Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“MANAJEMEN PUSKESMAS”

OLEH KELOMPOK 3

SITTI SALMA AMALIAH KARIM : J1A116330


RESTU ANINDITYA THAYEB : J1A116348
SITTI ZIARNI LUSRI : J1A116249
RAHMADYAN : J1A116233
KADEK ARYA DWI PRATIWI : J1A116346

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”manajemen
puskesmas” dan alhamdulillah tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dosen untuk menunjang mahasiswa agar dapat lebih memahami mengenai
mitigasi bencana, serta mengukur kemampuan siswa dalam membuat makalah dan melatih
kemampuan berbahasa.

Namun, saya menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi yang dibahas, mengigat akan pengetahuan dan kemampuan yang kami
miliki masih terbatas, Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Kami mengucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini
khususnya ibu dosen yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menyusun makalah
ini. Terima kasih

kendari, 4
oktober 2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang...............................................................................................1.1

Rumusan Masalah...........................................................................................1.2

Tujuan penulisan.............................................................................................1.3

Manfaat penulisan...........................................................................................1.4

BAB II PEMBAHASAN

Defenisi manajemen puskesmas....................................................................2.1

Tugas dan fungsi puskesmas.........................................................................2.2

Susunan organisasi puskesmas......................................................................2.3

Penerapan manajemen di puskesmas.............................................................2.4

Sub sistem manajemen puskesmas................................................................2.5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan diapresiasi oleh
masyarakat luas selaku pengguna layanan jika pelayanan kedua institusi pelayanan kesehatan
tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti menggunakan pendekatan manajemen
sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien, dan produktif. Untuk bisa menyediakan
pelayanan kesehatan seperti itu, pimpinan dan staf dari kedua institusi pelayanan tersebut harus
menerepkan prinsip-prinsip manajemen (Muninjaya, 2012).

Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan di berbagai jenis organisasi
untuk membantu manajer dalam memecahkan masalah organisasi, sehingga manajemen juga
dapat digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu manajer organisasi pelayanan
kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Menurut Notoatmodjo (2003),
manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur petugas kesehatan
dan non-petugas kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. (Herlambang &Murwani,
2012).
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa defenisi manajemen puskesmas ?

2. apa tugas dan fungsi puskesmas ?


3.. bagaimana susunan organisasi puskesmas ?

4. bagaimana penerapan manajemen di puskesmas ?

5. bagaimana sub sistem manajemen puskesmas ?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen
puskesmas serta peran seorang dokter dalam manajemen kesehatan dan manajemen puskesmas.

1.4. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan pembaca
khususnya dokter agar dapat lebih mengetahui dan memahami mengenai Manajemen Kesehatan
dan Manajemen Puskesmas.
2.2. Definisi majemen puskesmas

Menurut Permenkes No.75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat, disebutkan
bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Depkes,
2014).

2.2. Tugas dan Fungsi puskesmas

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan


pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, puskesmas menyelenggarakan fungsi (Depkes,
2014) :

a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

2.3. Susunan Organisasi puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas
yang merupakan seorang Tenaga Kesehatan dengan kriteria sebagai berikut (Depkes, 2014):

a) Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi manajemen kesehatan
masyarakat;

b) masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun; dan

c) telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.

Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di Puskesmas dan ia dapat


merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota. Dalam hal di Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil yang tidak
tersedia seorang tenaga kesehatan seperti kriteria diatas, maka Kepala Puskesmas merupakan
tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling rendah diploma tiga (Depkes,2014).
Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas (Depkes, 2014):

a) kepala Puskesmas;

b) kepala sub bagian tata usaha;

c) penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;

d) penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan

e) penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring

f) fasilitas pelayanan kesehatan.

2.4. Penerapan Manajemen di Puskesmas

Untuk dapat melaksanakan usaha pokok puskesmas secara efisien, efektif, produktif, dan
berkualitas, pimpinan puskesmas harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen.
Penerapan manajemen kesehatan di puskesmas terdiri dari :

1. Micro Planning (MP)

Merupakan perencanaan tingkat puskesmas. Pengembangan program puskesmas selama 5 tahun


disusun dalam MP.

2. Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP)

Merupakan bentuk penjabaran MP kedalam paket-paket kegiatan program yang dilaksanakan


oleh staf, baik secara individu maupun berkelompok. LKMP dilaksanakan setiap tahun.

3. Local Area Monitoring (LAM) atau PIAS-PWS (Pemantauan Ibu dan Anak Setempat-
Pemantauan Wilayah Setempat)

Merupakan sistem pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan penyakit pada ibu dan
anak atau untuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. LAM merupakan
penjabaran fungsi pengawasan dan pengendalian program. LAM yang dijabarkan khusus untuk
memantau kegiatan program KIA disebut dengan PIAS. Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu
puskesmas (SP2TP) adalah kompilasi pencatatan program yang dilakukan secara terpadu setiap
bulan.

Stratifikasi puskesmas merupakan kegiatan evaluasi program yang dilakukan setiap tahun
untuk mengetahui pelaksanaan manajemen program puskesmas secara menyeluruh. Penilaian
dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Data SP2TP
dimanfaatkan oleh puskesmas untuk penilaian stratifikasi (Muninjaya, 2004).
Supervisi rutin oleh pimpinan puskesmas dan rapat-rapat rutin untuk koordinasi dan
memantau kegiatan program. Supervisi oleh pimpinan, monitoring, dan evaluasi merupakan
penjabaran fungsi manajemen (pengawasan dan pengendalian) di puskesmas (Tabel 2.1)
(Muninjaya, 2004).

Planning Mikro planning, perencanaan tingkat puskesmas

Organizing Struktur organisasi, pembagian tugas, pembagian wilayah


kerja, pengembangan program puskesmas

Actuating Lokakarya mini puskesmas, kepemimpinan, motivasi kerja,


koordinasi, komunikasi melalui rapat rutin bulanan untuk

Controlling PIAS, LAM, PWS KIA, supervise, monitoring, evaluasi,


audit internal keuangan di puskesmas

Tabel 2.1 Penerapan Fungsi Manajemen di Puskesmas

Sumber: Muninjaya, 2004

2.5 Subsistem Manajemen Puskesmas

Dalam upaya menunjang pengembangan program pokok puskesmas, puskesmas memiliki


enam subsistem manajemen, yaitu (Muninjaya, 2004):

1. Subsistem pelayanan kesehatan

Berupa promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi medis dan sosial

2. Subsistem manajemen keuangan

· Jenis anggaran yang digunakan terdiri dari dana rutin (gaji pegawai) dan dana
operasional/proyek untuk masing-masing program.

· Sumber anggaran, sejak otonomi daerah yang ditetapkan berdasarkan UU No. 22 dan 25
tahun 1999 sumber dana puskesmas sebagian besar dari APBD kabupaten/kota yang disalurkan
melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Hanya sebagian kecil yang berasal dari APBN.
Puskesmas juga mendapat dana dari sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

· Pimpinan puskesmas menunjuk bendahara puskesmas, ada yang menjadi bendahara proyek
(mencatat dan melaporkan dana operasional kegiatan proyek) dan bendahara rutin (mengurusi
gaji pegawai dan pemasukan keuangan rutin puskesmas).

3. Subsistem manajemen logistik


Setiap program membutuhkan dukungan logistik yang jumlah dan jenisnya berbeda-beda.
Kebutuhan ini disusun dalam Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP). Agar praktis biasanya
kebutuhan logistik puskesmas disediakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan BKKBN
(khusus untuk program KB) dengan dana yang sudah dialokasikan setiap tahun. Pimpinan
puskesmas mempunyai wewenang dan wajib memeriksa administrasi barang dan obat secara
rutin.

4. Subsistem manajemen personalia

· Untuk meningkatkan motivasi kerja staf, sistem intensif perlu diterapkan sesuai dengan
ketentuan yang disepakati bersama. Selain itu pemberian penghargaan oleh pimpinan kepada staf
yang berprestasi akan membantu meningkatkan motivasi mereka.

· Untuk manajeman personalia di puskesmas, dokter selaku manajer puskesmas tidak


diberikan wewenang untuk mengangkat staf kecuali puskesmas menyisihkan dana sendiri untuk
membayar honor staf. Akan tetapi dokter berhak mengusulkan kebutuhan staf (jumlah dan jenis)
ke Dinkes kabupaten/kota.

· Pertemuan antara pimpinan dengan staf sebaiknya diadakan secara rutin dalam pertemuan
rutin seperti rapat bulanan dan mingguan

Subsistem pencatatan dan pelaporan

Laporan yang dibuat oleh puskesmas antara lain:

· Laporan harian (melaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB) penyakit tertentu

· Laporan mingguan (melaporkan kegiatan penanggulangan penyakit diare)

· Laporan bulanan (ada 4 jenis, LB1 berisi data kesakitan, LB2 berisi data kematian, LB3
berisi data program gizi. KIA, KB, dan P2M, LB4 untuk obat-obatan)

6. Subsistem pengembangan peran serta masyarakat (melalui PKMD)


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Good Clinical Practice (GCP) adalah suatu standar kualitas etik dan ilmiah internasional untuk
mendisain, melaksanakan, mencatat, dan melaporkan uji klinik yang melibatkan partisipasi
subjek manusia. Mematuhi standar ini akan memberi kepastian kepada publik bahwa hak,
keamanan, kesejahteraan subjek uji klinik dilindungi serta data uji klinik dapat dipercaya.
DAFTAR PUSTAKA

Muninjaya, A. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta : EGC. Hal 44-49, 129-164

Herlambang, S., Murwani, A. 2012. Cara Mudah Memahami Manajemen Kesehatan dan Rumah
sakit. Gosyen publishing: Yogyakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2001. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia Nomor 02002/SK/KBPOM Tentang Tata Laksana Uji Klinik.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2014. Good Clinical Practice. Diambil dari:
http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/6043/Good-Clinical-Practice-Inspection-
Training-Course-Tahun-2014.html [Diakses tanggal 18 Maret 2015]

ICH Expert Working Group. 1996. International Conference On Harmonization of Technical


Requirements For Registration Of Pharmaceuticals For Human Use. Guideline For Good
Clinical Practice E6 (R1).

Anda mungkin juga menyukai