anggota kelompok yang hanya berbahasa Jerman saja dan yang
lainnya tidak mengerti bahasa tersebut, maka pembicaraan dalam bahasa
Jerman tidak akan sepenuhnya dimengerti. Oleh karenanya, komunikasi harus
meliputi baik pemindahan maupun pemahaman makna. Dalam komunikasi
yang sempurna, suatu pemikiran akan dikirimkan, sehingga si penerima dapat
memahami dengan gambaran mental yang sama dengan yang dimaksudkan
oleh si pengirim. Meskipun hal ini terdengar dasar, tetapi komunikasi yang
sempurna tidak pernah dicapai dalam praktiknya.
Komunikasi mempunyai empat fungsi utama di dalam kelompok atau
organisasi, yaitu: pengendalian, motivasi, pernyataan emosional, dan
informasi. Hampir setiap interaksi dalam komunikasi yang terjadi dalam
kelompok atau organisasi menjalankan satu atau lebih fungsi komunikasi dan
tidak satupun dari keempat yang lebih penting daripada lainnya.
Penyimpangan, ambiguitas, dan ketidaksesuaian di antara pesan verbal
dan pesan nonverbal yang semuanya dapat meningkatkan ketidakpastian
dan mengurangi tingkat kepuasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja fungsi utama komunikasi?
2. Bagaimana proses komunikasi?
3. Bagaimana arah dalam komunikasi?
4. Apa saja komunikasi organisasi?
5. Apa saja mode komunikasi?
6. Bagaimana pilihan dalam saluran komunikasi?
7. Apa yang membuat komunikasi persuasif?
8. Apa saja hambatan-hambatan pada komunikasi yang efektif?
9. Bagaimana implikasi global dari komunikasi?

1
BAB II

PEMBAHASAN

Komunikasi berarti perpindahan dan pemaknaan arti. Tidak ada individu,


kelompok, atau organisasi yang dapat bertahan tanpa berbagi informasi diantara
anggotanya. Berkomunikasi lebih dari sekedar menyampaikan makna tetapi
makna tersebut harus bisa atau dapat dimengerti. Contohnya, jika dalam suatu
perkumpulan satu anggota berbicara menggunakan bahasa Jerman namun anggota
yang lain tidak mengerti bahasa tersebut, maka pembicaraan tersebut tidak akan
sepenuhnya dimengerti. Dalam komunikasi yang sempurna, suatu pemikiran akan
dikirimkan, sehingga si penerima dapat dapat memahami dengan gambaran
mental yang sama dengan yang dimaksudkan oleh si pengirim.

2.1 Fungsi Komunikasi


Komunikasi mempunyai 4 fungsi utama dalam kelompok atau organisasi :
a. Pengendalian
Komunikasi berperan untuk mengendalikan perilaku anggota
dalam berbagai cara. Organisasi memiliki otoritas hierarki dan panduan
formal bagi para pekerja yang dipersyaratkan untuk diikuti. Ketika para
pekerja mengomunikasikan pekerjaan yang terkait dengan penyempaian
keluhan, mengikuti deskripsi pekerjaan mereka, atau mematuhi kebijakan
perusahaan, komunikasi melaksanakan fungsi pengendalian. Komunikasi
secara informal juga mengendalikan perilaku. Ketika kelompok kerja
menggoda atau melecehkan anggota yang terlalu produktif (dan anggota
lain dari kelompok itu terlihat buruk), mereka melakukan komunikasi
secara informasi, dan mengendalikan perilaku anggota.

2
b. Motivasi
Komunikasi membantu meningkatkan motivasi dengan
menjelaskan kepada para pekerja mengenai apa yang harus mereka
lakukan, seberapa baik mereka dalam melakukannya, dan bagaimana
mereka dapat meningkatkan kinerja mereka. Pembentukan tujuan,
memberikan umpan balik atas kemajuan, dan memberikan imbalan bagi
perilaku yang diinginkan semuanya mendorong motivasi dan memerlukan
komunikasi.
c. Pernyataan Emosional
Kelompok kerja merupakan sumber utama dari interaksi sosial bagi
banyak pekerja. Komunikasi di dalam kelompok adalah mekanisme dasar
para anggota yang memperlihatkan kepuasan dan frustasi. Oleh karena
itu, komunikasi menyediakan pernyataan emosional dari perasaan dan
pemenuhan kebutuhan sosial.
d. Informasi
Fungsi terakhir dari komunikasi adalah untuk memfasilitasi
pengambilan keputusan. Komunikasi memberikan informasi yang
diperlukan oleh para individu dan kelompok untuk mengambil keputusan
dengan mengirimkan data yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi pilihan.

2.2 Proses Komunikasi


Tahapan-tahapan di antara sumber dengan penerima yang
menghasilkan pemindahan dan pemahaman makna. Sebelum dilakukan,
komunikasi memerlukan suatu tujuan, suatu pesan yang akan disampaikan
antara pengirim dan penerima. Pengirim akan mengkodekan pesan
(mengubahnya menjadi bentuk simbolis) dan meneruskannya melalui
sebuah medium (saluran) kepada penerima, yang akan menguraikan isi
kode tersebut. Hasilnya adalah perpindahan makna dari satu orang ke yang
lainnya.
Proses komunikasi ada 8 bagian utama yaitu: (1) pengirim, (2)
mengodekan, (3) pesan, (4) saluran, (5) menguraikan isi kode, (6)

3
penerima, (7) kebisingan, (8) umpan balik. Pengirim memulai suatu pesan
dengan mengodekan pemikirannya. Pesan adalah sebuah tindakan aktual
produk fisik dari pengodean pengirim. Ketika kita berbicara, ucapan
adalah pesan. Ketika kita menulis, maka tulisan adalah pesannya. Ketika
kita melakukan isyarat gerakan, maka gerakan dari lengan dan ekspresi
wajah kita merupan kita. Saluran adalah media melalui mana pesan-pesan
akan berjalan. Pengirim memilihnya, kemudian menentukan apakah
menggunakan saluran yang formal dan informal. Saluran formal adalah
saluran komunikasi yang ditetapkan oleh organisasi untuk mengirimkan
pesan-pesan terkait dengan aktivitas profesional dari para anggota. Mereka
secara tradisional mengikuti rantai wewenang di dalam organisasi. Bentuk
lainnya dari pesan, seperti misalnya pribadi atau sosial, yang mengikuti
saluran informal, yang mana berlangsung secara spontan dan
berkembang sebagai tanggapan atas pilihan-pilihan individu. Penerima
adalah orang kepada siapa pesan akan diarahkan, yang pertama-tama harus
menerjemahkan simbol-simbol ke dalam bentuk yang dapat dipahami.
Tahap ini adalah menguraikan isi kode dari pesan. Kebisingan
mencerminkan hambatan dalam komunikasi yang memutarbalikkan
kejelasan dari pesan, seperti misalnya masalah persepsi, informasi yang
berlebihan, kesulitan semantik, atau perbedaan budaya. Kaitan terakhir
dalam proses komunikasi ini adalah lompatan umpan balik. Umpan balik
adalah pemeriksaan mengenai seberapa berhasilkah kita dalam
memindahkan pesan kita seperti yang dimaksudkan semula. Ini
menentukan apakah pemahaman telah tercapai atau belum.

2.3 Arah dalam Komunikasi


Komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau secara lateral. Dimensi
vertikal dibagi lagi menjadi ke arah bawah atau ke arah atas.
a. Komunikasi ke Arah Bawah
Komunikasi ini muncul saat seseorang yang berada di level atas
dalam organisasi yang memberikan informasi atau pesan terhadap
seseorang yang levelnya lebih rendah (atau beberapa tingkatan). Dalam

4
komunikasi ke arah bawah, manajer biasanya memberikan 5 bentuk
informasi : strategi atau tujuan, instruksi kerja, rasio kerja, praktik dan
kerja organisasi, serta umpan balik mengenai kinerja. Misalnya dalam
sebuah survei terhadap 1198 pekerja, yang paling membuat frustasi
ditempat kerja adalah “komunikasi yang buruk dari manajemen senior
mengenai bisnis.”

b. Komunikasi ke Arah Atas


Komunikasi ke atas merupakan sebuah komponen kunci dari
organisasi untuk menambah produktivitas serta meningkatkan layanan
terhadap pelanggan karena manajer secara umum akan mengetahui apa
yang harus dilakukan agar pekerjaan dapat terselesaikan. Manajer dapat
mendorong komunikasi ke arah ini melalui perilaku dan survei pendapat
para pekerja, sistem pemberian saran, prosedur penerimaan keluhan
secara formal, pertemuan informal serta umum. Manajer biasanya juga
menanggapi komunikasi ini dengan dorongan keadilan, motivasi serta
pemberian wewenang.
c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi ini muncul diantara rekan kerja dan unit kerja,
tujuannya adalah mengenai koordinasi. Selama komunikasi tersebut, para
pekerja berbagi informasi serta praktik kerja yang sesuai, koordinasi
aktivitas dan jadwal kerja, penyelesaian masalah, berbagi saran dan ilmu.
Komunikasi horizontal dapat terhambat dalam 3 hal: (1) spesialisasi kerja
yang menyebabkan orang-orang menjadi bekerja sendiri, (2) dengan
memberikan kompetisi yang dapat mengurangi berbagai informasi, (3)
budaya organisasi yang tidak menciptakan kolaborasi dan kerjasama.
d. Komunikasi Eksternal
Komunikasi ini melalui dua alur informasi antara pekerja dengan
sejumlah pemilik saham diluar organisasi. Pemilik saham eksternal
termasuk pelanggan, pemasok, pemilik perusahaan, serikat pekerja,
pemerintah, dan komunitas penduduk. Banyak organisasi membentuk
departemen formal, seperti pada hubungan masyarakat, untuk

5
mengkoordinasi kumunikasi eksternal mereka. Untuk menjaga strategi
kompetitif, rahasia dagang serta integritas perjanjian yang tidak
diungkapkan, para pegawai harus mendapatkan informasi secara penuh
mengenai apa yang tidak boleh mereka komunikasikan diluar organisasi.

2.4 Komunikasi Organisasi


Membandingkan dan membedakan jaringan kelompok kecil yang formal
dengan kabar selentingan.
a. Jaringan Kelompok Kecil yang Formal
Jaringan organisasi yang formal dapat menjadi lebih rumit,
meliputi ratusan orang dan setengah lusin atau lebih banyak level hierarki.
Untuk menyederhanakannya, kita akan meringkas jaringan-jaringan ini ke
dalam tiga kelompok kecil umum yang masing-masing terdiri atas lima
orang. Tiga kelompok kecil tersebut yaitu : rantai, roda, dan seluruh
saluran.

Rantai dengan ketat mengikut rantai perintah yang formal atau


resmi, jaringan ini mendekati saluran komunikasi yang akan kita temukan
dalam ketiga level organisasi yang ketat. Roda bergantung pada sebuah
sosok sentral untuk bertindak sebagai saluran bagi seluruh komunikasi

6
kelompok, ini menstimulasi jaringan komunikasi yang akan kita temukan
pada sebuah tim dengan seorang pemimpin yang kuat. Jaringan seluruh
saluran memperbolehkan para anggota kelompok untuk berkomunikasi
satu sama lain secara aktif, sering dicirikan dalam pelaksanaan tim yang
dikelola sendiri, yang mana para anggota kelompok bebas untuk
memberikan kontribusi dan tidak ada seorang pun yang mengambil peran
pemimpin.
Struktur dari roda memfasilitasi munculnya seorang pemimpin,
jaringan seluruh saluran merupakan yang terbaik jika kita menginginkan
kepuasan dari para anggota, dan rantai yang terbaik jika keakuratan
merupakan hal terpenting.
b. Kabar Selentingan (Gosip)
Suatu jaringan komunikasi informal dalam organisasi atau sebuah
kelompok disebut kabar selentingan. Meskipun rumor dan gosip
dikirimkan memalui kabar selentingan yang informal, tetapi masih
merupakan sumber informasi yang penting bagi para pekerja dan para
kandidat (yaitu para pekerja yang dicalonkan menerima promosi). Kabar
selentingan atau informasi melalui perkataan mulut dari para rekan
mengenai sebuah perusahaan memiliki pengaruh yang penting pada
apakah para pelamar pekerjaan akan bergabung dengan organisasi atau
tidak.
Rumor muncul sebagai tanggapan terhadap situasi yang penting
bagi kita, ketika terdapat ambiguitas, dan di bawah kondisi yang
menimbulkan kecemasan. Kenyataan bahwa suasana kerja sering kali
terdiri atas tiga elemen yang menjelaskan mengapa rumor berkembang
dalam organisasi. Kerahasiaan dan persaingan yang umumnya menguasai
sekitas penunjukan bos-bos baru, relokasi kantor, perampingan keputusan,
atau penyusunan kembali penugasan kerja mendorong dan menopang
rumor-rumor pada kabar selentingan. Suatu rumor akan terus ada hingga
orang lain menginginkan dan ekspektasi yang menciptakan ketidakpastian
terpenuhi atau kecemasan telah berkurang.

7
Kabar selentingan merupakan bagian penting dari jaringan
komunikasi dalam suatu kelompok atau organisasi. Ini memberikan
kepada para manajer perasaan moral terhadap organisasi mereka,
mengidentifikasi permasalahan para pekerja yang dianggap penting, dan
membantu memanfaatkan kecemasan pekerja. Kabar selentingan juga
memenuhi kebutuhan dari para pekerja, pembicaraan kecil menciptakan
rasa kedekatan dan persahabatan di antara mereka yang berbagi informasi,
meskipun riset menyarankan bahwa hal ini sering kali terjadi dengan
mengorbankan orang-orang yang berada di luar kelompok. Terdapat pula
bukti bahwa gosip sangat didorong oleh jaringan sosial dari pekerja yang
mana para manajer dapat belajar untuk mempelajari lebih banyak
mengenai bagaimana informasi yang positif dan negatif mengalir ke
seluruh organisasi. Dengan demikian, kabar selentingan tidak akan
dikenakan sanksi atau dikendalikan oleh organisasi, hal ini dapat
dipahami.
Dapatkah para manajer menghilangkan rumor sepenuhnya? Tidak,
riset mengidentifikasi bahwa bahkan beberapa bentuk dari gosip dapat
memberikan motivasi yang prososial. Apa yang seharusnya mereka
lakukan adalah meminimalkan konsekuensi negatif dari rumor dengan
membatasi kisaran dan dampaknya.

2.5 Mode Komunikasi


a. Komunikasi Lisan
Sarana utama dalam menyampaikan pesan adalah komunikasi
lisan. Pidato, diskusi formal satu-satu dan diskusi kelompok, serta rumor
secara informal atau kabar selentingan merupakan bentuk-bentuk yang
terkenal dari komunikasi lisan.
Keuntungan dari komunikasi lisan adalah kecepatan dan umpan
balik. Kita dapat menyampaikan sebuah pesan verbal dan menerima
tanggapan dalam waktu yang sedikit. Jika penerima belum yakin dengan
pesannya, maka umpan balik yang cepat memungkin pengirim untuk
mendeteksi secara cepat dan memperbaikinya.

8
Salah satu kelemahan utama pada komunikasi lisan muncul saat
sebuah pesan harus melewati sejumlah orang, semakin banyak orang,
semakin besar resiko terjadi penyimpangan. Setiap orang
menginterpretasikan pesan dengan cara mereka sendiri. Ketika mencapai
tujuannya, kandungan pesan sering kali sangat berbeda dari semula.
Dalam suatu organisasi, di mana keputusan dan pengumuman
resmi lainnya disampaikan secara verbal ke atas dan ke bawah hierarki
otoritas, muncul resiko pesan itu terdistorsi.
1) Rapat
2) Videoconferencing
3) Telepon
b. Komunikasi Melalui Tulisan
Komunikasi secara tulisan meliputi surat, e-mail. Pesan singkat,
organisasional secara berkala, dan banyak metode lain yang
menyampaikan tulisan dengan kata-kata atau simbol. Kita akan
membahas komunikasi bisnis secara tertulis melalui surat, PowerPoint, e-
mail. Pesan singkat, pesan teks, media sosial, dan blog berikutnya dalam
berbagai pembahasan ini.
1) Surat
2) PowerPoint
3) Surat Elektronik (E-mail)
4) Pesan Singkat
5) Pesan Teks
6) Media Sosial
7) Blog
c. Komunikasi Nonverbal
Setiap kali kita mengirim pesan verbal, kita juga mengirim pesan
nonverbal. Kadang kala komponen nonverbal dapat berdiri sendiri. Tidak
ada pembahasan komunikasi yang lengkap tanpa mempertimbangkan
komunikasi nonverbal, meliputi gerakan tubuh, intonasi atau penekanan
yang kita berikan atas kata-kata, ekspresi wajah, serta jarak fisik antara
pengirim dan penerima.

9
Kita mungkin berpendapat bahwa setiap pergerakan tubuh
memiliki arti dan tidak ada pergerakan secara kebetulan (walaupun
beberapa tidak disadari). Kita bertindak di luar keadaan kita denhgan
bahasa tubuh nonverbal. Kita akan tersenyum atas kepercayaan proyek,
tidak menyilangkan tangan kita untuk menunjukkan mudah didekati, dan
berdiri untuk mengirimkan tanda otoritas.
Bahasa tubuh dapat menyampaikan status, tingkat keterlibatan, dan
keadaan emosional. Bahasa tubuh menambah, dan sering kali merumitkan
komunikasi verbal. Posisi tubuh atau gerakan dapat mengkomunikasikan
suatu emosi di balik sebuah pesan, tetapi ketika dikaitkan dengan bahasa
yang disampaikan, hal ini akan memberikan makna yang lebih lengkap
pada pesan dari pengirim. Banyak studi mengidentifikasi bahwa orang
akan lebih banyak membaca tingkah laku dan emosi orang lain melalui
isyarat nonverbal mereka dibandingkan melalui kata-kata. Jika isyarat
nonverbal bertentangan dengan pesan verbal pembicara, maka isyarat
nonverbal kadang akan lebih cenderung diyakini oleh pendengar.
Jika Anda membaca risalah rapat pertemuan, Anda tidak akan
merasakan efek yang sama ketika Anda benar-benar berada di sana atau
melihat video rekaman rapat pertemuan. Mengapa? Oleh karena tidak
terdapat catatan komunikasi nonverbal. Penekanan yang diberikan pada
kata-kata atau kalimat menjadi hilang. Ekspresi wajah juga menyampikan
makna. Ekspresi wajah, seiring dengan intonasi, dapat memperlihatkan
kesombongan, keagresifan, ketakutan, perasaan malu, dan karakteristik
lainnya.
Jarak fisik juga mempunyai makna. Jarak yang tepat antara orang
sangat bergantung pada norma budaya.

2.6 Pilihan dalam Saluran Komunikasi


1. Kesempurnaan Saluran
Saluran berbeda dalam kapasitas mereka untuk menyampaikan
informasi. Beberapa yang sempurna dalam hal mereka mampu untuk (1)
Menangani berbagai macam isyarat secara simultan, (2) Memfasilitasi

10
umpan balik yang cepat, dan (3) Menjadi sangat pribadi, saluran lainnya
memiliki skor rendah berdasarkan faktor-faktor tersebut. Percakapan
antarmuka memperoleh skor tertinggi dalam kesempurnaan saluran
karena mengirimkan sebagian besar informasi per episode komunikasi
banyak isyarat informasi (kata-kata, postur, ekspresi wajah, gerak-gerik,
intonasi), umpan baik dengan segera dan sentuhan pribadi yang terjadi.
Media tulisan yang bersifat umum seperti misalnya laporan formal dan
buletin memiliki tingkat kesempurnaan terendah.
2. Memilih Metode Komunikasi
Pilihan atas saluran bergantung pada apakah pesan tersebut bersifat
rutin atau tidak. Pesan yang rutin cenderung mudah dan sedikit memiliki
ambiguitas; saluran-saluran yang kesempurnaanya rendah dapat
memberikan efisiensi. Komunikasi yang tidak rutin cenderung rumit dan
berpotensi terjadi kesalahpahaman. Para manajer dapat
mengkomunikasikan mereka secara efektif hanya dengan memilih saluran
yang sempurna.
Seringkali, variasi dari mode komunikasi dapat berfungsi dengan
sangat baik untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang penting. Ketika
masa yang sulit menghantam Manpower Business Solution ( Solusi Bisnis
Sumber Daya Manusia) selama masa resesi ekonomi akhir-akhir ini,
perusahaan memilih untuk berkomunikasi dengan para pekerja setiap hari
dalam berbagai macam media untuk memastikan bahwa setiap orang telah
diinformasikan. Para pekerja diberikan berita terkini mengenai rencana
perusahaan daam berhadapan dengan masalah perekonomian, meliputi
peringatan awal sebelum melakukan pemecatan. Perusahaan meyakini
bahwa strateginya dalam menggunakan saluran komunikasi yang
sempurna atas informasi-informasi yang tidak rutin telah terbayarkan
dengan mengurangi kecemasan pekerja dan meningkatkan keerlibatan
dengan organisasi.
Kesempurnaan saluran merupakan suatu kerangka kerja yang
bermanfaat dalam memilih kode komunikasi anda. Sebagai conoh, tidak
selalu mudah unuk mengetahui kapan memilih komunikasi secara lisan

11
dan bukannya tertulis. Para ahli mengatakan bahwa komunikasi secara
lisan dengan para rekan kerja, klien dan manajemen level atas merupakan
kunci menuju keberhasilan. Namun jika anda mencari-cari CEO hanya
untuk mengatakan hello, anda mungkin akan diingat sebagai gangguan
daripada seorang cemerlang, dan mencatat semua rapat pertemuan pada
kalendar unuk meningkatkan waktu berhadapan muka anda merupakan
kontraprodukif unuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam organisasi
tersebut. Pilihan komunikasi anda layak dipikirkan sejenak.
Apakah pesan yang perlu anda komunikasikan lebih sesuai
disampaikan melalui diskusi atau dalam bentuk diagram? Jika anda perlu
untuk menilai daya penerimaan dari penerima pesan, maka komunikasi
secara lisan biasanya merupakan pilihan yang lebih baik. Misalnya,
rencana pemasaran untuk suatu produk baru, memerlukan kerja sama
dengan para klien secara pribadi, sehingga anda dapat melihat bagaimana
reaksi mereka atas setiap gagasan yang anda usulkan. Juga
mempertimbangkan mode komunikasi yang lebih disukai oleh penerima,
beberapa orang lebih fokus saat menerima pesan melalui telepon daripada
dalam rapat pertemuan. Kecepatan dari lingkungan kerja di sekeliling
anda di pertimbangkan pula. Misalnya jika manajer anda meminta
diadakannya rapat pertemuan dengan anda, maka anda tidak akan
mengusulkan untuk ditukarkan dengan e-mail. Tempat kerja yang terpacu
dengan cepat akan dikembangkan dengan sangat pesat melalui rapat
pertemuan sementara itu proyek tim yang tenggat waktunya sangat padat
dapat dikembangkan melalui video conference yang dijadwalkan dengan
skype. Kadang kala kita tidak dapat memilih antara rapat pertemuan
dengan rapat melalui telepon yang disebabkan oleh jarak. Pada saat lain,
hal ini merupakan pilihan.
Banyak dari apa yang kita komunikasikan dengan berhadapan
muka adalah pada saat pengiriman, sehingga juga mempertimbangkan
keahlian berbicara anda ketika memilih metode komunikasi anda. Riset
mengindikasi bahwa bunyi dari suara anda dua kali lipat pentingnya
dengan apa yang anda katakan. Suara saat anda berbicara baik jelas dan

12
sedang dapat membantu karier anda. Sementara suara yang nyaring yang
mengandung pertanyaan, menjengkelkan, bernada tinggi, mendesah atau
nada suara yang monoton dapat menghalangi anda. Jika suara anda yang
bermasalah, maka tim kerja dapat membantu anda meningkatkan
kesadaran diri sehingga anda dapat melakukan perubahan atau anda dapat
menerima manfaat dari bantuan seorang pelatih suara.
Komunikasi secara tertulis umumnya merupakan suatu metode
yang sangat diandalkan bagi komunikasi yang rumit dan lama, dan dapat
menjadi metode yang sangat efisien bagi pesan singkat pula, ketika teks
dengan dua kalimat dapat dilakukan dengan panggilan telepon selama 10
menit. Tetapi harus diingat bahwa komunikasi tersebut memiliki
keterbatasan pada ekspresi secara emosionalnya.
Pilihlah komunikasi tertulis ketika anda menginginkan informasi
menjadi berwujud dan dapat diverifikasi. Kedua pihak yaitu anda dan
para penerima akan memiliki catatan atas pesan tersebut. Orang-orang
biasanya akan dipaksa untuk berfikir secara lebih mendalam mengenai
apa yang mereka ingin sampaikan dalam sebuah pesan yang tertulis
daripada berbicara, sehingga komunikasi secara tertulis dapat dipikirkan
dengan baik, logis, dan jelas. Tetapi tetap waspadalah, sejalan dengan
komunikais lisan, pengiriman anda sama pentingnya dengan kandungan
pesan. Para manajer melaporkan baha kesalahan dalam tata bahasa dan
kurangnya formalitas bisnis dipandang tidak professional dan tidak dapat
diterima, “ orang-orang sangat bersemangat dalam tata bahasapara ahli
lainnya juga menyatakan bahwa penggunaan jargon media sosial dan
singkatan baik untuk bisnis. Bagi kesuksesan professional anda, kenali
pendengar anda apabila memungkinkan, dan gunakan tata bahasa yang
baik.
Surat digunakan dalam bisnis terutama untuk tujuan jejaring dan
ketika tanda tangan harus autentik. Sebuah catatan terimakasih yang
ditulis tangan tidak pernah menjadi suatu pilihan yang salah bagi pelamar
untuk mengirimkannya setelah wawancara kerja misalnya, dan amplop
tertutup yang ditulis tangan sering kali ditempatkan di sebelah kanan pada

13
meja penerima oleh staf administrasi. Meskipun komunikasi tertulis
secara elektronik memberikan autentifikasi dengan mengindikasikan
pengirim dan tanggal waktu dikirimkan, tanda tangan yang ditulis tangan
masih lebih diminati dan kadang kala dipersyaratkan untuk surat-surat dan
kontrak.
Terdapat keuntungan dan tantangan yang signifikan dari pengenalan
pesan teks ke dalam lingkungan bisnis. Mengirimkan dan menerima teks
tidak memerlukan biaya mahal, dan kesediaan untuk berkomunikasi dari
para klien dan manajer tersebut kondusif bagi bisnis yang baik. Namun,
beberapa pengguna dan para manajer memandang pesan teks ini sebagai
hal membosankan dan mengganggu. Peraturan etika bisnis tersebut masih
belum ditetapkan, menghasilkan pelanggaran yang berkisar dari
pengiriman teks pada jam-jam yang tidak beralasan hingga serangkaian
pengiriman teks dalam lonjakan pesan yang singkat yang membuat
telepon dari para penerimanya terus berbunyi dengan menjengkelkan.
Keberadaan yang terus-menerus tersebut juga dapat menyulitkan bagi
para pekerja untuk memusatkan perhatian dan tetep fokus
Pilihan untuk menggunakan outlet media sosial untuk keperluan
bisnis masih tetap merupakan kontroversial. Sama dengan yang
sebenarnya bagi para pekerja. Kolaboratif dan peluang pembelajaran
yang diperoleh melalui partisipasi anda dalam jejaring sosial korporasi
dapat menjadi keuntungan yang potensial dari mendorong para pekerja
untuk mempromosikan produk pada halaman Facebook mereka ke ribuan
teman, tetapi terdapat permasalahan kewajiban dan kompensasi untuk
dipertimbangkan.
Beberapa perusahaan memiliki kebijakan yang mengatur
penggunaan media sosial,tetapi banyak yang tidak diatur. Sulit bagi
manajemen unuk mengendalikan kandungan posting dari para pekerja.
Bahkan para pekerja yang memposting komentar mereka yang
bermaksud baik dapat ditafsirkan akan membahayakan reputasi
perusahaan mereka atau mengungkapkan kerahasiaan atau informasi
yang sensitif. Perangkat lunak yang memasang situs media sosial dapat

14
memeriksa pelamar pekerjaan dan bertumbuhnya bidang forensik digital
yang membantu untuk menginvestigasi permasalahan yang potensial
dengan para pekerja yang ada, tetapi penjelajahan duia maya dapat
memakan banyak waktu dan mahal. Dan bertindak jika terjadi
pelanggaran atas kebijakan organisasi mengenai apa yang ingin anda
lakukan, dan apa yang anda pikirkan mengenai berapa banyak tingkat
pengembalian keuntungan yang potensial bagi perusahaan. Gunakan
kebijaksanaan mengenai platform media sosial pribadi yang dapat
diterima untuk komunikasi bisnis. Terakhir, pastikan bahwa anda
mengetahui mengenai kebijakan media sosial perusahaan anda tentang
kerahasiaan perusahaan dan pandangan perusahaan anda mengenai
privasi anda.
Sebagai seorang individu, Anda ingin memilih untuk mem-posting
blog pada halaman blog milik anda sendiri, atau anda dapat memilih
untuk memberikan komentar pada blog milik orang lain. Kedua opsi
lebih umum daripada yang anda dapat pikirkan, dan kata-kata anda
dengan mudah dapat diakses melalui nama anda melalui mesin pencari
seperti google. Jika seseorang di dalam perusahaan secara kebetulan
membaca entry blog atau posting yang penting atau negative, tidak
satupun yang dapat mencegahnya membagikan informasi tersebut kepada
orang lain.sebagai hasilnya, anda akan diberhentikan. Waspada pula saat
posting pada blog pribadi saat bekerja karena koneksi internet anda
mungkin akan dimonitor.
Sangat penting untuk peka terhadap aspek nonverbal pada
komunikasi dan menemukan petunjuk nonverbal apakah sesuai dengan
maksud perkataan pengirim pesan. Anda terutama harus peka dengan
kontradiksi pesan-pesan tersebut. Misalnya, seseorang yang selalu
melihat sekilas pada jam tangannya sedang menyampaikan pesan bahwa
dia lebih menyukai untuk mengakhiri pembicaraan,tidak peduli apa yang
sebenarnya orang lain katakan. Kita memberikan informasi yang salah
pada yang lainnya ketika kita mengekspresikan satu pesan secara verbal,
seperti misalnya kepercayaan, tetapi secara nonverbal menginformasikan

15
sebuah pesan yang kontradiksi yang menyatakan, “Saya tidak memiliki
keyakinan pada anda.”
3. Keamanan Informasi
Keamanan merupakan suatu kekhawatiran yang sangat besar oleh
hampir semua organisasi dengan informasi pribadi atau yang dimiliki
mengenai para klien, konsumen dan pekerja. Organisasi khawatir dengan
keamanan dari informasi secara elektronik yang harus mereka proteksi,
misalnya data pasien rumah sakit, informasi fisik masih tetap mereka
simpan dalam lemari arsip, dan keamanan atas informasi mereka
percayakan kepada para pekerja mereka dengan mengetahui misalnya,
adopsi terkini atas penyimpanan data secara elektronik yang didasarkan
pada cloud telah membawa level kekhawatiran yang baru; 51% dari para
manager dalam survei terbaru sedang mempertimbangkan perangkat
lunak sumberdaya manusia yang didasarkan pada cloud. Ketakutan
mengenai komputasi cloud terlihat tidak beralasan, sehingga bisnis
sehingga bisnis yang menggunakannya akan cenderung meningkat.
Sebagaimana yang telah kita bahas, sebagian besar perusahaan secara
aktif memonitor pemakaian internet dari para pekerja dan catatan e-mail,
dan bahkan menggunakan video pengawas dan catatan percakapan
telepon. Meskipun mereka mungkin diperlukan, tetapi praktik-praktik
seperti itu dapat terlihat bersifat menyerbu terhadap para pekerja.
Organisasi dapat meringankan kekhawatiran pekerja dengan
melibatkan mereka ke dalam penciptaan kebijakan keamanan informasi
dan memberikan kepada mereka beberapa kendali atas bagaimana
informasi pribadi mereka digunakan.

2.7 Komunikasi yang Persuasif


Kita telah membahas sejumlah metode untuk komunikasi hingga sampai
pada poin ini. Sekarang kita mengalihkan perhatian kita pada salah satu
fungsi dari komunikasi dan apa saja hal akan membuat pesan-pesan menjadi
lebih atau kurang persuasif bagi pendengar.
1. Pemroresan yang Otomatis dan Dikendalikan

16
Untuk memahami proses dalam komunikasi, maka pertimbangkan dua
cara berbeda mengenai bagaimana kita memproses suatu informasi.
Bayangkan terakhir kalinya Anda membeli sekaleng soda. Apakah Anda telah
melakukan riset merek secara teliti, atau apakah Anda meraih kaleng yang
memiliki citra periklanan yang sangat menarik? Jika kita boleh jujur, kita
akan mengakui iklan yang mewah dan slogan-slogan yang mudah diingat
sangat memengaruhi pilihan kita sebagai konsumen. Kita sering kali
bergantung pada pemrosesan otomatis (automatic processing), suatu
pertimbangan yang relatif dangkal atas bukti atau informasi yang membuat
penggunaan heuristik. Pemrosesan secara otomatis memerlukan sedikit waktu
dan sedikit upaya, sehingga masuk akal menggunakannya untuk memproses
pesan yang persuasif yang terkait dengan topik yang tidak banyak Anda
pedulikan. Kelemahnnya adalah bahwa memungkinkan kita menjadi lebih
mudah dibodohi oleh trik-trik yang bervariasi, seperti misalnya jingle yang
lucu atau foto-foto yang bergemerlapan.

Sekarang pertimbangkan kapan terakhir kali Anda memilih suatu


lokasi untuk Anda tempati. Anda mungin akan melakukan beberapa riset
mandiri di antara para ahli yang mengetahui sesuatu mengenai area tersebut,
mengumpulkan informasi mengenai harga dari berbagai sumber, serta
mempertimbangkan biaya dan manfaat dari menyewa atau membeli. Di sini,
Anda bersandar pada pemrosesan yang dikendalikan (controling processing)
yang lebih memerlukan banyak usaha, suatu pertimbangan yang terperinci
mengenai bukti dan informasi yang terdapat pada kenyataan, gambar, dan
logika. Pemrosesan yang dikendalikan memerlukan usaha dan tenaga, tetapi
lebih sulit untuk membodohi seseorang yang telah mengahabiskan banyak
waktu dan tenaga untuk terlibat dalam hal pengambilan keputusan tersebut.
Dengan demikian, apa yang membuat seseorang terlibat dalam suatu
pemrosesan yang dangkal atau mendalam? Terdapat beberapa aturan praktis
(patokan) dalam menentukan tipe pemrosesan manakah yang akan digunakan
oleh orang lain.

17
2. Tingkat Ketertarikan
Salah satu alat prediksi terbaik mengenai seseorang akan
menggunakan proses yang otomatis atau yang dikendalikan dalam
bereaksi terhadap sebuah pesan yang persuasif adalah level ketertaikan
mereka pada suatu hal. Tingkat ketertarikan mencerminkan dampak suatu
keputusan terhadap kehidupan Anda. Ketika orang-orang sangat tertarik
dengan hasil dari keputusan, mereka akan cenderung memproses
informasi dengan hati-hati. Mungkin inilah mengapa orang mencari
begitu banyak informasi ketika memutuskan sesuatu hal yang sangat
penting (seperti di mana bertempat tinggal) daripada sesuatu yang secara
relatif tidak penting (seperti soda manakah yang ingin diminum).
3. Pengetahuan Sebelumnya
Orang-orang yang berpengetahuan sangat luas mengenai suatu area
subjek lebih condong menggunakan strategi pemrosesan yang
dikendalikan. Mereka sudah memiliki pemikiran melaui banyaknya
argumen atas atau terhadap suatu rangkaian tindakan yang spesifik, dan
oleh karenanya mereka tidak siap mengubah posisi mereka kecuali jika
alasan-alasan bijaksana diberikan sangat baik. Pada sisi lain, orang-orang
yang berpengetahuan kurang mengenai suatu topik dapat lebih siap
mengubah pemikiran mereka, bahwa saat terhadapan dengan argumen
dangkal yang disajikan secara dil tanpa sejumlah besar bukti. Dengan kata
lai, penonton yang berpengetahuan lebih sulit untuk dibujuk.
4. Kepribadian
Apakah Anda selalu membaca sedikitnya lima hasil ulasan dari
sebuah film sebelum memutuskan untuk menontonnya atau tidak?
Barangkali Anda bahkan akan melakukan riset mengenai film-film
terbaru dengan bintang film dan sutradara yang sama. Jika seperti itu,
berarti Anda memperoleh nilai yang tinggi dalam kebutuhan akan
pengetahuan, suatu kepribadian individu yang cenderung dipersuasi oleh
bukti dan fakta-fakta. Mereka yang memiliki nilai rendah dalam
kebutuhan akan pengetahuan lebih cenderung untuk menggunakan

18
strategi pemrosesan yang otomatis, yang bersandar pada intuisi dan emosi
untuk memandu evaluasi mereka atas pesan-pesan yang persuasif.
5. Karakteristik Pesan
Faktor lain yang memengaruhi apakah orang akan menggunakan
strategi pemrosesan otomatis atau yang dikendalikan adalah karakteristik
dari pesan itu sendiri. Pesan disampaikan melalui saluran komunikasi
yang relatif ramping, dengan sedikit peluang bagi para pengguna untuk
berinteraksi dengan isi yang terkandung dalam pesan, mendorong
pemrosesan secara otomatis. Sebaliknya, pesan-pesan yang disampaikan
melalui saluran komunikasi yang lebih sempurna cenderung mendorog
pemrosesan yang lebih bersifat konsultatif.
Implikasi yang paling penting adalah untuk menyetarakan pesan
persuasif Anda dengan tipe pemrosesan yang cenderung digunakan oleh
para penonton Anda. Ketika para penonton tidak tertarik dengan topik
pesan yang persuasif tersebut, ketika mereka kurang diinformasikan,
ketika mereka memiliki angka yang rendah dalam hal pengetahuan, dan
ketika informasi ditransmisikan melalui saluran yang relatif ramping,
mereka akan lebih cenderung untuk menggunakan pemrosesan secara
otomatis. Dalam kasus ini, menggunakan pesan yang sarat bermuatan
emosional dan menghbungkan gambaran positif dengan hasil yang lebih
Anda sukai. Di sisi lain, ketika penonton tertarik dengan sebuah topik,
ketika mereka memiliki angka yang tinggi dalam kebutuhan dan
pengetahuan, atau ketika informasi ditransmisikan melalui saluran-saluran
yang sempurna, maka suatu gagasan yang lebih baik berfokus pada
argumen-argumen yang rasional dan bukti untuk menyelesaikan
permasalahan Anda.

2.8 Hambatan-Hambatan pada Komunikasi yang Efektif


Sejumlah hambatan dapat memperlambat atau mengganggu komunikasi
yang efektif. Beberapa hambatan-hambatan umum pada komunikasi yang
efektif.

19
a. Penyaringan
Penyaringan (filtering) mengacu pada tujuan memanipulasi
informasi oleh si pengirim sehingga si penerima akan melihatnya menjadi
lebih menguntungkan. Seorang manajer yang berbicara kepada bosnya
mengenai hal yang dia rasa ingin didengar bosnya merupakan
penyaringan informasi.
Level yang semakin vertikal dalam hierarki organisasi, maka akan
semakin membuka banyak kesempatan untuk melakukan penyaringan.
Tetapi beberapa penyaringan akan terjadi di mana pun yang terdapat
perbedaan status. Misalnya, faktor ketakutan untuk menyampaikan berita
buruk dan keinginan untuk menyenangkan bos sering kali mengarahkan
para pekerja untuk memberitahukan kepada atasan mereka apa yang
menurut pendapat mereka ingin didengar oleh atasan mereka, sehingga
mengganggu komunikasi ke atas.
b. Pemilihan Persepsi
Pemilihan persepsi merupakan hal penting sebab para penerima
dalam proses komunikasi melihat dan mendengar secara selektif
berdasarkan pada kebutuhan mereka, motivasi, pengalaman, latar
belakang, dan karakteristik personal lainnya. Para penerima juga
memproyeksikan ketertarikan dan ekspektasi mereka ke dalam
komunikasi seperti mereka akan menguraikan isi pesan mereka. Seorang
pewawancara kerja yang mengharapkan pelamar kerja wanita untuk
menempatkan keluarga di atas kariernya cenderung melihat bahwa semua
pelamar wanita, tanpa memperhatikan apakah mereka benar-benar
memiliki hal yang sama.
c. Informasi yang Berlebihan
Para individu memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses
data. Ketika informasi yang kita miliki harus bekerja melebihi kapasitas
pemrosesan kita, maka hasilnya adalah informasi yang berlebihan. Kita
telah melihat bahwa berhadapan dengan hal ini memiliki tantangan besar
bagi para individu dan bagi organisasi. Merupakan suatu tantangan yang

20
dapat Anda kelola pada beberapa derajat dengan mengikuti tahap-tahap
yang ditekankan sebelumnya.
Apa yang terjadi ketika individu memiliki lebih banyak informasi
daripada yang mereka dapat sortir dan gunakan? Mereka cenderung untuk
memilih, mengabaikan, melewati, atau melupakannya. Atau mereka dapat
menangguhkan pemrosesan lebih lanjut hingga situasi yang berlebihan
telah berakhir. Dalam beberapa kasus, informasi yang hilang dan hasil
komunikasi yang kurang efektif, membuatnya menjadi lebih penting
untuk menangani kelebihan ini dengan lebih baik.
d. Emosi
Anda dapat menginterpretasikan pesan yang sama secara berbeda
ketika Anda marah atau putus asa dibandingkan ketika Anda sedang
bahagia. Sebagai contoh, para individu yang berada dalam suasana hati
positif lebih percaya diri mengenai opini mereka setelah membaca sebuah
pesan yang persuasif, sehingga argumen dirancang dengan baik akan
memiliki dampak yang lebih kuat pada opini mereka. Orang-orang yang
berada dalam suasana hati yang negatif lebih cenderung untuk mengkritisi
pesan dengan lebih terperinci, sedangkan mereka yang berada dalam
suasana hati positif cenderung untuk menerima komunikasi begitu saja.
Emosi yang lebih ekstrim seperti sorak kegirangan atau depresi
beisiko menghilangkan komunikasi yang efektif. Dalam kondisi seperti
ini, kita akan sangat rentan terhadap mengabaikan rasional kita dan proses
berpikir yang objektif dan berganti dengan penilaian secara emosional.
e. Bahasa
Bahkan ketika kita sedang berkomunikasi dalam bahasa yang
sama, kata-kata dapat berarti hal-hal yang berbeda dengan orang lain.
Umur dan konteks adalah dua dari faktor terbesar yang memengaruhi
perbedaan-perbedaan tersebut.
Penggunaan bahasa di antara masing-masing orang sangat tidak
beragam. Jika kita mengetahui bagaimana masing-masing dari kita
memodifikasi bahasa, kita dapat meminimalkan kesulitan dalam
komunikasi, tetapi kita biasanya tidak mengetahuinya. Para pengirim

21
cenderung untuk mengasumsikan kata-kata dan istilah-istilah dengan
tidak tepat yang mana mereka pergunakan arti yang sama dengan yang
mereka gunakan kepada penerima.
f. Keheningan
Hal yang mudah untuk mengabaikan keheningan atau kurangnya
komunikasi karena didefinisikan dengan ketiadaan informasi. Namun,
riset menyarankan untuk menggunakan keheningan dan penangguhan
komunikasi adalah hal yang umum dan problematis. Salah satu studi
menemukan bahwa lebih dari 85% para manajer yang melaporkan tetap
berdiam diri terhadap sedikitnya satu permasalahan yang memperoleh
perhatian yang signifikan. Keheningan dari para pekerja berarti para
manajer kurang informasi mengenai permasalahan operasional yang
sedang berlangsung. Keheningan mengacu pada diskriminasi, gangguan,
korupsi, dan kelakuan buruk yang berarti bahwa para manajemen puncak
tidak dapat mengambil tindakan untuk menghilangkan perilaku ini.
Terakhir, para pekerja yang berdiam diri dengan permasalahan
yang penting juga dapat berarti sedang mengalami tekanan secara
psikologis. Keheningan menjadi kurang di mana opini dari kaum
minoritas dilakukan dengan hormat, identifikasi kelompok tinggi, dan
keadilan prosedural tinggi yang menak. Secara praktik, hal ini berarti
bahwa para manajer harus memastikan bahwa mereka berperilaku dalam
hal yang suportif ketika para pekerja menyuarakan opini-opini yang
berbeda atau perhatian, dan mereka harus memandangnya berdasarkan
nasihat. Salah satu tindakan yang mengabaikan atau meremehkan seorang
pekerja untuk mengekspresikan perhatiannya akan mengarahkan pekerja
untuk menahan komunikasi yang penting pada masa mendatang.
g. Kekhawatiran Komunikasi
Diperkirakan 5 hingga 20% dari populasi menderita kekhawatiran
komunikasi (communication apprehension) yang melemahkan tenaga atau
kecemasan sosial. Orang-orang tersebut mengalami ketegangan dan
kecemasan yang tidak semestinya dalam komunikasi secara lisan, tertulis,
atau kedua-duanya. Mereka menemukannya luar biasa sulit untuk

22
berbicara antarmuka dengan orang lain atau menjadi luar biasa cemas
ketika mereka harus menggunakan telepon, bergantung pada memo atau
e-mail ketika panggilan telepon menjadi lebih cepat dan lebih sesuai.
Kekhawatiran dalam komunikasi secara lisan menghindari situasi,
misalnya mengajra, yang mana komunikasi lisan merupakan suatu
persyaratan yang dominan. Tetapi hampir semua pekerjaan memerlukan
beberapa komunikasi secara lisan. Menjadi pusat perhatian yang lebih
besar adalah bukti bahwa kekhawatiran komunikasi lisan yang tinggi
dapat memutarbalikkan tuntutan komunikasi atas pekerjaan mereka agar
supaya meminimalkan kebutuhan komunikasi. Waspada terhadap
beberapa orang yang sangat membatasi komunikasi secara lisan mereka
dan merasionalisasikan tindakan mereka dengan mengatakan kepada diri
mereka sendiri bahwa komunikasi bukan suatu hal yang diperlukan bagi
mereka untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif.
h. Berbohong
Hambatan terakhir pada komunikasi yang efektif adalah kesalahan
penyajian atas informasi secara sekaligus, atau berbohong. Setiap orang
memiliki definisi yang berbeda mengenai suatu kebohongan. Sebagai
contoh, penahanan informasi secara sengaja mengenai kesalahan
berbohong, atau apakah Anda harus menyangkal peranan Anda secara
aktif dalam kesalahan karena telah melewati ambang batas? Sementara itu
definisi dari sebuah kebohongan membingungkan para ahli etika dan para
ilmuan sosial, tidak terdapat penyangkalan kelaziman dari kebohongan.
Pada salah satu studi diari, rata-rata orang melaporkan
memberitahukan satu atau dua kebohongan per harinya, dengan beberapa
individu yang memberikan lebih banyak lagi. Diperparah di sebuah
organisasi yang besar, yaitu sejumlah besar penipuan yang terjadi setiap
harinya. Bukti menunjukkan bahwa orang-orang merasa lebih nyaman
berbohong melalui telepon daripada berhadapan muka dan lebih nyaman
berbohong melalui e-mail daripada ketika mereka harus menulis dengan
pulpen atau kertas.

23
Dapatkah Anda mendeteksi kebohongan? Literatur menyarankan
bahwa sebagian besar orang sangat tidak ahli dalam mendeteksi penipuan
yang dilakukan oleh orang lain. Permasalahannya adalah tidak terdapat
isyarat secara verbal atau nonverbal yang khas mengenai kebohongan,
menghindari pandangan Anda, berhenti sejenak, dan menggeser postur
tubuh Anda juga dapat sebagai pertanda dari kegelisahan, perasaan malu,
atau keraguan. Sebagian besar orang yang berbohong akan mengambil
langkah untuk melindungi dari dideteksi, sehingga mereka akan melihat
pada pandangan mata dari seseorang ketika berbohong karena mereka
mengetahui bahwa kontak mata secara langsung (secara tidak langsung)
dapat diasumsikan sebagai sebuah tanda dari keadaan yang sebenarnya.
Terakhir, banyak kebohongan yang tertanam di dalam kejujuran.
Para pembohong biasanya memberikan yang agak benar sehubungan
dengan hanya mengubah perincian yang secukupnya saja untuk
menghindari deteksi.
Secara jumlah, frekuensi kebohongan dan kesulitan dalam mendeteksi
kebohongan terutama membuatnya menjadi hambatan yang besar bagi
komunikasi yang efektif.

2.9 Implikasi Global


Komunikasi efektif akan sulit terjadi di bawah kondisi yang terbaik.
Faktor lintas budaya jelas berpotensi menciptakan permasalahan komunikasi
yang besar. Suatu sikap yang dipahami dan dapat diterima dengan baik dalam
salah satu budaya dapat tidak berarti apapun atau malah berarti buruk dalam
budaya lainnya. Hanya 18% perusahaan yang telah mendokumentasikan
strategi untuk berkomunikasi dengan para pekerja dari seluruh budaya, dan
hanya 31% yang mensyaratkan bahwa pesan perusahaan harus disesuaikan
untuk dipakai oleh budaya lain. Procter & Gamble merupakan pengecualian,
lebih dari setengah pekerja perusahaan tidak berbicara dalam bahasa inggris,
sehingga perusahaan memfokuskan pada pesan yang sederhana untuk
memastikan bahwa setiap orang mengetahui apa yang terpenting.

24
a. Hambatan-Hambatan Budaya
Para peneliti telah mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang
terkait dengan kesulitan bahasa dalam komunikasi lintas budaya.
Pertama adalah hambatan yang disebabkan oleh semantik. Kata-kata dapat
berarti hal-hal yang berbeda bagi orang yang berbeda, terutama bagi
orang-orang yang berasal dari budaya nasional yang berbeda. Beberapa
kata tidak diterjemahkan di antara budaya-budaya. Kata-kata dalam bahasa
Finlandia yaitu sisu artinya adalah segala sesuatu yang mirip dengan
“nyali” atau “ketekunan yang mantap” tetapi pada dasarnya tidak dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Para kapitalis baru di Rusia
memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan mitra dari negara Inggris
atau Kanada karena istilah-istilah dalam bahasa Inggris seperti efisiensi,
pasar bebas, dan regulasi tidak memiliki padanan istilah dalam bahasa
Rusia.
Kedua adalah hambatan yang disebabkan oleh konotasi. Kata
memiliki makna berbeda dalam bahasa yang berbeda. Negosiasi di antara
para eksekutif AS dan Jepang dapat menyulitkan karena kata-kata dalam
bahasa Jepang hai diterjemahkan sebagai “iya”, tetapi konotasinya adalah
“Iya, saya sedang mendengarkan” dan bukannya “Iya, saya
menyetujuinya.”
Ketiga adalah hambatan yang disebabkan oleh perbedaan nada.
Pada beberapa budaya, bahasa adalah formal. Pada budaya lain, tidak
formal. Dalam beberapa budaya, perubahan nada bergantung pada
konteks. Orang-orang berbicara secara berbeda di rumah, dalam situasi
sosial, dan di tempat kerja. Menggunakan gaya pribadi yang informal pada
situasi di mana gaya formal lebih diharapkan dapat menjadi tidak tepat.
Keempat adalah perbedaan dalam toleransi untuk konflik dan
metode untuk menyelesaikan konflik. Individu dari budaya-budaya yang
individualis cenderung menjadi lebih nyaman dengan konflik secara
langsung dan akan membuat sumber dari ketidaksepakatan menjadi
terbuka dengan jelas. Budaya kolektivis cenderung lebih mengakui konflik
secara implisit dan menghindari perselisihan yang sarat emosional. Mereka

25
akan mengaitkan konflik dengan situasi yang bukan bersifat individu,
karena itu tidak memerlukan permintaan maaf secara eksplisit untuk
memperbaiki hubungan, sedangkan budaya individualis lebih memilih
pernyataan yang menerima pertanggungjawaban secara eksplisit atas
konflik dan permintaan maaf di depan umum untuk memperbaiki
hubungan.
b. Konteks Budaya
Budaya-budaya cenderung berbeda dalam memengaruhi makna
yang diambil oleh individu dari komunikasi. Dalam konteks budaya yang
besar seperti Cina, Korea, Jepang, dan Vietnam, mereka sangat bergantung
pada isyarat nonverbal dan isyarat situasional secara halus dalam
berkomunikasi dengan orang lain, status resmi seseorang, kedudukannya
dalam masyarakat, serta reputasi yang dibawa cukup berat. Sebaliknya,
orang-orang dari Eropa dan Amerika Utara mencerminkan konteks budaya
yang rendah. Mereka pada dasarnya mengandalkan pada kata-kata yang
disampaikan dan ditulis untuk menyampaikan makna.
Komunikasi dalam konteks budaya yang tinggi menyiratkan yang
dipandang lebih terpercaya oleh kedua belah pihak. Yang tampak dalam
percakapan yang santai dan tidak signifikan mencerminkan keinginan
untuk membangun suatu hubungan dan menciptakan kepercayaan yang
menyiratkan adanya komitmen yang kuat. Para manajer cenderung
membuat saran-saran dan bukannya memberi perintah.
Dalam konteks budaya rendah, surat kontrak yang berlaku
cenderung dalam bentuk tulisan yang diberi kata-kata yang tepat dan
sangat legal, serta memiliki keterusterangan. Para manajer diharapkan
menjadi eksplisit dan tepat dalam menyampaikan makna yang
dimaksudnya.
c. Pedoman Budaya
Ada banyak hal yang dapat diperoleh dari komunikasi antarbudaya
dalam bisnis. Aman untuk mengasumsikan bahwa setiap orang memiliki
sudut pandang yang berbeda yang dibentuk secara kultural. Dengan
memiliki perbedaan, maka akan memiliki peluang untuk mendapatkan

26
solusi yang kreatif dengan bantuan dari orang lain jika kita
mengomunikasikannya dengan efektif.
Menurut Fred Casmir mengatakan bahwa orang seringkali tidak
berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang di luar budaya mereka
karena lebih menggeneralisasikan asal budaya mereka saja. Dapat menjadi
ketidakpekaan serta berisiko berbahaya, terutama ketika membuat asumsi
yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diamati sering kali
didasarkan pada stereotip yang disebarkan melalui media. Stereotip-
stereotip ini biasanya tidak memiliki relevansi yang benar atau terbaru.
Casmir menambahkan bahwa karena terdapat begitu banyaknya
budaya bagi seseorang untuk memahami sepenuhnya, dan para individu
menginterpretasikan budaya mereka sendiri secara berbeda, komunikasi
antarbudaya harus didasarkan pada sensitivitas dan mengejar tujuan-tujuan
umum. Dia menemukan bahwa kondisi yang ideal adalah “budaya ketiga”
suatu kelompok yang dapat terbentuk ketika mereka berusaha
menggabungkan aspek kutural preferensi komunikasi dari masing-masing
anggota. Norma subkultural ini ditetapkan dengan menghargai perbedaan
individu yang menciptakan patokan umum bagi komunikasi yang efektif.
Kelompok antarbudaya yang berkomunikasi secara efekif dapat
menjadi sangat produktif dan inovatif.
Ketika berkomunikasi dengan orang-orang dari suatu budaya yang
berbeda, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kesalapahaman?
Casmir dan para ahli lainnya menawarkan saran-saran berikut ini.
1. Kenali diri Anda sendiri. Dengan memahami identitas kultural Anda
sendiri dan bias adalah hal yang sangat penting pula kemudian
memahami sudut pandang yang unik dari orang-orang lainnya.
2. Membantu perkembangan sifat saling menghargai, keadilan, dan
demokrasi. Dengan jelas menetapkan lingkungan keadilan dan rasa
saling peduli. Hal ini akan menjadi “budaya ketiga” Anda bagi
komunikasi antarbudaya yang efektif yang melampaui norma kultural
masing-masing orang.

27
3. Memperlajari konteks budaya dari setiap orang. Anda akan
menemukan lebih banyak kemiripan atau perbedaan pada kerangka
acuan Anda sendiri daripada yang Anda pikirkan. Namun, berhati-hati
untuk tidak mengkategorikan mereka berdasarkan asal budaya.
4. Ketika terdapat keraguan, dengarkan. Jika Anda menyuarakan
pendapat Anda terlalu awal, Anda akan cenderung untuk
menyinggung perasaan orang lain. Anda juga ingin mendengarkan
dahulu untuk lebih memahami bahasa antarbudaya dari orang lain dan
keakraban dengan budaya Anda.
5. Sampaikan kenyataan, bukan interpretasi Anda.
Menginterpretasikan atau mengevaluasi apa yang telah seseorang
katakan atau lakukan lebih dipengaruhi oleh budaya dan latar
belakang Anda sendiri dibandingkan situasi yang diamati. Jika Anda
hanya menyatakan kenyataan semata, Anda akan memiliki
kesempatan untuk menerima manfaat dari interpretasi orang lain.
Tunda penilaian hingga Anda memiliki waktu yang memadai untuk
mengamati dan menginterpretasikan situasi dari sudut pandang yang
berbeda mengenai semua hal yang bersangkutan.
6. Pertimbangkan sudut pandang orang lain. Sebelum Anda
mengirimkan sebuah pesan, tempatkan diri Anda sendiri pada sudut
pandang si penerima. Apakah yang menjadi nilai, pengalaman, dan
kerangka acuannya? Apa yang Anda ketahui mengenai pendidikan,
pengasuhan, dan latar belakang yang dapat memberikan kepada Anda
wawasan tambahan? Cobalah untuk memandang orang-orang yang
ada di dalam kelompok sebagai mereka yang sebenarnya, dan lakukan
pendekatan pemecahan permasalahan secara kolaboratif kapan pun
konflik berpotensial terjadi.

28
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Fungsi utama dalam komunikasi adalah pengendalian, motivasi,
pernyataan emosional, dan informasi.
2. Proses komunikasi dimulai dari pengirim – mengodekan – pesan – saluran
– menguraikan isi kode – penerima – kebisingan – umpan balik.
3. Ada tiga arah dalam komunikasi, yaitu: komunikasi ke arah bawah,
komunikasi ke arah atas, dan komunikasi horizontal, dan komunikasi
eksternal.
4. Komunikasi organisasi terdiri dari jaringan kelompok kecil yang formal
dan kabar selentingan (gosip).
5. Ada tiga mode dalam komunikasi, yaitu: komunikasi lisan, komunikasi
melalui tulisan, dan komunikasi nonverbal.
6. Ada pilihan dalam saluran komunikasi, yaitu: kesempurnaan saluran,
memilih metode komunikasi, dan keamanan informasi.
7. Yang menyebabkan komunikasi persuasif adalah pemrosesan yang
otomatis dan dikendalikan, tingkat ketertarikan, pengetahuan sebelumnya,
kepribadian, dan karakteristik pesan.
8. Hambatan-hambatan yang muncul pada komunikasi yang efektif adalah
penyaringan, pemilihan persepsi, informasi yang berlebih, emosi, bahasa,
keheningan, kekhawatiran komunikasi, dan berbohong.
9. Faktor lintas budaya yang berpotensial menimbulkan permasalahan
komunikasi adalah hambatan-hambatan budaya, konteks budaya, dan
pedoman budaya.

29
DAFTAR RUJUKAN

Robbins, Stephen P. dan Timothy A.J. 2017. Perilaku Organisasi. Edisi


Enambelas Cetakan Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Kreitner, R. dan Kinicki, A . 2014. Perilaku Organisasi. Edisi 9 Jilid 2. Jakarta:
Salemba Empat.

30

Anda mungkin juga menyukai