Anda di halaman 1dari 1

Insiden ASD merupakan kelainan sekitar 10% dari semua kelainan jantung congenital pada neonatus Gejala pada

penderita terlihat cepat pada umur 4 bulan ASD lebih banyak terjadi pada wanita 56% dengan rasio perempuan:laki-laki= 2:1, 30-40% pada dewasa Komplikasi Gagal jatung kongestif , Endokarditis, Hipertensi pulmonal , Gangguan tumbang, Gangguan nutrisi Peradangan Paru

Pemeriksaan diagnostik
1. Elektrokardiografi Sumbu frontal jantung mengarah ke kanan dengan sudut QRS antara+90o-180o.. Terdapat gambaran hipertrofi ventrikel kanan 2. Radiologi Ventrikel kanan dan atrium kana membesar Batang a. pulmonalis membesar Cabang-cabang arteri pulmonalis melebar

NOVI ENIS ROSULIANA 1206303380

DAFTAR PUSTAKA

Faktor-faktor Prenatal
Penyakit Rubella maternal selama kehamilan Alkoholisme Maternal Usia Ibu > 40 tahun Penyakit/ faktor genetik
Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 1

M.K Penurunan Cardiac Output


Tujuan : Cardiac out put baik, Status sirkulasi baik Kriteria Evaluasi : Dispnea tidak ada Frekuensi nadi perifer 120-160x/mnt TD sistolik 60-80x/mntt, diastolic 40-50x/mnt Akral hangat Distensi vena jugularis (-)

3. Ekokardiografi Tampak lubang patologis pada sekat atrium dan dapat dibedakan dari foramen ovale

Penyakit Jantung Kongenital (PJB)

Sianosis
Aliran darah pulmonal menurun -Atresia Trikuspidalis - Tetralogi Fallot Aliran darah bercampur Aliran darah pulmonalis meningkat -Transposisi pembuluh arteri besar -Anomali total aliran darah balik vena pulmonalis - Trunkus Arteriosus -Sindrom Jantung hipoplastik kiri Defek Sinus Venosus Defek dibagian superior & posterior sekat, dekat dengan vena kava superior dan dekat dengan salah satu muara vena pulmonalis -Defek Septum Ventrikel -Paten Duktus Arteriosus -Kanalis Atroventrikularis Defek Septum Atrium ASD

Asianosis

Intervensi (Mandiri)
1. Ukur TD, RR, Nadi 2. Anjurkan pada keluarga untuk membatasi aktivitas anak 3. Beri informasi relaksasi 4. Berikan posisi tredlenburg ketika TD rendah 5. Periksa pembesaran vena jugularis 6. Pantau saturasi oksigen anak (Jurnal no. 8) (Kolaborasi) 6. Berikan oksigen sesuai dosis 7. Medikasi antiaritmia 8. Perikasa lab ECG, Radiologi, serta dilakukan pembedahan untuk pemasangan teknik transkateter (jurnal No. 8)

Obstruksi yang menghalangi aliran darah dan ventrikel -Koartasio (konstriksi Aorta) -Stenosis aorta - Stenosis pulmonal Kesiapan keluarga atas informasi diagnosa

ASD II
Defek Sekundum Terletak ditengah sekat atrium dan terletak di foramen ovale Defek Sekat Primum Terletak dibagian bawah sekat

Terdapat Defek antara atrium kanan & atrium kiri Tekanan atrium kiri > tekanan atrium kanan 6 mmHg 5 mmHg Terjadi kec. aliran yg tinggi dari atrium kiri ke atrium kanan

M.K Kecemasan

M.K Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif Tujuan: Jalan nafas efektif, jalan napas paten setelah dilakukan perawatan Kriteria evaluasi: - Batuk efektif (+), - Sekret keluar secara efektif, - Suara nafas jernih, Irama & RR normal 30-60x/mnt, Nafas tambahan (-) Intervensi: (Mandiri) 1. Lakukan fisio terapi dada ( Airway clearance technique) (jurnal no.9) 2. Ukur RR 3. Atur posisi pasien setinggi 45 derajat 4. Ubah posisi pasien setiap 2 jam 5. Pertahankan hidrasi 6. Informasikan pada orang tua bahwa batuk sangat baik buat anak (Kolaborasi) 7. Berikan terapi aerosol, nebulizer 8. Pemeriksaan sputum

1. Wong, Donna L., & Marilyn Hockenberry Eaton. (2009). Wong buku ajar keperawatan pediatric (Vol.1) (Agus sutarna & Neti Juniarti, Penerjemah). Jakarta: Buku Kedokteran EGC 2. Wong, Donna L. (2004). Pedoman klinis keperawatan pediatric (Monica Ester, Penerjemah). Jakarta: Buku Kedokteran EGC 3. Wahab, A. Samik. (2003). Penyakit jantung anak (Edisi 3). Jakarta: Buku Kedokteran EGC 4. Wilkinson, Judith M., & Nancy R. Ahern. (2012). Buku saku diagnosis keperawatan (Edisi 9) (Esti Wahyuningsih, Penerjemah). Jakarta: Buku Kedokteran EGC 5. Libby, Petter. (2008). Heart disease (8rd.ed). Philadelphia: Saunders Elsevier 6. Schlant, Robert C., & R. Wayne Alexander. Hursts the heart (8rd.ed). Newyork: Mc Graw Hill, Inc 7. Bialkowski, Jacet, & Blandyna Karwot. (2004). Closure of atrial septal dfects in children. Texas heart Institute Journal, 31(3), 220223. Diakses pada tanggal 15 Februari 2013 8. Fatema, NN., & Rahman, et al. (2006). Double intervention in single sitting in a girl with atrial septal defect and paten ductus arteriosus: A case report. Journal of Bangladesh College of Phisicians and Surgery, 24 (1), 34-37. Diakses tanggal 22 Februari 2013. http//www.proquest.com 9. Boeck, Kris De & Francois Vermeulen. (2008). Airway clearance techniquesto treat acute respiratory disorders in previously healthy children: Where is the evidence?. Eur J. Pediatr, 167, 607-612. Diakses tanggal 22 Februari 2013. http// www.proquest.com 10. Suharmini, Tin & Arumi Savitri Fatimaningrum. (2009). Pelatihan karakteristik & tumbuh kembang anak usia dini bagi kader posyandu plus. Inotek, 3 (1), 85-96 11. Kuzin, Julie K., & Jennifer G. Yborra, et al. (2007). Family-member presence during interventions in intensive care unit: Perceptions of pediatric cardiac intensives care providers. Official Journal of The American Academy of Pediatrics, 120 (4), e895-e901. Diakses tanggal 24 Februari 2013. http:// pediatrics.aappublications.org/content/120/4/e895.full.h

ASD I

Resistensi sirkulasi sistemik lebih tinggi disbanding resistensi pulmonal melalui defek septum

Volume darah di atrium kiri meningkat Volume darah di ventrikel kiri meningkat

Volume darah di atrium kanan meningkat Volume darah di ventrikel kanan dan arteri pulmonalis meningkat Peningkatan aliran darah pulmonal

M.K Penurunan Cardiac output

Curah jantung menurun Perubahan tekanan pada valvula trikuspidalis Kekurangan O2 & nutrisi ke jaringan seluruh tubuh Metabolisme jaringan tubuh menurun Pertumbuhan sel dan jaringan terganggu Stenosis relatif katup trikuspidalis Terdengar bising diastolik Resiko endokarditis Kelemahan M.K. Gangguan pertumbuhan & perkembangan Hipertrofi otot ventrikel kanan Peningkatan workload Kenaikan tahanan pada arteri pulmonalis Muncul bising sistolik Peningkatan tekanan ventrikel kanan yang permanen Bising stenosis relative katup pulmonal Aliran darah pulmonal meningkat Volume darah pulmonal meningkat Edema paru Pembentukan emboli paru Distensi Intrapulmonal meningkat Hipertrofi atrium kanan Difusi oksigen menurun M.K Gangguan pertukaran gas Hipoksia jaringan paru Meningkatnya kerusakan jaringan Respon inflamesi jar.paru Tubuh menstimulasi peningkatan produksi sekret M.K Gangguan Bersihan Jalan nafas Reflek bronkokonstriksi Hypertensi Pulmonary 10% pd usia dibwh 40 thn Dispnea Daya isap bayi menurun M. K Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan Resiko disritmia atrium Obstruksi vaskuler pulmonalis Penambahan beban pada arteri pulmonalis Tahanan katup pulmonalis meningkat Terdapat perbedaan tekanan 15-25 mmHg

BB dan Tinggi badan sesuai dengan perkembangan Status gizi baik Asupan ASI cukup Porsi makan habis Intervensi: (Mandiri) 1. Anjurkan keluarga untuk menyediakan makanan yang bergizi dan tidak mahal 2. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan gizi anak 3. Berikan informasi pada ibu untuk tetap rileks dalam memberikan ASI 4. Timbang BB anak tiap hari Kolaborasi 5. Berikan nutrisi melalui selang jika anak tidak mampu secara peroral 6. Konsultasikan denga ahli gizi terkait pemberian makanan yang tepat

M.K Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tujuan: Status Gizi adekuat setelah dilakukan perawatan Kriteria evaluasi:

M.K Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Tujuan: Pertumbuhan dan perkembangan mengalami kemajuan yang normal Kriteria evaluasi: BB&TB sesuai usia, - Ketajaman penglihatan, penciuman dan pendengaran dalam batas normal, Perkembangan fisik, kognitif, motorik, psikososial sesuai usia Intervensi: 1. Bina hubungan terapeutikdan saling percaya dengan anak dan keluarga 2. Dorong anak untuk mengekspresikan diri dari beri umpan balik positif 3. Beri mainan/ benda-benda sesuai usia 4. Ciptakan lingkungan yang menimbulkan kemadirian anak 5. Lakukan pemeriksaan Denver II/ KPSP (Jurnal 10)

Hipoksia jaringan

M.K Intoleransi aktivitas M.K Gangguan Pertukaran Gas Tujuan: Pertukaran gas baik
Kriteria evaluasi: Dispnea (-) Laju aliran ekspirasi baik Menunjukkan gas-gas darah arterinormal Intervensi: (Mandiri) 1. Anjurkan pada keluarga untuk melatih batuk efektif pada anak Kolaborasi 2. Berikan oksigen sesuai metode nasal, sunkup 3. Berikan bronkodilator yang sesuai 4. Periksa analisa gas darah

Kecemasan Tujuan : Kecemasan anak dan orang tua Kriteria Evaluasi :

menurun setelah dilakukan perawatan

Atrium kanan tdk dpt mengimbangi

Tanda-tanda cemas seperti berkeringat dingin, gelisah, tidak bisa tidur berkurang Dapat berpartisipasi dlm proses perawatan

Intervensi

1. Orientasikan anak pada lingkungan rumah sakit 2. Terapi bermain sesuai usia perkembangan selama berada di Rumah Sakit 3. Menilai kemampuan koping anak dan org tua 4. Lakukan prosedur diagnostic berdasarkan karakteristik perkembangan 5. Diskusikan tentang etiologi, pengobatan , dan perjalan penyakit 6. Berikan motivasi & libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada anak ketika menjalani pengobatan (Family centre care) (jurnal 11)

Anda mungkin juga menyukai