Disusun Oleh :
Pembimbing Akademik :
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan............................................................................................
1. Sejarah Sigkat............................................................................
4.1 Kesimpulan..........................................................................................
4.2 Saran....................................................................................................
Lampiran..............................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi maha
penyayang atas segala limpahan Rahmat dan dan karunia Nya sehingga kita dapat
menyelesaikan, laporan praktik kepemimpinan dan manajemen keperawatan di
ruang Arafah 2 dengan baik laporan ini di susun secara rinci keseluruhan proses
praktik mulai dari kegiatan pengkajian, perumusan masalah, perumusan pmecahan
masalah, serta kesimpulan dan saran yang berupa tindak lanjut kegiatan profesi.
1. Sejarah Singkat
Rumah sakit ini berdiri pada tanggal 22 Februari 1979 atas dasar
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 551/ Menkes/ SK/2F/1979 yang
menetapkan RSU dr. Zainoel Abidin sebagai rumah sakit kelas C.
Susunan Organisasi dan Tata Kerja BPK RSUD dr. Zainoel Abidi
disempurnakan kembali dengan Qanun No.10 Tahun 2003. Berdasarkan
Qanun ini, dibentuk 2 (dua) wakil direktur, yaitu Wakil Direktur Pelayanan,
Penunjang dan Pelatihan serta Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan.
Saat ini, RSUD dr Zainoel Abidin adalah rumah sakit negeri kelas A
dengan meraih akreditasi paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit
(KARS) pada 2015. Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah ditetapkan
sebagai rujukan tertinggi atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat.
Visi RSUDZA :
Misi RSUDZA :
Motto RSUDZA :
Nilai RSUDZA :
Kerjasama
Peduli
Akuntabel
Integritas
Profesional
6. Ambulance VVIP
Lantai 2
RSUD Lama
a. Man (MI)
Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di ruang rawat inap Arafah
2 adalah 29 orang yang terdiri dari tenaga D-IV kebidanan sebanyak
a. Bangunan,sarana dan prasarana( M2/materials)
Ruang rawat inap Arafah 2 (Kebidanan) merupakan salah satu
ruang rawat inap yang ada dirumah sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh. Ruang rawat ini terdiri dari 9 kamar pasien, terdiri
dari: 3 kamar kelas I, 1 kamar kelas II, 1 Kamar pengawasan, 2 kamar
kelas III, 2 kamar isolasi, 1 kamar kepala ruang, 1 kamar perawat, 1
nurse station, 1 kamar tindakan,1 kamar penyimpanan bersih,1 kamar
penyimpanan kotor,1 kamar mandi,1 pantri,1 kamar dokter,1 ruang
pertemuan,29 tempat tidur pasien,loker obat pasien,dan 1 troli.
b. Metode pemberian Asuhan Keperawatan (M3/Methode)
Dari hasil wawancara dan kuesioner kepada ruangan perawatan
Arafah 2 model asuhan keperawatan yang digunakan saat ini adalah
metode tim. Jumlah kebutuhan perawat di Arafah 2 jika ditinjau dari
tingkat ketergantungan pasien belum sesuai karena ditinjau dari jumlah
pasien 1:6 pasien.
c. Pembiayaan (M4/Money)
Biaya perawatan pasien di runag Arafah 2 umumnya menggunakan
jaminan kesehatan seperti ASKES,BPJS,JKRA,Jamkesmas(Jaminan
Kesehatan Masyarakat).
d. Pemasaran (M5 /Marketing)
Pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan diruang
Arafah 2 sebagian besar berasal dari seluruh kabupaten yang ada di
Aceh. Perawat memberikan pelayanan seoptimal mungkin dengan
memberikan perawatan secara paripurna.
a. Fungsi planning
1. Visi dan misi RS belum ada di ruangan
2. Tidak adanya SOP penggunaan alat disebagian alat medis Arafah 2
3. Kurangnya penepatan 7B diruang Arafah 2
4. Komponen SAK (Standar Asuhan Keperawatan) yang tersedia di
ruang Aqsha 3 yaitu ilmu penyakit dalam
5. Bidan diberi tanggungjawab oleh ketua tim kurang lebih 4-6 orang
Pasien.
6. Kepala ruangan jarang membuat pertemuan berkala dengan bidan
sebulan sekali untuk menyampaikan keluhan kerja dan konsultasi,
dilakukan jika kondisi sudah memburuk.
7. Perencanaan dan uraian tugas bidan dibuat oleh KaTim
b. Fungsi Organizing
1. Visi dan misi ruangan belum ada
2. Kurangnya pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan pakai sabun
kepada keluarga pasien
3. Sudah terpajang struktur organisasi terbaru di ruangan
c. Fungsi staffing
1. Operan dilakukan setiap pergantian shif.
2. 100% perawat diruang Arafah 2 mengikuti tranning /pelatihan
3. 90 %perawat sudah memahami jenjang bidan
4. Pre conference hanya dilakukan pada pukul 08.00 pagi di ruangan
kepala ruangan dan post conference dilakukan pada pukul 14.00 siang
namun jarang dilakukan.
5. Pendelegasian tugas dari kepala ruangan akan didelegasikan atau
diwakilkan oleh wakil kepela ruangan saat kepala ruangan tidak ada di
ruangan.
d. Fungsi directing
1. 78% bidan menyatakan atasan mereka adil dalam memimpin
2. 26% bidan melakukan operan dengan Katim
3. 50% bidan mendapatkan reward berupa pujian dari kepala ruangan atas
keberhasilan dan prestasi kerja
4. 75% bidan pernah dilatih atau dibimbing dalam bekerja sebagai
perawat
5. 75% bidan melaporkan kepada katim jika ada kendala dalam merawat
pasien
6. 25 % bidan mengatakan jadwal dinas bidan terlalu padat sehingga
tidak cukup waktu untuk tidur.
e. Fungsi controlling
1. Indicator mutu berupa memastikan gelang nama pasien dan keserasian
jadwal puasa dan jadwal operasi
2. Implementasi askep yang dilakukan perawat sudah berdasarkan stndar
praktek keperawatan
3. 90% pasien mengaku cukup puas dengan informasi yang diberikan
oleh Bidan mengenai hal yang harus dilakukan jika sudah keluar dari
rumah sakit
4. Bidan mengawasi perilaku tidak disiplin pasien atau keluarga pasien
dengan cara memantau keruangan dalam jangka waktu tertentu.
Analisa Masalah
Komponen Total
Nc M S A M
Masalah
Visi dan misi RS belum 3 1 1 3 4 36
terpajang di ruangan
Berdasarkan hasil NCMSAM dari 5 masalah yang ada hanya 4 masalah yang
akan diselesaikan,yaitu :
1. SOP penggunaan alat tidak diletakkan pada alat medis hanya diarsipkan
saja.
2. Kurangnya fasilitas dalam pemilahan tempat penyimpanan linen kotor.
3. Kurangnya pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan pakai sabun
kepada keluarga pasien
4. Visi dan misi RS belum terpajang di ruangan
Rencana strategi
BAB III
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Rencana Kegiatan
4. Mencetak banner yang isinya visi misi Agus Riyanda, Andi Afrizal, M. Amin
rumah sakit dan dipajang di ruangan Nurlah Annas, Farhanul Fajr, Shidqi
aqsha 3 Fahmi.
Hasil evaluasi kegiatan project di ruang Rawat Inap Aqsha 3 RSUDZA Banda
Aceh adalah sebagai berikut :
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan praktik manajemen dan kepemimpinan
dalam keperawatan diruang Arafah 2 RSUDZA Banda Aceh selama 21 hari
terhitung dari tanggal 3 Februari sampai 22 Februari 2020 maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengkajian data diruang praktik manajemen menggunakan alat
kuesioner,wawancara dan lembar observasi dan dari hasil analisis
ditemukan 5 masalah yang perlu diselesaikan diruangan antara lain (1)
Visi misi RS belum terpajang di ruangan, (2) SOP penggunaan alat tidak
diletakkan pada alat medis hanya diarsipkan saja, (3) Kurangnya
penerapan 10B ( benar obat,benar dosis,benar waktu pemberian,benar
cara dan tempat pemberian(route),benar pasien,benar pendidikan untuk
pasien,benar dokumentasi,benar hak pasien untuk menolak,benar
pengkajian penilai efek dari obat,benar evaluasi hasil penilaian dari efek
obat terhadap pasien.) dalam pemberian obat di ruang Aqsha 3,(4)
Kurangnya fasilitas dalam pemilahan tempat penyimpanan linen kotor,
(5) Kurangnya pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan pakai sabun
kepada keluarga pasien.Model yang digunakan dalam asuhan
keperawatan menggunakan model Tim.
2. Kegiatan manajemen dilakukan dengan mengikuti standar operasional
prosedur dengan rutinitas anatara lain operan,pre conference,post
conference,ronde keperawatan,supervise keperawatan dan dokumentasi
keperawatan.
3. Kegiatan evaluasi untuk manajemen antara lain (1) Meletakkan SOP
disetiap alat medis (2) Meningkatkan kepatuhan dalam pemilihan antara
linen infeksius dan non infeksius (3) Meningkatkan pendidikan tentang
cuci tangan pada keluarga pasien (4) Mencetak poster yang isinya visi
misi rumah sakit memajang visi misi RS di ruangan.
4.2 Saran