Anda di halaman 1dari 16

MENGKAJI TEKANAN VENA JUGULAR

Ns. Endiyono, S.Kep

Pendahuluan
Distensibilitas vena-vena di leher dapat memperlihatkan adanya perubahan volume dan tekanan di dalam atrium kanan. Vena jugular merupakan salah satu vena yang terdapat di area leher. Terdapat 2 buah vena jugular (lihat gbr 1):
1. vena jugular interna 2. vena jugular eksterna

Gambar 1

Pendahuluan (lanjutan)
Untuk mendeteksi tekanan vena sentral (CVP) lebih reliabel melalui vena jugular interna dari pada vena jugular eksterna. Namun vena jugular interna terletak lebih dalamdibelakang m. sternokleidomas-toideussehingga sering tidak tampak dari permukaan kulit. Sedangkan vena jugular eksterna dapat lebih mudah melebar/membesar walaupun hanya dengan sedikit provokasi seperti dengan menahan napas, menengokan leher, dan dengan pemakaian pakaian yang sempit didaerah leher atau diatas area thorak Beberapa pengecualian seperti pada olah ragawan pemain sepak bola; pembicara atau penyanyi profesional yang mempunyai otot tendon leher yang lebih berkembang. Pembuluh darah mereka lebih menonjol dan lebih terlihat, tetapi lebih lembut dan dapat ditekan.

Tujuan Mengkaji Tekanan Vena Jugular


Mengetahui ada tidaknya distensi vena jugularis (JVD) Memperkirakan tekanan vena sentral (central venous pressure)

Peralatan
2 buah penggaris (skala centimeter) Senter

Prosedur Pengukuran Distensi Vena Jugular (lihat gbr 2)


1. Atur klien pada posisi supine dan rilek 2. Tempat tidur bagian kepala ditinggikan:
15 - 30 (Luckman & Sorensen, 1993, p 1112; Lanros & Barber, 1997, p. 141), atau 30 - 45 (LeMone & Burke, 2000, p. 1188), atau 45 - 90 pada klien yg mengalami peningkatan tekanan atrium kanan yang cukup bermakna (Luckman & Sorensen, 1993, p 1112).

3. Gunakan bantal untuk menopang kepala klien dan hindari pleksi leher yang tajam

Prosedur..(lanjutan)
4. Kepala menengok menjauhi arah pemeriksa 5. Lepaskan pekaian yang sempit/menekan leher atau thorak bagian atas. 6. Gunakan lampu senter dari arah miring untuk melihat bayangan (shadows) vena jugularis. Identifikasi pulsasi vena jugular interna, jika tidak tampak gunakan vena jugular eksterna. 7. Tentukan titik tertinggi dimana pulsasi vena jugular interna/eksterna dapat dilihat (Meniscus).

Prosedur..(lanjutan)
8. Pakailah sudut sternum (sendi manubrium) sebagai tempat untuk mengukur tinggi pulsasi vena. Titik ini 4 5 cm di atas pusat dari atrium kanan. 9. Gunakan penggaris.
Penggaris ke-1 diletakan secara tegak (vertikal), dimana salah satu ujungnya menempel pada sudut sternum. Penggaris ke-2 diletakan mendatar (horizontal), dimana ujung yang satu tepat di titik tertinggi pulsasi vena (meniscus), sementara ujung lainnya ditempelkan pada penggaris ke-1.

Prosedur..(lanjutan)
10. Ukurlah jarak vertikal (tinggi) antara sudut sternum dan titik tertinggi pulsasi vena (meniscus). 11. Nilai normal: kurang dari 3 atau 4 cm diatas sudut sternum, pada posisi tempet tidur bagian kepala ditinggikan 30 - 45 (Luckman &

Sorensen, 1993, p. 1113)


12. Catat hasilnya.

Hasil Pengukuran dan Maknanya


Nilai lebih dari normal, mengindikasikan:
Peningkatan tekanan atrium/ventrikel kanan, misalnya terjadi pada:
Gagal jantung kanan Regurgitasi trikuspid Perikardial tamponade

Nilai kurang dari normal, mengindikasikan:


Deplesi volume ekstrasel

Distensi unilateral, mengindikasikan obstruksi pembuluh pada salah satu sisi

Gambar 2
Penggaris 2 Penggaris 1

30

Gambar 1

Gambar 2
Penggaris 2

Penggaris 1

References
Lanros & Barber. (1997). Emergency nursing with certification preparation & review. (4th ed.). Connecticut: Appleton & Lange. LeMone & Burke. (2000). Medical surgical nursing critical thinking in client care. (2nd ed.). New Jersey: Prentice Hall Health. Luckmann & Sorensen. (1993). Medical surgical nursing a psychophysiologic approach. (4th ed.). Philadelphia: W.B. Saunder Company.

Sekian
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai