FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Nama Mahasiswa : Wahyu Nur Indahsah Tempat Praktik : R.6A ICU RSSA
NIM : 170070301111084 Tgl. Praktik : 16-21 Juli 2018
A. Identitas Klien
Nama : Ny.P . No. RM : 11398xxx
Usia : 19 tahun Tgl. Masuk : 15 Juli 2018
Jenis kelamin : Perempuan Tgl. Pengkajian : 16 Juli 2018
Alamat : Dsn. Taman satrian Malang Sumber informasi : RM dan keluarga
pasien
No. telepon : Tidak terkaji Nama klg. dekat yg bisa dihubungi: Tn.M
Status pernikahan : Menikah .
Agama : Islam . Status : Suami pasien
Suku : Jawa . Alamat : Malang
Pendidikan : SMA No. telepon : Tidak terkaji
Pekerjaan : Swasta Pendidikan : SMA
Lama berkerja : 2 tahun Pekerjaan : Swasta
Suami pasien mengatakan pasien telah melahirkan anak pertama kembar dengan usia
kehamilan 35 – 36 minggu, suami mengatakan pada saat usia kehamilan 7 bulan saat periksa
ke bidan pasien didiagnosa tekanan darah tinggi, namun pasien tidak berangkat untuk
melanjutkan pengobatan. Pada tanggal 15 Juli 2018 pukul 09.00 WIB pasien tiba – tiba kejang
kurang lebih 3 kali dengan sekali kejang durasinya 5 menit. Antara kejang dan setelah kejang
pasien tidak sadar, kemudian pasien dibawa ke IGD RS Kanjuruhan. Saat di periksa di RS
Kanjuruhan didapatkan TD : 205/156 mmHg, N : 102 x/menit, RR : 24 x/menit. Di IGD RS
Kanjuruhan pasien mengalami kejang 1 kali, dan diberikan terapi MgSO4 40 mg, di
Dexametasone 24 Mg IM, kemudian pasien dirujuk ke RSSA. Pada pukul 13.30 pasien tiba di
RSSA, di IGD RSSA didapatkan TD : 180/122 mmHg, N : 128 x/menit, RR : 26 x/menit, dan
diberikan terapi O2 NRBM 10 lpm, drip MgSo4 40 mg dalam RD5 500 cc, Drip Oxytocin 20 mg
dalam RL 500 cc, Drip Midazolam 3 cc/jam, dan dilakukan SCTP cito jam 15.00 serta
pemasangan CVC. Setelah operasi SCTP dilakukan, pasien dipindah di ICU. Saat pengkajian
tanggal 16 juli 2018 didapatkan hasil pemeriksaan dari monitor TD: 113/54 – 120/71 mmHg,
irama sinus ritem, N : 112 x/menit, pernafasan dengan ventilator PC-CMV dengan peep 8
CmH2O, Oxygen 50%, P control 18 CmH2O, frekuensi 20x/mnt. Pasien terpasang down
catether dengan produksi 100cc/jam. Kesadaran undersedasi, terapasang NGT, dan terpasang
ETT.
5. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis
Suami pasien mengatakan pasien tidak pernah mengkonsumi jamu atau obat dari warung,
pasien hanya istirahat jika tidak enak badan
E. Riwayat Keluarga
Suami px mengatakan ibu dari px mempunyai riwayat hipertensi
GENOGRAM
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
X = Meninggal
= Pasien
= Tinggal serumah
= garis pernikahan
Ny.P, 19 = garis keturunan
th
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan selalu dibersihkan setiap hari Tidak bekerja
G. Pola Aktifitas-Latihan
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0 4
Mandi 0 4
Berpakaian/berdandan 0 4
Toileting 0 4
Mobilitas di tempat tidur 0 3
Berpindah 0 4
Berjalan 0 4
Naik tangga 0 4
0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4 = tidak mampu
mampu
I. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
Frekuensi/pola 2x/hari Belum BAB
Konsistensi Padat -
Warna dan bau Kuning kecoklatan, bau -
normal -
Kesuliatan Tidak ada Bed rest total
Upaya mengatasi Tidak ada Diberi bantuan
pemenuhan
KDM
BAK
Frekuensi/pola 3x/hari Vol urin ±50-
100 cc/jam
Konsistensi Cair Cair
Warna dan bau Warna kuning, bau Kuning jernih,
normal bau normal
Kesuliatan Tidak ada Bed rest total
Upaya mengatasi Tidak ada Dibantu
dengan kateter
J. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
Tidur siang:Lamanya 1-2 jam pasien under sedasi
- Jam …s/d… 10.00-11.00
Kenyamanan stlh. tidur tidak terkaji tidak terkaji
Tidur malam: Lamanya 8-9 jam.................................. tidak terkaji
- Jam …s/d… 19.00-04.00.......................... tidak terkaji
- Kenyamanan stlh. tidur tidak terkaji........................... tidak terkaji
- Kebiasaan sblm. tidur menonton TV........................ tidak terkaji
- Kesulitan tidak ada kesulitan................ mudah terbangun karena
batuk
- Upaya mengatasi tidak ada............................... Head Up 30o dan dilakukan
suction berkala
O. Pola Komunikasi
1. Bicara: ( ) Normal ( )Bahasa utama: jawa
(√ ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah: jawa
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian:
P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (√) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti,
Tanda-tanda vital: - Tekanan darah: 113/54 – 120/71 mmHg - Suhu : 36,3 – 37,4oC
- Nadi : 105-110x/menit - RR : 20-24x/menit
- MAP : 70-80 mmHg - CVP : 8-11 cmH2O
Tinggi badan: 155 cm Berat Badan: 55 kg
BMI = 55/(1,55x 1,55) = 55/2,4025 + 22,89 (normal)
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
Bentuk simetris, penyebaran rambut merata dan berwarna hitam, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada benjolan, kondisi rambut tampak kotor dan lepek
b. Mata:
Mata simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, pupil isokor 2mm/2mm, reaksi
terhadap cahaya (+/+), tidak menggunakan alat bantu pengelihatan, mata tidak cowong,
kondisi bersih
c. Hidung:
Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, kondisi bersih, px
terpasang NGT (D)
d. Mulut & tenggorokan:
Mukosa bibir kering, tidak ada sianosis, tidak ada gigi palsu, tidak ada peradangan pada
gusi, lidah sedikit kotor, pasien terpasang ETT ukuran 7,5.
e. Telinga:
Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran, tidak ada cairan atau serumen
f. Leher:
Tidak ada deviasai trakea, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak
ada distensi vena jugularis, tidak ada kekakuan
3. Thorak & Dada:
Jantung
- Inspeksi: pulsasi tidak tampak, terpasang cheast lead, terpasang CVC di midklavikula
(D)
- Palpasi: nadi teraba lemah dan reguler, ictus cordis teraba di ICS 5 MCL sinistra 3 cm
lateral
- Perkusi : Pekak/ dullness di Septum InterCostae II linea para sternalis dextra,
SIC IV linea para sternalis dextra, SIC II linea para sternalis sinistra,
SIC IV linea medio clavicularis sinistra
- Auskultasi : S1 terdengar jelas di ICS 5 midklavikula sinistra, menutupnya katup AV
tunggal.
S2 terdengar jelas di ICS 2 parasternal menutup katup semilunaris tunggal
Paru
- Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada lesi, ada penggunaan otot bantu napas
minimal.
- Palpasi: taktil fremitus normal
- Perkusi: resonan
- Auskultasi: Ronchi Whezzing
+ + - -
+ + - -
- - - -
4. Payudara & Ketiak
Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
5. Punggung & Tulang Belakang
Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
6. Abdomen
Inspeksi: terdapat balutan luka post op SC di bawah umbilikus sepanjang ±20cm tertutup
dan terbalut kassa, tidak ada rembesan.
Auskultasi: BU=10x/menit
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Perkusi: timpani
8. Ekstermitas
Atas: terpasang restrain, akral hangat, tidak ada kontraktur, tidak ada deformitas, turgor
kulit kembali dalam 2 detik
Bawah: terpasang restrain akral hangat, turgor kulit kembali dalam 2 detik,
Edema Kekuatan otot
- - 4 4
- - 4 4
9. Sistem Neorologi
GCS 2x5, pasien under sedasi dengan miloz 2 mg/jam, morphine 1 mg/jam
10. Kulit & Kuku
Kulit: lembab, telapak kaki pucat, akral hangat
Kuku: CRT < 2 detik, kondisi kuku panjang, bentuk normal, warna pink pucat
Metabolisme Karbohidrat
GDS 124 mg/dL <200
Faal Ginjal
Ureum 7,30 16,6-48,5
Kreatinin 0,60 <1,2
17/07/2018 Kimia Klinik
Analisa Gas Darah
pH 7,25 7,35-7,45
pCO2 37,3 mmHg 35-45
pO2 105,0 mmHg 80-100
HCO3 16,6 mmol/L 21-28
Kelebihan Basa (BE) - 2,2 mmol/L (-3) – (+3)
Saturasi O2 97,1 % >95
Hb 11,5 g/dL
Suhu 37 ◦C
Kimia Klinik Elektrolit
Elektrolit Serum
Na 144 mmol/L 136-145
K 5,78 mmol/L 3,5-5
Cl 105 98-106
18/07/2018 Kimia Klinik
Analisa Gas Darah
pH 7,32 7,35-7,45
pCO2 39,2 mmHg 35-45
pO2 112,8 mmHg 80-100
HCO3 19,6 mmol/L 21-28
Kelebihan Basa (BE) - 6,1 mmol/L (-3) – (+3)
Saturasi O2 97,8 % >95
Hb 10,4 g/dL
Suhu 37 ◦C
Hasil pemeriksaan radiologi (26/03/2018):
V. Kesimpulan
Pasien terpasang ventilator PC-CMV dan hasil analisa gas darah menunjukkan asidosis
respiratorik sehingga muncul masalah keperawatan gangguan ventilasi spontan. Hasil
pemeriksaan terdapat ronchi pada saat auskultasi paru dan dilakukan nebul vetolin berkala pada
pasien sehingga diangkat masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Pasien under
sedasi, pemenuhan ADL selama perawatan dibantu oleh perawat sehingga muncul masalah
perawatan defisit pwrawatan diri.
W. Perencanaan Pulang
Tujuan pulang: rumah
Transportasi pulang: mobil
Dukungan keluarga: suami menunggu px di RS dan berharap istrinya segera sembuh
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: px peserta umum
Antisipasi masalah perawatan diri setalah pulang: bantuan perawatan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
Pengobatan: belum ada rencana
Rawat jalan ke: poli paru, poli obgyn
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: rutin minum obat, pembatasan aktivitas, diit rendah
garam, menghindari makanan tinggi lemak dan kolestrol, serta pembatasan cairan
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1. DS: Riwayat hipertensi sejak UK 7 Defisit Perawatan
bulan, Riwayat keluarga diri
DO: hipertensi (ibu kandung), UK 35
- Pasien tampak – 36 minggu, kehamilan gemelli,
lemah usia <19 tahun, riwayat kejang
- Kesadaran 2x4 ↓
pasien under sedation Eklampsia
- Kekuatan otot ↓
4 4 Kerusakan vaskuler pembuluh
4 4 darah
- Pasien mendapatkan ↓
- RR: 20-24x/menit ↓
Px under sedasi
- Hasil Foto Thorax : Edema
↓
Pulmonal
Terdapat edema pulmonum
- pH : 7,28
↓
- pCO2 : 54,6 mmHg
Pertukaran gas tidak efektif
- pO2: 288,1 mmHg
Ventilasi tidak adekuat
- Bikarbonat (HCO3) : 22,5
↓
mmol/L
Gangguan pertukaran gas
- Kelebihan basa (BE) -2,4
mmol/L Segmental
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
(BERDASARKAN PRIORITAS)
Ruang : ICU
Nama Pasien : Ny.P
Diagnosa : Post SCTP et. Eclampsia + DOC 2x4 +ALO + Partial HELLP syndrome
Keterangan Penilaian:
No RR Suara napas tambahan Akumulasi sputum
1 30x/menit Ronchi di semua lp paru jumlah secret banyak
2 26-29 x/menit Ronchi pada 3/4 lp paru secret sampai melewati selang
suction
3 24-25 x/menit Ronchi pada 1/2 lp paru secret hanya ditengah-tengah
selang suction
4 21-23 x/menit Ronchi pada 1/3 lp paru secret hanya terdapat di ujung
suction
5 16-20 x/menit Tidak ada ronchi tidak ada secret yang keluar di
selang suction
Keterangan Penilaian:
No PO2 PaCO2 SPO2 pH arteri
1 >160 mmHg >60 mmHg >75% <7,20
2 141-160 mmHg 56-60 mmHg >80% 2,20-7,24
3 121-140 mmHg 51-55 mmHg >85% 7,25-7,29
4 101-120 mmHg 46-50 mmHg >90% 7,30-7.34
5 80-100 mmHg 35-45 mmHg 95-100% 7,35-7,45
TTD &
No. Dx.
Tgl Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien Nama
Kep
Terang
16/07/2018 1 07.00 – Memberikan agen paralisi otot, sedasi, S: Wahyu
14.00 analgesic narkotik O:
memonitor efektifitas ventilasi mekanik
WIB Pasien tampak lemah
terhadap status fisiologi psikologis Pasien terpasang ETT ukuran 7,5 yang disambungkan
dengan ventilator dengan program PC-CMV (TV 270-368 ml,
pasien
MV 5,09 lpm, SpO2 100%)
memonitor kerusakan mukosa oral,
hidung, trakea atau jaringan laring dari Score
Indikator
Awl Tgt Akr
tekanan jalan nafas buatan, tekanan
Volume tidal 3 5 4
cuff yang tinggi dan ekstubasi yang FiO2 3 5 3
Mode ventilator 1 5 1
tidak direncanakan
memonitor status hemodinamik serta
kemampuan untuk mulai usaha nafas A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
2 07.00 – Memonitoring status pernapasan px S: Wahyu
14.00 mengauskultasi suara paru px O:
WIB Melakukan suction pada ETT dan mulut px Pasien tampak lemah
Kesadaran 2x4
Memonitoring dan catat jumlah, warna, dan Ronchi pada 1/3 lp paru
konsistensi sekret Sekret kuning kental melewati setengah selang suction
TTV :
Melakukan kultur sputum RR 20-24 x/mnt
Melakukan nebul ventolin 2cc
Score
Indikator
Awl Tgt Akr
RR 4 5 4
Suara napas tambahan 2 5 4
Akumulasi sputum 3 5 3
P: lanjutkan intervensi
3 07.00 – Memonitor intake dan output cairan pasien S:
14.00 setiap 1 jam O:
WIB Memonitor status kesadaran dan Pasien tampak lemah
Kesadaran under sedasi
neuromuscular sebagai adanya komplikasi dari
Pasien tidak muntah
asidosis repiratorik (reflek otot yang hiperaktif, pH : 7,28
pusing, kelemahan, koma) pCO2 : 54,6 mmHg
pO2: 288,1 mmHg
Memonitor tanda dan gejala dari GIT (mual, Bikarbonat (HCO3) : 22,5 mmol/L
muntah, dan diare) Kelebihan basa (BE) -2,4 mmol/L Segmental
spO2 : 99.6%
Memberikan cairan sesuai indikasi karena BC selama 7 jam (-344)
adanya kehilangan yang berlebihan Score
Indikator
Awl Tgt Akr
dikarenakan penyebab yang mendasar (RD5
PO2 1 5 1
500 cc/24 jam, NS 0,9% 500 cc/24 jam) PaCO2 3 5 3
SPO2 5 5 5
pH arteri 3 5 3
P : lanjutkan intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P I E
- Pasien tampak lemah Gangguan Lanjutkan - Memberikan agen paralisi otot, S:
- Pasien terpasang ETT ventilasi intervensi sedasi, analgesic narkotik
ukuran 7,5 yang spontan - memonitor efektifitas ventilasi O:
disambungkan dengan mekanik terhadap status - Pasien tampak lemah
ventilator dengan fisiologi psikologis pasien - Pasien terpasang ETT ukuran 7,5 yang
program PC-CMV - memonitor kerusakan mukosa disambungkan dengan ventilator dengan
(PEEP 8 cmH2O, TV oral, hidung, trakea atau program PC-CMV (TV 378-509 ml, MV
270-368 ml, MV 5,09 jaringan laring dari tekanan 5,06 lpm, SpO2 99%)
lpm, P cont 18 jalan nafas buatan, tekanan cuff Score
cmH2O, FiO2 50%, yang tinggi dan ekstubasi yang Indikator
Awl Tgt Akr
SpO2 100%) tidak direncanakan Volume tidal 3 5 3
- memonitor status hemodinamik FiO2 4 5 4
serta kemampuan untuk mulai Mode ventilator 1 5 1
usaha nafas
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P I E
- Pasien tampak lemah Ketidakefektifan Lanjutkan - Memonitoring status S:
- Kesadaran 2x4 bersihan jalan intervensi pernapasan px
- Ronchi pada 1/3 lp nafas - mengauskultasi suara paru px O:
paru - Melakukan suction pada ETT - Pasien tampak lemah
- Sekret kuning kental dan mulut px - Kesadaran 2x4
melewati setengah - Memonitoring dan catat jumlah, - Ronchi pada 1/3 lp paru
selang suction warna, dan konsistensi sekret - Sekret kuning kental melewati setengah
- TTV : - Melakukan kultur sputum selang suction
- RR 20-24 x/mnt - Melakukan nebul ventolin 2cc - TTV :
- RR 18-20 x/mnt
Score
Indikator
Awl Tgt Akr
RR 4 5 5
Suara napas tambahan 2 5 4
Akumulasi sputum 3 5 3
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P I E
- Pasien tampak lemah Gangguan Lanjutkan - Memonitor intake dan output S:
- Kesadaran 2x4 pertukaran intervensi cairan pasien setiap 1 jam
gas - Memonitor status kesadaran dan O:
- Ronchi pada 1/3 lp neuromuscular sebagai adanya - Pasien tampak lemah
paru komplikasi dari asidosis - Kesadaran under sedasi
- Sekret kuning kental repiratorik (reflek otot yang - Pasien tidak muntah
melewati setengah hiperaktif, pusing, kelemahan, - pH : 7,25
selang suction koma) - pCO2 : 37,3 mmHg
- TTV : - Memonitor tanda dan gejala dari - pO2: 105mmHg
- RR 20-24 x/mnt GIT (mual, muntah, dan diare) - Bikarbonat (HCO3) : 16,6 mmol/L
- Memberikan cairan sesuai - Kelebihan basa (BE) -2,4 mmol/L
indikasi karena adanya Segmental
kehilangan yang berlebihan - spO2 : 97.1%
dikarenakan penyebab yang
- BC selama 7 jam (-500)
mendasar (RD5 500 cc/24 jam,
Score
NS 0,9% 500 cc/24 jam) Indikator
Awl Tgt Akr
PO2 1 5 1
PaCO2 3 5 5
SPO2 5 5 5
pH arteri 3 5 5
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P I E
- Pasien tampak lemah Gangguan Lanjutkan - Memberikan agen paralisi otot, S:
- Pasien terpasang ETT ventilasi intervensi sedasi, analgesic narkotik
ukuran 7,5 yang spontan - memonitor efektifitas ventilasi O:
disambungkan dengan mekanik terhadap status - Pasien tampak lemah
ventilator dengan fisiologi psikologis pasien - Pasien terpasang ETT ukuran 7,5 yang
program PC-CMV - memonitor kerusakan mukosa disambungkan dengan ventilator dengan
(PEEP 10 cmH2O, TV oral, hidung, trakea atau program PC-SIMV (PEEP 10 cmH2O, TV
378-509 ml, MV 5,06 jaringan laring dari tekanan 331-507 ml, MV 4,74 lpm, P cont 15
lpm, P cont 18 jalan nafas buatan, tekanan cuff cmH2O, P supp 5, FiO2 40%, SpO2 99%)
cmH2O, FiO2 40%, yang tinggi dan ekstubasi yang Score
SpO2 99%) tidak direncanakan Indikator
Awl Tgt Akr
- memonitor status hemodinamik Volume tidal 3 5 3
serta kemampuan untuk mulai FiO2 4 5 4
usaha nafas Mode ventilator 1 5 2
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P I E
- Pasien tampak lemah Ketidakefektifan Lanjutkan - Memonitoring status S:
- Kesadaran 2x4 bersihan jalan intervensi pernapasan px
- Ronchi pada 1/3 lp nafas - mengauskultasi suara paru px O:
paru - Melakukan suction pada ETT - Pasien tampak lemah
- Sekret kuning kental dan mulut px - Kesadaran 2x4
melewati setengah - Memonitoring dan catat jumlah, - Ronchi pada 1/3 lp paru
selang suction warna, dan konsistensi sekret - Sekret kuning kental melewati setengah
- TTV : - Melakukan kultur sputum selang suction
- RR 18-20 x/mnt - Melakukan nebul ventolin 2cc - TTV :
- RR 15-18 x/mnt
Score
Indikator
Awl Tgt Akr
RR 4 5 5
Suara napas tambahan 2 5 4
Akumulasi sputum 3 5 4
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P I E
- Pasien tampak lemah Gangguan Lanjutkan - Memonitor intake dan output S:
- Kesadaran under pertukaran intervensi cairan pasien setiap 1 jam
sedasi gas - Memonitor status kesadaran dan O:
- Pasien tidak muntah neuromuscular sebagai adanya Pasien tampak lemah
- pH : 7,25 komplikasi dari asidosis Kesadaran under sedasi
- pCO2 : 37,3 mmHg repiratorik (reflek otot yang Pasien tidak muntah
- pO2: 105mmHg hiperaktif, pusing, kelemahan, pH : 7,32
- Bikarbonat (HCO3) : koma) pCO2 : 39,2 mmHg
16,6 mmol/L - Memonitor tanda dan gejala dari pO2: 112,8mmHg
- Kelebihan basa (BE) GIT (mual, muntah, dan diare) Bikarbonat (HCO3) : 19,6 mmol/L
-2,4 mmol/L - Memberikan cairan sesuai Kelebihan basa (BE) -6,1 mmol/L
Segmental indikasi karena adanya spO2 : 97.8%
- spO2 : 97.1% kehilangan yang berlebihan BC selama 7 jam (-507)
- BC selama 7 jam (- dikarenakan penyebab yang
Score
500) mendasar (RD5 500 cc/24 jam, Indikator
Awl Tgt Akr
NS 0,9% 500 cc/24 jam)
PO2 1 5 4
PaCO2 3 5 5
SPO2 5 5 5
pH arteri 3 5 4