Kerangka Konsep
1. Menkaji fungsi pernafasan : bunyi nafas, kecepatan, irama, kedalaman, takipnea,
dyspnea
2. Mencatat upaya pernafasan
3. Melakukan auskultasi bunyi nafas
4. Mengawasi dan pantau tingkat keasadaran
5. Mengawasi tanda vital
6. Memonitor GDA
7. Mencatat kemampuan untuk mengeluarkan sekret, catat karakter, jumlah sputum
8. Memberikan pasien posisi semi atau fowler
9. Mendorong/bantu pasien dalam nafas dan latihan batuk efektif
10. Melakukan fisioterapi dada (postural drainage, clapping, perkusi dan vibrasi)
11. Membersihkan sekret dari mulut dan traeak, suction bila perlu.
12. Memberikan terapi obat sesuai indikasi.
13. Memberikan terapi oksigen sesuai indikasi dan pertahankan ventilasi mekanik, bantu
intubasi darurat bila perlu.
2 Diagnosa keperawatan Perumusan masalah oksigenasi yang a. SDKI (2017) Rumusan diagnosa keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi :
kebutuhan oksigenasi muncul berdasarkan analisa data. b. Form Analisa data a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Pola nafas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
3 Intervensi keperawatan Rencana tindakan pemenuhan kebutuhan NOC (2013) Outcome pasien dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi terpenuhi
kebutuhan oksigenasi oksigenasi
•Pasien mengeluh sesak nafas sejak tadi siang, batuk ± selama 1 •Pasien mengeluh sesak nafas, batuk berdahak sudah 2 hari, saat
minggu dan terdapat sumbatan jalan nafas berupa sekret. dilakukan pengkajian, terdapat sumbatan jalan nafas berupa sekret.
Breathing Breathing
•Pasien tampak sesak nafas, respiratory rate (RR) 34x/menit, SpO2 : •Pasien tampak sesak nafas, respiratory rate (RR) 28x/menit, SpO2 :
92%, pernafasan cepat dan dangkal, terdapat suara nafas 95%, pernafasan cepat dan dangkal, terdapat suara nafas tambahan
tambahan ronkhi, irama nafas tidak teratur, terdapat pernafasan ronkhi, irama nafas tidak teratur, terdapat pernafasan cuping hidung
cuping hidung dan adanya retraksi dada. dan terdapat adanya retraksi dada.
Circulation Circulation
•Tekanan darah 200/130 mmHg, nadi 122 x/menit, CRT <2 detik , •Tekanan darah 148/82 mmHg, nadi 116 x/menit, CRT <2 detik ,
akral teraba hangat, tidak ada sianosis, warna kulit pucat, mukosa akral teraba hangat, tidak ada sianosis, warna kulit pucat, tidak
bibir lembab, tidak ada edema. terdapat edema.
Disability Disability
•Keadaan umum pasien tampak lemah, kesadaran composmentis, •Keadaan umum pasien tampak lemah, kesadaran composmentis,
GCS 15 E4V5 M6, sklera ikterik (-), pupil isokor, dan reaksi pupil GCS 15 E4V5 M6, pupil isokor, dan reaksi pupil terhadap rangsang
terhadap rangsang cahaya baik. cahaya baik.
Exposure Exposure
•Tidak ada jejas di tubuh pasien dan tidak ada perdarahan. •Tidak ada jejas di tubuh pasien dan tidak ada perdarahan.
Pembahasan Pengkajian
Secara umum, data fokus yang ditemukan dalam kasus nyata tidak jauh berbeda
dengan data fokus yang terdapat dalam teori. Data fokus yang ditemukan dalam
kedua pasien (Tn. T dan Ny. P) :
1. Sesak nafas
2. Batuk
3. Ronkhi
4. Pernafasan cepat dan dangkal
5. Irama nafas tidak teratur
6. Terdapat sumbatan jalan nafas berupa sekret
7. Terdapat pernafasan cuping hidung
8. Adanya retraksi dada
Pembahasan Diagnosa Keperawatan
1.
Sesak
2.
nafas
Sesak
nafas
Pernafasan
cuping
hidung
Pola nafas
tidak efektif
Bersihan jalan
nafas tidak berhubungan Adanya
retraksi
efektif dengan dada
beruhubungan hambatan
sekret yang upaya nafas
tertahan
Produksi
Batuk Ronkhi
berdahak sputum
berlebih
Irama
nafas
tidak
teratur
Pembahasan Intervensi Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif Pola nafas tidak efektif berhubungan
beruhubungan sekret yang tertahan dengan hambatan upaya nafas
• Tujuan yang diharapkan jalan nafas pasien • Tujuan yang diharapkan pola nafas pasien
kembali efektif dengan kriteria hasil : kembali efektif dengan kriteria hasil: sesak
respiratory rate (RR) dalam batas normal 18- nafas berkurang/hilang, respiratory rate (RR)
24 x/menit, sesak nafas berkurang/hilang, 18-24 x/menit, SpO2 95-100%, irama nafas
mampu mengeluarkan sekret, dan tidak ada teratur, tidak ada penggunaan otot bantu
suara nafas tambahan. pernafasan, tidak ada suara nafas tambahan,
• Intervensi keperawatan yang akan dilakukan tidak ada retraksi dada.
pada kedua pasien yaitu observasi status • Intervensi yang akan dilakukan yaitu observasi
pernafasan, berikan posisi semi fowler, pola nafas, monitor tanda-tanda vital, berikan
lakukan fisioterapi (batuk efektif), dan berikan posisi semi fowler, berikan terapi oksigenasi
bronkodilator sesuai indikasi. sesuai indikasi.
• Bagi pasien
• Bagi peneliti
Saran • Bagi penelitian keperawatan
TERIMA KASIH