Anda di halaman 1dari 92

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENGELOLAAN RUANG RAWAT INAP IBRAHIM

RS PKU MUHAMMADIYAH MAYONG JEPARA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Stase Manajemen Keperawatan Profesi Ners

Pembimbing Klinik : Lutfi Bahtiyar, S.Kep.,Ners

Disusun Oleh :

Kelompok II

1. Aslichah (72020040033)
2. Asriyani Awaliyah (72020040072)
3. Dewi Sinta (72020040012)
4. Dwi Ismawati (72020040290)
5. Efif Lula Fidayanti (72020040036)
6. Hanifah Ulya Ramadhani (72020040003)
7. Ivan Angga Octavian (72020040071)
8. M. Agung Gumelar (72020040020)
9. Novi Urmilatsani Afifah (72020040011)
10. Puja Mutiara Anggraeni (72020040006)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia Nya yang telah
diberikan kepada Kelompok II Stase Manajemen Keperawatan sehingga dapat menyelesaikan
tugas manajemen keperawatan di ruang Ibrahim RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara,
sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Profesi Ners Keperawatan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa hormat
dan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada :
1. dr.Hj.Titik Sumarni, M.K.M selaku Direktur RS PKU Muhammadiyah Mayong
Jepara, yang memberikan dorongan penyusun untuk pembuatan laporan ini
2. Didik Purnomo, S.Kep selaku Kepala Bidang Keperawatan RS PKU Muhammadiyah
Mayong Jepara
3. Lutfi Bahtiyar, S.Kep.,Ns selaku Kepala Ruang Ibrahim sekaligus Pembimbing
Klinik Manajemen Keperawatan yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk
dalam menyelesaikan laporan manajemen ini
4. Edi Wibowo S.,. S.Kep.M.Kep selaku Pembimbing Akademik
5. Seluruh tim kelompok II
6. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini nantinya dapat bermanfaat bagi
banyak pihak dan Kami sangat bersyukur apabila laporan ini dapat dijadikan
pedoman bagi pembaca.

Jepara, 22 Januari 2021

Kelompok II

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................1
Daftar Isi.........................................................................................................2
Bab I Pendahuluan......................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................3
B. Tujuan Penelitian.........................................................................4
C. Manfaat Penelitian.......................................................................5
Bab II Gambaran Umum Rumah Sakit........................................................6
A. Sejarah Berdirinya RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara....6
B. Biodata Rumah Sakit.................................................................10
C. Ketenagaan RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara.............11
D. Jenis Pelayanan..........................................................................14
E. Fasilitas......................................................................................15
F. Capaian Kinerja Rumah Sakit 5 Tahun 2015 S/D 2019............20
G. Struktur Organisasi RS PKU Muhammadiyah Mayong............21
H. Foto Profil RS PKU Muhammadiyah Mayong..........................22
Bab III Hasil Pengkajian Dan Analisa Serta Sintesa
Permasalahan Manajemen Keperawatan Di Ruang Ibrahim
RS PKU Muhammadiyah Mayong.................................................27
A. Pengkajian Dan Analisa 5 M (Man, Matrial Dan Machine,
Method, Money, Market)...........................................................27
B. Fungsi Manajemen.....................................................................46
C. Dashboard Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien...........48
Bab IV Prioritas Masalah, Alternatif Penyelesaian Masalah Dan Pola
Penyelesaian Masalah Manajemen Keperawatan............................ 51
Bab V Laporan Kegiatan Implementasi-Evaluasi Dan Tindak Lanjut..........63

Bab VI Pembahasan .....................................................................................68


Bab VII Kesimpulan Saran ..........................................................................72
Daftar Pustaka...............................................................................................73
Lampiran.......................................................................................................74

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dunia dewasa ini melewati proses yang sangat panjang hingga terjadinya
berbagai perkembangan, bukan hanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) saja, namun semua aspek kehidupan mengalaminya. Perkembangan ini yang
disebut dengan globalisasi. Memasuki era globalisasi tentunya memiliki banyak
keuntungan namun tidak terlepas dari kerugian yang dirasakan masyarakat, misalnya
dengan manusia memasuki era globalisasi pengunaan teknologi megalami
peningkatan dalam berbagai sektor kehidupan baik ekonomi, politik, pertahanan,
keamanan hingga tak terkecuali bidang kesehatan (Marquis dan Huston, 2011).
Era globalisasi memainkan peranan penting dalam berbagai sektor dengan
menghadirkan berbagai perubahan – perubahan, adanya persaingan – persaingan dan
bahkan, terdapat tantangan – tantangan yang harus dihadapi oleh manusia. Dalam
bidang kesehatan globalisasi diperkirakan dapat memberikan dampak atau pengaruh
baik terhadap penggunaan teknologi kesehatan, sistem pelayanan, penyakit – penyakit
baru, manajemen rumah sakit, hingga kondisi sosial kemasyarakatan lainnya.
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat
mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja sama dengan dokter, terapis,
pasien, keluarga pasien serta tim lainnya untuk focus pada perawatan penyakit dan
meningkatkan kualitas hidup. ( UU No. 38 Tahun 2014).
Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah
(Kemenkes RI, 2011).Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi
dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen
untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan (Huber, 2010). Kelly dan Heidental (2018) menyatakan bahwa
manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses
manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian (Marquis dan Huston, 2011)

3
Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang
sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia. Peran tersebut menjadi semakin penting mengingat perkembangan
epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografis, perkembangan ilmu dan
teknologi, dan perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat (Soejitno, 2012 dalam
Azwar 2019).
Kepuasan pasien didefinisikan sebagai respon pelanggan terhadap
ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang
dirasakannya setelah pemakaian. pelayanan yang memuaskan dan berkualitas akan
membentuk loyalitas pasien dan kepuasan sangat erat hubungannya dengan Word Of
Muth maka pelayanan yang memuaskan tersebut juga akan mendatangkan pelanggan
yang baru. efek selanjutnya akan berlanjut pada proses terbentuknya citra rumah sakit
yang meningkat (Rangkuti 2012).
Pelayanan keperawatan yang berkualitas menjadi faktor penentu tingkat
kepuasan pasien. pelayanan keperawatan yang diberikan semakin baik akan
meningkatkan kepuasan pasien (Butar-butar &Simamora,2016). Ketidakpuasan pasien
terhadap pelayanan keperawatan baik di Indonesia maupun dinegara berkembang
lainnya saat ini masih menjadi masalah data kepuasan pasien disalah satu Rumah
Sakit Umum Daerah di Indonesia didapatkan 70%pasien kurang puas terhadap
pelayanan keperawatan (Havid,2014). Data di rmah sakit salah satu negara Asean
pada tahun 2016 didapatkan bahwa kepuasan pasien 79%,sedangkan standar yang
ditetapkan kepuasan pasien lebih dari 80% dengan angka komplain 4-5 kasus
perbulan (Klaipetch,2016). Standart pelayanan minimal rumah sakit kepuasan pasien
rawat inap diIndonesia lebih dari 90% (permenkes RI No.741,2008).
Dari pengkajian yang dilakukan tanggal 11-12 Januari 2021 di ruang rawat
inap Ibrahim RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara didapatkan hasil bahwa
terdapat masalah dari segi Man dengan presentase 30% dan Methode 70%. Oleh
sebab itu, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan dari berbagai bidang
tersebut dan diharapkan dapat menemukan cara untuk mengatasinya, guna tercapainya
suatu system manajemen keperawatan di RS PKU Muhammdaiyah Mayong yang
maksimal.

4
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah


Kudus mampu melakukan pengkajian manajemen keperawatan ruang ibrahim dan
mampu berkontribusi dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan serta mengetahui
manajemen keperawatan secara keseluruhan di Ruang ibrahim Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Mayong.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktik manajemen keperawatan mahasiswa Program


Pendidikan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kudus mampu :

a. Melakukan pengkajian kebutuhan di Ruang Ibrahim Rumah Sakit PKU


Muhammadiyah Mayong
b. Menentukan prioritas masalah yang ada di Ruang Ibrahim Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Mayong
c. Menyusun POA ( Plan Of Action ) manajemen keperawatan di Ruang Ibrahim
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Mayong bersama-sama dengan perawat
ruangan
d. Mengimplementasikan atau melaksanakan POA (Plan Of Action) Manajemen
keperawatan bersama dengan perawat ruangan.
e. Melakukan evaluasi hasil manajemen keperawatan di ruang ibrahim rumah sakit
PKU Muhammadiyah Mayong.

C. MANFAAT
1. Institusi Rumah Sakit
Memberi masukan dalam proses pelayanan keperawatan yang terbaik bagi
pasien melalui manajemen keperawatan operasional dan manajemen asuhan
keperawatan profesional khususnya di ruang Ibrahim RS PKU Muhammadiyah
Mayong
2. Mahasiswa
Mengaplikasikan dan meningkatkan ketrampilan dalam manajemen
keperawatan profesional.

5
3. Perawat
Memberi masukan dalam menjalankan profesionalisme di lahan klinik guna
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, antara lain;
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan baik antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tercapainya kepuasan klien yang optimal.
d. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan pelayanan keperawatan sehingga
dapat memodifikasi metode penugasan yang dilaksanakan.
e. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat

6
BAB II
GAMBARAN

I. PROFIL RS PKU MUHAMMADIYAH MAYONG


1. SEJARAH BERDIRINYA
Muhammadiyah cabang Mayong adalah salah satu bagian dari
muhammadiyah daerah Kab. Dati II Jepara yang mempunyai beberapa ranting
menyebar di seluruh wilayah kec. Mayong.

Pada tahun 1969 berdasarkan sejarah dan data-data yang ada bahwa
Pimpinan Muhammadiyah Cabang Pecangaan mendirikan PKU yang berada di
kecamatan Mayong ( Bulan September 1969 ).

Perkembangan Balai Pengobatan PKU Muhammadiyah Mayong dibagi


menjadi 6 periode. Dimana untuk pertama kali operasional menggunakan ijin
operasional yang terbit dari Pemda Jepara yaitu yang bernama Balai Pengobatan
PKU Muhammadiyah Cabang Pecangaan yang berlokasi di Mayong.

a. Periode I yaitu Tahun 1969-1975 (Periode Pengenalan )


Merupakan langkah awal pengenalan Balai Pengobatan PKU kepada masyarakat.
Pada tahun-tahun tersebut keadaan Muhammadiyah di Mayong belum memiliki
banyak anggota/simpatisan. Masyarakat belum begitu mengenal akan keberadaan
BP PKU di daerah Mayong.

b. Periode II yaitu Tahun 1975-1985 (Periode Kejayaan Tahap I )


Diasuh oleh Alm H. Abdul Madjid dengan sabar dan mempunyai semangat yang
tinggi kemudian dapat mengantarkan PKU Muhammadiyah Mayong lebih dikenal
oleh masyarakat.

c. Periode III yaitu Tahun 1985-1989 (Periode Memprihatinkan)


Merupakan keadaan yang sangat memprihatinkan / terbengkelai karena pelaksana
harian yaitu Bp.H.Abdul Madjid meninggal dunia, sehingga operasional Balai
Pengobatan PKU tidak bisa lancar sehingga pasien yang sudah mapan menjadi
bubar sampai akhirnya berhenti total.

d. Periode IV yaitu Tahun 1991-2005 ( Periode Bangkit Kembali)

7
Pada tahun 1991 bulan September beberapa tokoh Muhammadiyah Cabang
Mayong bertekad menghidupkan kembali Balai Pengobatan PKU, sehingga bulan
oktober 1991 Balai Pengobatan Umum PKU Muhammadiyah Cabang Mayong
beroperasional kembali dengan modal donator ( tutukan ). Dan bertempat di
rumah Bp. Ali Masruri dengan menggunakan perijinan yang lama. Pada tahun
1992 pengurus bertekad dan bersemangat memperbaiki perijinan dan mendirikan
gedung yang permanen, sehingga pada bulan Juli 1992 terlaksana dengan baik dan
diresmikan oleh Bp. Bupati KDH Tingkat II Jepara ( H.Bambang Poerwadi ) dan
dilanjutkan pengajian umum oleh Bp. Drs.H. Soenardi Sahuri dari Yogyakarta.

e. Periode V yaitu Tahun 2005 – 2010 ( Periode Peralihan )


Periode peralihan, karena pada periode ini terdapat beberapa perubahan antara
lain:

 Persiapan Pengembangan status dari balai pengobatan menjadi Rumah Sakit


 Pembangunan gedung bagian keperawatan, kamar operasi, ruang bersalin,
poli spesialis dan lain-lain.
 Penambahan fasilitas antara lain USG, RO, Nebulizer, Blu Light, Vaccum,
kuret, perlengkapan operasi dan lain-lain
 Pengembangan/ rehab gedung IGD dan pagar Rumah Sakit.
 Mendapat bantuan ambulance elf dari menteri kesehatan
f. Periode VI yaitu Tahun 2011 – sekarang ( Periode Pengembangan BP
Menjadi RS dan Pengurusan Perijinan )
periode pengembangan menjadi rumah sakit. Adapun beberapa pengembangan
tersebut antara lain:

1. Tanggal 8 Februari 2011 terbit Surat Keputusan dari BPPT tentang ijin
mendirikan rumah sakit, tanggal
2. 27 April 2011 terbit Surat Keputusan dari BPPT tentang ijin operasional
sementara rumah sakit,
3. tanggal 7 Mei 2012 tertbit Surat Keputusan dari BPMPTT tentang ijin
operasional tetap rumah sakit.
4. Rumah sakit PKU Muhammadiyah juga melakukan pembangunan gedung A.
Dahlan, Tempat tidur pasien menjadi 52 tempat tidur, pembangunan ruang

8
instalasi gizi, pembangunan ruang pemulasaran jenazah, R. Bayi risiko
tinggi, ruang jenazah serta IPAL.
5. Dan RS PKU Muhammadiyah Mayong di resmikan tanggal 11 Juli 2012

Sebagai landasan ke depannya Majelis Pembina Kesehatan Umum RS PKU


Muhammadiyah Mayong mempunyai Visi, Misi dan tujuan yang dijadikan arah
bagi rumah sakit. Adapun uraiannya sebagai berikut :

Visi

Terwujudnya Rumah Sakit yang Unggul dan Islami

Misi

 Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berorientasi pada


keselamatan pasien.
 Mewujudkan pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat.
 Mewujudkan pengelolaan Rumah Sakit yang profesional
 Mewujudkan da’wah amar makruf nahi munkar di bidang kesehatan.

Tujuan

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sehingga terwujudnya


masyarakat yang utama yaitu Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghofur.

Motto

Melayani dengan Ikhlas

Falsafah
Sepi ing pamrih rame ing gawe (sedikit bicara banyak kerja)

Nilai Dasar
Nilai dasar adalah pemilihan koridor yaitu karakter yang diperlukan dan dipelihara
agar semangat tetap dimiliki.

9
1. Kejujuran
2. Ketaatan terhadap Allah, Rosul dan pemimpin
3. Kecermatan
4. Ketepatan waktu
5. Ketertiban
6. Kesabaran dan ketekunan melakukan amal ibadah
7. Kesinambungan
8. Keikhlasan
9. Profesional sesuai dengan standar profesi

2. BIODATA RUMAH SAKIT


Nama Rumah Sakit : RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara

Kelas Rumah Sakit : D (Sudah Visitasi Dari Kemenkes)

Kode RS : 3320089

Status Akreditasi : Lulus Tingkat Paripurna Akreditasi SNARS I

Status Kepemilikan : Persyarikatan Muhammadiyah

Alamat : Jl. Pegadaian No 12 Mayong Jepara

Kecamatan : Mayong

Kabupaten/Kotamadia : Jepara

Propinsi : Jawa Tengah

Telphon : (0291) 4256500, Fax: (0291) 4256556

Email : rspkumuhammadiyah77@yahoo.com

Website : pkumayong.com

Jenis Pelayanan : Umum

Status Lahan : Tanah Wakaf Milik Persyarikatan Muhammadiyah

Luas Lahan : 6.612 m2

Luas Bangunan : 2.519,878 m2

10
Status Modal : Persyarikatan Muhammadiyah

Dasar Pendirian : Gerakan Sosial dan Dakwah Muhammadiyah dalam

Amar Ma’ruf Nahi Munkar

3. KETENAGAAN RS PKU MUHAMMADIYAH MAYONG TAHUN 2020


Ketenagaan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Mayong Jepara meliputi,
Dokter umum, Dokter spesialis dan karyawan sebanyak 220 orang, adapun
rinciannya sebagai berikut :

a) KaryawanRS PKU Muhammadiyah Mayong terdiridari:


 Kabid Pelayanan : 1 orang
 Kabag Umum dan Keuangan : 1 orang
 Ka Sub Bag Keperawatan : 1 Orang
 Ka Sub Bag Umum : 1 Orang
 Ka Sub Bag Humas : 1 Orang
 Staf Humas : 1 Orang
 Ka Sub Bag Admin & Keuangan : 1 Orang
 Ka Sub Bag SDI & Diklat : 1 Orang
 Staf SDI : 1 Orang
 PerawatS Kep Ners : 28 Orang
 D3 Keperawatan : 62 Orang
 Terapis Gigi : 2 Orang
 Bidan : 16 Orang
 Radiologi : 4 Orang
 Analis : 7 Orang
 Fisioterapi : 4 Orang
 Apoteker : 3 Orang
 AsistenApoteker : 14 Orang
 RekamMedik : 5 Orang
 Gizi : 2 Orang
 CSSD : 1 Orang
 Bagian Administrasi : 1 Orang
 Urusan Keuangan : 1 Orang
 BPJS : 5 Orang

11
 Pendafataran : 8 Orang
 Kasir : 6 Orang
 Informasi : 3 Orang
 IT : 2 Orang
 Kesling : 1 Orang
 Logistik : 2 Orang
 Petugas Foto Copy : 1 Orang
 IPSRS : 5 Orang
 Satpam : 9 Orang
 BagianDapur : 9 Orang
 Laoundry : 5 Orang
 Driver : 5 Orang
 Kurir : 1 Orang
 Limbah : 2 Orang

b) DokterUmum
Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Mayong berjumlah 12 orang
adapun daftarnya adalah sebagai berikut:

NAMA DOKTER
NO KET
UMUM

1 dr. Septina Esti ayu P Tetap

2 dr. Mega Valentina Tetap

3 dr. Isrina Shofah Tetap

4 dr. Ali Rohmad Tetap

5 dr. Aryun Desa Arthon Full Timer

6 dr. Khafid Asy'ari Tetap

7 dr. Muhammad Naufal M Mitra

8 dr. Eka Evia Rahmawati A Mitra

9 dr. Kundi Ardiyan Mitra

10 dr. Soraya Sahidha Tetap

11 dr. Uyunun Masitoh Sari Tetap

12
12 dr. Yunita Dwi Setyawati Tetap

c) Dokter Gigi
 drg. Sabdayana (Mitra)
 drg Wahyu Hidayat, Sp.Ort (Tetap)

d) Dokter Spesialis RS PKU MuhammadiyahMayongberjumlah20 Orang

No Nama Dokter Spesialis

1 dr Ahmad Haitamy, Sp.PD Dalam


2 dr. Idilfitri, Sp.PD Dalam
3 dr. Umi Nugraini W, Sp.PD Dalam
4 dr. Indira Ratih , Sp.A Anak
5 dr. Nasichatun Nisak, Sp.A Anak
6 dr. A.Ditya Birawa, Sp.OG Kandungan
dr. Dhanu Ari Atmaja,
7 Kandungan
Sp.OG
8 dr Tri Marthoni, Sp.B Bedah
9 dr. Nasrudin, Sp. B Bedah
10 dr. Denny P, Sp.Rad Radiologi
11 dr. Sri Kiswati, Sp.Rad Radiologi
12 dr. Fransi Arsani, Sp.An Anestesi
13 dr. Amirudin, Sp.An Anestesi
14 dr. Syarifah Rose, Sp.KJ Jiwa
dr Tini Sri Padmoningsih
15 Jiwa
Sp.KJ
16 dr. Gunawan, Sp.S Syaraf
dr.Rina Marlina Hakiem,
17 Syaraf
Sp.S
dr. Mulyohadi Hartawan, Kedokteran Fisik dan
18
Sp.KFR Rehabilitasi Medik
19 dr Aminah, Sp.PK Patologi Klinik

13
dr. Enny Puji Astuti, Sp.
20 THT-KL
THT-KL
21 dr Kun Ida Maiheti, Sp.KK Kulit Kelamin
22 dr Iwan Irawan, Sp.P Paru
23 dr. Iffah Zulfa, Sp. M Mata

4. JENIS PELAYANAN
Jenis pelayanan yang ada di RS PKU Muhammadiyah Mayong meliputi :

a. IGD 24 Jam
b. Poli Umum
c. Poli Gigi
d. Poli Spesialis
 Anak
 Obsgyn
 Dalam
 Bedah
 Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
 THT KL
 Jiwa
 Syaraf
 Kulit dan Kelamin
 Telinga Hidung Tenggorok
 Paru
 Mata
e. Laborat 24 Jam
f. Farmasi 24 Jam
g. Radiologi 24 Jam
h. Melayani Pasien Umum, BPJS Kesehatan, ketenaga kerjaan, dan Jasa Raharja
i. Konsultasi Gizi
j. Pelayanan KIA dan KB
k. HCU
l. Peristi

14
m. Pelayanan Rehabilitasi Medik (Fisioterapi, Terapi Wicara, OT, dll)
n. Pelayanan Instalasi Bedah Sentral
o. General Chek Up
p. Poli USG
q. Hemodialisa (Proses Kerjasama dengan BPJS Kesehatan)

5. FASILITAS
a. Ruang Rawat Inap Spesialistik
Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara mempunyai 130 tempat
tidur yang terdiri dari Kelas :
 Kelas VIP : 7 Tempat Tidur
 Kelas I : 10 Tempat Tidur
 Kelas II : 41 Tempat Tidur
 Kelas III : 49 Tempat Tidur
 HCU : 3 Tempat Tidur
 Isolasi : 3 Tempat Tidur
 Isolasi Covd-19 : 17 Tempat Tidur
b. Instalasi Gawat Darurat yang menangani adalah dokter Umum selama 24 jam.
c. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
d. Instalasi Radiologi 24 jam
e. Instalasi Laboratorium 24 jam
f. Ruang CSSD
g. Ruang Fisioterapi
h. Instalasi Farmasi 24 jam
i. Ruang kantor dan administrasi
j. Ruang Ibadah (yaitu Masjid AtTaqwa yang terletak 1 kompleks dengan RS
PKU Muhammadiyah Mayong)
k. Ruang Tunggu
l. Ruang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat RumahSakit
m. Ruang Gizi
n. Laundry
o. Taman
p. IPAL

15
q. Mobil Dinas 3 Unit
r. Ambulance Jenazah 1 unit
s. Ambulance Elf 2 unit
t. Antar Jemput Pasien
u. Tempat Parkir
v. Pemulasaraan Jenazah
w. Informasi dan teknologi SIM RS
x. Aula
y. Asrama Karyawan

16
6. Capaian Kinerja Rumah Sakit 5 Tahun terakhir Th 2014 s/d th 2018
Bahwa kinerja RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara selama lima tahun terakhir
menunjukan peningkatkan mutu yang terbukti dengan hasil capaianya sebagai berikut
a. Perkembangan pasien rawat jalan dan rawat inap selama 5 tahun terakhir dengan
data sebagai berikut :

Jumlah Pasien Jumlah Pasien Jumlah Pasien Jumlah Pasien Jumlah Pasien
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
BULAN
Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat
Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan
Januari 403 2.005 443 2.861 401 3.739 676 5.648 651 7834
Februarai 415 2.245 436 3.020 413 3.794 536 5.079 554 7288
Maret 417 2.453 464 3.359 447 4.347 593 5.343 622 7510
April 409 2.218 428 3.302 395 3.649 606 4.681 656 7764
Mei 284 2.029 409 3.231 405 4.139 600 4.946 647 7967
Juni 281 1.914 353 2.956 322 3.447 477 3.989 589 5750
Juli 288 2.022 355 3.042 382 4.166 571 5.248 641 7254
Agustus 245 2.171 378 3.536 451 4.606 499 4.919 652 6745
September 260 2.119 422 3.422 499 4.183 535 4.548 691 6945
Oktober 304 2.313 436 4.112 650 4.554 625 6.545 613 7681
November 279 2.364 430 3.636 716 4.833 552 5.991 681 7285
Desember 279 2.566 435 3.713 704 4.662 494 5.935 695 7600
Jumlah 3.864 26.419 4.989 40.190 5.785 50.119 6.764 62.872 7.692 87.623

17
Rawat Jalan
82,809
62,872
50,119
40,190
26,419

2015 2016 2017 2018 2019

b. Grafik Perkembangan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan

Rawat Inap
7,692
6,764
5,785
4,989
3,864

2015 2016 2017 2018 2019

18
c. BOR, LOS, TOI tahun 2015 s/d tahun 2018
 Tahun 2015 dengan 45 Tempat Tidur dengan data sebagai berikut :
BOR : 57 %
ALOS : 4 Hari
BTO : 51 Kali
Max BTO : 50 Kali
TOI : 3 Hari
NDR :2%
 Tahun 2016 dengan 85 Tempat Tidur dengan data Sebagai berikut :
BOR : 68 %
ALOS : 4 Hari
BTO : 51 Kali
Max BTO : 51 Kali
TOI : 2 Hari
NDR :1%
 Tahun 2017 dengan 85 Tempat Tidur dengan data Sebagai berikut:
BOR : 73 %
ALOS : 4 Hari
BTO : 51 Kali
Max BTO : 51 Kali
TOI : 2 Hari
NDR :1%
 Tahun 2018 dengan 85 Tempat Tidur dengan data sebagai berikut :
BOR : 77 %
ALOS : 3 Hari
BTO : 71 Kali
Max BTO : 71 Kali

19
TOI : 2 Hari
NDR :1%
 Tahun 2019 dengan 90 Tempat Tidur dengan data sebagai berikut :
BOR : 65 %
ALOS : 4 Hari
BTO : 74 Kali
Max BTO : 74 Kali
TOI : 2 Hari
NDR : 11 %

20
7. Struktur Organisasi RS ( Terlampir )
STRUKTUR RUMAH SAKIT RS PKU MUHAMMADIYAH MAYONG

Pimpinan Cabang Muhamamdiyah Mayong

MPKU PCM MAYONG

H.M. YUSUF, SP

DIREKTUR

dr.Hj TITIK SUMARNI, M.K.M

KOMITE KOMITE KOMITE TENAGA KOMITE PENINGKATAN KOMITE PROGRAM KOMITE SATUAN KOMITE
KOMITE KOMITE KESEHATAN
PENGENDALIAN
KOMITE PENCEGAHAN &
PEMERIKSAAN
FARMASI DAN KEPERAWATA KESEHATANDAN MUTU & KESELAMATAN KERJA PENGENDALIAN INFEKSI
MEDIK KESELAMATAN PASIEN RESISTENSI ANTIMIKROBA INTERNAL ETIK & HUKUM
TERAPI LAINNYA
N

Case Manager Kep. Bid. Pelayanan SIMRS Kap. Bag. Adm, Umum&Keuangan

DEWI FATMAWATI, S.KEP.NERS dr. Ali Rohmad SUDARYANTO, S.Kom drg. Wahyu Hidayat, Sp,Ort

Kep. Sie. Keperawatan Kep. Sie. PenunjangMedik Pelayanan


Kepala Sub. Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kep. Sub Bag Umum
SumberDaya Islam &Diklat Admin &Keuangan
DIDIK PURNOMO, S.Kep dr. KhafidAsy’ari Humas SITI NOORAENI, AMK
Medis
M. AkhyarYusAmrullah, S.Psi

21
8. Foto Profil RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara

GEDUNG RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

MAYONG JEPARA

1
 Pendafataran : 8 Orang
 Kasir : 6 Orang
 Informasi : 3 Orang
 IT : 2 Orang
 Kesling : 1 Orang
 Logistik : 2 Orang
 Petugas Foto Copy : 1 Orang
 IPSRS : 5 Orang
 Satpam : 9 Orang
 BagianDapur : 9 Orang
 Laoundry : 5 Orang
 Driver : 5 Orang
 Kurir : 1 Orang
 Limbah : 2 Orang

e) DokterUmum
Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Mayong berjumlah 12 orang
adapun daftarnya adalah sebagai berikut:

NAMA DOKTER
NO KET
UMUM

1 dr. Septina Esti ayu P Tetap

2 dr. Mega Valentina Tetap

3 dr. Isrina Shofah Tetap

4 dr. Ali Rohmad Tetap

5 dr. Aryun Desa Arthon Full Timer

6 dr. Khafid Asy'ari Tetap

7 dr. Muhammad Naufal M Mitra

8 dr. Eka Evia Rahmawati A Mitra

9 dr. Kundi Ardiyan Mitra

10 dr. Soraya Sahidha Tetap

2
11 dr. Uyunun Masitoh Sari Tetap

12 dr. Yunita Dwi Setyawati Tetap

f) Dokter Gigi
 drg. Sabdayana (Mitra)
 drg Wahyu Hidayat, Sp.Ort (Tetap)

g) Dokter Spesialis RS PKU MuhammadiyahMayongberjumlah20 Orang

No Nama Dokter Spesialis

1 dr Ahmad Haitamy, Sp.PD Dalam


2 dr. Idilfitri, Sp.PD Dalam
3 dr. Umi Nugraini W, Sp.PD Dalam
4 dr. Indira Ratih , Sp.A Anak
5 dr. Nasichatun Nisak, Sp.A Anak
6 dr. A.Ditya Birawa, Sp.OG Kandungan
dr. Dhanu Ari Atmaja,
7 Kandungan
Sp.OG
8 dr Tri Marthoni, Sp.B Bedah
9 dr. Nasrudin, Sp. B Bedah
10 dr. Denny P, Sp.Rad Radiologi
11 dr. Sri Kiswati, Sp.Rad Radiologi
12 dr. Fransi Arsani, Sp.An Anestesi
13 dr. Amirudin, Sp.An Anestesi
14 dr. Syarifah Rose, Sp.KJ Jiwa
dr Tini Sri Padmoningsih
15 Jiwa
Sp.KJ
16 dr. Gunawan, Sp.S Syaraf
dr.Rina Marlina Hakiem,
17 Syaraf
Sp.S
18 dr. Mulyohadi Hartawan, Kedokteran Fisik dan
3
Sp.KFR Rehabilitasi Medik
19 dr Aminah, Sp.PK Patologi Klinik
dr. Enny Puji Astuti, Sp.
20 THT-KL
THT-KL
21 dr Kun Ida Maiheti, Sp.KK Kulit Kelamin
22 dr Iwan Irawan, Sp.P Paru
23 dr. Iffah Zulfa, Sp. M Mata

6. JENIS PELAYANAN
Jenis pelayanan yang ada di RS PKU Muhammadiyah Mayong meliputi :

r. IGD 24 Jam
s. Poli Umum
t. Poli Gigi
u. Poli Spesialis
 Anak
 Obsgyn
 Dalam
 Bedah
 Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
 THT KL
 Jiwa
 Syaraf
 Kulit dan Kelamin
 Telinga Hidung Tenggorok
 Paru
 Mata
v. Laborat 24 Jam
w. Farmasi 24 Jam
x. Radiologi 24 Jam
y. Melayani Pasien Umum, BPJS Kesehatan, ketenaga kerjaan, dan Jasa Raharja
z. Konsultasi Gizi
aa. Pelayanan KIA dan KB

4
bb. HCU
cc. Peristi
dd. Pelayanan Rehabilitasi Medik (Fisioterapi, Terapi Wicara, OT, dll)
ee. Pelayanan Instalasi Bedah Sentral
ff. General Chek Up
gg. Poli USG
hh. Hemodialisa (Proses Kerjasama dengan BPJS Kesehatan)

7. FASILITAS
z. Ruang Rawat Inap Spesialistik
Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara mempunyai 130 tempat
tidur yang terdiri dari Kelas :
 Kelas VIP : 7 Tempat Tidur
 Kelas I : 10 Tempat Tidur
 Kelas II : 41 Tempat Tidur
 Kelas III : 49 Tempat Tidur
 HCU : 3 Tempat Tidur
 Isolasi : 3 Tempat Tidur
 Isolasi Covd-19 : 17 Tempat Tidur
aa.Instalasi Gawat Darurat yang menangani adalah dokter Umum selama 24 jam.
bb. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
cc.Instalasi Radiologi 24 jam
dd. Instalasi Laboratorium 24 jam
ee.Ruang CSSD
ff. Ruang Fisioterapi
gg. Instalasi Farmasi 24 jam
hh. Ruang kantor dan administrasi
ii. Ruang Ibadah (yaitu Masjid AtTaqwa yang terletak 1 kompleks dengan RS
PKU Muhammadiyah Mayong)
jj. Ruang Tunggu
kk. Ruang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat RumahSakit
ll. Ruang Gizi
mm. Laundry

5
nn. Taman
oo. IPAL
pp. Mobil Dinas 3 Unit
qq. Ambulance Jenazah 1 unit
rr. Ambulance Elf 2 unit
ss. Antar Jemput Pasien
tt. Tempat Parkir
uu. Pemulasaraan Jenazah
vv. Informasi dan teknologi SIM RS
ww. Aula
xx. Asrama Karyawan

6
7. Capaian Kinerja Rumah Sakit 5 Tahun terakhir Th 2014 s/d th 2018
Bahwa kinerja RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara selama lima tahun terakhir
menunjukan peningkatkan mutu yang terbukti dengan hasil capaianya sebagai berikut
d. Perkembangan pasien rawat jalan dan rawat inap selama 5 tahun terakhir dengan
data sebagai berikut :

Jumlah Pasien Jumlah Pasien Jumlah Pasien Jumlah Pasien Jumlah Pasien
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
BULAN
Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat
Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan
Januari 403 2.005 443 2.861 401 3.739 676 5.648 651 7834
Februarai 415 2.245 436 3.020 413 3.794 536 5.079 554 7288
Maret 417 2.453 464 3.359 447 4.347 593 5.343 622 7510
April 409 2.218 428 3.302 395 3.649 606 4.681 656 7764
Mei 284 2.029 409 3.231 405 4.139 600 4.946 647 7967
Juni 281 1.914 353 2.956 322 3.447 477 3.989 589 5750
Juli 288 2.022 355 3.042 382 4.166 571 5.248 641 7254
Agustus 245 2.171 378 3.536 451 4.606 499 4.919 652 6745
September 260 2.119 422 3.422 499 4.183 535 4.548 691 6945
Oktober 304 2.313 436 4.112 650 4.554 625 6.545 613 7681
November 279 2.364 430 3.636 716 4.833 552 5.991 681 7285
Desember 279 2.566 435 3.713 704 4.662 494 5.935 695 7600
Jumlah 3.864 26.419 4.989 40.190 5.785 50.119 6.764 62.872 7.692 87.623

7
Rawat Jalan
82,809
62,872
50,119
40,190
26,419

2015 2016 2017 2018 2019

e. Grafik Perkembangan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan

Rawat Inap
7,692
6,764
5,785
4,989
3,864

2015 2016 2017 2018 2019

8
f. BOR, LOS, TOI tahun 2015 s/d tahun 2018
 Tahun 2015 dengan 45 Tempat Tidur dengan data sebagai berikut :
BOR : 57 %
ALOS : 4 Hari
BTO : 51 Kali
Max BTO : 50 Kali
TOI : 3 Hari
NDR :2%
 Tahun 2016 dengan 85 Tempat Tidur dengan data Sebagai berikut :
BOR : 68 %
ALOS : 4 Hari
BTO : 51 Kali
Max BTO : 51 Kali
TOI : 2 Hari
NDR :1%
 Tahun 2017 dengan 85 Tempat Tidur dengan data Sebagai berikut:
BOR : 73 %
ALOS : 4 Hari
BTO : 51 Kali
Max BTO : 51 Kali
TOI : 2 Hari
NDR :1%
 Tahun 2018 dengan 85 Tempat Tidur dengan data sebagai berikut :
BOR : 77 %
ALOS : 3 Hari
BTO : 71 Kali
Max BTO : 71 Kali

9
TOI : 2 Hari
NDR :1%
 Tahun 2019 dengan 90 Tempat Tidur dengan data sebagai berikut :
BOR : 65 %
ALOS : 4 Hari
BTO : 74 Kali
Max BTO : 74 Kali
TOI : 2 Hari
NDR : 11 %

10
8. Struktur Organisasi RS ( Terlampir )
STRUKTUR RUMAH SAKIT RS PKU MUHAMMADIYAH MAYONG

Pimpinan Cabang Muhamamdiyah Mayong

MPKU PCM MAYONG

H.M. YUSUF, SP

DIREKTUR

dr.Hj TITIK SUMARNI, M.K.M

KOMITE KOMITE KOMITE TENAGA KOMITE PENINGKATAN KOMITE PROGRAM KOMITE SATUAN KOMITE
KOMITE KOMITE KESEHATAN
PENGENDALIAN
KOMITE PENCEGAHAN &
PEMERIKSAAN
FARMASI DAN KEPERAWATA KESEHATANDAN MUTU & KESELAMATAN KERJA PENGENDALIAN INFEKSI
MEDIK KESELAMATAN PASIEN RESISTENSI ANTIMIKROBA INTERNAL ETIK & HUKUM
TERAPI LAINNYA
N

Case Manager Kep. Bid. Pelayanan SIMRS Kap. Bag. Adm, Umum&Keuangan

DEWI FATMAWATI, S.KEP.NERS dr. Ali Rohmad SUDARYANTO, S.Kom drg. Wahyu Hidayat, Sp,Ort

Kep. Sie. Keperawatan Kep. Sie. PenunjangMedik Pelayanan


Kepala Sub. Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kep. Sub Bag Umum
SumberDaya Islam &Diklat Admin &Keuangan
DIDIK PURNOMO, S.Kep dr. KhafidAsy’ari Humas SITI NOORAENI, AMK
Medis
M. AkhyarYusAmrullah, S.Psi

11
9. Foto Profil RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara

GEDUNG RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

MAYONG JEPARA

21
Pelayanan Medis Umum

Poli Umum Poli Gigi

Ruang IGD

Pelayanan Spesialis

Poli Obgyn Ruang Bedah

Pelayanan Penunjang Medis

Rontgen 500 MAH CR

Laboratorium Farmasi 24 Jam

22
Pelayanan Spesialis Mata Instalasi Gizi

Rehabilitasi Medis

Tenscup Gymnasiu

Fisiopediatri Strechin Paravertebra

Fasillitas Kamar RS PKU

23
VIP Kelas I

Kelas II HCU

Peristi

Fasilitas Lain

Masjid Ambulance

Ruang CT-Scan ( Proses Perijinan) Gedung Lantai II

24
IPAL Pemulasaraan Jenazah

SAMATOR

Ruang Ibrahim

Nurse Station
25
Fasilitas R.Ibrahim

Kamar R. Ibrahim

BAB III
HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA
PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

26
A. HASIL PENGKAJIAN
1. SUMBER DAYA MANUSIA (MAN)
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah
makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang – orang
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
a. Ketenagaan
1) Struktur organisasi
Rungan ibrahim rumah sakit PKU Muhammadiyah Mayong dipimpin oleh
kepala ruangan dan dibantu oleh wakil kepala ruangan, ketua tim, perawat
pelaksana, atau yang difungsikan sebagai pembantu perawatan serta orang
yang bertugas sebagai cleaning service adapun struktur organisasinya
adalah :
KEPALA RUANG

Ns. Lutfi Bahtiyar, S.Kep

Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim

Ns.Widayat S, Kep Ns. Dian S,Kep Ns. Linda, S.Kep Tika Amd.Kep

1. Isniani. 1. Anjar Amd, 1. Ns. Syifa, 1. Lina,


Amd.kep kep S.Kep Amd.Kep
2. Ulil, Amd.Kep 2. Ns.Amri S.kep 2. Ida.Amk 2. Ns. Priyanto
S.Kep

Zanah,Amd.kep Desi,Amd.Kep

2) Jenis Kelamin

27
Karakteristik perawat berdasarkan jenis kelamin (n =15 ) menunjukkan
mayoritas perawat berjenis kelamin perempuan, sebanyak 11orang dan laki –
laki sebanyak 4 orang .
3) Pendidikan
Karakteristik pendidikan perawat di Ruang Ibrahim sampai bulan Januari
2021rata- rata berpendidikan D3 Keperawatan dengan jumlah 8 orang, dan
S1 Keperawatan Ners 7 Orang.
Tabel Pendidikan Formal Pegawai Ruang Ibrahim
No Nama Pendidikan Jabatan
1 Lutfi Bahtiyar S.Kep Ns Kepala
Ruangan
2 Widayat S.Kep.Ns Katim I
3 Isnaini D3 kep Pelaksana
4 Ulil D3 kep Pelaksana
5 Dian S.Kep.Ns Katim II
6 Anjar D3 kep Pelaksana
7 Amri S.Kep.Ns Pelaksana
8 Linda S.Kep.Ns Katim III
9 Syifa S.Kep.Ns Pelaksana
10 Ida D3 kep Pelaksana
11 Tika D3 kep Katim IV
12 Lina D3 kep Pelaksana
13 Priyanto S.Kep.Ns Pelaksana
14 Desi D3 kep Pelaksana
15 Zanah D3 kep Pelaksana
Total:
S.Kep Ns jumlahnya 7
D3 kep jumlahnya 8
Sumber : Data Ruang Ibrahim ,2021
Kesimpulan : Dari standart pendidikan D3 sebanyak 8 orang dan untuk
pendidikan S1 sebanyak 7 orang.
4) Jumlah tenaga di ruang Ibrahim RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara

Tabel Pendidikan Pegawai Di Ruang Ibrahim 2021


No Kualifikasi Jumlah Jenis
1 S1 6 Tetap
keperawatan
Ners
2 S1 1 Training
keperawatan
28
Ners
3 D3 4 Tetap
keperawatan
4 D3 3 Capeg
keperawatan
5 D3 1 Training
keperawatan
Jumlah 15
Sumber : Data Ruang Ibrahim ,2021
5) Daftar Pelatihan Perawat
No Nama Pendidika Jabatan Sertifikat Standar
n pelatihan (masa
berlaku)
1. Lutfi S. Kep Ns Karu BTCLS, Habis tahun
Baktiyar PMKP, 2022
CI, Habis tahun
IPCLN, 2022
Manajemen Habis tahun
Ruangan 2023

2. Widayat S. Kep Ns Katim I BTCLS Habis


3. Dian S. Kep Ns Katim II BTCLS Habis
4. Linda S. Kep Ns Katim III BTCLS Habis tahun
2021
5. Tika D3 Kep Katim IV BTCLS Habis
6. Isnaini D3 Kep Pelaksana BTCLS Habis tahun
2023
7. Ulil D3 Kep Pelaksana BTCLS Habis tahun
2023
8. Anjar D3 Kep Pelaksana BTCLS Habis tahun
2023
9. Amri S. Kep Ns Pelaksana BTCLS Habis tahun
2025
10. Syifa S. Kep Ns Pelaksana - -
11. Ida D3 Kep Pelaksana - -
12. Priyanto S. Kep Ns Pelaksana - -
13. Lina D3 Kep Pelaksana BTCLS Habis
14. Desi D3 Kep Pelaksana BTCLS, Habis
Hiperkes Habis tahun
2022
15. Zanah D3 Kep Pelaksana BTCLS Habis tahun
29
2023
Sumber : Data Ruang Ibrahim ,2021
Kesimpulan :
Dari tabel data pelatihan perawat diatas, dapat disimpulkan bahwa total
perawat 15 orang. Dengan 3 perawat masih ada yang belum memiliki
sertifikat pelatihan dan 5 perawat sudah memiliki sertifikat pelatihan tetapi
masa berlakunya telah habis. Serta 7 perawat diantaranya memiliki sertifikat
pelatihan dan masih aktif.
6) Kebutuhan Tenaga
1. Metode Rasio
 RS tipe D dengan jumlah tempat tidur seluruh rumah sakit 130 buah,
maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah :
½ x 130 = 65, maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan seluruh
rumah sakit adalah 65 orang.
 Sedangkan Rumah Sakit tipe D pada ruang Ibrahim jumlah tempat
tidur 29 buah, maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah :
½ x 29 = 14,5, maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah
15 orang.

Terdapat berbagi macan teori dalam pemenuhan jumlah perawatan,


salah satunya adalah menurut Douglas. Menurut pengkajian ketergantungan
pasien tanggal 11-12 Januari 2021 Jika menggunakan rumus Douglas adalah
:
Tabel
Penghitungan Kebutuhan
Jumlah Tenaga Perawat bulan Januari
Tanggal Jumlah dan Shift
Pagi Siang Malam
Klasifikasi Klien
11 -01- Minimal: 11x0,17= 1.87 11x0,14=1.54 11x0,07=7.7
2020
Partial : 2x0,27=0.54 2x0,15= 0.3 2x0,10=0.2
Total : 4x0,36 =1.44 4x0,30= 1.2 4x0,20=0.8
Jumlah pasien 17 17 17
Jumlah Perawat 3 4 4
12-01- Minimal: 11x0,17=1.87 11x0,14=1.54 11x0,07=7.7
2021
Partial : 3x0,27=0.81 3x0,15= 0.45 3x0,10=0.3

30
Total : 2x0,36=0.72 2x0,30=0.6 2 x0,20=0.4
Jumlah pasien 16 16 16
Jumlah Perawat 4 4 4

Jumlah perawat yang ada di ruang Ibrahim adalah 15 orang perawat.


Dalam sift pagi perawat yang bertugas berjumlah 3 sampai 4 orang, 2
diantaranya adalah kepala ruang dan Katim dan 2 perawat pelaksana, sift siang
4 perawat, dan sift malam 4 perawat.
Total tenaga perawat :
Pagi :3 Keterangan :
Siang : 4 Angka 86 merupakan jumlah hari tak kerja
Malam : 4 dalam 1tahun, sedangkan 279 adalah
jumlah hari kerja efektif dalam 1tahun.
Jumlah tenaga lepas dinas perhari :
86 x 11
= 3.39 (Dibulatkan menjadi 3)
279
Jadi jumlah perawat yang bertugas diruang Ibrahim adalah 11 orang +
extra 3 + libur 0 + cuti tahunan 1 = 15 orang
7) BOR (Bed Occupation Rate)
BOR adalah pemakaian tempat tidur dalam satuan waktu tertentu (Depkes,
2010).Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur di suatu rumah sakit.Nilai parameter BOR ideal
adalah 60-85%.Jumlah pasien pada tanggal 1-31 Desember adalah 142
pasien.
BOR = Jumlah pasien pada kurun waktu tertentu (hidup & meninggal) X
100%
Jumlah tempat tidur

NO BULAN/ JUMLAH BOR


TAHUN PASIEN
1. Desember 142 142/29 x
Tahun 2020 (Kelas 2 100% =
dan kelas 48,9%
3)

Kesimpulan : Didapatkan hasil BOR diruang Ibrahim yaitu 48,9%,yang berarti


tidak sesuai standart Depkes RI 2015, bahwa BOR normal yaitu 60-85%.

31
8) 10 Besar Penyakit Rawat Inap Ruang Ibrahim

No Nama Penyakit Jumlah


1. Observasi Febris 28
2. Abdominal Pain 15
3. Vomitus 12
4. Hiperglikemia 10
5. Dyspneu, GEA, DM II 8
6. Vertigo 7
7. Hipertensi 5
8. SNH, GERD 4
9. Probable Civid,Hemiparase, Paraplegi, Chest Pain, Penkes, 3
Thypoid, DHF
10. Ispa, Ulkus Dm, CKR, Tumor Frontal, Epigastric Pain, 2
CHF, CKD, Anemia, Tumor Mamae
Sumber : 11. Krisi HT, Peritonitis, Osteo Atritis, Colic Renal, Anoreksia, 1
buku register Hepatitis, Dyspepsia, Acites, CKS, Hematemesis, ACS,
ruang Mastitis, Intoksikasi, Abses Mandibula, Parkinson, Asma,
Ibrahim, Trombositopeni, Nefrolitiasis, Gizi Buruk, Abses Bucal,
September Tumor Coli, Parotitis, Syndrome Geriatri, Leukositosis,
2020 LBP, ISK

9) Penghitungan Beban Kerja Perawat


 Time Motion Study
Pengukuran beban kerja objektif dilakukan untuk mengetahui
penggunaan waktu tenaga keperawatan dalam melaksanakan aktivitas baik
untuk tugas pokok, tugas penunjang, kepentingan pribadi dll.Adapun
pembagian kerja secara normatif pada setiap sift kerja yaitu sift pagi, sore
dan malam pada ruang ibrahim sebagai berikut :
1. Sift pagi dimulai pukul 07.30 - 14.00 ( 6,5 jam )
2. Sift siang dimulai pukul 14.00 – 20.30 (6,5 jam )
3. Sift malam dimulai pukul 20.30 – 07.30 ( 11 jam )
Analisa
Dari hasil wawancara dan observasi dengan kepala ruang didapatkan
hasil untuk pembagian shif perawat antara shif pagi dan siang sudah sesuai
target, namun pda shif malam belum sesuai dengan jam yang ditentukan
oleh Time Motion Study yang seharusnya untuk shif malam dari jam

32
21.00-07.00 WIB dan di RS PKU Muhammdiyah Mayong untuk
kelebihan jam-nya belum dilakukan jam lembur.

2. MATERIAL & MACHINE


Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan / materi – materi sebagai salah
satu sarana.Sebab, materi dan manusia tidak dapat dipisahkan. Tanpa materi tidak
akan tercapai hasil yang dikehendaki. Machine atau mesin digunakan untuk
memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi kerja.
Denah Lokasi Ruangan Ibrahim

Ruang rawat 404 Ruang rawat 403 Ruang rawat 402 Ruang rawat 401

Lif
wc
Lif Nurse Station

Musola

Lif
w wc ruang ganti
c wc perawat

a. Lokasi
Ruang Ibrahim merupakan salah satu ruang rawat inap untuk penyakit
dewasa. Dengan kapasitas 29 tempat tidur yang terdiri dari 4 kamar, dengan 2
33
kamar berisi masing-masing 8 tempat tidur, 1 kamar berisi 4 tempat tidur, 1
kamar berisi 9 tempat tidur. Dimana batasan setiap kamar hanya dengan sekat
semi permanen. Ruang tersebut berada di lantai 4 yang berbatasan dengan:
1. Sebelah Atas Ruang Ismail
2. Sebelah bawah Ruang Sulaiman dan Ruang Hemodialisa
b. Fasilitas untuk petugas kesehatan
a. Nurse station
b. Ruang obat dan alkes
c. Kamar mandi
d. Ruang ganti / mushola
c. Fasilitas untuk pasien
Ruang Ibrahim terdiri dari 4 kamar dengan kapasitas 29 bed, dengan 3 kamar
untuk kelas 2 dan 1 kamar untuk kelas 3. Pada kelas 2 terdapat 2 kamar mandi
dan setiap 2 bed mendapatkan fasilitas 1 tv, untuk kelas 3 hanya 1 kamar
mandi.
d. Fasilitas ruangan
Setiap kamar terdiri dari 8 bad, 8 meja pasien, 8 kursi penunggu.Berdasarkan
wawancara dengan sebagian pasien dan keluarga, fasilitas diruangan untuk
pasien sudah cukup baik.
e. Fasilitas tempat obat
Fasilitas untuk obat pasien berada diruang tersendiri dengan menggunakan
almari loker untuk masing masing pasien. Pemberian obat dengan dosis yang
telah diberikan dokter dan jam pemberian sesuai jadwal
f. Inventaris ruangan
1) Inventaris Alat
N
NAMA ALAT JUMLAH KETERANGAN
O
1. Tensimeter jarum 1 Baik
dewasa
2. GDS “ON CALL” 1 Baik
3. SpO2 1 Baik
4. Stetoskop 4 Baik
5. Termometer Digital 2 Baik
6 Termometer tembak 1 Baik

34
7. Nebulizer 2 Baik
8. Monitor 1 Baik
10. Suction 1 Baik
11. Troli Emergensi 1 Baik
12. Ambubag (dewasa) 1 Baik
13. Tabung Oksigen 2 Baik
Transfer
14. Lampu Baca Rongen 1 Baik
15. Shiring Pump 1 Baik
16. Pen Light 1 Baik

17. Dorongan Oksigen 2 Baik


Transpot
18. Tensi Meter Air Raksa 1 Baik

22. Bad Pasien 29 Baik

23. Bantal 29 Baik

25. Bak instrumen besar 1 Baik

27. Tiang infus permanen 29 Baik

28. Tiang infus non 1 Baik


permanen
30. Troli tindakan 2 Baik

31. EKG 1 Baik

32 Hansrub 7 Baik

33 Metline 1 Baik

34 Buli buli panas 2 Baik

Sumber : Data Ruang Ibrahim,2020


2) Laporan Inventaris Barang
N
NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN
O
1. Kulkas 1 Baik
2. Dispenser 1 Baik
3. Galon aqua 1 Baik

35
4. Rak tempat sepatu/sandal 1 Baik
5. Almari Etalase 2 Baik
6. Staples 3 Baik
7. Kasur 29 Baik
8. Bantal perawat 3 Baik
9. Sampah non medis 5 Baik
10. Sampah medis 1 Baik
11. Ember linen infeksius 1 Baik
12. Ember non infeksius 1 Baik
13. Ember plabot infus 1 Baik
14. Sibin plastic 15 Baik
16. Komputer 1 Baik
17. Sepiker suara 1 Baik
Sumber : Data Ruang Ibrahim,2020
3) Logistik
NO NAMA BARANG STANDAR JUMLAH KONDISI
Bantal 1 bad 1 29 Baik
1
bantal
2 Kursi penunggu 1 bad 1 kursi 29 Baik
3 Meja 1 bad 1 meja 29 Baik
4 Ac 1 4 Baik
5 Remot ac 1 11 3 rusak
6 Korden jendela 2 6 Baik
7 Kerden pembatas Sesuai bad 29 Baik
8 Jam dinding 1 5 Baik
15 Kalender 1 1 Baik
Sumber : Data Ruang Ibrahim,2020
4) Buku Administrasi Penunjang
NO NAMA BUKU PELAKSANAAN MASALAH
1 Buku TTV Setiap shift mengisi data – data Tidak ada
pasien meliputi tekanan darah, masalah
nadi, dan suhu
2 Buku pasien pulang Perawat selalu mengisi buku Tidak ada
tersebut bila ada pasien yang masalah
pulang.
4 Buku timbang terima Buku sudah tersedia, dijadikan Tidak ada
36
satu dengan buku pre dan post masalah
confrence, diisi setiap shif sesuai
kondisi dan terapi pasien.
Setiap shift sudah tercantum
jumlah pasien, .
6 Buku serah terima Buku sudah tersedia, diisi bila Tidak ada
rontgen ada pasien pulang dan perawat masalah ,
menyerahkan hasil rontgen
kemudian keluarga tanda tangan.
7 Buku kebutuhan Buku sudah tersedia, diisi setiap Tidak ada
logistic bulan tetapi tidak ada evaluasi masalah
penggunaannya.
Sumber : Data Ruang Ibrahim,2020
Kesimpulan : Dari berbagai fasilitas yang ada di Ruang Ibrahim sudah
dapat dikatakan memadai.

3. METHODE
Metode adalah suatu tatacara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan
pada suatu organisasi. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan
kegiatan usaha.
a. Metode Pelayanan Asuhan Keperawatan
Metode yang digunakan diruang Ibrahim yaitu metode tim dan dalam
pelaksanaannya terdapat ketua tim dan perawat pelaksana. Hal ini
dimaksudkan untuk kenyaman kerja perawat dan menerapkan fungsi ketua
tim sebagai pembuat perencanaan, pembuat penugasan, supervisi dan
evaluasi dan mengenal atau mengetahui kondisi pasien serta dapat menilai
tingkat kebutuhan pasien.Sedangkan perawat pelaksana yang melaksanakan
program-program sesuai dengan program yang dibuat ketua tim dalam hal
ini terkait pemberian asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung
jawab ketua tim.
Di ruang Ibrahim, pelaksanaan asuhan keperawatan sudah sesuai dengan
standar yang ditetapkan RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara.
Dokumentasi proses keperawatan sudah diisi secara lengkap dan sudah
sesuai dengan SOP RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara. Ketua tim dan
37
perawat pelaksana sudah berperan sesuai tugasnya masing-masing, namun
koordinasi dalam menjalankan asuhan keperawatn masih belum
maksimalseperti halnya komunikasi antar perawat pelaksana belum berjalan
semestinya, masih dilakukan oleh ketua tim.
b. Operan (Timbang Terima)
Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift, semua pasien baru
masuk dan pasien yang dilakukan timbang terima khususnya pasien baru
masuk dan pasien yang memiliki permasalahan yang belum teratasi dan
semua sarana prasarana terkait pelayanan keperawatan dilaporkan dan
dioperkan.
Berdasarkan hasil pengamatan di ruang Ibrahim timbang terima belum
dilaksanakan sesuai dengan standar pelaksanaan timbang terima.
Pelaksanaan timbang terima terlebih dahulu dilakukan di ruang perawat
kemudian berkeliling ke ruang pasien setiap pergantian shift, namun pada
saat berkeliling ke ruangan pasien, perawat tidak menerangkan dengan jelas
maksud dari kedatangannya dan tidak memperkenalkan nama-nama perawat
kepada pasien sehingga hal ini menimbulkan kebingungan antar pasien dan
keluarga pasien. Pada proses timbang terima perawat menyebutkan nama
pasien, dr penanggung jawab, intervensi lanjutan dan terapi yang akan
diberikan kepada pasien.
c. Ronde Keperawatan
Pelaksanaan ronde keperawatan berisi tentang penjelasan atau
penyajian tentang pasien oleh perawat yang mengelola pasien, diskusi antar
anggota tim tentang kasus tersebut dan melakukan pemeriksaan atau validasi
dengan cara observasi serta membaca status atau dokumen lainnya langsung
di samping bed pasien.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang
Ibrahim ronde keperawatan di ruang Ibrahim belum pernah dilakukan ronde
keperawata. Selama ini jika terdapat problem yang tidak terselesaikan
perawat hanya berdiskusi di ruang perawat tanpa melibatkan pasien dan
keluarga pasien.
Permasalahan di ruang Ibrahim, perawat tidak tahu secara detail cara
melakukan ronde keperawatan dan alur Ronde keperawatan sehingga ronde
keperawatan tidak pernah dijalankan.
d. Pendokumentasian Keperawatan
38
Data yang didapatkan dengan cara observasi, sistem pendokumentasian
yang ada diruang Ibrahim berorientasi dari berbagai sumber tenaga
kesehatan, misalnya: Perawat, dokter, laboratorium, gizi, radiologi, apotik
dan fisioterapi. Format model dokumentasi yang digunakan (pengkajian dan
catatan asuhan keperawatan dan pengisian dokumentasi : legalitas, lengkap,
akurat, relevan, baru (LLARB).
Pendokumentasian di ruang Ibrahim terdapat:
a. Identitas pasien
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah terisi lengkap. yang meliputi nama pasien, usia, alamat, jenis
kelamin, pekerjaan, nomor kamar dan nomor rekam medis.
b. Diagnosa Medis
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah terisi lengkap.
c. Nama Dokter
dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah terisi lengkap.
d. Lembar resep obat
dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil belum lengkap pengisiannya meliputi riwayat alergi, srenning resep
,telaah obat dan kendali resep.
e. Lembar Triase dan Pengkajian
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil 2 terisi lengkap dan 1 belum lengkap meliputi triase (level emergency),
primary management, secondary management dan tindak lanjut.
f. Lembar Dokumentasi Pemberian Informasi
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
g. Lembar Persetujuan Rawat Inap
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
h. Lembar transfer pasien
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil 1 terisi lengkap dan 2 belum lengkap meliputi, alasan transfer dan
nama petugas.
39
i. Lembar Assesment Operasi
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil tidak didapatkan lembar assement operasi dikarenakan tidak ada
progam operasi.
j. Assesment Keperawatan Rawat Inap
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil belum lengkap meliputi, riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit
keluarga.
k. Lembar Catatan Terintegrasi
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
l. Lembar Grafik Vital Sign dan in/out take
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
m. Lembar Penempelan Salinan Resep
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah tertempel
n. Lembar Early Warning Scoring System
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
o. Hasil Laboratorium
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah tertempel.
p. Hasil Pemeriksaan Radiologi
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah tertempel
q. Hasil Pemeriksaan EKG
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah tertempel
r. Lembar Pengkajian Resiko Jatuh Pasien Rawat Inap Dewasa ( More Fall
Scale)
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
s. Lembar Pemberian Informasi Pasien Resiko Jatuh

40
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
t. Catatan Pengobatan
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
u. Catatan Tindakan Keperawatan
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
v. Rencana Pelayanan Pasien Interdisiplin
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil 2 terisi lengkap dan 1 belum lengkap meliputi, tercapainya, tanggal
dan tanda tangan petugas.
w. Lembar catatan pelaksanaan edukasi
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
x. Lembar Check list Orientasi dan Kepulangan Pasien Rawat Inap
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
y. Lembar Rencana Pemulangan Pasien Rawat Inap
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil 1 terisi lengkap dan 2 belum lengkap meliputi diagonsa utama,
diagnosa sekunder dan tanda tangan sekunder.
z. Lembar Adiministrasi
Dari hasil pengkajian 3 sampel rekam medis di ruang ibrahim didapatkan
hasil sudah lengkap
e. Perencanaan pasien pulang
Discharge Planning dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan
pemulangan pasien, kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang mungkin
timbul pada saat pasien pulang, antara lain: pengetahuan pasien/keluarga
tentang penyakit: kebutuhan sikologis: bantuan yang diperlukan pasien,
pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, minum,
eliminasi dan lain-lain: sumber dan sistem yang ada di masyarakat, sumber
finansial, fasilitas saat di rumah, kebutuhan perawat dan supervisi dirumah.
Berdasarkan hasil observasi di ruang Ibrahim, kepala ruang serta
perawat dalam memberikan perencanaan pulang kepada pasien dilakukan
41
sudah cukup baik namun kurang lengkap. Perawat hanya menjelaskan tata
cara, jadwal dan nomor antrian kontrol ke poli sesuai dengan penyakit yang
diderita pasien dan memberikan obat pulang. Pasien tidak dijelaskan tentang
perjalanan penyakit, tata cara perawatan pasien di rumah dan nutrisi yang
boleh atau tidak boleh dikonsumsi pasien.
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang Ibrahim didapatkan hasil
bahwa seharusnya dischange planning diakukan tidak hanya saat pasien
pulang saja namun juga 1×24 jam selama pasien dirawat di ruangan Ibrahim
dengan criteria pasien seperti pasien dengan lanjut usia (>60 tahun), pasien
dengan gangguan anggota gerak, pasien dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan medis/ keperawatan yang berkelanjutan panjang, pasien yang
dinilai akan memerlukan alat aktifitas sehari-hari di rumah bukan hanya saat
pasien akan pulang. Namun perawat tidak pernah melakukan discharge
planning 1×24 jam selama pasien dirawat.
f. Pelaksanaan pasien safety
Menurut Kemenkes RI (2015), keselamatan pasien adalah suatu sistem
yang memastikan asauhan keperawatan kepada psien jauh lebih aman. sistem
tersebut meliputi pengkajian resiko, identifikasi insiden, pengelolaan insiden,
pelaporan atau analisis insiden, serta implementasi dan tindan lanjut suatu
insden untuk meminimalkan terjadinya resiko.
Berdasarkan hasil observasi di ruang Ibrahim pelaksanaan pasien
safety dilakukan sudah cukup baik, perawat mengajarkan cara cuci tangan
kepada pasien dan keluarga,mengganti dan merapikan bed pasien, serta
untuk pasien resiko jatuh tersedia SOP pencegahan pasien jatuh namun
belum bekerja sesuai dengan SOP, tersedia format skrinning pasien jatuh
yang harus diisi perawat tiap shift berupa morse false scale, namun belum
ada tanda khusus yang diberikan ke pasien resiko jatuh baik itu tanda di
gelang maupun gantungan resiko jatuh di bed pasien.
Permasalahan dari hasil wawancara dengan kepala ruang Ibrahim
didapatkan hasil bahwa perawat belum maksimal dalam pelaksanaan pasien
safety yang dibuktikan dengan belum lengkapnya dalam pengisian skrinning
pasien resiko jatuh, selain itu perawat juga belum memberikan gelang resiko
jatuh, dan gantungan resiko jatuh pada pasien yang beresiko
tersebutsedangkan sudah tersedia gantungan resiko jatuh di raungan Ibrahim.

42
g. Supervisi Menurut Nursallam (2015) pelaksanaan supervise dibagi menjadi
3:
1) Supervisi oleh kepala ruang
a) Bertanggungjawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada
klien diruang perawatan.
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktik
keperawatan di ruang perawatan sesuai dengan yang didelegasikan.
2) Pengawas keperawatan : bertanggung jawab supervisi pelayanan
keperawatan kepada kepala ruang yang ada di instalasi.
3) Kepala seksi keperawatan : mengawasi intalasi dalam melaksanakan
tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
Supervisi dilakukan oleh kepala ruang yang didelegasi untuk tugas
tersebut, supervisi dilakukan tiap hari pada tiap sift dengan memeriksa
kondisi secara umum pasien diruang, kelengkapan pengisian
dokumentasi keperawatan, sarana prasarana yang rusak dan melihat
kinerja para staf.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang
Ibrahim belum ada suprvisi khusus, hanya kepala ruang yang ikut serta
melakukan pengawasan.

4. MONEY
Money adalah pengunpulan data yang akan dilakukan pada keuangan adalah
biaya perawatan pasien diruangan baik dari biaya sendiri, asuransi, askes dll.
System pemasukan diruang Ibrahim berasal dari pasien yang di rawat di ruang
tersebut, baik pasien mandiri maupun menggunakan jaminan kesehatan, dalam
presentasenya pendapatan ruang Ibrahim pasien umum 20% dan pasien dari BPJS
80%, tetapi system pemasukan di globalkan menjadi satu melalui system
administrasi di RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara.

5. MARKET
Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
dari program yang dirancang secara hati-hati untuk pertukaran nilai dengan target

43
pasar untuk mencapai tujuan organisasi dengan harga, komunikasi dan distribusi
yang efektif.

Tiga unsur penting pemasaran RS

MANAJEMEN RS

Internal Marketing Eksternal Marketing

KARYAWAN PELANGGAN

Interaktif Marketing

Internal Marketing merupakan hubungan antara manajemen Rumah Sakit


dengan karyawan dalam mewujudkan janji yang telah ditetapkan antara
perusahaan dengan pelanggan. Misalnya sosialisasi atau diseminasi layanan ke
karyawan
Eksternal Marketing merupakan hubungan antara manajemen Rumah Sakit
dengan pelanggan dalam rangka menepati janji tentang jasa yang akan di
tawarkan pada pelanggan. Misalnya program promosi Rumah Sakit baik offline
maupun online (brosur, TV, media)
Interaktif Marketing merupakan hubungan antara karyawan dengan pelanggan
sebagai pelaksana kegiatan atau pemberi layanan, unutuk mewujudkan janji yang
telah di tawarkan kepada pelanggan.Misalnya kompetensi teknis karyawan dalam
memberikan pelayanan. Dilakukan dalam bentuk pemberian pendidikan kesehatan
tentang perawatan kasus penyakit baik selama dirawat maupun bagi pasien yang
akan pulang dan yang akan kontrol sesuai jadwal serta perawatan mandiri di
rumah.
Sasaran market layanan kesehatan dan asuhan keperawatan di RS PKU
Muhammadiyah Mayong Jepara pasien yang memerlukan asuhan keperawatan
kasus-kasus penyakit dalam yang perlu kohorting maupun tidak yang berasal dari
masyarakat umum dengan klasifikasi pembayaran pasien dengan menggunakan
pembayaran umum, BPJS iur maupun BPJS jamkesmas dan jamkesda.Dalam
44
pelaksanaan eksternal marketing, RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara
menggunakan social media dan brosur untuk memperkenalkan atau
mempromosikan pelayanan RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara kepada
masyarakat luas.

B. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
a. Perencanaan
perencanaan adalah memikirkan apa yang dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Analisa : Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan Ibrahim didapatkan
perencanaan di ruang ibrahim sudah sesuai misalnya sudah ada rapat bulanan,
rencana anggaran sudah dibuat, struktur organisasi sudah adatetapi belum
tertempel.
b. Pengorganisasian
Organisasi adalah dua orang atau lebih yang punya tujuan visi dan misi yang telah
disepakati bersama dalam rangka mencapai tujuan. Pengorganisasian dilakukan
dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih
kecil.
Analisa : Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan ibrahim didapatkan
pengorganisasian di ruang ibrahim sudah sesuai dan berjalan dengan baik,
misalnya dalam pembagian tugas dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan
pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
c. Pengarahan
Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan managerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran scara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership)
Analisa : Dari hasil wawancara dengan kepala ruang Ibrahim didapatkan hasil
bahwa pengarahan di ruang Ibrahim sudah terlaksana dengan baik.

45
d. Pengendalian
Fungsi terakhir dari 4 fungsi manajemen adalah fungsi pengendalian, fungsi
pengendalian adlah upaya untuk menilai suatu kinerja yang bepatokan pada
standar yang telah dibuat, juga melakaukan perbaikan apabila memang
dibutuhkan.
Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
1. Mengevaluasi keberhasian dan target dengan cara mengukuti standar indicator
yang sudah ditetapkan
2. Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadapa pengyimpangan yang ditemukan
3. Member alternative solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.
Controlling akan berjalan efektif jika hal-hal berikut diperhatikan:
a) Routing (jalur)
Manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah
mengetahui letak dimana suatu kesalahan terjadi.
b) Scheduling (penetapan waktu)
Manager menetapakan kapan semestinya pengawasan harus dijalankan.
Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal mungkinj tidak efisien dalam
menemukan dalam menemujkan suatu kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu
yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.
c) Dispatching (perintah pelaksanaan)
Adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada
pekerjaan.Tujuannya supaya suatu pekerjaaan bisa selesai tepat waktu.
Perinta bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang
terkatung-katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa
dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan.
d) Follow up (tindak lanjut)
Manager mencari solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan.
Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang
sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk
supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali.
Analisa: Dari hasil wawancara dengan kepala ruang Ibrahim didapatkan
bahwa system pengendalian/Controlling di ruang Ibrahim antara kepala
ruangan dan anggota sudah berjalan dengan.

46
C. DASBOARD PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
No Jenis Judul Target September Oktober November
Indikator Indikator
1 Ketepatan Tingkat 100% 100% 100% 100%
identifikas kepatuhan
i pasien pemasangan
gelang
identitas pada
pasien rawat
inap
2 Pengurang Tingkat 100% 60,7% 50% 0%
an resiko kepatuhan
jatuh angka
pemakaian
gelang
identitas
resiko jatuh
Sumber : Observasi Data Ruang Ibrahim 2020
Kesimpulan :
Dari hasil observasi data Ruang Ibrahim 2020, mendapatkan tidak ada
masalah mengenai tingkat kepatuhan pemasangan gelang identitas pada pasien rawat
inap dan ada masalah mengenai tingkat kepatuhan angka pemakaian gelang identitas
resiko jatuh. Terlihat dari hasil capaian persentase Bulan Sepetember- November
muenurun,.
Dari hasil wawancra dengan kepala ruangan didapatkan hasil bahwa di ruang
Ibrahim adanya masalah mengennai tingkat kepatuhaan angka pemakaian gelang
identitas resiko jatuh dikarenakan kurang mampunya perawat ruangan untuk mengkaji
tingkat resiko jatuh ke pasien dan kurang patuhnya dalam pemberian label resiko jatuh
di bed pasien dan gelang pasien.

A. DAFTAR MASALAH 5M
47
1. Daftar masalah 5M:
N MASALAH YANG ADA PADA 5 M PRIORITAS MASALAH
O
MAN :
1. Dari data pelatihan perawat, total
perawat 15 orang. Ada 3 perawat yang
belum memiliki sertifikat pelatihan dan
5 perawat sudah memiliki sertifikat
pelatihan tetapi masa berlakunya telah
habis. Serta 7 perawat diantaranya juga
sudah memiliki sertifikat pelatihan dan
masa berlakunya masih aktif.
2 Dari perhitungan BOR diruang Ibrahim
didapatkan hasil 48,9%,yang berarti
tidak sesuai dengan standart Depkes RI
2015, yaitu nilai normal BOR adalah
sebesar 60-85%.

3 Dari hasil wawancara dan observasi


dengan kepala ruang didapatkan hasil
untuk pembagian shif perawat antara
shif pagi dan siang sudah sesuai target,
namun pada shif malam belum sesuai
dengan jam yang ditentukan oleh Time
Motion Study yang seharusnya untuk
shif malam dari jam 21.00-07.00 WIB
dan di RS PKU Muhammdiyah
Mayong untuk kelebihan jam-nya
belum dilakukan jam lembur.

MATERIAL & MACHINE :

METHOD
1. Timbang terima di ruang Ibrahim
belum dilaksanakan sesuai dengan
standar pelaksanaan timbang terima.
48
2 Ronde keperawatan di ruang Ibrahim
belum pernah dilakukan.
3 Kepala ruang serta perawat dalam
memberikan perencanaan pulang/
Discharge Planning kepada pasien
dilakukan sudah cukup baik namun
kurang lengkap.
4 Pelaksanaan pasien safety sudah
dilakukan dengan cukup baik,
diantaranya perawat sudah
mengajarkan cara cuci tangan kepada
pasien dan keluarga,mengganti dan
merapikan bed pasien, serta untuk
pasien resiko jatuh sudah tersedia SOP
pencegahan pasien jatuh namun belum
diterapkan sesuai dengan SOP, sudah
tersedia juga format skrinning pasien
jatuh yang harus diisi perawat tiap shift
berupa morse false scale, namun belum
ada tanda khusus yang diberikan
kepada pasien resiko jatuh baik itu
berupa tanda gelang maupun tanda
segitiga kuning di bed pasien.
5 Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan kepala ruang
Ibrahim belum ada supervisi khusus,
namun hanya kepala ruang saja yang
ikut serta dalam melakukan
pengawasan
MONEY
MARKET

BAB IV
PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
DAN POA PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN
KEPERAWATAN
49
1. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Sebelum menentukan prioritas masalah sebaiknya membuat daftar masalah.
Setelah daftar masalah ada kemudian menentukan prioritas masalah dengan
menggunakan unsur :
1. Magnitude ( Mg )
Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi.
2. Saverity ( Sv )
Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini
3. Manageability ( Mn )
Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk perubahannya
4. Nursing Consent ( Nc )
Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat.
5. Affardability ( Af )
Ketersediaan sumber daya
Dari daftar masalah yang muncul kemudian diberikan rentang nilai 1 – 5, yaitu :
5 : Sangat penting
4 : Penting
3 : Cukup penting
2 : Kurang penting
1 : Sangat kurang penting

DAFTAR MASALAH
1. MAN
1) Dari data pelatihan perawat, total perawat 15 orang. Ada 3 perawat yang
belum memiliki sertifikat pelatihan dan 5 perawat sudah memiliki sertifikat
pelatihan tetapi masa berlakunya telah habis. Serta 7 perawat diantaranya juga
sudah memiliki sertifikat pelatihan dan masa berlakunya masih aktif.
2) Dari perhitungan BOR diruang Ibrahim didapatkan hasil 48.9%, yang berarti
tidak sesuai dengan standart Depkes RI 2015, yaitu nilai normal BOR adalah
sebesar 60-85%.
3) Dari hasil wawancara dan observasi dengan kepala ruang didapatkan hasil
untuk pembagian sif perawat antara sif pagi dan siang sudah sesuai target,
namun untuk sif malam belum sesuai dengan jam yang di tentukan oleh time
motion study yang seharusnya untuk sif malam dari jam 21.00-07.00 WIB dan
50
di RS PKU Muhammadiyah Mayong untuk kelebihan jamnya belum dilakukan
jam lembur.
2. MATRIAL dan MACHINE
3. METHOD
1) Timbang terima di ruang Ibrahim belum dilaksanakan sesuai dengan standar
pelaksanaan timbang terima.
2) Ronde keperawatan di ruang Ibrahim belum pernah dilakukan.
3) Kepala ruang serta perawat dalam memberikan perencanaan pulang kepada
pasien dilakukan sudah cukup baik namun kurang lengkap.
4) Pelaksanaan pasien safety sudah dilakukan dengan cukup baik, diantaranya
perawat sudah mengajarkan cara cuci tangan kepada pasien dan keluarga,
mengganti dan merapikan bed pasien, serta untuk pasien resiko jatuh sudah
tersedia SOP pencegahan pasien jatuh namun belum diterapkan sesuai dengan
SOP, sudah tersedia juga format skrinning pasien jatuh yang harus diisi
perawat tiap shift berupa morse false scale, namun belum ada tanda khusus
yang diberikan kepada pasien resiko jatuh baik itu berupa tanda gelang maupun
tanda segitiga kuning di bed pasien.
5) Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang ibrahim
belum ada supervisi khusus, namun hanya kepala ruang saja yang ikut serta
dalam melakukan pengawasan
4. MONEY
5. MARKET

51
No. Masalah M S Mn Nc Af Skor Prioritas
1. MAN
Dari data pelatihan perawat, total perawat 15 orang. Ada 3 3 3 5 2 5 450 V
perawat yang belum memiliki sertifikat pelatihan dan 5
perawat sudah memiliki sertifikat pelatihan tetapi masa
PRIORITAS MASALAH
berlakunya telah habis. Serta 7 perawat diantaranya juga
MANAJEMEN PELAYANAN
sudah memiliki sertifikat pelatihan dan masa berlakunya
KEPERAWATAN
masih aktif.
Tabel 4.1

Dari perhitungan BOR diruang Ibrahim didapatkan hasil 3 4 2 2 2 96 VIII


48.9%, yang berarti tidak sesuai dengan standart Depkes RI
2015, yaitu nilai normal BOR adalah sebesar 60-85%.
Dari tabel diatas maka dibuat
Dari hasil wawancara dan observasi dengan kepala ruang 4 3 3 2 2 144 VII
prioritas masalah sebagai
didapatkan hasil untuk pembagian sif perawat antara sif pagi
berikut :
dan siang sudah sesuai target, namun untuk sif malam belum
1. Belum ada tanda khusus yang
sesuai dengan jam yang di tentukan oleh time motion study
diberikan kepada pasien
yang seharusnya untuk sif malam dari jam 21.00-07.00 WIB
resiko jatuh baik itu berupa
dan di RS PKU Muhammadiyah Mayong untuk kelebihan
tanda gelang maupun tanda
jamnya belum dilakukan jam lembur.
segitiga kuning di bed
2. MATRIAL & MACHINE
3. METHOD pasien.Plastik pemilahan
Timbang terima di ruang Ibrahim belum dilaksanakan sesuai 5 3 4 4 4 960 II sampah belum sesuai dengan
dengan standar pelaksanaan timbang terima. prosedur.
2. Timbang terima di ruang
Ronde keperawatan di ruang Ibrahim belum pernah 4 3 4 4 4 768 III Ibrahim belum dilaksanakan
dilakukan. sesuai dengan standar
pelaksanaan timbang terima.
Kepala ruang serta perawat dalam memberikan perencanaan 4 4 3 3 4 576 IV
52
pulang atau discharge planning kepada pasien dilakukan
sudah cukup baik namun kurang lengkap.
Pelaksanaan pasien safety sudah dilakukan dengan cukup 5 5 4 5 3 1500 I
3. Ronde keperawatan di ruang Ibrahim belum pernah dilakukan.
4. Kepala ruang serta perawat dalam memberikan perencanaan pulang atau discharge planning kepada pasien dilakukan sudah cukup baik namun kurang lengkap
5. Dari data pelatihan perawat, total perawat 15 orang. Ada 3 perawat yang belum memiliki sertifikat pelatihan dan 5 perawat sudah memiliki sertifikat pelatihan
tetapi masa berlakunya telah habis. Serta 7 perawat diantaranya juga sudah memiliki sertifikat pelatihan dan masa berlakunya masih aktif.
6. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang ibrahim belum ada supervisi khusus, namun hanya kepala ruang saja yang ikut serta dalam
melakukan pengawasan
7. Dari hasil wawancara dan observasi dengan kepala ruang didapatkan hasil untuk pembagian sif perawat antara sif pagi dan siang sudah sesuai target, namun
untuk sif malam belum sesuai dengan jam yang di tentukan oleh time motion study yang seharusnya untuk sif malam dari jam 21.00-07.00 WIB dan di RS PKU
Muhammadiyah Mayong untuk kelebihan jamnya belum dilakukan jam lembur.
8. Dari perhitungan BOR diruang Ibrahim didapatkan hasil 48.9% yang berarti tidak sesuai dengan standart Depkes RI 2015, yaitu nilai normal BOR adalah sebesar
60-85%.

53
2. TUJUAN DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
Dari masalah – masalah yang berhasil didentifikasi dengan mempertimbangkan
sumber daya, waktu, kewenangan dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada,
maka masalah yang diatasi hanya 2 masalah. Dan berdasarkan prioritas masalah maka
skor tertinggi akan dilakukan rencana tindak lanjut ( masalah 1 sampai masalah 5).
Tindak lanjut yang akan diambil mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya,
dana keuangan dan kemampuan.
3. SELEKSI TERHADAP PENYELESAIAN MASALAH
Rencana seleksi alternatif penyelesaian masalah dengan menggunakan pembobotan
CARL, yaitu :
1. C : Capability
Kemampuan melaksanakan alternatif
2. A : Accesability
Kemudahan dalam melaksanakan alternatif
3. R : Readiness
Kesiapan dalam melaksanakan alternatif
4. L : Leverage
Daya ungkit alternatif tersebut dalam penyelesaian masalah
Dengan menggunakan rentang nilai 1 – 5, yaitu :
5 : Sangat mampu
4 : Mampu
3 : Cukup
2 : Kurang mampu
1 : Tidak mampu

54
SELEKSI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
Tabel 4.2

No Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Jumlah Prioritas


1 Pelaksanaan pasien safety sudah 4 3 4 4 192 I
dilakukan dengan cukup baik,
diantaranya perawat sudah
mengajarkan cara cuci tangan
kepada pasien dan keluarga,
mengganti dan merapikan bed
pasien, serta untuk pasien resiko
jatuh sudah tersedia SOP
pencegahan pasien jatuh namun
belum diterapkan sesuai dengan
SOP, sudah tersedia juga format
skrinning pasien jatuh yang harus
diisi perawat tiap shift berupa morse
false scale, namun belum ada tanda
khusus yang diberikan kepada pasien
resiko jatuh baik itu berupa tanda
gelang maupun tanda segitiga
kuning di bed pasien.
2 Timbang terima di ruang Ibrahim 4 3 3 4 144 II
belum dilaksanakan sesuai dengan
standar pelaksanaan timbang terima.
3 Ronde keperawatan di ruang Ibrahim 3 3 3 3 81 III
belum pernah dilakukan.
4 Kepala ruang serta perawat dalam 3 3 2 2 36 IV
memberikan perencanaan pulang
kepada pasien dilakukan sudah
cukup baik namun kurang lengkap.
5 Dari data pelatihan perawat, total 3 2 2 2 24 V
perawat 15 orang. Ada 3 perawat
yang belum memiliki sertifikat
pelatihan dan 5 perawat sudah
memiliki sertifikat pelatihan tetapi
masa berlakunya telah habis. Serta 7
perawat diantaranya juga sudah
memiliki sertifikat pelatihan dan
masa berlakunya masih aktif.

6 Berdasarkan hasil observasi dan 3 2 2 2 24 VI


wawancara dengan kepala ruang
ibrahim belum ada supervisi khusus,
namun hanya kepala ruang saja yang
ikut serta dalam melakukan
pengawasan

7. Dari hasil wawancara dan observasi 3 2 2 2 24 VII


dengan kepala ruang didapatkan
hasil untuk pembagian sif perawat
antara sif pagi dan siang sudah
sesuai target, namun untuk sif
malam belum sesuai dengan jam
yang di tentukan oleh time motion
study yang seharusnya untuk sif
malam dari jam 21.00-07.00 WIB
dan di RS PKU Muhammadiyah
Mayong untuk kelebihan jamnya
belum dilakukan jam lembur.

8. Dari perhitungan BOR diruang 2 2 2 2 16 VIII


Ibrahim didapatkan hasil 48.9%,
yang berarti tidak sesuai dengan
standart Depkes RI 2015, yaitu nilai
normal BOR adalah sebesar 60-85%.

Dari tabel diatas maka dibuat prioritas penyelesaian masalah sebagai berikut :

58
1. Belum ada tanda khusus yang diberikan kepada pasien resiko jatuh baik itu berupa
tanda gelang maupun tanda segitiga kuning di bed pasien.Plastik pemilahan
sampah belum sesuai dengan prosedur.
2. Timbang terima di ruang Ibrahim belum dilaksanakan sesuai dengan standar
pelaksanaan timbang terima.
3. Ronde keperawatan di ruang Ibrahim belum pernah dilakukan.
4. Kepala ruang serta perawat dalam memberikan perencanaan pulang kepada pasien
dilakukan sudah cukup baik namun kurang lengkap.
5. Dari data pelatihan perawat, total perawat 15 orang. Ada 3 perawat yang belum
memiliki sertifikat pelatihan dan 5 perawat sudah memiliki sertifikat pelatihan
tetapi masa berlakunya telah habis. Serta 7 perawat diantaranya juga sudah
memiliki sertifikat pelatihan dan masa berlakunya masih aktif.
6. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang ibrahim belum
ada supervisi khusus, namun hanya kepala ruang saja yang ikut serta dalam
melakukan pengawasan
7. Dari hasil wawancara dan observasi dengan kepala ruang didapatkan hasil untuk
pembagian sif perawat antara sif pagi dan siang sudah sesuai target, namun untuk
sif malam belum sesuai dengan jam yang di tentukan oleh time motion study yang
seharusnya untuk sif malam dari jam 21.00-07.00 WIB dan di RS PKU
Muhammadiyah Mayong untuk kelebihan jamnya belum dilakukan jam lembur.
8. Dari perhitungan BOR diruang Ibrahim didapatkan hasil 48.9%, yang berarti tidak
sesuai dengan standart Depkes RI 2015, yaitu nilai normal BOR adalah sebesar
60-85%.

59
PLAN OF ACTION
Tabel 4.3
PENANGGUNG
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET WAKTU
JAWAB
1 1. Mendiskusikan dan menyampaikan hasil Mengupayakan resiko Kepala Penerapan 1 hari Kelompok 2
kajian tentang pelaksanaan mencegah pasien jatuh dapat Ruang, pasien resiko
pasien resiko jatuh yang telah di terlaksana secara kontinue, katim dan jatuh dapat
laksanakan sebelumnya . sehingga dapat pelaksana. berjalan
2. Menyiapkan pembuatan stiker pasien meningkatkan kinerja optimal
resiko jatuh perawat menjadi lebih baik,
3. Membuat rencana kegiatan penerapan yang akan mempengaruhi
stiker pasien resiko jatuh, pelayanan asuhan
keperawatan yang lebih
profesional.
2 1. Mendiskusikan dan menyampaikan hasil Meningkatkan kepatuhan Kepala Penerapan 1 hari Kelompok 2
pengakajian mengenai timbang terima petugas terhadap proses Ruang, timbang terima
sesuai SOP timbang terima terhadap katim dan sesuai SOP
2. Mendemonstrasikan timbang terima pasien sesuai SOP pelaksana. dapat optimal
sesuai dengan SOP
3. Membantu menyiapkan sarana dan
prasarana terkait pelaksanaan
4. Evaluasi terhadap hasil demonstrasi
timbang terima kepada petugas

62
BAB V

LAPORAN KEGIATAN IMPLEMENTASI-EVALUASI DAN TINDAK


LANJUT

A. RENCANA KEGIATAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT

N Masalah Program Sasaran Waktu Recomendasi Tindak Lanjut


o
1 Belum ada 1. Edukasi Kepala 22 Januari Perawat dapat
tanda khusus pentingnya Ruang, 2021 mengidentifikasi dan
yang diberikan penggunaan katim dan memberikan tanda resiko
kepada pasien tanda resiko pelaksana. jatuh pada pasien yang
resiko jatuh jatuh memiliki kriteria resiko
baik itu berupa 2. Siapkan jatuh
tanda gelang pembuatan
maupun tanda stiker pasien
segitiga kuning resiko jatuh
di bed 3. Buat rencana
pasien.Plastik kegiatan
pemilahan penerapan
sampah belum stiker pasien
sesuai dengan resiko jatuh
prosedur.
2 Timbang terima 1.Edukasi hasil Kepala 22 Januari Perawat dapat
belum pengakajian Ruang, 2021 melaksanakan proses
dilaksanakan mengenai katim dan timbang terima sesuai
sesuai dengan
timbang terima pelaksana. dengan metode SBAR
standar
sesuai SOP
pelaksanaan
2.Demonstrasikan
timbang terima.
timbang terima
Saat operan

63
keliling ke sesuai dengan
ruang pasien SOP
perawat tidak 3.Bantu
menerangkan
menyiapkan
dengan jelas
sarana dan
maksud dari
prasarana terkait
kedatangannya,
pelaksanaan
dan tidak
memperkenalka
n nama-nama
perawat yang
jaga kepada
pasien

B. IMPLEMENTASI

No Kegiatan Sasaran Waktu Penanggung Hasil


Jawab
1 1.Mengedukasi Karu, Katim dan 22 Januari Kelompok 2 1. Kepala ruang
pentingnya Perawat 2021 menerima hasil
penggunaan Pelaksana Ruang pengkajian yang
tanda resiko Ibrahim telah dilakukan
jatuh oleh mahasiswa
2.Menyiapkan 2. Ide inovasi
pembuatan diterima oleh
stiker pasien karu dan katim
resiko jatuh perawat
3.Menerapkan pelaksana
kegiatan 3. Mensosialisasik
pemberian an kembali SOP
stiker pasien pelaksanaan
resiko jatuh peningkatan

64
keselamatan
pasien resiko
jatuh
4. Pelaksanaan
telah berjalan
dengan baik
2 1. Mengedukasi Karu, Katim dan 22 Januari Kelompok 2 1.Kepala ruang
hasil Perawat 2021 menerima hasil
pengakajian Pelaksana Ruang pengkajian yang
mengenai Ibrahim telah dilakukan
timbang oleh mahasiswa.
terima sesuai 2.Mendemostrasikan
SOP kembali SOP
2.Mendemonstra pelaksanaan
sikan timbang Timbang terima
terima sesuai 3.Pelaksanaan telah
dengan SOP berjalan dengan
3.Membantu baik.
menyiapkan
sarana dan
prasarana
terkait
pelaksanaan

C. EVALUASI (HASIL PENYELESAIAN MASALAH)

65
No PROGRAM SEBELUM SESUDAH

1 1. Mengedukasi 1. Kepala ruang menerima 1. Kepala ruang, ketua tim dan


pentingnya hasil pengkajian yang telah perawat pelaksana dapat
penggunaan tanda dilakukan oleh mahasiswa mengetahui dan memahami
resiko jatuh 2. Ide inovasi diterima oleh pentingnya penggunaan tanda
2. Siapkan karu dan katim perawat resiko jatuh pada pasien
pembuatan stiker pelaksana 2. Perawat ruang Ibrahim dapat
pasien resiko jatuh 3. Mensosialisasikan kembali mengidentifikasi skor resiko
3. Buat rencana SOP pelaksanaan jatuh pada pasien
kegiatan peningkatan keselamatan 3. Perawat ruang Ibrahim dapat
penerapan stiker pasien resiko jatuh memberikan tanda resiko jatuh
pasien resiko jatuh 4. Pelaksanaan telah berjalan pada pasien yang termasuk ke
dengan baik dalam kriteria resiko jatuh.
2 1. Edukasi hasil 1. Kepala ruang menerima 1. Kepala ruang, ketua tim dan
pengakajian hasil pengkajian yang telah perawat pelaksana dapat
mengenai timbang dilakukan oleh mahasiswa. mengetahui dan memahami
terima dengan 2.Mendemostrasikan kembali mengenai timbang terima dengan
metode SBAR SOP pelaksanaan Timbang metode SBAR.
sesuai SOP terima 2. Perawat ruang Ibrahim dapat
2.Demonstrasikan 3.Pelaksanaan telah berjalan menerapkan pelaksanaan
timbang terima dengan baik. timbang terimna dengan metode
dengan metode SBAR untuk meningkatkan
SBAR sesuai dengan pelayanan asuhan kepetrawatan
SOP pada pasien.
3.Bantu menyiapkan
sarana dan prasarana
terkait pelaksanaan

D. TINDAK LANJUT

66
Kepala ruang bertanggungjawab untuk mengawasi pelaksanaan identifikasi keselamatan
pasien : resiko jatuh dan timbang terima dengan metode SBAR di ruang Ibrahim RS PKU
Muhammadiyah Mayong Jepara guna meningkatkan kualitas pelayanan suhan keperawatan
pada pasien.

BAB VI

67
PEMBAHASAN

A. HASIL PENGKAJIAN
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh kelompok II Profesi Ners
manajemen keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus pada 11 s/d 23 Januari
2021 di ruang Ibrahim RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara, dengan memakai
bentuk pencarian data melalui wawancara ataupun temuan data dilapangan. Data yang
didapat merujuk berbagai prinsip dalam kajian yang ditentukan meliputi Man, Material
&Machine, Metode, Market, dan juga Money tentunya.
Setelah dianalisa dan dengan mempertimbangkan kemampuan kelompok, maka
kelompok memutuskan untuk mengatasi beberapa masalah di ruangan Ibrahim. Setelah di
intervensi kelompok mengevaluasi kinerja dan membandingkan kembali dengan konsep
teoritis yang ada dan bagaimana pencapaian kelompok.
Man diruangan ditemukan beberapa masalah diantaranya :
1. Dari data pelatihan perawat, total perawat 15 orang. Ada 3 perawat yang belum
memiliki sertifikat pelatihan dan 5 perawat sudah memiliki sertifikat pelatihan
tetapi masa berlakunya telah habis. Serta 7 perawat diantaranya juga sudah memiliki
sertifikat pelatihan dan masa berlakunya masih aktif.
2. Dari perhitungan BOR diruang Ibrahim didapatkan hasil 48,9%,yang berarti tidak
sesuai dengan standart Depkes RI 2015, yaitu nilai normal BOR adalah sebesar 60-
85%.
3. Dari hasil wawancara dan observasi dengan kepala ruang didapatkan hasil untuk
pembagian shif perawat antara shif pagi dan siang sudah sesuai target, namun pada
shif malam belum sesuai dengan jam yang ditentukan oleh Time Motion Study yang
seharusnya untuk shif malam dari jam 21.00-07.00 WIB dan di RS PKU
Muhammdiyah Mayong untuk kelebihan jam-nya belum dilakukan jam lembur.

Material dan machine dalam kategori ini dalam segi sarana dan prasarana ruang
Ibrahim sudah memenuhi standar.

Metode di ruang Ibrahim terdapat beberapa masalah diantaranya :

68
1. Timbang terima di ruang Ibrahim belum dilaksanakan sesuai dengan standar
pelaksanaan timbang terima.
2. Ronde keperawatan di ruang Ibrahim belum pernah dilakukan
3. Kepala ruang serta perawat dalam memberikan perencanaan pulang atau discharge
planning kepada pasien dilakukan sudah cukup baik namun kurang lengkap.
4. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang ibrahim belum ada
supervisi khusus, namun hanya kepala ruang saja yang ikut serta dalam melakukan
pengawasan
Money System pemasukan diruang Ibrahim berasal dari pasien yang di rawat
di ruang tersebut, baik pasien mandiri maupun menggunakan jaminan kesehatan,
dalam presentasenya pendapatan ruang Ibrahim pasien umum 20% dan pasien dari
BPJS 80%, tetapi system pemasukan di globalkan menjadi satu melalui system
administrasi di RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara.
Market Sasaran market layanan kesehatan dan asuhan keperawatan di RS
PKU Muhammadiyah Mayong Jepara pasien yang memerlukan asuhan keperawatan
kasus-kasus penyakit dalam yang perlu kohorting maupun tidak yang berasal dari
masyarakat umum dengan klasifikasi pembayaran pasien dengan menggunakan
pembayaran umum, BPJS iur maupun BPJS jamkesmas dan jamkesda.Dalam
pelaksanaan eksternal marketing, RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara
menggunakan social media dan brosur untuk memperkenalkan atau mempromosikan
pelayanan RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara kepada masyarakat luas.

RENCANA TINDAKAN DAN EVALUASI HASIL


1. Keselamatan pasien : Resiko Jatuh
Data yang didapatkan selama pengkajian kemudian dibuat suatu model bentuk
pendataan masalah yang terjadi diruang Ibrahim, selanjutnya dilakukan penilaian
sehingga mendapatkan prioritas masalah. Data yang muncul sangat variatif dan
banyak sekali sehingga perlu kajian ulang yang sangat mendetail. Diantara masalah
yang didapatkan kemudian diangkat sebagai prioritas utama adalah belum
maksimalnya pengkajian pada pasien resiko jatuh dan tanda yang diberikan kepada
pasien resiko jatuh.

69
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Kemenkes RI, 2011).
Dari data pendukung terkait masalah diatas kami menggali penyebanya kemudian
mencari solusi ke depannya, tentunya kami berpegang dengan kaidah dan konsep
standart dari peraturan Depkes yang ada. Dengan menganalisa kemudian mengkaji
dan menilai selanjutnya menentukan rencana tindakan untuk mengatasi masalah
yang tersebut. Dari masalah tanda pengenalan pasien resiko jatuh kami melakukan
tindakan pemberian edukasi pentingnya pengkajian pasien resiko jatuh dan
pemberian tanda misalnya stiker untuk pasien resiko jatuh, pemasangan gelang
identitas pasien resiko jatuh.
Setelah dilaksanakan intervensi untuk pasien safety resiko jatuh didapatkan hasil
Kepala ruang, ketua tim dan perawat pelaksana dapat mengetahui dan memahami
pentingnya penggunaan tanda resiko jatuh pada pasien, Perawat ruang Ibrahim dapat
mengidentifikasi skor resiko jatuh pada pasien, dan Perawat ruang Ibrahim dapat
memberikan tanda resiko jatuh pada pasien yang termasuk ke dalam kriteria resiko
jatuh.
Harapannya adalah ketua tim dan tim pelaksana secara terprogram / terencana ,
pemberian tanda resiko jatuh pasien ini dilakukan tidak hanya jika ada suatu
masalah saja. Dalam pelaksanaan biasanya didokumentasi menggunakan buku /
laporan harian perawat, kemudian diaplikasikan di ruang Ibrahim dengan harapan
kepala ruang dapat memberikan pengawasan terhadap penerapan apa yang sudah
menjadi inovasi dari kami.

2. Timbang terima

70
Data yang didapatkan selama pengkajian didapatkan masalah kedua yaitu tidak
sesuainya timbang terima yang dilakukan oleh perawat ruang Ibrahim RS PKU
Muhammadiyah Mayong.
Timbang terima pasien (Handover) adalah salah satu bentuk komunikasi perawat
dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Timbang terima pasien
dirancang sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada
tim perawat setiap pergantian shift, sebagai petunjuk praktik memberikan informasi
mengenai kondisi terkini pasien, tujuan pengobatan, rencana perawatan serta
menentukan prioritas pelayanan (Rushton, 2010). SBAR merupakan kerangka acuan
dalam pelaporan kondisi pasien yang memerlukan perhatian atau tindakan segera.
SBAR mengandung unsur situation, background, assesment dan recommendation.
SBAR digunakan untuk melaporkan situasi klinis yang memerlukan tindakan dalam
kesinambungan pelayanan.
Dari data pendukung terkait masalah diatas kami mengidentifikasi penyebab
kemudian mencari solusi ke depannya, tentunya kami berpegang dengan kaidah dan
konsep standart dari peraturan Depkes yang ada. Dengan menganalisa kemudian
mengkaji dan menilai selanjutnya menentukan rencana tindakan untuk mengatasi
masalah yang tersebut. Dari masalah tidak sesuainya timbang terima yang dilakukan
oleh perawat ruang Ibrahim kami melakukan tindakan pemberian edukasi mengenai
timbang terima sesuai SOP.
Setelah dilaksanakan intervensi untuk timbang terima didapatkan hasil kepala
ruang, ketua tim dan perawat pelaksana dapat mengetahui dan memahami mengenai
timbang terima dengan metode SBAR, Perawat ruang Ibrahim dapat menerapkan
pelaksanaan timbang terimna dengan metode SBAR untuk meningkatkan pelayanan
asuhan kepetrawatan pada pasien.
Harapannya untuk ketua tim dan tim pelaksana secara terprogram / terencana ,
pemberian edukasi ini dilakukan untuk memberikan pelayaan yang lebih maksimal
dengan timbang terima sesuai SOP.

71
BAB VII
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan praktek manajemen keperawatan di ruang Ibrahim RS PKU
Muhammadiyah Mayong Jepara di mulai pada tanggal 11 s/d 23 Januari 2021. Kelompok
II melakukan pengkajian kemudian data diolah/ dianalisa dan merumuskan masalah
dimana kelompok menemukan beberapa masalah yang perlu di intervensi yaitu kurang
patuhnya perawat dalam pengkajian dan pemberian tanda resiko jatuh pada pasien, dan
belum sesuainya timbang terima yang dilaksanakan oleh perawat Ruang Ibrahim sesuai
SOP. Dari masalah-masalah tersebut kelompok II sudah melakukan intervensi dengan
hasil yaitu :
1. Pemberian edukasi pentingnya pengkajian pasien resiko jatuh dan pemberian tanda
misalnya stiker untuk pasien resiko jatuh, pemasangan gelang identitas pasien resiko
jatuh. Harapannya adalah ketua tim dan tim pelaksana secara terprogram /
terencana, pemberian tanda resiko jatuh pasien ini dilakukan tidak hanya jika ada
suatu masalah saja. Dalam pelaksanaan biasanya didokumentasi menggunakan buku
/ laporan harian perawat, kemudian diaplikasikan di ruang Ibrahim dengan harapan
kepala ruang dapat memberikan pengawasan terhadap penerapan apa yang sudah
menjadi inovasi dari kami.
2. Pemberian edukasi mengenai timbang terima sesuai SOP. Harapannya adalah kepala
ruang, ketua tim dan perawat pelaksana dapat mengetahui dan memahami mengenai
timbang terima dengan metode SBAR, Perawat ruang Ibrahim dapat menerapkan

72
pelaksanaan timbang terimna dengan metode SBAR untuk meningkatkan pelayanan
asuhan keperawatan pada pasien.
B. SARAN
Untuk ruang Ibrahim sebaiknya menerapkan tanda pengenalan pasien resiko jatuh
dengan gelang identitas untuk lebih memperhatikan keselamatan pasien. selain itu ruang
Ibrahim di harapakan menerapkan timbang terima sesuai SOP untuk memberikan
pelayaan yang lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

 Depkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


75 Tahun 2014.Jakarta: Kemenke

 Douglas, LM. (1992). The Effective Nurse: Leader and Manager. St. Louis.

 Marquis, B. L & Huston, C. J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen


keperawatan : teori dan aplikasi , (Ed. 4) . Jakarta : EGC
 Nursalam . 2015. Managemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek
Keperawatan Profesional. edisi 5. Jakarta. Salemba Medika.
 Profil Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Mayong Jepara 2020

73
LAMPIRAN DOKUMENTASI

74
Edukasi

Pemberian Stiker Resiko Jatuh Pada Kepala Ruang Ibrahim

Pemberian tanda resikp jatuh pada pasien

75
v

76
77
78
PENGERTIAN Timbang terima sering disebut operan (over hand) adalah suatu
cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien (data fokus).
TUJUAN Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan beberapa
informasi yang penting.
KEBIJAKAN Pasien dalam kondisi stabil.
Pasien dalam tahap maintenance.
Pasien dalam kondisi yang membutuhkan pemantauan (observasi).
PROSEDUR Persiapan :
1. Persiapan alat
a. Alat tulis
b. Format timbang terima (operan)
c. Rekam medik pasien
2. Persiapan perawat
a. Kelompok dalam keadaan siap.
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
3. Persiapan pasien
Pasien dalam kondisi stabil atau butuh pemantauan.

Pelaksanaan :
Dalam penerapan sistem MPKP, operan dilaksanakan oleh perawat
jaga sebelumnya kepada perawat yang mengganti jaga pada shift
berikutnya.

SESI 1 : Di Nurse Station


1. Perawat shift malam menyiapkan status pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.
2. Perawat shift pagi membuka operan jaga dengan do’a.
3. Perawat shift pagi mempersilahkan perawat shift malam untuk
melaporkan pasien kepada perawat shift pagi.
“Baik terima kasih untuk kesempatan yang diberikan. Adapun
laporan perawatan pasien pada shift malam, dengan jumlah
pasien sebanyak … (sebutkan jumlah pasien)”.
4. Perawat shift malam melaporkan pasien yang menjadi
tanggung jawabnya, terkait:
a. Identitas pasien dan diagnosa medis
b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
c. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan

DITETAPKAN
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

79
d. Intervensi kolaborasi dan dependen
e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan penunjang lainnya, persiapan untuk
konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan
secara rutin.
Contoh:
“Laporan perawatan pasien pertama. Ny. S (51 tahun) dengan
Efusi Pleura, penanggung jawab dr. N :
Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, TD, N, RR, T
(sebutkan hasil pengukuran). Keluhan yang dirasakan pasien
adalah … (sebutkan keluhan yang dialami). Rencana yang sudah
dilakukan adalah … (sebutkan implementasi) sedangkan
rencana yang belum dilakukan adalah … (sebutkan intervensi).
Terapi yang diinstruksikan adalah … (sebutkan nama terapi).
Persiapan lain … (sebutkan jenis persiapan).
5. Perawat shift pagi mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh
perawat shift malam.
6. Perawat shift pagi mengajak perawat shift malam dan perawat
shift pagi lainnya yang bertanggung jawab untuk mengklarifikasi
pasien (menghampiri pasien dalam visite keperawatan).

SESI 2 : Di Bed Pasien


1. Perawat shift malam mengucapkan salam dan menyapa pasien.
“Selama pagi Bapak/Ibu/Mas/Mbak”.
2. Perawat shift malam menanyakan masalah keperawatan yang
dialami pasien setelah dilakukan tindakan.
“Hari ini apa yang Bapak/Ibu/Mas/Mbak keluhkan?”
3. Perawat shift malam menyampaikan bahwa tugasnya telah
selesai dan diganti tim perawat shift pagi.
“Pak/Bu/Mas/Mbak, tugas saya sebagai perawat shift malam
sudah selesai. Untuk pagi ini, perawat shift pagi yang akan
merawat Bapak/Ibu/Mas/Mbak”.
4. Perawat shift malam memperkenalkan/menanyakan apakah
pasien masih mengingat nama perawat shift pagi.
“Apakah Bapak/Ibu/Mas/Mbak masih ingat dengan perawat A
(perkenalkan nama)”
5. Perawat shift pagi menjelaskan tentang perawatan pagi dan
perawat shift pagi yang akan bertanggung jawab kepada pasien
tersebut.
“Baik, hari ini saya yang bertanggung jawab untuk merawat
Bapak/Ibu/Mas/Mbak. Rencana untuk perawatan Bapak/Ibu/
Mas/Mbak untuk pagi ini adalah … (sebutkan rencana

80
perawatan)”.
6. Perawat shift pagi memberikan kesempatan kepada pasien/
keluarga untuk bertanya.
“Ada hal-hal yang ingin ditanyakan, saya persilahkan”.
7. Perawat shift pagi menutup pertemuan dan menyampaikan
selamat beristirahat.
“Baiklah, silahkan Bapak/Ibu/Mas/Mbak dapat beristirahat
kembali”.

SESI 3 : Di Nurse Station


1. Perawat shift pagi memberikan kesempatan untuk mendiskusikan
pasien yang dilihatnya.
“Silahkan jika ada kondisi pasien yang perlu didiskusikan atau
dipaparkan”.
2. Perawat shift pagi meminta perawat shit malam untuk
melaporkan inventarisasi obat dan fasilitas lain atau hal-hal
terkait lainnya yang perlu dilaporkan.
“Bagaimana dengan pelaporan yang lain?”
3. Perawat shift pagi memberikan reinforcement kepada perawat
shift malam.
“Terima kasih untuk perawat shift malam atas tugasnya”.
4. Perawat shift malam menutup operan dengan berdo’a. “Sebelum
kita memulai aktivitas, marilah berdo’a bersama- sama agar
diberikan kelancaran dalam melayani pasien”.
UNIT TERKAIT Unit Keperawatan secara menyeluruh

81

Anda mungkin juga menyukai