EFEKTIF
DI SUSUN OLEH :
HANDRI TATUU
JOULANDA ROSOK
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman kelompok yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.Kami berharap semoga makalah ini
bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi"
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR IS
BAB I PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal.
Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau
lebih.frase dua atau lebih perlu ditekankan ,karena sebagian literatur menyebut
istilah komunikasi intrapersonal,yakni komunikasi diri sendiri. Komunikasi terjadi
jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respons pada penerima melalui
penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau symbol,baik bentuk verbal atau
bentuk nonverbal,tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang
berkomunikasi punya suatu sistemsimbol yang sama.Komunikasi efektif terjadi
apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan
baik atau sama oleh komunikan,sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari
yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi secara langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan
bertatap muka secara langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa
melalui perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan nantinya. Hal ini pasti
selalu ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri
adalah makhluk social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan
perlunya interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret dari
interaksi ini adalah komunikasi tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, penulis mengambil beberapa
rumusan masalah diantaranya:
1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi efektif dan terapeutik?
2. Apa proses komunikasi efektif?
3. Apa sajakah unsur-unsur dalam komunikasi efektif?
4. Apa sajakah tahapan dalam komunikasi dalam pelayanan kesehatan?
5. Apa sajakah teknik komunikasi efektif dan terapeutik?
6. Apa sajakah hambatan atau factor yang mempengaruhi komunikasi efektif?
7. Apa sajakah Kriteria komunkasi efektif?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diperoleh dari isi makalah ini antara lain:
1. Supaya dapat mengetahui pengertian dari komunikasi.
2. Supaya mengetahui tujuan dari komunikasi.
3. Supaya dapat memahami unsur-unsur komunikasi.
4. Supaya dapat mengetahui sejauh mana teknik komunikasi dalam pelayanan
kesehatan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi Efektif
2.1.1 Pengertian komunikasi efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan
perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.Tujuan komunikasi
efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan
antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan
umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain :
a. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13)
menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat
menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial
yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
b. Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar komunikasi
efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui
atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil
dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus
pada komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti
di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan
sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.
c. Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa komunikasi
yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling
tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi.
Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat
persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.
2.1.2 Proses komunikasi efektif
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar
sebagai berikut ;
Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manager melibatkan
proses komunikasi sebagai berikut ;
a. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan atau materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada
seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai
dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan
atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan
pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa:
1. Informasi
2. Ajakan
3. Rencana kerja
4. Pertanyaan dan sebagainya
b. Simbol atau isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau symbol sehingga pesannya
dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manager menyampaikan peasan
dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan , kepala, mata, dan bagian
muka lainnya ). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk,
mengubah sikap, periklaku atau menunjukkan arah tertentu.
c. Media atau penghubung
Adalah alat untuk menyampaikan pesan seperti : TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi
pesan yang akan disampaikan, jumlah penerimaan pesan, situasi dsb.
d. Mengartikan kode atau isyarat
Setelah pesan diterima melalui indra ( telinga, mata dst)maka si penerima pesan
harus dapat mengartikan symbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimngerti / dipahaminya.
e. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim
meskipun dalam bentuk code /isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud
oleh pengirim.
f. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak
akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan hal ini penting bagi
manager atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima
dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh
penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Bailkan yang
disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung
yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan
apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.
g. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi
mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena setiap situasi hampir selalu
ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau
menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang
diterimanya.
2.1.3 Proses komunikasi efektif
Dalam komunikasi, setidaknya harus ada komunikator, pesan, saluran
komunikasi, metode komunikasisi, bentuk komunikasi, dan teknik komunikasi,
usecara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi.
1. Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut
juga pembawaan berita/pengirim berita/sumber berita.
2. Pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambing dan
gerak.
3. Saluran komunikasi adalah sarana untuk menangkap lambing yang kemudian
diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang member makna terhadap suatu stimulus
atau rangsangan.
4. Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan
sarana dalam kegiatan komunikasi