Anda di halaman 1dari 28

Lampiran 16: Proposal Supervisi

PROPOSAL
KEGIATAN PELAKSANAAN SUPERVISI DI RUANG
ARJUNA RSU KERTHA USADA

OLEH:
KELOMPOK I
I Made Asmika Dana ,S.Kep 17089142122
Ni Nyoman Ari Utami Pastini,S.Kep 17089142117
Ni Ketut Agustini ,S.Kep 17089142116
Putu Adelina HArdiyani ,S.Kep 17089142115
Komang Ariastini ,S.Kep 17089142118
I Gede Arsana, S. Kep 17089142120
Ni Made Asianingsih ,S.Kep 17089142121
Bayu Andri Sasmita ,S.Kep 17089142123
Ketut Budi Aryani ,S.Kep 17089142124
Nyoman Budiartini ,S.Kep 17089142125
Nyoman Dewi Sutrisnawati,S.Kep 17089142126
Ni Ketut Ariningsih, S.Kep 17089142119

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2018
PROPOSAL

KEGIATAN PELAKSANAAN SUPERVISI DI RUANG


ARJUNA RSU KERTHA USADA

1. Pendahuluan

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota

staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional

(Nursalam, 2012.). Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses

keperawatan sebagai satu metode perlakuan asuhan keperawatan secara

profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang.

Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen keperawatan terdiri dari

pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai kekususan

terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan

didalam proses manajemen lebih rumit dibandingkan proses keperawatan.

Agar pelayanan keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi

standar yang berlaku maka perlu dilakukan pengawasan atau supervise

terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan.

Supervisi keperawatan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang

dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah

pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan peralatan, agar klien

mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes, 2010). Supervisi

merupakan bagian dari fungsi pengaraha (Directing) dalam fungsi manajemen

sebagai cara efektif untuk mencapai tujuan di suatu tatanan pelayanan di


rumah sakit termasuk tatanan pelayanan keperawatan. Untuk mengelola

pelayanan keperawatan termasuk tatanan pelayanan keperawatan. Oleh

karena itu sebagai seorang manajer keperawatan dan sebagai perawat

professional diharapkan mempunyai kemampuan dalam suvervisi

keperawatan. Supervisi merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Seorang

manajer hendaknya mampu menjalankan fungsi nmanajemen agar dapat

mencapai tujuan secara berdaya guna dan berhasil guna. Salah satu kegiatan

yang dilakukan seorang suvervisor adalah melakukan supervisi pada proses

klinik, salah satunya yaitu kegiatan Pengukuran Tanda tanda Vital.Tindakan

pengukuran tanda tanda vital merupakan merupakan tindakan Keperawatan

yang dilakukan Secara mandiri (Mandiri )

Tindakan yang dilakukan oleh perawat supervisi yaitu melaksanakan

asuhan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuha

keperawatan. Supervisi pengukuran tanda tanda vital yang dilaksanakan di

ruang arjuna ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen,

sehingga dalam pelayanan perawat harus dapat memberikan pelayan yang

optimal dan komunikasi yang baik antar sesama perawat dan antara perawat

kepada pasien atau keluarga pasien agar kepuasan pasien dapat terpenuhi.
2. Tujuan
1) Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran supervisor di ruang arjuna kepada

kepala ruangan, kepada anggota perawat pelaksana, dalam melakukan

tindakan Pengukuran tanda tanda vital di RSU Kertha Usada


2) Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang dapat diperoleh dari supervisi:
a. Mampu menjelaskan tujuan supervisi terhadap anggota (perawat

pelaksana) yang melakukan tindakan pengukuran Tanda tanda Vital


b. Mampu menilai anggota (perawat pelaksana) yang melakukan tindakan

yang melakukan tindakan pengukuran Tanda tanda Vital


c. Mampu memberikan feed back (umpan balik/masukan) dalam

pelaksanaan tindakan pengukuran Tanda tanda Vital


d. Mampu memberikan follow up (perbaikan) dalam pelaksanaan

tindakan pengukuran Tanda tanda Vital

3. Pelaksanaan
Kegiatan supervisi tindakan pengukuran Tanda tanda Vital akan

dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Senen ,10 Desember 2018
Waktu : PKL 15.00 Wita.
Lama kegiatan : 30 menit.
Tempat : Ruang Nurse Station dan Ruang Perawatan Pasien
Aspek : Pengetahuan dan keterampilan perawat anggota

(perawat pelaksana) dalam tindakan pengukuran

Tanda tanda Vital


Supervisor : Perawat Primer
Yang disupervisi : Perawat Anggota atau Perawat Pelaksana
4. Cara mengumpulkan Fakta Supervisi
1) Personal Inspection
2) Pelaksanaan tindakan pengukuran Tanda tanda Vital
3) Diskusi/Tanya jawab
4) Pemecahan masalah (Problem Solving)
5. Instrumen
1) Format instrumen supervisi
2) Format laporan supervisi keperawatan
3) Format SOP tindakan pengukuran Tanda tanda Vital

6. Struktur Pengorganisasian:
1. Kepala Ruangan : Nyoman Dewi Sutrisna, S.Kep
2. PP 1 (Pagi) : Ni Ketut Agustini, S.Kep
3. PP 2 (Sore) : Bayu andri Sasmita ,S.Kep
4. PA 1 : Putu Adelina Hardayani S.Kep
: Nyoman Budiartini , S.Kep
: Ni Made Asianingsih, S.Kep
: Nyoman Ari Utami Pastini ,S.Kep
5. PA 2 : I MadeAsmika Dana,S.Kep
: Ketut Budhi Aryani ,S.Kep
: Komang Ariastini ,S.Kep
: Ketut Ariningsih ,S.Kep

7. Mekanisme Pelaksanaan:
Mekanisme pelaksanaan supervisi tindakan Pengukuran Tanda Tanda vital

Tahap Kepala Ruangan Perawat Anggota (yang Tempat


Kegiatan (Supervisor) disupervisi)
Pra Pembukaan: Nurse
Supervisi 1. Salam pembukaan Menyetujui dilakukan supervise Station
5 menit 2. Menyampaian tujuan
menyiapkan sarana dan
3. Menyampaikan
instrument supervisi prasarana tindakan Pengukuran
Tanda Tanda vital

Supervisi 1. Melakukan 1. Melakukan cross cek


15 menit pengawasan dan kelengkapan alat saat
koordinasi melakukan tindakan
pengukuran tanda tanda
2. Menilai kelengkapan vital Nurse
pengisian format Station
tindakan pengukuran 1.
tanda tanda vital 2. Melaksanakan tindakan
tindakan pengukuran tanda
tanda vital:

3. Mampu
mengkomunikasikan pada
pasien tentang dilakukannya
tindakan pengukuran tanda
tanda vital
3. Menilai kemampuan oleh perawat shiff pagi.
perawat anggota 4. Menjelaskan kondis pasien
dalam memberikan saat akan dilakukan
penjelasan pada tindakan pengukuran tanda
pasien/keluarganya tanda vital
yang akan dilakukan
tindakan pengukuran 2. Mampu menjelaskan hal-
tanda tanda vital hal yang sudah dilakukan
dan intervensi yang belum
4. Menilai komunikasi dilakukan pada pasien
perawat anggota shift
pagi dengan pasien
saat tindakan
pengukuran tanda 1. Perawat anggota shift
tanda vital pagi melakukan
komunikasi terapeutik
5. Menilai kemampuan dengan pasien saat
perawat anggota melakukan tindakan
shift pagi dalam pengukuran tanda tanda
mengakhiri kegiatan vital
dengan pasien
1. Menilai
kelengkapan dari 6. Menjelaskan hal yang
awal sampai akhir berkaitan dalam
sesuai dengan pelaksanaaan tindakan
prosedur yang pengukuran tanda tanda
telah dilakukan vital
saat tindakan yang dilakukan
pengukuran tanda
tanda vital 7. Mendokumentasikan
kegiatan tindakan
pengukuran tanda tanda
vital
pada catatan keperawatan
Pos 1. Mengisi Perawat anggota mendengarkan Nurse
Supervisi format/instrument station
10 menit penilaian supervisi
2. Supervisor Perawat anggota
menyampaikan hasil mendengarkan
penilaian supervisi
3. Supervisor memberi
kesempatan perawat Perawat anggota memberi
anggota untuk tanggapan tentang hasil
klarifikasi hasil penilaian
penilaian
4. Supervisor perawat anggota
memberikan mendengarkan
feedback, reward,
follow up
5. Mennandatangani
instrument supervisi
6. Salam penutup
8. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Persiapan Formulir SOP Tindakan pengukuran tanda tanda vital
 Persiapan Lembar Penilaian Supervisi
2. Evaluasi Proses
 Kepala ruangan melaksanakan supervisi terhadap Perawat Anggota

yang melakukan Tindakan Pengukuran Tanda tanda Vital


 Kepala ruangan mencatat di lembar penilaian hasil supervisi
 Kepala ruangan menyampaian hasil supervisi

3. Evaluasi Hasil:
 Perawat Anggota mampu melaksanakan tindakan sesuai dengan

Protap (SOP) dengan baik

MATERI SUPERVISI

1. Pengertian Supervisi

Supervisi adalah sebagai pengamatan atau pengawasan secara langsung

terhadap pelasanaan pekerjaan yang sifatnya rutin (Prajudi Atmosudiro, 2005)

2. Tujuan Supervisi
Tujuan utama supervisi adalah untuk lebih meningkatkan kinerja bawahan,

bukan untuk mencari kesalahan. Peningkatan kinerja ini dilakukan dengan

melakukan pengamatan langsung terhaap pekerjaan bawahan, untuk kemudian

apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan untuk

mengatasinya. Sejalan dengan tujuan utama yang ingin dicapai, sifat supervisi

harus adukatif dan suportif, bukan otoriter (Suarli & Bahtiar, 2009)

3. Manfaat Supervisi

Apabila supervisi dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat.

Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bactiar, 2009)

1) Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningktan efektifitas

kerja ini erat hubunganya dengan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan bawahan, serta makin terbiasanya hubungan dan suasana

kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan

2) Supervisi dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efesiensi

kerja erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang

dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta, dan

sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah

4. Pelaksanaan Supervisi

1) Kepala Ruangan

Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan untuk klien.

Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan

kesehatan di rumah sakit


Mengawasi perawat pelaksana dalam melakukan praktek keperawatan

2) Pengawas Perawatan (Kepala Perawatan IRNA)

Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada kepala

ruangan yang ada pada instalasi.

3) Kepala Seksi Perawatan

Kepala Seksi mengawasi pengawas instalasi dalam melaksanakan tugas

secara langsung dan seluruh perawat sevara tidak langsung.

4) Kepala Bidang Perawatan

Kepala bidang bertanggung jawab untuk supervisi pada kepala seksi

perawatan secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung.

5. Prinsip Supervisor dan Fungsi Supervisi


Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan

keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber

daya yang tersedia

1) Manajemen pelayanan keperawatan


a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan

keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang

terkait.
d. Memastikan praktek keperawatan professional dilakukan
2) Manajemen anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan,

dan pengembangan.
Supervisor berperan dalam:
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana

tahunan yang tersedia, mengengbangkan tujuan unit yang dapat

dicapai sesuai tujuan RS.


b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan

anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi

begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan

agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat

menimbulkan kesejangan dalam pelayanan keperawatan.

Adapun beberapa prinsip supervises yang dilakuan di bidang keperawatan

(Nursalam, 2012) antara lain:

1) Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi

2) Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan

hubungan antar manusia dan kemampuan menetapkan prinsip manajemen

3) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisasi dan dinyatakan

melalui petunjuk, peraturan atau kebijakan dan uraian tugas standart.

4) Supervisi adalah proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan

staf perawat

5) Supervisi menggunakan proses manajemen termasuk menerapkan misi,

falsafah, tujuan dan rencana spesifik untuk mencapai tujuan.

6) Supervisi menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi efektif,

merangsang kreatifitas dan motifasi


7) Supervisi mempunyai tujuan utama atau akhir yang memberi keamanan,

hasil guna dan daya guna bagi pelayanan keperawatan kepada klien,

perawat itu sendiri dan manager.

6. Teknik Supervisi meliputi :

1) Proses supervisi praktek keperawatan meliputi 3 elemen :

a) Standar praktek keperawatan sebagai acuan.

a) Fakta pelaksanaan praktek perawatan sebagai pembanding untuk

menetapkan pencapaian dan kesenjangan.

b) Tindak lanjut baik mempertahankan kualitas maupun upaya

memperbaiki.

2) Area Supervisi

a) Pengetahuan dan pengertian tentang klien

b) Keterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar

c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati.

3) Cara Supervisi

1) Langsung

Supervisi keperawatan dilaksanakan pada kegiatan yang sedang berlangsung.

Pada supervisi modern diharapkan supervisi terlibat dalam kegiatan agar

pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Umpan

balik dan perbaikan dapat dilakukan saat supervisi.

Proses supervisi langsung :

a) PA melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi

supervisor
b) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan

petunjuk.

c) Setelah selesai, supervisor dan PA melakukan diskusi yang bertujuan untuk

menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki apa yang belum/kurang

sesuai.

2) Tidak langsung

Supervisi dilakukan melalui laporan tertulis maupun lisan, supervisor tidak

melihat langsung apa yang terjadi di lapangan, sehingga memungkinkan

terjadinya kesenjangan fakta/data. Umpan balik dapat dilaksanakan secara

tertulis.

Alur Supervisi
Kepala. Bid perawatan

Kasi perawatan

Supervisi
Menetapkan Kegiatan dan
PRA tujuan serta instrument/alat Kepala per IRNA
ukur

Kepala ruangan
PELAKSANAAN
Menilai kinerja perawat:
Responsibility-
Accountability-
Auhorithy (R-A-A) PP I PP 2

PEMBINAAN (3F) PA PA
Penyampaian penilaian (fair)
Feed back (umpan balik)
Follow up (tindak lanjut),
Pemecahan masalah dan
reward
PASCA

Kinerja perawat dan


kualitas pelayanan

Keterangan Supervisi

Sumber: Manajemen Keperawatan (Nursalam, 2012)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI (2008) Modul Manajemen Dan Pemberian Asuhan Keperawatan Di

Unit Ruang Rawat Rumah Sakit. Bandung: Depkes

Suarli & Bahtiar (2009) Manajemen Keperawatan. Jakatrta : Erlangga

Nursalam (2012) Manajemen Keperawata , Aplikasi Pada Praktek Perawatan

Profesional, Salemba Medika, Jakarta

Nursalam (2009) Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dan Praktek Keperawatan

Profesional, Edisi Kedua. Salemba Medika: Jakarta


PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Program Studi: S1 Keperawatan, D3 kebidanan dan Profesi Ners,
TERAKREDITASI
Office: Jln. Raya Air Sanih Km. 11 Bungkulan Singaraja – Bali
Telp (0362)3435034, Fax (0361)3435033
A. Instrumen Supervisi ada 5 aspek yang dinilai:

1. Kelengkapan alat.

2. Ketepatan langkah dan prosedur Tindakan pengukuran tanda tanda

vital

3. Pelaksanaan prosedur Tindakan pengukuran tanda tanda vital

4. Komunikasi.

5. Sikap.
B. Bacalah tiap-tiap item dari 5 aspek yang dinilai dengan seksama.

C. Pengisian pada kolom “dikerjakan” ya atau tidak, pada kolom tidak,

apabila dikerjakan diberi tanda (√ ) pada kolom ya, jika tidak diberi tanda

(√ ) pada kolom tidak.

1. Setelah selesai dilakukan supervisi dilakukan scoring pada kolom

“total score”

2. Apabila dikerjakan dengan baik score: 2, apabila tidak dikerjakan

score: 0

3. Masing-masing skor kemudian dikalikan bobot.

6. Setelah selesai dilakukan penjumlahan, kemudian dikatagorikan

sesuai kriteria pada instrument prosedur Tindakan pengukuran tanda

tanda vital

7. Supervisor memberikan tanda tangan pada tempat yang sudah

disediakan

INSTRUMEN SUPERVISI PENGUKURAN TANDA TANDA VITAL

Hari/tanggal : Senen, 10 Desember 2018

Kepala Ruangan : Nyoman Dewi Sutrisna, S.Kep

Supervisor : Bayu Andri Sasmita ,S.Kep

Yang disupervisi : Ketut Agustini, S.Kep

1. Perawat PP I : Gede Arsana, S.Kep

2. Perawat PP II : Komang Ariastini, S.Kep

3. Perawat Anggota : Nyoman Ari Utami Pastini ,S.Kep


: Putu Adelina Hardayani S.Kep
: Nyoman Budiartini , S.Kep
: Ni Made Asianingsih, S.Kep
: I MadeAsmika Dana,S.Kep
: Ketut Budhi Aryani ,S.Kep
: Komang Ariastini ,S.Kep
: Ketut Ariningsih ,S.Kep
Ruangan Ruang arjuna

Pengukuran Denyut Nadi

No Aspek Yang Dinilai Dilakukan


Ya Tidak
Pra Interaksi
1 Identifikas pasien (nama, umur, no. RM,Gelang
identitas )
2 Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat
menyebabkan kontra indikasi
3 Siapkan alat dan bahan

Tahap Orientasi
4 Beri salam dan panggil klien dengan namanya
5 Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan
pada klien/keluarga
Tahap Kerja
6 Cuci tangan

7 Atur posisi Klien.

8 Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi


tubuh.

9 Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan


dihitung)

10 Periksa denyut nadi (arteri) dengan


menggunakan ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis. Tentukan frekuensi
permenit, keteraturan irama dan kekuatan
denyutan.
11 Catat Hasil
Pengukuran pernafasan
12 Atur posisi Klien.

13 Hitung frekuensi dan irama pernapasan.

14 Catat hasil.

Pengukuran suhu tubuh Aksila


15 Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila
dengan menggunakan
tisu
16 Bersihkan termometer dengan alkohol.

17 Letakkan termometer p[ada daerah aksila dan


lengan Klien fleksi diatas dada.

Setelah 3-10 menit angkat termaometer dan baca


hasilnya.

18 Catat hasil.

19 Bersihkan termometer dengan alkohol Swab

Pengukuran Tekanan Darah


Atur posisi Klien.

Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar


3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu ketat
maupun terlalu longgar).

Tentukan denyut nadi arteri radialis


dekstra/sinistra.

Pompa balon udara manset sampai denyut nadi


arteri radialis idak teraba.

Pompa terus sampai manometer setinggi 200 mm


Hg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba.

Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi


brachialis dan dengarkan.

Kempeskan balon udara manset secara perlahan


dan berkesinambungan dengan memutar skrup
pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.

Catat tinggi air raksa manometer , saat pertama kali


terdengar dan denyut terakhir terdengar

Catat tinggi air raksa manometer


 Suara Korotkoff I : menunjukkan besarnya
tekanan sistolik secara auskultasi.
 Suara Korotkoff IV/V : menunjukkan besarnya
tekanan diastolik secara auskultasi.

Catat hasilnya pada catatan Klien.

Cuci Tangan
Teminasi
31 Evaluuasi Hasil Kegiatan (kenyamanan klien)
32 Berikan umpan balik positif
33 Kontrak pertemuan selanjutnya
34 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
35 Bereskan Peralatan
36 Cuci tangan
Dokumentasi
37 Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan:
tanggal, jam, tindakan yang dilakukan respon klien
selama diberikan prosedur, tanda tangan dan nama
terang.
TOTAL
Keterangan:

Nilai: ( nilai total/74 ) x 100%

Perawat dinyatakan lulus bila nilai > 80% dari total nilai seluruh tindakan.
Tanggal : ………………………………
Nama : ……………………………...
Nim : ………………………………
Nama penguji : ………………………………
TDD : ……………………………...

Supervisor Yang di Supervisi

(……………………………..) (……………………………)
Lampiran 17: Resume Supervisi Dokumentasi Keperawatan

RESUME SUPERVISI TINDAKAN


KEPERAWATAN

Hari/tanggal : Senen 10 Desember 2018

Penanggung Jawab : Ni Made Asianingsih,S.Kep

Jam : 15.00 wita

Tempat : Ruang arjuna

Acara : Supervisi Tindakan pengukuran Alat alat Vital

( Nadi ,Pernapasan,Suhu Aksila dan Tekanan Darah )

A. Acara Dihadiri Oleh :

1. Pembimbing klinik

2. Mahasiswa STIKES BULELENG Kelompok arjuna Sebanyak 11

orang

B. Susunan Acara

1. Persiapkan anggota dalam kegiatan supervisi terutama yang bertindak

sebagai kepala ruangan, perawat sebagai ketua tim dan perawat

pelaksana.

2. Sebelum pelaksanaan role play, diberikan pengarahan oleh

pembimbing klinik
(Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep.,M.Si)

3. Diskusi jalannya kegiatan supervisi bersama pembimbing klinik

C. Hasil Evaluasi

1. Persiapan dilaksanankn 1 hari sebelum acara dimulai dan pembuatan

proposal Pengukuran Tanda tanda Vital . Perawat Asosiate yang akan

di supervisi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan dan Katim

sebagai supervisor dalam kegiatan supervisi Tindakan Keperawatan

2. Evaluasi Proses

No Waktu Kegiatan
1 15.00 Kepala ruang memanggil perawat primer dan perawat
associate untuk menghadap kepala ruang dan
memberitahukan tentang kegiatan supervisi
2 15.15 Kepala ruangan memberitahukan kepada perawat primer
tentang supervise Tindakan Keperawatan, agar
mempersiapkan Peralatan dan Pasien yg akan dilakukan
tindakan yang akan disupervisi
3 15.30 Melakukan Supervisi secara langsung kepada Perawat
Primer dan Perwat Associate terhadap pelaksaanaan
Tindakan keperwatan Pengukuran Tanda tanda vital
dengan cara observasi secara langsung sesuai standar
prosedur operasional keperawatan yang sudah ada

4 15.45 Diskusi dengan pembingbing (CI)


Kesimpulan :
Kegitan supervisi Tindakan Keperawatan telah
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan standar
prposedur operasional. hanya saja dalam supervisi
Tindakan Keperawatan yang berperan sebagai kepala
ruangan dan perawat primer belum secara utuh
memahami peran dari masing masing tugasnya
5 16.00 Kegiatan supervisi berakhir.
3. Evaluasi Hasil

LEMBAR OBSERVASI SUPERVISI TINDAKAN KEPERAWATAN

DI RUANG arjuna RSU KERTHA USADA

No 4 Langkah Standar Fakta Kesenjangan

1. Pengukuran Pra Interaksi Berdasarkan poin 5 perawat Asosiate Ada berapa


Nadi 1. Identifikas pasien (nama, umur, no. RM,Gelang belum menjelaskan tujuan ,prosedur yang belun
,dan lamamanya dilakukan tindakan. sesuai dengan
identitas )
standar.
2. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat Berdasarkan poin 2 Perawat Asosiate
tidak melakukan identifikasi factor
menyebabkan kontra indikasi
kondisi yg menyebabkan nfaktor
3. Siapkan alat dan bahan kontraindikasi dari tindakan
Tahap Orientasi
4 .Beri salam dan panggil klien dengan namanya
5. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan
pada klien/keluarga
Tahap Kerja
6. Cuci Tangan
7. Atur Posisi Pasien
8. Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi
tubuh.
9. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan
dihitung)
10. Periksa denyut nadi (arteri) dengan
menggunakan ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis. Tentukan frekuensi
permenit, keteraturan irama dan kekuatan
denyutan.
11. Catat Hasil

2. Pengukuran 12. Atur Posisi Pasien Berdasarkan poin 12 -14 sudah Sudah sesuai
Pernafasan 13. Hitung Frekwensi Pernafasan pasien dilakukan dengan standar

14. Catat Hasil


3. Pengukuran 15. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah Poin 16 tidak dilakukan Ada yang
Suhu Tubuh aksila dengan menggunakan tisu belum sesuai
Aksila 16. Bersihkan termometer dengan alkohol. dengan standar
17. Letakkan termometer pada daerah aksila dan
lengan Klien fleksi diatas dada.
18. Setelah 3-10 menit angkat termaometer dan
baca hasilnya.
19. Bersihkan Termometer dengan Alkohol Swab
20. Catat Hasil

3 Pengukuran 21. Atur Posisi Pasien Poin 30 tidak dilakukan .dan poin Tidak Semua
Tekanan 22. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas lainnya dari 21 – 37 dilakukan dengan berjalan sesuai
Darah
sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu sempurna standar
ketat maupun terlalu longgar).
23. Tentukan denyut nadi arteri radialis
dekstra/sinistra.
24. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi
arteri radialis idak teraba.
25. Pompa terus sampai manometer setinggi 200
mm Hg lebih tinggi dari titik radialis tidak
teraba.
26. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi
brachialis dan dengarkan
27. Kempeskan balon udara manset secara
perlahan dan berkesinambungan dengan
memutar skrup pada pompa udara berlawanan
arah jarum jam.
28. Catat tinggi air raksa manometer , saat pertama
kali terdengar dan denyut terakhir terdengar
29. Catat tinggi air raksa manometer
 Suara Korotkoff I : menunjukkan besarnya
tekanan sistolik secara auskultasi.
 Suara Korotkoff IV/V : menunjukkan besarnya
tekanan diastolik secara auskultasi.
30. Cuci Tangan
31. Catat Hasil

Terminasi
32. Evaluuasi Hasil Kegiatan (kenyamanan klien)
33. Berikan umpan balik positif
34. Kontrak pertemuan selanjutnya
35. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
36. Bereskan Peralatan
36. Cuci Tangan
Dokumentasi
37.Catat Hasil Kegiatan di dalam Catatan Medis
3. Evaluasi hasil

a. Kegiatan dihadiri sebanyak 12 orang, yang terdiri 1 orang Clinical

Instruktur,Yang diwakili oleh Katim Ruangan arjuna ,1 Orang Clinikal

Teacher dan 12 orang mahasiswa

b. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan

baik

c. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan

d. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai