ETIK UMB
KOMUNIKASI EFEKTIF
05
Abstract Kompetensi
Pada materi ini dipelajari unsur-unsur Mahasiswa diharapkan mampu:
komunikasi, proses komunikasi, dan Menjelaskan pengertian komunikasi dan
pengertian komunikasi yang efektif. unsur komunikasi, mengetahui cara-
Selanjutnya mengetahui cara cara berkomunikasi, memahami bahasa
tubuh, mampu melakukan komunikasi
melakukan komunikasi, baik dengan yang efektif
bahasa lisan, tulisan, maupun bahasa
tubuh.
Komunikasi Efektif
Komunikasi yang baik tidak berarti Anda harus berbicara dalam bentuk kalimat dan
paragraf yang sempurna tetapi cukup yang sederhana dan jelas. (John Paul Kotter)
Menurut Lasswell (1984) cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan
menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With
What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu:
1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)
2. Pesan (mengatakan apa?)
3. Media (melalui saluran/channel/media apa?)
4. Komunikan (kepada siapa?)
5. Efek (dengan dampak/efek apa?)
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi
adalah suatu proses dimana pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan
menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang
menimbulkan efek tertentu.
Penjelasan:
1) Sender, yang memprakarsai pesan. Sender mengharapkan receive (penerima
pesan) dapat mengerti (understanding) ide-ide dan mengubah perilakunya.
2) Message (pesan) merupakan suatu ide yang nyata dalam pikiran pemberi pesan
(sender). Jika ide itu tidak jelas, hal ini harus dijelaskan sebelum sender mulai
menyampaikan idenya kepada orang lain.
3) Dalam mengkomunikasikan ide-ide yang nyata dalam pikiran kita harus
menggunakan kode. Kode itu bisa merupakan kata-kata tertulis, kata-kata verbal,
atau merupakan angka, nomor Kode-kode tersebut harus dipilih sesuai dengan
orang yang akan menerimanya.
4) Encode, pemrosesan kata-kata ke dalam suatu bentuk yang terorganisir.
5) Transmit merupakan pengiriman pesan melalui media yang digunakan.
6) Decode, pesan yang diberikan oleh sender yang dapat dimengerti oleh receiver.
7) Receiver merupakan orang yang menerirna pesan yang disampaikan oleh sender.
8) Feedback merupakan umpan balik berupa ide kepada sender dan pengertian bagi
receiver.
Dengan dimikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadimfaktor penentu, demikian pula
kemapun komunikator tersebutlah yangmemegang peranan keberhasilan proses
komunikasinya.
Menurut ruang lingkup, komunikasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi
internal dan eksternal:
1. Komunikasi Internal
‘13 ETIK UMB
5 Sri Anjarwati SE, M.Akt
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi internal adalah komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau
lingkunagan organisasi atau perusahaan, atau yang terjadi di antara anggota organisasi
atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
a. Komunikasi vertikal yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada
bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.
b. Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/kantor yang
berlangsung di antara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
c. Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor dan
terjadi di antara orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama atau pada posisi
tidak sejalur vertikal.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang berlangsung di antara organisasi atau
perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan
tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk:
a. Eksposisi, pameran, promosi, dan sebagainya
b. Konferensi pers
c. Siaran televisi, radio dan sebagainya
d. Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat dan sebagainya
Bahasa tubuh (body language) adalah gerakan-gerakan yang Anda lakukan dan posisi
sikap ketika berkomunikasi dengan orang lain. Meskipun Anda tidak bersuara, lawan
bicara Anda mengetahui sikap Anda terhadapnya. Secara garis besar bahasa tubuh
yang mencakup: ekspresi wajah, cara berjalan, cara duduk, cara berdiri, posisi tangan,
kaki, kepala, dan lain-lain, adalah salah satu bentuk komunikasi sehari-hari yang
berperan besar dalam proses interaksi manusia dengan lingkungan.
Memperbaiki bahana tubuh dapat membuat perbedaan yang besar ketika seseorang
menilai kepribadian. Bahasa tubuh yang baik dapat menunjukan bahwa Anda memiliki
kecakapan, daya pikat, dan suasana hati yang positif.sebagai contoh: jika Anda sering
tersenyum, Anda akan merasakan lebih bahagia. Jika Anda duduk dengan tegap, Anda
akan merasakan lebih energik. Jika Anda melambatkan gerakan Anda (tidak terburu-
buru), Anda akan merasakan lebih tenang.
Agar komunikasi efektif, ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang
dalam berkomunikasi, khususnya ketika melakukan komunikasi verbal. Sikap yang
diperlukan antara lain:
1. Berorientasi pada kebenaran (truth)
2. Tulus (sincerity)
3. Ramah (friendship)
4. Kesungguhan (seriousness)
5. Ketenangan (poise)
6. Percaya diri (self convidence)
7. Mau mendengarkan dengan baik (good listener)
Pada saat komunikasi itu adalah upaya kita bagaimanan meraih perhatian, cinta kasih,
minat, kepedulian, simpati, tanggapan, respons positif dari orang lain. The 5 inevitable laws
of effective communication menyatakan ada lima hal yang perlu ditegakkan, agar
komunikasi efektif (Prijosaksono dan Hartono, 2002).
Hukum # 2: Empathy empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri pada
situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam
memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih
dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey
menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia
yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek
first to Understand-then be understood to build the skills of empathetic listening that
inspires openness and trust).Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan
memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan
dan keprcayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan
orang lain.
Hukum # 3: Audible
Makna dari audible antara lain adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
Audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.Hukum ini
mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel
sedemikian rupa hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini
mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun
perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu agar pesan yang kita
sampaikan dapat diterima dengan baik.
Hukum # 4: Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan komunikasi efektif adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak
menimbulkan multi interprestasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.Dalam
berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau
disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan
atau anggota tim kita. Tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada
gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim.
Hukum # 5: Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap
ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, yaitu sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah hati pada
intinya adalah sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar dan
menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui
Davis, Keith.1980, Human Behavior at Work, Fith Edition, Penerbit Tata McGraw-Hill
Publishing Company LTD, New Delhi.
Uno, Mien R. 2005. Etiket: Sukses membnawa Diri di Segala Kesempatan. Gramedia
Pustaka Umum. jakarta.