Secara
Secara umum,
umum, sakit
sakit dipandang
dipandang sebagai
sebagai suatui
suatui kondisi
kondisi yang
yang dialami
dialami individu
individu
yang
yang gagal
gagal mencapai
mencapai kesehatan
kesehatan optimum.
optimum. Sakit
Sakit akut
akut adalah
adalah satu
satu kondisi
kondisi sakit
sakit
pada individu yang berhasil ditangani oleh intervensi atau membaik seiring dengan
waktu.
waktu. Sakit
Sakit kronis
kronis adalah
adalah satu
satu kondisi
kondisi tidak
tidak adanya
adanya resolusi
resolusi proses
proses penyakit.
penyakit.
LANJUTAN …..
Implikasinya adalah individu akan menderita sakit ini sampai ia
meninggal; tidak ada pengobatan. Karena individu seringkali dapat hidup
panjang dan produktif dengan penyakit kronisnya, haruskah mereka disebut
“sakit”? mungkin sebutan yang paling tepat adalah kondisi kesehatan kronis.
Banyak individu diberbagai komunitas hidup dengan kondisi kesehatan
kronis.
Pendekatan
Pendekatan holistik
holistik terhadap
terhadap asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan menolak
menolak adanya
adanya penggolongan
penggolongan
individual.
individual. Pendekatan
Pendekatan holistik
holistik menekankan
menekankan pada
pada keterkaitan
keterkaitan individual.
individual. Apabila
Apabila
ditinjau
ditinjau secara
secara harfiah,
harfiah, pendekatan
pendekatan ini
ini dapat
dapat digunakan
digunakan untuk
untuk menggambarkan
menggambarkan individu
individu
dengan
dengan kondisi
kondisi kesehatan
kesehatan kronis.
kronis. Kesehatan
Kesehatan individu
individu seharusnya
seharusnya tidak
tidak digolongkan,
digolongkan,
seperti
seperti diabetik,
diabetik, penderita
penderita kanker,
kanker, skizofrenik,
skizofrenik, atau
atau individu
individu yang
yang teriunfeksi
teriunfeksi HIV.
HIV.
Bagaimanapun,
Bagaimanapun, perawat
perawat dipaksa
dipaksa oleh
oleh pendekatan
pendekatan sistem
sistem pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan untuk
untuk
cenderung
cenderung melabel
melabel dan
dan mengategorikan
mengategorikan kesehatan
kesehatan individu.
individu. Dengan
Dengan demikian,
demikian, dalam
dalam
pembahasan
pembahasan ini,
ini, suatu
suatu upaya
upaya dilakukan
dilakukan untuk
untuk menggambarkan
menggambarkan populasi
populasi ini
ini dalam
dalam
konteks
konteks yang
yang sangat
sangat luas
luas ..
B. Rumusan Masalah
Secara
Secara garis
garis besar,
besar, masalah
masalah yang
yang kami
kami rumuskan
rumuskan adalah
adalah sebagai
sebagai berikut.
berikut.
1.
1. Apa
Apa yang
yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan kondisi
kondisi kritis/kritikal?
kritis/kritikal?
2.
2. Apa
Apa saja
saja masalah
masalah kondisi
kondisi kritis
kritis pada
pada lansia?
lansia?
3.
3. Apa
Apa saja
saja penyebab
penyebab kondisi
kondisi kritis
kritis pada
pada lansia?
lansia?
4.
4. Bagaimana
Bagaimana asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan kritikal
kritikal pada
pada lansia?
lansia?
C.
C. Tujuan
Tujuan
1.
1. Tujuan
Tujuan umum
umum
Tujuan
Tujuan umum
umum dari
dari penulisan
penulisan makalah
makalah ini
ini adalah
adalah untuk
untuk ::
a.
a. Mengetahui
Mengetahui apa
apa yang
yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan kondisi
kondisi kritis/kritikal
kritis/kritikal
b.
b. Mengetahui
Mengetahui apa
apa saja
saja masalah
masalah kondisi
kondisi kritis
kritis pada
pada lansia
lansia
c.
c. Mengetahui
Mengetahui apa
apa saja
saja penyebab
penyebab kondisi
kondisi kritis
kritis pada
pada lansia
lansia
d.
d. Mengetahui
Mengetahui apa
apa saja
saja asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan kritikal
kritikal pada
pada lansia
lansia
2.
2. Tujuan
Tujuan Khusus
Khusus
Tujuan
Tujuan khusus
khusus dari
dari penulisan
penulisan makalah
makalah ini
ini adalah
adalah untuk
untuk memenuhi
memenuhi tugas
tugas kelompok
kelompok pada
pada mata
mata kuliah
kuliah
Keperawatan Komunitas
Keperawatan Komunitas 2 2
BAB II
KONSEP MEDIS
Kritis : suatu kondisi yang mana pasien dalam keadaan gawat tetapi masih ada
menjadi lebih buruk atau menjadi lebih parah seiring perjalanan waktu. Periodenya mungkin
meliputi seluruh rentang kehidupan atau dalam waktu yang lama. Selama kondisi kesehatan
kronis, mungkin terdapat periode diam yang diikuti oleh periode ekserbarsi/bertambah
parahnya penyakit atau memburuk secara perlahan. Contoh kondisi kesehatan kronis progresif
adalah beberapa jenis kanker yang tumbuh perlahan pada penderitanya dan tidak dapat
disembuhkan serta menyebabkan kematian yang tidak terelakkan. Penyakit paru obstruktif
menahun/kronis ditandai dengan penurunan kapasitas paru yang progresif secara perlahan.
Periode gagal jantung kronis meliputi periode diam dan kontrol terhadap pola serangan akut
a. Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian,
yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan
b. Jatuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor intrinsik: gangguan gaya berjalan, kelemahan
otot ekstremitas bawah, kekuatan sendi dan sinkope-dizziness; faktor ekstrinsik: lantai yang licin dan tidak
rata, tersandung oleh benda-benda, penglihatan kurang karena cahaya yang kurang terang dan sebagainya.
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai factor yang datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehinga
menimbulkan cedera (fisik, mental, sosial)
2. Cedera
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing. tersengat, terbakar baik karena
efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
· Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain- lain
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
4. Risiko kerusakan integritas kulit b.d kemampuan regenerasi sel atau
jaringan menurun.
C. INTERVENSI
1. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu dalam memasukkan,
mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan asupan nutrisi pasien tidak
bermasalah, asupan makanan dan cairan tidak bermasalah berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan, dan
tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
Intervensi :
· Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai. Rasional : mengidentifikasi nutrisi yang diberikan
dan juga untuk intervensi selanjutnya.
· Observasi dan catat masukan makanan klien. Rasional : mengawasi masukan kalori.
· Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien. Rasional : agar pasien mengetahui
bagaimana konsep nutrisi yang baik.
· Dorong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan dan kenaikan atau pemeliharaan
berat badan. Rasional : agar nutrisi pasien dapat terpenuhi.
· Berikan makan sedikit tapi sering. Rasional : meningkatkan pemasukan kalori secara total.
· Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari. Rasional : supaya mencapai
dan atau mempertahankan berat badan sesuai target.
·
LANJUTAN …..
Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang mendukung peningkatan berat
badan. Rasional : agar pasien senang dan bersemangat untuk berusaha meningkatkan berat badannya .
ü Kontinensia Urin.
Intervensi :
· Monitor eliminasi urin. Rasional : untuk mengetahui jumlah urin yang keluar.
· Bantu klien mengembangkan sensasi keinginan BAK. Rasional : dengan membantu klien, diharapkan
klien akan mampu memprediksi pengeluaran urinnya.
· Modifikasi baju dan lingkungan untuk memudahkan klien ke toilet. Rasional : membantu klien untuk
mencapai toilet dan mengeluarkan urin tepat waktu.
· Instruksikan pasien untuk mengonsumsi air minum sebanyak 1500 cc/hari. Rasional : minum air yang
cukup dapat mengganti cairan yang hilang.
LANJUTAN …..
LANJUTAN …..
. Risiko kerusakan integritas kulit b.d kemampuan regenerasi sel atau
jaringan menurun.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan tidak terjadi kerusakan integritas kulit.
Intervensi ;
· Monitor area kulit yang terlihat kemerahan dan adanya kerusakan.
· Monitor kulit yang sering mendapat tekanan dan gesekan.
· Monitor warna kulit.
· Monitor suhu kulit.
· Periksa pakaian, jika pakaian terlihat terlalu ketat
D. Evaluasi
1. Asupan nutrisi pasien tidak bermasalah, asupan makanan dan cairan tidak
bermasalah dan berat badan ideal.
2. Pasien mampu kontinensia urin, merespon dengan cepat keinginan buang air kecil
(bak), mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu, mampu
memprediksi pengeluaran urin.
BAB IV
PENUTUP
A.
A. Kesimpulan
Kesimpulan
Kondisi
Kondisi kritis
kritis Progresif:
Progresif: Kondisi
Kondisi kesehatan
kesehatan menjadi
menjadi lebih
lebih buruk
buruk atau
atau menjadi
menjadi lebih
lebih parah
parah
seiring
seiring perjalanan
perjalanan waktu.
waktu. Periodenya
Periodenya mungkin
mungkin meliputi
meliputi seluruh
seluruh rentang
rentang kehidupan
kehidupan atau
atau dalam
dalam
waktu
waktu yang
yang lama.
lama.
Ireversibel:
Ireversibel: kondisi
kondisi yang
yang tidak
tidak dapat
dapat disembuhkan.
disembuhkan. Kondisi
Kondisi kesehatan
kesehatan kronis
kronis dapat
dapat
menyebabkan
menyebabkan kematian.
kematian. Muncul
Muncul kerusakan
kerusakan yang
yang tidak
tidak dapat
dapat dikoreksi.
dikoreksi.
Kompleks:
Kompleks: kondisi
kondisi kronis
kronis dapat
dapat memengaruhi
memengaruhi berbagai
berbagai sistem.
sistem. Pengaruh
Pengaruh dari
dari kondisi
kondisi kesehatan
kesehatan
kronis
kronis dapat
dapat menjangkau
menjangkau area
area yang
yang lebih
lebih luas
luas dibandingkan
dibandingkan pada
pada saat
saat permulaan
permulaan proses.
proses.
Masalah
Masalah fisik
fisik sehari-hari
sehari-hari yang
yang sering
sering ditemukan
ditemukan pada
pada lansia
lansia yaitu
yaitu Mudah
Mudah lelah
lelah dan
dan mudah
mudah jatuh.
jatuh.
B. Saran
Kelompok lanjut usia memiliki masalah kesehatan, baik dari segi fisik
maupun dari segi mental. Kerja Perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan diharapakan bisa berlangsung secara komprehansif dan holictik
untuk proses penatalaksanaan klien dengan lanjut usia. Sehingga lansia dapat
menjalani proses menua dengan kualitas hidup seoptimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
-
http://nursing-community.blogspot.com/2013/04/kelompok-6-askep-pada-la
nsia-dengan.html
-
http://arekareks14b.blogspot.com/2013/04/askep-lansia-dengan-kondisi-krit
is.html
-
http://healthandnewsdarulmuttaqin.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperaw
atan-lansia-dengan.html
ERI
MA
KA
H S I
170
5