Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN EVIDENCED BASED PRACTICE

HIDROTERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

KEPERAWATAN GERONTIK

Nama Mahasiswa : Dwi Meliya Pandawati

NIM : SN 172021

Kelompok : Kelompok 10

1. Latar Belakang
Hipertensi dan kualitas hidup memiliki hubungan timbal balik, hipertensi dapat
mempengaruhi kualitas hidup begitupun sebaliknya kualitas hidup dapat mempengaruhi
hipertensi. Dari hasil wawancara dengan subjek yang menderita hipertensi diperoleh
beberapa hal yang terkait dengan penyakitnya. Subjek menyatakan bahwa selama ini
penyakit darah tingginya telah memberikan efek negatife terhadap kehidupannya,
meliputi aspek fisik, emosional, dan social pada kehidupan sehari-hari melalui keluarga,
kerja, dan hubungan social. Lingkungan keluarga dan kesehatan psikologi penderita
adalah aspek-aspek yang paling berpengaruh bagi penderita dan kerabatnya.
Hidroterapi adalah suatu prosedur dan teknik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan, menurangi kelelahan, nyeri dan melebarkan pembuluh darah, dengan cara
mengajarkan dan menganjurkan pasien agar mau melakukan hidroterapi secara rutin
setiap hari. Menurut pandangan ilmiah, menurut Stevensen (2007) hidroterapi adalah
sebuah teknik yang berfungsi sebgai media untuk menghilangkan rasa sakit dan
mengobati penyakit. Hidroterapi memiliki efek relaksasi bagi tubuh, sehingga ddapat
merangsang pengeluaran hormon edorpin dalam tubuh dan menekan hormon adrenalin
dan dapat menurunkan tekanan darah apabila dilakukan dengan kesadaran dan melalui
kedisiplinan (Madyastuti 2012). Salah satu hidroterapi yang dianjurkan adalah dengan
melakukan rendam kaki dengan menggunakan air hangat. Air adalah media yang tepat
untuk memulihkan cidera, karena secara ilmiah air hangat dapat berdampak fisiologis
tubuh. Pertama berdampak pada pembuluh darah yaitu membuat pembuluh darah
menjadi lancer. Kedua, factor pembebanan didalam air akan menguatkan otot ligament
yang mempengaruhi sendi sendi tubuh, selain itu suhu air yang hangat akan
meningkatkan kelenturan jaringan (Wijayanti 2009)
2. PICO
Problem :
Pasien yang digunakan dalam Evidenced Based Practice ini adalah pasien lansia yang
memliki masalah kesehatan seperti hipertensi.
Intervention :
Lakukan cara rendam kaki dengan air hangat untuk menurunkan tekanan darah pada
waktu pagi dan sore hari dengan suhu kira-kira 40 derajat selama 10-15 menit.
Comparator :
Sejumlah penelitian sebelumnya dari Yasinta Asan (2016), menyatakan bahwa terapi
rendam kaki air hangat pada lansia tekanan sistolik sebelum dilakukannya terapi rendam
kaki air hangat adalah 140-159 mmHg, sedangkan tekanan darah diastoliknya adalah 90-
99 mmHg. Tekanan darah sesudah diberikan terapi rendam air kaki air hangat terjadi
penurunan tekanan darah sistolik yaitu <140 mmHg sebanyak 38 lansia (90%),
sedangkan diastoliknya terjadi penurunan yaitu <90 mmHg. Dari penelitian Hotnida
(2017) tersebut juga diperoleh hasil menunjukan adanya penurunan tekanan sistolik dan
diastolic sebelum dan sesudah dilakukan rendam kaki air hangat selama 5 hari. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa rendam kaki dengan air hangat menurunkan tekanan darah
pada wanita penderita hipertensi tanhap I.
Outcame :
Berdasarkan hasil praktik yang dilakukan bahwa terdapat manfaat terkait cara
menurunkan tensi dengan hipnoterapi rendam kaki air hangat, dimana dilakukan pada
pasien, terapi hipnoterapi rendam kaki air hangat dilakukan setiap hari pada waktu pagi
atau sore hari dengan suhu 40 derajat selama 10-15 menit. Hal ini sejalan dengan
penelitian Yasinta (2016), hawa terdapat penurunan tekanan darah diastolic dan sistolik
setelah dilakukan rendam kaki air hangat.

3. Tinjauan Kasus
Pasien mengeluh pusing, terasa cengeng dileher bagian belakang/tengkuk, pasien
mengatakan badan terasa sakit keju kemeng TD : 210/150 mmHg, N: 98 x/mnt, RR : 24
x/mnt, S : 36,5.

4. Dasar Pembanding
Artikel penelitian dengan judul perubahan tekanan darah sebagai respon terhadap
hidroterapi rendam kaki air hangat pada wanita dewasa hipertensi tahap 1 dan jurnal
penelitian yang berjudul perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi rendam
kaki air hangat pada lansia di UPT Panti Sosial penyantunan lanjut usia Budi Agung
Kupang.
5. Implementasi
Adapaun persiapan melakukan rendam kaki air hangat untuk menurunkan tekanan
darah pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut pertama pastikan pasien dalam
keadaan tenang, santai (rileks) dan sadar penuh kemudian pilih waktu dan tempat yang
sesuai (duduk dikursi teras depan rumah pasien) selanjutnya persiapkan alat-alat yaitu air
hangat dengan suhu kira-kira 40 derajat, thermometer air, baskom tempat air. Kemudian
tuangkan air kedalam baskom lalu masukkan kaki kedalam baskom yang berisi sir
hangat. Diamkan kaki didalam air hangat kurang lebih selama 10-15 menit dan rasakan
kehangatan air sampai keseluruh tubuh. Rendam kaki dengan air hangat sebaiknya
dilakukan terus meneruskan pada waktu pagi dan sore hari.

6. Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari pemberian rendam kaki dengan air hangat pada
pasien hipertensi sebelum dilakukan tindakan dengan TD : 210/150 mmHg dan setelah
dilakukan tindakan rendam kaki dengan air hangat pada pasien hipertensi selama 3hari
diperoleh penurunan tekanan darah setiap harinya berkurang Diastole 10 mmHg dan
Sistole 10 mmHg. Dengan demikian penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi
sudah sesuai dengan Artikel penelitian dengan judul perubahan tekanan darah sebagai
respon terhadap hidroterapi rendam kaki air hangat pada wanita dewasa hipertensi tahap
1 dan jurnal penelitian yang berjdul perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi
rendam kaki air hangtat pada lansia di UPT Panti Sosial penyantunan lanjut usia Budi
Agung Kupang.

7. Diskusi
Hidroterapi disinyalir dapat menurunkan tekanan darah jika digunakan secara
rutin (Lalage, 2015). Penurunan tekanan darah pada wanita dewasa hipertensi tahap 1
terjadi karena adanya pengaruh dari air hangat yang dapat mendialitasi pembuluh darah
dan memperlancar peredaran darah (Susanto, 2013). Guyton mengatakan bahwa
merendam kaki dengan menggunakan air hangat dapat merangsang saraf yang berada
pada kaki untuk merangsang baroreseptor, yaitu bahwa baroreseptor merupakan rileks
utama dalam pengontrolan regulasi pada denyut jantung dan tekanan darah. Baroreseptor
juga menerima rangsangan dari tekanan yang beralokasi di arkus aorta dan pada sinus
karoktikus. Dengan adanya dilatasi, arteriol, maka dapat menurunkan tahanan perifer dan
dilatasi vena yang menyebabkan darah menumpuk pada vena sehingga mengurangi aliran
balik vena, dan dengan demikian menurunkan curah jantung sehingga menurunkan
denyut jantung dan daya kontraktilitas pada jantung mengakibatkan terjadinya penurunan
tekanan darah (sebagaimana yang dikutip adalah Manungkalit, 2016).
8. Kesimimpulan dan Saran
Kesimpulan dari tindakan hidroterapi berupa rendam kaki dengan air hangat
untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi bahwa tindakan tesebut dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi sengn selama 3 hari diperoleh
penurunan tekanan darah setiap harinya berkurang Diastole 10 mmHg dan Sistole 10
mmHg.
Secara fisik, rendam kaki akan menimbulkan rasa nyaman atau rileks. Penelitian
yang dilakukan oleh Baune, et al., (2005) menyebutkan bahwa semua dimensi dari
kualitas hidup yang terdiri dari psikologis, fisik, social dan lingkungan secara statistic
memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan hipertensi. Dalam keadaan rileks,
tubuh melalui otak akan memproduksi endhorpin yang berfungsi sebagai analgesic alami
tubuh dan dapat meredakan rasa nyeri (keluhan-keluhan fisik). Begitupun dengan kondisi
psikologi, dengan melakukan guide imagery dan hypnosis akan terjadi pelepasan emosi-
emosi negative seperti rasa marah, cemas dan lain yang merupakan implikasi dari
meningkatnya kualitas hidup dari sisi psikologis.
Disarankan untuk pasien hipertensi bias dilakukan tindakan teknik rendam kaki
dengan air hangat dalam setiap hari setiap pagi dan sore, hal ini sangat efektif digunakan
untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Adanya fakta diatas, mengisyaratkan bahwa
terapi obat bukan satu-satunya alternative terapi yang dapat dipilih. Diperlukan sebuah
terapi pendamping untuk mengurangi ketergantungan terhadap obat untuk tetap
mempertahankan kualitas hidup penderita hipertensi. Dalam penelitian ini, peneliti
mencoba untuk menawarkan alternative terapi lainnya berupa terapi rendam kaki air
hangat. Terapi rendam kaki disini tidak dimasudkan untuk mengganti terapi oabat yang
selama ini digunakan penderita hipertensi, terapi ini hanya membantu untuk
menimbulkan rasa nyaman atau rileks. Dalam keadaan rileks, tubuh melalui otak akan
memproduksi endhorpin yang berfungsi sebagai analgesik alami tubuh dan dapat
meredakan rasa nyeri (keluhan-keluhan fisik). Selain itu, dalam keadaan rileks tubuh
akan mengaktifkan system saraf parasim patetis yang berfungsi untuk menurunkan detak
jantung, laju pernafasan dan tekanan darah (Poppen, 1998)
9. Daftar Pustaka
Poppen, R. (1998). Behavioral Relaxation Training and Assessment. Lodon : Sage
Publication.
Manungkalit, M. (2016). Perbedaan Efektifitas Senam Kebugaran Jasmani (Skj) 2012
Dan Rendam Kaki Air Hangat Dalam Menurunkan Tekanan Darah Lansia
Dengan Hipertensi Ringan. Jurnal Ners LENTERA. Vol: No 2:114-123.
Ilkafah. (2016). Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Lansia Dengan Obat Anti
Hipertensi Dan Terapi Rendam Air Hangat Di Wilayah Kerja Puskesmas Antara
Tamalanrea Makassar.

Salatiga,13 Desember 2018


Mengetahui

Dwi Meliya Pandawati


SN 172021

Anda mungkin juga menyukai