ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Primer
· Airway
• Kepatenan jalan napas, apakah ada sekret, hambatan jalan
napas.
· Breathing
• Pola napas, frekuensi pernapasan, kedalaman pernapasan,
irama pernapasan, tarikan dinding dada, penggunaan otot
bantu pernapasan, pernapasan cuping hidung.
· Circulation
• Frekuensi nadi, tekanan darah, adanya perdarahan, kapiler
refill.
· Disability
• Tingkat kesadaran, GCS, adanya nyeri.
• Tingkat Kesadaran
• Kualitatif dengan :
- CMC
• Reaksi segera dengan orientasi sempurna, sadar akan sekeliling , orientasi
baik terhadap orang tempat dan waktu.
- Apatis
• Terlihat mengantuk saat terbangun klien terlihat acuh tidak acuh terhadap
lingkungannya.
- Confuse
• Klien tampak bingung, respon psikologis agak lambat.
- Samnolen
• Dapat dibangunkan jika rangsangan nyeri cukup kuat, bila rangsangan
hilang, klien tidur lagi.
- Soporous Coma
• Keadaan tidak sadar menyerupai koma, respon terhadap nyeri masih ada,
biasanya inkontinensia urine, belum ada gerakan motorik sempurna.
- Koma
• Keadaan tidak sadar, tidak berespon dengan rangsangan.
• 2. Pengkajian Sekunder
• a. Riwayat Kesehatan Sekarang
• Tanyakan kapan cedera terjadi. Bagaimana mekanismenya. Apa
penyebab nyeri/cedera: Peluru kecepatan tinggi? Objek yang
membentuk kepala ? Jatuh ? Darimana arah dan kekuatan
pukulan?
• b. Riwayat Penyakit Dahulu
• Apakah klien pernah mengalami kecelakaan/cedera sebelumnya,
atau kejang/ tidak. Apakah ada penyakti sistemik seperti DM,
penyakit jantung dan pernapasan. Apakah klien dilahirkan secara
forcep/ vakum. Apakah pernah mengalami gangguan sensorik atau
gangguan neurologis sebelumnya. Jika pernah kecelakaan
bagimana penyembuhannya. Bagaimana asupan nutrisi.
• c. Riwayat Keluarga
• Apakah ibu klien pernah mengalami preeklamsia/ eklamsia,
penyakit sistemis seperti DM, hipertensi, penyakti degeneratif
lainnya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d kerusakan
neurovaskular (cedera pusat pernapasan di otak).
• 2. Pola napas tidak efektif b.d kerusakan neurovaskuler,
obstruksi trakeabronkial
• 3. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d edema serebral
• 4. Perubahan persepsi sensori b.d trauma defisit
neurologis
• 5. Resti infeksi b.d trauma jaringan, kerusakan kulit,
prosedur invasif.
• 6. Kerusakan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan
tubuh, cedera ortopedi.
• 7. Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d penurunan tingkat kesadaran, mual, muntah.