Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN


(PUSKESMAS)

Disusun Oleh : Handri Tatuu Nim : 213301006

PRODI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRINITA
MANADO
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Makalah ini berjudul “Manajemen pelayanan kesehatan
puskesmas.Makalah ini disusun dalam rangka melengkapi Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Playanan kesehatan. Kami selaku penulis, berharap makalah ini
dapat bermanfaat untuk kita semua dengan menambah wawasan serta
pengetahuan,

Sebagai penulis, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini pasti
akan ada banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan
pengalaman penulis, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik, saran
ataupun usulan yang membangun agar kedepannya makalah ini dapat perbaikan
yang lebih baik dan lebih banyak memuat pengetahuan yang bermanfaat untuk
para pembaca. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh setiap pembaca dan
mohon maaf jika dalam makalah ini ada kesalahan atau pun pemahaman yang
sekiranya tidak sepaham dengan pengetahuan para pembaca, oleh karena itu
perlunya masukan akan pengetahuan yang dimiliki pembaca berkaitan dengan
materi makalah ini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI……….......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ...........................................................................……………. 1

B.Rumusan Masalah……………........................................................................ 2

C.Tujuan Penulisan……………......................................................................… 3

BAB II PEMBAHASAN

1.1 Manajeme Puskesmas…………………………………………….4

1.2 Fungsi Manajemen Puskesmas……………......... 5

1.3 Susunan Organisasi Manajemen Puskesmas……………..............….6

1.4 Model Manajemen Puskesmas…………….......................................…7

1.5 Penerapan Manajemen di Puskesmas……...............…8

1.6 Penerapan Manajemen di Puskesmas………………………………9

BAB III PENUTUP

2.1 Kesimpulan..…………..............................................… 10

2.2 Saran…………....................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Puskesmas sebagai penyedia sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk


memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu,
merupakan suatu keharusan bahwa puskesmas memanfaatkan kemajuan iptek di
bidang kesehatan untuk memenuhi tuntutan pelayanan tersebut. Puskesmas
merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai
pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan
pembinaan, pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara
menyeluruh, meliputi aspek-aspek; promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan upaya memenuhi


kebutuhan informasi dalam sistem pelayanan kesehatan sudah banyak pihak yang
berusaha mengembangkan sistem informasi pelayanan kesehatan berbasis
komputer. Pihak institusi pelayanan kesehatan memiliki kesempatan untuk
memilih dan mengimplementasikan aplikasi komputer dan sistem penunjangnya
yang komprehensif.
Sarana pelayanan kesehatan sebagai penghasil data/informasi senantiasa
memperhatikan masukan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Selain itu sistem
komputerisasi yang diterapkan harus fleksibel, mudah diakses dan dapat
terkoneksi dengan baik sesuai dengan 2 kebutuhan khusus setiap sarana pelayanan
kesehatan serta bagi kepentingan pimpinan, peneliti, pendidik maupun pengambil
kebijakan
(Hatta, 2011).

B.Rumusan Masalah

1.Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen Puskesmas?


2.Apa-Apa Sajakah Fungsi Manajemen Puskesmas?
3.Bagaimanakah Susunan Organisasi Manajemen Puskesmas?
4.Bagaimakah Model Manajemen Puskesmas?
5.Apa-Apa Sajakah Subsistem Manajemen Puskesmas?
6.Bagaimanakah Penerapan Manajemen di Puskesmas?

C. Tujuan Penulisan

1.Untuk Mengetahui Manajemen Puskesmas


2.Untuk Mengetahui Fungsi Manajemen Puskesmas
3.Agar Mengetahui Susunan Organisasi Manajemen Puskesmas
4.Untuk mengupayakan Model Manajemen Puskesmas
5.Untuk Mengetahui Subsistem Manajemen Puskesmas
6.Untuk Mengetahui Penerapan Manajemen di Puskesmas
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Manajemen Puskesmas

Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat


pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991). Dengan kata
lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II 2004 puskesmas merupakan Unit


Pelayanan Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.Menurut
Permenkes No.75 tahun 2014 tentang pusat pelayanan kesehatan masyarakat,
disebutkan bahwa pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut
puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya (Depkes, 2014)

1.2 Fungsi Manajemen Puskesmas

Menurut Trihono (2005) ada 3 (tiga) fungsi puskesmas yaitu: pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan yang berarti puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas
aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan
kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan
1. Sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Kesehatan
a. Menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan
b. Aktif memantau & melaporkan dampak kesehatan dr setiap penyelenggaraan
program pembangunan
c. Mengutamakan pemeliharaan kesh & pencegahan penyakit tnp mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan

2. Sebagai Pusat pemberdayaan masyarakat


a. Berupaya agar perorangan, TOMA, keluarga & masyarakat punya kesadaran,
kemauan & kemampuan melayani diri sendiri & masyarakat untuk hidup sehat
serta menetapkan, menyelenggarakan, memantau serta memberikan
pelayanan kesehatan menyeluruh terpadu di wilayah kerjanya
b. Memberikan bantuan dlm bentuk bimb teknis materi, rujukan medis&kesmas
> tidak menimbulkan ketergantungan

3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan pertama Menyelenggarakan pelayanan


kesehatan pertama secara

C.Susunan Organisasi Manajemen Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesu


ai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Puskesmas dipimpin oleh seor
ang Kepala Puskesmas yang merupakan seorang Tenaga Kesehatan dengan kriteri
a sebagai berikut (Depkes, 2014.
Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi manajemen k
esehatan masyarakat
2.Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun.
3.Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di Puskesmas dan ia
dapat merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas kepada
dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam hal di Puskesmas kawasan terpencil dan s
angat terpencil yang tidak tersedia seorang tenaga kesehatan seperti kriteria diatas,
maka Kepala Puskesmas merupakan tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan
paling rendah diploma tiga (Depkes,2014).
Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas (Depkes, 2014):
a.Kepala Puskesmas
b.Kepala sub bagian tata usaha
c.Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
d.Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan
e.Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
f.Fasilitas pelayanan kesehatan.

D.Model Manajemen Puskesmas

Untuk dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas,


diperlukan model manajemen yang cocok dan efektif untuk Puskesmas yang
bersangkutan. Beberapa model manajemen telah diperkenalkan pada
Puskesmas, yaitu :
1.P1 (Perencanaan) Puskesmas : Microplanning Puskesmas Microplanning adalah
penyusunan rencana 5 (lima) tahunan dengan tahapan tiap-tiap tahun di tingkat
Puskesmas untuk mengembangkan dan membina Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu)Keluarga Berencana- Kesehatan diwilayah kerjanya, berdasarkan
masalah yang dihadapi dan kemampuan yang dimiliki dalam rangka
meningkatkan fungsi Puskesmas (Departemen Kesehatan, 1989).
Tujuan umum microplanning adalah meningkatkan cakupan pelayanan program
prioritas yang mempunyai daya ungkit terbesar terhadap penurunan angka
kematian bayi, anak balita dan fertilitas
dalam wilayah kerjanya yang pada gilirannya dapat meningkatkan
fungsi Puskesmas. Sedangkan tujuan khususnya adalah:
a.Mengembangkan dan membina pos-pos pelayanan terpadu KB-Kesehatan di
desa-desa wilayah kerja Puskesmas, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan
masalah yang dihadapi sehingga
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
b.Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan
c.Meningkatkan kemampuan staf Puskesmas dalamberfikir secara
analitik dan mendorong untuk berinisiatif, kreatif, dan inovatif

Ruang Lingkup microplanning adalah kegiatan pokok Puskesmas,meliputi 18


kegiatan pokok. Namun demikian, mengingat dalam Pelita IV prioritas diberikan
pada penurunan angka kematian bayi dan anak balita serta angka fertilitas, maka
perencanaan yang dimaksud baru diarahkan pada 5 (lima) program terpadu KB-
Kesehatan, yaitu program Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Gizi,
Imunisasi, dan Penanggulangan Diare. Kelima program tersebut mempunyai daya
ungkit terbesar terhadap upaya
penurunan angka kematian bayi, anak balita, dan angka fertilitas.
2.P2 (Penggarakan dan Pelaksanaan) Puskesmas
Tujuan Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) Puskesmas adalah meningkatkan
fungsi Puskesmas melalui peningkatan kemampuan tenaga Puskesmas untuk
bekerja sama dalam Tim dan membina
kerja sama lintas program dan lintas sektoral. Komponen Penggerakan
Pelaksanaan (P2) Puskesmas dilakukan melalui Lokakarya Mini Puskesmas yang
terdiri dari 4 (empat) komponen meliputi:
a.Penggalangan kerjasama Tim yaitu lokakarya yang dilaksanakan setahun sekali
di Puskesmas, dalam rangka meningkatkan kerja sama antar petugas Puskesmas
untuk meningkatkan fungsi Puskesmas, melalui suatu proses dinamika kelompok
yang diikuti
dengan analisis beban kerja masing-masing tenaga yang dikaitkan dengan
berbagai kelemahan penampilan kerja Puskesmas menurut hasil stratifikasi
Puskesmas
b.Penggalangan Kerjasama Lintas Sektoral yaitu dalam rangka meningkatkan
peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor terkait melalui suatu
pertemuan lintas sektoral setahun sekali.Sebagai hasil pertemuan adalah
kesepakatan rencana kerja sama lintas sektoral dalam membina peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan termasuk keterpaduan KB-Kesehatan
c.Rapat kerja Tribulanan Lintas Sektoral,sebagai tindak lanjut pertemuan penggal
angan kerja sama lintas sektoral,dilakukan pertemuan lintas sektoral setiap 3 (tiga
) bulan sekali untukmengkaji hasil kegiatan kerja sama lintas sektoral selama 3 (ti
ga) bulan yang lalu dan memecahkan masalah yang dihadapi, kemudian disusun r
encana kerjasama lintas sektoral bulan selanjutnya.

d.Lokakarya Bulanan Puskesmas, yaitu pertemuan antar tenaga Puskesmas pada s


etiap akhir bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja bulan yang lalu
dan membuat rencana bulan yang akan datangAdapun tujuan Lokakarya Bulanan
Puskesmas adalah
a).Disampaikan hasil rapat dari tingkat kabupaten, kecamatan dan lain sebagainya
b).Diketahuinya hasil dan evaluasi kegiatan Puskesmas bulan lalu
c).Diketahuinya hambatan dan masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu
d).Dirumuskannya cara pemecahan masalah
e).Disusunnya rencana kerja harian petugas selama satu bulan yang akan datang
f).Diberikannya tambahan pengetahuan baru
g)Disusunnya POA Puskesmas, baik POA tahunan maupun bulanan, dan
h).Diketahuinya masalah di Puskesmas berdasarkan hasil Stratifikasi Puskesmas (
Departemen Kesehatan, 1988).
3.P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian): Stratifikasi Puskesmas Stratifika
si Puskesmas adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja Puskesmas
dengan mengelompokkan Puskesmas dalam 3 strata yaitu Strata Puskesmas denga
n prestasi kerja baik
Strata I), Strata Puskesmas dengan prestasi kerja cukup (Strata II) danStrata Puske
smas dengan prestasi kerja kurang (Strata III). Pengelompokkan ketiga strata terse
but digunakan dalam rangka pemantauan terhadap tingkat perkembangan fungsi
Puskesmas, sehingga pembinaan dalam rangka peningkatan fungsi Puskesmas dap
at dilaksanakan lebih terarah. Hal ini diharapkan agar dapat menimbulkan gairah k
erja, rasa tanggung jawab dan kreatifitas kerja yang dinamis melalui pengembang
an falsafah mawas diri. Adapun tujuan umum Stratifikasi Puskesmas adalah mend
apatkan gambaran tentang tingkat fungsi Puskesmas secara berkala dalam rangka
pembinaan dan pengembangannya. Sedangkan tujuan khususnya adalah:
a.Mendapatkan gambaran secara menyeluruh
b. Perkembangan Puskesmas dalam rangka mawas diri,
c.Mendapatkan masukan untuk perencanaan Puskesmas di masa mendatang, dan
d.Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan pelaksanaan.Puskesmas
sebagai masukan untuk pembinaannya. Aspek yang dinilai dalam Stratifikasi Pusk
esmas meliputi hasil kegiatan pokok Puskesmas, proses manajemen, termasuk ber
bagai komponen penunjang baik fisik maupun non fisik dan keadaan lingkungan
wilayah kerja Puskesmas yang dapat berpengaruh terhadap penampilan kerja Pus
kesm.
Dengan Stratifikasi Puskesmas ada 3 (tiga) area yang perlu dibina
Yaitu:
a))Puskesmas sebagai wadah pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pe
mbinaan ini diarahkan terhadap fasilitas fisik, pelaksanaan manajemen, dan kema
mpuan pegawai,
b)Pelaksanaan program
program sektor kesehatan maupun program lintas sektoral yang secara langsung
maupun tidak langsung menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam pelaksanaann
ya maupun sarana penunjangnya dan
c) peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan
untuk hidup sehat dan produktif

E.Subsistem Manajemen Puskesmas

Dalam upaya menunjang pengembangan program pokok puskesmas,


puskesmas memiliki enam subsistem manajemen, yaitu (Muninjaya, 2004):
1.Subsistem pelayanan kesehatan
Berupa promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi medis
dan sosial
2.Subsistem manajemen keuangan
a.Jenis anggaran yang digunakan terdiri dari dana rutin (gaji
pegawai) dan dana operasional/proyek untuk masing-masing
program.
b.Sumber anggaran, sejak otonomi daerah yang ditetapkan
berdasarkan UU No. 22 dan 25 tahun 1999 sumber dana
puskesmas sebagian besar dari APBD kabupaten/kota yang
disalurkan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Hanya
sebagian kecil yang berasal dari APBN. Puskesmas juga
mendapat dana dari sumber-sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.
c.Pimpinan puskesmas menunjuk bendahara puskesmas, ada yang
menjadi bendahara proyek (mencatat dan melaporkan dana
operasional kegiatan proyek) dan bendahara rutin (mengurusi
gaji pegawai dan pemasukan keuangan rutin puskesmas).
3.Subsistem manajemen logistik
Setiap program membutuhkan dukungan logistik yang jumlah dan jenisnya
berbeda-beda. Kebutuhan ini disusun dalam Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP).
Agar praktis biasanya kebutuhan logistik puskesmas disediakan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota dan BKKBN (khusus untuk program KB) dengan dana
yang sudah dialokasikan setiap tahun. Pimpinan puskesmas mempunyai
wewenang dan wajib memeriksa administrasi barang dan obat secara rutin
4.Subsistem manajemen personalia
a.Untuk meningkatkan motivasi kerja staf, sistem intensif perlu
diterapkan sesuai dengan ketentuan yang disepakati bersama.
Selain itu pemberian penghargaan oleh pimpinan kepada staf
yang berprestasi akan membantu meningkatkan motivasi mereka.
b.Untuk manajeman personalia di puskesmas, dokter selaku
manajer puskesmas tidak diberikan wewenang untuk mengangkat staf kecuali
puskesmas menyisihkan dana sendiri
untuk membayar honor staf. Akan tetapi dokter berhak mengusulkan kebutuhan
staf (jumlah dan jenis) ke Dinkes kabupaten/kota.
c.Pertemuan antara pimpinan dengan staf sebaiknya diadakan
secara rutin dalam pertemuan rutin seperti rapat bulanan dan
mingguan.
5.Subsistem pencatatan dan pelaporan
Laporan yang dibuat oleh puskesmas antara lain:
a.Laporan harian (melaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB)
penyakit tertentu.
b.Laporan mingguan (melaporkan kegiatan penanggulangan
penyakit diare).
c.Laporan bulanan (ada 4 jenis, LB1 berisi data kesakitan, LB2
berisi data kematian, LB3 berisi data program gizi. KIA, KB,
dan P2M, LB4 untuk obat-obatan).

F.Penerapan Manajemen di Puskesmas

Untuk dapat melaksanakan usaha pokok puskesmas secara efisien,


efektif, produktif, dan berkualitas, pimpinan puskesmas harus memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Penerapan manajemen
kesehatan di puskesmas terdiri dari :
1.Micro Planning (MP)
Merupakan perencanaan tingkat puskesmas. Pengembangan
program puskesmas selama 5 tahun disusun dalam MP
2.Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP)
Merupakan bentuk penjabaran MP kedalam paket-paket
kegiatan program yang dilaksanakan oleh staf, baik secara individu
maupun berkelompok. LKMP dilaksanakan setiap tahun.
3.Local Area Monitoring
(LAM) atau PIAS-PWS (Pemantauan Ibu
dan Anak Setempat-Pemantauan Wilayah Setempat)Merupakan sistem pencatatan
dan pelaporan untuk pemantauan penyakit pada ibu dan anak atau untuk penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. LAM merupakan penjabaran
fungsi pengawasan dan pengendalian program. LAM yang dijabarkan khusus
untuk memantau kegiatan program KIA disebut dengan PIAS.Stratifikasi
puskesmas merupakan kegiatan evaluasi program yang dilakukan setiap tahun
untuk mengetahui pelaksanaan manajemen program puskesmas secara
menyeluruh. Penilaian dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Data SP2TP dimanfaatkan oleh puskesmas untuk penilaian
stratifikasi (Muninjaya, 2004). Supervisi rutin oleh pimpinan puskesmas dan
rapat-rapat rutin untuk koordinasi dan memantau kegiatan program. Supervisi
oleh pimpinan, monitoring, dan evaluasi merupakan penjabaran fungsi
manajemen (pengawasan dan pengendalian) di puskesmas (Tabel 2.1)
(Muninjaya, 2004)
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. UPT tugasnya adalah menyelenggarakan
sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan, sedangkan pembangunan kesehatan
maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan yang pertanggung jawaban
secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas Wilayah Kerja.
Wilayah ini dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.
Menurut Trihono (2005) ada 3 (tiga) fungsi puskesmas yaitu pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan yang berarti puskesmas selalu
berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas
sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas
aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan
diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan
puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas
tersebut, puskesmas menyelenggarakan fungsi (Depkes, 2014) :
1.Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
2.Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya

B.Saran
Manajemen playanan kesehatan di Indonesia baik di puskesmas harus di
tingkatkan dengan berbagai upaya agar penerima layanan kesehatan dapat puas
dan kesehatan nya dapat terjamin edukasi tentang kesehatan harus disebar luaskan
secara maksimal ke seluruh Indonesia agar tidak ada lagi masyarakat yang kurang
terhadap pengetahuan kesehatan .penyebaran fasilitas kesehatan ke semua
puskesmas juga harus maksimal agar setiap instansi dapat menjalankan tugas
dengan baik tanpa ada suatu kendala yang begitu besar masalahnya.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2004. Manajemen Puskesmas 2004. Penerbit Depkes


RI. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2004. Penyelenggaraan Puskesmas Unit


Swadana Buku I. Penerbit Depkes RI. Jakarta.

Depkes RI. 2006. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta:


Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

Departemen Kesehatan RI, 1992. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I.


Penerbit Depkes RI. Jakarta.

Herlambang S dan Murwani A. 2012. Manajemen Kesehatan dan


puskesmas. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Munijaya, A. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai